Tahun Kedua Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API)
|
|
- Sri Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tahun Kedua Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) Maret 2015 Februari 2016 Sekretariat RAN API Kementerian Perencanaan Pembangunan
2 2
3 Kata Pengantar Perubahan iklim sebagai fenomena bencana telah banyak berdampak terhadap Indonesia. Indonesia di tahun 2016 ini juga menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan perubahan iklim seperti banjir, abrasi, dan tanah longsor. Indonesia sebagai negara kepulauan dalam hal ini memiliki isu kerentanan yang nyata. Keseriusan menghadapi permasalahan perubahan iklim dilakukan Indonesia diantaranya dengan menerbitkan Undang-Undang Perubahan Iklim, upaya penanganan kebakaran hutan secara komprehensif serta ikut menandatangani Perjanjian Paris. Keseriusan dalam menangani perubahan iklim juga dilakukan dengan adanya perencanaan pembangunan adaptasi perubahan iklim nasional melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mendorong Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan ketahanan iklim yang dintegrasikan ke dalam dokumen rencana pembangunan berdasarkan kajian kerentanan. Di tingkat nasional, dokumen Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) yang diresmikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas pada bulan Februari tahun 2014 dapat digunakan sebagai acuan untuk mendorong terbangunnya sinergitas pelaksanaan program adaptasi perubahan iklim dan terbentuknya sistem koordinasi yang lebih baik antara pusat dan daerah maupun lintas sektor dalam upaya meningkatkan kemampuan Indonesia beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Buku Dua Tahun RAN-API ini akan membahas berbagai kemajuan yang sudah dicapai oleh RAN- API di periode Maret 2015 sampai Februari Pembahasan secara garis besar akan mencakup berbagai implementasi adaptasi yang sudah dilakukan Sekretariat RAN-API, Kementerian dan Lembaga. Selain itu, pembahasan garis besar lainnya yaitu mengenai kemajuan implementasi adaptasi di 15 daerah percontohan, penyusunan indikator ketahanan dan hasil monitoring dan evaluasi RAN-API. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini, dan semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pelaku di tingkat nasional dan daerah. Jakarta, Desember 2016 Ir. Medrilzam, M.Prof.Econ, Ph.D Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas i
4 ii
5 Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vi 1. Pendahuluan Perubahan Iklim RPJMN Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim Sustainable Development Goal s Implementasi Adaptasi oleh Kementerian dan Lembaga Program dan Kegiatan Sekretariat RAN-API Rapat Koordinasi Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim dengan Mitra Pembangunan Focus Group Discussion (FGD)/Expert Panel Meeting Strategi dan Penyusunan Indikator Bidang dan sub-bidang RAN API Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyusunan dokumen adaptasi perubahan iklim Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian ESDM dalam Bidang Ketahanan Ekonomi Sub-Bidang Kemandirian Energi di RAN API Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian Perhubungan dalam Bidang Ketahanan Sistem Kehidupan Sub-Bidang Infrastruktur di RAN API Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Bidang Ketahanan Ekosistem Sub-Bidang Ekosistem di RAN API Pertemuan Trilateral Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim Ke Dalam Dokumen Perencanaan Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim oleh Kementerian Kementerian ATR Kementerian PPN/BAPPENAS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kementerian Kelautan dan Perikanan Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim oleh Lembaga APEKSI Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) iii
6 3. Implementasi Adaptasi di Lokasi Percontohan Sumatera Utara Rapat Koordinasi Implementasi dan Hasil Tagging Instruksi Gubernur Sumatera Utara Inisiasi Adaptasi di Indonesia Jawa Barat Lokakarya Penilaian Risiko dan Aksi Adaptasi untuk Pembangunan Daerah Round Table Discussion bersama Kepala Daerah Karawang, Purwakarta, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Jawa Timur Focus Group Discussion (FGD) II dalam Penyusunan Konsep Adaptasi Perubahan Iklim di Provinsi Jawa Timur Bali Focus Group Discussion (FGD) Adaptasi Perubahan Iklim dalam Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim Kota Bandar Lampung Diseminasi Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim Penyusunan City Resilience Strategy (CRS) Kota Tangerang Selatan Kota Banjarmasin Kota Tangerang Provinsi dan Lokasi Percontohan Lain Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Indikator Penyusunan Indikator Ketahanan Pangan Penyusunan Indikator Ketahanan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Hasil Monev RAN API Ketahanan Ekonomi Ketahanan Sistem Kehidupan Ketahanan Ekosistem Ketahanan Wilayah Khusus Sistem Pendukung Tindak Lanjut iv
7 Daftar Gambar Gambar 1. Jumlah Kejadian Bencana yang berkaitan dengan perubahan iklim di Indonesia (sumber BNPB)... 2 Gambar 2. Target Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)... 4 Gambar 3. Proses penyusunan Kajian Kerentanan di Kota Mataram Gambar 4. Peserta sedang membuat peta kerentanan Kota Tangerang Selatan Gambar 5. Sambutan dari Kepala BLHD Kota Banjarmasin Gambar 6. Sesi foto bersama peserta Workshop Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim Kota Tangerang v
8 Daftar Tabel Tabel 1. Indikator Ketahanan Pesisir dan Pulau-Pulau kecil Tabel 2. Program dan Kegiatan Sub Bidang Ketahanan Pangan Tabel 3. Program dan Kegiatan Sub Bidang Kemandirian Energi Tabel 4. Program dan Kegiatan Sub Bidang Kesehatan Tabel 5. Program dan Kegiatan Sub Bidang Permukiman Tabel 6. Program dan Kegiatan Sub Bidang Infrastruktur Tabel 7. Program dan Kegiatan Sub Bidang Ekosistem Tabel 8. Program dan Kegiatan Sub Bidang Perkotaan Tabel 9. Program dan Kegiatan Sub Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tabel 10. Program dan Kegiatan Sub Bidang Sistem Pendukung vi
9 1 Pendahuluan 1.1. Perubahan Iklim Perubahan Iklim merupakan sebuah fenomena alam yang sudah terbukti secara ilmiah. Artikel 1 UNFCCC mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan dalam iklim yang disebabkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim alami yang diamati selama periode waktu tertentu. Secara umum ada empat dampak perubahan iklim yaitu curah hujan, cuaca ekstrim, kenaikan suhu dan perubahan permukaan air laut. Dengan demikian, perubahan iklim dapat menimbulkan permasalahan serius seperti banjir rob, vektor penyakit dan kekeringan yang bisa berdampak terhadap masyarakat terutama masyarakat miskin yang tidak mempunyai pengetahuan dan kapasitas untuk merespon dampak perubahan iklim. Negara-negara di dunia semakin serius menanggapi permasalahan perubahan iklim. Penyelenggaraan COP21 (Conference of the Parties 21) dari tanggal 30 November 12 Desember 2015 di Paris berhasil mempertemukan perwakilan dari 196 negara untuk membahas permasalahan perubahan iklim IPCC (Panel Antar-Pemerintah untuk Perubahan Iklim). COP21 juga membahas tentang kontribusi Negara dalam mengurangi emisi karbon yang dikenal dengan istilah Intended Nationally Determined Contributions (INDC) dimana masing masing negara diberikan kesempatan untuk mempresentasikan kontribusi yang akan diberikan dalam penurunan emisi karbon. Indonesia sendiri mematok target penurunan emisi sebesar 26% dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan bantuan asing sampai pada tahun Adapun adaptasi artinya adalah proses penyesuaian terhadap iklim yang aktual atau yang diprediksikan beserta dampaknya (IPCC, 2014). Adaptasi menjadi penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim terutama pada kelompok rentan. Ditambah lagi dari data BNPB terlihat bahwa sejak tahun 2008, frekuensi kejadian bencana di Indonesia yang berkaitan dengan perubahan iklim cenderung meningkat. 1
10 Data Bencana Gambar 1. Jumlah Kejadian Bencana yang berkaitan dengan perubahan iklim di Indonesia (sumber BNPB) Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa penanganan dampak perubahan iklim di Indonesia bersifat mendesak. Ancaman perubahan iklim terhadap masyarakat semakin nyata. Oleh karena itu, perubahan iklim menjadi salah satu agenda pemerintah di dalam perencanaan pembangunan RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional adalah perencanaan pembangunan dalam berbagai bidang dengan jangka waktu tahun 2015 sampai RPJMN secara struktur adalah bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nasional) yang merupakan rencana pembangunan berjangka 20 tahun ( ). RPJMN membahas lebih lanjut 9 agenda prioritas pembangunan yang dikenal dengan istilah Nawa Cita. Isu perubahan iklim secara garis besar menjadi bagian dari 9 Agenda Prioritas yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik yang didalamnya terdapat pembahasan mengenai pelestarian sumber daya alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana. Berdasarkan RPJMN Buku I, Bab 6 Agenda Pembangunan Nasional dalam upaya melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana terdapat 2 sasaran yang ingin dicapai, yaitu: 1. Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% 2. Meningkatnya ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim, khususnya di lima belas daerah rentan Adapun arah kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran dalam penanganan perubahan iklim berdasarkan RPJMN Buku I, Bab 6 Agenda Pembangunan Nasional dapat dirangkum menjadi sebagai berikut: 1. Mendorong pemerintah daerah menyusun strategi/rencana aksi adaptasi berdasarkan dokumen RAN-API dan kajian kerentanan daerah 2. Melaksanakan upaya adaptasi berdasarkan dokumen Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API), terutama di 15 (lima belas) daerah rentan 2
11 3. Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas masyarakat terkait dengan perubahan iklim Pembentukan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) juga dapat ditelusuri urgensi pembentukannya lebih lanjut di dalam dokumen RPJMN Buku II mengenai Agenda Pembangunan Bidang. Di dalam Bab 1 tentang Pengarusutamaan dan Pembangunan Lintas Bidang, disebutkan bahwa arah kebijakan dan strategi pembangunan lintas untuk bidang perubahan iklim terdiri dari penurunan emisi gas rumah kaca/mitigasi (GRK) dan peningkatan ketahanan masyarakat/adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan demikian, Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) disusun untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dan melindungi ketahanan ekonomi terutama di bidang pangan dan energi. Selain itu, urgensi pembentukan RAN API juga dapat dilihat di Bab 10 tentang Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup. Di dalam bab 10 juga dibahas lebih lanjut mengenai penanganan perubahan iklim dan peningkatan kualitas informasi iklim dan kebencanaan dimana sumber pendanaan untuk penanganan perubahan iklim dan peningkatan kualitas informasi iklim dan kebencanaan berasal dari pendanaan pemerintah pusat (APBN), daerah (APBD), dan sumber dana lain baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang sifat pendanaannya tidak mengikat Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim adalah dokumen perencanaan yang bertujuan untuk mempersiapkan rencana pembangunan yang memiliki daya tahan terhadap perubahan iklim. Dibawah BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), RAN-API akan berperan sebagai acuan pemerintah untuk perencanaan pembangunan yang memperhitungkan aksi adaptasi perubahan iklim. Berdasarkan jangka waktunya, RAN-API dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Rencana Aksi Adaptasi prioritas sektor dan lintas sektor dalam jangka waktu pendek ( ) 2. Upaya pengarusutamaan rencana aksi adaptasi ke dalam RPJMN ( ) 3. Arah kebijakan adaptasi dalam jangka panjang ( ) RAN-API dalam pelaksanaannya memiliki beberapa bidang fokus yaitu: 3
12 Adapun wilayah implementasi RAN-API terdiri dari 15 lokasi yang meliputi kota, kabupaten serta tingkat provinsi yang terdiri dari: 1.4. Sustainable Development Goal s Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah target pembangunan dunia yang terdiri dari berbagai bidang kehidupan masyarakat. SDGs terdiri dari 17 tujuan pembangunan yang dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi 169 capaian pembangunan. Target pembangunan yang erat kaitannya dengan perubahan iklim adalah target no 13 yaitu Aksi Perubahan Iklim. Gambar 2. Target Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 4
13 Adapun capaian pembangunan untuk aksi perubahan iklim yakni sebagai berikut: Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua Negara Integrasi pengukuran perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional Meningkatkan edukasi, kesadaran serta kapasitas manusia dan institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini. Mengimplementasikan komitmen yang disetujui oleh kelompok Negara-maju ke dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim dengan tujuan untuk bersamasama memobilisasi $ per tahun pada tahun 2020 dari berbagai sumber untuk mengatasi kebutuhan Negara berkembang didalam konteks aksi mitigasi dan transparansi dalam implementasi serta mengoperasikan secara maksimal Green Climate Fund melalui kapitalisasi secepat mungkin. Mempromosikan mekanisme untuk meningkatkan kapasitas agar perencanaan dan manajemen terkait perubahan iklim dapat berjalan dengan efektif di negara terbelakang dan negara berkembang pulau kecil, termasuk fokus pada wanita, pemuda, daerah dan masyarakat terpinggirkan 5
14 2 Implementasi Adaptasi oleh Kementerian dan Lembaga 2.1. Program dan Kegiatan Sekretariat RAN-API Rapat Koordinasi Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim dengan Mitra Pembangunan Pada tanggal 17 Juni 2015, Sekretariat RAN API melaksanakan Rapat Koordinasi Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim dengan Mitra Pembangunan. Kegiatan ini dilakukan Implementasi Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API). Adapun mitra pembangunan yang diundang dalam kegiatan ini yaitu ADB, AUSAID, GIZ, JICA, Mercy Corps Indonesia, UNDP, dan USAID. Dalam pertemuan ini ada 2 paparan yang diberikan yaitu mengenai implementasi RAN API, dan kemajuan kegiatan adaptasi perubahan iklim mitra pembangunan Focus Group Discussion (FGD)/Expert Panel Meeting Strategi dan Penyusunan Indikator Bidang dan sub-bidang RAN API Pada tanggal 15 September 2015, Sekretariat RAN API melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD)/Expert Panel Meeting Strategi dan Penyusunan Indikator Bidang dan subbidang RAN API. Adapun tujuan kegiatan ini adalah sebagai lokakarya pembuka dari rangkaian lokakarya isu prioritas dan indikator RAN API serta menentukan ruang lingkup masalah adaptasi pada setiap bidang dan sektor. Beberapa paparan yang dibahas dalam pertemuan ini antara lain: 1. Kapasitas Pemodelan Iklim Untuk Mendukung Pelaksanaan RAN API 2. Strategi Adaptasi Dalam Menghadapi Risiko Perubahan Iklim 3. Adaptasi Berbasis Ekosistem 4. Adaptasi Perubahan Iklim Di Sektor Energi 5. Ketahanan Pangan Dan Perubahan Iklim 6
15 Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyusunan dokumen adaptasi perubahan iklim Sekretariat RAN API melaksanakan kegiatan Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyusunan dokumen adaptasi perubahan iklim. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengkoordinasikan penyusunan strategi Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim serta sebagai fasilitasi kepada pemerintah propinsi Kepulauan Riau untuk penyusunan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dari tanggal 7 8 Oktober Beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan itu meliputi sosialisasi RAN API/Perkembangan Penanganan Perubahan Iklim di Indonesia, strategi pengarusutamaan adaptasi dalam perencanaan pembangunan daerah, serta Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim dalam mendukung pelaksanaan Sustainable Development Goal s Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian ESDM dalam Bidang Ketahanan Ekonomi Sub-Bidang Kemandirian Energi di RAN API Sekretariat RAN API melaksanakan kegiatan Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian ESDM dalam Bidang Ketahanan Ekonomi Sub-Bidang Kemandirian Energi di RAN API. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 November Adapun kegiatan ini membahas beberapa paparan antara lain mengenai perkembangan implementasi RAN API tahun 2015, mekanisme implementasi RAN API dan indikator bidang RAN API, kerangka kerja E-monev Bappenas PP 39/2006, inventarisasi program/kegiatan sektor ESDM dalam sub-bidang kemandirian energi, bidang ketahanan ekonomi RAN API Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian Perhubungan dalam Bidang Ketahanan Sistem Kehidupan Sub- Bidang Infrastruktur di RAN API Pada tanggal 12 November 2015, Sekretariat RAN API mengadakan kegiatan Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian Perhubungan dalam Bidang Ketahanan Sistem Kehidupan Sub-Bidang Infrastruktur di RAN API. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka persiapan implementasi Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) pasca tahun Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain mengenai perkembangan implementasi RAN API tahun 2015, mekanisme implementasi RAN API dan Indikator Bidang RAN API, kerangka kerja E-Monev Bappenas PP 39/2006, inventarisasi program/kegiatan sektor perhubungan dalam sub-bidang infrastruktur, bidang ketahanan sistem kehidupan RAN API. 7
16 Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Bidang Ketahanan Ekosistem Sub-Bidang Ekosistem di RAN API Pada tanggal 19 November 2015, Sekretariat RAN API mengadakan kegiatan diskusi Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Bidang Ketahanan Ekosistem Sub-Bidang Ekosistem di RAN API. Topik utama yang dibahas dalam pertemuan ini yaitu mengenai inventarisasi program/kegiatan sektor LHK dalam Sub- Bidang Ekosistem, Bidang Ketahanan Ekosistem RAN API. Adapun paparan lainnya yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain mengenai perkembangan implementasi RAN API tahun 2015, mekanisme implementasi RAN API dan indikator bidang RAN API, kerangka kerja E-monev Bappenas PP 39/ Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian/ Lembaga terkait dalam Sistem Pendukung RAN API Pada tanggal 26 November 2015, Sekretariat RAN API melakukan kegiatan Diskusi Inventarisasi Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga terkait dalam Sistem Pendukung RAN API. Pembahasan dilakukan bersama Kementerian/Lembaga terkait yaitu BNBP, BMKG, KLH, BIG, Bappenas, LIPI, BPPT. Topik utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu mengenai mekanisme implementasi RAN API dan indikator bidang RAN API. Adapun paparan lainnya yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain mengenai perkembangan implementasi RAN API tahun 2015, kerangka kerja E-monev Bappenas PP 39/2006, inventarisasi program/kegiatan kementerian/lembaga terkait dalam sistem pendukung RAN API Pertemuan Trilateral Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim Ke Dalam Dokumen Perencanaan Sekretariat RAN API melaksanakan kegiatan Pertemuan Trilateral Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim Ke Dalam Dokumen Perencanaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari Tujuan dari pelaksanaan trilateral meeting ini adalah: 1. Melakukan koordinasi dengan Kemendagri terkait pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim ke daerah, antara lain dapat melalui rancangan Peraturan Menteri tentang Adaptasi Perubahan Iklim yang sedang disusun oleh Kementerian LHK, Permendagri mengenai RKPD dan APBD setiap tahuunya untuk integrasi program dan kegiatan adaptasi, serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri untuk koordinasi dengan wilayah dan kota. 2. Melakukan koordinasi dengan Pusbindiklatren mengenai pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim ke dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan perencanaan. 8
17 2.2. Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim oleh Kementerian Kementerian ATR Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melaksanakan beberapa kegiatan adaptasi antara lain: 1. Lokakarya Kajian Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim ke Dalam Kebijakan Perencanaan Ruang di Indonesia Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan tanggapan dalam penyempurnaan kajian tersebut terutama masukan dari pemerintah daerah. 2. Penyampaian Hasil Kajian Penyampaian Hasil Kajian Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Perencanaan Tata Ruang di Indonesia pada tanggal 2 Oktober Beberapa paparan yang dibahas meliputi kegiatan adaptasi perubahan iklim di Indonesia dan integrasi adaptasi perubahan iklim dalam perencanaan tata ruang Kementerian PPN/BAPPENAS Kementerian PPN/BAPPENAS melaksanakan beberapa kegiatan adaptasi antara lain: 1. Focus Group Discussion (FGD) Kajian Monitoring Dan Evaluasi Kesiapan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim Pada Sektor Transportasi Di Pantura Pulau Jawa Kegiatan diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 3 November 2015 bertujuan untuk memperoleh masukan dan informasi terkait tantangan dan hambatan dalam menghadapi perubahan iklim khususnya pada sektor transportasi di koridor Pantura Pulau Jawa. 2. Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim ke dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 4 Februari 2016 dan membahas beberapa topik seperti peluang kurikulum sisipan adaptasi perubahan iklim ke dalam kurikulum Pusbindiklatren, sinkronisasi RPJMN dan RPJMD untuk Isu Adaptasi Perubahan Iklim, Rancangan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Adaptasi Perubahan Iklim di Daerah, Dukungan Regulasi / Instrumen Kementerian Dalam Negeri dalam Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim ke dalam RPJMD, serta kesiapan dan dukungan data dan informasi proyeksi iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kementerian LHK melaksanakan beberapa kegiatan adaptasi dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2015 antara lain: 1. Workshop Perencanaan dan Pelaksanaan Adaptasi Perubahan Iklim di Daerah. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2015 sebagai hasil pembelajaran pelaksanaan Program Strategic Planning and Action to Strengthen Resilience Communities (SPARC) di Provinsi NTT. 2. Talk Show Best Practices Adaptasi Perubahan Iklim. Kegiatan talk show best practices adaptasi perubahan iklim dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2015 bertujuan untuk berbagi informasi mengenai perubahan iklim, kerentanan, dan kegiatan adaptasi perubahan iklim di tingkat lokal sehingga mendorong berbagai pihak terkait untuk meningkatkan kapasitas adaptasi masyarakat. 9
18 Selain itu, Kementerian LHK juga melaksanakan kegiatan adaptasi yang berkaitan dengan indikator kerentanan. Beberapa paparan yang dibahas di dalam pertemuan-pertemuan tersebut yaitu tentang kajian kerentanan, dampak dan adaptasi perubahan iklim, serta indikator kriteria dan ketersediaan data. Rincian tambahan mengenai kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pembahasan Indikator Kerentanan Sektor Kesehatan. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2015 di Kota Bogor untuk menyusun indikator spesifik sektor kesehatan agar dapat dimasukkan sebagai indikator Sistem Inventarisasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK). 2. Pembahasan Indikator Kerentanan Sektor Pesisir dan Laut. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 di Kota Bogor untuk menyusun indikator spesifik sektor pesisir dan laut agar dapat dimasukkan sebagai indikator Sistem Inventarisasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK) Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan melaksanakan beberapa kegiatan adaptasi antara lain: 1. Workshop Implementasi Knowledge Management System (KMS). Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2015 dengan tujuan untuk pengambilan kebijakan pengembangan kelautan dan perikanan. Beberapa material yang dibahas seperti: Konsep Umum Knowledge Management System dan Rencana Pengembangan Knowledge Management System Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 2. Lokakarya Nasional Loss and Damage. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan United Nations University (UNU) yang dilakukan pada tanggal 12 Agustus Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep loss and damage di Indonesia Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim oleh Lembaga APEKSI Pada tanggal 19 Maret 2015, APEKSI mengadakan kegiatan RAN API dan Indikator Kinerjanya khususnya Sub Bidang Perkotaan. Kegiatan ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mendengarkan konsep indikator RAN API khususnya sub bidang perkotaan 2. Mendapatkan gambaran terkait relevansi dari kebijakan-kebijakan perkotaan lainnya dalam halnya pengimplementasian RAN API sub-bidang perkotaan dan dalam perumusan indikator spesifik sub-bidang perkotaan 3. Mendiskusikan dan memberikan masukan berdasarkan kondisi daerah tentang indikator RAN API khususnya sub bidang perkotaan 4. Memfinalisasi rencana kerja Pokja Perubahan Iklim Apeksi tahun
19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pada tanggal 7-11 September 2015, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengadakan kegiatan Pelatihan Adaptasi Perubahan Iklim. Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas penanggulangan bencana terkait Adaptasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pada tanggal 21 September 2015, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengadakan kegiatan Workshop Konsorsium Proyeksi Iklim Regional dan Fasilitas Data untuk Asia dan Pasifik. Kegiatan dilakukan untuk mendapatkan masukan dan tanggapan terhadap kegiatan Regional Climate Projections Consortium and Data Facility (RCCDF). 11
20 3 Implementasi Adaptasi di Lokasi Percontohan 3.1. Sumatera Utara Rapat Koordinasi Implementasi dan Hasil Tagging Instruksi Gubernur Sumatera Utara Pada tanggal 8 Desember 2015, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melaksanakan Rapat Koordinasi Implementasi dan Hasil Tagging Instruksi Gubernur Sumatera Utara Nomor /05/INST/2012 di Kota Medan. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan koordinasi terkait implementasi RAN-API dan Instruksi Gubernur Sumatera Utara Nomor /05/ INST/2012 tentang Upaya Adaptasi Iklim Ekstrim sebagai Upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumatera Utara Budhi Setiawan selaku Penasihat Teknis RAN API memberikan paparan yang meliputi topik RAN API, program ketahanan pangan dan indikatornya, penandaan program dan kegiatan untuk mendukung monitoring RAN API, serta hasil budget tagging terkait Instruksi Gubernur (INGUB) di Sumatera Utara. Selain itu, Kabid TR/PL Bappedasu memberikan pemaparan tentang Implementasi Instruksi Gubernur Sumatera Utara Nomor /05/INST/ Inisiasi Adaptasi di Indonesia Pada tanggal 9-10 Februari 2016, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melaksanakan. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Lingkungan Jepang. Kiyoshi Takahashi dari Center for Social and Environmental Systems Research memberikan pemaparan awal tentang adaptasi di Jepang dan perkembangannya. Fukushi memberikan pemaparan tentang Inisiatif adaptasi di Indonesia. Secara umum, kegiatan ini membahas beberapa topik seperti gambaran umum rencana adaptasi nasional di jepang, langkah - langkah yang dilalui untuk melaksanakan Rencana Aksi Nasional di Jepang, 12
21 3.2. Jawa Barat Lokakarya Penilaian Risiko dan Aksi Adaptasi untuk Pembangunan Daerah Dalam rangka membantu pemerintah daerah menyiapkan dan mengembangkan Rencana Aksi Daerah untuk Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API) serta memformulasikan strategi integrasi RAD API ke dalam proses perencanaan pemerintah daerah, BAPPENAS dibantu oleh Center for Climate Risk and Opportunity Management (CCROM) melakukan pendampingan bagi pemerintah Provinsi dan empat Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Kegiatan dengan sumber pendanaan dari ADB ini dilakukan pada tanggal 29 Juni 2015 dan membahas beberapa isu penting seperti dampak perubahan iklim bagi pembangunan daerah, bagaimana memanfaatkan hasil penilaian risiko iklim untuk perencanaan pembangunan, identifikasi bencana terkait iklim dan pemilihan tim penilai risiko iklim Round Table Discussion bersama Kepala Daerah Karawang, Purwakarta, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Kegiatan ini dilakukan bersama Kepala Daerah Karawang, Purwakarta, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dilakukan dari tanggal Oktober 2015 untuk membahas Laporan Kemajuan dan Pembahasan Workplant baru dari Kelompok Kerja di masing masing wilayah Jawa Timur Focus Group Discussion (FGD) II dalam Penyusunan Konsep Adaptasi Perubahan Iklim di Provinsi Jawa Timur Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) II dalam Penyusunan Konsep Adaptasi Perubahan Iklim di Provinsi Jawa Timur pada tanggal 30 September Kegiatan ini dilakukan sebagai aksi tindak lanjut pelaksanaan kegiatan bantuan teknis Sub Project 1 Integration of Climate Change Mitigation and Adaptation into National Development Planning Kementerian PPN/Bappenas JICA dan terpilihnya Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu Daerah Percontohan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API). Adapun kegiatan ini mengundang partisipasi dari beberapa perwakilan dinas terkait adaptasi perubahan iklim di level provinsi, perwakilan perwakilan dinas di level kabupaten/ kota serta perwakilan universitas. 13
22 3.4. Bali Focus Group Discussion (FGD) Adaptasi Perubahan Iklim dalam Ketahanan Pangan Pada tanggal 13 Agustus 2015, Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Adaptasi Perubahan Iklim dalam Ketahanan Pangan. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa perwakilan dari institusi pemerintah baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan juga perwakilan universitas. Adapun salah satu topik pembahasan dalam kegiatan tersebut adalah mengenai pemantauan RAN API melalui emonev Bappenas yang membahas materi materi seperti konsolidasi sistem monev pembangunan nasional, struktur data perencanaan, dan website emonev Nusa Tenggara Barat Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim Pada tanggal November 2015, Pemerintah Kota Mataram mengadakan Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan ICCTF, APEKSI dan Sekretariat RAN API, yang diikuti oleh 15 orang peserta. Gambar 3. Proses penyusunan Kajian Kerentanan di Kota Mataram Beberapa materi yang dibahas dalam proses tersebut antara lain mengenai konsep kajian risiko iklim, pengolahan data proyeksi iklim, matriks kerentanan dan bahaya, serta pelatihan pembuatan peta kerentanan. 14
23 3.6. Kota Bandar Lampung Diseminasi Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui tim koordinasi ketahanan perubahan iklim kota Bandar Lampung menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim di Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini diadakan pada hari kamis, 9 April 2015 dengan peserta kegiatan berjumlah 120 (seratus dua puluh) orang yang terdiri dari berbagai perwakilan dari pemerintah, lembaga non-pemerintah dan universitas. Adapun tujuan kegiatan diseminasi aksi daerah adaptasi perubahan iklim Kota Bandar Lampung ini adalah : Sosialisasi RAN-API sehingga dapat menjadi acuan/pedoman penyusunan strategi upaya adaptasi daerah dalam RPJMD Kota Bandar Lampung Sosialisasi strategi, aksi dan upaya adaptasi perubahan iklim yang telah dan sedang dilaksanakan di Kota Bandar Lampung sehingga dapat mendorong keterlibatan para pihak lainnya dalam meningkatkan skala dan jenis aksi adaptasi. Sosialisasi aksi adaptasi unggulan dalam sektor pendidikan sebagai bancmark Kota Bandar Lampung di antara kota-kota lainnya di Indonesia maupun negara lain, terutama kota-kota ACCCRN. Beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan diseminasi meliputi Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) Serta Kontribusi/Kewajiban Daerah dalam Mengimplementasikannya, Strategi dan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim di Kota Bandar Lampung, serta Pembelajaran Materi Pendidikan Ketahanan Perubahan Iklim Sebuah Upaya Adaptasi melalui Sektor Pendidikan Penyusunan City Resilience Strategy (CRS) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan perluasan implementasi Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) di tiga kota di Indonesia, Sekretariat RAN-API melaksanakan workshop Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim di kota Tangerang Selatan, kota Banjarmasin, dan kota Tangerang Kota Tangerang Selatan Pada tanggal Desember 2015, Pemerintah kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan ICCTF, APEKSI dan Sekretariat RAN API melaksanakan workshop Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim yang diikuti oleh 15 orang peserta. Beberapa materi yang dibahas dalam workshop tersebut antara lain mengenai konsep kajian risiko iklim, pengolahan data proyeksi iklim, matriks kerentanan dan bahaya, serta pembuatan peta kerentanan. 15
24 Gambar 4. Peserta sedang membuat peta kerentanan Kota Tangerang Selatan Kota Banjarmasin Pada tanggal 30 November 4 Desember 2015, Pemerintah kota Banjarmasin bekerjasama dengan ICCTF, APEKSI dan Sekretariat RAN API. Penyusunan kajian Kerentanan dan risiko perubahan iklim ini diikuti oleh 15 orang peserta. Beberapa materi yang dibahas dalam workshop tersebut antara lain mengenai konsep kajian risiko iklim, pengolahan data proyeksi iklim, matriks kerentanan dan bahaya, serta pembuatan peta kerentanan. Gambar 5. Sambutan dari Kepala BLHD Kota Banjarmasin Kota Tangerang Pemerintah Kota Tangerang bekerja sama dengan Kementerian PPN/ Bappenas, ICCTF dan Mercy Corps Indonesia melakukan kegiatan Workshop Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim Kota Tangerang. Kegiatan ini dilakukan di kota Tangerang dari tanggal 7-11 Desember
25 Gambar 6. Sesi foto bersama peserta Workshop Penyusunan Kajian Kerentanan dan Risiko Perubahan Iklim Kota Tangerang Beberapa materi yang dibahas di pelatihan ini yaitu: 1. Pemaparan umum tentang Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API), 2. Konsep kajian risiko iklim (Climate Risk Assessment), 3. Pengumpulan dan pengolahan data proyeksi iklim, 4. Kajian kerentanan 5. Penilai kapasitas kota: program, kebijakan dan kelembagaan 6. Pengantar Kajian risiko dan pembuatan peta kerentanan 3.8. Provinsi dan Lokasi Percontohan Lain Provinsi dan Kota yang termasuk ke dalam 15 daerah percontohan RAN-API yang tidak mempunyai kegiatan adaptasi dalam kurun waktu Maret 2015 sampai Februari 2016 yaitu provinsi Sumatera Selatan, kota Pekalongan, kota Malang, kota Batu, kota Blitar, kota/kabupaten Tarakan serta kabupaten Malang. 17
26 4 Monitoring dan Evaluasi 4.1. Penyusunan Indikator Penyusunan Indikator Ketahanan Pangan Dalam proses penyepakatan dan peresmian indikator ketahanan pangan, Kementerian PPN/ Bappenas mengadakan kegiatan Focus Group Discussion Strategi dan Penyusunan Indikator Bidang Ketahanan Pangan yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desember Secara umum workshop ini bertujuan untuk: 1. Memaparkan hasil penapisan (tagging) dari indikator ketahanan pangan Kementan melalui jajaran Direktur Jenderal (Ditjen) terkait dalam dokumen RAN API dan Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan (SPEKP) Bappenas 2. Penyelarasan rencana aksi/program yang belum tercapai sehingga program dapat terimplementasi secara opt!ma! serta penyusunan indikator ideal ketahanan pangan Selain itu, Kementerian Pertanian mengadakan kegiatan Workshop Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Pertanian Tahun 2016 pada tanggal 19 Februari Kegiatan ini dilakukan karena indikator kinerja kegiatan diperlukan untuk mendukung penyusunan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang penerapan penandaan pembiayaan (budget tagging) kegiatan penanganan dampak perubahan iklim. Adapun indikator indikator untuk mengukur ketahanan pangan berdasarkan program program Kementerian Pertanian yaitu: Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Fasilitas PHT (unit) Model (paket) Peramalan Serangan OPT Jumlah (unit) SLPHT Jumlah (bulan) kegiatan pendampingan SLPHT Jumlah (unit) usaha binaan petani Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Rekomendasi kebijakan diversifikasi makanan Stabilitas harga pangan dan ketersediaan pangan (khususnya pada saat terjadi iklim ekstrim) Penyuluhan sistem kewaspadaan pangan terhadap perubahan iklim Jumlah (unit) Program Kemandirian Pangan Berbasis masyarakat 18
27 Penyusunan Indikator Ketahanan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Pada tanggal 23 September 2015, Lokakarya Lanjutan Penyusunan Indikator RAN-API Bidang Ketahanan Ekonomi, Ekosistem dan Wilayah Khusus RAN-API 2016 dan Pasca Kegiatan lokakarya ini dilakukan untuk mendapatkan prioritas program adaptasi Sektor Kelautan dan Perikanan dalam bidang Ketahanan Ekonomi, Ekosistem dan Wilayah Khusus tahun Selain itu, kegiatan ini bisa menghasilkan masukan dalam penyususunan program dan kegiastn di Kementerian/Lembaga terkait. Keluaran kegiatan lokakarya ini yaitu penyepakatan indikator ketahanan Bidang Ekonomi, Ekosistem dan Wilayah Khusus, serta rekomendasi program dan kegiatan adaptasi pada K/L terkait. Adapun indikator indikator untuk mengukur ketahanan pesisir dan pulau-pulau kecil yaitu: Tabel 1. Indikator Ketahanan Pesisir dan Pulau-Pulau kecil Indikator Ekonomi Sub-sistem Profil Sub-sistem Mekanisme Sub-sistem Penghidupan Rata - rata jumlah pasar di wilayah pesisir Supply chain untuk produk kelautan dan perikanan dari bahan baku-proses-pasardistribusi ke konsumen Persentase alokasi dana kebencanaan terhadap total dana pemerintah Persentase penduduk pesisir uang memiliki sumber penghasilan alternatif Persentase bisnis berskala kecil Persentase bisnis berskala kecil (nelayan/petani individual dan kelompok/ SMEs) yang memperoleh dukungan berupa pinjaman, hibah atau subsidi (finansial ataupun barang) Persentase Produk Domestik Bruto sektor kelautan dan perikanan terhadap total Produk Domestik Bruto Rata-rata pendapatan pekerja di sektor yang bergantung kepada kelautan dan perikanan Tingkat daya saing nelayan atau SMEs di lingkup lokal, nasional dan internasional Persentase nelayan/petani/ operasional perikanan yang memiliki asuransi Ketersediaan panduan bagi sektor swasta untuk menyusun rencana bisnis untuk kondisi pasca-bencana Alokasi dana APBN untuk kegiatan terkait API-PRB 19
28 Indikator Ekosistem Sub-sistem Spesies dan Stok Sub-sistem Lingkungan Sub-sistem Bentang Alam Jumlah spesies pada satu lingkup wilayah pesisir tertentu Informasi terkait fungsi spesies dalam satu ekosistem Jaring-jaring makanan dengan interaksi kuat dan lemah teridentifikasi Peta distribusi spasial spesies tertentu Informasi mengenai biological and structural legacies yang dapat mengkatalisasi proses pemulihan ekosistem Dokumentasi pola migrasi spesies pada saat terjadi perubahan temperatur ataupun atribut iklim lainnya Proporsi ikan predator pada lingkup ekosistem tertentu dan biomassa dari detritivora Informasi mengenai ambang batas ekologis dari spesies kunci terhadap perubahan iklim Penelitian mengenai spesies dengan potensi evolusi sebagai respon terhadap perubahan iklim Kualitas air (air permukaan dan air tanah), kualitas tanah, kualitas udara Persentase area untuk permukiman dan kawasan hijau Ketersediaan dan diseminasi peta sebaran potensi sumber daya pesisir dan lautan Perubahan tingkat kesehatan, kondisi fisik serta batasan dari jasa ekosistem Sistem manajemen berkelanjutan/ berbasis ekosistem diimplementasikan Jasa ekosistem kelautan dan perikanan yang sifatnya critical teridentifikasi Jasa ekosistem kelautan dan perikanan teridentifikasi Pengaruh dari dampak perubahan iklim terhadap pelayanan jasa lingkungan teridentifikasi Pengaruh dari tata guna lahan dan kebijakan lainnya terhadap jasa lingkungan teridentifikasi Pengaruh dari dampak perubahan iklim terhadap kondisi fisik bentang alam kelautan dan perikanan teridentifikasi 4.2. Hasil Monev RAN API Sub-bab ini akan membahas lebih lanjut hasil monitoring evaluasi RAN API dengan menggunakan data yang tersedia. Monitoring evaluasi RAN APi akan dijelaskan berdasarkan 5 bidang ketahanan RAN API dengan penjelasan singkat Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam membangun ketahanan tersebut. 20
29 Ketahanan Ekonomi Hasil monev RAN API untuk bidang ketahanan RAN API adalah sebagai berikut: Untuk sub-bidang ketahanan pangan terdapat 5 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 2. Program dan Kegiatan Sub Bidang Ketahanan Pangan Kementerian/ Lembaga Kementerian Pertanian Program Kegiatan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian Penyelenggaraan Hubungan Masyarakat Pengelolaan Informasi Publik, Hubungan Antar Lembaga, serta Keprotokolan di Bidang pertanian Anggaran Realisasi Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 1, Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3, Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Dari Gangguan OPT dan DPI Pengolahanan dan pemasaran hasil Tanaman Pangan 2, Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
30 Kementerian/ Lembaga Program Kegiatan Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Sayuran dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura Ramah Lingkungan Anggaran Realisasi Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura Pengolahan dan Pemasaran hasil Hortikultura Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Rempah dan Penyegar Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Semusim Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Tahunan Dukungan Penanganan Pasca Panen dan Pembinaan Usaha N/A N/A N/A 141,36 N/A Dukungan Perlindungan Perkebunan N/A Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan N/A 22
31 Kementerian/ Lembaga Program Kegiatan Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio- Industri Berkelanjutan Anggaran Realisasi Peningkatan Produksi Ternak Peningkatan Produksi Pakan Ternak Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing , Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian 1, Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian 4, , , , Fasilitas Pupuk dan Pestisida Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian
32 Kementerian/ Lembaga Program Kegiatan Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Penelitian/Perekayasaan dan Pengembangan Mekanisasi Pertanian Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hortikultura Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Anggaran Realisasi Penelitian dan Pengembangan Peternakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian Revitalisasi Pendidikan Pertanian serta Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Pendidikan Menengah Pertanian Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
33 Kementerian/ Lembaga Kementerian Kelautan dan Perikanan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Badan Pusat Statistik Program Kegiatan Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan Program Penanggulangan Bencana Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Anggaran Realisasi Pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan Pengelolaan Pakan Ikan Penelitian dan Pengembangan Iptek Perikanan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Sosial Ekonomi di Wilayah Pasca Bencana Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan 2, ,
34 Kementerian/ Lembaga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Program Kegiatan Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek Unggulan LIPI; Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Publikasi/Laporan statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan perkebunan Publikasi/Laporan statistik peternakan, perikanan, dan kehutanan Publikasi/Laporan statistik peternakan, perikanan, dan kehutanan yang terbit tepat waktu Anggaran Realisasi Penelitian Biologi 7.95 N/A Teknologi Mikroba Fungsional untuk Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Total , ,
35 Untuk sub-bidang Kemandirian Energi terdapat 2 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 3. Program dan Kegiatan Sub Bidang Kemandirian Energi Kementerian/ Lembaga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Pusat Statistik Program Kegiatan Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Pembinaan, Pengawasan dan Pengusahaan Bioenergi Pembinaan, Pengawasan dan Pengusahaan Aneka Energi Baru Terbarukan Pembinaan, Pengawasan dan Pengusahaan Panas Bumi Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi Publikasi/Laporan statistik Industri, pertambangan dan penggalian, energi fan konstruksi Anggaran Realisasi , Total 2 5 1, Sehingga jika dihitung secara keseluruhan maka perbandingan anggaran dengan realisasi anggaran bidang ketahanan ekonomi adalah sebagai berikut: Jumlah Kementerian/Lembaga 6 Jumlah Program 17 Jumlah Kegiatan 69 Jumlah Anggaran (Trilyun Rupiah) Jumlah Realisasi (Trilyun Rupiah)
36 Ketahanan Sistem Kehidupan Untuk sub-bidang Kesehatan terdapat 2 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 4. Program dan Kegiatan Sub Bidang Kesehatan Kementerian/Lembaga Program Kegiatan Kementerian Kesehatan Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Direktorat Kesehatan lingkungan Program Penanggulangan Bencana Anggaran Realisasi Penyehatan Lingkungan Penyusunan Media Audio Visual Bidang Perubahan Iklim Akreditasi Modul Pemberdayaan Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat Advokasi dan Sosialisasi NSPK strategi Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan 0.13 Efisiensi Efisiensi Pembinaan dan Fasilitasi adaptasi Perubahan Iklim 0.11 Efisiensi Monitoring dan evaluasi pelaksanaan adaptasi perubahan Bidang kesehatan Aplikasi berbasis internet pemetaan perubahan iklim dan kesehatan Orientasi kesling TTU Adaptasi Perubahan Iklim dan Kesehatan Jejaring Kemitraan Adaptasi Perubahan Iklim Sosialisasi Adaptasi Perubahan Iklim Pengelolaan Pemberian Bantuan Darurat Kemanusiaan di Daerah Terkena Bencana Efisiensi Dana Dekonsentrasi (DEKON) di Provinsi Total
37 Untuk sub-bidang Permukiman terdapat 2 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 5. Program dan Kegiatan Sub Bidang Permukiman Kementerian/Lembaga Program Kegiatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Program Penanggulangan Bencana Pemberdayaan Masyarakat dalam Kesiapan Menghadapi Bencana Anggaran Realisasi Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Pembinaan dan Pengembangan Air Minum 4, N/A 4, N/A Total 2 3 9, ,50 Untuk sub-bidang Infrastruktur terdapat 5 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 6. Program dan Kegiatan Sub Bidang Infrastruktur Kementerian/Lembaga Jumlah Program Jumlah Kegiatan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Program Penanggulangan Bencana Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Reduksi Risiko Bencana Penilaian Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencana Perbaikan darurat sarana dan prasarana vital di daerah terkena bencana Anggaran Realisasi
38 Kementerian/Lembaga Jumlah Program Jumlah Kegiatan Badan Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kementerian Perhubungan Program Penyelenggaraan Informasi Geospasial Program Pengelolaan Sumber Daya Air Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Anggaran Realisasi Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Air Tanah, Rawa dan Tambak Konservasi, Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman Pantai Pengelolaan Waduk, Embung, Situ Serta Bangunan Penampung Air Lainnya 6, NULL 6, NULL 7, NULL Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 3, NULL Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana SDA 2, NULL Pembinaan dan Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan Manajemen dan Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi ASDP dan Pengelolaan Prasarana Lalulintas SDP Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan 6, NULL 6, NULL 7, NULL 3, NULL 6, NULL 6, NULL 7, NULL 30
39 Kementerian/Lembaga Jumlah Program Jumlah Kegiatan Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Navigasi Penerbangan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkeretaapian Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian Anggaran Realisasi 6, , , , Total , , Sehingga jika dihitung secara keseluruhan maka perbandingan anggaran dengan realisasi anggaran bidang ketahanan sistem kehidupan adalah sebagai berikut: Jumlah Kementerian/Lembaga 6 Jumlah Program 11 Jumlah Kegiatan 36 Jumlah Anggaran (Trilyun Rupiah) Jumlah Realisasi (Trilyun Rupiah)
40 Ketahanan Ekosistem Untuk bidang Ketahanan Ekosistem terdapat 6 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 7. Program dan Kegiatan Sub Bidang Ekosistem Kementerian/Lembaga Program Kegiatan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Badan Informasi Geospasial Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Program Penyelenggaraan Informasi Geospasial Badan Pusat Statistik Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kementerian Dalam Negeri Program Penanggulangan Bencana Program Bina Pembangunan Daerah Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengolahan Air dan Limbah Pembangunan Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai Pemetaan dan Integrasi Tematik Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial Publikasi/Laporan statistik ketahanan Sosial Jumlah Publikasi/laporan statistik ketahanan sosial Anggaran Realisasi Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana Tanggap Darurat di Daerah Terkena Bencana Pembinaan Penyelenggaraan dan Pembangunan Urusan Pemerintahan Daerah I Pembinaan Penyelenggaraan dan Pembangunan Urusan Pemerintahan Daerah I Sub Kegiatan fasilitasi penanganan lahan kritis dan sumber daya air berbasis masyarakat (PLKSDA-BM)
41 Kementerian/Lembaga Program Kegiatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek Unggulan LIPI; Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Pengembangan Konservasi Tumbuhan Indonesia-Kebun Raya Baru Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Hayati Kebun Raya Bogor Dataran Rendah Basah Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Hayati Kebun Raya Cibodas Dataran Tinggi Basah Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Hayati Kebun Raya Purwodadi Dataran Rendah Kering Terwujudnya Fungsi Kebun Raya Eka Karya Bali sebagai Tempat Konservasi Ex-Situ Anggaran Realisasi 4.20 N/A 1.09 N/A 0.52 N/A 0.95 N/A 0.60 N/A Kawasan Ekonomi Hijau (Biovillage) Di CSC 4.10 N/A Penelitian Geoteknologi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim pada Perairan Darat: Studi Kasus Ekosistem Peraitan Situ dan Danau Konsep Pemberdayaan Ekosistem Laut dalam Mitigasi Bencana Perubahan Iklim Model Konservasi Lahan Gambut Untuk Pengurangan Risiko Kekeringan dan Kebakaran Total ,
42 Ketahanan Wilayah Khusus Untuk sub-bidang Perkotaan terdapat 3 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 8. Program dan Kegiatan Sub Bidang Perkotaan Kementerian/Lembaga Program Kegiatan Realisasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Bpn Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Program Pengembangan Perumahan Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca Penyediaan Rumah Khusus dan Pembinaan Rumah Negara Anggaran , N/A Penyediaan Rumah Susun 3, N/A Perencanaan Tata Ruang NULL Pemanfaatan Ruang 61,00 NULL Penataan Kawasan NULL Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah NULL Total 3 7 5,
43 Untuk sub-bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil terdapat 3 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 9. Program dan Kegiatan Sub Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian/ Lembaga Program Kegiatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Program Penanggulangan Bencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Prasarana Fisik di Wilayah Pasca Bencana Anggaran Realisasi Kementerian Kelautan Dan Perikanan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Program Pengelolaan Ruang Laut Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan Unggulan LIPI 04 Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Kompetensi Puslit Oseanografi Perlindungan Dan Pemanfaatan Kawasan Konservasi Dan Keanekaragaman Hayati Laut PENATAAN DAN PEMANFAATAN JASA KELAUTAN ,87 Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil Pendayagunaan Pesisir Perencanaan Ruang Laut Penelitian dan Pengembangan Iptek Sumber Daya Laut dan Pesisir Pemberdayaan Ekosistem Laut dalam Mitigasi Perubahan Iklim (estimasi karbon) Kajian dampak dan adaptasi terhadap perubahan iklim global: studi kasus perairan Bintan. Potensi stok & serapan karbon ekosistem pesisir
44 Kementerian/ Lembaga Program Kegiatan Unggulan LIPI 04 Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Retrospektif perubahan iklim via geokimia karang Rancang Bangun Pengelolaan Sumberdaya Airtanah untuk Pengurangan Risiko Kekeringan Akibat Peningkatan Cuaca Ekstrim (Perubahan Iklim) di Pulau-Pulau Kecil Anggaran Realisasi Total , Sehingga jika dihitung secara keseluruhan maka perbandingan anggaran dengan realisasi anggaran bidang ketahanan wilayah khusus adalah sebagai berikut: Jumlah Kementerian/Lembaga 6 Jumlah Program 8 Jumlah Kegiatan 19 Jumlah Anggaran (MIlyar Rupiah) 7, Jumlah Realisasi 145,87 36
45 Sistem Pendukung Untuk bidang Sistem Pendukung terdapat 3 Kementerian/Lembaga yang berkontribusi, yaitu: Tabel 10. Program dan Kegiatan Sub Bidang Sistem Pendukung Kementerian/Lembaga Jumlah Program Jumlah Kegiatan Anggaran Realisasi Badan Informasi Geospasial Program Pemetaan Rupabumi dan Toponim Penyelenggaraan Informasi Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial Geospasial Badan Nasional Program Penanganan Pengungsi Akibat Bencana Penanggulangan Bencana Penanggulangan Penyiapan peralatan dikawasan rawan bencana Bencana Pengembangan aplikasi teknologi informasi, komunikasi dan kehumasan Penyiapan Logistik di kawasan Rawan Bencana ,30 Lembaga Ilmu Pengetahuan Unggulan LIPI; Evaluasi dan Proyeksi Dampak Perubahan Iklim Indonesia Mitigasi Bencana terhadap Risiko Banjir (Flood Risk) dengan dan Perubahan Presisi Tinggi untuk Penyusunan Konsep Mitigasi Iklim Bencana Banjir Pengembangan dan Implementasi Sistem Pemantauan, Prediksi dan Teknologi Kontrol Bahaya Gerakan Tanah Akibat Hujan Ekstrim Pengembangan Konsep Masyarakat Tangguh Bencana di Indonesia untuk Mereduksi Risiko Bahaya Alam dan Dampak Perubahan Iklim Global Kementerian Dalam Negeri Program Bina Pembinaan Penyelenggaraan dan Pembangunan Pembangunan Urusan Pemerintahan Daerah I Sub Kegiatan Daerah Penanganan lahan kritis dan sumber daya air berbasis masyarakat (PLKSDA-BM) Total
46 5 Tindak Lanjut Dua tahun setelah diterbitkan, RAN API masih memiliki beberapa tantangan yang perlu ditindak lanjuti. Masalah utama adalah koordinasi antar K/L dan koordinasi dengan daerah, saat ini terdapat cukup banyak institusi yang memiliki inisiatif untuk melakukan kegiatan adaptasi namun masih kurang terkoordinasi. Selain itu ada tantangan dalam pengarustamaan API dalam rencana pembangunan sektoral dan lintas sektoral. Belum adanya indikator kinerja dan target yang terukur dalam RAN API serta terbatasnya ketersediaan data dan informasi iklim yang akurat. Di samping tantangan yang disebutkan, RAN API sebagai referensi perencanaan juga masih belum menjelaskan mengenai konvergensi adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana; bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat menuju resiliensi iklim; dan sinergi dengan RAN-GRK yang kini tengah ditinjau ulang. Berikut agenda kegiatan RAN API dalam satu tahun kedepan: 1. Melakukan koordinasi pada tingkat pusat, mitra pembangunan, dan daerah. Pada tingkat pusat, koordinasi dilakukan dengan Kementerian/Lembaga terkait dalam penyusunan RAN API, dalam penyusunan RAN API ini akan dilakukan group meeting (triwulan) dan pleno meeting dengan K/L. Pada tingkat mitra pembangunan, koordinasi dilakukan dengan donor dan network yang mendukung kegiatan RAN API. Pada tingkat daerah koordinasi dilakukan dengan pemerintah daerah. Kegiatan yang akan dilakukan dengan pemerintah daerah antara lain sosialisasi terpusat; sinkronisasi Rencana Aksi Daerah (RAD) API dan dokumen perencanaan K/L; dan verifikasi daerah pilot. 2. Monitoring dan evaluasi RAN API Pengembangan sistem monev dengan melakukan kegiatan analisis terhadap kriteria dampak, governance, dan expert meeting. Adaptasi proses monev, proses ini dilakukan dengan kegiatan monev di daerah pilot (melakukan monev terhadap program dan kegiatan pemerintah daerah dalam mendukung RAN API), selanjutnya akan dilakukan kegiatan pertemuan terpusat antara K/L dan daerah pilot untuk membahas hasil monev program dan kegiatan pemenrintah daerah yang mendukung RAN API. Studi Baseline di daerah pilot. 38
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:
Lebih terperinciKnowledge Management Forum April
DASAR HUKUM DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN PEMDA UNTUK MEMBERDAYAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN IKLIM INDONESIA UU 23 tahun 2014 tentang
Lebih terperinciProyek ICCTF/Adapt Asia yang diimplementasikan oleh Yayasan Transformasi Kebijakan Publik
Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim kedalam Rencana Pembangunan Daerah di Kabupaten Gorontalo Proyek ICCTF/Adapt Asia yang diimplementasikan
Lebih terperinciPelaksanaan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) di Daerah WAHYUNINGSIH DARAJATI
Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) di Daerah WAHYUNINGSIH DARAJATI Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Jakarta, 20 Agustus
Lebih terperinciRENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) Shinta Damerys Sirait Kepala Bidang Pengkajian Energi Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian Disampaikan
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciMATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PENGESAHAN. Agreement. Perubahan Iklim. PBB. Kerangka Kerja. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 204) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciRepublik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BUKU PANDUAN
Republik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BUKU PANDUAN SOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK)
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi
PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa
Lebih terperinciPENGALAMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM
PENGALAMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim & Multilateral Disampaikan pada Workshop Sinkronisasi Sistem Perencanaan & Penganggaran dalam Mendukung Pengurangan
Lebih terperinciIMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA
IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Ir. Wahyuningsih Darajati, M.Sc Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Disampaikan ik dalam Diskusi
Lebih terperinci(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus
BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciWALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN DARI DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL MEWAKILI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Deputi Bidang SDA dan LH
Lebih terperinciSosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagaimana diketahui bahwa Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan gasgas yang terdapat di atmosfer, yang berasal dari alam maupun antropogenik (akibat aktivitas manusia).
Lebih terperinciKERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Disampaikan dalam Forum Diskusi Nasional Menuju Kota Masa Depan yang Berkelanjutan dan Berketahanan
Lebih terperinciLampiran 1. MATRIKS RAD-GRK SEKTOR PERTANIAN
Lampiran 1. MATRIKS RAD-GRK SEKTOR PERTANIAN Penanggungjawab : Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Perkiraan Emisi 2020 : 10.562.476,38 juta tco2eq Target Penurunan Emisi 26% : 2.746.243,86 juta tco2eq
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan
No.60, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN. Pangan. Gizi. Ketahanan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciKEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP MENJAGA PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN PEKAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) 2014 Bappenas, 23 Januari 2014 1 STRUKTUR
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN
Lebih terperinciKebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan
Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas Dalam kasus perubahan iklim, kota menjadi penyebab, sekaligus penanggung
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciRISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK
Lebih terperinciSambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012
Sambutan Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Penyusunan
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU Dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:
WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 199 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016
PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN PARIS AGREEMENT TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PERSETUJUAN PARIS ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Dr. Medrilzam Direktorat Lingkungan Hidup Kedeputian Maritim dan Sumber Daya Alam Diskusi Koherensi Politik Agenda Pengendalian Perubahan
Lebih terperinciNegara yang tangguh. UNDP Indonesia Mendukung Upaya Konvergensi API-PRB Di tingkat Nasional Bengkulu, 13 Oktober Outline Presentasi
Outline Presentasi UNDP Indonesia Mendukung Upaya Konvergensi API-PRB Di tingkat Nasional Bengkulu, 13 Oktober 2014 1. UNDP Indonesia 2. Program terkait API dan PRB 3. Kebijakan dan Kelembagaan terkait
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) ARIFIN RUDIYANTO Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Rapat Koordinasi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciSambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam
Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam PELUNCURAN ICCTF MEDIA AWARD 2015 Jakarta, 8 September 2015 Perubahan Iklim dan Pembangunan
Lebih terperinciBAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA
BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA 2015-2019 Dalam penyusunan Rencana strategis hortikultura 2015 2019, beberapa dokumen yang digunakan sebagai rujukan yaitu Undang-Undang Hortikultura Nomor
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1488, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekosentrasi. Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciKONSULTASI DAERAH PENYUSUNAN RENCANA AKSI NASIONAL ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM (RAN-API)
KONSULTASI DAERAH PENYUSUNAN RENCANA AKSI NASIONAL ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM (RAN-API) Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Lebih terperinci2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.
BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Strategi Adaptasi. Perubahan Iklim. Kesehatan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Strategi Adaptasi. Perubahan Iklim. Kesehatan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 TENTANG STRATEGI
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciGaris-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional
Garis-Besar NAP Latar Belakang Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim Rencana Aksi Nasional 1 2 3 Model Pembangunan Sampai Dengan Sekarang Kekhasan Negara Indonesia
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 TENTANG
- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 /Menks/SK/V/2009 TENTANG STRATEGI ADAPTASI SEKTOR KESEHATAN TERHADAP DAMPAK PERUBAHAN IKLIM Menimbang : a. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKETERPADUAN AGENDA PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM INTERNASIONAL NASIONAL SUB NASIONAL
KETERPADUAN AGENDA PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM INTERNASIONAL NASIONAL SUB NASIONAL Dr. Ir. Nur Masripatin, M.For.Sc. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Lebih terperinciVersi 27 Februari 2017
TARGET INDIKATOR KETERANGAN 13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara. 13.1.1* Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat
Lebih terperinciPELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional PELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang
Lebih terperinciPeran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC
Peran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC Rabu, 17 Januari 2018 Workshop Elaborasi NDC Adaptasi Perubahan Iklim KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN
Lebih terperinciBAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN
BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013-2015 Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.228, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Strategis. Penyelenggaraan. Tata Cara. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kerusakan tanaman yang disebabkan gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) baik hama, penyakit maupun gulma menjadi bagian dari budidaya pertanian sejak manusia
Lebih terperinciJambi, Desember 2013 Penulis
Laporan pelaksanaan Sosialisasi Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (PEP RAD GRK) ini, menguraikan tentang : pendahuluan, (yang terdiri dari latar belakang,
Lebih terperinci2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c
No.163, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Inventarisasi GRKN. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.73/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Jayapura Tahun 2013-2017 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang harus ada dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN
PEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah subhanallahu wa ta ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya, sehingga penyusunan Rencana
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI TAHUN 2017 PEMANTAUAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN A. Dasar
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan
Lebih terperinciKerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional
Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1358, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis. TA 2013. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Lebih terperinciRencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gas Rumah Kaca (GRK) adalah jenis gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan secara alami, yang jika terakumulasi di atmosfer akan mengakibatkan suhu bumi semakin
Lebih terperinciMengapa Isu Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sangat Penting untuk Kita?
APIK Maluku 1 Mengapa Isu Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sangat Penting untuk Kita? 2 Latar belakang Sebagian besar jumlah bencana yang terkait iklim dalam 7 tahun
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM PADA ACARA KNOWLEDGE MANAGEMEN FORUM 2015 (ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA)
Lebih terperinciDAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA
30 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Ada dua kecenderungan umum yang diprediksikan akibat dari Perubahan Iklim, yakni (1) meningkatnya suhu yang menyebabkan tekanan panas lebih banyak dan naiknya permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hak atas pangan telah diakui secara formal oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Akhir -akhir ini isu pangan sebagai hal asasi semakin gencar disuarakan
Lebih terperinciPENYUSUNAN KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DARI SMALL GRANT PROGRAM PANGANDARAN, 7 NOVEMBER 2016
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DARI SMALL GRANT PROGRAM PANGANDARAN, 7 NOVEMBER 2016 KERANGKA KERJA STRATEGI IMPLEMENTASI RAN API AKTOR Bappenas, Sekre RAN API (JICA dan Mercy Corps), BMKG, K/L
Lebih terperinciKERANGKA PRIORITAS NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KERANGKA NASIONAL REFORMA AGRARIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciINSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH
INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL
Lebih terperinciPercepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil
Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Climate Summit 2014 merupakan event penting dimana negara-negara PBB akan berkumpul untuk membahas
Lebih terperinciDINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP
Lebih terperinci