STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 5 PALU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 5 PALU"

Transkripsi

1 1 STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 5 PALU Moh. Subiharto i Widayati Pusiastuti 1 Hasdin 2 Permasalahan dalam penelitian ini bagaimanakah kompetensi pedagogik guru PPKn dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 5 Palu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru PPKn dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 5 Palu. jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah di SMP Negeri 5 Palu. Subyek penelitian ini adalah 2 orang guru PPKn. Metode penelitian ini observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realitas kompetensi guru PPKn dalam melakukan proses pembelajaran di SMP negeri 5 Palu sudah baik karena standar kompetensi yang menjadi objek penelitian yaitu kompetensi pedagogik sudah tercapai namun dalam evaluasi pembelajarannya belum cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dari hasil observasi, wawancara serta dokumentasi yang di lakukan peneliti terhadap 2 (dua) orang guru PPKn di SMP Negeri 5 Palu. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap kedua guru PPKn di SMP Negeri 5 Palu, secara keseluruhan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru harus ditambah atau diperbaiki dalam proses pembelajaran misalnya penggunaan bahasa yang baik serta mampu menyimpulkan materi pembelajaran dan memberi penguatan. Kemudian berkaitan dengan evaluasi pembejaran menurut peneliti jawaban yang mereka berikan belum memuaskan peneliti. Karena masih terdapat kelemahan guru dalam membuat alat tes yaitu kurangnya pemahaman guru tersebut tentang langkah-langkah penyusunan soal yang baik. Kata kunci: Kompetensi pedagogik; Evaluasi pembelajaran PENDAHULUAN Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan oleh bagaimana guru mengajar. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran adalah dengan memperbaiki pengajaran yang banyak 1 Pembimbing I 2 Pembimbing II

2 2 dipengaruhi oleh guru, karena pengajaran adalah suatu sistem, maka perbaikannyapun harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponen-komponen yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi. keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi. Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No. 14 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 3, menentukan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi padagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PPKn di SMP Negeri 5 Palu, adalah guru harus memiliki dan menguasai perencanaan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar ini sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik. Guru sebagai pendidik mengandung arti yang sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi menjangkau etika dan estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat. Sebagai pengajar, guru hendaknya memiliki perencanaan (planing) pengajaran yang cukup matang. Perencanaan pengajaran tersebut erat kaitannya dengan berbagai unsur seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kegiatan belajar, metode mengajar, dan evaluasi. Selain menguasai materi dan dapat mengolah program pembelajaran, guru juga dituntut dapat melaksanakan evaluasi dan pengadministrasiannya. Kemampuan guru dalam melakukan evaluasi merupakan kompetensi guru yang sangat penting. Sedemikian pentingnya evaluasi ini sehingga kelas yang baik tidak cukup hanya didukung oleh perencanaan pembelajaran, kemampuan guru mengembangan proses pembelajaran serta penguasaannya terhadap bahan ajar, dan juga tidak cukup dengan kemampuan guru dalam menguasai kelas, tanpa diimbangi dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan kompetensi siswa yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan berikutnya, atau kebijakan terhadap siswa terkait dengan konsep belajar tuntas. Dengan kata lain, tidak ada satupun usaha untuk memperbaiki mutu proses pembelajaran yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi. Guru harus mampu mengukur kompetensi yang telah dicapai siswa dari setiap proses pembelajaran atau setelah beberapa unit pembelajaran, sehingga guru dapat menentukan keputusan atau perlakuan 3 UU RI No 14 Tahun (2008). Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.

3 3 terhadap siswa tersebut. Apakah perlu diadakan perbaikan atau penguatan, serta menentukan rencana pembelajaran berikutnya baik dari segi materi maupun rencana strateginya. Oleh karena itu, guru setidaknya mampu menyusun instrumen tes maupun nontes, mampu membuat keputusan bagi posisi peserta didiknya, apakah telah dicapai harapan penguasaannya secara optimal atau belum. Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru yang kemudian menjadi suatu kegiatan rutin yaitu membuat tes, melakukan pengukuran dan mengevaluasi dari kompetensi peserta didiknya sehingga mampu menetapkan kebijakan pembelajaran selanjutnya. Seringkali dalam proses pembelajaran, aspek evaluasi diabaikan. Dimana guru terlalu memperhatikan saat yang bersangkutan memberi pelajaran saja. Namun, pada saat guru membuat soal ujian atau tes (formatif), soal tes disusun seadanya atau seingatnya saja tanpa harus memenuhi syarat penyusunan soal yang baik dan benar serta mengolah evaluasi pembelajaran yaitu pada pelaksanaan evaluasi formatif. Menurut Badan Standar Naisonal Pendidikan (2006: 88) 4, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi halhal sebagai berikut : Mengenal karakteristik anak didik, Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik, Pengembangan kurikulum, Kegiatan pembelajaran yang mendidik, Memahami dan mengembangkan potensi, Komunikasi dengan peserta didik, Penilaian dan evaluasi pembelajaran. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Sukmadinata, 2006: 197) 5. METODE PENELITIAN Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, menurut Nawawi (2003: 64) 6 metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian mengambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagimana adanya di iringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dengan demikian peneliti akan mengambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan faktafakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh, 4 BSNP. (2006). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta 5 Sukmadinata, N.SY. (2006). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung : Rosdakarya. Cetakan ke-8. 6 Nawawi, H (2003), Metode penelitian bidang sosial, Yogyakarta :Gaja Mada University Press

4 4 yang berhubungan dengan kajian penelitian dengan memberi penjelasan-penjelasan yang lengkap yang didasarkan pada jangkauan dan ke dalaman yang diteliti untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Palu Kelurahan Tatanga, Kecamatan Tavanjuka. Rencana penelitian ini akan dilakukan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan. Variabel adalah apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah kompetensi pedagogik guru PPKn dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Subyek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Jadi subyek dalam penelitian ini adalah 2 orang guru PPKn yaitu ibu Agustina Melubu S.Pd dan bapak Hutba S.Pd. adapun hal-hal yang perlu di perhatikan adalah mencatat hal yang dianggap perlu dan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Observasi adalah teknik pengumpulan data cara pengamatan langsung ke lokasi penelitian (SMP Negeri 5 Palu). Hal-hal yang perlu diobservasi adalah kompetensi pedagogik guru PPKn dalam pelaksanaaan evaluasi pembelajaran. Wawancara yaitu mengajukan sejumlah pertanyaan lisan yang langsung ditujukan kepada semua guru PPKn, sehingga diperoleh data dan informasi tentang bagaimana guru mengolah pembelajaran khusunya tentang evaluasi pembelajaran. Tetknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai metode penunjang untuk melengkapi sejumlah informasi atau data yang tidak diperoleh melalui angket. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mencatat halhal yang sifatnya dokumenyang erat kaitannya dengan obyek yang sedang diteliti. Dalam hal ini data mengenai proses evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 5 Palu. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis data deskriptif. Analisis data pendekatan deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya. Analisis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan melalui tiga tahap yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL A. Observasi Guru Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran terjadi. Ada 2 aspek yang di observasi oleh peneliti : pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Untuk pelaksanaan pembelajaran ada 10 aspek yang menjadi inti kegiatan observasi yaitu, membuka pembelajaran, mengabsensi siswa, metode yang digunakan dalam penyampaian materi, penguasaan materi yang disampaikan, penggunaan media pembelajaran, penggunaan bahasa

5 5 Indonesia yang baik dan benar, efisien menggunakan waktu pembelajaran, penguasaan kelas, menyimpulkan materi dan memberi penguatan kepada siswa tentang materi yang diajarkan. Sedangkan dalam evaluasi pembelajarannya ada 3 objek yaitu bagaimana guru melakukan tes awal sebelum memasuki materi, terampil bertanya kepada siswa saat proses pembelajaran dan pemberian tugas di akhir pertemuan. Hasil observasi guru ada beberapa aspek yang dilakukan dengan sangat baik oleh guru di antaranya adalah pada aspek evaluasi pembelajaran (terampil bertanya kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan pemberian tugas di akhir pertemuan), serta dalam proses pembelajaran misalnya mengabsensi siswa, hanya salah satu guru yang sangat baik dalam penggunaan media pembelajaran dan efisien dalam menggunakan waktu pembelajaran. Aspek lain berada di kriteria baik. Ada pula aspek yang masih cukup baik dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu dalam aspek pelaksanaan pembelajaran misalnya menyimpulkan materi pembelajaran dan memberi penguatan tentang materi yang diajarkan dan pada aspek evaluasi pembelajaran misalnya bagaimana guru melakukan tes awal sebelum memasuki materi. Ada pula aspek kurang baik dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan salah satu guru yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Hasil observasi guru ada beberapa aspek yang dilakukan dengan sangat baik oleh guru di antaranya adalah pada aspek evaluasi pembelajaran (terampil bertanya kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan pemberian tugas di akhir pertemuan), serta dalam proses pembelajaran misalnya mengabsensi siswa, hanya salah satu guru yang sangat baik dalam penggunaan media pembelajaran dan efisien dalam menggunakan waktu pembelajaran. Aspek lain berada di kriteria baik. Ada pula aspek yang masih cukup baik dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu dalam aspek pelaksanaan pembelajaran misalnya menyimpulkan materi pembelajaran dan memberi penguatan tentang materi yang diajarkan dan pada aspek evaluasi pembelajaran misalnya bagaimana guru melakukan tes awal sebelum memasuki materi. Ada pula aspek kurang baik dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan salah satu guru yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, B. Wawancara Guru Wawancara yang dilakukan terhadap 2 orang guru PPKn yang ada di SMP Negeri 5 Palu. Agustina Melubu, S.Pd. dan Hutbah, S.Pd. wawancara dengan guru pertama (Agustina Melubu) dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2015 dan wawancara dengan guru kedua (Hutbah) dilakukan pada tanggal 3 Agustus Wawacara dilakukan di sekolah pada saat pembelajaran sedang tidak berlangsung.

6 6 a. Hasil Wawancara dengan Agustina Melubu Pada wawancara dengan guru ini, ketika ditanyakan mengenai RPP untuk persiapan tahun ajaran baru beliau belum memperiapkan tapi sesegera mungkin di buat untuk kelangsungan proses belajar. Tetapi peneliti sudah menilai RPP yang di buat oleh guru ini dengan menilai RPP tahun sebelumnya. Ketika ditanyakan mengenai proses pembelajaran apakah bapak/ibu memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran guru menjawab sudah pasti semua siswa mendapat kesempatan yang sama tapi tergantung siswanya, misalnya saya memberi pertanyaan kepada seluruh siswa di dalam kelas saya memberikan kesempatan kepada semuanya untuk menjawab dan memberi kesempatan kepada temantemannya untuk mengomentari jawaban yang telah diberikan teman sekelasnya, kemudian saya juga memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memberi kesempatan juga kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan dari teman sekelasnya tersebut agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan bagaimana cara bapak/ibu menggunakan teknik untuk memotivasi kemauan belajar siswa beliau menjawab untuk menggunakan teknik-teknik yang selain ceramah belum ada teknik lain yang saya gunakan dalam proses pembelajaran cuma tergantung bagaimana cara penyampaian materi tersebut di buat menarik sehingga siswa tertarik untuk belajar dengan mengkaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan seharihari. Ketika ditanyakan apakah bapak/ibu merancang pembelajaran sesuai dengan silabus untuk untuk membahas materi ajar agar peserta didik mampu mencapai kompetensi dasar yang di tetapkan beliau menjawab tentu saja sebelum memulai pembelajaran kita sebagai guru harus membuat RPP yang berpatokan kepada silabus. Apakah bapak/ibu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari beliau menjawab contohnya saja dalam materi tentang norma saya menjelaskan apa itu pengertian norma kemudia saya contohkan dengan tindakan-tindakan mereka sehari-hari. Apakah bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan caranya sendiri guna mengembangkan potensi yang dimilikinya, beliau menjawab kalau saya memberi kesempatan siswa untuk belajar di perpustakaan untuk menumbuhkan rasa suka untuk membaca dengan memberi motivasi dengan hadiah jika siapa yang masuk di perpustakaan yang namanya paling banyak tercatat di buku pengunjung itu yang akan mendapat hadiah, dan saya tidak terlalu setuju membiarkan siswa belajar menggunakan

7 7 internet karena sudah banyak sekali yang menggunakan internet untuk belajar dan kasihan kalau membuat mereka mengeluarkan uang untuk pergi ke warnet. Apakah bapak/ibu menanggapi pertanyaan siswa secara tepat, beliau menjawab tentu saja apa yang siswa tanyakan harus di tanggapi dengan benar dan tepat serta menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh siswa agar siswa mudah paham. Apakah bapak/ibu menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP, beliau menjawab tentu saja kita sebagai guru harus menyusun alat penialaian apalagi jika sudah memasuki waktuwaktu ujian semester atau ujian tengah semester. b. Hasil Wawancara dengan Bapak Hutbah ketika ditanyakan mengenai RPP sama seperti jawaban ibu Agustina beliau belum membuat RPP untuk tahun ajaran baru tapi akan segera membuat karena itu hukumnya wajib bagi seorang guru. Ketika ditanyakan mengenai proses pembelajaran apakah bapak memberikan kesempatan yang sama untuk aktif dalam proses pembelajaran, beliau menjawab itu sudah pasti saya selalu memberikan kesempatan tapi terkadang masih banyak siswa bahkan hampir sebagian besar jika di tanya mereka masih malu-malu untuk menjawab atau mengelurkan suara mereka. Berkaitan bagaimana bapak/ibu menggunakan teknik untuk memotivasi kemauan belajar siswa, beliau menjawab dalam setiap proses pembelajaran saya selalu memanfaatkan media pembelajaran seperti infocus untuk menampilkan power point serta menampilkan video-video yang terkait dengan materi yang sedang diajarkan sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar, itu semua saya dapatkan dari dosen UNTAD juga yaitu pak Asep Madfudz, metode yang beliau pakai memang sangat memotivasi siswa agar lebih tertarik untuk belajar. Ketika ditanyakan mengenai apakah bapak/ibu merancang pembelajaran sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar agar peserta didik mampu mencapai kompetensi dasar yang di tetapkan, beliau menjawab tidak mungkin kita sebagai guru tidak membuat rancanagan pembelajaran sebelum mengajar karena pokok-pokok pembahasan tentang materi ajar harus di perjelas dan teknik penyampaiannya juga harus di perjelas dalam merancang pembelajaran karena itu yang menjadi pedoman kita dalam mengajar. Apakah bapak/ibu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, beliau menjawab melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum itu harus dan pada saat proses pembelajaran saya

8 8 mengakaitkan materi yang saya ajarkan dengan kehidupan sehari-hari siswa itu untuk menumbuhkan kemauan pada diri siswa untuk aktif dalam kelas contohnya pada saat saya membawakan materi tentang partisipasi dalam usaha pembelaan negara, saya mengkaitkan materi tersebut dengan cinta sebagai contoh melibatkan siswa jika seorang laki-laki cinta kepada seorang perempuan dia wajib untuk membela dan mempertahankannya begitu pula dengan cinta kepada tanah air berarti kita harus membela dan mmenjaga tanah air kita, kemudian masuk ke materi intimya. Apakah bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan menggunakan caranya sendiri guna mengembangkan potensi yang di milikinya, beliau menjawab saya selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan cara mereka sendri tetapi tetap saya memberi anjuran untuk belajar seperti belajar di rumah bukan hanya dengan membaca buku tapi juga bisa dengan menonton berita di tv kemudian mencari materi pembelajaran dari internet. Apakah bapak/ibu menanggapi pertanyaan siswa secara tepat, beliau menjawab tentu saja tetapi saya terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada teman-teman sekelasnya untuk menjawab, kemudian saya yang meperbaiki atau memperjelas jika jawaban dari temantemannya yang kurang di mengerti. Apakah bapak/ibu menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencatat kempetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP, beliau menjawab tentu saja harus membuat alat penilaian tetapi kalau saya dalam setiap satu KD selesai saya tidak selalu memberikan tes untuk manilai apakah KD itu sudah tercapai tetapi saya biasa dalam satu semester itu hanya 4 kali memberikan tugas kepada siswa dan tes ujiannya hanya pada ujian semester. PEMBAHASAN Setelah di kemukakan data-data hasil penelitian diatas, baik itu wawancara maupun dokumentasi yang terdiri dari pedoman wawancara dan soal-soal, maka pada tahap berikutnya dibahas permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya pada bab pendahuluan. Pembahasan difokuskan pada permasalahan yang di- ajarkan dalam penelitian. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru PPKn dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 5 Palu Kegiatan pembelajaran di kelas menyangkut strategi pembelajaran Bagaimana seorang guru menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang efektif serta menyenangkan hal ini berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki

9 9 oleh guru. Pembelajaran yang menyenangkan dapat mewujudkan pembelajaran yang dinamis dan demokratis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realitas kompetensi guru PPKn dalam melakukan proses pembelajaran di SMP negeri 5 Palu sudah baik karena standar kompetensi yang menjadi objek penelitian yaitu kompetensi pedagogik sudah tercapai namun dalam evaluasi pembelajarannya belum cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dari hasil observasi, wawancara serta dokumentasi yang di lakukan peneliti terhadap 2 (dua) orang guru PPKn di SMP Negeri 5 Palu. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap kedua guru PPKn di SMP Negeri 5 Palu, secara keseluruhan kompetensi pedagogik yang di- miliki guru harus ditambah atau diperbaiki dalam proses pembelajaran misalnya penggunaan bahasa yang baik serta mampu menyimpulkan materi pembelajaran dan memberi penguatan. Kemudian berkaitan dengan evaluasi pembejaran menurut peneliti jawaban yang mereka berikan belum memuaskan peneliti. Karena masih terdapat kelemahan guru dalam membuat alat tes yaitu kurangnya pemahaman guru tersebut tentang langkah-langkah penyusunan soal yang baik. Kemudian dari hasil wawancara salah satu guru menganggap media elektronik sebagai sesuatu yang negatif bagi pembelajaran siswa. Dengan kata lain guru kurang kreatif untuk memanfaatkan media elektronik yang sudah ada sebagai sumber belajar. Kurangnya kemampuan atau kompetensi seperti ini merujuk pada kompetensi sosial yang mengatakan bahwa guru dengan kompetensi sosial harus mampu menggunakan komunikasi dan informasi secara fungsional. Mulyasa (2007: 117) 7. Hal ini menerangkan bahwa apapun media elektronik yang ada di kalangan siswa dan masyarakat, harus mampu digunakan dengan baik dan bijak oleh guru dan keperluan pembelajaran. Selain itu, hal ini berkaitan juga dengan kompetensi pedagogik dimana guru di tuntut harus melakukan pemanfaatan teknologi pembelajaran. Mempergunakan media pembelajaran seperti komputer dan alat elektronik lainnya dalam melaksanakan tugas kependidikan dapat mempermudah guru dan membuat pembelajaran dalam kelas menjadi lebih hidup, menarik dan menyenangkan.. Hasil dokumentasi dengan mengklasifikasikan soal yang dibuat oleh kedua orang guru PPKn di SMP Negeri 5 Palu secara umum sudah baik namun dalam pembuatan soal kedua guru belum terlalu memperhatikan standar-standar pembuatan atau penentuan soal yang seharusnya dikerjakan oleh siswa SMP pada umumnya yaitu standar untuk pembuatan soal SMP sudah mencakup C4-C6 yaitu analisis, sistesis dan evaluasi. 7 Mulyasa, E. (2007). Standar Kompotensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya

10 10 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan masalah yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka pada bagian akhir ini penulis merasa perlu membuat kesimpulan penelitian, kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah Kompetensi guru, terutama kompetensi pedagogik, dalam pembelajaran di SMP Negeri 5 Palu dilihat dari hasil observasi, wawancara yang dilakukan dalam pembelajaran sudah baik. Sedangkan dalam evaluasi pembelajarannya dilihat dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi belum menunjukkan hasil yang maksimal. Jadi, tidak ada relevansi antara kompetensi yang dimiliki oleh guru dengan kemampuan melakukan atau melaksanakan evaluasi pembelajaran. Saran Kompetensi terdiri dari empat hal yang harus dikembangkan oleh setiap guru. Kompetensi tersebut harus mendapat perhatian agar terjadi keseimbangan di antara semuanya dan pada akhirnya dapat tercapai. Serta masalah dalam evaluasi pembelajaran juga perlu mendapat perhatian oleh guru karena evaluasi merupakan hal sangat penting dalam proses pencapaian kompetensi dasar. DAFTAR RUJUKAN BSNP. (2006). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta Mulyasa, E. (2007). Standar Kompotensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya Nawawi, H (2003), Metode penelitian bidang sosial, Yogyakarta :Gaja Mada University Press Sukmadinata, N.SY. (2006). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung : Rosdakarya. Cetakan ke-8. UU RI No 14 Tahun (2008). Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.

11 11

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anakanak untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian, pendidikan adalah sebuah proses

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH

STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH Oleh: DENNY FERDINAN. S A 321 11 010 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian, pendidikan adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan posisi dirinya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK 1 KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK Tujuan penelitian mengetahui kemampuan guru PKn dalam membina karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artian, pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa

BAB I PENDAHULUAN. artian, pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anakanak untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Dalam artian, pendidikan adalah sebuah

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG Abu To at 1), Fitria Fatichatul Hidayah 2) 1 E-mail: abu.toat@gmail.com 2 E-mail: fitriafatichatul@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena manusia tidak terlepas dari berkomunikasi, Fungsi utama bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MEDIA VISUAL DI KELAS IV SDN 02 TEMULUS Oleh: Yulina Ismiyanti PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Guru telah hadir cukup lama di negara Indonesia ini, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Guru telah hadir cukup lama di negara Indonesia ini, meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi Guru telah hadir cukup lama di negara Indonesia ini, meskipun hakikat, fungsi, latar tugas, dan kedudukan sosiologinya telah banyak mengalami perubahan.

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI SMA NEGERI KOTA BANDUNG 1 Syaifullah Syam, 2 Yadi Ruyadi, 3 Lisda Apriyani 1 Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia 2 Dosen Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3, Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G1 015 116 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PERAN KELOMPOK

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH Oleh NURANISYAH NIM: F01108008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT Anifa Alfia Nur Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang tingkat kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang tidak bisa diabaikan dan sudah merupakan bagian integral dari sistem intruksional dan sangat bermanfaat

Lebih terperinci

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK 1 PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Niluh Dewi Arina 1 Bonifasius Saneba 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan guru sebagai upaya transformasi ilmu kepada siswa, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik (Asrohah,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan pembelajaran, antara lain tentang kualitas, relevansi, pemerataan, dan menajemen

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sertifikasi guru banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, banyak yang menulis tentang bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan tugasnya guru memiliki beberapa acuan kompetensi yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab untuk membantu perkembangan kepribadian serta kemampuan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU Arni 1 Abduh H. Harun 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan pendidikan IPS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penguasaan materi yaitu proses pembelajaran di kelas, dimana hal ini ditentukan oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia yang berkualitas tersebut dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar diri dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif mengembangkan kepribadian dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada tahun ajaran 2011-2012. Sekolah ini beralamatkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada fenomena yang sangat dramatis, yakni rendahnya daya saing dalam dunia pendidikan karena belum mampu menghasilkan sumber

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C (Studi Kasus di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

INSTRUMEN WAWANCARA 60

INSTRUMEN WAWANCARA 60 59 INSTRUMEN WAWANCARA 60 Aspek Manajemen Fokus Wawancara Responden : Media : Media : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Guru Ekonomi Waktu Wawancara : 24 Oktober 2011 Jam 09:15 Jalannya Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa pada masa kini maupun masa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian terdiri atas lebih dari satu siklus, tergantung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas, yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G1 15 148 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017 1 ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengkaji kemampuan mahasiswa biologi FKIP Unila dalam

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengkaji kemampuan mahasiswa biologi FKIP Unila dalam 39 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini mengkaji kemampuan mahasiswa biologi FKIP Unila dalam mengembangkan perangkat penilaian pada jenjang SMA selama melaksanakan Praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI Oleh: Nunu Faraningsih Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu Pendahuluan

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI. METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Yendina Saragih Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: saragihyendina@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PPL keguruan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Pembina Toli-Toli Pada Pokok Bahasan Fungsi Organ Pencernaan Manusia Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dan Edutainment Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Berikut penjelasan selengkapnya. 2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, matematika diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Pasundan 4 Bandung yang berlokasi di Jalan Kebon Jati No. 31. Dalam

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir, serta sistematika penulisan

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam kehidupan dewasa ini, membawa pengaruh yang sangat besar pula pada setiap bidang-bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Penilaian Kelas Digunakan Dalam Mata Pelajaran Fiqih di MTs N 02 Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. Penilaian menjalankan kelas proses merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di SMP. IPA merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Salah satu indikator kerusakan lingkungan tersebut didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Salah satu indikator kerusakan lingkungan tersebut didasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aspek lingkungan pada dekade ini terus menjadi perhatian utama, perhatian tersebut didasarkan pada kerusakan lingkungan yang semakin meningkat. Salah satu indikator

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) NASKAH PUBLIKASI RESTU NUGRAHENI A.220090147 PENDIDIKAN PANCASILA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan setiap individu adalah melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates Wonotunggal Batang 1. Perencanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU IPS SMP DI KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI

ANGKET PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU IPS SMP DI KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI 86 Lampran 1. Angket Uji Coba Instrumen ANGKET PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU IPS SMP DI KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI Nama Lengkap : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP KRISTEN ABDI WACANA PONTIANAK. Oleh Aminuyati, Sri Zulhartati, F.Y. Khosmas

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP KRISTEN ABDI WACANA PONTIANAK. Oleh Aminuyati, Sri Zulhartati, F.Y. Khosmas 131 PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP KRISTEN ABDI WACANA PONTIANAK Oleh Aminuyati, Sri Zulhartati, F.Y. Khosmas (IPS, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) Abstrak: Pelaksanaan model

Lebih terperinci

Kata Kunci :Pengembangan pembelajaran PKn

Kata Kunci :Pengembangan pembelajaran PKn Analisis terhadap pengembangan pembelajaran PKn materi norma-norma yang berlaku di masyarakat pada kelas VII di SMP Negeri 1, 3 dan 4 Sindue Kecamatan Sindue Yati 1 Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari sehingga materi menjadi

Lebih terperinci

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK Disajikan Pada Jurnal Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN); Bandung, Februari

Lebih terperinci

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian Tinjauan Pustaka akan didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru, teori supervisi kunjungan kelas, PTS melalui supervisi kunjungan kelas, kajian penelitian

Lebih terperinci

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY Eriawati Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia eiawati.az@gmail.com ABSTRACT Proses belajar-mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. 80 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Sudikin dalam Susiloningsih (2010) tujuan dari

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES SAWIRMAN Guru SD Negeri 004 Batusasak sawir.man@yahoo.com ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan diri melalui proses belajar. Tentu sangat logis bagi manusia memilih jalur

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan diri melalui proses belajar. Tentu sangat logis bagi manusia memilih jalur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat mendidik. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dikaruniai potensi untuk selalu menyempurnakan

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: DEDE SRI RAHAYU A

Diajukan Oleh: DEDE SRI RAHAYU A MUATAN MATERI KEADILAN SERTA PELAKSANAANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Analisis Isi Pada Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Terbitan Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi sangat penting bagi generasi penerus bangsa. Apalagi sekarang sudah masuk pada era

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Teori Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah. Konsep pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah ini berkembang dari

TINJAUAN PUSTAKA. A. Teori Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah. Konsep pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah ini berkembang dari II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah Konsep pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah ini berkembang dari pendidikan humanistik ke arah teori belajar kontruktivisme dan kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik yaitu memiliki kemampuan merancang program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 MAGELANG Disusun oleh Nama : Ana Nur Fauziyah NIM : 3201409004 Prodi : Pendidikan Geografi FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) pendidikan adalah : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembaharuan metode atau cara mengajar. Pembaharuan dalam metode atau cara

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembaharuan metode atau cara mengajar. Pembaharuan dalam metode atau cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang berpengaruh atau berperan dalam pencapaian tujuan pembelajaran adalah pembaharuan metode atau cara mengajar. Pembaharuan dalam metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak terlepas dari pembelajaran. Menurut Usman (2000:4), pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam bab

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Bentuk deskriptif adalah bentuk penelitian yan memusatkan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci