TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH"

Transkripsi

1 TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH NAMA : YANUARI EKA FITRI NIM : KELAS : SK2A JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2

3 Dimitri Staessens, 2011 Software Defined Networking: Meeting Carrier Grade Requirements Kami menyajikan efisiensi energi dan ketahanan aspek jaringan operator kelas yang dapat dipenuhi oleh OpenFlow. Kami menerapkan restorasi aliran dan menjalankan eksperimen yang luas dalam jaringan operator kelas ditiru. Kami menunjukkan bahwa OpenFlow dapat mengembalikan lalu lintas cukup cepat, tapi ketergantungannya pada kontroler terpusat berarti bahwa akan sulit untuk mencapai 50 ms restorasi dalam jaringan yang besar melayani banyak arus. Dalam rangka mencapai 50 ms pemulihan, perlindungan akan diperlukan dalam jaringan kelas operator. Kami telah disajikan dua aspek jaringan operator kelas yang dapat dipenuhi oleh OpenFlow, ditingkatkan skalabilitas dengan mengurangi konsumsi energi dan melakukan pemulihan dalam kasus kegagalan jaringan. Sementara arsitektur OpenFlow mungkin tidak dapat secara signifikan mengurangi konsumsi energi dengan mengkonsolidasikan kontrol hardware / software dalam satu mesin, hal itu menunjukkan janji yang signifikan dengan memfasilitasi solusi efisiensi energi yang luas pada jaringan seperti MLTE dalam kombinasi dengan opsi penghematan daya lokal seperti dikendalikan tingkat garis adaptif dalam switch OpenFlow. Kedua, kami memberikan indikasi bagaimana OpenFlow dapat menangani keduanya pesawat data dan mengendalikan kegagalan pesawat. Kami telah menerapkan skema pemulihan aliran dalam open source controller (NOx) dan berlari eksperimen yang luas dalam topologi pembawa kelas ditiru. Kami menunjukkan bahwa OpenFlow dapat mengembalikan lalu lintas, tetapi ketergantungan pada kontroler terpusat berarti bahwa akan sulit untuk mencapai 50 ms restorasi dalam jaringan yang besar. Dalam pekerjaan di masa depan, kita akan menerapkan proteksi arus untuk dapat memulihkan bawah 50 ms. Juga kita akan bereksperimen dengan kontrol hybrid di-band dan out-band untuk berurusan dengan kegagalan dalam jaringan pengendali.

4 Diego Kreutz, 2015 Software-Defined Networking: A Comprehensive Survey Internet telah menyebabkan terciptanya masyarakat digital, di mana (hampir) semuanya terhubung dan dapat diakses dari mana saja. Namun, meskipun adopsi luas, jaringan IP tradisional yang kompleks dan sangat sulit untuk mengelola. Hal ini baik sulit untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebijakan yang ditentukan sebelumnya, dan untuk mengkonfigurasi ulang untuk menanggapi kesalahan, beban dan perubahan. Untuk membuat hal-hal yang lebih sulit, jaringan saat ini juga terintegrasi secara vertikal: kontrol dan data pesawat yang dibundel bersama-sama.software-defined Networking (SDN) merupakan paradigma yang muncul yang menjanjikan untuk mengubah keadaan ini, dengan melanggar integrasi vertikal, memisahkan jaringan kontrol logika dari router dan switch yang mendasari, mempromosikan (logis) sentralisasi kontrol jaringan, dan memperkenalkan kemampuan program jaringan. Pemisahan keprihatinan diperkenalkan antara definisi kebijakan jaringan, pelaksanaannya dalam switching hardware, dan forwarding lalu lintas, adalah kunci untuk fleksibilitas yang diinginkan: dengan memecah masalah kontrol jaringan menjadi potonganpotongan penurut, SDN membuatnya lebih mudah untuk membuat dan memperkenalkan baru abstraksi dalam jaringan, menyederhanakan manajemen jaringan dan memfasilitasi evolusi jaringan. dalam tulisan ini kami menyajikan survei komprehensif di SDN. Kita mulai dengan memperkenalkan motivasi untuk SDN, menjelaskan konsep-konsep utama dan bagaimana hal itu berbeda dari jaringan tradisional, akar, dan kegiatan standardisasi mengenai paradigma novel ini. Selanjutnya, kami menyajikan blok bangunan kunci dari infrastruktur SDN menggunakan bottom-up, pendekatan berlapis. Kami memberikan analisis mendalam dari infrastruktur hardware, selatan dan API terikat utara-, lapisan virtualisasi jaringan, sistem operasi jaringan (SDN controller), bahasa pemrograman jaringan, dan aplikasi jaringan. Kami juga melihat masalah cross-layer seperti debugging dan pemecahan masalah. Dalam upaya untuk mengantisipasi evolusi masa depan paradigma baru ini, kita membahas upaya penelitian yang sedang berlangsung dan tantangan utama dari SDN. Secara khusus, kami membahas desain switch dan platform kontrol - dengan fokus pada aspek-aspek seperti ketahanan, skalabilitas, kinerja, keamanan dan kehandalan - serta peluang baru untuk jaringan transportasi operator dan penyedia awan.

5 Ijaz Ahmad, 2015 Security in Software Defined Networks: A Survey Software Defined Networking (SDN) decouples the network control and data planes. Jaringan intelijen dan secara logis terpusat dan infrastruktur jaringan disarikan dari aplikasi. SDN meningkatkan keamanan jaringan dengan cara visibilitas global negara jaringan di mana konflik dapat dengan mudah diselesaikan dari pesawat kontrol logis terpusat. Oleh karena itu, arsitektur SDN memberdayakan jaringan untuk secara aktif memantau lalu lintas dan mendiagnosis ancaman untuk memfasilitasi forensik jaringan, perubahan kebijakan keamanan, dan penyisipan layanan keamanan. Pemisahan kontrol dan data pesawat, namun, membuka tantangan keamanan, seperti man-in-tengah serangan, penolakan layanan (DoS) serangan, dan serangan saturasi. Dalam tulisan ini, kita menganalisis ancaman keamanan untuk aplikasi, kontrol, dan pesawat data SDN. Platform keamanan yang mengamankan setiap pesawat yang dijelaskan diikuti oleh berbagai pendekatan keamanan untuk keamanan jaringan-luas di SDN. keamanan SDN dianalisis sesuai dengan dimensi keamanan rekomendasi ITU-T, serta, dengan biaya dari solusi keamanan. Singkatnya, makalah ini menyoroti tantangan keamanan sekarang dan masa depan di SDN dan arah masa depan untuk SDN aman. Wenfeng Xia, 2014 A Survey on Software-Defined Networking Beragam peralatan jaringan meningkatkan baik modal dan biaya operasional penyedia layanan, sementara itu menyebabkan masalah osifikasi jaringan. fungsi jaringan virtualisasi (NFV) diusulkan untuk mengatasi masalah ini dengan menerapkan fungsi jaringan lunak murni pada komoditas dan hardware umum. NFV memungkinkan penyediaan fleksibel, penyebaran, dan manajemen terpusat dari fungsi jaringan virtual. Terintegrasi dengan SDN, software-defined arsitektur NFV lanjut menawarkan tangkas kemudi lalu lintas dan optimasi gabungan fungsi jaringan dan sumber daya. Arsitektur ini menguntungkan berbagai aplikasi (misalnya, layanan chaining) dan menjadi bentuk dominan NFV. Dalam survei ini, kami menyajikan penyelidikan menyeluruh dari pengembangan NFV bawah arsitektur NFV software-defined, dengan penekanan pada layanan chaining sebagai aplikasinya. Kami pertama kali memperkenalkan arsitektur NFV software-didefinisikan sebagai keadaan seni NFV dan hubungan hadir antara NFV dan SDN. Kemudian, kami memberikan pandangan bersejarah keterlibatan dari middlebox ke NFV. Akhirnya, kami memperkenalkan tantangan yang signifikan dan solusi yang relevan dari NFV, dan membahas arah penelitian masa depan dengan domain aplikasi yang berbeda.

6 Adrian Lara, 2013 Network Innovation using OpenFlow: A Survey OpenFlow saat Software yang paling umum digunakan Ditetapkan Jaringan (SDN) teknologi. SDN terdiri dari decoupling kontrol dan data pesawat dari jaringan. Sebuah controller dengan peranti lunak berbasis bertanggung jawab untuk mengelola pembentukan di- forwarding dari satu atau lebih switch; hardware hanya menangani forwarding lalu lintas sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh controller. OpenFlow adalah sebuah teknologi SDN diusulkan untuk membakukan cara controller berkomunikasi dengan perangkat jaringan dalam sebuah arsitektur SDN. Hal itu diusulkan untuk memungkinkan para peneliti untuk menguji ide-ide baru dalam lingkungan produksi. OpenFlow memberikan spesifikasi untuk bermigrasi logika kontrol dari switch ke controller. Hal ini juga mendefinisikan protokol untuk komunikasi antara controller dan switch. Seperti yang dibahas dalam makalah survei ini, tectures archi- berbasis OpenFlow memiliki kemampuan khusus yang dapat dimanfaatkan oleh para peneliti untuk bereksperimen dengan ide-ide baru dan uji Novel komplikasi ap. Kemampuan ini meliputi software berbasis lalu lintas anal- ysis, kontrol terpusat, update dinamis aturan forwarding dan abstraksi mengalir. Aplikasi berbasis OpenFlow telah diusulkan untuk mempermudah konfigurasi jaringan, untuk menyederhanakan manajemen jaringan dan menambah fitur keamanan, untuk virtualisasi jaringan dan pusat data dan untuk menyebarkan sistem mobile. Aplikasi ini berjalan di atas jaringan sistem operasi seperti Nox, Beacon, Maestro, Lampu Sorot, Trema atau Node.Flow. Infrastruktur OpenFlow skala yang lebih besar telah dikerahkan untuk memungkinkan komunitas riset untuk menjalankan eksperimen dan menguji applications mereka dalam skenario yang lebih realistis. Juga, penelitian telah mengukur kinerja jaringan OpenFlow melalui pemodelan dan eksperimen. Kami menggambarkan tantangan yang dihadapi penyebaran skala besar jaringan berbasis OpenFlow dan kami membahas arah penelitian masa depan teknologi ini. Meral Shirazipour, 2012 Realizing Packet-Optical Integration with SDN and OpenFlow 1.1 Extensions Makalah ini membahas manfaat dari penerapan lembut - gudang didefinisikan networking (SDN) ke transportasi berbasis sirkuit net- bekerja. Ini pertama menetapkan perlunya SDN dalam konteks jaringan transportasi. Makalah ini berpendapat bahwa penggunaan SDN di lapisan transportasi bisa menjadi enabler bagi integrasi optik packet dan peningkatan aplikasi jaringan transportasi. Kemudian, makalah ini mengusulkan ekstensi untuk OpenFlow 1.1 untuk mencapai kontrol dari switch di multi-teknologi lapisan transport. Pendekatan yang disajikan dalam makalah ini sederhana, namun membedakan dirinya dari pekerjaan serupa dengan keramahan terhadap lapisan transport kontrol pesawat saat ini berdasarkan umum multi protocol

7 label switching (GMPLS). Hal ini penting karena akan memungkinkan suntikan lebih mudah dan bertahap SDN ke jaringan transportasi yang ada. Tulisan ini dilengkapi dengan beberapa aplikasi penggunaan kasus SDN di jaringan transportasi. Matt Stevens, 2015 Global and local knowledge in SDN Tampaknya menjadi dogma SDN yang middleboxes buruk. Formulir Namun middleboxes dekat setengah elemen yang terdiri jaringan saat ini dan setidaknya tiga bidang penelitian aktif mengeksplorasi bagaimana meningkatkan fungsi mereka. Lima belas makalah survei SDN terakhir diperiksa untuk bukti untuk mendukung dogma SDN dan penegasan agar seluruh fungsi jaringan milik pada bidang kontrol, tanpa keberhasilan. Bahkan banyak yang memilih untuk mengabaikan subjek. Akibatnya tulisan ini secara kritis mengkaji apa yang hampir sebuah artikel SDN iman dan menemukan dogma ini menciptakan sejumlah masalah yang menarik dan dapat dihindari. Tiga jenis middlebox umum diperiksa: firewall, NAT dan penyeimbang beban untuk menyoroti arsitektur SDN yang disukai dan menghasilkan pemikiran kritis. Akhirnya konsep pengetahuan global dan lokal digunakan dalam kerangka untuk menentukan apakah aplikasi harus berada dalam control plane atau data pesawat. Yong Li, 2015 Software-Defined Network Function Virtualization: A Survey Beragam peralatan jaringan milik meningkatkan baik modal dan biaya operasional penyedia layanan, sementara itu menyebabkan masalah osifikasi jaringan. fungsi jaringan virtualisasi (NFV) diusulkan untuk mengatasi masalah ini dengan menerapkan fungsi jaringan lunak murni pada komoditas dan hardware umum. NFV memungkinkan penyediaan fleksibel, penyebaran, dan manajemen terpusat dari fungsi jaringan virtual. Terintegrasi dengan SDN, softwaredefined arsitektur NFV lanjut menawarkan tangkas kemudi lalu lintas dan optimasi gabungan fungsi jaringan dan sumber daya. Arsitektur ini menguntungkan berbagai aplikasi (misalnya, layanan chaining) dan menjadi bentuk dominan NFV. Dalam survei ini, kami menyajikan penyelidikan menyeluruh dari pengembangan NFV bawah arsitektur NFV software-defined, dengan penekanan pada layanan chaining sebagai aplikasinya. Kami pertama kali memperkenalkan arsitektur NFV software-didefinisikan sebagai keadaan seni NFV dan hubungan hadir antara NFV dan SDN. Kemudian, kami memberikan pandangan bersejarah keterlibatan dari middlebox ke NFV. Akhirnya, kami memperkenalkan tantangan yang signifikan dan solusi yang relevan dari NFV, dan membahas arah penelitian masa depan dengan domain aplikasi yang berbeda.

8 Q Yan, 2016 Software-Defined Networking (SDN) and Distributed Denial of Service (DDoS) Attacks in Cloud Computing Environments: A Survey, Some Research Issues, and Challenges Distributed Denial of Service (DDoS) serangan di lingkungan komputasi awan tumbuh karena karakteristik penting dari komputasi awan. Dengan kemajuan terbaru dalam software-defined networking (SDN), cloud berbasis SDN membawa kita kesempatan baru untuk mengalahkan serangan DDoS di computingenvironments awan. Namun demikian, ada hubungan kontradiktif antara serangan SDN dan DDoS. Di satu sisi, kemampuan SDN, termasuk analisis perangkat lunak berbasis lalu lintas, kontrol terpusat, pandangan global jaringan, memperbarui dinamis aturan forwarding, membuatnya lebih mudah untuk mendeteksi dan bereaksi terhadap DDoSattacks. Di sisi lain, keamanan SDN sendiri masih harus ditangani, dan DDoSvulnerabilities potensial ada di seluruh SDN platform. Dalam tulisan ini, kita membahas tren baru dan karakteristik serangan DDoS di komputasi awan, dan memberikan survei komprehensif dari mekanisme pertahanan terhadap serangan DDoS menggunakan SDN. Selain itu, kami meninjau studi tentang peluncuran serangan DDoS onsdn, serta metode terhadap serangan DDoS di SDN. Untuk yang terbaik dari pengetahuan kita, hubungan kontradiktif antara SDN dan serangan DDoS belum juga dibahas dalam karya-karya sebelumnya. Karya ini dapat membantu untuk memahami bagaimana membuat penuh penggunaan keuntungan SDN untuk mengalahkan DDoSattacks di lingkungan komputasi awan dan bagaimana mencegah SDN diri dari menjadi serangan korban ofddos, yang penting bagi evolusi kelancaran berbasis cloud SDN tanpa gangguan dari serangan DDoS. R Mijumbi, 2016 Network Function Virtualization: State-of-the-Art and Research Challenges fungsi jaringan virtualisasi (NFV) telah menarik perhatian yang signifikan dari kedua industri dan akademisi sebagai pergeseran penting dalam pelayanan telekomunikasi penyediaan. Dengan decoupling fungsi jaringan (NFS) dari perangkat fisik yang mereka jalankan, NFV memiliki potensi untuk menyebabkan pengurangan yang signifikan dalam biaya operasional (OPEX) dan belanja modal (CAPEX) dan memfasilitasi penyebaran layanan baru dengan peningkatan kelincahan dan waktu yang lebih cepat -untuk menilai. The NFV paradigma masih dalam masa pertumbuhan dan ada spektrum besar peluang bagi komunitas riset untuk mengembangkan arsitektur baru, sistem dan aplikasi, dan mengevaluasi alternatif dan trade-off dalam mengembangkan teknologi untuk penyebaran sukses. Dalam tulisan ini, setelah membahas NFV dan hubungannya dengan bidang pelengkap dari jaringan lunak didefinisikan (SDN) dan komputasi awan, kita survei state-of-the-art di NFV, dan mengidentifikasi arah penelitian yang menjanjikan di daerah ini. Kami juga proyek gambaran kunci NFV, upaya standardisasi, implementasi awal, kasus penggunaan, dan produk komersial.

9 Andreas Blenk, 2016 Survey on Network Virtualization Hypervisors for Software Defined Networking Software defined networking (SDN) telah muncul sebagai paradigma menjanjikan untuk membuat kontrol jaringan komunikasi yang fleksibel. SDN memisahkan paket data forwarding plane, yaitu, data pesawat, dari pesawat kontrol dan mempekerjakan kontroler pusat. virtualisasi jaringan memungkinkan berbagi fleksibel sumber daya fisik jaringan oleh beberapa pengguna (penyewa). Setiap penyewa menjalankan aplikasi sendiri melalui jaringan virtual, yaitu, slicenya dari jaringan fisik yang sebenarnya. Virtualisasi jaringan SDN berjanji untuk memungkinkan jaringan untuk memanfaatkan manfaat gabungan dari SDN jaringan dan jaringan virtualisasi dan karena itu telah menarik perhatian penelitian yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah komponen penting untuk virtualizing jaringan SDN adalah hypervisor SDN yang abstrak jaringan SDN fisik yang mendasari menjadi beberapa logis terisolasi jaringan SDN virtual (vsdns), masing-masing dengan kontroler sendiri. Kami komprehensif survei hypervisors untuk SDN jaringan dalam makalah ini. Kami mengkategorikan hypervisors SDN menurut arsitektur mereka ke hypervisors terpusat dan terdistribusi. Kami selanjutnya sub-mengklasifikasikan hypervisors menurut platform eksekusi mereka ke hypervisors berjalan secara eksklusif pada platform komputasi tujuan umum, atau kombinasi dari platform komputasi tujuan umum dengan unsur-unsur generalisasi atau jaringan tujuan khusus. Kami mendalam membandingkan atribut jaringan abstraksi dan isolasi fitur dari hypervisors SDN yang ada. Sebagai bagian dari agenda penelitian mendatang, kami menguraikan pengembangan kerangka kerja evaluasi kinerja untuk hypervisors SDN. N Zilberman, 2015 Reconfigurable Network Systems and Software-Defined Networking jaringan berkecepatan tinggi yang modern telah berevolusi dari jaringan yang relatif statis untuk jaringan yang sangat adaptif memfasilitasi rekonfigurasi dinamis. Evolusi ini telah mempengaruhi semua tingkat desain jaringan dan manajemen, memperkenalkan meningkat programabilitas dan fleksibilitas konfigurasi. Pengaruh ini telah diperpanjang dari tingkat terendah dari antarmuka perangkat keras fisik ke tingkat tertinggi dari manajemen jaringan dengan perangkat lunak. Seorang wakil kunci dari evolusi ini adalah munculnya softwaredefined networking (SDN). Dalam tulisan ini, kami meninjau keadaan saat ini seni di sistem jaringan reconfigurable, meliputi konfigurasi ulang hardware, SDN, dan interaksi antara mereka. Kami mengambil pendekatan top-down, dimulai dengan tutorial pada jaringan lunak yang ditetapkan. Kami kemudian melanjutkan untuk membahas bahasa pemrograman sebagai elemen menghubungkan antara berbagai tingkat perangkat lunak dan perangkat keras dalam jaringan. Kami meninjau sistem switching elektronik, menyoroti aspek programabilitas dan konfigurasi ulang, dan menggambarkan tren di elemen jaringan reconfigurable. Akhirnya, kita menggambarkan keadaan seni dalam integrasi fotonik transceiver dan switching elemen dengan

10 teknologi elektronik, dan mempertimbangkan implikasi untuk SDN dan sistem jaringan reconfigurable. Manoel Camillo Penna, 2014 A Clustered SDN Architecture for Large Scale WSON (SDN) memungkinkan pemikiran ulang pendekatan tradisional untuk desain jaringan dan arsitektur. Distribusi kontrol-pesawat terpadu dapat diperlukan dalam beberapa skenario SDN, terutama untuk skala besar jaringan optik antar-domain. Distribusi diperlukan dalam jaringan antar-domain karena masalah privasi, dan dapat diperlukan dalam jaringan yang besar untuk meningkatkan skalabilitas dan manajemen. Makalah ini mengusulkan sebuah model arsitektur baru di mana elemen jaringan dikelompokkan oleh kedekatan (dalam kelompok) sekitar pengendali SDN didistribusikan. Protokol Arus Terbuka dengan ekstensi beralih panjang gelombang digunakan untuk kontrol intra-cluster sementara koordinasi antar-cluster dilakukan oleh aplikasi kontrol baru. Model yang diusulkan diterapkan untuk skala besar panjang gelombang switched jaringan optik (WSON) dan divalidasi oleh simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan jumlah pengendali tidak dapat dibenarkan jika hanya perhatian adalah kinerja waktu setup. Namun, pendekatan multi-cluster menguntungkan ketika jalur cahaya diciptakan lebih sering antara dekatnya node. Juga, berkerumun SDN dapat berhasil digunakan dalam domain multi-administrasi, karena jalur cahaya antar-domain dapat dibuat sekaligus menjaga privasi informasi jaringan dalam sebuah cluster. A Dessai, 2015 Advanced Control Distributed Processing Architecture (ACDPA) using SDN and Hadoop for identifying the flow characteristics and setting the quality of service(qos) in the network Hari ini jaringan yang tampaknya kompleks dan luas dan sulit untuk mengukur karakteristik. administrator jaringan memerlukan informasi untuk memeriksa perilaku jaringan untuk perencanaan kapasitas, kualitas persyaratan layanan dan perencanaan untuk perluasan jaringan. Software didefinisikan jaringan (SDN) adalah sebuah pendekatan di mana kami memperkenalkan abstraksi untuk menyederhanakan jaringan menjadi dua lapisan, yang digunakan untuk mengendalikan lalu lintas dan lainnya untuk meneruskan lalu lintas. Hadoop digunakan untuk pemrosesan terdistribusi. Dalam makalah ini kami menggabungkan properti abstraksi dari SDN dan Hadoop kekuatan pemrosesan untuk mengusulkan arsitektur yang kita sebut sebagai Arsitektur Pengolahan Lanjutan Kontrol Terdistribusi (ACDPA), yang digunakan untuk menentukan karakteristik aliran dan pengaturan prioritas dari arus yaitu dasarnya pengaturan kualitas layanan (QoS). Kami memberikan rincian eksperimental dengan lalu lintas sampel untuk menunjukkan bagaimana untuk setup arsitektur ini. Kami juga menunjukkan hasil klasifikasi lalu lintas dan pengaturan prioritas host.

11 P Ohlan, 2013 Software-defined networking in a multi-purpose DWDM-centric metro/aggregation network Sebuah solusi DWDM-sentris adalah pendekatan yang menjanjikan untuk membangun jaringan multiservice metro / agregasi yang memenuhi kebutuhan masa depan pada kapasitas, biaya, dan efisiensi energi untuk kedua perumahan, bisnis dan mobile backhaul / transportasi fronthaul. Kami mengusulkan untuk menggunakan SDN untuk menyediakan mekanisme kontrol yang sesuai dari lapisan optik dan paket dalam jaringan. Kami juga memperkenalkan unit penemuan, yang mendeteksi klien DWDM baru terhubung dan set up layanan optik yang sesuai. Hal ini ditunjukkan untuk kasus infrastruktur terkonvergensi tetap dan bergerak. Kami kemudian menjelaskan bagaimana jaringan dan kontrol ini arsitektur dapat digunakan untuk memberikan layanan kepada aplikasi jaringan klien yang berbeda, di mana rincian infrastruktur fisik yang tersembunyi melalui virtualisasi jaringan. Nan Zhang, 2015 Cost efficiency of SDN in LTE-based mobile networks: Case Finland lalu lintas data mobile diperkirakan akan meningkat 11 kali lipat antara tahun 2013 dan Sebuah jaringan yang lebih dinamis dan fleksibel diperlukan untuk mengatasi volume data yang tumbuh. Software didefinisikan jaringan (SDN) yang aktif, misalnya, protokol OpenFlow adalah solusi potensial untuk meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan jaringan data seluler dengan decoupling control plane dari bidang pengguna. Dengan memusatkan kontrol pesawat ke pusat data, elemen jaringan dapat menjadi lebih standar, yang menurunkan harga karena skala-manfaat dan kompetisi. Pada saat yang sama, SDN dapat meringankan manajemen jaringan dan penyebaran, yang selanjutnya mengurangi biaya (MNO ini) jaringan operator seluler ini. Di sisi lain, pusat data menjadi lebih kompleks karena virtualisasi dan meningkatkan kecerdasan kontrol. Untuk mengukur dampak biaya, perubahan modal (CAPEX) dan belanja operasional (opex) dari menambahkan SDN ke jaringan LTE dimodelkan dalam makalah ini dengan menggunakan jaringan referensi Finlandia. Hasil kuantitatif menunjukkan bahwa SDN mengurangi jaringan terkait CAPEX tahunan 7,72% dan OPEX sebesar 0,31% dibandingkan dengan non-sdn LTE. Perubahan ini, meskipun sebagian kecil dari total biaya dari MNO Finlandia, mungkin memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat keuntungan.

12 Termotivasi oleh visi Jaringan Fungsi Virtualisasi (NFV) mencakup domain administrasi yang berbeda, kertas posisi ini membuat kasus untuk multi-domain, didistribusikan NFV (MD2-NFV). Untuk tujuan ini, kami menyajikan MD2-NFV sebagai evolusi alami dari paradigma NFV untuk memberikan penyebaran didistribusikan Fungsi Virtualisasi Jaringan (VNFs) sebagai layanan. Dengan cara tiga memotivasi penggunaan skenario kasus, kita membahas potensi manfaat dan mengidentifikasi fitur menantang menuju memungkinkan hubungan peering canggih antara DomainNFV. RV Rosa, 2015 MD2-NFV: The case for multi-domain distributed network functions virtualization Termotivasi oleh visi Jaringan Fungsi Virtualisasi (NFV) mencakup domain administrasi yang berbeda, kertas posisi ini membuat kasus untuk multi-domain, didistribusikan NFV (MD2-NFV). Untuk tujuan ini, kami menyajikan MD2-NFV sebagai evolusi alami dari paradigma NFV untuk memberikan penyebaran didistribusikan Fungsi Virtualisasi Jaringan (VNFs) sebagai layanan. Dengan cara tiga memotivasi penggunaan skenario kasus, kita membahas potensi manfaat dan mengidentifikasi fitur menantang menuju memungkinkan hubungan peering canggih antara domainnfv. KESIMPULAN Dari beberapa artikel di atas dapat disimpulkan bahwa software Defined Networking adalah paradigma jaringan yang memungkinkan operator jaringan untuk mengelola elemen jaringan menggunakan perangkat lunak yang berjalan pada server eksternal. Hal ini dilakukan dengan perpecahan dalam arsitektur antara elemen forwarding dan elemen kontrol. Dua teknologi yang memungkinkan perpecahan ini untuk jaringan paket yang memaksa dan OpenFlow.

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis ABSTRAK Software-defined Networking (SDN) adalah pendekatan baru untuk merancang, membangun dan mengelola jaringan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini jaringan telah menjadi infrastruktur yang sangat penting bagi bisnis, perkantoran maupun kampus. Jaringan lokal atau sering disebut Local Area

Lebih terperinci

Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Nama : Ridho Ilham Renaldo NIM : Kelas : SK 2 A Jurusan : Sistem Komputer

Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Nama : Ridho Ilham Renaldo NIM : Kelas : SK 2 A Jurusan : Sistem Komputer Teknik Penulisan Karya Ilmiah Nama : Ridho Ilham Renaldo NIM : 09011181520021 Kelas : SK 2 A Jurusan : Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya 2016 Mind Mipping The Internet of Things:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Software Defined Networking Software Defined Networking (SDN) adalah pendekatan model untuk pengaturan jaringan, yang didasari prinsip bahwa alur trafik dari jaringan dirancang

Lebih terperinci

ITSP Product Offering

ITSP Product Offering ITSP Product Offering Solusi TI yang komprehensif untuk kelangsungan bisnis Anda Enterprise Resiliency Services Data Center Design & Construction Data Center Migration Enterprise Infrastructure Managed

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Karena kebutuhan tentang komunikasi sangat diperlukan

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Disusun Oleh : Nama : Nova Dyati Pradista Nim : 09011181320005 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 DMTF Network Management Initiative (NETMAN)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A DIAGRAM SITASI PAPER Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan 09011181520024 SK2A PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 The Eucalyptus Open-source Cloud-computing System

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam bab ini, penulis mengambil beberapa tinjauan pustaka yang dijadikan sebagai landasan pengerjaan implementasi Load-Balancing dengan metode round-robin pada Software Defined

Lebih terperinci

DIAGRAM SITASI PAPER KEAMANAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL: SERANGAN DAN SOLUSINYA

DIAGRAM SITASI PAPER KEAMANAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL: SERANGAN DAN SOLUSINYA DIAGRAM SITASI PAPER KEAMANAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL: SERANGAN DAN SOLUSINYA Disusun Oleh: Andre Herviant Juliano 09011181520025 SK2A PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen MODUL PERKULIAHAN Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Dan Bisnis Magister Akuntansi 05

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN)

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Naufal Abyan Faruqi 1, Luthfi Nurwadi 2, Nanang Ismail 3, Dodi Maryanto 4 1,2,3 Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati

Lebih terperinci

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER JURNAL TEKNIK INFORMATIKA, APRIL 2017 85 SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER Muhamad Fahri 1, Andrew Fiade 2, Hendra Bayu Suseno 3 1,2,3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference

Lebih terperinci

DMTF NETWORK MANAGEMENT INITIATIVE (NETMAN) DMTF Network Management Initiative (netman ) adalah seperangkat terintegrasi standar untuk pengelolaan, vi

DMTF NETWORK MANAGEMENT INITIATIVE (NETMAN) DMTF Network Management Initiative (netman ) adalah seperangkat terintegrasi standar untuk pengelolaan, vi TUGAS MANAJEMEN JARINGAN analisa presentasi DMTF Network Management Initiative (NETMAN) OLEH : NICA HARTUTI 09011181320044 SK7B SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2016

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH NAMA : NADYA DAMAYANTI NIM : 09011181520008 KELAS : SK2A JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Pada pencarian paper saya di google scholar,

Lebih terperinci

Implementasi POX pada Perangkat Lunak Software-Defined Networking Controller untuk Data Center Berbasis Container

Implementasi POX pada Perangkat Lunak Software-Defined Networking Controller untuk Data Center Berbasis Container JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-363 Implementasi POX pada Perangkat Lunak Software-Defined Networking Controller untuk Data Center Berbasis Container Dhanar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ethernet merupakan sebuah protokol pada layer Data-link yang banyak digunakan. Ethernet pada awalnya dikembangkan pada tahun 1970, oleh para peneliti di Xerox Palo

Lebih terperinci

Bab 1: Jelajahi Jaringan

Bab 1: Jelajahi Jaringan Bab 1: Jelajahi Jaringan Jaringan Komputer Heribertus Yulianton 2013 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Public 1 Kerangka Bab 1. Terhubung Secara Global 2. LAN, WAN, dan Internet 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi berbasis web sangat pesat, seiring dengan perkembangan komputer dan internet. Selain itu, aplikasi berbasis web juga semakin banyak digunakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN Oleh : EKA PUTRA MAHARDIKA P, ST, MTI Dosen Manajemen Informatika Universitas Suryadarma ABSTRAK Model komputasi telah berkembang

Lebih terperinci

Laporan. pencarian pensitasi dari satu paper ke paper yang lain

Laporan. pencarian pensitasi dari satu paper ke paper yang lain Laporan pencarian pensitasi dari satu paper ke paper yang lain NAMA : ELIN SUNSA MAYULIANI NIM : 09011181520004 KELAS : SK2A JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

SDN (SOFTWARE DEFINED NETWORKING) Konsep dan Framework Jaringan yang Centralized, Flexible dan Programmable. M. Azwir

SDN (SOFTWARE DEFINED NETWORKING) Konsep dan Framework Jaringan yang Centralized, Flexible dan Programmable. M. Azwir SDN (SOFTWARE DEFINED NETWORKING) Konsep dan Framework Jaringan yang Centralized, Flexible dan Programmable M. Azwir DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 SDN (SOFTWARE DEFINED NETWORK) 1 1.1 Konsep Jaringan Existing

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN OLEH : DESY MARITA JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN OLEH : DESY MARITA JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA TUGAS MANAJEMEN JARINGAN OLEH : DESY MARITA 09011281320017 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2016 Network Management: Big Data NetFlow Analysis Pejelasan NetFlow

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci

Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7

Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7 Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7 1 General trends in development of hardware components Miniaturization Cheaper parts Wireless technology More varied devices -- i.e. more input / output

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini jaringan backbone Universitas Telkom memiliki satu jalur yang terhubung dari jaringan Internasional (IX) dan jaringan Nasional (IIX). Router yang menopang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian terhadap hasil virtualisasi pada sebuah controller. Melalui virtualisasi, sebuah controller dibagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds

Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds 1 Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds Berdasarkan video yang berjudul Network Management in Today s World of SDN and Clouds dengan pembicara yaitu Paul Congdon, PhD (Chief

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat dan penggunaannya di seluruh dunia terus meningkat. Hal ini sangat memacu perkembangan perangkat lunak

Lebih terperinci

Gambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan

Gambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan Routing pada Jaringan Wireless Ad Hoc menggunakan teknik Soft Computing dan evaluasi kinerja menggunakan simulator Hypernet Tulisan ini menyajikan sebuah protokol untuk routing dalam jaringan ad hoc yang

Lebih terperinci

DATA CENTER: PENDAHULUAN

DATA CENTER: PENDAHULUAN DATA CENTER: PENDAHULUAN Definisi, Fungsi dan Tujuan Data Center 2 Definisi Data Center (lanj)... komponen penting dari infrastruktur yang mendukung Internet dan perdagangan digital Juga sektor komunikasi

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Disusun Oleh : Nama : Indah Sari Nim : 09011181320011 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 SOAL: Pilih salah satu dan lakukan analisa pada

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEAMLESS MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) PADA JARINGAN MPLS

IMPLEMENTASI SEAMLESS MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) PADA JARINGAN MPLS IMPLEMENTASI SEAMLESS MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) PADA JARINGAN MPLS Nisa Aulia Nurhasanah 1), Ida Wahidah 2), Bambang Cahyono 3) 1),2 Teknik Telekomunikasi, Universitas Telkom, Bandung,3 ) Research

Lebih terperinci

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10 CLUSTERING & GRID COMPUTING Sistem terdistribusi week 10 Outline Komputasi terdistribusi dengan terkluster Komputasi terdistribusi dengan grid Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan

Lebih terperinci

Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First.

Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First. Analisis Performa Jaringan Software Defined Network Berdasarkan Penggunaan Cost Pada Protokol Ruting Open Shortest Path First. Khoerul Anam [1], Ronald Adrian [2] Departemen Teknik Elektro dan Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing adalah gabungan dari pemanfaatan dan pengembangan teknologi komputer yang berbasis internet. Dengan sistem ini, para pengguna komputer dapat berbagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi

BAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi Konsep teknologi informasi khususnya Internet telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer mengalami perkembangan sangat cepat, dimana sisi security menjadi bagian yang sangat vital, maka dari itu dibutuhkan sistem yang dapat menjamin

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.or.id Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id

Lebih terperinci

DITUNJUKKAN SEBAGAI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

DITUNJUKKAN SEBAGAI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH DITUNJUKKAN SEBAGAI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH Disusun Oleh : Nama : Dwi Sinta Nim : 09011181520005 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang semakin maju, sebagian besar sistem yang terkomputerisasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang semakin maju, sebagian besar sistem yang terkomputerisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin maju, sebagian besar sistem yang terkomputerisasi sekarang telah terhubung ke Internet.

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT Materi : Strategi Merancang Sistem Keamanan Peningkatan Keamanan Jaringan Variasi Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Literatur Para penulis di [1] menjelaskan bahwa algoritma self-organization network dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan dan mengurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. Perkembangan terknologi seperti internet sekarang ini sangat pesat. Sejak awal

BAB I PENDAHULUHAN. Perkembangan terknologi seperti internet sekarang ini sangat pesat. Sejak awal BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terknologi seperti internet sekarang ini sangat pesat. Sejak awal pengenalan lalu lintas komersial pada tahun 1992, Internet telah berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Tersedianya jaringan sangat penting untuk mendukung kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Tersedianya jaringan sangat penting untuk mendukung kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer merupakan hal yang penting dalam era teknologi masa kini. Pertukaran data antara perangkat komputer menjadi hal yang dibutuhkan oleh banyak orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam industri maupun aktifitas kehidupan. Perkembangan yang ramai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam industri maupun aktifitas kehidupan. Perkembangan yang ramai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi telekomunikasi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam industri maupun aktifitas kehidupan. Perkembangan yang ramai dibahas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang penting di dalam pemerintahan. Beberapa peran TIK adalah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bagian metodologi ini akan dibahas semua proses yang dilalui dalam membangun jaringan Virtual Private Network (VPN). Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset dan inovasi dalam teknologi telekomunikasi menyediakan layanan yang beraneka ragam, memiliki kapasitas tinggi sesuai kebutuhan yang berkembang, mudah diakses

Lebih terperinci

Esensi. Kolaborasi, fleksibelitas, efisiensi: Platform Engineering Base

Esensi. Kolaborasi, fleksibelitas, efisiensi: Platform Engineering Base Esensi Kolaborasi, fleksibelitas, efisiensi: Platform Engineering Base Kendala Struktur global engineering dengan jaringan operasional dari lokasi yang tersebar luas merupakan tantangan terbesar yang dihadapi

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau BAB 1 Pengenalan Jaringan Komputer 1.1. Definisi Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR

SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR Infrastruktur informasi terdiri dari fasilitas fisik, jasa, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputasi secara bersama dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

IT Infrastructure and Emerging Technologies

IT Infrastructure and Emerging Technologies Chapter 5 IT Infrastructure and Emerging Technologies 5.1 2007 by Prentice Hall LEARNING OBJECTIVES Tentukan infrastruktur TI dan menjelaskan komponenkomponennya. Mengidentifikasi dan menggambarkan tahapan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS) BAB II DASAR TEORI Komputasi awan (Cloud Computing) adalah sebuah teknologi yang menyediakan layanan terhadap sumber daya komputasi melalui sebuah jaringan. Dalam hal ini, kata awan atau cloud melambangkan

Lebih terperinci

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Jenis-jenis Firewall. Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut

Jenis-jenis Firewall. Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah firewall

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan juga dalam memecahkan kesulitan dalam koneksi jaringan yang bermasalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan juga dalam memecahkan kesulitan dalam koneksi jaringan yang bermasalah BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 OSI Layer Open System Interconnection (OSI) merupakan model referensi jaringan komputer yang digunakan dalam rancangan jaringan komputer, spesifikasi operasi,

Lebih terperinci

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP Ferrianto Gozali (1) dan Rizki Abrar (2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa, Grogol, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang hiburan,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CHAPTER 05 IT INFRASTRUCTURE & EMERGING TECHNOLOGIES

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CHAPTER 05 IT INFRASTRUCTURE & EMERGING TECHNOLOGIES SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CHAPTER 05 IT INFRASTRUCTURE & EMERGING TECHNOLOGIES DISUSUN OLEH: CHARIS SUBIANTO 041211331018 BUNGA CANTIKA DWI P. 041211331019 DEDI RAHMAN 041211331025 AHMAD MUHAJIR 041211331032

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di Indonesia maupun di dunia global. Hampir setiap perusahaan menggunakan teknologi informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virtualisasi merupakan suatu teknologi yang sedang berkembang di dunia jaringan komputer saat ini. Teknologi virtualisai ini mensimulasikan hardware/ perangkat keras

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan melalui internet ataupun dilakukan secara face-to-face. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan  melalui internet ataupun dilakukan secara face-to-face. Data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Great Heart Media Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang desain dan periklanan. Perusahaan tersebut menawarkan solusi desain dan pemasaran untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini jaringan komputer telah menjadi suatu kebutuhan yang cukup penting di perusahaan. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan untuk penerapan pendidikan yang berbasis TI (Teknologi Informasi) semakin menjadi tren saat ini. Akan tetapi penerapan pendidikan TI dalam bidang tersebut

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembahasan dimulai dari latar belakang penulisan, ruang lingkup yang akan dibahas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembahasan dimulai dari latar belakang penulisan, ruang lingkup yang akan dibahas BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum penulisan skripsi ini. Pembahasan dimulai dari latar belakang penulisan, ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan skripsi, serta

Lebih terperinci

Web Engineering Mengenal Rekayasa Web. Husni Husni.trunojoyo.ac.id

Web Engineering Mengenal Rekayasa Web. Husni Husni.trunojoyo.ac.id Web Engineering Mengenal Rekayasa Web Husni husni@if.trunojoyo.ac.id Husni.trunojoyo.ac.id Aplikasi Web Aplikasi web modern merupakan sistem yang kompleks Perlu pendekatan engineering secara metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah pengguna aktif layanan internet selalu meningkat dari tahun ke tahun terlihat dari peningkatan lalu lintas data internet setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Cloud computing merupakan teknologi yang menggunakan jaringan intenet untuk mengakses layanannya. Layanan yang disediakan seperti Software as Service (SaaS), Platform

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM MENGGUNAKAN VYATTA ROUTER OS Seiring dengan jumlah data yang harus direkam setiap tahun, dibutuhkan pula

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perangkat jaringan komputer seperti Router dan Switch biasanya sudah memiliki management interface yang memungkinkan seorang operator jaringan untuk mengkonfigurasi

Lebih terperinci

KAPITA SELEKTA. SensorBus: Middleware for Internet of Things OLEH : EKA FASILAH PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

KAPITA SELEKTA. SensorBus: Middleware for Internet of Things OLEH : EKA FASILAH PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER KAPITA SELEKTA SensorBus: Middleware for Internet of Things OLEH : EKA FASILAH 09011281320020 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 SensorBus: Middleware for Internet

Lebih terperinci

ArubaOS 8: The smarter operating system

ArubaOS 8: The smarter operating system ArubaOS 8: The smarter operating system ArubaOS adalah sistem operasi untuk semua LAN controller-managed wireless dan sistem operasi untuk semua Aruba Mobilitas Controller, Virtual Mobility controller,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption

Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption REVIEW Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption YULIANA 1212400150 ABSTRACT Keunggulan menempatkan cloud computing pada jaringan tidak dapat disangkal. Sudah jelas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB ARSITEKTUR LAYANAN JARINGAN IPB (I-SONA) TOPOLOGI IPB THREE HIERARCHICAL & ENTERPRISE COMPOSITE MODEL BEBERAPA LAYANAN ICT UNTUK MENDUKUNG PROSES

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1 Daya saing didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh faktor suplai yang tepat waktu dan harga yang kompetitif. Secara berjenjang, suplai

Lebih terperinci

Analisis Performa Centralized Firewall pada Multi Domain Controller di Arsitektur Software-Defined Networking (SDN)

Analisis Performa Centralized Firewall pada Multi Domain Controller di Arsitektur Software-Defined Networking (SDN) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2698-2705 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Performa Centralized Firewall pada Multi Domain Controller

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat melakukan pengolahan sistem informasi bisnis secara cepat dan aman, tapi semua pemrosesan tersebut

Lebih terperinci