Tambahan Lembaran Kotapraja Surakarta Nomor 1 Tahun Ke VII Tanggal 1 April 1957 Nomor 2

Transkripsi

1 Tambahan Lembaran Kotapraja Surakarta Nomor 1 Tahun Ke VII Tanggal 1 April 1957 Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1957 TENTANG PEMELI HARAAN BABI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERALIHAN KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut : PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA TENTANG PEMILHARAAN BABI Pasal 1 Didalam Daerah Kota besar Surakarta dilarang memelihara babi selain dari pada tempat tertjantum dibawah ini : Kecamatan kelurahan Letaknja di Kampung : Panjang Djebres I. Sangkrah D a d a p s a r i : Ditepi sungai Pepe sampai Bengawan sebelah selatan m Lebar m Luas m II. Kp Sewu S e w u : Ditepi sungai Pepe sampai Bengawan sebelah utara III. Jebres K e n t i n g a n : Ditepi Bengawan sebelah barat dari tempuran Kalianjar keselatan sampai Djl. Kp. IV. Modjosongo Kentingan 1. D e b e g a n : Dari sungai Kalianjar sebelah timur djembatan Kandangsapi keutara 2. Idem 3. L e m b a h k r a j a n : Dari sebelah basrat djembatan Kalianjar keutara Banjarsari V. Nusukan 1. P u t r i t j e m p o : Sebelah utara sungai Pepe dari djembatan Komplang keselatan 2. K a l i a n y a r : Tepi Kalianjar sebelah timur djembatan besar VI. Kadipiro G a t a k a n : Sebelah timur sungai Pepe keutara sepanjang batas Kelurahan VII. Sumber T a p e n :

2 VIII. Banjuanjar Sebelah barat sungai Pepe dari tempuran Pepe sampai sebelah selatan Djembatan Komplang T e m p e l : Sepanjang sungai Pepe sebelah barat dari utara djembatan Komplang keutara sepanjang batas Kelurahan Pasal 2 (1) Barang siapa hendak mengadakasn pemeliharaan babi ditempat-tempat tersebut dalam Pasal 1, harus minta izin terlebih dahulu kepada Dewan Pemerintah Daerah.. (2) Izin termaksud dalam ajat [1] berlaku lima tahun. (3) Djika hak milik pemeliharaan dipindahkan kepada orang lainsebelum djangka waktu lima tahun sebagai termaksud dalam ajat (2) berachir, maka izin tidak berlaku lagi dan pemilik baru harus mengadjukan permintaan izin. Pasal 3 (1) Surat permintaan izin harus memuat : a. Nama, umr dan alamat peminta. b. Keterangan jang djelas tentang letak dan luas tempat jang dipergunakan untuk memelihara babi dengan dilampiri gambar tanah [plattegrond] rangkap dua dengan perbandingan ukuran [schal] sebesar besarnja 1 : 25. (2) Izin baru dapat diberikan, apabila : a. sarat sarat tersebut dalam [pasal 5 telah dipenuhi. b. Bon pendaftaran telah dibajar lunas. Pasal 4 Bea pendaftraran seperti tersebut dalam pasal 3 ajat [2] sub b, didasarkan atas luas kandang untuk setiap satu meter persegi Rp. 1,- [satu rupiah] dengan perhitungan sekurang kurangnja Rp. 25,- [dua puluh lima rupiah]. Pasal 5 Kandang kandang tempat pemeliharaan babi harus menurut sarat sarat seperti berikut : a. untuk tiap tiap ekor babi dewasa disediakan tempat jang luasnja sedikit dikitnja satu setengah meter persegi, tidak termasuk luas gang; b. antara kandang kandang diadakan gang jang lebar sedikit dikitnja satu meter; c. lantai kandang dibuat dari bahan jang tidak menghisap air dan dibuat landai kearah selokan pembuangan kotoran, sehingga kotoran kandang dapat semudah mudahnja mengalir kedalamnja; d. kandang diberi dinding dari tembok atau papan kaju jang tingginja sedikit dikitnja satu meter; e. atap kandang dibuat dari bahan jang tidak menghisap air dan tingginja sedikit dikitnja dua meter, sehingga orang dengan mudah dapat keluar masuk kandang. f. Selokan pembuangan kotoran dibuat sebagai berikut : 1. terbuka dn agak landai menudju kesaluran saluran pembuangan air [riolnet] 2. dari semen; 3. mempunjai dasar jang berpenampung setengah bulat; 4. lebar sedikit dikitnja lima belas cm; 5. djika tidak dapat dihubungan dengan saluran pembuangan air [rioolnet] sebagai tersebut sub a, maka kotoran kotoran kandang ditampung dalam sumur pembuangan [boorput] jang tjukup tinggi hingga tidak mengganggu penduduk sekitarnja.

3 Pasal 6 Pemeliharaan babi diwadjibkan senantiasa mendjaga agar : a. kandang kandang, selokan selokan, bangunan bangunan lainnja serta halaman ditempat pemeliharaan babi itu selaku dalam keadaan bersih dan terpelihara baik; b. sumur pembuangan termaksud dalam pasal 5 sub f angka 5, dikosongkan pada waktunja sehingga isinja tidak meluap. Pasal 7 Dewan Pemerintah Daerah berhak sewaktu waktu memeriksa tempat tempat pemeliharaan babi, dan pemelihara babi diwadjibkan memberi keterangan keterangan jang diperlukan. Pasal 8 Dewan Pemerintah Daerah mengadakan buku register jang berisi keterangan mengenai perizinan pemeliharaan babi beserta semua perubahannja. keterangan Pasal 9 Pemegang izin jang menghentikan perusahannja, berkewadjiban melaporkan hal itu setjara tertulis kepada Dewan Pemerintah Daerah selambat lambatnja dalam sepuluh hari sedjak perusahaannja di hentikan. Pasal 10 Apabila pemegang izin tidak memenuhi ketentuan ketentuan seperti tersebut dalam peraturan daerah ini, maka kepadanja diberi peringatan tertulis oleh Dewan Pemerintah Daerah. Bilamana dalam satu bulan setelah peringatan diberikan, pemegang izin tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka dengan tidak mengurangi antjaman hukuman tersebut dalam pasal 12, izin jang telah diberikan dapat ditjabut. Pasal 11 (1) Kewadjiban mengawasi pelaksanaan peraturan daerah ini dan mengusut pelanggaran pelanggarannja diserahkan kepada Dokter Hewan Daerah jang diserahi tuga kehewanan dalam Kotapradja Surakarta, Kepala Dinas Pekerdjaan Umum dan Kepala Dinas Pengawas Umum. (2) Dalam melakukan tugasnja itu penjabat penjabat tersebut dalam ajat [1] beserta pembantu pembantunja berhak memasuki tempat tempat dimana terdapat atau diduga ada pelanggaran. (3) Pemelihara babi atau kuasannja tidak diperbolehkan merintangi dengan tjara apaun djuga pendjabat pendjabat dalam ajat [1] dalam mendjalankan kewadjibannja. Pasal 12 Pelanggaran pasal pasal 1, 2 ajat [1] b, 6, 7, 9, 10, 11 ajat [3] dan pasal14 dihukum dengan kurungan selama lamanja satu bulan atau denda setinggi tingginja Rp. 100,- [seratus rupiah]. Pasal 13 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada hari pertama sesudah hari pengundangkannja. Pasal 14 (1) Mereka jang pada saat mulai berlaku peraturan daerah ini telah mempunjai tempat pemeliharaan babi harus mengadjukan permintaan izin seperti termaksud dalam pasal 2 dalam waktu 6 bulan.

4 (2) Terhadap tempat tempat pemeliharaan babi jang pada saat mulai berlaku peraturan daerah ini telah ada dan didirikan berdasar izin jang sah, tetapi tidak terletak disalah satu tempat jang termaksud dalam pasal 1, Dewan Pemerintah Daerah memberi waktu paling lama dua tahun untuk memindahkan tempat tempat pemeliharaan babi itu ke tempat tempat baru tersebut. Surakarta, 16 Djanuari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan Kepala Daerah Kota Besar Surakarta : Kota Besar Surakarta K e t u a, ttd. ttd. MUHAMMAD SALEH S. REKSO KARTONO Diundangkan pada tanggal 1 April 1957 Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Kotapradja Surakarta, Pd. Sekretaris SOENARTO Wakil Sekretaris, PROEHOEMAN.

5 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.