BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
|
|
- Herman Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1995). Pada proses perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah bertambah sempurnanya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga organ tubuh. Perkembangan intelektual dapat ditunjukkan dari kemampuan secara simbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca dan lain-lain. Sedangkan perkembangan emosional dapat dilihat dari perilaku sosial di lingkungan anak (Aziz, 2006). Perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak dalam kandungan dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses mencapai dewasa inilah anak harus melalui berbagai tahap perkembangan, termasuk tahap usia sekolah. Pada tahap perkembangan ini anak lebih mampu menggunakan otot-otot motoriknya. Anak mampu untuk berfikir logis dan terarah anak mampu berhitung, anak mencari teman sebanyak banyaknya serta peran guru sangat besar dalam sosialisasi anak (Soetjiningsih, 2004). Berdasarkan pembagian tahapan perkembangan anak, ada dua masa perkembangan pada anak usia sekolah, yaitu pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-kanak tengah dan pada usia tahun atau masa kanak-kanak akhir. Setelah menjalani masa kanak-kanak akhir, anak akan memasuki masa remaja. 1
2 2 Pada usia sekolah, anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan anakanak yang usianya lebih muda. Perbedaan ini terlihat dari aspek fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosial anak (Gustian, 2002). Menginjak usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol emosinya. Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas. Warna afektif disini dapat diartikan sebagai perasaan perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu, contohnya gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci, tidak senang dan sebagainya. Dalam proses belajar kemampuan orang tua sangatlah berpengaruh dalam mengendalikan emosi anak. (Syamsu, 2008). Keluarga merupakan tempat pertama kali anak belajar mengenal aturan yang berlaku di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam proses belajar, anak cenderung melakukan kesalahan. Melalui kesalahan yang dilakukan, anak akan lebih mengetahui tindakan-tindakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, patut atau tidak patut. Namun orang tua menyikapi proses belajar anak yang salah ini dengan kekerasan. Bagi orangtua, tindakan anak yang melanggar perlu dikontrol dan dihukum. Banyak orangtua menganggap kekerasan pada anak adalah bagian dari mendisiplinkan anak (Lidya, 2008). Di Cina, penelitian terhadap 325 sampel anak, menunjukkan bahwa perlakuan kasar dari ibu lebih mempengaruhi pengendalian emosi anak, sedangkan perlakuan kasar ayah lebih mempengaruhi agresivitas anak. Perlakuan kasar ayah juga lebih mempengaruhi anak laki laki dari pada anak perempuan (Lidya, 2008). Dari penelitian yang dilakukan oleh Diaz et al. (2002) dari 246 responden yang mengalami physical abuse, dan 140 mengalami sexual abuse, dari penelitian ini berhasil mengungkap bahwa anak yang mengalami physical abuse dan sexual abuse memiliki kecenderungan peningkatan penggunaan alkohol dan obat saat remaja serta penurunan status kesehatannya. Penelitian
3 3 Kayama, et al. (2002), memaparkan bahwa anak yang diasuh orang tua tunggal dan berpenghasilan rendah lebih berisiko mendapat perlakuan salah secara fisik maupun sosial, sementara penelitian Saragih, S (2005), yang meneliti tentang kekerasan pada anak terhadap prestasi belajar menunjukkan bahwa anak yang mengalami kekerasan dalam keluarga menunjukkan terjadi penurunan dalam prestasi belajar di sekolah (Lidya, 2008). Keluarga adalah lembaga yang pertama kali mengajarkan individu (melalui contoh yang diberikan orang tua) bagaimana individu mengeksplorasi emosinya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak. Keluarga sangat berfungsi dalam menanamkan dasardasar pengalaman emosi, karena disanalah pengalaman pertama didapatkan oleh anak (Widhiarso, 2010). Pemahaman emosi pada anak juga dipengaruhi bagaimana orang tua memperlakukan anak. Pada keluarga yang terlalu menekan atau membebaskan pengungkapan emosi anak, anak tidak mampu membedakan antara emosi sedih dan gembira. Pola menghukum yang disesuaikan pada suasana hati orang tua, dan bukannya pada berat-tidaknya kesalahan anak, membuat anak tidak mampu membedakan dan memahami emosinya (Widhiarso, 2010). Hasil penelitian Rime dan Zech (2001), bahwa kepedulian dan penerimaan orang tua berpengaruh terhadap pengungkapan emosi anak, karena orang tua merupakan sasaran awal pengungkapan emosi pada waktu anak-anak. Melalui penelitian ini, Rime dan Zech (2001) menemukan bahwa anak-anak dalam mengungkapkan emosinya sebanyak 35% dengan marahmarah, 24% merasa khawatir, dan 31% dengan gembira. Reaksi orang tua yang berupa penolakan atau penerimaan atas pengungkapan emosi tersebut merupakan landasan yang digunakan anak untuk menilai apakah pengungkapan emosi yang mereka lakukan adalah baik atau buruk (Widhiarso, 2010). Begitu besar dampak kekerasan pada anak terhadap berbagai aspek kehidupan anak sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak, baik yang berdampak langsung pada kecacatan fisik, depresi akibat tekanan, gangguan
4 4 sosialisasi sampai pada kondisi terlambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan anak menjadi terlambat, bahkan tidak normal seperti anak seusianya. Seperti yang dinyatakan oleh Soetjiningsih (1999) yang menyatakan bahwa lingkungan pengasuhan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Dari hasil survey yang peneliti lakukan di SD Negeri 01 Kedung Mundu menyatakan bahwa pada siswa kelas V mendapat perilaku kekerasan dari orang tuanya. Berdasarkan pengumpulan data awal di SD Negeri 01 Kedung Mundu dari hasil pengisian kuesioner pada anak kelas 5 dengan jumlah 44 orang, ada 4 orang anak yang tidak mengalami tindakan kekerasan oleh orang tuanya, sedangkan 40 orang anak pernah mengalami kekerasan dari orang tuanya yaitu diomeli orang tuanya dengan kata-kata kasar, dicubit karena memecahkan barang, dijewer karena mengganggu adiknya, disekap di kamar karena nakal, dipukuli karena membuat kesalahan, disiram dengan air karena terlambat bangun pagi, dijewer karena mengambil uang orang tuanya tanpa izin dan setiap mendapat nilai jelek orang tuanya menyetil telinga mereka. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti ingin mengetahui : apakah ada hubungan kekerasan orang tua pada anak dengan perkembangan emosi anak usia sekolah kelas V di SD Negeri 01 Kedung Mundu Semarang? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan kekerasan orang tua pada anak dengan perkembangan emosi usia sekolah kelas V di SD Negeri 01 Kedung Mundu Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan tentang kekerasan orang tua pada anak usia sekolah kelas V di SD Negeri 01 Kedung Mundu Semarang.
5 5 b. Mendeskripsikan tentang perkembangan emosi anak usia sekolah kelas V di SD Negeri 01 Kedung Mundu Semarang. c. Menganalisis hubungan kekerasan orang tua pada anak dengan perkembangan emosi usia sekolah kelas V di SD Negeri 01 Kedung Mundu Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Merangsang peneliti untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian dan mengadakan serta mengembangkan penelitian yang lebih luas dimasa yang akan datang. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Melalui penelitian ini diharapkan adanya suatu manfaat yang dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang keperawatan anak. 3. Bagi Orang Tua Diharapkan dapat memberi informasi kepada orang tua bahwa lingkungan keluarga sangat penting untuk perkembangan anaknya sehingga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi anak dan dapat berkembang menjadi manusia yang baik, sehat jasmani dan rohani. 4. Bagi institusi Menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pendidik tentang psikologi perkembangan anak sehingga pendidik dapat membimbing anak didiknya dalam upaya membantu perkembangan emosi pada anak yang mengalami tindakan kekerasan oleh orang tuanya. E. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian yang di lakukan peneliti adalah di bidang Ilmu Keperawatan Anak.
BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Lingkungan yang mendukung perkembangan individu adalah lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada seorang individu pun yang sama persis satu sama lain didunia ini sekalipun mereka kembar pasti memiliki perbedaan. Individu terlahir dengan beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2011). Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan skill dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang akan terus terjadi secara berkesinambungan selama kehidupan manusia (Susanto, 2011). Perkembangan merupakan bertambahnya
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kekerasan pada anak telah menjadi perhatian dunia, begitu banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s Fund (UNICEF) (2012)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KELURAHAN KAMPUNG SEWU JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa estetik. Pada masa vital anak menggunakan fungsi-fungsi biologisnya untuk
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah dilihatnya. Menurut Yusuf (2003),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak selalu membawa kebaikan bagi kehidupan manusia, kehidupan yang semakin kompleks dengan tingkat stressor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)
STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO Sarmini Moedjiarto *) ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbandingan
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG
PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan merupakan perubahan ke arah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Usia lahir sampai dengan pra sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan individu yang unik, dimana mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda beda sesuai dengan tahapan usianya. Anak bukan miniatur dari orang dewasa
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan kesehatan anak usia dini sejak masih dalam kandungan hingga usia balita ditujukan untuk melindungi anak dari ancaman kematian dan kesakitan yang dapat membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sebagai harapan bangsa merupakan sebuah aset yang membutuhkan pemantauan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam siklus daur kehidupan tahapan tumbuh kembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak adalah dambaan dari setiap orang tua untuk melanjutkan keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh karena itu, pemantauan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas kesejahteraan anak menduduki posisi sangat strategis dan sangat penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia, sehingga anak prasekolah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perceraian merupakan kata yang umum dan tidak asing lagi di telinga masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi trend, karena untuk menemukan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat. Kehidupan remaja sangat menarik untuk diperbincangkan. Remaja merupakan generasi penerus serta calon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sehingga perlu diberi pendidikan (Samino, 2011:19). membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa (peserta didik) untuk memperoleh kedewasaan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peran penting dalam suatu tatanan kelompok masyarakat mulai dari yang kompleks sampai pada tingkatan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan mempunyai pengertian sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Di masa ini, remaja mulai mengenal dan tertarik dengan lawan jenis sehingga remaja
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN
HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN Nur Aini Rahmawati ABSTRAK Perkembangan anak usia dini di Jawa Tengah masih sangat belum optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu
Lebih terperinciDefinisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan
Pengertian Remaja Definisi Menurut Para Ahli Ciri Tahap dan Perkembangan Masa Remaja Ditulis oleh : Sanjaya Yasin Pengertian Remaja -Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadahi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar yaitu, learning to know,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian Anak TK 2.1.1 Pengertian Menurut Padiyana (2007) kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas, melakukan sesuatu atas dorongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan baik itu secara biologis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak
7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia 2-3 tahun juga disebut dengan anak usia bermain dan merupakan periode yang penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Anak terlantar merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya. perubahan penampilan pada orang muda dan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya antara usia 13 dan 20 tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga anak usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola asuh merupakan interaksi yang diberikan oleh orang tua dalam berinteraksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perilaku dari orang tua terhadap anak bisa menjadi alasan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku dari orang tua terhadap anak bisa menjadi alasan utama untuk terjadinya gangguan atau kekurangan yang dapat diamati. Orang tua dan pengasuh lainnya memainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan tongkat estafet majunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa di mana perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciBab 5. Simpulan, Diskusi dan Saran
Bab 5 Simpulan, Diskusi dan Saran 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan terhadap 60 anak-anak pra-sekolah usia 3-6 tahun. Subjek terdiri dari dua populasi yang masing-masing terdiri dari 30 anak. Populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua, keluarga bahkan negara. Maka seorang anak sudah seharusnya di jaga dan di asuh dengan baik. Pengasuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu dan sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan adalah kelahiran adik baru. Kehamilan itu sendiri merupakan waktu yang ideal untuk memahami dari mana bayi berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia menurut (Marin, 2008) pada dasarnya terdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan manusia menurut (Marin, 2008) pada dasarnya terdiri dari perkembangan motorik, perkembangan sosial, perkembangan emosi / psikologis perkembangan kognisi.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk optimalisasi tumbuh kembang. Salah satu tahap tumbuh kembang adalah usia prasekolah yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan mental inteligensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Pembangunan manusia masa depan di mulai dengan pembinaan anak masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah hidup yang bisa dikatakan hidup yang tanpa beban atau hidup dalam keadaan yang sejahtera. Yang terpenting dalam hidup sehat yaitu di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa balita, perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia
Lebih terperinciHUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN
HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN M. Ikhwan Kosasih, Ludfi Nur Farida Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri Perkembangan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti melewati tahap-tahap perkembangan yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa. Namun ada suatu masa dimana individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam deteksi dini gangguan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah tumbuh kembang mencangkup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth)
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN
Lebih terperinci2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di dalam sekolah memiliki peranan penting terhadap perkembangan perilaku siswa, yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat pada anak-anaknya (Friedman et al., 2010). yang masih bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Orang Tua 1. Pengertian Orang tua adalah orang yang lebih tua atau orang yang dituakan, terdiri dari ayah dan ibu yang merupakan guru dan contoh utama untuk anakanaknya karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannya, individu sebagai makhluk sosial selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupannya, individu sebagai makhluk sosial selalu berhubungan dengan lingkungannya dan tidak dapat hidup sendiri. Ia selalu berinteraksi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: kualitas peserta didik, maka harus ditingkatkan untuk menjembatani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan sebagaimana yang tersebut dalam Undangundang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dengan cara orang tua mendidik anak dalam keluarganya. Maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah dan harta yang paling berharga bagi setiap keluarga. Anak juga sebagai generasi penerus bangsa. Kehadiran anak akan sangat berpengaruh dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes Definisi ANAK DULU: < 12 THN; < 15 THN; < 16 THN UU Tenaga Kerja, UU Perkawinan [UU No. 9 TAHUN 1979 ttg Kesejahteraan Anak: USIA < 21 thn dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL
HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : KURNIA ENSI HERARBA UTAMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga sebagai wahana utama dan pertama terjadinya sosialisasi pada anak. Karena anak pertama kali berinteraksi dengan ibunya serta ayahnya dan anggota keluarga lain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Untuk menjadi seseorang yang dewasa dengan motorik yang baik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sangat lekat dengan makhluk hidup terutama pada manusia. Untuk menjadi seseorang yang dewasa dengan motorik yang baik, diperlukan adanya proses perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak awal kehidupannya, manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya. Apabila generasi penerus sehat jasmani dan rokhani serta mempunyai potensi yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai bentuk aktivitas, anak-anak tidak terlepas dari dunia bermain. Hal ini dapat ditemui pada saat mereka bernyanyi, bermain di tanah, membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai dewasa. Tercapainya tumbuh kembang optimal tergantung
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai pengertian perkembangan, pengertian emosi, dan pengertian pendidikan anak usia dini. A. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. latin adolensence, diungkapkan oleh Santrock (2003) bahwa adolansence
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dari masa kanak-kanak menuju dewasa ditandai dengan adanya masa transisi yang dikenal dengan masa remaja. Remaja berasal dari kata latin adolensence,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena menentukan dasar kehidupan selanjutnya (Susilaningrum, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan seseorang karena menentukan dasar kehidupan selanjutnya (Susilaningrum, 2013). Perkembangan diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola asuh merupakan cara yang dilakukan orang tua dalam mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat diharapkan dapat membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemahaman pertumbuhan dan perkembangan anak diperlukan suatu kepekaan terhadap kebutuhan anak, karena dengan kepekaan tersebut pemahaman dapat mudah diperoleh. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan. fisik, kognitif, emosi maupun psikososial (Soetjiningsih, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, seseorang yang sudah berkeluarga sangat berharap mempunyai anak, jika anak dalam keadaan sehat, orang tua pun senang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stimulasi perkembangan sangat dibutuhkan oleh anak. Stimulasi perkembangan pada anak harus sesuai dengan tugas perkembangannya. Sesuai denganpetunjuk yang terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran dan fungsi ibu dalam kehidupan seorang anak sangat besar. Anak akan lebih merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Remaja dipandang sebagai periode perubahan, baik dalam hal fisik, minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari ini disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang kadang lemah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbuatan individu pada umumnya disertai oleh perasaan perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologis, sosial, dan spiritual. Aziz Alimul (dalam Erwan: 2005). Definisi anak usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial,
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG
PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG 4 Rizal ABSTRAK Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak prasekolah merupakan anak usia dini dimana anak belum menginjak masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6 tahun. Pada masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Soetjiningsih (2008) Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan budaya.
Lebih terperincihasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH A. Pengertian Perkembangan Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Peserta didik merupakan pewaris bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi dalam hidupnya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, manusia harus dapat melakukan penyesuaian
Lebih terperinci