BAB I PENDAHULUAN. yaitu tercapainya organisasi yang efektif. Dalam kaitan ini, organisasi harus tanggap
|
|
- Yuliani Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perubahan usaha yang sedemikian cepat menuntut para pelaku usaha untuk mencari terobosan agar bidang usaha yang ditekuninya tetap bertahan dan bahkan terus berkembang. Salah satu upaya kearah tersebut adalah perlu adanya restrukturisasi organisasi. Restrukturisasi organisasi merupakan suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan, yaitu tercapainya organisasi yang efektif. Dalam kaitan ini, organisasi harus tanggap dan pandai mengantisipasi perubahan agar organisasi dapat mempertahankan keberadaannya (exist) dan dapat berfungsi (functional). Restrukturisasi organisasi dilakukan untuk meningkatkan dan memaksimalkan kinerja perusahaan. Dalam restrukturisai organisasi, pihak manajemen melakukan perbaikan cash flow, peningkatan efisiensi, peningkatan produktivitas, peningkatan profitabilitas, dan peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan perlu memaksimalkan kinerjanya serta melakukan serangkaian perubahan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perubahan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan semakin baik dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Restrukturisasi disebut sebagai downsizing atau delayering, melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja, unit kerja atau divisi, ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam struktur oganisasi perusahaan. Pengurangan
2 skala perusahaan ini diperlukan untuk peningkatan produktifitas dan pencapaian efisiensi dan efektifitas. Restrukturisasi dapat dikatagorikan ke dalam tiga jenis, yaitu restrukturisasi portofolio/asset, restrukturisasi modal/keuangan dan restrukturisasi manajemen/organisasi. PT. Jasa Raharja (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum yang mengemban tugas untuk melaksanakan Undang-Undang No. 33 Tahun 1964 dan Undangundang No. 34 Tahun Mulai Juni 2013, unit organisasi ini menerapkan restrukturisasi organisasi. Seperti terlihat dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Rata-rata Skor Penilaian Kinerja Karyawan Tahun 2012 s.d 2014 Rata - Rata Penilaian Kinerja Pasca Keterangan Sebelum Restrukturisasi Restrukturisasi Semeste Semester Semeste Semester Semeste r I II r I II r I Kepala Cabang Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Pelaksana Administras i Sumber : PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara Standar Penilaia n Kinerja 600
3 Tabel 1.2 Jumlah Karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Keterangan Sebelum Restrukturisasi Setelah Restrukturisasi Kepala Cabang 1 1 Kepala Bagian 4 3 Kepala Sub Bagian 10 7 Pelaksana Administrasi Jumlah Sumber : PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 1.1 dan Tabel 1.2, terlihat bahwa Standar Penilaian Kinerja pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara adalah 600. Skor tersebut belum maksimal, bahkan setelah restrukturisasi organisasi dilakukan, skor tersebut mengalami kemerosotan. Kemerosotan ini sangat wajar karena perubahan struktur organisasi akan mengubah suatu sistem, sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Terlihat juga adanya penurunan jumlah karyawan setelah restrukturisasi dilakukan. Ada berbagai aspek yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan dalam sebuah perusahaan asuransi, salah satunya adalah aspek kinerja karyawan yang dalam hal ini merupakan hal yang paling berpengaruh. Kinerja karyawan yang baik sangat diperlukan untuk sebuah perusahaan asuransi karena hal itu merupakan kunci yang penting. Setiap karyawan harus memiliki indikator serta target yang harus dicapai. Dengan adanya indikator maka karyawan bisa dengan mudah dimonitor dan dikontrol jika memang ada hal-hal yang kurang memuaskan. Selain itu, karyawan juga bisa terpacu untuk bekerja lebih produktif dengan adanya target serta indikator yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Key Performance Indicator
4 (KPI) yang digunakan pada bagian pelayanan adalah jika korban meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), proses penyelesaiannya harus kurang dari 7 (tujuh) hari dan pada bagian keuangan proses pengiriman laporan harus kurang dari 3 (tiga) hari. Adanya KPI dapat membantu mengukur dan meningkatkan kinerja karyawan agar bekerja lebih baik lagi. Selain itu, karyawan pun juga bisa dinilai secara objektif dimana benar-benar hanya kinerjanya yang dinilai dan tidak mengandung unsur-unsur subjektif yang bisa membuat karyawan yang lain merasa dirugikan. Penilaian KPI yang objektif bisa membuat karyawan diperlakukan dengan adil. Secara teoritis, restrukturisasi bisa disebabkan oleh kompleksitas tugas, fleksibilitas manajemen, dan perubahan kondisi korporasi (Bramantyo, 2004). Kemerosotan kinerja disebabkan karena meningkatnya beban kerja karyawan. Perbaikan kinerja dapat diperoleh dengan pelaksanaan yang lebih efisien dan efektif, pembagian wewenang yang lebih baik sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat, dan kompetensi staf yang lebih mampu menjawab permasalahan di setiap unit kerja. Dengan adanya restrukturisasi ini diharapkan dapat memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya selalu menggunakan struktur organisasi sebagai wadah segala kegiatannya, tetapi untuk penerapan sistem struktur organisasinya tergantung dari kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini merupakan suatu masalah bagi setiap perusahaan dalam menerapkan strukutur organisasi mana yang cocok sehingga untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan (analisis) yang khusus dalam
5 memilih sistem struktur organisasi yang tepat dan sesuai disiapkan, disusun dan dialokasikan serta dilaksanakan oleh para unsur organisasi tersebut sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif. Proses ini meliputi perincian pekerjaan,pembagian pekerjaan dan koordinasi pekerjaan yang terjadi dalam suatu lingkup dan strukutur tertentu. PT. Perkebunan Nusantara IV Sumatera Utara telah berhasil melakukan restrukturisasi organisasi melalui penggabungan divisi teknik dan pengolahan menjadi satu. Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Sumatera Utara memiliki beberapa bidang dalam tiap unit kebun, yaitu pengolahan, teknik, tata usaha, sdm, produksi operasi, dan pemasaran. PT. Kereta Api (Persero) melakukan restrukturisasi organisasi dengan pengalihan status PT Kereta Api (Persero) Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek menjadi anak perusahaan. Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan penyelenggaraan jasa kereta api Angkutan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Serpong dan Bekasi (Jabotabek). Kebijakan ini disertai dengan tingginya harapan dan tuntutan masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa. Menurunnya pencapaian kinerja pada PT. Jasa Raharja (Persero) mengindikasikan bahwa perlu dilakukan sebuah kebijakan Restrukturisasi Organisasi. Untuk itu perlu dilakukan kajian untuk meningkatkan kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero).
6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, kinerja karyawan pasca restrukturisasi organisasi mengalami kemerosotan. Hal ini berbeda dengan tujuan dari restrukturisasi organisasi. Kemerosotan tersebut disebabkan karena kompleksitas kerja, fleksibilas manajemen, dan perubahan kondisi organisasi. Banyak karyawan yang beban kerjanya meningkat setelah restrukturisasi. Sehubungan dengan permasalahan ini, maka perlu ditemukan jawaban atas beberapa pertanyaan berikut: 1. Apakah Kompleksitas Tugas berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara? 2. Apakah Fleksibilitas Manajemen berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara? 3. Apakah Perubahan Kondisi Korporasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara? 4. Apakah Kompleksitas Tugas, Fleksibilitas Manajemen, dan Perubahan Kondisi Korporasi secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang menjadi objek penelitian ini, maka tujuan yang akan di capai sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara.
7 2. Untuk mengetahui pengaruh fleksibilitas manajemen terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui pengaruh perubahan kondisi korporasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. 4. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas, fleksibilitas manajemen, dan perubahan kondisi korporasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti, penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, sehingga pada saat tamat sudah memiliki pangalaman nyata dan mampu memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah sejenis. 2. Bagi Organisasi, Organisai dapat menggunakan hasil gladi karya ini sebagai rujukan utama guna memecahkan masalah yang terjadi. 3. Bagi Institusi, Sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut untuk meneliti topik yang sejenis. 1.5 Batasan dan Ruang Lingkup 1. Penelitian ini hanya membahas mengenai analisis sistem restrukturisasi organisasi yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan yang meliputi variabel Kompleksitas Tugas, Fleksibilitas Manajemen, dan Perubahan Kondisi Korporasi. 2. Masalah ini dibatasi mulai Tahun 2013, sejak diberlakukannya sistem restrukturisasi organisasi.
