FRASA ADVERBIAL DALAM BAHASA RUSIA (Tinjauan Sintaksis) Oleh: INTAN NIRMALASARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FRASA ADVERBIAL DALAM BAHASA RUSIA (Tinjauan Sintaksis) Oleh: INTAN NIRMALASARI"

Transkripsi

1 FRASA ADVERBIAL DALAM BAHASA RUSIA (Tinjauan Sintaksis) Oleh: INTAN NIRMALASARI UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA RUSIA BANDUNG AGUSTUS,2012

2 FRASA ADVERBIAL DALAM BAHASA RUSIA Oleh: Intan Nirmalasari * ABSTRAK Skripsi ini berjudul Frasa Adverbial dalam Bahasa Rusia (Tinjauan Sintaksis). Pada skripsi ini dibahas mengenai modifikator frasa adverbal dalam bahasa Rusia, relasi sintaktis antarkomponen pada frasa, posisi modifikator, serta sifat opsional dan obligatori modifikator frasa tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis-deskriptif. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Vinogradov (1954), Fedoruk (1958), Rudnev (1960), Kalinina (1972), Pulkina (1975), Bobrova (1999), Valgina (2000), dan Rozental (2001). Sumber data diperoleh dari kumpulan cerpen Rasskazy Sovyetskih Pisatyel karya Inber, et.al., novel Swetonostse karya Al. Yugov (1946), novel Detsvo Gogolya karya Al. Poltoratskiy (1956), puisi Yevgeniy Onegin karya A.S Pushkin, lirik lagu Dalyeko ot Mame, dan berbagai artikel dari internet. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa frasa adverbial memiliki modifikator berupa adverbia, nomina, dan pronomina. Relasi sintaktis antarkomponen frasa pada frasa adverbial berupa relasi adverbial. Posisi modifikator pada frasa adverbial dapat berada di depan atau di belakang inti frasa. Pada frasa adverbial modifikator dapat bersifat opsional dan obligatori. Kata Kunci: Frasa adverbial, modifikator, relasi sintaktis, posisi, opsional, obligatori. *Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Padjadjaran Program Studi Sastra Russia, dan dinyatakan lulus pada tanggal 11 Mei 2012.

3 ABSTRACT The title of this thesis is Adverbial phrases in Russian (Syntax review). This thesis discusses about the modifier of adverbial phrases in Russian, syntactic relations between the components in phrases, modifier position, and also the optional and obligatory adverbial modifier phrase in Russian. The method of this thesis used description-analysis method. This research used theories from Vinogradov (1954), Fedoruk (1958), Rudnev (1960), Kalinina (1972), Pulkina (1975), Bobrova (1999), Valgina (2000), and Rozental (2001). Sources of data were taken from collection of short stories Rasskazy Sovyetskih Pisatyel by Inber, et.al., novel Swetonostse by Al. Yugov (1946), novel Detsvo Gogolya by Al. Poltoratskiy (1956), poetry Yevgeniy Onegin by A.S Pushkin, song lyric Dalyeko ot Mame, and various articles from the internet. The result of this thesis showed that adverbial phrases have modifier of adverbs, nouns, and pronouns. Syntactic relations between the phrase components of the adverbial phrase in the formed as adverbial relations. The position of adverbial modifier of the phrase is in front of or behind the core of phrase. In adverbial phrase also have modifier with optional and obligatory form. Key Words: Adverbial phrases, modifier, syntactic relation, potition, optional, obligatory.

4 I. PENDAHULUAN Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang dalam bahasa Rusia dikenal dengan istilah словосочетание. Frasa dalam bahasa Rusia dibagi atas beberapa tipe, antara lain dibedakan berdasarkan inti frasanya. Berdasarkan inti frasanya, frasa diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu frasa nominal, frasa verbal, dan frasa adverbial. Frasa adverbial dengan adverbia sebagai inti frasanya antara lain memiliki fungsi sebagai keterangan. Dalam frasa terdapat pula relasi sintaktis antarkomponen frasa yang merupakan hubungan antara makna leksikal yang membangun kata-kata dalam frasa dan makna gramatikal sebagai penegas dalam fungsi sintaksisnya. Berdasarkan hal tersebut terdapat tipe-tipe relasi sintaktis antarkomponen frasa, yaitu relasi atributif, objektif, subjektif, keterangan, dan kompletif (Valgina, 2000: 37). Selain mengetahui kelas kata apa saja dan relasi sintaktis apa saja yang terdapat pada frasa adverbial, dapat diketahui pula posisi modifikator dalam frasa adverbial, serta sifat opsional dan obligatori modifikator dalam frasa adverbial baik modifikator dari kelas kata adverbia, maupun dari kelas kata lain. Opsional yaitu bentuk frasa yang apabila modifikatornya dihilangkan dalam kalimat tersebut, maka tidak akan mengubah struktur kalimat, namun akan mengubah makna dari kalimat tesebut. Sementara itu, obligatori merupakan bentuk frasa yang modifikator pada frasanya tidak dapat dihilangkan karena jika modifikator dihilangkan secara struktur kalimat fungsi sintaktis dan makna kalimat akan berubah. Berdasarkan uraian tersebut maka, identifikasi masalah pada penulisan ini berupa: 1. Kelas kata apa saja yang dapat menjadi modifikator dalam frasa adverbial bahasa Rusia?

5 2. Relasi sintaktis antarkomponen frasa apa saja yang terdapat dalam frasa adverbial bahasa Rusia? 3. Bagaimana posisi modifikator dalam frasa adverbial bahasa Rusia? 4. Dalam hal apa modifikator dapat bersifat opsional dan obligatori dalam frasa adverbial bahasa Rusia? II. ISI/PEMBAHASAN 2.1 Kelas Kata dalam Bahasa Rusia Kata dalam bahasa Rusia dibagi dalam sepuluh kelas(valgina, 1962: 138). Kesepuluh kelas kata tersebut adalah: 1. Имя сушествительное nomina 2. Имя прилагательное adjektiva 3. Имя числительное numeralia 4. Местоимение Pronomina 5. Глагол verba 6. Наречие adverbia 7. Предлог preposisi 8. Союз konjungsi 9. Частицa partikel 10. Междометие interjeksi Kemudian Valgina (1962:138) dan Pulkina (1975:9) mengklasifikasikan kesepuluh jenis kelas kata tersebut menjadi tiga kelompok besar, yaitu: 1) Kelas kata mandiri, yaitu kelas kata yang dapat berdiri sendri tanpa memerlukan kata bantu dari kelas kata lain. Kelas kata yang termasuk kelompok ini antara lain: имя сушествительное nomina, имя пртлагательное adjektiva, имя числительное numeralia, местоимение pronominal, глагол verba, dan наречие adverbia. 2) Kelas kata tugas, yaitu kelas kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Kelas kata ini biasa disebut sebagai kelas kata yang berfungsi sebagai kata bantu. Kata-

6 kata yang termasuk kelas kata tipe ini adalah предлог preposisi, союз konjungsi, dan частицa partikel. 3) Kelas kata yang bukan kelas kata mandiri atau kelas kata tugas, yaitu междометие interjeksi. Kelas kata ini menyatakan perasaan hati atau emosi tanpa diungkapkan, misalnya: ах!, тсс!, ура!, ей!. Berdasarkan klasifikasi menurut Valgina dan Pulkina mengenai kelas kata tersebut, dapat diketahui bahwa adverbia merupakan kelas kata mandiri. Sesuai dengan judul atau topik penelitian ini, berikut akan dipaparkan mengenai adverbia dalam bahasa Rusia. 2.2 Adverbia dalam Bahasa Rusia Dari tiga pendapat linguis (Kalinina (1972:169); Bobrova (1999:102); dan Rozental (2001:284)), dapat dipahami bahwa adverbia dalam bahasa Rusia merupakan kelas kata mandiri yang tidak berubah menurut kasus dan tidak dikonjugasikan. Adverbia juga menunjukkan suatu ciri tindakan atau aktivitas, ciri keadaan, dan ciri kebendaan. 2.3 Frasa dalam Bahasa Rusia Frasa merupakan gabungan kata yang terdiri dari inti frasa dan modifikator. Frasa adalah penggabungan dua makna dan dua gramatika (atau lebih) kata yang bermakna atau membentuk kata yang menunjukkan sifat subordinatif (Valgina,2000:21). Rozental (2001: 285) menjelaskan, bahwa frasa dapat dibedakan berdasarkan inti frasanya. Berdasarkan inti frasa tersebut Rozental (2001:287) selanjutnya mengklasifikasikan frasa sebagai berikut. a. Frasa Nominal (Именные Словосочетания), yaitu frasa yang inti frasanya berasal dari kelas kata nomina, adjektiva, numeralia, dan pronomina. b. Frasa verbal (Глагольные Словосочетания), yaitu frasa yang inti frasanya berupa verba atau bentukan verba seperti partisipal. c. Frasa adverbial (Наречные Словосочетания), yaitu frasa dengan kelas kata adverbia sebagai inti frasa.

7 2.4 Frasa adverbial dalam Bahasa Rusia Frasa adverbial atau наречные словосочетания adalah frasa yang inti frasanya kelas kata adverbia. Berdasarkan karakternya frasa ini mirip dengan frasa adjektiva (Fedoruk, 1958:86) karena kedua frasa tersebut biasanya berfungsi sebagai keterangan pada kalimat. Frasa adverbial dapat memiliki modifikator berupa adverbia dan nomina. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa frasa adverbial memiliki modifikator yang berasal dari kelas kata yang sama, yaitu adverbia dan kelas kata nomina. 2.5 Relasi Sintaktis Antarkomponen Frasa Relasi sintaktis antarkomponen dalam frasa dapat berupa relasi atributif, objektif, subjektif, keterangan, dan kompletif (Valgina 2000:37). Berikut pengertian dan contoh dari bentuk-bentuk relasi antarkomponen dalam frasa tersebut menurut Valgina (2000:40-43). a. Relasi Atributif Relasi atributif merupakan bentuk relasi yang dibentuk antara kata yang menyatakan benda, gejala, peristiwa dengan kata yang menyatakan ciri. b. Relasi Objektif Hubungan objektif merupakan hubungan yang dibentuk antarkata yang menyatakan aktivitas atau keadaan dengan menyatakan nomina, gejala,peristiwa, dan meliputi aktivitas atau kegiatan (Valgina, 2000: 39). c. Relasi Adverbial Diklasifikasikan relasi adverbial merupakan relasi antarkata yang menyatakan aktifitas, contoh: 1. образа деитсвия cara atau kegiatan : бежать быстро berlari dengan cepat, говорить взвольнованно berbicara dengan semangat. 2. времени waktu : приехать вечером malam sudah pergi, подождать минуту menunggu beberapa menit. 3. места tempat : находиться неподалеку terletak tidak jauh, ходить около дома pergi di dekat rumah.

8 4. причины kausal : забыть по рассеянности lupa karena lelah, сказать сгоряча bicara tanpa berpikir panjang. 5. цели tujuan : упасть нарочно jatuh (dengan maksud) sengaja, сказать в шумку berkata untuk senda gurau. Berbeda dengan Lusnikova (2005: 33) yang mengklasifikasikan adverbia sebagai berikut. 1. Образа действия cara untuk menjawab pertanyaan как? dan каким образом?. 2. Времени waktu untuk menjawab pertanyaan когда?, с каких пор? до каких пор?, dan как долго?. 3. Места tempat untuk menjawab pertanyaan где?, куда?, dan откуда?. 4. Причины kausal untuk menjawab pertanyaan почему? dan отчего?. 5. Цели tujuan untuk menjawab pertanyaan зачем?, с какой целью?, dan для чего?. 6. Меры и степени ukuran dan tingkatan untuk menjawab pertanyaan сколко?, во сколько?, насколько?, в какой степени?, dan в какой мере?. d. Relasi Kompletif Relasi kompletif merupakan hubungan yang muncul dimana modifikator berfungsi sebagai informasi dari inti kata, yang mana satu kata menuntut kehadiran kata lain, sehingga kata inti tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari modifikator. 2.6 Frasa Adverbial dengan Modifikator Adverbia Data frasa adverbial dengan modifikator adverbia ini akan diklasifikasikan berdasarkan posisi modifikator tersebut di dalam frasa adverbial, yaitu di depan inti frasa dan di belakang inti frasa. Posisi Modifikator Adverbia di Depan Inti Frasa 1. Онa былa маленькая, на пять коек, но этого было вполне достаточно. (Inber,et.al:44) Dia (ruang) kecil, lima tempat tidur, itu sepenuhnya cukup.

9 Pada data (1) frasa вполне достаточно sepenuhnya cukup merupakan frasa adverbial dengan достаточно cukup yang berkelas kata adverbia merupakan inti frasa, sedangkan вполне sepenuhnya merupakan modifikator dan berkelas kata adverbia. Adapun relasi sintaktis pada frasa вполне достаточно sepenuhnya cukup adalah relasi adverbial berupa Меры и Степени keterangan ukuran dan tingkatan karena hubungan kedua kata pada frasa tersebut menyatakan ukuran. Berdasarkan letak modifikator, frasa вполне достаточно sepenuhnya cukup memilki modifikator di depan inti frasa karena pada umumnya frasa adverbial dengan modifikator adverbia memiliki modifikator yang letaknya di depan inti frasa. Pada frasa вполне достаточно sepenuhnya cukup, вполне sepenuhnya merupakan modifikator opsional karena inti frasa dapat dihilangkan tanpa mengubah fungsi sintaktis adverbia dalam kalimat, yaitu sebagai predikat. Namun, penghilangan modifikator вполне sepenuhnya pada frasa adverbial tersebut akan mengubah makna frasa dari makna awal sepenuhnya cukup menjadi hanya cukup. Modifikator вполне sepenuhnya merupakan kata penjelas yang mengungkapkan jumlah dan ukuran. Posisi Modifikator Adverbia di Belakang Inti Frasa 2. Лишь откуда-то изнедалека, -должно быть, из беженского табора. (Yugov,1946:26) Hanya dari suatu tempat yang tidak jauh, mungkin dari kampung pengungsi. Frasa откуда-то изнедалека dari suatu tempat yang tidak jauh pada data (2) merupakan frasa adverbial dengan kata откуда-то dari suatu tempat yang berasal dari kelas kata adverbia merupakan inti frasa, sedangkan изнедалека tidak jauh merupakan modifikator berkelas kata adverbia. Relasi sintaktis antarkomponen pada frasa откуда-то изнедалека dari suatu tempat yang tidak jauh adalah relasi adverbial yang menyatakan места tempat. Modifikator pada frasa откуда-то изнедалека dari suatu tempat yang tidak jauh berada di

10 belakang inti frasa. Hal ini menunjukkan bahwa frasa adverbial dengan modifikator adverbia tidak selalu berada di depan inti frasa namun, pada umumnya frasa adverbial dengan modifikator adverbial memiliki posisi di depan inti frasa. Adapun modifikator pada frasa откуда-то изнедалека dari suatu tempat yang tidak jauh merupakan modifikator opsional karena jika modifikator tersebut dihilangkan tidak akan mengubah fungsi inti frasa dalam kalimat, tetapi akan mengubah makna kalimat dari makna awalnya diketahui jarak dari suatu tempat menjadi tidak diketahui lagi jaraknya. 2.7 Frasa Adverbial dengan Modifikator Nomina Berbeda dari frasa adverbial dengan modifikator adverbia, data frasa adverbial dengan modifikator nomina tidak diklasifikasikan berdasarkan posisi modifikator nomina di dalam frasa adverbial karena posisi modifikator nomina selalu berada di belakang inti frasa. 3. Сюда не прорвется яростный ветер, что гуляет сейчас над землей. (Poltoratskiy:7) Angin dahsyat yang sedang bertiup sekarang di atas Bumi tidak akan merurusak kesini. Pada data (3) frasa сейчас над землей sekarang di atas Bumi merupakan frasa adverbial dengan inti frasa сейчас sekarang yang merupakan kelas kata adverbia, sedangkan над землей di atas Bumi merupakan modifikator dan berupa frasa nomina. Relasi sintaktis pada frasa сейчас над землей sekarang di atas Bumi adalalah relasi adverbial berupa места keterangan tempat. Posisi modifikator frasa сейчас над землей sekarang di atas Bumi berada di belakang inti frasa karena pada umumnya, frasa adverbial dengan modifikator nomina memiliki modifikator dengan posisi di belakang inti frasa. Sedangkan pada frasa сейчас над землей sekarang di atas Bumi modifikator memiliki bentuk opsional yang mana jika modifikator dihilangkan tidak akan mengubah fungsi sintaktis pada kalimat. Akan tetapi, makna pada frasa tersebut akan berubah dari makna awal сейчас над землей sekarang di

11 atas Bumi yang menyatakan tempat dengan adanya kata di atas Bumi berubah menjadi hanya sekarang tanpa menunjukkan dimana tempat keadaan saat itu. 2.8 Frasa Adverbial dengan modifikator Pronomina Data frasa adverbial dengan modifikator pronomina tidak diklasifikasikan berdasarkan posisi modifikator, karena frasa adverbial dengan modifikator pronomina memiliki posisi modifikator di belakang inti frasa, dan data frasa adverbial dengan modifikator pronomina ini, diklasifikasikan berdasarkan sifat obligatori dan opsionalnya sebagai berikut. Frasa Adverbial Bersifat Obligatori 4. Что было хорошо для нас, гибельно для них. (Inber:32) Apa yang baik bagi kami, merugikan bagi mereka Pada data (4) terdapat dua frasa adverbial. Yang pertama, frasa хорошо для нас baik bagi kami yang berinti frasa хорошо baik dari kelas kata adverbia, sedangkan для нас bagi kami merupakan modifikator dan berbentuk pronomina berpreposisi. Relasi sintaktis pada frasa хорошо для нас baik bagi kami adalah relasi adverbial berupa цели tujuan. Modifikator pada data (4) berada di belakang inti frasa karena pada umumnya frasa adverbial dengan modifikator pronomina memiliki modifikator dengan posisi di belakang inti frasa. Pada frasa хорошо для нас baik bagi kami modifikator bersifat obligatori, yaitu modifikator tidak dapat dihilangkan karena akan mengubah baik fungsi sintaktis kalimat maupun makna kalimat yang bergantung pada frasa lain. Penghilangan modifikator pada frasa tersebut akan menjadikan kalimat (4) tidak utuh atau tidak sempurna. Frasa adverbial yang kedua pada data (4), yaitu гибельно для них merugikan bagi mereka. Pada data tersebut гибельно merugikan sebagai inti frasa yang berasal dari kelas kata adverbia, sedangkan для них bagi mereka merupakan modifikator berkelas kata pronomina yang dibubuhi preposisi. Relasi sintaktis pada frasa гибельно для них merugikan bagi mereka merupakan relasi

12 adverbial berupa цели tujuan. Modifikator pada frasa adverbial kedua data (4) ini memiliki posisi modifikator di belakang inti frasa, yang mana pada umumnya frasa adverbial dengan modifikator pronomina memiliki modifikator di belakang inti frasa. Pada frasa гибельно для них merugikan bagi mereka memiliki modifikator bentuk obligatori, yang mana jika modifikator dihilangkan akan mengubah struktur sintaktis kalimat dan menjadikan kalimat (4) tidak utuh atau tidak sempurna. Penghilangan modifikator tersebut, berpengaruh pada fungsi sintaksis frasa pada kalimat dan makna dari frasa гибельно для них merugikan bagi mereka yang membuat makna pada frasa tersebut tidak jelas makna dari kalimat tersebut, jika dihilangkan modifikator pada frasa tersebut. Frasa Adverbial Bersifat Opsional 5. Плохо у нас все с бюджетом. ( Buruk bagi kita semua karena anggaran. Frasa Плохо у нас все buruk bagi kita semua pada data (5) merupakan frasa adverbial dengan inti frasa Плохо buruk bagi kita semua yang berasal dari kelas kata adverbia, sedangkan у нас все bagi kita semua merupakan modifikator dan berasal dari kelas kata pronomina berpresosi. Relasi sintaktis pada data (5) adalah relasi adverbial цели tujuan. Posisi modifikator pada frasa Плохо у нас все buruk bagi kita semua berada di belakang. Frasa Плохо у нас все buruk bagi kita semua merupakan frasa dengan modifikator opsional karena modifikator pada frasa Плохо у нас все buruk bagi kita semua dapat dihilangkan tanpa mengubah fungsi inti frasa sebagai predikat pada kalimat tersebut. Namun, makna akan berubah dari yang sebelumnya diketahui tujuannya untuk siapa yang dimaksud dengan adanya kata bagi kita semua, berubah menjadi hanya buruk tanpa diketahui kata tersebut ditujukan bagi siapa.

13 III. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data mengenai frasa adverbial dalam bahasa Rusia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Kelas kata yang dapat menjadi modifikator dalam frasa adverbial adalah kelas kata adverbia, nomina, dan pronomina. Beberapa modifikator berupa kelas kata nomina dan pronomina berpreposisi. Pada teori yang digunakan tidak ditemukan teori yang menyatakan bahwa frasa adverbial memiliki modifikator pronomina. Namun, berdasarkan data yang telah dikumpulkan ditemukan frasa adverbial dengan modifikator pronomina. 2. Frasa adverbial dengan modifikator adverbia, nomina, dan pronomina memiliki relasi sintaktis antarkomponen berupa relasi adverbial. Relasi adverbial yang terbentuk dapat berupa образа действия keterangan cara, времени keterangan waktu, места keterangan tempat, цели keterangan tujuan, dan меры и степени keterangan ukuran dan tingkatan. 3. Frasa adverbial dengan modifikator adverbia memiliki posisi modifikator di depan atau di belakang inti frasa. Frasa adverbial dengan modifikator nomina memiliki posisi modifikator di belakang inti frasa, sedangkan frasa adverbial dengan modifikator pronomina memiliki modifikator dengan posisi di belakang inti frasa. 4. Modifikator pada frasa adverbial dapat bersifat opsional dan obligatori. Pada frasa adverbial dengan modifikator adverbia, modifikator dapat bersifat opsional, yaitu dapat dihilangkan tanpa mengubah struktur kalimat dan fungsi sintaktis inti frasa dalam kalimat, tetapi terjadi perubahan dari segi makna. Frasa adverbial dengan modifikator nomina bersifat opsional, sedangkan pada frasa adverbial dengan modifikator pronomina, memiliki modifikator bersifat obilgatori dan opsional.

14 IV. DAFTAR SUMBER Bobrova,A.V Gramatika Russkogo Jazyka. Moskwa: Izdateltsvo Fedoruk,G Sovremenny Ruskiy Jazyk. Moskwa: Izdatelstvo Inber, Vera., Gorbatov., et.al. Rasskazy Sovyetskih Pisatyel. Moskow: Progress Publishers Kalinina, I. K., Anikina, A. B Sovremenny Russkij Jazyk. Moskwa: Russkij Jazyk Poltoratskiy, Al Detsvo Gogolya. Leningrad: Sovyetskiy Pulkina, I.M., Zahava, Nekrasova, E.B Uchebnyk Russkogo Jazyka. Moskwa: Russkij Jazyk Rozental D.E Sovremennyj Russkiy Jazyk. Airis Press Rol f Moskwa

PENULISAN PARTIKEL НЕ PADA ADJEKTIVA DALAM BAHASA RUSIA

PENULISAN PARTIKEL НЕ PADA ADJEKTIVA DALAM BAHASA RUSIA PENULISAN PARTIKEL НЕ PADA ADJEKTIVA DALAM BAHASA RUSIA S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Skripsi Pada Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran MUHAMMAD RIDWAN

Lebih terperinci

KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN ANAK KALIMAT ATRIBUTIF DALAM BAHASA RUSIA (TINJAUAN SINTAKTIS) DWI PRASTUTI

KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN ANAK KALIMAT ATRIBUTIF DALAM BAHASA RUSIA (TINJAUAN SINTAKTIS) DWI PRASTUTI KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN ANAK KALIMAT ATRIBUTIF DALAM BAHASA RUSIA (TINJAUAN SINTAKTIS) DWI PRASTUTI 180710080002 PROGRAM STUDI SASTRA RUSIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN AGUSTUS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II, 654 BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II, uji lapangan, dan temuan-temuan penelitian, ada beberapa hal yang dapat

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA UNSUR KALIMAT DAN KELAS KATA DALAM BAHASA RUSIA

KORELASI ANTARA UNSUR KALIMAT DAN KELAS KATA DALAM BAHASA RUSIA Korelasi Antara Unsur Kalimat dan Kelas Kata dalam Bahasa Rusia (Davidescu Cristiana) KORELASI ANTARA UNSUR KALIMAT DAN KELAS KATA DALAM BAHASA RUSIA Davidescu Cristiana Staf Pengajar Jurusan Sastra Rusia,

Lebih terperinci

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE 4.1 Pengantar Bagian ini akan membicarakan analisis unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk ke dalam campur kode dan membahas hasilnya. Analisis

Lebih terperinci

ADVERBIA VERBA BAHASA RUSIA DAN PENGUNGKAPAN MAKNANYA DALAM BAHASA INDONESIA

ADVERBIA VERBA BAHASA RUSIA DAN PENGUNGKAPAN MAKNANYA DALAM BAHASA INDONESIA ADVERBIA VERBA BAHASA RUSIA DAN PENGUNGKAPAN MAKNANYA DALAM BAHASA INDONESIA Davidescu Cristiana Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang km. 21 Jatinangor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke BAB IV SIMPULAN Dan sebagai konjungsi menduduki dua kategori sekaligus yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Posisi konjungsi dan berada di luar elemen-elemen bahasa yang dihubungkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS DALAM KUMPULAN PUISI MALU AKU JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL

ANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS DALAM KUMPULAN PUISI MALU AKU JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL ANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS DALAM KUMPULAN PUISI MALU AKU JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DWAISKURNY NIM 110388201024 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles Nomina (Kata Benda) 10 Jenis Kata Menurut Aristoteles Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Contohnya, kata rumah adalah nomina

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. novel. Novel menggunakan beragam jenis kata dengan kategori dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. novel. Novel menggunakan beragam jenis kata dengan kategori dan fungsinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana penyampaian informasi sangat beragam, salah satunya adalah novel. Novel menggunakan beragam jenis kata dengan kategori dan fungsinya yang berbeda. Pada novel

Lebih terperinci

PREFIKS PEMARKAH INKOAKTIF PADA VERBA BAHASA RUSIA

PREFIKS PEMARKAH INKOAKTIF PADA VERBA BAHASA RUSIA PREFIKS PEMARKAH INKOAKTIF PADA VERBA BAHASA RUSIA MAKALAH Dipresentasikan di Program Pascasarjana BKU Linguistik Maret 2007 Oleh Tri Yulianty K. NIP 132310586 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO Ni Kadek Nomi Dwi Antari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia Analisis Fungsi Mana dalam Bahasa Sri Puji Astuti Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sripujiastuti0116@gmail.com Abstract The characteristic of interrogative sentence, one of them is the presence

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Tinjauan pustaka memaparkan lebih lanjut tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu, dipaparkan konsep

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Terkait dengan kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap sebagai

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

KATA SERAPAN BIDANG INFORMATIKA DALAM BAHASA RUSIA. Oleh : Fuad Subhan

KATA SERAPAN BIDANG INFORMATIKA DALAM BAHASA RUSIA. Oleh : Fuad Subhan KATA SERAPAN BIDANG INFORMATIKA DALAM BAHASA RUSIA Oleh : Fuad Subhan 180710080015 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JURUSAN SASTRA RUSIA JATINANGOR AGUSTUS, 2012 KATA SERAPAN BIDANG INFORMATIKA

Lebih terperinci

KATA SAJA DALAM BAHASA INDONESIA

KATA SAJA DALAM BAHASA INDONESIA KATA SAJA DALAM BAHASA INDONESIA B.B.Dwijatmoko b.b.dwijatmoko@gmail.com Universitas Sanata Dharma 1. PENDAHULUAN Sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia mempunyai satuan-satuan yang lengkap untuk menyampakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations

2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations 2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Knowledge graph adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis teks dan merepresentasikannya ke dalam bentuk graf (Zhang dan Hoede 2000). Menurut Zhang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, untuk berinteraksi antara satu sama lain selalu dibutuhkan komunikasi. Bahasa adalah alat komunikasi yang dimiliki setiap orang untuk berinteraksi.

Lebih terperinci

FRASA DALAM BAHASA INDONESIA. Surastina STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

FRASA DALAM BAHASA INDONESIA. Surastina STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Surastina STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Pengajaran bahasa tidak dapat Iepas sama.sekali daripada pertumbuhan ilmu bahasa pada umumnya. Kaum Brahma di India beberapa abad sebelum Masehi mendapat pelajaran"

Lebih terperinci

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND

Lebih terperinci

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat, atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Kalimat ialah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau

Lebih terperinci

TIPOLOGI STRUKTUR FRASE PREPOSISIONAL BAHASA RUSIA, INGGRIS, DAN INDONESIA (Suatu Kajian konstraktif)

TIPOLOGI STRUKTUR FRASE PREPOSISIONAL BAHASA RUSIA, INGGRIS, DAN INDONESIA (Suatu Kajian konstraktif) Tipologi Struktur Frase Preposisional Bahasa Rusia, Inggris, dan Indonesia (Suatu Kajian Konstraktif) (Susi Machdalena dkk.) TIPOLOGI STRUKTUR FRASE PREPOSISIONAL BAHASA RUSIA, INGGRIS, DAN INDONESIA (Suatu

Lebih terperinci

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh NURMA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep atau hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara maju di Asia Timur yang dikenal memiliki berbagai macam budaya dan keunikan tersendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lalu lintas informasi berada pada tingkat kecepatan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Demi memenuhi hasrat masyarakat akan informasi yang terus

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya

Lebih terperinci

Kata kunci: perilaku objek, kalimat, bahasa Indonesia. Abstract

Kata kunci: perilaku objek, kalimat, bahasa Indonesia. Abstract PERILAKU OBJEK KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA Mas Sukardi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Vetaran Bangun Nusantara Jl. S. Humardani Jombor Sukoharjo/ Mahasiswa S3 Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Klasifikasi Frase Nama-Nama Menu Makanan Berbahasa Inggris di Koran Minggu Ini. Wiwiek Sundari

Klasifikasi Frase Nama-Nama Menu Makanan Berbahasa Inggris di Koran Minggu Ini. Wiwiek Sundari Klasifikasi Frase Berbahasa Inggris di Koran Minggu Wiwiek Sundari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro wiekku@yahoo.com Abstract The language structure comprehension is closely related to the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, karena dalam menjalani kehidupan sosial manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, karena dalam menjalani kehidupan sosial manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Interaksi dan segala

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

BAB 2 LANDASAN TEORETIS BAB 2 LANDASAN TEORETIS 2.1 Kerangka Acuan Teoretis Penelitian ini memanfaatkan pendapat para ahli di bidangnya. Bidang yang terdapat pada penelitian ini antara lain adalah sintaksis pada fungsi dan peran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada keterampilan mendengar dan

Lebih terperinci

Kajian Tipologi Sufiks an dalam Bahasa Indonesia M. Suryadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Kajian Tipologi Sufiks an dalam Bahasa Indonesia M. Suryadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Kajian Tipologi M. Suryadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Email: mssuryadi07@gmail.com Abstract In Indonesian language, the study of suffix an has been widely practiced by linguists, as if

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu frasa, FP, kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sejenis yang Relevan 1. Penelitian dengan judul Bentuk Frasa Pada Wacana Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Karangan Dawud DKK Penerbit : Erlangga 2004 oleh

Lebih terperinci

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA Tata bentukan dan tata istilah berkenaan dengan kaidah pembentukan kata dan kaidah pembentukan istilah. Pembentukan kata berkenaan dengan salah satu cabang linguistik

Lebih terperinci

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Interferensi Bahasa Indonesia dalam Pemakaian Bahasa (Lilik Uzlifatul Jannah) 81 INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Lilik Uzlifatul Jannah Alumni Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak 9 BAB II KAJIAN TEORI Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak bahasa. Chaer (2003: 65) menyatakan bahwa akibat dari kontak bahasa dapat tampak dalam kasus seperti interferensi,

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Wayan Yuni Antari 1*, Made Sri Satyawati 2, I Wayan Teguh 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Betapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek pengajaran yang sangat penting, mengingat bahwa setiap orang menggunakan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS LINGUISTIK MATERI BACAAN DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA

ANALISIS LINGUISTIK MATERI BACAAN DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA Siti Innayati Niswatin 13 ANALISIS LINGUISTIK MATERI BACAAN DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA Siti Innayati Niswatin MTs Negeri Balen Jalan PUK III/529 Balen Bojonegoro Telp.(0353)332275 Email: matsanbabo@yahoo.co.id

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 DISCOURSE ANALYSIS OF VERBAL HUMOR BY INDONESIAN MALE STAND-UP COMEDIANS Semilia Kumbini 1301037215

Lebih terperinci

lsi 5E ii.'l- 'Pewatas (Atributif)'... -tjci! 'Keterangan (Adverbial)'... ~ i! 'Objek' ~ j1;. 1 J)E_)( 'Definisi Sintaksis'... :...

lsi 5E ii.'l- 'Pewatas (Atributif)'... -tjci! 'Keterangan (Adverbial)'... ~ i! 'Objek' ~ j1;. 1 J)E_)( 'Definisi Sintaksis'... :... lsi v vii - - ~ ) ~~buluan (~iii).... Pet a Konsep.... j1;. 1 J)E_)( 'Definisi Sintaksis'... :.... _: ;::J 'Latihan'.... 1 1 1 3 7 ~ = ~) Sintaktis (i!jlal1.jfm I \8j!J1.Jfm li!j-tii!9).... Peta Konsep....

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah aspek penting dalam interaksi manusia. Ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah aspek penting dalam interaksi manusia. Ini berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah aspek penting dalam interaksi manusia. Ini berarti komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya. Melalui

Lebih terperinci

2015 ANALISIS FRASA PREPOSISI DENGAN MODIFIKATOR AUS SEBAGAI ERGÄNZUNGEN DAN ANGABEN DALAM ROMAN BESCHÜTZER DER DIEBE

2015 ANALISIS FRASA PREPOSISI DENGAN MODIFIKATOR AUS SEBAGAI ERGÄNZUNGEN DAN ANGABEN DALAM ROMAN BESCHÜTZER DER DIEBE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Pada umumnya, masyarakat Indonesia menguasai dua bahasa yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai bahasa

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Kalimat Pertemuan 04 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian dan ciri-ciri kalimat. 2. Menggunakan kata dan frasa sebagai pembentuk kalimat, 3. Memahami

Lebih terperinci

Unsur Tambahan dalam Frase Adjektiva. Ary Setyadi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Unsur Tambahan dalam Frase Adjektiva. Ary Setyadi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Unsur Tambahan dalam Frase Ary Setyadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro arysetyadi58@gmail.com Abstract The adjective phrase consists of two functional elements, namely the core function which

Lebih terperinci

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Penelitian dengan Judul Analisis Frasa Eksosentrik dan Endosentrik Rubrik

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Penelitian dengan Judul Analisis Frasa Eksosentrik dan Endosentrik Rubrik 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian dengan Judul Analisis Frasa Eksosentrik dan Endosentrik Rubrik Berita Puan dalam Surat Kabar Tribunnews Tanjungpinang Edisi Februari 2016

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh masyarakat yang berbicara dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponenkomponen kemampuan berbahasa Indonesia yang meliputi aspek berbicara, menyimak, menulis, dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan makna gramatikal. Untuk menjelaskan konsep afiksasi dan makna, penulis memilih pendapat dari Kridalaksana

Lebih terperinci

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS Sintaksis adalah bidang tataran linguistic yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak bisa lepas dari yang disebut komunikasi, Miftah (2012:1) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau yang sudah ada dengan menyebutkan dan membahas seperlunya hasil penelitian

Lebih terperinci

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA HUMANIORA Suhandano VOLUME 14 No. 1 Februari 2002 Halaman 70-76 KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA Suhandano* 1. Pengantar ahasa terdiri dari dua unsur utama, yaitu bentuk dan arti. Kedua unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab kalimat tanya tidak pernah lepas dari penggunaan bahasa sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. sebab kalimat tanya tidak pernah lepas dari penggunaan bahasa sehari-hari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat tanya selalu mendapat perhatian di dalam buku tata bahasa Indonesia (lihat Alwi dkk., 2003: 357; Chaer, 2000: 350). Hal ini dapat dimengerti sebab kalimat

Lebih terperinci

UNGKAPAN PERASAAN DALAM BAHASA RUSIA. Nia Kurnia Sofiah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ABSTRAK

UNGKAPAN PERASAAN DALAM BAHASA RUSIA. Nia Kurnia Sofiah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ABSTRAK UNGKAPAN PERASAAN DALAM BAHASA RUSIA Nia Kurnia Sofiah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya niadee@gmail.com ABSTRAK Bahasa menunjukkan bangsa. Ungkapan ini sangat tepat untuk menggambarkan bagaimana karakter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu

Lebih terperinci

ANALISIS FRASA PREPOSISIONAL DALAM KOLOM CERITA ANAK DI KEDAULATAN RAKYAT

ANALISIS FRASA PREPOSISIONAL DALAM KOLOM CERITA ANAK DI KEDAULATAN RAKYAT Analisis Frasa Preposisional dalam... Ade Putra Sejati 0 ANALISIS FRASA PREPOSISIONAL DALAM KOLOM CERITA ANAK DI KEDAULATAN RAKYAT PREPOSITIONAL PHRASE ANALYSIS IN THE KID STORY COLUMN ON KEDAULATAN RAKYAT

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya dengan negara lain. Adapun yang menjadi ciri khas tersebut antara lain adalah adat istiadat, budaya,

Lebih terperinci

KLAUSA KONSESIF DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT BAHASA INDONESIA

KLAUSA KONSESIF DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT BAHASA INDONESIA KLAUSA KONSESIF DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT BAHASA INDONESIA Sumiyanto dan Mukhlish Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa pos-el: sumiyanto.wening@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fenomena bahasa yang terkadang membuat permasalahan dan menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah penggunaan kata it sebagai

Lebih terperinci

FRASA PREPOSISIONAL DALAM KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014

FRASA PREPOSISIONAL DALAM KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014 FRASA PREPOSISIONAL DALAM KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014 Lina, Sisilya Saman, Agus Syahrani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak Email: linaspd@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik.

PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik. PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik Abstract The language change could occur at all levels, both phonology,

Lebih terperinci

MODALITAS DALAM BAHASA JAWA

MODALITAS DALAM BAHASA JAWA MODALITAS DALAM BAHASA JAWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah OLEH EDI CAHYANTO NIM: E1C112026

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KBBI (2002:588) konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KBBI (2002:588) konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menurut KBBI (2002:588) konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal

Lebih terperinci

5 Universitas Indonesia

5 Universitas Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu penjelasan tentang teori Lexical Functional Grammar (subbab 2.1) dan penjelasan tentang struktur kalimat dalam bahasa Indonesia (subbab

Lebih terperinci

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah preposisi selalu mendapat perhatian di dalam buku-buku tata

BAB I PENDAHULUAN. Masalah preposisi selalu mendapat perhatian di dalam buku-buku tata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah preposisi selalu mendapat perhatian di dalam buku-buku tata bahasa, baik dalam tata bahasa bahasa Indonesia (lihat Alwi dkk., 2003: 288; Chaer, 1994: 373; Lapoliwa,

Lebih terperinci

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan

BAB V P E N U T UP. adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan BAB V P E N U T UP Penelitian dalam thesis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara adverbia dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab berdasarkan pada tinjauan analisis kontrastif. Adapun adverbia

Lebih terperinci

PRAKATA. kudrat dan irodat-nya serta karunia-nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi

PRAKATA. kudrat dan irodat-nya serta karunia-nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi PRAKATA Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, karena atas kudrat dan irodat-nya serta karunia-nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Frasa nomina dengan atribut

Lebih terperinci

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Nama : Khoirudin A. Fauzi NIM : 1402408313 BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Pada bab terdahulu disebutkan bahwa morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA NOMINAL PADA RUBRIK CERPEN KORAN KOMPAS BULAN JUNI AGUSTUS 2014

PENGGUNAAN FRASA NOMINAL PADA RUBRIK CERPEN KORAN KOMPAS BULAN JUNI AGUSTUS 2014 PENGGUNAAN FRASA NOMINAL PADA RUBRIK CERPEN KORAN KOMPAS BULAN JUNI AGUSTUS 2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARUNSUR DALAM FRASE BAHASA INDONESIA

HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARUNSUR DALAM FRASE BAHASA INDONESIA HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARUNSUR DALAM FRASE BAHASA INDONESIA Efri Yades dan Leni Syafyahya Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas email: efriyades@ymail.com email: lenisyafyayah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan sesama manusia. Dalam berinteraksi juga dibutuhkan. bahwa bahasa berhubungan dengan hal-hal diluar bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan sesama manusia. Dalam berinteraksi juga dibutuhkan. bahwa bahasa berhubungan dengan hal-hal diluar bahasa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat pemersatu antara manusia satu dengan manusia yang lain. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya juga butuh interaksi dengan sesama manusia. Dalam

Lebih terperinci