B A B III SISTEM PENCERNAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B A B III SISTEM PENCERNAAN"

Transkripsi

1 78 B A B III SISTEM PENCERNAAN Standar Kompetensi: Setelah mengikuti mata kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan II ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep Struktur Perkembangan Hewan Vertebrata. Kompetensi Dasar: Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang sistem pencernaan vertebrata Deskripsi Singkat Pokok Bahasan ini membahas tentang macam-macam proses pencernaan, organ pencernaan dan sistem pencernaan pada vertebrata. Pokok Bahasan III : Sistem Pencernaan Sistem pencernaan berfungsi untuk memasukkan, mencerna makanan, mengabsorbsi dari makanan dan membuang sisa makanan yang tidak dicerna. Makanan diperlukan sebagai sumber energi, bahan pembangun setiap sel tubuh (perkembangan maupun pemelihar aan tubuh) dan untuk sumber pembentukan sekresi. Bagian pokok sistem ini adalah saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan suatu tabung yang

2 79 umumnya berkelok atau melingkar, dimulai dari mulut dan berakhir pada anus atau lubang kloaka. Bagian utama saluran pencernaan adalah mulut, faring, esofagus, lambung dan usus. Berhubungan dengan saluran ini adalah kelenjar pencernaan. Ada kelenjar yang terdapat di dalam dinding saluran pencernaan dan ada yang terdapat di luar saluran seperti kelenjar ludah, pankreas dan hati. A. SALURAN PENCERNAAN 1. Mulut Di dalam rongga mulut pada umumnya terdapat struktur tambahan yaitu gigi dan lidah. Gigi pisces tersebar, melekat pada tulang rahang, palatinum dan lengkung insang. Sementara gigi ampibia dan Reptil terletak pada tulang vomer, palatinum dan pada tulang rahang. Khusus buaya, gigi hanya terbatas tulang rahang, sama seperti mammalia yang mempunyai gigi dalam jumlah tertentu untuk setiap spesies. Mammalia umumnya mempunyai bibir dan pipi yang berotot, merupakan adaptasi untuk aktifitas menghisap. Sedangkan aves mempunyai paruh, yang bentuk dan ukurannya sangat bervariasi dan tidak mempunyai gigi. a. Gigi Geligi polyphyodont (polifiodont) adalah pergantian gigi berulang kali (lebih dari satu kali) terjadi pada pisces, ampibia dan reptil. Mammalia hanya mempunyai dua set gigi (mengalami satu kali pergantian gigi), geligi susu/sulung/sementara dan geligi bungsu/permanen; maka disebut geligi diphiodont (difiodont) 1) Cara Perlekatan Gigi Gigi melekat pada tulang rahang dengan beberaopa cara. Acrodont (akrodont) bila gigi

3 80 melekat pada puncak tulang rahang, contoh katak, Ampibia umumnya. Gigi melekat pada sisi median tulang rahang, disebut pleurodont, umumnya reptil. Sedangkan bila gigi melekat dengan perantaraan akar gigi pada sebuah atau beberapa lekukan tulang rahang (alveoli) disebut dengan thecodont (tekodont). Jenis gigi ini terdapat pada mammalia dan buaya. Gambar 3.1 Struktur Gigi Sumber : 10_xQ/SngVPpNbYvI/AAAAAAAAABQ/pCgY66lS4us/s320/300px-ToothSection.jpg 2) Morfologi Gigi Homodont, bila seluruh gigi mempunyai bentuk yang sama tetapi ukuran berbeda, dimiliki oleh semua vertebrata yang mempunyai gigi kecuali mammalia. Bila morfologi gigi berbeda disesuaikan dengan fungsi, disebut heterodont, jenis-jenisnya yaitu gigi seri (insisivum/incisivum), gigi taring

4 81 (kaninus/caninus), gigi geraham kecil (premolaris) dan gigi geraham sejati (molaris). Gigi seri berfungsi untk memotong. Khusus gigi seri rodentia mengalami perkembangan seumur hidup. Enamel hanya dibentuk di bagian anterior, karena enamel lebih keras daripada dentin maka lebih lambat terkikis. Sehingga gigi seri ini berbentuk seperti tatah. Gading gajah merupakan modifikasi gigi seri. Gigi taring pada carnivora berkembang sangat baik, yang berfungsi untuk mengoyakkan mangsanya, secara khusus disebut gigi karnasial. Rodentia tidak mempunyai gigi taring, maka ada diastema yaitu ruang kosong/jarak antara deretan gigi seri dengan gigi premolar. Gading walrus merupakan modifikasi gigi taring. Khusus ular berbisa, mempunyai gigi bisa (poison fang) yang hanya terdapat pada rahang atas, gigi ini berhubungan dengan kelenjar bisa. Gigi geraham (premolar dan molar) berfungsi untukmelumatkan makanan. Pada tahap gigi susu/sementara tidak ada gigi molar. Rumus gigi hanya dikenal pada mammalia dan bersifat spesifik spesies, karena setiap spesies mempunyai sejumlah gigi untuk setiap jenis gigi. Rumus gigi biasanya ditulis berdasarkan jumlah setiap jenis gigi yang terdapat pada setengah rahang atas dan bawah. Contoh, tuliskan rumus gigi kelinci yang masing-masing pada setengah rahang atas dan rahang bawah mempunya dua gigi seri, tidak ada taring, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar. Contoh lain gigi anjing yang masing-masing pada setengah

5 82 rahang atas dan rahang bawah mempunyai tiga gigi seri, satu gigi taring, empat premolar dan dua gigi molar. Sebagai pedoman urutan menuliskan untuk setengah rahang atas/bawah: gigi seri (I), gigi taring (C), gigi premolar (P dan gigi molar (M). b. Lidah Lidah pada pisces dan amfibia hanya merupakan peninggian dasar faring, disebut sebagai lidah primer. Lidah sejati merupakan kantung mukosa yang berisikan otot lurik. Lidah mammalia dilekatkan pada dasar rongga mulut oleh suatu ligamen yang disebut frenulum. Lidah berfungsi untuk menangkap, menghimpun makanan, membantu saat menelan dan pada manusia berfungsi pula untuk berbicara. Permukaan lidah umumnya amniota, mempunyai papillae berbentuk seperti rambut, sisik, tombol atau seperti duri-duri yang menanduk. Papillae filiformis bentuk seperti kerucut, terdapat di seluruh permukaan lidah, tanpa puting pengecap. Papillae fungiformis bentuk seperti jamur, mengandung 1-2 puting pengecap, terdapat di antara papillae filiformis. Papillae sirkumvalata bentuk seperti jamur, tetapi lebih besar daripada fungiformis, banyak puting pengecap, terletak di wilayah V lidah. Papilae foliata bentuk seperti daun, mempunyai banyak puting pengecap. Jaringan ikat kendur (lamina propria) merupakan komponen utama setiap jenis papillae dan ditunjang oleh sedikit otot lurik, serta diselaputi oleh epitel pipih berlapis banyak. Lidah umumnya mammalia mempunyai puting pengecap ( taste bud). Sayatan melintang sebuah ptuing

6 83 pengecap akan tampak sel penyokong ( supporting cell) berbentuk seperti kumparan dengan inti pipih; dan sel pengecap ( taste cell) dengan inti oval, permukaan apikal sel bermikrovili. c. Kelenjar Mulut Tetrapoda mempunyai kelenjar mulut yang multiseluler. Mensekresikan sekret yang berair atau pekat karena mengandung lendir, enzim ptialin, toksin pada ular atau substansi lainnya. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar ini disebut saliva (ludah). Nama kelenjar mulut berdasarkan lokasi. Kelenjar labia terdapat di bibir, bermuara di vestibulum mulut dasar bibir. Kelenjar intermaksila atau internasal terdapat dekat premaksila. Kelenjar ini pada katak bermuara pada rongga mulut, sekretnya seperti perekat, menyebabkan serangga dapat melekat di lidah katak. Kelenjar sublingua terdapat di bawah lidah, kelenjar ini menghasilkan toksin pada heloderma. Kelenjar bisa pada ular adalah kelenjar palatinum yang bermuara di dasar gigi maksila/gigi bisa yang mempunyai saluran. Kelenjar submaksila atau submandibula bermuara di belakang gigi insisivum pada geraham bawah. Kelenjar parotid pada mammalia merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan ptyalin. 2. Faring Pada pisces, faring berfungsi sebagai bagian sistem respirasi. Faring amfibia merupakan suatu tabung yang berfungsi untuk dilalui makanan maupun udara respirasi. Pada faring tersebut terdapat lubang menuju esofagus, dan glotis yang menuju ke laringotrakea, serta lubang saluran eustachius.

7 84 Vertebrata mulai kelas reptil pada faring sudah terdapat katup rawan yang disebut dengan epiglotis. Pada mammalia yang mempunyai langit-langit lunak, maka faring terdiri dari wilayah orofaring (ventral langit-langit lunak). Nasofaring (dorsal langit-langit lunak) dan laringofaring (bagian faring dekat dengan laring). Histologis Dinding Saluran Pencernaan Secara umum dinding saluran pencernaan dimulai dari esofagus sampai dengan rektum atau kloaka, terdiri dari 4 lapis dimulai dari lumen hingga lapisan terluar yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna dan serosa. Mukosa terdiri dari epitel, lamina propria, muskularis mukosa. Submukosa dibentuk oleh jaringan ikat kendur atau agak padat. Muskularis eksterna umumnya dibangun oleh lapisan otot polos. Serosa umumnya terdiri dari jaringan ikat kendur dan mesoderm. 3. Esofagus Esofagus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara faring dan lambung, berfungsi untuk menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Esofagus dimulai dari sfinkter atas esofagus dan berakhir pada sfinkter bawah esofagus atau sfinkter kardiac yang juga merupakan awal lambung. Berikut adalah struktur histologis esofagus: a. Lapisan Mukosa terdiri dari epitel berlapis banyak pipih lembab (tidak menanduk), l amina propria dan muskulus mukosa merupakan otot polos yang tersusun memanjang; b. Lapisan submukosa merupakan jaringan ikat longgar dengan serabut kolagen lebih banyak;

8 85 c. Lapisan muskularis eksterna, susunan otot di sebelah dalam melingkar dan di sebelah luar memanjang. Bagian proksimal (anterior) sekitar sepertiga panjang esofagus pada lapisan ini merupakan otot lurik, makin ke arah distal (posterior) kandungan otot lurik semakin sedikit sebaliknya otot polos semakin banyak dan kemudian sepenuhnya terdiri dari otot polos. Namun otot lurik dapat dijumpai dengan di dalam lapisan dinding lambung, terutama pada hewan memamah biak; d. Lapisan serosa hanya terdiri dari jaringan ikat kendur, yang merekatkan esofagus dengan trakea. Pada aves pemakan biji-bijian, esofagus mempunyai perluasan berupa kantung yang disebut dengan tembolok (crop) untuk menyimpan makanan sebelum dikirim ke lambung pengunyah. 4. Lambung Lambung terletak antara esofagus dan intestinum, berfungsi untuk menampung, melumatkan makanan atau melanjutkan perombakan secara mekanis dan menghasilkan beberapa macam enzim yang digunakan untuk pencernaan secara kimiawi. Struktur halus atau histologis lambung adalah sebagai berikut: a. Lapisan mukosa terdiri dari epitel berlapis tunggal silindris yang membentuk lekukan (pendalaman) ke lamina propria, disebut fovela gastrika atau gastrik pit; b. Lamina propria bagian fundus lambung banyak mengandung kelenjar fundus, merupakan kelenjar tubuler bercabang sederhana, gastrik pit merupakan bagian

9 86 eksretoris kelenjar ini. Ada lima macam sel yang membangun kelenjar fundus ini yaitu: 1) sel mukus leher menghasilkan mukus bersifat asam (mukus asam) yang kaya glikosaminoglikans; 2) sel mukus istimus yang manghasilkan mukus netral; 3) sel zimogen (chief cell) yang menghasilkan pepsinogen; 4) sel parietal yang menghasilkan HCl; 5) sel argentafin yang menghasilkan 5-hidroksi triptamin berfungsi menstimuli kontraksi otot polos. Sementara lamina propria bagian kardia lambung banyak mengandung kelenjar kardia yang merupakan kelenjar tubuler bercabang sederhana yang dibangun oleh sel mukus yang menghasilkan mukus mengandung enzim lisozim. c. Lamina propria bagian pilorus lambung banyak mengandung sel mukus menghasilkan mukus dan sel gastrin menghasilkan gastrin yang berfungsi menstimuli produksi HCl oleh sel parietal. Dan lapisan terluar mukosa adalah muskularis mukosa merupakan otot polos, yang dua pertiga bagian tegak lurus menembus lamina propria. Lapisan mukosa membentuk penonjolan ke arah lumen yang disebut dengan rugae. d. Lapisan submukosa merupakan jaringan ikat kendur; e. Lapisan muskularis eksterna umumnya terdiri dari tiga lapis otot polos, yang eksterna tersusun longitudinal, yang tengah tersusun sirkuler dan yang interna tersusun obliq (serong); f. Lapisan serosa terdiri dari jaringan ikat kendur dan diliputi oleh mesotelium.

10 87 Pada aves pemakan biji-bijian, lambung dibagi dalam dua wilayah yaitu proventrikulus (lambung kelenjar) yang menghasilkan enzim pencernaan dan ventrikulus ( gizzard) atau lambung pengunyah yang berfungsi melumatkan dan mencernakan makanan. Pembagian tersebut tidak jelas pada burung pemakan daging. Pada mammalia ruminantia lambung dibedakan atas beberapa wilayah. Rumput dikunyah secara cepat dalam rongga mulut lalu ditelan pertama kali dan rumput masuk ke dalam lambung wilayah I yang disebut dengan rumen. Di dalam rumen terjadi pencernaan dengan perantaraan bakteri. Dari rumen makanan masuk ke dalam lambung wilayah II yang disebut dengan retikulum dan dibuat bulatan-bulatan (bolus) kemudian dikembalikan ke rongga mulut untuk dikunyah kembali. Setelah itu ditelan kedua kali masuk ke dalam lambung wilayah III yang disebut dengan omasum dan selanjutnya ke lambung wilayah IV yang disebut dengan abomasum untuk dicernakan secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. 5. Intestinum Intestinum merupakan bagian saluran pencernaan yang terdapat antara lambung dan anus atau lubang kloaka. Intestinum pada pisces relatif lurus dan tidak dapat dibedakan antara usus halus (intestinum tenue) dengan usus besar (intestinum crassum), sedangkan pada tetrapoda panjang dan berbelt-belit. Hanya usus besar mammalia yang relatif panjang, sedangkan usus besar pada tetrapoda yang lain relatif sangat pendek. Usus halus berfungsi menghasilkan enzim, juga penerima enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hepar, melanjutkan proses pencernaan kimiawi.

11 88 Permukaan dalam usus halus mempunyai vili (tunggal: vilus) merupakan tonjolan yang menjorok ke dalam lumen. Setiap vilus terdiri dari lamina propria yang diliputi oleh epiel berlapis tunggal silindris yang bermakrovilli ( striated border) atau disebut juga sel absorbsi, dan sel-sel gada dalam jumlah sedikit terletak antara sel-sel absorbsi. Bentuk vili lebar seperti helai daun terdapat pada wilayah duodenum, seperti jari terdapat pada wilayah ileum, sementara bentuk peralihan antara helai daun dan jari terdapat pada wilayah jejenum. Berikut ini adalah struktur histologis dinding usus halus, dimulai dari arah lumen ke lapisan terluar. Lapisan mukosa terdiri dari epitel berlapis tunggal silindris yang bermikrovilli dan mengandung sel-sel gada, lamina propria merupakan jaringan ikat kendur dan muskulari mukosa terdiri dari lapisan sangat tipis sel-sel otot polos, di bagian dalam susunan melingkar atau sirkuler, sedangkan di bagian luar susunan memanjang atau longitudinal. Lapisan epitel dan lamina propria membangun struktur vili. Lapisan submukosa merupakan jaringan ikat kendur. Muskularis eksterna terdiri dari lapisan sel-sel otot polos, lapisan sebelah dalam tersusun sirkuler sedangkan lapisan sebelah luar tersusun longitudinal. Lapisan serosa terdiri dari jaringan ikat kendur dan mesotelium. B. KELENJAR PENCERNAAN Hati atau hepar, pankreas dan kelenjar ludah merupakan kelendar pencernaan yang terletak di luar dinding saluran pencernaan (lambung dan usus halus). 1. Hati Hati terdiri atas belahan-belahan hati (lobes atau lobus) dan sekretnya berupa cairan empedu diangkut oleh duktus hepatikus ke kandung empedu, dari kandung empedu melalui

12 89 dan bermuara ke duodenum. Kandung empedu berfungsi untuk menyimpan dan memekatkan cairan empedu. Pada hewan yang tidak mempunyai kandung empedu, cairan empedu langsung bermuara ke duodenum. Fungsi hati adalah mensekresikan cairan empedu, mensintesis protein plasma darah yaitu albumin, globulin dan fibrinogen; menyimpan lemak dan glikogen, vitamin B 12 dan A; deaminasi asam amino menjadi urea dan proses detoksifikasi. Hati terdiri dari unit-unit struktural yang disebut dengan lobulus hati berbentuk prisma poligonal, pada bagian sentral terdapat vena sentralis. Batas lobulus hati sering tidak jelas karena berisi jaringan ikat yang relatif tipis; sehingga jaringan ikat ini tidak secara sempurna membagi lobus hati menjadi lobuli hati. Pada bagian tertentu terdapat jaringan ikat interlobuler dengan pembuluh empedu interlobuler yang lumennya dibatasi oleh epitel kubus, vena interlobuler yang berdinding tipis dan arteri interlobuler yang berdinding tebal. Pada sudut-sudut pertemuan lobuli terdapat jaringan ikat yang relatif lebih tebal, sehingga pada sayatan melintang tampak suatu wilayah seperti segitiga. Di dalam wilayah ini terdapat cabang arteri hepatica, vena hepatica, pembuluh limfe an pembuluh empedu yang menampung cairan empedu dari lobulus hati. Di dalam lobulus hati, sel-sel hati atau hepatosit tersusun dalam deretan yang berbentuk seperti pita, maka disebut dengan pita-pita hati yang bercabang-cabang dan beranastomase, di antara sel-sel pita hati terdapat sinusoid darah (pembuluh kapiler darah yang ukuran diameternya tidak konsisten). Dalam dinding sinusoid ada sel kupffer yang berfungsi sema seperti sel makrofag. Acinus merupakan unit hati berdasarkan konsep fungsional. Setiap acinus mempunyai dua vena sentralis pada

13 90 ujung sumbu horizontal dan dua vena porta pada ujung sumbu vertikal serta parenkim hati yang terdapat di sekeliling sumbu vertikal. Pada sumbu vertikal mengandung cabang terminal vena dan arteri hepatica serta pangkal pembuluh mpedu. Sumbu ini disebu sumbu acinus dan sumbu acinus itu berbentuk seperti gelendong atau oval. Di antara pita-pita sel hati terdapat kanalikuli empedu yang bermuara dalam pembuluh empedu interlobuler. Setiap acinus dibagi dalam zona 1,2 dan 3. zona 1 merupakan zona paling dekat dengan sumbu acinus. 2. pankreas kelenjar ini terdiri dari bagian endokrin dan eksokrin. Bagian eksokrin menghasilkan enzim-enzim pencernaan yaitu lipase, tripsin dan amilase. Jumlah pembuluh eksokrin bervariasi satu atau dua, berhubungan dengan duktus koledokus atau duodenum. Bagian eksokrin merupakan kelenjar asiner bercabang majemuk, sedangkan struktur pada bagian endokrin dibangun oleh pulau-pulau langrhans yang bertipe tali. Bagian ini menghasilkan hormon insulin. 3. Kelenjar Ludah Kelenjar ini merupakan kelenjar alveolar bercabang majemuk, ada dua jenis sel yaitu sel serous dan sel mukus. Sel serous berinti bulat, sitoplasmanya mengandung butir-butir zimogen. Sel-sel mukus berinti pipih dan terletak pada sisi basal, sitoplasma tampak seperti anyaman. C. SISTEM PENCERNAAN 1. Proses Pencernaan Proses pencernaan yang dilakukan oleh sistem pencernaan secara umum dapat dikelompokkan dalam 3 proses yaitu sebagai berikut:

14 91 a. Agesti Merupakan proses yang dilakukan di dalam mulut. Proses agesti ini dilakukan dengan melibatkan lidah dan gigi. Di dalam mulut ini pencernaan yang dilakukan adalah pencernaan mekanik dan enzimatis. Pencernaan dilakukan oleh gigi yang berfungsi untuk menghaluskan makanan serta pencernaan enzimatis yaitu adanya enzim ptyalin yang membantu proses agesti ini. b. Digesti Merupakan proses pengolahan makanan. Pengolahan makanan dimulai dari lambung dan duodenum dengan melibatkan enzim protease, lipase dan karboksilase. Dalam proses agesti ini juga berperan kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas. c. Egesti/defekasi Merupakan bagian akhir dari proses pencernaan, karena proses ini adalah melakukan pembuangan sisa-sisa makanan. pada vertebrata melalui peregangan rectum oleh feces sehingga otot melakukan kontraksi dan feces dibuang melalui anus atau lubang kloaka. 2. Pertambahan Luas Permukaan Vertebrata Permukaan luas sistem pencernaan selalu melakukan perluasan karena pertumbuhan dari organisme itu sendiri. Dalam melakukan pertambahan luas tersebut ada 4 proses, yaitu sebagai berikut: a. Pertambahan Diameter Pertambahan diameter pada sistem pencernaan biasanya dilakukan pada bagian ventrikulus dan rektum.

15 92 b. Pertambahan Panjang Pertambahan panjang pada sistem pencernaan biasanya dilakukan pada saluran pencernaan berudu yang berkelok-kelok. c. Lipatan-lipatan Internal Merupakan proses pertambahan villi pada valvula spiralis plica sirkularis yaitu pada organ peredaran. d. Divercula Tambahan Merupakan pertambahan yang dilakukan dengan adanya penonjolan pada cecum, pylorica dan rectalis. 3. Ciri Saluran Pencernaan Vertebrata Saluran pencernaan pada vertebrata mempunyai ciri khas yaitu sebagai berikut: a. Otot-otot pada dinding bersifat mencampur (otot polos dan lurik); b. Elemen kelenjar menghasilkan enzim dan pada dinding epitelial yang tipis dilakukan proses arbsorbsi; c. Pembuluh darah dan limfe merupakan pembawa nutrisi bagi jaringan; d. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati dan pankreas. 4. Zona Sistem Pencernaan Pada sistem pencernaan terdapat zona yang mengkhususkan pada proses tertentu, yaitu sebagai berikut: a. Zona Ingressif Merupakan daerah tempat berlangsungnya proses pengambilan makanan dan memasukkan makanan yang dilakukan oleh bibir, mulut (cavum oris), gigi dan lidah.

16 93 b. Zona Progressif Merupakan zona tempat terjadinya proses mendorong makanan dan mengubah makanan yang terdiri dari faring, esofagus, kerongkongan, ventrikulus (tembolok pada burung merpati). c. Zona Degressif Merupakan tempat berlangsungnya proses kimia, seleksi dan arbsorbsi yang dilakukan oleh duodenum, jejenum dan ileum. d. Zona Egressif Merupakan daerah tempat dilepaskannya sisa makanan, terdiri dari intestinum crassum dan anus atau lubang kloaka. D. Alat Pencernaan Vertebrata 1. Pisces Saluran pencernaan terdiri dari cavum oris, faring, esofagus, ventrikulus dan intestinum. Cavum oris relatif kecil dengan rahang tidak ada gigi dan tidak ada gelandula saliva serta di kanan dan kiri faring terdapat 4 sela-sela vertikal yang disebt dengan sela-sela insang. Esofagus merupakan suatu pipa/saluran yang pendek. Ventrikulus adalah bangunan melengkung seperti huruf U dan dapat dibedakan menjadi pars pardiaca dan pars pylotica. Intestinum bermuara keluar melalui anus. Bagian oral instestinum disebut dengan duodenum tunica mukosa. Ke dalam duodenum bermuara pada pipa buntu yang disebut dengan caeca pylorica. Hepar terdiri dari 2 lobi, tidak ada pankreas tetapi ada jaringan kelenjar eksokrin pankreas yang ikut pembuluh darah

17 94 masuk ke dalam hepar. Kelenjar dalam dinding ventrikulus menghasilkan HCl dan Pepsin. Fungsi HCl adalah melarutkan skeleton CaCO 3 dari mangsa untuk mengaktifkan pepsin. Fungsi pepsin adalah memecah protein menjadi polypeptida. Kelenjar dinding intestinum dan kelenjar eksokrin pankreas menghasilkan ensim amilase, proteolytis dan lipolytis sehingga polysakarida dapat diubah menjadi asam amino, lemak menjadi monosakarida dan protein menjadi asam lemak. Empedu yang dihasilkan hepar membantu dalam pemecahan lemak, dan dinding usus kemudian menyerap hasil pemecahan ini. 2. Amphibia Saluran pencernaan terdiri dari cavum oris, faring, esofagus, ventrikulus, intestinum tenue, intestinum crassum, rectum dan kloaka. Cavum oris merupakan daerah yang lebar dan di dalam terdapat gigi dan lidah. Pada gigi terdapat rahang di dua tempat, yaitu berderat di sepanjang maksila dan memenuhi vomer. Sifat gigi amfibia yaitu berbentuk conus, tidak adanya jaringan vulva (syaraf) dan melekat pada tulang. Cavum oris berfungsi untuk menelan makanan secara langsung karena rahang bawah tidak mempunyai gigi. Cavum oris selalu menyempit dan melanjutkan ke faring dan seterusnya ke esofagus terus berlanjut ke ventrikulus. Ventrikulus amfibia mempunyai 2 bagian yaitu pars cardiaca dan pars pylorica. Dinding ventrikel menghasilkan HCl dan pepsin yang mempunyai fungsi yang sama pada pisces. Masuknya makanan dari ventrikulus ke duodenum diatur oleh muskulus sphinkter pylori. selanjutnya dari duodenum, makanan masuk ke dalam ileum (saluran yang berbelit) menuju rektum (ruangan tampak meluas) dan berakhir di kloaka.

18 95 3. Reptil Pada hewan reptil sistem pencernaan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut: a. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan reptil terdiri dari cavum oris, faring, esofagus, ventrikulus, intestinum tenue, cecum, intestinum crassum dan kloaka. b. Kelenjar Pencernaan Pada reptil kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang mempunyai 2 ruangan yaitu dkester (kanan) dan sisnter (kiri). Pankreas terletak dalam lengkung antara ventrikulus dan ususususan (duodenum). 4. Aves Saluran pencernaan aves sama dengan reptil, hanya pada bagian truncus digestivus ada rima oris, cavum oris, faring, esofagus, ingluvies, proventrikulus, ventrikulus, intestinum tenue, inetstinum crassum dan berakhir pada kloaka. Sementara kelenjar pencernaan terdiri dari hati yang kemerahan yan terdiri dari 2 bagian yaitu lobus dekster dan lobus sinister, dan tiap lobus mempunyai duktus hepaticus yang bermuara pada duodenum. 5. Mammalia Rima oris dibatasi oleh bibir atas dan bibir bawah, cavum oris mempunyai glandula salivales yang menghasilkan enzim amylolitis. Intestinum dibagi menjadi tenue dan crassum. Tenue terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum sedangkan crassum terdiri dari colon dan rektum.

19 96 Pada duodenum bermuara dua kelenjar yaitu hati dan pankreas. Kelenjar dalam dinding usus dan pankreas menghasilkan enzim amylolitis, proteolitis dan lipolitis. Colon dimulai dengan cecum dan, di dalam dinding colon dan rektum tidak ada kelenjar yang menghasilkan enzim. Rektum bermuara keluar pada anus yang terletak terminal pada ujung caudal truncus. Gambar 3.2 Anatomi Fisiologi Aves Sumber : Gambar 3.3 Organ Pencernaan Mammalia Sumber : At9fCm9Y/s320/makanan_dan_kesehatan_clip_image002%5B1%5D.jpg

20 97 Gambar 3.4 Organ Degesti Mammalia Sumber : Gambar 3.5 Saluran Pencernaan Mammalia Sumber : Rangkuman Pencernaan merupakan kegiatan yang melibatkan proses agesti, digesti dan egesti. Proses tersebut dimulai saat makanan masuk sampai dibuang melalui saluran pembuangan tubuh. Organ pencernaan vetrebrata adalah mulut, saluran makanan, lambung, dan intestinum.

21 98 Pada proses pencernaan makanan terdapat 4 zona yang berperan yaitu zona ingressif, zona progressif, zona degressif dan zona egressif. Sistem pencernaan dapat melakukan pertambahan luas permukaan dengan cara pertambahan diameter, pertambahan panjang, pertambahan lipatanlipatan internal dan penambahan divercula. Saluran pencernaan mempunyai ciri-ciri berotot pada dindingnya, mempunyai elemen kelenjar yang menghasilkan enzim, pembuluh darah dan limpha merupakan pembawa nutrisi dan kelenjar-kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati dan pankreas. Soal Latihan 1. Jelaskan pengertian pencernaan! 2. Jelaskan proses pencernaan! 3. Jelaskan organ pencernaan! 4. Jelaskan ciri saluran pencernaan! 5. Jelaskan sistem pencernaan amphibia dan reptil!

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan

Lebih terperinci

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh

Lebih terperinci

SYSTEMA DIGESTORIUM (Sistem pencernaan) Struktur dan Fungsi Umum Ontogeni a. Tractus Digestivus (Saluran pencernaan)

SYSTEMA DIGESTORIUM (Sistem pencernaan) Struktur dan Fungsi Umum Ontogeni a. Tractus Digestivus (Saluran pencernaan) SYSTEMA DIGESTORIUM (Sistem pencernaan) Struktur dan Fungsi Umum Sistem pencernaan secara umum dapat digambarkan sebagai suatu struktur memanjang, berkelok-kelok yang diawali oleh suatu lubang, disebut

Lebih terperinci

SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu. Lemak - Keju - Mentega - Minyak Kelapa

SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu. Lemak - Keju - Mentega - Minyak Kelapa 13 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) A. ZAT MAKANAN Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu Bergerak / Zat Tenaga Lemak - Keju

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok SISTEM PENCERNAAN Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok PENDAHULUAN Sistem pencernaan bertanggung jawab untuk menghancurkan dan menyerap makanan dan minuman Melibatkan banyak organ secara mekanik hingga kimia

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan Bab 3 Sistem Pencernaan Sumber: Dok. Penerbit Gambar 3.1 Orang sedang makan Peta Konsep Pernahkah kamu berpikir dari manakah energi yang kamu peroleh untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti berolahraga

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Salah satu ciri mahluk hidup adalah membutuhkan makan (nutrisi). Tahukah kamu, apa yang

Lebih terperinci

by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis

by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 2 : ORGAN PENCERNAAN by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Page 1 Istilah Pencernaan Ingesti : pergerakan makanan Digesti Absorpsi : penyederhanaan bentuk makanan : penyerapan

Lebih terperinci

Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan.

Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas beberapa organ yang berawal dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Pada sistem pencernaan manusia terdiri

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus SISTEM PENCERNAAN MAKANAN SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus 5. Intestinum minor : Duodenum Jejenum Iliem 6. Intestinum mayor : Seikum Kolon

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Oleh. Sabila Nur Amalina. Abstrak

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Oleh. Sabila Nur Amalina. Abstrak Jurnal volume 1, mei 2013 SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Oleh Sabila Nur Amalina Abstrak Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia

Lebih terperinci

Rongga Mulut. rongga-mulut

Rongga Mulut. rongga-mulut Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus 3. Lambung 4. Usus Halus 5. Usus Besar 6. Rektum 7. Anus. Rongga Mulut rongga-mulut

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1 1. Bila mengunyah nasi tawar lama lama akan terasa manis sebab dalam air liur terdapat enzim Renin Ptialin Pepsin Tripsin Kunci

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA A. MAKANAN DAN FUNGSINYA BAGI MANUSIA Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem Pencernaan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi untuk mendapatkan akses ke sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Animasi II.1.1. Sejarah Animasi Sejak jaman purbakala manusia sudah memiliki bakat dalam membuat sebuah gambar, ini dibuktikan berdasarkan banyaknya ditemukan gambar-gambar

Lebih terperinci

PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI

PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI 1. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta

Lebih terperinci

PENGERTIAN ILMU GIZI

PENGERTIAN ILMU GIZI ILMU GIZI PENGERTIAN ILMU GIZI suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktorfaktor yang mempengaruhinya mempelajari proses

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RONGGA MULUT. Struktur gigi:

SISTEM PENCERNAAN BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RONGGA MULUT. Struktur gigi: A. PENDAHULUAN Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Proses pencernaan terjadi dalam dua cara: 1) Pencernaan fisik/mekanik/ingesti, yaitu pencernaan makanan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16 1. Proses pencernaan pada mulut menggunakan gigi disebut pencernaan Biasa Mekanik Kimiawi Mekanik dan kimiawi Kunci Jawaban : D Proses

Lebih terperinci

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung Anak Agung K Tri K 111 0211 075 ANATOMI LAMBUNG (GASTER) Bentuk : seperti huruf J Letak : terletak miring dari regio hipochondrium kiri cavum abdominis mengarah

Lebih terperinci

MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN PENDAHULUAN

MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN PENDAHULUAN MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN MAKANAN AKTIVITAS TUBUH Protein Lemak Polisakarida Vitamin Mineral ENERGI SEL

Lebih terperinci

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD Disusun oleh : Cristin Dita Irawati/ 111134027/ PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Standar Kompetensi Makhluk Hidup dan Proses kehidupan 1. Mengidentifikasi fungsi

Lebih terperinci

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Kata pengantar Saat akan makan, pertama-tama yang kamu lakukan melihat makananmu. Setelah itu, kamu akan mencium aromanya kemudian mencicipinya. Setelah makanan berada di mulut, kamu akan mengunyah makanan

Lebih terperinci

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia SISTEM PENCERNAAN Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Struktur dan fungsi umum jaringan epitel 2. Klasifikasi jaringan epitel (epitel penutup dan epitel

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan

Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan Terbentang dari sfinkter pilorus sampai katup ileosekal. Ada tiga bagian: duodenum, jejunum dan ileum. Saluran empedu umum bersatu dengan saluran pankreas membentuk

Lebih terperinci

PENCERNAAN MAKANAN. Sistem Pencernaan Mamalia :

PENCERNAAN MAKANAN. Sistem Pencernaan Mamalia : Sistem Pencernaan Mamalia : PENCERNAAN MAKANAN * Terdiri atas saluran pencernaan dan berbagai kelenjar aksesoris yang mengekskresikan getah pencernaan ke dalam saluran melalui duktus (saluran) Peristalsis,

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 5 Sumber: Biologi: Evolusi, Sumber: Kepelbagaian, Biology: dan Realm Persekitaran, of Life, 2006 1995 Buah-buahan dan sayuran adalah jenis makanan yang banyak mengandung vitamin. Sistem Pencernaan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB VIII SISTEM ORGAN DAN SISTEM EKSKRESI Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, sebagai negara kepulauan dan memiliki dua per tiga wilayah yang merupakan perairan. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Organ-organ sistem pencernaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Organ-organ sistem pencernaan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu SMA 1 Kuningan IPA-Biologi XI / dua Organ-organ sistem pencernaan 4 X 45 menit (2

Lebih terperinci

Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi

Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi Proses pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH. Ilmu Pakan Ternak Suatu ilmu yang berhubungan dng.pakan dan zat pakan yang terkandung di dalamnya thdp.kesehatan ternak dan manusia.

ISTILAH-ISTILAH. Ilmu Pakan Ternak Suatu ilmu yang berhubungan dng.pakan dan zat pakan yang terkandung di dalamnya thdp.kesehatan ternak dan manusia. ISTILAH-ISTILAH Ilmu Pakan Ternak Suatu ilmu yang berhubungan dng.pakan dan zat pakan yang terkandung di dalamnya thdp.kesehatan ternak dan manusia. Bahan Pakan Ternak Segala bahan yang dapat dimakan,

Lebih terperinci

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.2 1. Pernyataan yang sesuai antara organ pencernaan dengan enzim yang dihasilkan ditunjuk oleh.... Lambung Tripsisn Pankreas Renin Usus halus

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc ?? ENERGI PENDAHULUAN MAKANAN Protein Lemak Polisakarida Vitamin Mineral Asam-asam amino Asam lemak + gliserol Monosakarida (gula) Vitamin Mineral AKTIVITAS

Lebih terperinci

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan vertebrata ada 4,yaitu: 1. Jaringan epitel 2. Jaringan ikat

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh harus melalui serangkaian proses pencernaan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Proses

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2 Disusun Oleh: Nama : Muhammad Rois Amin NIM : 13108241176 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

Bab 8. SISTEM PENCERNAAN

Bab 8. SISTEM PENCERNAAN Bab 8. SISTEM PENCERNAAN PROSES PENCERNAAN Pencernaan fisik Pencernaan kemis Pencernaan biologis Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi: 1. Organisme Autotrof, organisme

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Anjing Lokal Hewan yang digunakan adalah anjing lokal berjumlah 2 ekor berjenis kelamin betina dengan umur 6 bulan. Pemilihan anjing betina bukan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali Sapi bali merupakan sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi bali merupakan

Lebih terperinci

Sistem organ yang bertugas menerima, memproses dan menyerap makanan agar dapat

Sistem organ yang bertugas menerima, memproses dan menyerap makanan agar dapat V. Latar Belakang Sistem organ yang bertugas menerima, memproses dan menyerap makanan agar dapat dimanfatkan oleh tubuh guna metabolisme disebut dengan Sistem pencernaan. Selama proses pencernaan, makanan

Lebih terperinci

BAB I ORGANISASI ORGAN

BAB I ORGANISASI ORGAN BAB I ORGANISASI ORGAN Dalam bab ini akan dibahas struktur histologis dan fungsi dari parenkima dan stroma, organisasi organ tubuler, organisasi organ padat dan membran sebagai organ simplek. Semua organ

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Makanan

Sistem Pencernaan Makanan Sistem Pencernaan Makanan Sistem pencernaan tersusun atas saluran pencernaan dan kelenjar kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan berperan sebagai alat untuk menerima, mengunyah, menghantarkan, menyimpan,

Lebih terperinci

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf Jaringan Tubuh 1. Jaringan Epitel 2. Jaringan Otot 3. Jaringan ikat/penghubung 4. Jaringan Saraf Jaringan Epitel Tersusun atas lapisan-lapisan sel yang menutup permukaan saluran pencernaan, saluran pada

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat saat ini mengenal tiga tipe ayam yaitu ayam tipe ringan, tipe medium

TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat saat ini mengenal tiga tipe ayam yaitu ayam tipe ringan, tipe medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Masyarakat saat ini mengenal tiga tipe ayam yaitu ayam tipe ringan, tipe medium dan tipe berat yang didasarkan pada bobot maksimum yang dapat dicapai (Wahju,

Lebih terperinci

ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS TRACTUS DIGESTIVUS CAVUM ORIS PHARYNX OESOPHAGUS VENTRICULUS/GASTER INTESTINUM TENUE INTESTINUM CRASSUM KELENJAR PENCERNAAN KELENJAR PADA DINDING TRACTUS

Lebih terperinci

Proses pencernaan di dalam Rongga mulut Saliva gl.salivarius Proses mengunyah memecah makanan dengan menaikkan kelarutannya, memperluas daerah permuka

Proses pencernaan di dalam Rongga mulut Saliva gl.salivarius Proses mengunyah memecah makanan dengan menaikkan kelarutannya, memperluas daerah permuka PENCERNAAN DAN ABSORBSI PENCERNAAN Perubahan kimiawi bahan makanan lebih sederhana Karbohidrat Monosakarida Protein Asam amino Lemak Asam lemak, monoasilgliserol, gliserol Enzim hidrolase pencernaan, proses

Lebih terperinci

dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil agar dengan mudah dapat diserap oleh darah.

dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil agar dengan mudah dapat diserap oleh darah. Indikator Pencapaian: MATERI VII SISTEM PENCERNAAN MAHLUK HIDUP 1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada hewan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada manusia Untuk dapat hidup,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN EPITEL) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Pteropus vampyrus merupakan kelelawar pemakan buah-buahan, yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Pteropus vampyrus merupakan kelelawar pemakan buah-buahan, yang PENDAHULUAN Latar Belakang Pteropus vampyrus merupakan kelelawar pemakan buah-buahan, yang termasuk ordo Chiroptera, subordo Megachiroptera. Kelelawar ini sangat berperan dalam ekosistem yaitu menyebarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar dan Mengajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Banyak definisi tentang belajar yang telah dirumuskan oleh para ahli, antara lain

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Pencernaan makanan PADA MANUSIA proses penghancuran/pengubahan bahan makanan menjadi berukuran lebih kecil Organ-organ yang menyusun sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 10 STRUKTUR & PERKEMBANGAN: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Keanekaragaman hewan dengan berbagai modifikasi

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

BAB 6 makanan dan sistem pencernaan makanan

BAB 6 makanan dan sistem pencernaan makanan BAB 6 makanan dan sistem pencernaan makanan Tahukah Anda, apa fungsi bahan makanan ini bagi tubuh? Bagaimana proses pencernaanya di dalam tubuh? I. PENGERTIAN ILMU GIZI Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masih menjadi primadona karena memiliki daging yang enak serta rendah lemak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masih menjadi primadona karena memiliki daging yang enak serta rendah lemak. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Kampung Persilangan Ayam kampung persilangan merupakan salah satu ayam jenis lokal yang banyak dipelihara masyarakat baik dari skala kecil maupun skala industri yang

Lebih terperinci

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN Achmad Farajallah Sistem Sirkulasi: mode umum Sistem transportasi internal akibat ukuran & strukturnya menempatkan sel-sel tubuh berada jauh dari lingkungan luar sistem yang

Lebih terperinci

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN Tujuan 1. Mengamati struktur sel 2. Membandingkan sel prokariotik dan eukariotik 3. Mengetahui bagian-bagian sel dan dapat menyebutkan fungsi dari bagian-bagian sel

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN. Perlu dipelajari. Harus tahu nasib BM dalam perjalanannya di setiap organ pencernaan: dicerna. diserap. Hidup pokok.

SISTEM PENCERNAAN. Perlu dipelajari. Harus tahu nasib BM dalam perjalanannya di setiap organ pencernaan: dicerna. diserap. Hidup pokok. SISTEM PENCERNAAN Harus tahu nasib BM dalam perjalanannya di setiap organ pencernaan: dicerna Perlu dipelajari diserap dimanfaatkan Hidup pokok produksi Diketahui makanan yang cocok Efisiensi efektifitas

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 3 Sumber: cancer.battlingforhealth.com Sistem Pencernaan pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si darma_erick77@yahoo.com Getting Their Fill of Krill Animals obtain and process nutrients in a variety of ways Humpback whales eat small fishes and crustaceans called krill

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707 TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler merupakan galur ayam hasil rekayasa teknologi yang memiliki karakteristik ekonomi dan pertumbuhan yang cepat sebagai penghasil daging, konversi ransum rendah,

Lebih terperinci

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran)

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) Fungsi Umum Sistem peredaran berfungsi untuk mengangkut udara pernafasan (O 2 dan CO 2 ), makanan yang telah diserap dan usus halus menuju bagian tubuh yang memerlukan,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.4

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.4 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.4 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran

Lebih terperinci

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN 3. PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa pakan merupakan sumber energi dan materi bagi ikan. Di dalam proses pemanfaatannya, pakan akan mengalami beberapa

Lebih terperinci

Gambar 1 Peta distribusi musang luak di Indonesia = alami = Introduksi (Modifikasi dari IUCN 2011).

Gambar 1 Peta distribusi musang luak di Indonesia = alami = Introduksi (Modifikasi dari IUCN 2011). TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Distribusi Musang Menurut Schreiber et al. (1989), terdapat empat spesies musang dari genus Paradoxurus, yaitu: 1. Paradoxurus zeylonensis, menyebar terbatas di Sri Lanka.

Lebih terperinci

ANATOMI LIDAH MANUSIA. Oleh : Kelas 1A

ANATOMI LIDAH MANUSIA. Oleh : Kelas 1A ANATOMI LIDAH MANUSIA Oleh : Kelas 1A Putu Diah Sandi Dewi I Made Dwi Tresna Saputra Annisa Pratiwi Ketut Yuni Handayani (P07120216029) (P07120216030) (P07120216031) (P07120216032) KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Landak Jawa (H. javanica) yang dipelihara dalam kandang individual dan diberi pakan beberapa jenis sayuran dan buah.

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Landak Jawa (H. javanica) yang dipelihara dalam kandang individual dan diberi pakan beberapa jenis sayuran dan buah. 3 TINJAUAN PUSTAKA Landak Jawa (Hystrix javanica) Landak termasuk ke dalam ordo Rodensia, famili Hystricidae, genus Hystrix. Genus ini memiliki tiga spesies yang tersebar di Indonesia yaitu, H. javanica,

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 1. Bagian sel yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel adalah http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio-7-11a.png

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

MAKALAH KELOMPOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1

MAKALAH KELOMPOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 MAKALAH KELOMPOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. DISUSUN OLEH: ABDUL KASIM AL LAHIJI (14144600208)

Lebih terperinci

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Keanekaragaman Organisme Kehidupan Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN Tanggal Praktukum : 28 November Oleh :

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN Tanggal Praktukum : 28 November Oleh : LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN Tanggal Praktukum : 28 November 2013 Oleh : Hilmi Alarsi 200110120117 Andika Hendy P 200110120121 Bayu Sulistyo 200110120136 Eneng Dhian S A 200110120139

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SISTEM PENCERNAAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SISTEM PENCERNAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SISTEM PENCERNAAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI (Sebelas)/ 2 Pertemuan : 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran Standar Kompetensi

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan I. Jaringan epitel : jaringan yang berfungsi melapisi / melindungi sel-sel lainnya serta membantu dalam mensekresikan zat. 1. Ciri : a. Sel-selnya rapat b. Tidak

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest. 1. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Enzim pepsin dihasilkan oleh bagian yang benromor... 1 2 3 4 Kunci Jawaban : B Enzim

Lebih terperinci

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci

Pergerakan makanan dalam esofagus menuju lambung disebabkan oleh adanya gerakan peristaltik akibat kontraksi dua lapisan otot pada tunika muskularis

Pergerakan makanan dalam esofagus menuju lambung disebabkan oleh adanya gerakan peristaltik akibat kontraksi dua lapisan otot pada tunika muskularis 29 PEMBAHASAN Esofagus musang luak pada awalnya berjalan di sebelah dorsal trakhea, kemudian di pertengahan daerah leher (pars cervical) berbelok ke sisi kiri trakhea. Selanjutnya, di daerah thoraks (pars

Lebih terperinci

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan pada Tumbuhan JARINGAN TUMBUHAN Jaringan pada Tumbuhan Tunas apikal terdiri dari meristem apikal Kambium vaskuler Kambium (meristem lateral) Meristem yang akan membentuk akar lateral Akar lateral Meristem apikal akar

Lebih terperinci

Pencernaan dan Penyerapan Makanan

Pencernaan dan Penyerapan Makanan Pencernaan dan Penyerapan Makanan Makanan (KH, Lipid, Protein, Mineral, Vitamin dan Air) energi Makanan diubah molekul2 kecil masuk ke dalam sel Rx kimia energi Proses penguraian bahan makanan menjadi

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA

LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA A Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar organ berikut! Organ yang ditunjuk anak panah pada gambar

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO2 = bernafas/ventilasi Proses metabolisme selular dimana O2 dihirup, bahan2 dioksidasi,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VHI A. 1. Pokok Bahasanan

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VHI A. 1. Pokok Bahasanan SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VHI A. 1. Pokok Bahasanan : Sistem pencernaan A.2. Pertemuan minggu ke : 11 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan : 1. Anatomi sistem pencernaan 2. Mekanisme pencernaan 3. Organ tambahan

Lebih terperinci

Modul Cerna Penuntun praktikum - Histologi sistem pencernaan. Praktikum 1: esofagus lambung usus kecil. Jeanne Adiwinata Pawitan

Modul Cerna Penuntun praktikum - Histologi sistem pencernaan. Praktikum 1: esofagus lambung usus kecil. Jeanne Adiwinata Pawitan Modul Cerna Penuntun praktikum - Histologi sistem pencernaan Jeanne Adiwinata Pawitan Syarat: pengenalan Histologi 4 jaringan dasar Pada praktikum Modul Cerna kita akan mempelajari gambaran histologi sistem

Lebih terperinci