Fiqih Zakat Konsep Dasar Dr. Rizal Yaya, M.Sc. Ak. CA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fiqih Zakat Konsep Dasar Dr. Rizal Yaya, M.Sc. Ak. CA."

Transkripsi

1 Fiqih Zakat Konsep Dasar Dr. Rizal Yaya, M.Sc. Ak. CA. Disampaikan pada Brevet Akuntansi Zakat PPA FE UMY Kampus Terpadu FE UMY Yogyakarta, 29 April 2016

2 Definisi Zakat Dari segi fikih, zakat berarti: Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak (Qardhawi, 2011: 36) Zakat sering disebut dalam Qur an dengan istilah sedekah dan dimaknai dengan sedekah yang wajib.

3 Definisi Zakat Dari segi bahasa zakat dengan kata dasar zaka berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Wahidi, ulama tabiin: pilihan arti yang terkuat adalah bertambah dan tumbuh. Nawawi: Zakat yang dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekekayaan itu dari kebinasaan Ibnu Taimiah: Jiwa orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bersih pula: bersih dan bertambah maknanya.

4 Dalil naqli dan hukum Zakat Qur an Surat At Taubah (9):103 Pungutlah sedekah (zakat) dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan mereka dengannya, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya do a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka Zakat hukumnya wajib jika memenuhi syarat zakat, merupakan rukun Islam ketiga Hadis riwayat Ibnu Umar Apakah itu Islam? Nabi menjawab: Islam adalah mengikrarkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah RasulNya, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuassa pada bulan Ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu melaksanakannya. Perintah zakat disebut sebanyak 28 kali dalam Alquran bersamaan dengan perintah shalat (Qhardawi, 2011: 39).

5 Sasaran Zakat Qur an Surat At Taubah: 60 Sesungguhnya sedekah (zakat-zakat) itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu allaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

6 Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin Sebagian ulama menganggap bahwa fakir dan miskin adalah sama, tapi jumhur ulama mengatakan Fakir dan Miskin adalah dua golongan tapi satu macam Ada ulama yang membedakan berdasarkan perilaku meminta-minta dan ada yang berdasarkan tingkat kekurangannya dalam hal harta. Tabari, ahli Tafsir: Fakir adalah orang yang dalam kebutuhan, tapi dapat menjaga diri tidak meminta-minta. Miskin yaitu orang yang dalam kebutuhan tapi suka meminta-minta.

7 Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin Mazhab syafii dan Hanbali: Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi keperluannya (sandang, pangan, tempat tinggal dan kebutuhan pokok lain, baik untuk sendiri maupun untuk mereka yang menjadi tanggungannya) Definisi lain, Samsudin Ramli (dalam Qardawi, 2011): Fakir memiliki harta kurang dari separuh kebutuhannya

8 Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin Mazhab syafii dan Hanbali: Miskin adalah orang yang mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi tanggungannya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi. Definisi lain, Samsudin Ramli (dalam Qardawi, 2011): Orang Miskin dapat memenuhi separuh kebutuhan hidup atau lebih.

9 Sasaran Zakat: Amil Amil adalah mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan zakat, mulai dari para pengumpul sampai bendahara dan penjaga dan juga mulai dari pencatat, penghitung yang keluar, hingga yang membagikannya ke mustahiq. Zakat dalam Islam bukan yang diberikan kepada seseorang, tapi merupakan tugas negara. Syarat-syarat amil zakat Muslim Mukallaf (dewasa yang sehat akal dan fikirannya) Jujur Memahami hukum-hukum zakat Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas

10 Sasaran Zakat - Muallaf dan Riqab Muallaf Imam Syafi I berpendapat, golongan muallaf adalah orang yang baru memeluk Islam Budak (Riqab) Qardhawi (2011) perbudakan sekarang sudah hilang, tapi potensi peperangan yang menyebabkan adanya tawanan Muslim masih memungkinkan terjadi sehingga suatu waktu bagian mustahik ini bisa dikeluarkan.

11 Sasaran Zakat - Gharimin Orang yang Berutang (Gharimin) Menurut Mazhab Abu Hanifah: gharim adalah orang yang mempunyai utang dan dia tidak memiliki bagian yang lebih dari utangnya Syarat gharimin: 1. Hendaknya ia mempunyai kebutuhan untuk memiliki harta yang dapat membayar utangnya. (Jika kaya tidak berhak menerima zakat) 2. Penggunaan utang untuk melaksanakan ketaatan atau mengerjakan urusan yang diperbolehkan misal nafkah, beli pakaian, kesehatan, pendidikan, rumah dan perabot dlsb. (jika utang untuk kemaksiatan maka tidak berhak menerima zakat) 3. Diprioritaskan gharimin yang utangnya jatuh tempo segera

12 Sasaran Zakat - Gharimin Orang yang Berutang (Gharimin) Menurut Mazhab Abu Hanifah: gharim adalah orang yang mempunyai utang dan dia tidak memiliki bagian yang lebih dari utangnya Syarat gharimin: 1. Hendaknya ia mempunyai kebutuhan untuk memiliki harta yang dapat membayar utangnya. (Jika kaya tidak berhak menerima zakat) 2. Penggunaan utang untuk melaksanakan ketaatan atau mengerjakan urusan yang diperbolehkan misal nafkah, beli pakaian, kesehatan, pendidikan, rumah dan perabot dlsb. (jika utang untuk kemaksiatan maka tidak berhak menerima zakat) 3. Diprioritaskan gharimin yang utangnya jatuh tempo segera

13 Sasaran Zakat - Fisabilillah Makna sabilillah: 1. Menurut bahasa, adalah setiap amal perbuatan ikhlas yang dipergunakan untuk bertakarrub kepada Allah SWT meliputi segala amal perbuatan shaleh baik yang bersifat pribadi maupun kemasyarakatan 2. Jihad peperangan Qardhawi (2011; 642): Sabilillah saat ini adalah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menghidupkan kembali ajaran Islam yang benar sesuai hukum Islam, baik akidah, pemahaman, syiar, syariah, akhlak maupun tradisinya sehingga dapat mengembalikan kepemimpinan Islam, menguatkan umat Islam dan peradaban Islam.

14 Sasaran Zakat Ibnu Sabil Menurut Jumhur ulama, ibnu sabil adalah kiasan untuk musafir yaitu orang yang melintas dari suatu daerah ke daerah lain. Imam syafi i: Ibnu sabil adalah orang yang terputus bekalnya dan juga termasuk orang yang bermaksud melakukan perjalanan yang tidak mempunyai bekal. Syarat ibnu sabil (Qardhawi, 2011: 565): 1. Dalam keadaan membutuhkan pada sesuatu yang dapat menyampaikan ke negerinya. 2. Perjalanannya adalah bukan untuk maksiat.

15 Siapa yang wajib zakat? Secara umum yang wajib membayar zakat adalah orang-orang yang kaya Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: Rasulullah SAW bersabda kepada Mu adz bin Jabal ketika beliau mengutusnya ke Yaman Maka beritahulah mereka bahwa Allah SWT telah mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan dikembalikan kepada para fakir mereka. Secara khusus yang wajib membayar adalah yang kekayaannya telah memenuhi nisab dan haul yang telah ditentukan

16 Syarat-syarat kekayaan wajib zakat 1. Milik penuh: kekayaan tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaannya (Al-Bahr) Ada hubungan yang berdasarkan hukum antara seseorang dengan sesuatu benda yang membuatnya secara mutlak dapat menggunakannya dan menghalangi orang lain menggunakannya. 2. Berkembang Kekayaan itu dikembangkan dengan sengaja atau mempunyai potensi untuk berkembang menghasilkan keuntungan/pendapatan Berlaku pada zakat pendapatan

17 Syarat-syarat kekayaan wajib zakat 3. Cukup senisab: Sejumlah tertentu kekayaan yang menjadi dasar dikenakan wajib zakat. Nisab mengandung hikmah parameter kebutuhan minimal rumah tanggga selama setahun. 4. Bebas dari Utang Kekayaan yang hendak dikenakan zakat dikurangi dulu dari utang yang dimiliki yang akan jatuh tempo segera (Qardhawi, 2011: 160) 5. Berlalu setahun Hanya berlaku untuk zakat modal berupa ternak, uang dan harta benda dagang. Tidak berlaku untuk zakat pendapatan seperti hasil pertanian, buah-buahan, madu, logam mulia, harta karun

18 Contoh harta yang tidak tunduk pada zakat 1. Harta yang penggunaannya bukan untuk perdagangan tapi untuk kebutuhan pokok manusia seperti rumah, hewan tunggangan, perabot rumah dls. 2. Aset tetap (Al-ushul ats tsabitah) yang dimiliki untuk membantu dan melayani pedagang, rumah-rumah industri dan yang semisalnya seperti tanah-bangunan, peralatan dan lainnya yang disebut sebagai harta qiniyah (bukan untuk perdagangan tetapi untuk pelayanan dan dioperasikan) 3. Hutang yang berada pada orang lain yang tidak bisa diharapkan pelunasannya. Hutang ini dibayar zakatnya ketika dikembalikan dan memenuhi satu haul. 4. Harta yang tertaan atau tergadaikan pada bank atau pada orang lain. Harta ini dizakati setelah lepas dari pihak tersebut dan memenuhi satu haul.

19 Contoh harta yang tidak tunduk pada zakat 5. Harta yang dikhususkan untuk kepentingan sosial dan kebaikan seperti harta organisasi sosial, harta wakaf, harta pengungsi, harta anak, harta lansia dan harta milik umum. 6. Harta yang dihabiskan oleh hutang atau harta yang sisanya setelah dipotong hutang tidak mencukupsi satu nisab. 7. Harta yang ditabung untuk keperluan jihad di jalan Allah baik berupa uang tunai maupun berupa barang. Begitu juga harta milik lembaga-lembaga perjuangan. 8. Hadiah dan kenang-kenangan yang tidak untuk diperdagangkan atau disewakan untuk memperoleh pemasukan.

20 Contoh harta yang tidak tunduk pada zakat 9. Mahar wanita yang diakhirkan yang belum diterima, mahar tersebut dihitung zakatnya ketika diterima dan memenuhi haul menurut pendapat mayoritas ulama. 10. Perhiasan yang dipakai dalam batas biasa dan wajar, jika lebih dari batas kewajaran maka selebihnya tunduk pada zakat. 11. Harta haram dan buruk menurut mayoritas ulama, karena Allah SWT itu baik dan tidak menerima sesuatu kecuali dari yang baik. Kita wajib membebaskan diri dari harta tersebut dengan membelanjakan dalam kebaikan umum.

21 Macam-macam zakat 1. Zakat Emas dan Perak (Zakat naqdain) Landasan syar i, QS At Taubah:34-35 Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allâh, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dahi, lambung dan punggung mereka dibakar dengannya, (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. (QS. at-taubah/9:34-35)

22 Macam-macam zakat 2. Zakat Barang Perdagangan (Arudz Al-Tijarah) 3. Zakat Barang Tambang dan Hasil Laut (Rikaz) Misal: emas, perak, timah, besi, intan, batu permata, akik, batu bara, minyak bumi, ter, belerang, mutiara dll Landasan syar i, QS Al Baqarah: 267 Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dad padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya lagi Mahaterpuji. (QS. Al-Baqarah: 267

23 Macam-macam zakat 4. Zakat Hasil pertanian QS Al An Am 141: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) 5. Zakat Binatang ternak HR Bukhari, dari Anas: Dan pada kambing yang digembalakan, bila ada 40 ekor, zakatnya seekor kambing HR Ahmad, Nasa i dan Abu Daud: Setiap unta yang digembalakan zakatnya setiap 40 ekor adalah seekor anak unta betina yang menyusui.

24 Macam-macam zakat 6.Zakat investasi pabrik, gedung dll 7. Zakat investasi pada surat-surat berharga 8. Zakat profesi

25 Langkah-langkah Penghitungan Zakat a) Menetapkan tanggal waktu tiba pembayaran zakat, yaitu tanggal wajib pembayaran dan penghitungan zakat sesuai dengan kondisi harta dan muzaki, kecuali zakat hasil pertanian, barang tambang dan rikaz yang dibayar zakatnya pada waktu panen atau pada waktu mendapatkannya. Menetapkan permulaan haul yang pertama kali dimulai pada waktu harta mencapai satu nisab. Pada sebagian kondisi diperbolehkan menghitung zakat sebelum selesainya tahun jika kondisi mengharuskan hal itu. b) Menetapkan dan mengkalkulasi semua harta yang dimiliki oleh muzaki pada akhir haul dan menjelaskan harta-harta yang masuk dalam harta zakat. Kalkulasi ini berdasarkan harga pasar, harga bagus yang diharapkan atau harga sebenarnya (harga riil). c) Menetapkan dan mengkalkulasi tanggungan, tuntutan dan kewajiban pembayaran jangka pendek yang harus dipotong dari harta wajib zakat tersebut sesuai dengan hukum dan dasar fiqh zakat.

26 Langkah-langkah Penghitungan Zakat d) Menetapkan wi a zakat (tempat zakat) dengan cara mengurangkan tanggungan, tuntutan dan kewajiban jangka pendek dari harta zakat. Penghitungan tempat zakat tersebut dengan rumus: Tempat zakat = harta wajib zakat tanggungan/tuntutan pembayaran jangka pendek. e) Menetapkan nisab zakat yang berbeda-beda sesuai dengan jenis harta atau jenis aktivitas sebagaimana berikut: Nisab harta tunai, barang perdagangan, harta mustaghalat (harta tetap yang dimiliki untuk diambil manfaat/pendapatannya), gaji, dan profesi adalah senilai 85 gram emas 21 karat. Nisab hasil pertanian adalah senilai 5 watsaq (sepadan 653 kg) Nisab binatang ternak: mempunyai skema tersendiri.

27 Langkah-langkah Penghitungan Zakat f) Membandingkan tempat zakat sebagaimana pada langkah (d) dengan nisab zakat pada poin (e) untuk mengetahui apakah harta tersebut wajib dizakati atau tidak. Jika tempat zakat tersebut mencapai nisab maka wajib zakat. g) Menetapkan kadar yang diambil dari tempat zakat atau dalam bahasa akuntansi disebut prosentase atau harga zakat, sebagai berikut: 2,5% pada zakat emas dan perak, barang perdagangan, industri, pendapatan hasil kerja, harta mustafad (harta yang diterima/dimiliki seseorang setelah sebelumnya tidak dimiliki) zakat mustaghalat (barang yang dipergunakan untuk dikembangkan dan diambil penghasilannya), zakat profesi dan pekerjaan. 5% bagi hasil pertaninan yang diairi dengan alat dengan biaya 10% bagi hasil pertanian yang dialiri dengan sumber tanpa biaya 20% bagi harta rikaz

28 Langkah-langkah Penghitungan Zakat H. Menghitung jumlah zakat dengan cara mengalikan tempat zakat dengan prosentase/harga zakat. (Dengan demikian akuntan telah sampai kepada penetapan nilai zakat yang harus dikeluarkan). I. Pembebanan jumlah zakat yang harus dikeluarkan, sebagai berikut: Pada proyek/harta pribadi: ditanggung oleh pemilik atau pribadi Pada syirkah ashkhasy: jumlah zakat dibagi atas para serikat sesuai dengan nisbah modal harta mereka sebagaimana dalam akad syirkah Pada syirkah amwal/perusahaan bersaham: jumlah zakat dibagi atas jumlah saham untuk mengetahui bagian zakat masing-masing saham dan kemudian untuk mengetahui bagian zakat tiap penanam saham sesuai dengan jumlah saham yang dia miliki.

29 Perangkat-perangkat Penghitungan Zakat Pada waktu menghitung zakat, akuntan zakat memerlukan perangkatperangkat berikut: 1. Neraca keuangan umum yang dipersiapkan pada tanggal perhitungan zakat (posisi keuangan). 2. Perhitungan-perhitungan akhir untuk tahun yang dihitung zakatnya 3. Penjelasan-penjelasan sekitar posisi keuangan dan penghitunganpenghitungan akhir seperti: Harga pasar bagi harta yang wajib dizakati Piutang yang bisa diharapkan pelunasannya dan yang tidak Surat-surat berharga yang bisa diharapkan cairnya dan yang tidak Pendapatan dari harta tetap yang digunakan untuk mendapatkan penghasilan (almustaghalat) Harta dan pendapatan haram dan buruk yang harus disingkirkan dari zakat Cicilan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun tersebut dan digabungkan dengan tanggungan dan kewajiban pembayaran tunai

30 Perangkat-perangkat Penghitungan Zakat 4. Harga emas pada waktu datang masa perhitungan zakat untuk mengetahui nisab 5. Semua harta milik muzakki, untuk dimungkinkan penggabungan harta yang sejenis begitu juga harta yang diperoleh selama haul yang digabungkan kepada tempat zakat. 6. Fatwa-fatwa kontemporer tentang zakat yang muncul dari lembaga-lembaga keagamaan dan fiqh Islam 7. Petunjuk penghitungan zakat

31 Zakat Aktivitas Wiraswasta Prinsip perhitungan Tidak wajib zakat atas alat dan sarana untuk melakukan aktivitas kerja, karena ia merupakan barang yang dimiliki bukan untuk dijual yang dibebaskan dari zakat. Harta zakat terepresentasikan dalam pendapatan yang didapat dari melakukan pekerjaan selama satu haul. Pendapatan tersebut dikurangi biaya operasional kerja, kebutuhan hidup yang asasi, hutang yang harus dilunasi jika ada dan harga barang-barang yang dibeli, sisanya itulah yang menjadi tempat zakat. Nisab dihitung berdasar atas nilai 85 gram emas 21 karat, diqiyaskan kepada zakat naqdain (emas dan perak). Tempat zakat dibandingkan dengan nisab, jika tempat zakat tersebut mencapai nisab maka dihitung zakatnya seharga 2,5% berdasar tahun Hijriyah dan 2,575% jika berdasar tahun Masehi. Zakat dihitung dengan cara mengalikan tempat zakat dengan harganya.

32 Contoh Perhitungan- Wiraswasta Pendapatan bengkel: Pendapatan dari mekanik : Rp ,- Pendapatan dari listrik : Rp ,- Pendaptan dari pateri/las : Rp ,- Pendapatan lain-lain : Rp ,- Pembiayaan bengkel: Upah : Rp ,- Sewa tempat : Rp ,- Biaya operasional : Rp ,- Pajak : Rp ,- Listrik dan bahan bakar: Rp ,- Biaya tamu : Rp ,- Nafkah pokok : Rp ,- Hutang selama satu haul: Rp ,- Harga satu gram emas 21 karat adalah :Rp ,-

33 Uraian Jumlah per unit Jumlah Total Keterangan Pendapatan: o Hasil memperbaiki mekanik o Hasil memperbaiki listrik o Hasil pateri/las o Hasil memperbaiki lain-lain Total penerimaan Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Harta Zakat Pembiayaan Operasional o Upah o Sewa tempat o Biaya operasional o Listrik dan bahan bakar o Biaya tamu o Pajak Naskah pokok Hutang Total potongan Tempat zakat Nisab: 85 x Rp ,- = Rp ,- Tempat zakat mencapai nisab Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Penerimaan bersih Penghitungan jumlah zakat: Rp ,- x 2,5% = Rp ,- Berdasarkan tahun Hijriyah

34 Zakat Profesi Prinsip perhitungan Tidak wajib zakat alat dan sarana yang digunakan dalam pekerjaannya, seperti gedung, perabot, alat rakit, mobil, alat faksimili dan komputer yang ada di kantornya, karena merupakan barang yang dimiliki bukan untuk diperdagangkan. Wajib zakat atas nilai hasil usaha yang dicapai selama satu haul setelah dikurangi pembiayaan dan hutang. Biaya yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan seperti upah pembantu/asisten, sewa, biaya administrasi, pajak, retribusi, iuran anggota asosiasi profesi dan lainnya dikurangkan dari harta wajib zakat. Begitu juga dikurangkan darinya nafkah dia dan keluarga yang pokok (jika belum dipenuhi dari pendapatannya yang lain), hutang yang harus dilunasi, harga beli peralatan atas cicilan yang harus dibayar tahun tersebut. Tempat zakat direpresentasikan oleh pemasukan satu tahun dikurangi biaya dan nafkah, hutang dan harga beli alat. Ini pada umumnya merupakan simpanan bersih. Nisab senilai 85 gram emas 21 karat. Harga zakat 2,5% jika berdasar tahun Hijriyah dan 2,575% jika berdasar tahun masehi. Zakat dihitung dengan menggalikan tempat zakat dengan harganya.

