SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK POLA AKTIVITAS MANUSIA DENGAN PEMODELAN DATA SPATIO-TEMPORAL AGNESTHINE BERNARDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK POLA AKTIVITAS MANUSIA DENGAN PEMODELAN DATA SPATIO-TEMPORAL AGNESTHINE BERNARDA"

Transkripsi

1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK POLA AKTIVITAS MANUSIA DENGAN PEMODELAN DATA SPATIO-TEMPORAL AGNESTHINE BERNARDA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

2 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK POLA AKTIVITAS MANUSIA DENGAN PEMODELAN DATA SPATIO-TEMPORAL AGNESTHINE BERNARDA Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

3 Judul Skripsi : Sistem Informasi Geografis untuk Pola Aktivitas Manusia dengan Pemodelan Data Spatio-Temporal Nama : Agnesthine Bernarda NIM : G Menyetujui: Pembimbing, Hari Agung Adrianto, S.Kom, M.Si. NIP Mengetahui: Ketua Departemen, Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc NIP Tanggal Lulus:

4 ABSTRACT AGNESTHINE BERNARDA. Geographical Information System for Human Acitivity Pattern with Spatio-Temporal Data Modelling under the supervision of HARI AGUNG. The human activity in a given time period will shape its pattern. This research develops a spatiotemporal data model to support the prediction of human existence based on activity-pattern and also visualizes the activity locations in a GIS environment. This so-called mobility oriented spatiotemporal data model conceptualizes the spatial and temporal interaction of activity behaviour using the concept of mobility. In other words, activity patterns are conceptualized as a sequence of staying at or traveling between activity locations. The model can support the analysis and queries of activities from different perspectives, i.e. queries can be time-oriented, person-oriented, activity-oriented, and location-oriented. A prototype system based on the activity data modelling is implemented in MySQL as DBMS with using PhpMyAdmin software. Spatial database is developed with using software QuantumGIS and ArcView. The system could be accessed online through a web browser with MySQL as its database storage and Pmapper framework as the tools used in visualizing the activity locations.the information were provided in the form of activity attribute-data as the user requested and graphical-data (map) which contains information about its activity locations. Keyword : activity pattern, spatio-temporal, geographical information system.

5 ABSTRAK AGNESTHINE BERNARDA. Sistem Informasi Geografis untuk Pola Aktivitas Manusia dengan Pemodelan Data Spatio-Temporal oleh HARI AGUNG. Aktivitas manusia dalam periode waktu tertentu akan membentuk pola tersendiri. Penelitian ini membangun sebuah model data spatio-temporal untuk mendukung prediksi akan keberadaan manusia berdasarkan pola aktivitasnya. Penelitian yang juga disebut sebagai model data spaio-temporal berorientasikan perpindahan ini mengkonsepkan interaksi spasial dan temporal dari perilaku aktivitas menggunakan konsep perpindahan. Dengan kata lain, pola aktivitas dikonsepkan sebagai rangkaian dari aktivitas tinggal atau aktivitas perjalanan antara lokasi beraktivitas. Model ini dapat mendukung analisis dan kueri aktivitas dari sudut pandang yang berbeda, di antaranya kueri dengan berorientasikan waktu, orang, aktivitas, dan juga lokasi. Prototipe sistem yang didasarkan pada permodelan data aktivitas ini diimplementasikan dalam MySQL sebagai DBMS dengan menggunakan perangkat lunak PhpMyAdmin Basis data spasial dibangun dengan menggunakan perangkat lunak QuantumGIS dan ArcView. Sistem ini berbasis web online dengan menggunakan web browser dan informasi disajikan dalam bentuk data atribut aktivitas yang diminta sesuai kueri dan visualisasi grafis (peta) yang memberikan informasi tentang lokasi aktivitasnya. Kata kunci: pola aktivitas, spatio-temporal, sistem informasi geografis.

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 Oktober 1986 dari Ayah Alm. Aristheus M. Purba dan Ibu Maria Purba. Penulis merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Pada tahun 2005, penulis lulus dari SMA Negeri 46 Jakarta Selatan dan pada tahun yang 2005, penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Hingga kini, penulis aktif dalam pemuridan dan penyelenggaraan acara-acara besar Youth yang diselenggarakan oleh Gereja Kristen Kemah Daud Jakarta Selatan. Pada akhir semester 6 perkuliahan, penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di instansi pemerintah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) Cibinong selama kurang lebih 35 hari dari tanggal 7 Juni 2008 sampai dengan 22 Juli 2008, dengan kegiatan utama pengembangan sistem Integrasi antara Database Produk Baru dengan Website BAKOSURTANAL.

7 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia dan pertolongan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Sistem Informasi Geografi untuk Pola Aktivitas Manusia dengan Pemodelan Data Spatio-Temporal. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di FMIPA IPB. Penghargaan serta rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Hari Agung Adrianto, S.Kom., M.Si selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran dan bimbingannya selama penelitian dan penulisan tugas akhir ini. Penghargaan dan rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Annisa, S.Kom, M.Kom dan Bapak Endang Purnama Giri, S.Kom, M.Kom yang telah berkenan menjadi moderator dan penguji dalam pelaksanaan seminar dan sidang. Penulis sadar bahwa tugas akhir ini juga tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada: 1. Alm. Papa yang telah memberikan identitas dan teladan dalam bekerja keras kepada penulis. 2. Mama, Kak Tia, dan Adik Juang tercinta yang senantiasa menjadi reminder' dan memberikan dukungan moral dan fisik, doa, kasih sayang, perhatian, kritik, serta keceriaan. 3. Netty, Kiky, Yuni yang menjadi teman belajar bersama selama kuliah. 4. Fuad, Sutanto, Indah, Kiky yang telah memberikan masukan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi. 5. Mita yang telah menjadi teman belajar sehari-hari, teman pelayanan, dan motivator walau kita tidak satu departemen. 6. Bg Otto dan Kak Lia yang menjadi second parents, memberikan doa, motivasi, pengertian, bantuan, semangat, dan keceriaan. 7. Bg Bernard, Bg Daulat yang telah berkenan memberikan waktu, masukan dan bantuan. 8. GKKD Southers yang telah menjadi keluarga ke-2, tempat penulis mengalami pertumbuhan, pertobatan, semakin hari semakin besar kemuliaan yang Tuhan nyatakan dalam hidup penulis. 9. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi dukungan ketika seminar dan sidang. Semua teman-teman Ilkomerz 42 lainnya, terima kasih untuk canda tawa, saran, kritik, dan kebersamaan selama kuliah di Ilkom IPB. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf pengajar yang telah memberikan wawasan serta ilmu yang berharga selama penulis menuntut ilmu di Departemen Ilmu Komputer. Seluruh staf administrasi dan perpustakaan Departemen Ilmu Komputer yang selalu memberi kemudahan dalam mengurus segala macam hal berkaitan dengan perkuliahan, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Diberkatilah semuanya! Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya serta kepada generasi mahasiswa berikutnya. Bogor, Maret 2010 Agnesthine Bernarda

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 1 Ruang Lingkup Penelitian... 1 Manfaat Penelitian... 1 Spatio-temporal Database... 1 Valid Time... 4 Stepwise Change... 4 Activity Pattern... 4 METODOLOGI PENELITIAN... 6 Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data... 6 Perancangan Konseptual... 7 Perancangan Kebutuhan Fungsional... 8 Perancangan Logika... 9 Perancangan Fisik atau Implementasi... 9 Analisis dan Kueri HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis dan Kueri Perilaku Spatio-temporal Stepwise Change Visualisasi Pengujian Sistem KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 13

9 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Stepwise Change Grafik Representasi Activity Pattern Pandangan Mobilitas Activity Pattern Diagram Extended Entity Relationship untuk Activity Pattern Diagram Konteks GIS-HAP Antarmuka GIS-HAP Grafik Representasi Activity Pattern Person A dan Person B Halaman Depan GIS-HAP Tampilan Login pada Halaman Depan GIS-HAP Tampilan Peringatan pada Halaman Depan GIS-HAP Tampilan Peringatan untuk Melakukan Login pada Halaman Depan GIS-HAP Halaman Menu Administrator Halaman Menu Client Tampilan Peringatan pada Halaman Menu Client Tampilan Proses Pemilihan I pada Menu Location Map Tampilan Proses Pemilihan II pada Menu Location Map Tampilan Setelah Melakukan Proses Pemilihan II pada Menu Location Map Tampilan Option Orientasi Kueri pada Menu Query Tampilan Form Query dengan Inputan Berupa Waktu Tampilan Form Query dengan Inputan Berupa NRP Mahasiswa Tampilan Form Query dengan Inputan Berupa Option Contoh Tampilan Proses Memasukkan Query Tampilan Informasi Hasil Kueri yang Menandung Lokasi Tampilan Ketika Mengklik Link See the map of location Tampilan Awal Menu Manage Data Tampilan Record Tabel yang Dipilih pada Tampilan Utama Menu Manage Data Tampilan Fungsi untuk Menambah Data Tabel pada Basis Data Tampilan Fungsi untuk Menegdit Data Tabel pada Basis Data Tampilan Fungsi Paging Data pada Tabel dalam Basis Data... 45

10 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Entity Relational Diagram SIG-IPB Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level 2 Proses Data Flow Diagram Level 3 Proses Diagram Keterhubungan Antartabel GIS-HAP Model Fisik Basis Data pada ArcView Model Fisik Basis Data pada MySQL Penggalan Source Code untuk Integrasi Data Shapefile Location dan Lokasi Aktivitas Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Time Oriented (a) Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Time Oriented (b) Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Person Oriented (c) Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Person Oriented (d) Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Location Oriented (e) Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Location Oriented (f) Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Activity Oriented (g) Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Activity Oriented (h) Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Time Oriented (a) Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Time Oriented (b) Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Person Oriented (c) Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Person Oriented (d) Pengujian GIS-HAP dengan Metode Black-box... 31

11 DAFTAR TABEL Halaman 1 Contoh Penulisan pada Database Biasa Contoh Penulisan pada Database Biasa Setelah Melakukan Update Contoh Penulisan pada Database Temporal Contoh Penulisan pada Database Temporal Setelah Melakukan Insert Contoh Penulisan pada Database Temporal Setelah Melakukan Update Contoh Penulisan pada Database Temporal Setelah Melakukan Update Berikutnya Representasi activity pattern selama 24 jam: Stay_at dan Travel_between... 5

12 Latar Belakang PENDAHULUAN Beberapa obyek spasial dalam dunia nyata melakukan suatu perubahan ataupun perpindahan. Perpindahan yang terjadi dari waktu ke waktu ini apabila ditelusuri akan membentuk suatu pola perpindahan. Begitu juga mahasiswa dalam aktivitasnya, jika ditelusuri maka akan membentuk suatu pola aktivitas. Perpindahan atau pergerakan obyek atau mahasiswa ini dapat disebut sebagai perilaku spatio-temporal. Spatial database yang sering digunakan untuk menyimpan data obyek spasial tanpa menyimpan data waktu dari obyek tersebut, tidak mampu memberikan informasi yang cukup rinci dalam mereprentasikan perilaku spatio-temporal atau perpindahan dari obyek tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pemodelan database dalam ruang dan waktu atau spatio-temporal database yang dapat merepresentasikan kedinamisan dari suatu obyek serta Geographical Information System atau GIS untuk memvisualisasikan perpindahan obyek tersebut. Dalam penelitian ini, perpindahan obyek yang akan direpresentasikan ialah pola aktivitas atau activity pattern dari sekelompok mahasiswa dalam suatu ruang dan periode waktu tertentu dengan manusia sebagai obyeknya. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian awal untuk menyiapkan kerangka kerja untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangannya untuk memprediksi keberadaan seorang mahasiswa pada waktu tertentu dalam periode waktu yang panjang berdasarkan pola aktivitasnya. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model data spatio-temporal yang dapat menggambarkan perilaku dinamis dari suatu aktivitas dan untuk mendukung pemodelan berdasarkan aktivitas pada lingkungan GIS. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk memvisualisasikan pola aktivitas mahasiswa Departemen Ilmu Komputer Angkatan 42 (Tahun Masuk 2005). Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada pemodelan spatio-temporal database serta visualisasinya dalam studi kasus activity pattern lima mahasiswa Departemen Ilmu Komputer angkatan 42 dalam periode waktu selama satu hari. Denah lokasi yang divisualisasikan pada sistem ini dibatasi pada minimal lokasi-lokasi sekitar lingkar Kampus IPB Darmaga yang dikunjungi oleh mahasiswa (terdapat dalam basis data aktivitas). Manfaat Penelitian Setelah pemodelan spatio-temporal ini diimplementasikan dan divisualisasikan, sistem ini diharapkan dapat memberikan informasi lokasi keberadaan serta informasi waktu aktivitas mahasiswa berdasarkan kueri yang diinginkan. Dari informasi-informasi tersebut pengguna dapat melihat pola aktivitas dari mahasiswa, seperti lokasi yang padat oleh aktivitas mahasiswa pada waktu tertentu, aktivitas yang paling lama dilakukan oleh mahasiswa dalam hari tertentu, dan sebagainya. Pola aktivitas ini dapat mendukung pengguna dalam mengambil keputusan seperti pengontrolan aktivitas, pengadaan, atau penambahan fasilitas pada lokasi tertentu, dan sebagainya. Penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam studi kasus yang lebih luas dalam dunia nyata serta dalam periode waktu yang lebih panjang. Hal ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan informasi mengenai pola perpindahan suatu obyek dan kemudian dapat digunakan untuk memprediksi posisi suatu objek berdasarkan waktu, melakukan analisis dari dampak pola perubahan objek tersebut, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk mengambil keputusan. TINJAUAN PUSTAKA Spatio-temporal Database Suatu obyek di dunia nyata memiliki informasi spasial yang biasanya direpresentasikan dalam titik koordinat ataupun luasnya dan obyek tersebut pun dapat mengalami perubahan informasi spasial dalam periode waktu tertentu. Informasi perubahan spasial dan informasi waktu inilah yang mendasari pemodelan data spatio-temporal. Spatio-temporal database berasal dari spatial database dan temporal database. Spatial database adalah database yang menyimpan sejumlah data yang berhubungan dengan ruang (Han dan Kamber 2001). Terdapat dua model data spasial, yaitu model data raster dan model data vektor. Model data

13 raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks atau piksel dan membentuk grid. Karakteristik utama data raster adalah bahwa setiap piksel memiliki nilai tersendiri. Nilai piksel merepresentasikan fenomena atau gambaran dari suatu kategori. Nilai piksel dapat memiliki nilai positif atau negatif, integer, dan floating point untuk dapat merepresentasikan nilai continuous. Data raster disimpan dalam suatu urutan nilai piksel, sebagai contoh, 80, 74, 45, 45, 34, dan seterusnya. Model data yang kedua yaitu model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (point) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun objek spasialnya. Objek ini terbagi menjadi tiga bagian lain, yaitu: 1. Titik (point) Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu objek. Titik tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk symbol baik pada peta maupun dalam layar monitor. Contoh: lokasi kosan, lokasi ATM. 2. Garis (line) Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan objek dalam satu dimensi. Contoh: jalan, sungai. 3. Area (polygon) Area atau poligon merupakan represntasi objek dalam dua dimensi. Contoh: danau, persil tanah, bangunan. Sedangkan temporal database adalah database yang berelasi dengan waktu, yang mencatat perubahan sebuah objek dari waktu ke waktu. Artinya data tersebut dapat berubah nilainya seiring dengan perubahan waktu (Patel 2003). Terdapat dua jenis dimensi waktu pada temporal database. Pertama adalah valid time yaitu dimensi waktu yang mengacu pada waktu di mana suatu kejadian (fakta) terjadi sebenarnya di dunia nyata (Guting dan Schneider 2005). Kedua adalah transaction time yang mengacu pada waktu di mana suatu kejadian disimpan sebagai data ke dalam database (Guting dan Schneider 2005) ataupun pada waktu perubahan data disimpan dalam database. Dalam penelitian ini dimensi waktu yang digunakan ialah hanya valid time. Untuk memperjelas pengertian mengenai database temporal, maka berikut ini diberikan sebuah contoh yang membandingkan penanganan suatu kasus bila dibuat database secara biasa dan dengan database menggunakan database temporal. Contoh kasus yang diambil berasal dari biografi singkat tokoh buatan bernama Joel Wahyudi. Joel Wahyudi lahir pada tanggal 3 April 1975 di rumah sakit Medicine County, sebagai anak dari Hendro Wahyudi dan Irma Wahyudi yang bertempat tinggal di Smallville. Hendro Wahyudi dengan bangga mendaftarkan kelahiran anak pertamanya tanggal 4 April 1975 di kota Smallville. Joel tumbuh besar menjadi seorang pelajar cemerlang dan lulus dengan sangat baik pada tahun Setelah kelulusan, ia pergi untuk hidup sendiri di kota Bigtown. Meski Joel pindah pada tanggal 26 Agustus 1994, ia lupa untuk mendaftarkan perubahan alamatnya secara resmi. Hingga akhirnya pada akhir musim, ibunya mengingatkan Joel untuk mendaftarkan kepindahannya, yang kemudian ia lakukan beberapa hari setelahnya yaitu pada 27 Desember Meskipun Joel memiliki masa depan yang sangat menjanjikan, namun kisahnya berakhir dengan tragis. Joel Wahyudi mengalami kecelakaan tertabrak truk pada 1 April Yang pada hari itu juga langsung dilaporkan berita kematiannya secara resmi. Untuk menyimpan kehidupan Joel Wahyudi di sebuah (non-temporal) tabel database, kita menggunakan table Person(Name,Address). Untuk memudahkan, Name kita buat menjadi primary key dari tabel Person. Hari kelahiran Joel sebenarnya tanggal 3 April 1975 tidak dicatat ke dalam database. Kemudian pada tanggal 4 April 1975 Hendro melaporkan kelahiran anaknya ke kantor secara resmi. Maka dimasukkan ke dalam database seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Contoh Penulisan pada Database Biasa Name Joel Address Smallville Pada tanggal 26 Agustus 1994 setelah kelulusan, Joel pindah ke Bigtown, namun

14 lupa untuk meregistrasikan alamat barunya. Maka tidak ada perubahan dalam database. Lalu pada tanggal 27 Desember 1994 Joel mendaftarkan alamat barunya sehingga dilakukan perubahan dalam database dan database menjadi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2 Contoh Penulisan pada Database Biasa Setelah Melakukan Update Name Joel Address Bigtown Dan pada tanggal 1 April 2001 Joel meninggal dan akhirnya petugas menghapus Joel Wahyudi dari database. Maka apabila dilakukan pencarian, tidak ada Person dengan nama Joel Wahyudi. Berbeda dengan database temporal. Database temporal menyimpan setiap perubahan informasi waktu pada objek tersebut. Berikut ini ialah contoh penerapan data temporal pada basis data temporal dengan menggunakan dimensi waktu valid time. Untuk menyimpan kehidupan Joel Wahyudi di sebuah (non-temporal) tabel database, kita menggunakan table Person(Name,Address), lalu menambahkan dua fields, yaitu Valid- From dan Valid-To, yang menjelaskan kapan Address seseorang berlaku di dunia nyata. Lalu untuk memudahkan, Name kita buat menjadi primary key dari tabel Person. Pada 4 April 1975, Hendro dengan bangga mendaftarkan kelahiran anak pertamanya. Maka petugas akan memasukkan data tersebut ke database yang menjelaskan Joel bertempat tinggal di Smallville sejak 3 April. Perlu diketahui meski data dimasukkan pada 4 April, namun database menjelaskan bahwa informasi tersebut berlaku sejak tanggal 3 April Petugas belum mengetahui apakah atau kapan Joel akan berpindah ke tempat lain, sehingga pada field Valid-To di database diisi dengan infinity ( ). Pemasukkan data ke database dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3 Contoh Penulisan pada Database Temporal Pada tanggal 27 Desember 1994, Joel melaporkan alamat barunya di Bigtown yang sudah ia tinggali sejak 26 Agustus Petugas di kantor Bigtown tidak mengubah alamat milik Joel di database. Sang petugas menambahkan yang baru seperti terlihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 Contoh Penulisan pada Database Temporal Setelah Melakukan Insert Joel Big Town Masukan data milik Joel sebelumnya (Joel Wahyudi, Smallville, 3-Apr-1975, ) kemudian diupdate (tidak dihapus) karena diketahui Joel sudah tidak tinggal di Smallville pada 26 Agustus 1994, maka kolom Valid-To dapat terisi. Database kemudian memiliki dua buah entry milik Joel seperti yang terlihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5 Contoh Penulisan pada Database Temporal Setelah Melakukan Update Saat Joel meninggal, database di-update sekali lagi. Entry terbaru akan di-update menyatakan bahwa Joel tidak tinggal di Bigtown lagi. Tidak ada entry yang ditambahkan karena tidak pernah dilaporkan surge sebagai alamat baru. Maka database sekarang akan menjadi seperti yang terlihat pada Tabel 6 berikut: Tabel 6 Contoh Penulisan pada Database Temporal Setelah Melakukan Update Berikutnya Name Valid- Valid-To Address From Joel Smallville Name Valid- Valid-To Address From Joel Smallville Name Valid- Valid-To Address From Joel Smallville Joel Big Town Name Valid- Valid-To Address From Joel Smallville Joel Big Town

