KEEFEKTIFAN MODEL WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI UANG TEMA PERMAINAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN PURBALINGGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEEFEKTIFAN MODEL WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI UANG TEMA PERMAINAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN PURBALINGGA"

Transkripsi

1 KEEFEKTIFAN MODEL WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI UANG TEMA PERMAINAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN PURBALINGGA SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Aulia Fuadah JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Tak ada yang mampu menyamai kehebatan impian untuk menciptakan masa depan (Victor Hugo). Impian adalah jawaban hari ini untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan datang (Edgar Cayce). Mimpimu hari ini adalah kenyataan hari esok (Hasan Al-Bana). PERSEMBAHAN Untuk Ibu Siti Fatmawati, Bapak Joharudin, dan semua keluarga yang telah memberikan semangat dan doa. v

6 PRAKATA Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Keefektifan Model Word Square dalam Pembelajaran IPS Materi Uang Tema Permainan pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Pepedan Purbalingga. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar di Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan dukungan kepada penulis dalam penelitian ini. 3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini. 4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memfasilitasi penelitian serta membimbing, memberikan pengarahan, vi

7 saran, dan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan. 6. Purwanti, S.Pd.SD., dan Sri Hartati, S.Pd., Kepala SD Negeri 1 Pepedan dan SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian serta uji coba instrumen. 7. Daryati, S.Pd.SD., Las Eti Sutratmi, A.Ma., dan Suryani, S.Pd., guru kelas III SD Negeri 1 Pepedan dan SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian serta uji coba instrumen. 8. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Semarang angkatan 2011 yang saling memberikan semangat dan motivasi. 9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri. Tegal, Mei 2015 Penulis vii

8 ABSTRAK Fuadah, Aulia Keefektifan Model Word Square dalam Pembelajaran IPS Materi Uang Tema Permainan pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Pepedan Purbalingga. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Word Square, dan Pembelajaran IPS. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat memberikan pengetahuan luas kepada siswa mengenai masyarakat lokal dan global. Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan serta komponen pendukung lainnya dalam lingkungan belajar. Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan menyenangkan yaitu model Word Square. Model Word Square memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam kelompok yang mempunyai kemampuan heterogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional, serta menguji keefektifan model Word Square dalam pembelajaran IPS. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III A dan B SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga yang berjumlah 29 orang yang terdiri dari 15 di kelas eksperimen dan 14 di kelas kontrol. Sampel diambil dari jumlah seluruh populasi. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental dengan bentuk Nonequivalent Control Group. Analisis statistik yang digunakan yaitu korelasi product moment untuk uji validitas dan Cronbach s Alpha untuk uji reliabilitas instrumen. Metode Lilliefors untuk menguji normalitas data, Levene s test untuk uji homogenitas, dan independent samples t test untuk uji hipotesis. Semua penghitungan tersebut diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20 Berdasarkan hasil uji hipotesis data hasil belajar siswa menggunakan independent samples t test diperoleh data t hitung = 3,305 dengan signifikansi = 0,003 dan t tabel = 2,052. Hasil pengujian menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (3,305>2,052) dan signifikansinya 0,003<0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil pengujian keefektifan model dengan menggunakan one sample t test, diperoleh data t hitung = 5,638 dan signifikansinya 0,000 serta harga t tabel = 2,145. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel dan signifikannya 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Word Square efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Agar pembelajaran menggunakan model Word Square dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah dibuat, guru dan siswa harus mempersiapkan diri secara baik, salah satunya yaitu dengan cara mempelajari materi terlebih dahulu. viii

9 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Pernyataan Keaslian Tulisan... ii Persetujuan Pembimbing... iii Pengesahan... iv Motto dan Persembahan... v Prakata... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... xii Daftar Bagan... xiii Daftar Lampiran... xiv Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian Pembatasan Masalah Paradigma Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis KAJIAN PUSTAKA Landasan Teori Pengertian Belajar ix

10 2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Pengertian Pembelajaran Pengertian Pembelajaran Terpadu Pengertian Hasil belajar Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Pengertian Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran Pengertian Model Pembelajaran Konvensional Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Pengertian Model Pembelajaran Word Square Materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Pembelajaran IPS Menggunakan Model Word Square Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel Variabel Penelitian Variabel Independen Variabel Dependen Data Hasil Penelitian Daftar Nama Siswa Daftar Nilai Tes Awal Hasil Belajar Siswa Hasil Pengamatan Pembelajaran Teknik Pengumpulan Data Dokumentasi Observasi x

11 3.5.3 Wawancara Tidak Terstruktur Tes Instrumen Penelitian Pedoman Wawancara Lembar Observasi (Pengamatan) Soal-soal Tes Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Data Analisis Statistik Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Analisis Deskriptif Data Penelitian Analisis Deskriptif Data Variabel Independen Analisis Deskriptif Data Variabel Dependen Analisis Statistik Data Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa Pembahasan PENUTUP Simpulan Saran Bagi Siswa Bagi Guru Bagi Sekolah DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba Hasil Uji Reliabilitas Analisis Tingkat Kesukaran Soal Analisis Daya Pembeda Soal Deskripsi Data Nilai Tes Awal Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Kontrol Deskripsi Data Hasil Belajar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Uji Hipotesis Nilai Hasil Belajar Siswa Hasil Pengujian One Sample t Test Nilai Hasil Belajar Siswa xii

13 DAFTAR BAGAN Bagan Halaman 1.1 Paradigma Penelitian Kerangka Berpikir xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Populasi dan Sampel Kelas Eksperimen Daftar Populasi dan Sampel Kelas Kontrol Pedoman Pelaksanaan Penelitian Pedoman Wawancara Silabus Silabus Pengembangan Kelas Eksperimen Silabus Pengembangan Kelas Kontrol Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Kisi-kisi Penilaian Afektif Angket Penilaian Aspek Afektif Siswa Validasi Penilaian Afektif oleh Penilai Ahli Validasi Penilaian Afektif oleh Penilai Ahli Nilai Afektif Siswa Kelas Eksperimen Nilai Afektif Siswa Kelas Kontrol Kisi-kisi Penilaian Psikomotorik Rubrik Penilaian Psikomotorik Validasi Penilaian Psikomotor oleh Penilai Ahli Validasi Penilaian Psikomotor oleh Penilai Ahli Nilai Psikomotor Siswa Kelas Eksperimen Nilai Psikomotor Siswa Kelas Kontrol Kisi-kisi Soal Uji Coba Validasi Soal oleh Tim Ahli Validasi Soal oleh Tim Ahli Soal Uji Coba Analisis Butir Soal Hasil Uji Validitas Soal Hasil Uji Reliabilitas Soal xiv

15 29. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Hasil Analisis Daya Beda Soal Kisi-kisi Soal Tes Awal dan Akhir Tes Awal dan Akhir Daftar Nilai Tes Awal dan Akhir Kelas Eksperimen Daftar Nilai Tes Awal dan Akhir Kelas Kontrol Nilai Hasil Belajar Kognitif dan Psikomotor Kelas Eksperimen Nilai Hasil Belajar Kognitif dan Psikomotor Kelas Kontrol Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Word Square... bagi Guru di Kelas Eksperimen Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Word Square... bagi Siswa di Kelas Eksperimen Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Word Square... bagi Guru di Kelas Kontrol Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Word Square... bagi Siswa di Kelas Kontrol Hasil Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran di Kelas Eksperimen Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Melaksanakan... Pembelajaran di Kelas Eksperimen Hasil Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran di Kelas Kontrol Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Melaksanakan... Pembelajaran di Kelas Kontrol Hasil Uji Normalitas Nilai Hasil Belajar Siswa Hasil Uji Homogenitas Nilai Hasil Belajar Siswa Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Nilai Hasil Belajar Siswa Hasil Pengujian One Sample t Test Nilai Hasil Belajar Siswa Surat Ijin Penelitian Surat Keterangan Uji Coba Instrumen Surat Keterangan Penelitian xv

16 52. Foto Pembelajaran di Kelas Eksperimen Foto Pembelajaran di Kelas Kontrol xvi

17 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini akan diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan paradigma penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Tilaar (1999) dalam Taufiq, dkk (2010: 1.4) sebagai proses menumbuhkembangkan eksistensi siswa yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 1, menyebutkan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk membantu siswa agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang ada, serta memiliki kepribadian dan akhlak yang baik. Pendidikan juga memiliki tujuan, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang menyatakan: 1

18 2 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, orang tua, masyarakat, serta pemerintah terutama pihak sekolah bertanggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan yang berkesinambungan serta mengacu pada kehidupan manusia masa kini dan masa depan. Pendidikan yang berada di bawah naungan pemerintah adalah pendidikan formal, sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 11 yang menyatakan Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 17 Ayat 2 menyatakan Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan dasar memiliki kurikulum dalam proses pelaksanaan pembelajarannya. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 19). Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal (UU No. 20 Tahun 2003 Bab X Pasal 37 Ayat 1).

19 3 Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat memberikan wawasan pengetahuan yang luas kepada siswa mengenai masyarakat lokal maupun global, sehingga mereka mampu hidup bersama-sama dengan masyarakat lainnya (Susanto, 2013: 148). IPS merupakan salah satu materi yang didominasi oleh hafalan. Agar lebih efektif, bidang kajian IPS harus dipelajari secara kontekstual dengan kehidupan sosial. Hadi (1997) dalam Susanto (2013: 146), menyebutkan bahwa pendidikan IPS memiliki empat tujuan, yaitu knowledge, skill, attitude, dan value. Knowledge, sebagai tujuan utama pendidikan IPS membantu siswa mengenal diri mereka sendiri dan lingkungannya. Skill, mecakup keterampilan berpikir (thinking skills). Attitude, terdiri atas tingkah laku berpikir (intellectual behavior) dan tingkah laku sosial (social behavior). Value, yaitu nilai yang terkandung dalam masyarakat, diperoleh dari lingkungan masyarakat maupun lembaga pemerintahan. Agar tujuan pendidikan IPS tercapai dengan baik, dalam proses pembelajaran guru sebaiknya mengoptimalkan interaksinya dengan siswa. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 20 yang menyatakan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Interaksi dalam hal ini yaitu keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran IPS biasanya didominasi oleh metode ceramah, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan pemberian tugas, sehingga proses pembelajaran kurang efektif. Keadaan tersebut juga terjadi dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III pada tanggal 6 Januari 2015, diperoleh keterangan bahwa

20 4 dalam proses pembelajaran IPS guru memberikan materi kemudian siswa mencatatnya. Siswa memahaminya dengan cara menghafalkan materi yang disampaikan oleh guru. Kondisi belajar seperti ini menimbulkan kebosanan pada siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembelajaran inovatif yang mampu melibatkan siswa, agar proses pembelajaran lebih efektif. Pembelajaran IPS kelas III materi Uang, berdasarkan KTSP menggunakan pendekatan tematik terpadu. Uang merupakan salah satu materi IPS yang disampaikan kepada siswa kelas III dengan tujuan agar siswa dapat memahami materi Uang yang dipadukan dengan materi Pengelolaan Uang dalam tema Permainan. Menurut Hadisubroto (2000) dalam Trianto (2014: 56), bahwa pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang diawali dengan pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau beberapa bidang studi dengan beragam pengalaman belajar anak, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran terpadu model keterhubungan (connected) dalam satu mata pelajaran. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila pembelajarannya dirancang sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa kelas III. Menurut Susanto (2012: 70), anak yang berada di sekolah dasar masih tergolong rentangan anak usia dini, terutama anak yang berada pada kelas rendah. Masa usia dini merupakan masa yang pendek dan masa yang penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong agar berkembang secara optimal. Berdasarkan karakteristik siswa kelas rendah tersebut, peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran yang

21 5 sesuai dengan IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan yaitu pembelajaran inovatif yang berorientasi pada keterlibatan siswa secara aktif, menyenangkan, dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat beberapa model. Taniredja, dkk (2013: 55), berpendapat Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran inovatif yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan menyenangkan adalah model pembelajaran kooperatif Word Square, yang di dalam pembelajarannya terdapat nuansa bermain. Hal ini diharapkan dapat membuat siswa merasa senang dan tidak jenuh selama mengikuti pembelajaran IPS di sekolah. Dengan demikian, materi yang disampaikan akan mudah diterima dan dipahami oleh siswa sehingga hasil belajar lebih optimal. Menurut Santoso (2011), Model Word Square adalah model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Model tersebut hampir sama dengan teka-teki silang, bedanya jawaban sudah ada dan disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan berisi huruf sebagai pengecoh. Tujuan huruf pengecoh bukan untuk mempersulit siswa, namun melatih sikap teliti dan kritis. Model ini sesuai untuk semua mata pelajaran, tergantung kreativitas guru dalam membuat sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Pertiwi (2013) dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

22 6 Negeri Semarang dengan judul Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Aksara Jawa melalui Model Word Square Siswa Kelas VA SDN Purwoyoso 03 Semarang. Penelitian yang lain dilaksanakan oleh Aningsih, dkk (2012) dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Gugus 1 Kecamatan Pupuan. Penelitian lain oleh Widiartini, dkk (2014) dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha dengan judul Pengaruh Model Word Square terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Kelas V SD Gugus IX Kecamatan Buleleng. Hasil yang diperoleh dari beberapa penelitian tersebut menunujukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan model Word Square dengan hasil belajar menggunakan model konvensional. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menguji tentang pembelajaran IPS kelas III menggunakan model Word Square dengan judul Keefektifan Model Word Square dalam Pembelajaran IPS Materi Uang Tema Permainan pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Pepedan Purbalingga. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan serta wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas III, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: (1) Dalam pembelajaran IPS kelas III, guru cenderung menggunakan metode ceramah sebagai metode utama dan informasi hanya bersumber dari guru.

23 7 (2) Materi yang disajikan kurang bermakna, karena pembelajaran berpusat pada guru, sehingga membuat pembelajaran kurang menarik bagi siswa. (3) Kurangnya variasi dalam penggunaan model pembelajaran IPS. 1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian Batasan masalah dan paradigma penelitian memberikan fokus penelitian dan menjelaskan hubungan antarvariabel penelitian. Berikut uraiannya Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka perlu ada pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut. (1) Penelitian ini hanya terbatas untuk menguji keefektifan model Word Square dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. (2) Materi yang disampaikan dalam penelitian ini hanya terbatas pada materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Paradigma Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu model Word Square sebagai variabel bebas dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2009: 66), paradigma penelitian yang diterapkan yakni paradigma penelitian sederhana, karena terdiri atas satu variabel independen dan satu variabel dependen. Hubungan antarvariabel tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:

24 8 X r Y Bagan 1.1 Paradigma Penelitian Sederhana Keterangan: X = Model pembelajaran Word Square Y = Hasil belajar IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan (Sugiyono, 2009: 66). 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, rumusan masalah penelitiannya yaitu sebagai berikut: (1) Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan? (2) Apakah hasil belajar menggunakan model Word Square lebih baik daripada hasil belajar menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini mencakup tujuan umum dan khusus.

25 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah menguji keefektifan model Word Square dalam pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada siswa kelas III SD Negeri 1 Pepedan Tujuan Khusus Tujuan khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan. (2) Untuk mengetahui apakah hasil belajar menggunakan model Word Square lebih baik daripada hasil belajar menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat, yaitu berupa manfaat teoritis dan praktis. Berikut penjelasannya Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk: (1) Memberikan informasi tentang model Word Square dalam pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. (2) Sebagai rujukan bagi guru dalam menerapkan model Word Square pada pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.

26 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik bagi siswa, guru, pihak sekolah, maupun bagi peneliti Bagi Siswa Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siswa, antara lain: (1) Pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada siswa kelas III SD Negeri 1 Pepedan menjadi lebih efektif dan menyenangkan. (2) Melatih siswa untuk teliti serta bekerjasama dalam kelompok. (3) Melatih keberanian siswa untuk berpendapat di depan teman-temannya Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, antara lain: (1) Memberikan alternatif pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa. (2) Menambah pengetahuan tentang pelaksanaan model pembelajaran Word Square Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi sekolah dalam memberikan layanan pendidikan, khususnya berupa pembelajaran di dalam kelas yang efektif Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti, antara lain: (1) Menambah pengetahuan dalam menciptakan proses pembelajaran. (2) Meningkatkan keterampilan dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Word Square.

27 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diuraikan mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian Landasan Teori Pada bagian ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, meliputi: (1) Pengertian Belajar; (2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar; (3) Pengertian Pembelajaran; (4) Pengertian Pembelajaran Terpadu; (5) Pengertian Hasil Belajar; (6) Karakteristik Siswa Sekolah Dasar; (7) Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar; (8) Pengertian Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran (9) Pengertian Model Pembelajaran Konvensional; (10) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif (11) Pengertian Model Pembelajaran Word Square; (12) Materi Pelajaran; dan (13) Pembelajaran IPS Menggunakan Model Word Square. Berikut uraiannya Pengertian Belajar Menurut R. Gagne (1989) dalam Susanto (2012: 1), Belajar didefinisikan sebagai proses suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Selanjutnya, Morgan (1986) dalam Rifa i dan Anni (2011: 82) mengemukakan Belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Pendapat lain dikemukakan oleh Santrock dan Yusen (1994) dalam Taufiq (2010: 5.4), yang menyatakan Belajar sebagai perubahan 11

28 12 tingkah laku yang relatif permanen akibat dari adanya pengalaman. Selanjutnya, menurut Singer (1968) dalam Siregar dan Nara (2014: 4), bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang relatif tetap yang disebabkan oleh pengalaman dalam situasi tertentu. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan ke arah yang lebih baik dan relatif permanen, terjadi karena adanya pengalaman Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Syah (2013: ), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: faktor internal, eksternal, dan pendekatan belajar. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari keadaan lingkungan sekitar siswa. Faktor pendekatan belajar berupa upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk mempelajari materi-materi pelajaran Faktor Internal Siswa Faktor internal siswa terdiri dari 2 ranah, yaitu ranah fisiologis dan psikologis. Ranah fisiologis siswa yaitu kebugaran tubuh, tingkat kesehatan indera pendengaran dan penglihatan siswa. Ranah fisiologis sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Ranah psikologis siswa terdiri dari tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa. Semua ranah psikologis tersebut berpengaruh besar terhadap kemajuan belajar siswa.

29 Faktor Eksternal Siswa Faktor eksternal siswa terdiri dari faktor lingkungan sosial dan non sosial. Faktor yang termasuk lingkungan sosial siswa meliputi guru, staf administrasi, teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga, dan teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa. Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial siswa yaitu gedung sekolah dan letaknya, tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor sosial dan nonsosial tersebut turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa. Faktor pendekatan belajar mencakup strategi, model, dan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar berupa faktor internal, eksternal, dan pendekatan belajar yang dapat mempengaruhi perbedaan hasil belajar antara satu individu dan individu lainnya. Agar siswa dapat belajar dengan sebaik-baiknya, diperlukan kerjasama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Semua faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam penelitian ini, namun faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar pada pembelajaran menggunakan model Word Square yaitu faktor internal siswa karena melibatkan

30 14 seluruh siswa selama proses pembelajaran dan memberikan kesempatan untuk bekerjasama dalam kelompok yang mempunyai kemampuan heterogen Pengertian Pembelajaran Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 20 disebutkan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Winkel (1991) dalam Siregar dan Nara (2010: 12) mendefinisikan Pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar peserta didik dan tidak menghambatnya. Gagne (1981) dalam Rifa i dan Anni (2011: 192) mengemukakan Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Menurut Suprijono (2010: 13), pembelajaran adalah dialog interaktif dalam proses konstruktif dengan siswa sebagai subjeknya. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pembelajaran, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan serta komponen pendukung lainnya dalam lingkungan belajar Pengertian Pembelajaran Terpadu Pembelajaran IPS di sekolah dasar menggunakan pendekatan terpadu. Menurut Hadisubroto (2000) dalam Trianto (2014: 56), bahwa pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang diawali dengan pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, dilakukan secara spontan atau

31 15 direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau beberapa bidang studi dengan beragam pengalaman belajar anak, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Berdasarkan hasil pengkajian Tim Pengembang PGSD dalam Hernawan, Resmini, dan Andayani (2008: 1.26), model pembelajaran terpadu yang paling cocok diterapkan di sekolah dasar yaitu model jaring laba-laba (webbed), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated). Menurut Trianto (2014: 41), Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Hadisubroto (2000) dalam Trianto (2014: 40) berpendapat bahwa pembelajaran terpadu tipe connected merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan bahasan berikutnya, satu konsep dengan konsep yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, atau mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain dalam satu bidang studi. Menurut Hernawan, Resmini, dan Andayani (2009: 1.28), Model integrated merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran. Berdasarkan penjelasan tentang pembelajaran terpadu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu proses pembelajaran dengan cara memadukan beberapa kompetensi dasar yang terkait. Kompetensi dasar yang dipadukan dapat diambil dari satu mata pelajaran atau mata pelajaran lain. Model pembelajaran terpadu yang digunakan dalam penelitian ini adalah model connected, karena kompetensi dasar yang dipadukan masih dalam satu mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial.

32 Pengertian Hasil Belajar Menurut Susanto (2012: 5), Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Rifa i dan Anni (2011: 85) berpendapat Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Selanjutnya, Ibrahim (tt) dalam Susanto (2012: 5), menyatakan Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Menurut Sudjana (2013: 3), hasil belajar siswa merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Purwanto (2014: 48-53), menyatakan Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain, yaitu: (1) Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognitif yang mencakup enam ranah, yakni pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Kemampuan menghafal merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah. Kemampuan penerapan adalah kemampuan kognitif untuk memahami aturan, hukum, rumus, dan sebagainya, digunakan untuk memecahkan masalah. Kemampuan analisis adalah kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikannya ke dalam unsur-unsur. Kemampuan sintesis adalah kemampuan memahami dengan mengorganisasikan bagian-bagian ke dalam kesatuan. Kemampuan evaluasi adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya.

33 17 (2) Hasil belajar afektif dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu penerimaan (A1), partisipasi (A2), penilaian (A3), organisasi (A4), dan internalisasi (A5). Penerimaan adalah kesediaan menerima rangsangan dengan cara memberikan perhatian ke rangsangan yang datang. Partisipasi adalah kesediaan memberikan respon dengan cara berpartisipasi. Penilaian adalah kesediaan untuk menentukan pilihan nilai dari rangsangan tersebut. Organisasi adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang dipilih untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku. Internalisasi nilai yaitu menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan tidak hanya sebagai pedoman perilaku, tetapi juga menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari. (3) Hasil belajar psikomotorik dapat diklasifikasikan menjadi enam, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas. Persepsi adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain. Kesiapan adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan. Gerakan terbimbing adalah kemampuan melakukan gerakan dengan meniru yang telah dicontohkan. Gerakan terbiasa adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada contoh gerakan. Gerakan kompleks adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak ada sebelumnya. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan ke arah yang lebih baik yang terjadi akibat proses belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan

34 18 psikomotorik. Demikian juga dalam penelitian ini, hasil belajar yang diteliti mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Hurlock (1980) dalam Soeparwoto, dkk (2007: 55) membagi rentang kehidupan manusia dalam beberapa fase perkembangan, dan usia anak sekolah dasar masuk pada fase akhir masa kanak-kanak dalam rentang usia 6-12 tahun. Label yang digunakan orang pada masa akhir kanak-kanak yaitu usia yang menyulitkan, usia tidak rapi, dan usia bertengkar. Anak-anak tidak lagi menuruti perintah orang tua, tidak peduli dengan kerapihan diri dan lingkungan sekitar, serta banyak terjadi pertengkaran. Bagi para pendidik, masa akhir kanak-kanak merupakan masa usia sekolah dasar untuk memperoleh dasar-dasar pengetahuan, dan merupakan periode kritis dalam dorongan berprestasi. Pada masa ini, anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses di masa yang akan datang. Masa akhir kanak-kanak merupakan usia berkelompok dan usia penyesuaian diri, perhatian anak tertuju pada keinginan diterima teman sebaya sebagai anggota kelompok dan menyesuaikan diri dengan kelompok. Menurut Susanto (2012: 70), anak yang berada di sekolah dasar masih tergolong rentangan anak usia dini, terutama anak yang berada pada kelas rendah. Masa usia dini merupakan masa yang pendek dan masa yang penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong agar berkembang secara optimal. Pertumbuhan dan perkembangan siswa merupakan bagian pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru.

35 19 Selanjutnya, Havighurst (tt) dalam Susanto (2012: 72) menyatakan Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat periode tertentu dari kehidupan individu. Perkembangan mental pada anak sekolah dasar yang paling menonjol yaitu perkembangan intelektual, perkembangan bahasa, perkembangan sosial, perkembangan emosi, dan perkembangan moral. Pada usia sekolah dasar (usia 6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan pengetahuan, melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti membaca, menulis, dan menghitung. Usia ini merupakan masa berkembang pesatnya mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Bagi anak usia sekolah dasar, perkembangan bahasa ini minimal dapat menguasai tiga kategori, yaitu: (1) Dapat membuat kalimat yang lebih sempurna; (2) Dapat membuat kalimat majemuk; dan (3) Dapat menyusun dan mengajukan pertanyaan. Masa anak sekolah dasar masuk pada masa objektif, perkembangan sosial pada anak sekolah dasar ditandai dengan perluasan hubungan, selain dengan keluarga. Mereka mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas. Pada masa ini, anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri, sikap bekerjasama, dan sikap peduli terhadap orang lain. Anak usia sekolah dasar sudah mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi tidak boleh sembarangan, mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidak diterima di masyarakat. Mereka sudah dapat mengikuti peraturan dari orangtua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini (11 atau 12 tahun), anak sudah memahami alasan yang mendasari suatu peraturan.

36 Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Kompetensi Lulusan, disebutkan IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa khususnya di tingkat dasar dan menengah (Susanto, 2012: 137). Menurut Jarolimek (1967) dalam Soewarso (2010: 2), IPS adalah mengkaji manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya. Selanjutnya, Barr (1977) dalam Winataputra (2010: 1.3) mengungkapkan bahwa IPS memuat ranah-ranah ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu geografi, serta filsafat yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Menurut Chapin dan Messick (1992) dalam Susanto (2013: 147), tujuan pendidikan IPS di sekolah dapat dikelompokkan menjadi empat komponen, yaitu: (1) Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang; (2) Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan mencari dan mengolah informasi; (3) Menolong siswa untuk mengembangkan nilai dan sikap demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat; serta (4) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berperan serta dalam kehidupan sosial.

37 21 Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian IPS, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang membahas tentang ilmu-ilmu sosial yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Pengertian Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Djamarah dan Zain, 2010: 5). Selanjutnya, menurut Sudjana (tt) dalam Sunhaji (2009: 1), strategi belajar mengajar merupakan usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, metode, alat, serta evaluasi, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah taktik yang dilakukan guru agar pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Namun demikian, segala bentuk kegiatan pembelajaran yang tidak mengacu pada tujuan pembelajaran, bukanlah termasuk strategi pembelajaran. Untuk merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, guru harus memiliki pengetahuan tentang metode yang beragam. Menurut Nasution (1995) dalam Sunhaji, (2009: 38), istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Methodos yang berasal dari kata meta dan hodos. Kata meta berarti melalui, dan hodos berarti jalan, sehingga metode berarti jalan yang harus dilalui, cara melakukan sesuatu. Adapun Djamarah dan Zain (2010: 46) menyatakan Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat Sudjana (1995) dalam Susanto

38 22 (2013: 153), Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnnya pengajaran. Jadi, metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan strategi dan metode pembelajaran yaitu teknik pembelajaran. Gerlach dan Ely (1980) dalam Aqib (2013: 70), mengemukakan Teknik pembelajaran adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai. Menurut Majid (2013: 24), Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Jadi, teknik pembelajaran merupakan implementasi dari strategi dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru di dalam kelas. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas berpedoman pada model pembelajaran. Menurut Suprijono (2012: 46), Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model belajar mengajar adalah kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran serta para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Majid, 2013: 13). Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah langkah-langkah yang berpedoman pada keseluruhan alur atau urutan dalam proses pembelajaran.

39 Pengertian Model Pembelajaran Konvensional Menurut Djamarah (2010: 97), model pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Selanjutnya, Freire (1999) dalam Kholik (2011, wordpress.com) memberikan istilah terhadap model konvensional sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan bergaya bank, dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus ditelan oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal. Menurut Kholik (2011, wordpress.com), model konvensional memiliki ciri-ciri, keunggulan, serta kelemahan. Ciri-ciri pembelajaran konvensional yaitu: (1) Siswa adalah penerima informasi yang pasif; (2) Proses belajar terjadi secara individual; (3) Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis; (3) Perilaku dibangun atas kebiasaan; (4) Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final; (5) Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran; (6) Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik; (7) Interaksi di antara siswa kurang; (8) Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. Model konvensional mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: (1) Berbagai informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain; (2) Menyampaikan informasi dengan cepat; (3) Membangkitkan minat akan informasi; (4) Mengajari siswa cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan; (5) Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar. Model konvensional memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain: (1) Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan; (2) Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik

40 24 dengan materi yang dipelajari; (3) Siswa tidak mengetahui tujuan mereka belajar pada hari itu; (4) Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas; (5) Daya serapnya rendah dan cepat hilang, karena bersifat menghafal. Dalam pembelajaran konvensional terdapat kelompok belajar sebagai sarana untuk berdiskusi. Ciri-ciri diskusi kelompok yang dilakukan dalam pembelajaran konvensional menurut Trianto (2012: 58-9), yaitu: (1) Guru sering membiarkan siswa yang mendominasi kelompok atau bergantung pada kelompok; (2) Tanggung jawab individu sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering dikerjakan oleh salah satu anggota kelompok saja; (3) Kelompok belajar biasanya homogen; (4) Pemimpin kelompok ditentukan oleh guru atau dibiarkan untuk memilih pemimpinnya sendiri; (5) Keterampilan sosial sering diabaikan dalam pembelajaran; (6) Pemantauan terhadap kelompok sering tidak dilakukan; (7) Guru tidak selalu memperhatikan kerjasama yang terjadi dalam kelompok; (8) Berfokus pada penyelesaian tugas Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman (2013: 202), pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Taniredja, dkk (2013: 55) berpendapat Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2012: 54), adalah semua jenis kerja kelompok yang dipimpin oleh pendidik atau diarahkan oleh pendidik. Siregar dan Nara (2014: 115) mengemukakan, Cooperative learning merupakan model pembelajaran yang

41 25 menekankan aktivitas belajar siswa dalam bentuk kelompok, mempelajari materi pelajaran, dan memecahkan masalah secara kolektif. Menurut Siregar dan Nara (2014: 114), prinsip utama dalam pembelajaran kooperatif yaitu: (1) Saling ketergantungan positif berupa keberhasilan kelompok yang merupakan hasil kerja keras seluruh anggotanya; (2) Tanggung jawab perseorangan muncul ketika anggota kelompok bertugas untuk menyajikan yang terbaik di hadapan guru dan teman sekelasnya; (3) Interaksi tatap muka yang merupakan cara memecahkan masalah dan membahas materi pelajaran; (4) Komunikasi antar anggota ketika setiap siswa memperoleh kesempatan berlatih mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif tanpa menyinggung perasaan orang lain; (5) Evaluasi proses secara kelompok dan hasil kerjasama. Prosedur pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2013: 212) memiliki empat tahap, yaitu: (1) Tahap penjelasan materi, merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok; (2) Tahap belajar kelompok, tahap ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi kemudian siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk; (3) Tahap penilaian, dapat dilakukan melalui tes atau kuis yang dilakukan secara individu dan kelompok; serta (4) Tahap pengakuan tim, pemilihan tim yang dianggap paling berprestasi untuk diberi penghargaan dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi Pengertian Model Pembelajaran Word Square Menurut Urdang (1968) dalam Safrizal (2010), Word Square adalah sejumlah kata yang disusun dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca secara mendatar dan menurun. Word Square menurut Hornby (1994) dalam Safrizal

42 26 (2010), adalah Sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Mujiman (tt) dalam Santoso (2011) mengemukakan Model pembelajaran Word Square merupakan pengembangan dari metode ceramah yang diperkaya. Hal ini dapat diidentifikasi melalui pengelompokkan, berorientasi pada keaktifan siswa dalam pembelajaran. Model Word Square merupakan pengembangan dari metode ceramah dan termasuk salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan inovasi pada proses pembelajaran. Model pembelajaran ini terdapat nuansa bermain di dalamnya. Hal ini dapat membuat siswa merasa nyaman dan tidak jenuh selama mengikuti pembelajaran IPS di sekolah, sehingga materi yang disampaikan akan mudah diterima oleh siswa. Model ini cocok untuk diterapkan di kelas III, karena sesuai dengan karakteristik siswa kelas rendah yaitu masih membutuhkan pengarahan guru dan masih senang bermain. Permainan dalam model ini menggunakan media sebagai penunjang serta untuk menarik minat siswa. Menurut Aqib (2013: 50), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar. Media yang digunakan dalam model pembelajaran Word Square yaitu kotak yang berisi huruf sesuai keperluan. Kelebihan model Word Square menurut Santoso (2011, wordpress.com) antara lain yaitu: (1) Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran; (2) Melatih siswa untuk berdisiplin; (3) Melatih sikap teliti dan kritis siswa; serta (4) Merangsang siswa untuk berpikir efektif. Model ini dapat digunakan sebagai pendorong dan penguat siswa terhadap materi yang disampaikan, melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari jawaban dalam lembar

43 27 kerja, lebih menekankan kemampuan berpikir efektif dalam mencari jawaban yang paling tepat. Selain memiliki kelebihan, model Word Square juga memiliki kekurangan, yang antara lain yaitu mematikan kreativitas siswa, siswa tinggal menerima bahan mentah, siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Menurut Saptono (2003) dalam Safrizal (2010, blogspot.com), langkahlangkah pembelajaran model pembelajaran Word Square yaitu: (1) Siswa diarahkan untuk mempelajari topik tertentu yang akan disampaikan oleh guru; (2) Siswa disuruh untuk menemukan kata-kata dalam kotak-kotak, yang relevan dengan topik yang telah dipelajari; (3) Siswa memberikan penjelasan tentang kata yang telah ditemukan, hal ini bertujuan untuk menggali pengetahuan yang dimiliki siswa; (4) Penjelasan siswa dapat divariasikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh siswa Materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan dengan menggabungkan KD 2.4 yaitu Mengenal Sejarah Uang dan KD 2.5 yaitu Mengenal Penggunaan Uang sesuai dengan Kebutuhan Ringkasan Materi Menurut Sutrisno, dkk (2009: 95) Barter adalah proses tukar-menukar barang. Suranti dan Saptiarso (2009: 99), mengemukakan Barter adalah pertukaran barang dengan barang. Selanjutnya, Firmansyah, dkk (2009: 91)

44 28 menyatakan Barter adalah kegiatan tukar menukar barang dengan barang lain. Menurut Hernawan dan Hendayani (2009: 135) Sistem barter merupakan sistem tukar menukar barang. Selanjutnya, berdasarkan pendapat Firmansyah, dkk (2009: 93), sistem barter memiliki beberapa kelemahan, seperti: (1) Sulit menemukan orang yang memiliki kebutuhan dan keinginan sama; (2) Sulit dalam memenuhi kebutuhan yang mendesak; (3) Sulit dalam menentukan hasil perbandingan harga. Selanjutnya, Widianti dan Hurriyati (2009: 87) juga berpendapat bahwa barter memiliki kelemahan, diantaranya: (1) Sulitnya menemukan orang yang membutuhkan barang yang akan ditukar; (2) Barang sulit dibawa; (3) Belum ada ukuran nilai barang tertentu sehingga pertukaran tidak seimbang; (4) Barang tidak tahan lama; (5) Barang yang ditukar sulit untuk dibagi atau dipecah-pecah. Menurut Sunarso dan Kusuma (2008: 94), Uang-barang adalah barang barang berharga yang dapat berfungsi sebagai alat tukar. Firmansyah, dkk (2009: 94) mengemukakan, Uang barang adalah uang yang terbuat dari barang dan diterima oleh masyarakat. Selanjutnya, Jatmiko dan Dwi (2009: 125) menyatakan bahwa tidak semua barang dianggap sebagai uang, hanya barang berharga saja yang dapat digunakan sebagai uang. Menurut Sutrisno, dkk (2009: 95-6) uang barang memiliki kesulitan karena pada umumnya barang yang dipakai sebagai perantara mempunyai sifat-sifat: (1) Nilainya tidak stabil; (2) Sulit disimpan; (3) Tidak tahan lama; (4) Sulit untuk dipindahkan ke tempat lain. Menurut Sunarso dan Kusuma (2008: 96), Uang adalah alat tukar atau alat pembayaran yang sah. Suranti dan Saptiarso (2009: 100) mengemukakan,

45 29 Uang adalah alat tukar yang sah. Selanjutnya, Firmansyah, dkk (2009: 96) menyatakan Uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara tukar-menukar dalam perdagangan. Menurut Sutrisno, dkk (2009: 96) Uang adalah benda yang memiliki syarat-syarat tertentu yang dapat digunakan atau diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan tukar-menukar barang dan jasa. Menurut Firmansyah, dkk (2009: 97-8), agar suatu benda dapat dijadikan sebagai uang, benda tersebut haruslah memenuhi beberapa syarat, diantaranya: (1) Praktis, artinya mudah dibawa kemana-mana; (2) Tahan lama, maksudnya bahwa uang digunakan bukan untuk sementara dan bukan hanya oleh seorang disuatu daerah, melainkan oleh banyak orang untuk jangka waktu yang lama; (3) Jumlahnya sedikit, langka, dan sulit diperoleh sehingga nilainya tetap stabil; (4) Digemari atau disukai oleh masyarakat umum; (5) Diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran. Uang yang beredar di Indonesia dicetak oleh Perum Peruri. Jatmiko dan Dwi (2009: 127) menyebutkan, Perum Peruri adalah Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia. Bank yang berhak mengedarkan uang di Indonesia adalah Bank Indonesia. Menurut Hernawan dan Hendayani (2009: 135), Kurs adalah perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lainnya. Menurut Suranti dan Saptiarso (2009: 101-3), fungsi uang dalam kehidupan yaitu: (1) Uang sebagai alat tukar; (2) Uang sebagai alat satuan hitung; (3) Uang sebagai alat penimbun kekayaan; (4) Uang sebagai alat pembayaran; (5)

46 30 Uang sebagai alat pemindah kekayaan; (6) Uang sebagai alat pencipta lapangan kerja. Mengelola uang yang baik menurut Widianti dan Hurriyati (2009: 101) dapat dilakukan dengan cara: (1) Menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukan; (2) Berbelanja barang yang benar-benar diperlukan; (3) Membuat daftar barang belanjaan; (4) Berbelanja barang belanjaan yang sesuai dengan keuangan; (5) Jangan berlaku boros; (6) Menabung. Selanjutnya, cara mengelola uang menurut Jatmiko dan Dwi (2009: 143-5) yaitu: (1) Uang bukan untuk satu kebutuhan; (2) Hanya membeli barang jika benar-benar diperlukan; (3) Latihan menahan diri; (4) Membuat Rencana Keuangan; (5) Belajar Menabung. Menurut Jatmiko dan Dwi (2009: 145-7), cara membelanjakan uang yaitu: (1) Menentukan barang yang benar-benar diperlukan; (2) Membuat daftar barang; (3) Membanding-bandingkan harga barang; (4) Selalu meminta nota; (5) Hindari belanja dengan berutang. Manfaat mengelola uang sesuai penggunaan menurut Sutrisno, dkk (2009: 105) yaitu: (1) Dapat mengatur pemasukan dan pengeluaran; (2) Dapat membedakan kebutuhan yang penting dan tidak penting; (3) Hidup tidak boros dan dapat lebih hemat; (4) Terbiasa menyimpan uang; (5) Semua kebutuhan dapat terpenuhi; (6) Hidup menjadi lebih terarah dan terencana. Menurut Hernawan dan Hendayani (2009: 148), manfaat pengelolaan uang antara lain: (1) Melatih kita hidup hemat dan cermat; (2)Membiasakan diri untuk rajin menabung; (3) Menghindari perilaku hidup boros; (4) Menumbuhkan rasa menghargai terhadap jerih payah orang tua dalam mencari uang; (5) Melatih hidup disiplin dan tertib.

47 Pembelajaran IPS Kelas III Menggunakan Model Word Square Pembelajaran IPS kelas III yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. Langkah-langkah pembelajaran materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan dengan menggunakan model Word Square yaitu sebagai berikut: (1) Siswa diarahkan untuk mempelajari topik tertentu yang akan disampaikan oleh guru Pada langkah ini, guru mengarahkan siswa untuk mempelajari topik tertentu yang akan diajarkan berkaitan dengan materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. Materi juga dapat disampaikan melalui penjelasan guru. (2) Siswa disuruh untuk menemukan kata-kata dalam Word Square yang relevan dengan topik yang telah dipelajari Langkah selanjutnya, guru menampilkan media berupa kotak-kotak yang berisi huruf-huruf. Berdasarkan kotak tersebut, siswa disuruh untuk menemukan kata-kata yang relevan dengan materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam tema Permainan, lalu menuliskannya di papan tulis. Pada langkah ini, siswa dibagi ke dalam lima kelompok. (3) Siswa memberikan penjelasan tentang kata yang telah ditemukan Setelah siswa menemukan kata-kata yang relevan dengan materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan serta menuliskannya di papan tulis, mereka disuruh untuk memberikan penjelasan tentang kata yang ditemukan. Hal ini bertujuan untuk menggali pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai materi yang telah dipelajari.

48 32 (4) Penjelasan siswa dapat divariasikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh siswa Ketika siswa menjelaskan kata yang ditemukan, guru dapat memvariasikan pertanyaan sesuai penjelasan dan melontarkannya kepada seluruh siswa. 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Kajian yang relevan dengan penelitian ini yaitu kajian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya yaitu: Ajaja (2010) from Delta State University, Abraka, Nigeria. A research about Effects of Cooperative Learning Strategy on Junior Secondary School Students Achievement in Integrated Science. The purpose of this study was to determine how the adoption of cooperative learning as an instructional strategy for teaching Integrated Science influences students achievement and attitude towards studies. The major findings of the study included: a significant higher achievement test scores of students in cooperative learning group than those in traditional classroom; a significant higher attitude scores of students in cooperative learning group than those in traditional classroom; a significant higher achievement test scores of all students of varying abilities in cooperative learning group than those in traditional classroom. Penelitian Ajaja (2010) dari universitas Delta, Nigeria yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Kooperatif terhadap Prestasi Sains Terpadu pada Siswa SMP, bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif sebagai strategi pembelajaran untuk mengajar Sains Terpadu mempengaruhi prestasi dan sikap siswa terhadap penelitian. Hasil penelitian

49 33 menunjukkan bahwa: (1) Nilai tes prestasi siswa dalam kelompok pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada kelas tradisional; (2) Nilai sikap siswa di kelompok pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada mereka di kelas tradisional; (3) Nilai tes prestasi semua siswa yang memiliki kemampuan beragam dalam kelompok pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada kelas tradisional. Mundy, et.al, (2012) from Texas A & M University-Kingsville, USA. A research about Cooperative Learning In Distance Learning: A Mixed Methods Study. This study, conducted at a Hispanic-Serving Institution, compared the effectiveness of online CL strategies in discussion forums with traditional online forums. Quantitative and qualitative data were collected from 56 graduate student participants. Quantitative results revealed no significant difference on student success between CL and Traditional formats. The qualitative data revealed that students in the cooperative learning groups found more learning benefits than the Traditional group. The study will benefit instructors and students in distance learning to improve teaching and learning practices in a virtual classroom. Penelitian Mundy, dkk, (2012) dari Universitas Texas USA yang berjudul Pembelajaran Kooperatif pada Pembelajaran Jarak Jauh: Sebuah Penelitian Metode Campuran. Penelitian ini dilakukan oleh lembaga pelayanan Hispanik yang membandingkan efektivitas strategi CL secara online dalam diskusi forum dengan forum online tradisional. Data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan dari 56 mahasiswa pascasarjana. Hasil kuantitatif menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada keberhasilan siswa antara CL dan pembelajaran tradisional. Data kualitatif menunjukkan bahwa siswa dalam kelompok

50 34 pembelajaran kooperatif menemukan manfaat belajar yang lebih dari kelompok tradisional. Penelitian ini akan menguntungkan instruktur dan siswa dalam pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran praktek dalam kelas virtual. Penelitian Lestari (2013) dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Word Square dalam Peningkatan Motivasi dan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas IV SD. Persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 82,15%. Persentase siswa yang tuntas pada siklus II mengalami peningkatan yaitu menjadi 85,71%. Peningkatan kembali terjadi pada siklus III yaitu menjadi 96,42%. Penelitian Affandi (2013) dari Universitas Negeri Medan yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri Medan Marelan Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa secara keseluruhan sebelum diberikan tindakan (prasiklus) efektivitas belajar siswa diperoleh rata-rata nilai klasikal 59,4%, setelah diterapkan siklus I dengan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square efektivitas belajar siswa meningkat dengan rata-rata klasikal menjadi 75,9%, dan meningkat menjadi rata-rata 87,1% setelah dilakukan tindakan siklus II. Penelitian Pertiwi (2013) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Aksara Jawa Melalui Model Word Square Siswa Kelas VA SDN Purwoyoso 03 Semarang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan masing-masing siklus satu

51 35 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan membaca lancar aksara Jawa melalui model Word Square mengalami peningkatan. Keterampilan guru pada siklus I mendapatkan skor 30 dengan kategori baik, siklus II 36 dengan kategori sangat baik, dan siklus III 42 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I mendapat skor rata-rata 20,3 dengan kategori aktif, siklus II 23 dengan kategori aktif, dan siklus III menjadi 26,4 dengan kategori sangat aktif. Ketuntasan hasil belajar klasikal siklus I 55,88%, siklus II 70,59%, dan pada siklus III meningkat menjadi 82,35%. Penelitian Aningsih, dkk (2012) dari Universitas Pendidikan Ganesha yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Gugus 1 Kecamatan Pupuan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Word Square berbantuan media gambar memiliki hasil belajar yang lebih tinggi daripada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Tinjauan ini didasarkan pada rata-rata skor hasil belajar siswa. Rata-rata skor hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Word Square berbantuan media gambar adalah 23,97 dan rata-rata skor hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional adalah 16,29. Penelitian Ratnasari (2014) dari Universitas Jember yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran PKn Pokok Bahasan Keputusan Bersama di SDN Umbulrejo 01 Jember, Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata persentase aktivitas

52 36 belajar siswa dari tahap prasiklus ke siklus I sebesar 20,3, sedangkan peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dari tahap siklus I ke siklus II sebesar 14,7. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari tahap prasiklus ke siklus I sebesar 5,7, sedangkan peningkatan rata-rata hasil belajar dari tahap siklus I ke siklus II sebesar 8,1. Penelitian Rahmatika (2014) dari Universitas Negeri Medan yang berjudul Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Word Square Kelas IV SD Negeri Desa Sena Batang Kuis. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil observasi pada siklus I terhadap 31 orang siswa sebanyak 7 orang siswa (22,58%) memiliki kategori termotivasi, 13 orang siswa (41.94%) kategori cukup termotivasi, dan 11 orang siswa (35.48%) kategori belum termotivasi, sehingga perlu dilakukan tindakan melalui siklus II. Hasil observasi motivasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 24 orang siswa (77.42%) kategori sangat termotivasi, dan sebanyak 7 orang siswa (22.58%) kategori termotivasi. Penelitian Suratman (2014) dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul Penggunaan Model Word Square dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 2 Sidogede. Pada kondisi awal, siswa yang tuntas belajar sebanyak 3 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa dengan nilai rata-rata 59,38 dan persentase ketuntasan 16,67%. Siklus I, jumlah siswa tuntas 8 siswa dan 10 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 68,83 dan persentase ketuntasan 44,44%. Siklus II, jumlah siswa tuntas 11 siswa dan 7 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 75,50 dan persentase ketuntasan 61,11%. Siklus III, jumlah siswa

53 37 tuntas 16 siswa dan 2 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 82,44 dan persentase ketuntasan 88,88%. Penelitian Widiartini, dkk (2014) dari Universitas Pendidikan Ganesha yang berjudul Pengaruh Model Word Square terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Kelas V SD Gugus IX Kecamatan Buleleng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan menyimak cerita secara signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Word Square dan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional (t hitung > t tabel ). Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Word Square mencapai skor rata-rata 87,21 (kategori sangat tinggi). Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional mencapai skor rata-rata 73,55 (kategori tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak cerita yang dicapai oleh siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Word Square lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian Kurnia (2012) dari Universitas Jember yang berjudul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPS Materi Kenampakan Alam di Lingkungan Setempat melalui Penerapan Model Pembelajaran Word Square di SD Negeri Wotgalih 02 Lumajang Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Pada siklus I yaitu aktivitas belajar siswa mencapai 57,69% dan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 53,85%. Pada siklus II

54 38 mengalami peningkatan yaitu aktivitas belajar siswa mencapai 67,95% dan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 69,23%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Word Square mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan keberhasilan tersebut, peneliti bermaksud mengadakan penelitian eksperimen mengenai keefektifan model Word Square terhadap hasil belajar materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada siswa kelas III SD Negeri 1 Pepedan Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ajaja dan Mundy, dkk yaitu pada penggunaan pembelajaran kooperatif, sedangkan perbedaannya pada variabel yang diteliti. Peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan dengan variabel yang diteliti berupa hasil belajar siswa. Ajaja menerapkan pembelajaran kooperatif pada Sains Terpadu dengan variabel hasil belajar. Mundy menerapkan pembelajaran kooperatif pada pembelajaran jarak jauh dengan variabel hasil belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Affandi, Pertiwi, Aningsih, Ratnasari, Rahmatika, Suratman, Widiartini, Kurnia yaitu pada pembelajaran menggunakan model Word Square, sedangkan perbedaannya pada mata pelajaran dan variabel yang diteliti. Peneliti menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPS materi uang dalam tema permainan dengan variabel yang diteliti berupa hasil belajar siswa. Lestari menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran Bahasa

55 39 Inggris dengan variabel motivasi dan penguasaan kosa kata. Affandi dan Aningsih menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPA dengan variabel hasil belajar siswa. Pertiwi menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran Bahasa Jawa dengan variabel hasil belajar siswa. Ratnasari menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran PKn dengan variabel aktivitas dan hasil belajar siswa. Widiartini menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan variabel keterampilan menyimak cerita. Rahmatika, Suratman, dan Kurnia menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPS dengan variabel motivasi belajar siswa, hasil belajar siswa, serta aktivitas dan hasil belajar siswa. 2.3 Kerangka Berpikir IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Proses pembelajarannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia siswa. Model Word Square mengajak siswa untuk bermain sambil belajar, sehingga proses pembelajarannya menjadi lebih menyenangkan. Model Word Square merupakan pengembangan dari metode ceramah, sehingga model ini tepat jika diterapkan dalam pembelajaran IPS kelas III SD Negeri 1 Pepedan, karena sesuai dengan karakteristik siswa yang masih suka bermain dan masih membutuhkan penjelasan dari guru. Dalam penelitian ini, peneliti menguji keefektifan model Word Square pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

56 40 Peneliti akan membandingkan hasil belajar antara dua kelas yang diberi perlakuan berbeda tersebut. Dengan perbedaan hasil belajar yang ditunjukkan itu, diharapkan dapat memberi masukan bagi guru sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS. Gambaran kerangka berpikir dapat dilihat pada Bagan 2.1 berikut: Pembelajaran IPS Kelas III Menggunakan model Word Square. Menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa Dibandingkan Hasil belajar siswa (1) Perbedaan antara hasil belajar menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan. (2) Apakah hasil belajar menggunakan model Word Square lebih baik daripada hasil belajar menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan. Bagan 2.1 Kerangka Berpikir 2.4 Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 99), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

57 41 (1) H 0 : Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan (µ 1 = µ 2 ). Ha : Terdapat perbedaan antara hasil belajar menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan (µ 1 µ 2 ). (2) H 0 : Hasil belajar menggunakan model Word Square tidak lebih baik daripada hasil belajar menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan (µ 1 µ 2 ). Ha : Hasil belajar menggunakan model Word Square lebih baik daripada hasil belajar menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan (µ 1 > µ 2 ).

58 BAB 3 METODE PENELITIAN Bagian ini menguraikan tentang desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, data hasil penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data. Berikut uraiannya. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design. Menurut Sugiyono (2013: 116), Quasi experimental design mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013: 118). Nonequivalent control group design digambarkan seperti berikut: O 1 X O 2 O 3 O 4 Keterangan: O 1 dan O 3 = Keadaan awal kelas eksperimen dan kontrol. X O 2 O 4 = Perlakuan yang diberikan, yaitu model Word Square. = Hasil penilaian kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan = Hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan. (Sugiyono, 2013: 118). 42

59 43 Sebelum dilakukan penelitian, kelas eksperimen dan kontrol mendapat perlakuan yang sama yaitu pelaksanaan tes awal. Nilai tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan rata-rata siswa serta menguji pemahaman siswa tentang materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan sebelum mempelajarinya. Setelah dilaksanakan tes awal, peneliti melakukan pembelajaran di kedua kelas dengan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen menggunakan model Word Square, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas ekperimen dan kontrol, dilaksanakan tes akhir setelah pertemuan ketiga. Rumus yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Word Square tehadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol yaitu: (O 2 -O 1 ) - (O 4 -O 3 ) Keterangan: O 1 O 2 O 3 O 4 = Rata-rata nilai hasil tes awal kelas eksperimen. = Rata-rata nilai hasil tes awal kelas kontrol. = Rata-rata nilai hasil tes akhir kelas eksperimen. = Rata-rata nilai hasil tes akhir kelas kontrol. (Sugiyono, 2013: 118). Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design yang menerapkan bentuk nonequivalent control group design. Data penelitiannya berupa data kuantitatif guna menerangkan hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan dengan model pembelajaran Word Square yang dibandingkan dengan kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

60 Populasi dan Sampel Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu siswa kelas III di SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga. Kelas yang digunakan merupakan kelas paralel yang terbagi menjadi kelas III A dan III B. Berikut uraiannya Populasi Menurut Gunawan (2013: 2), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, baik hasil menghitung ataupun pengukuran (kuantitatif ataupun kualitatif) dari karakteristik tertentu yang akan dikenai generalisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III pada kelas eksperimen dan kontrol. Jumlah siswa kelas III A SD Negeri 1 Pepedan (kelas eksperimen) yaitu 15 siswa, sedangkan jumlah siswa kelas III B SD Negeri 1 Pepedan (kelas kontrol) yaitu 14 siswa. Berdasarkan jumlah siswa kelas eksperimen dan kontrol, maka keseluruhan populasi sebanyak 29 siswa. Kedua kelas tersebut sudah memenuhi syarat dilakukan penelitian eksperimen dari berbagai ranah. Di antaranya yaitu kedua kelas berada dalam satu lingkungan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, serta kemampuan awal siswa yang relatif sama. Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol. Uji kesamaan rata-rata menggunakan rata-rata nilai tes awal IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. Jika rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol relatif sama atau selisih rata-rata nilai tidak jauh berbeda, maka penelitian dapat dilanjutkan. Dalam penelitian ini, pengujian kesamaan rata-rata menggunakan analisis

61 45 secara empiris dan statistik. Analisis empiris dilakukan dengan cara mencari selisih antara rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol. Rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen sebesar 52,5, sedangkan kelas kontrol sebesar 50,1. Jadi, selisih rata-rata nilai tes awal kedua kelas yaitu 2,4. Artinya, kemampuan awal siswa di kedua kelas dapat dikatakan relatif sama. Setelah penghitungan secara empiris, selanjutnya dilakukan uji kesamaan rata-rata secara statistik. Penghitungan secara statistik menggunakan program Statistical Product and Servis Solution (SPSS) versi 20 dengan uji satu sampel (one sample t test). Menurut Priyatno (2010: 31), jika t tabel t hitung t tabel dan signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian kesamaan rata-rata nilai tes awal kelas III A dan B SD Negeri 1 Pepedan pada materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. Tabel 3.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata kelas eksperimen t df Sig. (2- tailed) One-Sample Test Test Value = Mean 95% Confidence Interval Difference of the Difference Lower Upper,630 14,539 2, , ,2442 Berdasarkan hasil penghitungan dengan rumus one sample t test, diperoleh t hitung sebesar 0,630, sedangkan harga t tabel dengan α = 0,025 (uji 2 sisi) dan df = 14 yaitu 2,145 (Priyatno, 2010: 112). Oleh karena t hitung < t tabel (0,630 < 2,145) dan signifikansi > 0,05 (0,539 > 0,05), maka tidak ada perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kontrol. Dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

62 46 mempunyai kemampuan awal yang sama baik secara empiris maupun statistik. Oleh karena itu, penelitian dapat dilaksanakan Sampel Sugiyono (2013: 120) mengemukakan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kesimpulan dari sampel yang diteliti berlaku juga untuk populasi. Maka dari itu, sampel yang diambil harus representatif. Agar sampel dapat representatif, maka perlu melakukan teknik sampling. Menurut Gunawan (2013: 4) Teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif (benar-benar dapat mewakili) dari populasi dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013: 126). Teknik sampling ini dipilih karena jumlah populasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol kurang dari 30, yaitu 29 siswa. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 64). Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan dependen Variabel Independen Variabel independen sering disebut variabel bebas, yaitu variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013: 64). Variabel independen dari penelitian ini yaitu penerapan model Word Square.

63 Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013: 64), Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Pepedan mata pelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. 3.4 Data Hasil Penelitian Data penelitian meliputi daftar nama siswa kelas III A dan III B SD Negeri 1 Pepedan, daftar nilai tes awal, hasil belajar siswa kelas III A dan B SD Negeri 1 Pepedan materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan yang berupa ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa serta hasil pengamatan pembelajaran. Berikut uraiannya Daftar Nama Siswa Daftar nama siswa digunakan untuk mengetahui anggota populasi dan sampel dalam penelitian. Daftar nama siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 1 dan Daftar Nilai Tes Awal Kemampuan awal yang relatif sama antara kelas eksperimen dan kontrol merupakan salah satu syarat dilaksanakan penelitian eksperimen. Daftar nilai tes awal digunakan sebagai dasar penentuan kemampuan awal siswa pada kedua kelompok. Daftar nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 33 dan 34.

64 Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa dalam penelitian ini merupakan gabungan dari nilai tes (kognitif), dan tugas (psikomotor) pada mata pelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui keefektifan model Word Square pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Kedua kelompok data tersebut kemudian dibandingkan. Perbandingan kedua kelompok data tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol. Daftar nilai hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 35 dan Hasil Pengamatan Pembelajaran Pengamatan pembelajaran diamati selama proses pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada kelas eksperimen dan kontrol. Data Pengamatan pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kegiatan belajar antara kelas eksperimen yang menerapkan model Word Square dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2013: 187). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi, observasi, wawancara tidak terstruktur, dan tes. Berikut uraiannya.

65 Dokumentasi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian (Riduwan, 2013: 77). Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu daftar nama siswa kelas III A dan B SD Negeri 1 Pepedan sebagai populasi dan sampel; daftar nilai hasil belajar siswa; silabus mata pelajaran IPS; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto-foto, dan video proses pembelajaran Observasi Observasi yaitu pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2012: 76). Menurut Sugiyono (2013: 196), teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila responden yang diamati tidak terlalu besar yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan gejala alam. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa observasi nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati dan hanya mengamati sumber data penelitian. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk mengamati langkah-langkah model Word Square dalam pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas yang dilakukan oleh peneliti tanpa menggunakan pedoman wawancara untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2013: 191). Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk

66 50 mengetahui KKM pada mata pelajaran IPS dan proses pembelajaran IPS di kelas sebelum dilakukannya penelitian. Wawancara tidak terstruktur dilakukan peneliti kepada guru kelas III SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga Tes Riduwan (2013: 76) menyatakan Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada kedua kelas setelah memperoleh perlakuan. Bentuk tes yang digunakan yaitu pilihan ganda sebanyak 35 soal yang terdiri atas empat alternatif jawaban dan masing-masing soal mempunyai poin 1 jika jawaban benar dan poin 0 jika jawaban salah. Alasan memilih bentuk soal pilihan ganda karena keunggulannya yang dapat diskor dengan mudah, cepat, serta dapat mencakup materi yang luas. Teknik tes dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tes awal dan akhir. Tes awal dilaksanakan untuk mengetahui rata-rata nilai kedua kelas guna mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan penelitian. Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol. 3.6 Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 148), Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Semua

67 51 fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen pada penelitian ini disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara, lembar observasi, dan soal-soal tes Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yang digunakan sebagai instrumen penelitian ini berbentuk pedoman wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara tidak terstruktur digunakan untuk mendapatkan informasi awal tentang berbagai informasi yang ada, sehingga peneliti dapat mengetahui secara pasti keadaan awal populasi dan sampel yang akan diteliti. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran Lembar Observasi (Pengamatan) Dalam penelitian ini, pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan di kedua kelas, yakni kelas eksperimen dan kontrol dengan menggunakan APKG 1 dan 2 serta lembar pengamatan model Word Square bagi guru dan siswa. APKG 1 dan 2 pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 41, 42, 43, dan 44. Lembar pengamatan model Word Square bagi guru dan siswa di kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 37, 38, 39, dan Soal-soal Tes Soal-soal tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor Tes pada Ranah Kognitif Soal-soal yang digunakan untuk mengukur ranah kognitif siswa berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Soal bentuk pilihan ganda dipilih,

68 52 karena keunggulannya yang dapat diskor dengan mudah, cepat, dan objektif serta dapat mencangkup ruang lingkup materi yang luas. Pembuatan soal-soal pilihan ganda didasarkan pada kompetensi dasar yang dijabarkan menjadi indikator soal dalam bentuk kisi-kisi soal. Indikator soal yang dibuat disesuaikan dengan silabus utuh dan silabus pengembangan IPS kelas III pada materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permaianan. Untuk silabus utuh dan pengembangan dapat dilihat di lampiran 5, 6, dan 7. Soal yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu 35 butir soal berupa soal pilihan ganda. Untuk uji coba agar syarat validitas dan reliabilitas dapat terpenuhi, soal dibuat secara paralel menjadi 70 butir dan setara dari segi cakupan materi serta tingkat kesukarannya. Hal ini dilakukan agar syarat-syarat soal tes sebagai instrumen penelitian terpenuhi. Adapun kisi-kisi soal uji coba beserta soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 22 dan 25. Sebelum diujicobakan kepada siswa kelas III di SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal, soal ditelaah terlebih dahulu oleh tim ahli untuk diuji validitas logisnya. Setelah tim ahli memberikan saran dan perbaikan serta rekomendasi mengenai kelayakannya, peneliti melakukan uji coba soal kepada siswa kelas III SD Negeri panggung 2 Kota Tegal. Setelah data hasil uji coba diperoleh, kemudian dilaksanakan uji prasyarat instrumen dan analisis butir soal. Adapun analisis butir soal dapat dilihat pada lampiran Pengujian Validitas Menurut Priyatno (2010: 90), Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur sesuatu yang hendak diukur. Validitas sebuah

69 53 tes dapat diketahui dari hasil pemikiran (validitas logis) tentang kesesuaian dengan kaidah penyusunan alat tes, dan hasil pengalaman (validitas empiris) berupa uji coba instrumen (Arikunto, 2012: 80). (1) Validitas Logis (Logical Validity) Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada (Arikunto, 2012: 80). Pengujian validitas logis dilakukan melalui penilaian oleh penilai ahli 1 dan ahli 2. Penilai ahli 1 yaitu dosen pembimbing, dan penilai ahli 2 yakni guru kelas III SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal. Penilaian yang dilakukan berupa kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisinya menggunakan lembar validasi isi. Adapun lembar telaah validitas logis dari para ahli selengkapnya ada pada lampiran 23 dan 24. (2) Validitas Empiris (Empirical Validity) Berdasarkan penuturan Arikunto (2012: 81-2), sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan, tetapi harus dibuktikan melalui uji coba instrumen. Peneliti kemudian melakukan uji coba instrument pada responden yang bukan responden sesungguhnya, yaitu responden kelas III SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal dengan alasan siswa kelas III SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal usianya relatif sama dengan siswa di SD Negeri 1 Pepedan dan sudah mendapatkan materi Uang. Pengujian dilakukan

70 dengan membandingkan kondisi instrumen dengan kriteria. Arikunto (2012: 85) menjelaskan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran antara instumen tes dengan kriterianya yaitu menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Untuk mempermudah penghitungan uji validitas, dapat dilakukan dengan program SPSS versi 20. Untuk mencari validitas dalam SPSS 20 menggunakan menu Analyze Correlate Bivariate. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 (Priyatno, 2010: 94). Jika nilai korelasi lebih besar dari pada nilai r tabel, maka item valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan, maka item tidak valid. Pada penelitian peserta uji coba sebanyak 31 siswa, jika melihat tabel product moment nilai r tabel dengan signifikansi 0,05 (5%) yaitu 0,355 (Sugiyono, 2013: 613). Jadi, item yang nilai koefisien korelasinya lebih dari 0,355 dikatakan valid, sedangkan item yang nilai koefisien korelasinya kurang dari 0,355 tidak valid. Adapun rekap data hasil penghitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 3.2. Nomor Item Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan Harga r tabel = 0,355; Taraf Signifikansi 0,05; dan n = 31 Pearson Correlation (r 11 ) Validitas Nomor Item Pearson Correlation (r 11 ) Validitas 1 0,232 Tidak Valid 36 0,583 Valid 2 0,186 Tidak Valid 37 0,484 Valid 3 0,747 Valid 38 0,444 Valid 4 0,086 Tidak Valid 39 0,391 Valid 5 0,379 Valid 40 0,234 Tidak Valid 6 0,663 Valid 41 0,546 Valid 7 0,705 Valid 42 0,716 Valid 8 0,261 Tidak Valid 43 0,544 Valid 9 0,522 Valid 44 0,573 Valid 10 0,199 Tidak Valid 45 0,569 Valid 54

71 55 Nomor Item Pearson Correlation (r 11 ) Validitas Nomor Item Pearson Correlation (r 11 ) Validitas 11 0,472 Valid 46 0,367 Valid 12 0,123 Tidak Valid 47 0,569 Valid 13 0,471 Valid 48 0,304 Tidak Valid 14 0,316 Tidak Valid 49 0,459 Valid 15. a Tidak Valid 50 0,474 Valid 16 0,017 Tidak Valid 51 0,486 Valid 17 0,777 Valid 52 0,609 Valid 18 0,670 Valid 53 0,391 Valid 19 0,562 Valid 54 0,282 Tidak Valid 20 0,268 Tidak Valid 55 0,572 Valid 21 0,725 Valid 56. a Tidak Valid 22 0,231 Tidak Valid 57 0,416 Valid 23 0,551 Valid 58 0,260 Tidak Valid 24 0,263 Tidak Valid 59 0,508 Valid 25 0,241 Tidak Valid 60 0,489 Valid 26 0,242 Tidak Valid 61 0,422 Valid 27 0,178 Tidak Valid 62 0,382 Valid 28 0,249 Tidak Valid 63 0,493 Valid 29 0,246 Tidak Valid 64 0,382 Valid 30 0,426 Valid 65 0,225 Tidak Valid 31 0,433 Valid 66 0,169 Tidak Valid 32 0,492 Valid 67 0,321 Tidak Valid 33 0,462 Valid 68 0,388 Valid 34 0,406 Valid 69 0,275 Tidak Valid 35. a Tidak Valid 70 0,371 Valid Setelah dilakukan penghitungan validitas soal menggunakan program SPSS versi 20. Dari 70 butir soal yang telah dikerjakan siswa kelas III SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal, diperoleh 43 butir soal valid dan 27 butir soal tidak valid. Butir soal yang valid yaitu nomor 3, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 17, 18, 19, 21, 23, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 52, 53, 55, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 68, dan 70. Semua soal yang valid sudah mewakili seluruh indikator soal. Soal yang valid inilah yang digunakan peneliti pada kegiatan tes awal dan akhir, sedangkan soal yang tidak valid tidak dapat digunakan. Hasil pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.

72 Pengujian Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2013: 16). Menurut Sugiyono (2009: 173), Instumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas didasarkan atas data uji coba instrumen yang dilakukan pada kelas III SD Negeri Panggung 2 Kota tegal. Tujuan pengujian reliabilitas instrumen yaitu untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian sehingga dapat dipercaya untuk digunakan. Pengujian reliabilitas menggunakan alat tes yang berupa soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Berdasarkan hasil pengujian validitas, diperoleh soal yang valid sebanyak 43 butir. Seluruh butir soal yang valid tersebut kemudian diuji reliabilitasnya dengan menggunakan reliability analysis. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti menggunakan cronbach s alpha pada SPSS 20. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 96), reliabilitas kurang dari 0,6 termasuk kategori kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 termasuk kategori baik. Berikut ini merupakan hasil penghitungan uji reliabilitas secara keseluruhan yang disajikan pada Tabel 3.3 dan untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28. Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's N of Items Alpha,935 43

73 Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai cronbach s alpha sebesar 0,935. Mengacu pada pendapat Sekaran, nilai reliabilitas pada tabel lebih dari 0,8 berarti tingkat keajegan soal tersebut bernilai baik (Priyatno, 2010: 96) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Hal penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar (Sudjana, 2011: 135). Cara melakukan analisis untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah rumus: I = B N 57 keterangan: I = Indeks/taraf kesukaran untuk tiap soal. B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud. (Sudjana, 2013: 137). Kriteria yang digunakan yaitu semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut dan sebaliknya. Kriteria indeks kesulitan soal yakni sebagai berikut: 0-0,30 = soal kategori sukar 0,31-0,70 = soal kategori sedang 0,71-1,00 = soal kategori mudah (Sudjana, 2011: 137).

74 58 Pengujian tingkat kesukaran dilakukan dengan membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dengan jumlah peserta tes. Instrumen soal yang akan digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria kesukaran soal yang ditentukan, yaitu soal mudah, sedang, dan sukar. Berdasarkan hasil penghitungan manual diperoleh data yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Mudah Sedang Nomor Soal 7, 9, 30, 33, 36, 37, 42, 43, 46, 47, 49, 50, 52, 55, 59, 61, dan 63. 3, 5, 6, 11, 13, 17, 18, 19, 21, 23, 31, 32, 34, 38, 39, 41, 44, 45, 51, 53, 57, 60, 62, 64, 68, dan 70. Berdasarkan Tabel 3.4 tersebut, soal yang valid dan reliabel dengan tingkat kesukaran mudah yaitu nomor 7, 9, 30, 33, 36, 37, 42, 43, 46, 47, 49, 50, 52, 55, 59, 61, dan 63, sedang yaitu nomor 3, 5, 6, 11, 13, 17, 18, 19, 21, 23, 31, 32, 34, 38, 39, 41, 44, 45, 51, 53, 57, 60, 62, 64, 68, dan 70. Untuk hasil pengujian tingkat kesukaran soal selengkapnya terdapat pada lampiran Analisis Daya Beda Menurut Arikunto (2012: 228), Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan yaitu: keterangan: J = Jumlah peserta tes. J A = Banyaknya peserta kelompok atas.

75 59 J B = Banyaknya peserta kelompok bawah. B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar. P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. (Arikunto, 2012: 228-9). Setelah mendapatkan besarnya D, keputusan daya pembeda soal dapat diketahui melalui klasifikasi daya pembeda berikut: D = 0,00 0,20 : jelek D = 0,21 0,40 : cukup D = 0,41 0,70 : baik D = 0,71 1,00 : baik sekali D = negatif : semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. (Arikunto, 2012: 232). Sebelum menganalisis daya beda soal, terlebih dahulu kelompok siswa dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan bawah. Pengujian daya beda diperoleh dari hasil penghitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah (PB). Berdasarkan penghitungan pengujian daya beda soal secara manual, diperoleh data dari 43 soal yang valid dan reliabel, terdapat 3 soal yang baik

76 60 sekali, 22 soal yang baik, 16 soal yang cukup, dan 2 soal yang jelek. Soal yang mempunyai kriteria baik sekali yaitu nomor 3, 17, dan 21. Soal yang mempunyai kriteria baik yaitu nomor 6, 7, 11, 13, 18, 19, 23, 32, 34, 36, 39, 41, 42, 44, 45, 47, 50, 51, 52, 61, 64, dan 70. Soal yang mempunyai kriteria cukup yaitu nomor 5, 9, 30, 31, 37, 38, 43, 46, 49, 53, 55, 57, 59, 60, 62, dan 68. Sementara itu, Soal yang mempunyai kriteria jelek yaitu nomor 33 dan 63. Tabel berikut merupakan data hasil penghitungan daya beda soal secara manual. Untuk data yang lebih lengkap terdapat pada lampiran 30. Tabel 3.5 Analisis Daya Pembeda Soal No No Soal D Kiteria No No Soal D Kriteria ,73 Baik sekali ,60 Baik ,35 Cukup ,33 Cukup ,48 Baik ,48 Baik ,53 Baik ,54 Baik ,33 Cukup ,28 Cukup ,48 Baik ,47 Baik ,28 Baik ,40 Cukup ,75 Baik sekali ,47 Baik ,55 Baik ,41 Baik ,60 Baik ,47 Baik ,73 Baik sekali ,30 Cukup ,68 Baik ,27 Cukup ,27 Cukup ,35 Cukup ,22 Cukup ,27 Cukup ,42 Baik ,35 Cukup ,13 Jelek ,47 Baik ,55 Baik ,35 Cukup ,47 Baik ,20 Jelek ,27 Cukup ,48 Baik ,35 Cukup ,35 Cukup ,41 Baik ,41 Baik ,42 Baik Berdasarkan serangkaian pengujian pada soal uji coba, diperoleh 35 soal yang telah memenuhi syarat instrumen penelitian yang dijadikan soal tes awal dan

77 61 akhir di kedua kelas. Tes awal dilaksanakan sebelum pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. Tes akhir dilakukan setelah materi pelajaran selesai disampaikan. Adapun kisi-kisi dan soal-soal yang digunakan untuk tes awal dan akhir dapat dilihat pada lampiran 31 dan Tes pada Ranah Afektif Angket digunakan untuk mengukur ranah afektif siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013: 136). Penelitian ini menggunakan angket yang berisi 10 pernyataan yang dijawab oleh siswa. Adapun angket ini dapat dilihat pada lampiran 11. Sebelum melakukan penelitian, skala sikap ini ditelaah terlebih dahulu oleh tim ahli untuk diuji validitas logisnya. Adapun lembar telaah validitas logis dari para ahli selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13. Setelah tim ahli memberikan saran dan perbaikan serta rekomendasi mengenai kelayakannya, peneliti dapat melakukan penelitian kepada siswa kelas III A dan B SD Negeri 1 Pepedan Tes pada Ranah Psikomotor Tes yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor siswa terdiri dari 2 tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Adapun rubrik penilaian psikomotor ini dapat dilihat pada lampiran 17. Sebelum melakukan penelitian, rubrik ini ditelaah terlebih dahulu oleh tim ahli untuk diuji validitas logisnya. Adapun lembar telaah validitas logis dari para ahli selengkapnya pada lampiran 18 dan 19. Setelah tim

78 62 ahli memberikan saran dan perbaikan serta rekomendasi mengenai kelayakannya, peneliti melakukan penelitian kepada siswa kelas III A dan B SD Negeri 1 Pepedan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perencanaan pembelajaran yang dibuat sebelum pembelajaran dimulai. RPP berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama pembelajaran. RPP dilengkapi dengan kisi-kisi dan soal evaluasi yang diberikan kepada siswa di akhir pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdapat pada lampiran 8 dan Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul (Sugiyono, 2013: 199). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik data hasil penelitian. Berikut penjelasannya Analisis Deskriptif Data Deskripsi data merupakan gambaran umum penyebaran data hasil penelitian yang diperoleh agar mudah dipahami. Deskripsi data tersebut meliputi jumlah siswa, rata-rata skor, median, skor minimal, skor maksimal, rentang, varians, dan standar deviasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 6), Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data hasil tes awal

79 63 dan hasil tes akhir IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di kedua kelas, yakni kelas eksperimen dan kontrol Analisis Statistik Data Sugiyono (2013: 199) menjelaskan bahwa kegiatan analisis data meliputi: (1) Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden; (2) Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden; (3) Menyajikan data tiap variabel yang diteliti; (4) Melakukan penghitungan untuk menjawab rumusan masalah; dan (5) Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, karena hasil data dari sampel yang dianalisis berlaku untuk populasi. Sebelum peneliti menentukan uji statistik inferensial, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan homogenitas. Pemaparan mengenai uji normalitas, homogenitas, dan analisis akhir yaitu sebagai berikut: Uji Normalitas Priyatno (2010: 71) mengemukakan Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis data menggunakan parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada tabel Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria jika signifikansi lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan normal. Penghitungannya menggunakan program SPSS versi 20. Jika data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal,

80 64 komparatif dua sampel, dan bentuk datanya interval/rasio, maka dalam menguji hipotesisnya menggunakan uji statistik independent samples t tes. Jika data hasil belajar kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi tidak normal, maka uji hipotesisnya menggunakan U Mann Whitney Test (U test) Uji Homogenitas Berdasarkan pendapat Priyatno (2010: 76), uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians populasi data sama atau tidak. Priyatno (2010: 35) menjelaskan bahwa sebelum melakukan uji t (Independent Samples T Test), peneliti harus melakukan uji homogenitas (kesamaan varians) dengan F Test (Levene s test). Jika varians sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed, jika varians berbeda, maka menggunakan Equal Variances Not Assumed. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data dalam distribusi normal. Nilai homogenitas ditunjukkan dengan taraf kesalahan 5%. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka datanya homogen. Uji homogenitas dihitung dengan program SPSS versi Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Analisis akhir digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian ketika semua data di lapangan telah terkumpul. Analisis akhir yang digunakan yaitu analisis hasil belajar siswa yang diuji secara empiris dan statistik. Pada analisis akhir secara statistik, jika pengujian normalitas menyatakan data berdistribusi normal, maka analisis hasil belajar menggunakan statistik parametris menerapkan rumus independent samples t-test yang penghitungannya dilakukan dengan program SPSS versi 20.

81 65 Pengujian hipotesis dibantu SPSS versi 20 dengan menggunakan menu Analyze Compare Means Independent Samples T Test. Untuk mengetahui apakah H 0 diterima atau ditolak, yaitu dengan melihat nilai t dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika didapatkan nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak. Pengambilan keputusan bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya > 0,05, maka H 0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya < 0,05 maka H 0 ditolak (Priyatno, 2010: 36). Ketentuan tersebut digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji dua pihak (two tailed). Jika data hasil belajar kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi tidak normal, maka uji hipotesisnya menggunakan U Mann Whitney Test (U test), menu yang dipilih yaitu Analyze Nonparametrics Tests 2 Independent Samples. Untuk mengetahui apakah H 0 diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed). Ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila U hitung kurang dari U tabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka H 0 ditolak. Sebaliknya, apabila U hitung lebih dari atau sama dengan U tabel atau nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka H 0 diterima (Sugiyono, 2010: 153-6). Menurut Sugiyono (2013: 118), analisis akhir uji keefektifan secara empiris menggunakan rumus: (O 2 -O 1 ) - (O 4 -O 3 ) Keterangan: O 1 = Rata-rata nilai hasil tes awal kelas eksperimen.

82 66 O 2 O 3 O 4 = Rata-rata nilai hasil tes awal kelas kontrol. = Rata-rata nilai hasil tes akhir kelas eksperimen. = Rata-rata nilai hasil tes akhir kelas kontrol. Selanjutnya, jika hasil uji hipotesis dengan independent samples t test membuktikan ada perbedaan hasil belajar pada kedua kelompok tersebut, maka dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui efektif tidaknya model Word Square terhadap peningkatan hasil belajar IPS. Analisis statistik untuk uji keefektifan model Word Square menggunakan uji pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan untuk menguji keefektifan dari sebuah perlakuan karena hipotesis alternatif (H a ) berbunyi lebih baik atau efektif (Sugiyono, 2013: 219). Pada penelitian ini, jika H 02 diterima maka tidak perlu uji keefektifan melalui uji pihak kanan. Peneliti melakukan uji pihak kanan jika H 02 ditolak. Untuk melakukan uji pihak kanan, harus mencari t hitung terlebih dulu, kemudian dibandingkan dengan t tabel. Jika menggunakan SPSS, maka menggunakan pengujian one sample t test. Langkah-langkahnya yaitu Analyze - Compare Means - One Sample t Test. Berdasarkan pengujian menggunakan uji t ini akan diketahui perbedaan rata-rata nilai sampel di kelas eksperimen yang dibandingkan dengan rata-rata nilai sampel di kelas kontrol. Dengan pengambilan keputusan jika t tabel t hitung t tabel, maka H 0 diterima, artinya hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Jika -t hitung < t tabel dan t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, artinya hasil belajar IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol (Priyatno, 2010: 36).

83 BAB 5 PENUTUP Bagian ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari hipotesis berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan saran dalam penelitian ini berupa saran bagi guru, siswa, serta sekolah. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang berjudul Keefektifan Model Word Square dalam Pembelajaran IPS Materi Uang Tema Permainan pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Pepedan Purbalingga, dapat dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan antara hasil belajar menggunakan model Word Square dengan menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis menggunakan independent samples t test melalui program SPSS versi 20 yang menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel (3,305 > 2,052) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,003 < 0,05). (2) Hasil belajar menggunakan model Word Square lebih baik daripada hasil belajar menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas III 90

84 91 materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis menggunakan one sample t test melalui program SPSS versi 20 yang menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel (5,638 > 2,145) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan kata lain, model pembelajaran Word Square efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. 5.2 Saran Terkait hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang telah dijelaskan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut Bagi Siswa Agar pelaksanaan pembelajaran dengan model Word Square dapat berjalan dengan lancar, disarankan kepada siswa untuk membaca materi terlebih dahulu sebelum pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan optimal Bagi Guru Agar pembelajaran lebih efektif, guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi dan kondisi siswa. Sebelum mengunakan model Word Square hendaknya guru memahami langkahlangkah model Word Square dan merencanakan pembelajaran sesuai model, sehingga proses pembelajaran optimal dan hasil belajar meningkat.

85 Bagi Sekolah Pihak sekolah disarankan untuk menyediakan fasilitas penunjang pelaksanaan pembelajaran efektif. Fasilitas yang dimaksud yaitu buku-buku pelajaran yang digunakan siswa ketika proses pembelajaran dan buku-buku tentang model pembelajaran efektif, serta fasilitas lain yang dapat mendukung pembelajaran menjadi lebih efektif.

86 93 DAFTAR PUSTAKA Affandi, Ahmad Penggunaan Model Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri Medan Marelan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 30 Januari Ajaja, O. Patrick Effects of Cooperative Learning Strategy on Junior Secondary School Students Achievement in Integrated Science. Electronic Journal of Science Education. 14(1) Online. Diakses pada tanggal 23 Januari Aningsih, Ni Ngh, dkk Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Gugus 1 Kecamatan Pupuan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 8 Oktober Aqib, Zainal Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Firmansyah, Herlan, dkk Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Gunawan, Muhammad Ali Statistik untuk Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Parama Publishing. Hernawan, Edi, dan Endang Hendayani Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jatmiko, Inoki Wasis, dan Mariyono San Dwi lmu Pengetahuan Sosial 3 : Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan :Untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

87 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Penilaian dalam Kurikulum Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan. Kholik, Muhammad Metode Pembelajaran Konvensional. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 17 Januari Kurnia, Irda Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPS Materi Kenampakan Alam di Lingkungan Setempat melalui Penerapan Model Pembelajaran Word Square di SD Negeri Wotgalih 02 Lumajang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 30 Januari Lestari, Yani Penggunaan Model Pembelajaran Word Square dalam Peningkatan Motivasi dan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas IV SD. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surakarta. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 30 Januari Majid, Abdul Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhammad, M. Saleh dan Ade Munajat Ilmu Pengetahuan Sosial 3: SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mundy, Marie Anne, et all Cooperative Learning In Distance Learning: A Mixed Methods Study. International Journal of Instruction. 5(2) Online. Diakses pada tanggal 23 Januari Nursa ban, Muhammad dan Rusmawan Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Kompetensi Lulusan. Online. Avalaible at ttg-kurikulum-ips-sd.pdf Diunduh pada tanggal 22 Februari

88 Pertiwi, Jayanti Yudha Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Aksara Jawa melalui Model Word Square Siswa Kelas VA SDN Purwoyoso 03 Semarang. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Online. Avalaible at Diunduh pada Tanggal 8 Oktober Priyatno, Duwi Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS: Plus! Tata Cara dan Tips Menyusun Skripsi dalam Waktu Singkat!. Yogyakarta: Penerbit Media Kom. Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahmatika, Rizki dan Naeklan Simbolon. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Word Square Kelas IV SD Negeri Desa Sena Batang Kuis. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 30 Januari Ratnasari, Yesi Penerapan Model Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran PKn Pokok Bahasan Keputusan Bersama di SDN Umbulrejo 01 Jember, Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 29 Januari Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Penerbit Alfabeta. Rifa i, Ahmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press. Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Safrizal, Rino LKS Word Square. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 28 Januari Santoso, Ras Eko. B Model Pembelajaran Word Square. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 31 Desember Siregar, Eveline, dan Hartini Nara Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. 95

89 Soeparwoto, dkk Psikologi Perkembangan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Soewarso, dkk Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial. Salatiga: Widya Sari Press. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta. Sunarso, dan Anis Kusuma Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sunhaji Strategi Pembelajaran. Purwokerto: STAIN Purwokerto Press. Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suranti, dan Eko Setiawan Saptiarso Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Suratman Penggunaan Model Word Square dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 2 Sidogede. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 23 Februari Susanto, Ahmad Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Sutrisno, dkk Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : untuk SD / MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Syah, Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. 96

90 Taniredja, Tukiran, dkk Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Penerbit Alfabeta. Taufiq, Agus, dkk Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Online. Avalaible at 20-tentang-sisdiknas.pdf. Diunduh pada tanggal 28 Januari Wahyudin, Dinn, dkk Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. Wibowo, Mungin Eddy, dkk Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Widianti, Wida, dan Ratih Hurriyati Ilmu Pengetahuan Sosial : untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Widiartini, Ni Putu Dian.S., dkk Pengaruh Model Word Square terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Kelas V SD Gugus IX Kecamatan Buleleng. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha. Online. Avalaible at Diunduh pada tanggal 27 Januari Winataputra, Udin. S Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka. 97

91 LAMPIRAN

92 98 Lampiran 1 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga DAFTAR POPULASI DAN SAMPEL KELAS EKSPERIMEN SD NEGERI 1 PEPEDAN KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 No. NIS Nama Arif Budiman Abu Syarif Alvia Syahar Angga Dwi Saputra Deni Irawan Dhanang Tri Pambudi Doni Irawan Hikmah Ilham Tri Prasetyo Kharis Hermawan Nafiza Nur Arisqi Siti Nurjanah Tia Lorenza Unaiz Vemmas Tsani Saputra David Saputra Yonathan

93 99 Lampiran 2 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga DAFTAR POPULASI DAN SAMPEL KELAS KONTROL SD NEGERI 1 PEPEDAN KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 No. NIS Nama Yuliaty Abim Cahyo Oktafiano Dian Chomsatun Ferdian Tri Anggoro Handika Prasetyo Dwi Cahyo Iman Wicaksono Meindah Nur Azizah Nafis Nurul Umuhani Naila Syakiratul Rizkiah Nur Anisa Osamah Rizki Pandu Pranowo Tasya Nasila Qisti Wahyu Dwi Suwarno

94 100 Lampiran 3 Pedoman Pelaksanaan Penelitian No Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol 1. Lokasi Penelitian a. Nama Sekolah SD Negeri 1 Pepedan SD Negeri 1 pepedan b. Alamat Jalan Gerilya Siliwangi No. Jalan Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pepedan, Kec. 2 Desa Pepedan, Kec. Karangmoncol, Kab. Karangmoncol, Kab. Purbalingga. Purbalingga. 2. Kemampuan Awal Rata-rata nilai tes awal = 52,5 Rata-rata nilai tes awal = 50,14 a. Penghitungan secara empiris Kedua kelas mempunyai selisih sebesar 2,32. b. Penghitungan secara statistik Dengan menggunakan rumus one sample t test uji dua pihak, diperoleh t hitung sebesar 0,630 dengan harga t tabel sebesar 2, Subjek Penelitian a. Populasi 15 siswa 14 siswa b. Sampel 15 siswa 14 siswa 4. Mata Pelajaran IPS IPS 5. Materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan 6. Perlakuan Model Pembelajaran Word Pembelajaran konvensional Square 7. Instrumen Penelitian Soal-soal Soal-soal a. Bentuk Soal Pilihan Ganda Pilihan Ganda b. Banyak Soal 35 soal 35 soal c. Banyak Alternatif Jawaban 4 Pilihan 4 Pilihan 8. Uji Coba Instrumen a. Lokasi Uji Coba SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal b. Peserta Uji Coba Siswa kelas III berjumlah 31 siswa c. Waktu Uji Coba Rabu, 25 Maret Rencana Pelaksanaan Penelitian Pertemuan I 3 JP 3 JP Materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Hari/Tanggal Sabtu, 4 April 2015 Kamis, 2 April 2015 Waktu WIB WIB RPP Terlampir Terlampir Pertemuan II 3 JP 3 JP Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Hari/Tanggal Selasa, 14 April 2015 Kamis, 9 April 2015 Waktu WIB WIB RPP Terlampir Terlampir Pertemuan III 3 JP 3 JP Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan Hari/Tanggal Sabtu, 18 April 2015 Kamis, 16 April 2015 Waktu WIB WIB RPP Terlampir Terlampir Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan

95 101 Lampiran 4 Pedoman Wawancara No. Aspek yang ditanyakan 1. Perijinan penelitian 2. Kurikulum yang digunakan oleh sekolah 3. Proses pembelajaran di dalam kelas Indikator Ijin penelitian di sekolah tersebut Penetapan kelas Nama guru kelas III Kurikulum yang digunakan SD Negeri 1 Pepedan Kegiatan pembelajaran di kelas III Model pembelajaran yang pernah digunakan 4. Hasil belajar Jumlah siswa pada kelas III SD Negeri 1 Pepedan Batas KKM 5. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran 6. Penggunaan model pembelajaran dalam penelitian Media yang digunakan Penggunaan model word square dalam penelitian Kelas eksperimen Kelas kontrol Keterangan Diijinkan oleh kepala SD Negeri 1 Pepedan untuk mengadakan penelitian. Kelas yang akan digunakan sebagai penelitian yaitu kelas III SD Negeri 1 Pepedan. Guru kelas III A bernama Daryati, S.Pd.SD., dan guru kelas III B bernama Las Eti Sutratmi, A.Ma.Pd., mengijinkan kelas III untuk dijadikan sebagai kelas penelitian. Kurikulum yang digunakan oleh SD Negeri 1 Pepedan yaitu kurikulum 2006 (KTSP). Pembelajaran di kelas III SD Negeri 1 Pepedan masih didominasi oleh ceramah, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, pemberian tugas, dan diskusi kecil. Guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional/klasikal. Kelas III A berjumlah 14 siswa, dan kelas III B berjumlah 15 siswa. KKM mata pelajaran IPS kelas III di SD Negeri 1 Pepedan yaitu 71. Media yang digunakan biasanya sudah disediakan oleh sekolah, seperti gambar pahlawan, peta, globe, dan lain-lain. Guru kelas mengijinkan peneliti untuk menerapkan model word square pada kelas III SD Negeri 1 Pepedan. Kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas III A SD Negeri 1 Pepedan. Kelas yang akan dijadikan sebagai kelas kontrol yaitu kelas III B SD Negeri 1 Pepedan.

96 Lampiran SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: PERMAINAN Standar Kompetensi II. IPS 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar IPS 2.4 Mengenal sejarah uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Materi Pokok dan Uraian Materi 1. Uang 2. Pengelolaan uang Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan yang dimaksud dengan barter. 2. Menyebutkan alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dulu. 3. Menyebutkan jenis-jenis uang kartal. 4. Menyebutkan jenis-jenis uang giral. 5. Menjelaskan beberapa macam kegunaan uang. 6. Menjelaskan yang dimaksud dengan kurs. 7. Menjelaskan cara mengelola uang yang baik beserta manfaatnya. Penilaian 1. Tes 2. LKS 3. Lembar Observasi Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat 9 JP Buku IPS

97 Lampiran SILABUS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Pepedan SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: PERMAINAN Alokasi Waktu Mata Pelajaran Standar kompetensi Kompetensi Dasar : 9 x 35 menit (3 pertemuan) : Ilmu Pengetahuan Sosial : 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang : 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan yang dimaksud dengan barter. 2. Menyebutkan alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dulu. Materi Pokok 1. Uang 2. Pengel olaan uang Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber belajar Pertemuan Kesatu (3x35 menit) 1. Kegiatan awal, guru membuka pelajaran, presensi, memotivasi siswa, melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa berapa uang saku kalian di sekolah? Guru menginformasikan tujuanpembelajaran. 2. Pada kegiatan inti, guru mencontohkan kegiatan barter, lalu menjelaskan proses terjadinya barter. Guru menyajikan uang kertas dan logam dalam berbagai nominal. Dari uang yang ada, guru bersama siswa menyebutkan ciriciri uang kertas dan uang logam yang beredar di Indonesia. Guru juga menampilkan contoh uang giral berupa cek, giro, wesel, dan ATM. Guru menjelaskan tentang sejarah uang serta cara mengelola uang yang baik.guru dan siswa menyebutkan mata uang negara lain.kemudian siswa dibagi ke 1. Uang kartal (uang kertas dan uang logam). 2. Uang giral (cek, giro, dan wesel). 3. ATM 1. Tes tertulis 1. Muhammad, M. Saleh dan Ade Munajat Ilmu Pengetahuan Sosial3: SDdan MI Kelas III. Jakarta: Pusat

98 104 Indikator Pencapaian Kompetensi 3. Menyebutkan jenis-jenis uang kartal. 4. Menyebutkan jenis-jenis uang giral. 5. Menjelaskan beberapa macam kegunaan uang. 6. Menjelaskan yang dimaksud dengan kurs. 7. Menjelaskan cara mengelola uang yang baik beserta manfaatnya. Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber belajar dalam beberapa kelompok, lalu mengarahkan siswa untuk mempelajari materi tersebut pada buku yang relevan.setelah siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, mereka disuruh untuk bekerjasama mencari kata-kata pada kotak yang berhubungan dengan materi uang yang telah diajarkan (uang kartal, uang giral, barter, rupiah, dan nominal), lalu mendiskusikan penjelasannya dengan teman sekelompok. Perwakilan kelompok menjelaskan kata yang telah ditemukan. Guru menyuruh siswa menuliskan daftar pembelanjaan yang dibeli berupa barang kebutuhan sekolah berikut harganya secara berkelompok. 3. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, siswa mengerjakan tes evaluasi, guru menganalisis hasil pekerjaan siswa dan menutup pelajaran. Pertemuan Kedua (3x35 menit) 1. Kegiatan awal, guru membuka pelajaran, presensi, memotivasi siswa, melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Naik Delman. Guru menginformasikan tujuanpembelajaran. 2. Pada kegiatan inti, guru menambahkan penjelasan bahwa untuk mendapatkan uang, seseorang harus bekerja. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengelolaan uang dengan baik serta manfaat mengelola uang agar uang yang dimiliki tidak habis dengan percuma, salah satunya dengan cara menabung. Guru dan siswa menyebutkan nama-nama bank swasta dan bank milik negara yang ada di Indonesia. Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak dan pengedar uang di Indonesia. Guru dan siswa menyebutkan beberapa mata uang negara lain. Guru menjelaskan nilai tukar rupiah dengan mata uang lain (kurs). Kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, lalu mengarahkan siswa untuk mempelajari materi tersebut pada buku yang relevan.setelah siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, mereka disuruh untuk bekerjasama mencari kata-kata pada kotak yang berhubungan dengan 4. Word Square. Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Hala man Nursa ban, Muhammad dan Rusmawan Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman Sunarso, dan Anis

99 105 Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber belajar materi uang yang telah diajarkan (giro, kurs, ringgit, cek, dan dolar). Perwakilan kelompok menjelaskan kata yang telah ditemukan. Guru menyuruh siswa menuliskan daftar pembelanjaan yang dibeli berupa barang kebutuhan sehari-hari berikut harganya secara berkelompok. 3. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, siswa mengerjakan tes evaluasi, guru menganalisis hasil pekerjaan siswa, dan menutup pelajaran. Pertemuan Ketiga (3x35 menit) 1. Kegiatan awal, guru membuka pelajaran, presensi, memotivasi siswa, melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Abang Tukang Bakso. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Pada kegiatan inti, guru menambahkan penjelasan tentang uang kartal dan uang giral. Guru menjelaskan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak uang yaitu Perum Peruri dan satu-satunya bank yang berhak mengedarkan uang di Indonesia yaitu Bank Indonesia. Guru menjelaskan kepada siswa cara menuliskan buku tabungan yang benar. Kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, lalu mengarahkan siswa untuk mempelajari materi tersebut pada buku yang relevan.setelah siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, mereka disuruh untuk bekerjasama mencari kata-kata pada kotak yang berhubungan dengan materi uang yang telah diajarkan (Perum Peruri, bank, transaksi, wesel, dan uang).perwakilan kelompok menjelaskan kata yang telah ditemukan. Guru menyuruh siswa menuliskan daftar pembelanjaan yang dibeli berupa barang yang dianggap penting dan mendesak berikut harganya secara berkelompok. 3. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, siswa mengerjakan tes evaluasi, guru menganalisis hasil pekerjaan siswa,dan menutup pelajaran. Kusuma Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman

100 Lampiran SILABUS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS KONTROL SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: PERMAINAN Satuan Pendidikan Alokasi Waktu Mata Pelajaran Standar kompetensi Kompetensi Dasar : SD Negeri 1 Pepedan : 9 x 35 menit (3 pertemuan) : Ilmu Pengetahuan Sosial : 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang : 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan yang dimaksud dengan barter. 2. Menyebutkan alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman Materi Pokok 1. Uang 2. Peng elola an uang Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber belajar Pertemuan Kesatu (3x35 menit) 1. Kegiatan awal, guru membuka pelajaran, presensi, memotivasi siswa, melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa berapa uang saku kalian di sekolah? Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Pada kegiatan inti, guru mencontohkan kegiatan barter, lalu menjelaskan proses terjadinya barter. Guru menyajikan uang kertas dan logam dalam berbagai nominal. Dari uang yang ada, guru bersama siswa menyebutkan ciriciri uang kertas dan uang logam yang beredar di Indonesia. Guru juga menampilkan contoh uang giral berupa cek, giro, wesel, dan ATM. Guru 1. Uang kartal (uang kertas dan uang logam) 2. Uang giral (cek,giro, dan wesel) 1. Tes tertulis 1. Muhammad, M. Saleh dan Ade Munajat Ilmu Pengetahuan Sosial3: SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat

101 107 Indikator Pencapaian Kompetensi dulu. 3. Menyebutkan jenis-jenis uang kartal. 4. Menyebutkan jenis-jenis uang giral. 5. Menjelaskan beberapa macam kegunaan uang. 6. Menjelaskan yang dimaksud dengan kurs. 7. Menjelaskan cara mengelola uang yang baik beserta manfaatnya. Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber belajar menjelaskan tentang sejarah uang serta cara mengelola uang yang baik.guru dan siswa menyebutkan mata uang negara lain, kemudian guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas secara berkelompok. Guru menyuruh siswa menuliskan daftar pembelanjaan yang dibeli berupa barang kebutuhan sekolah berikut harganya secara berkelompok. 3. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, siswa mengerjakan tes evaluasi, guru menganalisis hasil pekerjaan siswa, dan menutup pelajaran. Pertemuan Kedua (3x35 menit) 1. Kegiatan awal, guru membuka pelajaran, presensi, motivasi siswa, melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Naik Delman. Guru menginformasikan tujuanpembelajaran. 2. Pada kegiatan inti, guru menambahkan penjelasan bahwa untuk mendapatkan uang, seseorang harus bekerja. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengelolaan uang dengan baik serta manfaat mengelola uang agar uang yang dimiliki tidak habis dengan percuma, salah satunya dengan cara menabung. Guru dan siswa menyebutkan nama-nama bank swasta dan bank milik negara yang ada di Indonesia. Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak dan pengedar uang di Indonesia. Guru dan siswa menyebutkan beberapa mata uang negara lain. Guru menjelaskan nilai tukar rupiah dengan mata uang lain (kurs), kemudian guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas secara berkelompok. Guru menyuruh siswa menuliskan daftar pembelanjaan yang dibeli berupa barang kebutuhan sehari-hari berikut harganya secara berkelompok. 3. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, siswa mengerjakan tes evaluasi, guru menganalisis hasil pekerjaan siswa, dan menutup pelajaran. 3. ATM Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman Nursa ban, Muhammad dan Rusmawan Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman Sunarso, dan Anis Kusuma Ilmu Pengetahuan

102 108 Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber belajar Pertemuan Ketiga (3x35 menit) 1. Kegiatan awal, guru membuka pelajaran, presensi, memotivasi siswa, melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Abang Tukang Bakso. Guru menginformasikan tujuanpembelajaran. 2. Pada kegiatan inti, guru menambahkan penjelasan tentang uang kartal dan uang giral. Guru menjelaskan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak uang yaitu Perum Peruri dan satu-satunya bank yang berhak mengedarkan uang di Indonesia yaitu Bank Indonesia. Guru menjelaskan kepada siswa cara menuliskan buku tabungan yang benar.kemudian guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas secara berkelompok. Guru menyuruh siswa menuliskan daftar pembelanjaan yang dibeli berupa barang yang dianggap penting dan mendesak berikut harganya secara berkelompok. 3. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, siswa mengerjakan tes evaluasi, guru menganalisis hasil pekerjaan siswa, dan menutup pelajaran. Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman

103 109 Lampiran 8 RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III A / 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Tema : Permainan Alokasi Waktu : 9 x 35 menit (3 Pertemuan) Pelaksanaan : 4, 14, dan 18 April 2015 A. Standar Kompetensi 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 1.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan C. Indikator Siswa dapat menjelaskan yang dimaksud dengan barter Siswa dapat menyebutkan alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dahulu Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis uang kartal Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis uang giral Siswa dapat menjelaskan beberapa macam kegunaan uang Siswa dapat menjelaskan yang dimaksud dengan kurs Menjelaskan cara mengelola uang yang baik beserta manfaatnya. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian barter. 2. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menyebutkan 3 alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dulu. 3. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis uang kartal.

104 Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis uang giral. 5. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan kegunaan uang. 6. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian kurs. 7. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan cara mengelola uang yang baik beserta manfaatnya. Karaktersiswa yang diharapkan :Disiplin, Tekun, Tanggung jawab, Ketelitian, Kerjasama, Toleransi, Percaya diri, dan Keberanian. E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Terpadu (connected). 2. Model : Word Square. 3. Metode : diskusi, tanya jawab, dan penugasan. F. Materi Pembelajaran Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini meliputi: (1) sejarah uang; (2) jenis uang yang beredar di masyarakat; (3) pengelolaan uang (terlampir). G. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Uang kartal (uang kertas dan uang logam) b. Uang giral (cek, giro dan wesel ) c. ATM d. Word Square 2. Sumber Belajar a. Muhammad, M. Saleh dan Ade Munajat Ilmu Pengetahuan Sosial 3: SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman b. Nursa ban, Muhammad dan Rusmawan Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman

105 111 c. Sunarso, dan Anis Kusuma Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Kesatu (3 x 35 menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (25 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa. b. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. c. Guru melakukan persensi untuk mengecek kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan kelas dan siswa agar dapat aktif dalam proses pembelajaran. e. Guru memotivasi siswa agar semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. f. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa berapa uang saku kalian di sekolah? g. Guru merespon berbagai jawaban siswa. h. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1) Guru bertanya kepada siswa, Apa yang kalian ketahui tentang uang? 2) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 3) Guru bertanya kepada siswa, Sebelum ada uang, orang-orang ingin memenuhi kebutuhannya dengan cara apa? 4) Guru mencontohkan kegiatan barter. 5) Melalui kegiatan yang dicontohkan, guru menjelaskan proses terjadinya barter. 6) Guru menunjukkan uang kertas dan logam dalam berbagai nominal. Dari uang yang ada, guru bersama siswa menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan uang logam yang beredar di Indonesia.

106 112 7) Guru juga menampilkan contoh uang giral berupa cek, giro, wesel, dan ATM, lalu menjelaskan cara penggunaannya. 8) Guru menjelaskan tentang sejarah uang serta cara mengelola uang yang baik. 9) Guru bertanya kepada siswa Apa mata uang negara kita? 10) Guru merespon jawaban dari siswa. 11) Guru dan siswa menyebutkan mata uang negara lain. b. Elaborasi 1) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok. Pengelompokan dilakukan berdasarkan urutan angka yang disebutkan siswa. Misalnya siswa yang menyebutkan angka 1 bergabung dengan siswa yang menyebutkan angka 1, siswa yang menyebutkan angka 2 bergabung dengan siswa yang menyebutkan 2, begitu seterusnya hingga terbentuk menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 siswa. 2) Guru memberi waktu 15 menit kepada siswa untuk mempelajari materi uang dari buku yang relevan. 3) Setelah waktu yang ditentukan berakhir, guru menyuruh siswa untuk menutup bukunya. 4) Guru membagikan lembar kerja pada masing-masing kelompok. 5) Guru menampilkan kotak word square di papan tulis yang sesuai dengan lembar kerja siswa, kemudian menyuruh siswa untuk mencari kata-kata yang berhubungan dengan materi uang yang telah dipelajari (barter, uang kartal, uang giral, rupiah, dan nominal). 6) Setelah siswa menemukan kata-kata tersebut, mereka disuruh untuk menuliskannya pada lembar kerja yang telah dibagikan oleh guru, dan bekerjasama dengan kelompoknya untuk memberikan penjelasan tentang kata yang mereka temukan. 7) Guru menunjuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menemukan kata yang berhubungan dengan materi uang pada kotak, lalu setiap kelompok menjelaskan kata yang ditemukan oleh perwakilan kelompoknya.

107 113 8) Guru menyuruh siswa menuliskan daftar barang kebutuhan sekolah dan harganya melalui tabel isian yang sudah disediakan guru secara berkelompok. c. Konfirmasi 1) Guru mengonfirmasi jawabansiswa. 2) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dipahami siswa. 3) Guru memberikan penguatan kepada siswa. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas. 3. Kegiatan Penutup (25 menit) a. Siswa kembali ke tempat duduk semula. b. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Siswa mengerjakan tes evaluasi. d. Guru menganalisis hasil tes. e. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, masih terkait dengan tema permainan. f. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama-sama. Pertemuan Kedua (3 x 35 menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (25 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa. b. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. c. Guru melakukan persensi untuk mengecek kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan kelas dan siswa agar dapat aktif dalam proses pembelajaran. e. Guru memotivasi siswa agar semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. f. Guru mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, masih terkait dengan tema permainan. g. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Naik Delman.

108 114 h. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1) Guru bertanya kepada siswa, Dari lagu naik delman yang tadi kita nyanyikan, siapa yang mengendalikan delman? 2) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 3) Guru bertanya kepada siswa, Apa tujuan pak kusir mengendalikan delman? 4) Dari berbagai jawaban yang diberikan siswa, guru menambahkan penjelasan bahwa untuk mendapatkan uang, seseorang harus bekerja. 5) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengelolaan uang dengan baik serta manfaat mengelola uang agar uang yang dimiliki tidak habis dengan percuma, salah satunya dengan cara menabung. 6) Guru dan siswa menyebutkan nama-nama bank swasta dan bank milik negara yang ada di Indonesia. 7) Guru bertanya kepada siswa, Cek termasuk uang kartal atau uang giral? 8) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 9) Guru bertanya kepada siswa Uang kertas termasuk uang kartal atau uang giral? 10) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 11) Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak dan pengedar uang di Indonesia. 12) Guru bertanya kepada siswa, Apa mata uang negara kita? 13) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 14) Guru dan siswa menyebutkan beberapa mata uang negara lain. 15) Guru bertanya kepada siswa, Apakah nilai uang rupiah sama dengan nilai uang ringgit milik negara Malaysia? 16) Dari jawaban siswa, guru menjelaskan nilai tukar rupiah dengan mata uang lain (kurs).

109 115 b. Elaborasi 1) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok. Pengelompokan dilakukan berdasarkan urutan angka yang disebutkan siswa. Misalnya siswa yang menyebutkan angka 1 bergabung dengan siswa yang menyebutkan angka 1, siswa yang menyebutkan angka 2 bergabung dengan siswa yang menyebutkan 2, begitu seterusnya hingga terbentuk menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 siswa. 2) Guru memberi waktu 15 menit kepada siswa untuk mempelajari materi uang dari buku yang relevan. 3) Setelah waktu yang ditentukan berakhir, guru menyuruh siswa untuk menutup bukunya. 4) Guru membagikan lembar kerja pada masing-masing kelompok. 5) Guru menampilkan kotak word square di papan tulis yang sesuai dengan lembar kerja siswa, kemudian menyuruh siswa untuk mencari kata-kata yang berhubungan dengan materi uang yang telah dipelajari (giro, kurs, ringgit, cek, dan dolar). 6) Setelah siswa menemukan kata-kata tersebut, mereka disuruh untuk menuliskannya pada lembar kerja yang telah dibagikan oleh guru, dan bekerjasama dengan kelompoknya untuk memberikan penjelasan tentang kata yang mereka temukan. 7) Guru menunjuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menemukan kata yang berhubungan dengan materi uang pada kotak, lalu setiap kelompok menjelaskan kata yang ditemukan oleh perwakilan kelompoknya. 8) Guru menyuruh siswa menuliskan daftar barang kebutuhan sehari-hari dan harganya melalui tabel isian yang sudah disediakan guru secara berkelompok. c. Konfirmasi 1) Guru mengonfirmasi jawabansiswa. 2) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dipahami siswa.

110 116 3) Guru memberikan penguatan kepada siswa. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas. 3. Kegiatan Penutup (25 menit) a. Siswa kembali ke tempat duduk semula. b. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Siswa mengerjakan tes evaluasi. d. Guru menganalisis hasil tes. e. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, masih terkait dengan tema permainan. f. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama-sama. Pertemuan Ketiga (3 x 35 menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (25 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa. b. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. c. Guru melakukan persensi untuk mengecek kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan kelas dan siswa agar dapat aktif dalam proses pembelajaran. e. Guru memotivasi siswa agar semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. f. Guru mengingatkan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, masih terkait tema permainan. g. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Abang Tukang Bakso. h. Guru bertanya kepada siswa, Berapa harga bakso pada lagu abang tukang bakso? i. Guru merespon berbagai jawaban siswa. j. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi

111 117 1) Guru bertanya kepada siswa, Sebelum ada uang, orang memenuhi kebutuhannya dengan cara apa? 2) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 3) Gurubertanya kepada siswa, Apa jenis uang yang beredar dimasyarakat? 4) Dari berbagai jawaban yang diberikan siswa, guru menambahkan penjelasan tentang uang kartal dan uang giral. 5) Guru bertanya kepada siswa, Tahukah kalian contoh uang kartal? 6) Guru merespon jawaban siswa. 7) Guru bertanya kepada siswa, Tahukah kalian kegunaan uang bagi kita? 8) Guru merespon jawaban siswa. 9) Guru bertanya kepada siswa uang kertas dan uang logam dicetak dan diedarkan oleh? 10) Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak uang yaitu Perum Peruri dan satu-satunya bank yang berhak mengedarkan uang di Indonesia yaitu Bank Indonesia. 11) Guru bertanya kepada siswa, Apa kegunaan dari bank? 12) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 13) Guru menjelaskan kepada siswa cara menuliskan buku tabungan yang benar. b. Elaborasi 1) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok. Pengelompokan dilakukan berdasarkan urutan angka yang disebutkan siswa. Misalnya siswa yang menyebutkan angka 1 bergabung dengan siswa yang menyebutkan angka 1, siswa yang menyebutkan angka 2 bergabung dengan siswa yang menyebutkan 2, begitu seterusnya hingga terbentuk menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 siswa. 2) Guru memberi waktu 15 menit kepada siswa untuk mempelajari materi uang dari buku yang relevan.

112 118 3) Setelah waktu yang ditentukan berakhir, guru menyuruh siswa untuk menutup bukunya. 4) Guru membagikan lembar kerja pada masing-masing kelompok. 5) Guru menampilkan kotak word square di papan tulis yang sesuai dengan lembar kerja siswa, kemudian menyuruh siswa untuk mencari kata-kata yang berhubungan dengan materi uang yang telah dipelajari (Perum Peruri, bank, transaksi, wesel, uang). 6) Setelah siswa menemukan kata-kata tersebut, mereka disuruh untuk menuliskannya pada lembar kerja yang telah dibagikan oleh guru, dan bekerjasama dengan kelompoknya untuk memberikan penjelasan tentang kata yang mereka temukan. 7) Guru menunjuk setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menemukan kata yang berhubungan dengan materi uang pada kotak, lalu setiap kelompok menjelaskan kata yang ditemukan oleh perwakilan kelompoknya. 8) Guru menyuruh siswa menuliskan daftar barang yang dianggap penting dan mendesak berikut harganya melalui tabel isian yang sudah disediakan guru secara berkelompok. c. Konfirmasi 1) Guru mengonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dipahami siswa. 3) Guru memberikan penguatan kepada siswa. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas. 3. Kegiatan Penutup (25 menit) a. Siswa kembali ke tempat duduk semula. b. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Siswa mengerjakan tes evaluasi. d. Guru menganalisis hasil tes. e. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama-sama.

113 119 I. Penilaian 1. Prosedur : Hasil belajar 2. Teknik : Tertulis 3. Bentuk : Pilihan ganda dan isian singkat 4. Alat Penilaian : Soal evaluasi (terlampir) 5. Kunci Jawaban : Terlampir 6. Skor jawaban : NA = jawaban benar x 10 Purbalingga, 18 April 2015

114 120 Materi Ajar UANG Materi uang membahas tentang sejarah uang sebagai alat tukar, jenis uang yang beredar di masyarakat, kegunaan uang, dan pengelolaan uang. A. Sejarah Uang sebagai Alat Tukar Sejarah uang sebagai alat tukar meliputi barter, uang barang, dan uang.barter adalah proses tukar menukar barang dengan barang. Dasar tukarmenukar adalah kesepakatan kedua belah pihak. Cara itu dianggap merepotkan dan terasa sulit dilakukan.orang mencari cara yang dianggap mudah untuk mendapatkan barang. Akhirnya, ditemukan alat atau barang tertentu sebagai alat tukar. Alat tukar yang dipakai pada saat itu adalah emas, perak, tembaga, besi, mutiara, dan lain-lain yang disebut uang-barang. Uang-barang adalah barangbarang berharga yang dapat berfungsi sebagai alat tukar. Pada masa sekarang, orang tidak lagi melakukan barter. Untuk memperoleh barang yang diinginkan dilakukan dengan membayar. Alat pembayaran yang digunakan adalah uang. Tukar menukar barang dengan menggunakan alat pembayaran yang sah dinamakan jual beli. Keberadaan uang telah menjadikan kegiatan jual beli berlangsung lebih praktis. Uang mudah disimpan dan dibawa. Dengan uang, mahal atau murahnya suatu barang juga mudah dinilai atau diukur. Demikian sejarah uang sebagai alat tukar. B. Jenis Uang yang Beredar di Masyarakat Jenis uang yang beredar di tengah masyarakat yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal berupa uang kertas dan uang logam yang dapat langsung digunakan untuk kegiatan jual beli. Setiap pecahan uang mempunyai nominal, artinya nilai yang tertulis pada uang itu. Ciri-ciri uang logam yaitu terbuat dari logam, berbentuk bundar, sisi lingkaran timbul, terdapat tulisan Bank Indonesia, terdapat gambar burung garuda, terdapat tulisan tahun percetakan oleh Perum Peruri, tercantum nilai nominal misalnya Rp. 100,00; Rp. 500,00; Rp ,00. Ciri-ciri uang kertas antara lain yaitu terbuat dari kertas, bertuliskan besarnya nilai uang, terdapat tulisan Bank Indonesia dan tanda tangan Dewan

115 121 Gubernur Bank Indonesia, terdapat gambar burung garuda, tertulis tahun percetakan oleh Perum Peruri, berbentuk persegi panjang, tercantum nilai nominal, misalnya Rp ; Rp ; Rp ,00; Rp ,00; dan Rp ,00. Uang kartal memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan uang logam tahan lama. Kekurangannya berat dibawa, terutama dalam jumlah banyak. Kelebihan uang kertas praktis, mudah dibawa ke mana-mana. Kekurangannya, tidak tahan lama dan mudah rusak. Uang kartal dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Yang berhak mengedarkan uang di Indonesia adalah Bank Indonesia. Uang giral adalah alat pembayaran (penukar) dalam bentuk surat-surat berharga atau surat-surat penting. Contoh uang giral adalah cek, giro, wesel, dan polis. C. Kegunaan Uang Uang berguna sebagai alat pembayaran yang sah. Kita juga bisa memanfaatkan uang untuk ditabung. Uang berguna pula sebagai penukar. Setiap negara mempunyai mata uang sendiri, misalnya: 1. mata uang Indonesia disebut Rupiah; 2. mata uang Singapura disebut Dolar Singapura; 3. mata uang Malaysia disebut Ringgit; 4. mata uang Filipina disebut Peso; 5. mata uang Arab Saudi disebut Real; 6. mata uang Amerika Serikat disebut Dolar. Masing-masing mata uang mempunyai nilai tukar terhadap rupiah. Kurs adalah perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lainnya. D. Cara Mengelola Uang yang Baik 1. Pengelolaan uang yang baik Banyak cara mengelola uang kita, di antaranya jangan hidup boros, belajar hidup hemat dimulai sejak kecil. Menabung dirumah, di sekolah, atau di bank. Tempat menabung yang aman di bank. Boleh saja menabung di rumah. Uang dimasukkan ke celengan, setelah celengan penuh, dikeluarkan.

116 122 Selanjutnya ditabung di bank. Kebiasaan seperti ini dilakukan terus, sesudah dewasa akan terbiasa. Gunakan uang untuk hal-hal yang penting. Kebutuhankebutuhan yang kurang penting ditangguhkan. Bank adalah tempat untuk menyimpan dan meminjam uang. Berdasarkan pemiliknya, bank dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bank milik negara dan bank milik swasta. Contoh bank milik negara ialah Bank Indonesia (BI), Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Contoh bank milik swasta adalah Bank Niaga, Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, dan Bank Lippo. Menabung di bank dapat memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungannya yaitu tabungan aman dan tidak akan hilang, mendapatkan bunga, membantu program pembangunan, dan dapat diambil sewaktu-waktu. 2. Manfaat Mengelola Uang dengan Baik Uang harus dikelola dengan baik, apalagi uang kita jumlahnya terbatas sedangkan kebutuhan kita beraneka ragam. Kalau pandai mengelolanya akan terasa manfaatnya. Kalau tidak bisa mengaturnya akan mengalami kesulitan. Banyak manfaat apabila pandai mengelola keuangan, yaitu masa depan akan lebih baik, terhindar dari kesulitan, bisa mengatur apa yang akan kita beli, terhindar dari pembelian barang yang tidak perlu, terlatih menyimpan uang, tidak cepat kehabisan uang, menghemat pengeluaran, melatih hidup sederhana

117 123 Pertemuan Kesatu LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III A / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit Nama Anggota Kelompok: Temukanlah kata-kata di bawah ini yang berhubungan dengan materi uang! S E M J I K A U H O U A N G K A R T A L B A J I W U A T B I N D U R A R R B G J G I V A A R T A R L O A Z L A I A R A T C G G O R A L T F I R U P I A H Y E T K E G R U N O W R I O N O M I N A L N D O 2. Diskusikan penjelasan kata-kata yang kalian temukan tersebut dengan teman sekelompokmu! a. b. c. d. e.

118 Isilah tabel berikut dengan menuliskan barang kebutuhan sekolah dan harganya sesuai kenyataan yang ada! No. Daftar barang Harga 1. Pensil Rp ,

119 125 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : Sekolah Dasar : IPS Kelas/Semester : III A / 2 Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Soal Jenis Soal Ranah Kognitif Nomor Soal Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian barter Pilihan Ganda C Disajikan jenis-jenis uang, siswa dapat Pilihan mengklasifikasikan jenis uang giral. Ganda C Siswa dapat menjelaskan kegunaan uang Pilihan Ganda C Siswa dapat menyebutkan mata uang suatu Pilihan negara. Ganda C Siswa dapat menjelaskan arti uang giral Pilihan Ganda C Siswa dapat menyebutkan kegiatan tukar menukar barang Isian Singkat C Siswa dapat menyebutkan jenis uang giral Isian Singkat C Siswa dapat menyebutkan jenis uang kartal Isian Singkat C Siswa dapat menyebutkan contoh uang barang Isian Singkat C Siswa dapat menjelaskan pengertian nominal Isian Singkat C2 10

120 126 LEMBAR TUGAS SISWA Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III A / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Kegiatan tukar menukar barang pada zaman dahulu disebut dengan. a. sewa c. barter b. jual beli d. pinjam 2. Perhatikan pernyataan berikut! I. Cek II. Surat III. Wesel IV. Amplop Pernyataan di atas, yang termasuk jenis uang giral yaitu... a. I dan II c. II dan III b. I dan III d. III dan IV 3. Uang bisa digunakan untuk membeli dan menjual barang, hal tersebut merupakan kegunaan uang sebagai... a. alat pinjam c. alat berat b. alat tukar d. alat ukur 4. Mata uang negara Indonesia adalah... a. rupe c. ringgit b. dolar d. rupiah 5. Alat pembayaran dalam bentuk surat berharga disebut... a. uang giral c. nilai uang b. uang kartal d. nilai kartal B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 6. Barter adalah cara tukar-menukar barang dengan. 7. Cek, giro, dan wesel termasuk uang Uang kertas dan uang logam termasuk uang Salah satu contoh alat penukaran yang termasuk uangbarang yaitu Nominal adalah...

121 127 Kunci Jawaban A. 1. C 2. B 3. B 4. D 5. A B. 6. barang. 7. giral. 8. kartal. 9. emas, perak, tembaga, perunggu, mutiara, batu bara, kulit kerang. 10. nilai yang tercatat pada uang.

122 128 Pertemuan Kedua LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III A / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit Nama Anggota Kelompok: Temukanlah kata-kata di bawah ini yang berhubungan dengan materi uang! D F A G D G U N L A C K N I N K I O M C F U J R I N G G I T H R J O W U N T P I K S U O H I S L E L O N V K U S A E C J I V K X M U I N E G M D O L A R R C K V 2. Diskusikan penjelasan kata-kata yang kalian temukan tersebut dengan teman sekelompokmu! a. b. c. d. e.

123 Isilah tabel berikut dengan menuliskan barang kebutuhan sehari-hari dan harganya sesuai kenyataan yang ada! No. Daftar barang Harga 1. Sabun mandi Rp ,

124 130 Kisi- Kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : Sekolah dasar : IPS Kelas/Semester : III A / 2 Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 1. Siswa dapat menjelaskan arti nominal Pilihan Ganda 2. Siswa dapat menyebutkan bank yang berhak Pilihan mengedarkan uang Ganda 3. Siswa dapat mengidentifikasi syaratsuatu Pilihan benda dijadikan sebagai uang. Ganda 4. Siswa dapat mengklasifikasikan bank milik Pilihan swasta Ganda 5. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengelola Pilihan uang dengan baik. Ganda 6. Siswa dapat menyebutkan mata uang suatu Isian negara Singkat 7. Siswa dapat menjelaskan pengetian kurs Isian Singkat 8. Siswa dapat menjelaskan kegunaan uang Isian Singkat 9. Siswa dapat menyebutkan lembaga pencetak Isian uang di Indonesia Singkat 10. Siswa dapat mengidentifikasi contoh barter Isian Singkat Ranah Kognitif Nomor Soal Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit C2 1 C1 2 C3 3 C3 4 C2 5 C1 6 C2 7 C2 8 C1 9 C2 10

125 131 LEMBAR TUGAS SISWA Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III A / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Nilai uang yang tercatat atau tertulis pada uang itu disebut... a. nilai kartal c. nilai nominal b. nilai giral d. kurs 2. Bank yang berhak untuk mengedarkan uang di Indonesia ialah. a. Bank Indonesia c. Bank Perkreditan Rakyat b. Bank Rakyat Indonesia d. Bank Nasional Indonesia 3. Syarat suatu benda dapat dijadikan sebagai uang ialah. a. sulit dibawa c. mudah rusak b. tahan lama d. satu macam 4. Di bawah ini merupakan bank milik swasta yaitu... a. Bank Danamon c. Bank Tabungan Negara b. Bank Negara Indonesia d. Bank Indonesia 5. Manfaat mengelola uang dengan baik ialah. a. dapat berbelanja sesuka hati c. uang menjadi sedikit b. uang cepat habis d. penggunaan uang jadi terarah B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 6. Mata uang negara Malaysia yaitu Perbandingan nilai mata uang rupiah dengan mata uang asing disebut Uang bisa digunakan untuk membeli dan menjual barang, hal tersebut merupakan kegunaan uang sebagai Uang yang kita gunakan sehari-hari dicetak oleh Seekor ayam ditukarkan dengan setandan pisang, cara ini disebut...

126 132 Kunci Jawaban A. 1. C 2. A 3. B 4. A 5. D B. 6. ringgit 7. kurs 8. alat tukar 9. Perum Peruri 10. barter

127 133 Pertemuan Ketiga LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III A / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit Nama Anggota Kelompok: Temukanlah kata-kata di bawah ini yang berhubungan dengan materi uang! D F A S D G T N L T C P N I N K R O M G F E J E D W A T O K H R J E W U N T P I K U U K H I S L E W O M V X N S A E R E I P K B A N K N A S M E K L N O S N S E W R A N P M I P A L E U R U G O W D I L F R O P Y Q A N D O C I N H I K U A N G 2. Diskusikan penjelasan kata-kata yang kalian temukan tersebut dengan teman sekelompokmu! a. b. c. d. e.

128 Isilah tabel berikut dengan menuliskan barang yang dianggap penting dan mendesak berikut harganya sesuai kenyataan yang ada! No. Daftar barang Harga 1. Sepeda Rp ,

129 135 Kisi- Kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : Sekolah dasar : IPS Kelas/Semester : III A / 2 Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Soal Jenis Soal 1. Siswa dapat menyebutkan alat pembayaran Pilihan yang sah Ganda 2. Siswa dapat menyebutkan contoh bahan Pilihan pembuat uang zaman dahulu dan sekarang. Ganda 3. Siswa dapat menyebutkan jenis uang kartal Pilihan Ganda 4. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri uang Pilihan logam Ganda 5. Siswa dapat mengklasifikasikan bank milik Pilihan negara Ganda 6. Siswa dapat menyebutkan bank pencetak dan Isian pengedaran uang di Indonesia Singkat 7. Siswa dapat menyebutkan sikap yang tidak Isian baik terhadap uang Singkat 8. Siswa dapat mengidentifikasi alat tukar Isian berupa uang barang Singkat 9. Siswa dapat menjelaskan arti uang kartal Isian Singkat 10. Siswa dapat menyebutkan contoh bahan Isian pembuat uang kartal Singkat Ranah Kognitif Nomor Soal C1 1 C1 2 C1 3 C1 4 C3 5 C1 6 C1 7 Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit C3 8 C2 9 C2 10

130 136 LEMBAR TUGAS SISWA Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III A / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 10 menit A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Di bawah ini merupakan alat pembayaran yang sah yaitu. a. kulit c. uang b. garam d. emas 2. Berikut ini yang merupakan bahan pembuat uang pada zaman dahulu, kecuali. a. kertas c. kulit hewan b. tembaga d. perak 3. Uang kartal yang beredar di masyarakat terdiri dari... a. kartal dan giral c. giral dan logam b. kertas dan kartal d. logam dan kertas 4. Ciri-ciri uang logam yaitu... a. terdapat tanda tangan Gubernur Bank Indonesia b. terbuat dari logam c. nilai nominal tidak tercantum d. terbuat dari kertas 5. Salah satu bank yang dimiliki oleh negara adalah. a. Bank Danamon c. Bank Rakyat Indonesia b. Bank Niaga d. Bank Mega B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 6. Bank yang mencetak, mengeluarkan, dan mengedarkan uang di negara kita adalah. 7. Kebiasaan menghambur-hamburkan uang termasuk perbuatan yang Emas, perak, tembaga, besi, dan mutiara merupakan contoh alat tukar dalam kegiatan jual beli. Alat tukar seperti itu disebut Alat pembayaran berupa uang kertas dan logam yang dapat langsung digunakan disebut Bahan pembuat uang kartal yaitu.

131 137 Kunci Jawaban A. 1. C 2. A 3. D 4. B 5. A B. 6. Bank Indonesia 7. tercela, tidak baik 8. uang barang 9. uang kartal 10. kertas dan logam

132 138 Media Uang Kertas

133 139 Uang logam Contoh uang giral

134 140 Word Square Pertemuan Kesatu S E M J I K A U H O U A N G K A R T A L B A J I W U A T B I N D U R A R R B G J G I V A A R T A R L O A Z L A I A R A T C G G O R A L T F I R U P I A H Y E T K E G R U N O W R I O N O M I N A L N D O Pertemuan Kedua D F A G D G U N L A C K N I N K I O M C F U J R I N G G I T H R J O W U N T P I K S U O H I S L E L O N V K U S A E C J I V K X M U I N E G M D O L A R R C K V

135 141 Pertemuan Ketiga D F A S D G T N L T C P N I N K R O M G F E J E D W A T O K H R J E W U N T P I K U U K H I S L E W O M V X N S A E R E I P K B A N K N A S M E K L N O S N S E W R A N P M I P A L E U R U G O W D I L F R O P Y Q A N D O C I N H I K U A N G

136 142 Lampiran 9 RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III B / 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Tema : Permainan Alokasi Waktu : 9 x 35 menit (3 Pertemuan) Pelaksanaan : 2, 9, 16 April 2015 A. Standar Kompetensi 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan C. Indikator Siswa dapat menjelaskan yang dimaksud dengan barter Siswa dapat menyebutkan alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dahulu Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis uang kartal Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis uang giral Siswa dapat menjelaskan beberapa macam kegunaan uang Siswa dapat menjelaskan yang dimaksud dengan kurs Menjelaskan cara mengelola uang yang baik beserta manfaatnya. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian barter. 2. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menyebutkan 3 alat tukar jual beli yang digunakan pada zaman dulu.

137 Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis uang kartal. 4. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis uang giral. 5. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan kegunaan uang. 6. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian kurs. 7. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan cara mengelola uang yang baik beserta manfaatnya. Karaktersiswa yang diharapkan :Disiplin, Tekun, Tanggung jawab, Ketelitian, Kerjasama, Toleransi, Percaya diri, Keberanian. E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Terpadu (connected). 2. Metode : diskusi, tanya jawab, dan penugasan F. Materi Pembelajaran Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini meliputi: (1) sejarah uang; (2) jenis uang yang beredar di masyarakat; (3) pengelolaan uang (terlampir). G. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Uang kartal (uang kertas dan uang logam) b. Uang giral (cek, giro, dan wesel ) c. ATM 2. Sumber Belajar a. Muhammad, M. Saleh dan Ade Munajat Ilmu Pengetahuan Sosial 3: SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman b. Nursa ban, Muhammad dan Rusmawan Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman

138 144 c. Sunarso, dan Anis Kusuma Ilmu Pengetahuan Sosial 3: untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Kesatu (3 x 35 menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (25 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa. b. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. c. Guru melakukan persensi untuk mengecek kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan kelas dan siswa agar dapat aktif dalam proses pembelajaran. e. Guru memotivasi siswa agar semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. f. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa berapa uang saku kalian di sekolah? g. Guru merespon berbagai jawaban siswa. h. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1) Guru bertanya kepada siswa, Apa yang kalian ketahui tentang uang? 2) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 3) Guru bertanya kepada siswa, Sebelum ada uang, orang-orang ingin memenuhi kebutuhannya dengan cara apa? 4) Guru mencontohkan kegiatan barter, lalu menjelaskan proses terjadinya barter. 5) Guru menyajikan uang kertas dan logam dalam berbagai nominal. Dari uang yang ada, guru bersama siswa menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan uang logam yang beredar di Indonesia. 6) Guru juga menampilkan contoh uang giral berupa cek, giro, wesel, dan ATM, serta menejelaskan cara penggunaannya.

139 145 7) Guru menjelaskan tentang sejarah uang serta cara mengelola uang yang baik. 8) Guru bertanya kepada siswa Apa mata uang negara kita? 9) Guru merespon jawaban dari siswa. 10) Guru dan siswa menyebutkan mata uang negara lain. b. Elaborasi 1) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok. Pengelompokan dilakukan berdasarkan urutan angka yang disebutkan siswa. Misalnya siswa yang menyebutkan angka 1 bergabung dengan siswa yang menyebutkan angka 1, siswa yang menyebutkan angka 2 bergabung dengan siswa yang menyebutkan 2, begitu seterusnya hingga terbentuk menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. 2) Siswa diberi lembar kerja untuk didiskusikan secara berkelompok. 3) Siswa berdiskusi sesuai dengan waktu yang ditentukan. 4) Guru menyuruh siswa menuliskan daftar barang kebutuhan sekolah dan harganya melalui tabel isian yang sudah disediakan guru secara berkelompok. c. Konfirmasi 1) Guru mengonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dipahami siswa. 3) Guru memberikan penguatan kepada siswa. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas. 3. Kegiatan Penutup (25 menit) a. Siswa kembali ke tempat duduk semula. b. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Siswa mengerjakan tes evaluasi. d. Guru menganalisis hasil tes. e. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, masih terkait dengan tema permainan.

140 146 f. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama-sama. Pertemuan Kedua (3 x 35 menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (25 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa. b. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. c. Guru melakukan persensi untuk mengecek kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan kelas dan siswa agar dapat aktif dalam proses pembelajaran. e. Guru memotivasi siswa agar semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. f. Guru mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, masih terkait dengan tema permainan. g. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Naik Delman. h. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi 1) Guru bertanya kepada siswa, Dari lagu naik delman yang tadi kita nyanyikan, siapa yang mengendalikan delman? 2) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 3) Guru bertanya kepada siswa, Apa tujuan pak kusir mengendalikan delman? 4) Dari berbagai jawaban yang diberikan siswa, guru menambahkan penjelasan bahwa untuk mendapatkan uang, seseorang harus bekerja. 5) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengelolaan uang dengan baik serta manfaat mengelola uang agar uang yang dimiliki tidak habis dengan percuma, salah satunya dengan cara menabung. 6) Guru dan siswa menyebutkan nama-nama bank swasta dan bank milik negara yang ada di Indonesia. 7) Guru bertanya kepada siswa, Cek termasuk uang kartal atau uang giral?

141 147 8) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 9) Guru bertanya kepada siswa Uang kertas termasuk uang kartal atau uang giral? 10) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 11) Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak dan pengedar uang di Indonesia. 12) Guru bertanya kepada siswa, Apa mata uang negara kita? 13) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 14) Guru dan siswa menyebutkan beberapa mata uang negara lain. 15) Guru bertanya kepada siswa, Apakah nilai uang rupiah sama dengan nilai uang ringgit milik negara Malaysia? 16) Dari jawaban siswa, guru menjelaskan nilai tukar rupiah dengan mata uang lain (kurs). b. Elaborasi 1) Guru menyuruh siswa untuk berkelompok. Pengelompokan dilakukan berdasarkan urutan angka yang disebutkan siswa. Misalnya siswa yang menyebutkan angka 1 bergabung dengan siswa yang menyebutkan angka 1, siswa yang menyebutkan angka 2 bergabung dengan siswa yang menyebutkan 2, begitu seterusnya hingga terbentuk menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. 2) Siswa diberi lembar kerja untuk didiskusikan secara berkelompok. 3) Siswa berdiskusi sesuai dengan waktu yang ditentukan. 4) Guru menyuruh siswa menuliskan daftar barang kebutuhan sehari-hari dan harganya melalui tabel isian yang sudah disediakan guru secara berkelompok. c. Konfirmasi 1) Guru mengonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dipahami siswa. 3) Guru memberikan penguatan kepada siswa.

142 148 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas. 3. Kegiatan Penutup (25 menit) a. Siswa kembali ke tempat duduk semula. b. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Siswa mengerjakan tes evaluasi. d. Guru menganalisis hasil tes. e. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, masih terkait dengan tema permainan. f. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama-sama. Pertemuan Ketiga (3 x 35 menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (25 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa. b. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. c. Guru melakukan persensi untuk mengecek kehadiran siswa. d. Guru mengkondisikan kelas dan siswa agar dapat aktif dalam proses pembelajaran. e. Guru memotivasi siswa agar semangat dan antusias dalam proses pembelajaran. f. Guru mengingatkan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, masih terkait dengan tema permainan. g. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Abang Tukang Bakso. h. Guru bertanya kepada siswa, Berapa harga bakso pada lagu abang tukang bakso? i. Guru merespon berbagai jawaban siswa. j. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (55 menit) a. Eksplorasi

143 149 1) Guru bertanya kepada siswa, Sebelum ada uang, orang memenuhi kebutuhannya dengan cara apa? 2) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 3) Guru bertanya kepada siswa, Apa jenis uang yang beredar di masyarakat? 4) Dari berbagai jawaban yang diberikan siswa, guru menambahkan penjelasan tentang uang kartal dan uang giral. 5) Guru bertanya kepada siswa, Tahukah kalian contoh uang kartal? 6) Guru merespon jawaban siswa. 7) Guru menjelaskan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari. 8) Guru bertanya kepada siswa uang kertas dan uang logam dicetak dan diedarkan oleh? 9) Guru menjelaskan kepada siswa tentang badan pencetak uang yaitu Perum Peruri dan satu-satunya bank yang berhak mengedarkan uang di Indonesia yaitu Bank Indonesia. 10) Guru bertanya kepada siswa, Apa kegunaan dari bank? 11) Guru merespon berbagai jawaban dari siswa. 12) Guru menjelaskan kepada siswa cara menuliskan buku tabungan yang benar. b. Elaborasi 1) Guru meminta siswa untuk berkelompok. Pengelompokan dilakukan berdasarkan urutan angka yang disebutkan siswa. Misalnya siswa yang menyebutkan angka 1 bergabung dengan siswa yang menyebutkan angka 1, siswa yang menyebutkan angka 2 bergabung dengan siswa yang menyebutkan 2, begitu seterusnya hingga terbentuk menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. 2) Siswa diberi lembar kerja untuk didiskusikan secara berkelompok. 3) Siswa berdiskusi sesuai dengan waktu yang ditentukan. 4) Guru menyuruh siswa membuat daftar barang yang dianggap penting dan mendesak berikut harganya melalui tabel isian yang sudah disediakan guru.

144 150 c. Konfirmasi 1) Guru mengonfirmasi jawaban siswa. 2) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dipahami siswa. 3) Guru memberikan penguatan kepada siswa. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas. 3. Kegiatan Penutup (25 menit) a. Siswa kembali ke tempat duduk semula. b. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Siswa mengerjakan tes evaluasi. d. Guru menganalisis hasil tes. e. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama-sama. I. Penilain 1. Prosedur : Hasil Belajar 2. Teknik : Tertulis 3. Bentuk : Pilihan ganda dan isian singkat 4. Alat Penilaian : Soal Evaluasi (terlampir) 5. Kunci Jawaban : Terlampir 6. Skor jawaban : NA = jawaban benar x 10 Purbalingga, 16 April 2015

145 151 Materi Ajar UANG Materi uang membahas tentang sejarah uang sebagai alat tukar, jenis uang yang beredar di masyarakat, kegunaan uang, dan pengelolaan uang. A. Sejarah Uang sebagai Alat Tukar Sejarah uang sebagai alat tukar meliputi barter, uang barang, dan uang.barter adalah proses tukar menukar barang dengan barang. Dasar tukarmenukar adalah kesepakatan kedua belah pihak. Cara itu dianggap merepotkan dan terasa sulit dilakukan.orang mencari cara yang dianggap mudah untuk mendapatkan barang. Akhirnya, ditemukan alat atau barang tertentu sebagai alat tukar. Alat tukar yang dipakai pada saat itu adalah emas, perak, tembaga, besi, mutiara, dan lain-lain yang disebut uang-barang. Uang-barang adalah barangbarang berharga yang dapat berfungsi sebagai alat tukar. Pada masa sekarang, orang tidak lagi melakukan barter. Untuk memperoleh barang yang diinginkan dilakukan dengan membayar. Alat pembayaran yang digunakan adalah uang. Tukar menukar barang dengan menggunakan alat pembayaran yang sah dinamakan jual beli. Keberadaan uang telah menjadikan kegiatan jual beli berlangsung lebih praktis. Uang mudah disimpan dan dibawa. Dengan uang, mahal atau murahnya suatu barang juga mudah dinilai atau diukur. Demikian sejarah uang sebagai alat tukar. B. Jenis Uang yang Beredar di Masyarakat Jenis uang yang beredar di tengah masyarakat yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal berupa uang kertas dan uang logam yang dapat langsung digunakan untuk kegiatan jual beli. Setiap pecahan uang mempunyai nominal, artinya nilai yang tertulis pada uang itu. Ciri-ciri uang logam yaitu terbuat dari logam, berbentuk bundar, sisi lingkaran timbul, terdapat tulisan Bank Indonesia, terdapat gambar burung garuda, terdapat tulisan tahun percetakan oleh Perum Peruri, tercantum nilai nominal misalnya Rp. 100,00; Rp. 500,00; Rp ,00. Ciri-ciri uang kertas antara lain yaitu terbuat dari kertas, bertuliskan besarnya nilai uang, terdapat tulisan Bank Indonesia dan tanda tangan Dewan

146 152 Gubernur Bank Indonesia, terdapat gambar burung garuda, tertulis tahun percetakan oleh Perum Peruri, berbentuk persegi panjang, tercantum nilai nominal, misalnya Rp ; Rp ; Rp ,00; Rp ,00; dan Rp ,00. Uang kartal memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan uang logam tahan lama. Kekurangannya berat dibawa, terutama dalam jumlah banyak. Kelebihan uang kertas praktis, mudah dibawa ke mana-mana. Kekurangannya, tidak tahan lama dan mudah rusak. Uang kartal dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Yang berhak mengedarkan uang di Indonesia adalah Bank Indonesia. Uang giral adalah alat pembayaran (penukar) dalam bentuk surat-surat berharga atau surat-surat penting. Contoh uang giral adalah cek, giro, wesel, dan polis. C. Kegunaan Uang Uang berguna sebagai alat pembayaran yang sah. Kita juga bisa memanfaatkan uang untuk ditabung. Uang berguna pula sebagai penukar. Setiap negara mempunyai mata uang sendiri, misalnya: 1. mata uang Indonesia disebut Rupiah; 2. mata uang Singapura disebut Dolar Singapura; 3. mata uang Malaysia disebut Ringgit; 4. mata uang Filipina disebut Peso; 5. mata uang Arab Saudi disebut Real; 6. mata uang Amerika Serikat disebut Dolar. Masing-masing mata uang mempunyai nilai tukar terhadap rupiah. Kurs adalah perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lainnya. D. Cara Mengelola Uang yang Baik 1. Pengelolaan uang yang baik Banyak cara mengelola uang kita, di antaranya jangan hidup boros, belajar hidup hemat dimulai sejak kecil. Menabung dirumah, di sekolah, atau di bank. Tempat menabung yang aman di bank. Boleh saja menabung di rumah. Uang dimasukkan ke celengan, setelah celengan penuh, dikeluarkan.

147 153 Selanjutnya ditabung di bank. Kebiasaan seperti ini dilakukan terus, sesudah dewasa akan terbiasa. Gunakan uang untuk hal-hal yang penting. Kebutuhankebutuhan yang kurang penting ditangguhkan. Bank adalah tempat untuk menyimpan dan meminjam uang. Berdasarkan pemiliknya, bank dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bank milik negara dan bank milik swasta. Contoh bank milik negara ialah Bank Indonesia (BI), Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Contoh bank milik swasta adalah Bank Niaga, Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, dan Bank Lippo. Menabung di bank dapat memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungannya yaitu tabungan aman dan tidak akan hilang, mendapatkan bunga, membantu program pembangunan, dan dapat diambil sewaktu-waktu. 2. Manfaat Mengelola Uang dengan Baik Uang harus dikelola dengan baik, apalagi uang kita jumlahnya terbatas sedangkan kebutuhan kita beraneka ragam. Kalau pandai mengelolanya akan terasa manfaatnya. Kalau tidak bisa mengaturnya akan mengalami kesulitan. Banyak manfaat apabila pandai mengelola keuangan, yaitu masa depan akan lebih baik, terhindar dari kesulitan, bisa mengatur apa yang akan kita beli, terhindar dari pembelian barang yang tidak perlu, terlatih menyimpan uang, tidak cepat kehabisan uang, menghemat pengeluaran, melatih hidup sederhana.

148 154 Pertemuan Kesatu LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III B / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit Nama Anggota Kelompok: A. Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan teman sekelompokmu! 3. Apakah yang dimaksud uang kartal? Jawaban: 4. Apakah yang dimaksud uang giral? Jawaban: 5. Apa yang dimaksud dengan barter? Jawaban: 6. Apa yang kamu ketahui tentang rupiah? Jawaban: 7. Apa yang dimaksud dengan nominal? Jawaban:

149 155 B. Isilah tabel berikut dengan menuliskan barang kebutuhan sekolah dan harganya sesuai kenyataan yang ada! No. Daftar barang Harga 1. Pensil Rp ,

150 156 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : Sekolah Dasar : IPS Kelas/Semester : III B / 2 Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Soal Jenis Soal 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian barter Pilihan Ganda 1. Disajikan jenis-jenis uang, siswa dapat Pilihan mengklasifikasikan jenis uang giral. Ganda 2. Siswa dapat menjelaskan kegunaan uang Pilihan Ganda 3. Siswa dapat menyebutkan mata uang suatu Pilihan negara. Ganda 4. Siswa dapat menjelaskan arti uang giral Pilihan Ganda 5. Siswa dapat menyebutkan kegiatan tukar Isian menukar barang Singkat 6. Siswa dapat menyebutkan jenis uang giral Isian Singkat 7. Siswa dapat menyebutkan jenis uang kartal Isian Singkat 8. Siswa dapat menyebutkan contoh uang barang Isian Singkat 9. Siswa dapat menjelaskan pengertian nominal Isian Singkat Ranah Kognitif Nomor Soal Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit C2 1 C3 2 C2 3 C1 4 C2 5 C1 6 C2 7 C1 8 C1 9 C2 10

151 157 LEMBAR TUGAS SISWA Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III B / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Kegiatan tukar menukar barang pada zaman dahulu disebut dengan. a. sewa c. barter b. jual beli d. pinjam 2. Perhatikan pernyataan berikut! I. Cek II. Surat III. Wesel IV. Amplop Pernyataan di atas, yang termasuk jenis uang giral yaitu... a. I dan II c. II dan III b. I dan III d. III dan IV 3. Uang bisa digunakan untuk membeli dan menjual barang, hal tersebut merupakan kegunaan uang sebagai... a. alat pinjam c. alat berat b. alat tukar d. alat ukur 7. Mata uang negara Indonesia adalah... a. rupe c. ringgit b. dolar d. rupiah 8. Alat pembayaran dalam bentuk surat berharga disebut... a. uang giral c. nilai uang b. uang kartal d. nilai kartal B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 6. Barter adalah cara tukar-menukar barang dengan. 7. Cek, giro, dan wesel termasuk uang Uang kertas dan uang logam termasuk uang Salah satu contoh alat penukaran yang termasuk uang barang yaitu Nominal adalah...

152 158 Kunci Jawaban 1. C 2. B 3. B 4. D 5. A 6. barang 7. giral 8. kartal 9. emas, perak, tembaga, perunggu, mutiara, batu bara, kulit kerang 10. nilai yang tercatat pada uang

153 159 Pertemuan Kedua LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III B / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit Nama Anggota Kelompok: A. Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan teman sekelompokmu! 1. Apa yang kamu ketahui tentang giro? Jawaban: 2. Apakah yang dimaksud dengan kurs? Jawaban: 3. Apa yang kamu ketahui tentang ringgit? Jawaban: 4. Apa yang kamu ketahui tentang cek? Jawaban: 5. Apa yang kamu ketahui tentang dolar? Jawaban:

154 160 B. Isilah tabel berikut dengan menuliskan barang kebutuhan sekolah dan harganya sesuai kenyataan yang ada! No. Daftar barang Harga 1. Sabun mandi Rp ,

155 161 Kisi- Kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : Sekolah Dasar : IPS Kelas/Semester : III B / 2 Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Soal Jenis Soal 1. Siswa dapat menjelaskan arti nominal Pilihan Ganda 2. Siswa dapat menyebutkan bank yang berhak Pilihan mengedarkan uang Ganda 3. Siswa dapat mengidentifikasi syaratsuatu benda Pilihan dijadikan sebagai uang. Ganda 4. Siswa dapat mengklasifikasikan bank milik Pilihan swasta Ganda 5. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengelola Pilihan uang dengan baik. Ganda 6. Siswa dapat menyebutkan mata uang suatu Isian negara Singkat 7. Siswa dapat menjelaskan pengetian kurs Isian Singkat 8. Siswa dapat menjelaskan kegunaan uang Isian Singkat 9. Siswa dapat menyebutkan lembaga pencetak Isian uang di Indonesia Singkat 10. Siswa dapat mengidentifikasi contoh barter Isian Singkat Ranah Kognitif Nomor Soal Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit C2 1 C1 2 C3 3 C3 4 C2 5 C1 6 C2 7 C2 8 C1 9 C2 10

156 162 LEMBAR TUGAS SISWA Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III B / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Nilai uang yang tercatat atau tertulis pada uang itu disebut... a. nilai kartal c. nilai nominal b. nilai giral d. kurs 2. Bank yang berhak untuk mengedarkan uang di Indonesia ialah. a. Bank Indonesia c. Bank Perkreditan Rakyat b. Bank Rakyat Indonesia d. Bank Nasional Indonesia 3. Syarat suatu benda dapat dijadikan sebagai uang ialah. a. sulit dibawa c. mudah rusak b. tahan lama d. satu macam 4. Di bawah ini merupakan bank milik swasta yaitu... a. Bank Danamon c. Bank Tabungan Negara b. Bank Negara Indonesai d. Bank Indonesia 5. Manfaat mengelola uang dengan baik ialah. a. dapat berbelanja sesuka hati c. uang menjadi sedikit b. uang cepat habis d. penggunaan uang jadi terarah B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Mata uang negara Malaysia yaitu Perbandingan nilai mata uang rupiah dengan mata uang asing disebut Uang bisa digunakan untuk membeli dan menjual barang, hal tersebut merupakan kegunaan uang sebagai Uang yang kita gunakan sehari-hari dicetak oleh Seekor ayam ditukarkan dengan setandan pisang, cara ini disebut...

157 163 Kunci Jawaban A. 1. C 2. A 3. B 4. A 5. D B. 6. ringgit 7. kurs 8. alat tukar 9. Perum Peruri 10. barter

158 164 Pertemuan Ketiga LEMBAR KERJA KELOMPOK Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III B / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 15 menit Nama Anggota Kelompok: A. Diskusikan pertanyaan di bawah ini dengan teman sekelompokmu! 1. Apa yang kamu ketahui tentang Perum Peruri? Jawaban: 2. Apakah yang dimaksud dengan bank? Jawaban: 3. Apa yang kamu ketahui tentang transaksi? Jawaban: 4. Apa yang kamu ketahui tentang wesel? Jawaban: 5. Apa yang kamu ketahui tentang uang? Jawaban:

159 165 B. Buatlah daftar pembelanjaan yang dibeli berupa barang yang dianggap penting dan mendesak berikut harganya! No. Daftar barang Harga 1. Sepeda Rp ,

160 166 Kisi- Kisi Soal Evaluasi Satuan Pendidikan : Sekolah dasar Kelas/Semester : III B / 2 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Soal Jenis Soal 1. Siswa dapat menyebutkan alat pembayaran Pilihan yang sah. Ganda 2. Siswa dapat menyebutkan contoh bahan Pilihan pembuat uang zaman dahulu dan sekarang. Ganda 3. Siswa dapat menyebutkan jenis uang kartal. Pilihan Ganda 1. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri uang Pilihan logam. Ganda 2. Siswa dapat mengklasifikasikan bank milik Pilihan negara. Ganda 3. Siswa dapat menyebutkan bank pencetak dan Isian pengedaran uang di Indonesia. Singkat 4. Siswa dapat menyebutkan sikap yang tidak Isian baik terhadap uang. Singkat 5. Siswa dapat mengidentifikasi alat tukar Isian berupa uang barang. Singkat 6. Siswa dapat menjelaskan arti uang kartal. Isian Singkat 7. Siswa dapat menyebutkan contoh bahan Isian pembuat uang kartal. Singkat Ranah Kognitif Nomor Soal C1 1 C1 2 C1 3 C1 4 C3 5 C1 6 C1 7 Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit C3 8 C2 9 C1 10

161 167 LEMBAR TUGAS SISWA Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III B / 2 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Waktu : 10 menit A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Di bawah ini merupakan alat pembayaran yang sah yaitu. a. kulit c. uang b. garam d. emas 2. Berikut ini yang merupakan bahan pembuat uang pada zaman dahulu, kecuali. a. kertas c. kulit hewan b. tembaga d. perak 3. Uang kartal yang beredar di masyarakat terdiri dari... a. kartal dan giral c. giral dan logam b. kertas dan kartal d. logam dan kertas 4. Ciri-ciri uang logam yaitu... a. terdapat tanda tangan Gubernur Bank Indonesia b. terbuat dari logam c. nilai nominal tidak tercantum d. terbuat dari kertas 5. Salah satu bank yang dimiliki oleh negara adalah. a. Bank Danamon c. Bank Rakyat Indonesia b. Bank Niaga d. Bank Mega B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 6. Bank yang mencetak, mengeluarkan, dan mengedarkanuang di negara kita adalah. 7. Kebiasaan menghambur-hamburkan uang termasuk perbuatan yang Emas, perak, tembaga, besi, dan mutiara merupakan contoh alat tukar dalam kegiatan jual beli. Alat tukar seperti itu disebut Alat pembayaran berupa uang kertas dan logam yang dapat langsung digunakan disebut Bahan pembuat uang kartal yaitu.

162 168 Kunci Jawaban ii. 1. C 2. A 3. D 4. B 5. A B. 6. Bank Indonesia 7. tercela, tidak baik 8. uang barang 9. uang kartal 10. kertas dan logam

163 169 Media f

164 Contoh uang giral 170

165 Lampiran KISI KISI PENILAIAN AFEKTIF Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : III / 2 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi: Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar : 2.4 Mengenal Sejarah Uang No 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Soal 1. Siswa dapat menghargai uang dengan berbagai cara. 2. Siswa dapat mengetahui cara mengelola uang yang dimiliki. 3. Siswa dapat memanfaatkan uang yang dimiliki untuk keperluan sosial. 4. Siswa dapat mencerminkan nilai kejujuran terhadap uang yang bukan miliknya. 5. Siswa dapat mengetahui cara membelanjakan uang sesuai kebutuhan. Jumlah Butir Pernyataan 1. Salah satu cara menghargai uang yaitu dengan berhemat. 2. Merusak uang merupakan perbuatan yang baik. 1. Salah satu cara berhemat yaitu menyisakan uang saku untuk ditabung. 2. Menggunakan uang dengan boros merupakan perbuatan yang baik. 1. Memberikan sedekah uang kepada pengemis dengan cara dilempar merupakan perbuatan terpuji. 2. Bersedekah kepada yang membutuhkan merupakan suatu perbuatan yang baik. 1. Mencuri uang milik teman merupakan perbuatan yang baik. 2. Mengembalikan dompet yang ditemukan kepada pemiliknya tanpa mengambil uang yang ada di dalamnya merupakan perbuatan yang terpuji. 1. Salah satu cara berhemat yaitu dengan membelanjakan uang sesuai kebutuhan. 2. Salah satu cara berhemat yaitu dengan membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Skala Skala likert

166 Lampiran 11 Petunjuk Angket Penilaian Aspek Afektif Siswa 172 Isilah dengan memberi tanda centang ( ) pada pilihan SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju) sesuai dengan pendapatmu mengenai penyataan-pernyataan berikut ini! No. Pernyataan SS S TS STS 1. Salah satu cara menghargai uang yaitu dengan berhemat. 2. Salah satu cara berhemat yaitu menyisakan uang saku untuk ditabung. 3. Memberikan sedekah uang kepada pengemis dengan cara dilempar merupakan perbuatan terpuji. 4. Mencuri uang milik teman merupakan perbuatan yang baik. 5. Salah satu cara berhemat yaitu dengan membelanjakan uang sesuai kebutuhan 6. Merusak uang merupakan perbuatan yang baik. 7. Menggunakan uang dengan boros merupakan perbuatan yang baik. 8. Bersedekah kepada yang membutuhkan merupakan suatu perbuatan yang baik. 9. Mengembalikan dompet yang ditemukan kepada pemiliknya tanpa mengambil uang yang ada di dalamnya merupakan perbuatan yang terpuji. 10. Salah satu cara berhemat yaitu dengan membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Pedoman penskoran : Rentang Nilai No. Skor Nilai 1. 0,00 skor 0,99 D 2. 1,00 skor 1,32 D ,33 skor 1,65 C ,66 skor 1,99 C ,00 skor 2,32 C 6. 2,33 skor 2,65 B 7. 2,66 skor 2,99 B ,00 skor 3,32 B ,33 skor 3,65 A ,66 skor 4,00 A

167 Lampiran Mata Pelajaran Kelas / Semester : III / 2 Petunjuk VALIDASI PENILAIAN AFEKTIF OLEH PENILAI AHLI 1 : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga, berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (X) jika tidak sesuai. Nomor Soal No Aspek yang Diperhatikan Butir pertanyaan atau pernyataan sesuai 1. dengan indikator. Bahasa yang digunakan komunikatif dan 2. menggunakan tata bahasa yang benar. 3. Butir pertanyaan atau pernyataan tidak bias. 4. Format instrumen menarik untuk dibaca. 5. Pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas. 6. Jumlah butir sudah tepat, tidak menjemukan responden. Tegal, 26 Maret 2015

168 Lampiran Mata Pelajaran Kelas / Semester : III / 2 Petunjuk VALIDASI PENILAIAN AFEKTIF OLEH PENILAI AHLI 2 : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga, berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (X) jika tidak sesuai. No Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal Butir pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan indikator. 2. Bahasa yang digunakan komunikatif danmenggunakan tata bahasa yang benar. 3. Butir pertanyaan atau pernyataan tidak bias. 4. Format instrumen menarik untuk dibaca. 5. Pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas. 6. Jumlah butir sudah tepat, tidak menjemukan responden. Purbalingga, 31 Maret 2015 Penilai Ahli 2,

169 175 Lampiran 14 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga NILAI AFEKTIF SISWA KELAS EKSPERIMEN No. NIS Nama Skor kriteria Arif Budiman 3,1 B Abu Syarif 3,3 B Alvia Syahar 3,7 A Angga Dwi Saputra 3,0 B Deni Irawan 3,4 A Dhanang Tri Pambudi 3,4 A Doni Irawan 3,5 A Hikmah 3,5 A Ilham Tri Prasetyo 3,6 A Kharis Hermawan 3,7 A Nafiza Nur Arisqi 3,4 A Siti Nurjanah 3,8 A Tia Lorenza Unaiz 3,6 A Vemmas Tsani Saputra 3,6 A David Saputra Yonathan 3,5 A-

170 176 Lampiran 15 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga NILAI AFEKTIF SISWA KELAS KONTROL No. NIS Nama Skor kriteria Yuliaty 3,3 B Abim Cahyo Oktafiano 3,5 A Dian Chomsatun 3,6 A Ferdian Tri Anggoro 3,3 B Handika Prasetyo Dwi Cahyo 3,5 A Iman Wicaksono 3,4 A Meindah Nur Azizah 3,1 B Nafis Nurul Umuhani 3,6 A Naila Syakiratul Rizkiah 3,2 B Nur Anisa 3,7 A Osamah Rizki 3,6 A Pandu Pranowo 3,5 A Tasya Nasila Qisti 3,6 A Wahyu Dwi Suwarno 3,7 A

171 Lampiran KISI-KISI PENILAIAN PSIKOMOTORIK Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/ Semester : III / 2 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk tes 2.4 Mengenal sejarah uang. 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Siswa dapat menunjukkan urutan uang sesuai dengan nilai nominal Unjuk kerja Ranah Psikomotor P1 Tingkat Kesukaran mudah Siswa dapat menuliskan kolom buku tabungan P2 sedang

172 178 Lampiran 17 Rubrik Penilaian Psikomotorik Tugas 1: Urutkanlah nominal uang kertas yang telah disediakan gurumu dari nominal terkecil hingga nominal terbesar! Panduan untuk melatih siswa dan penilaian kerja mengurutkan uang kertas dan uang logam dari nominal terkecil hingga nominal terbesar. No. Aspek Keterampilan 1. Pengurutan uang dimulai dari nominal terkecil ke nominal terbesar. 2. Penataan uang kertas sejajar. 3. Pengurutan uang disesuaikan dengan gambar yang sama. 4. Hasil pengurutan ditaruh di atas meja. 5. Hasil pengurutan uang terlihat rapi. Skor Berilah tanda centang ( ) pada skor: 4 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar dan cepat. 3 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar tapi lama. 2 bila aspek tersebut dilakukan dengan selesai tapi salah. 1 bila dilakukan tapi tidak selesai. Keterangan: Deskriptor aspek yang dinilai 1. Pengurutan uang dimulai dari nominal terkecil ke nominal terbesar. Skor Penjelasan Siswa dapat mengurutkannominal uang yang dimaksud dengan benar 4 dan cepat. Siawa dapat mengurutkannominal uang yang dimaksud dengan benar 3 tapi lama. 2 Siswa dapat mengurutkan nominal uang yang dimaksud tetapi salah. Siswa dapat mengurutkannominal uang yang dimaksud tetapi tidak 1 selesai.

173 Penataan uang kertas sejajar. Skor Penjelasan 4 Siswa dapat menata uang kertas dengan benar dan cepat. 3 Siswa dapat menata uang kertas dengan benar tapi lama. 2 Siswa dapat menata uang kertas tetapi salah. 1 Siswa dapat menata uang kertas tetapi tidak selesai. 3. Pengurutan uang disesuaikan dengan gambar yang sama. Skor Penjelasan Siswa dapat mengurutkan uang sesuai gambar yang sama dengan 4 benar dan cepat. Siswa dapat mengurutkan uang sesuai gambar yang sama dengan 3 benar tapi lama. 2 Siswa dapat mengurutkan uang sesuai gambar yang sama tapi salah. Siswa dapat mengurutkan uang sesuai gambar yang sama tetapi tidak 1 selesai. 4. Hasil pengurutan ditaruh di atas meja. Skor Penjelasan Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang di atas meja dengan 4 benar dan cepat. Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang di atas meja dengan 3 benar tapi lama. 2 Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang di atas meja tapi salah. Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang di atas meja tetapi tidak 1 selesai. 5. Hasil pengurutan uang terlihat rapi. Skor Penjelasan Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang secara rapi dengan 4 benar dan cepat. Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang secara rapi dengan 3 benar tapi lama. 2 Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang secara rapi tapi salah. Siswa dapat meletakkan hasil pengurutan uang secara rapi tetapi tidak 1 selesai. Nilai psikomotor 1 =

174 Tugas 2: 180 Isilah kolom buku tabungan di bawah ini sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh gurumu! Tanggal Tabungan Masuk Keluar Jumlah sisa Rp ,00. - Rp , Rp ,00. - Rp ,00. Tanda tangan Panduan untuk melatih siswa dan penilaian kerja mengisi buku tabungan. No. Aspek Keterampilan 1. Pengisian buku tabungan sesuai dengan kolom yang tersedia. 2. Penulisan nominal uang rapi Penulisan nominal uang terlihat bersih. Penulisan nominal uang tepat. Skor Berilah tanda centang ( ) pada skor: 4 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar dan cepat. 3 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar tapi lama. 2 bila aspek tersebut dilakukan dengan selesai tapi salah. 1 bila dilakukan tapi tidak selesai. Keterangan: Deskriptor aspek yang dinilai 1. Pengisian buku tabungan sesuai dengan kolom yang tersedia. Skor Penjelasan Siswa dapat mengisi buku tabungan sesuai kolom yang tersedia dengan benar dan cepat. Siawa dapat mengisi buku tabungan sesuai kolom yang tersediadengan benar tapi lama. Siswa dapat mengisi buku tabungan sesuai kolom yang tersedia tetapi salah. Siswa dapat mengisi buku tabungan sesuai kolom yang tersedia tetapi tidak selesai.

175 Penulisan nominal uang rapi. Skor Penjelasan Siswa dapat menuliskan nominal uang secara rapi dengan benar dan 4 cepat. Siswa dapat menuliskan nominal uang secara rapidengan benar tapi 3 lama. 2 Siswa dapat menuliskan nominal uang secara rapi tetapi salah. 1 Siswa dapat menuliskan nominal uang secara rapi tetapi tidak selesai. 3. Penulisan nominal uang terlihat bersih. Skor Penjelasan Siswa dapat menuliskan nominal uang secara bersih dengan benar dan 4 cepat. Siswa dapat menuliskan nominal uang secara bersih dengan benar tapi 3 lama. 2 Siswa dapat menuliskan nominal uang secara bersih tapi salah. Siswa dapat menuliskan nominal uang secara bersih tetapi tidak 1 selesai. 4. Penulisan nominal uang tepat. Skor Penjelasan Siswa dapat memenuliskan nominal uang secara tepat dengan benar 4 dan cepat. Siswa dapat memenuliskan nominal uang secara tepat dengan benar 3 tapi lama. 2 Siswa dapat memenuliskan nominal uang secara tepat tapi salah. Siswa dapat memenuliskan nominal uang secara tepat tetapi tidak 1 selesai. Nilai psikomotor 2 = Nilai akhir psikomotor =

176 Lampiran VALIDASI PENILAIAN PSIKOMOTOR OLEH PENILAI AHLI 1 Mata Pelajaran Kelas/ Semester : III / 2 : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan, berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (X) jika tidak sesuai. No Aspek yang Diperhatikan Tugas 1 Tugas Pernyataan sesuai dengan indikator. 2. Bahasa yang digunakan komunikatif dan menggunakantata bahasa yang benar. 3. Butir pertanyaan tidak bias. 4. Pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas. 5. Jumlah butir sudah tepat, tidak menjemukan responden. Tegal, 26 Maret 2015

177 Lampiran VALIDASI PENILAIAN PSIKOMOTOR OLEH PENILAI AHLI 2 Mata Pelajaran Kelas/ Semester : III / 2 : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan, berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (X) jika tidak sesuai. No Aspek yang Diperhatikan Tugas 1 Tugas Pernyataan sesuai dengan indikator. 2. Bahasa yang digunakan komunikatif dan menggunakan tata bahasa yang benar. 3. Butir pertanyaan tidak bias. 4. Pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas. 5. Jumlah butir sudah tepat, tidak menjemukan responden. Purbalingga, 31 Maret 2015 Penilai Ahli 2,

178 184 Lampiran 20 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga NILAI PSIKOMOTOR SISWA KELAS EKSPERIMEN No. NIS Nama Tugas 1 Tugas 2 Nilai Akhir Arif Budiman Abu Syarif Alvia Syahar Angga Dwi Saputra Deni Irawan Dhanang Tri Pambudi Doni Irawan Hikmah Ilham Tri Prasetyo Kharis Hermawan Nafiza Nur Arisqi Siti Nurjanah Tia Lorenza Unaiz Vemmas Tsani Saputra David Saputra Yonathan

179 185 Lampiran 21 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga NILAI PSIKOMOTOR SISWA KELAS KONTROL No. NIS Nama Tugas 1 Tugas 2 Nilai Akhir Yuliaty Abim Cahyo Oktafiano Dian Chomsatun Ferdian Tri Anggoro Handika Prasetyo Dwi Cahyo Iman Wicaksono Meindah Nur Azizah Nafis Nurul Umuhani Naila Syakiratul Rizkiah Nur Anisa Osamah Rizki Pandu Pranowo Tasya Nasila Qisti Wahyu Dwi Suwarno

180 Lampiran KISI-KISI SOAL UJI COBA Satuan Pendidikan : SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal Kelas / Semester : III / 2 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi: Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Jenis Ranah Nomor Tingkat Kesukaran Soal Kunci Indikator Soal Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit Jawaban 1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat Pilihan 1 C C1 tukar. Ganda 36 D 2. Siswa dapat menjelaskan pengertian barter. Pilihan 2 B C2 Ganda 37 A 3. Siswa dapat menyebutkan uang yang beredar di Pilihan 3 C C1 masyarakat. Ganda 38 A 4. Siswa dapat menjelaskan bahan pembuat uang Pilihan 4 A C2 zaman dahulu dan sekarang. Ganda 39 C 5. Siswa dapat menyebutkan jenis uang kartal. Pilihan 5 C C1 Ganda 40 B 6. Siswa dapat menyebutkan jenis uang giral. Pilihan 6 B C1 Ganda 41 D 7. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri uang logam. Pilihan 7 C C1 Ganda 42 B 8. Disajikan gambar, siswa dapat menghitung Pilihan 8 C C3 penggunaan uang. Ganda 43 C 9. Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat Pilihan 9 C C3 mengklasifikasi ciri-ciri uang kertas. Ganda 44 D 10. Siswa dapat menjelaskan kelebihan uang logam. Pilihan C2 10 B

181 187 Kompetensi Dasar Jenis Ranah Nomor Tingkat Kesukaran Soal Kunci Indikator Soal Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit Jawaban Ganda 45 D 11. Siswa dapat mengidentifikasi nominal uang yang Pilihan C3 11 D beredar di Indonesia. Ganda 46 D 12. Siswa dapat menyebutkan mata uang suatu Pilihan C1 12 B negara. Ganda 47 C 13. Disajikan jenis-jenis uang, siswa dapat Pilihan C3 13 D mengklasifikasikan jenis uang giral. Ganda 48 B 14. Siswa dapat menyebutkan lembaga pencetak Pilihan C1 14 A pengedar uang di Indonesia. Ganda 49 C 15. Disajikan gambar, siswa dapat menyebutkan jenis Pilihan C1 15 A uang. Ganda 50 B 16. Siswa dapat mengklasifikasikan kepemilikan Pilihan C2 16 C bank di Indonesia. Ganda 51 A 17. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang kartal. Pilihan C2 17 D Ganda 52 C 18. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang giral. Pilihan C2 18 D Ganda 53 B 19. Siswa dapat menjelaskan kegunaan uang. Pilihan C2 19 B Ganda 54 A 20. Siswa dapat menyebutkan sikap yang tidak baik Pilihan C3 20 C terhadap uang. Ganda 55 B 21. Siswa dapat mengidentifikasi syarat suatu benda Pilihan C3 21 B dijadikan sebagai uang. Ganda 56 C 22. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengelola Pilihan C2 22 D uang dengan baik. Ganda 57 C 23. Siswa dapat menjelaskan cara mengelola uang Pilihan C1 23 A yang baik. Ganda 58 D 24. Siswa dapat mengidentifikasi contoh barter. Pilihan C3 24 B

182 188 Kompetensi Dasar Jenis Ranah Nomor Tingkat Kesukaran Soal Kunci Indikator Soal Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit Jawaban Ganda 59 C 25. Siswa dapat mengidentifikasi alat tukar berupa Pilihan C3 25 D uang barang. Ganda 60 D 26. Siswa dapat mengurutkan nominal uang logam. Pilihan C2 26 A Ganda 61 B 27. Siswa dapat mengurutkan nominal uang kertas. Pilihan C2 27 C Ganda 62 B 28. Siswa dapat menyebutkan nama pahlawan yang Pilihan C1 28 C terdapat pada uang kertas. Ganda 63 D 29. Siswa dapat mengidentifikasi kegunaan uang Pilihan C3 29 A sebagai alat tukar. Ganda 64 C 30. Siswa dapat mengidentifikasi contoh pola hidup Pilihan C3 30 D hemat. Ganda 65 A 31. Siswa dapat menjelaskan pengertian penghasilan. Pilihan C2 31 A Ganda 66 C 32. Siswa dapat mengidentifikasi tempat penukaran Pilihan C3 32 B uang giral. Ganda 67 B 33. Siswa dapat mengidentifikasi contoh pengelolaan Pilihan C3 33 D uang. Ganda 68 B 34. Siswa dapat mengidentifikasi fungsi uang sebagai Pilihan C3 34 D alat pemindah kekayaan. Ganda 69 C 35. Siswa dapat mengidentifikasi fungsi uang sebagai Pilihan C3 35 B alat pembayaran. Ganda 70 B Jumlah Soal

183 Lampiran Validasi Soal oleh Tim Ahli 1 (Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.) TELAAH SOAL PILIHAN GANDA No Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga, berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (X) jika tidak sesuai. A. Materi Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. 3. Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.

184 190 No Aspek yang Diperhatikan 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. Nomor Soal Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya. 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

185 191 No A. Materi Aspek yang Diperhatikan 1. Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. Nomor Soal Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan

186 192 No Aspek yang Diperhatikan besar kecilnya angka atau kronologisnya. 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Nomor Soal

187 193 No A. Materi Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. 3. Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan

188 194 No Aspek yang Diperhatikan besar kecilnya angka atau kronologisnya. 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Nomor Soal

189 195 No A. Materi Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. 3. Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

190 196 No Aspek yang Diperhatikan 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Nomor Soal Catatan : 1. Semua butir soal sudah valid dari segi isi dan tampangnya. 2. Soal sudah layak untuk diujicobakan. Tegal, Maret 2015

191 Lampiran Validasi Soal oleh Tim Ahli 2 (Suryani, S.Pd.) TELAAH SOAL PILIHAN GANDA No Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan Kabupaten Purbalingga, berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (X) jika tidak sesuai. A. Materi Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. 3. Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.

192 198 No Aspek yang Diperhatikan 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. Nomor Soal Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya. 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

193 199 No A. Materi Aspek yang Diperhatikan 1. Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. Nomor Soal Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan

194 200 No Aspek yang Diperhatikan besar kecilnya angka atau kronologisnya. 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Nomor Soal

195 201 No A. Materi Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. 3. Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan

196 202 No Aspek yang Diperhatikan besar kecilnya angka atau kronologisnya. 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Nomor Soal

197 203 No A. Materi Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. 2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan. 3. Pilihan jawaban homogen dan logis. 4. Hanya ada satu kunci jawaban. B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. 4. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama. 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya. 9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya. C. Bahasa/Budaya 1. Bahasa soal sudah komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. 2. Soal sudah menggunakan bahasa Indonesia baku. 3. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

198 204 No Aspek yang Diperhatikan 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian. Nomor Soal Catatan: 1. Semua butir soal sudah valid dari segi isi dan tampangnya. 2. Soal sudah layak untuk diujicobakan. Tegal, Maret 2015

199 205 Lampiran 25 SOAL UJI COBA Nama Sekolah : SD Negeri Panggung 2 Kota Tegal Kelas/Semester : III / 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Alokasi Waktu : 70 menit Petunjuk: - Tulislah nama, nomor absen dan kelas pada kolom yang disediakan! - Perhatikan soal dengan teliti! - Kerjakan soal secara mandiri! Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Di bawah ini merupakan alat pembayaran yang sah yaitu. a. kulit c. uang b. garam d. emas 2. Barter adalah cara penukaran. a. barang dengan uang c. barang dengan tenaga b. barang dengan barang d. uang dengan uang 3. Jenis uang yang beredar di masyarakat yaitu uang. a. kartal dan kertas c. giral dan kartal b. kartal dan logam d. giral dan kertas 4. Berikut ini merupakan bahan pembuat uang pada zaman dahulu, kecuali. a. kertas c. kulit hewan b. tembaga d. perak 5. Uang kartal yang beredar di masyarakat terdiri dari... a. uang kartal dan uang giral c. uang logam dan uang kertas b. uang kertas dan uang kartal d. uang giral dan uang logam 6. Cek termasuk jenis uang. a. logam c. kertas b. giral d. kartal 7. Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri uang logam yaitu. a. bertuliskan Bank Indonesia c. terbuat dari kertas b. terbuat dari logam d. terdapat gambar Burung Garuda

200 Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar uang di atas jika digunakan untuk membeli buku seharga Rp ,00, maka sisanya yaitu... b. Rp ,00 c. Rp ,00 c. Rp ,00 d. RP ,00 9. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1. Berbentuk bundar 2. Bertanda tangan Gubernur Bank Indonesia 3. Terbuat dari kertas 4. Terbuat dari logam Berdasarkan pernyataan di atas, ciri- ciri uang kertas yaitu... a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 b. 1 dan 3 d. 3 dan Salah satu kelebihan uang logam yaitu... a. mudah lusuh c. tidak praktis b. tahan lama d. berat 11. Berikut merupakan uang logam yang beredar di negara kita, kecuali. a. Rp. 100,00 c. Rp ,00 b. Rp. 500,00 d. Rp , Mata uang negara Indonesia yaitu... a. rupe c. ringgit b. rupiah d. dolar 13. Perhatikan pernyataan di bawah ini! I. Cek II. Giro III. Wesel IV. Uang logam Yang bukan termasuk jenis uang giral yaitu. a. I c. III b. II d. IV 14. Bank yang berhak mengedarkan uang di Indonesia ialah. a. Bank Indonesia c. Bank Perkreditan Rakyat b. Bank Rakyat Indonesia d. Bank Nasional Indonesia

201 Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar di atas merupakan jenis uang... a. logam c. giral b. kertas d. barang 16. Contoh bank yang dimiliki oleh negara yaitu. a. Bank Danamon c. Bank Rakyat Indonesia b. Bank Niaga d. Bank Mega 17. Alat pembayaran berupa uang kertas dan uang logam yang dapat langsung digunakan disebut... a. nilai kartal c. uang nominal b. uang giral d. uang kartal 18. Alat pembayaran dalam bentuk surat berharga disebut... a. uang kartal c. uang nominal b. nilai uang d. uang giral 19. Uang bisa digunakan untuk membeli dan menjual barang, hal tersebut merupakan kegunaan uang sebagai... a. alat pinjam c. alat hitung b. alat tukar d. alat ukur 20. Bergaya hidup mewah berarti... a. hemat c. boros b. kikir d. pelit 21. Syarat suatu benda dapat dijadikan sebagai uang yaitu. a. sulit dibawa c. mudah rusak b. tahan lama d. satu macam 22. Manfaat mengelola uang dengan baik yaitu. a. dapat berbelanja sesuka hati c. uang menjadi sedikit b. uang cepat habis d. penggunaan uang menjadi terarah 23. Salah satu cara mengelola uang dengan baik yaitu. a. mengatur uang saku c. membeli semua mainan b. ditabung semuanya d. membelanjakan semuanya

202 Seekor ayam ditukarkan dengan setandan pisang, cara ini disebut... a. beli c. kredit b. barter d. tukar 25. Emas, perak, tembaga, besi, dan mutiara merupakan contoh alat tukar dalam kegiatan jual beli. Alat tukar seperti itu disebut... a. uang c. barter b. uang emas d. uang barang 26. Urutan nominal uang logam berikut dari terkecil hingga terbesar yaitu... a. Rp. 100,00; Rp. 200,00; Rp. 500,00; Rp ,00 b. Rp ,00; Rp. 500,00; Rp. 200,00; Rp. 100,00 c. Rp. 100,00; Rp ,00; Rp. 200,00; Rp. 500,00 d. Rp. 500,00; Rp. 100,00; Rp. 200,00; Rp , Urutan nominal uang kertas berikut dari terkecil hingga terbesar yaitu... a. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 b. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 c. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 d. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp , Perhatikan gambar di bawah ini! Nama pahlawan yang tertera pada gambar di atas yaitu... a. Pangeran Antasari c. Pattimura b. Otto Iskandar Dinata d. Tuanku Imam Bojol 29. Ketika kalian membeli sepatu, tercantum harga Rp ,00. Hal tersebut menunjukkan kegunaan uang sebagai... a. alat satuan hitung c. alat pembayaran utang b. alat tukar d. alat penimbun kekayaan 30. Contoh pola hidup hemat yaitu... a. menggunakan uang secara berlebihan b. menghabiskan semua uang yang diberi oleh ibu c. membagikan uang ke teman-teman d. mengelola uang dengan baik dan penuh perhitungan 31. Penghasilan yang diperoleh seseorang disebut... a. pendapatan c. peminjaman b. pengeluaran d. utang

203 Cek dapat diuangkan dengan cara... a. membayar ke Telkom c. melalui Pos Indonesia b. dicairkan di Bank d. melalui biro jasa 33. Jika kamu memiliki uang dalam jumlah banyak, sebaiknya uang itu kamu simpan di... a. celengan c. koperasi b. dititipkan di ibu d. bank 34. Kekayaan dapat dihitung dengan uang karena uang mempunyai fungsi sebagai... a. alat tukar c. alat penimbun kekayaan b. alat pembayaran d. alat satuan hitung 35. Berikut yang bukan fungsi pokok uang yaitu... a. alat tukar menukar c. alat pembayar utang b. alat satuan hitung d. alat untuk membeli 36. Berikut merupakan salah satu alat tukar, kecuali. a. emas c. uang b. barang d. jasa 37. Kegiatan tukar menukar barang pada zaman dahulu disebut. a. barter c. sewa b. jual beli d. pinjam 38. Banyaknya jenis uang yang beredar di masyarakat yaitu ada. a. dua c. empat b. tiga d. lima 39. Bahan pembuat uang kartal yaitu. a. karet dan seng c. kertas dan logam b. plastik dan logam d. kertas dan plastik 40. Uang logam yang beredar di masyartakat termasuk jenis uang... a. giral c. barang b. kartal d. giro 41. Giro termasuk jenis uang... a. kartal c. rupe b. real d. giral

204 Ciri-ciri uang logam yaitu... a. terdapat tanda tangan Gubernur Bank Indonesia b. terbuat dari logam c. nilai nominal tidak tercantum d. terbuat dari kertas 43. Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar uang di atas jika dibelikan pensil seharga Rp ,00, sisanya. a. Rp ,00 c. Rp ,00 b. Rp ,00 d. Rp , Perhatikan pernyataan di bawah ini! I. Terdapat tulisan tahun percetakan II. Berbentuk persegi panjang III. Terdapat gambar burung garuda IV. Berbentuk bundar Berdasarkan pernyataan di atas, yang bukan merupakan ciri-ciri uang kertas yaitu... a. I c. III b. II d. IV 45. Tidak mudah lusuh dan tahan lama merupakan ciri uang... a. kertas c. cek b. giro d. logam 46. Nominal uang kertas yang beredar di Indonesia, kecuali... a. Rp ,00 c. Rp ,00 b. Rp ,00 d. Rp , Ringgit merupakan mata uang negara... a. Indonesia c. Malaysia b. Filipina d. Australia

205 Perhatikan pernyataan berikut! I. Cek II. Surat III. Wesel IV. Amplop Pernyataan di atas, yang termasuk jenis uang giral yaitu... a. I dan II c. II dan III b. I dan III d. III dan IV 49. Perusahaan yang bertugas mencetak uang di Negara Indonesia yaitu... a. Perusahaan Asing c. Perum Peruri b. Perum Percetakan Negara d. Departemen Keuangan 50. Perhatikan gambar berikut ini! 1) 3) 2) 4) Jenis uang kartal ditunjukkan nomor... a. 1) dan 3) c. 3) dan 4) b. 2) dan 3) d. 1) dan 4) 51. Di bawah ini merupakan bank milik swasta yaitu... a. Bank Danamon c. Bank Tabungan Negara b. Bank Negara Indonesia d. Bank Indonesia 52. Uang kartal yaitu alat pembayaran berupa... a. surat berharga c. uang kertas dan uang logam b. surat penting d. dokumen berharga 53. Uang giral yaitu alat pembayaran berupa... a. uang kertas dan uang logam c. dokumen rahasia b. surat berharga d. dokumen penting 54. Di bawah ini merupakan kegunaan uang, kecuali... a. meghias dompet c. membayar uang sekolah b. membeli sepatu d. membeli mainan

206 Kebiasaan menghambur-hamburkan uang termasuk perbuatan yang... a. baik d. terpuji b. tercela c. patut ditiru 56. Berikut ini yang bukan termasuk syarat uang yaitu. a. tahan lama c. dapat dibagi-bagi b. diterima semua orang d. mudah dibawa kemana-mana 57. Berikut merupakan keuntungan dari kegiatan menabung, kecuali. a. menghemat uang c. menghabiskan uang b. menambah kekayaan d. mendapat bunga 58. Cara menghemat uang yang baik yaitu. a. berbelanja c. membuang b. berjudi d. menabung 59. Mail memiliki kelereng, kemudian ditukar dengan layang-layang milik Upin. Mail dan Upin sedang melakukan kegiatan. a. jual beli c. barter b. pinjaman d. jasa 60. Di bawah ini merupakan alat tukar yang berupa uang barang, kecuali... a. emas c. tembaga b. perak d. plastik 61. Urutan uang logam berikut dari nominal terbesar hingga terkecil yaitu... a. Rp. 100,00; Rp. 200,00; Rp. 500,00; Rp ,00 b. Rp ,00; Rp. 500,00; Rp. 200,00; Rp. 100,00 c. Rp. 100,00; Rp ,00; Rp. 200,00; Rp. 500,00 d. Rp. 500,00; Rp. 100,00; Rp. 200,00; Rp , Urutan uang kertas berikut dari nominal terbesar hingga terkecil yaitu... a. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 b. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 c. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 d. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp , Perhatikan gambar di bawah ini! Nama pahlawan yang tertera pada gambar di atas yaitu... a. Pangeran Antasari c. Pattimura b. Otto Iskandar Dinata d. Tuanku Imam Bojol

207 Andi menginginkan mobil-mobilan yang dijual di pasar. Kemudian ibunya membeli mainan tersebut kepada pedagangan di pasar. Hal tersebut menunjukkan fungsi uang sebagai... a. alat pembayaran utang c. alat tukar b. alat satuan hitung d. alat penimbun kekayaan 65. Jika kamu diberi uang jajan oleh ibu, uang tersebut sebaiknya kamu... a. simpan sebagian c. berikan sebagian ke teman b. habiskan d. disimpan semuanya 66. Pak Gusti mendapat gaji setiap bulan, berarti Pak Gusti memperoleh... a. pemasukan tak terduga c. pemasukan rutin b. pemasukan tiba-tiba d. pemasukan tak terendah 67. Kantor yang mengeluarkan kartu wesel pos yaitu... a. kantor Telkom c. kantor biro jasa b. kantor Pos Indonesia d. Bank Indonesia 68. Menyisihkan sebagian uang untuk berjaga-jaga dan untuk persiapan hari mendatang disebut... a. meminta uang c. uang bulanan b. menabung d. membeli 69. Elan menyimpan uangnya di Bank dan sebagian lainnya di celengan. Kegiatan Elan menunjukkan fungsi uang sebagai... a. alat tukar c. alat penimbun kekayaan b. alat pemindah kekayaan d. satuan hitung 70. Berikut ini merupakan fungsi uang sebagai alat pembayaran, kecuali... a. membayar pajak c. melunasi kredit motor b. menabung di bank d. membayar SPP

208 Lampiran Analisis Butir Soal Soal 1-20 No Nama Siswa Nomor Soal Moh. Bangkit Saputra Adiva Laksana. W. A Azril Irawan Achmad Mutaqin Aulia wahyuningdyah Candra Dharma Wijaya Dyo Raharjanto Fadhli Akbar.M Fauzan Asharyanto Febriyan Dwi.K Indah Sulistyawati Izma Azzahra.P Lintang Ramadhani Mira Wulandari Moh. Imam Hanafi Moh. Azhizir. R Moh. Reza Wibowo Naufal Rizki Efendi Nisa Alya. F

209 215 No Nama Siswa Nomor Soal Nur Amin Zakaria Putri Septiasa.P.R Ridho Dwi.F Riska Anggita.P.S Sa diah Khoirun.N Saputra Cahya.V Sabrina Putri.G Wahyu Tegar.P. P Adinda Putri.M Reva Dita Setia.N Nabil Halim.B Tika Amelia Soal No Nama Siswa Nomor Soal Moh. Bangkit Saputra Adiva Laksana. W. A Azril Irawan Achmad Mutaqin Aulia wahyuningdyah Candra Dharma Wijaya Dyo Raharjanto

210 216 No Nama Siswa Nomor Soal Fadhli Akbar.M Fauzan Asharyanto Febriyan Dwi.K Indah Sulistyawati Izma Azzahra.P Lintang Ramadhani Mira Wulandari Moh. Imam Hanafi Moh. Azhizir. R Moh. Reza Wibowo Naufal Rizki Efendi Nisa Alya. F Nur Amin Zakaria Putri Septiasa.P.R Ridho Dwi.F Riska Anggita.P.S Sa diah Khoirun.N Saputra Cahya.V Sabrina Putri.G Wahyu Tegar.P. P Adinda Putri.M Reva Dita Setia.N Nabil Halim.B Tika Amelia

211 217 Soal No Nama Siswa Nomor Soal Moh. Bangkit Saputra Adiva Laksana. W. A Azril Irawan Achmad Mutaqin Aulia wahyuningdyah Candra Dharma Wijaya Dyo Raharjanto Fadhli Akbar.M Fauzan Asharyanto Febriyan Dwi.K Indah Sulistyawati Izma Azzahra.P Lintang Ramadhani Mira Wulandari Moh. Imam Hanafi Moh. Azhizir. R Moh. Reza Wibowo Naufal Rizki Efendi Nisa Alya. F Nur Amin Zakaria Putri Septiasa.P.R Ridho Dwi.F

212 218 No Nama Siswa Nomor Soal Riska Anggita.P.S Sa diah Khoirun.N Saputra Cahya.V Sabrina Putri.G Wahyu Tegar.P. P Adinda Putri.M Reva Dita Setia.N Nabil Halim.B Tika Amelia Soal No Nama Siswa Nomor Soal Moh. Bangkit Saputra Adiva Laksana. W. A Azril Irawan Achmad Mutaqin Aulia wahyuningdyah Candra Dharma Wijaya Dyo Raharjanto Fadhli Akbar.M Fauzan Asharyanto Febriyan Dwi.K

213 219 No Nama Siswa Nomor Soal Indah Sulistyawati Izma Azzahra.P Lintang Ramadhani Mira Wulandari Moh. Imam Hanafi Moh. Azhizir. R Moh. Reza Wibowo Naufal Rizki Efendi Nisa Alya. F Nur Amin Zakaria Putri Septiasa.P.R Ridho Dwi.F Riska Anggita.P.S Sa diah Khoirun.N Saputra Cahya.V Sabrina Putri.G Wahyu Tegar.P. P Adinda Putri.M Reva Dita Setia.N Nabil Halim.B Tika Amelia

214 220 Lampiran 27 Hasil Uji Validitas Soal Correlations Nomor Soal Skor total Nomor Soal Skor total No1 Pearson.232 No8 Pearson.261 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).210 Sig. (2-tailed).156 N 31 N 31 No2 Pearson.186 No9 Pearson,522 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).316 Sig. (2-tailed).003 N 31 N 31 No3 Pearson,747 ** No10 Pearson.199 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).000 Sig. (2-tailed).283 N 31 N 31 No4 Pearson.086 No11 Pearson,472 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).647 Sig. (2-tailed).007 N 31 N 31 No5 Pearson,379 * No12 Pearson.123 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).036 Sig. (2-tailed).509 N 31 N 31 No6 Pearson,663 ** No13 Pearson,471 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).000 Sig. (2-tailed).007 N 31 N 31 No7 Pearson,705 ** No14 Pearson.316 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).000 Sig. (2-tailed).084 N 31 N 31

215 221 Correlations Nomor Soal Skor total Nomor Soal Skor total No15 Pearson. a No22 Pearson.231 Correlation Correlation Sig. (2-tailed) Sig. (2-tailed).212 N 31 N 31 No16 Pearson.017 No23 Pearson,551 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).928 Sig. (2-tailed).001 N 31 N 31 No17 Pearson,777 ** No24 Pearson.263 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).000 Sig. (2-tailed).153 N 31 N 31 No18 Pearson,670 ** No25 Pearson.241 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).000 Sig. (2-tailed).191 N 31 N 31 No19 Pearson,562 ** No26 Pearson.242 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).001 Sig. (2-tailed).190 N 31 N 31 No20 Pearson.268 No27 Pearson.178 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).145 Sig. (2-tailed).338 N 31 N 31 No21 Pearson,725 ** No28 Pearson.249 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).000 Sig. (2-tailed).177 N 31 N 31

216 222 Correlations Nomor Soal Skor total Nomor Soal Skor total No29 Pearson.246 No36 Pearson,583 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).182 Sig. (2-tailed).001 N 31 N 31 No30 Pearson,426 * No37 Pearson,484 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).017 Sig. (2-tailed).006 N 31 N 31 No31 Pearson,433 * No38 Pearson,444 * Correlation Correlation Sig. (2-tailed).015 Sig. (2-tailed).012 N 31 N 31 No32 Pearson,492 ** No39 Pearson,391 * Correlation Correlation Sig. (2-tailed).005 Sig. (2-tailed).030 N 31 N 31 No33 Pearson,462 ** No40 Pearson.234 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).009 Sig. (2-tailed).205 N 31 N 31 No34 Pearson,406 * No41 Pearson,546 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).023 Sig. (2-tailed).001 N 31 N 31 No35 Pearson. a No42 Pearson,716 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed) Sig. (2-tailed).000 N 31 N 31

217 Correlations Nomor Soal Skor total Nomor Soal Skor total No43 No44 No45 No46 No47 No48 No Pearson,544 ** No50 Pearson,474 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).002 Sig. (2-tailed).007 N 31 N 31 Pearson,573 ** No51 Pearson,486 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).001 Sig. (2-tailed).006 N 31 N 31 Pearson,569 ** No52 Pearson,609 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).001 Sig. (2-tailed).000 N 31 N 31 Pearson,367 * No53 Pearson,391 * Correlation Correlation Sig. (2-tailed).042 Sig. (2-tailed).030 N 31 N 31 Pearson,569 ** No54 Pearson.282 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).001 Sig. (2-tailed).125 N 31 N 31 Pearson.304 No55 Pearson,572 ** Correlation Correlation Sig. (2-tailed).096 Sig. (2-tailed).001 N 31 N 31 Pearson,459 ** No56 Pearson Correlation Correlation Sig. (2-tailed).009 Sig. (2-tailed) N 31 N 31. a

218 224 Correlations Nomor Soal Skor total Nomor Soal Skor total No57 Pearson,416 * No64 Pearson,382 * Correlation Correlation Sig. (2-tailed).020 Sig. (2-tailed).034 N 31 N 31 No58 Pearson.260 No65 Pearson.225 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).158 Sig. (2-tailed).223 N 31 N 31 No59 Pearson,508 ** No66 Pearson.169 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).004 Sig. (2-tailed).363 N 31 N 31 No60 Pearson,489 ** No67 Pearson.321 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).005 Sig. (2-tailed).079 N 31 N 31 No61 Pearson,422 * No68 Pearson,388 * Correlation Correlation Sig. (2-tailed).018 Sig. (2-tailed).031 N 31 N 31 No62 Pearson,382 * No69 Pearson.275 Correlation Correlation Sig. (2-tailed).034 Sig. (2-tailed).135 N 31 N 31 No63 Pearson,493 ** No70 Pearson,371 * Correlation Correlation Sig. (2-tailed).005 Sig. (2-tailed).040 N 31 N 31 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

219 225 Lampiran 28 Hasil Uji Reliabilitas Soal Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted No3 28,52 95,591,713,931 No5 28,65 99,170,314,935 No6 28,52 96,058,662,932 No7 28,42 96,185,713,931 No9 28,32 98,759,499,933 No11 28,52 97,725,483,933 No13 28,48 98,325,430,934 No17 28,77 94,914,772,931 No18 28,68 96,226,614,932 No19 28,52 97,458,511,933 No21 28,52 95,458,727,931 No23 28,68 96,692,566,933 No30 28,35 99,437,376,934 No31 28,52 98,658,384,934 No32 28,68 97,692,464,934 No33 28,23 100,514,405,934 No34 28,68 98,492,382,934 No36 28,39 97,378,602,932 No37 28,29 99,613,423,934 No38 28,52 98,391,412,934 No39 28,48 98,858,373,934 No41 28,68 97,226,511,933 No42 28,45 96,323,670,932 No43 28,32 98,759,499,933 No44 28,52 96,658,597,932 No45 28,55 96,923,558,933 No46 28,42 99,585,318,935 No47 28,35 97,970,563,933 No49 28,42 98,452,448,934 No50 28,39 98,645,448,934 No51 28,55 97,923,453,934 No52 28,39 97,512,585,933 No53 28,74 99,198,316,935 No55 28,29 99,013,513,933 No57 28,52 98,325,419,934 No59 28,29 99,413,453,934 No60 28,52 97,925,462,934 No61 28,39 98,845,424,934 No62 28,52 98,991,349,935 No63 28,26 99,865,441,934 No64 28,52 98,925,356,934 No68 28,52 98,991,349,935 No70 28,48 98,725,387,934

220 226 Lampiran 29 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal No No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan No No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan ,65 Sedang ,71 Mudah ,52 Sedang ,84 Mudah ,65 Sedang ,65 Sedang ,74 Mudah ,61 Sedang ,84 Mudah ,74 Mudah ,65 Sedang ,81 Mudah ,68 Sedang ,74 Mudah ,39 Sedang ,77 Mudah ,48 Sedang ,61 Sedang ,65 Sedang ,77 Mudah ,65 Sedang ,42 Sedang ,48 Sedang ,87 Mudah ,81 Mudah ,65 Sedang ,65 Sedang ,87 Mudah ,48 Sedang ,65 Sedang ,94 Mudah ,77 Mudah ,48 Sedang ,65 Sedang ,77 Mudah ,90 Mudah ,87 Mudah ,65 Sedang ,65 Sedang ,65 Sedang ,68 Sedang ,68 Sedang ,48 Sedang

221 227 Lampiran 30 Hasil Analisis Daya Beda Soal No No Soal Daya Beda Kiteria No No Soal Daya Beda Kriteria ,73 Baik sekali ,60 Baik ,35 Cukup ,33 Cukup ,48 Baik ,48 Baik ,53 Baik ,54 Baik ,33 Cukup ,28 Cukup ,48 Baik ,47 Baik ,28 Baik ,40 Cukup ,75 Baik sekali ,47 Baik ,55 Baik ,41 Baik ,60 Baik ,47 Baik ,73 Baik sekali ,30 Cukup ,68 Baik ,27 Cukup ,27 Cukup ,35 Cukup ,22 Cukup ,27 Cukup ,42 Baik ,35 Cukup ,13 Jelek ,47 Baik ,55 Baik ,35 Cukup ,47 Baik ,20 Jelek ,27 Cukup ,48 Baik ,35 Cukup ,35 Cukup ,41 Baik ,41 Baik ,42 Baik

222 Lampiran KISI-KISI SOAL TES AWAL DAN AKHIR Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Pepedan Kelas / Semester : III / 2 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : Uang dan Pengelolaan Uang Standar Kompetensi: 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal Sejarah Uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Indikator Soal Jenis Soal Ranah Nomor Tingkat Kesukaran Soal Kunci Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit Jawaban 1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat tukar. Pilihan Ganda C1 1 D 2. Siswa dapat menjelaskan pengertian barter. Pilihan Ganda C2 2 A 3. Siswa dapat menyebutkan uang yang beredar di Pilihan masyarakat. Ganda C1 3 C 4. Siswa dapat menjelaskan bahan pembuat uang zaman Pilihan dahulu dan sekarang. Ganda C2 4 C 5. Siswa dapat menyebutkan jenis uang kartal. Pilihan Ganda C1 5 C 6. Siswa dapat menyebutkan jenis uang giral. Pilihan Ganda C1 6 B 7. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri uang logam. Pilihan Ganda C1 7 B 8. Disajikan gambar, siswa dapat menghitung Pilihan penggunaan uang. Ganda C3 8 C 9. Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat Pilihan mengklasifikasi ciri-ciri uang kertas. Ganda C3 9 C 10. Siswa dapat menjelaskan kelebihan uang logam. Pilihan C2 10 D

223 229 Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Ganda 11. Siswa dapat mengidentifikasi nominal uang yang beredar di Indonesia. Pilihan Ganda 12. Siswa dapat menyebutkan mata uang suatu negara. Pilihan Ganda 13. Disajikan jenis-jenis uang, siswa dapat Pilihan mengklasifikasikan jenis uang giral. Ganda 14. Siswa dapat menyebutkan lembaga pencetak pengedar Pilihan uang di Indonesia. Ganda 15. Disajikan gambar, siswa dapat menyebutkan jenis Pilihan uang. Ganda 16. Siswa dapat mengklasifikasikan kepemilikan bank di Pilihan Indonesia. Ganda 17. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang kartal. Pilihan Ganda 18. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang giral. Pilihan Ganda 19. Siswa dapat menjelaskan kegunaan uang. Pilihan Ganda 20. Siswa dapat menyebutkan sikap yang tidak baik Pilihan terhadap uang. Ganda 21. Siswa dapat mengidentifikasi syarat suatu benda Pilihan dijadikan sebagai uang. Ganda 22. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengelola uang Pilihan dengan baik. Ganda 23. Siswa dapat menjelaskan cara mengelola uang yang Pilihan baik. Ganda 24. Siswa dapat mengidentifikasi contoh barter. Pilihan Ganda Ranah Kognitif Nomor Soal Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit Kunci Jawaban C3 11 D C1 12 C C3 13 D C1 14 C C1 15 B C2 16 A C2 17 D C2 18 D C2 19 B C3 20 B C3 21 B C2 22 C C1 23 A C3 24 C

224 230 Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Ranah Nomor Tingkat Kesukaran Soal Kunci Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit Jawaban 25. Siswa dapat mengidentifikasi alat tukar berupa uang Pilihan barang. Ganda C3 25 D 26. Siswa dapat mengurutkan nominal uang logam. Pilihan Ganda C2 26 B 27. Siswa dapat mengurutkan nominal uang kertas. Pilihan Ganda C2 27 B 28. Siswa dapat menyebutkan nama pahlawan yang Pilihan terdapat pada uang kertas. Ganda C1 28 D 29. Siswa dapat mengidentifikasi kegunaan uang sebagai Pilihan alat tukar. Ganda C3 29 C 30. Siswa dapat mengidentifikasi contoh pola hidup Pilihan hemat. Ganda C3 30 D 31. Siswa dapat menjelaskan pengertian penghasilan. Pilihan Ganda C2 31 A 32. Siswa dapat mengidentifikasi tempat penukaran uang Pilihan giral. Ganda C3 32 B 33. Siswa dapat mengidentifikasi contoh pengelolaan Pilihan uang. Ganda C3 33 B 34. Siswa dapat mengidentifikasi fungsi uang sebagai alat Pilihan pemindah kekayaan. Ganda C3 34 D 35. Siswa dapat mengidentifikasi fungsi uang sebagai alat Pilihan pembayaran. Ganda C3 35 B Jumlah Soal

225 231 Lampiran 32 TES AWAL DAN AKHIR Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas/Semester : III / 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Alokasi Waktu : 40 menit Petunjuk: - Tulislah nama, nomor absen dan kelas pada kolom yang disediakan! - Perhatikan soal dengan teliti! - Kerjakan soal secara mandiri! Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Berikut merupakan salah satu alat tukar, kecuali. a. emas c. uang b. barang d. jasa 2. Kegiatan tukar menukar barang pada zaman dahulu disebut. a. barter c. sewa b. jual beli d. pinjam 3. Jenis uang yang beredar di masyarakat yaitu uang. a. kartal dan kertas c. giral dan kartal b. kartal dan logam d. giral dan kertas 4. Bahan pembuat uang kartal yaitu. a. karet dan seng c. kertas dan logam b. plastik dan logam d. kertas dan plastik 5. Uang kartal yang beredar di masyarakat terdiri dari... a. uang kartal dan uang giral c. uang logam dan uang kertas b. uang kertas dan uang kartal d. uang giral dan uang logam 6. Cek termasuk jenis uang. a. logam c. kertas b. giral d. kartal 7. Ciri-ciri uang logam yaitu... a. terdapat tanda tangan Gubernur Bank Indonesia b. terbuat dari logam c. nilai nominal tidak tercantum d. terbuat dari kertas

226 Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar uang di atas jika dibelikan pensil seharga Rp ,00, sisanya. a. Rp ,00 c. Rp ,00 b. Rp ,00 d. Rp ,00 9. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1. Berbentuk bundar 2. Bertanda tangan Gubernur Bank Indonesia 3. Terbuat dari kertas 4. Terbuat dari logam Berdasarkan pernyataan di atas, ciri- ciri uang kertas yaitu... a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 b. 1 dan 3 d. 3 dan Tidak mudah lusuh dan tahan lama merupakan ciri uang... a. kertas c. cek b. giro d. logam 11. Berikut merupakan uang logam yang beredar di Negara kita, kecuali. a. Rp. 100,00 c. Rp ,00 b. Rp. 500,00 d. Rp , Ringgit merupakan mata uang Negara... a. Indonesia c. Malaysia b. Filipina d. Australia 13. Perhatikan pernyataan di bawah ini! A. Cek B. Giro C. Wesel D. Uang logam Yang bukan termasuk jenis uang giral yaitu. a. I c. III b. II d. IV 14. Perusahaan yang bertugas mencetak uang di Negara Indonesia yaitu... a. Perusahaan Asing c. Perum Peruri b. Perum Percetakan Negara d. Departemen Keuangan

227 Perhatikan gambar berikut ini! 1) 3) 2) 4) Jenis uang kartal ditunjukkan nomor... a. 1) dan 3) c. 3) dan 4) b. 2) dan 3) d. 1) dan 4) 16. Di bawah ini merupakan bank milik swasta yaitu... a. Bank Danamon c. Bank Tabungan Negara b. Bank Negara Indonesai d. Bank Indonesia 17. Alat pembayaran berupa uang kertas dan uang logam yang dapat langsung digunakan disebut... a. nilai kartal c. uang nominal b. uang giral d. uang kartal 18. Alat pembayaran dalam bentuk surat berharga disebut... a. uang kartal c. uang nominal b. nilai uang d. uang giral 19. Uang bisa digunakan untuk membeli dan menjual barang, hal tersebut merupakan kegunaan uang sebagai... a. alat pinjam c. alat hitung b. alat tukar d. alat ukur 20. Kebiasaan menghambur-hamburkan uang termasuk perbuatan yang... a. baik c. terpuji b. tercela d. patut ditiru 21. Syarat suatu benda dapat dijadikan sebagai uang yaitu. a. sulit dibawa c. mudah rusak b. tahan lama d. satu macam

228 Berikut merupakan keuntungan dari kegiatan menabung, kecuali. a. menghemat uang c. menghabiskan uang b. menambah kekayaan d. mendapat bunga 23. Salah satu cara mengelola uang dengan baik yaitu. a. mengatur uang saku c. membeli semua mainan b. ditabung semuanya d. membelanjakan semuanya 24. Mail memiliki kelereng, kemudian ditukar dengan layang-layang milik Upin. Mail dan Upin sedang melakukan kegiatan. a. jual beli c. barter b. pinjaman d. jasa 25. Di bawah ini merupakan alat tukar yang berupa uang barang, kecuali... a. emas c. tembaga b. perak d. plastik 26. Urutan uang logam berikut dari nominal terbesar hingga terkecil yaitu... a. Rp. 100,00; Rp. 200,00; Rp. 500,00; Rp ,00 b. Rp ,00; Rp. 500,00; Rp. 200,00; Rp. 100,00 c. Rp. 100,00; Rp ,00; Rp. 200,00; Rp. 500,00 d. Rp. 500,00; Rp. 100,00; Rp. 200,00; Rp , Urutan uang kertas berikut dari nominal terbesar hingga terkecil yaitu... a. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 b. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 c. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00 d. Rp ,00; Rp ,00; Rp ,00; Rp , Perhatikan gambar di bawah ini! Nama pahlawan yang tertera pada gambar di atas yaitu... a. Pangeran Antasari c. Pattimura b. Otto Iskandar Dinata d. Tuanku Imam Bojol 29. Andi menginginkan mobil-mobilan yang dijual di pasar. Kemudian ibunya membeli mainan tersebut kepada pedagangan di pasar. Hal tersebut menunjukkan fungsi uang sebagai... a. alat pembayaran utang c. alat tukar b. alat satuan hitung d. alat penimbun kekayaan

229 Contoh pola hidup hemat yaitu... a. menggunakan uang secara berlebihan b. menghabiskan semua uang yang diberi oleh ibu c. membagikan uang ke teman-teman d. mengelola uang dengan baik dan penuh perhitungan 31. Penghasilan yang diperoleh seseorang disebut... a. pendapatan c. peminjaman b. pengeluaran d. utang 32. Cek dapat diuangkan dengan cara... a. membayar ke Telkom c. melalui Pos Indonesia b. dicairkan di Bank d. melalui biro jasa 33. Menyisihkan sebagian uang untuk berjaga-jaga dan untuk persiapan hari mendatang disebut... a. meminta uang c. uang bulanan b. menabung d. membeli 34. Kekayaan dapat dihitung dengan uang karena uang mempunyai fungsi sebagai... a. alat tukar c. alat penimbun kekayaan b. alat pembayaran d. alat satuan hitung 35. Berikut ini merupakan fungsi uang sebagai alat pembayaran, kecuali... a. membayar pajak c. melunasi kredit motor b. menabung di bank d. membayar SPP

230 236 Lampiran 33 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga DAFTAR NILAI TES AWAL DAN AKHIR KELAS EKSPERIMEN No. NIS Nama Tes Awal Tes Akhir Arif Budiman Abu Syarif Alvia Syahar Angga Dwi Saputra Deni Irawan Dhanang Tri Pambudi Doni Irawan Hikmah Ilham Tri Prasetyo Kharis Hermawan Nafiza Nur Arisqi Siti Nurjanah Tia Lorenza Unaiz Vemmas Tsani Saputra David Saputra Yonathan 66 94

231 237 Lampiran 34 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga DAFTAR NILAI TES AWAL DAN AKHIR KELAS KONTROL No. NIS Nama Tes Awal Tes Akhir Yuliaty Abim Cahyo Oktafiano Dian Chomsatun Ferdian Tri Anggoro Handika Prasetyo Dwi Cahyo Iman Wicaksono Meindah Nur Azizah Nafis Nurul Umuhani Naila Syakiratul Rizkiah Nur Anisa Osamah Rizki Pandu Pranowo Tasya Nasila Qisti Wahyu Dwi Suwarno 37 71

232 238 Lampiran 35 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN PSIKOMOTOR KELAS EKSPERIMEN No. NIS Nama Hasil Belajar Arif Budiman Abu Syarif Alvia Syahar Angga Dwi Saputra Deni Irawan Dhanang Tri Pambudi Doni Irawan Hikmah Ilham Tri Prasetyo Kharis Hermawan Nafiza Nur Arisqi Siti Nurjanah Tia Lorenza Unaiz Vemmas Tsani Saputra David Saputra Yonathan 92

233 239 Lampiran 36 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN UPTD KECAMATAN KARANGMONCOL Jl. Gerilya Siliwangi No. 2 Desa Pededan Kec. Karangmoncol Kab. Purbalingga DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN PSIKOMOTOR KELAS KONTROL No. NIS Nama Hasil Belajar Yuliaty Abim Cahyo Oktafiano Dian Chomsatun Ferdian Tri Anggoro Handika Prasetyo Dwi Cahyo Iman Wicaksono Meindah Nur Azizah Nafis Nurul Umuhani Naila Syakiratul Rizkiah Nur Anisa Osamah Rizki Pandu Pranowo Tasya Nasila Qisti Wahyu Dwi Suwarno 75

234 240 Lampiran 37 REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN PELAKSANAAN MODEL WORD SQUARE BAGI GURU DI KELAS EKSPERIMEN Nama Peneliti : Aulia Fuadah Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas : III (tiga) Mata Pelajaran: IPS Waktu : 3 x 35 menit Tanggal : 4, 14, 18 April 2015 Petunjuk Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Penjelasan Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak Aspek yang No. Diamati 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran Deskriptor Tujuan pembelajaran disampaikan dengan jelas menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Penjelasan tujuan pembelajaran disampaikan secara runtut / sistematis. Penjelasan tujuan pembelajaran disampaikan secara lengkap. Penyampaian tujuan pembelajaran dilakukan secara efisien. Materi disampaikan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penjelasan materi disampaikan secara runtut/sistematis. Penjelasan materi disampaikan secara lengkap. Penyampaian materi dilakukan secara efisien dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Skor Pert 1 Pert 2 Pert

235 Aspek yang No. Diamati 3. Guru membagi kelompok dan menjelaskan tugas setiap kelompok 4. Guru menjelaskan aturan main dalam mencari kata-kata pada kotak yang tersedia 5. Guru mengamati kerja kelompok dan membimbing siswa 6. Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran 7. Guru memberikan tindak lanjut Deskriptor Penjelasan pembagian kelompok disampaikan secara jelas dengan bahasa yang komunikatif. Penjelasan tugas kelompok disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Kondisi kelas selalu terkontrol dengan baik. Siswa berdiskusi sesuai dengan perintah guru. Aturan permainan disampaikan dengan jelas. Penjelasan disampaikan secara runtut/sistematis. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Penjelasan disampaikan secara lengkap. Pengamatan kerja kelompok dilakukan secara menyeluruh. Pemberian bimbingan dilakukan dengan penuh kesabaran. Penjelasan disampaikan secara lengkap dengan menggunakan bahasa yang komunikatif. Pembimbingan dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Simpulan pembelajaran disampaikan secara lengkap. Penyampaian simpulan melibatkan sebagian besar siswa. Simpulan disampaikan secara sistematis. Simpulan yang disampaikan padat, ringkas, dan jelas menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Guru menjelaskan kembali materi yang dianggap sulit oleh siswa. Guru memberikan tugas atau latihan untuk dikerjakan di rumah. Guru memberikan tugas kepada 241 Skor Pert 1 Pert 2 Pert

236 242 No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 siswa untuk membaca materi pada pertemuan selanjutnya. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. Skor Total Persentase Nilai (%) 75 85,7 92,9 Skor maksimal = 28 Persentase pelaksanaan model Word Square = Purbalingga, April 2015 Observer,

237 243 Lampiran 38 REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN PELAKSANAAN MODEL WORD SQUARE BAGI SISWA DI KELAS EKSPERIMEN Nama Peneliti : Aulia Fuadah Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas : III (tiga) Mata Pelajaran: IPS Waktu : 3 x 35 menit Tanggal : 4, 14, 18 April 2015 Petunjuk Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Penjelasan Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak No. Aspek yang Diamati Indikator Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan Siswa tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan antusias. oleh guru Siswa memperhatikan guru selama penyampaian materi. Siswa tidak melakukan aktivitas lain selain mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru Siswa melakukan tanya jawab Siswa memahami pertanyaan yang diajukan oleh guru. Semua siswa aktif dalam kegiatan dengan guru tanya jawab. Siswa menyampaikan pendapat atau jawaban dengan bahasa yang santun. Siswa mengikuti kegiatan tanya jawab dengan antusias Siswa Siswa memahami penjelasan 3 4 4

238 244 No. Aspek yang Diamati berkelompok sesuai dengan pengarahan dari guru 4. Siswa mencari kata-kata dalam kotak sesuai dengan materi yang dipelajari 5. Siswa saling bekerja sama dalam mencari kata-kata dalam kotak 6. Siswa mendiskusikan kata-kata yang ditemukan dalam kotak bersama teman sekelompoknya 7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian Indikator pembentukan kelompok yang disampaikan guru. Siswa menerima kelompok yang telah dibentuk oleh guru. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya. Siswa berkelompok dengan kondusif. Siswa mencari kata-kata dalam kotak yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari. Siswa antusias dalam mencari katakata dalam kotak. Sebagian besar siswa terlibat aktif dalam pencarian kata-kata dalam kotak. Siswa tidak mengganggu kelompok lain. Siswa bekerjasama dengan kelompoknya. Siswa memotivasi kelompoknya untuk menemukan kata-kata dalam kotak. Siswa menegur anggota kelompok yang tidak mau bekerjasama. Siswa saling memberikan semangat untuk menyelesaikan pencarian katakata dalam kotak. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya tentang penjelasan katakata yang ditemukan dalam kotak. Penjelasan disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Diskusi kelompok berjalan dengan kondusif. Siswa berdiskusi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan bimbingan guru. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan suara lantang. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan intonasi yang Skor Pert 1 Pert 2 Pert

239 245 No. Aspek yang Diamati Indikator Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 jelas. Siswa memperhatikan presentasi kelompok lain dengan tenang. Skor total Persentase nilai (%) 75 82,1 92,9 Skor maksimal = 28 Persentase pelaksanaan model Word Square = Purbalingga, April 2015 Observer,

240 246 Lampiran 39 REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN PELAKSANAAN MODEL WORD SQUARE BAGI GURU DI KELAS KONTROL Nama Peneliti : Aulia Fuadah Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas : III (tiga) Mata Pelajaran: IPS Waktu : 3 x 35 menit Tanggal : 2, 9, dan 16 April 2015 Petunjuk Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Penjelasan Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak Aspek yang No. Diamati 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran Deskriptor Tujuan pembelajaran disampaikan dengan jelas menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Penjelasan tujuan pembelajaran disampaikan secara runtut / sistematis. Penjelasan tujuan pembelajaran disampaikan secara lengkap. Penyampaian tujuan pembelajaran dilakukan secara efisien. Materi disampaikan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penjelasan materi disampaikan secara runtut/sistematis. Penjelasan materi disampaikan secara lengkap. Penyampaian materi dilakukan secara efisien dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Skor Pert 1 Pert 2 Pert

241 Aspek yang No. Diamati 3. Guru membagi kelompok dan menjelaskan tugas setiap kelompok 4. Guru menjelaskan aturan main dalam mencari kata-kata pada kotak yang tersedia 5. Guru mengamati kerja kelompok dan membimbing siswa 6. Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran 7. Guru memberikan tindak lanjut Deskriptor Penjelasan pembagian kelompok disampaikan secara jelas dengan bahasa yang komunikatif. Penjelasan tugas kelompok disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Kondisi kelas selalu terkontrol dengan baik. Siswa berdiskusi sesuai dengan perintah guru. Aturan permainan disampaikan dengan jelas. Penjelasan disampaikan secara runtut/sistematis. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Penjelasan disampaikan secara lengkap. Pengamatan kerja kelompok dilakukan secara menyeluruh. Pemberian bimbingan dilakukan dengan penuh kesabaran. Penjelasan disampaikan secara lengkap dengan menggunakan bahasa yang komunikatif. Pembimbingan dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Simpulan pembelajaran disampaikan secara lengkap. Penyampaian simpulan melibatkan sebagian besar siswa. Simpulan disampaikan secara sistematis. Simpulan yang disampaikan padat, ringkas, dan jelas menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Guru menjelaskan kembali materi yang dianggap sulit oleh siswa. Guru memberikan tugas atau latihan untuk dikerjakan di rumah. Guru memberikan tugas kepada 247 Skor Pert 1 Pert 2 Pert

242 248 No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 siswa untuk membaca materi pada pertemuan selanjutnya. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. Skor Total Persentase Nilai (%) 64,3 64,3 71,4 Skor maksimal = 28 Persentase pelaksanaan model Word Square = Purbalingga, April 2015 Observer,

243 249 Lampiran 40 REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN PELAKSANAAN MODEL WORD SQUARE BAGI SISWA DI KELAS KONTROL Nama Peneliti : Aulia Fuadah Sekolah : SD Negeri 1 Pepedan Kelas : III (tiga) Mata Pelajaran: IPS Waktu : 3 x 35 menit Tanggal : 2, 9, dan 16 April 2015 Petunjuk Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Penjelasan Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak No. Aspek yang Diamati Indikator Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 1. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan Siswa tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan antusias. oleh guru Siswa memperhatikan guru selama penyampaian materi. Siswa tidak melakukan aktivitas lain selain mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru Siswa melakukan tanya jawab Siswa memahami pertanyaan yang diajukan oleh guru. Semua siswa aktif dalam kegiatan dengan guru tanya jawab. Siswa menyampaikan pendapat atau jawaban dengan bahasa yang santun. Siswa mengikuti kegiatan tanya jawab dengan antusias Siswa Siswa memahami penjelasan 3 4 4

244 250 No. Aspek yang Diamati berkelompok sesuai dengan pengarahan dari guru 4. Siswa mencari kata-kata dalam kotak sesuai dengan materi yang dipelajari 5. Siswa saling bekerja sama dalam mencari kata-kata dalam kotak 6. Siswa mendiskusikan kata-kata yang ditemukan dalam kotak bersama teman sekelompoknya 7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian Indikator pembentukan kelompok yang disampaikan guru. Siswa menerima kelompok yang telah dibentuk oleh guru. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya. Siswa berkelompok dengan kondusif. Siswa mencari kata-kata dalam kotak yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari. Siswa antusias dalam mencari katakata dalam kotak. Sebagian besar siswa terlibat aktif dalam pencarian kata-kata dalam kotak. Siswa tidak mengganggu kelompok lain. Siswa bekerjasama dengan kelompoknya. Siswa memotivasi kelompoknya untuk menemukan kata-kata dalam kotak. Siswa menegur anggota kelompok yang tidak mau bekerjasama. Siswa saling memberikan semangat untuk menyelesaikan pencarian katakata dalam kotak. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya tentang penjelasan katakata yang ditemukan dalam kotak. Penjelasan disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Diskusi kelompok berjalan dengan kondusif. Siswa berdiskusi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan bimbingan guru. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan suara lantang. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan intonasi yang Skor Pert 1 Pert 2 Pert

245 251 No. Aspek yang Diamati Indikator Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 jelas. Siswa memperhatikan presentasi kelompok lain dengan tenang. Skor total Persentase nilai (%) 32,1 35,7 35,7 Skor maksimal = 28 Persentase pelaksanaan model Word Square = Purbalingga, April 2015 Observer,

246 252 Lampiran 41 HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APKG 1 DI KELAS EKSPERIMEN A. Identitas Mahasiswa yang dinilai 1. Nama : Aulia Fuadah 2. NIM : Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Pepedan 4. Kelas : III (tiga) 5. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit 6. Tanggal : 4, 14, 18 April 2015 B. Petunjuk Penggunaan Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Penjelasan Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak No. Aspek yang Diamati 1. Indikator Pembelajaran : 2. Tujuan Pembelajaran Deskriptor Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur/diobservasi. Berisi kompetensi yang operasional yang dapat dicapai. Dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari KD. Minimal memuat komponen siswa, kata kerja operasional, kondisi, dan materi. Berurutan secara logis dari yang mudah ke Tanda Cek ( ) Skor 4 4

247 No. Aspek yang Diamati Deskriptor yang sukar, dari yang sederhana ke yang komplek, dari yang konkret ke yang abstrak, dan dari ingatan hingga kreasi. 3. Materi Ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan. ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Siswa. Sesuai dengan perkembangan IPTEKS. 4. Alokasi Waktu Mencantumkan alokasi waktu secara keseluruhan. Mencantumkan waktu untuk setiap kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. Alokasi waktu untuk kegiatan inti lebih dari jumlah waktu kegiatan awal dan akhir. 5. Metode Pembelajaran Alokasi waktu sesuai dengan materi. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar. Menggunakan multimetode. Tanda Cek ( ) 6. Kegiatan Dilakukan secara interaktif, inspiratif, Pembelajaran menyenangkan, menantang. Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta - 3 psikologis peserta didik. Memuat kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir dan dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 7. Penilaian Sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Memuat teknik tes dan nontes. Mengarah ke berfikir tingkat tinggi. - 3 Instrumen penilaian disertai kunci jawaban dan kriteria penilaian. 8. Sumber Belajar/ Penentuan sumber belajar/media didasarkan Skor 4 4 4

248 254 No. Aspek yang Diamati Media Deskriptor pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penentuan sumber belajar/media didasarkan pada materi ajar, kegiatan pembelajaran. Penentuan sumber belajar/media didasarkan pada indikator pencapaian kompetensi. Penentuan sumber belajar/media sesuai dengan lingkungan siswa (misal : referensi tertulis, lingkungan, narasumber, TV, dll). Tanda Cek ( ) Skor Skor Total 30 Nilai APKG 1 93,75 Purbalingga, April 2015 Observer,

249 255 Lampiran 42 REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APKG 2 DI KELAS EKSPERIMEN A. Identitas Mahasiswa yang dinilai 1. Nama : Aulia Fuadah 2. NIM : Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Pepedan 4. Kelas : III (tiga) 5. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit 6. Tanggal : 4, 14, dan 18 April 2015 B. Petunjuk Penggunaan Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Penjelasan Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak No. Aspek yang Diamati 1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru : 2. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru : Deskriptor Memotivasi peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang lugas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam terkembang dan belajar dari aneka sumber. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta Skor Pert 1 Pert 2 Pert

250 256 No. Aspek yang Diamati 3. Elaborasi 1 Dalam Kegiatan elaborasi, guru : 4. Elaborasi 2 Dalam Kegiatan elaborasi, guru : 5. Konfirmasi 1 Dalam kegiatan konfirmasi, guru : 6. Konfirmasi 2 Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Deskriptor Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. Membiasakan peserta didik mernbaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan. Memberikan umpan batik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator; membantu menyelesaikan masalah Memberi acuan agar peserta didik dapat

251 257 No. Aspek yang Diamati 7. Kemampuan Mengelola Kelas 8. Keterapan antara Waktu dan Materi Pelajaran 9. Menyampaikan Materi sesuai dengan Hierarki Belajar dan Karakter Siswa 10. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, Guru : Deskriptor melakukan pengecekan hasil eksplorasi. Memberi informasi pada peserta didik untuk bereksplorasi lebih jauh. Memberikan motivasi kepada peserta didik Yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan rencana. Menciptakan iklim kelas yang kondusif. Tidak terjadi penundaan kegiatan selama pembelajaran. Tidak terjadi penyimpangan selama pembelajaran. Dimulai sesuai dengan rencana. Waktu digunakan dengan cermat. Tidak terburu-buru/diperlambat. Diakhiri sesuai dengan rencana. Dari konkret ke abstrak. Materi berkaitan dengan materi lain. Bermuara pada simpulan. Dari hal yang telah diketahui siswa (ZPD = Zone Proximal Development). Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran. Melakukan penilaian/refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Skor Pert 1 Pert 2 Pert Skor total Nilai APKG 2 87,5 92,5 95 Purbalingga, April 2015 Observer,

252 258 Lampiran 43 HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APKG 1 DI KELAS KONTROL A. Identitas Mahasiswa yang dinilai 1. Nama : Aulia Fuadah 2. NIM : Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Pepedan 4. Kelas : III (tiga) 5. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit 6. Tanggal : 2, 9, dan 16 April 2015 B. Petunjuk Penggunaan Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Penjelasan Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak No. Aspek yang Diamati 1. Indikator Pembelajaran : 2. Tujuan Pembelajaran Deskriptor Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur/diobservasi. Berisi kompetensi yang operasional yang dapat dicapai. Dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari KD. Minimal memuat komponen siswa, kata kerja operasional, kondisi, dan materi. Berurutan secara logis dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang komplek, Tanda Cek ( ) Skor 4 4

253 No. Aspek yang Diamati Deskriptor dari yang konkret ke yang abstrak, dan dari ingatan hingga kreasi. 3. Materi Ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan. ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Siswa. Sesuai dengan perkembangan IPTEKS. 4. Alokasi Waktu Mencantumkan alokasi waktu secara keseluruhan. Mencantumkan waktu untuk setiap kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. Alokasi waktu untuk kegiatan inti lebih dari jumlah waktu kegiatan awal dan akhir. 5. Metode Pembelajaran 6. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu sesuai dengan materi. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar. Menggunakan multimetode. Dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang. Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Memuat kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir dan dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tanda Cek ( ) 7. Penilaian Sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Memuat teknik tes dan nontes. Mengarah ke berfikir tingkat tinggi. - Instrumen penilaian disertai kunci jawaban dan kriteria penilaian. 8. Sumber Belajar/ Penentuan sumber belajar/media didasarkan Media pada standar kompetensi dan kompetensi dasar Skor

254 260 No. Aspek yang Diamati Deskriptor Penentuan sumber belajar/media didasarkan pada materi ajar, kegiatan pembelajaran. Penentuan sumber belajar/media didasarkan pada indikator pencapaian kompetensi. Penentuan sumber belajar/media sesuai dengan lingkungan siswa (misal : referensi tertulis, lingkungan, narasumber, TV, dll). Tanda Cek ( ) Skor Skor Total 30 Nilai APKG 1 93,75 Purbalingga, April 2015 Observer,

255 261 Lampiran 44 REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APKG 2 DI KELAS KONTROL A. Identitas Mahasiswa yang dinilai 1. Nama : Aulia Fuadah 2. NIM : Tempat Mengajar : SD Negeri 1 Pepedan 4. Kelas : III (tiga) 5. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit 6. Tanggal : 2, 9, dan 16 April 2015 B. Petunjuk Penggunaan Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan jika deskriptor yang disediakan tampak. Skala Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Penjelasan Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak Jika empat deskriptor tampak No. Aspek yang Diamati 1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru : 2. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru : Deskriptor Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 Memotivasi peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus Melibatkan peserta didik mencari informasi yang lugas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam terkembang dan belajar dari aneka sumber Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta

256 262 No. Aspek yang Diamati 3. Elaborasi 1 Dalam Kegiatan elaborasi, guru : 4. Elaborasi 2 Dalam Kegiatan elaborasi, guru : 5. Konfirmasi 1 Dalam kegiatan konfirmasi, guru : 6. Konfirmasi 2 Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Deskriptor Skor Pert 1 Pert 2 Pert 3 didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. Membiasakan peserta didik mernbaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan. Memberikan umpan batik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator; membantu menyelesaikan masalah Memberi acuan agar peserta didik dapat

257 263 No. Aspek yang Diamati 7. Kemampuan Mengelola Kelas 8. Keterapan antara Waktu dan Materi Pelajaran 9. Menyampaikan Materi sesuai dengan Hierarki Belajar dan Karakter Siswa 10. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, Guru : Deskriptor melakukan pengecekan hasil eksplorasi. Memberi informasi pada peserta didik untuk bereksplorasi lebih jauh. Memberikan motivasi kepada peserta didik Yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan rencana. Menciptakan iklim kelas yang kondusif. Tidak terjadi penundaan kegiatan selama pembelajaran. Tidak terjadi penyimpangan selama pembelajaran. Dimulai sesuai dengan rencana. Waktu digunakan dengan cermat. Tidak terburu-buru/diperlambat. Diakhiri sesuai dengan rencana. Dari konkret ke abstrak. Materi berkaitan dengan materi lain. Bermuara pada simpulan. Dari hal yang telah diketahui siswa (ZPD = Zone Proximal Development). Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran. Melakukan penilaian/refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Skor Pert 1 Pert 2 Pert Skor total Nilai APKG 2 87, ,5 Purbalingga, April 2015 Observer,

258 264 Lampiran 45 Hasil Uji Normalitas Nilai Hasil Belajar Siswa Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Eksperimen ,0% 0 0,0% ,0% Kontrol 14 93,3% 1 6,7% ,0% Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Eksperimen,155 15,200 *,942 15,406 Kontrol,218 14,069,903 14,126 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

259 265 Lampiran 46 Hasil Uji Homogenitas Nilai Hasil Belajar Siswa Nilai Test Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Kelas A 15 89,60 5,221 1,348 Kelas B 14 82,07 6,978 1,865 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Sig. Nilai Test Equal variances assumed,875,358 Equal variances not assumed

260 266 Lampiran 47 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Nilai Hasil Belajar Siswa Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Kelas A 15 89,60 5,221 1,348 Nilai Test Kelas B 14 82,07 6,978 1,865 Nilai Test Equal variances assumed Equal variances not assumed Independent Samples Test t-test for Equality of Means t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 3,305 27,003 7,529 2,278 2,855 12,202 3,272 24,040,003 7,529 2,301 2,780 12,277

261 267 Lampiran 48 Hasil Pengujian One Sample t Test Nilai Hasil Belajar Siswa One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean kelas eksperimen 15 89,60 5,221 1,348 kelas eksperimen One-Sample Test Test Value = 82.0 t df Sig. (2- tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 5,638 14,000 7,600 4,71 10,49

262 268 Lampiran 49 Surat Ijin Penelitian

263 Lampiran 50 Surat Keterangan Uji Coba Instrumen 269

264 Lampiran 51 Surat Keterangan Penelitian 270

265 271 Lampiran 52 FOTO PEMBELAJARAN DI KELAS EKSPERIMEN Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok Guru menyuruh siswa membaca buku relevan

266 272 Guru membimbing kelompok L

267 273 Lampiran 53 FOTO PEMBELAJARAN DI KELAS KONTROL Guru menjelaskan materi Siswa mencatat materi

268 Diskusi kelompok 274

KEEFEKTIFAN MODEL SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 MOJO KABUPATEN PEMALANG

KEEFEKTIFAN MODEL SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 MOJO KABUPATEN PEMALANG KEEFEKTIFAN MODEL SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 MOJO KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN UANG DAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN RANDUGUNTING 2 KOTA TEGAL

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN UANG DAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN RANDUGUNTING 2 KOTA TEGAL KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN UANG DAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN RANDUGUNTING 2 KOTA TEGAL Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa Indonesia. Disana dipaparkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang individu di muka bumi ini, tanpa pendidikan berarti seseorang tidak berilmu, padahal kita tidak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan ilmu pengetahuan sosial merupakan proses mendidik dan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGKEMIRI KABUPATEN BANYUMAS

KEEFEKTIFAN MODEL PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGKEMIRI KABUPATEN BANYUMAS KEEFEKTIFAN MODEL PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGKEMIRI KABUPATEN BANYUMAS Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sesuai dengan tuntutan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting yang harus dimiliki dalam diri seseorang. Selain itu, pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang penting dalam

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses memperoleh ilmu pengetahuan, baik diperoleh sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Belajar dapat dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan ilmu pengetahuan. Proses pendidikan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan

Lebih terperinci

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGIRI 2 KABUPATEN BREBES

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGIRI 2 KABUPATEN BREBES KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGIRI 2 KABUPATEN BREBES Skripsi disajikan sebagai salah satu syaratuntuk memeroleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9 tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang individu dimuka bumi ini, tanpa pendidikan berarti seseorang tidak berilmu, padahal kita tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu berfikir dan mencari hal-hal yang baru. Pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu berfikir dan mencari hal-hal yang baru. Pendidikan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia sangatlah penting. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang telah menuntut manusia untuk selalu

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan kunci yang nantinya akan membuka pintu ke arah modernisasi dan kemajuan suatu bangsa. Tujuan pendidikan nasional Indonesia terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat semakin meningkatkan tuntutan hidup masyarakat di segala bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN 1 KRAMAT KABUPATEN PURBALINGGA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN 1 KRAMAT KABUPATEN PURBALINGGA KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN 1 KRAMAT KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan segala usaha yang dilaksanakan dengan sadar dan bertujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ialah sebuah proses yang terus menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang terjadi sebagai perkembangan IPTEK, perubahan nilai budaya, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan yang bermutu, akan diperoleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan siswa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara layak dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan pemerintah negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dan diungkapkan pula dalam pasal 1 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dan diungkapkan pula dalam pasal 1 ayat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang - undang No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan formal. Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh : Farid Al Baladi ( )

SKRIPSI. disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh : Farid Al Baladi ( ) PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS IV SD DI-GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS SKRIPSI disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mendasar bagi pembangunan suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan, dikembangkan bibit-bibit sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu Negara. Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat permasalahan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar untuk membekali warga negara agar menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan dan kepribadian yang baik. Hal tersebut sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, ketika menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sosial yang bertujuan membentuk manusia yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional (BNSP, 2006) menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa. Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut dapat mengelola sumber

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi. 1 BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan segala usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dan bertujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang lebih baik dan sesuai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL... PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL... PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan model utama untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan model utama untuk meningkatkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan model utama untuk meningkatkan kualitas bangsa, karena dengan pendidikan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang diperlukan bagi pembangunan bangsa di semua bidang kehidupan, dan salah satu usaha

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT Mirna Herawati Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan diharapkan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Purwanto (2009:10)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Cara yang dapat ditempuh untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membahas masalah pendidikan tidak dapat terlepas dari pengertian pendidikan secara umum. Pendidikan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung meningkatnya sendi-sendi kehidupan dalam negara tersebut, salah satu faktor pertama dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan perubahan yang terjadi kian cepat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum pendidikan harus disusun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu meningkatkan kualitas bangsa baik pada bidang ekonomi, politik, sosial budaya, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu aset penting negara. Sumber daya manusia yang dimiliki akan menentukan berkembang atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara manusia untuk menggunakan akal /rasional mereka untuk jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dimasa yang akan datang

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

KEEFEKTIFAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL KEEFEKTIFAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia sejak dari kelahirannya terus mengalami perubahan-perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Manusia yang merupakan makhluk hidup dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bidang yang memiliki peran penting dalam peningkatan daya saing suatu negara adalah pendidikan. Pendidikan saat ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PROBING-PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL

KEEFEKTIFAN MODEL PROBING-PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL KEEFEKTIFAN MODEL PROBING-PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat membantu proses perkembangan di semua aspek kehidupan bangsa. Salah satunya adalah aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional adalah suatu proses belajar dan pembelajaran yang terencana sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembukuan Undang-Undang Dasar 1945, secara fundamental merupakan pernyataan dan tekad untuk membangun bangsa. Salah satu wujud nyata yang harus ditempuh dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah merupakan hal yang mendasar dalam peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Vivi Nida Azizah

SKRIPSI. Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Vivi Nida Azizah PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM (PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN) DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar tidak hanya tercipta dari dua komponen saja yaitu guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik melainkan melibatkan komponen

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia karena dalam kehidupannya manusia senantiasa berada dalam proses belajar. Menurut Winkel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian

Lebih terperinci

2015 IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2015 IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tertuang dalam konstitusi negara bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan yang dirumuskan oleh para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, tercantum tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan untuk menyiapkan seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya sendiri. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain dalam pendidikan, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Tetapi pada kenyataannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi berkembang secara cepat seiring dengan globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berkembang dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci