Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5

Transkripsi

1 Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 9 TAHUN 1953 TENTANG PENDJUALAN MINUMAN KERAS DAN PEMUNGUTAN PADJAK ATAS IZIN PENDJUALAN ITU DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA menetapkan peraturan daerah sebagai berikut : PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA TENTANG PENDJUALAN MINUMAN KERAS DAN PEMUNGUTAN PADJAK ATAS IZIN PENDJUALAN ITU Pasal 1. Peraturan daerah ini diperuntukkan bagi pendjualan minuman keras dalam djmlah djumlah sedikit. Pasal 2. Jang dimaksud dengan : a. Minuman keras ialah : segala minuman jang mengandung alkohol jang dibuat dengan tjara dikukus (gedistilleerd) dan tuak jang dibuat dengan tjara diberi beragi [gegist] b. Pendjualan dalam djumlah djumlah sedikit (etjeran) ialah : pendjualan minuman keras dalam djumlah djumlah sebanjak banjaknja tiga liter. Pasal 3. (1) Pendjualan dibagi atas : a. Pendjualan untuk diminum ditempat pendjualan dan b. Pendjualan dalam djumlah djumlah sedikit (etjeran) ialah : pendjualan minuman keras dalam djumlah djumlah sebanjak banjaknja tiga liter. (2) Minuman keras untuk pendjualan termaksud ajat (1) sub b harus dimuat dalam botol, gotji, kan dan sebagainja jang ditutup dengan gabus dan dari atas sampai seluruh kepala botol, gotji, atau kan itu diselubungi dengan bahan dari timah dan sebagainja atau dilak jang sedikit dkitnja berisi tiga desi liter. (3) Pendjualan termaksud ajat (1) sub b disamakan dengan ajat (1) sub a apabila ketentuan termaksud ajat (2) tidak dipenuhi. (4) Batas isi tiga desi liter itu tidak berlaku untuk pendjualan pahit (bitters) dan minuman keras lainnja jang mengandung alkohol sedikitnja 65% dan mendjadi keruh (troebel) djika ditjampur dengan air hingga alkoholnja tinggal mendjadi 42%. Ketentuan tersebut hanja berlaku djika pendjualan itu dimuat dalam botol; gotji, kan da sebagainja jang ditutup dengan tjara sebagai tersebut ajat (2) dan dengan dibubuhi surat keterangan (etiket) jang menjatakan : nama pemilik pabrik, tempat pabrik dan nama minuman jang diperguakan dalam perdagangan. Pasal 4. (1) Barang siapa mendjual minuman keras harus mendapat izin dari Dewan Pemerintah Daerah Kota Besar Surakarta. Kepada pengusaha-pengusaha warung dan pendjual keliling tidak diberikan izin untuk pendjualan minuman keras. (2) Dewan Pemerintah Daerah menetapkan dan mengeluarkan daftar isian untuk permintaan izin tersebut.

2 (3) Didalam dua minggu sesudah surat permintaan izin diterima oleh Dewan Pemerintah Daerah, permintaan itu diberitahukan kepada orang orang disekitarnja dengan tjara jang tertentu. (4) Barang siapa mempunjai keberatan atas permintaan tersebut dalam dua minggu sesudah permintaan itu diberitahukan, dapat memadjukan surat keberatan kepada Dewan Pemerintah Daerah. (5) Djika tidak ada jang memadjukan keberatan, dan dianggap bahwa ketertiban umum, kesusilaan, keamanan dan kesehatan tidak akan terganggu karenanja, maka dalam satu bulan sesudah waktu dua minggu itu lampau. Dewan Pemerintah daerah memberikan surat izin. (6) Djika permintaan ditolak, dalam surat penoakan harus disebutkan alasan - alasanja Pasal 5. (1) Rumah atau bangunan jang dipergunakan untuk mendjual minuman keras, harus terletak dipinggir djalan besar dan dapat kelihatan dengan djelas. (2) Banjaknja tempat pendjualan minuman keras dalam Dalam Daerah Kota Besar Surakarta paling banjak dua puluh lima. Pasal 6. Untuk masing-masing tjara pendjualan tersebut dalam pasal 3 ajat[1] diberikan surat izin tersendiri. Pasal 7. Dalam surat izin dimuat keterangan keterangan mengenai keadaan ruang jang digunakan untuk mendjual minuman keras dengan disertai luasnja masing masing ruang. Pasal 8. (1) Izin diberikan untuk waktu satu tahun, mulai tanggal 1 Djanuari sampai dengan 31 Desember. (2) Izin jang diberikan sesudah tanggal 1 Djanuari, berachir djuga padatanggal 31 Desember. (3) Pemegang izin jang ingin mendapatkan izin baru bagi tahun berikutnja harus mengadjukan surat permintaan izin baru dengan mengisi daftar isian seperti jang tersebut dalam pasal pasal 4 ajat [2]. Surat permintaan izin tersebut harus sudah diterima oleh Dewan Pemerintah Daerah selambat-lambatnja pada achir bulan Nopember. Pasal 9. (1) Izan termaksud pada pasal 4 ajat [1] berlaku melulu untuk pemegang izan sendiri, dan hanja diperuntukkan lepada ruang-ruang sebagai tertjantum dalam surat izin. (2) Apabila pemegang izan berhenti tidak mendjual minutan keras, hal itu dalam waktu delapan hari harus memberitahukan kepada Dewan Pemerintah Daerah. Pasal 10. Apabila pemegang izan meninggal dunia, warisnja selama tiga bulan maíz diperkenankan meneruskan mendjual minutan keras atas izan jang lama. Sehabis waktu tersebut, izan tidak berlaku lagi. Pasal 11. Dikantor Padjak Kota Besa surakarta diadakan sebuah register dari semua permintaan izan pendjualan minutan keras dengan tjatatan tentang mendapat atau tidak mendapat izan. Pasal 12. Pemegang izin mendjual minutan keras termaksud pasal 4 dikenakan pembajaran padjak izin pendjualan, jang besarnja untuk satu tahun ditetapkan sebagai berikut : a. untuk diminum ditempat pendjualan Rp. 200,-- [dua ratus rupiah] b. untuk diminum ditempat lain Rp. 150,-- [seratus lima puluh rupiah] c. untuk dua matjam pendjualan tersebut sub a dan b Rp. 300,-- [tiga ratus rupiah]

3 Pasal 13. [1] Padjak izin pendjualan dipungut untuk satu tahun penuh.djika izin diberikanpada bulan sesudah permulaan tahun jang berdjalan maka padjak izin pendjualan dihitung menurut banjaknja bulan jang belum berdjalan. [2] Djika pada sesudah permulaan tahun jang berdjalan izin tersebut pasal 12sub b berubah mendjadi sub a atau c, padjak izin pendjualan ditambah dengan seperdua belas dari perbedaan padjak izin pendjualan setahun antara dua matjam pendjualan tersebut kali banjaknja bulan jang belum berdjalan. Pasal 14. Padjak izin pendjualan harus dibajar penuh pada waktu izin diberikan. Pasal 15. [1] Dewan Pemerintah Daerah dapat mentjabut izin atau melarang pendjualan minuman keras untuk waktu jang tertentu : a. djika dianggap bahwa ketertiban umum, keamanan, kesusilaan atau kesehatan dapat terganggu karenanja. b. Djika lebih dari bulan berturut turut izan tidak dipergunakan. c. Djika ketentuan ketenuan tersebut dalam peraturan daerah ini tidak dipenuhi. [2] dalam surat pentjabutan diberikan alasan alasan petjabutan itu.. Pasal 16. Tempat pendjualan minuman keras hanja dapat dibuka anatara djam 8 pagi sampai 11 malam. Pasal 17. [1] Dalam tiap- tiap ruag pendjualan minuman keras, oleh pemegang izin harus dipasang sebuah turunan izin jang disahkan oleh Kepala Daerah Kota Besar Surakarta ditempat jang djelas kelihatan. [2] Dimuka rumah pendjualan tersebut, harus djuga dipasang sebuah papan jang djelas kelihatan dengan perkataan :,,Izin No... dibawahnja ditullis nama pemegang izin. [3] Djika izin itu melulu berlaku untuk izin termaksud pada pada pasal 3 ajat [1] sub b, ditambah dengan perkataan,,tidak diminum ditempat. [4] Djika izin itu berlaku untuk dua matjam pendjualan termaksud pada pasal 3ajat [1] ditambah dengan perkataan,,djuga untuk diminum ditempat. [5] Dalam delapan hari setelah izin ditjabut atau sudah habis waktunja, papan tersebut dalam ajat [2] oleh pemegang izin harus diambil dan turunan surat izi dikembalikan ke Kantor Padjak Kota Besar Surakarta. [6] Djika dalam waktu jang ditentukan itu ketentuan tersebut ajat [5] tidak dipenuhi, maka Dewan Pemerintah Daerah berhak mendjalankannja atau memerintahkan mendjalankannja atas beaja jang berkepentingan. Pasal 18. Ruang tempat mendjual minuman keras dan ruang lainnja jang bergandengan dengan it, tidak boleh dipergunakan untuk : a. Membajar uang upah, ketjuali kepada pekerdja pekerdja jang bekerdja ditempat itu. b. Memberi minuman keras kepada anak dibawah umur. c. Mengadakan pertundjukan muzik dan lain sebagainja jang dapat didatangangi oleh umum. Pasal 19. [1] Dilarang mendjual, memberikan atau menjimpan minuman keras jang engandungzat zat jang berbahaja untuk kesehatan. [2] Dewan Pemerintah Daerah atau pegawai jang dikuasakannja berhak mengambil minuman keras jang ditjurigainja dengan tempatnja dalam mana minuman keras itu dimuatkan, untuk diperiksa. Untuk pengambilan itu jang berkepentingan diberikan surat tanda penerimaan dan kepadanja dapat diberikan uang kerugian menurut harga pokok. [3] Pemegang izin berhak melekatkan tanda kepada tempat dimuatnja minuman keras jang diambil itu dengan dibubuhi tanda tangannja.

4 [4] Minuman keras jang diperiksa itu djika tidak mengandung zat zat jang berbahaja dikembalikan kepada jang berkepentingan. Pasal 20. [1] Selain instansi instansi jang telah mempunjai tuga mengusut pelanggaran pelanggaran maka kewadjiban mengawasi pelaksanaan peraturan daerah ini dan mengusut pelanggaran pelanggaran terhadapnja diserahkan kepada Kepala Kantor Padjak, Kepala Biro Kontrolir dan Kepala Djawatan Kesehatan Kota Besar Kota Surakarta. [2] Hukuman tersebut ajat [1] dapat disertai perampasan minuman keras jang berhubungan dengan pelanggaran terhadap pasal 4 ajat [1], pasal 9, 10, 19 ajat [1] dan pasal 22 ajat [1]. Pasal 21. [1] Barang siapa melanggar atau tidak menetapi ketentuan ketentuan tersebutdalam pasal 4 ajat [1], pasal 9, 10, 16,17 ajat [1] samapai dengan [5], pasal 18, pasal 19 aja [1] dan pasal 22 ajat [1], dihukum denda sebanjak-banjaknja Rp. 100,-- (seratus rupiah) atau dihukum kurungan selama-lamanja tiga bulan. [2] Hukuman tersebut ajat [1] dapat disertai perampasan minuman keras jang berhubungan dengan pelanggaran terhadap pasal 4 ajat [1], pasal 9, 0, 19 ajat [1] dan pasal 22 ajat [1]. Pasal 22. [1] Semua pendjualan minuman keras jang sudah ada pada aktu peraturan daerah ini mulai berlaku, harus dimintakan izin menurut peraturan daerah ini dalam tempo selambat-lambatnja satu bulan. [2] Dalam hal itu banjaknja padjak jang harus dibajar dihitung menurut ketentuan dalam pasal 13 ajat [1], sedang kelebihan padjak jang mungkin sudah terbajar berdasar peraturan jang lama untuk bulan bulan jang belum berdjalan, dapat diperoleh kembali oleh jang berkepentingan atas permintaan tertulis. [3] Djika permintaan tersebut ajat [1] ditolak, dalam dua minggu sesudah tanggal penolakan, pendjualan minuman keras harus ditutup. Pasal 23. [1] Peraturan daerah ini mulai berlaku semendjak tanggal diundangkan dan ketjuali terhadapketentuan ketentuan hukumannja, berlaku surut hingga tanggal 1 Djanuari [2] Dengan berlakunja peraturan daerah ini, Peraturan Daerah Besar Kota Surakarta jang ditetapkan pada tanggal 1 Djuli 1952 dan jang belum diundangkan, ditarik kembali. Surakarta, 20 Djanuari Kepala Daerah Kota Besar Surakarta, Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara Kota Besar Surakarta, Ketua, MOHAMMAD SALEH SISWOPRANOTO. Peraturan daerah ini didjalankan berasarkan pasal 30 ajat [1] Undang undang No. 22 tahun Diundangkan pada tanggal 1 Djuni Dewan Pemerintah Daerah Sementara Kota Besar Surakarta, Sekertaris, SOETONO,

5 Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska No. 1 th. Ke IV tg. 1 Djan PEDOMAN DEWAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA Mengenai PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 7 TAHUN TENTANG MENDIRIKAN DAN MENJEWAKAN KIOSK DI TANAH MILIK DAERAH I. Bagi kiosk lama jang untuk mendirikannja dulu telah mendapat izin dari Kantor Agraria Kota Besar Surakarta, tetapi hingga kini belum mempunyai surat izin dari atau belum mengadakan Perdjandjian dengan Djawatan Perusahaan Kota Besar Surakarta, ditentukan seperti berikut : 1) Djika kiosk itu telah memenuhi sjarat-sjarat seperti jang termatub dalam pasal 3 dan 4 peraturan daerah tersebut diatas, maka : a. kiosk itu terus diserahkan kepada daerah Kota Besar Surakarta dan mulai saat itu kiosk mendjadi milik Daerah, sedangkan pemilik jang menjerahkan kiosk itu tetap berhak mempergunakan kiosk itu dan selama dua tahun terhitung mulai saat penjerahan tersebut, tidak membajar sewa kiosk dan sewa tanah. b. Selandjutnja berlakulah pasal 8 ajat [1] sub c, ajat [2] dan [3], dan pasal pasal berikutnja. 2) Djika kiosk itu tidak / belum memenuhi sjarat-sjarat seperti jang termaktub dalam paal 3 dan 4 peraturan daerah tersebut diatas, maka : a. Berlakulah pasal 14 dan pemiliknja memajar sewa tanah, b. Setelah ketentuan tersebut pasal 14 ajat [1] terpenuhi, maka lalu terus berlakulah ketentuan termaktub dalam No. 1 sub a dan b diatas. II. Bagi kiosk lama jang telah mempunjai surat izindari atau telah mengadakan perdjandjian dengan Djawatan Perusahaan Kota Besar Surakarta, ditentukan seperti berikut: a. dalam waktu 2 tahun terhitung mulai tanggal pemberian surat izin atau penanda tangan perdjandjian, pemilik kiosk membajar sewa tanah, b. setelah waktu 2 tahun tersebut berachir, kiosk terus diserahkan kepada Daerah dan mulai saat itu kiosk mendjadi milik Daerah, sedangkan pemilik jang menjerahkan kiosk itu diperbolehkan terus mempergunakannja dengan membajar sewa kiosk. c. Selandjutnja berlakulah pasal 10 ajat [1] sub b, ajat [2] dan [3] dan pasal pasal berikutnja. III. Bagi kiosk jang untuk mendirikannja telah mendapat surat izan atau telah diadakan perdjandjian dengan Pemerintah Daerah [Kantor Agraria atau Djawatan Perusahaan], tetapi ingá tanggal ditetapkannja Pedoman ini Belem selesai pembuatannja, berlakulah pasal 7 peraturan daerah tersebut diatas, dengan tjatatan bahwa waktuwaktu jang tertjantum dalam pasal 7 itu, terhitung mulai tanggal penetapan Pedoman ini. IV. Tanah dikelilingi kiosk jang lebarnja satu meter dari kiosk, tidak dikenakan sewa tanah. V. Pemberian izin pembuatan kiosk baru, dilakukan menurut peraturan daerah tersebut diatas seluruhnja, dengan mempergunakan formulier formulier seperti tjontoh terlampir. Surakarta, 1 Desember DEWAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. Ketua, ttd. MOHAMMAD SALEH

6

7 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.