35 Contoh Perhitungan- Profesi Sebuah perusahaan jasa Syirkah A mal yang terdiri dari DR. Abdus Satar Abu Ghudah dan DR. Husayn Syahatah bergerak dalam bidang konsultan syariah dan akuntansi. Mereka membagi untung-rugi mereka dengan perbandingan 2:1. Berikut ringkasan aktivitas mereka dalam satu haul yang berakhir pada 30 Dzhul Hijjah 1419H. Jumlah pemasukan dalam satu haul Rp ,- Pengeluaran: Biaya pekerja Rp ,- Pembiayaan pemeliharaan Rp ,- Iuran dan pajak pemerintah Rp ,- Biaya sewa, telefon, fax dan internet Rp ,- Beli mobil untuk bekerja secara tunai Rp ,- Pembiayaan lain-lain Rp ,- Informasi tambahan Perusahaan tersebut melunasi cicilan salah satu mobilnya yang dibeli kredit sebesar Rp ,- Tarikan tunai perusahaan yang dibayarkan untuk kebutuhan mereka mencapai Rp ,- dan Rp ,- berturut-turut. Misal Harga satu gram emas 21 karat adalah ,-

36 Uraian Jumlah per unit Jumlah total Keterangan Pemasukan: Pembiayaan Operasional o Upah pekerja o Biaya perawatan o Pajak dan iuran pemerintah o Sewa tempat, telefon dan lainnya o Pembelian mobil baru o Pembiayaan lain-lain Total biaya Potongan: Hutang Tempat zakat Tempat zakat dibagi 2: Bagian DR. Abdus Satar Rp ,- Bagian DR. Husein Syahatah Rp ,- Pengeluaran pribadi Abdus Satar Rp ,- Pengeluaran pribadi Husein Syahatah Rp ,- Tempat zakat per orang: DR Abdus Satar Rp ,- Dr. Husein Syahatah Rp ,- Nisab: 85 X Rp ,- = Rp ,- Tempat zakat mencapai nisab Penghitungan zakat: DR. Abdus Satar Rp x 2,5% = Rp ,- DR. Husein Syahatah Rp ,- x 2,5% = Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Tempat zakat dibagi dua dengan perbandingan 2:1 sesuai dengan akad

37 Zakat Gaji dan yang sejenis Prinsip perhitungan Gaji dan upah termasuk pendapatan yang tunduk kepada zakat profesi dan diterapkan atasnya semua hukum yang telah dijelaskan sebelumnya dari segi haul, nisab dan tarif zakat. Penghitungan zakat sebagai berikut: Kondisi Pertama: Ada catatan tentang pemasukan, pengeluaran dan hutang yang harus dilunasi. Pada kondisi seperti ini langkah-langkah yang diikuti adalah: Penetapan pemasukan gaji dalam satu tahun. Dipotong nafkah pokok dan hutang yang dibayar selama satu haul, sisanya merupakan tempat zakat yang dibandingkan dengan nisab. Menghitung nisab, yaitu 85 gram emas 21 karat Jika tempat zakat mencapai nisab maka dihitung zakatnya 2,5%.

38 Contoh Perhitungan- Profesi Seorang muslim bernama Khalid bekerja di Departemen Pendidikan dengan gaji sebesar Rp ,-/per bulan. Rp ,- diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan keluarganya. Selain itu dia juga harus membayar hutang sebesar Rp ,-. Sisanya disimpan dan dia mempunyai haul zakat yang jelas yaitu pada akhir Dzul Hijjah setiap tahun

39 Uraian Jumlah per unit Jumlah total Keterangan Pemasukan 1 tahun Nafkah 1 tahun Pembayaran hutang Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 12 x ,- 12 x ,- Tempat zakat Nisab: 85 x Rp ,- = Rp ,- Jumlah zakat: Tempat zakat belum sampai nisab sehingga tidak wajib zakat Rp ,- Pemasukan dikurangi nafkah dan hutang

40 Zakat Perusahaan (perniagaan) Dilaporkan oleh Abu Ubaid, bahwa Maimun bin Mihran, ulama tabi in, berkata: Apabila sudah tiba temponya kau berzakat, hitunglah berapa jumlah uang kontan yang ada padamu dan barang yang ada, hitung berapa nilai barang itu, begitu juga piutang yang ada pada orang yang mampu, kemudian keluarkanlah hutangmu sendiri, barulah dikeluarkan zakat dari sisa

41 Contoh perhitungan Misal sebuah money changer dengan badan hukum PT, saham tidak diperjualbelikan memiliki harta sbb: Aset tetap : Rp 1,5 m Uang tunai di Kas Rp 200 jt Logam mulia : Rp 500 jt Investasi Islami: Rp 23 milyar Simpanan di Bank Sentral Rp 1,1 m Piutang Rp 1 m Tagihan ke Bank Rp 1,6m Current Deposit Rp 1m Logam lain Rp 100 juta Hak pemegang saham berupa -Modal Rp 2m -Cadangan Rp 1,5m -Dividen tidak dibagi Rp500jt Tanggungan pembayaran: -Pembayaran deposito Rp 20m -Asuransi pihak lain Rp 1m -Tagihan bank Rp 4m -Hutang Rp 1m

42 Contoh perhitungan Harta zakat Uang tunai di Kas Rp 200 jt Logam mulia : Rp 500 jt Investasi Islami: Rp 23 m Simp. di B.Sentral Rp 1,1 m Piutang Rp 1 m Tagihan ke Bank Rp 1,6m Current Deposit Rp 1m Logam lain Rp 100 jt Tanggungan pembayaran: -Pembayaran deposito Rp 20m -Asuransi pihak lain Rp 1m -Tagihan bank Rp 4m -Hutang Rp 1m Jumlah harta zakat Rp 28,5m Total hutang Rp 26 m Tempat zakat Rp2,5m Nisab Zakat : 85 gram emas x Rp = Rp34jt Jumlah zakat = 2,575% x Rp 2,5m = Rp Jika perusahaan memiliki 1000 lembar saham: Zakat persaham adalah Rp :1000 lbr = Rp ,-

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM Zakat, merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1830, 2014 KEMENAG. Zakat. Usaha Produktif. Penghitungan. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGHITUNGAN ZAKAT MAL DAN ZAKAT FITRAH SERTA PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ZAKAT DESKRIPSI MASALAH Terjadinya perubahan

Lebih terperinci

I. JENIS ZAKAT. A. Zakat Fithrah B. Zakat Harta

I. JENIS ZAKAT. A. Zakat Fithrah B. Zakat Harta I. JENIS ZAKAT A. Zakat Fithrah B. Zakat Harta 1 II. KATEGORI ZAKAT HARTA 1. Kekayaan Uang, Emas, Perak 2. Pertanian 3. Perdagangan 4. Hasil yang dikeluarkan dari bumi (hasil tambang) dan Barang Temuan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :

Lebih terperinci

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????}, Memahami Fikih Zakat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat)

ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat) ANALISIS KASUS Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Keagamaan (Perhitungan Zakat) Dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh : Nama : Riksa

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zaka, berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zaka, berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Zakat Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan bentuk kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zaka, berarti tumbuh dan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN ZAKAT PENGHASILAN الر ح يم الر ح من االله ب س م Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG MENGINGAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN : a. bahwa kedudukan hukum

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa kesadaran keagamaan masyarakat telah mendorong peningkatan jumlah pembayar zakat, yang kemudian

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : SESEORANG BERTANYA TENTANG ZAKAT PERUSAHAAN: Saya adalah pemilik suatu perusahaan pribadi yang bergerak di bidang desain dan pembuatan kaca hias, dan pertanyaan saya khusus tentang mengeluarkan

Lebih terperinci

Juanda, S.Ag., M.A Disampaikan pada acara Brevet Zakat

Juanda, S.Ag., M.A Disampaikan pada acara Brevet Zakat Juanda, S.Ag., M.A Disampaikan pada acara Brevet Zakat Hari Sabtu, 22 April 2017 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta A. Definisi Zakat Kata zakat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional penarikan, pemeliharaan, dan penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan bagian dari Rukun Islam, sehingga zakat merupakan salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap muslim, ada pula

Lebih terperinci

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya. Aqiqah Kelahiran seorang anak bagi sebuah keluarga akan menambah kebahagiaan dan kerukunan rumah tangga. Mengikut sunnah Rasulullah SAW mengadakan aqiqah dan memberikan dagingnya sebagai sedekah kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat. digunakan oleh sasaran yang di tuju (Hani, 2010).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat. digunakan oleh sasaran yang di tuju (Hani, 2010). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi 1. Pengertian Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang di reka

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MATA PELAJARAN : FIQIH KELAS ; X (SEPULUH) SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami hukum Islam tentang

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan

Lebih terperinci

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak Zakat dan Pajak Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak Pertanyaan Dari: Bapak Halim, di Jakarta (disidangkan pada hari Jum at, 29 Zulhijjah 1432 H / 25 November 2011 M) Pertanyaan: Yth Pengasuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat adalah satu rukun yang bercorak social-ekonomi dari lima rukun Islam. Dengan zakat, disamping ikrar Tauhid (Syahadat) dan Sholat, seseorang barulah sah masuk kedalam

Lebih terperinci

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits Rahn Secara bahasa berarti tetap dan lestari. Sering disebut Al Habsu artinya penahan. Ni matun rahinah artinya karunia yang tetap dan lestari Secara teknis menahan salah satu harta peminjam yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maslah Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun membantu orang lain. Dalam Islam harta memiliki beberapa

Lebih terperinci

PANDUAN ZISWAF. (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) PRAKTIS

PANDUAN ZISWAF. (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) PRAKTIS m PANDUAN ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) PRAKTIS PANDUAN ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) PRAKTIS Penulis: Abdul Rochim, Lc. Editor: Addys Aldizar, Lc. Tata Letak: Pirmawansyah Penerbit:

Lebih terperinci

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh BAB IV ANALISIS TERHADAP DALIL DALIL QAWL QADIM DAN QAWL JADIm dan qawl jadi>d Imam Sha>fi i> dibedakan

Lebih terperinci

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN 2010 Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA A. DEFINISI 1. Amil adalah entitas pengelola zakat yang pembentukannya dan atau pengukuhannya diatur berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI A. Analisis Pendapat Yusuf Qardhawi tentang Zakat Investasi Jika kita melihat kembali bagaimana zakat itu difungsikan sebagai sarana vital

Lebih terperinci

KONSEP PENGELOLAAN LAZIS

KONSEP PENGELOLAAN LAZIS WORKSHOP FIQIH ZAKAT REMAS MASJID KAMPUS AINUL YAQIN UNISMA Tanggal, 13 Juni 2017 KONSEP PENGELOLAAN LAZIS Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. Mt. Haryono 193 Telp.

Lebih terperinci

Dalam ketiga bentuk penyewaan ini, sesuatu yang diakadkan adalah jasa yang terdapat dalam masing-masing darinya. Jadi, sesuatu yang padanya terjadi

Dalam ketiga bentuk penyewaan ini, sesuatu yang diakadkan adalah jasa yang terdapat dalam masing-masing darinya. Jadi, sesuatu yang padanya terjadi Pekerja Akad penyewaan yang terjadi pada jasa pekerjaan dan jasa oranglah yang berkaitan dengan pekerja. Pekerja adalah orang yang menyewakan dirinya. Syara telah membolehkan penyewaan manusia demi jasa

Lebih terperinci

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh :

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh : Apa Bedanya? Infaq Zakat Shadaqoh Oleh : Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama SK KEMENKUMHAM RI : AHU-6763.AH.01.04.TAHUN 2013 www.yip.or.id Zakat Mengeluarkan SYARAT Harta tertentu yang telah

Lebih terperinci

Nishab dan Kadar Zakat

Nishab dan Kadar Zakat Nishab dan Kadar Zakat 1.HARTA PETERNAKAN a. Sapi, Kerbau dan Kuda Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)

Lebih terperinci

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN Halaman 2 Halaman 4 : dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Lampiran E RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGHITUNGAN ZAKAT SERTA PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIF MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000 Soal 1 SOAL IJARAH Harga 1,000,000,000 Nilai sisa 200,000,000 Fair Value 250,000,000 Biaya perbaikan 120,000,000 Pendapatan sewa bersih pertahun 30,000,000 Perhitungan sewa per tahun : keuntungan pertahun

Lebih terperinci

Bagian 1. Sumber-Sumber Zakat. Panduan ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) Praktis

Bagian 1. Sumber-Sumber Zakat. Panduan ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) Praktis Bagian 1 Sumber-Sumber Zakat 1 m PANDUAN ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) PRAKTIS Didukung Oleh: PANDUAN ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) PRAKTIS Penulis: Abdul Rochim, Lc. Editor: Addys

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci

PERAN ZAKAT DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR RIIL

PERAN ZAKAT DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR RIIL Ratu Humaemah PERAN ZAKAT DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR RIIL Abstrak Zakat merupakan pajak yang bersifat relijius-ekonomik yang diwajibkan kepada muzakki oleh negara untuk dialokasikan kepada mustahik seperti

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa zakat sebagai

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER AKUNTANSI SYARIAH JUMAT, 22 MEI 2009

UJIAN AKHIR SEMESTER AKUNTANSI SYARIAH JUMAT, 22 MEI 2009 SEMESTER GENAP 2008/2009 UJIAN AKHIR SEMESTER AKUNTANSI SYARIAH JUMAT, 22 MEI 2009 SOAL Pilihan Ganda (@2poin) 1. Dita meminjamkan laptopnya pada Dhika secara sukarela. Kegiatan ini termsauk implementasi

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang Rahn Secara bahasa berarti tetap dan lestari. Sering disebut

Lebih terperinci

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH 188 BUKU III ZAKAT DAN HIBAH BAB I KETENTUAN UMUM Yang dimaksud dengan: Pasal 675 1. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau lembaga yang dimiliki oleh muslim untuk diberikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS 21 BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS A. Latar belakang Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam. 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah penulis bahas pada bab-bab sebelumnya, akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah yang dapat ditarik dari uraian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Berikut akan disajikan beberapa penelitian terdahulu mengenai zakat sebagai pengurang pajak penghasilan. 1. Noor (2003) Hubungan Zakat dengan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa zakat merupakan kewajiban

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa seiring dengan pesatnya sosialisasi kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sebaliknya seseorang dianggap tidak berhasil bila ia

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sebaliknya seseorang dianggap tidak berhasil bila ia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman ini, harta telah menjadi simbol keberhasilan hidup seseorang. Sebaliknya seseorang dianggap tidak berhasil bila ia kekurangan harta. Tak heran, bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan suatu kewajiban yang telah ditentukan oleh Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara pasti. Allah SWT telah menetapkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa zakat merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV. Paparan Data dan Hasil Penelitian. Sulton2 bergerak dalam bidang perdagangan retail (eceran). Perusahaan tersebut

BAB IV. Paparan Data dan Hasil Penelitian. Sulton2 bergerak dalam bidang perdagangan retail (eceran). Perusahaan tersebut BAB IV Paparan Data dan Hasil Penelitian 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1. Profil Toko Emas Sulton2 Perusahaan dagang Toko Sulton2 adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1989, lokasi Toko Sulton2

Lebih terperinci

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Kitab Hudud 1. Hudud pencurian dan nisabnya Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Hadis

Lebih terperinci

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan menjadi umat yang baik tentunya kita tahu hak dan kewajiban kita sebagai umat Islam. Kewajiban umat Islam terangkum dalam 5 rukun islam yaitu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat merupakan komponen pokok bagi tegaknya pondasi perekonomian umat. Selain itu zakat termasuk rukun islam yang ketiga dari kelima rukunnya dan wajib dikeluarkan

Lebih terperinci

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Secara bahasa Rahn berarti tetap dan lestari. Sering disebut Al Habsu artinya penahan. Ni matun rahinah artinya karunia yang tetap dan lestari. Secara teknis menahan salah

Lebih terperinci

KONSEP PERHITUNGAN & PEMBUKUAN ZAKAT-PAJAK

KONSEP PERHITUNGAN & PEMBUKUAN ZAKAT-PAJAK WORKSHOP FIQIH ZAKAT REMAS MASJID KAMPUS AINUL YAQIN UNISMA TANGGAL, 27 JUNI 2015 KONSEP PERHITUNGAN & PEMBUKUAN ZAKAT-PAJAK Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. Mt.

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN A. Pengertian Zakat Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti yaitu albarakah keberkahan, al-nama> pertumbuhan dan perkembangan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa. memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka.

PENDAHULUAN. muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa. memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pengembangannya, zakat dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman masa kini. Masyarakat muslim sebagian besar telah melaksanakan zakat untuk menyempurnakan

Lebih terperinci

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 5 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 5 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 5 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mendambakan kehidupan yang makmur dan bahagia.hal ini sudah menjadi fitrah manusia hidup di dunia.untuk memperoleh semua itu mereka berusaha

Lebih terperinci

Penggadaian (Rahn) Satu sha sama dengan empat mud. Dan satu mud adalah sepenuh kedua telapak tangan orang yang sedang. (penerjemah).

Penggadaian (Rahn) Satu sha sama dengan empat mud. Dan satu mud adalah sepenuh kedua telapak tangan orang yang sedang. (penerjemah). Penggadaian (Rahn) Dari segi bahasa, kata rahn berarti tetap dan kekal. Dan dikatakan bahwa dia berarti pengekangan. Allah Ta ala berfirman: Kullum ri`im bima kasaba rahin (Tiaptiap orang terikat dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 164, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibnu sabil merupakan salah satu dari delapan kelompok yang berhak menerima zakat (ashnaf). Hal ini sebagaimana disebutkan Allah dalam salah satu firman-nya yakni

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI Kata Kunci : Dana Zakat, Beasiswa, Yusuf Qardhawi Dana zakat merupakan hak bagi para mustahiq, terdapat delapan golongan, dan salah satunya adalah fisabilillah (orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai zakat dapat dikatakan masih sangat terbatas. Adapun penelitian terdahulu yang mendasari dalam penelitian ini beserta persamaan dan perbedaannya,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hal tersebut diperoleh penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hal tersebut diperoleh penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam proses penelitian ini, maka diperlukan penelitian sebelumnya untuk melanjutkan penelitian yang belum dilakukan. Maka hal

Lebih terperinci

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta

Lebih terperinci

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Hukum Islam jurusan Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta NAMA

Lebih terperinci

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM HADIS - SUNNAH Etimologis: Hadis : perkataan atau berita. Sunnah : jalan yang dilalui atau tradisi yang dilakukan. Sunnah Nabi: jalan hidup Nabi. Terminologis Hadis:

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KABUPATEN PARIGI MOUTONG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sebagai salah satu rukun Islam, zakat hukumnya fardu ain dan merupakan kewajiban yang bersifat ta abudi. Dalam Al Qur an perintah zakat sama dengan perintah

Lebih terperinci

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya. (HR Ahmad dan lainnya) A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deposito 1. Pengertian Deposito Secara umum, deposito diartikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut

Lebih terperinci

BAB II TEORI ZAKAT. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat 1.1. Pengertian Zakat

BAB II TEORI ZAKAT. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat 1.1. Pengertian Zakat BAB II TEORI ZAKAT 1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat 1.1. Pengertian Zakat Dilihat dari sudut etimologi, menurut pengarang lisan al-arab kata zakat (al-zakah) merupakan kata dasar ( mashdar) dari zaka

Lebih terperinci

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW Oleh: M. Yakub Amin Muzakki bermakna orang-orang yang telah sampai ketentuan wajib zakat kepadanya sebagaimana yang ditetapkan dalam syariat Islam yaitu terpenuhinya

Lebih terperinci

BAB III EFEKTIFITAS DANA PRODUKTIF DAN PENGELOLAAN ZAKAT

BAB III EFEKTIFITAS DANA PRODUKTIF DAN PENGELOLAAN ZAKAT BAB III EFEKTIFITAS DANA PRODUKTIF DAN PENGELOLAAN ZAKAT A. Efektifitas Dana Produktif 1. Pengertian Soewarno Handayaningrat, mengemukakan efektifitas adalah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua isi alam ini diciptakan oleh Allah swt. untuk kepentingan seluruh umat manusia. Keadaan tiap manusia berbeda, ada yang memiliki banyak

Lebih terperinci

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN BARANG JAMINAN DENGAN SISTEM BAGI HASIL DI DESA PENYENGAT KECAMATAN TANJUNGPINANG KOTA KEPULAUAN RIAU A. Analisis Terhadap Akad Pemanfaatan Barang Jaminan

Lebih terperinci

PANDUAN ZAKAT PRAKTIS

PANDUAN ZAKAT PRAKTIS PANDUAN ZAKAT PRAKTIS Disusun Oleh: PKPU PENDAHULUAN Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk memiliki kepedulian terhadap kaum dhuafa dengan menolong, membantu dan meringankan beban hidup mereka. Perbuatan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akhlak Sosial Islam Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen Akhlak Sosial Islami Terkait dengan hidup sosial bersama orang lain,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN A. Analisis terhadap Praktik Utang Piutang dalam Bentuk Uang dan Pupuk di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL A. Analisis Terhadap Teknik Pendistribusian Zakat Yang Diterapkan Oleh PT. BPRS Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada

Lebih terperinci