BAB III METODELOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODELOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 48 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan kewarganegaraan (Prodi PKn), merupakan salah satu program studi pendidikan yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi. Oleh karena itu, subjek penelitian ini tidak menggunakan cara randomisasi untuk memasukkan subjek ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, melainkan menggunakan kelompok subyek yang sudah ada sebelumnya (Seniati, 2008: 39). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester enam prodi PKn FKIP Unlam yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah 40 orang. Randomisasi (undian) dilakukan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dari dua subyek kelas yang telah ada. Untuk itu, tidak diperlukan penarikan sampel dari populasi. Sehingga penelitian ini bukanlah penelitian yang bersifat generalisasi. Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982: 253) sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono (2012: 90-91) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20. Berkaca dari pendapat tersebut, penelitian ini dengan jumlah populasi 40 siswa, masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol berjumlah 20 siswa dapat dianggap telah memadai. Jadi, dari hasil undian diperoleh kelas A sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 20 orang mahasiswa dan kelas B sebagai kelompok kontrol yang 48

2 49 juga berjumlah 20 orang mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/ B. Metode dan Desain Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivistik yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011: 8). Dari pendekatan kuantitatif tersebut dipilih menggunakan metode penelitian eksperimen dalam penelitian ini. Karena penelitian eksperimen termasuk dalam pendekatan kuantitatif. Cresswell (2009: 15) menyatakan: experimental research seeks to determine if a specific treatment influence an outcome in a study. This impact is assessed by providing a specific treatment to one group and withholding it from another group and then determining how both groups score on an outcome. Beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan adalam penelitian yakni: Pre-Experimental design, True Experimental design, Factorial Experimental design, dan Quasi-experimental design (Sugiyono, 2011: 111). Dari beberapa bentuk jenis penelitian tersebut, dalam penelitian ini menggunakan bentuk Quasi eksperimental designs (eksperimen kuasi). Dalam penelitian, yang mejadi fokus adalah model Pembelajaran Kontekstual untuk meningkatkan kompetensi mengajar (pedagogis) pada Microteaching bagi mahasiswa PPL. Penelitian bermaksud melihat hubungan sebab akibat. Variabel bebasnya adalah model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan mengajar mahasiswa PPL. Eksperimen kuasi dilakukan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan

3 50 eksperimental sesungguhnya, dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau mengendalikan semua variabel. Guna mendapatkan gambaran implementasi model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan mengajar mahasiswa PPL digunakanlah metode quasi eksperimen (Fraenkel: 1993). Dengan desain ini sampel dibagi dalam 2 kelompok yaitu satu kelompok dengan eksperimen dan satu kelompok lagi dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran kontekstual sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional. Terhadap ke dua kelompok diberikan angket tingkat pengetahuan mahasiswa, yaitu angket sebelum dan sesudah pelaksanaan microteaching serta lembar observasi untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan mengajar mahasiswa PPL seperti yang digambarkan di bawah ini: Tabel: 3.1 Desain Eksperimen Kuasi Kelompok Random Tes awal Perlakuan Tes akhir Eksperimen R O 1 X O 2 Kontrol R O 3 - O 4 Sumber: Sugiyono (2011: 75) Keterangan: R = Random X = Perlakuan (penerapan microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual) - = Microteaching konvensional O1 = Kondisi Awal Kelas Esperimen O2 = Kelas Esperimen Setelah Mendapatkan Perlakuan Microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual O3 = Kondisi awal Kelas Kontrrol O4 = Kelas Kontrol menggunakan Microteaching konvensional

4 51 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Melihat kesesuaian dengan objek penelitian ini, maka ada dua variabel utama yang dijadikan fokus penelitian, yakni variabel model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual sebagai variabel terikat (X) dan variabel kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa sebagai variabel bebas (Y). Dari variabel di atas, maka hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah paradigma penelitian sederhana yang terdiri atas satu variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2012: 42). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Sederhana X Sumber: Sugiyono (2012: 42) Keterangan: X = variabel terikat (microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual) Y = variabel bebas (kompetensi mengajar/ pedagogis Mahasiswa) 2. Definisi Operasional Definisi operasional dirumuskan untuk menghindari kesalahan persepsi dan interpretasi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Sebagaimana di sampaikan oleh Christensen (1988: 18), definisi operasional adalah operationism means that terms must be defined by the steps or operations used to measure them. Terlebih lagi, setiap terminologi memiliki makna yang berbeda dalam konteks dan dalam lapangan studi yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) definisi operasional yang menggambarkan variabel-variabel penelitian, sebagai berikut: r Y

5 52 a. Model microteaching berbasis kontekstual (Variabel X) Microteaching adalah merupakan suatu teknik atau metode latihan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan mengajar, baik keterampilan-keterampilan baru, maupun keterampilan-ketarampilan lama yang telah dimiliki oleh calon guru/ guru (bersifat remedial), yang dilakukan dengan cara mengisolasikan komponen-komponen keterampilan mengajar, sehingga setiap komponen keterampilan mengajar tersebut dapat dikuasai dengan baik oleh calon guru/ guru dalam situasi dan kondisi pengajaran yang disederhanakan atau dimikrokan. Di dalamnya memuat materi dan keterampilan tentang kemampuan pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa yang kelak dapat diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. b. Kompetensi pedagogis (mengajar) mahasiswa calon guru (Variabel Y) Menurut Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2010). Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik, yaitu: 1) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual. 2) Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3) Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. 4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

6 53 5) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 6) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 7) Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Untuk memudahkan peneliti dalam membuat instrument penelitian maka aspek dan indikator kompetensi pedagogis di atas di kolaborasi dan di substitusikan dengan aspek dan indikator keterampilan dasar mengajar (Membuka sampai menutup pembelajaran) yang harus dikuasai oleh mahasiswa. D. Alur Penelitian (Perlakuan) Alur penelitian diawali dengan studi literatur, mengkaji kurikulum Prodi PKn, buku pedoman PPL 1 dan buku-buku lainnya yang relevan, yang dijadikan sumber dalam penyusunan instrumen berupa tes, bahan ajar, angket dan lembar observasi. Kemudian dilakukan validasi angket pada mahasiswa yang telah mempelajari microteaching. Validasi angket dilakukan untuk menganalisis tingkat pemahaman angket dan reliabilitas angket. Penerapan model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual dilakukan pada satu kelas yang telah ditentukan dengan suatu mekanisme sebelumnya. Tahap ini dimulai dengan mahasiswa mengisi angket pertama untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa, kemudian diberikan perlakuan berupa model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual dan diakhiri dengan mengisi angket bagian kedua. Selanjutnya dosen mata kuliah mengisi lembar observasi dan dilakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa untuk mengetahui minat, motivasi dan tanggapan mahasiswa terhadap model yang diterapkan dalam pembelajaran. Langkah terakhir diadakan analisis data dan

7 54 temuan yang diperoleh berupa data untuk menyusun laporan. Alur penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut ini: Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian Studi pendahuluan tentang model microteaching pada matakuliah PPL 1 mahasiswa PKn FKIP Unlam Merumuskan masalah dan tujuan penelitian Studi literatur tentang: Kurikulum Prodi PKn Buku Panduan PPL 1 Buku-buku sumber lainnya Penyusunan sintak microteaching berbasis pembelajaran kontekstual Pengaruh model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual Validasi, Uji coba, Revisi Kelompok Kontrol Angket Pertama Kelompok eksperimen Model microteaching konvensional Angket Kedua Analisis data Model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual Temuan Kesimpulan Angket dan lembar ovservasi Observasi Sumber: Diolah oleh peneliti

8 55 1 E. Instrumen Penelitian Untuk menjawab permasalahan penelitian dibuat instrumen penelitian sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan berupa: tes pemahaman konsep, angket tanggapan mahasiswa dan lembar penilaian dosen terhadap mahasiswa PPL I pada pembelajaran microteaching mengenai implementasi tindakan (intervensi) yang dilakukan. Tabel: 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian No Variabel Sub. Variabel Indikator Alat ukur Subjek Kompetensi 1. Materi 1. Sesuai kurikulum skala Mahasiswa Pembelajaran Pembelajaran 2. Sesuai tingkat kemempuan bertingkat PKn PKn 3. Disampaikan secara (rating scale) sistematis 2. Metode pembelajaran PKn berbasis kontekstual 3 Media pembelajaran PKn berbasis kontekstual 4. Memberikan contoh aktual 1. Sesuai dengan materi yang disampaikan 2 Menggunakan metode yang bervariasi 3. Menuntut partisipasi aktif 4. Metode yang digunakan mampu meningkatkan motivasi belajar 1. Menggunakan media bervariasi 2. Sesuai dengan materi pembelajaran 3. Mendukung materi pembelajaran 4. Digunakan dengan baik dan tepat 4 Sumber pembelajaran PKn 1. Berasal dari buku paket 2. Berasal dari lingkungan sekitar 3. Perpustakaan sebagai sumber belajar

9 56 5 Evaluasi pembelajaran PKn 1. Menggunakan tes tulis dan lisan 2. Ada self assesment 3. Menentukan KKM 4. Memberikan tugas 4. Mengadakan Pengayaan dan remidial 2 Kompetensi Pedagogis guru/ calon guru PKn dalam pembelajaran microteaching berbasis kontekstual 1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran 2. Pengelolaan kelas 3. Keterampilan menjelaskan 4. Keterampilan mengadakan variasi 5. Keterampilan melakukan penguatan 6. Keterampilan bertanya dasar lanjut 1. Menarik perhatian peserta didik 2. Menumbuhkan motivasi 3. Memberi acuan 4. Membuat kaitan 5. Meninjau kembali 6. Mengevaluasi 1. Bersikap tanggap 2. Membagi perhatian 3. Memusatkan perhatian kelompok 4. Menurut tanggung jawab siswa 5. Petunjuk yang jelas 1. Kejelasan 2. Penggunaan contoh 3. Pengorganisasian 4. Penekanan pada yang penting 1. Suara 2. Mimik dan gerak 3. Kesenyapan 4. Kontak pandang 5. Perubahan posisi 6. Memusatkan 7. Variasi visual 8. Variasi oral 1. Penguatan verbal 2. Penguatan non-verbal 1. Bertanya dasar 2. Bertanya lanjut skala bertingkat (rating scale) 7. Keterampilan membimbing kelompok 1. Merumuskan perhatian 2. Memperjelas masalah dan urutan pendapat

10 57 3. Menganalisis pandangan siswa 4. Meningkatkan urutan siswa 5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 6. Menutup diskusi Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas maka disusunlah instrument penelian yang digunakan berupa: tes pemahaman konsep, angket tanggapan mahasiswa dan lembar penilaian dosen terhadap mahasiswa PPL I pada pembelajaran microteaching (terlampir). F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Strategi Pengembangan Instrumen Suatu instrumen pengukuran yang kredibel harus memenuhi syarat validitas dan reliabelitas. Suatu instrumen memenuhi syarat validitas jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sementara reliabelitas menunjuk pada konsistensi, akurasi, dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran. Berdasarkan hal itu, maka strategi pengembangan instrument dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: a. Melakukan analisis induktif, yaitu mengembangkan instrumen berdasarkan teori model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual dan kompetensi pedagogis (mengajar) yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, serta merupakan hasil adaptasi dan elaborasi dari alat penilaian kemampuan guru (APKG 1dan 2) dari Kemendikbud dengan Instrumen dari Kokom Komalasari (2008) dari disertasi yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dalam PKn terhadap Kompetensi Kewarganegaraan Siswa SMP. Hal ini untuk memenuhi validitas isi, yaitu bahwa item-item instrument mencerminkan domain konsep dari variable yang akan diteliti. Untuk itu maka dibuat kisi-kisi instrument

11 58 penelitian yang dikembangkan dari definisi operasional variabel. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual (Variabel X) berupa aspek pengetahuan menggunakan skala bertingkat (rating scale) dengan pilihan dari rentang: 0 = bila sama sekali belum tahu 1 = telah mengetahui sampai dengan 25% 2 = telah mengetahui sampai dengan 50% 3 = telah mengetahui sampai dengan 75% 4 = telah mengetahui 100% (semuanya) Sedangkan, variable kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa (Variabel Y) berupa aspek praktik keterampilan kompetensi mengajar (pedagogis) menggunakan skala bertingkat (rating scale) dengan pilihan rentang 1 sampai 5 yaitu: 1=tidak baik; 2=kurang baik; 3=biasa-biasa, 4=baik; 5=sangat baik. b. Melakukan analisis induktif dengan mengumpulkan data terlebih dahulu melalui penyebaran instrument uji coba yang kemudian dianalisis dengan teknik korelasi product moment dari Pearson. Rumus yang digunakan menghitung validitas keseluruhan adalah korelasi product moment. (Arikunto, 2007: 53) Ada 3 unsur yang digunakan untuk menentukan koefisien korelasi ini, yaitu:

12 59 Dari ketiga rumus di atas akan didapat koefisien korelasi (r) lalu diinterpretasikan. Untuk interpretasi dapat dilihat tabel berikut: Tabel: 3.3 Interpretasi koefisien korelasi (r) Besarnya r Interpretasi 0,800<r<1 Tinggi 0,600<r<0,600 0,400<r<0,600 0,200<r<0,400 Cukup Agak Rendah Rendah 0,000<r<0,200 Sangat Rendah Sumber: Arikunto, (2007: 54) Apabila diperoleh angka negatif, berarti kelasnya negatif, ini menunjukkan kebalikan urutan indeks korelasi tidak pernah lebih dari 1 (satu). c. Melakukan pengujian reliabelitas instrument. Uji ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya dan sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan ukur.

13 60 2. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas 1) Validitas X Validitas konstruk (construct validity) instrumen variabel X (model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual) aspek pengetahuan dapat dilihat secara terperinci dalam setiap komponen keterampilan mengajar berikut ini: a) Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 1 0,849 0,444 Valid 2 0,857 0,444 Valid 3 0,758 0,444 Valid 4 0,919 0,444 Valid 5 0,900 0,444 Valid 6 0,800 0,444 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 6 pernyataan pengukur keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. b) Keterampilan mengelola kelas Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Keterampilan Mengelola Kelas 7 0,684 0,444 Valid 8 0,815 0,444 Valid 9 0,740 0,444 Valid 10 0,771 0,444 Valid 11 0,839 0,444 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 5 pernyataan pengukur keterampilan mengelola kelas, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini

14 61 menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. c) Keterampilan menjelaskan Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Keterampian Menjelaskan 12 0,834 0,444 Valid 13 0,934 0,444 Valid 14 0,801 0,444 Valid 15 0,911 0,444 Valid 16 0,718 0,444 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 5 pernyataan pengukur keterampilan menjelaskan, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. d) Keterampilan mengadakan variasi Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Keterampilan Mengadakan Variasi 17 0,883 0,444 Valid 18 0,694 0,444 Valid 19 0,714 0,444 Valid 20 0,694 0,444 Valid 21 0,728 0,444 Valid 22 0,728 0,444 Valid 23 0,840 0,444 Valid 24 0,816 0,444 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 8 pernyataan pengukur keterampilan mengadakan variasi, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid.

15 62 e) Keterampilan memberikan penguatan Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Keterampilan Memberikan Penguatan 25 0,852 0,444 Valid 26 0,946 0,444 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 2 pernyataan pengukur keterampilan mengadakan variasi, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. f) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok 27 0,832 0,444 Valid 28 0,882 0,444 Valid 29 0,821 0,444 Valid 30 0,902 0,444 Valid 31 0,545 0,444 Valid 32 0,669 0,444 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 6 pernyataan pengukur keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. g) Keterampilan bertanya dasar dan lanjut Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan 33 0,827 0,444 Valid 34 0,739 0,444 Valid 35 0,767 0,444 Valid 36 0,734 0,444 Valid 37 0,889 0,444 Valid 38 0,925 0,444 Valid 39 0,754 0,444 Valid

16 ,876 0,444 Valid 41 0,691 0,444 Valid 42 0,760 0,444 Valid 43 0,524 0,444 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 6 pernyataan pengukur keterampilan bertanya dasar dan lanjut, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. h) Pembelajaran kontekstual PKn Sub Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Pembelajaran Kontekstual PKn 44 0,647 0,444 Valid 45 0,633 0,444 Valid 46 0,691 0,444 Valid 47 0,715 0,444 Valid 48 0,792 0,444 Valid 49 0,637 0,444 Valid 50 0,836 0,444 Valid 51 0,704 0,444 Valid 52 0,604 0,444 Valid 53 0,657 0,444 Valid 54 0,893 0,444 Valid 55 0,635 0,444 Valid 56 0,596 0,444 Valid 57 0,662 0,444 Valid 58 0,775 0,444 Valid 59 0,835 0,444 Valid 60 0,598 0,444 Valid 61 0,656 0,444 Valid 62 0,775 0,444 Valid 63 0,760 0,444 Valid 64 0,778 0,444 Valid 65 0,541 0,444 Valid 66 0,678 0,444 Valid 67 0,837 0,444 Valid

17 ,603 0,444 Valid 69 0,741 0,444 Valid 70 0,690 0,444 Valid 71 0,666 0,444 Valid 72 0,589 0,444 Valid 73 0,807 0,444 Valid 74 0,580 0,444 Valid 75 0,481 0,444 Valid 76 0,861 0,444 Valid 77 0,691 0,444 Valid 78 0,787 0,444 Valid 79 0,901 0,444 Valid 80 0,884 0,444 Valid 81 0,811 0,444 Valid 82 0,828 0,444 Valid 83 0,846 0,444 Valid 84 0,859 0,444 Valid 85 0,803 0,444 Valid 86 0,845 0,444 Valid 87 0,827 0,444 Valid 88 0,745 0,444 Valid 89 0,814 0,444 Valid 90 0,675 0,444 Valid 91 0,797 0,444 Valid 92 0,688 0,444 Valid 93 0,775 0,444 Valid 94 0,822 0,444 Valid 95 0,712 0,444 Valid 96 0,746 0,444 Valid 97 0,828 0,444 Valid 98 0,562 0,444 Valid 99 0,631 0,444 Valid 100 0,605 0,444 Valid 101 0,465 0,444 Valid 102 0,538 0,444 Valid 103 0,667 0,444 Valid

18 65 Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 60 pernyataan pengukur keterampilan pembelajaran kontekstual PKn, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. 2) Validitas Y Validitas konstruk (construct validity) instrumen variabel Y (kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa) aspek keterampilan (skiil) yang menggunakan lembar observasi, dikonstruksi berlandaskan teori yang relevan dan merujuk pada APKG 1 dan 2, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli yang dimaksud adalah: 1) Prof. Dr. Ace Suryadi, M.Sc; 2) Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd; dan 3) Prof. Dr. H. Wahyu, MS. Berdasarkan pendapat dari ahli (judgment experts) memberi keputusan: instrumen dapat digunakan dengan penyesuaian. b. Uji Reliabilitas Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Reliabilitas instrumen penelitian ini berdasarkan pengujian pada seluruh item pernyataan yang sudah dianggap valid, menghasilkan koefisien korelasi (ρ value) yang artinya lebih besar dari 0.7. Dengan demikian, instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan.

19 66 G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Persiapan yang dilakukan dalam pembelajaran meliputi: a. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang konsep microteaching berbasis pembelajaran kontekstual. b. Memperkenalkan pembelajaran dengan model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual pada mahasiswa Tahap awal dari pelaksanaan mikro dimulai dengan perkuliahan teori. Pelaksanaan perkuliahan teori ini paling tidak membutuhkan waktu sebanyak 2 kali pertemuan, dengan lama waktu pertemuan 100 menit.perkuliahan teori ini diberikan dalam bentuk kuliah tatap muka, diskusi kasus, dan pemutaran video model-model pembelajaran untuk setiap keterampilan dasar mengajar. Diskusi kasus dan pemutaran video model-model pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran konkrit tentang aktivitas mengajar guru kepada mahasiswa, serta mengembangkan daya antisipasi mahasiswa terhadap tugas latihan mengajar yang akan mereka jalani. Untuk lebih memberikan motivasi mahasiswa terhadap penguasaan teori, maka perkuliahan teori ini diakhiri dengan ujian teori tentang pembelajaran mikro. Perkuliahan teori ini dimaksudkan untuk menanamkan konsepkonsep dasar pembelajaran mikro berbasis pembelajaran kontekstual dan prosedur pelaksanaannya. Di samping itu dalam perkuliahan teori ini juga dikenalkan berbagai model pembelajaran untuk setiap jenis keterampilan mengajar yang akan dilatihkan. Materi perkuliahan teori tersebut paling tidak mencakup materi pokok yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar dan berbagai model dalam pembelajaran kontekstual. Secara rinci materi tersebut adalah sebagai berikut:

20 67 1) Materi tenutang konsep dasar pembelajaran microteaching 2) Materi tenutang prosedur pelaksanaan pembelajaran microteaching 3) Materi tentang keterampilan dasar dalam pembelajaran microteaching 4) Materi tentang model-model dalam pembelajaran kontekstual Untuk meningkatkan keefektifan perkuliahan teori yang dilaksanakan, perkuliahan perlu ditunjang dengan handout materi perkuliahan dan video latihan keterampilan mengajar media pembelajaran yang disiapkan oleh peneliti dan dosen matakuliah PPL. Bahan-bahan ini dipersiapkan karena perkuliahan teori dilakukan dengan metode diskusi atau Tanya jawab untuk menghindari kejenuhan, maka dengan kesiapan materi yang demikian itu, mahasiswa telah memahami apa yang dibicarakan (diskusi dan Tanya jawab yang dilaksanakan). Dengan demikian perkuliahan akan menjadi hidup dan efektif. c. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. d. Melakukan validasi instrumen. e. Melakukan uji coba dan analisis angket pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui pemahaman konsep awal mahasiswa tentang kemampuan/ kompetensi mengajar di kelas. 2. Pelaksanaan a. Menerapkan pembelajaran dengan model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual pada kelas eksperimen dan pembelajaran microteaching secara konvensional pada kelas kontrol. 1) Mahasiswa harus menyusun Satuan Pembelajaran (SP) atau Rencana Pembelajaran (RP) atau Skenario, lama penyajian antara menit, ditulis rapi dan diserahkann kepada dosen pembimbing sebelum tampil untuk mencocokkan apa yang ditulis sesuai dengan yang dipraktikkan.

21 68 2) Bagi mahasiswa yang tidak tampil bertugas sebagai supervisor, observer, sekaligus sebagai peserta didik di kelas. 3) Dilakukan pembagian kelompok microteaching 4) Dilakukan pembagian tugas untuk praktek komponen keterampilan 5) Kegiatan dalam pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran kontekstual a) Microteaching dilakukan di dalam sebuah ruangan yang dilengkapi dengan berbagai alat/barang yang diperlukan. b) Prinsip pelaksanaan microteaching dapat dijelaskan sebagai berikut: guru/ calon guru mengajar di area mengajar. c) Selama proses itu segala aktivitas guru/calon guru direkam oleh kamera video. Setiap pelaksanaan mengajar direkam supaya dapat dilihat kembali dan dievaluasi cara mengajarnya. Pastikan bahwa gambar dan guru dapat terekam dengan jelas. d) Pihak pengamat (Dosen matakuliah PPL 1) e) Sekali-sekali pengamat dapat bertanya, berdiskusi dengan guru/ calon guru supaya proses mengajar lebih hidup. f) Speaker dapat ditambahkan sepanjang memang dibutuhkan agar suara guru terdengar lebih keras. g) Setelah selesai, hasil rekaman dapat di diputar kembali (playback) dengan memanfaatkan tv monitor. Pada sesi ini calon guru/calon guru dapat melihat kembali penampilannya selama mengajar. Sedangkan pengamat memberi penilaian, menyampaikan kelebihan dan kekurangannya. Di sinilah menjadi titik penting untuk melihat, mengevaluasi, memberi pendapat terhadap kelebihan dan kekurangan guru/calon. Dengan demikian microteaching dapat dijadikan sebuah pendekatan baru yang

22 69 inovatif dan aplikatif untuk mempersiapkan performance guru agar lebih kapabel. h) Prasyarat utama yang dibutuhkan agar microteaching dapat berjalan adalah, tersedianya sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan kamera video, recorder, mic, penerangan yang cukup. Ukuran ruangan tidak ada standar yang baku. Ukuran ruangan bisa antara 8 m x 6 m, atau 8 m x 7 m. Selanjutnya tersedianya sejumlah sarana lainnya layaknya sebuah ruang kelas. Ada white board, meja dan kursi, OHP kalau memang diperlukan. b. Memberikan angket pertama dan kedua pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Pengolahan dan analisis data Menghitung gain ternormalisasi kemampuan/ kompetensi model untuk kelas kontrol dan eksperimen, melakukan uji normalitas data gain ternormalisasi, melakukan uji homogenitas varians, melakukan uji kesamaan dua rata-rata, serta melakukan analisis data angket dan observasi. H. Teknik Analisis Data Setelah penelitian diperoleh data. Data tersebut merupakan data mentah yang harus diolah agar dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan penelitian dan memberikan arah untuk mengkaji lebih lanjut. Hasil penghitungannya dilakukan dengan menggunakan skor gain yang dinormalisasi. Gain yang dinormalisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus score ternormalisasi dengan rumusan Meltzer. Selanjutnya, pengolahan dan analisis data menggunakan uji statistik inferensial parametrik sebagai berikut: 1. Menyeleksi data Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

23 70 2. Menentukan bobot nilai Penentuan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya. 3. Pemberian koding Untuk setiap jawaban pada angket selanjutnya skor tersebut dijumlahkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden secara umum terhadap setiap variabel penelitian. 4. Melakukan analisis secara deskriptif,untuk mengatahui kecenderungan data. Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata, median, standar deviasi, dan varians data dari masing-masing variabel. 5. Pemeriksaan distribusi populasi data sampel Pengujian distribusi populasi dari data sampel bertujuan untuk mengetahui sebaran dari populasi data sampel yang diperoleh, apakah data sampel berasal populasi yang berdistribusi normal atau distribusi teoritis lainnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan uji statistik yang dipergunakan apakah parametrik atau nonparametrik. Dalam penelitian ini, data sampel yang diperoleh diasumsikan berawal dari populasi yang berdistribusi normal. Oleh karena itu, pengujian atas asumsi tersebut dilakukan dengan uji kecocokan atau lebih dikenal sebagai uji kolmogorov-smirnov. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan sofware statistik SPSS. Selanjutnya, untuk melihat pengaruh variabel lainnya berupa pengetahuan awal mahasiswa yang dilihat dari indikator perbedaan asal kelas mahasiswa (regular dan mandiri) dengan IPK dan IP semester berjalan terhadap kompetensi pedagogis mahasiswa maka dilakukan melalui analisis uji regresi.

24 71 6. Menghitung skor gain ternormalisasi Untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains antara sebelum dan sesudah pembelajaran, dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil penghitungan skor gain yang dinormalisasi. 7. Uji kesamaan dua rata-rata (bebas) Uji kesamaan dua rata-rata (bebas) jika sebaran data berdistribusi normal dan homogen, dilakukan dengan menggunakan uji parametrik, yaitu uji-t (t-test) satu pihak (pihak kanan). Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mencari gain yang lebih besar antara peningkatan (gain) kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 007, hlm. ). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III BAB III METODOLOGI

BAB III BAB III METODOLOGI BAB III BAB III METODOLOGI A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sesuai metode penelitian kuantitatif berupa penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Tujuan metode kuantitatif menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Neglasari dusun Warung Buah desa Neglasari kecamatan Banjar kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan 20 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan konsep siswa SMA kelas X dengan menggunakan metode discovery-inquiry pada materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode eksperimen diartikan sebagai metode dengan bentuk yang sistematis dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga, mengenai metode penelitian akan dibahas 8 (delapan) hal yaitu (1) jenis penelitian; (2) desain penelitian; (3) populasi dan sampel; (4) variabel dan alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) dengan control group pretest post test design. Desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang di gunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2013: 11) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitan Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada tahun pelajaran 013/014. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007 : 13) data penelitian pada pendekatan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester 24 BAB III METODE PENETILIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap SMAN 1 Tanjung Bintang pada tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Winarno Surakhmad (1990) menyatakan bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian True- Eksperimental dengan design Pre test- Post test Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah 32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Experimental Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari perbedaan perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen secara murni. Dalam hal ini, karena siswa bukanlah suatu. sebagaimana pada penelitian di bidang eksata.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen secara murni. Dalam hal ini, karena siswa bukanlah suatu. sebagaimana pada penelitian di bidang eksata. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimen semu (quasi eksperimen). Dalam bidang pendidikan, seringkali sulit melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penerapan pembelajaran berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penerapan pembelajaran berbasis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial terhadap hasil belajar siswa, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci