BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. otomatisasi kantor. Otomatisasi kantor penunjang efisiensisi kerja serta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. otomatisasi kantor. Otomatisasi kantor penunjang efisiensisi kerja serta"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian dan pembahasan merupakan jawaban atas tujuan yang telah disebutkan dalam bab satu. Pada bab ini yang akan diuraikan berkaitan dengan otomatisasi kantor. Otomatisasi kantor penunjang efisiensisi kerja serta pembahasannya berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan Hasil Penelitian Gambaran Umum UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang a. Profil Sekolah Nama Instansi Alamat Instansi UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang Jl.Fatmawati No 76 Tuntang Telepon/HP/Fax (0298) UPTD ( Unit Pelaksana Teknis Dinas) Pendidikan Kecamatan Tuntang merupakan instansi pemerintahan yang bergerak di bidang pengurusan administarsi yang menaungi TK, SD, SMP dan SMA di seluruh Kecamatan Tuntang. Jam kerja di kantor UPTD Pendidikan Kecamatan di mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat mulai 47

2 dari pukul WIB. Suatu organisasi tentunya harus mempunyai struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan. Struktur organisasi UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang terdiri dari : a. Drs. Nurhadi (Kepala UPTD) b. Asiyasih, S.Pd (KTU) c. Hari Mustotiah, S.Pd.SD (Bendahara) d. Eko Puji Lestari (Kepegawaian) e. Sumiyatmi (Agenda Keluar Masuk) f. Sutarman, S Ag (Penilik PNFI) g. Amelia DianEndarini, S.Si (Penilik PNFI) h. M. Yasin S.Pd (Pengawas TK/SD) i. Dra. Ani Adibatin (Pengawas TK/SD) j. Sungkono (Penjaga) k. Kasmudi (Penjaga Malam) Struktur organisasi UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang digambarkan dalam bagan sebagai berikut: 48

3 Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Kepala TU (Tata Usaha) Pengawas TK/SD Penilik PNFI Bendahara Kepega waian Agenda KeluarMasuk Adapun analisis pekerjaanya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kepala UPTD Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dibidang teknis operasional administrasi persekolahan dan Tenaga Pendidik Sekolah Dasar (termasuk Sekolah Dasar Luar Biasa), Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak Kanak di wilayah Kecamatan. 2. Kepala Tata Usaha 49

4 Melaksanakan sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan dibidang penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan keuangan. 3. Penilik PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal) Melaksanakan sebagaian tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal dan Informal). 4. Pengawas TK/SD Melaksanakan sebagaian tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di bidang Pendidikan TK (Taman Kanak-Kanak) dan SD (Sekolah Dasar). 5. Bendahara Melaksanakan tugas dibidang pengelolaan administrasi keuangan dinas. 6. Kepegawaian Melaksanakan sebagaian tugas dibidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Latar Belakang Pendidikan Pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang: 1. Drs. Nurhadi = S1 2. Asiyasih, S.Pd = S1 3. Hari Mustotiah, S.Pd.SD = S1 4. Eko Puji Lestari = SMA 5. Sumiyatmi = SMA 50

5 6. Sutarman, S Ag = S1 7. Amelia Dian EEndarini, S.Si = S1 8. M. Yasin S.Pd = S1 9. Dra. Ani Adibatin = S1 10. Sungkowo = SMA 11. Kasmudi = SMA Otomatisasi Kantor Otomatisasi kantor di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang dilihat dari mesin kantor yang digunakan diantaranya terdapat 5 unit mesin komputer, 1 mesin ketik, 4 telepon, 1 OHP dan 1 LCD. Dengan demikian mesin kantor otomatisasi kurang terealisasi dengan sempurna. Mesin-mesin kantor secara penggunaan belum digunakan secara merata oleh para pegawai. Hal ini berdampak pada pembagaian tugas yang tidak merata. Otomatisasi kantor berkaitan dengan tiga hal yaitu tenaga kerja, prosedur kerja dan mesin-mesin kantor Tenaga Kerja Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 11 pegawai, diantaranya 9 Pegawai Negeri Sipil dan 2 Pegawai Wiyata. Pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang memiliki kompetensi di 51

6 bidangnya secara teknis maupun non teknis. Dalam pengembangan kompetensi serta pengembangan di bidangnya, UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang mengadakan pelatihan, diklat, workshop diantaranya: a. Workshop Kepegawaian b. Workshop Penilik (Penilik TK/SD) c. Diklat Pendataan Pegawai d. Pelatihan Verval NUPTK Pelatihan yang diberikan kepada pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang tidak diberlakukan untuk semua pegawai tetapi lebih sering di berikan di bidang kepegawaian sebagai pendataan tugas komputerisasi data. Pelatihan yang mereka ikuti sebagian pegawai tidak mengalami kesulitan karena pegawai memahami keahlian di bidangnya dan sebagaian pegawai kesulitan ketika mengikuti pelatihan karena penguasaan materi yang masih sminim. Fungsi daripada pelatihan yang diberikan kepada pegawai untuk memberikan tambahan ilmu dengan tujuan pegawai memiliki keahlian di bidang masing masing. Hasil pelatihan mempunyai dampak positif untuk pegawai dan hasil pelatihan diterapkan di bidang masing masing.. Pengembangan ilmu dari hasil pelatihan ada yang membagikan hasil pelatihan kepada pegawai lain dan ada yang diterapkan pada diri masing masing, karena seperti yang di uraikan bahwa tidak semua pegawi mengikuti pelatihan. 52

7 Adanya pelatihan, workshop dan diklat mampu meningkatkan ketrampilan pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang. Peningkatan pengetahuan melalui pelatihan ini menumbuhkan semangat kerja pegawai. Hubungan pegawai dengan pimpinan pun berjalan selaras. Pegawai merasa termotivasi dan semangat dalam bekerja karena pegawai mendapatkan pengawasan secara langsung oleh pimpinan melalui rapat evaluasi, selain itu pegawai terdorong akan rasa tanggung jawab dan kewajiban pekerjaan yang harus diselesaikan serta rekan kerja yang mendukung Prosedur Kerja Prosedur kerja bagi pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang sudah di tunjukan dengan adanya struktur organisasi, akan tetapi dalam pelaksanaan pekerjaan belum sesuai dengan posisi yang telah ditentukan pada struktur organisasi, dengan kata lain belum ada job discription yang jelas. Pegawai UPTD masih kurang memahami pentingnya pembagian job description dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga tanggung jawab penyelesaian pekerjaan belum merata. Hal ini dikarenakan beberapa pegawai tidak terampil mengoperasikan komputer dan pengetahuan akan penguasaan komputer masih minim, sehingga pekerjaan diberikan dan dikerjakan kepada orang yang mampu menguasai komputer yaitu di bidang kepegawaian. 53

8 Mesin-Mesin Kantor Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang di dalam menyelesaikan pekerjaanya selalu menggunakan mesin kantor salah satunya yaitu mesin komputer. Mesin komputer yang dimiliki di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang sebanyak 5 unit. Pada kenyataannya setelah melakukan penelitian dengan jumlah mesin komputer yang ada sudah memenuhi kebutuhan para pegawai akan tetapi penggunaan komputer belum efektif dan belum merata. Pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang masih kurang memanfatakan sarana komputer dengan efektif, karena dari 5 mesin komputer yang ada hanya 2 mesin komputer yang dimanfaatkan oleh pegawai yaitu di bidang TU dan di bidang Kepegawaian dan 3 komputer yang tersisa tidak digunakan dan di manfaatkan oleh pegawai Efisiensi Kerja UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang mengharapkan dalam setiap pekerjaan dilaksanakan secara efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya sehingga tujuan dapat tercapai dengan maksimal. Mesin kantor dan tenaga pegawai mempunyai pengaruh di dalam penyelesaian pekerjaan di kantor. Usaha atau kerja pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang dilihat dari segi tenaga belum efisiensi di dalam penyelesaian pekerjaan, hal ini dikarenakan belum ada job description dan pekerjaan hanya dikerjakan oleh pegawai tertentu saja. Segi biaya dari usaha atau kerja pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang belum efisiensi dikarenakan pemanfaatan 54

9 komputer yang belum sesuai dengan jumlah yang dimiliki. Hasil penggunaan mesin komputer dalam penyelesaian pekerjaan merasa terbantu dengan demikian pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang menyadari akan pentingnya peran otomatisasi dalam menunjang efisiensi kerja Pembahasan Otomatisasi Kantor Otomatisasi kantor di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang belum terlaksana dengan merata. Hal ini dikarenakan beberapa pegawai ada yang belum bisa mengoperasikan komputer dengan baik, sehingga berdampak kepada pelaksanaan pekerjaan yang tidak merata pula. Raymond (1996: 86) mengemukakan bahwa otomatisasi kantor sebagai bagian dari solusi efisiensi dan korporasi. Tujuan utama dari proses otomatisasi adalah efisiensi yang berujung pada penghematan biaya. Otomatisasi kantor mempunyai pengaruh terhadap efisiensi kerja juga berdampak pada tiga hal yaitu tenaga kerja, prosedur kerja dan mesin mesin kantor Tenaga Kerja Pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang memiliki kompetensi di bidangnya secara teknis maupun non teknis. Pengembangan kompetensi serta pengembangan di bidangnya UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang mengadakan pelatihan, diklat, workshop diantaranya: 55

10 a. Workshop Kepegawaian b. Workshop Penilik (Penilik TK/SD) c. Diklat Pendataan Pegawai d. Pelatihan Verval NUPTK Pelatihan yang diberikan kepada pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang tidak diberlakukan untuk semua pegawai tetapi lebih sering di berikan di bidang kepegawaian sebagai pendataan tugas komputerisasi data. Pelatihan yang mereka ikuti, sebagaian pegawai tidak mengalami kesulitan dan sebagaian pegawai kesulitan ketika mengikuti pelatihan, hal ini dikarenakan sebagaian pegawai memahami keahlian dibidangnya dan penguasaan materi yang masih minim. Fungsi daripada pelatihan yang diberikan kepada pegawai untuk memberikan tambahan ilmu dengan tujuan pegawai memiliki keahlian di bidang masing masing. Hal tersebut didukung dengan pendapat Simmamora (dalam Tjutju, 2009: 37) yang menyatakan bahwa pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang di rancang untuk meningkatkan keahlian keahlian atau pengetahuan tertentu. Hasil pelatihan mempunyai dampak positif untuk pegawai dan hasil pelatihan diterapkan di bidang masing masing.. Pengembangan ilmu dari hasil pelatihan ada yang membagikan hasil pelatihan kepada pegawai dan ada yang diterapkan pada diri masing masing, karena seperti yang di uraikan bahwa tidak semua pegawi mengikuti pelatihan. 56

11 Pelatihan, workshop dan diklat mampu meningkatkan ketrampilan pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang, dengan adanya peningkatan pengetahuan melalui pelatihan ini menumbuhkan semangat kerja pegawai. Hubungan pegawai dengan pimpinan pun berjalan selaras. Pegawai merasa termotivasi dan semangat dalam bekerja karena pegawai mendapatkan pengawasan secara langsung oleh pimpinan melalui rapat evaluasi, selain itu pegawai terdorong akan rasa tanggung jawab dan kewajiban pekerjaan yang harus diselesaikan serta rekan kerja yang mendukung Prosedur Kerja Prosedur kerja bagi pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang sudah di tunjukan dengan adanya struktur organisasi. Menurut Maryati (2008: 21) struktur organisasi adalah susunan keseluruhan yang menunjukkan hubungan antar fungsifungsi berdasarkan otoritas dan tanggung jawab atas masing-masing fungsi dalam organisasi. Pada kenyataannya di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang pelaksanaan pekerjaan belum sesuai dengan posisi yang telah ditentukan pada struktur organisasi, dengan kata lain belum ada job discription yang jelas. Hal ini didukung oleh Maryati (2008: 21) bahwa fungsi-fungsi dalam organisasi biasanya bersifat lebih permanen, sedangkan personilnya cenderung berubah atau bergantiganti sesuai dengan berjalannya waktu. Para pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang belum memahami pentingnya pembagian job description dalam 57

12 menyelesaikan pekerjaan, sehingga tanggung jawab penyelesaian belum merata. Hal ini dikarenakan belum semua pegawai menguasai komputer dan pengetahuan akan penguasaan komputer masih minim, sehingga pekerjaan di pasrahkan kepada orang yang mampu menguasai komputer yaitu di bidang kepegawaian. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan teori Moekijat (1997:53) yang mengatakan bahwa salah satu prinsipi prinsip prosedur kerja adalah pembagian tugas yang tepat Mesin-Mesin Kantor Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang di dalam menyelesaikan pekerjaanya selalu menggunakan mesin kantor salah satunya yaitu mesin komputer. Pada kenyataannya setelah melakukan penelitian dengan jumlah mesin komputer yang ada sudah memenuhi kebutuhan para pegawai akan tetapi penggunaan komputer belum efektif dan belum merata karena dari 5 mesin komputer yang ada hanya 2 mesin komputer yang dimanfaatkan oleh pegawi yaitu di bidang TU dan di bidang kepegawaian. Seharusnya hal ini dapat dikaitkan dengan teori Moekijat (1997: 68) yang mengatakan bahwa keuntungan dari mesin kantor adalah mengurangi kelelahan pegawai kantor dengan demikian menambah mutu pekerjaan. Namun pada kenyataanya penggunaan mesin komputer tidak dapat mengurangi kelelahan pegawai kantor. Peran mesin kantor sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja, tetapi pegawai yang belum dapat mengoperasikan komputer secara optimal. 58

13 Kebutuhan mesin kantor (komputer) dapat dianalis berapa jumlah yang sesungguhnya dibutuhkan (Ibnu, 2004:73). Rumus penentuan kebutuhan mesin kantor juga berdasarkan pada perbandingan antara waktu riil (waktu efektif) penggunaan mesin kantor dengan jam kerja kantor. Waktu rill didasarkan pada pengalaman dari waktu ke waktu kemudian dibuatkan rata-ratanya. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: Kebutuhan Mesin Komputer = WE x 1 komputer JKK Keterangan: WE JKK : Waktu efektif (waktu rill) pemakaian mesin kantor : Jam kerja kantor Analisis Kebutuhan Mesin Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang dapat dianalisis sebagai berikut: Jam kerja kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang ditetapkan sebagai berikut: Hari Senin Hari Selasa Hari Rabu Hari Kamis Hari Jumat : = 8 jam : = 8 jam : = 8 jam : = 8 jam : = 8 jam 59

14 Jam kerja 1 minggu : 40 jam Jam kerja 1 hari rata-rata: 40 jam : 5 hari = 8 jam Dikantor terdapat 5 buah mesin komputer, setelah diadakan pengecekan rata-rata pemakaian mesin komputer per harinya sebagai berikut: Komputer A Komputer B Komputer C Komputer D Komputer E = 7 jam sehari = 7 jam sehari = 1 jam sehari = 1 jam sehari = 1 jam sehari Waktu Efektif (WE) = 17 jam sehari Jadi kebutuhan mesin komputer kantor dapat dihitung sebagai berikut: WE x 1 mesin komputer JKK 17 x 1 mesin komputer 8 1,75 = 2 buah komputer Dengan hasil analisis tersebut maka mesin komputer yang ada di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang jumlahnya berlebihan karena di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang terdapat 5 unit mesin komputer sehingga banyak mesin komputer yang tidak terpakai. 60

15 Efisiensi Kerja UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang mengharapkan dalam setiap pekerjaan dilaksanakan secara efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya sehingga tujuannya dapat tercapai secara maksimal. Hal ini tergantung dari pegawai yang melaksanakan pekerjaannya. Ketika pegawai mampu bekerja secara efisien maka hasil yang diharapkan dapat tercapai, sebaliknya ketika pegawai hanya bekerja apa adanya maka hasil yang diharapkan tidak tercapai tidak sesuai dengan harapan. Efisiensi kerja di UPTD Pendidkan Kecamatan Tuntang belum maksimal, ini dikarenakan dari hasil penelitian terdapat kendala sebagai berikut: 1. Sumber daya manusia terbatas dalam menguasai teknologi yang ada. 2. Kurang sosialisasi terlebih bagi pegawai yang belum mampu. 3. Belum ada job description yang tepat. Menurut Liang Gie (1996: 171) Efisiensi kerja pada umumnya merupakan perwujudan dari cara kerja yang memungkinkan adanya perbandingan terbaik anatara usaha dan hasil 61

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. A. Tenaga Kerja

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. A. Tenaga Kerja LAMPIRAN 65 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA A. Tenaga Kerja 1. Bagaimana susunan kepegawaian yang ada di kantor UPTD Pendidikan? 2. Apa sajakah bidang pekerjaan yang ada di kantor UPTD Pendidikan? 3. Bagaimanakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Kantor juga dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta tidak terlepas dari berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, agar tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian Otomatisasi Kantor Penunjang Efisiensi Kerja Di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang, peneliti akan memfokuskan pada situasi dan kondisi

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG KETENTUAN JUMLAH, HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

OTOMATISASI KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA DI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

OTOMATISASI KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA DI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI OTOMATISASI KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA DI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Program (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo 2.1.1 Sejarah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo Untuk mencapai tujuan serta cita-cita

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 JANUARI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Pendidikan Kota Pontianak merupakan unsur pelaksana bidang pendidikan dipimpin oleh

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Zaenudin Achmad (2007:2), kantor adalah suatu unit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Zaenudin Achmad (2007:2), kantor adalah suatu unit organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta, untuk mencapai tujuannya diperlukan adanya pembagian kerja, pelimpahan wewenang, sampai kepada rincian tugas masing-masing

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA Hari/Tanggal : Senin, 24 Maret 2014 : Bapak Drs. Syaefudin, M.Pd : Kepala Madrasah

TRANSKIP WAWANCARA Hari/Tanggal : Senin, 24 Maret 2014 : Bapak Drs. Syaefudin, M.Pd : Kepala Madrasah LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 TRANSKIP WAWANCARA Hari/Tanggal : Senin, 24 Maret 2014 Informan : Bapak Drs. Syaefudin, M.Pd Jabatan : Kepala Madrasah Lokasi : MAN Kendal Waktu : 09.00 WIB Topik : Peran Kepala

Lebih terperinci

BAB IV UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP MELALUI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG

BAB IV UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP MELALUI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG BAB IV UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP MELALUI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG Setelah data-data tersusun mengenai optimalisasi manajemen pendidikan

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

Disusun untuk Memenuhi Nilai Akhir Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Disusun untuk Memenuhi Nilai Akhir Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENDATAAN REALISASI PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN PENGAWAS TRIWULAN I & TRIWULAN II UNTUK UPTD (TK, SD, PENGAWAS), SMP, SMA DAN SMK se- KABUPATEN KLATEN TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGE KINERJA SASARAN TR 1 TR 2 TR 3 TR 4 PROGRAM dan KEGIATAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN INDIKATOR KEGIATAN 1 2 3

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN RINCIAN TUGAS PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kita berada di tengah-tengah revolusi pekerjaan kantor. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kita berada di tengah-tengah revolusi pekerjaan kantor. Beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita berada di tengah-tengah revolusi pekerjaan kantor. Beberapa puluh tahun yang lalu pekerjaan kantor umumnya dipandang sebagai kegiatan dalam organisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUARO JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 110 TAHUN 2017

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 110 TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Unit I : Jalan Ki Josuto Wates, Kulon Progo, Kode Pos 55611, Telp. 774535, 773916, 773028 Unit II : Jalan Terbah Wates, Kulon Progo,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENGARSIPAN BERKAS TUNJANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN (TAMSIL) TRIWULAN III TAHUN 2016 SE-KABUPATEN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENGARSIPAN BERKAS TUNJANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN (TAMSIL) TRIWULAN III TAHUN 2016 SE-KABUPATEN KLATEN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENGARSIPAN BERKAS TUNJANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN (TAMSIL) TRIWULAN III TAHUN 2016 SE-KABUPATEN KLATEN Laporan ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat

BAB I PENDAHULUAN. Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat sebagai salah satu dari kebutuhan-kebutuhan hidup. Pada saat ini industri hiburan sudah memiliki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo 2.1.1 Sejarah Perusahaan Untuk mencapai tujuan serta cita-cita dalam berbangsa dan bernegara bagi setiap

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 APBD-PERUBAHAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 APBD-PERUBAHAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGE KINERJA SASARAN TR 1 TR 2 TR 3 TR 4 PROGRAM dan KEGIATAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 APBD-PERUBAHAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN INDIKATOR

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu No.1863, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2017

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo.

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo. BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG A. Profil Sekolah 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 kecamatan Mojolaban kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah berdiri pada tahun 1983.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Kabupaten Barru, pendidikan adalah unsur pelaksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di zaman sekarang ini, penggalangan dana sering dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di zaman sekarang ini, penggalangan dana sering dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di zaman sekarang ini, penggalangan dana sering dilakukan oleh banyak orang salah satu contohnya untuk pembuatan gedung masjid, acara amal untuk korban bencana

Lebih terperinci

BAB I. pendidikan informal dalam rangka pembentukan nilai-nilai, sopan santun, (1991) bahwa keluarga, yakni orangtua merupakan sumber pengasuhan dan

BAB I. pendidikan informal dalam rangka pembentukan nilai-nilai, sopan santun, (1991) bahwa keluarga, yakni orangtua merupakan sumber pengasuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak lahir hingga menjelang usia sekolah, anak menghabiskan banyak waktunya bersama keluarga. Bowlby (1966) menekankan bahwa pada tahuntahun awal kehidupannya

Lebih terperinci

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

LAPORAN MINGUAN PELAKSANAAN PPL

LAPORAN MINGUAN PELAKSANAAN PPL LAPORAN MINGUAN PELAKSANAAN PPL NAMA MAHASISWA : Fitriyana Widyaningsih NAMA LEMBAGA : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman NIM : 13101241044 ALAMAT LEMBAGA : Jalan Parasamya, Beran,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO (UNIT II) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun oleh: NINING PRASTIWI NIM. 13101241040

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 27 PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN Undang-undang Nomor 2 Tahun 23 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENYEMPURNAAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN MELALUI WEBSITE LOCALHOST DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2016

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENYEMPURNAAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN MELALUI WEBSITE LOCALHOST DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2016 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENYEMPURNAAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN MELALUI WEBSITE LOCALHOST DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2016 Disusun Guna Memenuhi Nilai Akhir Praktik Pengalaman

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara, BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya mencerdaskan bangsa yang diamanatkan UUD 1945 ditempuh pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas sasaran pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN. YAYASAN PENDIDIKAN MULIA Medan didirikan oleh Badan Pendiri

BAB II PROFIL YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN. YAYASAN PENDIDIKAN MULIA Medan didirikan oleh Badan Pendiri BAB II PROFIL YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN A. Sejarah Singkat YAYASAN PENDIDIKAN MULIA Medan didirikan oleh Badan Pendiri Yayasan yaitu : Drs. H. Achmad Effendi Siregar (merupakan Ketua di badan pengurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya semua organisasi baik swasta maupun pemerintah tidak terlepas dari berbagai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Agar tujuan tersebut

Lebih terperinci

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN -1- BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI TANA TORAJA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG KETENTUAN HARI DAN JAM KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005

NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL 2 DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL 2 DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 Nama Mahasiswa : Fiera Laela R NIM : 13110241049 Fak/Jur/Prodi : FIP/ FSP/ Kebijakan Pendidikan Dosen Pembimbing : Ariefa Efianingrum, M.Si Nama Lembaga : Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Alamat Lembaga

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun BAB I PENDAHULUAN Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 34 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH, PENILIK, DAN PAMONG SERTA TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN A. Sejarah Singkat Perpustakaan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen berdiri pada tahun 1980. Pada waktu itu, pengelolaan perpustakaan masih

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 untuk mahasiswa Nama Mahasiswa : Muhamad Arif Afandi Nama Sekolah/Lembaga : SMP Negeri 12 Magelang No. Mahasiswa : 11206241013 Alamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya. memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya. memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat. Dengan adanya pendidikan, mutu generasi bangsa dapat ditingkatkan, sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

A. Pengertian Gaji dan Upah

A. Pengertian Gaji dan Upah A. Pengertian Gaji dan Upah Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikan untuk

Lebih terperinci

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN 0AN KOMERING ULU SELATAN

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN KULON PROGO

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN KULON PROGO Catatan : BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN KULON PROGO KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD)

RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD) RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD) KECAMATAN CILEBAR KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Kita panjatkan puji syukur Alhamdulillah UPTD PAUD dan SD Kecamatan Cilebar telah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR Menimbang : a. bahwa dengan telah terbentuknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat dewasa ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting pada setiap

Lebih terperinci

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) Dosen Pembimbing: Slamet Lestari, M.Pd

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) Dosen Pembimbing: Slamet Lestari, M.Pd LAPORANPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II PENGEMBANGAN DATA BASE PENDATAAN GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS DI DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN KOORDINASI ANTAR SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA BALAI LATIHAN KERJA PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012 WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN 5 (LIMA) HARI KERJA DAN PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS SERTA PEMBINAAN DISIPLIN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan perubahan. Perkembangan dan perubahan terjadi dari bagian yang paling kecil sampai yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari semakin bertambah majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin diminati oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Prosedur Operasional Baku (POB) Pelaksanaan Rapat di Lingkungan PSP3-IPB

Prosedur Operasional Baku (POB) Pelaksanaan Rapat di Lingkungan PSP3-IPB POB 08-PSP3 Prosedur Operasional Baku (POB) Pelaksanaan Rapat di Lingkungan PSP3-IPB Secara umum pelaksanaan rapat di lingkungan PSP3- IPB dibedakan sebagai berikut : 1. Rapat Koordinasi PSP3-IPB 2. Rapat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi PANDUAN I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi pemerintahan sekarang ini. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 58 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dimana sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi formal dan merupakan wadah dimana sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sebagai upaya

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

Lebih terperinci

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 PEMETAAN KEMAMPUAN GURU TK DAN SD BERDASARKAN KUALIFIKSI AKADEMI DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 Disusun sebagai Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu berhadapan dengan kendala-kendala yang berhubungan dengan pengendalian harta bendanya, khususnya

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN 5 (LIMA) HARI KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap pekerjaan dan kegiatan kantor, baik pemerintah maupun swasta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap pekerjaan dan kegiatan kantor, baik pemerintah maupun swasta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan kantor, baik pemerintah maupun swasta memerlukan penyimpanan, pencatatan serta pengolahan surat, baik kedalam maupun keluar dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PPL MANAJEMEN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO PENDATAAN LABORATORIUM IPA SMA SE-KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN PPL MANAJEMEN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO PENDATAAN LABORATORIUM IPA SMA SE-KABUPATEN KULON PROGO LAPORAN PPL MANAJEMEN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO PENDATAAN LABORATORIUM IPA SMA SE-KABUPATEN KULON PROGO Disusun untuk Memenuhi Nilai Akhir Mata Kuliah Praktek Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seminimal mungkin sesuai dengan standar yang ada. Usaha yang seminimal mungkin

BAB I PENDAHULUAN. seminimal mungkin sesuai dengan standar yang ada. Usaha yang seminimal mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Efisiensi kerja merupakan suatu prinsip dasar untuk melakukan setiap kegiatan suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat memperoleh hasil yang dikehendaki dengan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan mutlak bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan mutlak bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan mutlak bagi masyarakat indonesia, pernyataan ini semakin nyata artinya dengan makin pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Penilaian Disiplin dan Penilaian Kinerja Pegawai dilakukan berdasarkan prinsip: a. Obyektif b. Terukur c. Akuntabel d. Partisipatif e.

Penilaian Disiplin dan Penilaian Kinerja Pegawai dilakukan berdasarkan prinsip: a. Obyektif b. Terukur c. Akuntabel d. Partisipatif e. Penilaian Disiplin dan Kinerja Pegawai Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 98/M-IND/PER/11/2015 Mekanisme Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Lingkungan Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini sumber daya manusia merupakan hal yang penting. Dalam agenda bisnis, para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu

Lebih terperinci

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN REKAPITULASI DATA ARSIP SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS KOMPUTERISASI BAGIAN UNIT PERSURATAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 112 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG TUNJANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG TUNJANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG TUNJANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa tunjangan jabatan pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL Lampiran. Laporan Mingguan PPL LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL Universitas Negeri Yogyakarta NAMA MAHASISWA : Faqih Qiyamuddin Miftahul Fallah NAMA LEMBAGA : Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta NO. MAHASISWA

Lebih terperinci