UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013 SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013 SKRIPSI"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Program Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendididkan Oleh: NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO PENDIDIKANN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i

2 ABSTRAK Novan Dwi Pringgadi Cahyo.2013 Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. FIK. UNNES. Dosen pembimbing I, Drs. Tri Nuharsono, M.Pd dan Dosen pembimbing II, Supriyono, S.Pd, M.Or. Kata Kunci : Pembelajaran, roll depan, bola lonceng Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013? (2) Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal tahun Metode penelitian yang digunakan adalah class action research ( penelitian tindakan kelas ), penelitian ini menggunakan dua siklus. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: (1) metode tes (2) metode dokumentasi (3) Metode observasi (4) metode kuesioner. Analisis data menggunakan beberapa aspek (1) kognitif (2) afektif (3) psikomotor. Hasil penelitian yang diperoleh pada siswa kelas V SD muhammadiyah 2 kota Tegal yang berjumlah 28 siswa adalah, (1) Pada pembelajaran pra siklus aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran senam lantai roll depan adalah siswa tuntas sebanyak 16 siswa dengan prosentase 57,14%, dan siswa belum tuntas sebanyak 12 siswa dengan prosentase 42,86%. (2) Pada pembelajaran dengan menggunakan alat bantu bola lonceng pada siklus I menjadi siswa tuntas sebanyak 25 dengan prosentase 89,29%, siswa yang belum tuntas sebanyak 3 dengan prosentase 10,71%. (3) Hasil penelitian pada siklus 2 siswa tuntas menjadi 28 dengan prosentase 100%. Dari data yang ada maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat bantu bola lonceng dalam pembelajaran senam lantai roll depan dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan bagi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal, Siswa terlihat tertarik, aktif, antusias, memperhatikan dan dapat mengikuti proses pembelajaran roll depan Hal ini ditunjukkan pada hasil siklus I 89,29%, siklus II 100%, dan disarankan bagi guru pendidikan jasmani berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi pembelajaran, kepada guru pendidikan jasmani lain bisa menggunakan media bola lonceng dalam pembelajaran senam ketangkasan roll depan apabila mengalami permasalahan yang sama. ii

3 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Drs. Tri Nurharsono, M.Pd Supriyono, S.Pd, M.Or NIP NIP Mengetahui: Ketua Jurusan PJKR Drs.Mugiyo Hartono, M.Pd NIP iii

4 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pada hari : Sabtu Tanggal : 27 Juli 2013 Panitia Ujian Ketua Sekretaris Drs. H. Harry Pramono, M.Si Agus Pujianto, S,Pd, M.Pd NIP NIP Dewan Penguji 1. Drs. Hermawan Pamot R, M.Pd.. NIP Drs. Tri Nurharsono, M.Pd.. NIP Supriyono, S.Pd, M.Or.. NIP iv

5 PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO NIM : Program Studi : Pendidikan Jasmani,Keshatan dan Rekreasi S1 Fakultas : Ilmu Keolahragaan Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang sepengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tegal, 20 Juli 2013 Yang membuat Novan Dwi Pringgadi Cahyo v

6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Moto : Paling utama diantara manusia adalah orang mukmin yang alim (berilmu), yang apabila dia dibutuhkan dia akan memberi manfaat, dan apabila tidak dibutuhkan dia mencukupkan dirinya. ( Al Hadist ) Belajarlah kamu, karena tak ada seorangpun yang lahir dalam keadaan pandai, tanpa punya ilmu pastilah ia menjadi orang yang bodoh. ( Syair Arab ) Jangan pernah mengatakan tidak mampu sebelum kamu mencobanya. Persembahan: Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Ibunda tercinta (Maftukha) dan Kakanda (Ari) sebagai bukti darma bhakti Ananda. 2. Seseorang yang selalu menyemangati dan memberi motivasi dalam suka maupun duka. 3. Almamaterku UNNES. vi

7 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga skripsi dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Sehubungan dengan pelaksanaan perolehan data sampai tersusunnya skripsi ini, dengan rendah hati disampaikan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang, atas ijin melanjutkan studi di S1 PKG PJKR FIK; 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian; 3. Ketua Jurusan PJKR FIK, Bapak Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd., yang telah memberikan ijin penelitian; 4. Pembimbing I, Bapak Drs. Tri Nurharsono, M.Pd. atas bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Pembimbing II, Supriyono,S.Pd,M.Or. atas bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, atas ilmunya pengetahuan selama kuliah. 7. Kepala SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal, Ibu Yekti Setya Utami, atas ijin pengambilan data. 8. Ibunda, atas doa restunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. vii

8 9. Mahasiswa Jurusan S1 PKG PJKR Angkatan 2013, atas bantuan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini. Atas bantuan dari semua pihak, semoga mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat. Tegal, 20 Juli 2013 Penyusun viii

9 DAFTAR ISI Halaman JUDUL...i ABSTRAK...ii PERSETUJUAN...iii PENGESAHAN...iv PERNYATAAN...v MOTTO DAN PERSEMBAHAN......vi KATA PENGANTAR......vii DAFTAR ISI......ix DAFTAR GAMBAR......xii DAFTAR TABEL......xiii DAFTAR LAMPIRAN......xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Hasil Penelitian Bagi siswa Bagi guru Bagi sekolah Sumber Pemecahan Masalah...4 ix

10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan jasmani Pengertian senam Pengertian senam lantai Manfaat senam lantai Model pendidikan gerak Gerakan dasar roll depan Metode pembelajaran penjasorkes roll depan Ciri-ciri media pendidikan Fungsi dan manfaat media pembelajaran Media belajar Penjelasan bola lonceng Kerangka berfikir...17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Obyek Penelitian Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data InstrumenPengumpulan data Analisis data Prosedur penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian Analisis dan refleksi siklus x

11 4.3 Hasil penelitian siklus Analisis dan refleksi siklus Pembahasan..47 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Bola lonceng Kerangka berfikir penelitian tindakan kelas Tahapan siklus dalam penelitian tindakan kelas Siswa melakukan roll depan tanpa alat bantu Siswa melakukan roll depan dengan alat bantu Ketuntasan siswa siklus Ketuntasan siswa siklus 2.46 xii

13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Rencana waktu kegiatan penelitian Penilaian aspek kognitif Penilaian aspek afektif Penilaian aspek psikomotor Keterangan nilai Data tenaga ahli Data tenaga ahli Penilaian aspek psikomotor siklus Penilaian aspek kognitif siklus Penilaian aspek afektif siklus Jawaban respon siswa terhadap pembelajaran pada siklus Ketuntasan belajar siswa pada siklus Respon dari tenaga ahli pada siklus Penilaian aspek psikomotor siklus Penilaian aspek kognitif siklus Penilaian aspek afektif siklus Jawaban respon siswa terhadap pembelajaran pada siklus Ketuntasan belajar siswa pada siklus Respon dari tenaga ahli pada siklus xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Judul Penelitian Surat Keputusan Pembimbing Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Surat Ijin Penelitian Dari Sekolah Sampel Siswa Rpp Pra Siklus Hasil Data Pra Siklus Perhitungan Pra Siklus Rpp Siklus Hasil Data Siklus Perhitungan Siklus Lembar Revisi Tenaga Ahli Siklus Rpp Siklus Hasil Data Siklus Perhitungan Siklus Lembar Revisi Tenaga Ahli Siklus Dokumentasi xiv

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran guna memperbaiki kemampuan peserta didik dalam pembelajaran penjasorkes dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, upaya meningkatkan pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Upaya meningkatkan pembelajaran ini tidak harus mahal ataupun berbelit-belit, bisa dengan cara memodifikasi sarana dan prasarananya yang akan digunakan dalam pembelajaran secara kuantitas atau kualitas sesuai dengan materi yang akan diajarkan dalam proses pembelajaran. Salah satu masalah utama dalam Penjasorkes di Indonesia dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran Penjasorkes di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran Penjasorkes dan terbatasnya kemampuan guru Penjas untuk melakukan pembelajaran Penjasorkes. Salah satu keterbatasan guru Penjasorkes dalam mengajar adalah dalam hal menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Fenomena itulah yang saat ini terjadi pada siswa kelas V di SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Pada standar kompetensi pelajaran senam ketangkasan, siswa banyak mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan roll depan. Disini peneliti mengalami beberapa 1

16 2 masalah yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam mempraktekan gerakan roll depan tanpa adanya alat bantu. Hal ini terlihat dari hasil tes perbuatan pra siklus, banyak siswa yang belum mencapai target ketuntasan. Dari 28 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan nilai dibawah 75 sebanyak 12 siswa (42,86%), yang sudah mencapai ketuntasan dengan nilai 75 atau lebih sebanyak 16 siswa (57,14%) dengan nilai rata-rata kelas 76,47. Siswa sering melakukan kesalahan-kesalahan diantaranya adalah : (a) kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki, (b) tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping, (c) bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan, (d) saat gerakan berguling ke depan menggunakan dahi dan kedua tangan tidak ikut menolak. Dari hal tersebut peneliti mengidentifikasi kekurangan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil identifikasi ada beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: (a) Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pendidikan jasmani dengan kompetensi dasar senam lantai, (b) Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran senam lantai roll depan sangat kurang, karena sulit dan didasari rasa takut. (c) Pemanfaatan media belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar masih kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kami sebagai guru penjasorkes mencoba melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013.

17 3 Dengan menggunakan alat bantu bola lonceng tersebut diharapkan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran senam ketangkasan roll depan dan siswa dapat menguasai tehnik dasar roll depan dengan sempurna Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini dirumuskan: Bagaimana Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi Siswa Dengan menggunakan media bola lonceng dalam pembelajaran roll depan, siswa menjadi lebih antusias dan mudah dalam mengikuti proses pembelajaran roll depan serta tidak membosankan Bagi Guru Memberi wawasan dan menumbuhkan kreativitas guru dalam mencari media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan roll depan dalam penjasorkes Bagi Sekolah Bagi sekolah dapat dijadikan referensi model penbelajaran penjasorkes dalam membantu meningkatkan prestasi olahraga ditingkat Sekolah Dasar (SD).

18 Sumber Pemecahan Masalah Memperhatikan rumusan masalah di atas, maka pemecahan masalah yang dilakukan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar roll depan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal adalah dengan menggunakan media bola lonceng.

