BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Utami Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pengambilan data penelitian yang dibutuhkan untuk mengetahui bakat siswa-siswi SD Negeri Kelas V se-kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yaitu di setiap sekolah masing-masing, menyesuaikan kriteria yang sesuai untuk tempat perpos-pos tes pemanduan bakat termasuk dilapangan sekitar sekolah. Penelitian dilaksanakan 13 kali pertemuan dengan tempat sekolah yang berbeda-beda yaitu : 1. SD Negeri Punggawan : 8 April SD Negeri Banyuanyar II : 8 April SD Negeri Nayu Barat I : 28 Maret SD Negeri Kadipiro : 1 April SD Negeri Kestalan No.05 : 2 April SD Negeri Ketelan No.12 : 17 Maret SD Negeri Manahan : 5 April SD Negeri Mangkubumen Wetan 63 : 29 Maret SD Negeri Sumber I : 22 Maret SD Negeri Sumber IV : 24 Maret SD Negeri Sumber V : 15 Maret SD Negeri Beskalan : 18 Maret SD Negeri Cemara Dua No.27 : 7 April Waktu Penelitian Penelitian untuk mengetahui bakat siswa-siswi SD Negeri Kelas V se- Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 s/d April
2 Tabel 2: Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian No Rencana Kegiatan 2015 Tahun Persiapan Des Jan Feb Mar Apr Mei a. Observasi 13 b. Identifikasi Masalah 21 c. Penentuan tindakan 25 d. Pengajuan Judul 29 e. Penyusunan Proposal 30 4 f. Pengajuan Izin Penelitian 5 2. Pelaksanaan a. Seminar proposal 12 b. Mengurus perijinan c. Pengumpulan Data Penelitian atau pelaksanaan Penyusunan laporan a. Penulisan Laporan b. Pengetikan skripsi Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, Mohamad Ali. (1982: 120) menyatakan; Metode atau Desain Deskriptif yaitu Penelitian yang berusaha untuk berupaya pemecahan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkahlangkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis/pengolahan data membuat kesimpulan dan laporan; Penelitian diskriptif bertujuan untuk penggambaran tentang sesuatu keadaan secara obyektif dalam suatu diskripsi situasi. Dalam hal ini mendiskripsikan hasil Penelusuran Bakat Olahraga Siswa- Siswi SD Negeri Pelajaran 2015/2016. Kelas V se-kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun
3 33 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populaasi dalam penelitian ini adalah Siswa-Siswi SD Negeri Kelas V Se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak 52 SD Negeri. 2. Sampel Penelitian Sampel yang digunakan untuk siswa-siswi SD Negeri kelas V Kec.Banjarsari Kota Surakarta yaitu SD Negeri Punggawan, SD Negeri Banyuanyar II, SD Negeri Nayu Barat I, SD Negeri Kadipiro, SD Negeri Kestalan No.05, SD Negeri Ketelan No.12, SD Negeri Manahan, SD Negeri Mangkubumen Wetan 63, SD Negeri Sumber I, SD Negeri Sumber IV, SD Negeri Sumber V, SD Negeri Beskalan, SD Negeri Cemara Dua No.13. D. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Quota Sampling, dengan jumlah sampel yang di targetkan 13 sekolah yang mewakili dari setiap daerahnya. Dengan kriteria pengambilan sempel yaitu: a. Menurut guru kelas atau guru olahraga yang dipandang menonjol dalam bidang olahraga. b. Siswa-siswi dipandang aktif dalam keseharian. c. Nilai Olahraga lebih tinggi dari rata-rata kelas. d. Pernah atau sering mengikuti pertandingan dan lomba olahraga. Dari beberapa kriteria pengambilan sampel untuk setiap sekolah diberikan kuota yaitu 10 siswa dan siswi,,dengan demikian rencana sampel yang diperoleh dapat mencapai lebih dari 100 sampel. Menurut Rukasih A. Maolani, dan Ucu Cahyana (2015:62). Purposive Sampling adalah teknik pemetaan sampel dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. Suharsimi Arikunto (2010: 183) menyatakan bahwa purposive sampel biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan,
4 34 misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Rukasih A. Maolani, dan Ucu Cahyana (2015:62). Quota Sampling yaitu untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dari masing-masing variabel yang terkait dalam penelitian ini dengan menggunakan tes dan pengukuran pemanduan bakat model Sport Search. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 butir tes Sport Search oleh M. Furqon H dan Sapta Kunta P.(2008:75), adapun macam tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi tes: a. Tinggi badan b. Tinggi duduk c. Berat badan d. Rentang lengan e. Lempar tangkap bola tennis f. Lempar bola basket g. Loncat tegak h. Lari kelincahan i. Lari cepat 40 meter j. Lari multi tahap (multistage aerobic fitness test) Petunjuk pelaksanaan tes terlampir. F. Teknik Uji Validitas Data Reliabilitas Instrumen Instrumen penelitian untuk Sport Search sendiri adalah alat-alat yang sudah didesain sesuai dengan ketentuan 10 item tes tersebut antaralain stopwatch, cone, pita meter, timbangan berat badan,bola basket,bola tenis, kertas sasaran, kalsit dan lain-lainya, tidak lupa angket untuk Siswa-Siswi SD Negeri Kelas V Se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang digunakan untuk memperoleh data langsung di sempel penelitian.
5 35 1. Uji Validitas Uji validitas disini yaitu menggunakan aplikasi Software Sport Search dengan langkah-langkah yang di jelaskan menurut M.E Winarno (Universitas Negeri Malang) bahwa setelah diperoleh hasil penilaian kemudian : 1) Nyalakan power CPU tunggu sampai program windows. 2) Klik start 3) Klik program 4) Klik Windows eksplorer 5) Buka sub direcrory bakat : a. Klik file PLURST, tekan enter b. Tunggu computer membaca, sampai computer muncul tampilan Home Master Card. 6) Anda memasuki program Sport Search a. Klik Sport Search, tekan enter, maka akan muncul tulisan HI WELCOME to SPORT SEARCH Klik CONTINUE. b. SPORT SEARCH as designed to help you...klik CONTINUE c. SPORT SEARCH, is proudly supported by...klik CONTINUE d. SPORT SEARCH, Sport Search CAN...Klik CONTINUE e. Masukkan nama anda f. Masukkan tempat/domisili anda (sesuai dengan pilihan tempat yang ada di Negara Bagian Australia) g. Pilih jenis kelamin anda Male untuk laki-laki dan Female untuk perempuan. h. Silahkan pilih usiaanda dengan rentangan tahun (sesuai dengan pilihan tempat yang ada di monitor) i. Tulislah tinggi badan anda (cm) contoh 163,3 j. Tulislah tinggi duduk anda (cm) contoh 87,5 k. Tulislah berat badan anda (cm) contoh 52,5 l. Tulislah panjang rentang lengan anda (cm) contoh 157,8 m. Tulislah skor lempar tangkap bola tenis yang anda peroleh contoh 7
6 36 n. Tulislah skor lempar bola basket (meter) contoh 4,05 o. Tulislah skor vertikal (cm) contoh 25 p. Tulislah skor kelincahan (detik) contoh 21,5 q. Tulislah skor lari 40 meter (detik) contoh 6,5 r. Tulislah skor shuttle run (level dan shuttle) contoh level 7 shuttle 2 7) Setelah data anda diisi dengan lengkap, maka akan muncul diagram PROFIL KEBUGARAN DAN KETRAMPILAN versi SPORT SEARCH. 8) Klik CONTINUE, pilih overall top 10 sport. Akan muncul 10 jenis cabang olahraga yang dominant dikembangkan sesuai dengan potensi yang anda miliki 9) Klik di CHANGE SELECTION, untuk memilih pengelompokan yang lain. Beberapa piulihan disediakan antara lain: a. Athetic Discipline : Cabang olahraga atletik b. Combative : Cabang olahraga kontak (pertandingan) c. Individual : Cabang olahraga perorangan d. Racquet/stick : Cabang olahraga menggunakan raket e. Team/Ball : Cabang olahraga beregu f. Water : Cabang Olahraga Perairan g. Other : Cabang olahraga yang lain 10) Adapun cara penghitungan keberbakatan secara manual sebagai berikut: a. Setelah melaksanakan sepuluh butir tes, kemudian dicocokan kedalam tabel profil cabang olahraga. b. Kemudian dilakukan penilaian yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin. c. Selanjutya dicocokkan antara hasil tes dengan norma profil cabang olahraga yang diminati. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena i instrumen tersebut sudah terkandung dalam aplikasi sport search yang sudah
7 dipercayai dan sudah banyak para ahli yang mengujikan penggunaan tetersebut sudah baik. 37 G. Teknik Analisis Data Setelah semua data diperoleh, maka dilanjutkan untuk mengolah, menganalisis, dan menilai hasil tes dengan menggunakan software Sport Search dan modifikasi Sport Search oleh M. Furqon H. dan Sapta Kunta P. (2008:76). Untuk itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Setelah melaksanakan sepuluh butir tes, kemudian dicocokan ke dalam tabel profil olahraga yang diminati. 2. Kemudian dilakukan penilaian yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin (Tabel Norma Penilaian) 3. Selanjutnya dicocokan antara hasil tes dengan norma dengan profil cabang olahraga yang diminati 4. Untuk hasilnya adalah jika hasil tes minimal sama atau lebih baik dari profil cabang olahraga yang diminati, maka anak tersebut berbakat dalam cabang olahraga tersebut. Berikut tabel tentang norma penilaian hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia Tahun Puetra dan Puteri : Tabel 3. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 11 Putera&Puteri Kategori(Pa) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <3 > <3.30 > <18 < >26.14 < >9.22 > <2.7 Kategori(PI) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <2 > <2.65 > <16 < >27.23 < >9.67 > <2.3
8 38 Tabel 4. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 12 Putera&Putreri Kategori(PA) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <5 > <4.25 > <20 < >23.92 < >8.16 > <3.4 Kategori(PI) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <2 > <3.85 > <18 < >25.38 < >8.74 > <2.4 Tabel 5. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 13 Putera&Puteri Kategori(PA) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <6 > <4.45 > <21 < >22.97 < >8.05 > <4.2 Kategori(PI) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <3 > <4.05 > <20 < >24.45 < >8.55 > <2.6
9 39 Tabel 6. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 14 Putera&Puteri Kategori(Pa) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) >19 >8.75 >47 <16.42 <5.50 >11.4 B (4) C (3) D (2) E (1) <7 <5.45 <24 >22.23 >7.65 <4.6 Kategori(PI) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <3 > <4.15 > <21 < >24.62 < >8.56 > <2.6 Tabel 7. Norma Penilaian Hasil Tes Modifikasi Sport Search Usia 15 Putera&Puteri Kategori(PA) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) >20 >9.85 >57 <14.89 <5.00 >11.8 B (4) C (3) D (2) E (1) <8 <6.20 <28 >22.13 >7.51 <4.7 Kategori(PI) LTBT LBB LT LK L 40 M MFT A (5) B (4) C (3) D (2) E (1) > <3 > <4.15 > <21 < >24.58 < >8.31 > <2.6
10 Tabel 8. Norma Profil Keberbakatan Cabang Olahraga No. Cabang Olahraga LTBT LT LBB LK L 40 M MFT 1 Anggar Angkat Besi Baseball Bola Basket Bola Tangan Bola Voli Bulu Tangkis Dayung Hoki Jalan Judo Kano Karate-Do Kung Fu Lari Cepat Lari Jarak Jauh Lari Gawang Lompat Jauh Lempar Cakram Lempar Lembing Lompat Jangkit/tiga Lompat Tinggi Lompat Tinggi Galah Loncat Indah Lontar martil Panahan Panjat Tebing Pencak Silat a.renang Jarak Pendek b.renang Jarak Jauh Senam Sepak Bola Sepak Takraw Sepeda Softball Squash Steeplechase Taekwondo Tenis Tenis Meja Tinju Tolak Peluru
11 41 Keterangan: 5 = Sangat penting LTBT = Lempar Tangkap Bola Tenis 4 = Penting LBB = Lempar Bola Basket 3 = Cukup penting LT = Loncat tegak 2 = Kurang penting LK = Lari Kelincahan 1 = Tidak penting L 40 M = Lari 40 meter MFT = Multistage Fitness Test. H. Prosedure Penelitian Proses pelaksanaan dari kegiatan penelitian Penelusuran Bakat Siswa- Siswi SD Negeri Kelas V Se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk Tahun Pelajaran 2015/2016 bertahap yaitu: 1. Tahap Awal Pemilihan SD Negeri dan Ijin Penelitian, pada tahap ini peneliti memilih sekolah yang dipandang memenuhi kriteria dan pertimbangan tertentu, serta menentukan waktu yang sesuai untuk diadakan Penelitian Penelusuran Pemanduan Bakat. 2. Tahap Kedua Koordinasi dengan guru olahraga, pada tahap ini tester beserta tim independent mencari calon testi bersama dengan guru olahraganya yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. 3. Tahap Ketiga Pelaksanaan Tes Pemanduan Bakat, sebelum melakukan tes pemanduan bakat yang harus di siapkan peneliti atau tester yaitu menyiapkan tempat yang sesuai dengan pos-pos 10 item tes Sport Search dan pembagian kelompok tes, Setelah itu dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya cidera dalam pelaksanaan tes Pemanduan Bakat. Selanjutnya harus mengikuti apa yang disarankan didalam Manual Metode Tes keluaran/terbitan The Laboratory Standards Assistance Scheme of
12 42 the National Sport Research Center, Australian Commission (Draper, Minikin & Telford; 1991), antara lain: a. Tinggi Badan Prosedurnya testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat, dan kedua bahu menekan pada stadiometer atau pita pengukur. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas di samping badan (dengan telapak tangan menghadap ke arah paha). Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testi dibelakang telinga agar tegak sehingga tubuh terentang secara penuh. Pandangan testi lurus kedepan sambil menarik napas panjang dn berdiri tegak. Upayakan tumit testi tidak terangkat atau jinjit. letakkan segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur diatas kepala, kemudian turunkan kebawah sehingga menyentuh bagian atas kepala. b. Tinggi Duduk Prosedurnya tempatkan bangku kecil tersebut ditengah bagian dasar stadiometer atau pita pengukur. Testi duduk diatas bangku dengan kedua lutut kearah depan dan ditekuk, sedangkan kedua tangan dalam keadaan istirahat diatas kedua paha sejajar dengan permukaan lantai. Pantat dan kedua bahu bersandar dengan ringan kearah stadiometer atau pita pengukur yang ditempatkan secara vertikal pada garis tengah dibelakang testi. Tester menempatkan kepala testi dibelakang telinga agar tubuh testi terentang secara penuh. Pandangan testi lurus kearah depan, sambil menarik napas panjang, dan duduk dalam keadaan tegak. letakkan segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur diatas kepala, kemudian turunkan kebawah sehingga menyentuh bagian atas kepala. c. Berat Badan Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian pakaian yang ringan (seperti T-shirt dan celana pendek/skirt). Alat penimbang distel pada angka nol. Testi berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusi secara merata dibagian tengah alat penimbang.
13 d. Rentang Lengan. Testi berdiri tegak dengan punggung menempel pada dinding, kedua kaki merapat; sedangkan tumit, pantat, dan kedua bahu menyentuh dinding. Kedua lengan terentang menyamping setinggi bahu (secara horizontal) dan kedua telapak tangan menghadap kedepan. Ujung jari tengah (tangan kiri dan kanan) menyatu dengan ujung pita pengukur. Apabila testi memiliki postur tubuh yang tinggi atau pendek maka lengan testi berada disebelah atas atau bawah pita pengukur. Oleh karena itu, kedua lengan direntangkan dalam posisi horizontal dan gunakan mistar penggaris untuk menggaris ujung jari keatas atau kebawah hingga memotong pita pengukur. Ukurlah jarak antara ujung jari tengah lengan yang lain direntangkan kesmping. e. Lempar Tangkap Bola Tenis. Sasaran harus ditempatkan pada dinding dengan ujung bawa setingkat dengan tinggi bahu testi. Beri tanda dengan sebuah garis di tanah atau lantai berjarak 2,5 meter dari sasaran dengan menggunakan pita pembatas. Testi berdiri dibelakang garis tersebut. Testi melempar bola dengan tangan yang disukai kearah sasaran kemudian menangkap dengan tangan yang sama. Percobaan diperkanankan sehingga testi memhami tugas tersebut dan telah dapat merasakan ( feel for it ) gerakan tersebut. Bola harus dilemparkan dengan underarm dan tidak diperbolehkan memantul dilantai sebelum ditangkap. Tiap lemparan dianggap sah, 43 apabila bola mengenai sasaran (bagian bola yang mana saja yang mengenai sasaran dapat diterima) dan testi dapat menangkapnya. Tangkapan dianggap sah, apabila bola ditangkap dengan bersih dan tidak mengenai tubuh. Testi tidak diperbolehkan berdiri didepan garis batas pada waktu menangkap bola. Tiap testi diberi kesempatan 10 kali untuk melempar dan menangkap dengan tangan yang disukai, kemudian diikuti dengan 10 kali kesempatan untuk melempar dengan tangan yang
14 disukai dan menangkap dengan tangan lain. Testi yang menggunakan kacamata diperkenankan mengenakan kacamata pada saat melaksanakan tugas ini. f. Lempar Bola Basket. Testi duduk dengan pantat, punggung, dan kepala bersandar didinding. Kaki diistirahatkan dalam keadaan menjulur secara horizontal kelantai didepan tubuh. Testi menggunakan kedua tangan yang diangkat diatas dada untuk mendorong bola secara horizontal kearah depan sejauh mungkin. Tidak diperbolehkan melempar melampaui tinggi lengan atau melebihi tinggi bahu. Upayakan agar kepala, bahu, dan pantat tetap menempel pada dinding, dan bola dilempar hanya dengan menggunakan otot-otot bahu dan lengan. Berikan dua kali kesmpatan kepada testi untuk melakukan lemparan. g. Loncat Tegak. Testi memasukkan ujung jari yang digunakan utuk menjangkau kedalam kapur bubuk. Testi berdiri dengan tangan yang digunakan meraih didekat papan dan meraih keatas dengan lengan sebelah dalam, kemudian menyentuh papan dengan ujung jari tengan untuk menempelkan tanda pada titik tejauh yang dapat dicapai. Kedua telapak kaki herus menginjak rata dengan lantsi, sedangkan lengan/tangan terentang sejauh mungkin. Catatlah posisi tanda hingga 1cm yng terdekat (mencapai ketinggian). Kedua lengan testi harus tetap berada didalam posisi yang sama ( tangan/lengan yang disukai diangkat dalam posisi vertikal dan lengan yang lain bergantung dismaping badan) pada waktu testi mengambil posisi berjongkok. Testi dapat memilih kedalaman/kerendahan tertentu dari posisi jongkok dan diperbolahkan melambung apabila menghendaki. Testi tidak diperkenankan mengayunkan lenganuntuk membantu momentum loncatan. Testi kemudian meloncat keatas untuk menyentuh dinding pada titik ketinggian yang mampu dicapai dengan lengan sebelah dalam 44
15 terentang kearah luar Testi diperbolehkn melakukan loncatan sebanyak dua kali. h. Lari Kelincahan. Testi melakukan start dari belakang garis dengan kaki depan menginjak garis. Pada saat terdengar aba-aba ya testi lari menuju kedepan secepat mungkink earah garis yang lain, berputar dan lari kembali menuju garis startnya. Tiap kali lari bolak balik dihitung satu siklus. Testi harus menyentuhkan kedua telapak kaki dibelakang garis dan diantara kedua kerucut pembatas, kecuali pada akhir siklus kelima, ketika testi melampaui garis finish tanpa harus memperlambat lari Jalankan stopwatch pada saat terdengar aba-aba ya dan hentikan putaran jarumnya ketika dada pelari melewati diatas garis finish. Berikan kesempatan testi melakukan dua kali. Apabila testi ada yang tergelincir jangan dicatat hasilnya, dan ulangi lagi i. Lari 40 meter Berilah tanda lintasan lari sepanjang 40 meter dengan kerucut pembatas ditempatkan pada tiap interval 10 meter. Tiap testi melakukan start dengan posisi berdiri, dan kaki depan tepat berada diatas garis start. Pemberi tanda waktu berdiri pada garis finish, meneriakkan aba-aba siap dan mengayunkan bendera untuk memberi tanda start pada testi. Pada saat lengan diayunkan, pemberi tanda waktu secara bersamaan mulai menghidupkan stopwatch yang dipegang. Hentikan stopwatch pada saat dada testi telah melewati garis finish. Tekankan kepada testi agar lari secepat mungkin. Testi diperbolehkan melakukan dua kali. j. Lari Multitahap. Ceklah kecepatan mesin kaset dengan menggunakan periode kalibrasi satu menit dan sesuaikan jarak lari dimana perlu (telah dijelaskan di dalam pita rekaman dan di dalam manual pitanya). Ukurlah jarak 20 meter tersebut dan berilah tanda dengan pita dan pembatas jarak. Jalankan pita cadencenya. Intruksikan kepada testi untuk lari kearah ujung atau 45
16 46 akhir yang berlawanan dan sentuhkan satu kaki dibelakang garis batas pada saat terdengar bunyi tuut. Apabila testi telah sampai sebelum bunyi tuut, testi harus bertumpu pada titik putar, menanti tanda bunyi, kemudian lari kearah garis yang berlawanan agar dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi. Pada akhir dari tiap menit interval waktu diantara dua bunyi tuut makin pendek, oleh karena itu, kecepatan lari makin bertambah cepat. Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan dan tidak terlambat. Tekankan kepada testi agar berputar dan lari kembali, bukannya lari membuat belokan melengkung, karena akan memakan lebih banyak waktu. Tiap testi harus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi mengejar tanda bunyi tuut dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testi apabila testi tetinggal tanda bunyi tuut dua kali lebih dari dua langkah di belakang garis ujung. 4. Tahap Keempat : Mengolah hasil data dari penelitian dilapangan dengan 10 butir tes ke dalam aplikasi Software Sport Search yang sudah di sediakan.
PETUNJUK PELAKSANAAN TES PEMANDUAN BAKAT
1 Ringkasan: PETUNJUK PELAKSANAAN TES PEMANDUAN BAKAT Oleh Mansur PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 2 Manajemen Pelaksanaan Tes Pemanduan Bakat
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo
23 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2006 : 11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam
BAB III PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam sebuah penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Tentang suatu
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciPROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang
Lampiran 3 PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA 1. Tes multistage Fitness Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang Adapun prosedur pelaksanaan
Lebih terperinciPENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: BIMA DHARMA SAPUTRA K5612015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses suatu penelitian hendaknya dapat ditentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat
Lebih terperinciDOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN
DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2015 PROSEDUR PELAKSANAAN DAN RUBRIK PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN BIDANG KEOLAHRAGAAN 1. MATERI UJIAN Uji Keterampilan
Lebih terperinciPOTENSI PEMAIN BULUTANGKIS ANAK ANAK PUTERA USIA TAHUN PB. PENDOWO SEMARANG TAHUN 2011
POTENSI PEMAIN BULUTANGKIS ANAK ANAK PUTERA USIA 11 13 TAHUN PB. PENDOWO SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Dian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan
LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2
Lebih terperinciMENEMUKAN BAKAT ATLETIK LANGKAH AWAL MENUJU PENGEMBANGAN SEORANG ATLET KELAS DUNIA. Oleh : Cukup Pahalawidi
MENEMUKAN BAKAT ATLETIK LANGKAH AWAL MENUJU PENGEMBANGAN SEORANG ATLET KELAS DUNIA ABSTRAK Oleh : Cukup Pahalawidi Prestasi merupakan sasaran dalam kehidupan manusia, kita bisa berprestasi dalam segala
Lebih terperinciPetunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai
Lampiran Petunjuk Pelaksanaan TKJI Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Petunjuk Pelaksanaan Tes 1. Lari 40 meter a. Tujuan Tes lari ini adalah untuk mengetahui atau mengukur kecepatan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu: - SMP Negeri 8 Purwokerto - Kolam Renang Tirta
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).
0 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, karena adanna perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:35). Bertujuan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai
LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST 1. Standing Broad Jump a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai b. Alat dan fasilitas: pita
Lebih terperinciLampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.
Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia 13-15 Tahun 1. Lari 50 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. b. Alat dan fasilitas 1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin,
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP
PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan power tungkai, panjang tungkai, lingka paha, dan kecepatan lari dengan hasil lompat
Lebih terperincibab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang
bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah di Lapangan Gasmin yang beralamat di Jln. Kuningan Antapani, Bandung.
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode/Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif yaitu penelitian deskriptif yang bersifat membandingkan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Banyak metode penelitian yang digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh Alimuddin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai Perbandingan Antara Lansia Yang Melakukan Olahraga Jalan Kaki dengan Tenis terhadap Kebugaran Jasmani (Health Related Physical
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang di gunakan selama berlangsungnya penelitian ini adalah bertempat di kampus FPO UPI, Padasuka, Bandung. 2. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010:6), Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi fisiologi terutama bidang fisiologi olahraga (exercise physiology). 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas 36 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari DIY 37 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Magelang 38 Lampiran 4. Surat Keterangan Melakukan
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut Karpovich dalam (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9) Kebugaran Jasmani didefinisikan sebagai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang
33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Pasundan 1 kota Bandung dan SMP Pasundan 2 kota Bandung Jalan Pasundan 32 Balong
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturanaturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang
Lebih terperinciLampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN
Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur 10-12 tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR 10 12 TAHUN A. Rangkaian Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 56 Lampiran 2. Prosedur Pelaksanaan Tes PROSEDUR PELAKSANAAN TES 1. Lari 30 Meter a. Tujuan : untuk mengukur kecepatan lari menempuh jarak 30 meter b. Alat
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran10. Tata Cara Pelaksanaan TKJI Prosedur Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia 1. Umum A. Testi/ peserta tes 1) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 10-12 tahun
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN 51 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 52 Lampiran 2. Surat Ijin Riset/Survei/PKL 53 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Sekolah PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG
BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan
Lebih terperinciuntuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tungkai dengan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk membantu mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti, karena metode penelitian mempunyai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,
60 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan suatu penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117
BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kecepatan Lari a. Pengertian Kecepatan Lari Lari merupakan salah satu nomor dalam atletik, yang terdiri dari empat tahap yaitu menumpu ke depan, mendorong, pemulihan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang menjadi acuan sebuah penelitian dan penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian dengan tujuan untuk menguji serangkaian
Lebih terperinci1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat
Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik
Lebih terperinciBerbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini
Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat memperoleh data yang dapat mengungkap permasalahan yang ingin diselesaikan. Hal ini seperti
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KEBERBAKATAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014
STUDI TENTANG KEBERBAKATAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh : ABDURRAHMAN RUSTAM AJI K4608035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciLampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi
73 Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi 74 Lampiran 2: Kartu Bimbingan Tugas Akhir Skripsi 75 Lampiran 3: Lembar Pengesahan Izin Penelitian 76 Lampiran 4: Surat Permohonan Izin
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciMelatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak
Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik
Lebih terperinciBentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso
Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso Abstrak Ada banyak bentuk-bentuk latihan kebugaran yang dapat dipilih oleh seorang atlet. Bantuk-bentuk latihan diperlukan untuk menjaga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Agar suatu penelitian berjalan dengan mudah maka perlu dibuat langkahlangkah dan desain penelitian. Hal ini dilakukan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, dapat berupa angket, wawancara, pengamatan atau observasi,
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dijelaskan oleh Arikunto (1998:57) bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Pada bab I telah dikemukakan bahwa masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah hubungan antara power tungkai, power lengan, dan kapasitas aerobik (VO2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji program pembinaan kebugaran jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4 dan
Lebih terperincigerak dasar berjalan gerak dasar lompat dan loncat gerak dasar lempar dan tangkap
Kelas Tema Materi Waktu P1 Unit 1 gerak dasar berjalan gerak dasar lompat dan loncat gerak dasar lempar dan tangkap Sikap tubuh yang benar lantai Gerak berirama Hidup Penampilan sikap tubuh Gerakan senam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang
18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang valid untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Lapan gan basket SMA N 1 Sulang. Jl. Raya Sulang- Kab. Rembang 59254 Telp./ Fax. 0295-6998826. Alasan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan suatu kegiatan penelitian dan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah populasi bersyarat yaitu atlet putra berprestasi klub renang METAL SC Metro 013 yang berjumlah 8 atlet.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mengadakan penelitian dalam mencapai tujuan, misalnya untuk mengkaji atau menguji serangkaian
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA SEKOLAH DASAR DI PONTIANAK BARAT
IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA SEKOLAH DASAR DI PONTIANAK BARAT Zainal Arifin 1, Ilham Surya Fallo 2, Putra Sastaman 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Renang Tirtomoyo Jebres Jl. Kol. Sutarto No.142, Jebres, Surakarta, Kolam Renang Tirtomoyo
Lebih terperinciSejarah Lempar Lembing
Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian seseorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian merupakan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas
LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas 51 Lampiran 2. Lembar Pengesahan 52 Lampiran 3. Surat Ijin dari SDN Purwodadi 53 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari SEKDA 54 Lampiran 5. Surat Ijin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai hubungan antara power tungkai,keseimbangan badan dan koordinasi dengan hasil tendangan full-volley dalam olahraga sepak bola. Desain penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017
PENGUKURAN KOMPONEN BIOMOTORIK MAHASISWA PUTRA SEMESTER V KELAS A FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI TAHUN 2017 I Gusti Putu Ngurah Adi Santika, S.Pd., M.Fis. Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Atletik Atletik merupakan perlombaan yang diadakan dilapangan dan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar dan setiap orangpun
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian ini dilaksanakan di Kampus
Lebih terperinciTES KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN
TES KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KESEHATAN DALAM PENJARINGAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN DISELENGGARAKAN OLEH DINAS
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : kemampuan lari pendek melalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LARI PENDEK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN VARIATIF PADA SISWA KELAS 3 SDN KREBET 3 MASARAN SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciLompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh
Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.
Lebih terperinciFORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A.
Mata Pelajaran : PENJASORKES 2 Beban Belajar : 2 SKS Pertemuan (Minggu) ke : 1 Alokasi waktu : 2 X 45 menit FORMAT RPP Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan ditunjukan oleh gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan fokus penelitian yang dikaji adalah yaitu analisis karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Dan Sampel Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitian ini telah dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta 49 Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga 50 Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lebih terperinci