BAB II PEMAHAMAN TERHADAP TEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH
|
|
- Yulia Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP TEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH Dalam bab ini akan diungkap pemahaman teori ataupun literatur yang berkaitan dengan Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah, serta pemahaman terhadap proyek sejenis serta spesifikasi umum. 2.1 Pemahaman Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah Pemahaman Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah menjelaskan mengenai hal hal yang terkait dengan pengertian judul serta pembahasan masing masing. a. Pengertian Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah Pengertian dari Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah ini akan dibagi berdasarkan pengertian tiap katanya tempat penitipan menurut Poerwadarminta (1972) merupakan tempat dimana seseorang dapat menitipkan sesuatu dalam jangka waktu yang ditentukan dan memerlukan biaya untuk penitipan tersebut. Perawatan menurut Gupte Suraj (2004) merupakan suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga sesuatu dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar mendapat suatu keadaan yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. 7
2 Anak usia sekolah menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 4 sampai 13 tahun yang masih duduk di taman kanak-kanak sampai sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Anak usia sekolah adalah anak dengan usia 4 sampai 13 tahun yang menjadi sasaran program wajib belajar pendidikan 9 tahun. Pengertian dari Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah ini adalah tempat seseorang menitipkan serta memberikan pemeliharaan dan perawatan yang baik dengan pelajaran yang sesuai untuk manusia yang memiliki periode umur 4 tahun sampai 13 tahun yang disebut dengan masa kanak kanak. 2.2 Pemahaman Fasilitas Pada Tempat Penitipan Dan Perawatan Anak Usia Sekolah Pada sub bab ini akan membahas tentang pengertian dari fasilitas yang terdapat dalam Tempat penitipan dan perawatan anak usia sekolah di Denpasar seperti kid spa, kid gym, serta syarat-syarat dan pengertian dari tempat penitipan anak Kid Spa ( pijat untuk anak ) Pengertian Kid Spa menurut Dempsey (2002) adalah usaha jasa perawatan yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dengan metode terapi air dan pijat pada anak yang berfungsi menstimulus sel-sel motorik dan psikomotorik pada bayi dan anak. Massage merupakan salah satu healthcare yang memiliki sifat preventive dan restorative. Selain berfungsi sebagai pereda nyeri karena stimulasi massage akan menghasilkan hormone endorphin, massage juga dapat menangani beberapa sumber dari rasa nyeri itu sendiri. Massage yang dilakukan pada masa bayi hinga remaja memberikan berbagai manfaat positif yang sudah diuji oleh berbagai ahli. a. Manfaat massage untuk anak yang sudah memiliki beragam aktivitas : Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari system immunitas Mengubah gelombang otak secara positif Dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal matematika. Setelah itu, dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2x15 menit setiap minggunya selama jangka waktu 5 minggu. Selanjutnya pada anak-anak 8
3 tersebut diberikan lagi soal matematika lain. Ternyata, mereka hanya memerluka waktu penyelesaian setengah dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata tingkat kesalahannya hanya sebanyak 50% dari sebelum dipijat. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan Meningkatkan kenaikan berat badan Mengurangi depresi dan ketegangan Meningkatkan kesiagaan Membuat tidur lelap Mengurangi rasa sakit, mengatasi kembung dan kolik b. Jenis-jenis massage pada anak Pijat kaki dan tangan Pijatan ini berfungsi sebagai melenturkan otot dan tulang dan menghilangkan ketegangan Pijat perut Pijatan ini berfungsi untuk meningkatkan kerja system pencernaan dan mengurangi sembelit serta kolik. Pijat dada Pijatan ini berfungsi untuk memperkuat kerja paru-paru dan jantung Pijat punggung Pijat wajah Pijatan ini berfungsi untuk membuat wajah releks dan balita menjadi ceria Kid Gym Kid gym ini memiliki manfaat menurut Notosoedirjo (2005) yaitu membantu tumbuh kembang dari segi perkembangan motorik. Gym ini anak dari usia 4-7 tahun untuk belajar menggunakan dan melemaskan fungsi motorik seperti tangan dan kaki. Alat-alat yang digunakan disini berupa alat-alat yang akan membantu perkembangan motorik dan sensorik anak. Anak diajak untuk mengikuti gerakangerakan tertentu yang akan diperagakan oleh intrukturnya dan tentunya fasilitas 9
4 ini sangat membutuhkan dampingan orang tua untuk membantu Anak mereka mengikuti gerakan tersebut Tempat Penitipan Anak Usia Sekolah ( Daycare ) Daycare menurut Sudono (2000) adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. daycare merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. dalam hal ini, pengertian daycare hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebgai pengganti asuhan orangtua. sarana penitipan anak ini biasanya dirancang secara khusus baik program, staf, maupun pengadaan alat-alatnya. Tujuan sarana ini untuk membantu dalam hal pengasuhan anak-anak yang ibunya bekerja. Semula sarana penitipan anak diperuntukkan bagi ibu dari kalangan keluarga kurang beruntung, sedangkan sekarang sarana ini lebih banyak diminati oleh keluarga tingkat menengah dan atas yang umumnya disebabkan kedua orangtuanya bekerja. Lembaga sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak balita yang dikuatirkan akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, karena ditinggalkan orang tua atau ibunya bekerja. Pelayanan ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual, emosional dan sosial. Pada kenyataannya dari lapangan ada beberapa alasan daripada ibu yang menyerahkan anaknya kepada TPA menurut Arifin (2014), antara lain: Kebutuhan untuk melepaskan diri sejenak dari tanggung jawab dalam hal mengasuh anak secara rutin. Keinginan untuk menyediakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan teman seusianya dan tokoh pengasuh lain. Agar anak mendapat stimulasi kognitif secara baik. Agar anak mendapat pengasuhan pengganti sementara ibu bekerja. 10
5 Keuntungan TPA, adalah: Lingkungan lebih memberikan rangsangan terhadap panca indera. Anak-anak akan memiliki ruang bermain (baik di dalam maupun diluar ruang) yang relatif lebih luas bila dibandingkan ruang mereka sendiri. Anak-anak lebih memiliki kesempatan berinteraksi atau berhubungan dengan teman sebaya yang akan membantu perkembangan kerja sama dan ketrampilan berbahasa. Para orang tua dari anak-anak mempunyai kesempatan saling berinteraksi dengan staf TPA yang memungkinkan terjadi peningkatan ketrampilan dan pengetahuan dan tata cara pengasuhan anak. Anak akan mendapat pengawasan dari pengasuh yang bertugas. Pengasuh adalah orang dewasa yang sudah terlatih. Tersedianya beragam peralatan rumah tangga, alat permainan, program pendidikan dan pengasuh serta kegiatan yang terencana. Tersedianya komponen pendidikan seperti anak belajar mandiri, berteman dan mendapat kesempatan mempelajari berbagai ketrampilan. Kelemahan TPA adalah sebagai berikut: Pengasuhan yang rutin di TPA kurang bervariasi dan sifatnya kurang memperhatikan pemenuhan kebutuhan masing-masing anak secara pribadi karena pengasuh kurang memiliki waktu yang cukup. Anak-anak ternyata seringkali kurang memperoleh kesempatan untuk mandiri atau berpisah dari kelompok. Sosialisasi lebih mengarah pada kepatuhan daripada otonomi Para orang tua cenderung melepaskan tanggung jawab mereka sebagai pengasuh kepada TPA. Kurang diperhatikan kebutuhan anak secara individual. Berganti-gantinya pengasuh yang seringkali menimbulkan kesulitan pada anak untuk menyesuaikan diri dengan pengasuh. Anak mudah tertular penyakit dari orang lain. 11
6 2.2.4 Syarat pendirian TPA Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan rekomendasi pendirian tempat penitipan anak menurut Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial ( 1995 ) adalah sebagai berikut: a. Adanya anak sebagai peserta didik. b. Mempunyai tenaga yang berfungsi sebagai : Pimpinan Petuas tata usaha Pekerja sosial Pembimbing/pengasuh/perawat Tenaga pendidik Tenaga pembantu c. Mempunyai program usaha kerja kesejahteraan anak d. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup untuk penyelenggaraan kelompok bermain atau penitipan anak. e. Mendapatkan rekomendasi dari Bupati/Walikota/Kepala Daerah Tingkat II setempat atau pejabat yang ditunjuk. f. Adanya kesediaan untuk menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial bagi anak yang orang tuanya tidak mampu Pola Pelayanan TPA Pola pelayanan tempat penitipan anak menurut Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial (1995 ) dibedakan menjadi 3 yaitu: : a. pelayanan penuh waktu pelayanan yang diberikan dalam waktu yang relative tetap, misalnya bulanan, enam bulan, setahun dan lain-lain. b. pelayanan tengah waktu pelayanan yang diberikan sebatas waktu tertentu, tidak tetap dengan perhitungan waktu terbatas, misalnya penitipan sehari, dua hari, seminggu dan lain-lain c. Pelayanan purna waktu 12
7 Pelayanan tambahan dalam waktu tertentu diluar ketentuan yang telah disepakati, misalnya pelayanan yang harus dilakukan mulai pukul diperpanjang sampai Jenis Pelayanan TPA Adapun bentuk pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan kepada anak menurut Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial ( 1995 ) adalah sebagi berikut : a. Asuhan, seperti pemenuhan kebutuhan fisik, disiplin, perhatian dan kasih sayang. b. Perawatan, berupa pelayanan kesehatan dan imunisasi. c. Bimbingan sosial, persiapan pendidikan prasekolah dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Bentuk pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan kepada ibunya adalah sebagai berikut : a. memberikan konsultasi dan keluarga berencana b. memberikan ceramah tentang cara-cara mendidik dan merawat anak. Dalam menitipkan anaknya seorang ibu bisa memilih jenis tempat penitipan anak yang sesuai dengan situasi keadaanya, secara garis besar ada tiga jenis tempat penitipan anak yaitu : a. TPA kantor yang berlokasi dikantor-kantor atau sekitar lingkungan kantor untuk membantu ibu-ibu yang bekerja di kantor. b. TPA lingkungan, berlokasi di daerah lingkungan penduduk untuk melayani ibu- ibu disekitarnya selama mereka bekerja baik di kantor, pabrik, berjualan di pasar dan sebagainya. c. TPA dalam keluarga, didirikan oleh keluarga yang bersedia menampung, mengasuh anak dalam jumlah kecil selama ibunya bekerja. Usia anak yang ditampung adalah mulai bayi hingga usia lima tahun. 2.3 Pemahaman Tentang Pola Perkembangan Anak Pada sub bab ini akan membahas tentang pemahaman tentang anak yaitu tentang ciri anak, perkembangan anak, masalah bagi anak, kebutuhan anak, konsep prilaku anak. 13
8 2.3.1 Ciri-Ciri Anak Usia Sekolah akhir masa kanak-kanak memiliki beberapa ciri menurut Suprajitno ( 2004 ) antara lain: a. Label yang di gunakan oleh orang tua Usia yang menyulitkan dimana suatu masa ketika anak tidak mau lagi menuruti perintah dan ketika anak lebih dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada oleh orang tua dan anggota keluarga lain. Usia tidak rapi, suatu masa ketika anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan Usia bertengkar, suatu masa ketika banyak terjadi pertengkaran antara keluarga dan suasana rumah yang tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga. b. Label yang digunakan pendidik/guru Usia sekolah dasar adalah suatu masa ketika anak diharapkan memperoleh dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri. Periode kritis dalam berprestasi merupakan suatu masa ketika anak mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses. c. Label yang digunakan oleh ahli psikologi Usia berkelompok merupakan suatu masa ketika perhatian utama tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebaya sebagai anggota kelompok. Usia penyesuaian diri adalah suatu masa ketika anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara dan perilaku. Usia kreatif merupakan suatu masa ketika akan ditentukan apakah anak akan menjadi konfimis. Usia bermain merupakan suatu masa ketika besarnya keinginan bermain karena luasnya minat dan kegiatan untuk bermain. 14
9 2.3.2 Perkembangan Usia Sekolah Dalam perkembangan anak usia Sekolah terdapat beberapa perkembangan anak Singgih ( 1991 ) yaitu : a. Perkembangan biologis Saat usia dasar pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun untuk tinggi badan dan meningkat 2 sampai 3 kg per tahun untuk berat badan. Pada usia ini pembentukan jaringan lemak lebih cepat perkembangannya dari pada otot. b. Perkembangan psikososial Menurut Ericson perkembangan psikososialnya berada dalam tahap industri inferior. Dalam tahap ini anak mampu melakukan dam menguasai ketrampilan yang bersifat teknologi dan sosial. Tahap ini sangat dipegang faktor instrinsik (motivasi, kemampuan, tanggung jawab untuk memiliki, interaksi dengan lingkungan dan teman sebaya) dan faktor ekstrinsik (penghargaan yang didapat, stimulus dan keterlibatan orang lain). c. Temperamen Sifat temperamen yang dialami sebelumnya merupakan faktor terpenting dalam perilaku pada masa ini. Pada usia ini temperamen sering muncul sehingga peran orang tua dan guru sangat besar untuk mengendalikannya, yang perlu diperhatikan orang tua adalah menjadi figur dalam sehari. d. Perkembangan kognitif Menurut Peaget usia ini berada dalam tahap operasional konkret yaitu anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi dan pengalaman yang dijumpai. e. Perkembangan moral Pada masa akhir kanak-kanak perkembangan moralnya dikategorikan oleh Kohlberg berada dalam tahap konvensional. Pada tahap ini anak mulai belajar tentang peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan. f. Perkembangan spiritual Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatu adalah konkret atau nyata dari pada belajar tentang agama. Mereka lebih tertarik terhadap surga dan mereka 15
10 sehingga cenderung akan melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk neraka. g. Perkembangan bahasa Pembicaraan yang dilakukan dalam hidup ini lebih terkendali dan terseleksi karena anak menggunakan pembicaraan sebagai komunikasi. h. Perkembangan sosial Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok yang ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok. i. Perkembangan seksual Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dan teman-temannya, mengembangkan minat-minat sesuai dengan dirinya. j. Perkembangan konsep diri Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh mutu hubungan dengan orang tua, saudara dan sanak keluarga lainnya. Saat ini anak-anak membentuk konsep diri yang ideal Masalah Anak Usia Sekolah Masalah masalah yang sering terjadi pada anak usia ini meliputi bahaya fisik dan psikologi menurut Suprajitno ( 2004 ) antara lain. a. Bahaya fisik Penyakit Penyakit infeksi pada usia ini jarang sekali terjadi, penyakit yang sering ditemui adalah penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri anak. Kegemukan Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar tapi akibat banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi sehingga anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain, sehingga kehilangan kesempatan untuk mencapai ketrampilan yang penting untuk keberhasilan sosial. Kecelakaan Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan ketrampilan tertentu. 16
11 Kecanggungan Pada masa ini anak mulai membandingkan kemampuannya dengan teman sebaya bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah diri. Kesederhanaan Kesederhanaan sering dilakukan oleh anak-anak pada masa apapun. Orang yang lebih dewasa memandangnya sebagai perilaku yang kurang menarik, sehingga anak menafsirkan sebagai penolakan yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri pada anak. b. Bahaya Psikologi Bahaya dalam berbicara Kesalahan dalam berbicara seperti salah ucap dan kesalahan bahasa, cacat dalam bicara seperti gagap atau pelat, akan membuat anak menjadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu saja. Bahaya emosi Anak masih menunjukkan pola-pola ekspresi emosi yang kurang menyenangkan seperti marah yang meledak-ledak, cemburu sehingga kurang disenangi orang lain. Bahaya konsep diri Anak mempunyai konsep diri yang ideal, biasanya merasa tidak puas pada diri sendiri dan pada perlakuan orang lain. Anak cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain. Bahaya yang menyangkut minat Tidak minat pada hal-hal yang dianggap penting oleh teman sebaya dan mengembangkan Kebutuhan Anak Usia Sekolah a. Anak tidak bisa memperjuangkan nasibnya sendiri, mereka sangat lemah, mereka menderita akibat distribusi sumber daya yang tidak merata sehingga mereka sangat tergantung bagaimana kita memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan mereka, salah satu kebutuhan dasar anak antara lain pendidikan dasar, meliputi meningkatkan kesempatan belajar 17
12 untuk anak, pendidikan dimulai sejak dini dilanjutkan dengan pendidikan dasar untuk meningkatkan kecerdasan bangsa ( Soetjiningsih :1995 ) b. Kebutuhan anak antara lain: Keberhasilan atau hygiene dan sanitasi lingkungan. Hygiene merupakan kebutuhan anak karena bila kebersihan anak kurang, maka akan mempengaruhi tumbuh kembangnya dan rentan terhadap penyakit (Soetjiningsih :1995 ) Konsep Perilaku Anak Usia Sekolah Usia 6-12 tahun anak sudah memiliki dunia sekolah yang lebih serius walaupun ia tetap seorang anak dengan dunia yang khas, masa ini ditandai dengan perubahan dalam kemampuan dan perilaku. Pertumbuhan dan perkembangan anak membuatnya lebih siap untuk belajar dibanding sebelumnya, anak jiga mengembangkan keinginan untuk melakukan berbagai hal dengan baik bahkan bila mungkin enggan sempurna. Karakteristik anak usia sekolah jelas berbeda dengan anak prasekolah sehingga orang tua perlu melakukan pendekatan yang berbeda disbanding sebelumnya ketika anak masih duduk di Taman Kanak-Kanak. Karena waktu anak sekarang lebih banyak dilewatkan diluar rumah sehingga orang tua khwatir anak tercemar pengaruh yang tidak diinginkan. Perkembangan anak sekolah meliputi perkembangan kognitif dan sosial emosi (Soekidjo Notoatmojo:2003) a. Perkembangan Kognitif Anak usia tahun atau praremaja sudah mulai menggunakan logikanya Karen amereka sudah mahir berhitung dan kemampuan ini dapat diterapkan dalam kehidupan setiap hari. Mereka juga mulai bisa diberi pengertian untuk menghemat dengan memberitahukan secara garis besar pemasukan dan pengeluaran keluarga setiap bulan anak juga semakin mamapu merencanakan perilaku yang terorganisir, temasuk menerima rencana atau tujuan beraktivitas dan menghubungkan pengetahuan serta tindakan dalam rencana tesebut. Perkembangan kognitif pada akhir usia sekolah adalah pencapaian prestasi dan sebagian anak juga memiliki motivasi yang amat tinggi untuk mencapai sukses dan berusaha keras untuk mencapainya. 18
13 b. Perkembangan Sosial Emosi Akhir usia sekolah anak sudah memiliki kemampuan untuk mengontrol dirinya dalam berempati dan merefleksi dirinya terhadap perilaku dan interaksinya. Menurut piaget anak usia praremaja mulai belajar melihat dunia luar dari kacamata mereka sendiri karena masalah yang dihadapi saat anak duduk dikelas 4,5, dan 6 Sekolah Dasar pada umumnya adalah kesulitan berhubungan dengan orang dewasa selain anggota keluarganya. Persaingan dapat memberi pengaruh positif bagi perkembangan sosial ekonomi anak karena saat anak duduk dikelas 4-6 SD anak telah memandang kegagalan atau keberhasilannya dengan penuh percaya diri Ciri Anak Berdasarkan Usia Ciri-ciri anak berdasarkan usia dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini: Tabel 2.1 ciri-ciri Bayi dan Anak Berdasarkan Usia Kelompok Umur Ciri-ciri 4-6 tahun Melatih panca indra Cenderung egois Tidak mampu beradaptasi Mempunyai keinginan memiliki sesuatu Mengenal sesuatu Merusak sesuatu hingga puas Cenderung mengambil jalan pintas Selalu ingin diperhatikan Selalu berubah Suka bermain Ingin bebas Berpikir belum menggunakan rasio / logika 7 11 tahun Mulai membaca Menulis dan menyanyi Mulai terlihat hobinya Sudah menggunakan logika Selalu mecari perubaha, kesenangan, dan kepuasan Memiliki keinginan hidup yang sama dengan orang lain Cenderung bergaul berkelompok dengan teman sebayanya tahun Penghayatan Pubertas Introspeksi diri 19
14 Mencari jati diri Tidak ingin dikekang Belajar Berpikir logika Kreatif Tenang Memiliki keinginan hidup lebih matang Mengenal lawan jenis Sumber: Psikologi anak, Dra. Kartini Kartono, Hal Kajian Terhadap Proyek Sejenis Pada tahap ini akan ditampilkan tentang fasilitas atau proyek yang sudah ada serta memiliki jenis fungsi yang sejenis Cha Cha Daycare Gambar 2.1 Lambang Cha Cha Daycare Sumber : chadaycare.com a. Lokasi Berlokasi di daerah renon tepatnya di jalan tukad unda no 8 lokasi yang sangat rame dan padat penduduk dan hapir sebagian besar penduduk disana merupakan penduduk pendatang atau yang berasal dari luar Denpasar. b. Fungsi Cha-cha daycare ini memiliki fungsi sebagai tempat penitipan anak yang menyediakan fasilitas penitipan untuk bayi serta lengkap dengan program pembelajaran bagi anak yang dititipkan di tempat tersebut. c. Jenis Fasilitas Jenis Fasilitas yang ada pada Cha-cha daycare ini adalah arena bermain indoor, arena belajar, arena audio visual, pijat bayi gratis berkala, makan siang, mandi sore. 20
15 d. Keadaan Fasilitas Gambar 2.2 Tampilan Bangunan Sumber : chadaycare.com Gambar 2.3 Kegiatan dalam fasilitas Sumber : chadaycare.com Gambar 2.4 Keadaan dalam fasilitas Sumber : chadaycare.com Princess House Childcare a. Lokasi Lokasi dari Princess House Childcare ini berada di Jalan Nusa Kambangan no. 99 denpasar. Penitipan anak ini terletak didaerah padat penduduk yang sebagian besar memiliki kegiatan bekerja di perkantoran dari pagi sampai sore. b. Fungsi Princess House childcare ini memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat penitipan anak yang dimana pada tempat penitipannya ini memiliki kelebihan yaitu anak bisa dititipkan 24jam jika diperlukan. Tempat penitipan ini juga memiliki memiliki konsep bermain sambil belajar. Dalam hal 21
16 memberikan pengalaman yang sangat membantu anak balita untuk masuk kejenjang pendiidkan selanjutnya. c. Jenis Fasilitas fasilitas yang terdapat pada tempat ini memiliki ruang bermain indoor maupun out door, arena belajar, ruang istirahat, ruang tunggu. d. Keadaan Fasilitas Gambar 2.5 Keadaan dalam Fasilitas Sumber : Gambar 2.6 Keadaan luar Fasilitas Sumber : Rare Bali Childcare Gambar 2.7 Lambang Rare Bali Childcare Sumber : a. Lokasi Lokasi dari tempat penitipan ini berada di Dalung Permai Blok OO/43, Kuta Utara, Badung. Gambar 2.8 Denah Lokasi Sumber : 22
17 b. Fungsi sebagai tempat Penitipan anak yang memiliki program yang mengajarkan berbagai pendidikan dan keterampilan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan belajar anak, bukan hanya bermain sepanjang hari. Selain itu, dengan berkumpul bersama teman-teman sebayanya di tempat tersebut, anakanak juga menjadi terbiasa dan terpacu untuk bisa bersosialisasi. c. Jenis Fasilitas Fasilitas yang terdapat pada tempat ini adalah arena bermain indoor, arena bermain outdoor, ruang berkumpul, ruang beristirahat, ruang kesehatan, ruang keterampilan. d. Keadaan Fasilitas Gambar 2.9 Keadaan dalam Faslitas Sumber : Gambar 2.10 Kegiatan di Faslitas Sumber : Kesimpulan Atas Kajian Proyek Sejenis Dalam tiga proyek yang sudah ditinjau bahwa tempat penitipan anak yang sudah ada di Denpasar maupun di luar Denpasar masih kurang memiliki kelengkapan. Dapat dilihat dari ketiga proyek ini yang ada fasilitas untuk meraawat anak yang dititipkan hanya di satu tempat saja dan itu pun masih menggunakan jangka waktu berkala. Fasilitas yang ada di proyek sejenis ini untuk kapasitas yang dibutuhkan sangatlah kecil. Pada satu tempat penitipan anak banyak memiliki titipan namun ruangan yang ada kurang memadai, sehingga anak kurang leluasa untuk melakukan aktifitasnya yang dimana aktifitas dilakukan oleh anak biasanya perlu kebebasan namun tetap dalam pantauan. 23
18 2.5 Spesifikasi Umum Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah Pada sub bab ini akan membahas tentang spesifikasi umum yang terdapat pada Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah yang menguraikan tentang pengertian, fungsi, tujuan, Fasilititas yang ada, Jenis kegiatan yang di Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah Pengertian Pengertian dari Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah adalah pusat dari tempat seseorang menitipkan serta memberikan pemeliharaan dan perawatan yang baik dengan pelajaran yang sesuai untuk manusia yang memiliki periode umur 4 tahun sampai 13 tahun yang disebut dengan masa kanak kanak Fungsi TPA sebagai lembaga kesejahterahan untuk anak, mempunyai peranan sebagai berikut. Sebagai tempat pelayanan kesejahterahan anak, TPA berfungsi dalam keempat strategi pembinaan anak, yaitu: Survival : pemenuhan kebutuhan kelangsungan hidup dan pertumbuhan anak, Development : pengembangan potensi, daya cipta, kreatifitas dan inisiatif serta pembentukan kepribadian anak, Protection : perlindungan anak dari keterlantaran dan perlakuan kasar, Preventif : mencegah tumbuh kembang yang menyimpang dan kesalahan dalam pembentukan pribadi anak Tujuan a. Membantu fungsi orang tua / wali dalam pemenuhan kesejahteraan anak agar dapat tumbuh berkembang, berpartisipasi dan bersosialisasi b. Menyiapkan anak pada proses pembelajaran dini, interaksi sosial, interaksi individu dan interaksi kelompok agar anak sehat, cerdas, berkualitas dan berkepribadiani c. Terhindarnya anak dari kemungkinan memperoleh tindakan kekerasan atau tindakan lain yang akan mengganggu kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak serta pembentukan kepribadian anak itu sendiri 24
19 d. Membantu karyawan / karyawati agar dapat bekerja dengan tenang sehingga tercapainya prestasi kerja yang maksimal pada waktu luang, tetap bida dekat serta mengkuti perkembangan sehari-hari anaknya Fasilitas Fasilitas yang tersedia pada tempat ini dapat diuraikan sebagai berikut antara lain: a. Ruang bermain yang dilengkapi TV, CD Player dan CD untuk perkembangan anak b. Ruang bermain outdoor c. Ruang kesehatan d. Ruang baby spa e. Ruang tidur bayi yang dilengkapi dengan box bayi f. Ruang tidur anak yang dilengkapi dengan tempat tidur anak g. Ruang laktasi + kulkas penyimpanan ASI h. kamar mandi dilengkapi dengan WC anak dan dewasa, shower + air panas, WC urine untuk anak i. Ruang dapur untuk memasak makanan anak-anak j. Ruang tamu k. Loker untuk masing masing anak l. Ruang administrasi Jenis Kegiatan pada Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah. Kegiatan yang dilakukan di Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah ini: a. Saat akan datang, satu orang pendidik melakukan pengecekan suhu tubuh dan diisi di buku catatan harian. Kegiatan ini dilakukan untuk memantau kesehatan anak yang akan dititipkan. b. Kegiatan harian yaitu semua kegiatan anak yang ingin dilakukan anak seperti melakukan keterampilan tangan, belajar alat musik, atau belajar baca dan tulis dengan suasana yang santai. c. Makan bersama, makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi anak dan dimasak oleh tenaga penitipan 25
20 d. Tidur siang, di berikan jadwal tidur atau istirahat siang agar anak yang dititipkan tidak sakit dan kesehatannya terjaga. e. Mandi sore, serta perawatan baby spa bagi anak yang memiliki jadwal, karena seorang anak seminggu hanya 3x paling banyak mendapatkan baby spa. f. Bermain bebas, melalukan bermain bebas di arena bermain indoor dan out door didalam pengawasan oleh tenaga kerja dari penitipan. g. Waktu pulang Batasan Proyek Yang menjadi batasan proyek adalah: a. Pola Pelayanan adapun pola pelayanan tempat penitipan anak dibedakan menjadi 3 yaitu : Pelayanan penuh waktu Pelayanan tengah waktu Pelayanan purna waktu b. Jenis dan Pelayanan untuk jenis proyek yang akan digunakan adalah jenis TPA lingkungan, dan jenis pelayanan yang diberikan mengenai pelayanan kesejahteraan sosial untuk balita dan orang tua. c. Ratio Petugas dan Anak untuk ratio petugas dan anak akan mengikuti standar yang telah ditentukan, hal ini dimaksudkan selain mengindari penyalahan aturan yang berlaku juga menjamin anak mendapatkan asuhan, rawatan dan bimbingan yang baik. d. Pengelolaan dan Sumber Pembiayaan Tempat Penitipan Tempat Penitipan dan perawatan anak usia sekolah ini memiliki kepemilikan yang dikelola oleh swasta bergerak dibidang pendidikan dan kebudayaan dengan berorganisasikan yayasan e. Struktur Organisasi Tempat Penitipan Struktur organisasi tempat penitipan akan menyesuaikan dengan hasil studi banding terhadap tempat penitipan anak sebelumnya. 26
21 2.5.7 Lokasi a. Pendekatan Penentuan Wilayah Lokasi secara umum antara lain : Tujuan dari Tempat Penitipan Jenis Tempat Penitipan Rencana umum tata ruang wilayah kota Denpasar. b. Lokasi Tempat Penitipan Apabila pemilihan wilayah sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan lokasi tempat penitipan yang memperhatikan beberapa hal yaitu : Sesuai dengan RTRW Kota Denpasar Ketentuan menyangkut desain baku, persyaratan arsitektur yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat perlu diketahui dan menjadi bahan pertimbangan Penyediaan sarana umum seperti air, PDAM, listrik, limbah, serta pelayanan yang lain seperti telepon, lampu jalan, dan fasilitas transportasi yang lancar. 27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian Anak TK 2.1.1 Pengertian Menurut Padiyana (2007) kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas, melakukan sesuatu atas dorongan
Lebih terperinciCiri akhir masa kanak-kanak
Berlangsung dari usia 6 th matang scr seksual Awal dan akhir dari akhir masa kanak-kanak ditandai dg kondisi yg sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi & sosial Permulaan dari akhir masa kanak-kanak ditandai
Lebih terperinciIvan Susanto PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE
1 H a l a m a n PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE Bonus : Panduan daftar pertanyaan untuk orang tua yang hendak memasukan putra-putri mereka ke tempat penitipan anak Ivan Susanto SINOPSI
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)
P a g e 1 PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) A. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) saat ini sudah mulai banyak
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan harapan masa depan bangsa yang perlu dipersiapkan agar menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun sehat mental dan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang ASUH ; gizi, perawatan dasar imunisasi, ASIpengobatan bila sakit, kebersihan diri dan lingkungan, sandang, olah tubuh,
Lebih terperinciPENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan
PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan usia dini merupakan masa yang sangat tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan
Lebih terperincipenting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan secara etimologis berasal dari kata kembang yang artinya maju, menjadi lebih baik. Perkembangan secara termitologis adalah proses kualitatif yang
Lebih terperinciPermasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY
Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Pendahuluan Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Proses utama perkembangan anak merupakan hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa mendapatkan teman baru selain teman di rumahnya. Anak juga dapat bermain dan berinteraksi
Lebih terperinciPeran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa
Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa 125120307111012 Pendahuluan Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat
BAB V PEMBAHASAN Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara baby spa dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dijaga dan dipelihara karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia
Lebih terperinciTangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18
Mempersiapkan generasi emas Indonesia adalah kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Semua komponen diharapkan terlibat dan bekerja sama menyukseskan gerakan
Lebih terperinciPENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti
PENDIDIKAN TPA & KB Martha Christianti Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS Tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh Orang Tua 1. Pengertian pola asuh Orang tua mempunyai peran dan fungsi yang bermacam-macam, salah satunya adalah mendidik anak. Menurut (Edwards, 2006), menyatakan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH I. TEORI dan KONSEP ANAK Anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara
Lebih terperinciTaman Penitipan Anak. Pertemuan 8-11
Taman Penitipan Anak Pertemuan 8-11 Dasar filsafah TPA Tempa (pemeliharaan kesehatan, peningkatan gizi, olahraga yang teratur) Asah (kondisi intelektual yang berkembang dan sehat) Asih (pendampingan dan
Lebih terperinciLaporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Laporan 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangann zaman menimbulkan kesulitan dalam setiap segi kehidupan manusia, termasuk perekonomian. Kesulitan ekonomi mengakibatkan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar yaitu, learning to know,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami perubahan dari fase kehidupan sebelumnya. Masa anak prasekolah sering disebut dengan golden age atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia juga sebagai bantuan agar anak tersebut kelak menjadi manusia yang dapat menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga PAUD yang selama ini dikenal oleh masyarakat luas salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial secara. terhadap kebersihan dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang mengalami tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan biologis, psikologis dan spiritual yang harus dipenuhi. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu
Lebih terperinciMengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan
Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Deskripsi Proyek Judul : Pusat Pendidikan Anak Usia Dini Plus Tempat Penitipan Anak - Baby Class / Bayi (0-1 tahun) - Toddler Class/ Balita (2-3 tahun) -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan merupakan perubahan ke arah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Usia lahir sampai dengan pra sekolah
Lebih terperinciMengenali Perkembangan Balita
Mengenali Perkembangan Balita (sebagai dasar bagi usaha pengembangan bangsa yang berkualitas) Oleh : Sutji Martiningsih Wibowo Pelatihan Deteksi Dini dan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Tanggal 19 Desember
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai pengertian perkembangan, pengertian emosi, dan pengertian pendidikan anak usia dini. A. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan terbesar yang dihadapi siswa adalah masalah yang berkaitan dengan prestasi, baik akademis maupun non akademis. Hasil diskusi kelompok terarah yang
Lebih terperinciPendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C
Pendidikan TPA/ KB Eka Sapti C Anak Usia Dini? Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) PAUD? UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu mengatasi segala masalah yang timbul sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sosial dan harus mampu menampilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak awal kehidupannya, manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes Definisi ANAK DULU: < 12 THN; < 15 THN; < 16 THN UU Tenaga Kerja, UU Perkawinan [UU No. 9 TAHUN 1979 ttg Kesejahteraan Anak: USIA < 21 thn dan
Lebih terperinciTahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk
Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk Tahun ajaran baru selalu membuat orang tua menjadi sibuk. Selain mencari sekolah yang dianggap baik, juga biaya yang semakin mahal dan anak juga harus disiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan yang layak, hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua, keluarga bahkan negara. Maka seorang anak sudah seharusnya di jaga dan di asuh dengan baik. Pengasuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini. Taman Kanak-kanak yang disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat, pemerintah, melalui binbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah sepanjang hayat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan produktif. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan upaya mengusahakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah 1. Pengertian Sosialisasi Sosialisasi menurut Child (dalam Sylva dan Lunt, 1998) adalah keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan kehadiran orang lain untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Respon Penerimaan Anak 1. Pengertian Respon atau umpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini (AUD) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu mengekspresikan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu jenjang pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan setiap kemampuan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sebagai harapan bangsa merupakan sebuah aset yang membutuhkan pemantauan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam siklus daur kehidupan tahapan tumbuh kembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indra Dwi Handoko, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi bagi perkembangan manusia. Pendidikan yang baik dan berkualitas dari sejak dini akan menjadi cikal bakal tumbuhnya Sumber Daya Manusia
Lebih terperincipara1). BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi tua merupakan suatu proses perubahan alami yang terjadi pada setiap individu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 60 tahun sampai 74 tahun sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia ketika mendengar alunan musik mayoritas menyukai. Orang yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota tubuhnya dan mengikuti irama
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN Donna Amelia Abstrak Kemampuan berhitung dari siswa kelas B di TK Samudera Satu Atap Pariaman masih rendah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) Peranan Taman Penitipan Anak Dharma Asih Medan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara Dalam Pelayanan Anak Usia Dini
DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) Peranan Taman Penitipan Anak Dharma Asih Medan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara Dalam Pelayanan Anak Usia Dini No. responden.. Petunjuk Pengisian 1. Mohon dengan hormat bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah anak yang berumur 36-60
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakterikstik yang unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Prasekolah 1. Pengertian Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun (Patmonodewo, 1995). Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa anak adalah masa yang paling penting dalam proses pembentukan dan pengembangan kepribadian baik dalam aspek fisik, psikis, spiritual, maupun etika-moral. Perkembangan
Lebih terperinciPENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar
TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN (Developmental Task) PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyarakat
Lebih terperinciRita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY
Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY 1. Definisi Permasalahan Perkembangan Perilaku Permasalahan perilaku anak adalah perilaku anak yang tidak adaptif, mengganggu, bersifat stabil yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penulisan. Latar belakang merupakan uraian uraian tentang hal yang mendasari topik yang dibahas pada makalah
Lebih terperinciMasa Kanak-Kanak Akhir. Siti Rohmah Nurhayati
Masa Kanak-Kanak Akhir Siti Rohmah Nurhayati MASA KANAK-KANAK AKHIR Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai
Lebih terperinciMerawat Bayi Prematur
Merawat Bayi Prematur Kontribusi dari didinkaem Saturday, 24 February 2007 Perawatan bayi prematur ternyata tidaklah sesulit yang dibayangkan. Asal tahu langkah-langkahnya, kondisi si mungil akan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan mempunyai pengertian sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai ciri
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto
KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah berkembang ditengah pesatnya kemajuan zaman. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi
Lebih terperinciBABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak
BABI PENDAillJLUAN 1.1. Latar Belakang Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak memerlukan perhatian dan pengawasan dari orangtua atau orang dewasa disekitarnya. Hal ini penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak di kemudian hari.mengingat pentingnya peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pijat bayi adalah terapi tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak
Lebih terperinciTahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI OLEH ANDITA NOVTIANA SARI FLAMINGO 1 P17420509004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciApa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?
PENGASUHAN POSITIF KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2017 Apa respons masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus wajib mengikuti jenjang pendidikan baik jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Seperti yang diungkapkan Dr.Gutama (2004) dalam modul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Merupakan tugas orang tua dan guru sebagai pendidik untuk dapat menemukan potensi tersebut.
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Per Subjek 1. Subjek 1 a. Peran orangtua dalam bermain dengan anak Subjek selalu bermain dengan anak-anaknya, karena subjek adalah seorang ibu rumah tangga yang sebagian
Lebih terperinci