PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN YANG MENDAPAT PREDIKAT INDONESIA MOST TRUSTED COMPANY 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN YANG MENDAPAT PREDIKAT INDONESIA MOST TRUSTED COMPANY 2014"

Transkripsi

1 PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN YANG MENDAPAT PREDIKAT INDONESIA MOST TRUSTED COMPANY 2014 Ria Angelina Rossi Nuraini Sari, S.E., M.Acc. Jurusan Akuntansi & Keuangan Universitas Bina Nusantara, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530, (021) ABSTRACT This research was conducted in order to determine what CSR indicators disclosed by Indonesia Most Trusted Company 2014 based on GRI G4 and also to find out if there is a difference in CSR disclosures on "Trusted" and "Fair Trusted" company. The data used is secondary data. The study sample consisted of 10 companies that received the title Indonesia Most Trusted Company 2014 that published 2013 Sustainability Report and using GRI G4, and can be accessed via the company's website. This study uses content analysis followed by processing the data using descriptive statistics to determine the characteristics of CSR reporting on "Trusted" and "Fair Trusted" company. The results showed that the economic, environment, labor, human rights, society, and product indicators are disclosed although some aspects were not reported. There are differences in the "Trusted" and "Fair Trusted" company's CSR disclosure. Disclosure of environmental, human rights, society, and products indicator for the "Fair Trusted" is better than the "Trusted". Disclosure of economic and employment indicator for the "Trusted" is better than the "Fair Trusted". (RAR) Keywords: CSR, Indonesia Most Trusted Company 2014, GRI G4 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui indikator CSR apa saja yang diungkapkan perusahaan yang mendapatkan predikat Indonesia Most Trusted Company 2014 berdasarkan GRI G4 dan juga mengetahui apakah ada perbedaan pengungkapan CSR perusahaan dengan predikat Trusted dan Fair Trusted. Data yang digunakan adalah data sekunder. Sampel penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan yang mendapat predikat Indonesia Most Trusted Company 2014 yang menerbitkan Sustainability Report tahun 2013 dan menggunakan GRI G4, serta dapat diakses melalui website perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode content analysis yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui karakteristik pelaporan CSR pada perusahaan yang mendapatkan predikat Trusted dan Fair Trusted. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, HAM, masyarakat, dan produk diungkapkan meskipun beberapa aspek tidak dilaporkan. Ada perbedaan pengungkapan CSR pada perusahaan Trusted dan Fair Trusted. Pengungkapan indikator lingkungan, HAM, masyarakat, dan produk untuk kelompok Fair Trusted lebih baik daripada kelompok Trusted. Pengungkapan untuk indikator ekonomi dan ketenagakerjaan pada kelompok Trusted lebih baik daripada kelompok Fair Trusted. (RAR) Kata Kunci: CSR, Indonesia Most Trusted Company 2014, GRI G4 1

2 PENDAHULUAN Perekonomian berkembang secara pesat baik di dalam maupun di luar negeri. Perkembangan tersebut tentunya membuat adanya persaingan secara global. Kondisi tersebut membuat good corporate governance (GCG) sebagai keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan keberlanjutan. Penerapan konsep GCG diharapkan dapat membuat pengelolaan perusahaan menjadi lebih transparan bagi semua pihak yang berkepentingan. Krisis ekonomi yang pernah terjadi pada tahun 1997 di negara-negara Asia serta kasus Enron di Amerika Serikat merupakan awal perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance. Krisis yang terjadi dan kejatuhan Enron dipandang sebagai akibat lemahnya praktik Good Corporate Governance. (Romauli, 2012) Prinsip GCG yang dianut oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menempatkan prinsip tanggung jawab (responsibility) sebagai pilar tegaknya GCG. Salah satu implementasi prinsip responsibility yang diterapkan yaitu dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, yang juga disebut dengan corporate social responsibility (CSR). CSR merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. CSR yang dilaksanakan secara konsisten dalam jangka panjang akan meningkatkan legitimasi masyarakat terhadap kehadiran perusahaan, dan diharapkan image suatu perusahaan menjadi meningkat. Konsep CSR menurut Elkington (1998) dalam Susanto (2007), digambarkan sebagai kepedulian perusahaan yang didasari oleh 3 prinsip dasar yang dikenal dengan konsep Triple Bottom Line. Konsep Triple Bottom Line ini berisi unsur 3P yaitu Profit, People, dan Planet. Arti dari konsep ini adalah perusahaan selain mengejar keuntungan untuk kepentingan shareholders (dalam hal profit), perusahaan juga harus terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat (People), serta berpatisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (Planet). Menurut Nurlela (2008), konsep CSR tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, tapi harus berpijak pada triple bottom line. Hal tersebut dikarenakan kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Kewajiban pengungkapan CSR di Indonesia diatur dalam UU no 40 tahun 2007 pasal 66 ayat (2) bagian c yang menyebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sedangkan, pasal 74 ayat (1) dinyatakan bahwa perusahaan berkewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam. Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan dalam laporan yang disebut Sustainability Report. Seperti dilansir dalam (2015), bahwa Sustainability Report merupakan laporan yang dipublikasikan oleh perusahaan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang diakibatkan oleh aktivitas operasional perusahaan sehari-hari. Sustainability Report juga menampilkan nilai-nilai dan model tata kelola perusahaan, dan mendemonstrasikan hubungan antara strategi perusahaan dengan komitmen untuk mencapai ekonomi global yang berkelanjutan. Salah satu pedoman yang dapat dipakai oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSR adalah Global Reporting Initiative (GRI). Saat ini pedoman pelaporan CSR yang paling banyak digunakan sebagai standar yaitu GRI. GRI merupakan organisasi nirlaba internasional dengan struktur berbasis jaringan. GRI mendorong penerapan pelaporan dengan Sustainability Report sebagai cara bagi perusahaan dan organisasi agar menjadi lebih berkelanjutan dan berkontribusi pada ekonomi global yang berkelanjutan. Ketidakseragaman dalam penerapan CSR dan pelaporan dengan Sustainability Report di Indonesia, menimbulkan adanya perusahaan yang berhasil mendapat predikat Indonesia Most Trusted Company dengan rating berbeda. GRI mempunyai misi yaitu untuk membuat semua perusahaan dan organisasi dapat melaporkan kinerja dan dampak ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola mereka dalam Sustainability Report, dimana GRI membuat pedoman Sustainability Report yang tidak berbayar. Dari hanya 1 perusahaan yang membuat laporan keberlanjutan di tahun 2005, kini setelah satu dasawarsa, sudah ada sekitar 60 perusahaan yang telah membuat Laporan Keberlanjutan atau laporan CSR sampai dengan tahun 2014 ini (sra.ncsr-id.org, 2014). Berlandaskan pada standar pelaporan CSR yang disusun oleh GRI versi G4, penulis ingin melihat pengungkapan / pelaporan CSR perusahaan di Indonesia yang mendapat predikat Indonesia Most Trusted Company 2014 dengan periode pelaporan tahun 2013 berdasarkan GRI G4. Penulis juga akan membandingkan tingkat pengungkapan CSR pada perusahaan yang mendapatkan predikat Trusted dan Fair Trusted. 2

3 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, skripsi ini akan diberi judul: PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN YANG MENDAPAT PREDIKAT INDONESIA MOST TRUSTED COMPANY 2014 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang dibentuk adalah: 1. Indikator CSR apa saja yang diungkapkan oleh perusahaan yang mendapat predikat Indonesia Most Trusted Company 2014 berdasarkan GRI G4? 2. Apakah ada perbedaan pengungkapan CSR perusahaan dengan predikat Trusted dan Fair Trusted? METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif (deskriptif) dan berupa data sekunder. Data tersebut berupa laporan keberlanjutan (Sustainability Report) perusahaan yang diperoleh dari website resmi perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mendapat predikat Indonesia Most Trusted Company 2014, berdasarkan hasil survei majalah SWA edisi 27 tahun kriteria penentuan sampel sebagai berikut: 1. Perusahaan menerbitkan Sustainability Report tahun Perusahaan menggunakan indikator GRI G4 dalam Sustainability Report tahun Berdasarkan kriteria diatas, maka didapatkan sampel sebagai berikut: Tabel 1 Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Nama Perusahaan Kode Perusahaan Rating 1. Astra International Tbk. ASII Trusted 2. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI 3. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 4. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGN 5. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM 6. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI 7. Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR 8. Indo Tambang Raya Megah, Tbk. ITMG 9. Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM 10. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA Fair Trusted Sumber: hasil olah data penulis Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode content analysis, yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan pola pada pelaporan CSR. Penulis menganalisis berdasarkan kemunculan paragraf yang merefleksikan indikator GRI G4. Penilaian indikator GRI G4 dilakukan dengan menggunakan skala likert sebagai teknik analisisnya, yaitu sebagai berikut: Tabel 2 Intensity Score Nilai Keterangan 0 Tidak ada pengungkapan sama sekali atau pengungkapan tidak sesuai indikator GRI 1 Pengungkapan, tapi tidak lengkap 2 Full disclosure Sumber: Penulis 3

4 Hasil content analysis akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui karakteristik pelaporan CSR pada perusahaan yang mendapatkan predikat Trusted dan Fair Trusted. Penulis akan melakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat pengungkapan CSR pada 10 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Perhitungan akan diolah dengan menggunakan Ms. Excel. Penulis akan menganalisis apakah ada perbedaan pengungkapan CSR antara perusahaan dengan predikat Trusted dan Fair Trusted dengan membandingkan 2 kelompok tersebut berdasarkan pengungkapan CSR-nya. HASIL DAN BAHASAN Indikator CSR yang Diungkapkan & Temuan Penulis Berdasarkan hasil pengolahan data penulis atas 6 indikator (Ekonomi, Lingkungan, Ketenagakerjaan, HAM, Masyarakat, dan Produk), penulis mendapatkan temuan sebagai berikut: a. Indikator Ekonomi 1. Perusahaan yang paling banyak mengungkapkan indikator ekonomi adalah ITMG dengan total skor 15 dari 18 (rata-rata skor 0.833), yang menandakan bahwa ITMG sangat memperhatikan segala keputusan ekonominya untuk dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan. 2. Perusahaan yang pengungkapannya paling sedikit untuk indikator ekonomi adalah Astra, Mandiri, dan BNI dengan total skor 7 dari 18 (rata-rata skor 0,389). 3. Indikator yang paling banyak diungkapkan oleh 10 perusahaan adalah indikator EC8 dimana kesepuluh perusahaan mengungkapkan indikator ini. Indikator yang paling sedikit diungkapkan adalah indikator EC6 yang hanya diungkapkan oleh 1 perusahaan saja yaitu ITMG. b. Indikator Lingkungan 1. Perusahaan yang paling banyak mengungkapkan indikator lingkungan adalah Semen Indonesia dan Antam dengan total skor 38 dari 68 (rata-rata skor 0,559), dimana kedua perusahaan bergerak di bidang pertambangan. Perusahaan pertambangan di Indonesia diwajibkan oleh peraturan untuk melaksanakan kegiatan CSR untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat segala kegiatan pertambangan ataupun operasional perusahaan. 2. Perusahaan yang paling sedikit mengungkapkan indikator lingkungan adalah Mandiri dan Telkom dengan total skor 4 dari 68 (rata-rata skor 0,059). Kedua perusahaan bergerak di bidang jasa, sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan atas kegiatan operasi perusahaan masing-masing. 3. Dari 34 indikator lingkungan, hanya 3 indikator saja yang tidak diungkapkan sama sekali oleh 10 perusahaan yaitu EN28, EN33, dan EN34. Indikator EN3 adalah satu-satunya indikator yang diungkapkan oleh 10 perusahaan. c. Indikator Ketenagakerjaan 1. Perusahaan yang paling banyak mengungkapkan indikator ketenagakerjaan adalah PGN dengan total skor 22 dari 32 (rata-rata skor 0,688). Tingginya pengungkapan indikator ketenagakerjaan di PGN menandakan bahwa PGN sangat memperhatikan kualitas pegawainya, kebebasan berserikat pegawai dan tidak membeda-bedakan pegawainya berdasarkan gender dalam hal pekerjaan. Prinsip kesetaraan dalam pekerjaan sangat ditekankan dalam PGN, yang ditandai dengan kesetaraan dalam hal gaji ataupun seperti promosi jabatan dimana semua orang berhak mendapatkan peluang yang sama. 2. Perusahaan yang paling sedikit mengungkapkan indikator ketenagakerjaan adalah Mandiri dengan total skor 6 dari 32 (rata-rata skor 0,188). Rendahnya pengungkapan indikator ini bukan menjadikan Mandiri sebagai perusahaan yang tidak memperhatikan pegawainya dengan baik. 3. Dari 16 indikator ketenegakerjaan, indikator yang paling banyak diungkapkan adalah LA1, LA10, dan LA11 dimana 9 perusahaan mengungkapkan indikator ini. Indikator yang paling sedikit diungkapkan adalah LA15 dan LA16 yang hanya diungkapkan oleh 1 perusahaan saja yaitu BRI. d. Indikator HAM 1. Perusahaan yang paling banyak mengungkapkan indikator HAM adalah BRI dengan total skor 12 dari 24 (rata-rata skor 0,500). 4

5 2. Perusahaan yang tidak mengungkapkan indikator HAM sama sekali adalah Astra, Semen Indonesia, dan Antam. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga perusahaan tersebut masih belum memperhatikan HAM baik di dalam lingkungan perusahaan sendiri maupun di luar perusahaan. Indikator sosial dalam 3 perusahaan tersebut lebih ditekankan pada masyarakat, produk, dan ketenagakerjaan. HAM sendiri adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan, seperti untuk mengetahui seperti apa perlakuan karyawan di dalam perusahaan, apakah perusahaan memperlakukan karyawan dengan baik atau tidak, apakah ada diskriminasi di dalam perusahaan. Hal-hal seperti ini bisa menjadi tolok ukur bagi para pekerja baru yang ingin bekerja di perusahaan-perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah memperlakukan karyawannya dengan baik. Tidak diungkapkannya aspek HAM ini bisa menjadi bayangan bahwa perusahaan tersebut bisa saja melakukan karyawannya dengan tidak adil, dan ada diskriminasi antar karyawan. 3. Indikator HAM yang paling banyak diungkapkan adalah HR4, dimana indikator tersebut diungkapkan oleh 6 perusahaan, yang menandakan bahwa perusahaan menjamin kebebasan berserikat karyawannya yang ditandai dengan adanya serikat pegawai. Indikator HR9 dan HR12 adalah indikator HAM yang tidak diungkapkan sama sekali oleh 10 perusahaan yang menjadi sampel penelitian penulis. e. Indikator Masyarakat 1. Perusahaan yang paling banyak mengungkapkan indikator masyarakat adalah Bukit Asam dengan total skor 9 dari 22 (rata-rata skor 0,409). 2. Perusahaan yang paling sedikit mengungkapkan indikator masyarakat adalah ITMG dengan total skor 2 dari 22 (rata-rata skor 0,091). 3. Indikator masyarakat yang paling banyak diungkapkan adalah SO1 dimana 10 perusahaan mengungkapkan indikator ini. Indikator SO10 adalah indikator yang tidak diungkapkan oleh 10 perusahaan sama sekali. f. Indikator Produk 1. Perusahaan yang paling banyak mengungkapkan indikator produk adalah BRI dengan total skor 16 dari 18 (rata-rata skor 0,889). Hal ini menunjukkan bahwa BRI memperhatikan betul produkproduknya sebelum diterbitkan kepada masyarakat. Caranya adalah dengan memperhatikan segala aspek terkait seperti keselamatan pelanggan, pelabelan, pemasaran, privasi pelanggan, dan kepatuhan terhadap UU. Aspek terpenting untuk perusahaan yang bergerak di bidang perbankan seperti BRI adalah privasi pelanggan. Banyak kejadian seperti privasi pelanggan bisa bocor ke publik dan disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang bisa merugikan si pelanggan itu sendiri. Oleh karena itu, segala aspek dalam indikator produk harus diperhatikan dengan baik dan mendetail untuk mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan. 2. Perusahaan yang sama sekali tidak mengungkapkan indikator produk adalah Mandiri. 3. Indikator produk yang paling banyak diungkapkan adalah PR7, dimana 7 dari 10 perusahaan mengungkapkan indikator ini. Indikator PR2 dan PR6 adalah indikator yang paling sedikit diungkapkan, dimana hanya 2 dari 10 perusahaan saja yang mengungkapkan. Perbedaan Pengungkapan CSR Perusahaan Trusted & Fair Trusted Dibawah ini disajikan tabel 3 yang menjelaskan perbedaan pengungkapan CSR perusahaan Trusted maupun Fair Trusted. Total skor per indikator untuk perusahaan Trusted didapat dari hasil rata-rata 9 perusahaan yang masuk dalam kelompok Trusted. Total skor per indikator untuk perusahaan Fair Trusted didapat dari nilai skor 1 perusahaan yang masuk dalam kelompok Fair Trusted. Tabel 4.3 Perbedaan Pengungkapan CSR Perusahaan Trusted & Fair Trusted Indikator Trusted * Fair Trusted Ekonomi Total skor indikator: 10,11 Total skor indikator: 8 Rata-rata skor: Rata-rata skor: Lingkungan Total skor indikator: 18,44 Total skor indikator: 25 Rata-rata skor: Rata-rata skor:

6 Indikator Trusted * Fair Trusted Ketenagakerjaan Total skor indikator: 14,11 Total skor indikator: 12 Rata-rata skor: Rata-rata skor: HAM Total skor indikator: 3,44 Total skor indikator: 11 Rata-rata skor: Rata-rata skor: Masyarakat Total skor indikator: 5,22 Total skor indikator: 9 Rata-rata skor: Rata-rata skor: Produk Total skor indikator: 7,22 Total skor indikator: 12 Rata-rata skor: Rata-rata skor: Sumber: hasil olah data penulis *Trusted: hasil rata-rata 9 perusahaaan Dari tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa ada perbedaan pengungkapan CSR yang signifikan antara Trusted dengan Fair Trusted Company. Pengungkapan indikator lingkungan, HAM, masyarakat, dan produk masih tergolong sangat rendah untuk kelompok Trusted Company. Pengungkapan untuk indikator ekonomi dan ketenagakerjaan kelompok Trusted Company lebih tinggi daripada kelompok Fair Trusted. Dari 26 perusahaan yang menjadi populasi penelitian penulis, hanya 10 perusahaan yang bisa dijadikan sampel penelitian. 9 perusahaan diantaranya termasuk ke dalam kelompok Trusted Company, sedangkan 1 perusahaan sisanya berada dalam Fair Trusted Company. Penulis menemukan kelompok Fair Trusted lebih baik dalam pengungkapan CSR-nya untuk indikator lingkungan, HAM, masyarakat, dan produk dibandingkan dengan kelompok Trusted. Perusahaan yang terdapat pada kelompok Fair Trusted yaitu Bukit Asam memiliki pengungkapan CSR yang baik untuk indikator lingkungan, HAM, masyarakat, dan produk dikarenakan banyaknya aspek-aspek yang diungkapkan. Aspek-aspek yang dilaporkan oleh Bukit Asam antara lain: a. Lingkungan: bahan, energi air, keanekaragaman hayati, emisi, efluen dan limbah, produk dan jasa, kepatuan, lain-lain. b. HAM: kepegawaian, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan dan pendidikan. c. Masyarakat: masyarakat lokal, anti korupsi, anti persaingan, kepatuhan. d. Produk: kesehatan dan keselamatan pelanggan, pelabelan produk dan jasa, komunikasi pemasaran, privasi pelanggan, kepatuhan. Penulis juga menemukan bahwa predikat Trusted ataupun Fair Trusted Company tidak menjadikan ukuran suatu perusahaan baik dalam melaporkan atau mengungkapkan CSR-nya. Kenyataannya masih ada perusahaan yang tidak melaporkan kegiatan CSR-nya. Perusahaan yang sudah mendapatkan kepercayaan masyarakat di Indonesia seharusnya melaporkan segala bentuk CSR-nya dengan membuat Sustainability Report. Pemberian predikat Trusted maupun Fair Trusted Company kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia juga tidak akan sama setiap tahunnya. Setiap tahunnya akan muncul nama-nama perusahaan lain yang masuk dalam predikat tersebut. Semua perusahaan yang sudah go public di Indonesia, baik yang mendapat predikat Trusted dan Fair Trusted atapun yang tidak mendapatkan predikat sama sekali, diharapkan bisa melaporkan kegiatan CSR-nya dalam Sustainability Report. Sustainability Report merupakan informasi penting yang menggambarkan sejauh mana kepercayaan masyarakat pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Analisis Hasil Penelitian Chariri dan Ghozali (2007) menyebutkan bahwa kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada dukungan stakeholders dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Semakin kuatnya stakeholders, semakin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi dengan stakeholders. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholdersnya. Dialog antara perusahaan dengan stakeholders yang dimaksud adalah melalui Sustainability Report yang diterbitkan oleh perusahaan. Sustainability Report ini juga mencerminkan salah satu aspek good corporate governance yaitu responsibility. 6

7 Undang-undang yang berlaku di Indonesia belum mewajibkan perusahaan untuk membuat Sustainability Report. Pasal 66 (2) bagian c UU Perseroan Terbatas no 40 tahun 2007 mewajibkan perusahaan melaporkan CSR selain laporan keuangan. Pasal tersebut diimplementasikan dengan perusahaan melaporkan CSR-nya dalam Annual Report, tidak di dalam Sustainability Report. Dilansir dalam (2015), bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengeluarkan aturan yang mewajibkan bank meminta laporan keberlanjutan dari perusahaan sebelum menyetujui permintaan kredit dari calon debitornya. Jika debitornya bermasalah atau tidak ramah lingkungan, bank yang membiayainya juga ikut terseret. Disamping itu, ada manfaat lain dari aturan tersebut, yaitu investor luar negeri akan lebih memilih perusahaan yang memiliki laporan keberlanjutan berstandar dunia saat memutuskan untuk berinvestasi di satu perusahaan. Laju investasi asing juga dipengaruhi oleh seberapa bagus perusahaan membuat laporan tersebut. Perusahaan-perusahaan di Indonesia sendiri sudah ada yang membuat Sustainability Report secara sukarela meskipun UU di Indonesia belum mewajibkan dan aturan baru dari OJK belum diresmikan. Perusahaan yang mendapat predikat Indonesia Most Trusted Company 2014 sendiri masih banyak yang belum melaporkan CSR-nya dalam Sustainability Report, terutama untuk yang periode Pelaporan keberlanjutan di Indonesia saat ini mengacu pada standar GRI. Hasil analisis dan pembahasan penulis mengungkapkan bahwa perusahaan Indonesia Most Trusted Company 2014 masih banyak yang belum mengungkapkan aspek-aspek dari indikator ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, HAM, masyarakat, dan produk. Perbedaan pengungkapan CSR pada kelompok Trusted dan Fair Trusted juga terlihat jelas. Pengungkapan aspek-aspek dari indikator lingkungan, HAM, masyarakat, dan produk pada perusahaan Fair Trusted yaitu Bukit Asam lebih baik dibanging perusahaan Trusted. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Berdasarkan hasil pembahasan penulis, dalam Sustainability Report 10 perusahaan yang mendapat predikat Indonesia Most Trusted Company 2014, dapat diketahui bahwa indikator ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, HAM, masyarakat, dan produk diungkapkan baik dengan detail maupun tidak detail. Hal ini dikarenakan standar baru G4 menerapkan konsep materialitas dimana aspek-aspek yang dianggap material, pelaporan kinerja harus dilakukan dengan mendalam. Aspek-aspek kurang material bisa dilaporkan, namun dengan lebih dangkal. 2. Pengungkapan indikator lingkungan, HAM, masyarakat, dan produk untuk kelompok Fair Trusted lebih baik daripada kelompok Trusted. Pengungkapan untuk indikator ekonomi dan ketenagakerjaan pada kelompok Trusted lebih baik daripada kelompok Fair Trusted. Predikat Trusted ataupun Fair Trusted tidak menjadikan ukuran bahwa perusahaan baik dalam mengungkapkan atau melaporkan CSR-nya. Dari 26 perusahaan yang ingin penulis jadikan sampel penelitian, hanya 10 perusahaan saja yang dapat penulis jadikan sampel penelitian. Belum adanya UU di Indonesia yang mengatur perusahaan wajib membuat Sustainability Report menjadi salah satu alasan masih sedikitnya perusahaan di Indonesia yang membuat Sustainability Report. Sustainability Report merupakan informasi penting bagi para pemangku kepentingan, sebagai gambaran bagaimana perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya, seperti untuk mengetahui apakah perusahaan memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengungkapan Sustainability Report perusahaan yang mendapatkan predikat Indonesia Most Trusted Company 2014 masih sangat rendah, karena masih sedikitnya perusahaan yang membuat Sustainability Report menggunakan GRI G4 dan juga masih rendahnya aspek-aspek dari 6 indikator utama CSR yang diungkapkan. Saran Dari hasil simpulan yang didapatkan, maka saran penulis dari penelitian ini: 1. Bagi perusahaan. Perusahaan dalam kelompok Trusted maupun Fair Trusted harus memperbaiki pengungkapan CSR-nya untuk mengungkapkan seluruh indikator utama CSR. Tidak boleh ada 1 indikator pun yang tidak dilaporkan. 6 indikator utama CSR (ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, HAM, masyarakat, dan produk) sangat penting untuk dilaporkan oleh perusahaan. 2. Bagi pemerintah. Pemerintah harus membuat peraturan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia untuk membuat Sustainability Report. Standar yang digunakan mengacu pada GRI G4. 7

8 3. Penelitian selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada perusahaan yang mendapatkan predikat Indonesia Most Trusted Company 2015, untuk melihat apakah pengungkapan CSR perusahaan yang mendapatkan predikat Indonesia Most Trusted Company 2015 lebih baik dibandingkan dengan yang tahun sebelumnya (terutama untuk perusahaan yang mendapatkan predikat Indonesia Most Trusted Company 2014 dan 2015 berturut-turut). REFERENSI Ardianto, E. & Machfudz, D.M. (2011). Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR. Jakarta: Elex Media Komputindo. Argandona, A. & Holvik, H.W. (2009). Corporate Social Responsibility: One Size Does Not Fit All (Collecting Evidence from Europe). Journal of Business Ethics, 89, p Brew, P. (2008). CSR benefits for the community. International conference on CSR. Denpasar. Burhan, A.H., dan Rahmanti, W. (2012). The Impact of Sustainability Report on Company Performance. Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura vol. 15, no. 2, Chariri, A. & Ghozali, I. (2007). Teori Akuntansi. Fakultas Ekonomi : Universitas Diponegoro Semarang. FCGI. (2011). Frondika, Defri. (2012). Analisis Perbandingan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI Tahun 2011 Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G3.1. Thesis S1 tidak dipublikasikan. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Gond, J.P. & Moon, J. (2011). Corporate social responsibility in retrospect and prospect: Exploring the life-cycle of an essentially contested concept. Nottingham University Business School. Global Reporting Initiative. (2013). G4 Sustainability Reporting Guidelines (Bahasa Indonesia). Retrieved February 1, 2015 from Hadi, N. (2011). Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu. ISO (2010). Guidance on Social Responsibility. Retrieved 2015, KNKG. (2014). Good Corporate Governance. Diakses 16 Januari Markley, A. (2008). Limits of Corporate Social Responsibility. McGraw, Peter & Dabski, Suzanna. (2010). CSR Reporting in Australia s Largest Company. Michelon, G. & Parbonetti, A. (2010). The Effect of Corporate Governance on Sustainability Disclosure. Springer Science and Business. NCSR. (2014). Sustainability Reporting Award (SRA). Diakses 4 September Nurlela, R. & Islahuddin. (2008). Pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan persentase kepemilikan manajemen sebagai variabel moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (2011). PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara. Peraturan Pasar Modal Bapepam LK X.K.6. (2012). Retrieved Prahadi, Y. (2015). Bikin Laporan Keberlanjutan, Ini Manfaatnya buat Perusahaan. Diakses 25 Agustus Rachman, A. (2013). Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI Tahun 2011 Berdasarkan GRI G3.1. Thesis S1 tidak dipublikasikan. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Rahayu, S. (2010). Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Skripsi S1 tidak dipublikasikan, Universitas Diponegoro, Semarang. 8

9 Ramdhaningsih, A. & Utama, I.M.K. (2013). Pengaruh Indikator Good Corporate Governance dan Profitabilitas pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.3, (2). Redaksi Media CSR. (2014). Tiga Permasalahan Umum Pada Publikasi CSR Perusahaan. Disadur oleh Galih Mustika dari Diakses 23 Januari Romauli, R. (2012). Implementasi ISO dan Pelaporan serta Pengungkapan Berdasarkan Standar Global Reporting Initiative (Studi Kasus Pada PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk). Thesis S2 dipublikasikan. Universitas Indonesia, Jakarta. Ruhliana, U. (2008). Membangun CSR berbasis masyarakat. Diakses 23 Januari Samalanga, D. (2014). Sustainability Reporting Award (SRA) Diakses 1 September Santy. (2012). Analisis Pelaporan CSR pada Perusahaan-Perusahaan Pertambangan Batubara di Indonesia dan Australia yang Tercatat di Bursa Saham Masing-Masing Negara. Thesis S1 tidak dipublikasikan. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Sugiarsono, J. 18 Desember, (2014). Wajah GCG di Korporasi Indonesia dan Pentingnya Kultur Pembelajar. SWA. p Suryadi, D. 18 Desember, (2014). Emiten Terpercaya Bidikan Pelaku Pasar Modal. SWA. p Susanto, A. (2007). Corporate social responsibility: A strategic management approach. Jakarta: The Consulting Group. Sutedi, A. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika. Undang-Undang Republik Indonesia no 4 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Republik Indonesia no 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Valenta, F. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Thesis S1 tidak dipublikasikan. Universitas Atma Jaya, Jakarta. Widianto, H.S. & Prastiwi, A. (2011). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Ukuran Perusahaan, dan Corporate Governance terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report (Studi pada Perusahaan-Perusahaan yang Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode ). Undergraduate Thesis, Universitas Diponegoro. Widirahmanti, N.P. (2008). Analisa Perbandingan Pengungkapan CSR pada Perusahaan Besar dan Kecil yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Thesis S1 tidak dipublikasikan. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publisihing. Widyaningtyas, F. (2011). Analisis Pola Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang Tedaftar di Bursa Efek Indonesia (Tahun ). Thesis S1 dipublikasikan, Universitas Jember, Semarang. Zeptian, A. dan Rohman, A. (2013). Analisis Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba pada Perbankan. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 4, diakses 14 Februari 2015 dari RIWAYAT PENULIS Ria Angelina Rossi lahir di Jakarta, 4 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada Penulis aktif di Binus Tax Centre Volunteer. 9

Nuraini Sari ABSTRACT. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Global Reporting Initiative (GRI), performance indicator ABSTRAK

Nuraini Sari ABSTRACT. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Global Reporting Initiative (GRI), performance indicator ABSTRAK ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN GLOBAL REPORTING INITIATIVES (GRI): STUDI KASUS PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (Persero) TBK DAN TIMAH (Persero) TBK Nuraini Sari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diera globalisasi saat ini kondisi keuangan saja tidak cukup untuk menjamin nilai perusahaan yang berkelanjutan, hal ini dikarenakan tuntutan dari para stakeholder

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya selalu berusaha untuk memaksimalkan laba untuk mempertahankan keberlangsungannya. Dalam upaya memaksimalkan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaporan merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan, baik sebagai media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring bagi perusahaan terbuka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output) bagi pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah untuk menghasilkan laba dan pertumbuhan usaha. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, perusahaan dituntut untuk memerhatikan dua aspek

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pengungkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu atau lebih unit-unit usaha yang disebut pabrik. Perusahaan merupakan suatu lembaga

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. EU Strategy For Corporate Social Responsibility

DAFTAR PUSTAKA. EU Strategy For Corporate Social Responsibility DAFTAR PUSTAKA Almiyanti, V. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas Dan Basis Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Signaling Theory Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia pasar modal saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan oleh investor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume. Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah. Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting.

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume. Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah. Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting. Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) Rahmadella Sri Mulyani Herlin Tundjung Setijaningsih Jl. Kemanggisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi sangat maju dan dinamis, yang mengakibatkan persaingan di dunia bisnis juga semakin meningkat. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi membuat kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial menjadi penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang dibangun pada dasarnya memiliki tujuan dan salah satu hal yang menjadi tujuan tersebut adalah efektivitas kinerja perusahaan. Keefektifan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholders Theory)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholders Theory) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholders Theory) Teori Stakeholder ini berfokus pada cara-cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengelola hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman membuat berbagai macam perubahan yang dapat dirasakan oleh setiap orang. Perubahan yang saat ini dapat dirasakan adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan tentunya berfokus pada laba yang dihasilkan. Tetapi dengan berkembangnya dunia usaha, perusahaan tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang paling signifikan perubahannya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keberadaan perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan aspek yang positif dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat

Lebih terperinci

ALVIONITA, ROSINTA RIA PANGGABEAN. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) ,

ALVIONITA, ROSINTA RIA PANGGABEAN. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) , ANALISIS PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011 BERDASARKAN GRI G3.1 ALVIONITA, ROSINTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan pada masa kini mengalami pergeseran paradigma. Perusahaan tidak satu-satunya mempunyai tujuan utama dalam menghasilkan laba, namun perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan serta keberlanjutan suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir seluruh perusahaan yang ada di setiap negara berlomba-lomba untuk menjalankan bisnisnya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Corporate Governance pada hubungan Corporate Social Responsibility

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Corporate Governance pada hubungan Corporate Social Responsibility BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Beberapa Penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan pengujian kembali yaitu : a. Ni Wayan Rustiarini 2010 Penelitian ini di lakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat pesat akhir-akhir ini membuat banyak perubahan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan informasi oleh perusahaan merupakan hal yang penting khususnya bagi para investor. Pengungkapan informasi tersebut disajikan perusahaan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, sosial, maupun ekonomi.dampak negatif yang ditimbulkan. dampak atas keseimbangan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, sosial, maupun ekonomi.dampak negatif yang ditimbulkan. dampak atas keseimbangan lingkungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa bagi masyarakat mempunyai peran penting dalam perekonomian.dalam menjalankan fungsinya, tentunya perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemanasan global telah menjadi berita sehari-hari sekarang. (Suartana,2010). Salah satu upaya tersebut terangkum dalam beragam

BAB I PENDAHULUAN. pemanasan global telah menjadi berita sehari-hari sekarang. (Suartana,2010). Salah satu upaya tersebut terangkum dalam beragam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkan perusahaan saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan.tanggung jawab sosial perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan manufaktur yang sangat pesat menciptakan persaingan usaha yang semakin ketat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah

Lebih terperinci

Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pengungkapan Corporate Social Responsibility Luk Luk Fuadah, Anton Indra Budiman Universitas Sriwijaya lukluk_fuadah@unsri.ac.id; antonindrabudiman@yahoo.co.id Abstract: The aim of this study is to explain

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas, Komite Audit, dan Dewan Komisaris Independen berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi

BAB I PENDAHULUAN. (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keuntungan merupakan salah satu tujuan utama dari perusahaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, perusahaan tidak hanya berorientasi untuk memaksimalkan laba.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, perusahaan atau business merupakan suatu organisasi atau lembaga dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola

Lebih terperinci

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan, terutama di Indonesia saat ini masih fokus untuk mengungkapkan laporan keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan saja. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dan adanya globalisasi membuat persaingan di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia semakin berkembang setiap tahunnya yang berdampak pada perubahan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kerusakan alam menjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya isu kedermawanan sosial perusahaan belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan berkembangnya konsep tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan 68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan BAB V PENUTUP Penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan menggunakan data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan datanya di bursa efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Gray et al., (1995) teori kecenderungan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan akhir-akhir ini semakin marak dibahas di dunia baik di media cetak, elektronik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan atau para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang berkelanjutan yang memiliki sikap ketidakperdulian terhadap lingkungan ini sudah tidak relevan lagi. Reorientasi pembangunan yang telah memperhatikan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 80 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian mengenai pengaruh kinerja perusahaan (profitabilitas, leverage), ukuran perusahaan dan corporate governance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini mempunyai berbagai macam kegiatan untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan perusahaan menimbulkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (shareholders), tetapi juga untuk kemaslahatan sosial. Dari segi ekonomi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang sedang berkembang dewasa ini menuntut perubahan tatanan kehidupan baru dalam berbagai bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Kecenderungan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dua puluh tahun terakhir ini telah terjadi pergeseran paradigma bisnis dimana informasi non keuangan juga perlu untuk diungkapkan. Pada awalnya bisnis dibangun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut sebagai social

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditor, dan pemerintah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat. Bisnis investasi akan menjadi semakin kompleks dan diikuti dengan tingkat persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu entitas yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak sosial yang ditimbulkan perusahaan dari proses produksinya. Selain proses produksi yang digunakan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa environmental disclosure tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap economic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan setiap perusahaan. Dengan tata kelola yang baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Governance ( CG ) telah menjadi topik bahasan utama di bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan persaingan bisnis yang di hadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada investor, kreditur, dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani untuk beraspirasi dan mengekspresikan tuntutannya terhadap perkembangan dunia bisnis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), belakangan ini patut untuk dirayakan. Corporate Social Responsibility (CSR) memang sedang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global. Untuk mengurangi kondisi lingkungan yang keadaannya semakin menurun

BAB I PENDAHULUAN. global. Untuk mengurangi kondisi lingkungan yang keadaannya semakin menurun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini didasari karena adanya berbagai isu mengenai pencemaran dan kerusakan lingkungan pada dewasa ini makin banyak diperhatikan oleh masyarakat global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya pada tempat yang memiliki sisi profitable yang aman dan pasti.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya pada tempat yang memiliki sisi profitable yang aman dan pasti. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang pebisnis dan investor khususnya sangat membutuhkan informasi tentang kondisi perusahaan tempat ia akan menginvestasikan dananya, karena sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desember Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Desember Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi perusahaan, pelaporan berkelanjutan bisa dijadikan sebagai alat untuk meyakinkan pemegang saham (investor) dan calon investor. Hal ini diakibatkan mulai berkurangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk memenuhi kepercayaan masyarakat dan dunia internasional sebagai syarat mutlak bagi dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan jangka panjang. Tujuan sosial lebih mengarah ke tujuan sebuah perusahaan dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak perusahaan yang dalam kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju dan kompleksnya aktivitas operasional serta tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PENGUNGKAPAN PELAPORAN BERKELANJUTAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PENGUNGKAPAN PELAPORAN BERKELANJUTAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PENGUNGKAPAN PELAPORAN BERKELANJUTAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: INDRIANA TJOENARDY 3203010148 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangannya, perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan sosial ekonomi yang semakin pesat mengakibatkan adanya revolusi perubahan bagi dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan dan stakeholder,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam akuntansi konvensional, pusat perhatian perusahaan hanya terbatas kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan kontribusinya bagi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan bisnis semakin berkembang dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan teknologi dunia yang semakin canggih. Salah satu kegiatan bisnis yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi setiap orang dapat berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan

Lebih terperinci

Abstract. perusahaan saat ini dijadikan konsep yang sering didengar, meskipun definisinya

Abstract. perusahaan saat ini dijadikan konsep yang sering didengar, meskipun definisinya ASOSIASI PENGUNGKAPAN CSR DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERAIH PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) PERIODE 2011 DAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 2011-2012 Agung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah wacana yang menjadikan perusahaan tidak hanya berkewajiban atau beroperasi untuk pemegang saham (shareholders)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain pemegang saham,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) masih kurang popular dikalangan pelaku usaha nasional, karena masih banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang melakukan aktivitas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini. Antara lain : 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) Vindy

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance BAB 1 A. Latar Belakang PENDAHULUAN Menurut laporan world bank dalam Sutedi (2012), pada tahun 1999 penyebab terjadinya krisis ekonomi di asia timur dikarenakan oleh kegagalan dalam penerapan corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era yang sekarang ini, sektor bisnis di Indonesia mulai berkembang. Tentu saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban masyarakat yang semakin tahun semakin meningkat mendorong perubahan pola pikir masyarakat untuk dapat hidup dengan lebih baik. Hal tersebut, sejalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan, dimana nilai perusahaan dijadikan indikator bagi investor untuk pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tanggung jawab sosial merupakan suatu kewajiban yang

Lebih terperinci