BAB I PENDAHULUAN. dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan berkewajiban memberikan layanan maksimal kepada pemustaka dengan kemampuan adaptif sesuai dengan perubahan yang sedang terjadi untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Definisi perpustakaan memiliki korelasi perubahan paradigma dengan kondisi masyarakat saat ini yang lebih menggantungkan pada aspek keabsahan dan kemutakhiran nilai informasi sebagai tulang punggung kehidupan. Masyarakat terbiasa dengan nilai informasi yang merupakan komoditi publik yang dipengaruhi oleh sinergi antara perangkat teknologi informasi, teknologi web dan sumber-sumber informasi global yang tersedia di internet. Pemenuhan kebutuhan informasi dimanapun dan kapanpun tanpa batas ruang dan waktu menjadi tolok ukur mengingat jaman sekarang disebut dengan the age of network intelligence, yang dibackup oleh jaringan informasi modern sehingga segala urusan dapat dilakukan tanpa harus berada ditempat kegiatan dilaksanakan (Supriyanto, 2008:147). Informasi menjadi lebih berharga dan berdaya guna karena adanya kolaborasi antara sumber informasi dan pengguna 1

2 2 tanpa adanya gangguan yang menghambat proses penyebaran informasi. Kolaborasi informasi dengan perangkat teknologi web memungkinkan kecepatan dan keakuratan informasi menjadi tujuan utama, maka tidak mengherankan apabila muncul istilah di masyarakat siapa yang menguasai informasi maka dipastikan ia memiliki keunggulan posisi dalam persaingan global (Setiarso, 1997:24). Perpustakaan mempunyai wewenang untuk mengolah informasi dalam bentuk apapun. Perpustakaan seharusnya menjadi institusi pertama memberikan layanan hasil pengolahan produk informasi yang sebenarnya merupakan peluang bagi perpustakaan untuk menjadi pusat sumber informasi utama dalam tatanan kehidupan masyarakat. Bagi perpustakaan perguruan tinggi dengan karakteristik pemustaka yang lebih menggantungkan pada informasi terkini, saat ini sedang terjadi euforia yang dilatarbelakangi oleh maraknya pengembangan konsep perpustakaan berbasis digital. Istilah perpustakaan digital, digitalisasi, layanan digital berbasis online, seperti layanan virtual dan layanan online. Berbagai aspek pembahasan bergulir dengan cepat dan salah satu yang berkembang menjadi bahan diskusi adalah tersedianya sistem informasi perpustakaan yang digunakan untuk menseleksi, menyimpan, mengolah, dan melayankan informasi kepada pemustaka dengan menggunakan teknologi web. Sudut pandang yang digagas adalah dari kebutuhan informasi pemustaka perpustakaan perguruan tinggi sebagai pengguna potensial yang dilayani oleh sistem informasi yang handal, mereka adalah civitas akademika dan peneliti di perguruan tinggi. Sifat teknologi web yang mudah

3 3 diakses dan digunakan menjadi alasan utama perpustakaan perguruan tinggi memilihnya untuk pelayanan informasi perpustakaan. Namum demikian ketika transformasi layanan perpustakaan yang bersifat book-centric berubah kearah user-centric dengan penerapan teknologi web, perpustakaan tanpa sadar meninggalkan kegiatan pengelolaan aset informasi beserta sistem informasi sebagai sarana utama dalam memberikan layanan kepada pemustaka. Teknologi web memberikan kemudahan untuk mengakses informasi cepat dan murah yang disediakan oleh website maupun pustaka digital. Selain manfaat berupa kecepatan dan kemudahan akses, teknologi web rentan terhadap sabotase serta tindak kejahatan (Suduc, 2010). Beberapa contoh kejadian bagi layanan perpustakaan seperti sistem informasi yang mengalami kerusakan yang mengakibatkan sistem informasi tidak bisa diakses, jaringan internet yang tidak berfungsi, masuknya virus, hacking dan sebagainya menyebabkan sistem informasi perpustakaan tidak dapat memproses informasi yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem informasi perpustakaan tidak bisa memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi kepada pemustaka dan perpustakaan. Bagi perpustakaan sendiri sistem informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pengambilan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya layanan informasi. Berbagai macam hambatan yang mengganggu sistem informasi umumnya disebut sebagai risiko. Risiko dapat terdiri dari berbagai macam

4 4 kejadian dan kondisi yang berhubungan dengan sistem informasi perpustakaan yang berdampak negatif bagi perpustakaan. Apabila risiko tidak dikelola dengan bijak, maka akan menimbulkan dampak yang menghambat perpustakaan dalam mencapai tujuan organisasi. Perpustakaan belum melaksanakan kegiatan penilaian risiko pada sistem informasi yang digunakan, sistem informasi dan teknologi web hanya sebatas sebagai sarana layanan informasi tanpa melaksanakan tindakan pencegahan ancaman risiko yang setiap saat mengancam berjalannya sistem informasi. Di satu sisi sistem informasi perpustakaan telah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dalam setiap kegiatan layanan dan proses bisnis yang dilakukan oleh perpustakaan, tetapi apabila terjadi gangguan pada sistem informasi perpustakaan maka layanan informasi menjadi terganggu yang mengakibatkan keberlangsungan sistem kerumahtanggaan perpustakaan menjadi terhenti. Seperti halnya dengan Perpustakaan UGM telah mengaplikasikan sistem informasi yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan, perkembangan ilmu dan teknologi. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UGM No. 259/P/SK/HT/2004 tentang Organisasi dan Rincian Tugas Kantor Pimpinan Universitas, Lembaga, Direktorat, Biro dan Unit Kerja di lingkungan Universitas Gadjah Mada, Bab XI Tentang Kedudukan dan Rincian Tugas Perpustakaan Pasal 46 menyebutkan bahwa perpustakaan terdiri atas bidang database jaringan dan bidang pelayanan perpustakaan. Bidang database dan jaringan memiliki tanggung jawab mengelola sistem informasi dan objek-objek informasi digital yang dilayankan kepada civitas akademika. Peningkatan pengelolaan informasi melalui jaringan dan perancangan sistem informasi terpadu di lingkungan UGM menjadi kegiatan rutin yang

5 5 bertumpu pada penerapan teknologi informasi. Implikasi dari penerapan teknologi informasi tersebut menempatkan UGM sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia beserta perpustakaannya menempati posisi pertama penilaian webometric untuk pemeringkatan world rangking of word university (Muntashir, 2012:47). Perpustakaan UGM mengalami tantangan bagaimana menghadapi risiko tentang aset informasi yang harus dilayankan yang memiliki ketergantungan pada sistem informasi perpustakaan yang handal. Berdasarkan observasi pendahuluan yang peneliti laksanakan sebelumnya, Perpustakaan UGM mengklasifikasikan kejadian dan sumber risiko yang berkaitan dengan sistem informasi beserta asetaset teknologi informasi merupakan tanggung jawab lembaga universitas yang memiliki kewenangan dalam hal pengelolaan teknologi informasi yakni PSDI (Pusat Sistem dan Sumberdaya Informasi) bukan menjadi tanggung jawab perpustakaan. Perpustakaan UGM belum melaksanakan kegiatan penilaian risiko tetapi hanya melaksanakan kegiatan berdasarkan kejadian eksidental yang saat itu terjadi terkait dengan layanan informasi perpustakaan. Meskipun secara struktur organisasi di Perpustakaan UGM terdapat bidang khusus yang menangani permasalahan yang berkaitan dengan teknologi informasi yakni bidang database dan jaringan, tetapi karena kewenangan yang luas maka kegiatan manajemen risiko belum dilaksanakan sesuai dengan prosedur standar baku dan hanya berjalan apa adanya. Kegiatan penilaian risiko di Perpustakaan UGM hanya bertumpu pada pengalaman dan pengetahuan pustakawan yang sebatas pada pengenalan teknologi informasi, belum dilaksanakan secara khusus. Semakin

6 6 besar aset informasi yang dilayankan kepada pemustaka melalui teknologi web, semakin besar sumber ancaman yang akan mengganggu kelancaran sistem informasi perpustakaan. Dalam memahami konsep manajemen risiko sistem informasi secara keseluruhan, diperlukan kerangka kerja sistem informasi dan teknologi informasi dalam keseluruhan kegiatan manajemen risiko yang akan diterapkan di perpustakaan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa sistem informasi beserta asetnya rentan terhadap risiko kerusakan fisik dan kerusakan logik. Risiko kerusakan fisik berkaitan dengan perangkat keras seperti bencana alam (natural disaster), pencurian (theft), kebakaran (fires), lonjakan listrik (power surge) dan perusakan (vandalism). Risiko kerusakan logik mengacu pada akses yang tidak sah (unauthorized access), kerusakan secara sengaja maupun tidak disengaja pada sistem informasi dan aset informasi yang terkandung didalamnya. Untuk itu diperlukan identifikasi ancaman dan analisis risiko untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko kerusakan sistem informasi. Dengan manajemen risiko teknologi informasi diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan yang bisa berupa, dampak terhadap finansial, menurunnya reputasi yang disebabkan oleh sistem yang tidak aman, terhentinya operasi bisnis, kegagalan aset yang dapat dinilai (sistem dan data) dan penundaan proses pengambilan keputusan (Maulana dan Supangkat, 2006). Salah satu cara untuk melaksanakan kegiatan manajemen risiko teknologi informasi adalah dengan menggunakan metode atau framework penilaian risiko diantaranya Risk IT, ISO/IEC 27005, ISO/FDIS 31000, AS/NZS 4360, COBIT,

7 7 ARMS, OCTAVE, dan NIST SP yang dapat diaplikasikan untuk menganalisis risiko sistem informasi perpustakaan. Framework tersebut dapat digunakan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan karakteristik dan sifat dari organisasi untuk menilai risiko yang berbeda antara organisasi satu dengan yang lainnya. Bagi Perpustakaan UGM sendiri dengan struktur organisasi dan pemenuhan kebutuhan yang bertumpu pada sistem informasi terintegrasi, yang meliputi bidang pengadaan, pengolahan, layanan sirkulasi, penelusuran (OPAC), statististik dan administrasi perpustakaan yang masih mengalami perkembangan sehingga lebih cocok mengaplikasikan framework NIST SP untuk menilai risiko dalam kegiatan manajemen risiko sistem informasi. Framework NIST SP membahas manajemen risiko yang berhubungan dengan model proses analisis secara rinci dalam tingkat praktek manajemen sesuai dengan siklus hidup pengembangan sistem (System Developmen Life Cycle). Framework NIST SP merupakan petunjuk yang mendeskripsikan metodologi manajemen risiko yang disesuaikan dengan fase siklus hidup pengembangan sistem dan bagaimana proses manajemen risiko terkait dengan proses otorisasi akreditasi (Stoneburner, 2002:4). Dengan memperhatikan komponen tersebut dapat memberikan gambaran bahwa sistem informasi perpustakaan merupakan sarana utama dalam memberikan layanan informasi kepada pemustaka dengan pengelolaan aset informasi perpustakaan sebagai bagian integral perpustakaan yang tidak dapat ditinggalkan. Pengelolaan aset informasi dengan memperhatikan kerangka kerja (framework) manajemen risiko sistem informasi harus dilaksanakan oleh

8 8 perpustakaan sebagai bagian dari prosedur kerja dalam lingkup organisasi perpustakaan. Untuk mengetahui proses penerapan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan tersebut, diperlukan penelitian tentang sejauh mana penerapan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan dalam menilai sumber ancaman dan kerentanan, menganalisis risiko, mengurangi risiko, serta mengevaluasi risiko terhadap aset informasi perpustakaan di Perpustakaan UGM Yogyakarta. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan diteliti adalah sejauh mana pelaksanaan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan dilaksanakan di Perpustakaan UGM? 1.3 Keaslian Penelitian Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan konsep manajemen risiko teknologi informasi sudah pernah dilaksanakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, tetapi dengan cakupan dan spesifikasi yang berbeda-beda. Penelitian tersebut antara lain: 1. Maulana dan Supangkat (2006) melaksanakan penelitian tentang pemodelan framework manajemen risiko teknologi informasi untuk perusahaan di negara berkembang. Penelitian tersebut mencoba membuat pemodelan framework untuk manajemen risiko yang lebih sederhana yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan di negara

9 9 berkembang dengan mengacu pada best practice framework yang telah ada seperti COBIT, OCTAVE dan NIST SP Soon-Jae Lee dan Hye-Kyung Chung (2007) mengemukakan bahwa manajemen risiko informasi merupakan bagian dari organisasi dalam menilai, mengelola, memberi solusi dan memberikan panduan tentang sumber risiko sebagai panduan bagi manajer informasi yang bergerak pada layanan informasi dalam mengaplikasikan kerangka kerja manajemen risiko informasi. Penelitian tersebut menggunakan skala probabilitas kemungkinan risiko untuk menilai sumber risiko yang menghambat layanan informasi digital. Peneliti mengemukakan risiko teknis menempati skala 4 kemungkinan risiko pada obyek penelitian pengelolaan record datacenter yang berarti memiliki risiko tinggi dan berdampak tinggi terhadap sistem informasi digital. 3. Cervone (2007) meneliti manajemen risiko sebagai penyediaan proses yang sistematis untuk perencanaan, mengidentifikasi, menganalisis, memantau, menanggapi, dan mengendalikan risiko dalam suatu kegiatan manajemen proyek pembangunan perpustakaan digital. Manajemen risiko merupakan bagian dari organisasi intern perpustakaan yang akan melaksanakan kegiatan proyek tersebut. Dalam pandangan penulis bahwa proyek perpustakaan digital harus berdasarkan model standar manajemen proyek yang dikembangkan oleh Project Management Institut (PMI) untuk model pengembangan dan analisa kegiatan proyek perpustakaan digital. Manajemen risiko

10 10 merupakan bagian integral dalam pengembangan proyek perpustakaan digital. 4. Firmansyah (2010) meneliti tentang implementasi framework manajemen risiko terhadap penggunaan teknologi informasi perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, menilai risiko, menganalisis dan mengevaluasi risiko penggunaan teknologi informasi di dunia perbankan dengan menggunakan framework NIST SP Supradono (2011) melaksanakan penelitian khusus tentang pengujian kerangka kerja OCTAVE untuk manajemen risiko keamanan sistem e- learning. Kerangka kerja OCTAVE sebagai solusi manajemen risiko keamanan informasi yang diawali dengan mencari profil ancaman dari intern dan ekstern organisasi terhadap aset-aset kritis sistem informasi. Hasil penelitian terungkap bahwa kerangka kerja OCTAVE mampu mendeskripsikan secara komprehensif karena melibatkan partisipasi seluruh level manajemen dalam mengevaluasi kelemahan teknologi dan organisasi secara mandiri. 6. Jakaria (2013) mengkaji analisa risiko sistem keamanan manajemen risiko sistem informasi akademik pada perguruan tinggi menggunakan metoda OCTAVE ALLEGRO. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko pada sistem informasi akademik perguruan tinggi. Hasil akhir penelitian berupa rekomendasi mengenai langkah-

11 11 langkah yang harus diambil untuk perlindungan sistem informasi beserta aset-asetnya. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah mendeskripsikan pelaksanaan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan di Perpustakaan UGM dengan cara mengidentifikasi risiko, penilaian risiko, pengontrolan risiko, mitigasi risiko dan evaluasi manajemen resiko secara keseluruhan yang disebabkan oleh adanya ketidakpastian dalam penggunaan sistem informasi dalam memberikan layanan informasi kepada pemustaka, serta untuk mengetahui mengapa kegiatan manajemen risiko dilaksanakan oleh Perpustakaan UGM sebagai bagian dari prosedur kerja perpustakaan untuk proses pengambilan keputusan. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan di Perpustakaan UGM dalam mengidentifikasi, menganalisis, mengelola evaluasi risiko dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan konsep pengelolaan aset informasi perpustakaan melalui penerapan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan.

12 12 2. Menjadi referensi bagi perpustakaan untuk mengetahui kerangka kerja manajemen risiko sebagai bagian integral dalam budaya organisasi perpustakaan. 3. Sebagai bahan evaluasi bagi Perpustakaan UGM untuk lebih bijaksana dalam penerapan teknologi informasi agar lebih optimal dengan memperhatikan berbagai sumber ancaman dan konsekuensi yang ditimbulkan dalam pengelolaan layanan informasi. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan gambaran umum tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Bagian-bagian yang merupakan penjabaran dalam bab ini adalah latar belakang penelitian, perumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Berisi tinjauan pustaka dan landasan teori. Dalam tinjauan pustaka memberikan gambaran tentang penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan oleh penulis lain, serta sebagai referensi dalam membuat penelitian. Landasan teori sebagai dasar dalam melakukan penelitian dalam bidang pusdokinfo dan teori-teori tentang kerangka kerja manajemen risiko teknologi informasi.

13 13 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode yang dilaksanakan dalam penelitian yang dimulai dari variabel penelitian, obyek penelitian, populasi, metode dan teknik pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data lapangan yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pembahasan dimulai dari penerapan kerangka kerja manajemen risiko sistem informasi perpustakaan, deskripsi kerangka kerja dan penerapannya di perpustakaan sebagai bagian integral dalam kegiatan organisasi Perpustakaan UGM dan faktorfaktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan. BAB V PENUTUP Penutup memberikan penjelasan mengenai kesimpulan yang diperoleh peneliti selama melaksanakan penelitian dan menganalisis data. Kesimpulan merupakan hasil dari jawaban perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian. Saran diberikan kepada penelitian yang telah dilaksanakan tetapi tidak bisa menjawab perumusan masalah yang dikemukakan. Saran diberikan sebagai hasil rekomendasi terhadap penelitian yang akan dilaksanakan mendatang yang merupakan hasil evaluasi bagi Perpustakaan UGM dalam menerapkan kerangka kerja manajemen risiko sistem informasi perpustakaan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

STRATEGI DIGITAL UNTUK MENINGKATAN PEMANFAATAN E-JOURNAL Perspektif Pustakawan dan Perpustakaan Oleh: Arif Nurochman *

STRATEGI DIGITAL UNTUK MENINGKATAN PEMANFAATAN E-JOURNAL Perspektif Pustakawan dan Perpustakaan Oleh: Arif Nurochman * STRATEGI DIGITAL UNTUK MENINGKATAN PEMANFAATAN E-JOURNAL Perspektif Pustakawan dan Perpustakaan Oleh: Arif Nurochman * Pendahuluan Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan. Informasi

Lebih terperinci

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) Julia Carolina Daud OUTLINE BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini ada beberapa tahap yang peniliti lakukan. Adapun metodologi penelitian pada gambar dibawah ini : Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 3.1 Tahap Perencanaan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan cepat dan berpengaruh pada berbagai aktivitas manusia. Pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masitoh Hamdayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masitoh Hamdayani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian yang melatar-belakangi dilakukannya penelitian, perumusan masalah yang merupakan pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENGEMBANGAN MANAJEMEN RESIKO TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB ONLINE) KEMDIKBUD MENGGUNAKAN FRAMEWORK NIST SP800-30 Imam Masyhuri 1, *, dan Febriliyan Samopa 2) 1,2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan dunia bisnis juga mengalami perkembangan kearah pencapaian luar biasa yang diperoleh perusahaan seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Direktorat Aset merupakan salah satu direktorat di Universitas Gadjah Mada yang berperan untuk memberikan pelayanan aset bagi seluruh civitas akademika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang dirancang untuk pengajaran siswa-siswa yang dibina oleh seorang guru. Sekolah juga dapat diartikan sebagai tempat menuntut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan guna mencari data-data secara detail dan relean yang nantinya data-data tersebut akan diuji dan dirumuskan dalam suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi merupakan jantung sebuah universitas. Salah satu perpustakaan yang disoroti dalam perkembangannya yaitu perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Ryandito Dwi Cahyo, Afif Zuhri Arfianto, Fifin Widya Prasti, Dina Pusparani

Lebih terperinci

MODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO DAN ISO/IEC STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS)

MODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO DAN ISO/IEC STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS) MODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO 31000 DAN ISO/IEC 27001. STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS) Roni Habibi 1), Indra Firmansyah 2) 1) Teknik Informatika Politeknik

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN Arif Nurochman* Pendahuluan Menjadi penting penerapan konsep manajemen risiko dalam sistem informasi manajemen perpustakaan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Informasi merupakan aset yang berharga bagi setiap organisasi karena merupakan salah satu sumber daya strategis dalam meningkatkan nilai usaha dan kepercayaan publik.

Lebih terperinci

BAB l Pengujian Perangkat Lunak

BAB l Pengujian Perangkat Lunak BAB l Pengujian Perangkat Lunak 1.1 Pengertian Pengujian Pengujian Perangkat Lunak (Software Testing) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menentukan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan telah memecahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang memainkan peranan yang vital dan sangat membantu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang memainkan peranan yang vital dan sangat membantu dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi teknologi, termasuk juga sistem informasi berbasis internet, saat ini merupakan suatu hal yang memainkan peranan yang vital dan sangat membantu dalam memperluas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan setiap pengguna dalam menjalankan kegiatan yang. internet dapat mengakses serta mengolah data dimana saja.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan setiap pengguna dalam menjalankan kegiatan yang. internet dapat mengakses serta mengolah data dimana saja. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sebuah perusahaan, terdapat banyak proses bisnis yang harus dijalankan. Kemampuan menyelesaikan proses bisnis yang ada dengan hanya menggunakan sumber daya manusia

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi adalah salah satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/instansi dan juga kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman :. halaman Mata Kuliah : Manajemen Proyek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan. Maka. agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan. Maka. agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang pesat saat ini, merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan. Maka penting bagi setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini berpengaruh besar terhadap perkembangan Sistem Informasi, sehingga perusahaan membutuhkan sistem

Lebih terperinci

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509 Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Ryandito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Begitu banyaknya sumber informasi yang ada saat ini, mengakibatkan sumber informasi harus dikumpulkan dan dikelola dengan baik. Informasi yang dikumpulkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas pada organisasi,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dirasakan semakin cepat dan pesat sehingga menjadikan suatu organisasi harus bersiap diri dalam menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang dilakukan, serta tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang pandangan awal persoalan yang terjadi dalam penulisan laporan tugas akhir, berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodlogi tugas akhir, dan sistematika penulisan laporan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan Umum yang melayani masyarakat untuk memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun budaya

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.996, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Manajemen Risiko. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA Muhammad Abdullah Al Muwahhid, 135410025 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan undang undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. koleksi bahan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. koleksi bahan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom Perpustakaan IM Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan para dosen IM

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerbitkan laporan-laporan yang akan di hasilkan oleh Dinas Pendapatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menerbitkan laporan-laporan yang akan di hasilkan oleh Dinas Pendapatan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah (DPPKD) Salah satu intansi yang menerapkan teknologi informasi sebagai penyalur informasi di dalam menerbitkan laporan-laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Knowledge management system (KM system) adalah sebuah sistem (umumnya berbasis IT) untuk mengatur knowledge (pengetahuan) dalam organisasi, mendukung penciptaan, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15).

BAB I PENDAHULUAN. koleksi digital beserta infrastruktur pendukungnya (Pendit, 2008:15). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perpustakaan digital baru benar-benar hadir pada akhir 1990an. Setelah 10 tahun kemudian perpustakaan digital berada dalam tahap pengembangan. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan secara mudah, cepat, efektif dan akurat. pengaruh perkembangan teknologi informasi. Sebagai institusi pendidikan, saat

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan secara mudah, cepat, efektif dan akurat. pengaruh perkembangan teknologi informasi. Sebagai institusi pendidikan, saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi saat ini fungsinya sudah merambah ke berbagai bidang baik pemerintahan, kesehatan, perbankan termasuk di dalamnya pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin mendapatkan dan mencari tahu keberadaan sebuah informasi yang diketahui sudah semakin canggih dan cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh aspek kehidupan. Perubahan tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap penyediaan jasa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI), menurut O Brien (2007, p6) adalah hardware, software, telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi informasi di dunia ini, kebutuhan komunikasi yang instan menjadi hal yang sangat diperlukan. Komunikasi yang dimaksud adalah terjadinya

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA NIST SP

MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA NIST SP MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA NIST SP 800-300 Program Studi Sistem Informasi, Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204A Bandung Email: ucu.nugraha@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran

Lebih terperinci

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami Abstrak STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI

Lebih terperinci

Aulia Febriyanti

Aulia Febriyanti Tugas Akhir [KS-091336] Aulia Febriyanti 5207100022 Dosen Pembimbing Bekti Cahyo Hidayanto, S. Si., M.Kom Abtrak Manajemen resiko adalah proses pengelolaan resiko yang mencakup identifikasi, evaluasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada saat ini sudah semakin meningkat, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang telah memberikan kemudahan kepada

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 49 56 SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X Oleh Fery Feriyanto Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadinya beberapa ancaman yang mudah menyerang. untuk mengurangi risiko. Sedangkan, menurut Dorfman (2004, p.

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadinya beberapa ancaman yang mudah menyerang. untuk mengurangi risiko. Sedangkan, menurut Dorfman (2004, p. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Manajemen Risiko 2.1.1 Pengertian Risiko Menurut Peltier (2001, p. 21), risiko merupakan kemungkinan terjadinya beberapa ancaman yang mudah menyerang. 2.1.2 Manajemen Risiko

Lebih terperinci

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi informasi yang berhubungan dengan internet sudah berkembang dengan pesat, setiap lapangan pekerjaan pasti mempunyai sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin pesat. Teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini setiap unit organisasi mulai dari organisasi kecil hingga organisasi yang besar, membutuhkan akses informasi yang cepat dan tepat sasaran guna meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR Nomor:... TENTANG

PERATURAN REKTOR Nomor:... TENTANG PERATURAN REKTOR Nomor:... TENTANG PENGEMBANGAN, PEMANFAATAN, DAN PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Departemen IT Maranatha adalah tempat administrator yang mengawasi, memantau dan mengamankan jaringan komunikasi. Berupa sebuah ruangan yang berisi visualisasi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN FISIK RUANG SERVER BERDASARKAN ISO 27001:2005 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) mutlak diperlukan untuk penataan manajemen sistem dan proses kerja dalam rangka pengembangan e- government. Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan cepat. Hal ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan

Lebih terperinci

Pengamanan Koleksi Digital dengan Pendekatan Manajemen Risiko

Pengamanan Koleksi Digital dengan Pendekatan Manajemen Risiko Oleh: IRHAMNI ALI 1 Email: irhamni@perpusnas.go.id Pengamanan Koleksi Digital dengan Pendekatan Manajemen Risiko Abstrak Teknologi menjadi bagian hidup manusia sehari-hari, kemajuannya menyebabkan terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Telkom Sigma merupakan sebuah perusahaan yang bergerak telekomunikasi. Pada saat ini perusahaan menggunakan sebuah aplikasi yang berfungsi untuk melakukan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk menjawab permasalahanpermasalahan penelitian yang dilakukan secara ilmiah.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk menjawab permasalahanpermasalahan penelitian yang dilakukan secara ilmiah. BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara untuk menjawab permasalahanpermasalahan penelitian yang dilakukan secara ilmiah. 3.1 Metode Pengumpulan Data Pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang mengenai pengembangan sistem informasi ini, rumusan masalah yang ditangani oleh aplikasi ini, tujuan, pembahasan, ruang lingkup kajian,

Lebih terperinci

MERUBAH PARADIGMA PERPUSTAKAAN MELALUI STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN

MERUBAH PARADIGMA PERPUSTAKAAN MELALUI STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN MERUBAH PARADIGMA PERPUSTAKAAN MELALUI STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN Yuniwati Yuventia UNDIP Semarang, Jawa Tengah, Indonesia E-mail: yuvenyuni@gtmail.com Abstrak: Perpustakaan sebagai wahana pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan tujuan penelitian tentang Dinamika Akses

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan tujuan penelitian tentang Dinamika Akses BAB VI PENUTUP 6.1 Ringkasan Temuan Penelitian Berdasarkan hasil analisis dan tujuan penelitian tentang Dinamika Akses Informasi Ilmiah Antar Generasi:Studi Kasus Pada Pemustaka Perpustakaan Pusat Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perpustakaan Ukrida memiliki peran dalam mengelola pengetahuan sebagai aset institusi. Akses dan layanan pada sumber-sumber pengetahuan belum terintegrasi

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA I. PENDAHULUAN Tujuan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan tentang Prinsip Mengenal Nasabah

Lebih terperinci

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) dalam perusahaan saat ini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyedia layanan saja, tetapi lebih jauh lagi penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO & EVALUASI AKTIVITAS PENGENDALIAN TERPASANG

ANALISIS RISIKO & EVALUASI AKTIVITAS PENGENDALIAN TERPASANG ANALISIS RISIKO & EVALUASI AKTIVITAS PENGENDALIAN TERPASANG PENILAIAN RISIKO SIKLUS PENYELENGGARAAN SPIP Statement of Resposibility Penilaian Risiko 4 UNSUR SPIP (PP 60/ 2008) Penilaian Risiko Suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori-Teori Umum 2.1.1. Sistem Menurut Mulyadi (1997) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Nomor: /UMM/I/2009. Tentang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Nomor: /UMM/I/2009. Tentang PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Nomor: /UMM/I/2009 Tentang PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan dan cita-cita bangsa yang diamanatkan dalam undang-undang. Apapun bentuk organisasinya, fungsi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Wisesa Consulting Indonesia (WISECON) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Information Technology. Dimana perusahaan ini memberikan solusi sistem bisnis

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya KEAMANAN DAN KONTROL A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya B. HUBUNGAN KONTROL DENGAN KEAMANAN Keamanan adalah proteksi/perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya dalam menumbuhkembangkan sumber daya manusia dalam mempersiapkan menghadapi pembangunan. Pada penyelenggaraan pendidikan perlu adanya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi (TI) saat ini telah mengalami perubahan yang sangat besar, dari hanya sekadar alat bantu menjadi komponen proses bisnis organisasi. Organisasi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. ROMINDO PALEMBANG

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. ROMINDO PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep dasar sistem menurut [ Jog99] dalam bukunya yang berjudul

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep dasar sistem menurut [ Jog99] dalam bukunya yang berjudul BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem menurut [ Jog99] dalam bukunya yang berjudul Analisis & disain sistem informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, sistem informasi sudah sangat berkembang pesat dan telah diterapkan hampir di seluruh bidang pekerjaan. Perkembangan ini memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tahun 2004 Rektor UPI telah membentuk organ -organ utama UPI, yakni Senat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tahun 2004 Rektor UPI telah membentuk organ -organ utama UPI, yakni Senat BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil TIK UPI 2.1.1. Sejarah TIK UPI Sejak ditetapkan sebagai PT. BHMN, secara bertahap UPI melakukan reorganisasi. Dengan merujuk pada Ketentuan Peralihan pada PP No.6/2004.

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi memainkan peranan penting dalam proses bisnis. Teknologi informasi adalah istilah umum untuk mendeskripsikan teknologi apapun yang membantu

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen

Lebih terperinci