RENCANA KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA YOPMEOS DISTRIK WINDESI KABUPATEN TELUK WONDAMA PDPT TAHUN 2013
|
|
- Farida Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA YOPMEOS DISTRIK WINDESI KABUPATEN TELUK WONDAMA PDPT TAHUN Nama Bina : Bina Lingkungan / Infrastruktur : KMP WOWO : Perbaikan parit dan jalan rabat beton : Memperlancar aliran air melalui parit dan tersedianya jalan yang layak dan nyaman bagi warga pengguna jalan Kriteria Prioritas : - Masyarakat kesulitan/ terganggu aktivitasnya saat musim hujan dikarenakan kondisi jalan becek, rusak dan sering tergenang air saat hujan deras - Kondisi parit rusak sehingga air yang melalui parit sering tersumbat yang mengakibatkan air mengalir tidak melalui parit : Parit dan jalan rabat beton yang telah mengalami kerusakan : Parit dan jalan rabat beton yang ada di desa semua menjadi baik kembali Kondisi parit yang telah rusak Kondisi jalan rabat beton yang telah rusak
2 2. Nama Bina : Bina Lingkungan / Infrastruktur : KMP ACI YOP : Pembuatan jalan rabat beton ke shelter : Mempermudah warga pada saat evakuasi menuju tempat shelter Kriteria Prioritas : - Jalan evakuasi menuju ke tempat shelter kurang baik : Jalan evakuasi menuju ke shelter : Jalan rapat beton ke shelter dengan panjang 25 meter Kondisi jalan evakuasi menuju ke tempat shelter
3 3. Nama Bina : Bina Lingkungan / Infrastruktur : KMP WIRIMAS : Pembuatan jalan rabat beton ke shelter : Mempermudah warga pada saat evakuasi menuju tempat shelter Kriteria Prioritas : - Jalan evakuasi menuju ke tempat shelter kurang baik : Jalan evakuasi menuju ke shelter : Jalan rapat beton ke shelter dengan panjang 25 meter Kondisi jalan evakuasi menuju ke tempat shelter
4 4. Nama Bina : Bina Lingkungan / Infrastruktur : KMP MANANUREI : Pembuatan pos jaga : Tersedianya tempat bagi warga untuk menjaga dan memantau bencana alam maupun keamanan di desa Kriteria Prioritas : - Belum tersedianya sarana sebagai tempat warga berjaga-jaga dan memantau situasi bencana dan keamanan desa. : Warga desa : Adanya 1 unit pos jaga di desa Lokasi pembuatan pos jaga
5 5. Nama Bina : Bina Lingkungan / Infrastruktur : KMP MAMURAMBEROKI : Pembuatan pos jaga : Tersedianya tempat bagi warga untuk menjaga dan memantau bencana alam maupun keamanan di desa Kriteria Prioritas : - Belum tersedianya sarana sebagai tempat warga berjaga-jaga dan memantau situasi bencana dan keamanan desa : Warga desa : Adanya 1 unit pos jaga di desa Lokasi pembuatan pos jaga
6 6. Nama Bina : Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim : KMP ISENUREI : Pembuatan Shelter : menyediakan tempat penampungan sementara bagi pengungsi akibat bencana Kriteria Prioritas : - Belum tersedianya suatu tempat penampung bagi warga ketika terjadi bencana : Warga desa : dibangunnya 1 unit shelter penampungan pengungsi Lokasi yang akan didirikan 1 unit shelter
7 7. Nama Bina : Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim : KMP TAMBESIRI : Pembuatan Shelter : Menyediakan tempat penampungan sementara bagi pengungsi akibat bencana Kriteria Prioritas : - Belum tersedianya suatu tempat penampung bagi warga ketika terjadi bencana : Warga desa : dibangunnya 1 unit shelter penampungan pengungsi Lokasi yang akan didirikan 1 unit shelter
8 8. Nama Bina : Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim : KMP INDOMIOS : Pembuatan jalur dan rambu-rambu evakuasi : Memberikan petunjuk arah jalan ke tempat evakuasi Kriteria Prioritas : - Warga membutuhkan penunjuk arah munuju ke tempat shelter ketika terjadi bencana : Jalan-jalan yang akan dilalui warga menuju ke tempat shelter : Pembuatan jalur evakuasi dan rambu-rambu 25 meter Salah satu jalan yang akan di buat jalur evakuasi dan dipasang rambu-rambu evakuasi
9 9. Nama Bina : Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim : KMP SIPIRI : Pembuatan rambu-rambu pelayaran : Memberikan petujuk arah jalan bagi angkutan transportasi laut Kriteria Prioritas : - Belum adanya rambu-rambu dilaut sehingga angkutan laut sering di pandu oleh seseorang pada waktu akan tiba di desa - Banyaknya reb-reb / karang-karang yang panjang menuju ke laut : angkutan laut : Adanya rambu-rambu pelayaran sepanjang alur lalu lintas kapal, long boat, perahu, dll Salah satu tempat yang banyak rebreb pelayaran Salah satu tempat yang akan di pasang rambu-rambu pelayaran
10 10. Nama Bina : Bina Sumberdaya : KMP PUTRA SORITI : Pembuatan papan informasi : Tersedianya tempat untuk memberikan informasi kepada warga Kriteria Prioritas : - Belum adanya sarana yang dapat memberikan berbagai informasi - Warga belum memahami pentingnya informasi terutama mengenai bencana : warga desa dapat membaca dan mengetahui informasi-informasi terutama mengenai bencana : adanya 1 paket papan informasi Lokasi yang akan ditempatkan papan informasi
DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA SOMBOKORO
DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA SOMBOKORO 0-06 KABUPATEN TELUK WONDAMA 0 RPDP Sombokoro 0-06 Tabel. Program kegiatan perencanaan pembangunan Sombokoro 0-06 No Program Kegiatan Tujuan
Lebih terperinciDOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA YOPMEOS
DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA YOPMEOS 2012-2016 KABUPATEN TELUK WONDAMA 2012 RPDP Yopmeos 2012-2016 1 Tabel 12. Program kegiatan perencanaan pembangunan Yopmeos 2012-2016 No Program
Lebih terperinciKEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA SEMUDUN KEC. SUNGAI KUNYIT KAB. PONTIANAK
KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA SEMUDUN KEC. SUNGAI KUNYIT KAB. PONTIANAK 1. KMP CINTA RASUL : Normalisasi Drainase Tujuan : - Memperlancar aliran air yang tersumbat - Menanggulangi banjir
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) BINTANG NELAYAN PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH TAHUN 2014
RENCANA KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) BINTANG NELAYAN PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH TAHUN 2014 DESA SILO BARU KECAMATAN SILAU LAUT 2014 KEPENGURUSAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR
Lebih terperinciPanjang 80 meter Lebar 180 cm Tinggi 15 cm
2 Kecamatan/ Lea-Lea/- 3 Nama KMP Mardadi Jaya Pembuatan Jalan Setapak ( Jalur Evakuasi ) Panjang 80 meter Lebar 180 cm Tinggi 1 cm 6 Lokasi Kegiatan - 7 Jumlah BLM yang diperlukan Rp. 20.000.000,- 8 Alokasi
Lebih terperinciRENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) PDPT 2013 DESA MATTIRO TASI, KECAMATAN MATTIRO SOMPE KABUPATEN PINRANG
RENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) PDPT 2013 DESA MATTIRO TASI, KECAMATAN MATTIRO SOMPE KABUPATEN PINRANG Nama Bina : Siaga Bencana dan Perubahan Iklim Desa : Mattito Tasi Nama Kelompok : Sipamaju Jenis Kegiatan
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) TAHAP KE-2 KELURAHAN KALIALIA TAHUN 2014
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) RENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) TAHAP KE-2 TAHUN 2014 No Jenis Kegiatan Volume Target/ Lokasi Nama KMP Sumber Dana Pemanfaatan Dana BLM per KMP Rencana Biaya/
Lebih terperinciUSULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA KEMBANG
USULAN KEGIATAN KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) DESA KEMBANG Nama Bina : Siaga Bencana dan Perubahan Iklim Desa : Kembang Nama Kelompok : KMP GUPIT INDAH Jenis Kegiatan : Pembangunan Rabat Jalan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA
RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN TANDON AIR TIRTA ALAM Provinsi : Jawa Timur No. RAB : 01.1 Kabupaten : Malang Program : PDPT Kecamatan : Sumbermanjing Wetan Jenis Kegiatan Pembuatan Tandon Air Desa :