19 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kehidupan yang sehat jasmani dan rokhani, sahat tersebut berupa kegiatan jasmani atau fisik yang deprogram secara ilmiah, terarah, dan sistematis, yang disusun oleh lembaga pendidikan yang berkompeten. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan dan bertujuan untuk mengembangakan individu secara organis, neuromuskular, intelektual dan emosional. Pendidikan jasmani dilaksanakan di sekolah oleh karena itu guru pendidikan pada umumnya, melalui kegiatan jasmani yang berupa permainan, senam, atletik, renang, atau beladiri. Dalam International Charter of Physical Education and Sport dari UNESCO disebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik, melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan, dan membentuk watak. Hal tersebut menunjukkan betapa eratnya hubungan antara jasmani dan rohani 5

20 6 dalam kegiatan pendidikan jasmani. (Dra. Hj. Trisnowati Tamat, M. Pd, 2007:1.6) Salah satu masalah utama dalam Penjasorkes di Indonesia dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran Penjasorkes di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran Penjasorkes dan terbatasnya kemampuan guru Penjas untuk melakukan pembelajaran Penjasorkes. Salah satu keterbatasan guru Penjasorkes dalam mengajar adalah dalam hal menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa Pengertian Senam Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu, senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi peguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Menurut FIG (Federation International de Gymnastiqua) dapat dikelompokkan menjadi: 1) senam artistic (artistic gymnastics), 2) senam ritmik (sportive rhythmic gymnastics), dan 3) senam umum (general gymnastics). Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olagraga, merupakan terjemahan langsung dari kata gymnastiek (bahasa

21 7 Belanda), gymnastics (bahasa Inggris), thymnastiek asal kata dari gymnos (bahasa Greka). Gymnos berarti telanjang, gymnastiek pada zaman kuno dilakukan dengan badan telanjang atau setengah telanjang. Menurut Hidayat (1995), kata gymnastiek tersebut, dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Maksudnya agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di zaman yunani Kuno disebut gymnasium. (Drs. Agus Mahendra, MA, 2003: 1) Untuk mengetahui pengertian senam,kita harus mengetahui ciriciri dan kaidah-kaidahnya antara lain : ( 1 ) Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau di ciptakan dengan sengaja, ( 2 ) Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk menyampaikan tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah keterampilan, menambah keindahan gerak, meningkatkan keindahan tubuh) Pengertian Senam Lantai Senam lantai adalah keterampilan gerak yang dilakukan di lantai dengan beralas matras, tanpa melibatkan alat lainya. Luas lantai yang digunakan dalam kejuaraan senam adalah 12 x 12 meter, dengan tambahan 1 meter di setiap sisinya sebagai pengaman. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat kedepan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasar dari senam perkakas (alat). Pada dasarnya, bentuk-bentuk latihan bagi putra dan

22 8 putri adalah sama, hanya unuk putri banyak unsur gerak balet. Jenis senam juga di sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Gerakan dasar senam lantai adalah: ( 1 ) Roll depan, ( 2 ) roll belakang, ( 3 ) kayang, ( 4 ) sikap lilin, dan ( 5 ) meroda. (Dadan Heryana, 2010:89) Manfaat Senam Lantai Manfaat Fisik Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Lewat berbagai kegiatannya, anak yang terlibat senam, akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelenturanya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangannya. Apalagi jika ditekankan pula kegiatan yang menurut system kerja jantung dan paru-paru (cardio-vaskuler system), program senam akan menyumbang bagi perkembangan fisik yang seimbang Manfaat Mental dan Sosial Ketika mengikuti program senam, anak dituntut untuk berfikir sendiri tentang pengembangan ketrampilannya. Untuk itu, anak harus mampu menggunakan kemampuan berfikirnya secara kreatif, melalui pemecahan masalah-masalah gerak. Dengan demikian, anak akan berkembang kemampuan mentalnya. Terakhir, amat diyakini bahwa terhadap sumbangan yang sangat besar dari program senam untuk meningkatkan self-concept (konsep diri). Hal ini bisa terjadi, karena kegiatan senam menyediakan bagitu banyak pengalaman yang menyebabkan anak mampu mengontrol tubuhnya dengan keyakinan dan

23 9 tingkatan keberhasilan yang tinggi. Pengalaman ini memungkinkan terbentuknya konsep diri yang positif. (Drs. Agus Mahendra, MA, 2003:12) Model Pendidikan Gerak (Movement Education) Pendidikan gerak atau movement education, menekankan kurikulumnya pada penguasaan konsep gerak. Pendekatan yang menekankan pembekalan pola gerak yang mendasari terkuasainya ketrampilan senam. Inilah yang menjadi landasan bangunan untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan yang lebih kompleks. Misalnya, pelaksanaan putaran dalam roll depan membutuhkan pendekatan pola gerak yang sama dengan putaran untuk berhasil dalam pelaksanaan salto depan. Oleh karena itu peneliti perlu memilih sejumlah kecil kunci-kunci ketrampilan dasar yang melandasi ketrampilan senam. ( Model pendidikan gerak ini, siswa akan didorong untuk mampu menganalisis tahapan gerakan ketika melakukan roll depan (misalnya) dan menemukan posisi yang tepat ketika berada dalam permainan. Dalam pengembangan kurikulum pendidikan gerak, keseluruhan konsep itu dimanfaatkan dan dielaborasi, serta menjadi wahana bagi anak untuk mengeksplorasi kemampuan geraknya. Dalam proses pembelajaran gerak, selain aspek gerak (psikomotor), aspek pengetahuan (kognitif) dan sikap (afektif) siswa merupakan dua aspek yang boleh dilupakan oleh guru penjasorkes. Melalui suatu gerakan siswa dituntut untuk mengetahui cara melakukan gerakan tersebut, mengetahui kemanfaatan gerakan tersebut dan juga mampu menunjukkan perilaku-perilkau positif

24 10 selama pembelajaran (kerjasama, disiplin, mau berbagi tempat dan alat, jujur dan lainya) yang diharapkan mampu juga diwujudkan siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi belajar melalui gerak lebih menekankan pada keterpaduan aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan gerak (psikomotor). Seperti yang telah disebutkan diatas, maka kesimpulannya bahwa tujuan akhir pembelajaran gerak adalah penampilan gerakan yang efektif, efisien dan terampil. Kecukupan belajar gerak yang dimaksud adalah siswa memperoleh kesempatan yang cukup untuk mendapatkan pengetahuan dan melatih keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dicanagkan Gerakan Dasar Roll Depan Yang dimaksud roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (1) sikap permulaan jonngkok, pantat agak tinggi, kedua lengan lurus ke depan, (2) luruskan tungkai badan condong kedepan, tangan menumpu pada matras selebar bahu, tarik dagu ke dada, tengkuk pada matras, (3) saat punggung mengenai matras, bongkokkan tungkai, tarik paha ke dada, tangan menolak, gerakan mengguling di teruskan hingga berakhir pada sikap jongkok, tangan melekat pada tulang kering atau tangan lurus dengan pandangan lurus ke depan. ( Metode Pembelajaran Penjasorkes Roll Depan Ketrampilan senam, terutama di lantai, umumnya ditandai oleh gerakan-gerakan berjenis tumbling dan akrobatik. Tumbling mengandung arti

25 11 cepat dan meledak, sedangkan akrobatik dicirikan dengan gerakan yang banyak memanfaatkan kelenturan dan membutuhkan unsur keseimbangan. Ketrampilan senam lantai sifatnya mendasar bagi ketrampilan pada lantai lain. Ketrampilan itu mendasari kemampuan penguasaan tubuh dalam berbagi macam posisi, tanpa kehilangan kendali atas tubuh itu sendiri. (Drs. Agus Mahendra, MA, 2003:133) Bagaimana guru bisa sukses ditengah-tengah perbedaan yang sangat khas tersebut? Tidak ada jawaban yang jitu. Tetapi kita yakin, bahwa pendekatan tradisonal, yang selama ini sering dierapkan guru tidak akan berhasil memecahkan perbedaan di atas, bahkan bisa lebih memperburuk keadaa. Karena itu, disarankan agar guru bisa menerapkan pendekatan baru, dengan memanfaatkan metode baru yaitu metode dengan model bola lonceng dalam penjasorkes dan gaya mengajar. Dengan pendekatan itu, maka pembelajaran dapat dioptimalkan. Uraian tersebut, mencoba menyinggung metode dan strategi yang bisa dipilih guru untuk megajar senam ketangkasan yaitu melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng. Metode ini Model pembelajaran (models of teaching) yang dilakukan guru kepada siswa untuk membantu siswa ketika melakukan roll depan dengan menghilangkan rasa takut untuk melakukan. Bola lonceng yaitu bola yang berbentuk bulat dengan adanya lonceng didalamnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dapat melaksanakan tugasnya secara professional, seorang guru dituntut dapat memahami dan

26 12 mamiliki ketrampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM) Ciri-ciri Media Pendidikan Gerlach dan Erly (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukannya. Adapun ciri-ciri media pendidikan tersebut antara lain : Ciri Fiksatif Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan Ciri Manipulatif Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan tehnik pengambilan gambar time lapse recording Ciri Distributif Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

27 13 disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini. ( Maka peneliti memutuskan untuk membantu siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal dalam melakukan rool depan peneliti menggunakan bola lonceng. Alat bantu ini berguna untuk membantu para siswa ketika melakukan gerakan saat siswa hendak melakukan roll depan, tanpa ada rasa takut, maka siswa akan terpancing dengan sendirinya yang akhirnya gerakan roll depan dapat dilakukan dengan sempurna Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Sedangkan manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, yaitu pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, metode pembelajaran bervariasi, dan pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Tidak semua media pembelajaran cocok digunakan dalam proses pembelajaran, untuk itu perlu dilakukan pertimbangan dalam memilih media supaya penggunaan media pembelajaran tersebut benar dan tepat. Adapun media yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, tersedia alat yang dibutuhkan, pribadi pengajar, minat dan kemampuan pembelajar, dan situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan (1) Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah, (2) Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya, (3) Membuat konsep abstrak ke konsep konkret, (4) memberi kesamaan persepsi, (5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak, (6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan (7) Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan.

28 14 Livie dan Lentz (1982) mengemukakan bahwa ada empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Fungsi afektif maksudnya, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Fungsi kognitif bermakna media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Sedangkan fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali. ( Media Belajar Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

29 15 Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. ( Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dam kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi tehadap efektivitas pembelajaran. Media diantaranya : (1). Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh peserta didik tentang suatu objek, disebabkan: (a). objek terlalu besar; (b). objek terlalu kecil; (c). objek yang bergerak terlalu lambat; (d). objek yang bergerak terlalu cepat; (e). objek yang terlalu komplek; (f). objek yang bunyinya terlalu halus; (g). objek mangandung bajaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek dapat disajikan kepada peserta didik. (2). Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya; (3). Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar; (4). Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang abstrak.

30

31 Kerangka Berfikir Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada media atau cara guru dalam menyampaikan materi. Seringkali materi yang diberikan guru kurang tertanam kuat dalam benak siswa berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan terbatasnya guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, dan tidak monoton bagi siswa. Oleh karena itu, guru Penjasorkes diharapkan memiliki daya kreatifitas dan inovatif dalam melakukan proses pembelajaran praktik di lapangan. Berpijak pada latar belakang masalah diatas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, salah satu langkah yang ditempuh guru adalah menggunakan pembelajaran dengan alat bantu bola lonceng. Penerapan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 02 Kota Tegal, yang meliputi peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan aktifitas siswa dalam belajar. Hal ini dilakukan agar hasil belajar siswa dalam senam lantai roll depan mengalami peningkatan di tiap siklus pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

32 18 Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kondisi Awal Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas a. Siswa tidak tertarik dan merasa bosan dengan pembelajaran penjas b.teknik dasar senam lantai roll depan belum dikuasai siswa secara benar c.hasil roll depan Tindakan Menerapkan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu bola lonceng Siklus 1: melaksanakan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng Kondisi akhir Penerapan alat bantu bola lonceng dalam pembelajaran roll depan sebagai solusi pembelajaran. Siklus 2: upaya perbaikan dari siklus 1 Gambar 2. Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas

33 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan metode perlakuan proses pembelajaran senam ketangkasan roll depan dalam penjasorkes dengan alat bantu bola lonceng melalui pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari istilah penelitian tindakan (action research) (Sanjaya, hal. 24). Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu. Penelitian tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang ilmu sosial dan humaniora (Basrowi & Suwandi, hal ). Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti langsung mempraktikkan tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan tindakan yang diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka (Sanjaya, hal. 24). Dalam hal ini, penelitian tindakan memiliki kawasan yang lebih luas daripada PTK. Penelitian tindakan diterapkan di berbagai bidang ilmu di luar pendidikan, misalnya dalam kegiatan praktik bidang kedokteran, manajemen, dan industri (Basrowi & Suwandi, hal. 25). Bila penelitian tindakan yang berkaitan pada bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas, maka penelitian tindakan tindakan ini disebut PTK. ( 19

34 Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal, dengan jumlah siswa sebanyak 28 anak 3.2. Obyek Penelitian Sebagai obyek dalam penelitian senam ketangkasan roll depan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Mei tahun 2013 dan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juni Dalam satu minggu akan dilaksanakan satu kali pertemuan sesuai dengan jadwal mata pelajaran Penjasorkes kelas V SD Muhammadiyah 02 Kec. Tegal Timur Kota Tegal. Tabel 1. Rencana Waktu Kegiatan Penelitian No. Rencana Kegiatan Tahun 2013 Maret April Mei Juni 1. Persiapan a. Observasi V b. Identifikasi Masalah V c. Penentuan Tindakan V d. Pengajuan Judul V e. Penyusunan Proposal V f. Pengajuan Ijin Penelitian V

35 21 2. Pelaksanaan Siklus 1 a. Pembuatan RPP V b. Pelaksanaan Tindakan V c. Pengumpulan Data V d. Analisis dan Refleksi V 3. Pelaksanaan Siklus 2 a. Pembuatan RPP V b. Pelaksanaan Tindakan V c. Pengumpulan Data V d. Analisis dan Refleksi V 4. Penyusunan Laporan a. Penulisan Laporan V 3.4. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian senam ketangkasan roll depan, dilaksanakan di halaman SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Teknik Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini, pengambilan data dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu siklus I dan sklus II. Adapun data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan kelas dengan lembar observasi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes dan obsevasi. Kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan refleksi dan analisis. Observasi dilakukan sendiri oleh guru dan

36 22 peneliti untuk mendapatkan data yang rinci dan akurat. ( Instrumen Pengumpulan Data Metode Tes Tes adalah instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan/latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu / kelompok. Menurut Riduwan (2006:37) Metode tes ini digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran (tes praktek roll depan dengan menggunakan alat bantu bola) Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah sebagai sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Metode dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan data berupa nama siswa, jumlah siswa kelas V serta foto dan video kegiatan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng di SD Muhammadiyah 02 Kec. Tegal Timur Kota Tegal Tahun Metode Observasi Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Kartono (1980: 142)

37 23 Lembar obsevasi digunakan untuk pengumpulan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas. Selain itu lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran Metode Kuesioner Untuk Peserta Didik Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. (Nazir) Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa baik secara kognitif, psikomotor maupun afektif. Instrumen ini digunakan khususnya pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal dalam penilaian upaya meningkatkan melakukan gerakan senam ketangkasan melalui roll depan dengan menggunakan alat bantu bola lonceng dalam penjasorkes.( 3.7 Analisis Data Analisa data adalah Sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. ( Analisis data yang digunakan dalam meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Cara memberikan penilaian adalah sebagai berikut :

38 24 1. Penilaian aspek kognitif (N 1 ) Penilaian aspek kognitif dilaksanakan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk lisan sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap pertanyaan mempunyai bobot 5. Bobot penilaian aspek kognitif adalah 5 Skor maksimal adalah 90. Tabel 2. Penilaian Aspek Kognitif Indikator Tugas Jelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Jelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Jelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Jelaskan konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Jelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jml

39 25 2. Penilaian aspek afektif (N 2 ) Penilaian aspek afektif yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada perilaku yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan. Bobot penilaian aspek afektif adalah 5 Skor maksimal adalah 90. Tabel 3. Penilaian Aspek Afektif Indikator Tugas Disiplin dalam pembelajaran Prosentase % Semangat dalam pembelajaran Prosentase % Percaya diri dalam pembelajaran Prosentase % Keberanian dalam pembelajaran Prosentase % Hasil Keterampilan Gerak Kurang Kurang Cukup Jml 2. Penilaian aspek psikomotor (N 3 ) Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran. Penilaian dilaksanakan selama pembelajaran dengan menggunakan rublik penilaian. Bobot penilaian aspek psikomotor adalah 5

40 26 Skor maksimal adalah 90. Tabel 4. Penilaian Aspek Psikomotor Indikator Tugas Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jml Tabel 5. Tabel Keterangan Nilai Keterangan Nilai Kurang Sekali Kurang Cukup Sekali Nilai akhir (NA) yang diperoleh siswa: Rumus (RPP KTSP Tahun 2006) NA = (N 1 ) + (N 2 ) + (N 3 ) 3 =

41 Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus. Penelitian tindakan kelas ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok roll depan. Setiap siklus mencakup empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. ( BAGAN+PROSEDUR+PENELITIAN) Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi Pengamatan Gambar 3. Tahapan Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap berikut: 1. Tahap Persiapan Survei Awal

42 28 Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi di lingkungan sekolah yaitu halaman sekolah, alat-alat untuk menunjang pembelajaran dan kesiapan para siswa 2. Tahap Seleksi informant, Penyiapan Instrument dan Alat Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi: 1) Menentukan subjek penelitian 2) Menyiapkan alat dan instrunent penelitian dan evaluasi 3) Tahap Pengumpulan Data dan Treatment 4) Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang: (1)Hasil belajar roll depan (2)Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran (3)Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran (4)Media pembelajaran (5)Pelaksanaan pembelajaran (6)Semangat dan keaktifan siswa 5) Tahap Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang proses pembelajaran yaitu antusias siswa dalam mengikuti modifikasi pembelajaran roll depan. 6) Tahap Penyususnan Laporan

43 29 Pada tahap ini peneliti menyususn laporan dari semua kegiatan awal survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian. Siklus I 1. Perencanaan yang dilakukan meliputi : 1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran. 2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng. 3) Menyusun Instrumen yang akan digunakan pada siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penilaian dalam modifikasi pembelajaran lompat jauh. 4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran. 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 6) Perizinan (izin kepada pihak jurusan maupun lembaga sekolah) 2. Tahap Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di halaman sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Guru Menjelaskan kegiatan pembelajaran roll depan. 2) Guru Menjelaskan kegiatan pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng. 3) Siswa melaksanakan pemanasan sebelum mulai ke materi inti pembelajaran.

44 30 4) Siswa melakukan roll depan. 5) Siswa melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng. Konsep penelitian roll depan dengan alat bantu bola lonceng dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan roll depan tanpa alat bantu 1) Siswa dibariskan menjadi 1 berbanjar, siswa laki-laki berada didepan sedangkan siswa perempuan dibelakang siswa laki-laki. Siswa yang berada dibarisan paling depan melakukan roll depan diatas matras yang telah disediakan dengan aba-aba peluit. 2) Gerakan dilanjutkan oleh siswa yang berada dibelakang awal barisan sampai barisan siswa terakhir. Gambar 4. Siswa Melakukan Roll Depan Tanpa Alat Bantu 2. Melakukan roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng 1. Siswa dibariskan menjadi 1 berbanjar, siswa laki-laki berada dibarisan depan, sedangkan siswa perempuan berada dibelakang siswa laki-laki. Siswa yang berada dibarisan paling depan melakukan roll depan diatas matras yang telah disediakan dengan bantuan guru dibelakang siswa

45 31 dengan membawa bola lonceng, gerakan roll depan dimulai dengan aba-aba dari guru memerintahkan untuk melihat bola lonceng diantara selangkangan kaki beserta aba-aba peluit. 2. Gerakan dilanjutkan oleh siswa yang berada dibelakang awal barisan sampai barisan siswa terakhir. Gambar 5. Siswa Melakukan Roll Depan Dengan Alat Bantu Bola Lonceng. 3) Menarik kesimpulan 4) Penilaian langsung dilaksanakan pada saat proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng. 5) Melakukan pendinginan 6) Siswa mengisi lembar angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng.

46 32 3. Pengamatan No. Nama/NIP Lulusan Alamat Tempat Mengajar 1. SUHARTO, S.Pd UNNES Jln. Sawo SD Negeri Gg Rame Bocah No. 5 Keturen Kota RT 07/RW V Kel. Tegal Tegal Sari Kec. Tegal Barat Kota Tegal Tabel 6. Data Tenaga Ahli 1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktifitas (aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik) melalui lembar observasi yang telah disiapkan 2) Guru mengisi lembar observasi aktifitas dan kerjasama siswa 3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran 4) Menilai hasil evaluasi siklus I 4. Refleksi 1) Guru menganalisis hasil pengamatan 2) Mempelajari analisis indikator pengamatan dan evaluasi 3) Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus I 4) Membuat perbaikan atau revisi untuk pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I. Siklus II 1. Perencanaan yang dilakukan meliputi : 1) Melakukan revisi modifikasi pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng lompat jauh pada siklus I

47 33 2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu modifikasi pembelajaran roll depan. 3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan kelas (PTK), penilaian dalam pembelajaran roll depan. 4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di halaman sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng. 2) Siswa melaksanakan pemanasan 3) Siswa melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng. 4) Menarik kesimpulan 5) Penilaian langsung dilaksanakan pada saat proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng. 6) Melakukan pendinginan 7) Siswa mengisi lembar angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng.

48 34 3. Pengamatan No. Nama/NIP Lulusan Alamat Tempat Mengajar 1. SUHARTO, S.Pd UNNES Jln. Sawo SD Negeri Gg Rame Bocah No. 5 Keturen Kota RT 07/RW V Kel. Tegal Tegal Sari Kec. Tegal Barat Kota Tegal Tabel 7. Data Tenaga Ahli 1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktifitas dan kerjasama siswa (aspek afektif dan psikomotorik) melalui lembar observasi yang telah disiapkan 2) Guru mengisi lembar observasi aktivitas dan kerjasama siswa 3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran 4) Menilai hasil evaluasi siklus I 4. Refleksi 1) Guru menganalisis hasil pengamatan 2) Mempelajari analisis indikator pengamatan dan evaluasi 3) Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus II.

49 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Proses penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data numeric (angka) yang kemudian dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapun data yang diperoleh meliputi hasil belajar siswa mencakup ranah psikomotorik, kognitif, dan afektif, serta hasil angket siswa tentang tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran di setiap siklusnya Hasil Penelitian Siklus 1 Siklus 1 dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 4 jam pelajaran (4 x 35 menit) pada tanggal 24 Mei 2013 diikuti 28 siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Hasil penelitian siklus 1 diperoleh dari skala penilaian unjuk kerja siswa yang tiap ranah meliputi aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif. Berikut tabel perolehan skala unjuk kerja siswa pada pembelajaran senam ketangkasan roll depan dengan alat bantu bola lonceng. 35

50 36 Tabel 8. Penilaian Aspek Psikomotor Siklus 1 Indikator Tugas Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jml Prosentase % 14,28 14,28 39,29 32, Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % 14,28 14,28 28,58 42, Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % 14,28 39,29 46, Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % 14,28 17,86 21,43 46, Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % 10,71 3,58 10,71 32,14 42, Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa aspek psikomotorik keterampilan siswa dalam melaksanakan roll depan dengan alat bantu bola lonceng selama proses pembelajaran berlangsung sudah berhasil. Hal ini terlihat dari beberapa prosentase jumlah siswa pada tabel di atas.

51 37 Tabel 9. Penilaian Aspek Kognitif Siklus 1 Indikator Tugas Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jml Prosentase % 17,86 17,86 64, Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % 21,43 78, Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % 14,28 28,58 57, Menjelaskan konsentrasi dengan bola lonceng melihat bola saat melakukan roll depan Prosentase % 3,58 17,86 39,28 39, Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % 3,58 17,85 28, Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kemampuan siswa selama proses pembelajaran roll depan dilihat dari ranah kognitif para siswa merespon dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran roll depan pada ranah kognitif di siklus 1 sudah baik.

52 38 Tabel 10. Penilaian Aspek Afektif Siklus 1 Indikator Tugas Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Disiplin dalam pembelajaran Prosentase % 10,71 53,58 35, Semangat dalam pembelajaran Prosentase % 28,57 21, Percaya diri dalam pembelajaran Prosentase % 7,14 17,86 3, , Keberanian dalam pembelajaran Prosentase % 7,14 3,58 14,28 7,14 67, Jml Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran roll depan merespon dengan baik pembelajaran walaupun masih terlihat siswa yang kurang respon, akan tetapi prosentasenya lebih sedikit dari pada siswa yang merespon dengan baik. Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng sebagai berikut.

53 39 Tabel 11. Jawaban Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Pada Siklus 1 No. Indikator pertanyaan 1. Pembelajaran menarik dan menyenangkan 2. Ada permasalahan ketika melakukan pembelajaran 3. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu 4. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng 5. Memahami tekhnik-tekhnik roll depan Jumlah jawaban Ya Tidak Prosentase (%) Sesuai hasil penelitian angket di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng ternyata mendapat tanggapan atau respon yang baik. Hal ini ditunjukkan banyaknya siswa yang merespon baik semua pertanyaan yang diberikan, yaitu sebesar 80 % Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 1 No Tahapan siklus Jumlah siswa Tuntas (siswa) Prosentase (%) Jumlah Ketuntasan Belum tuntas (siswa) Prosentase (%) 1 Pra Siklus , ,86 2 Siklus , ,71

54 Pra Siklus Siklus 1 Tuntas Belum Tuntas

55 41 3) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 4) Agar siswa tidak merasa asing dengan roll depan tersebut maka peneliti memberikan penjelasan cara melakukannya dengan benar dalam pembelajaran untuk meningkatkan gerak dasar.. 5) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan roll depan, sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya berupa pujian seperti: bagus, baik, tepat, bagus, dan sebagainya ataupun dengan memberi nilai tambahan kepada siswa tersebut. Tabel 13. Respon Dari Tenaga Ahli Pada Siklus 1 No. Respon Alasan revisi Saran Komentar 1. Masih ada siswa yang gerak berguling nya tidak lurus kedepan Guru harus menginstruksikan lebih jelas saat siswa di perintahkan untuk melihat bola lonceng agar lebih konsentrasi Suatu inovasi / modifikasi pembelajaran roll depan yang bagus, karena bisa menghilangkan rasa takut siswa untuk melakukan gerakan mengguling pada roll depan. 4.3 Hasil Penelitian Siklus 2 Siklus 2 dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 4 jam pelajaran (4 x 45 menit) pada tanggal 1 juni 2013 diikuti 28 siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Hasil penelitian siklus 2 diperoleh dari skala penilaian unjuk kerja

56 42 siswa yang tiap ranah meliputi aspek psikomotor, kognitif, dan afektif, dengan penambahan matras kecil di letakkan di bawah matras besar bagian depan. Berikut tabel perolehan skala unjuk kerja siswa pada roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan penambahan matras kecil di bawah matras besar bagian depan tiap ranah. Tabel 14. Penilaian Aspek Psikomotor Siklus 2 Indikator Tugas Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jml Prosentase 53,57 46, Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase 17,86 35,71 46, Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase 35,71 64,29 Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase 39,29 60, Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa keterampilan siswa dalam melaksanakan roll depan dengan alat bantu bola lonceng dan penambahan matras kecil dibawah matras besar bagian depan mencapai hasil yang maksimal. Hal ini terlihat pada tabel di atas.

57 43 Tabel 15. Penilaian Aspek Kognitif Siklus 2 Hasil Keterampilan Gerak Indikator Tugas Kurang Jumlah Kurang Cukup Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase 32,14 67, Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase 21,43 78, Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Menjelaskan konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase 21,43 32,14 46, Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kemampuan siswa selama proses pembelajaran permainan roll depan dengan alat bantu bola lonceng dan penambahan matras kecil dibawah matras besar bagian bawah dilihat dari ranah kognitif sudah maksimal. Prosentase keterampilan siswa dalam melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng sudah ada peningkatan yang berarti. Hal ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada ranah kognitif di siklus 2 sudah maksimal dan tercapai.

58 44 Tabel 16. Penilaian Aspek Afektif Siklus 2 Hasil Keterampilan Gerak Indikator Tugas Kurang Jumlah Kurang Cukup Disiplin dalam pembelajaran Prosentase 7,14 92, Semangat dalam pembelajaran Prosentase Percaya diri dalam pembelajaran Prosentase 28,57 71, Keberanian dalam pembelajaran Prosentase 32,14 67, Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng para siswa merespon dengan baik. Hal ini dapat terlihat tidak ada siswa yang tidak disiplin, tidak semangat, tidak percaya diri dan tidak berani. Secara keseluruhan siswa sangat senang dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng sebagai berikut.

59 45 Tabel 17. Jawaban Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Pada Siklus 2 No. Indikator pertanyaan 1. Pembelajaran menarik dan menyenangkan 2. Ada permasalahan ketika melakukan pembelajaran 3. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu 4. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng 5. Memahami tekhnik-tekhnik roll depan Jumlah jawaban Ya Tidak Prosentase (%) Sesuai hasil penelitian angket di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng ternyata mendapat tanggapan/respon yang sangat baik. Hal ini ditunjukkan semua siswa yang merespon baik semua pertanyaan yang diberikan, yaitu sebesar 100% atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran tolak peluru sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil penelitian yang meliputi ranah psikomotorik, kognitif, dan afektif pada siklus 2 secara keseluruhan dari 28 siswa dapat disimpulkan sebagai berikut. Tabel 18. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2 Jumlah Ketuntasan No Tahapan siklus Jumlah siswa Tuntas (siswa) Prosentase (%) Belum tuntas (siswa) Prosentase (%) 1 Siklus , ,71 2 Siklus

60 Siklus 1 Siklus 2 0 Tuntas Belum Tuntas

61 47 aktif dan lebih bersemangat ketika di beri pembelajaran bermain. Secara keseluruhan, proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Tabel 19. Respon Dari Tenaga Ahli Pada Siklus 2 No. Respon Alasan revisi Saran Komentar 1. Para siswa yang tidak melakukan praktek terlalu dekat dengan matras Guru harus menginstruksikan / memperingatkan para siswa tidak boleh berkumpul di dekat matras agar siswa yang melakukan praktek bisa leluasa. Suatu inovasi / modifikasi pembelajaran roll depan yang bagus, karena bisa menghilangkan rasa takut siswa dan mempermudah siswa untuk melakukan gerakan mengguling 4.5 Pembahasan Proses Pembelajaran Siklus 1 Proses pembelajaran siklus 1 yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 4 jam pelajaran (4 x 45 menit) pada tanggal 24 Mei 2013 diikuti 28 siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kecamatan Tegal Timur Kota tegal dengan mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas supaya siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kehadiran siswa, menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan, melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti, mendemontrasikan materi inti yang

62 48 akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi belajar. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tekhnik dasar roll depan dan mempraktekkannya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gerakan yang belum dikuasai. Untuk menutup proses pembelajaran guru memberikan motivasi dan penguatan kepada seluruh siswa sambil memberikan angket respon terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Dari hasil pengamatan dan hasil angket respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, diperoleh hasil penilaian yang meliputi aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif mengalami peningkatan dari sebelum diadakan penelitian tindakan kelas (pra siklus), yaitu semula 16 siswa atau sebesar 57,14% yang sudah dinyatakan tuntas menjadi 25 siswa atau 89,29% sudah dinyatakan tuntas belajar. Berdasarkan masih ada kekurangan yang diperoleh pada siklus 1, maka peneliti sebagai sumber belajar melakukan perbaikan pada siklus 2. Perbaikan-perbaikan tersebut antara lain : a. Siswa diharapkan menikmati proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng b. Penambahan media matras kecil diletakkan dibawah matras besar dibagian depan guna lebih memudahkan untuk mengguling. c. Diharapkan pembelajaran pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng merupakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa

63 49 d. Memberi reward atau penguatan kepada siswa agar tertarik dan menyukai pembelajaran Proses Pembelajaran Siklus 2 Proses pembelajaran siklus 2 yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 4 jam pelajaran (4 x 35 menit) pada tanggal 1 Juni 2013 diikuti 28 siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal dengan mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas supaya siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kehadiran siswa, menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan, melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti, mendemontrasikan materi inti yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi belajar. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tekhnik roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan penambahan matras kecil dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gerakan yang belum dikuasai. Untuk menutup proses pembelajaran guru memberikan motivasi dan penguatan kepada seluruh siswa sambil memberikan angket respon terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Perbedaan RPP pada siklus 1 dan siklus 2 adalah pada waktu yang diberikan pada kegiatan inti lebih banyak daripada sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah dan dapat bereksplor sendiri terhadap tekhnik dasar roll depan. Dari hasil pengamatan dan hasil angket respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, diperoleh hasil penilaian yang meliputi aspek Psikomotorik, kognitif, dan afektif mengalami peningkatan dari siklus 1, yaitu semula

64 50 25 siswa atau sebesar 89,29 % yang sudah dinyatakan tuntas menjadi 28 siswa atau 100 % sudah dinyatakan tuntas belajar. Selama proses pembelajaran pada siklus 2, siswa terlihat serius mengikuti petunjuk dan arahan dari guru, siswa terlihat disipilin, bersemangat, percaya diri dan berani selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga hasil pembelajaran pada siklus 2 sudah maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan peningkatan hasil belajar senam ketangkasan roll depan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal menggunakan alat bantu bola lonceng sebagai berikut : a. Media pembelajaran yang dilakukan merupakan suatu media pembelajaran yang tergolong baru bagi siswa dan belum pernah didapat sebelumnya sehingga memberi pengalaman baru bagi siswa. b. Pendekatan pembelajaran dengan media alat bantu merupakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa. c. Minat siswa untuk belajar roll depan bertambah karena siswa menganggap belajar roll depan dengan menggunakan alat bantu bola lonceng lmerupakan pembelajaran yang menarik dan menambah wawasan serta pengalaman.

65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni bahwa penggunaan alat bantu bola lonceng dalam pembelajaran senam lantai roll depan dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan bagi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal yakni meningkatknya motivasi pembelajaran roll depan (baik proses maupun hasil) pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Peningkatan motivasi pembelajaran roll depan (baik proses maupun hasil tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya) yaitu: 1) Aplikasi model pembelajaran menggunakan media alat bantu bola lonceng untuk meningkatkan motivasi pembelajaran roll depan sebagai media alternatif dalam pembelajaran roll depan. 2) Peneliti menjelaskan kesulitan-kesulitan dalam melakukan pembelajaran roll depan kepada siswa. 3) Guru memotivasi siswa yang takut, bosan untuk melakukan pembelajaran roll depan dengan memberi inisiatif berupa contoh gerakan. Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan aplikasi model pembelajaran menggunakan media alat bantu bola lonceng untuk 51

66 52 meningkatkan motivasi pembelajaran roll depan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Hal tersebut dapat dilihat pada kesimpulan hasil penelitian berikut ini. 1) Siswa terlihat tertarik, aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran roll depan Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100%, 2) Siswa terlihat memperhatikan pelajaran dengan serius dan terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100%. 3) Siswa yang dapat melakukan tes kemampuan gerak dasar dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100%,. 4) Siswa tertarik dengan media pembelajaran menggunakan alat bantu. Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100% 5.2. Saran Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saransaran sebagai berikut: 1) Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru harus lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk menyampaikan materi pembelajaran.

67 53 2) Kepada guru penjasorkes lain yang belum mempunyai media alat bantu hendaknya mencoba menggunakan alat bantu tersebut dalam pembelajaran roll depan apabila mengalami permasalahan yang sama. 3) Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain maupun di sekolah lain. Namun tentu saja dalam penerapannya harus diikuti oleh penyesuaian dan modifikasi seperlunya sesuai dengan konteks kelas ataupun sekolah masing-masing. Hal ini disebabkan meskipun sekolah-sekolah yang ada di Indonesia ini pada dasarnya hampir sama satu dengan yang lainnya, namun tetap memiliki suatu karakteristik khusus yang hanya dimiliki oleh masing-masing kelas atau sekolah sebagai akibat dari keanekaragaman yang dimiliki oleh masing-masing individu yang ada di kelas atau sekolah tersebut.

68 54 DAFTAR PUSTAKA Agus Mahendra, Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar. Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga, Depdikdas. Arif Sadiman, ciri-ciri media pendidikan, (Online), ( diakses 25 Maret Dadan Heryana, Giri Verianti Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD Kelas V. Jakarta : PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia. Deni Kurniadi, Suro Prapanca Penjas Orkes untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta : PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia. Deny Setiawan, dkk Komputer dan Media Pembelajaran. UniversitasTerbuka. Fattakhy, Pengertian Analisis Data, (Online), diakses 6 April Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Dokumentasi, (Online), diakses 6 April Kartono (1980: 142), Pengertian Observasi, (Online), diakses 6 April M. Zaenal Muttaqin, 2012, Skripsi PTK Model Pembelajaran Bermain Lompat Katak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Kertabesuki 01 Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2011/2012. Nazir, Pengertian Kuesioner, (Online), diakses 6 April Riduwan ( 2006: 37), Pengertian Tes, (Online), diakses 6 April 2013.

69 55 Rencana pelaksanaan pembelajaran, KTSP, tahun 2006 Sanjaya, hal. 24, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Online), diakses 25 Maret Trisnowati Tamat, Moekarto Mirman, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Universtas Terbuka

70

71

72 58 Lampiran 3 SURAT IJIN PENELITIAN DARI UNVERSITASS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Gedung F 1. 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang Telepon: Laman: http//:fik.unnes.ac.id, surel : fik unnes@telkom.net No. : 2404/UN /PL/2013 Lamp : 3 Hal : Ijin penelitian Kepada Yth. Kepala SD Muhammadiyah 02 Tegal di SD Muhammadiyahh 02 Tegal Dengan hormat, Bersama ini, kami mohon ijin pelaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi/tugas akhir oleh mahasiswa sebagai berikut: Nama : NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO Nim : Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Topik : UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih. Semarang, 21 Mei 2013 Dekan, Dr. H. Harry Pramono, M.Si. NIP

73 59 Lampiran 4 SURAT IJIN PENELITIAN DARI SEKOLAH PIMPINAN CABANG MUHAMAMMADIYAH TEGAL TIMUR II MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SD MUHAMMADIYAH 2 Alamat : Jl. Melati No. 14 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Telp. (0283) Yang bertanda tangan dibawah ini : SURAT IJIN PENELITIAN Nomor : 12/SIP/IV.4.AU/C /2013 Nama : Yekti Setya Utami NIP : Jabatan : Kepala SD Muhammadiyah 2 Tegal Menerangkan bahwa : Nama : Novan Dwi Pringgadi Cahyo NBM : Jabatan : Guru Penjasorkes Mengijinkan melakukan penelitian PTK siklus 1 pada tanggal 24 Mei 2013 di wilayah sekolah guna menyelesaikan tugas skripsi Tegal, 24 Mei 2013 Kepala Sekolah Yekti Setya Utami, A.Ma NIP

74 60 PIMPINAN CABANG MUHAMAMMADIYAH TEGAL TIMUR II MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SD MUHAMMADIYAH 2 Alamat : Jl. Melati No. 14 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Telp. (0283) SURAT IJIN PENELITIAN Nomor : 13/SIP/IV.4.AU/C /2013 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yekti Setya Utami NIP : Jabatan : Kepala SD Muhammadiyah 2 Tegal Menerangkan bahwa : Nama : Novan Dwi Pringgadi Cahyo NBM : Jabatan : Guru Penjasorkes Mengijinkan melakukan penelitian PTK siklus 2 pada tanggal 1 Juni 2013 di wilayah sekolah guna menyelesaikan tugas skripsi. Tegal, 1 Juni 2013 Kepala Sekolah Yekti Setya Utami, A.Ma NIP

75 61 Lampiran 5 SAMPEL SISWA SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL Daftar Nama Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013 No Nama Siswa L/P Tempat/Tanggal Lahir 1. Fathimah P Tegal, 20 Agustus Abdillah Fajar L Tegal, 2 Mei Aeron Farell Nabiel L Tegal, 30 Januari Faris Akbar L Tegal, 29 November Ganetya Triarsono L Tegal, 29 November Ghoni Adam Manaf L Tegal, 16 September Hanum Khaerunnisa P Tegal, 30 Mei Heri Waluyo L Tegal, 11 September Ifan Ardiyansyah L Tegal, 10 Januari Indah Triwahyuni P Lamongan, 14 Juli Januar Nur Haque L Tegal, 11 Januari Lulu Sania Rahma P Tegal, 21 Mei M. Putra Fandika L Tegal, 13 Januari Nabila Irawan P Tegal, 27 Oktober Putri Farah Dhifa P Tegal, 12 November Rosyada Aprizzati P Tegal, 6 April Tiya Nur Oktavia P Tegal, 1 Oktober Tyas Panuntun P Tegal, 29 Mei Yanuar Hafidz L Tegal, 12 Januari Zalianty Widya P Tegal, 19 April Tuta Aulia F P Pekalongan, 21 Desember Talkhis Abdullah L Tegal, 2 Februari Rizqi Annisa R P Tegal, 13 Oktober Dyah Harnum Z P Tegal, 30 April Muhammad Sholeh L Majalengka, 4 Oktober Anisa Septiana P Tegal, 28 September Tri Lambang Aldi L Pekanbaru, 27 Januari Vita Yuniar P Tegal, 22 Maret 2002

76 62 Lampiran 6 RPP PRA SIKLUS RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Sekolah : SD Muhammadiyah 2 Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Anak : Pendidikan Jasmani Oalahraga dan Kesehatan : 5 (Lima)/II (Dua) : 4 x 35 Menit (1 Pertemuan) : 28 Siswa Pelaksanaan : 15 Mei 2013 Standar Kompetensi (SK) 8. Mempraktikkan berbagai bentuk senam ketangkasan dengan koordinasi yang baik, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar (KD) 8.2Mempraktikkan bentuk-bentuk rangkaian gerak senam ketangkasan dengan koordinasi dan kontrol yang baik, serta nilai keselamatan, disiplin, dan keberanian A. Tujuan Pembelajaran - Siswa dapat melakukan dan memahami senam ketangkasan roll depan - Siswa dapat melakukan roll depan serta dapat meningkatkan percaya diri dan keberanian - Siswa dapat memahami strategi dalam melakukan senam ketangkasan roll depan

77 63 B. Materi - Senam ketangkasan roll depan C. Metode Pembelajaran - Ceramah - Demonstrasi - Praktek D. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal - Siswa dibariskan menjadi 4 ber-saf - Mengecek/presensi kehadiran siswa - Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/kurang rapi - Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti - Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Melakukan senam ketangkasan roll depan Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru : - Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. - Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisa, menyelesaikan, masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. - Memfasilitasi peserta didik untuk saling membantu guna meningkatkan prestasi belajar.

78 64 - Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok. - Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru : - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. - Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan, pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir/Penutup - Siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan - Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik dalam senam ketangkasan roll depan E. Alat dan Sumber belajar - Buku Penjas kelas 5 - Buku panduan senam - Lapangan - Matras - Peluit F. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Tekhnik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/Soal Melakukan senam - Tes praktek - Tes lisan Lakukan ketangkasan roll keterampilan - Tes praktek senam depan - Tes - Tes ketangkasan perorangan keterampilan roll depan - Tes demonstrasi

79 65 1. Rubrik Unjuk Kerja Aspek Psikomotor No Soal Aspek yang dinilai 1. Lakukan senam 1. Posisi kepala ketangkasan roll depan 2. Posisi tangan 3. Posisi kaki 4. Posisi mengguling Kualitas Gerak Jumlah Skor maksimal Keterangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup Rubrik Unjuk Kerja Aspek Afektif No Disiplin Semangat Percaya diri Keberanian Jumlah Skor maksimal Keterangan : Aspek yang dinilai Nilai Kurang 2. Kurang 3. Cukup Rubrik Unjuk Kerja Aspek Kognitif No Aspek yang dinilai Kualitas jawaban Jelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan Jelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan Jelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan Jelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan Jumlah Skor maksimal Keterangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup 4. 5.

80 66 LEMBAR PENILAIAN No Nama Siswa Performan Pengetahuan Praktek Sikap Produk Jumlah Skor Nilai Tegal, 15 Mei 2013 Mengetahui, Kepala SD Muhammadiyah 2 Guru Penjasorkes YEKTI SETYA UTAMI NIP : NOVAN DWI PRINGGADI C

81 67 Lampiran 7 HASIL DATA PRA SIKLUS TES PSIKOMOTORIK PRA SIKLUS Bentuk Soal : Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 1 55 Jumlah Siswa Prosentase %

82 68 TES PSIKOMOTORIK PRA SIKLUS Bentuk Soal : Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 1 55 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

83 69 TES PSIKOMOTORIK PRA SIKLUS Bentuk Soal : Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 1 55 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

84 70 TES PSIKOMOTORIK PRA SIKLUS Bentuk Soal : Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 1 55 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

85 71 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek psikomotor Pra Siklus Indikator Tugas Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jml Prosentase % Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

86 72 TABEL KOGNITIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 2 65 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

87 73 TABEL KOGNITIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 2 65 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

88 74 TABEL KOGNITIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kur ang Hasil Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa 6 22 Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

89 75 TABEL KOGNITIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 1 55 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

90 76 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek kognitif Pra Siklus Indikator Tugas Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Menjelaskan posisi 3 mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Jml

91 77 TABEL AFEKTIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Disiplin dalam pembelajaran No Nama Kurang Kura ng Hasil Cu kup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

92 78 TABEL AFEKTIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Semangat dalam pembelajaran No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cuku p Sk or Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

93 79 TABEL AFEKTIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Percaya diri dalam pembelajaran No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cu kup seka li Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 2 65 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

94 80 TABEL AFEKTIF PRA SIKLUS Bentuk soal : Keberanian dalam pembelajaran No Nama Kura ng Hasil Kurang Cukup seka li Sko r Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 1 55 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

95 81 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek afektif Pra Siklus Indikator Tugas Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Disiplin dalam pembelajaran Prosentase % Semangat dalam pembelajaran Prosentase % Percaya diri dalam pembelajaran Prosentase % Keberanian dalam pembelajaran Prosentase % Jml

96 82 Lampiran 8 PERHITUNGAN PRA SIKLUS TABEL REKAP NILAI PRA SIKLUS No Nama Siswa Performa Psikomotorik Kognitif Afektif Nilai Ket 1. Fathimah TT 2. Abdillah Fajar 82, ,75 84,75 T 3. Aeron Farell Nabiel ,3 T 4. Faris Akbar ,3 TT 5. Ganetya Triarsono TT 6. Ghoni Adam Manaf T 7. Hanum Khaerunnisa ,5 67,5 TT 8. Heri Waluyo ,25 85,42 T 9. Ifan Ardiyansyah ,25 85,42 T 10. Indah Triwahyuni ,3 TT 11. Januar Nur Haque 55 82,5 72,5 70 TT 12. Lulu Sania Rahma 82,5 86, ,25 T 13. M. Putra Fandika 85 86, ,08 T 14. Nabila Irawan 55 86,25 62,5 67,92 TT 15. Putri Farah Dhifa ,75 69,58 TT 16. Rosyada Aprizzati ,7 T 17. Tiya Nur Oktavia 57,5 67, TT 18. Tyas Panuntun 82, ,25 84,58 T 19. Yanuar Hafidz ,25 85,42 T 20. Zalianty Widya 67, ,25 77,92 T 21. Tuta Aulia F 67,2 82,5 86,25 78,75 T 22. Talkhis Abdullah 80 82,5 87,5 83,3 T 23. Rizqi Annisa R ,67 TT 24. Dyah Harnum Z 62,5 72, ,3 TT 25. Muhammad Sholeh 82, ,17 T 26. Anisa Septiana ,3 T 27. Tri Lambang Aldi 82, ,17 T 28. Vita Yuniar ,5 64,17 TT JUMLAH 2141,2 7 RATA-RATA 76,47 Keterangan : 1. TT : Tidak Tuntas 2. T : Tuntas Siswa TT : 12 Siswa T : 16

97 83 Lampiran 9 RPP SIKLUS 1 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Sekolah : SD Muhammadiyah 2 Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Anak : Pendidikan Jasmani Oalahraga dan Kesehatan : 5 (Lima)/II (Dua) : 4 x 35 Menit (1 Pertemuan) : 28 Siswa Pelaksanaan : 24 Mei 2013 Standar Kompetensi (SK) 8. Mempraktikkan berbagai bentuk senam ketangkasan dengan koordinasi yang baik, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar (KD) 8.2Mempraktikkan bentuk-bentuk rangkaian gerak senam ketangkasan dengan koordinasi dan kontrol yang baik, serta nilai keselamatan, disiplin, dan keberanian A. Tujuan Pembelajaran - Siswa dapat melakukan dan memahami senam ketangkasan roll depan - Siswa dapat melakukan roll depan serta dapat meningkatkan percaya diri dan keberanian - Siswa dapat memahami strategi dalam melakukan senam ketangkasan roll depan B. Materi

98 84 - Senam ketangkasan roll depan C. Metode Pembelajaran - Ceramah - Demonstrasi - Praktek D. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal - Siswa dibariskan menjadi 4 ber-saf - Mengecek/presensi kehadiran siswa - Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/kurang rapi - Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti - Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru : - Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. - Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisa, menyelesaikan, masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. - Memfasilitasi peserta didik untuk saling membantu guna meningkatkan prestasi belajar. - Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok.

99 85 - Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru : - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. - Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan, pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir/Penutup - Siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan - Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik dalam senam ketangkasan roll depan E. Alat dan Sumber belajar - Buku Penjas kelas 5 - Buku panduan senam - Lapangan - Matras - Peluit F. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Tekhnik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/Soal Melakukan roll depan - Tes praktek - Tes lisan Lakukan roll dengan alat bantu keterampilan - Tes praktek depan dengan bola lonceng - Tes - Tes alat bantu perorangan keterampilan bola lonceng

100 86 - Tes demonstrasi 1. Rubrik Unjuk Kerja Aspek Psikomotor No Soal Aspek yang dinilai Kualitas Gerak Lakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng 1. Posisi kepala 2. Posisi tangan 3. Posisi kaki 4. Konsentrasi melihat bola lonceng 5. Posisi mengguling Jumlah Skor maksimal Ket erangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup Rubrik Unjuk Kerja Aspek Afektif No Keterangan : Disiplin Semangat Percaya diri Keberanian Jumlah Skor maksimal Aspek yang dinilai Nilai Kurang 2. Kurang 3. Cukup 4. 5.

101 87 3. Rubrik Unjuk Kerja Aspek Kognitif No Aspek yang dinilai Kualitas jawaban Jelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Jelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Jelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan bola dengan lonceng Jelaskan konsentrasi melihat bola lonceng saat 5. melakukan roll depan dengan bola lonceng Jelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Jumlah Skor maksimal Ket erangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup LEMBAR PENILAIAN No Nama Siswa Performan Pengetahuan Praktek Sikap Produk Jumlah Skor Nilai Mengetahui, Kepala SD Muhammadiyah 2 Tegal, 24 Mei 2013 Guru Penjasorkes YEKTI SETYA UTAMI NIP : NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO

102 88 Instrumen Angket Penelitian Siklus 1 Nama : No. Absen : Kelas : Jenis Kelamin : Sekolah : SD Muhammadiyah 2 A. Petunjuk Pengisian Diharapkan membaca dan mengisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan keinginan 1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b 2. Setelah selesai diisi, diserahkan kembali kepada guru 3. Atas kesediaan mengisi angket ini, kami ucapkan terimaksih yang sebesarbesarnya 4. Angket ini adalah untuk kebutuhan penelitian sehingga tidak akan mempengaruhi penilaian sebagai siswa I. PERTANYAAN ANGKET 1. Apakah menurut kamu, pembelajaran senam ketangkasan roll depan merupakan pembelajaran yang menyenangkan untuk dipraktekkan? a. Ya b. Tidak 2. Apakah ada permasalahan ketika melakukan senam ketangkasan roll depan? a. Ya b. Tidak 3. Apakah setuju jika dalam praktek senam ketangkasan roll depan menggunakan alat bantu? a. Ya b. Tidak 4. Apakah kamu setuju pembelajaran senam ketangksan roll depan menggunakan media bola lonceng? a. Ya b. Tidak 5. Apakah kamu memahami tekhnik-tekhnik dasar senam ketangkasan roll depan? a. Ya b. Tidak

103 89 Lampiran 10 HASIL DATA SIKLUS 1 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 1 Bentuk Soal : Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 2 65 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

104 90 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 1 Bentuk Soal : Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 2 65 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

105 91 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 1 Bentuk Soal : Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

106 92 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 1 Bentuk Soal : Konsentrasi melihat bola lonceng saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kur ang Hasil Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 2 65 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Skor Nilai

107 93 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 1 Bentuk Soal : Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 1 55 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Sk or Nilai

108 94 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek psikomotor Siklus 1 Indikator Tugas Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jumla h Prosentase % Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

109 95 TABEL KOGNITIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

110 96 TABEL KOGNITIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa 6 22 Prosentase % Keterangan :

111 97 TABEL KOGNITIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Skor Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Nilai

112 98 TABEL KOGNITIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Menjelaskan konsentrasi melihat bola lonceng saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kur ang seka li Kura ng Hasil Cuku p Sk or Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa Prosentase %

113 99 TABEL KOGNITIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kur ang seka li Kur ang Hasil Cuku p Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

114 100 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek kognitif Siklus 1 Indikator Tugas Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jml Prosentase % Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase % Menjelaskan konsentrasi dengan bola lonceng melihat bola saat melakukan roll depan Prosentase % Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

115 101 TABEL AFEKTIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Disiplin dalam pembelajaran No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Sk or Nilai

116 102 TABEL AFEKTIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Semangat dalam pembelajaran No Nama Kura ng Kur ang Hasil Cukup Sko r Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 5 90 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

117 103 TABEL AFEKTIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Percaya diri dalam pembelajaran No Nama Kuran g Kurang Hasil Cukup Bai k Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 75 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan : Sk or Nilai

118 104 TABEL AFEKTIF SIKLUS 1 Bentuk soal : Keberanian dalam pembelajaran No Nama Kur ang seka li Kura ng Hasil Cuku p Sko r Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 5 90 Jumlah Siswa Prosentase % Keterangan :

119 105 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek afektif Siklus 1 Indikator Tugas Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup sekal i Disiplin dalam pembelajaran Prosentase % Semangat dalam pembelajaran Prosentase % Percaya diri dalam pembelajaran Prosentase % Keberanian dalam pembelajaran Prosentase % Jml

120 106 Lampiran 11 PERHITUNGAN SIKLUS 1 TABEL REKAP NILAI SIKLUS 1 No Nama Siswa Performa Psikomotorik Kognitif Afektif Nilai Ket 1. Fathimah ,25 70,42 TT 2. Abdillah Fajar ,75 89,25 T 3. Aeron Farell Nabiel ,5 88,5 T 4. Faris Akbar ,25 85,08 T 5. Ganetya Triarsono ,67 T 6. Ghoni Adam Manaf T 7. Hanum Khaerunnisa TT 8. Heri Waluyo ,75 88,58 T 9. Ifan Ardiyansyah ,75 88,25 T 10. Indah Triwahyuni ,25 83,08 T 11. Januar Nur Haque ,5 87,5 T 12. Lulu Sania Rahma T 13. M. Putra Fandika T 14. Nabila Irawan ,5 89,17 T 15. Putri Farah Dhifa ,5 77,83 T 16. Rosyada Aprizzati ,5 88,5 T 17. Tiya Nur Oktavia ,33 T 18. Tyas Panuntun T 19. Yanuar Hafidz ,75 88,58 T 20. Zalianty Widya ,75 86,92 T 21. Tuta Aulia F ,75 88,58 T 22. Talkhis Abdullah ,5 85,83 T 23. Rizqi Annisa R ,5 73 TT 24. Dyah Harnum Z ,3 T 25. Muhammad Sholeh ,75 86,58 T 26. Anisa Septiana ,25 83,42 T 27. Tri Lambang Aldi ,75 87,58 T 28. Vita Yuniar ,67 T JUMLAH 2364,5 5 RATA-RATA 84,45 Keterangan : 1. TT : Tidak Tuntas 2. T : Tuntas Siswa TT : 3 Siswa T : 25

121 107 Lampiran 12 LEMBAR REVISI TENAGA AHLI SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sasaran Program : Siswa Sekolah Dasar Kelas V Evaluator : Suharto S.Pd Tanggal : 24 Mei 2013 Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu, sebagai ahli Penjasorkes terhadap Upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V yang kami kembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai petunjuk di bawah ini : A. Lembar Evaluasi Ini Diisi Oleh Ahli Penjasorkes - Evaluasi mencakup aspek bentuk/metode meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng, komentar dan saran umum, serta kesimpulan. - Rintangan evaluasi mulai dari Kurang sampai dengan Sekali dengan cara member tanda V pada kolom yang tersedia. Keterangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup Komentar, kritik dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan.

122 108 B. Kualitas Model Pembelajaran No Aspek Yang Dinilai Kesesuaian dengan kompetensi dasar Kejelasan petunjuk gerak dasar roll depan bola lonceng Ketepatan memilih bentuk/metode pembelajaran Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan Kesesuaian bentuk/metode pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng untuk dilakukan siswa Sekolah Dasar Kesesuaian bentuk/model pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar Mendorong perkembangan aspek fisik/jasmani siswa Mendorong perkembangan aspek kognitif siswa Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa Mendorong perkembangan aspek afektif siswa Dilakukan siswa yang terampil maupun tidak terampil Dilakukan siswa putra maupun putri Mendorong siswa aktif bergerak Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng Aman untuk diterapkan dalam pembelajaran roll Skala Penilaian V V V V V V V V V V V V V V V

123 109 depan dengan alat bantu bola lonceng C. Saran Untuk Perbaikan Model Pembelajaran Petunjuk : 1. Apabila diperlukan revisi pada model pembelajaran ini, mohon dituliskan pada kolom 2 2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3 3. Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas pada kolom 4 No. Bagian yang direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan Siklus 1 Masih ada siswa yang gerak berguling nya tidak lurus kedepan Guru harus menginstruksikan lebih jelas saat siswa di perintahkan untuk melihat bola lonceng agar lebih konsentrasi D. Komentar dan Saran Umum Komentar : Suatu inovasi / modifikasi pembelajaran roll depan yang bagus, karena bisa menghilangkan rasa takut siswa untuk melakukan gerakan mengguling pada roll depan. Saran : Guru harus menginstruksikan lebih jelas saat siswa di perintahkan untuk melihat bola lonceng agar lebih konsentrasi

124 110 Kesimpulan : Upaya meningkatkan penbelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng dinyatakan : a. Layak untuk digunakan/uji coba siklus 1 : V b. Layak untuk digunakan saat pembelajaran penjasorkes : V c. Tidak layak untuk digunakan : - Tegal, 24 Mei 2013 Evaluator SUHARTO S.Pd NIP :

125 111 Lampiran 13 RPP SIKLUS 2 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 Sekolah : SD Muhammadiyah 2 Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Anak : Pendidikan Jasmani Oalahraga dan Kesehatan : 5 (Lima)/II (Dua) : 4 x 35 Menit (1 Pertemuan) : 28 Siswa Pelaksanaan : 1 Juni 2013 Standar Kompetensi (SK) 8. Mempraktikkan berbagai bentuk senam ketangkasan dengan koordinasi yang baik, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar (KD) 8.2Mempraktikkan bentuk-bentuk rangkaian gerak senam ketangkasan dengan koordinasi dan kontrol yang baik, serta nilai keselamatan, disiplin, dan keberanian A. Tujuan Pembelajaran - Siswa dapat melakukan dan memahami senam ketangkasan roll depan - Siswa dapat melakukan roll depan serta dapat meningkatkan percaya diri dan keberanian - Siswa dapat memahami strategi dalam melakukan senam ketangkasan roll depan

126 112 B. Materi - Senam ketangkasan roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng dengan penambahan matras kecil dibawah matras besar dibagian depan. C. Metode Pembelajaran - Ceramah - Demonstrasi - Praktek D. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal - Siswa dibariskan menjadi 4 ber-saf - Mengecek/presensi kehadiran siswa - Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/kurang rapi - Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti - Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan Kegiatan Inti Eksplorasi - Melakukan senam ketangkasan roll depan dengan penambahan matras kecil dibawah matras besar dibagian depan Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru : - Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. - Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisa, menyelesaikan, masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. - Memfasilitasi peserta didik untuk saling membantu guna meningkatkan prestasi belajar.

127 113 - Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok. - Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru : - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. - Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan, pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan Akhir/Penutup - Siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan - Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik dalam senam ketangkasan roll depan E. Alat dan Sumber belajar - Buku Penjas kelas 5 - Buku panduan senam - Lapangan - Matras - Peluit F. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Tekhnik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/Soal Melakukan senam - Tes praktek - Tes lisan Lakukan senam ketangkasan roll keterampilan - Tes ketangkasan roll depan dengan alat - Tes perorangan praktek depan bantu bola lonceng - Tes - Tes menggunakan menggunakan alat demonstrasi keteramp alat bantu bola bantu bola lonceng ilan lonceng dengan

128 114 dengan penambahan matras kecil diletakkan dibagian bawah matras besar dibagian depan penambahan matras kecil diletakkan dibagian bawah matras besar dibagian depan 1. Rubrik Unjuk Kerja Aspek Psikomotor No Soal Aspek yang dinilai Kualitas Gerak Lakukan senam ketangkasan roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng dengan penambahan matras kecil diletakkan dibagian bawah matras besar dibagian depan 1. Posisi kepala 2. Posisi tangan 3. Posisi kaki 4. Konsentrasi melihat bola lonceng 5. Posisi mengguling Jumlah Skor maksimal Ket erangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup Rubrik Unjuk Kerja Aspek Afektif No Ket erangan : Disiplin Semangat Percaya diri Keberanian Jumlah Skor maksimal Aspek yang dinilai Nilai Kurang 2. Kurang 3. Cukup 4. 5.

129 Rubrik Unjuk Kerja Aspek Kognitif No Aspek yang dinilai Kualitas jawaban Jelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng 2. Jelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng 3. Jelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan bola dengan lonceng 4. Jelaskan konsentrasi melihat bola lonceng dalam melakukan roll depan 5. Jelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Jumlah Skor maksimal Ket erangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup LEMBAR PENILAIAN No Nama Siswa Mengetahui, Kepala SD Muhammadiyah 2 Performan Pengetahuan Praktek Sikap Produk Jml Skor Tegal, 1 Juni 2013 Guru Penjasorkes Nilai YEKTI SETYA UTAMI NIP : NOVAN DWI PRINGGADI C

130 116 Instrumen Angket Penelitian Siklus 2 Nama : No. Absen : Kelas : Jenis Kelamin : Sekolah : SD Muhammadiyah 2 A. Petunjuk Pengisian Diharapkan membaca dan mengisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan keinginan 1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b 2. Setelah selesai diisi, diserahkan kembali kepada guru 3. Atas kesediaan mengisi angket ini, kami ucapkan terimaksih yang sebesarbesarnya 4. Angket ini adalah untuk kebutuhan penelitian sehingga tidak akan mempengaruhi penilaian sebagai siswa II. PERTANYAAN ANGKET 1. Apakah menurut kamu, pembelajaran senam ketangkasan roll depan merupakan pembelajaran yang menyenangkan untuk dipraktekkan? a. Ya b. Tidak 2. Apakah ada permasalahan ketika melakukan senam ketangkasan roll depan? a. Ya b. Tidak 3. Apakah setuju jika dalam praktek senam ketangkasan roll depan menggunakan alat bantu? a. Ya b. Tidak 4. Apakah kamu setuju pembelajaran senam ketangksan roll depan menggunakan media bola lonceng? a. Ya b. Tidak 5. Apakah kamu memahami tekhnik-tekhnik dasar senam ketangkasan roll depan? a. Ya b. Tidak

131 117 Lampiran 14 HASIL DATA SIKLUS 2 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 2 Bentuk Soal : Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Ku ran g sek ali Kura ng Hasil Cuk up Skor Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa Prosentase Nilai

132 118 Keterangan : TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 2 Bentuk Soal : Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa Prosentase Keterangan : Skor Nilai

133 119 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 2 Bentuk Soal : Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kuran g Hasil Cuku p Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa Prosentase Keterangan : Skor Nilai

134 120 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 2 Bentuk Soal : Konsentrasi melihat bola lonceng saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kur ang seka li Kur ang Hasil Cuku p Sk or Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 5 90 Jumlah Siswa Prosentase

135 121 TES PSIKOMOTORIK SIKLUS 2 Bentuk Soal : Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cuk up Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa Prosentase Keterangan :

136 122 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek psikomotor Siklus 2 Indikator Tugas Kurang Hasil Keterampilan Gerak Kurang Cukup Jumlah Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase

137 123 TABEL KOGNITIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cu kup Sko r Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa 9 19 Prosentase Keterangan :

138 124 TABEL KOGNITIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kurang Kura ng Hasil Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa 6 22 Prosentase Keterangan : Sko r Nilai

139 125 TABEL KOGNITIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kuran g Kura ng Hasil Cukup Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 5 90 Jumlah Siswa 28 Prosentase Keterangan : Sko r Nilai

140 126 TABEL KOGNITIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Menjelaskan konsentrasi melihat bola lonceng saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kur a ng seka li Kura ng Hasil Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa 7 21 Prosentase Keterangan :

141 127 TABEL KOGNITIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 3 75 Jumlah Siswa Prosentase Keterangan :

142 128 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek kognitif Siklus 2 Hasil Keterampilan Gerak Indikator Tugas Kurang Jml Kurang Cukup Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Menjelaskan konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase

143 129 TABEL AFEKTIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Disiplin dalam pembelajaran No Nama Kura ng Kura ng Hasil Cuk up Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 5 90 Jumlah Siswa 2 26 Prosentase Keterangan :

144 130 TABEL AFEKTIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Semangat dalam pembelajaran No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Skor Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 5 90 Jumlah Siswa 28 Prosentase Keterangan : Nilai

145 131 TABEL AFEKTIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Percaya diri dalam pembelajaran No Nama Kurang Hasil Kurang Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 5 90 Jumlah Siswa 8 20 Prosentase Keterangan :

146 132 TABEL AFEKTIF SIKLUS 2 Bentuk soal : Keberanian dalam pembelajaran No Nama Kura ng Hasil Kurang Cukup Skor Nilai Fathimah V Abdillah Fajar V Aeron Farell Nabiel V Faris Akbar V Ganetya Triarsono V Ghoni Adam Manaf V Hanum Khaerunnisa V Heri Waluyo V Ifan Ardiyansyah V Indah Triwahyuni V Januar Nur Haque V Lulu Sania Rahma V M. Putra Fandika V Nabila Irawan V Putri Farah Dhifa V Rosyada Aprizzati V Tiya Nur Oktavia V Tyas Panuntun V Yanuar Hafidz V Zalianty Widya V Tuta Aulia F V Talkhis Abdullah V Rizqi Annisa R V Dyah Harnum Z V Muhammad Sholeh V Anisa Septiana V Tri Lambang Aldi V Vita Yuniar V 4 85 Jumlah Siswa 9 19 Prosentase Keterangan :

147 133 Tabel Skala penilaian unjuk kerja aspek afektif Siklus 2 Hasil Keterampilan Gerak Indikator Tugas Kurang Jumlah Kurang Cukup Disiplin dalam pembelajaran Prosentase Semangat dalam pembelajaran Prosentase Percaya diri dalam pembelajaran Prosentase Keberanian dalam pembelajaran Prosentase

148 134 Lampiran 15 PERHITUNGAN SIKLUS 2 TABEL REKAP NILAI SIKLUS 2 No Nama Siswa Performa Psikomotorik Kognitif Afektif Nilai Ket 1. Fathimah ,5 85,17 T 2. Abdillah Fajar T 3. Aeron Farell Nabiel T 4. Faris Akbar ,5 87,17 T 5. Ganetya Triarsono ,5 87,83 T 6. Ghoni Adam Manaf T 7. Hanum Khaerunnisa ,5 87,17 T 8. Heri Waluyo T 9. Ifan Ardiyansyah ,67 T 10. Indah Triwahyuni ,33 T 11. Januar Nur Haque ,67 T 12. Lulu Sania Rahma T 13. M. Putra Fandika T 14. Nabila Irawan ,67 T 15. Putri Farah Dhifa ,5 85,83 T 16. Rosyada Aprizzati ,67 T 17. Tiya Nur Oktavia ,5 85,17 T 18. Tyas Panuntun T 19. Yanuar Hafidz T 20. Zalianty Widya ,33 T 21. Tuta Aulia F ,67 T 22. Talkhis Abdullah ,33 T 23. Rizqi Annisa R ,5 85,17 T 24. Dyah Harnum Z ,5 85,83 T 25. Muhammad Sholeh T 26. Anisa Septiana ,75 88,25 T 27. Tri Lambang Aldi T 28. Vita Yuniar ,75 85,58 T JUMLAH 2478,5 1 RATA-RATA 88,52 Keterangan : 1. TT : Tidak Tuntas 2. T : Tuntas Siswa TT : 0 Siswa T : 28

149 135 Lampiran 16 REVISI TENAGA AHLI SIKLUS 2 Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sasaran Program : Siswa Sekolah Dasar Kelas V Evaluator : Drs. Tri Nurharsono, M.Pd Tanggal : 1 Juni 2013 Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu, sebagai ahli Penjasorkes terhadap Upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V yang kami kembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai petunjuk di bawah ini : A. Lembar Evaluasi Ini Diisi Oleh Ahli Penjasorkes - Evaluasi mencakup aspek bentuk/metode meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng, komentar dan saran umum, serta kesimpulan. - Rintangan evaluasi mulai dari Kurang sampai dengan Sekali dengan cara member tanda V pada kolom yang tersedia. Keterangan : 1. Kurang 2. Kurang 3. Cukup 4. 5.

150 136 - Komentar, kritik dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan. B. Kualitas Model Pembelajaran No Aspek Yang Dinilai Kesesuaian dengan kompetensi dasar Kejelasan petunjuk gerak dasar roll depan bola lonceng Ketepatan memilih bentuk/metode pembelajaran Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan Skala Penilaian V V V V 5. Kesesuaian bentuk/metode pembelajaran roll V 6. depan dengan alat bantu bola lonceng untuk dilakukan siswa Sekolah Dasar Kesesuaian bentuk/model pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar V 7. Mendorong perkembangan aspek fisik/jasmani V 8. siswa V 9. Mendorong perkembangan aspek kognitif siswa V Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa V V V 12. Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 13. Dilakukan siswa yang terampil maupun tidak V

151 terampil Dilakukan siswa putra maupun putri Mendorong siswa aktif bergerak Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng Aman untuk diterapkan dalam pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng Penambahan matras kecil pada matras besar dibagian depan V V V C. Saran Untuk Perbaikan Model Pembelajaran Petunjuk : 1. Apabila diperlukan revisi pada model pembelajaran ini, mohon dituliskan pada kolom 2 2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3 3. Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas pada kolom 4 (empat) No. Bagian yang direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan Siklus 2 Para siswa yang tidak melakukan praktek terlalu dekat dengan matras Guru harus menginstruksikan / memperingatkan para siswa tidak boleh berkumpul di dekat matras agar siswa yang melakukan praktek bisa leluasa.

152 138 D. Komentar dan Saran Umum Komentar : Suatu inovasi / modifikasi pembelajaran roll depan yang bagus, karena bisa menghilangkan rasa takut siswa dan mempermudah siswa untuk melakukan gerakan mengguling Saran : Guru harus menginstruksikan / memperingatkan para siswa tidak boleh berkumpul di dekat matras agar siswa yang melakukan praktek bisa leluasa. Kesimpulan : Upaya meningkatkan penbelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng dinyatakan : a. Layak untuk digunakan/uji coba siklus 1 : V b. Layak untuk digunakan saat pembelajaran penjasorkes : V c. Tidak layak untuk digunakan : - Tegal,1 Juni 2013 Evaluator SUHARTO S.Pd NIP :

153

154

155

156

157

158

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG. Oleh : Marsuki SD Negeri Bondowoso

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG. Oleh : Marsuki SD Negeri Bondowoso Marsuki 58 MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG Oleh : Marsuki SD Negeri Bondowoso E-mail : m.marsuki@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (1) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MENINGKATKAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Senam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam merupakan aktifitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memiliki peran sangat penting terhadap perkembangan perilaku siswa seperti aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan

Lebih terperinci

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan 1 I., PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam merupakan salah satu materi pendidikan jasmani. Senam yang dikenal dalam bahasa indonesia sebagai salah satu cabang olahraga merupakan terjemahan langsung dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana 1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Senam Ketangkasan Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Senam Ada beberapa pengertian tentang senam dengan mengutip pernyataan Agus Mahendra (2000: 7), senam dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi mengakibatkan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai cita-cita. Oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang,

I. PENDAHULUAN. hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang, I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia dan untuk bersaing dalam membangun taraf hidup bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang melibatkan semua aspek gerak. Proses pendidikan jasmani mampu menjadikan manusia untuk berkembang dalam hal gerak.

Lebih terperinci

BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM ROLL KEDEPAN DENGAN MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X SMK PUTRA ANDA BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016 BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang didalam kehidupan, demikian pula dengan pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Menurut Imam Hidayat dalam bukunya Senam dan Metodik (1976:2) Senam ialah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PERMAINAN LEMPAR BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TUKSARI KLEDUNG TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : PARJONO X 4712595 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian integral dari pendidikan keseluruhan tentu saja memusatkan semua usahanya untuk dapat membantu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pengetahuan, prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui

Lebih terperinci

GALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG

GALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah bagian penting dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini sejalan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Sawal NIM

SKRIPSI. Oleh: Sawal NIM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI MEDIA PIRING PLASTIK SISWA KELAS V SD NEGERI NGLENGKING MINGGIR SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam aswin 2013:28) senam sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonsrtuk dengan sengaja, dilakukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88)

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88) II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Senam Senam adalah bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu.dalam Muhajir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam dunia pendidikan, tanpa adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak

Lebih terperinci

ERIK SUPRIANTO K

ERIK SUPRIANTO K MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X JURUSAN KEPERAWATAN 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

Oleh : Tri Wuryankintik NIM SKRIPSI

Oleh : Tri Wuryankintik NIM SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MUNTILAN KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang wahana belajarnya melalui aktifitas fisik, tetapi dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENERAPAN BIDANG MIRING SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMURUH PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUTRISNO X 4710150 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Sartilah NIM

SKRIPSI. Oleh Sartilah NIM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GULING BELAKANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM ) SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 BALONG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerak dasar merupakan elemen yang mendasari dari suatu rangkaian gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan gerak dalam suatu cabang olahraga.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan kegiatan jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau motorik siswa. Sedangkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Topik Waktu : SMP N 2 PIYUNGAN : VIII / 1 (satu) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan manusia tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia, baik sebagai individu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan.

Lebih terperinci

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133 BAB VI SENAM Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133 Senam lantai merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. A. Peta

Lebih terperinci

BAB I PENDHULUAN. Pengaruh Model Education Gymastics terhadap Peningkatan Gerak Dasar Guling Depan dalam Pembelajaran Senam Lantai

BAB I PENDHULUAN. Pengaruh Model Education Gymastics terhadap Peningkatan Gerak Dasar Guling Depan dalam Pembelajaran Senam Lantai BAB I PENDHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga terpilih yang bertujuan meningkatkan kebugaran jasmani, kemampuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI I Dewa Made Suastika, Nim 1196015012 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak. Gerakan-gerakan senam sangat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Belajar Pepatah mengatakan belajar dari kandungan sampai ajal menjemput pepatah tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani 1. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas dalam pendidikan jasmani dan olahraga merupakan fenomena yang kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek biologis isi kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Roll Depan dan Roll Belakang : 3 JP (3 X 45 menit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses untuk membantu individu untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu tujuan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGPULE PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUYITO X 4710157

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan. kegiatan jasmani dimanadi dalam pelaksanaannya banyak menggunakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan. kegiatan jasmani dimanadi dalam pelaksanaannya banyak menggunakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan kegiatan jasmani dimanadi dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau motorik siswa. Sedangkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang diarahkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui aktivitas jasmani yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu olahraga yang sudah dikenal dari zaman dahulu kala ialah gymnastic (senam). Senam merupakan olahraga tertua, sehingga senam juga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-01) Satuan Pendidikan : SMA N 1 Mertoyudan Mata Pelajaran : Penjasorkes Topik : Sepakbola Sub Topik : Teknik dasar (Passing, control, shooting) Kelas / Program : X

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA KETERAMPILAN GULING

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA KETERAMPILAN GULING 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai Makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan-kemampuan dasar yang bersifat rohaniah dan jasmaniah, manusia mampu mempertahankan hidup serta memperbaiki kualitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN 3T (TELAAH, TEBAK, TEPAT) KELAS IV SD N SAMBIREMBE I TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN 3T (TELAAH, TEBAK, TEPAT) KELAS IV SD N SAMBIREMBE I TAHUN AJARAN 2011/2012 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN 3T (TELAAH, TEBAK, TEPAT) KELAS IV SD N SAMBIREMBE I TAHUN AJARAN 2011/2012 Skipsi Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang strategis bagi pemberdayaan anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan sekolah sebagai wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Banyak manfaat

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED Universitas Pendidikan Indonesia hendipaweka@upi.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Senam Lantai Alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha memasyarakatkan olahraga sekarang ini sudah nampak hasilnya. Hal ini ditandai dengan maraknya orang melakukan olahraga untuk kesehatan dan sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Senam lantai adalah salah satu jenis senam ketangkasan yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR I. SENAM UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR: 1. Menyenangkan, 2. Memberikan tantangan untuk setiap aktivitas jenjang keterampilan, 3. Memberi peluang yang menyenangkan untuk mengukur peningkatan keterampilannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha pendidikan pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama PERSETUJUAN Skripsi dengan judul Status Kondisi Fisik dan Keterampilan Bermain Sepakbola Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Yogyakarta. ini telah disetujui oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam dunia pendidikan, tanpa adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X MIPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Oleh DESI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang dan perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha. Sejak lahir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BIDANG MIRING PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN MATERI GULING BELAKANG SISWA KELAS IV DI SD NEGERI BRENGKOL PITURUH PURWOREJO

PENGGUNAAN BIDANG MIRING PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN MATERI GULING BELAKANG SISWA KELAS IV DI SD NEGERI BRENGKOL PITURUH PURWOREJO PENGGUNAAN BIDANG MIRING PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN MATERI GULING BELAKANG SISWA KELAS IV DI SD NEGERI BRENGKOL PITURUH PURWOREJO Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang integral dari adanya pendidikan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SEKOLAH DASAR NEGERI MEJING I CANDIMULYO MAGELANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidkan merupakan usaha orang dewasa secara sengaja untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak didik menuju kedewasaan baik jasmani maupun rohani

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Heni Wahyuningsih NIM

SKRIPSI. Oleh: Heni Wahyuningsih NIM UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN TOLAK PELURU DENGAN METODE BERMAIN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 PLUMBUNGAN KECAMATAN PAGENTAN KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS PERTAMA

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS PERTAMA Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS PERTAMA Nama Sekolah : SD Negeri 1 Triharjo Wates Mata Pelajaran : Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG DAN MENGONTROL BOLA MELALUI ALAT BANTU BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUNDISARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam merupakan aktifitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Widi Nugroho NIM

SKRIPSI. Disusun oleh : Widi Nugroho NIM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS III PADA MATERI PECAHAN DALAM TEMA PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KERTAS KARTON BERWARNA DI SDN DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. namun dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : LUKMAN SAEFUDIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012.

SKRIPSI. Oleh : LUKMAN SAEFUDIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 TANAHBAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : LUKMAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Senam a. Pengertian Senam Senam adalah istilah atau nama suatu cabang olahraga. Sebagai cabang olahraga senam mempunyai domein atau daerah batas-batasnya sendiri,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN MEDIA BEDENG PERSAWAHAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOHARJO 01 KEC.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN MEDIA BEDENG PERSAWAHAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOHARJO 01 KEC. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN MEDIA BEDENG PERSAWAHAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI SIDOHARJO 01 KEC. SURADADI KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan dalam rangka

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran. Surat Izin Penelitian 63 64 65 66 Lampiran 2. Surat Pernyataan Kolaborator SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : PURWANTO NIM : 060422706 Program Studi : PJKR/PKS D2-S Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah - sekolah yang sama kedudukan dan pentingnya dengan mata pelajaran yang

Lebih terperinci

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PERMAINAN LETABOTAI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup bangsa dan negara. Pendidikan

Lebih terperinci