BAB II TELAAH PUSTAKA
|
|
- Yenny Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TELAAH PUSTAKA Banyak informasi mengenai strategi bersaing yang tersedia. Namun sebagian besar sumber yang ada tidak terkait langsung dengan penerapan di dunia pendidikan. Oleh sebab itu telaah pustaka dalam penelitian ini disusun dengan mengumpulkan informasi dari jurnal, internet dan buku-buku mengenai strategi bersaing pada dunia bisnis yang kemudian diaplikasikan dalam dunia pendidikan sesuai tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. 2.1 Strategi Bersaing Strategi bersaing yang biasa dilakukan dalam perusahaan adalah strategi pemasaran. Strategi pemasaran ini dikenal dengan 4P yaitu, Product (produk barang dan jasa), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi). Untuk itu seorang wirausaha dapat berkembang dan berhasil justru karena berkemampuan dalam penelitian dan pengembangan sehingga tercipta barang-barang yang bernilai dan unggul di pasar. Dalam manajemen strategi baru, Mintzberg (20014) mengemukakan 5P yang sama artinya dengan konsep strategi yaitu, perencanaan (plan), pola (patern), posisi (position), prespektif (prespective), permainan atau taktik (play).
2 1. Perencanaan Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan pada masa akan datang. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa yang akan datang yang belum dilaksanakan, tetapi starategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya pola-pola perilaku bisnis yang dilakukan pada masa lampau misalnya kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Inilah yang menjadi strategi perusahaan McDonald s. 2. Pola Menurut Mintzberg, strategi adalah pola (srategy is patern) namun dapat di sebut intended strategy apabila telah dilakukan oleh perusahaan. 3. Posisi Definisi stratedi ketiga menurut Mintzberg adalah strategy position yaitu memosisikan produk tertentu ke pasar yang dituju. 4. Prespektif Definisi stategi yang keempat adalah prespektif, jika P keuda dan ketiga cenderung melihat
3 kebawah dan keluar, sebaliknya prespektif cenderung melihat kedalam, yaitu organisasi dan ke atas, yaitu melihat grand vision dari perusahaan. 5. Permainan atau taktik Disamping keempat definisi strategi sebelumnya ada juga definisi kelima yang lebih kusus yaitu play. Menurutnya itu adalah strategi dengan maneuver tertentu untuk memperdaya lawang atau pesaing. Sesuatu merek misalnya, meluncurkan merek kedua agar posisi tetap kukuh dan tidak tersentuh karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi. Sehingga dapat diktakan bahwa strategi bersaing merupakan upaya sekolah untuk menghadapi persaingan dengan cara memberikan berbagai hal yang terbaik guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Strategi bersaing yang dijalankan oleh sekolah dapat terjadi dari keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Dengan menjalankan strategi bersaing maka sekolah akan mampu untuk bertahan dan bahkan akan berkembang dari waktu ke waktu meskipun diperhadapkan dengan persaingan (Porter 2007).
4 Kehadiran lembaga pendidikan sebagai salah satu pranata sosial budaya saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks. Lembaga pendidikan kini berhadapan dengan derasnya arus perubahan akibat globalisasi yang memunculkan persaingan dalam pengelolaan lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta. Akibat adanya globalisasi sebagaimana disebutkan di atas, persaingan kini telah menjadi semakin sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan antar sesama perusahaan domestik, tetapi juga dengan perusahaan multinasional dari manapun juga. Ini terjadi pada hampir semua bidang usaha, bukan hanya pada bidang bisnis saja, tetapi persaingan tersebut juga telah merambah ke dunia pendidikan kita, mulai dari Play group, SD, SLTP, SLTA, Universitas, bahkan ke institusi-institusi pendidikan lainnya (Subiliyanto 2012). Berkaitan dengan meningkatnya persaingan dalam bidang pendidikan ini, terjadi pula perubahan pada perilaku konsumen, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat (orangtua dan siswa), maupun dunia usaha. Karena banyaknya pilihan, konsumen kini menjadi semakin banyak tuntutan, baik mengenai kualitas lulusan dan biaya pendidikan maupun fasilitas pendidikan. Bargaining power masyarakat meningkat sedemikian rupa sehingga industri atau dunia pendidikan terpaksa harus melayaninya, kalau tidak
5 mau akan tersingkir dari kancah persaingan yang makin berat. Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen pendidikan harus dapat menciptakan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat pada umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua) pada khususnya. Saat yang bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam konteks lokal, nasional bahkan dalam konteks global (Tjiptono 1996). Dengan kata lain dunia pendidikan kini dituntut untuk mengembangkan manajemen strategi dan operasi yang pada dasarnya banyak diterapkan dalam dunia usaha, sebagai langkah antisipatif terhadap kecenderungankecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan manusia-manusia yang memiliki sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman (Porter 2007). Salah satu sumber (staff.uny.ac.id) menyebutkan bahwa beberapa faktor secara dominan mempengaruhi daya saing sebuah lembaga pendidikan antara lain: a. Lokasi, lembaga pendidikan akan memiliki lokasi yang mudah dijangkau.
6 b. Keunggulan nilai, misalnya kelebihan kurikulum yang diterapkan, sumberdaya manusia, sarana prasarana hingga keunggulan kerja sama. c. Kebutuhan Masyarakat, hal ini berkaitan dengan kemampuan lembaga pendidikan dalam memberikan kualitas yang baik dalam bidang Kurikulum (Pembelajaran) maupun Ekstrakurikuler guna memenuhi kebutuhan masyarakat (Kutipan). Strategi bersaing yang efektif mencakup tindakantindakan menyerang (ofensif) ataupun bertahan (defensive) guna menciptakan posisi bertahan yang aman (defendable position). Tujuan dari strategi bersaing adalah untuk membina posisi dimana suatu lembaga dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap kekuatan tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Kunci untuk mengembangkan strategi adalah menyelidiki dan menganalisis sumber masing-masing kekuataan tersebut (Porter 2007). Dalam menghadapi persaingan, terdapat tiga pendekatan strategi generik yang secara propesional dapat mengungguli pesaing lainnya dalam satu bidang yaitu keunggulan biaya menyeluruh, diferensiasi dan fokus (Porter 2007). Strategi ini memungkinkan satu lembaga untuk mendapatkan keunggulan yang terbaik
7 dari pesiangnya dalam suatu lingkup usaha 2008). (David Pemikiran yang melandasi konsep strategi generik adalah bahwa keunggulan bersaing adalah inti dari strategi apapun, dan mencapai keunggulan bersaing mengharuskan suatu lembaga untuk menentukan pilihan (Porter 1992). Suatu lembaga harus memilih jenis kelunggulan bersaing yang akan dicapainya serta cakupan pasar tempat lembaga akan mencapainya. Lembaga tersebut juga perlu melakukan yang lebih baik dari pada pesainggnya, misalnya menemukan produk baru; memberikan kualitas yang terbaik, harga yang paling rendah, layanan pelanggan yang terbaik; atau mempunyai teknologi pintas yang terbaik ( Sarwono 2011). Dalam penentuan strategi bersaing, suatu lembaga perlu mempertimbangkan besar dan posisi dari lembaga itu sendiri. Dalam konteks pendidikan, hal ini dimaksudkan dengan melihat kepada kondisi sekolah apakah tergolong sekolah yang besar, maju dan berkembang ataukah sebaliknya (Lubis 2004). Jika sekolah termasuk kategori besar dan berkembang maka dimungkinkan dapat menerapkan strategi tertentu yang tidak biasa dilakukan oleh sekolah lainnya yang lebih kecil. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa sekolah yang lebih kecil juga dapat melakukan
8 strateginya sendiri yang mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik dari pada sekolah yang besar. Oleh karena itu, dalam menentukan strategi bersaing, setiap sekolah harus mengembangkan keunggulan bersaing yang tidak mudah diimitasi oleh pesaing. Keunggulan bersaing tersebut diciptakan melalui efisiensi, kualitas produk, dan inovasi (Wijaya 2008). KEUNGGULAN STRATEGIS Keunggulan yang dirasakan Pelanggan Posisi Biaya Rendah Cakupan Luas Diferensiasi Keunggulan biaya Tingkat Strategis Hanya Segmen Tertentu Fokus Gambar 2.1 Tiga Strategi bersaing Generik (Porter 2007) Keunggulan Biaya Dalam srategi keunggulan biaya, suatu lembaga berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam bidangnya. Biaya rendah adalah kemampuan sebuah unit bisnis atau suatu lembaga untuk merancang, membuat, dan memasarkan sebuah produk sebanding dengan cara yang lebih efisisen dari pada pesainggnya (Hunger & Wheelen 2003). Dalam konteks lembaga pendidikan keunggulan biaya yaitu strategi sekolah dalam mengefisienkan
9 seluruh biaya operasionalnya sehingga menghasilkan jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan pesaingnya. Strategi keunggulan biaya ini berfokus pada harga, sehingga pada umumnya sekolah tidak memperhatikan berbagai faktor pendukung dari jasa atau harga. Hal utama bagi pihak sekolah adalah menawarkan jasa dengan harga yang sangat bersaing (Wijaya 2008). Akan tetapi, dalam menjalankan strategi ini setiap sekolah perlu menetapkan harga yang paling tepat sehingga dapat memberikan keuntungan, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang (Lubis 2004). Keunggulan sekolah juga tidak selalu harus memberikan harga yang selalu murah, namun sekolah boleh memberikan harga yang lebih tinggi tetapi pelanggan harus merasakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan harganya. Posisi biaya rendah membuat perusahan dalam hal ini sekolah mampu bertahan terhadap persingan harga yang terjadi. Karena pembeli hanya dapat menggunakan kekuatannya untuk menekan harga sampai tingkat harga yang paling efisien. Jika sekolah dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan biaya menyeluruh, sekolah ini akan menjadi sekolah yang prestasinnya diatas rata-rata dalam bidang pendidikan jika ia dapat mengatur agar harganya setingkat atau mendekati harga rata-rata dalam bidangnya. Dengan harga setara atau sedikit lebih rendah dari pada harga
10 pesaingnya, posisi biaya rendah dari sekolah yang unggul biaya ini akan terwujud dalam bentuk keuntungan yang lebih tinggi (Porter 1992). Table 2.1 Ciri-ciri Strategi Keunggulan Biaya Ciri-ciri Basis dari keunggulan Kompetatif Target Startegi Startegi Keunggulan Biaya Biaya-biaya lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaingpesaing Pangsa pasar yang luas Penekanan Produksi Pencarian menerus untuk pengurangan biaya tanpa mengurangi kualitas yang diterima dan fitur-fitur yang penting. Penekanan Pemasaran Mencoba membuat fitur-fitur produk lebih baik yang ditawarkan dengan harga rendah Mempertahankan Strategi Harga-harga yang ekonomis. Kuncinya adalah mengelola biayabiaya menurun setiap tahun dalam semua aspek. Sumber: Widhyaestoeti (2012) dalam Jubelina (2013) Diferensiasi Strategi generik yang ke dua adalah diferensiasi. Diferensiasi adalah salah satu strategi organisasi yang memberikan perbedaan yang lebih unik dari pada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu konsumen memiliki niali yang lebih tinggi, Thompson dan Strickland (1998). diferensiasi terutama pada produk sangat penting karena persaingan yang ketat pada dunia
11 pendidikan sekarang menuntut untuk melakukan berbagai strategi guna menciptakan produk yang dapat diterima baik oleh konsumen dan tidak kalah bersaing dengan produk lainnya. Dasar pemikiran strategi diferensiasi menuntut sekolah untuk memiliki keistimewaan yang bisa membedakan dirinya dari para pesaing. Misalnya kualitas kinerja, layanan yang lebih baik, merek yang lebih unggul, gaya dan rancangan, inovasi produk dan sebagainya (wijaya 2008). Untuk tercapainya diferensiasi yang lebih baik dari pada pesaingnya maka diperlukan biaya yang sangat mahal (Porter 2007). Sebab, dengan melakukan diferensiasi atau menjadi berbeda maka lembaga tersebut akan memberikan sesuatu yang bernilai. Itulah alasan untuk membayar sebuah produk atau jasa dengan harga yang tinggi. Harga tinggi untuk sebuah produk yang ditawarkan menunjukan bahwa produk tersebut sangat bernilai. Harga yang tinggi menjadi keunggulan kualitas bagi produk itu sendiri Trout dan Rivkin (2001) dalam Jubelina (2013). Dengan adanya konteks diatas, maka pelanggan akan bersedia membayar dengan harga yang tinggi untuk produk atau jasa yang terdiferensiasi karena sesuatu yang ditawarkan oleh sekolah benar-benar berbeda dan unik serta tidak ada kemungkinan untuk ditemukan hal sejenis pada sekolah lainnya (Hitt ddk 1997). Untuk itu, sekolah yang menerapkan strategi
12 diferensiasi dengan beban yang tinggi atas produknya harus menyediakan segala hal dengan kualitas yang tinggi sehingga pelanggan merasa puas dengan layanan sekolahnya. Keberhasilan sekolah yang dilihat dari strategi diferensiasi yaitu pada kurikum, program pendidikan, fasilitas, kemudahan askes, proses pendidikan dan layanan pendidikan. Semakin banyak aspek yang dimiliki tentu memperkuat struktur lembaga pendidikan secara maksimal (Purwanto 2011). Sekolah kemudian melakukan diferensiasi untuk membuatnya terus unggul. Mendapat kepercayaan dan kesetiaan dari pelanggan, mendapatkan hasil yang lebih besar dari biaya diferensiasi serta mencegah para pesaing mengembangkan cara untuk meniru hal unik yang diterapkan (David 2008 dan Tjiptono 2001). Hal yang perlu diperhatikan dan diterapkan sekolah yang menggunakan strategi diferensiasi, diungkapkan oleh wijaya (2008) yaitu sekolah harus memiliki guru dengan tingkat kreatifitas yang tinggi, fokus sekolah jangka panjang, kerjasama yang tinggi antara guru yang saling melengkapi, perhatian guru yang cukup terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, adanya keseimbangan antara hasil pendidikan dengan proses pendikan, dan memiliki toleransi tinggi terhadap ketidakpastian kondisi disekolahnya. Hal ini bertujuan
13 agar sekolah dapat menikmati hasil dari usaha yang telah dilakukan dan sekolah benar-benar dianggap unik. Table 2.2 Ciri-ciri Startegi Diferensiasi Ciri-ciri Strategi Diferensiasi Basis dari keunggulan kompetatif Target Strategis Kemampuan menawarkan sesuatu yang berbeda dari pesaing-pesaing Pangsa pasar yang luas Penekanan produksi Menemukan cara-cara untuk menciptakan nilai kepada masyarakat dan mendorong ke produk yang berkualitas Penekanan Pemasaran Membangun fitur-fitur yang dapat membuat masyarakat bersedia membayar dengan harga yang tinggi untuk menutupi biaya ekstra dari fitur-fitur yang berbeda Mempertahankan Strategi Mengkomunikasikan sesuatu yang berbeda dengan cara menguntungkan. Menekankan inovasi-inovasi untuk selalu berada di depan pesiangpesaing yang meniru Sumber: Widhyaestoeti 2012 dalam Jubelina Fokus Strategi generik yang ketiga adalah fokus. Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu lembaga yang mampu melayani target strateginya yang sempit secara lebih efektif dan
14 efisien dibandingkan pesaing yang bersaing lebih luas. Strategi ini menjadi paling efektif ketika konsumen memiliki persyaratan yang unik dan ketika lembaga pesaing lainnya tidak berusaha untuk berspesialisasi dalam target segmen yang sama (David 2008). Sebagai akibatnya, suatu lembaga akan mencapai diferensiasi karena mampu memenuhi kebutuhan target tertentu (Porter 2007). Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup, terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya. Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu. Strategi fokus berusaha untuk mencapai keunggulan bersaing di dalam segmen sasaran walaupun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. Strategi fokus memiliki dua varian, yaitu fokus biaya, dan fokus diferensiasi. Fokus biaya adalah strategi bersaing yang berfokus pada kelompok masyarakat atau lingkungan yang mencoba melayani segmen target dan mengabaikan yang lain. Dalam menggunakan fokus biaya, suatu lembaga mencari keunggulan biaya pada segmen sasarannya (Poter 2010).
15 Sedangkan dalam menggunakan fokus diferensiasi, suatu lembaga mencari diferensiasi dan memanfatkan kebutuhan khusus masyarakat pada segmen tertentu. Strategi ini dihargai karena ada keyakinan bahwa lembaga yang memfokuskan usahausahanya dalam sasaran yang sempit lebih efektif dari pada pesaingnya. (Hunger & Wheelen 2003). Strategi fokus dalam lembaga pendidikan, yaitu sekolah mampu menggarap satu target pasar tertentu. Hal ini diawali dengan penentuan pangsa pasar oleh lembaga pendidikan. Dalam masyarakat terdapat tiga kelompok utama secara ekonomi yaitu kelompok masyarakat tidak mampu, kelompok masyarakat menengah dan kelompok masyarakat mampu. Dari tiga kelompok masyarakat ini, lembaga pendidikan memilih dengan melihat pada kondisi sekolah termasuk dana pendidikan yang diperlukan (Purwanto 2011). Strategi fokus biasanya dilakukan untuk jasa yang mempunyai karakteristik khusus. Misalnya, pada Sekolah Kristen yang hanya di targetkan bagi siswa Kristiani sehingga semuanya disesuaikan dengan ajaran agama Kristiani meskipun tidak menutup kemungkinan bagi siswa yang beragama lain. Hal terpenting fokus utama dapat terlaksana, perubahan dapat terjadi seiring berjalannya waktu.
16 Table 2.1 Ciri-ciri Strategi Fokus Ciri-ciri Basis dari keunggulan kompetatif Strategi Fokus Biaya rendah dalam melayani kelompok tertentu atau kemampuan menawarkan sesuatu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera dari kelompok tersebut Target Strategis Segmen pasar sempit (kelompok tertentu) Penekanan Produksi Penekanan Pemasaran Dibuat khusus untuk segmen tertentu Mengkomunikasikan kemampuan unik produk untuk memuaskan kebutuhan khusus dari pembeli Mempertahankan Strategis Secara penuh melayani pelanggan dengan lebih baik dari pesaing-pesaingnya. Sumber: Widhyaestoeti 2012 dalam Jubelina Sekolah Kristen. Sekolah Kristen adalah lembaga pendidikan sekolah yang menyelenggarakan pengajaran dan pendidikan umum dalam rangka pendidikan nasional. Sekolah Kristen diselenggarakan atas dasar iman dan keyakinan Kristen, namun dapat memberikan masukan yang positif bagi pengembangan kebudayaan bangsa karena sekolah Kristen berada di dalam negara dan diselenggarakan untuk kepentingan negara (Wirowijojo 2011).
17 Melalui sekolah Kristen maka nilai-nilai Kristiani diterjemahkan dalam proses belajar mengajar, penyelenggara organisasi serta kehidupan secara menyeluruh dan sebagai wujud nyata pelayanan kepada masyarakat luas (Sairin 2011). Sekolah Kristen terbuka bagi semua peserta didik tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, golongan dan kedudukan sosial seseoang. Menurut Suminto (1986) dalam Sulasmono (2010) menyebutkan bahwa perkembangan sekolah-sekolah Kristen dialami pada masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda pada abad ke 17. Namun berjalannya waktu, banyak sekolah-sekolah Kristen di berbagai tempat terpaksa harus di tutup, itu merupakan suatu persoalan serius dalam dunia pendidikan Kristen di Indonesia saat ini. Serius, karena secara langsung hal itu mengancam eksistensinya. Hal ini sejalan dengan (Simbolon 2011) yang mengungkapkan bahwa Merosotnya sekolah-sekolah, merupakan salah satu fenomena menarik dalam sejarah pendidikan Kristen di jawa tengah dan Di Yogyakarta dalam dekade sembilan puluhan. Sekolah-sekolah yang dulunya popular serta dikenal sebagai sekolah yang terbaik, kini menjadi kekurangan murid. Sehinga menurut (Widihandojo 2000) penyebab terpuruknya sekolah yang pernah berhasil terletak pada suatu proses dimana manajemen cenderung hanya mendasarkan diri
18 pada pola-pola pembentukan yang telah mapan. Akibatnya terciptalah suatu kelemahan manajerial dalam memberikan respons yang efektif terhadap perubahan lingkungan. Kelemahan manajemen, yang terjadi yaitu kerjasama yang tidak harmonis antara pengurus dengan kepala sekolah, konflik internal yang berkepanjangan, pengurus yang kurang perhatian terhadap perkembangan sekolah, dan masalah kesejahteraan yang tidak diperhatikan. Masalahmasalah ini sangat signifikan terhadap kesehatan manajemen sekolah Tujuan dan Fungsi Sekolah Kristen Dalam dunia pendidikan, sekolah Kristen hadir dengan tujuannya yaitu menyediakan sekolah Kristen yang berekualitas, melaksanakan amanat Tuhan Yesus melalui bidang pendidikan dan memberikan subangsi bagi bangsa Indonesia dalam rangka mencerdaskan bangsa (Wirowidjojo 2011). Sekolah Kristen juga memiliki beberapa fungsi yaitu (Sairin 2011) a. Fungsi pendidikan dan pengajaran, yaitu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. b. Fungsi pembinaan, yaitu menolong dan membimbing peserta didik. c. Fungsi pelayanan yaitu kehadiran diri sebagai berkatbagi masyarakat.
19 d. Fungsi kesaksian dan pelayanan yaitu sebagai wahana untuk menyaksikan injil kristus serta memperkenalkan kehidupan Kristen. 2.3 Penelitian yang Relevan Strategi bersaing juga sudah diterapkan dalam dunia pendidikan dan yang membahas tentang hal tersebut masih terbatas. Sejauh ini detemukan beberap penelitian salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Jubelina (2013) tentang Strategi Bersaing Sekolah Kristen Lentera Ambarawa. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan strategi bersaing pada sekolah tersebut untuk dapat bertahan dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah negeri maupun swasta lainnya. Hasil dari penelitian yang dilakukan menjukkan bahwa dalam menghadapi persaingan sekolah tersebut harus menerapkan strategi fokus, strategi keunggulan biaya, maupun strategi diferensiasi. Penelitian lainnya oleh Eluis (2008) tentang Membangun Daya Saing Bangsa Melalui Pendidikan yang menunjukan bahwa untuk dapat meningkatkan daya saing bangsa bukan saja melalui aspek Input dan output melainkan yang sangat penting adalah proses. Penelitian lainnya yaitu oleh Abdul Hakim Halim (2012) tentang Menuju Penyusunan Strategi Peningkatan Daya Saing Pendidikan Tinggi Teknik Industri yang menujukan hasil-hasil adanya perkembangan dalam
20 bidang kurikulum untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam sumber lainnya disebutkan juga bahwa untuk meningkatkan daya saing sekolah maka dilakukan pemasaran jasa pendidikan (Wijaya 2008) selain itu juga salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan sekolah adalah manajemen pemasaran. Sedangkan penelitan lain yaitu oleh Shofwan (2011) tetang analisis strategi bersaing dalam manajemen peningkatan mutu di SMK Negeri 4 Kota Malang. Hasilnya menunjukan bahwa untuk mendapatkan keunggulan bersaing maka terdapat beberapa aspek yang dilakukan pada tahapan Input, Proses dan Outpu.
BAB 2 TELAAH PUSTAKA
BAB 2 TELAAH PUSTAKA Sumber informasi mengenai strategi bersaing telah banyak tersedia, meski begitu sebagian besar dari sumber tersebut tidak terkait langsung dengan penerapan di dunia pendidikan. Oleh
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM
PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM MEMASUKI PERSAINGAN KESINAMBUNGAN HIDUP PERUSAHAAN SANGAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu
BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaani. Ini mencakup pemindaian lingkungan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya kemajuan teknologi,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai cara dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh manusia adalah akan kebutuhan hidupnya. tertarik dan terdorong untuk dapat menukar (menjual) mobilnya dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan teknologi, menyebabkan semakin banyak jenis kendaraan roda empat yang ditawarkan di pasaran guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih terorientasi pada produk jasa. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan
Lebih terperinciStrategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran
Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini membuat arus informasi semakin berkembang pesat. Setiap individu semakin dituntut untuk memperoleh akses informasi secara cepat
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication II
Modul ke: Integrated Marketing Communication II Market Leadership dan Maturity Stage Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia persaingan bisnis yang global memaksa para pelaku bisnis berpikir untuk memilih dan menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Dunia industri yang
Lebih terperinci3 Strategi-Strategi Perusahaan
Information System Strategic Design 3 Strategi-Strategi Perusahaan Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Tingkatan Strategi Di perusahaan-perusahaan terdiversifikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN PEMASARAN
BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dewasa ini dimana semua serba modern, menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Hal ini dapat diwujudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan
Lebih terperinciKompetensi Inti & Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Modul ke: 08 Widi Kompetensi Inti & Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id 1. Kompetensi Inti Kewirausahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan manusia yang semakin pintar, membuat manusia lebih selektif dalam memilih barang yang akan digunakan. Persaingan bisnis dalam perkembangan di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perubahan yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang bersaing untuk mempertahankan kualitas produknya dan menarik konsumen serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari para pelaku bisnis. Semua menuntut keahlian dan kemampuan dari masingmasing para pelaku bisnis. Tujuan
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication II
Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasaran agar produknya dapat diterima dan bertahan di pasar yang memiliki persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pada zaman sekarang harus bisa menyesuaikan keinginan pasar sasaran agar produknya dapat diterima dan bertahan di pasar yang memiliki persaingan ketat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak tersruktur. Secara terstruktur, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan air minum pun terus meningkat. Di lain pihak, kenaikan jumlah penduduk tidak selaras dengan kuantitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi tantangan dari banyaknya produsen yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Dengan semakin ketat dan kompleksnya persaingan, maka banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan bisnis yang sangat pesat, khususnya di bidang yang menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana dan fitur-fitur yang selalu berubah setiap waktunya. Ini disebabkan karena manusia tidak pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur
Lebih terperinciterus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan-persaingan yang terjadi dalam pasar bisnis semakin ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Semua perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ekonomi. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang perkembangannya begitu cepat seperti saat ini banyak perusahaan yang berlomba - lomba menghasilkan produk yang berkualitas, hal ini terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Pengaruh globalisasi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di setiap kategori
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnis sehari-hari. Setiap perusahaan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada umumnya berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Terlebih pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam menentukan
Lebih terperinciSTRATEGI INTERNASIONAL
STRATEGI INTERNASIONAL Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi semua perusahaan yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:
11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP CITRA KONSUMEN PADA PT. BATIK SERLYTHA AYU SOLO
ANALISIS PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP CITRA KONSUMEN PADA PT. BATIK SERLYTHA AYU SOLO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap konsumen sebagai individu yang memiliki berbagai macam kriteria dan kondisi yang berbeda dalam perilakunya sehingga membuat suatu perbedaan yang sangat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented
91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia menjadi bagian penting yang harus diperhatikan oleh seorang produsen guna memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran saat ini telah menjadi perubahan besar, dimana orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada konsumen.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya persaingan itu adalah untuk mendapatkan peserta didik (siswa) sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun kebutuhan yang bersifat psikogenik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan yang terjadi di dunia usaha saat ini berkembang semakin ketat, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya bidang usaha yang bermacam-macam dan arus informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melatih personel-personel jasa yang terampil, berpengetahuan dan menarik. Namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, organisasi bisnis mempunyai perhatian besar pada kepuasan konsumen, banyak memfokuskan pada masalah bagaimana mempekerjakan dan melatih personel-personel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi. Semakin tinggi kesadaran manusia akan masalah informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini tingkat kebutuhan manusia semakin meningkat seiring dengan semakin majunya perkembangan jaman dan teknologi. Orang tidak lagi memikirkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan adanya ide kreatif dan inovatif. Seiring dengan ide tersebut konsep pemasaran pun turut berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika persaingan pasar sempurna terjadi maka perusahaan akan dituntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika persaingan pasar sempurna terjadi maka perusahaan akan dituntut menjadi semakin cermat dalam memproduksi barang serta memperhatikan keinginan konsumen akan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak pesaing dengan kualitas terbaik bermunculan memperebutkan hati konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya perdagangan bebas membuat semakin banyaknya produk maupun jasa asing masuk ke Indonesia
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen
KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Pemasaran Apa sebenarnya arti pemasaran? Banyak orang mengira pemasaran hanya sekedar penjualan atau periklanan. Namun, penjualan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat semakin dituntut untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupaka salah satu bahagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . (www.mietha.wordpress.com/page/2/) . (www.digilib.ubaya.ac.id)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman telah membuat semua aspek semakin meningkat, termasuk dalam bidang teknologi komunikasi. Dengan semakin banyak nya bermunculan alat alat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang dialami perusahaan untuk mencapai tujuannya semakin lama dirasa semakin kompleks. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya bermacam-macam faktor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable). Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI
Modul ke: KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi INFORMATIKA SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Jenius adalah 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dunia persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan pesat dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan dalam bidang komputer. Komputer membantu peningkatan ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap rumah tangga, dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini deterjen merupakan salah satu produk yang menjadi kebutuhan dari setiap rumah tangga, dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global yang terjadi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor
Lebih terperinci