BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat
|
|
- Budi Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi SEAFAST Centre, Laboratorium Biokimia Pangan dan Laboratorium Kimia Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB pada bulan Februari hingga Juli 200. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan 2 tingkat ketuaan yaitu daun pangkal berwarna hijau tua dan daun pucuk yang berwarna hijau agak muda (Gambar ). Bahan kimia diantaranya Na asetat (Merck), asam asetat (Merck), EDTA (Amersham Biosciences), gliserol (Bio Basic Inc), polivinilpirolidon (PVP K 30),, βmercaptoetanol (Bio Basic Inc), es batu, akuades, akuabides (Ikapharmindo Putramas), silika gel 60 H (Merck), ammonium sulfat (Merck), etanol (Merck), asam fosfat (Merck), asam borat (Amersham Biosciences), boraks (Merck), kasein (Merck), NaOH (Merck), HCl (Merck), tirosin (Merck), TCA (Merck), Na sulfit (Merck), asam sulfat (Merck), CaCl 2 (Merck), Na 2 CO 3 (Merck), pereaksi folin ciocalteau (Sigma Aldrich), marker BM rendah (Fermentas SM043), yaitu beta galaktosidase 6kDa, bovin serum albumin 66.2kDa, ovalbumin 45kda, laktat dehidrogenase 35kDa, RE ase Bsp 25kDa, beta laktoglobulin 8.4kDa dan lisozim 4.4kDa, akrilamid (Applichem), buffer trishcl (Amersham BiosciencesMerck), SDS (Bio Basic Inc), TEMED (N,N,N,Ntetrametilenetilendiamina), APS (ammonium persulfat), bromophenol blue, BSA serta kasein Hammerstein (Merck), bromophenol blue (Bio Basic Inc), Coomassie Brilliant Blue R250 (Applichem), Coomassie Brilliant Blue G250 (Bio Basic Inc). Peralatan yang digunakan adalah hand blender Aletta A746, sentrifus Hermle Z383K, oven, neraca analitik, seperangkat alat elektroforesis gel mini protean 3 sel (Biorad), kantong dialisis Sigma D9652, freezer, spektrofotometer UVVis, Shimadzu seri UV2450, Quantity one (Biorad), penangas air, pengaduk magnetik, tabung eppendorf, pipet mikro dan alatalat gelas. 9
2 A B
3 Daun mengkudu Penyortasian Pengeringanginan analisa proksimat Penambahan buffer sodium asetat ph 5 ( 5mM EDTA, 4mM 2 mercaptoetanol, 0% PVPP dan 0% gliserol (daun :buffer = :5 ; berat daun 0g) Penggilingan menggunakan blender (4 5detik pada kecepatan tinggi) Penyaringan Ampas Sentrifugasi filtrat pada 3775g (4 o C), 30 menit Ampas Supernatan (Ekstrak enzim kasar) * Penambahan silika gel 60 H.4%, divorteks 5 menit Sentrifugasi 3775g (4 o C), 5 menit Ampas Supernatan (Ekstrak Silika) * Penambahan ammonium sulfat 00% jenuh,diaduk dengan magnetic stirrer, 30 menit Sentrifugasi 972g (4 o C), 30 menit Supernatan* Endapan* Pelarutan dalam jumlah pelarut minimal Dialisis Dialisat* Elektroforesis SDSPAGE, Zimogram Pendugaan Kelas Protease Gambar 3. Garis besar kerja penelitian Ket: *Analisa kadar protein (Bradford, 976) ) dan aktifitas protease (Bergmeyer dan Grassl, 983) 2
4 Pemurnian Enzim Tahap pemurnian enzim meliputi ekstraksi enzim kasar, penambahan silika, pemekatan menggunakan garam ammonium sulfat jenuh, dialisis serta fraksinasi enzim menggunakan Sodium Dodecil Sulfat Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDSPAGE) dan zimogram untuk mengetahui bobot molekul enzim protease. Penelitian ini menggunakan buffer asetat ph 5, dicampur dengan EDTA 5mM, Polyvinyl pyrrolydone (PVP K 30) 0%, gliserol 0% dan β merkaptoethanol 4mM. Buffer yang diperlukan untuk ekstraksi disiapkan pada hari yang sama dengan hari ekstraksi. Sampel daun (0g) dipotongpotong dan ditambah buffer ekstraksi bersuhu 4 o C (daun : buffer ekstraksi = : 5), kemudian diblender dengan kecepatan tinggi (4 x 5 detik) dengan wadah yang dikelilingi oleh es batu, selanjutnya disaring menggunakan kain saring (2 lapis) dan filtrat disentrifus dingin 4 o C 3775g (5900 rpm) selama 30 menit sehingga dihasilkan supernatan ekstrak enzim kasar. Supernatan yang didapat ditambah dengan silika,4% dan divorteks selama 5 menit dan disentrifus 4 o C pada 3775g (5900 rpm) selama 5 menit. Supernatan yang dihasilkan adalah ekstrak hasil penambahan silika (ekstrak silika). Supernatan yang didapat selanjutnya diendapkan menggunakan ammonium sulfat 00% jenuh. Ammonium sulfat yang ditambahkan 00% dengan tujuan untuk mengendapkan semua protein yang ada. Endapan enzim dipisahkan menggunakan sentrifus dingin 4 o C 972,2g (3500 rpm). Endapan enzim selanjutnya didialisis menggunakan kantung dialisis atau membran selulosa Sigma seri D9652 dengan diameter 2mm, panjang 0cm. Sebelum melakukan dialisis, kantung selulosa dipersiapkan terlebih dahulu. Sepanjang 0cm kantung dialisis dicuci dengan air mengalir selama 34 jam, kemudian direndam dalam larutan Na sulfit 0.3% selama menit pada suhu 80 o C. Kantung dialisis dicuci menggunakan air bersuhu 60 o C selama 2 menit dan diasamkan dengan larutan asam sulfat 0,2%. Sisa asam dihilangkan dengan cara membilas kantung dialisis menggunakan air bersuhu 60 o C. Dialisis endapan enzim dilakukan selama 5 jam dengan wadah dikelilingi dengan es batu. Setiap jam buffernya diganti dan selanjutnya sampel difraksinasi dengan SDSPAGE dan 22
5 zimogram untuk mengetahui bobot molekul protease (Bollag dan Edestein, 99). Setiap tahap pemurnian diukur massa yang masuk dan massa keluar dan massa yang hilang (Gambar 4). Kehilangan massa terbesar terjadi pada saat pemblenderan dan penyaringan karena ampas tertinggal di dalam blender dan kertas saring. Pengamatan Kadar Air (AOAC, 999) Sejumlah sampel (2g) dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Kemudian cawan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 05 o C hingga diperoleh berat yang konstan. Perhitungan kadar air dilakukan berdasarkan berat basah dengan menggunakan rumus : Kadar air (%b/b) = a b c Dimana : 00% a = berat cawan dan sampel awal (g) b = berat cawan dan sampel akhir (g) c = berat sampel awal (g) Kadar Protein (AOAC, 999) Sejumlah sampel (00250mg) ditimbang ke dalam labu Kjeldahl. Kemudian ditambahkan.9 ± 0.g K 2 SO 4, 40 ± 0mg HgO dan 2 ± 0.ml H 2 SO 4. Sampel dididihkan selama.5 jam dengan kenaikan suhu secara bertahap sampai cairan menjadi jernih, lalu didinginkan. Sejumlah kecil akuades diteteskan secara perlahan lewat dinding labu kemudian labu digoyang pelan agar kristal yang terbentuk larut kembali. Isi labu kemudian dipindahkan ke dalam alat destilasi dan labu dibilas 56 kali dengan 2ml akuades. Selanjutnya ditambahkan 80ml larutan 60% NaOH5% Na 2 S 2 O 3 ke dalam alat destilasi. Erlenmeyer yang berisi 5ml H 3 BO 3 dan 2 tetes indikator metilen redmetilen blue diletakkan di bawah kondensor dengan kondisi ujung kondensor terendam di bawah larutan H 3 BO 3. 23
6 Daun mengkudu DM :0g; DT:0g Buffer asetat ph 5 DM : 50g; DT: 50g Pemblenderan dan penyaringan Ampas DM: 3.30g; DT:3,57g Hilang (loss) DM:7.49g; DT:7.94g Filtrat DM:49.2g; DT:48.49g Sentrifugasi Ampas DM:.70g; DT:.63g Ekstrak kasar DM:46.66g;DT:46.03g Hilang (loss) DM:0.7g; DT:2.86g Silika.4% DM:0.63g; DT:0.64g Sentrifugasi Ampas DM:2.82g; DT:2.9g Ekstrak silika DM:42.30;DT:4.5 Hilang (loss) DM: 2.7g; DT:2.26g Garam ammonium sulfat DM:2.46g; DT:2.06g Pengendapan Supernatan DM:52.03g; DT:49.78g Hilang (loss) DM:4.8g; TK4:5.36g Endapan DM:6.92g; DT:7.42g Buffer diganti setiap jam selama 5 jam Dialisis Dialisat DM:7.8mL; DT:7.5mL Gambar 4. Diagram Neraca Massa selama Tahapan Pemurnian (DM : daun pucuk, DT : daun pangkal) 24
7 Destilasi dilakukan hingga diperoleh destilat sebanyak ±5ml. Destilat yang diperoleh selanjutnya diencerkan hingga ± 50ml dan dititrasi dengan HCl terstandar sampai terjadi perubahan warna menjadi abuabu. Perhitungan kadar protein dilakukan dengan rumus : % N = Kadar protein Kadar Abu (AOAC, 999) [(ml HClml blanko) N HCl mg sampel g protein 00g bahan basah = %N 6.25 Sampel ditimbang 3.0g dalam cawan pengabuan, sampel diarangkan sampai tidak berasap di oven. Sampel yang sudah menjadi arang dimasukkan pada tanur 600 o C. Sampel yang sudah menjadi abu didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar abu (% b b ) = Kadar Lemak (AOAC, 999) berat abu berat sampel 00 Labu lemak dikeringkan dengan oven, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sebelum digunakan. Sampel ditimbang 3.0g, dibungkus dengan kertas saring dan diekstraksi soxhlet menggunakan pelarut heksan selama 6 jam. Labu lemak hasil ekstraksi dioven, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai tercapai berat konstan. Kadar lemak (% b berat lemak ) = b berat sampel 00 Aktifitas Enzim (Bergmeyer dan Grassl, 983) Aktifitas protease diukur mengikuti prosedur seperti pada Tabel 4. Pereaksi disiapkan terlebih dahulu. Supernatan yang sudah diwarnai diukur absorbansinya pada 578nm. Aktifitas protease dihitung berdasarkan rumus : Aktiitas protease ( U A sampel A blanko) ) = (/T) x FP ml A standar A blanko 25
8 Dimana : A : absorbansi T : waktu inkubasi (35 menit) FP: faktor pengenceran Satu unit aktifitas protease didefinisikan sebagai jumlah enzim yang dapat menghasilkan µmol produk tirosin per menit pada kondisi pengukuran. Specific Activity (Harris dan Angal, 989) Specific activity atau aktifitas spesifik dihitung berdasarkan persamaan : Speciic activity ( U mg ) = Aktiitas enzim (U) total protein (mg) Recovery (%) (Harrris, 989) Recovery (%) dihitung berdasarkan persamaan : Recovery % = total aktiitas enzim tahap (n) total aktiitas enzim tahap (n ) Purification fold (Harris, 989) Purification fold dihitung berdasarkan persamaan berikut : Puriicat ion fold = Neraca Massa (Toledo, 99) speciic activity tahap (n) speciic activity tahap (n ) Neraca massa dihitung berdasarkan prinsip jumlah massa yang masuk sama dengan jumlah massa yang keluar. Neraca massa dihitung berdasarkan persamaan berikut : Massa yang masuk (g) = massa yang keluar (g) + kehilangan massa(g) 26
9 Tabel 4. Pengujian Aktifitas Enzim Metode Bergmeyer dan Grassl (983) Pereaksi Sampel (ml) Blanko (ml) Standar (ml) Bufer borat ph 8 Bufer kasein HCl 0.02 M Larutan enzim protease Akuades Tirosin 5 mm 0.2 0, Inkubasi 35 menit, 37 o C TCA 0. M CaCl Inkubasi 37 o C, 0 menit dilanjutkan dengan sentrifus 448.9g selama 0 menit Supernatan Na 2 CO M Pereaksi FolinCiocalteau Inkubasi 37 o C, 20 menit dan diukur absorbansi pada 578 nm.5 5 Kadar Protein ( Bradford, 976) Sebelum mengukur absorbansi sampel, terlebih dahulu dipersiapkan blanko dan standar sehingga dapat dibuat kurva standar yang digunakan untuk menghitung konsentrasi protein sampel. Standar yang digunakan adalah BSA. Untuk blanko, sebanyak 00ul akuades ditambahkan 5ml pereaksi Bradford dan diukur absorbansinya pada 595nm. Pembuatan standar BSA untuk pembuatan kurva standar adalah sebanyak 00ul larutan BSA (00000ug/ml) dipipet ke dalam tabung reaksi berukuran.2 x 0cm. Kemudian ditambahkan 5ml pereaksi Bradford. Larutan divorteks dan diukur secara spektrofotometri pada λ= 595nm setelah 5 menit. Kurva standar yang diperoleh digunakan untuk mengukur konsentrasi sampel daun pucuk dan daun pangkal. Sampel yang akan dianalisa diambil sebanyak 00µL ditambah 5mL pereaksi bradford, divortek dan didiamkan selama 5 menit, kemudian diukur absorbansi sampel dan dihitung kadar protein. 27
10 Elektroforesis Gel dan Zimogram SDSPAGE Untuk mengetahui bobot molekul protein yang terdapat pada endapan enzim maka digunakan elektroforesis SDSPAGE (Sodium Dodecil Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis). Komposisi gel untuk SDSPAGE dan zimogram dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komposisi Gel Pemisah dan Gel Penahan SDSPAGE dan Zimogram Bahan Gel Pemisah 2% Gel Penahan 5% Zimogram Aqua bidestilata 3.5mL 2.3mL 2.mL Akrilamid 30% 4.0mL 0.67mL 4.2mL.5M tris HCl ph mL 2.5mL 0.5 M tris HCl ph 6.8.0mL Kasein %.0mL Ammonium persulfat 50µL 30µL 00µL TEMED 5µL 5µL 0µL Jumlah ~0mL ~4mL 0mL Pembuatan Gel Disiapkan sepasang gel elektroforesis, yang terdiri dari gel pemisah (separating gel) dan gel penahan (stacking gel). Bahan kimia yang diperlukan untuk gel pemisah disiapkan, dicampur, diaduk dengan pengaduk magnet, dan dengan cepat diisikan ke dalam plat pembentuk gel. Gel akan terbentuk setelah 3045 menit.larutanlarutan untuk gel penahan disiapkan, dicampur dan diaduk dengan pengaduk magnet dan diisikan pada plat pembentuk gel, di atas gel pemisah. Sisir disiapkan pada larutan gel penahan yang akan mengalami polimerisasi untuk membentuk sumursumur elektroforesis. Gel terbentuk setelah 530 menit. Penyiapan Larutan Sampel dan Protein Marker Protein sampel dan protein penanda masingmasing 40µL dicampur dengan buffer sampel sebanyak 0µL dimasukkan dalam tabung eppendorf dan dipanaskan pada penangas air mendidih selama 5 menit. Protein sampel yang 28
11 diinjeksikan sebanyak 0µL dan 7µL untuk protein penanda.protein sampel dan penanda dimasukkan ke dalam sumur elektroforesis menggunakan Syringe Hamilton. Running Elektroforesis Gel yang diisi dengan larutan sampel dan protein penanda dipasang pada piranti elektroforesis. Sebanyak 400mL buffer elektroforesis dituangkan pada tempatnya, sehingga permukaan gel terendam sedalam kirakira 2cm. Elektroforesis dijalankan dengan mengalirkan arus listrik 70V untuk dua gel. Elektroforesis dihentikan setelah warna biru BPB mencapai kirakira 0.5cm dari batas bawah gel pemisah. Gel hasil elektroforesis dilepas dari plat menggunakan spatula dan siap dilakukan pewarnaan protein. Pewarnaan Protein Comassie Blue Gel pemisah hasil elektroforesis direndam dalam larutan pewarna gel selama 20 menit sambil digoyang konstan pada mesin penggoyang. Kelebihan warna dihilangkan dengan larutan peluntur warna sampai diperoleh pitapita protein berwarna biru dengan latar belakang jernih. Bobot molekul (BM) proteinprotein dalam sampel ditentukan dengan menghitung nilai Rf dari masingmasing pita yang nampak, kemudian diplotkan pada kurva standar log BM terhadap Rf protein penanda. Pewarnaan dengan Silver Stain (Moertz et al. 200) Pewarnaan silver disebutkan kali lebih sensitif dibanding pewarnaan dengan comassie (CBB). Pewarnaan ini bisa mendeteksi ng/mm 2 gel protein (Harris dan Angal, 989). Zimogram Pembuatan Gel Disiapkan sepasang gel elektroforesis, yang terdiri dari gel pemisah dan gel penahan. Komposisi gel pemisah dan gel penahan seperti pada Tabel 5. Bahan 29
12 kimia yang diperlukan untuk gel pemisah disiapkan, dicampur, diaduk dengan pengaduk magnet, dan dengan cepat diisikan ke dalam plat pembentuk gel. Gel akan terbentuk setelah 3045 menit. Larutanlarutan untuk gel penahan disiapkan, dicampur dan diaduk dengan pengaduk magnet dan diisikan pada plat pembentuk gel, di atas gel pemisah. Sisir disiapkan pada larutan gel penahan yang akan mengalami polimerisasi untuk membentuk sumursumur elektroforesis. Gel terbentuk setelah 530 menit. Penyiapan Larutan Sampel dan Protein Marker Protein sampel dan protein penanda masingmasing 40µl dicampur dengan buffer sampel sebanyak 0µl dimasukkan dalam tabung eppendorf. Protein sampel yang diinjeksikan sebanyak 8µL dan 5µL untuk protein penanda.protein sampel dan penanda dimasukkan ke dalam sumur elektroforesis menggunakan Syringe Hamilton. Running Elektroforesis Gel yang diisi dengan larutan sampel dan protein penanda dipasang pada piranti elektroforesis. Sebanyak 400mL buffer elektroforesis dituangkan pada tempatnya, sehingga permukaan gel terendam sedalam kirakira 2cm. Elektroforesis dijalankan dengan mengalirkan arus listrik 70V untuk dua gel. Elektroforesis dihentikan setelah warna biru BPB mencapai kirakira 0.5cm dari batas bawah gel pemisah. Gel hasil elektroforesis dilepas dari plat menggunakan spatula dan siap dilakukan pewarnaan protein. Inkubasi Gel pemisah hasil elektroforesis direndam dalam larutan Triton X00 2.5% selama jam sambil digoyang pada mesin penggoyang. Setelah itu gel direndam didalam larutan buffer asetat ph 5 dan diinkubasikan selama jam dan semalaman. 30
13 Pewarnaan Protein Comassie Blue Gel pemisah hasil elektroforesis direndam dalam larutan pewarna gel selama 20 menit sambil digoyang konstan pada mesin penggoyang. Kelebihan warna dihilangkan dengan larutan peluntur warna sampai diperoleh pitapita protein berwarna biru dengan latar belakang jernih. Bobot molekul (BM) proteinprotein dalam sampel ditentukan dengan menghitung nilai Rf dari masingmasing pita yang nampak, kemudian diplotkan pada kurva standar log BM terhadap Rf protein penanda. Pendugaan Kelas Protease Daun Mengkudu Tahap ini dilakukan untuk menduga kelas protease dari daun mengkudu. Pendugaan dilakukan menggunakan literatur, studi pustaka dan bank data yang tersedia. 3
dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciAnalisis kadar protein
LAMPIRAN Lampiran 1 Bagan alir penelitian Biawak air bagian duodenum, jejenum, ileum, kolon Cuci dengan akuades dan kerok lapisan atasnya (mukosa Ekstraksi enzim protease Analisis kadar protein Pencirian
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan meliputi tahu dari pasar, bahan untuk solubilisasi, bahan untuk analisis metode Kjeldahl dan metode Bradford, dan bahan untuk analisis
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
Lebih terperinciBab III Bahan dan Metode
Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)
76 Lampiran Prosedur uji aktivitas protease (Walter 984, modifikasi) Pereaksi Blanko (ml) Standard (ml) Contoh ml) Penyangga TrisHCl (.2 M) ph 7. Substrat Kasein % Enzim ekstrak kasar Akuades steril Tirosin
Lebih terperinciKadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis. 1. Kadar Air (AOAC, 1999) Sebanyak 3 gram sampel ditimbang dalam cawan alumunium yang telah diketahui bobot keringnya. tersebut selanjutnya dikeringkan dalam oven
Lebih terperinci3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan
3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2009 dan selesai pada bulan November 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Bioteknologi II, Departemen
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis
13 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, IPB, dari bulan Oktober 2011 Mei 2012. Bahan Isolasi untuk memperoleh isolat B. thuringiensis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium sulfat dalam menghasilkan enzim bromelin dan aplikasinya sebagai koagulan pada produksi keju. 3.1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015. 3.2 Alat Alat
Lebih terperinciLampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)
LAMPIRAN Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984) Pereaksi Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl) Penyangga Tris HCl (0.2 M) ph 7.5 Substrat kasein for biochemistry (1 %) Ekstrak kasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green House dan Laboratorium Genetika dan Molekuler jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN SPESIFIK TEMBAKAU SRINTHIL. Disusun oleh : Nama : Slamet Haryono NIM :
ANALISIS PROTEIN SPESIFIK TEMBAKAU SRINTHIL Disusun oleh : Nama : Slamet Haryono NIM : 412000011 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2004 1. PENDAHULUAN Tembakau srinthil merupakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan yaitu umbi garut kultivar creole berumur 10 bulan yang diperoleh dari kebun percobaan Balai Penelitian Biologi dan Genetika Cimanggu
Lebih terperinciLampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)
LAMPIRAN Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989) Pereaksi 1. Larutan ADF Larutkan 20 g setil trimetil amonium bromida dalam 1 liter H 2 SO 4 1 N 2. Aseton Cara
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN METODA
15 BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA 3.1 BAHAN Lactobacillus acidophilus FNCC116 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan dari Universitas Gajah Mada), Bacillus licheniformis F11.4 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu 1. Analisa Proksimat a. Kadar Air (AOAC 1999) Sampel sebanyak 2 g ditimbang dan ditaruh di dalam cawan aluminium yang telah diketahui
Lebih terperinciI. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
1 I. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium Biokimia, Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012 hingga September 2012. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratoriun Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang kedelai, kacang tanah, oat, dan wortel yang diperoleh dari daerah Bogor. Bahan kimia yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi talas segar yang dibeli di Bogor (Pasar Gunung Batu, Jalan Perumahan Taman Yasmin, Pasar
Lebih terperinciKadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu
40 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar air (AOAC 1995, 950.46) Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 105 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.
Lebih terperinci3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian
17 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Produksi dan Karakterisasi Enzim Transglutaminase dari Streptoverticillium ladakanum dengan Media yang Disubstitusi Limbah Cair Surimi dilaksanakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2006 sampai dengan Januari 2008. Penelitian bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di Laboratorium Instrumentasi dan Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia
Lebih terperincisetelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8
40 setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8 ml. Reaksi enzimatik dibiarkan berlangsung selama 8 jam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan
39 Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan buffer Asetat 20 mm ph 5,4. Larutan buffer asetat 10
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Perlakuan Penelitian ini terdiri dari enam perlakuan yang masing-masing diberi 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa perendaman dengan dosis relhp berbeda yaitu
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-November 2011. Pemeliharaan ternak prapemotongan dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (LTB- PTB-BPPT)-Serpong.
Lebih terperinciLampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr
46 47 Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr Tris base dilarutkan dalam 200 ml akuades, kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh konsentrasi larutan tawas terhadap protein terlarut dan kandungan asam amino pada ikan tongkol adalah melalui eksperimen di bidang
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan Bahan penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Bahan 3.1.1 Bahan penelitian Cacing tanah P. excavatus diperoleh dari peternakan cacing milik Ir. Bambang Sudiarto. Substrat koagulan darah diambil dari darah milik S. Krisnawati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kedelai impor yang diperoleh dari KOPTI (Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) dan koagulan GDL
Lebih terperinciIII. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium
28 III. METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai pengambilan sampel di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dan dianalisis
Lebih terperinciLampiran 1 Formulir organoleptik
LAMPIRA 55 56 Lampiran Formulir organoleptik Formulir Organoleptik (Mutu Hedonik) Ubi Cilembu Panggang ama : o. HP : JK : P / L Petunjuk pengisian:. Isi identitas saudara/i secara lengkap 2. Di hadapan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah jagung pipil kering dengan varietas Pioneer 13 dan varietas Srikandi (QPM) serta bahanbahan kimia yang
Lebih terperinciAtas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Lampiran 1. Lembar Uji Hedonik Nama : Usia : Pekerjaan : Pengujian organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa dan kekentalan yoghurt dengan metoda uji kesukaan/hedonik. Skala hedonik yang digunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE
III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2006 sampai Maret 2007. Penelitian bertempat di laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Institut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Tahap Oksidasi 1. Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. 2.
37 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Tahap Oksidasi 1. Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. 2. Katalis (K 2 SO 4 +CuSo 4.5H 2 O) dengan rasio 9:1 ditimbang
Lebih terperinciIII. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015 di Laboratorium
23 III. METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinci3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian
3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2009 hingga Januari 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengawasan Mutu, Teknik Kimia, Bio-Industri dan
Lebih terperinci3 Metodologi Percobaan
3 Metodologi Percobaan 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung. Waktu penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk susu kedelai bubuk komersial, isolat protein kedelai, glucono delta lactone (GDL), sodium trpolifosfat
Lebih terperinciLampiran 1 Rancangan penelitian
LAMPIRAN 18 19 Lampiran 1 Rancangan penelitian Cacing tanah E. foetida dewasa Kering oven vakum (Setiawan) Tepung cacing kering Ekstraksi buffer dan sentrifugasi Ekstrak kasar protease Salting-out dengan
Lebih terperinci3. METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3. METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2009 sampai Bulan September 2009 di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perikanan, Laboratorium Bioteknologi 2 Hasil
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kecipir yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran Bandung. Bahan kimia yang diperlukan
Lebih terperinci3. METODOLOGI 3.1 Pelaksanaan Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian
3. METODOLOGI 3.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Laboratorium Biokiomia Hasil Perairan, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perairan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai
13 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai penjual di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari limbah cair tapioka dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak. Nata yang dihasilkan kemudian
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciA. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.), Pengambilan Sampel Darah, Penetapan Profil Urea Darah (DAM) dan Penentuan Profil Asam Urat Darah (Follin-Wu)
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap selama bulan April-Oktober 2010. Tahap pertama adalah proses pencekokan serbuk buah kepel dan akuades dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan juni 2011 sampai Desember 2011, dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT. Indokom
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat Penelitian
2 dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah, selain itu daun anggrek merpati juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, kandungan flavonoid yang tinggi ini selain bermanfaat sebagai antidiabetes juga
Lebih terperincix100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)
LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006) Prosedur pengujian daya serap air: 1. Sampel biskuit dihancurkan dengan menggunakan mortar. 2. Sampel
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Umbi bawang dayak segar, simplisia, keripik, metanol, etanol, etilasetat, heksan, air destilata, toluen, H 2 SO 4 pekat, H 2 BO 3 3%, NaOH-5%, Na 2 S 2
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Kimia,
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai Aplikasi Asap Cair dalam Pembuatan Fillet Belut
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai Aplikasi Asap Cair dalam Pembuatan Fillet Belut Asap dengan Kombinasi Bumbu dilakukan pada bulan Agustus 2009 Januari 2010 yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di Laboratorium Instrumentasi dan Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat
12 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Karakterisasi Bahan Baku Hasil Perairan (preparasi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Januari 2016 di
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2015 - Januari 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian, dan Laboratorium Terpadu Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinci3 METODE. Bahan. Alat
9 3 METODE Penelitian ini dilaksanakan selama 14 bulan, yaitu dari April 2013 sampai Mei 2014 di Laboratorium Biokimia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Seafast Center, Pusat Studi Satwa Primata
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4 Disusun oleh : Ulan Darulan - 10511046 Kelompok 1 Asisten Praktikum : R. Roro Rika Damayanti (10510065)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinci7. LAMPIRAN. Gambar 19. Kurva Standar Protein
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kurva Standar Protein Larutan Bardfrod Commasive blue ditimbang sebanyak 0,01 gram kemudian dilarutkan ke dalam 5 ml etanol 95% dan ditambah dengan 10 ml asam fosfor. Larutan selanjutnya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan
BAB III METODOLOGI 31 Bagan Alir Penelitian Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan pembuatan keju cottage, maka di bawah ini dibuat bagan alir prosedur kerja yaitu prosedur preparsi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di Laboratorium Instrumentasi dan Biokimia Jurusan Kimia FMIPA
Lebih terperinci