BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Kehamilan 1.1 Definisi Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40) ( Adriaans, 2008). 1.2 Proses Kehamilan Fertilisasi ovum manusia oleh sebuah spermatozoa terjadi di Tuba Falopii dalam waktu singkat (beberapa menit hingga beberapa jam) setelah ovulasi. Enam hari setelah fertilisasi, blastokista mulai menanamkan diri di dalam endometrium uterus dan kehamilan telah dimulai. Produksi hcg pada blastokista dimulai sangat dini, bahkan mendahului nidasi. Setelah implantasi, kadar hcg dalam plasma dan urin ibu meninggi sangat cepat. Produksi hcg oleh trofoblas janin sangat penting. Hal ini dikarenakan kerja hcg pada ovarium untuk mencegah involusi korpus luteum, yang berfungsi

2 sebagai tempat pembentukan progesteron yang utama pada kehamilan 6-8 minggu pertama. Dengan uji radio imunoassai, hormon kehamilan tersebut dapat ditemukan 8 hingga 9 minggu setelah ovulasi. Kadar hcg dalam darah dan urin meningkat dari hari terjadinya implantasi sampai usia kehamilan hari (Cunningham, Donald, Gant., 1995). Selama kehamilan terjadi perubahan pada sistem gastrointestinal ibu hamil. Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah. Selain itu sekresi saliva menjadi lebih asam, lebih banyak dan asam lambung menurun. Dapat terjadi penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus. Ini mungkin akibat jumlah progesteron tinggi selama kehamilan, menurunnya kadar motalin yang merupakan suatu peptida yang diketahui mempunyai efek terhadap perangsangan otot-otot halus. Perbesaran uterus menekan diafragma, lambung dan intestine. Menurunnya gerakan peristaltik tidak hanya menyebabkan mual tetapi juga konstipasi. Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal kehamilan dan kembali pada masa akhir kehamilan. Perubahan gastrointestinal lainnya adalah pirosis. Pirosis mungkin disebabkan refluks asam esofagus bagian bawah, selain itu posisi lambung yang berubah mungkin ikut menyumbang terjadinya pirosis. Tonus esofagus dan lambung berubah selama kehamilan, dengan tekanan intraesofagus menjadi lebih

3 rendah dan tekanan lambung menjadi lebih tinggi, maka akan memicu terjadinya refluks esofageal (Cunningham, Donald, Gant., 1995) 1.3 Mual dan Muntah selama Kehamilan Mual dan muntah selama kehamilan biasa terjadi di pagi hari ataupun kapan saja. Tanda biasa muncul segera setelah implantasi dan bersamaan saat produksi hcg mencapai puncaknya, diduga bahwa hormon plasenta inilah yang memicu mual dan muntah dengan bekerja pada chemoreseptor trigger zone pada pusat muntah (Sherwood, 2001). Mual merupakan suatu rasa yang tidak menyenangkan yang biasanya menyebar ke bagian belakang tenggorokan, epigastrium atau keduanya dan memuncak pada muntah. Rasa mual sering disertai dengan gejala vasomotor perangsangan otonom seperti saliva yang meningkat, berkeringat, pingsan, vertigo, takikardia (Sodeman, 1995). Muntah diartikan sebagai pengeluaran secara paksa isi lambung dan usus melalui mulut. Sebelum muntah terjadi takipnea, salivasi yang banyak, dilatasi pupil, berkeringat, pucat dan denyut jantung yang cepat sebagai tanda perangsangan otonom yang menyebar luas (Sodeman, 1995). Sebagian besar wanita hamil mengalami mual dan muntah pada berbagai tingkatan yang berbeda dan dapat terjadi setiap saat, terutama pagi hari. Keadaan ini biasanya akan berakhir pada minggu ke 16 (bulan ke 4) pada kehamilan, meskipun pada beberapa kasus keadaan ini dapat berlangsung lebih lama. Sebagian besar wanita mengalami mual dan muntah dalam derajat yang ringan.

4 Pada mual muntah derajat sedang wanita merasa aktivitasnya terganggu karena kondisi mual dan muntah ini. Setengah dari wanita yang bekerja merasa pekerjaannya terganggu karena kondisi ini dan 25% wanita membutuhkan waktu untuk tidak bekerja (Golberg, 2006). Satu dari dua puluh wanita mengalami penurunan berat badan, dehidrasi dan gangguan elektrolit. Mual muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, gangguan metabolik dan defisiensi gizi yang dikenal sebagai hiperemesis gravidarum (Coad & Dunstall, 2001). Hiperemesis gravidarum merupakan muntah persisten dan parah. Tanpa pengobatan hiperemesis akan menyebabkan banyak komplikasi, diantaranya kegagalan hati dan kegagalan ginjal. 1.4 Penyebab Mual dan Muntah Terdapat beberapa teori mengenai penyebab mual dan muntah pada kehamilan. hcg serum memuncak pada trimester ketiga, tetapi hubungan antara mual muntah dan sekresi hcg belum dapat dipastikan. Selain itu efek progestron pada tonus otot polos lambung, terutama efek pada motilitas saluran gastrointestinal bagian atas, kepatenan sfingter esofagus bagian bawah. Selain itu, perlambatan pengosongan lambung mengisyaratkan kemungkinan peran hormon steroid (Coad & Dunstall, 2001). Dalam Sherwood (2008), muntah secara umum disebabkan oleh motilitas lambung yang abnormal, muntah tidak ditimbulkan oleh peristaltis terbalik (reverse peristaltis). Gaya yang mendorong keluar isi lambung,

5 datang dari kontraksi otot pernafasan yaitu diafragma (otot inspirasi utama) dan otot abdomen (otot ekspirasi aktif). Hal ini sesuai pendapat Lacasse et al, 2009, bahwa etiologi mual dan muntah selama kehamilan sering kali sulit dimengerti tetapi mual dan muntah selama kehamilan ini dapat dipertimbangkan sebagai akibat dari masalah multifaktor. Beberapa teori yang diusulkan terkait dengan mual dan muntah ini adalah hormonal, sistem vestibular, sistem gastrointestinal, psikologi, hyperolfaction, genetik dan faktor lainya. Selain karena proses kehamilan, mual dan muntah juga sering kali menyertai penyakit lain, diantaranya yaitu gastritis akut, penyebab sentral, penyakit yang berhubungan dengan lambung, akibat obat-obatan maupun pengobatan medis, dan obstruksi saluran cerna (Wedro, 2009). Mual mungkin disebabkan oleh penyakit lambung atau pankreas, obstruksi pilorus dan usus, gangguan emosi, perangsangan visual, penciuman ataupun pengecapan yang tidak menyenangkan, kelainan biokimia yang berkaitan dengan gangguan metabolik ataupun rasa nyeri yang hebat (Sodeman, 1995). Mual dan muntah merupakan gejala dan tanda yang sering menyertai gangguan gastrointestinal, demikian juga dengan penyakit-penyakit lain. Mual dan muntah dapat dianggap sebagai suatu fenomena yang terjadi dalam tiga stadium yaitu mual, retching (sebelum muntah) dan muntah. Stadium pertama, mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrium sering menyebabkan muntah. Terdapat berbagai aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual seperti

6 meningkatnya saliva, menurunnya tonus lambung dan peristaltik. Peningkatan tonus duodenum dan jejenum menyebabkan terjadinya refluks isi duodenum ke lambung. Namun demikian, tidak terdapat bukti yang menyatakan bahwa hal ini menyebabkan mual, gejala dan tanda mual. Stadium kedua, retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah, sering kali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan pernafasan spasmodik melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma. Kontraksi otot abdomen saat ekspirasi mengendalikan gerakan inspirasi. Pilorus dan antrum distal berkontraksi saat fundus relaksasi. Stadium ketiga, muntah merupakan suatu refleks yang menyebabkan dorongan ekspirasi isi lambung/usus atau keduanya ke mulut. Pusat muntah menerima masukan dari korteks serebral, organ vestibular, daerah pemicu kemoreseptor (Chemoreceptor Trigger Zone, CTZ) dan serabut aferen termasuk dari sistem gastrointestinal. Muntah terjadi akibat perangsangan pada pusat muntah yang terletak di daerah postrema medula oblongata di dasar ventrikel ke empat. Muntah dapat dirangsang melalui jalur saraf aferen oleh rangsangan nervus vagus dan simpatis atau oleh rangsangan emetik yang menimbulkan muntah dengan aktivasi chemoreceptor trigger zone. Jalur eferen menerima sinyal yang menyebabkan terjadinya gerakan ekspulsif otot abdomen, gastrointestinal dan pernafasan yang terkoordinasi dengan epifenomena emetik yang menyertai. Pusat muntah secara anatomis berada di dekat pusat salivasi dan pernafasan sehingga pada waktu muntah sering terjadi hipersalivasi dan gerakan pernafasan (Price & Wilson, 2005).

7 Kolcaba dan Steiner dalam Tiran (2008) menyatakan bahwa kenyamanan optimal dalam kehamilan bukan hanya kenyamanan fisik, tetapi juga kenyamanan psiko-emosional dan spiritual. Kolcaba dan Wilson dalam Tiran (2008) mengemukakan bahwa terdapat empat elemen kenyamanan, yaitu elemen fisik (fisiologis), psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Adapun model kenyamanan ini telah diadaptasikan dan dijadikan sebagai pendekatan holistik terhadap penyebab, faktor predisposisi dan pemburuk mual dan muntah dalam kehamilan. Mual dan muntah dalam kehamilan merupakan sebuah gejala fisiologis karena terjadinya berbagai perubahan di dalam tubuh wanita yang hamil. Mual dan muntah semasa kehamilan ini bisa disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin, efek aparatus vestibular, adaptasi saluran gastrointestinal, infeksi Helicobacter pylori. Masalah psikologis dapat mempredisposisi beberapa wanita untuk mengalami mual dan muntah dalam kehamilan, atau memperburuk gejala yang sudah ada ataupun mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala yang normal. Kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, beban pekerjaan akan menyebabkan penderitaan batin dan konflik (Tiran, 2008). Perasaan bersalah, marah, ketakutan dan cemas dapat menambah gejala fisik. Kurang pengetahuan, informasi dan komunikasi yang buruk antara wanita dan pemberi asuhannya turut mempengaruhi persepsi wanita tentang keparahan gejala ( Iatrakis et al., 1988 dalam Tiran, 2008).

8 Masalah sosiokultural turut ambil bagian dalam mencetuskan terjadinya mual dan muntah. Adanya isu finansial /okupasional dan harapan sosial menuntut wanita untuk bekerja. Banyak pasangan memerlukan dua sumber penghasilan untuk memberikan standar kehidupan yang dapat diterima. Kecemasan terhadap situasi keuangan dapat menimbulkan kekhawatiran tambahan yang membuat wanita merasa tidak sehat. Wanita sering terpapar dengan bau/aroma, zat kimia di lingkungan sekitar mereka yang dapat menambah rasa mual mereka dan menyebabkan muntah. Perjalanan ke tempat kerja membuat mereka bertemu banyak orang dan dikelilingi oleh berbagai macam bau sehingga dapat mempengaruhi keparahan mualnya (Tiran, 2008). Kemampuan koping wanita yang mengalami mual dan muntah selama kehamilan sangat beragam yang akan dipengaruhi oleh kepribadian dan sikapnya terhadap penyakit, komitmen keluarga, pekerjaan, kesehatan umum dan ketersediaan mekanisme pendukung. Seorang ibu dapat mengalami gejala yang berat, meskipun hanya muntah dua sampai tiga kali. Persepsi ibu mengenai keparahan gejala merupakan hal yang penting (Tiran, 2008). 1.5 Pengukuran Mual dan Muntah Banyak instrumen yang tersedia dan telah digunakan untuk mengukur berbagai aspek dari mual, tetapi semuanya itu belum cukup valid dan memiliki standar. Frekuensi, intensitas dan durasi mual adalah karakteristik yang paling penting yang biasa diukur dalam percobaan klinis (Favero et all, 1992).

9 Pengukuran frekuensi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, berdasarkan jawaban ya/ tidak untuk pertanyaan spesifik dari pasien yang berkaitan dengan munculnya mual atau bisa berdasarkan 4 atau lebih skala poin. Durasi mual merupakan fenomena intermitten sehingga dalam pengkajiannya dapat mengalami kesulitan dan membutuhkan evaluasi yang sering. Responden diberikan pertanyaan seperi berapa menit mereka mengalami mual selama periode waktu sebelumnya. Sedangkan intensitas merupakan seringnya dimensi mual. Dua tipe skala yang biasa digunakan adalah analogue scales dan descriptive ordinal scales (DS) (Favero et al, 1992). Berikut merupakan visual analog scale, merupakan skala sederhana untuk mengukur keparahan mual dan muntah (Tiran, 2008) Penanganan Mual dan Muntah dengan Teknik Akupresur Mual dan muntah pada kehamilan biasanya diterapi secara konservatif dengan istirahat dan pemberian keyakinan serta nasehat untuk mengkonsumsi makanan yang kaya karbohidrat, mudah dicerna dan rendah lemak dengan jumlah yang sedikit tetapi sering. Daging dan bau yang keras dapat memperparah mual dan muntah (Coad & Dunstall, 2001). Mual di trimester pertama kehamilan tidak memerlukan terapi obat. Pada situasi yang jarang terjadi jika muntah bersifat berat, suatu antihistamin misal prometazin atau fenotiazin mungkin dibutuhkan. Jika gejala tidak teratasi dalam

10 24-48 jam, minta opini dari dokter spesialis (Tiran, 2008). Terapai nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah pada kehamilan adalah melalui perubahan pada diet, pengobatan herbal, aromaterapi, akupresur, refleksologi, osteopati, homeopati dan hipnoterapi. Menurut Sukanta (2008), pijat akupuntur atau akupresur adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupuntur atau bisa juga disebut akupuntur tanpa jarum. Teori akupuntur menjadi dasar praktek akupresur. Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktek, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum. Pemijatan dilakukan pada titik akupuntur dibagian tertentu tubuh untuk menghilangkan keluhan atau penyakit yang diderita. 2. Konsep Akupresur 2.1 Tujuan Akupresur Pemijatan ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan yang ada di dalam tubuh, dengan memberikan rangsangan agar aliran energi kehidupan dapat mengalir dengan lancar (DEPKES, 1996). 2.2 Manfaat Akupresur Dalam Sukanta (2001) dikatakan bahwa akupresur bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, rehabilitasi dan promotif.

11 2.3 Teori Dasar Akupresur Adapun teori yang mendasari tindakan akupresur adalah adalah teori Yin dan Yang. Yin dan Yang merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi, saling bertentangan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam suatu keseimbangan yang dinamis. Terganggunya keseimbangan akan mengakibatkan suatu keadaan yang abnormal. Dalam ilmu akupresur keadaan ini disebut sebagai suatu kelainan yang menyebabkan orang merasa sakit. Tugas pemijat adalah mengembalikan keseimbangan Yin dan Yang tadi (DEPKES, 1996) Cara kerja akupresur maupun akupuntur pada titik saluran energi tidak dipahami sepenuhnya. Bagi banyak praktisi pengobatan ortodoks barat, konsep saluran energi ini tampak tidak beralasan meskipun berbagai eksperimen untuk menegaskan keadaan meridian ini telah dilakukan. Zhang et al (1982) dalam Tiran (2008) menganalisis 324 titik akupuntur dan menemukan bahwa 304 sesuai dengan nervus superfisialis, 155 sesuai dengan nervus kutaneus profunda dan 137 titik disuplai oleh nervus superfisialis dan nervus kutaneus. Litscher et al., 2002 dalam Tiran (2008) melakukan studi silang acak yang dikendalikan plasebo untuk menunjukkan perbedaan secara statistik antara perfusi kulit di ujung jari setelah akupuntur di titik Neiguan (Perikardium 6) dan titik plasebo (kosong) dengan menggunakan pencitraan perfusi Doppler laser.

12 2.4 Akupresur Untuk Mual dan Muntah Titik perikardium 6 (Nei Guan) Nei berarti medial sedangkan Guan berarti (pass) melewati. Titik ini merupakan lokasi yang penting pada bagian lengan bawah. Stimulasi titik perikardium ini dilakukan pada posisi telapak tangan menghadap ke atas. Titik ini berada pada garis tengah lengan bawah, dua ibu jari menuju siku dari lipatan pergelangan tangan (Albana, 2009). Titik perikardium 6 berda pada 2 inchi China (5 cm) dari distal lipatan pergelangan tangan, antara tendon flexi karpi radialis dan palmaris longus (Dundee, 1990). Akupresur berbeda dari akupuntur karena pada akupresur dilakukan penekanan secara konstan pada akunpuntur point dan tidak menusuk kulit. Akupresur point disebut juga potent point yang terdapat pada kulit (Hickman, Bell, Preston., 2005 ). Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) definisi akupuntur secara luas adalah stimulasi point tertentu pada tubuh (akupuntur poit) menggunakan jarum, moksibusi, elektris, laser ataupun akupresur untuk tujuan terapeutik (Shang, 2007). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan akupresur merupakan bagian dari akupuntur sehingga prinsip kerja akupresur dan akupuntur adalah sama. Titik Neiguan (titik pericardium 6) digunakan dalam akupuntur untuk mencegah mual dan muntah yang berlokasi diantara tendon yaitu flexor carpi radialis dan otot palmaris longus, kira-kira 3 jari diatas lipatan tangan. Akupuntur dengan jarum, akupresur maupun akustimulasi bisa digunakan untuk menstimulasi titik pericardium 6 ini. Efek stimulasi titik tersebut belum mampu

13 dipahami sepenuhnya, tetapi stimulasi pada titik tersebut diyakini mampu meningkatkan pelepasan beta-endorphin di hipofise dan ACTH sepanjang chemoreceptor trigger zone (CTZ) menghambat pusat muntah (Tarcin dkk, 1992). Stimulasi pada titik akupuntur mengaktifkan tiga pusat yaitu spinal cord, midbrain dan pituitari untuk melepaskan neurokimia seperti endorphin, serotonin dan norepinehrin yang mampu memblok pesan nyeri. Selain endorphin, stimulasi pada titik akupuntur juga terjadi pelepasan adrenocorticotropin hormone (ACTH) dari pituitari. ACTH menstimulasi adrenal untuk memproduksi kortisol (Pearl, 1999). Dibawah ini adalah teori sterkait mekanisme kerja akupuntur/ akupresur. 1. Teori neurotransmitter. Akupuntur mempengaruhi area otak, menstimulilasi sekresi beta-endorphin dan enkepalin pada otak dan spinal cord. Pelepasan neurotransmitter mempengaruhi sistem imun dan sistem antinoceptive. 2. Teori sistem syaraf otonom. Akupuntur menstimulasi pelepasan norepinephrin, acetylcholine dan beberapa tipe opoid, menormalkan sistem syaraf otonom dan mengurangi nyeri. 3. Teori gate control. Akupuntur mengaktifkan reseptor antinoceptive yang menghambat transmisi sinyal nociceptive pada dorsal horn. 4. Teori vascular-interstisial akupuntur memanipulasi sistem elektris tubuh dengan menciptakan atau meningkatkan transpor sirkuit tertutup pada jaringan. Hal ini memfasilitasi penyembuhan yang diikuti oleh transfer

14 material dan energi elektris diantara jaringan yang normal dan jaringan yang terluka. 5. Teori kimia darah. Akupuntur mempengaruhi konsentrasi trigliserida, kolesterol dan phospholipid dalam darah, oleh karena itu akupuntur bisa menaikkan dan menurunkan komponen darah di perifer, dengan cara demikian akupuntur mengatur tubuh menuju homeostasis (National Institute of Health, 1997).

15 Pemijatan dilakukan dengan cara membuat lingkaran yang lembut pada titik tersebut. Pada awalnya tidak dianjurkan untuk tidak menekan terlalu keras karena bisa menyebabkan muntah menjadi lebih buruk. Bila merasa nyaman, maka tekanan dapat dilakukan lebih keras. Gosokan ini dilakukan selama 30 detik sampai dua menit. Akupresur bekerja dengan cukup cepat, biasanya satu sampai dua menit, bagi penderita yang mengalami gangguan pencernaan (Albana, 2009). Menurut pengobatan tradisional China titik perikardium 6 terhubung dengan internal pathways yang mengalirkan energi melalui tubuh, sehingga stimulasi pada titik ini mampu meningkatkan kesehatan seseorang dengan cara memperlancar aliran energi (chi). Kedokteran modern mulai memahami konsep ini, mereka berpendapat bahwa akupuntur bekerja dengan cara mengubah jalan sinyal sel saraf satu dengan yang lainnya sehingga berpengaruh pada sistem saraf pusat, dan memicu sistem saraf pusat untuk melepaskan suatu zat kimia tertentu ke tubuh (Mortin, 2009). Stimulasi pada median nerve di P6 atau titik akupuntur Nei Guan banyak dilakukan dengan melakukan penekan pada lokasi tersebut (akupresur) telah banyak dipelajari untuk tujuan mengetahui keefektivan stimulasi titik tersebut dalam menurunkan mual dan muntah (Rosen dkk., 2009). Dundee, Sourial, Ghaly, Bell (1988) dalam JRSM (2009), melakukan sebuah studio prospektif yang didesain untuk mengetahui kemanjuran penekanan titik perikardium 6 dalam mencegah mual dan muntah selama kehamilan. Wanita yang mengalami mual dan muntah di awal kehamilan dibagi dalam tiga kelompok, kemudian dicatat

16 keparahan dan frekuensi mual dan muntah yang terjadi selama 4 hari secara berurutan mendapat penekanan pada titik perikardium 6. Penekanan dilakukan pada titik dekat siku kanan dan tanpa pengobatan apapun. Terjadi pengurangan mual dan muntah pada kelompok intervensi maupun kelompok plasebo ketika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ketika data diproses, hanya kelompok dengan penekanan titik perikardium 6 yang menunjukkan penurunan mual dan muntah secara signifikan. Tidak ada efek samping yang terjadi pada kelompok lain. Penekanan pada titik perikardium 6 tampaknya memiliki efek terapeutik yang spesifik. Studi lain yang dilakukan oleh Shin, Seong, Soe (2007) dalam BMJ (2009), pada wanita hamil yang dirawat di rumah sakit baik mengalami mual dan muntah yang berat maupun ringan, wanita hamil melakukan akupresur pada pada titik perikardium 6 kemudian dibandingkan dengan wanita hamil lain yang tidak melakukan tindakan akupresur. Wanita dalam studi ini melakukan akupresur pada titik perikardium 6, tiga kali dalam sehari selama 10 menit. Hasilnya menunjukkan bahwa akupresur dapat menurunkan keparahan mual dan muntah. Di luar negeri misalnya di kota London, telah tersedia gelang tangan sea sickness yang menggunakan prinsip akupresur/akupuntur, khususnya pada titik akupuntur perikardium 6 di pergelangan tangan bagian dalam. Gelang ini dapat dibeli di toko farmasi atau toko makanan sehat. Toko-toko tersebut juga menyediakan magnet akupresur kecil, dilekatkan pada pergelangan tangan dengan menggunakan plester, meski gulungan ini lebih mahal dibanding gelang, biasanya lebih efektif (Tiran, 2007).

17 Menurut Shin, Seong, Soe (2007, dalam BMJ, 2009) bahwa akupunturis meyakini bahwa perangsangan pada titik perikardium 6 ini sangat berguna uuntuk mencegah semua jenis mual dan muntah, termasuk mual dan muntah selama kehamilan dan mual dan muntah dalam perjalanan. Manset yang bisa diletakkan pada pergelangan tangan seperti sea band biasanya digunakan untuk mencegah mual dan muntah selama perjalanan. 2.5 Syarat Tindakan Akupresur Adapun beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan akupresur antara lain : Persiapan responden : 1. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam posisi yang nyaman 2. Pasien dalam keadaan rileks, tidak emosional (marah, takut, terlalu gembira, atau sedih), terlalu lapar atau terlalu kenyang. Persiapan akupresuris : 1. Sebelum memijat tangan dicuci bersih, kuku jari tidak boleh panjang dan tajam 2. Pemijat dalam keadaan bebas bergerak dengan posisi yang nyaman sehingga bisa melakukan pemijatan dengan bebas dan tepat. 3. Menggunakan alat bantu pijat tidak tajam, tidak menyakitkan dan bersih dalam hal ini peneliti melakukan pemijatan dengan menggunakan ibu jari 4. Tidak memijat daerah luka atau bengkak Persiapan lingkungan : 1. Ruangan tempat pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai sirkulasi yang baik 2. Pemijatan dilakukan di tempat yang bersih

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian dan analisa hasil penelitian maka dilakukan pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. Pembahasan di fokuskan untuk menjawab permasalahan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merasa syok dan menyangkal. Adapun tanda dan gejala dari kehamilan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. merasa syok dan menyangkal. Adapun tanda dan gejala dari kehamilan adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang menimbulkan banyak perubahan, baik fisik, emosi, dan peran. Sebagian besar wanita merasakan kegembiraan tertentu setelah dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah

BAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita dan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena

Lebih terperinci

MUNTAH (Emesis) Gambar: Pusat muntah di batang otak (courtesy: Guyton

MUNTAH (Emesis) Gambar: Pusat muntah di batang otak (courtesy: Guyton MUNTAH (Emesis) Muntah difenisikan sebagai keluarnya isi lambung sampai ke mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan gejala yang umum dari gangguan fungsional saluran cerna, keduanya berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan banyak negara di dunia dan termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker menjadi penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Prawirohardjo, 2002:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari atau pengetahuan biasa (ordinary knowledge) umumnya dipahami sebagai segala sesuatu yang diketahui langsung

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb Dengan Hormat, Nama Saya adalah Ardina Elvira, sedang menjalani pendidikan di program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri 1. Definisi Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti ditingkatkan melalui sikap respontif dan efektif dalam melakukan suatu tindakan untuk memberi kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang kompleks. Selama masa kehamilan kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah mual dan muntah (Tiran, 2007).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sistemik (Smeltzer et al, 2008). Leukimia Limfoblastik Akut (LLA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sistemik (Smeltzer et al, 2008). Leukimia Limfoblastik Akut (LLA) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) 2.1.1 Definisi Leukimia Limfoblastik Akut (LLA) Leukimia Limfoblastik Akut (LLA) adalah proliferasi maligna/ganas limfoblast dalam sumsum tulang

Lebih terperinci

1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan lainnya.

1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan lainnya. Pembahasan Akupresur a. Pengertian Akupresur merupakan terapi menggunakan pijatan dengan jari tangan, akupresur dilakukan dengan cara memberikan rangsangan penekanan oleh ujung-ujung jari tangan pada titik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kompres 1. Kompres hangat Adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan kantung berisi air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ansietas 2.1.1. Definisi Kecemasan atau ansietas adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu bagian dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mandapatkan perhartian yang

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan fertilisasi hasil implantasi dari penyatuan spermatozoa dan ovum (Prawirohardjo, 2008). Masa kehamilan membutuhkan perawatan khusus, agar

Lebih terperinci

Akupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain

Akupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain Akupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain Apa Akupunktur? Akupunktur merupakan praktek penyembuhan kuno obat tradisional Cina di mana jarum tipis ditempatkan pada titik-titik tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecemasan 2.1.1 Definisi Kecemasan adalah sinyal peringatan; memperingatkan akan adanya bahaya yang akan terjadi dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi

Lebih terperinci

Faizatul Ummah ABSTRAK

Faizatul Ummah ABSTRAK KETIDAKNYAMANAN PADA SISTEM PENCERNAAN IBU HAMIL BERDASARKAN TRIMESTER KEHAMILAN DI BPM Hj. SITI ISTRI MURTININGSIH DESA BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Faizatul Ummah ABSTRAK Selama masa hamil,

Lebih terperinci

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2 (dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua aktifitas sel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu yang mempengaruhi angka kesakitan dan kematian ibu dan juga bayi baru lahir, karena dengan dilakukannya

Lebih terperinci

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS Perubahan yg normal karena kehamilan Uterus Peningkatan dramatis dalam ukuran dan berat Kontraksi braxton hicks, dimulai pada akhir trimester I. Kontraksi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Dismenorea Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Setelah Diberi Terapi Musik Klasik Mozart Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat dismenorea sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai dari janin sampai dewasa. Proses perkembangan antara individu satu dengan yang lainya tidak sama

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular.

BAB 1 PENDAHULUAN. abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker adalah suatu proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular. Sel abnormal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi A. Pengertian Menstruasi Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut

Lebih terperinci

PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN

PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN FUNGSI PRIMER SALURAN PENCERNAAN Menyediakan suplay terus menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi, tetapi sebelum zat-zat ini diperoleh, makanan

Lebih terperinci

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda Nyeri di Sekitar Dada Charles mengungkapkan bahwa salah satu gejala utama dari adanya risiko serangan jantung adalah adanya rasa nyeri di sekitar dada. Tak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Siklus Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2005), sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi (Prawirohardjo,2008 dalam Kumalasari, 2015).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nidasi atau implantasi ( Prawirohardjo, 2009:213).

BAB I PENDAHULUAN. dengan nidasi atau implantasi ( Prawirohardjo, 2009:213). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekologi International adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori 1. Kecemasan Situasi yang mengancam atau yang dapat menimbulkan stres dapat menimbulkan kecemasan pada diri individu. Atkinson, dkk (1999, p.212) menjelaskan kecemasan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa wanita masa menstruasi merupakan masa-masa yang sangat menyiksa. Itu terjadi akibat adanya gangguan-gangguan pada siklus menstruasi. Gangguan menstruasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan atau keadaan khawatir dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menstimulasi pengeluaran CRH (Corticotropin Realising Hormone) yang

BAB I PENDAHULUAN. menstimulasi pengeluaran CRH (Corticotropin Realising Hormone) yang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reaksi tubuh terhadap pembedahan dapat merupakan reaksi yang ringan atau berat, lokal, atau menyeluruh. Reaksi yang menyeluruh ini melibatkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN PENELITIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN Putri Wulansari*, Heni Apriyani** *Alumni Poltekkes Tanjungkarang **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang Penyakit gastrointestinal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bedah mulut merupakan salah satu bidang dalam ilmu kedokteran gigi. Dalam bidang kedokteran gigi gejala kecemasan sering ditemukan pada pasien tindakan pencabutan gigi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan seperti rasa penuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk: HIPONATREMIA 1. PENGERTIAN Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalah rendah abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang dapat diterima dalam bentuk makanan oleh tubuh yang kemudian akan dibentuk menjadi glukosa. Karbohidrat yang dicerna

Lebih terperinci

APRILIYANI INDRAWATI J500

APRILIYANI INDRAWATI J500 EFEKTIVITAS RANGSANGAN KOMBINASI TITIK AKUPUNKTUR PC-6 (NEIGUAN) & ST-25 (TIANSHU) DIBANDINGKAN PEMBERIAN ONDANSETRON UNTUK MENCEGAH MUAL DAN MUNTAH PASCA BEDAH ORTOPEDI DENGAN ANESTESI UMUM SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031

Lebih terperinci

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nurudin Santoso.ST.,MT Oleh: Siska Dian Mandasari NIM 1302100036 POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menjadi salah satu penyebab sindrom dispepsia (Anggita, 2012).

BAB V PEMBAHASAN. menjadi salah satu penyebab sindrom dispepsia (Anggita, 2012). BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden (51 orang) adalah perempuan. Perempuan lebih mudah merasakan adanya serangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri

Lebih terperinci

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN 1. Perubahan Fungsi Perubahan Hormonal Perubahan Mekanikal Pembesaran uterus yang menyebabkan tekanan organ, payudara menyebabkan perubahan postur dan posisi tubuh 2. Perubahan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 51 BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang yang dilaksanakan pada 4 April-31

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi dan memiliki peluang untuk terjadi pada semua ibu hamil. Komplikasikomplikasi ini bila dapat dideteksi

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia semakin meningkat. Hal ini berdampak terhadap adanya pergeseran pola penyakit.

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut Konsep kenyamanan Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut didukung oleh Kolcaba yang mengatakan

Lebih terperinci

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Nama : Retno Jayanti NIM : 09047 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengerjakan no.4 dan akan mengkritisi jawaban kelompok 7 no.2 yang dikerjakan oleh Yuliani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).

Lebih terperinci

Anatomi/organ reproduksi wanita

Anatomi/organ reproduksi wanita Anatomi/organ reproduksi wanita Genitalia luar Genitalia dalam Anatomi payudara Kelainan organ reproduksi wanita Fisiologi alat reproduksi wanita Hubungan ovarium dan gonadotropin hormon Sekresi hormon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi

Lebih terperinci

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g ASUHAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH By. Farida Linda Sari Siregar, M.Kep PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari

Lebih terperinci

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi. Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit

Lebih terperinci

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya? Faktor psikis atau kejiwaan seseorang bisa pula meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu penyakit maag juga bisa disebabkan insfeksi bakteri tertentu, misalnya helicobacter pylori yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Konstipasi Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18 Konstipasi secara umum didefinisikan sebagai gangguan defekasi yang ditandai

Lebih terperinci

Hiperemesis Gravidarum. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Hiperemesis Gravidarum. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Hiperemesis Gravidarum Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan dini hingga usia kehamilan 16 minggu. Pada muntah-muntah yang berat

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu

Lebih terperinci

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

PATOFISIOLOGI ANSIETAS PATOFISIOLOGI ANSIETAS Faktor Predisposisi (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa : 1. Peristiwa traumatik 2. Konflik emosional 3. Konsep diri terganggu 4. Frustasi 5. Gangguan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi,

Lebih terperinci

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita

Lebih terperinci

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan pada umumnya terjadi selama masa kehamilan. Keluhan tersebut umum didapatkan pada kondisi hamil dan merupakan kejadian yang normal. Keluhan tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap wanita akan mengalami proses persalinan. Kodratnya wanita dapat melahirkan secara normal yaitu persalinan melalui vagina atau jalan lahir biasa (Siswosuharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter

BAB I PENDAHULUAN. paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter obstetric

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas SELAMA KEHAMILAN Ada 6 (enam) tanda bahaya dalam masa periode antenatal 1. Perdarahan pervagina 2. Sakit kepala

Lebih terperinci