8 3. Data penelitian ini merupakan penilaian dari karyawan di PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara.
BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini menjelaskan kinerja dan faktor faktor yang mempengaruhi kinerja. dalam hal pembahasan pada bab selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan kinerja dan faktor faktor yang mempengaruhi kinerja. Selanjutnya akan dijelaskan juga restrukturisasi organisasi dalam upaya meningkatkan dan memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini menuntut tenaga kerja yang terampil dan berkualitas tinggi yang dapat melaksanakan tugasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai persepsi positif terhadap pengembangan karirnya dalam perusahaan. Persepsi itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan pengembangan SDM, salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang keberhasilan perusahaan adalah karyawan. Karyawan mempunyai persepsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan dalam kehidupan dan perkembangannya tidak dapat dihindarkan. Manajemen sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM MENYUSUN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN JOLOTIGO, PEKALONGAN
PENGGUNAAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM MENYUSUN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN JOLOTIGO, PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat antar perusahaan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat antar perusahaan, terutama persaingan dengan perusahaan yang mempunyai usaha sejenis, pemasaran harus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia, alat transportasi terdiri dari berbagai macam yaitu alat transportasi darat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola dasar pembangunan nasional meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga pembangunan seluruh rakyat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2011 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) UNTUK MENYELENGGARAKAN PRASARANA DAN SARANA KERETA API BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA DAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah menguraikan pembahasan pada bab IV, maka penulis akan mencoba. menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Setelah menguraikan pembahasan pada bab IV, maka penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketika mengalami kecelakaan dan ingin melakukan pengajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian perusahaan mempunyai tujuan umum untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, dan memaksimumkan nilai saham. Persaingan bisnis yang ketat seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan
Lebih terperinciREDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : NOVAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif seperti akses dan infrastruktur jalan, berbanding lurus dengan tingkat pertumbuhan kendaraan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi asuransi kerugian memiliki sifat dan karakteristik tersendiri dengan jenis usaha di bidang jasa pada umumnya. Usaha asuransi mengambil alih resiko dari pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. http://www.linkedin.com/company/pt-jasa-raharja-persero- diakes pada tanggal 24 April 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara berkembang Indonesia terus mengalami perkembangan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pembangunan. Pembangunan menandakan majunya suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan permukiman menjadi salah satu program besar pemerintah dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang masih menjanjikan
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN IURAN WAJIB DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG ALAT ANGKUTAN PENUMPANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang dapat menggerakkan perusahaan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga kerja masih mutlak
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan Dalam bab I ini akan dijelaskan latar belakang yang mendasari munculnya ide pembuatan rancangan IT Governance dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT. Disamping itu akan dibahas juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan pengangkutan di Indonesia mulai menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa yang percaya untuk menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam mewujudkan tujuan nasionalnya, yaitu masyarakat adil dan makmur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di segala bidang merupakan sasaran pemerintah Indonesia dalam mewujudkan tujuan nasionalnya, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut perusahaan bersaing lebih kreatif dan inovatif. Hal ini mendorong perkembangan dunia
Lebih terperinciPENDAHULUAN. maksimal. Salah satu aspek sangat vital dalam pengoperasian perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah persaingan yang semakin ketat, perusahaan dengan orientasi laba dituntut untuk semakin bersaing secara kompetitif. Pihak manajemen dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan atau organisasi terdiri dari beberapa unsur pendukung salah satunya adalah sumber daya manusia dimana sumber daya manusia ini harus dikelola dengan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu memberikan kinerja terbaik dari produk jasa mereka, agar mampu mewujudkan kereta api, sebagai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 1999 TENTANG PENGALIHAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN KEWENANGAN MENTERI KEUANGAN SELAKU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini, telah menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan di segala bidang, baik yang perusahaan sejenis maupun yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan sebuah unsur penting yang harus dimiliki oleh. efektifitas dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen merupakan sebuah unsur penting yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi atau instansi, baik dari organisasi yang sederhana hingga organisasi yang besar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat ketempat lainnya dengan cepat. Hampir tidak ada lagi tempat-tempat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, maka meningkat pula segala kegiatan manusia untuk memenuhi keperluannya. Salah satu diantaranya adalah kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era modern seperti sekarang ini, alat transportasi merupakan suatu kebutuhan bagi setiap individu. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta, selain sebagai pusat pemerintahan Indonesia, adalah pusat ekonomi dan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Perkembangan ekonomi Jakarta menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara, dengan jumlah karyawan orang. menyikapi perubahan era global yang sangat cepat dan dinamis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN 3) merupakan salah satu dari 14 BUMN perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengelolaan dan pemasaran hasil perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Sumber daya manusia mempunyai peran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan LabSosio PUSKA Sosiologi telah menetapkan visinya, yaitu menjadi sebuah pusat kajian yang dapat memberi sumbangan secara berarti untuk pengembangan sosiologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ekonomi dan perkembangan IPTEK sekarang ini, telah mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk memasuki lingkungan bisnis yang berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer atau seorang pimpinan sudah seharusnya lebih mengutamakan keberadaan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan
Lebih terperinciPELAKSANAAN ASURANSI SOSIAL PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG MEDAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG DALAM LALU LINTAS PENGANGKUTAN DARAT
PELAKSANAAN ASURANSI SOSIAL PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG MEDAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG DALAM LALU LINTAS PENGANGKUTAN DARAT SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manajemen umumnya berupa usaha untuk mencapai tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan manajemen umumnya berupa usaha untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya ini antara lain meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di dunia usaha akhir akhir ini mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi di dunia usaha akhir akhir ini mengalami peningkatan yang signifikan. Sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting dalam sebuah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu pengeluaran adalah beban atau aktiva dapat berpengaruh sangat besar pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktiva tetap merupakan salah satu bagian utama dari aktiva perusahaan, karena sifatnya yang signifikan dalam laporan keuangan. Lebih jauh lagi, penentuan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai
Lebih terperinci2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (
No.814, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pendelegasian Wewenang. Menteri Kepada Kepala BPTJ. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 66 TAHUN 2016 TENTANG PENDELEGASIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia maka kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi di dunia maka kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung kehidupan menjadi lebih baik dan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi.transportasi merupakan sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja sumber daya manusia secara optimal. Banyak cara bagi perusahaan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang sangat penting peranannya dalam mekanisme suatu organisasi dengan tidak mengecilkan arti peran sumber daya lainnya. Sehingga untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi perkebunan kelapa sawit. Lahan yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA
BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipikirkan oleh perusahaan adalah bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber daya manusia merupakan suatu objek yang sangat penting untuk dibicarakan, karena sumber daya manusia mempunyai peranan yang dapat mengarahkan, mengelola dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya adalah pelayanan publik di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban yang harus disediakan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya adalah pelayanan publik di bidang transportasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Badan usaha yang dipimpin oleh seorang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi
126 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dan ketatnya persaingan saat ini menjadi sebuah tantangan yang wajib dihadapi setiap perusahaan untuk mempertahankan eksistensi dan kehidupannya. Perusahaan
Lebih terperinciKESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPOLISIAN RESOR KOTA BESAR SURABAYA, PEMERINTAH KOTA SURABAYA, RUMAH SAKIT BHAYANGKARA HS SAMSOERI MERTOJOSO DAN
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPOLISIAN RESOR KOTA BESAR SURABAYA, PEMERINTAH KOTA SURABAYA, RUMAH SAKIT BHAYANGKARA HS SAMSOERI MERTOJOSO DAN TENTANG KERJASAMA PELAYANAN KECELAKAAN LALU LINTAS TERPADU NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciHorticultural Partnership Support Program. Knowledge Management Series. Kelompok Tani yang Efektif
Horticultural Partnership Support Program Knowledge Management Series Kelompok Tani yang Efektif 1. Tani Definisi Dasar Kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan tanah dengan tujuan memelihara tanaman
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan perubahan iklim bisnis yang sangat cepat, mengharuskan perusahaan untuk mampu menyesuaikan segala perubahan yang terjadi. Kondisi pasar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap identifikasi masalah yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang memfokuskan kepada pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan sumber daya manusia dalam kegiatannya di suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, perusahaan lebih memperhatikan pengelolaan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perusahaan lebih memperhatikan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien, karena sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciLANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II
LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah era globalisasi, di tengah maraknya kemajuan ilmu pengetahuan dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah era globalisasi, di tengah maraknya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. PT. Pos Indonesia (Persero) tetap tegar berdiri. Dalam kondisi yang demikian,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keadaaan yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. adalah salah satu perusahaan yang dibentuk oleh Badan Usaha Milik Negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, keberadaan Perusahaan Perseroan (Persero) merupakan suatu keadaaan yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Perusahaan Perseroan adalah salah
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH
STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id POKOK BAHASAN : PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PERENCANAAN STRATEGI SDM SDM adalah faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia untuk berpindah atau bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya telah membawa banyak perubahan dalam hal perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari sektor pemerintah maupun swasta, mau tidak mau semua pihak dituntut untuk mempersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan dan berusaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Untuk dapat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerjasama dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Manusia merupakan aspek terpenting dalam kegiatan organisasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek keunggulan dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Sebuah organisasi diperlukan
Lebih terperinciSTUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR
STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR Oleh: MUHAMMAD AVIV KURNIAWAN L2D 302 384 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik
Lebih terperinciAnalisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. Taspen (Persero) Kcu Bandung
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-09 Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi kesehatan yang bergerak dilingkup sosial. Namun, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, rumah sakit telah berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai peningkatan kualitas pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia telah membuat dunia usaha semakin marak, bervariasi, dan semakin kompetitif dalam memasuki era globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang manusia dalam suatu masyarakat, sering menderita kerugian akibat suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya dicuri,
Lebih terperinci2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dinas Pendidikan adalah sebuah instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Misi organisasi tersebut.sesuai dengan pendapat Fuad Mas ud (2004: 53)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motor penggerak sebuah organisasi terletak pada pimpinan, karena pimpinan adalah orang-orang terpilih yang dianggap mampu menjalankan Visi dan Misi organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini database sangat berperan penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini database sangat berperan penting dalam kehidupan manusia baik dalam dunia usaha maupun dunia kerja. Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Derasnya arus globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan menciptakan paradigma baru di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru serta keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan fakta kehidupan. Globalisasi mengacu pada sikap baru serta keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu hal yang menjadi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 90 TAHUN 2002 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 90 TAHUN 2002 TENTANG TARIF BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI KELAS EKONOMI DI JALAN DENGAN MOBIL BUS UMUM MENTERI PERHUBUNGAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai pertanggungjawaban Pemerintah Kota Bandung
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini mengenai pertanggungjawaban Pemerintah Kota Bandung dalam penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas jalan yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Organisasi Dewasa ini semakin banyak organisasi menghadapi suatu lingkungan yang dinamis dan berubah yang selanjutnya menuntut agar organisasi itu menyesuaikan diri.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN/LIGHT RAIL TRANSIT TERINTEGRASI DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK, DAN BEKASI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. distribusi sangat tergantung kepada pemilihan moda transportasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sistem distribusi barang dan jasa menuntut tingkat efisiensi yang tinggi dan tawaran harga yang kompetitif bagi konsumen yang akan membeli produk maupun bagi korporat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi.
117 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Rancangan deskripsi pekerjaan yang telah diberikan oleh perusahaan pada karyawan tidak mendukung secara langsung pencapaian kinerja organisasi, khususnya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malasah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji saat ini adalah masih belum optimalnya kepuasan kerja yang dirasakan karyawan pada Divisi Sumber Daya Manusia di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, program reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang
Lebih terperinci