PENYELENGGARAAN PAMERAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYELENGGARAAN PAMERAN"

Transkripsi

1 6.33 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PENYELENGGARAAN PAMERAN A. Persiapan Pameran 1. Menyiapkan Karya untuk Pameran Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk itu, untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, guru dan siswa perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Hal ini bisa dilakukan dengan alternatif: a. siswa berkarya dan diinformasikan bahwa pada masa yang akan datang akan ada pameran b. siswa yang memiliki bakat seni rupa dipilih oleh guru untuk mewakili kelasnya agar berpameran c. siswa dan guru menginventarisir karya koleksi sekolah untuk dipamerkan. Panitia menunggu seluruh siswa mendaftarkan diri mengikuti pameran sesuai jadwal yang telah ditetapkan Wujud karya yang akan dipamerkan pun harus diketahui oleh para siswa. Secara wujudnya, karya seni rupa dapat dibagi menjadi karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi berupa: seni lukis, seni cetak/grafis, gambar (ilustrasi, dekorasi, bentuk, dan sebagainya). Sementara itu, wujud karya seni rupa tiga dimensi berupa: seni patung, relief, seni kerajinan (anyam, keramik, boneka, makrame, topeng kertas, barang-barang mainan, dan lain-lain). 2. Pemilihan Memilih karya Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas kaya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan

2 6.34 kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas. 3. Menyiapkan Perlengkapan Pameran Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, poster, selebaran, a. Ruang Pameran Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah bias menggunakan aula atau ruang kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi. b. Meja Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensional seperti patung atau barang kerajinan lainnya. c. Buku tamu Bukti tamu Gambar 6.4 Meja sebagai alas (base) untuk menata karya (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi pameran.

3 6.35 d. Buku kesan dan pesan Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggan pameran. e. Panil Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan. f. Poster atau brosur Gambar 6.5 Panil (penyekat ruang dan sandaran karya dua dimensi) Sumber: Gaitskell, C. D. and Al Hurwitz (1975:448) Media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai media informasi. (bentuk poster lihat pada Gambar pada Kegiatan pembelajarn 2 BBM ini)

4 6.36 g. Katalog Gambar 6.6 Panil yang disusun zigzag tempat sandaran karya Sumber: Gaitskell, C. D. and Al Hurwitz (1975:448) Berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran) berfungsi sebagai penjelasan mengenai hal ilhwal seniman dan karya seni yang dipamerkannya. h. Folder Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk menjelaskan kepada pengunjung pameran. Gambar 6.7 Folder (Identitas karya)

5 6.37 i. Lampu penerangan Lampu ini digunakan untuk memperjelas karya yang dimerkan. Lampu ini dipasang di setiap papan pamer, di plafon, agar tidak menyilaukan. j. Sound system (tape dan kaset instrumentalia). Berfungsi untuk menambah suasana santai dan mendukung suasana pameran. B. Pelaksanaan Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyususnan laporan. 1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan Pelaksanaan pameran merupakan kulminasi dari implementasi rencana yang telah disusuun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan menyatakan kesiapannya dalam menyongsong ksesuksesan pameran ini. 2. Penataan Ruang Pameran Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan pengunjung, fisik pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus komposisi penataan yang serasi, pengaturan jarak pandang dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi. Sehubungan dengan penataan ruang, Cahyono (2002: 9.35) mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang pameran, di antaranya: (1) karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah, (2) karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada, (3) pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya, (4) pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, (5) pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati, (6) letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan, (7) letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, (8) pengelompokan karya harus

6 6.38 memperhatikan ukurannya, (9) jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas, (10) sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan. a. Penataan Alur Masuk Pengunjung Gambar 6.8 Arus Pengunjung Pameran Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur: 1) Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu.

7 6.39 Gambar 6.9 Pola alur arus pengunjung dengan satu pintu 2) Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan dua pintu. Gambar 6.10 Pola alur arus pengunjung dengan satu pintu b. Penataan dan Penempatan Karya Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.

8 6.40 Gambar Pemasangan karya pada dinding Sumber: Gambar 6.12 Pola pemasangan karya yang dipamerkan c. Penataan Pencahayaan Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.

9 Pelaksanaan Pameran Pelaksanaan pameran merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat. Kegiatan ini dapat berjalan lancar bila semua unsur panitia terlibat langsung dalam melakukan kerjasama dan saling membantu. Agar tidak terjadi berbagai kemungkinan negatif, maka sebelum pelaksanan pameran, panitia yang dipimpin oleh Ketua melakukan cek terakhir mengenai kesiapan pelaksanaan pameran tersebut. Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengujung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada katalog, pengunjung yang hadir diberinya, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan; 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung, apalagi pengunjung pameran memerlukannya; 5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai proses pelaksanaan pameran. 4. Laporan Kegiatan Pameran Laporan kegiatan pameran dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang menyelenggarakan kegiatan ini dalam bentuk tulisan. Secara singkat, isi laopran pertanggungjwaban kegiatan pameran adalah sebagai berikut:

10 Lata Belakang 2. Tujuan 3. Sasaran 4. Manfaat 5. Susunan Kepanitiaan 6. Materi Pameran 7. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan 8. Pemasukan dan dan Pengeluaran Dana 9. Kesan dan Pesan Pengunjung 10. Hambatan dan Kendala 11. Penutup LATIHAN Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari, silahkan Anda mengejakan latihan. 1. Sebutkan langkah persiapan dalam pameran 2. Apa yang menjadi dasar criteria dalam memilih karya yang akan dipamerkan 3. Uraikan perlengkapan apa yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah 4. Jelaskan aspek yang harus diperhatikan dalam penataan ruang pameran 5. Apa saja yang perlu dilakukan ketika pengunjungmengunjungi ruang pameran 6. Apa isi laporan pertanggungjawaban panitia pemeran RANGKUMAN Persiapan pameran dilakukan dengan tahap menyiapkan karya, memilih karya, dan menyiapkan perlengkapan pameran. Sedangkan proses penyelenggaraan pameran mencakup pelaksanaan kerja kepanitiaan, penataan

11 6.43 ruang, pelaksanaan pameran dan laporan kegiatan pameran. Proses ini dilakukan oleh siswa, panitia dan guru secara bersama-sama. Proses penyelenggaraan pameran akan berjalan dengan lancar perlengkapan pameran sudah tersedia. Yang termasuk perlengkapan pemeran ini di antaranya: ruang pameran, meja, buku tamu, buku pesan, panil, katalog, folder, lampu penerangan dan sound system. Selain ini kelancaran proses penyelenggaran dipengaruhi pula oleh kemampuan kerjasama panitia menurut beban tugas masing-masing. TES FORMATIF 3 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar 1. Manakah cara yang kurang baik dalam menyiapkan karya seni rupa yang akan dipamerkan di sekolah? a. siswa ditunjuk langsung oleh guru untuk untuk mengikuti pameran karya seni rupa b. siswa diajak berkarya dan diinformasikan bahwa pada masa yang akan datang akan ada pameran c. siswa yang berminat ditunggu untuk mendaftarkan diri mengikuti pameran sesuai jadwal yang telah ditetapkan d. siswa yang memiliki bakat seni rupa dipilih oleh guru untuk mewakili kelasnya agar berpameran 2. Di bawah ini merupakan criteria untuk memilih karya yang akan dipamerkan kecuali,. a. Kualitas karya b. Jenis karya c. Ukuran karya d. Besar karya

12 Manfaat pengisian buku pesan dan kesan dalam kegiatan pameran adalah, kecuali,. a. Untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pameran b. Untuk mengetahui kelemahan penyelenggaraan pameran c. Untuk mencari kelemahan penyelenggaraan pameran d. Untuk mencari bahan masukan dalam penyelenggaran pameran 4. Perlengkapan pameran yang berisi identitas karya, seniman, teknik dan media, tahun pembuatan dan harga disebut. a. Folder b. Panil c. Buku tamu d. Katalog 5. Salah satu fungsi panil adalah. a. Penyekat ruang pameran b. Informasi karya yang ditampilkan c. Meletakan karya tiga dimensi d. Informasi peserta yang ikut pameran 6. Di bawah ini termasuk hal yang harus diperhatikan dalam penataan ruang pameran, kecuali. a. Pemasangan karya harus sejajar dengan pandangan mata b. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari penikmat harus dibuat condong ke bawah c. Pemasangan karya yang warnanya kuat dipasang dekat dengan karya yang warnanya lemah agar serasi d. Pemasangan karya tiga dimensi ditempatkan pada tempat yang bias dilihat dari berbagai sudut pandang

13 Susunan isi laporan kegiatan pameran yang benar adalah. a. latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup. b. latar belakang, tujuan, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, pemasukan dan dan pengeluaran dana, sasaran, manfaat, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup. c. latar belakang, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, tujuan, sasaran, manfaat, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup. d. latar belakang, manfaat, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, tujuan, sasaran, penutup 8. Yang harus dilakukan panitia pameran ketika pengunjung menghadiri pameran adalah, kecuali. a. Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, b. Memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran dengan memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung, apalagi pengunjung pameran memerlukannya; c. Mengawasi pengunjung pameran dai berbagai sudut pandang. d. pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai proses pelaksanaan pameran. 9. Setelah kegiatan pameran selesai, panitia harus. a. membuat program kerja baru b. menyusun laporan pertanggungjawaban c. mengadakan rapat program kerja d. menyusun rencana anggaran/biaya

14 Laporan kegiatan biasanya disampaikan dalam bentuk. a. Diskusi b. Brosur c. Katalog d. Tulisan Untuk melihat kemampuan Anda, coba cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat pada akhir Bahan Belajar Mandiri ini. Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan Pembelajaran 3 ini. Rumus: Tingkat penguasaan= Jumlah Jawaban Anda yang benar x 100% 10 Arti tingkat penguasan yang Anda capai: % = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat menngikuti Ujian Akhir Semester (UAS), tetapi bila tingkat penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3 pada BBM 6 ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

15 6.47 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Tes Formatif 1 1. A. pengertian 2. B. manfaat 3. B. Sosial 4. C. Komersial 5. D. Fungsi 6. D. Pameran tetap 7. A. Dua dimensi 8. B. Tujuan pameran 9. C. Sponsor pameran 10. C. Edukasi Tes Formatif 2 1. E. Pengertian 2. D. Bersifat fleksibel 3. B. Siapa yang melaksanakannya 4. D. Untuk membina kerja sama 5. B. 2, 4, 3, 5, 1 6. C. Tema merupakan kelengkapan dalam menyusun rencana pameran 7. B. Seksi Publikasi dan Dokumentasi 8. B. Menyiapkan ruangan untuk pameran 9. A. Pengumpulan karya 10. A. Latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/ dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, sponsorship Tes Formatif 3 1. E. Siswa ditunjuk langsung oleh guru untuk untuk mengikuti pameran karya seni rupa 2. D. Besar karya

16 C. Untuk mencari kelemahan penyelenggaraan pameran 4. A. Folder 5. A. Penyekat ruang pameran 6. C. Pemasangan karya yang warnanya kuat dipasang dekat dengan karya yang warnanya lemah agar serasi 7. A. Latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup. 8. C. Mengawasi pengunjung pameran dai berbagai sudut pandang. 9. B. Menyusun laporan pertanggungjawaban 10. D. Tulisan

17 6.49 DAFTAR PUSTAKA Cahyono, Agus. (2002). Pameran dan Pergelaran. Materi dan Pembelajaran Kertakes SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Chang, R. (1980). Philosophic Approaches to an Art Psychology. Commentaries on the Psychology of Art. Unpublished. Tersedia: www. lastplace.com/journal/philosart.htm. [6 Oktober 2005]. Gaitskell, C. D. and Al Hurwitz (1975). Children and Their Art, Method for Elementary School. Third Edition.Art Education During Adolescence. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Jafferson, Blanche. (1969). Theaching Art to Children. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Le Breton, Preston P., Dale A. Henning (1964). Planing Theory. New Jersey: Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs. Mansoer, Hamdan. (1989). Pengantar Manajemen. Jakarta: Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Lembaga Pendxidikqan Tenaga Kependiodikan Depdikbud. Nurhadiat, Dedi. (1996). Seni Rupa untuk Kelas 1 SMU. Jakarta: Intermasa. Pengertian dan Jenis Pameran tersedia: page.php?lang =in&mod=exhibition&smod=content.php [5 Oktober 2006]. Rasjoyo Pendidikan Seni rupa dan Kerajinan Tangan untuk SLTP Kelas 3. Jakarta: Erlangga Sastradipura, Komaruddin.(2000). Principles of Management Planing. Bandung: Kappa- Sigma Publishers Sudarjo, Wasmin. (1980). Pendidikan Kesenian Seni Rupa. Bandung: Paramaartha. Wartono, Teguh. (1984). Pengantar Pendidikan Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan pameran seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa baik pada kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler. Kegiatan

Lebih terperinci

SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 2

SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 2 YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 SENI

Lebih terperinci

Modul Pameran Seni Rupa Kelas XI (Sebelas)

Modul Pameran Seni Rupa Kelas XI (Sebelas) Modul Pameran Seni Rupa Kelas XI (Sebelas) Penulis : Teguh Triwasono, S.Pd. MADRASAH ALIYAH NEGERI KEBUMEN 1 TAHUN 2017 Modul Seni Rupa Pameran Seni Rupa 1 Pameran Seni Rupa A. Pengertian Pameran Seni

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH

PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH 6.1 Bahan Belajar Mandiri 6 PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH Oleh: Bandi Sobandi PENDAHULUAN K egiatan pameran seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa

Lebih terperinci

Seni Budaya. Seni Budaya. Semester 2. Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Seni Budaya. ISBN: (jilid lengkap) (jilid 1b)

Seni Budaya. Seni Budaya. Semester 2. Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Seni Budaya. ISBN: (jilid lengkap) (jilid 1b) Seni Budaya KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 HET ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 Rp17.100 Rp17.800 Rp18.500 Rp20.000 Rp25.600 ISBN: 978-602-427-142-8 (jilid lengkap) 978-602-427-144-2

Lebih terperinci

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1]

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA (GD106)

MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA (GD106) SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA (GD106) Disusun oleh: MAMAN TOCHARMAN,M.Pd. PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa. Kode Mata Kuliah : SKS : 3 (Tiga) Oleh : Ira Rengganis, S.Pd., M.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa. Kode Mata Kuliah : SKS : 3 (Tiga) Oleh : Ira Rengganis, S.Pd., M. SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa Kode Mata Kuliah : GD106 SKS : 3 (Tiga) Oleh : Ira Rengganis, S.Pd., M.Sn PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

Merencanakan Pameran Seni Rupa

Merencanakan Pameran Seni Rupa Merencanakan Pameran Seni Rupa Posted By Nanang Ajim Posted On 2:58 PM With No Comments Print Pameran pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik secara perorangan maupun kelompok

Lebih terperinci

Mempersiapkan Sebuah Pameran

Mempersiapkan Sebuah Pameran Mempersiapkan Sebuah Pameran Sebuah pameran yang baik tentunya memerlukan perencanaan yang baik pula agar tidak mengecewakan. Paling tidak, sebuah perencanaan yang baik akan mempermudah kita dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan wawancara pendahuluan, pengolahan data dan analisis, maka diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA. Kelompok Kompetensi J. Profesional :

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA. Kelompok Kompetensi J. Profesional : MODUL PELATIHAN GURU GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA Kelompok Kompetensi J Profesional : Kelompok Kompetensi J Pameran

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ASPEK EVALUASI PENDIDIKAN SENI RUPA

RUANG LINGKUP ASPEK EVALUASI PENDIDIKAN SENI RUPA 9.13 Kegiatan Belajar 2 RUANG LINGKUP ASPEK EVALUASI PENDIDIKAN SENI RUPA Kegiatan evaluasi dalam pendidikan dan pembelajaran seni berbeda dengan penilaian mata pelajaran eksakta. Terhadap seni khususnya

Lebih terperinci

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) Oleh : Drs. Hery Santosa, M.Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds. SK/KD EKSPRESI DIRI STANDAR KOMPETENSI Mengekspresikan diri melalui karya seni kriya KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan 236 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verikatif atribut produk pariwisata galeri pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

HORTIKULTURA LANSEKAP

HORTIKULTURA LANSEKAP Materi 7 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 TAMAN DEKORASI Bambang B. Santoso 6 Mei 2010 Setelah mengikuti kuliah materi Pokok Bahasan ini, mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

HORTIKULTURA LANSEKAP

HORTIKULTURA LANSEKAP HORTIKULTURA LANSEKAP Materi 7 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 TAMAN DEKORASI Bambang B. Santoso 6 Mei 2010 Setelah mengikuti kuliah materi Pokok Bahasan

Lebih terperinci

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :.

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :. Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA Disusun oleh Nama. NIS. Kelas. Kompetensi Keahlian. http://preindo.com 1 A. LATAR BELAKANG Dalam suatu pameran karya seni rupa kita selalu

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar : 1 pasangan KD, 1 UKB, 1 RPP UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB sb 1.1.02) Arti kode UKB 1.1.02: UKB ini ada di semester 1 urutan KD ke 2 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 6/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH : MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KELAS : IV SEMESTER : 2 (genap) STANDAR KOMPETENSI : 9. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi Dasar Materi Pengalaman Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berwisata ke museum selain bertujuan untuk berlibur juga dapat menambah ilmu pengetahuan sekaligus ikut menjaga pelestarian kekayaan budaya bangsa. Menurut situs kebudayaan.kemdikbud.go.id

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I. BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai

Lebih terperinci

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KUNJUNGAN RUMAH PINTAR PEMILU BOENDA TANAH MELAYU KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU A. Latar Belakang Rumah Pintar Pemilu (RPP)

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal yang baru. Hal ini senada dengan James J. Gallagher dalam Rachmawati

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS Pengantar

BAB V ANALISIS Pengantar BAB V ANALISIS Pengantar Setelah melakukan survey pengambilan data pada cafe yang memiliki suasana ruang yang rileks dan private sebagai dasar rancangan book cafe yang kuat, maka marilah kita berpindah

Lebih terperinci

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL 1. Lampu Belajar

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL 1. Lampu Belajar BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL 1. Lampu Belajar Gambar: 5.1 Hasil Akhir Lampu Belajar Gambar di atas adalah sebuah produk recycle material stang seher motor yang dibentuk seperti robot yang diantaranya

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut: BABV ADAPTIVE RE-USE Dengan melihat kondisi eksisting Omah Dhuwur Gallery pada Bab III dan analisa program pada Bab IV, maka pembahasan-pembahasan tersebut di atas digunakan sebagai dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah acara atau kegiatan yang ditujukan utuk memamerkan sesuatu. Secara umum pameran adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor atau atribut jasa yang dianggap penting oleh pelanggan jasa Salon Amor adalah : Adanya pelayanan pengguntingan rambut yang ditawarkan oleh pihak Adanya

Lebih terperinci

BAB III TATA DEKORASI. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami Unsur-unsur Tata Dekorasi (Scenery)

BAB III TATA DEKORASI. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami Unsur-unsur Tata Dekorasi (Scenery) BAB III TATA DEKORASI STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu memahami Unsur-unsur Tata Dekorasi (Scenery) KOMPETENSI DASAR : Menyebutkan pengertian Dekorasi Menyebutkan Tujuan dan Fungsi Dekorasi Menyebutkan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 9. Mengapresiasi seni rupa SENI RUPA 9.1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Sanggar Seni Visual Tepi Pantai Pandansimo, Bantul, Yogyakarta. (dengan pendekatan integrasi karakter pelaku dan bentang alam tepi pantai) DAFTAR ISI

Sanggar Seni Visual Tepi Pantai Pandansimo, Bantul, Yogyakarta. (dengan pendekatan integrasi karakter pelaku dan bentang alam tepi pantai) DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pernyataan Keaslian Karya. 1 Daftar Isi. 2 Daftar Gambar 4 Daftar Tabel 7 Kata Pengantar 8 Abstraksi... 10 Paparan Singkat Rancangan Judul.... 11 Motivasi Perancangan......

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 4/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan BAB III GALERI SENI LUKIS DI YOGYAKARTA 3.1. Pengertian Ada beberapa pengertian Galeri Seni (Art Gallery) yang antara lain : a. Menurut Amri Yahya.10 Galeri Seni adalah suatu tempat pemajangan benda-benda

Lebih terperinci

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber Silabus SBK SD 15 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. 9.1. Mengidentifikasi jenis pada karya seni Jenis motif hias motif hias rupa nusantara pada karya daerah lain. seni rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar peserta didik, karena kelas merupakan central of

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar peserta didik, karena kelas merupakan central of 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelas merupakan tempat paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi peserta didik. Kelas diartikan secara umum sebagai sekelompok peserta didik yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP)

Standard Operating Procedure (SOP) Standard Operating Procedure (SOP) Kegiatan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara SOP Kegiatan Kemahasiswaan 1 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU KATA PENGANTAR Segala

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Konsep Dasar Penataan Display Penataan berasal dari kata bahasa Inggris display yang artinya mempertunjukkan, memamerkan, atau memperagakan sesuatu

Lebih terperinci

Apresiasi Seni Rupa. Kegiatan Belajar 1. A. Pengertian Apresiasi

Apresiasi Seni Rupa. Kegiatan Belajar 1. A. Pengertian Apresiasi Kegiatan Belajar 1 Apresiasi Seni Rupa A. Pengertian Apresiasi Apresiasi secara etimologi: appreciatie (Belanda), appreciation (Ing), menurut kamus Inggris, to appreciate, yaitu bentuk kata kerja yang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada BAB III KONSEP 3.1. KONSEP EDUKASI PADA BANGUNAN Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada pengadaan space I ruang yang memungkinkan pengunjung memahami betul bagaimana sebuah

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (SENI RUPA) SMA/MA

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (SENI RUPA) SMA/MA DOKUMEN NEGARA 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (SENI RUPA) SMA/MA Paket 4 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 2018 SENI

Lebih terperinci

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll. SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI 1. PEMBAGIAN BERDASARKAN DIMENSI Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA 5.1 Konsep Ruang dan Bangunan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis Modern di Yogyakarta adalah

Lebih terperinci

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber Silabus SBK SD 17 SILABUS Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi seni rupa 9.1.Mengidentifikasi jenis motif hias pada seni rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin 01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

MENGGAMBAR PERSPEKTIF BAB III MENGGAMBAR PERSPEKTIF Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM Kompetensi Dasar : Menggambar Perspektif Materi Pembelajaran : Teknik menggambar

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi rangkuman dari analisis, serta perumusan masalah yang harus dijawab dengan jelas dan ringkas. 7.1.1 Temperatur

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 110/.../SK-STAIBN/I/2016

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 110/.../SK-STAIBN/I/2016 SURAT KEPUTUSAN Nomor : 110/.../SK-STAIBN/I/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR SEMESTER KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA (STAIBN) TEGAL A. Dasar : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 4 ) Disain / Renovasi / Eksterior / Interior Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM.

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 4 ) Disain / Renovasi / Eksterior / Interior Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Kewirausahaan II Modul ke: Menjalankan Usaha ( Bagian 4 ) Disain / Renovasi / Eksterior / Interior Studi Kasus : Restoran Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST.,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis data dilakukan berdasarkan hasil kuesioner dilakukan pada bulan Maret 2010 kepada 99 orang responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penyusunan landasan konseptual perancangan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Cahaya merupakan sumber kehidupan bagi setiap manusia. Cahaya sangat membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, manusia menggunakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG S. Martono FAKULTAS EKONOMI UNNES, email: lp2m@unnes.ac.id Abstrak Pengabdian

Lebih terperinci

PEMASARAN PERPUSTAKAAN

PEMASARAN PERPUSTAKAAN PEMASARAN PERPUSTAKAAN Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. Pengertian

Lebih terperinci

BAHAN BELAJAR MANDIRI 9 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Bandi Sobandi, S.Pd.

BAHAN BELAJAR MANDIRI 9 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Bandi Sobandi, S.Pd. 9.1 BAHAN BELAJAR MANDIRI 9 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR Oleh: Bandi Sobandi, S.Pd. Keberhasilan suatu kegiatan dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan terhadap rencana,

Lebih terperinci

PERAN MEBEL SEBAGAI KOMPONEN INTERIOR

PERAN MEBEL SEBAGAI KOMPONEN INTERIOR 638 PERAN MEBEL SEBAGAI KOMPONEN INTERIOR PERAN MEBEL SEBAGAI KOMPONEN INTERIOR Heru Pradana Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain InterStudi Jl. Kapten Tendean No. 2 Kebayoran Baru Jakarta

Lebih terperinci

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data METODE DESAIN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.2 Tahapan Pengumpulan Data METODE DESAIN Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : data primer data kuisioner owner data sekunder

Lebih terperinci

Koleksi Terbatas IKEA PS 2017 Perabot Bagi Mereka Yang Independen dan Menyukai Kebebasan

Koleksi Terbatas IKEA PS 2017 Perabot Bagi Mereka Yang Independen dan Menyukai Kebebasan Koleksi Terbatas IKEA PS 2017 Perabot Bagi Mereka Yang Independen dan Menyukai Kebebasan Alam Sutera, Tangerang, 24 Februari 2017 - IKEA berkolaborasi dengan 17 desainer dari seluruh dunia untuk membuat

Lebih terperinci

/ N/1 \ BAB 3. TEKNIS FUNGSIONAL

/ N/1 \ BAB 3. TEKNIS FUNGSIONAL / N/1 \ BAB 3. TEKNIS FUNGSIONAL I m Perpustakaan mempunyai cakupan pengguna terbatas pada anak dengan tingkatan usia 5-15 tahun atau anak dengan tingkat pendidikan antara TK - SMP, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (SENI RUPA) SMA/MA

UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (SENI RUPA) SMA/MA DOKUMEN NEGARA 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SENI BUDAYA (SENI RUPA) SMA/MA Paket 3 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 2018 SENI

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH RENCANA UMUM BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR : 450/1.799 TANGGAL : 29 Februari 2012 PA/KPA ALAMAT UP. MUSEUM WAYANG JL. PINTU BESAR UTARA NO 27, JAKARTA BARAT MENGUMUMKAN RENCANA UMUM BARANG/JASA UNTUK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Perencanaan Dalam menonton sebuah film, sebuah imajinasi dan fantasi perlu untuk dijaga dan tersampaikan sehingga penonton dapat menikmati sebuah film

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble. 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makan adalah kebutuhan dasar manusia agar dapat tetap hidup. Di seluruh dunia, ada banyak tempat dengan jenis makanan, cara makan, dan suasana. Selain dari segi makanan,

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDUR

STANDARD OPERATING PROCEDUR Kode : SOP-KMS/SPMI/STIE- YA/001 Bidang : KEMAHASISWAAN STANDARD OPERATING PROCEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN STIE YASA ANGGANA GARUT Revisi : - Tgl. Disahkan : 18 Desember 2012 A. PENGANTAR Kegiatan kemahasiswaan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER STANDAR KOMPETENSI : : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN : IV : 1 (Ganjil) : 1. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi Dasar 1.1. Menjelaskan makna

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERASITAS HALU OLEO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERASITAS HALU OLEO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERASITAS HALU OLEO DOKUMEN LEVEL KODE STANDAR OPERATING PROCEDURE JUDUL:KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL DIKELUARKAN AREA NO REVISI : 00 TUJUAN 1.

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SILABUS MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA 1 SILABUS MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Identifikasi Matakuliah Nama Matakuliah Kode Jumlah SKS : 2 Semester : 4 Dosen : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER STANDAR KOMPETENSI : : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN : V : 2 (Genap) : 9. Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi Dasar 9.1 mengidentifi-kasi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan terhadap masalahmasalah yang dihadapi, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Variabel-variabel kebutuhan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN EKPRESI SENI MEMATUNG SISWA MELALUI METODE EKSPRESI BEBAS DI KELAS IX-4 SMP NEGERI 1 PANAI TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN EKPRESI SENI MEMATUNG SISWA MELALUI METODE EKSPRESI BEBAS DI KELAS IX-4 SMP NEGERI 1 PANAI TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN KETERAMPILAN EKPRESI SENI MEMATUNG SISWA MELALUI METODE EKSPRESI BEBAS DI KELAS IX-4 SMP NEGERI 1 PANAI TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi

Lebih terperinci

dalam pelaksanaannya, yaitu dalam penyajian benda koleksi sehingga dapat

dalam pelaksanaannya, yaitu dalam penyajian benda koleksi sehingga dapat " MUSEUM WAYANG DI YOGYAKARTA BAB III POLA SIRKULASI YANG DAPAT MENDUKUNG PENYAJIAN MATERI KOLEKSI Pelestarian benda peninggalan budaya tidak hanya bermanfaat bagi benda itu sendiri tapi juga bagi masyarakat

Lebih terperinci

1. Seni Rupa 2 Dimensi

1. Seni Rupa 2 Dimensi UAS SENI RUPA SMT 1 KELAS 12 1. Seni Rupa 2 Dimensi Ø Karya seni yang hanya memiliki dimensi memanjang dan melebar Ø Hanya dapat dilihat dari 1 sudut pandang A. Karya Seni 2 Dimensional : 1. Gambar/sketsa

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut Moekijat (2008:2) Manajemen Perkantoran adalah penjurusan dan pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 75 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perpustakaan BPHN merupakan perpustakaan khusus dalam bidang hukum. Namun, keberadaannya sebagai sebuah lembaga pembinaan hukum nasional dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Ada beberapa pengertian bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler (2002:77), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan, pribadi, promosi

Lebih terperinci

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL. Gambar 65. Diecast display tema jalan pegunungan 01 (Sumber: Dokumentasi pribadi)

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL. Gambar 65. Diecast display tema jalan pegunungan 01 (Sumber: Dokumentasi pribadi) BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL Gambar 65. Diecast display tema jalan pegunungan 01 60 Gambar 66. Diecast display tema jalan Tol 61. Gambar 67. Diecast display tema jalan pegunungan 02 62 B. KONSEP PAMERAN

Lebih terperinci

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt Muhammad Shofi 3410100059 IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt DESAIN INTERIOR Desain interior adalah bidang keilmuan yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemenelemen

Lebih terperinci

PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE. Instagram Dibuat Oleh : Beny Prastya Yuskrisna Altrifira

PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE. Instagram Dibuat Oleh : Beny Prastya Yuskrisna Altrifira PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE Instagram : @thecornerup Dibuat Oleh : Beny Prastya 085642989669 Yuskrisna Altrifira 089604518002 TAWARAN KERJA SAMA Sponsorship sangat diharapkan dalam kegiatan ini,

Lebih terperinci

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian, Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis mengenai dimensi fasilitas fisik, tata letak ruangan, dan lingkungan fisik, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa fasilitas fisik

Lebih terperinci

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2 DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2 Kenyamanan ruang bagi pengguna perpustakaan adalah hal yang utama. Sebagai penunjang kegiatan membaca maupun kegiatan yang lainnya,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci