BAB VII PARAGRAF. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal paragraf.
|
|
- Djaja Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VII PARAGRAF Pengertian Paragraf Paragraf merupakan sebuah wacana mini, atau dapat dikatakan sebagai seke-lompok kalimat yang disusun dengan kohesi dan memiliki koherensi. Kecuali paragraf naratif dan deskripsi, paragraf juga merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri atas satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat utama berisi tentang gagasan atau pokok pikiran paragraf. Sedangkan, kalimat penjelas merupakan uraian yang menjelaskan pokok pikiran. Kalimat penjelas juga dapat dikatakan sebagai pengembangan dari pokok pikiran yang terdapat dalam kalimat utama. Paragraf yang baik harus memiliki unsur kelengkapan yang diwujudkan dalam satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Jenis Paragraf a. Jenis Paragraf Dilihat dari Letak Kalimat Utamanya Jenis paragraf dilihat dari letak kalimat utamanya meliputi: 1) Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal paragraf. Contoh paragraf deduktif: Identitas kekuatan manajemen Indonesia sulit dikenali. Gaya manajemen Indonesia dikembangkan dari dan didalam aneka ragam budaya suku bangsa yang ada di Indonesia. Hal ini berbeda dengan manajemen Jepang dan Korea Selatan. Manajemen Jepang, pada umumnya serba canggih. Sedangkan manajemen Korea Selatan diterapkan pada usaha berskala besar yang pada umumnya perusahaan-perusahannya adalah milik keluarga. Ciri-ciri ini, dengan berbagai variasi dan teknik terlihat juga pada manajemen bisnis yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. 2) Paragraf Induktif 1
2 Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian akhir paragraf. Contoh paragraf induktif: Mekanisme pasar harus dijaga agar tidak mengganggu penyampaian sinyal-sinyal pasar kepada unit-unit ekonomi, terutama yang menyangkut biaya dan resiko yang harus mereka tanggung untuk tindakannya. Apabila pembayaran cicilan dan bunga akan membayangkan neraca pembayaran, pasar akan memberi sinyal dalam bentuk naiknya suku bunga. Meningkatnya suku bunga utang komersial Indonesia dari 0,6-0,8 % atas LIBOR (London Inter Bank Offered Rate) pada tahun 1980 menjadi 1,5 %. Hal tersebut menurut evaluasi pasar internasional merupakan hasil country risk Indonesia yang semakin memburuk. Sebaliknya, suku bunga di dalam negeri semakin turun. Lalu lintas hutang dipengaruhi oleh kebijakan makroekonomi di dalam negeri. Dengan demikian, pemerintah tidak perlu melakukan intervensi yang dapat mengurangi hak seseorang atau perusahaan untuk berhutang ke luar negeri. 3) Paragraf Campuran (Kombinasi) Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Contoh Paragraf Campuran: Peningkatan pendidikan para petani, sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup dapat mengubah sistem pertanian tradisional. Misalnya, bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sangat mendesak. b. Jenis Paragraf Berdasarkan Bentuk Pengembangannya Jenis paragraf berdasarkan bentuk pengembangannya dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi merupakan salah satu bentuk paragraf yang berisi tentang gagasan, pikiran atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meya-kinkan pihak lain dengan melalui argumen-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah 2
3 berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya. Paragraf seperti ini dipakai dalam karangan ilmiah, seperti makalah, skripsi, dan tesis. 2) Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang melukiskan suatu hal atau peristiwa secara obyektif. Semakin rinci dalam melukiskannya, semakin jelas informasi yang disampaikan. Pembaca seolah-olah melihat peristiwa tersebut secara langsung. Paragraf deskripsi pada umumnya digunakan dalam karya sastra dan biografi seseorang. 3) Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang berisi paparan pikiran atau pendapat ydengan harapan dapat memperluas wawasan dan pandangan orang lain (pembaca). Tujuan utama penggunaan jenis paragraf ini adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang. Oleh karena itu, paragraf eksposisi disebut juga bentuk paparan. Bentuk ini biasa dipakai untuk memaparkan cara membuat sesuatu, cara menggunakan sesuatu, cara kerja sebuah mesin, cara mengonsumsi obat-obatan dan sebagainya. 4) Paragraf Narasi Paragraf narasi merupakan rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu. Dalam narasi terkandung aspek penceritaan suatu peristiwa. Oleh karena itu, narasi lebih dikenal sebagai cerita yang menceritakan suatu peristiwa yang obyektif maupun imajinatif. Bentuk paragraf ini biasa digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel, cerpen, dan roman. 5) Paragraf Persuasi Paragraf persuasi merupakan paragraf yang berisi ajakan. Tujuan utamanya adalah membujuk, merayu, mengajak, dan meyakinkan pihak lain untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Bentuk tulisan yang menggunakan jenis paragraf ini antara lain iklan di majalah, surat kabar, radio, sele-baran, kampanye, dan sebagainya. c. Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi dan Fungsinya Jenis paragraf berdasarkan posisi dan fungsinya dibagi atas: 3
4 1) Paragraf Pembuka Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berfungsi sebagai pengantar menuju masalah yang akan dijelaskan atau dibicarakan. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus memiliki kemampuan menarik perhatian pembaca, minat pembaca, dan sanggup mengarahkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan dipaparkan oleh penulis. 2) Paragraf Penghubung Paragraf penghubung merupakan paragraf yang berisi inti persoalan. Oleh karena itu, dalam sebuah karangan yang utuh, inti persoalan harus diuraikan dalam beberapa paragraf penghubung. Paragraf penghubung tersebut harus saling terkait secara logis untuk mendukung gagasan atau ide karangan. 3) Paragraf Penutup Pargraf penutup merupakan paragraf yang berfungsi untuk mengakhiri sebuah karangan. Paragraf ini berisi simpulan yang dipaparkan dalam paragraf penghubung. Akan tetapi, dapat juga paragraf penutup berisi penegasan kembali tentang hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Dalam membuat paragraf pe-nutup, penulis harus memperhatikan panjang pendeknya paragraf, agar seimbang perbandingannya seimbang antara paragraf pembuka, penghubung, dan penutup. d. Jenis Paragraf berdasarkan Teknik Pengembangan Paragraf Beberapa teknik yang dapat dilakukan seorang penulis dalam mengembangkan paragraf adalah sebagai berikut: 1) Teknik Alamiah Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu. 2) Teknik Klimaks dan Antiklimaks Teknik antiklimaks dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi (penting) menuju informasi yang gradasinya rendah (kurang penting). Sedangkan, teknik klimaks dimulai dari hal yang gradasinya kurang penting menuju ke hal yang gradasinya sangat penting. 3) Teknik Umum Khusus dan Khusus Umum 4
5 Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal khusus sebagai pengembangannya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian disimpulkan menjadi hal atau gagasan yang umum. Simpulan tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran paragraf tersebut. 4) Teknik Perbandingan dan Pertentangan Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Hal-hal yang dapat dibandingkan adalah tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut. 5) Teknik Analogi Teknik analogi digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu yang sudah dikenal dengan yang kurang dikenal. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. 6) Teknik Contoh-contoh Teknik contoh-contoh merupakan hal yang konkrit yang dapat memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum. Hal tersebut biasa disebut dengan generalisasi. 7) Teknik Sebab Akibat Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antarkalimat dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lain dapat berbentuk sebab-akibat. Sebab dapat berfungsi sabagai kalimat utama, dan akibat sebagai kalimat pen-jelasannya. Dapat pula sebaliknya, akibat sebagai kalimat utama, dan dijelaskan dengan beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga pembaca mudah memahaminya. 8) Tekinik Definisi Luas Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan beberapa kalimat untuk memperjelas definisi. Kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan penjelasan tersebut ke dalam beberapa kalimat, dan bahkan beberapa alinea. 5
6 9) Teknik Klasifikasi Teknik klasifikasi merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya biasanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, kemudian diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompokkelompok yang lebih kecil. Syarat-syarat Paragraf Dalam membuat paragraf yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Paragraf harus memiliki satu kalimat utama. Kecuali paragraf deskripsi dan narasi, sebaiknya setiap paragraf memiliki satu kalimat utama. Kalimat utama merupakan pokok pikiran dalam sebuah paragraf. Selanjutnya kalimat tersebut akan dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Oleh karena itu, paragraf yang baik tentu terdiri atas beberapa kalimat atau lebih dari satu kalimat. Pada paragraf deskripsi dan narasi ada kalanya kandungan pokok pikiran terdapat di dalam seluruh paragraf. Maksudnya, pokok pikiran ini bisa ditemukan dengan menyimpulkan halhal yang telah diungkapkan dalam paragraf tersebut. 2) Paragraf harus memiliki kesatuan (kohesi). Kesatuan (kohesi) dalam paragraf merupakan kalimat demi kalimat yang men-dukung pada pokok pikiran (topik utama) sehingga tidak ada kalimat yang tidak kohesif atau melenceng. 3) Paragraf harus memiliki kepaduan (koherensi). Kepaduan (koherensi) merupakan kekompakan hubungan antarkalimat, se-hingga membentuk paragraf yang logis dan mudah dipahami. Untuk membuat kepaduan dalam paragraf dapat dibentuk dengan (1) pengulangan kata kunci, (2) penggunaan kata ganti, (3) penggunaan frasa transisi, dan (4) teknik paralelisme. 4) Paragraf harus memiliki kelengkapan (pengembangan). Sebuah paragraf harus memiliki kalimat-kalimat penjelas yang cukup. Kalimat-kalimat penjelas dibuat untuk menjelaskan pokok pikiran dalam kalimat utama, sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami isi paragraf tersebut. 6
7 Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Sebuah paragraf terdiri atas unsur kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas, dan kata atau frase penghubung. Paragraf yang santun memenuhi kriteria kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan. Untuk mencapai kriteria kepaduan, penulis harus mampu merangkai kalimat-kalimat dengan kata/fase penghubung (intrakalimat dan antarkalimat). sehingga bertalian secara logis dan padu. Kriteria kesatuan dapat dipenuhi penulis dengan memastikan bahwa tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Selanjutnya, sebuah paragraf dikatakan memiliki kriteria kelengkapan apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjang pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain. Suparno (2004) menyebutkan bahwa paragraf yang santun memenuhi: (1) syarat pengembangan yaitu terdapat kalimat topik dan gagasan pengembang; (2) syarat keutuhan yakni memiliki satu gagasan dasar; dan (3) syarat kepaduan yaitu kekompakan yang terbentuk dari hubungan yang runtut. Berikut ini contoh paragraf yang memenuhi ketiga syarat di atas. Masa depan sepak bola Indonesia sangat memprihatinkan. Kualitas bermain para pemain, baik yang senior maupun yang junior rendah. Kedisiplinan bermain juga rendah. Sportivitas tidak lagi dapat ditegakkan di lapangan. Pemain suka melanggar aturan permainan dan tidak mau menerima sanksi pelanggaran. Wasit tidak lagi berfungsi mengamankan dan mengatur permainan dan pemain, tetapi malahan sering mengacaukan permainan dan pemain. Untuk mengembangkan sebuah paragraf dapat ditempuh dengan beberapa cara antara lain cara pertentangan dengan penanda koherensi berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari; perbandingan dengan penanda koherensi serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu; analogi dengan penanda koherensi ibaratnya, seperti, dan bagaikan ; contoh dengan penanda koherensi seperti, misalnya, contohnya; sebab-akibat dengan penanda koherensi padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena; definisi dengan penanda koherensi yaitu dan ialah; klasifikasi dengan penanda koherensi dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan, runtut ruang dengan penanda koherensi di sebelah kiri, di atas, di depan, di belakang, koherensi; dan runtut waktu dengan penanda koherensi mula-mula, lalu, selanjutnya. 7
8 Pelatihan 1 A 1. Buatlah paragraf dengan topik-topik di bawah ini. Buatlah dahulu kalimat-kalimat topik yang ideal. Kemudian, rincilah kalimat topik tersebut dengan kalimat penjelas yang meyakinkan sehingga paragrafnya betul-betul berbicara kepada pembacanya. a. Perampokan yang memprihatinkan b. Bahasa Indonesia baku c. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini d. Senam pagi yang menyehatkan 2. Gantilah paragraf induktif berikut ini menjadi paragraf deduktif. Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam beberapa industri atau nonpangan. Industri yang meng-gunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi, seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu. 3. Kalimat-kalimat ini membentuk sebuah paragraf. Coba susunlah dengan urutan yang logis! a. Sejak itulah energi nuklir dan pengaruh radiasi nuklir menjadi masalah baru bagi manusia. b. Akan tetapi, akibat radiasi nuklir itu menimbulkan persoalan kemanusiaan. c. Pada tahun 1945 meledaklah bom atom yang pertama untuk mengakhiri Perang Dunia! B. Analisislah paragraf di bawah ini berdasarkan kriteria kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan! Dewasa ini dunia penulisan merupakan suatu hal yang sangat biasa dilakukan oleh masyarakat. Semua orang, baik yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, maupun orang yang biasa-biasa saja dapat menghasilkan suatu tulisan. Tulisan- 8
9 tulisan yang menjamur di media masa belakangan ini dapat dikategorikan sebagai artikel. Tulisan tersebut banyak tersebar di berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Apalagi perkembangan blog yang mengalami peningkatan pesat beberapa dekade ini. B. Carilah beberapa tulisan dari media massa, kemudian temukanlah berbagai variasi pola pengembangan paragraf di dalamnya! DAFTAR RUJUKAN Anggarani, Asih, dkk Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.Yogjakarta: Graha Ilmu Kuntarto, Niknik M Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media. Saukah, Ali dan Mulyadi Guntur Waseso (ed.) Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press. Widyasari, Hesti Menyusun Sebuah Paragraf yang Baik, (online), ( diakses tanggal 29 Agustus 2008). 9
KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF
B A B KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF Kemampuan menyusun kalimat dan paragraf secara santun diharapkan dapat dikuasai mahasiswa setelah mempelajarai bagian ini. KESANTUNAN KALIMAT Sebuah kalimat dapat
Lebih terperinci1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung
1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia Paragraf atau sering disebut dengan istilah alenia, dalam satu sisi kedunya memiliki pengertian yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), disebutkan bahwa
Lebih terperinciKOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI
KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciNantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. PARAGRAF
Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom. PARAGRAF Untuk STIKOM Bandung Tahun 2011-2012 Paragraf adalah Seperangkat kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk suatu
Lebih terperinciPENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)
PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2) 1. Karya Tulis Ilmiah Karya tulis adalah sesuatu yang dihasilkan oleh aktivitas menulis. Karya tulis sering dikatakan karangan. Karangan adalah
Lebih terperinciPARAGRAF. 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf 4. Fungsi Paragraf 5. Syarat Paragraf yang Baik 6. Pengembangan Paragraf
Topik 5 PARAGRAF 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf 4. Fungsi Paragraf 5. Syarat Paragraf yang Baik 6. Pengembangan Paragraf 1 1. Pengertian Paragraf Paragraf adalah seperangkat
Lebih terperinciANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH. Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel:
ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel: eminuris@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf
Modul ke: BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf Fakultas Psikologi Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Definisi Paragraf Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PARAGRAF. Makalah Bahasa Indonesia. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Kelengkapan Mata Kuliah Bahasa Indonesia OLEH : Edi Riwanto
PENGGUNAAN PARAGRAF Makalah Bahasa Indonesia Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Kelengkapan Mata Kuliah Bahasa Indonesia OLEH : Edi Riwanto FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS Dr. SOETOMO 2009
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau
Lebih terperinciJURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS HUMANIORA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MAKALAH PARAGRAF OLEH: ZAHROTUSH SHULHA DOSEN: AHMAD MAKKI HASAN, M.Pd JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS HUMANIORA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG LEMBAR PENGESAHAN Nama : Zahrotush Shulha NIM :
Lebih terperinciPENULISAN DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH
PENULISAN DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dengan rahmat dan petunjuk-nya penulis dapat berkreasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan
Lebih terperinciAlinea atau Paragraf. fitri dwi lestari
Alinea atau Paragraf fitri dwi lestari Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tapubolon, 1990:5).
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan dimulai dari observasi awal mengenai pembelajaran menulis di lapangan, perencanaan pembelajaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan
18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan dan dikembangkan
Lebih terperinciSifat dan Bentuk Karangan
Sifat dan Bentuk Karangan by webmaster - Wednesday, December 02, 2015 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=51 Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X SMK TARUNA BHAKTI MALANG TAHUN AJARAN 2008/2009. Oleh: Rovimiyanti SMK Taruna Bhakti Malang.
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X SMK TARUNA BHAKTI MALANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Oleh: Rovimiyanti SMK Taruna Bhakti Malang Abstrak Penelitian ini merupakan hasil penelaahan deskriptif analisis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PARAGRAF. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia. bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996).
PENGEMBANGAN PARAGRAF Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia 1. Pendahuluan Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ramlan (1993:1) menjelaskan paragraf merupakan bagian dari suatu karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan. Secara umum kalimat-kalimat itu
Lebih terperinciSatuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Finoza,2005:165)
Oleh Bambang Hariadi BATASAN PARAGRAF Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Finoza,2005:165) Bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubunghubunan
Lebih terperinciBAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN PARAGRAF
MODUL BAHASA INDONESIA ANALISIS PENGEMBANGAN PARAGRAF Kelas : X Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 Oleh NI MATUS SUKRIYA, S.Pd MADRASAH ALIYAH ASSULAIMANIYAH UNTUK KALANGAN SENDIRI MADRASAH ALIYAH ASSULAIMANIYAH
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinci90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran menulis merupakan pelajaran yang masih belum banyak diminati oleh siswa. Sebagai contoh
Lebih terperinciKOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI
KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006 : 317), secara umum mata pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara sederhana dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas didalam hati. Namun lebih jauh lagi bahasa adalah alat untuk berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang penting
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kedudukan Pembelajaran Mengidentifikasi Unsur Kalimat Efektif dalam Teks Eksposisi Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/SMK Kelas X 2.1.1 Kompetensi Inti Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Bahasa juga dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciJENIS TULISAN. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
JEN TULAN Mata Kuliah : Bahasa ndonesia PENDAHULUAN ebelum mengarang, seseorang harus paham dahulu tentang apa karangan dan jenis-jenisnya. Dengan begitu seorang penulis dapat menentukan jenis karangan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA
PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA Oleh Novita Tabelessy Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Abstrak:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP 2.1.1 Standar Kompetensi Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi
KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciKeterampilan Dasar Menulis
Keterampilan Dasar Menulis Oleh La Ode Syukur Pengertian Menulis Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia. Kemampuan berbahasa menjadikan manusia memiliki sebutan spesific species. Bahasa terdiri atas empat
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran menulis sangat penting untuk diperhatikan, menulis merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia pendidikan. Berkaitan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Keterampilan menulis perlu mendapat perhatian oleh penulis, agar tercipta hasil tulisan yang bermakna, menarik, dapat dipahami, dan mempengaruhi pembacanya. Seperti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang menulis paragraf telah dilakukan sebelumnya. Namun untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPengembangan Paragraf
Bahan Diskusi Mata Kuliah Bahasa Indonesia Cermat Berbahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dwi Budiyanto, S.Pd., M.Hum. email: dwi_budiyanto@uny.ac.id twitter: @dwiboediyanto facebook: Dwi Budiyanto HP.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Simpulan hasil penelitian ini difokuskan pada hasil yang telah dideskripsikan dan dikaitkan dengan teori-teori yang menjadi acuan. Studi pendahuluan yang
Lebih terperinciMATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia
Lebih terperinci: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Paragraf 2 Pertemuan 09
Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Paragraf 2 Pertemuan 09 Paragraf 2 Pengembangan paragraf Pertemuan 9 3 Tujuan 1. Memahami, mengaplikasi, menganalisis kesalahan, dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan atau berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Artinya
Lebih terperinciRINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.
Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tulisan merupakan hasil karya yang bertujuan untuk menyampaikan ide dan informasi, serta mengekspresikan perasaan penulisnya sehingga pembacanya dapat merasakan ekspresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup dua aspek, yaitu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Menulis merupakan
Lebih terperinciCONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH
CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH TUGAS BAHASA INDONESIA 2 1. KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
Lebih terperinciPENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI
PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS HTTP://WWW.LIPUTAN6.COM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua
Lebih terperinciOleh: Sri Hertanti Wulan
Oleh: Sri Hertanti Wulan - pertama kemampuan memperinci (secara maksimal) gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan. - Kedua, kemampuan mengurutkan gagasangagasan bawahan ke dalam suatu urutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
Lebih terperinciBAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deskripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan.
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciPengertian Paragraf/Alinea
ALINEA/PARAGRAF Pengertian Paragraf/Alinea Karangan yang pendek/singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Fungsi Paragraf: mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciMETODOLOGI PENULISAN ILMIAH
METODOLOGI PENULISAN ILMIAH Pertemuan Ke-2 Karya Ilmiah :: Noor Ifada :: noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 POKOK BAHASAN Pengertian Karya Ilmiah Jenis Karya Ilmiah Sikap Ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem lambang bunyi yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan
Lebih terperinciASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar S1 Pendidikan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di bangku Sekolah Dasar merupakan langkah awal siswa dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh siswa di bangku Sekolah Dasar berdasarkan
Lebih terperinciTATA PARAGRAF. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.
Modul ke: TATA PARAGRAF Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran Bahasa disampaikan kepada para siswa mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap telah belajar. Siswa dikatakan telah belajar apabila tujuan pembelajaran yang dirumuskan
Lebih terperinci: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Paragraf 1
Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Paragraf 1 Pertemuan 08 Tujuan 1. Menjelaskan pengertan paragraf. 2. Menjelaskan ciri-ciri paragraf yang baik dan benar. 3. Menjelaskan fungsi
Lebih terperinciii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi
Daftar Isi i ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi iii Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi Oleh: Asih Anggarani Sri Hapsari Wijayanti Ika Endang Sri Hendarwati Amalia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa
Lebih terperinciSILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran
Lebih terperinci