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH KELURAHAN LANGNGA, KECAMATAN MATTIRO SOMPE KABUPATEN PINRANG
P PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH KELURAHAN LANGNGA, KECAMATAN MATTIRO SOMPE KABUPATEN PINRANG 2013 Nama Bina : Bina Usaha Nama Kelompok : ABADI Jenis Kegiatan : Pembuatan usaha keterampilan
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu 1. Penelitian ini menghasilkan peta rencana jalur evakuasi yang paling
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kawasan Pantai Utara Surabaya merupakan wilayah pesisir yang memiliki karakteristik topografi rendah sehingga berpotensi terhadap bencana banjir rob. Banjir rob ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan
BAB V PENUTUP Pemerintah Kolonial Hindia Belanda banyak membangun fasilitas pertahanan di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan fasilitas pertahanan di Cilacap dilakukan
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI DEMAK NOMOR 523 / 39 / 2013 TENTANG
BUPATI DEMAK KEPUTUSAN BUPATI DEMAK NOMOR 523 / 39 / 2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNIS KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) PADA SATUAN TUGAS DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN DEMAK
Lebih terperinciL/O/G/O.
L/O/G/O www.themegallery.com Latar Belakang Sebagai Ibukota Negara, Provinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan kebencanaan yang komplek. Terumata masalah banjir mengingat kota Jakarta dilalui oleh 13 sungai
Lebih terperinciPENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado
PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado Windy J. Mononimbar Program Studi Arsitektur dan Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciMEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI
MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI TSUNAMI ADALAH... Ÿ Serangkaian gelombang laut yang sangat besar, akibat dari gempa bumi yang sangat kuat bersumber di laut. Ÿ Gempa bumi membuat perubahan mendadak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pusat pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan yang menyandang status sebagai Pusat Pemerintahan, pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang menuntut kota
Lebih terperinciLAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013
LAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 (PERIODE 05 S.D 07 PEBRUARI 2013) PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) TAHUN 2013
RENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) TAHUN 2013 Nama KMP : BHINEKA : Pembangunan Saluran Darainase Jumlah BLM : Rp. 56.618.000,- SATKER
Lebih terperinciDAFTAR REALISASI PEMANTAUAN DEBIT AIR DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Koordinat Titik KAWASAN YANG TERENDAM JENIS NO TANGGAL LOKASI Bujur Timur Lintang Selatan JUMLAH KAWASAN KETINGGIAN KET BENCANA PEMUKIMAN ' " ' " KK/JIWA PERKEBUNAN DEBIT AIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA MCK
RENCANA ANGGARAN BIAYA MCK Provinsi : Jawa Timur No. RAB : 05.1 Kabupaten : Malang Program : PDPT Kecamatan : Sumbermanjing Wetan Jenis Kegiatan : MCK Desa : Sidoasri Volume/Ukuran : 4mx2mx4m Volume HARGA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SIG UNTUK MENENTUKAN RUTE EVAKUASI BENCANA BANJIR (Studi Kasus: Kec. Semarang Barat, Kota Semarang) TUGAS AKHIR
PENGEMBANGAN MODEL SIG UNTUK MENENTUKAN RUTE EVAKUASI BENCANA BANJIR (Studi Kasus: Kec. Semarang Barat, Kota Semarang) TUGAS AKHIR Oleh: ARGO MULYANTO L2D 004 299 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
232 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah data dan hasil analisis penelitian diperoleh kemudian di dukung oleh litelature penelitian yang relevan, maka tiba saatnya menberikan penafsiran dan pemaknaan
Lebih terperinciNo. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman.
No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13,TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi yang beragam, dari daratan sampai pegunungan serta lautan. Keragaman ini dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada sarana
Lebih terperinciBAB VI BAB KESIMPULAN VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
203 BAB VI BAB KESIMPULAN VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAN REKOMENDASI Dalam bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan yang didapat dari hasil pembahasan sebelumnya, yang selanjutnya diberikan rekomendasi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini merupakan hasil temuan dan hasil analisa terhadap kawasan Kampung Sindurejan yang berada di bantaran sungai
Lebih terperinciDOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT)
DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) 20122016 PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) DESA SIRNOBOYO, KECAMATAN PACITAN KABUPATEN PACITAN 2013 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Jumlah Bencana Terkait Iklim di Seluruh Dunia (ISDR, 2011)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air di bumi ini sebagian besar terdapat di laut dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), air juga hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
Lebih terperinciRENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA MUARA KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TANGERANG DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN DAN PULAU-PULAU KECIL (KP3K) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) KECAMATAN TELUK NAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu sumberdaya alam yang sangat berharga bagimanusia dan semua makhluk hidup. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah Indonesia selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah Indonesia selalu dikaitkan dengan aktifitas pembabatan hutan (illegal logging) di kawasan hulu dari sistem daerah aliran
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 09 Organisasi / SKPD :.05.0. -BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Halaman dari.05. KETENTRAMAN, KETERTIBAN
Lebih terperinciPROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) TAHUN 2013 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) BARONANG
PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT) TAHUN 2013 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR (KMP) BARONANG No PARAMETER URAIAN 1 Kabupaten/Kota Sikka 2 Kecamatan/Desa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA 5.1. KESIMPULAN Kawasan Strategis Pantai Utara yang merupakan Kawasan Strategis Provinsi DKI Jakarta sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau, baik pulau besar maupun kecil, yang mengandung informasi-informasi geospasial untuk digali dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara
Lebih terperinciTindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan
Tindakan Persiapan Menghadapi Badai Topan Sebelum badai melanda Pastikan arah dan waktu tiba badai melalui siaran radio atai TV. Periksa saluran pembuangan air di rumah atau disekitarnya dan bersihkan
Lebih terperinciRANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM
111 VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan langkah terakhir setelah dilakukan beberapa langkah analisis, seperti analisis internal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 Undang-undang Nomor 15
Lebih terperinciPEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA
PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) - i - DAFTAR
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN DAN BELANJA (RAB) PENGELOLAAN SAMBAL (SARANA AIR MINUM BERASAL DARI AIR LAUT) DESA BANDENGAN
RENCANA ANGGARAN DAN BELANJA (RAB) PENGELOLAAN SAMBAL (SARANA AIR MINUM BERASAL DARI AIR LAUT) DESA BANDENGAN NO NAMA BARANG 1 GALON 100 Buah 27.000 2.700.000 2 FILTER 10 MIKRON 4 Buah 850.000 3.400.000
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
202 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kesiapsiagaan masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Hasil identifikasi kerentanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam,
Lebih terperinciNo Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PENANGGULANGAN BENCANA PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : PM. 81 Tahun 2011 Tanggal : 25 Agustus 2011 1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN DAERAH PROVINSI No 1. Angkutan Jalan a. Jaringan Angkutan Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, jembatan mempunyai fungsi untuk menghubungkan dua wilayah atau daerah. Seperti halnya jalan, jembatan mempunyai peranan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini pemerintah DKI Jakarta mencoba mengeluarkan salah satu solusi yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Petumbuhan ekonomi di Jakarta menuntut tersedianya sarana transportasi yang dapat memberikan ketepatan waktu dalam beraktifitas. Namun, yang terjadi di Jakarta ini
Lebih terperinciTENTANG. infrastruktur/lingkungan, kesiapsiagaan bencana dan. Kabupaten Kaur. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR DINAS KELAIJTAN DAN PERIKANAN JL. WR. SOEPRATMAN PADANG KEMPAS, BINTUHAN, KAUR-BENGKULU Telp/Fax. (0739) 6 I 009 Email :dkp_kaurbengkulu @yahoo.co.id BII{TUHAI\ KEPUTUSAN KUASA
Lebih terperinciRENCANA KERJA KELOMPOK KMP SIRNOBYO BERSERI DESA SIRNOBOYO KABUPATEN PACITAN
RENCANA KERJA KELOMPOK KMP SIRNOBYO BERSERI DESA SIRNOBOYO KABUPATEN PACITAN Nama Bina : Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim Desa : Sirnoboyo Nama Kelompok : KMP SIRNOBOYO BERSERI Jenis Kegiatan : Pembangunan
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA
RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN POS PANTAU KONSERVASI MANGROVE Propinsi : Jawa Timur No. RAB: 05.1 Kabupaten: Malang Program: PDPT Kecamatan: Sumbermanjing Wetan Jenis kegiatan : Pos pantau Desa : Sitiarjo
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinci5.1.1 Bencana Lainnya A. Bencana Angin Puting Beliung Berdasarkan data yang diperoleh terdapat kejadian bencana yang diakibatkan oleh bencana angin
81 82 5.1.1 Bencana Lainnya A. Bencana Angin Puting Beliung Berdasarkan data yang diperoleh terdapat kejadian bencana yang diakibatkan oleh bencana angin topan juga termasuk angin putting beliung. Angin
Lebih terperinciMASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA
MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA Pengertian Lalu Lintas Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan, sedangkan angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;
Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kawasan pesisir merupakan prioritas utama sebagai pusat pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan pesisir merupakan prioritas utama sebagai pusat pengembangan kegiatan industri, pariwisata, agribisnis, agroindustri, permukiman, transportasi, dan pelabuhan.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 Undang-undang Nomor 15
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi memiliki peran penting dalam sistem transportasi setiap kota karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas berjalan kaki merupakan suatu bagian integral dari aktivitas lainnya. Bagi masyarakat di daerah tropis, berjalan kaki mungkin kurang nyaman karena masalah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN
KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.1.1 Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan Pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan
Lebih terperinciVII. STRATEGI PENGELOLAAN WISATA BOTUBARANI
Photo by : Mahardika Rizqi HIMAWAN BPSPL Makassar VII. STRATEGI PENGELOLAAN WISATA BOTUBARANI Pembentukan kelompok sadar wisata dilakukan melalui pemerintah desa dan kabupaten, yang diharapkan dapat menjadi
Lebih terperinciPERATURAN KESYAHBANDARAN DI PELABUHAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP DIREKTORAT PELABUHAN PERIKANAN PERATURAN KESYAHBANDARAN DI PELABUHAN PERIKANAN SYAHBANDAR DI PELABUHAN PERIKANAN Memiliki kompetensi
Lebih terperinciPemberdayaan Masyarakat
1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan komponen sosial masyarakat, usaha dan ekonomi, serta lingkungan sebagai pendekatan pembangunan permukiman yang berkelanjutan KATA PENGANTAR
Lebih terperinciAngkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan
1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 40 Tahun 2013 TANGGAL : 4 Nopember 2013 I. Target Standar Minimal Bidang Perhubungan Daerah Banyuwangi Standar Minimal Batas NO. Jenis Dasar Waktu Keterangan
Lebih terperinci12/12/2013 L/O/G/O.
L/O/G/O www.themegallery.com 1 2 3 1 2 1. SEBAGIAN BESAR KAWASAN UTARA BERUPA DATARAN RENDAH di bawah muka laut pasang 2. 13 SUNGAI DARI BODETABEK MENGALIR KE JAKARTA Bermuara di Teluk Jakarta 3. PENURUNAN
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah suatu sistem yang dibuat untuk membantu pergerakan manusia maupun barang dalam berpindah tempat baik dalam jarak dekat maupun jauh. Transportasi
Lebih terperinciPEBRUARI 2016 PENGIRIMAN AIR BERSIH,
PEBRUARI 2016 PENGIRIMAN AIR BERSIH, Langkah Kesiapsiagaan Erupsi Gunung Bromo Berita Utama PENGIRIMAN AIR BERSIH, Langkah Kesiapsiagaan Erupsi Gunung Bromo Hingga saat ini Status Gunung Bromo masih dinyatakan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di antara
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, dan di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, kondisi
Lebih terperinciRENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH 2013
RENCANA KERJA KELOMPOK (RKK) PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH 2013 DESA WONOREJO, KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL 2013 KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirabbil alamiin, segala puji kita panjatkan kepada
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L
No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Drainase merupakan sarana dan prasarana untuk mengalirkan air hujan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah kondisi dari keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern saat ini, aktivitas manusia semakin bertambah dan berkembang. Berkembangnya aktivitas manusia, maka berkembang pula sarana dan prasarana untuk
Lebih terperinciAIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan
AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan DIPRESENTASIKAN OLEH : 1. MAGDALENA ERMIYANTI SINAGA (10600125) 2. MARSAHALA R SITUMORANG (10600248) 3. SANTI LESTARI HASIBUAN (10600145) 4. SUSI MARIA TAMPUBOLON
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 Undang-undang Nomor 15
Lebih terperinciNO. RESPONDEN : IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Pendidikan terakhir : 3. Umur : A. PENGETAHUAN
85 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KAWASAN RAWAN BANJIR DI DESA PENGIDAM KECAMATAN BANDAR PUSAKA KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 NO. RESPONDEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 12. Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK UTARA 1 07 KODE 1. URUSAN/BIDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana. Hal ini terungkap mengingat bahwa negara indonesia adalah salah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara kesatuan republik indonesia bertanggung jawab melindungi segenap bangsa indonesia dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan
Lebih terperinciKELURAHAN SELINDUNG BARU
Tabel II.21 Ruang Terbuka Hijau Kelurahan Selindung Baru N0. JENIS RTH LOKASI LUAS (M 2 ) 1. Pekarangan SMP 7 RT.01 10.000,0 2. Pekarangan Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan RT.01 4.771,0 3. Kuburan
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA PENELITIAN KE PENGELOLA OBJEK WISATA KELAPA RAPET DESA BATU MENYAN KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN
Lampiran 1 74 PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN KE PENGELOLA OBJEK WISATA KELAPA RAPET DESA BATU MENYAN KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN Petunjuk : Mohon dijawab pertanyaan dibawah ini dengan keadaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
186 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdaasarkan hasil analisis dari tingkat risiko bencana dapat disimpulkan bahaya faktor utama dalam menentukan risiko bahaya gempa bumi di kota bengkulu
Lebih terperinciJalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata
Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata Kecamatan Kembang Tanjong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pidie yang mendapatkan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan
Lebih terperinci2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an
No.539, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Kepemilikan Modal Badan Usaha. Pencabutan Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 24 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciAKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR
AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR Cetakan ke-1, 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang IAARD Press, 2012 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M Purwodadi, 15 Juli 2014 Purwodadi, Juli 2014 APBD PENETAPAN : Rp. 55.831.155.000,00 VISI DINAS BINA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 Provinsi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 Provinsi yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan perekonomian yang beragam, dan proses
Lebih terperinci1. Memahami pengertian dan ruang lingkup hunian / shelter
KODE UNIT : O.842340.044.01 JUDUL UNIT : MenyediakanPelayananHunian (Shelter) DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini menjelaskan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dipersyaratkan untuk Petugas Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Banjir bukan masalah yang ringan. 2008). Sedikitnya ada lima faktor penting penyebab banjir di Indonesia yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banjir merupakan suatu masalah yang sampai saat masih perlu adanya penanganan khusus dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Banjir bukan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2011-2030 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciDesa Tlogolele tak Lagi Terisolir Ambrolnya Dam Kali Apu oleh hantaman banjir lahar hujan pasca erupsi Merapi 2010, menyebabkan Desa
Lampiran 7 Seri Tlogolele Dam Kali Apu, simbol persahabatan manusia dengan Gunung Merapi Posted on September 20, 2013 http://suprihati.wordpress.com/2013/09/20/dam-kali-apu-simbol-persahabatandengan-gunung-merapi/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bendungan adalah sebuah struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air sungai sehingga terbentuk tampungan air yang disebut waduk. Bendungan pada umumnya
Lebih terperinciBab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan
Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan Dalam memahami karakter sebuah wilayah, pemahaman akan potensi dan masalah yang ada merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan aktivitas masyarakat suatu daerah dalam memenuhi
Lebih terperinciFINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut
FINAL KNKT-08-11-05-03 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Laporan Investigasi Kecelakaan Laut Terbaliknya Perahu Motor Koli-Koli Perairan Teluk Kupang NTT 09 Nopember 2008 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
Lebih terperinci