PROTOTYPE BEL SEKOLAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROTOTYPE BEL SEKOLAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32"

Transkripsi

1 PROTOTYPE BEL SEKOLAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 Muhammad Sabri Annas dan Satria Gunawan Zain Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar Jl. Daeng Tata Raya, Kampus UNM Parangtambung, Makassar Abstrak. Prototype Bel Sekolah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega32. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32, merancang perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan bahasa pemrograman Basic, dan menguji unjuk kerja bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Bel sekolah otomatis ini menggunakan sistem minimum mikrokontroler Atmega32 yang dilengkapi dengan input data dari push button, LCD display untuk menampilkan output karakter, ISD2560 untuk mengeluarkan suara, dan pewaktu yang diambil dari RTC DS1307.Penelitian ini dilakukan dengan melalui dua tahapan perancangan.tahap pertama merupakan tahap perancangan perangkat keras.tahapan kedua merupakan tahapan perancangan perangkat lunak.program dibuat menggunakan bahasa pemrograman Basic dengan menggunakan aplikasi Bascom-AVR. Produk hasil diuji coba menggunakan metode black box dengan dua tahap. Tahap pertama, pengujian perangkat lunak menggunakan rangkaian simulasi pada aplikasi Proteus 7 Profesional. Tahap kedua, pengujian perangkat keras.hasil penelitian menunjukkan prototype bel sekolah otomatis berbasi mikrokontroler Atmega32 bekerja dengan baik Kata kunci: bel sekolah, mikrokontroler Atmega32, ISD2560, DS1307 Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pendidikan sangat penting bagi pekerjaan dan kehidupan di masa depan. Pada hakikatnya, pembangunan di bidang pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan kehidupan masyarakat secara utuh dan menyeluruh. Pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal.pendidikan formal disebut juga pendidikan sekolah.sedangkan pendidikan nonformal dan informal tercakup ke dalam pendidikan luar sekolah. Sekolah bukan sekedar wadah untuk belajar dan mengajar. Sekolah merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk meneruskan, mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan masyarakat melalui pembentukan kepribadian peserta didik agar menjadi manusia dewasa dari sudut usia maupun intelektualnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, lingkungan sekolah harus mampu menanamkan sikap disiplin kepada para peserta didiknya. Proses pendidikan tidak akan berhasil jika tidak ada penerapandisiplin kepada peserta didik. Disiplin berkaitan dengan tata tertib dan ketertiban.ketertiban dapat diartikan kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan karena didorong oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya.disiplin adalah kepatuhan yang muncul karena kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang tersebut.sedangkan tata tertib berarti perangkat peraturanyang berlaku untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur.guna menanamkan sikap disiplin di sekolah, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.salah satu sarana untuk menanamkan sikap disiplin di sekolah adalah bel. Setiap sekolah pada umumnya memiliki bel.bel tersebut digunakan sebagai penanda untuk waktu masuk jam pelajaran, waktu pergantian jam pelajaran, waktu istirahat dan 947

2 948 Prosiding Seminar Nasional ISBN: waktu berakhirnya jam pelajaran.dengan mengatur waktu-waktu tersebut, diharapkan siswa dapat disiplin terhadap waktu. Bel sekolah ada bermacam-macam jenisnya, namun pada umumnya masih menggunakan tenaga manusia untuk membunyikannya.tapi seringkali guru piket ataupun petugas yang bertugas untuk membunyikan bel tersebut lalai. Akibatnya, manajemen waktu terganggu dan dapat mengganggu proses belajar mengajar. Dengan alasan tersebut, sekarang banyak ditawarkan bel sekolah yang berbasis software. Akan tetapi biaya operasional bel sekolah yang berbasis software mahal. Selain itu, pengeras suara yang digunakan harus dinyalakan secara manual sebelum proses belajar mengajar dimulai. Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program. Dengan mikrokontroler, bel sekolah dan pengeras suara yang digunakan dapat dikontrol.sehingga bel sekolah dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai waktu yang ditentukan.biaya operasional untuk penggunaan bel sekolah berbasis mikrokontroler lebih murah. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitan ini adalah merancang perangkat keras, merancang perangkat lunak, dan menguji untuk kerja bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Tahapan kedua merupakan tahapan perancangan perangkat lunak.penulis merancang rangkaian bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan aplikasi Proteus 7 Profesional.Rangkaian ini digunakan untuk mensimulasikan program bel sekolah otomatis berbasis Atmega32. Program dibuat menggunakan bahasa pemrograman Basic dengan menggunakan aplikasi Bascom-AVR. Hasil dari program yang dibuat akan disimpan ke dalam file yang berekstensi.bas. File.bas tersebut akan di compile ke dalam file yang berekstensi.hex menggunakan aplikasi Bascom- AVR. File yang berekstensi.hex digunakan untuk menjalankan program pada aplikasi Proteus dengan cara men-upload file tersebut pada rangkaian simulasi. Dengan file tersebut. Selain itu, file.hex tersebut juga digunakan pada saat pengujian bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan rangkaian perangkat keras yang telah dirancang sebelumnya Adapun tahapan perancangan perangkat lunak dari bel sekolah ini dapat dilihat pada Gambar 2. PROSEDUR PERANCANGAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui dua tahapan perancangan. Tahap pertama merupakan tahap perancangan perangkat keras yang dilengkapi dengan Atmega32, push button, lcd display, RTC 1307, dan IC suara ISD2560. Adapun tahapan perancangan perangkat keras dari bel sekolah ini dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Tahapan Perancangan Perangkat Lunak Gambar 1 Tahapan Perancangan Perangkat Keras

3 Muhammad Sabri Annas & Satria Gunawan Zain, Prototype Bel Sekolah HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Coba Produk Pengujian produk pada tahap pertama adalah pengujian terhadap perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan metode pengujian Black Box. Pada pengujian ini, program akan diuji coba menggunakan rangkaian yang telah dirancang pada program Proteus 7 Profesional. Berdasarkan tahapan ini, akan dihasilkan data pengujian kesesuain jadwal yang telah diatur pada bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 dengan jadwal bunyi bel pada rangkaian simulasi. Pengujian produk pada tahap kedua adalah pengujian terhadap perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Pada pengujian ini, rangkaian bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler akan diuji menggunakan metode pengujian Black Box. Berdasarkan tahapan ini, akan dihasilkan data pengujian kesesuain jadwal yang telah diatur pada bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 dengan jadwal bunyi bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 pada bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Tabel 1 merupakan tabel pengujian kesesuaian jadwal pada hari Senin-Kamis, Tabel 2 merupakan tabel pengujian kesesuaian jadwal pada hari Jumat, dan Tabel 3 merupakan tabel pengujian kesesuaian jadwal pada hari Sabtu. Tabel 1.Pengujian tahap kedua kesesuaian jadwal pada hari Senin-Kamis No Nama Jam Waktu bunyi 1. Bel menyala Jam pertama Jam kedua Jam ketiga Jam keempat Istirahat pertama Jam kelima Jam keenam Jam ketujuh Istirahat kedua Jam kedelapan Jam Kesembilan Pulang Bel mati Hasil Pengujian Tidak Tabel 2.Pengujian tahap kedua kesesuaian jadwal pada hari Jumat No Nama Jam Waktu bunyi 1. Bel menyala Jam pertama Jam kedua Jam ketiga Istirahat pertama Jam keempat Jam kelima Pulang Bel mati Hasil Pengujian Tidak Tabel 3.Pengujian tahap kedua kesesuaian jadwal pada hari Sabtu No Nama Jam Waktu bunyi 1. Bel menyala Jam pertama Jam kedua Jam ketiga Istirahat pertama Jam keempat Jam kelima Jam keenam Istirahat kedua Jam ketujuh Jam kedelapan Pulang Bel mati Pembahasan Hasil Pengujian Tidak Memori EEPROM merupakan memori yang masih dapat menyimpan data walaupun catu daya dimatikan.program berikut adalah program untuk menulis data pada memori EEPROM. Menulis data pada memori EEPROM Data = 55' inisialisasi nilai yang akan ditulis pada memori EEPROM Alamat = 10' inisialisasi alamat memori untuk menulis data Writeeeprom Data, Alamat' menulis data pada memori EEPROM dengan nilai 55 pada alamat memori 10 Data waktu diambil dari data RTC DS1307 menggunakan Date$ dan Time$.Date$ merupakan instruksi untuk mengambil data tanggal, bulan dan tahun. Sedangkan instruksi

4 950 Prosiding Seminar Nasional ISBN: Time$ digunakan untuk mengambil data jam, menit, dan detik. Program berikut digunakan untuk mengambil data tanggal dan waktu pada RTC. Mengambil data tanggal dan waktu pada RTC Lcd Date$ Lcd Time$ Instruksi Lcd Date$ berfungsi untuk menampilkan data tanggal, bulan, dan tahun pada LCD dengan format mm/dd/yy. Instruksi Lcd Time$ berfungsi untuk menampilkan data jam, menit, dan detik pada LCD dengan format hh/mm/ss. Bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan memori EEPROM untuk menyimpan jadwal bunyi bel.data yang tersimpan berupa jam dan menit untuk membunyikan bel pada alamat-alamat tertentu berdasarkan mode bel yaitu Mode 1 untuk hari Senin s.d. Kamis, Mode 2 untuk hari Jumat, dan Mode 3 untuk hari Sabtu. Pada saat bel sekolah otomatis dijalankan, program akan mengambil data jadwal sesuai hari. Program berikut merupakan menentukan hari. Menentukan hari Bweekday = Dayofweek() ' mengambil data hari dalam 1 minggu Strweekday = Lookupstr(bweekday, Weekdays) ' memberikan nama hari berdasarkan tabel lookupweekdays Variabel Bweekday memberikan nilai 0 s.d. 6. Nilai 0 untuk hari Senin, nilai 1 untuk hari Selasa, nilai 2 untuk hari Rabu, nilai 3 untuk hari Kamis, nilai 4 untuk hari Jumat, nilai 5 untuk hari Sabtu, dan nilai 6 untuk hari Ahad, Program berikut merupakan program untuk menentukan alamat jadwal yang akan diambil berdasarkan hari. Jika Bweekday bernilai 0. Menentukan alamat jadwal pada memori EEPROM If Bweekday = 0 Or Bweekday = 1 Or Bweekday = 2 Or Bweekday = 3 Then Senin,Selasa,Rabu,Kamis Modehari = 1 Alamat = 0 Elseif Bweekday= 4 Then 'Jumat Modehari = 2 Alamat = 32 Elseif Bweekday= 5 Then 'Sabtu Modehari = 3 Alamat = 64 Else 'Minggu Modehari = 0 Program di atas memberikan alamat memori EEPROM = 0 jika program berjalan pada hari Senin, Selasa, Rabu, atau Kamis. Pada hari Jumat, alamat memori EEPROM = 32 dan untuk hari Sabtu, alamat memori EEPROM = 64. Variabel Modehari digunakan untuk menentukan bel menyala atau tidak. Program berikut merupakan program untuk mengambil data pada memori EEPROM sesuai alamat memori yang telah ditentukan sebelumnya. Mengambil data jadwal pada memori EEPROM For F1 = 1 To 14 Readeeprom _hour, Alamat Jam(f1) = _hour Alamat = Alamat + 1 Readeeprom _min, Alamat Menit(f1) = _min Alamat = Alamat + 1 Waitms 100 Next F1 Program di atas meberikan output berupa data jam dan menit yang tersimpan pada variabel array Jam(f1) dan Menit(f1). Berikut ini merupakan proses untuk menentukan bel sekolah otomatis menyala dan mati. Bel sekolah otomatis menyala dan mati Bela = Jam(1) * 60 Bela = Bela + Menit(1) Bela = Bela - 10 Belb = Jam(14) * 60 Belb = Belb + Menit(14) Belb = Belb + 10 Belc = _hour * 60 Belc = Belc + _min Instruksi di atas memberikan output waktu bel otomatis menyala sesuai data pada variabel Bela dan bel otomatis mati sesuai data pada variabel Belb. Variabel Belc merupakan data untuk waktu sekarang.data-data terebut telah dikonversi dalam satuan menit. Bel sekolah otomatis pada kondisi mati If Belc < Bela Or Belc >= Belb Or Modehari = 0 Then 'Sleep mode If Cmdmenu = 1 Then Bitwait Cmdmenu, Reset Call Menuutama

5 Muhammad Sabri Annas & Satria Gunawan Zain, Prototype Bel Sekolah Instruksi di atas memberikan kondisi bel sekolah otomatis pada keadaan mati. Kondisi tersebut disebabkan oleh jam sekarang lebih kecil dari jadwal jam menyala, atau jam sekarang lebih besar atau sma dengan dari jadwal bel mati, atau hari tersebut merupakan hari Ahad. Jika ketiga kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka bel sekolah berada pada kondisi menyala. Setelah bel menyala, program akan mengecek terjadinya penekanan tombol Menu. Berikut ini program pada saat tombol Menu ditekan. Tombol Menu ditekan If Cmdmenu = 1 Then Bitwait Cmdmenu, Reset Call Menuutama Cmdmenu merupakan nama lain untuk Porta.0. Tombol menu terhubung dengan Porta.0 (Cmdmenu). Jika tombol Menu ditekan, maka Cmdmenu = 1 dan akan menghapus tampilan pada LCD dan menunggu sampai Cmdmenu = 0 atau dilepas. Kemudian program akan melompat ke subrutin Menuutama. Jika tombol Menu tidak ditekan, maka akan melompat pada program berikut. Kesesuaian jadwal Elseif Jam(f1) = _hour And Menit(f1) = _min Then Jamke = F1 Call Outputbel Program di atas dikerjakan pada saat ada data pada variabel Jam(f1) sama dengan data pada variabel _hour dan data pada variabel Menit(f1) sama dengan data pada variabel _min. Jika kondisi tersebut terjadi, maka variabel Jamke = F1 dan melompat ke subrutin Outputbel. Berikut ini program untuk subrutin Outputbel. Subrutin Outputbel Upperline Lcd "KRINGGG..." If Jamke <= 10 Then Lowerline Lcd "JAM KE-" ; Jamke Elseif Jamke <= 13 Then Jamke = Jamke - 10 Lowerline Lcd "ISTIRAHAT KE-" ; Jamke Jamke = Jamke + 10 Else Lowerline Lcd "JAM PULANG" Program di atas memberikan output tampilan pada LCD berupa informasi KRINGGG... JAM KE-1 s.d. KE-10 jika data pada variabel Jamke lebih kecil atau sama dengan 10, KRINGGG... ISTIRAHAT KE-1 s.d. KE-3 jika data pada variabel Jamke lebih kecil atau sama dengan 13, dan KRINGGG... JAM PULANG jika kedua persyaratan sebelumnya tidak terpenuhi. Membunyikan ISD2560 Portb = &H00 Portd.6 = 0 Wait 2 Portd.6 = 1 Wait 2 Program di atas digunakan untuk membunyikan ISD2560. Portb merupakan port untuk menentukan alamat suara yang akan dibunyikan. Portd.6 merupakan pin yang terhubung dengan pin PD pada ISD2560. Jika Portd.6 bernilai low maka IC suara diaktifkan dan jika Portd.6 bernilai high maka IC suara dinonaktifkan. Jika tidak terjadi kesesuaian data pada variabel Jam(f1) sama dengan data pada variabel _hour dan data pada variabel Menit(f1) sama dengan data pada variabel _min, maka program akan melompat pada instruksi di bawah ini. Menampilan Tanggal dan Jam Call Waktu Call Belotomatis Program di atas berfungsi untuk memanggil subrutin Waktu dan memanggil subrutin Belotomatis.Berikut ini merupakan instruksi pada suubrutin Waktu. Subrutin Waktu Sub Waktu Upperline Lcd Strweekday Locate 1, 9 Lcd Date$ Waitms 500 Lowerline Lcd "JAM " ; Time$ Waitms 500 End Sub Waktu Subrutin ini berfungsi untuk menampilkan nama hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit, dan

6 952 Prosiding Seminar Nasional ISBN: detik dari RTC. Subrutin otomatis telah dijelaskan sebelumnya.pemanggilan subrutin ini berfungsi untuk meng-update waktu bel otomatis menyala, waktu bel otomatis mati, dan waktu sekarang dalam satuan menit. Produk bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan push button untuk mengatur bel, misalnya mengubah jadwal, me-reset jadwal, membunyikan bel secara manual, mengubah tanggal, dan mengubah jam. Untuk fungsi tersebut, pada produk ini, dilengkapi enam buah tombol, yaitu Menu, Ok, Up, Down, Cancel, dan Reset. Masingmasing tombol tersebut terhubung dengan Porta.0, Porta.1, Porta.2, Porta.3, Porta.4, dan pin Reset pada mikrokontroler Atmega32 seperti gambar di bawah ini. Gambar 3 Rangkaian tombol Lima tombol yang terhubung dengan Port A harus inisialisasikan sebagai pin input. Berikut ini instruksi untuk menginisialisi tombol-tombol tersebut. Inisalisasi Tombol Config Porta.0 = Input Config Porta.1 = Input Config Porta.2 = Input Config Porta.3 = Input Config Porta.4 = Input Cmdmenu Alias Pina.0 Cmdok Alias Pina.1 Cmdup Alias Pina.2 Cmddown Alias Pina.3 Cmdcancel Alias Pina.4 Instruksi alias digunakan untuk memberikan nama lain dari suatu pin. Tombol Menu berfungsi memanggil subrutin Menuutama yang terhubung dengan Cmdmenu (Pina.0). Cmdmenu bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Menu ditekan dan Cmdmenu bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Menu dilepas. Tombol Menu If Cmdmenu = 1 Then Bitwait Cmdmenu, Reset Call Menuutama Tombol Ok terhubung dengan Cmdok (Pina.1). Tombol Ok berfungsi untuk memilih menu atau sub menu menyetujui perubahan data yang telah dilakukan. Cmdok bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Ok ditekan dan Cmdmenu bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Ok dilepas. Tombol OK Elseif Cmdok = 1 Then Bitwait Cmdok, Reset ' Memilih Menu/Submenu dan menyetujui perubahan data Tombol Up terhubung dengan Cmdup (Pina.2). Tombol Up berfungsi untuk menggeser menu atau sub menu ke kanan dan menambah nilai data pada saat melakukan perubahan data. Cmdup bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Up ditekan dan Cmdup bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Up dilepas. Pada saat Cmdup bernilai 1, program akan menunggu sampai Cmdup pada kondisi reset. Kemudian program akan melompat pada subrutin Countup. Tombol Up If Cmdup = 1 Then Bitwait Cmdup, Reset Call Countup(kodemenu, 5, 1) Subrutin Countup merupakan subrutin untuk menambah data pada variabel tertentu. Pada instruksi Call Countup(kodemenu, 5, 1), variabel kodemenu akan ditambah dengan data maksimal = 5 dan jika data mencapai nilai maksimal dan terjadi penekanan tombol Up, maka data akan kembali ke nilai 1. Subrutin Countup Sub Countup(data1 As Byte, Byval Data2 As Byte, Byval Data3 As Byte) Data1 = Data1 + 1 If Data1 > Data2 Then Data1 = Data3 End Sub Countup(data1 As Byte, Byval Data2 As Byte, Byval Data3 As Byte) Tombol Down terhubung dengan Cmddown (Pina.3). Tombol Down berfungsi untuk menggeser menu atau sub menu ke kiri dan mengurangi nilai data pada saat melakukan

7 Muhammad Sabri Annas & Satria Gunawan Zain, Prototype Bel Sekolah perubahan data. Cmddown bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Down ditekan dan Cmddown bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Down dilepas. Pada saat Cmddown bernilai 1, program akan menunggu sampai Cmddown pada kondisi reset. Kemudian program akan melompat pada subrutin Countdown. Tombol Down Elseif Cmddown = 1 Then Bitwait Cmddown, Reset Call Countdown(kodemenu, 5, 1) Subrutin Countdown merupakan subrutin untuk mengurangi data pada variabel tertentu. Pada instruksi Call Countdown(kodemenu, 5, 1), variabel kodemenu akan dikurangi dengan data minimal = 1 dan jika data mencapai nilai minimal dan terjadi penekanan tombol Down, maka data akan kembali ke nilai 5. Subrutin Countdown Sub Countdown(data1 Byte, Byval Data2 As Byte, Byval Data3 As Byte) Data1 = Data1-1 Data3 = Data3-1 If Data1 = Data3 Then Data1 = Data2 End Sub Countdown(data1 Byte, Byval Data2 As Byte, Byval Data3 As Byte) Tombol Cancel terhubung dengan Cmdcancel (Pina.4).Tombol Cancel berfungsi untuk membatalkan pemilihan menu dan perubahan data. CmdCancel bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Cancel ditekan dan CmdCancel bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Cancel dilepas. Tombol Cancel Elseif Cmdcancel = 1 Then Bitwait Cmdcancel, Reset Exit Sub SIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Perancangan perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega 32 melalui tahap persiapan alat dan bahan, desain perancangan PCB menggunakan aplikasi Altium Designer Winter 09 yang kemudian dicetak pada papan PCB. Hasil dari perancangan perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 adalah rangkaian produk tersebut. 2. Perancangan perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 melalui tahap perancangan program menggunakan bahasa pemrograman Basic pada aplikasi Bascom-AVR dan perancangan simulator menggunakan aplikasi Proteus 7 Profesional. Hasil dari perancangan perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 adalah program dari produk tersebut. 3. Produk bel sekolah otomatis berbasis mikrokontoler ATMega32 diuji coba untuk mengetahui kesesuaian jadwal pada program dengan jadwal pada produk. Metode pengujian menggunakan metode black box dengan dua tahapan. Tahap pertama merupakan tahap pengujian menggunakan simulator. Hasil pengujian pada tahap pertama adalah bunyi bel, bel menyala otomatis, dan bel mati otomatis sesuai jadwal. Pada tahap kedua, produk akan diuji pada tingkat perangkat keras. Hasil pengujian pada tahap kedua adalah bunyi bel, bel menyala otomatis, dan bel mati otomatis sesuai jadwal DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16 menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR). Bandung: Informatika. Andrianto, Heri, Agus Prijono, Ratnadewi Menggambar Teknik Rangkaian PCB dengan PROTEL (Altium). Bandung: Informatika. Anonim Mengenal Bahasa Basic pada BASCOM AVR, ( diakses 15 Februari 2014). Anonim Datasheet ISD2560/75/90/120, ( electronic-and-engineering.blogspot. com/2011/10/datasheet-isd html, diakses 15 Februari 2014). Anonim Konfigurasi Pin ISD2560, ( capoenk.kandangbuaya.com/2010/01/31/konfi gurasi-pin-isd2560, diakses 15 Februari 2014). Anonim LCD (Liquid Cristal Display), ( elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/lcdliquid-cristal-display, diakses 15 Februari 2014).

8 954 Prosiding Seminar Nasional ISBN: Budiharto, Widodo dan Firmansyah, Sigit Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Yogyakarta: Andi. Datasheet ATmega16 ( devices/ ATMEGA16.aspx, diakses pada 11 Februari 2014). Datasheet ATmega32 ( datasheet-pdf/pdf/77378/atmel/ ATMEGA32.html,diakses pada 18 Mei 2014). Eliezer, I Putu Giovanni Mengenal Relay, ( diakses 15 Februari 2014). I Gusti Agung Putu Raka Agung, I Gusti Ngurah Janardana, Ferry Ardiansyah Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8. Bali: Universitas Udayana. Karya, Pratistha Perbedaan RISC & CISC, ( /04/perbedaan-risc-cisc, diakses 11 Februari 2014). KF Ibrahim Teknik Digital. Yogyakarta: Andi. Mappalotteng, Abdul Muis, Dyah Darma Andayani, Satria Gunawan, Fathahillah Petunjuk Praktikum Mikrokontroler. Makassar. Muhsin, Muhammad Elektronika Digital Teori dan Soal Penyelesaian. Yogyakarta: Andi. Pressman, Roger S Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: Andi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Dua). Yogyakarta: Andi. Putra, Agfianto Eko Mikrokontroler CISC vs RISC, ( php/2008/11/mikrokontroler-cisc-vs-risc, diakses 12 Februari 2014). Setiawan, Sulhan Mudah dan Menyenangkan Belajar Mikrokontroler. Yogyakarta: Andi. Setyoadi, Melani. Elektronika Digital. Yogyakarta: Andi. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sunar Prasetyono, Dwi Cara Merangkai Elektronika Lanjutan. Yogyakarta: Andi. Triyono, Ragil Pembuatan Software Bel Otomatis Sekolah. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Wahono, Romi Satrio Kiat Menyusun Kerangka Pemikiran Penelitian, ( diakses 18 Februari 2014). Windbond.ISD2560 Datasheet(PDF) Windbond, ( datasheetpdf/pdf/83094/windbond/ ISD2560.html, diakses 18 Februari 2014).

'MATIKAN KRUSOR LCD DAN KRUSOR TIDAK BERKEDIP

'MATIKAN KRUSOR LCD DAN KRUSOR TIDAK BERKEDIP $regfile = "m8adef.dat" $crystal = 12000000 Config Lcd = 16 * 2 'MIKROKONTROLER YANG DI GUNAKAN TYPE ATMEGA8A 'CRSTAL YANG DI PAKAI 12MHZ 'KONFIGURASI LCD YANG DI GUNAKAN 16x2 Config Lcdpin = Pin, Db4

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Secara garis besar, terdapat 3 macam pengujian, yaitu: 1. Pengujian hardware (troubleshooting).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul adalah sebagai berikut : 3.1.1 Rangkaian Minimum System Komponen yang digunakan pada rangkaian minimum

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Pengunjung di Toko Adhelina Berbasis Mikrokontroler Atmega 16

Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Pengunjung di Toko Adhelina Berbasis Mikrokontroler Atmega 16 Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Pengunjung di Toko Adhelina Berbasis Mikrokontroler Atmega 16 Dhanar Intan Surya Saputra Program Studi Teknik Informatika STMIK Amikom Purwokerto Jl. Let. Jend. Pol.

Lebih terperinci

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Aditya Cahya Try Prasetya #1, Eru Puspita #, Hary Oktavianto # #1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram blok sistem secara umum Pada sub bab ini dibahas tentang uraian keseluruhan dari diagram blok sistem. Diagram blok sistem ini diperlihatkan pada gambar 3.1. Sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN II PEMOGRAMAN INPUT

PERTEMUAN II PEMOGRAMAN INPUT PERTEMUAN II PEMOGRAMAN INPUT TUJUAN: - Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk menerima Informasi dari perangkat input yaitu switch, potensiometer, LDR, phototransistor, mic. PENGENALAN MIKROKONTROLER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

PERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : MUHLISIN D 400 080 042 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 20 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Secara Diagram Blok Untuk dapat melakukan perancangan alat Water Bath, maka penulis memulai dengan perancangan blok diagram yang tertera pada gambar dibawah.

Lebih terperinci

TEKNIK MIKROKONTROLER (Mikrokontroler AVR dengan Bahasa C Code Vision )

TEKNIK MIKROKONTROLER (Mikrokontroler AVR dengan Bahasa C Code Vision ) TEKNIK MIKROKONTROLER (Mikrokontroler AVR dengan Bahasa C Code Vision ) Oleh : IGAP. Raka Agung, ST, MT. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Teknik Mikrokontroler) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD TUJUAN: - Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk menampilkan Informasi pada perangkan output Seven Segmen dan LCD. PERALATAN: Modul-modul/perangkat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III SISTEM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Untuk mempermudah perancangan alat digunakan diagram blok sebagai langkah awal pembuatan alat. Diagram blok menggambarkan secara umum cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PEMOGRAMAN OUTPUT LED DAN BUZZER

PERTEMUAN I PEMOGRAMAN OUTPUT LED DAN BUZZER PERTEMUAN I PEMOGRAMAN OUTPUT LED DAN BUZZER TUJUAN: - Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk mengendalikan perangkat output yaitu LED dan buzzer. PERALATAN: Modul-modul/perangkat keras yang

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acara cerdas cermat atau kuis yang mengadu kecepatan dalam berfikir dan

BAB I PENDAHULUAN. Acara cerdas cermat atau kuis yang mengadu kecepatan dalam berfikir dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Acara cerdas cermat atau kuis yang mengadu kecepatan dalam berfikir dan menjawab pertanyaan sering diadakan, namun tempat persewaan tombol kuis jarang ditemukan.

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan disajikan dalam mekanisme perancangan alat, baik perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software). Tahapan perancangan dimulai dari perancangan blok

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED JOBSHEET IV ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN KEYPAD TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan keypad. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk membaca

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

PERANCANGAN JAM CATUR BERBASIS MIKROKONTROLLER (Studi Kasus Ekstrakurikuler Catur pada MI Nurul Muta allimin 2)

PERANCANGAN JAM CATUR BERBASIS MIKROKONTROLLER (Studi Kasus Ekstrakurikuler Catur pada MI Nurul Muta allimin 2) PERANCANGAN JAM CATUR BERBASIS MIKROKONTROLLER (Studi Kasus Ekstrakurikuler Catur pada MI Nurul Muta allimin 2) Shandi Noris 1, Adi Setiawan 2 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

RANCANGAN PROTOTYPE ALAT PENGUKUR TINGGI MUKA AIR PADA BENDUNGAN

RANCANGAN PROTOTYPE ALAT PENGUKUR TINGGI MUKA AIR PADA BENDUNGAN Evolusi Vol.II No.2 September 2014 ISSN: 2338-8161 RANCANGAN PROTOTYPE ALAT PENGUKUR TINGGI MUKA AIR PADA BENDUNGAN Suleman 1*, Sahebatie 2* Program Studi Teknik Komputer, AMIK BSI Jakarta 1* suleman.sln@bsi.ac.id

Lebih terperinci

Tombol input mikrokontroller ditampilkan pada form aplikasi yang dibangun dengan Delphi 7

Tombol input mikrokontroller ditampilkan pada form aplikasi yang dibangun dengan Delphi 7 Taufik Adi Sanjaya Website penulis : http://www.embeddedsystem.itstoshare.com Tombol input mikrokontroller ditampilkan pada form aplikasi yang dibangun dengan Delphi 7 Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Secara umum, sistem ini tersusun dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan Sistem 33 34 Modul Utama Pada Modul

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 1 TUJUAN LED Menjelaskan rangkaian antarmuka mikrokontroler dengan LED. Mempraktekkan pemrograman mikrokontroler untuk menyalakan LED. Sebuah LED (Light Emitting

Lebih terperinci

Jurnal Rancang Bangun Prototype Palang Parkir Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535

Jurnal Rancang Bangun Prototype Palang Parkir Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535 RANCANG BANGUN PROTOTYPE PALANG PARKIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Sakti Raharja, Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian E-mail : ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

How2Use DT-51 AT89C51XXX BMS. Oleh: Tim IE. Gambar 1 Tata Letak DT-51 AT89C51XXX BMS

How2Use DT-51 AT89C51XXX BMS. Oleh: Tim IE. Gambar 1 Tata Letak DT-51 AT89C51XXX BMS DT-51 AT89C51XXX BMS Application Note Oleh: Tim IE Application Note (AN) ini disusun untuk memberikan penjelasan tentang cara penggunaan DT-51 AT89C51XXX Bootloader Micro System beserta software pendukungnya.

Lebih terperinci

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04 Nama : Zulham.Saptahadi Nim : 10808017 Kelas : 08 Tk 04 Latar Belakang Dalam bidang transportasi masih banyak sekali permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan salah satunya di terminal. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGINGAT WAKTU SHOLAT MENGGUNAKAN DOT MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PERANCANGAN PENGINGAT WAKTU SHOLAT MENGGUNAKAN DOT MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 PERANCANGAN PENGINGAT WAKTU SHOLAT MENGGUNAKAN DOT MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Ferliyanda (0911181) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER Nashrrullah Mujibur Rahman, Didik Tristianto, Slamet Winardi Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

PENCATATAN DAFTAR PRESENSI MAHASISWA MEMANFAATKAN BARCODE KTM MELALUI JARINGAN ETHERNET

PENCATATAN DAFTAR PRESENSI MAHASISWA MEMANFAATKAN BARCODE KTM MELALUI JARINGAN ETHERNET PENCATATAN DAFTAR PRESENSI MAHASISWA MEMANFAATKAN BARCODE KTM MELALUI JARINGAN ETHERNET Oleh: Markus Adi Rianto NIM : 612006026 Skripsi Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT A. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Terdiri dari dua tahap perancangan, antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

Membuat Project dengan CodeVisionAVR.

Membuat Project dengan CodeVisionAVR. Membuat Project dengan CodeVisionAVR. Pada penjelasan berikutnya, sebagai contoh digunakan modul AVR yang mempunyai hubungan sebagai berikut: PortA terhubung dengan 8 buah LED dengan operasi aktif high

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Blok Diagram Dalam perancangan alat sangat diperlukan blok diagram sebagai acuan dan cara kerja penulis untuk memetakan pekerjaan yang akan dibuat, dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil, dan analisis dari hasil pengujian. Ada tiga bagian yang diuji, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input) BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil penujian dari hasil sistem yang telah dirancang. Dimana pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: Perancangan dan Pembuatan Sistem Proteksi Kebocoran Air Pada Pelanggan PDAM Dengan Menggunakan Selenoid Valve dan Water Pressure Switch Berbasis ATMEGA 8535 Zanuar Rakhman dan M. Ibrahim Ashari Jurusan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perancangan dan penulisan tugas akhir ini ditentukan batasan batasan masalah yang meliputi, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perancangan dan penulisan tugas akhir ini ditentukan batasan batasan masalah yang meliputi, antara lain : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pelayanan di rumah sakit adalah hal yang perlu diperhatikan. Tentunya penanganan kesehatan pada pasien di ruang inap rumah sakit harus semakin prima. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA 4.1 Tujuan Pengukuran yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan data dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan agar menghasilkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8 Dedi Supriadi D02109009 Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak Abstrak -

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Mikrokontroller ATMega 8535, RTC, Ternak Itik, Battery room farm

ABSTRAK. Kata kunci : Mikrokontroller ATMega 8535, RTC, Ternak Itik, Battery room farm Judul Pembimbing I Pembimbing II Penyusun : Sistem Suplay Air Minum Otomatis Pada Baterry Room Farm Menggunakan Mikrokontroller 8535 : Basuki Rahmat, S.Si, M.T : Ir Kartini MT : Mochamad Susatya ABSTRAK

Lebih terperinci

Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis

Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis Bearly Ananta Firdaus, Rinta Kridalukmana, Eko Didik Widianto Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 MIKROKONTROLER UNTUK PEMULA

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9

Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9 JOBSHEET III ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN SEVEN SEGMEN 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian seven Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler

Lebih terperinci

Proteus Introduction April 2011 #2 kumpulan materi belajar bareng AVR

Proteus Introduction April 2011 #2 kumpulan materi belajar bareng AVR Proteus Introduction April 2011 #2 kumpulan materi belajar bareng AVR LABORATORIUM VIRTUAL KITA Mungkin kita sudah mengenal PSPICE yaitu sebuah software yang dapat melakukan simulasi rangkaian elektronik.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER. Paralel Input Output

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER. Paralel Input Output LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER Paralel Input Output Disusun Oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi Jurusan : Elektronika Instrumentasi : Teknofisika Nuklir SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Hasil dan analisa dari proyek ini adalah sebuah perancangan sistem kontrol suhu berbasis mikrokontroler ATMega32 yang digunakan sebagai pengontrol suhu di inkubator penetasan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PAPAN IKLAN DOT MATRIX MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PAPAN IKLAN DOT MATRIX MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PAPAN IKLAN DOT MATRIX MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER 1 Dadan Nurdin Bagenda, 2 Wahyudin 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah sebuah sistem otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada industri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii iv vi viii ix xii xii

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Metode eksperimen terdiri dari penentuan metode pengukuran viskositas,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Dadan Nurdin Bagenda S.T.,M.T, Sandi Normansyah Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci