* Dr (Ph.D), Farmakologi Klinik, dari Institute of Postgraduated Studies, Univ. Sains Malaysia, Malaysia

Transkripsi

1 Curriculum Vitae N a m a : Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, SpFK Pekerjaan : * Guru Besar Tetap Bagian Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran, USU, Medan * Staf Pengajar Program S2 Biomedik & S2 AKK, S2 ARS, S2 AKK & Epid, Program S3 Kedokteran, Sekolah Pascasarjana, USU, Medan * Wakil Ketua Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan Riwayat Pendidikan: * Dokter (dr), dari Fakultas Kedokteran, USU. Medan * Magister Sains (MS), Ilmu Kedokteran Dasar, dari Fakultas Pascasarjana, Univ. Indonesia, Jakarta * Dr (Ph.D), Farmakologi Klinik, dari Institute of Postgraduated Studies, Univ. Sains Malaysia, Malaysia * Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK), dari Dewan Penilai Kepakaran Persatuan Dokter Ahli Farmakologi Klinik Indonesia (PERDAFKI) Pusat, Jakarta.

2 Rozaimah Zain-Hamid & Arlinda Sari Wahyuni Program Riset Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

3 Kedokteran Berbasis Bukti ( Evidence-Based d Medicine/EBM ) i M

4 Kedokteran berbasis bukti? Mengamati pasien Anamnesis Mencari bukti terbaik Memantau perubahan yang terjadi Menelaah bukti ( Critical (Critical appraisal ) Penerapan bukti

5 UU No. 29 Tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran Bagian Ketiga Pemberian Pelayanan Paragraf 1 Standar Pelayanan Pasal 44 (1)Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi. (2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.

6 Paragraf 6 Hak dan Kewajiban Dokter atau Dokter Gigi Pasal 50 Dokter atau dokter gigi i dalam melaksanakan k praktik kedokteran mempunyai hak : a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;

7 Pembuatan Keputusan Pelayanan Kesehatan tanpa EBM T M M P T P

8 Komponen EBM Bukti riset terbaik Kepakaran klinis Nilai2 pasien & kondisi yang akan dicapai

9 Jenis bukti kedokteran DOE: Disease-oriented evidence POE: Patients-oriented evidence Patofisiologi Farmakologi Etiologi Morbiditi Mortaliti Kualitas hidup

10

11 Half of what you are taught as medical students will in 10 years have been shown to be wrong. And the trouble is, none of your teachers knows which half. (Dr. Sydney Burwell, Dean of Harvard Medical School).

12 D P 1. J USA K K 008 (US Dept. of Health & Human Services, 2001) 1. J USA USA J Jumlah kematian akibat kecelakaan senjata api/pemilik ilik senjata api 0018 S 90 F T

13 R B D R R 1 10 N Y T J 04

14 Masalah kedokteran berbasis pengalaman Pengalaman/Data empirik Nilai-nilai kebenaran Nilai-nilai pembenaran Apendisitis akut McBurney sign (+) McBurney sign (+) Apendisitis akut

15 Pergeseran paradigma pada sistem pelayanan kesehatan Pelayanan seimbang EQUITY Pelayanan bermutu QUALITY Pelayanan yang aman & selamat SAFETY

16 Paradigma baru pada sistem pelayanan kesehatan Kedokteran Kedokteran berdasarkan berbasis bukti pengalaman ( EBM ) (EBM Abdikasi Senioritas Pengalaman klinik

17 Kategori Bukti Ilmiah Kedokteran Meta analisis & Penelaahan sistematik (Ia) Uji Kilinik - Random - Kontrol ( RCT ) (Ib) Uji Kilinik Non Random (IIa) Quasi Experimental (IIb) Penelitian Observasi (III) Pendapat Pakar & Pengalaman Klinis (IV) Uji Pra Klinik Uji In vitro

18 Pengembangan penggunaan EBM Informasi yang sahih tentang diagnosis, pencegahan, terapi dan prognosis, sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan sehari-hari Sumber informasi tradisional yang tidak adekuat ( textbook, pengalaman pakar, pendidikan kedokteran berkelanjutan, jurnal kedokteran kt yang sarat dengan variabel kesahihan), tidak adekuat lagi saat ini

19 Pengembangan penggunaan EBM Bertambahnya pengalaman klinis seseorang kemampuan Clinical Judgement juga meningkat. Namun pada saat bersamaan, kemampuan ilmiah serta kinerja klinis menurun secara bermakna Dengan meningkatnya jumlah pasien, waktu yang dimanfaatkan utk menyegarkan ilmu menjadi berkurang

20 Usaha yang diperlukan untuk meningkatkan penerapan p EBM dalam sistem pelayanan kesehatan 1. Meningkatkan usaha penelaahan bukti-bukti bidang kedokteran secara efisien (sahih & relevan dengan masalah yang dihadapi) 2. Penelaahan sistematis terhadap hasil /efek pelayanan kesehatan (Cochran Collaboration)

21 Usaha yang diperlukan untuk meningkatkan penerapan EBM dalam sistem pelayanan kesehatan 3. Mencari informasi dari artikel klinis yang sahih dan dapat segera digunakan pada pelayanan klinis 4. Menciptakan sistem informasi untuk mempercepat pengambilan keputusan yang benar 5. Identifikasi dan aplikasi strategi belajar seumur hidup & peningkatan tampilan klinis

22 Kesimpulan 1. EBM sangat diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah 2. EBM memerlukan kemampuan untuk menelaah artikel hasil penelitian kedokteran secara sistematis ( Critical appraisal ) 3. EBM memerlukan jaringan informasi kedokteran yang sahih, agar pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara cepat, efektif dan efisien 4 EBM l k k i t b l j hid 4. EBM memerlukan kegiatan belajar seumur hidup ( lifelong learning )

23 Terima Kasih