Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 12 TAHUN 1953, TENTANG AIR MINUM.

Transkripsi

1 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 12 TAHUN 1953, TENTANG AIR MINUM. DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA menetapkan peraturan daerah sebagai berikut : PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA TENTANG AIR MINUM. Pasal 1. Dalam peraturan daerah ini jang dimaksudkan dengan : a. pipa perumahan ialah : pipa jang terdapat didalam perumahan, sesudah meteran air; b. meteran air ialah : alat untuk mengukur djumlah pemakaian air, jang letaknja pada umumnja satu meter didalam batas perumahan; c. pendjual air ialah : orang jang berlangganan air dari Air minum dengan maksud untuk didjual kepada umum; d. kran kebakaran ialah : kran jang berlangganan air dari Air Minum dengan maksud untuk didjual kepda umum; e. kran kebakaran ialah : kran jang disediakan melulu untuk memadamkan kebakaran; f. kran pemantjar ialah : kran untuk mengeluarkan air; g. pantjuran air umum ialah : karan jang disediakan bagi umum. h. Bea pemakaian air bulanan tetap ialah : bea tetap jang tiap tiap bulan harus dibajar oleh para langganan air untuk mana ditetapkan djumlah air jang tertentu; i. Bea kelebihan pemakaian air ialah : bea jang tiap-tiap bulan harus dibajar oleh para langganan air untuk pemakaian air jang melebihi djumlah air jang ditentukan terut sub b. Pasal 2. Untuk mentjukupi kebutuhan air bagi penduduk Daerah Kota Besar Surakarta dan sekitarnja, maka Daerah Kota Besar Surakarta menjediakan air dari Air Minum dengan memungut bea. Pasal 3. [1] Jang dipungut bea tersebut pasal 2 ialah : a. pemakaian air dari pipa perumahan dan b. pemakaian air oleh pendjual air. [2] Jang tidak dipungut bea tersebut pasal 2 ialah :. a. pemakaian air dari pantjuran pantjuran air umum dan b. pemakaian air dari kran kebakaran umum perseorangan Pasal 4. Bea pemakaian air tersebut pasal 2 ditetapkan menurut tarip seperti tertjantum dalam lampiran peraturan daerah ini. Pasal 5. Barang siapa hendak berlangganan air dari Air Minum harus menjampaikan surat permintaan kepada Kepala Kantor Air Minum Daerah Kota Besar Surakarta, dengan mengisi daftar isian jang disediakan oleh Kepala Kantor tersebut.

2 Pasal 6. [1] Djika permintaan tersebut pasal 5 disetujui oleh Kepala Kantor Air Minum, maka sebelum pemberian air dapat dilaksanakan, peminta harus membajar uang tanggungan terlebih dulu, jang besarnja ditentukan pada pasal 12. [2] Kepada langganan jang untuk pertama kali mendapat pemasangan pipa air, selama tudjuh hari jang pertama diberikan air dengan tjuma tjuma untuk membersihkan pipa air. Pasal 7. [1] Pemasangan pipa perumahan dilakukan oleh Kantor Air Minum atau oleh orang orang partikelir jang dikuasakan oleh Dewan Pemerintah Daerah untuk itu atas beaja peminta. [2] Dewan Pemerintah Daerah membuat pedoman tentang pemasangan pipa pipa air dan bahan bahan beserta beaja beaja jang dipergunakan untuk itu. [3] Apabila pemasangan pipa perumahan dilakukan oleh Kantor Air Minum, maka beaja pemasangan dapat dibajar dalam waktu 6 bulan terhitung dari selesainja pemasangan. [4] Untuk pemeriksaan pasangan pipa air jang tidak diseleng garakan oleh Kantor Air Minum peminta dipungut beaja Rp. 3,- [tiga rupiah]. Pasal 8. [1] Djika taksiran sewa rumah tidak melebihi Rp. 50,-[lima puluh rupiah] sebulan, maka peminta dapat menjewa pipa perumahan dari Kantor Air Minum. [2] Sewa pipa perumahan tersebut ajat [1] sebulan berdjumlah 3% dari beaja pemasangan pipa seluruhnja, dibulatkan keatas ingá Rp. 0,05[lima sen]. [3] Untuk pemakaian pipa perumahan jang dimulai sebelum atau pada tanggal 15, bagi bulan itu dibajar sewa sebulan penuh. Untuk pemakaian pipa perumahan jang dimulai sesudah tanggal 15 bagi bulan itu dibajar sewa untuk setengah bulan. [4] Pipa perumahan jang disewakan, tiap-tiap waktu dapat dibeli oleh penjewa dengan harga jang sama dengan beaja pemasangan. Pasal 9. [1] Meteran meteran air diadakan dan dipelihara oleh Kantor Air Minum, sedangkan langganan harus membajar sewa pemakaian meteran air menurut tarip tersebut pasal 4. [2] Pada saat mulai dipakai, meteran air itu disegel oleh Kantor Air Minum. Pasal 10. [1] Para langganan bertanggung djawab atas kerusakan meteran air dan pipa-pipa kepunjaaan Daerah, Ketjuali djika kerusakan itu menurut pendapat Kepala Kantor Air Minum disebabkkan oleh hal hal diluar kesalahan langganan. [2] Langganan jang mngetahui adanja kerusakan atau kurang kesempurnaan meteran air atau pipa pipa, harus memberitahukan hal itu kepada Kepala Kantor Air Minum dalam waktu 24 djam. [3] Djika langganan tidak memenuhi ketentuan tersebut pada ajat [2] maka ia membajar kerugian / tambahan kerugian jang disebabkan oleh kelalaian.. Pasal 11. [1] Djika langganan ragu-ragu akan keenaran penundjukan meteran air, maka ia dapat mengadjkan permintaan kepada Kepala Kantor Air Minum untuk mengadakan pertjobaan atas meteran tersebut. [2] Permintaan pertjobaan meteran air tersebut ajat [1] harus diikuti dengan pembajaran uang sedjumlah Rp, 7,50 [tudjuh setengah rupiah], djumlah mana hanja dikembalikan djika meteran air itu ternjata menundjukkan kelebihan paling sedikit 5% [lima persen]. [3] Djika meteran air jang diperiksa; pada aliran air jang lebih dari 500 liter tiap tiap djam untuk meteran air paling besar ¾ dim, untuk meteran jang lebih besar dengan djalan perbandingan, ternjata menundjukkan kelebihan paling 5% [lima perseratus] maka segala kelebihan itu akan diperhitungkan dengan pemakaian air selama tiga bulan jang terachir.

3 Djikapemakaian air belum ada tiga bulan, atau karena hal-hal lain perhitungan itu tidak mungkin didjalankan, maka perhitungan djumlah pemakaian air ditaksir oleh Kepala Kantor Air Minum. [4] Djika ada meteran air ada kerusakan, meteran air tersebut harus diperiksa. [5] Djika setelah diperiksa seperti tersebut ajat 940, terdapat kerusakan pada meteran air jang disebabkan karena kesalahan langganan, maka beaja pembetulan kerusakan itu dibajar seluruhnja oleh langganan. [6] Djika meteran air dari salah seorang langganan jang termasuk golongan tarip A tersebut pasal 4; diambil untuk sementara waktu guna membersihkan pipa atau atau keperluan lain, maka langganan itu selama waktu hanja membajar bea pemakaian air bulanan tetap dan tidak membajar ewa meteran air. Pasal 12. [1] Uang tanggungan tersebut dalam pasal 6 ajat (1) terdiri atas sub a dan b tersebut dibawah ini : a. djika pemasangan pipa perunahan diselenggarakan oleh Kantor Air Minum atas beaja peminta, sama dengan taksiran beaja pemasangan, atau djika peminta menjewa pipa perumahan jang dipasang atas beaja Kantor Air Minum, sama dengan sua kali sewa pipa perumahan jang tertinggi; b. djika peminta termasuk golongan tarip A sama dengan dua kali bea pemakaian air bulanan tetap sebulan, atau djika peminta termasuk golongan tarip selainnja tarip A, sama dengan taksiran bea pemakaian air untuk dua bulan. [3] Apabila seorang langganan berhenti mendjadi langganan, maka uang tanggungan dikembalikan dengan memperhitungkan bea-bea jang belum dibajar olehnja. [4] Untuk uang tanggungan tidak diberi bunga. Pasal 13. [1] Djumlah pemakaian air tiap tiap bulan ditetapkan menurut petundjuk meteran air. [2] Pentjatatan djumlah meter kibik pemakaian air dilakukan sekali sebulan pleh pentjatat air, jang membawa tanda kartu jang ditanda tangani oleh Kepala Kantor Air Minum dan jang harus diperlihatkan olehnja atas permintan langganan. [3] Djumlah meter kibik jang ditundjuk oleh meteran air dan ditjatat oleh pentjatat air, mengikat bagi langganan, ketjuali djika dalam waktu tiga hari setelah menerima pemberitahuan pentjatatan tersebut langganan menjampaikan dugaan nja dengan tertulis kepada Kantor Air Minum bahwa pentjatatan itu salah, dan sesudah diperiksa kesalahan ini terbukti njata. [4] Djika sebuah meteran untuk sementara waktu tidak dipergunakan atau menurut pendapat Kepala Kantor Air Minum tidak berdjalan sebagaimana mestinja, maka djumlah pemakaian air dihitung menurut rata-rata pemakaian air selama enam bulan jan terachir. [5] Uang sewa alat dan bea pemakaian air bulanan tetap dihitung atas dasar pemakaian satu bulan penuh, ketjuali hal hal tersebut dalam pasal 8 ajat [3] dan pasal 14 dan dalam hal pemasangan dan penutupan atas permintaan. Apabila bea pemakaian air jang dihitung dengan tjara demikian itu melebihi bea pemakaian air bulanan tetap ditambah dengan bea kelebihan pemakaian air. [6] Permintaan perubahan bea pemakaian air bulaan tetap karena perobahan taksiran persewaan rumah, atau permintaan perubahan tarip dalam batas kerentuan ketentuan dalam peraturan daerah ini, Perubahan tarip tersebut tidak berlaku surut. Pasal 14. [1] Djika dalam satu bulan selama paling sedikit tiga kali 24 djam berturut turut pemberian air terhenti atau terganggu, maka untuk bulan itu langganan membajar bea pemakaian air jang sesungguhnja jang djumlahnja dihitung menurut petundjuk meteran air, atau djika tidak rata meteran air, menurut taksiran Kepala Kantor Air Minum. [2] Djika dalam satu bulan selama lima belas kali 24 djam berturut turut pemberian air terhenti atau terganggu diluar kemauan langganan; maka untuk bulan itu langganan tidak dikenakan pembajaran sewa pipa dan meteran air.

4 Pasal 15. [1] Semua pembajaran bea pemakaian air dan sewa alat alat menurut ketentuan ketentuan dalam peraturan daerah ini dilakukan tiap tiap bulan. Djumlah djumlah dibulatkan keatas ingá Rp. 0,05. [2] Penagihan kerumah dilakukan satu kali seorang pemungut uang dengan kwitansi jang ditanda tangani oleh Kepala Kantor Air Minum. [3] Djika jang bersangkutan tidak ada dirumah, maka kwintasi tersebut diberikan satu kali lagi. Djika jang bersangkutan tidak ada dirumah untuk kedua kalinja, maka didjalankan ketentuan tersebut ajat [4]. [4] Djika kwitansi itu tidak dibajar dengan seketika, maka jang bersangkutan atau salah seorang serumah diberikan tjatatan djumlah jang harus dibajar di Kantor Air Minum dalam waktu tiga hari. [5] Para pemungut uang itu adalah satu satunja orang jang berhak menerima pembajaran - pembajaran di luar Kantor Air minum. Mereka harus membawa kartu tanda jang tiap tiap tahun diperbarui dan ditanda tangani oleh Kepala Kantor Air Minum. Kartu tanda itu harus diperlihatkan atas permintaan jang bersangkutan. Pasal 16. [1] Kran-kran kebakaran dibagi atas kran kebakaran umum dan kran kebakaran perseorangan.. [2] Kran kran kebakaran umu disediakan oleh Daerah. [3] Kran kran kebakaran umum dibuka oleh Kantor Air Minum atau anggauta anggauta Pemadam Api dalam dinas. Pasal 17. [1] Pemasangan kran kran kebakaran perseorangan diselenggarakan oleh Kantor Air Minum atas permintaan dan atas beaja peminta. [2] Kran kran kebakaran perseorangan disegel oleh Kantor Air Minum, dan untuk pemasangan segel ini dipungut beaja Rp. 7,50 [tudjuh setengah rupiah] ketjuali djika segel diputuskan waktu ada kebakaran, pertjobaan atau pembuangan air dengan dihadiri oleh wakil Kantor Air Minum. [3] Untuk mempunjai hak atas satu kran kebakaran dipungut beaja Rp. 7,50 [tujuh setengah rupiah] sebulan. [4] Pada waktu ada kebakaran segel kran kebakaran perseorangan boleh diputus dan air dapat dipergunakan denga tjuma-tjuma. [5] Pemutusan segel tersebut ajat [4] harus diberitahukan kepada Kepala Kantor Air Minum dengan selekas lekasnja, selambat lambatnja dalam 24 djam. [6] Djika ketentuan tersebut ajat [5] diabaikan atau segel terdapat rusak diluar hal hal tersebut pada ajat [4], maka jang bersangkutan harus membajar Rp. 7,50 [tudjuh setengah rupiah] untuk tiap tiap kran kebakaran jang segelnja terdapat rusak. Pasal 18. [1] Permintaan berhenti mendjadi langganan disampaikan dengan tertuis kepada Kepala Kantor Air Minum, Kewadjiban membajar uang sewa pipa pipa dan meteran air, bea pemakaian air dan kran kebakaran, berhenti pada hari berikutnja pipa air ditutup.. [2] Permintaan mentup pipa air untuk waktu jang tertentu disampaikan dengan tertulis kepada Kepala Kantor Air Minum. Untuk menutup dan membuka pipa air atas permintaan langganan dipungut bea menurut bea buka tersebut dalam tarip pada pasal 4. Pasal 19. Kepala Kantor Air Minum berhak menutup pipa air apabila : a. ada surat permintaan seperti tersebut dalam pasal 18; b. pembajaran pembajaran jang harus dipenuhi sesuai dengan peraturan daerah ini, tidak dilakukan dalam waktu tiga hari; c. pipa perumahan tidak memenuhi sjarat-sjarat jang jang ditentukan dalam pedoman seperti tersebut dalam pasal 7 ajat [2]; d. kran pemantjar dari pipa perumahan dibuka tidak dengan meteran air lebih lama dari waktu jang diperlukan untuk pemakaian air jang berguna; e. segel jang terlekat pada meteran air diputuskan, meteran air dibuka atau dipindahkan tidak dengan izin Kepala Kantor Air Minum.

5 f. Air dari kran kran kebakaran perseorangan dikeluarkan atau dipakai tidak untuk keperluan pemadaman kebakaran atau pertjobaan atau pembuangan air oleh Kantor Air Minum. g. Air jang didapat dari Air Minum didjual atau dibawa ke permahan lain jang tidak berlangganan air minum, ketjuali dengan izin Kepala Kantor Air Minum. h. Kedatangan pendjabat pendjabat tersebut pasal 24 atau wakilnja untuk mengusut pelanggaran terhadap peraturan daerah ini, ditolak. Pasal 20. Setelah pipa air ditutup sesuai dengan pasal 19 maka pipa air itu dibuja kembali setelah bea buka seperti tersebut pada pasal 4 dibajar. Pasal 21. Kantor Air Minum tidak diwadjibkan memberi pengganti atau kerugian apabila pemberian air karena sebab apapun djuga terhenti atau terganggu atau apabila air menimbulkan kerusakan. Pasal 22. Untuk kepentingan umum Dewan Pemerintah Daerah dapat memerintahkan pemberian air. Pasal 23. Dilarang : a. Kepada pemakai atau penjewa perumahan atau bagian daripadanja jang letaknja kurang dari 100 meter dari pipa air jang terdekat untuk mengambil air dari pantjuran air minum atau membiarkan air dari pantjuran air minum dibawa ke dalam perumahan tersebut; b. Membuka kran pantjuran air minum lebih lama dari waktu jang diperlukanbagi pemakaian air jang berguna; c. Merusak pantjuran air minum; d. Membuka kran jang tidak disediakan untuk keperluan umum; e. Mandi atau mentjutji di tempat pantjuran air minum jang tidak disediakan untuk pemandian; f. Mengotorkan tempat persediaan air; g. Kepada mereka jang menderita penjakit kulit atau luka luka jang tidak terpelihara untuk memegang kran atau pipa pantjuran air umum; h. Mempergunakan air jang didapat dengan tjuma-tjuma dari pantjuran air minum untuk : 1. dibawanja kedalam perumahan perumahan tersebut sub a, 2. dialirkan ketempat alin, 3. menjirami djalan atau halaman, 4. melakukan suatu perusahaan ataumata pentjarian lainnja, 5. diboroskan sesuka sukanja, 6. dialirkan kedalam benda atau diangkutnja dengan benda jang isinja melebihi 18 liter (blek minjak tanah) dan lebih dari dua blek minjak tanah sekaligus, 7. didjual. i. Kepada mereka selain anggauta anggauta pemadam api, untuk membuka atau menutup kran-kran kebakaran umum dengan tidak ada surat kuasa untuk itu dari Kepala Kantor Air Minum; j. Mengubah keadaan penutup-penutup pipa dan kran-kran penutup ketjuali dengan izin Kepala Kantor Air Minum. k. Merusakkan segel, pada meteran air, merusak, membuka atau memindahkan meteran air atau berusaha mengubah djalan meteran air dengan tjara bagaimanapun djuga; l. Mengeluarkan atau memakai air dari kran kebakaran perseorangan lain dari pada waktu ada kebakaran; m. Tidak dengan surat izin Kepala Kantor Air Minum memperdagangkan air jang didapatnja dari air minum, mengalirkannja klain perumahan atau membawanja keperumahan tersebut sub a. Pasal 24. [1] Selain instansi instansi jang mempunjai tugas mengusut pelanggaran-pelanggaran, maka kewadjiban mengawasi pelaksanaan peraturan daerah ini dan mengusut

6 pelanggaran pelanggaran terhadapnja diserahkan kepada Kepala Djawatan Perusahaan, Kepala Kantor Air Minum; Kepala Biro Kontrolir dan Kepala Djawatan Kesehatan.. [2] Dalam mendjalankan tugasnja itu pendjabat pendjabat tersebut pada ajat (1) berhak memasuki perumahan perumahan dan rumah rumah jang ada pasangan pipa air dan tempat- tempat dimana menurut dugaan ada pelanggaran. [3] Penghuni, pemilik atau penguasa tempat-tempat itu wadjib memberi izin masuk kepada pendjabat-pendjabat tersebut, dan memberikan segala keterangan keterangan jang dimintanja. Pasal 25. Pelanggaran atas pasal 23 dan 24 ajat (3) dihukum denda sebanjak-banjaknja seratus rupiah atau dihukum kurungan selama-lamanja tiga bulan. Pasal 26. Peraturan daerah ini mulai berlaku semendjak tanggal diundangkannja. Surakarta, 17 Maret Kepala Daerah Kota Besar Surakarta, MOHAMMAD SALEH Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara Kota Besar Surakarta, Ketua, SISWOPRANOTO. Peraturan daerah ini didjalankan telah disahkan oleh Dewan Pemerintah Daerah Sementara Propinsi Djawa Tengah dengan surat keputusannja tanggal 28 Mei 1953 No. U 100 / 2/ 4. Sekertaris, SISWADI DJOJOSOERONO. Diundangkan pada tanggal 1 Agustus Dewan Pemerintah Daerah Sementara Kota Besar Surakarta, Sekertaris, SOETONO,

7 Lampiran Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No.12 tahun 1953 tentang Air Minum, seperti tersebut pada pasal 4. A. TARIP RUMAH TANGGA Golongan Taksiran persewaan rumah sebulan Rp. Bea buka Rp. Pemakaian air tetap M3 Bea pemakaian air bulanan tetap Rp. Pembajaran tetap tiap Sewa meteran Rp. tiap bulan Djumlah Pembajaran Rp. Bea kelebihan pemakaian air tiaptiap M3 Rp. Keterangan Gentong A. M. A. 1. A. 2. A. 3. A. 4. A. 5. A. 6. A. 7. A , -- s/d 5,-- Selebihnja --,--,, 10,--,, 10,--,, 20,--,, 20,--,, 50,--,, 50,--,, 100,--,, 100,--,, 150,--,, 500,--,, 200,--,, 200,--,, 250,--,, 250,--,, 300,--,, 300,-- keatas 0,75 1,50 1,50 1,50 3,--- 4,50 4,50 4,50 4,50 4, ,20 1,80 2,70 6,-- 10,50 13,50 17,25 21,75 26,25 31,50 --,-- 0,45 0,75 1,50 2,25 2,25 3,-- 3,-- 3,-- 3,-- 1,20 2,25 3,45 7,50 12,75 15,75 20,25 24,75 29,25 34,50 --,-- 0,30 0,45 0,60 0,60 0,60 0,75 0,75 0,90 0,90

8 B. TARIP KERAMAIAN. Jang termasuk keramaian, ialah : Pasarmalam, maleman, pasarmalam tahunan dan lain-lain jang ditetapkan oleh Dewan Pemerintah Daerah : Penetapan pembajaran : Buat 50 M3 jang pertama Rp. 0,90 tiap tiap M3.,, 100,, berikutnja,, 0,75,,,,,,,, 350,, berikutnja,, 0,60,,,,,, Lebih dari 500,,,, 0,45,,,,,, Pembajaran paling sedikit tiap bulan ,, 7,50 Sewa meteran.....,, 3,--- Sewa pipa 3% dari djumlah Baja pemasangan pipa. C. TARIP PERUSAHAAN. Jang termasuk perusahaan, ialah : Perusahaan roti, perusahaan batik, pabrik es, pabrik limun, gambar hidup, hotel, pension, rumah makan, rumah obat, dan lain-lain jang ditetapkan oleh Dewan Pemerintah Daerah. Penetapan pembajaran : Buat 50 M3 jang pertama Rp. 0,60 tiap tiap M3.,, 100,, berikutnja,, 0,45,,,,,,,, 350,, berikutnja,, 0,40,,,,,, Lebih dari 500,,,, 0,30,,,,,, Pembajaran paling sedikit tiap bulan ,, 7,50 Sewa meteran.....,, 3,--- Bea buka......,, 7,50 D. TARIP GEDUNG-GEDUNG. Jang termasuk gedung-gedung, ialah : Kantor, gedung sekolah, balai pertemuan, asrama, kantor pasar, dan lain-lain jang ditetapkan oleh Dewan Pemerintah Daerah. Penetapan pembajaran : Buat 50 M3 jang pertama Rp. 0,45 tiap tiap M3.,, 450,, berikutnja,, 0,40,,,,,, Lebih dari 500,,,, 0,30,,,,,, Pembajaran paling sedikit tiap bulan ,, 7,50 Sewa meteran.....,, 3,--- Bea buka......,, 7,50 E. TARIP SOSIAL. Jang termasuk sosial, ialah : Pembersihan pasar, rumah pembantaian, rumah jatim, rumah sakit, pendjualan air, dan lain- lain jang ditetapkan oleh Dewan Pemerintah Daerah. Penetapan pembajaran : Buat 50 M3 jang pertama Rp. 0,30 tiap tiap M3.,, 450,, berikutnja,, 0,25,,,,,, Lebih dari 500,,,, 0,20,,,,,, Pembajaran paling sedikit tiap bulan ,, 7,50 Sewa meteran.....,, 3,--- Bea buka......,, 7,50 F. TARIP TEMPAT PERIBADATAN / KEPERLUAN UMUM. Jang termasuk termasuk tempat peribadatan / keperluan umum, ialah : Masdjid langgar, geredja, klenteng, siraman djalan-djalan, lapangan umum, halaman rumah sekolah, pekerdjaan umum, dan lain- lain jang ditetapkan oleh Dewan Pemerintah Daerah.

9 Penetapan pembajaran : Buat tiap-tiap M Rp. 0,10. Pembajaran paling sedikit taiap bulan,, 2,50 Sewa meteran......,, 3,--- Bea buka ,, 7,50 Surakarta, 17 Maret Kepala Daerah Kota Besar Surakarta, MOHAMMAD SALEH Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara Kota Besar Surakarta, Ketua, SISWOPRANOTO.

10

11

12 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.