15 Berdasarkan contoh-contoh dan pengertian dari spatial database dan temporal database, maka dengan demikian spatiotemporal database merupakan basis data yang menyimpan informasi mengenai perubahan posisi suatu objek dari waktu ke waktu. Valid Time Valid time seperti yang telah disebutkan di atas merupakan dimensi waktu yang mengacu pada waktu di mana suatu kejadian (fakta) terjadi sebenarnya di dunia nyata (Guting dan Schneider 2005) atau disebut real world based. Fungsi dari dimensi waktu ini ialah mencatat sejarah data (historical). Data pada dimensi waktu ini dimasukkan ke dalam database oleh pengguna. Stepwise Change Stepwise change merupakan salah satu tipe perilaku spatio-temporal. Obyek pada tipe ini sewaktu-waktu statis dan sewaktu-waktu berubah (Wang dan Cheng 2000), sebagai contoh perpindahan orang dan kendaraan (mobil, pesawat, kapal, dan sebagainya). Pada tipe perubahan ini, obyek berubah dalam posisi spasialnya, namun tidak berubah bentuknya. Sebagai contoh, sebuah mobil bergerak pada sebuah jaringan jalan, lokasi dari mobil berubah, namun bentuk dari mobil tersebut tetap tidak berubah. Tipe stepwise change ini dapat diilustrasikan dengan Gambar 1 berikut: Location Time Gambar 1 Stepwise Change. Stepwise change pada Gambar 1 tersebut digambarkan dengan garis horizontal dan garis miring, dengan garis horizontal merepresentasikan keadaan statis sedangkan garis miring merepresentasikan perpindahan lokasi obyek tersebut. Activity pattern Activity pattern atau pola aktivitas ialah sekumpulan aktivitas yang sebenarnya dan sekumpulan cara sebenarnya yang ditempuh di mana sekumpulan aktivitas tersebut dilakukan. Oleh karena itu, sebuah activity pattern terdiri dari informasi mengenai aktivitas-aktivitas, lokasi tujuan, waktu, rangkaian aktivitas, perjalanan di dalam kota, transport yang digunakan, dan sebagainya. Activity pattern merupakan salah satu contoh kasus yang dapat merepresentasikan kedinamisan suatu obyek. Untuk melihat kedinamisan yang mendasari activity pattern, diberikan suatu contoh activity pattern dari person dalam waktu 24 jam berikut: 8:30-9:00 berangkat dari L1 ke L2 9:00-12:00 melakukan S1 12:00-12:15 pergi ke L3 12:15-13:00 melakukan S2 13:00-13:15 kembali ke L2 13:15-18:00 melakukan S3 18:00-18:10 pergi ke L4 18:10-19:00 melakukan S4 19:00-19:30 kembali ke L1 19:30-8:30 di L1 melakukan S5 dengan L ialah lokasi aktivitas, S ialah aktivitas stay, dan T ialah aktivitas travelling. Activity pattern bisa dilihat dalam suatu sistem koordinat dua dimensi dengan sumbu horizontal (y) merepresesumbu vertikal merepresentasikan hubungan spasial dari lokasi tujuan suatu aktivitas. Gambar 2 menunjukkan grafik representasi dari contoh activity pattern di atas. Garis horizontal mengindikasikan bahwa seseorang atau person menetap atau stay dalam lokasi tujuan aktivitas (panjang garisnya menggambarkan lama atau duration dari stay), sedangkan garis miringnya mengindikasikan bahwa person melalukan perjalanan atau travelling di antara dua lokasi tujuan aktivitas. Apabila dibandingkan antara Gambar 1 sebelumnya dengan Gambar 2, maka dapat disimpulkan bahwa kedinamisan yang mendasari activity_pattern dapat diklasifikasikan sebagai tipe stepwise dari perilaku spatio-temporal. Obyeknya, dalam studi kasus ini ialah manusia, di mana aktivitas manusia sewaktu-waktu statis dan sewaktu-waktu berpindah.

16 Gambar 2 Grafik Representasi Activity Pattern Dengan memandang status perpindahannya, activity pattern dapat dideskripsikan oleh dua tipe bagian yaitu: Stay_at dan Travel_between. Representasi dari Stay_at dan Travel_between pada contoh kasus di atas dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Representasi activity pattern selama 24 jam: Stay_at dan Travel_between Stay_at Start location Travel_between End location L1 L1 L2 L2 L2 L3 Travel_between, dan tanpa perpindahan atau non-mobilitas untuk mendeskripsikan karakteristik dari Stay_at, maka pandangan di atas dapat dipertimbangkan sebagai pandangan yang berdasarkan mobilitas. Pandangan ini memperlakukan aktivitas sebagai sesuatu yang dinamis dan terjadi dalam suatu ruang yang statis. Ini menunjukkan secara jelas perilaku obyek diskret yang berpindah. Activity pattern Stay_at L3 L3 L2 L2 L2 L4 L4 L4 L1 Person Travel_between Location Dengan contoh di atas, dapat diperoleh pandangan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan person bisa dipertimbangkan sebagai interaksi dari person dan lokasi atau location, baik Stay_at ataupun Travel_between, seperti yang diilustrasikan oleh Gambar 3. Apabila penelitian ini menggunakan perpindahan atau mobilitas untuk merepresentasikan karakteristik dari Gambar 3 Pandangan Mobilitas Activity Pattern (Wang dan Cheng 2000). Selanjutnya pemodelan konseptual dari activity pattern diajukan oleh Wang dan Cheng (2000) yang digambarkan dengan diagram Extended Entity Relationship (EER) pada Gambar 4.

17 Gambar 4 Diagram Extended Entity Relationship untuk Activity Pattern (Wang dan Cheng 2000). METODOLOGI PENELITIAN Perubahan posisi objek dari waktu ke waktu dalam dunia nyata atau yang disebut perilaku spatio-temporal yang memiliki tipe stepwise change akan digambarkan dalam penelitian ini dengan menggunakan studi kasus pola aktivitas mahasiswa. Objek yang akan dikaji perilakunya yaitu mahasiswa itu sendiri. Setelah itu konsep spatio-temporal dirancang sesuai dengan kebutuhan sistem, pola aktivitas mahasiswa ini diambil informasi spasial dan temporalnya beserta data lainnya kemudian diimplementasikan ke dalam permodelan basis data yang telah dirancang sesuai dengan konsep spatio-temporal. Pembuatan sistem ini secara jelas dapat dilihat pada tahap metodologi penelitian di bawah ini. Tahap pertama dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka. Setelah itu dilanjutkan dengan survei pengumpulan dan ketersediaan data, perancangan model konseptual, perancangan kebutuhan fungsional, perancangan model logika, fisik, dan implementasi, melakukan analisis dengan menggunakan kueri, dan melakukan pengujian sistem. Survei Pengumpulan dan Ketersediaan Data Ada dua macam data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu data peta IPB dan data aktivitas. Data peta IPB didapat dari penelitian sebelumnya yaitu Web GIS Ruangan IPB dengan Konfigurasi Mapfile Dinamis Menggunakan Mapstorer dan Pmapper oleh Intan Rukma Isriana (2008), sedangkan data aktivitas mahasiswa didapat dari hasil survei langsung dengan tiga puluh mahasiswa Departemen Ilmu Komputer angkatan 42. Dari proses tersebut dihasilkan: 1. Peta situasi kampus IPB Darmaga. 2. Denah lokasi jalan kampus IPB Darmaga yang disajikan dalam bentuk line. 3. Denah lokasi bangunan fakultas di lingkungan kampus IPB Darmaga yang disajikan dalam bentuk polygon.

18 4. Informasi lokasi di sekitar lingkar Kampus IPB Darmaga yang dikunjungi mahasiswa, disajikan dalam bentuk point. 5. Data aktivitas lima mahasiswa Departemen Ilmu Komputer angkatan 42 pada hari yang sama. Perancangan Konseptual Setelah melakukan tahap studi pustaka, dapat disimpulkan bahwa sistem ini membutuhkan dua jenis pemodelan basis data yaitu basis data relasional dan basis data spasial. Basis data relasional pada sistem ini berisi semua data yang berhubungan dengan activity pattern atau pola aktivitas dari mahasiswa yang kemudian digunakan untuk menerapkan konsep perilaku spatio-temporal tipe stepwise change. Sedangkan basis data spasial pada sistem ini berisi semua data yang berhubungan dengan lokasi yang akan digunakan untuk visualisasi. Perancangan model konseptual pada basis data relasional difokuskan pada activity pattern. Activity pattern dapat dipertimbangkan sebagai sebuah rangkaian yang terdiri dari Stay_at dan Travel_between dalam suatu ruang selama periode waktu tertentu. Dengan demikian sebuah activity_pattern dapat diperlihatkan sebagai fungsi Stay_at dan Travel_between dengan formula sebagai berikut: Activity_pattern = {Stay_at(1), Travel_between(1),, Stay_at(i), Travel_between(i),, Travel_between(n-1), Stay_at(n)} (1) Stay_at(i) = f(sli, STsi, STei, Aim) (2) Travel_between(i) = f(tlsi, TLei, TTsi, TTei, Path i) (3) Di mana SLi menggambarkan lokasi Stay_at(i), STsi, dan STei menggambarkan waktu memulai dan waktu berakhir dari Stay_at(i), berturut-turut; Aim menggambarkan aktivitas dari Stay tersebut, seperti bekerja atau berolahraga; TLsi dan TLei, menggambarkan lokasi awal dan lokasi berakhir dari Travel_between(i) berturut-turut (contohnya: lokasi dari aktivitas sebelumnya dan lokasi dari aktivitas setelahnya). Dengan cara yang sama, TTsi dan TTei menggambarkan waktu memulai dan waktu berakhirnya Travel_between(i). Terakhir Pathi ialah rute transport dari Travel_between(i). Batasan spasial dan temporal dapat digambarkan oleh: SLi = TLsi (i=1,, n-1) (4) SLi+1 = TLei (i=1,, n-1) (5) STei = TTsi+1 (i=1,, n-1) (6) STsi+1 = TTei (i=1,, n-1) (7) Persamaan (4) berarti bahwa lokasi Stay ialah lokasi awal dari Travel_between setelah Stay tersebut. Persamaan (5) berarti akhir dari lokasi Travel_between(i) ialah lokasi Stay berikutnya (i+1). Persamaan (6) menempatkan bahwa waktu akhir Stay_at(i) ialah waktu awal dari Travel_between(i) di mana waktu akhirnya merupakan waktu awal dari Travel_between (i) di mana waktu akhirnya merupakan waktu awal dari stay berikutnya (i+1). Ada kasus di mana lebih dari satu aktivitas stay dilakukan pada satu lokasi yang sama dan tidak ada travel_between di antaranya. Persamaan-persamaan yang didefinisikan di bawah ini bekerja untuk kasus demikian. SLi = SLi+1 (8) TLsi = TLei (9) Di mana pada persamaan (8) lokasi stay aktivitas awal sama dengan lokasi stay aktivitas berikutnya yang berbeda. Sedangkan pada persamaan (9) lokasi travel awal sama dengan lokasi travel akhir, dengan kata lain tidak ada travel yang terjadi di antara kedua aktivitas stay yang berbeda. Kemudian perancangan model data spasial pada sistem ini hanya digunakan untuk menampilkan denah lokasi yang diperoleh dari hasil query, terdiri dari data yang berupa data vektor dari informasi denah yang ingin ditampilkan. Informasi tersebut terdiri atas: 1. Informasi mengenai lokasi umum kampus IPB Darmaga seperti jalan dan fakultas. 2. Informasi mengenai lokasi-lokasi di sekitar lingkar kampus IPB yang dikunjungi oleh mahasiswa dalam pola aktivitasnya. Dari informasi data yang diperlukan, dilakukan proses perancangan model konseptual basis data yang terdiri dari beberapa komponen, antara lain tipe entitas, hubungan antartabel dan atribut pada tabel. Dari proses ini dihasilkan Entity Relationship Diagram (Lampiran 1). Gambar tersebut menjelaskan hubungan antara entitas. Berikut penjelasan mengenai definisi entitas-entitas tersebut: Household Household merupakan informasi kumpulan dari beberapa person yang memiliki hubungan

19 terdekat, dalam kasus ini ialah angkatan yang sama dalam Departemen Ilmu Komputer. Household merupakan elemen tambahan utama dalam pemodelan berdasarkan aktivitas yang digunakan sebagai bagian analitis karena interaksi antara anggotanya sangat penting untuk menentukan terjadinya pertemuan aktivitas. Person Person merupakan informasi pribadi dari setiap anggota Household. Location Location merupakan informasi suatu lokasi tujuan yang digunakan oleh person untuk melakukan aktivitasnya. Activity_program Activity_program merupakan informasi tentang banyaknya program aktivitas yang akan dilakukan oleh setiap person. Activity_pattern Activity_pattern merupakan informasi pola aktivitas dari setiap person. Travel_between Travel_between merupakan informasi aktivitas travel yang dilakukan oleh setiap person. Stay_at Stay_at merupakan informasi aktivitas stay (menetap) yang dilakukan oleh setiap person. Activity_type Activity_type merupakan informasi tipe aktivitas yang dilakukan oleh setiap person. Travel_mode Travel_mode merupakan informasi cara person melakukan travel. User User merupakan informasi user yang dapat mengakses sistem. Sedangkan untuk kebutuhan visualisasi, basis data spasial lokasi yang dibangun terdiri dari beberapa entitas. Berikut penjelasan mengenai definisi entitas-entitas tersebut: Jalan Memberikan informasi mengenai nama jalan. Fakultas Memberikan informasi mengenai nama fakultas. Nama Kosan Memberikan informasi mengenai nama kosan di sekitar lingkar Kampus IPB Darmaga yang menjadi tempat tinggal mahasiswa dalam basis data. Lokasi Memberikan informasi mengenai lokasilokasi di sekitar Kampus IPB Darmaga yang dikunjungi oleh mahasiswa dalam aktivitasnya. Perancangan Kebutuhan Fungsional Fungsi-fungsi yang dimiliki sistem ini adalah: 1. Menampilkan informasi geografis denah kampus IPB Darmaga, jalan, serta fasilitas umum di sekitarnya. 2. Menampilkan informasi geografis denah fakultas, kosan, serta lokasi-lokasi umum di sekitar kampus IPB Darmaga yang dikunjungi oleh mahasiswa. 3. Memasukkan kueri sesuai dengan orientasi yang telah disediakan. 4. Mengelola basis data yang hanya dapat dilakukan oleh Administrator. Sedangkan fungsi-fungsi operasi peta yang dimiliki oleh sistem ini adalah: 1. Menampilkan menu legenda yang berisi pilihan layer yang ingin ditampilkan. 2. Menampilkan menu navigasi, seperti Zoom to full extent, Back, Forward, Zoom in, Zoom out, Pan, Identify, Select, Auto Identify, Refresh map, Print map, dan Download. Konsep perancangan untuk kebutuhan fungsional pada sistem ini digambarkan pada diagram konteks yaitu pada Gambar 5. Gambar 5 Diagram konteks GIS-HAP.

20 Selanjutnya diagram konteks tersebut dikembangkan menjadi Data Flow Diagram (DFD) level 1, 2, dan 3 yang dapat dilihat pada Lampiran 2, 3, dan 4. Perancangan Logika Perancangan logika pada basis data relasional activity pattern digambarkan dengan skema data relasional yang menjelaskan hubungan antarrelasi dan juga atribut-atributnya yang dapat dilihat pada Lampiran 5. Entitas-entitas tersebut saling berhubungan. Hubungan antar entitas tersebut direpresentasikan dengan relasi-relasi. Berikut penjelasan mengenai relasi-relasi tersebut. Household berhubungan dengan Person. Setiap Household pasti memiliki banyak (lebih dari satu) Person. Person berhubungan dengan Activity_program. Setiap person pasti merencanakan beberapa activity_program pada hari tertentu. Person juga berhubungan dengan Activity_pattern. Setiap person menunjukkan beberapa activity_pattern pada hari tertentu. Activity_program berhubungan dengan Activity_pattern. Setiap activity_program merealisasikan satu activity_pattern. Activity_pattern berhubungan dengan Travel_between. Setiap activity_pattern pasti terdiri dari beberapa travel_between. Activity_pattern berhubungan dengan Stay_at. Setiap activity_pattern pasti terdiri dari beberapa Stay_at. Perancangan Fisik atau Implementasi Pada tahapan ini dilakukan dua proses yaitu pembangunan basis data, integrasi, dan perancangan antarmuka. Pada tahap pembangunan basis data, desain model logik yang telah dirancang sebelumnya kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk tabeltabel. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing tabel pada basis data relasional activity pattern. Penjelasan tersebut disertai dengan hal-hal penting yang harus diperhatikan dari setiap tabel tersebut. Household Pada relasi Household terdapat {Hid} sebagai atribut kunci yang menjadi pengidentifikasi relasi Household. Atribut {Pnum} yang menunjukkan jumlah person dalam suatu Household, atribut {Income} yang merupakan rata-rata pemasukan atau dalam kasus ini berupa uang saku per bulan, serta atribut {Haddress} yang merupakan tempat tinggal person. Person Pada relasi Person terdapat {Pid}, {Name}, {Paddress}, dan {Gender} yang masing-masing merupakan atribut kunci relasi person, nama person, alamat tempat tinggal person, dan jenis kelamin dari person tersebut. Terdapat juga atribut {PocketMoney}, {Origin}, serta {PHid} yang masing-masing merupakan pemasukan atau uang saku per bulan, daerah asal, serta termasuk dalam Household yang mana. Location Pada relasi Location terdapat {Lid} yang merupakan atribut kunci relasi Location, kemudian ada {Laddress} yaitu nama lokasi tersebut. Lokasi yang sama memungkinkan terjadinya penggunaan untuk beberapa aktivitas yang berbeda. Oleh karena itu terdapat atribut {Ltype} yang menggambarkan tipe fungsi dari suatu lokasi. Tipe fungsi yang berbeda dari setiap lokasi juga memungkinkan adanya perbedaan kondisi institusinya, sehingga pada relasi ini diberikan atribut {Topen} yang menggambarkan waktu buka, {Tclose} yang menggambarkan waktu tutup, serta {Facility} yang menggambarkan fasilitas yang disediakan Travel_between Pada relasi Travel_between terdapat atribut {TBnum}, {Ts}, {Te}, dan {Tmode} yang masing-masing merupakan atribut kunci untuk membedakan setiap kombinasi travel_between yang dilakukan person, waktu memulai travel, waktu akhir travel, dan mode transport yang digunakan. Lalu karena ada dua lokasi yang terlibat dalam aktivitas travel_between, maka ditambahkan atribut {Laddress1} dan {Laddress2} yang masing-masing merupakan lokasi travel awal dan lokasi travel akhir. Atribut {ASAnum} dan {BSAnum} juga ditambahkan pada relasi ini yang masing-masing berasal dari {SAnum} yaitu atribut kunci dari relasi Stay_at. Pada relasi travel_between, atribut {ASAnum} menggambarkan

21 aktivitas stay sebelum travel tersebut, sedangkan {BSAnum} menggambarkan aktivitas stay setelah travel tersebut. Stay_at Pada relasi stay_at terdapat atribut {SAnum}, {Ts}, {Te} yang masingmasing merupakan atribut kunci untuk membedakan setiap kombinasi stay_at yang dilakukan person, waktu memulai aktivitas stay, dan waktu mengakhiri aktivitas stay. Atribut lokasi pada stay_at berbeda dengan travel_between. Pada relasi ini atribut lokasi hanya satu yaitu {Address} karena aktivitas stay berlangsung hanya ada satu lokasi. Activity_program Pada relasi Activity_program terdapat atribut {APid} yang merupakan atribut kunci yang mengidentifikasi activity program setiap person. Lalu ada {Nin} dan {Nout} yang masing-masing merupakan jumlah aktivitas di dalam tempat tinggal yang dilakukan person dan jumlah aktivitas di luar tempat tinggal yang dilakukan person. Activity_pattern Pada relasi Activity_pattern terdapat atribut {APTid} yang merupakan atribut kunci yang mengidentifikasi activity pattern setiap person. Atribut {Ttt}, {Tto}, {Nt}, {Nth}, {APTPid} yang masing-masing merupakan total waktu melakukan aktivitas travel, total waktu melakukan aktivitas di luar tempat tinggalnya, jumlah aktivitas travel yang dilakukan, dan jumlah aktivitas travel yang dilakukan di luar batasan lokasi (di luar lingkar Kampus IPB Darmaga). Model fisik basis data spasial dan basis data activity pattern dapat dilihat secara jelas pada Lampiran 6 dan 7. Kemudian proses selanjutnya pada sistem ini dilakukan integrasi antara informasi lokasi dari basis data activity pattern pada DBMS MySql (hasil request kueri) dengan data shapefile location pada Mapserver. Integrasi ini dilakukan agar informasi lokasi hasil kueri dapat divisualisasikan kepada user. Implementasi kode program untuk melakukan integrasi ini dapat dilihat dalam penggalan kode program pada Lampiran 8. Lalu proses terakhir dalam tahap implementasi ini ialah perancangan antarmuka. Tampilan antarmuka dirancang seefektif dan sesederhana mungkin untuk mempercepat proses pengaksesan sistem dan memberikan kemudahan bagi pengguna. Tampilan sistem secara umum digambarkan pada Gambar 6. Isi Header Menu Footer Isi Gambar 6 Antarmuka GIS-HAP. Lingkungan Pengembangan Sistem Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Perangkat Keras: Processor Intel Core 2 Do Memori 2.0 GB DDR2 Harddisk 320 GB b. Perangkat Lunak Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional DBMS MySQL dengan menggunakan perangkat lunak PhpMyAdmin Web server Apache Framework Pmapper ArcView GIS 3.3 Analisis dan Kueri Analisis yang dilakukan terhadap activity pattern terletak pada informasi dan visualisasi hasil kueri yang diminta oleh user. Untuk menyederhanakan dan mempermudah user dalam melakukan request kueri maka kueri dibagi dalam empat perspektif atau orientasi, yaitu kueri berdasarkan waktu (time-oriented), berdasarkan orang (person-oriented), berdasarkan aktivitas (activity-oriented), dan berdasarkan lokasi (location-oriented). Kemudian request kueri disajikan secara bertahap kepada user dalam bentuk form yang sesuai dengan fungsinya. Contoh salah satu kueri activity pattern yang berdasarkan waktu (time-oriented) yang dapat digunakan pada penelitian ini ialah seperti mencari informasi

22 siapa saja yang berada pada lokasi tertentu pada waktu tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis dan Kueri Informasi dari activity pattern yang dapat diperoleh cukup bervariasi, oleh karena itu kueri dikelompokkan menjadi empat orientasi (time-oriented, person-oriented, locationoriented, activity-oriented). Selain itu kueri juga dimasukkan secara bertahap oleh user melalui form yang disediakan. Keempat orientasi kueri yang telah disebutkan di atas memiliki fungsi-fungsi utama masing-masing seperti di bawah ini: Kueri time-oriented, yang digunakan ketika user ingin mencari informasi yang berorientasikan waktu, seperti: a. Sedang di mana dan aktivitas apa yang biasa dilakukan oleh person A pada pukul 10:00? b. Siapa saja yang berada di Ruang Seminar Ilkom pada pukul 8:30? Kueri person-oriented, yang digunakan ketika user ingin mencari informasi mengenai seseorang, seperti: c. Aktivitas apa saja yang dilakukan oleh person B sepanjang harinya? d. Kapan dan di mana person A dan person B dapat bertemu? Kueri location-oriented, yang digunakan ketika user ingin mencari informasi yang berhubungan lokasi aktivitas, seperti: e. Di mana lokasi Kosan Perwira 46? f. Aktivitas apa saja yang biasa dilakukan di Perpustakaan Ilkom? Kueri activity-oriented, yang digunakan ketika user ingin mencari informasi yang berhubungan dengan kapan, di mana, dan oleh siapa aktivitas tertentu dilakukan, seperti: g. Siapa saja yang mengerjakan skripsi dan berapa kali ia melakukannya? h. Siapa saja yang melakukan aktivitas menonton pada hari tersebut? Beberapa contoh tahap pengkuerian serta hasil dari kueri yang telah disebutkan di atas akan dijelaskan pada Lampiran 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16. Selain contoh yang disebutkan di atas, masih ada kueri-kueri lain yang dapat didukung oleh penelitian ini seperti informasi tentang suatu lokasi, siapa saja yang berada di suatu lokasi pada waktu tertentu, berapa lama seseorang melakukan suatu aktivitas, dan sebagainya. Kueri-kueri yang dapat digunakan oleh user ini bermanfaat untuk mendapatkan informasi seperti pada hari tersebut mahasiswa paling sering berada di lokasi mana, paling banyak melakukan apa, dan sebagainya. Perilaku Spatio-Temporal Stepwise Change Seperti dijelaskan pada perancangan konseptual, activity pattern ialah salah satu contoh kasus yang menerapkan salah satu perilaku spatio-temporal yaitu stepwise change. Perancangan konseptual yang telah diimplementasikan pada sistem ini dapat memperlihatkan adanya perilaku stepwise change tersebut. Untuk dapat merpresentasikannya, kita dapat mengambil salah satu contoh kueri time-oriented yang didukung oleh sistem ini yaitu Siapa yang berada di Ruang Seminar Ilkom pada pukul 8:30, dan apakah bisa terjadi pertemuan dengan mahasiswa Ilkom angkatan 42 lainnya? Berdasarkan perancangan fisik sistem ini (database activity pattern), hasil kueri yang diperoleh ialah: dapat terjadi pertemuan antara Person A (Mega Wirna) dan Person B (Netty Laora) di Ruang Seminar Ilkom pada pukul 8:30. Kemudian jika direprentasikan dengan grafik koordinat dan menggabungkan antara aktivitas person A dan person B maka akan terlihat seperti pada Gambar 7. Stepwise change digambarkan dengan garis horizontal dan garis miring, dengan garis horizontal merepresentasikan keadaan statis atau aktivitas stay person A dan B sedangkan garis miring merepresentasikan perpindahan lokasi atau aktivitas travel person A dan B. Kemudian terdapat titik dan garis perpotongan yang menggambarkan bahwa pada time 8:30 sampai dengan 9:00 person A dan B berada pada location yang sama yaitu di Ruang Seminar Ilkom. Dengan adanya perpotongan tersebut dapat disimpulkan bahwa bisa terjadi pertemuan antara person A dan person B di

23 Gambar 7 Grafik Representasi Activity Pattern Person A dan Person B. lokasi Ruang Seminar Ilkom pada rentang waktu antara pukul 8:30 sampai pukul 9:00. Visualisasi Antarmuka user dan hasil dari beberapa kueri time-oriented, person-oriented, activityoriented, dan location-oriented dapat dilihat pada Lampiran 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16. Untuk memvisualisasikan lokasi aktivitas dari hasil kueri tersebut, user harus mengklik link See the map of location >>, sehingga akan muncul tampilan seperti pada Lampiran 17, 18, 19, dan 20. Pada gambar tersebut informasi lokasi di mana aktivitas dilakukan (berdasarkan hasil kueri) ditampilkan melalui titik highlight berwarna biru. Pengujian Sistem Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang ada pada sistem telah teraplikasikan dengan benar dan untuk memeriksa apakah terdapat error pada sistem. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan masukan tertentu untuk diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengujian dengan metode black-box dapat dilihat pada Lampiran 21. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Studi kasus pola aktivitas mahasiswa merupakan salah satu objek kajian yang dapat digunakan untuk menerapkan permodelan data spatio-temporal yang memiliki perilaku dinamis stepwise change, di mana objek berubah dalam posisi spasialnya, namun tidak berubah bentuknya. Perilaku ini ditandai dengan objek tersebut dapat sewaktu-waktu berubah yaitu pada saat aktivitas travel between dan dapat sewaktu-waktu statis yaitu pada saat aktivitas stay. Permodelan ini dibangun dalam suatu sistem berbasis web yang diintegrasikan pada lingkungan GIS dengan tujuan untuk menggambarkan perilaku dinamis dari suatu objek dan akhirnya dengan menggunakan kueri multi-oriented yang telah diuji berdasarkan kebutuhan pengguna, sistem ini dapat memberikan informasi spasial dan temporal serta memvisualisasikapatn informasi lokasi aktivitas dari mahasiswa. Dari hasil informasi tersebut dapat diperoleh suatu analisis seperti terjadinya kepadatan mahasiswa maupun kepadatan aktivitas pada suatu lokasi dan dalam periode waktu tertentu. Hal ini dapat dimanfaatkan pengguna untuk mengambil keputusan tertentu seperti pengontrolan suatu lokasi, penambahan fasilitas, serta pengontrolan aktivitas

24 sekelompok mahasiswa. Basis data yang dibangun pada sistem ini dapat menangani data spasial dan temporal yang dibutuhkan serta telah mewakili konsep dari pola aktivitas yang terjadi di dunia nyata. Sistem ini merupakan penelitian awal yang masih dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem yang ideal. Permodelan data spatio-temporal pada penelitian ini bisa direpresentasikan pada studi kasus lainnya dalam dunia nyata yang objeknya memiliki tipe perilaku stepwise change. Pengembangan selanjutnya pun bisa diarahkan kepada integrasi dengan sistem yang dapat menangani pengolahan data spasial dan temporal dalam jumlah besar. Kemudian dari pengolahan data tersebut, asosiasi dampak dari pola perubahan objek terhadap nilai atau faktor tertentu juga dapat dilakukan. Saran Penelitian ini merupakan penelitian awal sebagai kerangka pemodelan spatio-temporal data dengan jenis perpindahan objek stepwise change. Oleh karena itu penelitian ini dapat dikembangkan menjadi sebuah GIS yang lebih baik dan ideal. Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mencapainya yaitu: 1. Menyediakan beberapa kelompok objek yang lebih lengkap dan bervariasi serta menggunakan periode waktu yang lebih panjang (bulan, semester, ataupun tahun) sehingga bisa terlihat dengan jelas pola aktivitas seseorang atau kelompok dan bisa digunakan untuk melakukan prediksi, analisis asosiasi, dan sebagainya. 2. Menyajikan informasi geografis yang diharapkan lebih lengkap, seperti informasi ruangan di setiap fakultas serta fasilitas umum lainnya. 3. Memvisualisasikan path-path yang dilewati person dari suatu lokasi ke lokasi tujuannya dalam aktivitasnya. Informasi berupa path ini dapat digunakan untuk mencari rute terpendek, rute yang paling sering dilewati, dan sebagainya. 4. Membangun pemodelan spatio-temporal dalam penelitian ini dengan data yang ideal sehingga dapat diintegrasikan dengan sistem data mining dan dapat juga diterapkan dalam studi kasus lain dengan pola perpindahan obyek yang sama (stepwise change), seperti pergerakan transportasi, jadwal kuliah sekelompok mahasiswa, salesman, dan sebagainya. 5. Memvisualisasikan grafik representasi activity pattern dari beberapa objek disertai perpotongannya yang merupakan hasil dari kueri yang diminta sehingga bisa terlihat jelas perilaku stepwise change dari suatu objek dan perpotongannya dapat menggambarkan titik di mana beberapa objek berada pada lokasi yang sama pada waktu sekian, dan sebagainya. 6. Mengintegrasikan kueri-kueri temporal lainnya untuk memperoleh informasi berdasarkan waktu yang lebih kompleks seperti siapakah yang dapat saling bertemu pada hari itu, aktivitas apa yang biasa mahasiswa lakukan tepat sebelum makan siang, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan dari lokasi A ke lokasi C jika melalui lokasi B, dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Guting, RH and Schneider, M Moving Objects Databases. San Fransisco: Morgan Kaufmann Publisher. Han J, Kamber M Data Mining Concept and Design. San Fransisco: Morgan Kaufmann Publisher. Isriana IR Web Gis Ruangan IPB dengan Konfigurasi Mapfile Dinamis Menggunakan Mapstorer dan Pmapper [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor. Patel J Temporal Database System. jaymin_patel.pdf.[18 Nov 2006]. Wang, D. and Cheng, T A Spatiotemporal Data Model for Activity-based Transport Demand Modelling [Jurnal]. Hong Kong: Department of Geography, Hong Kong Baptist University, England: Department of Geography, University of Leicester.

25 LAMPIRAN

26 Lampiran 1 Entity Relational Diagram GIS-HAP Lampiran 2 Data Flow Diagram Level 1

27 Lampiran 3 Data Flow Diagram Level 2 Proses 4 Lampiran 4 Data Flow Diagram Level 3 Proses 4.1

28 Lampiran 5 Diagram Keterhubungan Antartabel GIS-HAP Lampiran 6 Model Fisik Basis Data pada ArcView Tabel Fakultas (Polygon) Field Tipe Keterangan ID Int(5) ID fakultas Nama Varchar (30) Nama fakultas Id_fak Varchar (30) ID path per fakultas Tabel Jalan (Line) Field Tipe Keterangan ID Int(5) ID jalan Nama Varchar (20) Nama jalan Kd_Jalan Varchar (20) Kode jalan Tabel Kosan (Polygon) Field Tipe Keterangan ID Int(5) ID kosan Nama_Kosan Varchar (30) Nama kosan

29 Tabel Lokasi (Point) Field Tipe Keterangan ID Int(5) ID kosan Nm_Lokasi Varchar (30) Nama lokasi yang dikunjungi oleh mahasiswa dalam basis data Lampiran 7 Model Fisik Basis Data pada MySQL Tabel activity_pattern Field Tipe Keterangan APTid int(10) ID activity_pattern (pola aktivitas) Ttt varchar (20) Total waktu untuk melakukan aktivitas travelling Tto varchar (20) Total waktu untuk melakukan aktivitas stay Nt varchar (10) Banyaknya traveling yang dilakukan Nth varchar (10) Banyaknya aktivitas stay yang dilakukan APTPid varchar (20) Foreign key dengan tabel Person Tabel activity_program Field Tipe Keterangan APid int(10) ID activity_program (program aktivitas) Nain decimal (20,0) Banyaknya aktivitas yang dilakukan di dalam tempat tinggal (home) Naout decimal (20,0) Banyaknya aktivitas yang dilakukan di luar tempat tinggal APPid varchar (20) Foreign key dengan tabel Person Tabel activity_type Field Tipe Keterangan Atypeid int(10) ID activity_type (tipe aktivitas) Type varchar (50) Tipe aktivitas Tabel household Field Tipe Keterangan Hid varchar (10) ID household (angkatan) Pnum varchar (10) Jumlah mahasiswa dalam satu angkatan Income varchar (20) Banyaknya pemasukan per bulan (Rp) Haddress varchar (50) Alamat kampus Tabel location Field Tipe Keterangan Lid int (30) ID household (angkatan) Laddress varchar (50) Nama lokasi Ltype varchar (10) Tipe fungsi (nama aktivitas) dari suatu lokasi Topen time Waktu buka lokasi Tclose time Waktu tutup lokasi

30 Facility varchar (1) Kategori fasilitas lokasi Tabel person Field Tipe Keterangan NRP varchar (20) NRP mahasiswa Name varchar (25) Nama mahasiswa Paddress varchar (50) Tempat tinggal mahasiswa Gender varchar (10) Jenis kelamin PocketMoney varchar (20) Pemasukan mahasiswa per bulan (Rp) ComeFrom varchar (50) Daerah asal mahasiswa PHid varchar (10) Foreign key dengan Household Tabel stay_at Field Tipe Keterangan SAnum int (10) ID stay_at Address varchar (50) Lokasi aktivitas stay_at Ts time Waktu awal aktivitas stay_at Te time Waktu akhir aktivitas stay_at Stype varchar (10) Jenis aktivitas stay_at SAPTid varchar (10) Foreign key dengan activity_pattern Tabel travel_between Field Tipe Keterangan TBnum int (10) ID travel_between Laddress1 varchar (50) Lokasi awal travel Laddress2 varchar (50) Lokasi tujuan travel Ts time Waktu awal aktivitas travel Te time Waktu akhir aktivitas travel Tmode varchar (10) Melakukan travel dengan apa BSAnum varchar (10) Aktivitas stay_at sebelumnya ASAnum varchar (10) Aktivitas stay_at setelahnya TAPTid varchar (10) Foreign key dengan activity_pattern Tabel travel_mode Field Tipe Keterangan Tmode int(10) ID travel_mode TravelMode varchar (20) Jemis cara melakukan aktivitas travel Tabel user Field Tipe Keterangan id_us int(10) ID user name varchar (25) Nama lengkap user uname varchar (10) Username pswd varchar (10) Password level varchar(1) Hak akses user, 1=admin, 2= Client

31 Lampiran 8 Penggalan Source Code untuk Integrasi Data Shapefile Location dan Lokasi Aktivitas

32 Lampiran 9 Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Time Oriented (a)

33 Lampiran 10 Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Time Oriented (b)

34 Lampiran 11 Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Person Oriented (c)

35 Lampiran 12 Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Person Oriented (d)

36 Lampiran 13 Visualisasi Tahap Pengkuerian dan Denah Lokasi untuk Kueri Location Oriented (e)

37 Lampiran 14 Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Location Oriented (f)

38 Lampiran 15 Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Activity Oriented (g)

39 Lampiran 16 Visualisasi Tahap Pengkuerian untuk Kueri Activity Oriented (h)

40 Lampiran 17 Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Time Oriented (a) Lampiran 18 Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Time Oriented (b)

41 Lampiran 19 Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Person Oriented (c) Lampiran 20 Visualisasi Denah Lokasi Hasil Kueri Person Oriented (d)

42 Lampiran 21 Pengujian GIS-HAP dengan Metode Black-box No Kelas Uji Deskripsi Uji Kondisi Awal Skenario Uji 1 Login 2 Halaman tampilan peta Menguji keotentikan username dan password Memperbesar denah ke koordinat yang diinginkan Memperkecil koordinat denah yang diinginkan Mengembalikan denah ke koordinat awal tampilan peta Menampilkan gambar peta sebelumnya Menampilkan gambar peta sesudahnya Melakukan identifikasi pada koordinat tertentu Melakukan identifikasi ketika mouseover pada denah Me-refresh tampilan peta Mencetak gambar peta dalam bentuk overview map dan PDF Men-download gambar peta Memilih layer Form pengisian username dan password yang masih kosong Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Jendela tampilan peta Pengguna memasukkan username dan password Pilih navigasi zoom-in Pilih navigasi zoom-out Pilih navigasi zoom to full extent Pilih navigasi back Pilih navigasi forward Pilih navigasi identify Pilih navigasi auto identify Pilih navigasi refresh map Pilih navigasi print map Pilih navigasi download dan pilihan resolusi Pilih layer yang tersedia Hasil yang Diharapkan Pengguna dapat mengakses menumenu dalam sistem sesuai status dari pengguna Tampilan denah yang diperbesar Tampilan denah yang diperkecil Tampilan default denah Tampilan gambar peta sebelumnya Tampilan gambar peta sebelumnya Hasil identifikasi koordinat yang ditunjuk Hasil identifikasi koordinat yang dimouse over Tampilan peta yang di-refresh Tampilan gambar peta dalam bentuk overview map dan PDF Tampilan gambar peta dengan resolusi yang diingankan Tampilan peta sesuai layer yang dipilih Hasil Uji OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK OK

43 No Kelas Uji Deskripsi Uji Kondisi Awal Skenario Uji 3 Menu Manage Data 4 Menu Query 5 6 Menu Location Map Menu About Us Menampilkan halaman daftar tabel dalam basis data Menampilkan data pada tabel Meng-edit data pada tabel Menghapus data pada tabel Menambah data pada tabel Mendapatkan informasi sesuai dengan query yang dimasukkan Melihat denah lokasi Menampilkan About Us Halaman Administrator Tampilan informasi tabel pada basis data Form yang berisi data tabel yang akan di-edit Tampilan semua data pada tabel yang dipilih Form pengisian sesuai field basis data yang masih kosong Pilihan orientasi query Pilihan lokasi yang ingin dilihat Halaman menu utama Pilih menu Manage Data Pilih nama tabel Pengguna meng-edit data pada form Pengguna memilih menu delete pada data yang akan didelete Pengguna memasukkan data pada form pengisian Pengguna memilih dan memasukkan query sesuai dengan yang dibutuhkan Pengguna memilih salah satu lokasi yang ingin dilihat denahnya Pilih menu About Us Hasil yang Diharapkan Tampilan informasi tabel pada basis data Tampilan semua data pada tabel yang dipilih Tampilan semua data pada tabel beserta data yang telah di-edit Tampilan semua data pada tabel tanpa data yang telah di-delete Tampilan semua data pada tabel beserta data yang telah ditambahkan Tampilan informasi sesuai dengan query yang dimasukkan Tampilan denah lokasi yang dipilih oleh pengguna Tampilan halaman About Us Hasil Uji OK OK OK OK OK OK OK OK

44 Panduan Pemakaian 1 Halaman Depan GIS-HAP Pada saat system dipanggil untuk pertama kali, maka akan ditampilkan halaman depan GIS- HAP seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Halaman Depan GIS-HAP. Halaman utama pada sistem GIS-HAP ini merupakan halaman Login yang hanya menyediakan fungsi untuk melakukan Login. Dengan kata lain, semua pengguna baik Administrator maupun client yang ingin mengakses setiap menu dalam halaman ini diharuskan untuk melakukan Login terlebih dahulu. Untuk masuk ke dalam halaman Administrator/Client pengguna harus memiliki username dan password yang benar lalu mengklik Login di bagian bawah seperti yang terlihat pada Gambar 9.

45 Gambar 9 Tampilan Login pada Halaman Depan GIS-HAP. Tentunya pengguna tersebut mempunyai hak akses sebagai Administrator/Client. Pengguna yang tidak memiliki hak akses, tidak dapat masuk ke halaman Administrator/Client. Apabila salah memasukkan username ataupun password maka akan muncul tampilan peringatan dari sistem yang dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Tampilan Peringatan pada Halaman Depan GIS-HAP. Lalu apabila pengguna memilih menu dalam halaman utama ini tanpa melakukan Login terlebih dahulu maka akan muncul tampilan peringatan dari sistem yang dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Tampilan Peringatan untuk Melakukan Login pada Halaman Depan GIS-HAP.

46 2 Halaman Menu Administrator dan Client Apabila username dan passsword yang dimasukkan benar maka akan masuk ke dalam halaman Administrator atau halaman Client sesuai dengan hak aksesnya (Gambar 12 dan 13). Gambar 12 Halaman Menu Administrator.

47 Gambar 13 Halaman Menu Client. Setiap menu yang terdapat pada halaman menu Administrator terdapat juga pada halaman menu Client, tetapi perbedaannya tidak semua menu pada kedua jenis halaman tersebut dapat diakses oleh Client. Menu yang tidak dapat diakses oleh pengguna selain Administrator ialah menu Manage Data. Apabila Client memilih menu tersebut, maka akan muncul peringatan dari sistem yang dapat dilihat pada Gambar 14.

48 Gambar 14 Tampilan Peringatan pada Halaman Menu Client. 3 Tampilan Menu Location Map Menu Location Map merupakan menu yang menampilkan denah lokasi yang diinginkan oleh pengguna. Pengguna harus memilih salah satu option yang terdapat dalam menu ini kemudian mengklik OK. Untuk mendapatkan denah lokasi tersebut, pengguna melalui dua proses pemilihan. Proses pemilihan I merupakan pemilihan option berupa kategori denah lokasi yang ingin ditampilkan seperti yang terlihat pada Gambar 15. Gambar 15 Tampilan Proses Pemilihan I pada Menu Location Map Apabila proses pemilihan I sudah dilakukan, maka tampilan berikutnya ialah proses pemilihan II dengan option yang sesuai dengan kategori yang yang telah dipilih sebelumnya. Proses pemilihan II dapat dilihat pada Gambar 16.

49 Gambar 16 Tampilan Proses Pemilihan II pada Menu Location Map. Ketika pengguna mengklik OK setelah melakukan proses pemilihan II, maka hasil yang akan ditampilkan adalah sebuah jendela baru berupa denah lokasi seperti pada Gambar 17. Gambar 17 Tampilan Setelah Melakukan Proses Pemilihan II pada Menu Location Map. 4 Halaman Menu Query Menu Query menyediakan tampilan kepada pengguna baik Administrator maupun Client untuk memasukkan kueri sehingga diperoleh hasil berupa informasi pola aktivitas yang diinginkan oleh pengguna. Untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi, menu Query pada sistem ini dibagi menjadi empat orientasi yaitu time-oriented, person-oriented, activity-oriented, dan location-oriented seperti yang terlihat pada Gambar 18.

50 Gambar 18 Tampilan Option Orientasi Kueri pada Menu Query. Untuk memasukkan kueri, awalnya pengguna harus memilih kategori orientasi yang disediakan tersebut lalu mengklik OK. Setelah itu akan muncul form berikutnya di mana pengguna harus memilih atau memasukkan inputan sesuai dengan ketentuan form tersebut. Apabila form tersebut memberikan instruksi: enter your selection of time, maka pengguna harus memasukkan inputan berupa waktu yang diinginkan ke dalam field yang tersedia seperti yang terlihat pada Gambar 19. Lalu apabila form yang muncul memberikan instruksi: enter your selection of person, maka pengguna harus memasukkan inputan yang diinginkan berupa NRP mahasiswa ke dalam field yang tersedia seperti yang terlihat pada Gambar 20. Sedangkan apabila form yang muncul memberikan instruksi sepert: choose a type, dan sebagainya, maka pengguna harus memilih salah satu option yang tersedia seperti yang terlihat pada Gambar 21. Gambar 19 Tampilan Form Query dengan Inputan Berupa Waktu. Gambar 20 Tampilan Form Query dengan Inputan Berupa NRP Mahasiswa. Gambar 21 Tampilan Form Query dengan Inputan Berupa Option.

51 Salah satu contoh proses memasukkan kueri sampai pengguna memperoleh hasil kueri tersebut dapat dilihat pada Gambar 22. Gambar 22 Contoh Tampilan Proses Memasukkan Query. Apabila pengguna memasukkan kueri yang hasilnya mengandung informasi lokasi, maka akan muncul link See the map of location yang akan memvisualisasikan denah lokasi dari informasi hasil kueri tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 23.

52 Gambar 23 Tampilan Informasi Hasil Kueri yang Mengandung Lokasi. Kemudian jika pengguna mengklik link See the map of location tersebut, maka akan tampil denah semua lokasi yang ada pada tabel informasi hasil kueri dengan highlight berwarna biru dalam framework Pmapper seperti yang terlihat pada Gambar 24.

53 Gambar 24 Tampilan Ketika Mengklik Link See the Map of Location. 5 Halaman Menu Manage Data Halaman Menu Manage Data merupakan halaman yang hanya dapat diakses oleh Administrator. Menu Manage Data digunakan oleh Administrator untuk mengelola basis data pola aktivitas mahasiswa dalam sistem GIS-HAP. Menu ini menyediakan fungsi untuk melihat, menambah, menghapus, dan mengedit data pada tabel dalam sistem. Untuk melihat dan mengelola basis data dalam sistem ini, pengguna pertama kali harus memilih/mengklik salah satu nama tabel yang ingin dimanipulasi datanya. Nama-nama tabel dalam system ini ditampilkan pada saat menu Manage Data mulai diakses. Untuk menambah data pada tabel, pengguna harus memilih salah satu tabel yang datanya akan ditambah kemudian mengklik menu add data. Setelah itu pengguna mengisi field yang sudah disediakan lalu akhiri dengan mengklik Add. Untuk menghapus data pada tabel, pengguna harus mengklik menu delete. Sedangkan untuk mengedit data pada tabel, pengguna harus memilih menu edit pada salah satu data yang akan diedit kemudian mengedit data pada field yang akan diedit lalu diakhiri dengan mengklik Edit. Jika ingin kembali ke halaman utama menu Manage Data, pengguna dapat mengklik menu back to table menu, maka tampilan akan kembali ke daftar tabel pada basis data. Salah satu contoh dari fungsi-fungsi pada menu Manage Data dapat dilihat pada Gambar 25, 26, 27, dan 28.

54 Gambar 25 Tampilan Awal Menu Manage Data Gambar 26 Tampilan Record dari Tabel yang Dipilih pada Tampilan Utama Menu Manage Data.

55 Gambar 27 Tampilan Fungsi untuk Menambah Data Tabel pada Basis Data. Gambar 28 Tampilan Fungsi untuk Mengedit Data Tabel pada Basis Data. Pada saat data dalam tabel ditampilkan, system ini menggunakan paging setiap menampilkan 15 record. Untuk melihat record data selanjutnya, pengguna dapat mengklik nomor paging yang diinginkan atau dapat mengklik link next (halaman selanjutnya) atau prev (halaman sebelumnya) seperti yang terlihat pada Gambar 29.

56 Gambar 29 Tampilan Fungsi Paging Data pada Tabel dalam Basis Data. 6 Halaman About Us Halaman About Us dapat diakses oleh pengguna baik Adminstrator maupun Client dengan mengklik menu About Us pada navigation bar. Halaman ini menampilkan informasi tentang GIS- HAP serta pengembang sistem GIS-HAP.

METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 4 Diagram Extended Entity Relationship untuk Activity Pattern (Wang dan Cheng 2000).

METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 4 Diagram Extended Entity Relationship untuk Activity Pattern (Wang dan Cheng 2000). Gambar 4 Diagram Extended Entity Relationship untuk Activity Pattern (Wang dan Cheng 2000). METODOLOGI PENELITIAN Perubahan posisi objek dari waktu ke waktu dalam dunia nyata atau yang disebut perilaku

Lebih terperinci

Lampiran 1 Entity Relational Diagram GIS-HAP. Lampiran 2 Data Flow Diagram Level 1

Lampiran 1 Entity Relational Diagram GIS-HAP. Lampiran 2 Data Flow Diagram Level 1 LAMPIRAN Lampiran 1 Entity Relational Diagram GIS-HAP Lampiran 2 Data Flow Diagram Level 1 Lampiran 3 Data Flow Diagram Level 2 Proses 4 Lampiran 4 Data Flow Diagram Level 3 Proses 4.1 Lampiran 5 Diagram

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play sehingga ada kemungkinan beberapa komponen

Lebih terperinci

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga LAMPIRAN Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga 20 Lampiran 3 Input Proses Output Id Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses Proses

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna sistem. Perangkat keras yang digunakan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan dengan baik. 5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahapan ini menguji beberapa perangkat

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDISTRIBUSIAN LISTRIK DAN PENENTUAN LOKASI

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah penelitian. Sedangkan penelitian adalah suatu proses dalam menemukan sesuatu, baik

Lebih terperinci

Gambar 3 Proses Evolusi Objek (Sumber : Wang et al 2005).

Gambar 3 Proses Evolusi Objek (Sumber : Wang et al 2005). Gambar 3 Proses Evolusi Objek (Sumber : Wang et al 2005). Gambar 4 Skema Data Relasional untuk Memodelkan Evolusi Entitas (Sumber : Wang et al 2005). METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan dalam pembuatan sistem

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis Company LOGO Sistem Informasi Geografis ibi Basis data spasial yaitu: sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi tetap maupun tidak tetap

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem Sistem Informasi Geografi Denah Asrama TPB IPB adalah suatu sistem informasi geografi berbasis web yang digunakan untuk memetakan posisi denah,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PERSEBARAN PEMUKIMAN KUMUH DI KOTAMADYA JAKARTA PUSAT

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PERSEBARAN PEMUKIMAN KUMUH DI KOTAMADYA JAKARTA PUSAT ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PERSEBARAN PEMUKIMAN KUMUH DI KOTAMADYA JAKARTA PUSAT SKRIPSI Oleh Benidicto Ady Prasetya 0900807646 Sigit Pramono 0900817136 Adhityo Priasmoro 0900823542

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 Riyan Nusyirwan [1.01.03.019] fastrow88@gmail.com Pembimbing I : Nana Juhana, M.T Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya

BAB III PEMBAHASAN. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang beralamat di jalan Sukarno-Hatta Nomor 576 telp. (022) 7562049 Bandung. Adapun

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung

Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 213 Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung 1 Eko Priyanto, 2

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arif Basofi 2, Nana Ramadijanti 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Analisis permasalahan sistem yang ada adalah dimana proses dalam perorganisasian data pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering tidak diketahui dimana letaknya oleh para pemilik apotik dan rumah sakit. Mereka lebih cenderung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Titik Lokasi Pengisian Angin Nitrogen Di Kota Medan Menggunakan Metode Haversine

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi radio dan stasiun TV di Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA AKTIVITAS PENJUALAN DAN PEMBELIAN BERBASIS

Lebih terperinci

Lampiran 1 Karakteristik Pengguna SIG Denah Asrama Putri TPB

Lampiran 1 Karakteristik Pengguna SIG Denah Asrama Putri TPB LAMPIRAN 13 Lampiran 1 Karakteristik Pengguna SIG Denah Asrama Putri TPB Pengguna Hak Akses Tingkat Keterampilan Pengguna Umum Melihat tampilan Dapat utama SIG Denah menggunakan Asrama Putri komputer Melihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G64103020 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arna Fariza 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Berdasarkan Identifikasi dan Kebutuhan Pengguna Informasi Pasut

BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Berdasarkan Identifikasi dan Kebutuhan Pengguna Informasi Pasut BAB 4 ANALISIS Pada bab ini akan dilakukan evaluasi dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu analisis berdasarkan identifikasi dan kebutuhan pengguna, analisis terhadap basis data serta analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Nama : Edi Susanto NIM : Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik. Oleh :

SKRIPSI. Nama : Edi Susanto NIM : Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik. Oleh : SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN KUDUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI BERBASIS WEB Oleh : Nama : Edi Susanto NIM : 2008 53 206 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisis dan tahap perancangan terhadap aplikasi berbasis web menggunakan framework codeigniter, tahapan selanjutnya adalah implementasi

Lebih terperinci

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server.

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server. LAMPIRAN Lampiran Karakteristik Pengguna SIRIPB Pengguna Hak Akses Tingkat Keterampilan Pengguna Umum Melihat Tampilan utama SIRIPB. Melihat menumenu yang disediakan SIRIPB kecuali menu Administrator.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMETAAN LOKASI LAYANAN KESEHATAN KAUPATEN KUDUS

SISTEM INFORMASI PEMETAAN LOKASI LAYANAN KESEHATAN KAUPATEN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMETAAN LOKASI LAYANAN KESEHATAN KAUPATEN KUDUS HERY SETYAWAN NIM. 201253010 DOSEN PEMBIMBING Arif Setiawan, S.Kom, M.Cs Muhammad Arifin, S.Kom, M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

«Pengenalan Database Temporal:

«Pengenalan Database Temporal: «Pengenalan Database Temporal: Database temporal merupakan database non-relational yang terintegrasi dengan aspek waktu, misalnya model data temporal dan versi temporal dari bahasa query terstruktur. Lebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KONDISI KESEHATAN TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KONDISI KESEHATAN TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KONDISI KESEHATAN TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI SKRIPSI Oleh Hardi Octivanus 0900816322 Arif Suprihartanto

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2010 hingga bulan Maret 2011 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Usulan Prosedur yang Baru Pada saat ini proses mendapatkan lokasi investasi di Kotamadya Jakarta Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan saat ini belum tersedia adanya informasi untuk lokasi Bimbel BT/BS yang ada di kota Medan, dimana informasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

L A P O R A N S K R I P S I SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB

L A P O R A N S K R I P S I SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB L A P O R A N S K R I P S I SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB YULFITA FATMIYATI NIM. 201253086 DOSEN PEMBIMBING Arif Setiawan, S.Kom, M.Cs Putri

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi geografis ( SIG ), hingga saat ini, merupakan sistem yang sangat menarik. Sistem ini cenderung selalu dibuat untuk interaktif ini dapat mengintegrasikan

Lebih terperinci

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei 2008... 120 Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni 2009. 121 Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei 2008... 120 Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni 2009. 121 Gambar 4.49 Peta wilayah dampak DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambaran SIG... 7 Gambar 2.2 Data pada SIG... 9 Gambar 2.3 Contoh data raster citra satelit... 9 Gambar 2.4 Point pada model data vektor... 10 Gambar 2.5 Contoh data geospasial...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Jalur Rute dan Pencarian Lokasi Fitness di Medan dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA UD. SRI REJEKI SKRIPSI. Oleh

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA UD. SRI REJEKI SKRIPSI. Oleh ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA UD. SRI REJEKI SKRIPSI Oleh SHERLY 1000875111 HARIYONO 1000890195 MARTHIAS 1000890440 KELAS / KELOMPOK : 07 PJT / 04

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN JASA KREDIT KENDARAAN BERMOTOR PADA PT.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam memberikan informasi tentang lokasi Bengkel Resmi Honda pada CV. Indako Trading Co masih

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB

BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB BAB 3 IMPLEMENTASI VISUALISASI INFORMASI PASUT BERBASIS WEB Pada bab ini akan diuraikan tahapan yang dilakukan dalam implementasi visualisasi informasi pasut berbasis web, yang terdiri dari: a. Identifikasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGENAI PERSEBARAN HABITAT SATWA YANG DILINDUNGI DI PULAU SUMATERA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGENAI PERSEBARAN HABITAT SATWA YANG DILINDUNGI DI PULAU SUMATERA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGENAI PERSEBARAN HABITAT SATWA YANG

Lebih terperinci

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL Nama : DODY ARFIANSYAH 3506 100 046 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo S., DEA. DESS. Pendahuluan Latar Belakang GIS & WEBSIG

Lebih terperinci

Integrasi dan Perancangan Antarmuka B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Sistem Lunak Pengembangan Aplikasi Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Integrasi dan Perancangan Antarmuka B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Sistem Lunak Pengembangan Aplikasi Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 7 Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Data yang telah ada diintegrasikan sehingga dapat ditampilkan melalui sistem. Integrasi tersebut dilakukan dengan membuat suatu mapfile yang berfungsi menyimpan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia membutuhkan waktu untuk mencapai suatu tujuan. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang ditempuh. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Pada Sistem Informasi Geografis Penentuan Jumlah Penduduk Yang Kurang Mampu Pada Kecamatan Medan Labuhan Berbasis Web ini terdapat beberapa tampilan hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah 9.607.787 jiwa. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. TampilanHasil Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung bioskop di Medan adalah sebagai berikut: IV.1.1. Tampilan Menu User IV.1.1.1.Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 65 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Laundri Di Kota Binjai Menggunakan Metode Haversine Formula Berbasis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Persyaratan minimum perangkat keras agar nantinya dapat bekerja optimal adalah : a.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Sistem informasi penentuan letak BTS menyajikan informasi dalam bentuk data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang merupakan sajian

Lebih terperinci

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG Pembimbing : Arif Basofi, S. Kom Arna Fariza, S.Kom, M. Kom Oleh : Yulius Hadi Nugraha 7406.030.060 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Lalu lintas jalan merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dalam pembangunan suatu daerah. yang rusak dapat menganggu para

Lebih terperinci

Metode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem

Metode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas bagaimana langkah-langkah yang dikerjakan untuk perancangan yang diterapkan dalam penelitian ini. Langkah-langkah tersebut

Lebih terperinci

SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LOKASI ATM BNI DI YOGYAKARTA BERBASIS ANDROID

SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LOKASI ATM BNI DI YOGYAKARTA BERBASIS ANDROID SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LOKASI ATM BNI DI YOGYAKARTA BERBASIS ANDROID AZARIA ADDYAVI Nomor Mahasiswa : 135410282 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas implementasi dari perancangan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bintan yang meliputi batasan implementasi, tampilan antarmuka, menu

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2, Dian Safitri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl.

Lebih terperinci