BAB II KERANGKA / DASAR PEMIKIRAN Kedudukan Fungsional Sebagai Pencitraan Jabatan
|
|
- Yohanes Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KERANGKA / DASAR PEMIKIRAN 2.1. Perspektif Teoritis Kedudukan Fungsional Sebagai Pencitraan Jabatan Kedudukan fungsional sebagai pencitraan jabatan, mungkin kita sering mendengar istilah pencitraan jabatan memang lebih kepada politik atau para penjabat namun kalau dipikir pikir pencitraan jabatan bisa ke beberapa bidang dalam dunia Broadcasting pun bisa kita temukan. Adapun beberapa definisi mengenai pencitraan : 1. Pencitraan adalah gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi maupun non pribadi 2. Penggambaran tentang suatu tokoh atau seseorang dalam situasi dan kondisi tertentu. 3. Persepsi banyak orang tentang ucapan, tindakan, dan perilaku seseorang pemimpin. Dengan demikian bisa dibuat definisi pencitraan sebagai sebuah gambaran atau persepsi atau banyak orang terhadap pribadi maupun non pribadi berkaitan dengan tampilan atau perilaku pribadi maupun nonpribadi dalam kondisi tertentu. 1 24
2 2 Unsur unsur pencitraan yaitu adanya subjek pencitraan, objek pencitraan, dan tujuan pencitraan. Pencitraan itu sah sah saja sejauh tidak berlebihan. Bahkan di dalam ilmu politik maupun didalam ilmu pemasaran (marketing / promosi / iklan) pencitraan justru diperlukan. Namun manakala pencitraan dilakukan secara berlebihan apalagi tidak sesuai dengan kenyataan, maka pencitraan itu justru merugikan pribadi atau nonpribadi sebagai subjek pencitraan. Didalam kedudukan fungsional pencitraan sangat diperlukan karena akan mempengaruhi dengan peranan dan sistem kerja yang akan dijalani nanti ke depannya. Karena itu kedudukan fungsional akan mewakili pola sistem pekerjaan yang dijadikan pencitraan pada sebuah jabatan tertentu Kedudukan Fungsional Seorang Script Writer Script Writer adalah orang yang bekerja sama dengan produser dan sutradara dalam mengemas konsep ide dasar kreatif menjadi konsep script non drama televisi 1. Melakukan revisi naskah hingga final dan siap untuk diproduksi. Mempertimbangkan berbagai unsur komersial dan target penonton yang umumnya tidak terbatas. Melakukan analisis jam penayangan program non drama televisi ini dan memperhitungkan aspek psikologis penonton. Turut serta dalam penentuan pemilihan host, reporter dan pengisi voice over.
3 3 Konsep yang diangkat oleh Script Writer adalah mengenai Wanita, Apa itu wanita, Ada alasan kenapa wanita dibuat dari tulang rusuk laki-laki, tidak dibuat dari tulang tengkorak karena wanita bukan buat disanjung-sanjung, wanita tidak dibuat dari tulang kaki karena wanita tidak untuk diinjak-injak, wanita dibuat dari tulang rusuk karena wanita tempatnya adalah di samping laki-laki sebagai pendamping, sebagai bagian dari hidup laki-laki dan tulang rusuklah yg paling dekat dengan jantung ( heart ) karena wanita tempatnya disitu. untuk disayangi, untuk dicintai dan untuk dilindungi dengan sepenuh jiwa raga apabila seorang cowo sudah mau membuang egonya dan menjadikan ego pasangannya menjadi egonya dan pasangannya menjadikan ego laki-laki tersebut menjadi egonya, itulah ego bersama saling mengerti, karena sudah memahami salng mencintai karena sudah menyayangi saling memberi yg terbaik karena saling membutuhkan. Maka dari itu sosok Wanita lah yang kami ambil untuk latar belakang program feature Dibalik Wanita ini. Yang mana sosok wanita akan meluas dengan sendirinya. Dan wanita akan kami padu padankan dengan fashion, lifestyle, budaya, dan entertainment. Penulis naskah adalah orang yang menulis cerita atau konsep dan skenario atau menulis skenario saja ( cerita dari pihak lain ) untuk tayangan drama, berita 1 Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT. Gramedia Indonesia Hal : 42
4 4 ataupun non drama. Dalam bahasa inggris penulis naskah atau skenario disebut sebagai sebagai script writer. Script Writer sebagai bagian dari tim kerja kreatif yang berkewajiban menciptakan cerita skenarionya ataupun skenarionya saja. Skenario yang diciptakan mestilah satu skenario yang utuh, yang bisa divisualisasikan oleh sutradara. 2 Peneliti yang mempunyai job desk sebagai seorang Script Writer secara tidak langsung terpanggil untuk mencoba membenarkan teori tersebut dengan membuatkan suatu konsep yang handal dan memadai.terdiri dari konsep kreatif, konsep produksi, dan konsep teknis. Konsep yang disiapkan tak lepas dari benang merah berupa hasil akhir script yang berkualitas dengan berbagai kelengkapan dan proses untuk membentuknya Tanggung Jawab Script Writer dalam menghasilkan ide Script Writer adalah orang yang bertugas menulis dan mengembangkan suatu ide atau gagasan menjadi suatu karya yang nantinya dapat diaplikasikan menjadi sebuah program.script Writeradalah orang yang menciptakan konsep, narasi, dan dialog untuk permainan komersial atau film laga hidup atau animasi. 3 2 Kinosyan, Jadi Penulis Naskah? Gampang Kok, Jakarta 2008, Hal : 6
5 5 Sebagai seorang Script Writer harus memiliki kemampuan mengubah ide ke dalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses penginderaan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki makna baik untuk dirinya maupun orang lain 4. Memberikan pemahaman bahwa Setiap tontonan di televisi baik itu program jenis drama maupun non drama atau film di bioskop sekalipun, tak lepas dari peran Script Writer.Sebab, bagus tidaknya hasil sebuah tontonan program acara ataupun film tersebut, pertama-tama tergantung dari kualitas script atau skenario yang ditulis oleh Script Writer. Jadi, kini kita tahu bahwa peran Script Writer sangatlah penting dalam sebuah tontonan program acara maupun film. Namun dibalik dari hasil itu semua, tak pelak seorang penulis naskah mempunyai peran, dan tanggung jawabnya, yaitu adalah 1. Mengembangkan gagasan 2. Berpikir terbuka 3. Menanggalkan ego dan menangkap semua umpan balik tanpa melibatkan emosi. 4. Bertanya kembali kepada pengkritik dan pemberi umpan balik, siapa tahu masih bisa di gali masukan yang berharga dari orang mengenai tulisan kita. 3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grafindo, Hal 32
6 Peran Script Witer Dalam dunia pertelevisian, ada empat jenis program televisi yang umumnya di ketahui oleh penulis, yaitu Program Drama, Program Non Drama, Program Berita atau News dan program Dokumenter. Dari keempat jenis program, membutuhkan naskah sebagai salah satu pilar untuk membuat sebuah konsep dari suatu program menjadi program yang di inginkan, namun memiliki format, sifat dan karakteristik penulisan yang berbeda. Pada program Drama dikenal istilah skenario untuk menyebut naskah yang harus dimainkan oleh talent.sedangkan untuk naskah program Non Drama dan News umumnya dikenal dengan istilah script. Script juga berfungsi sebagai pengendalian siaran agar tepat waktu dan sesuai visi dan misi program. Karena fungsi dari Script Writer itu sendiri antara lain 5 : 1. Memberi kemudahan dalam perencanaan produksi 2. Menjadi medium berpikir kreatif 3. Menjadi sarana komunikasi seluruh kerabat kerja produksi 4. Menjadi acuan penyusunan jadwal kegiatan Penulisan Naskah untuk film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah scenario (scenario).skenario merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang 4 Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, Media Presindo, Yogyakarta, 2006
7 7 menyangkut penggabungan antara gambar dan suara, dimaksudkan sebagai pedoman dalam pembuatan film, sinetron atau program televisi.beberapa pakar sinematografi mengemukakan bahwa skenario itu menjadi jiwa dan darah dalam produksi film atau cerita televisi. Dalam membuat program seorang Script Writer harus menjelaskan narasumber yang akan diliput siapa saja, Bagaimana mereka berkomentar dan apakah alasan mereka sesuai utnuk program yang akan ditayangkan di program mereka nantinya. Di program Dibalik Wanita memilih artis artis yang sesuai kapasitasnya untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan judul yang diangkat di program ini yaitu Hijab dan pemilihan artis ini sudah sesuai dengan tema ataupun konsep yang kami ambil, yaitu : 1. Ustad Solmed : Dipilih karena Ustad Solmed kami anggap sebagai salah satu ustad yang juga salah satu public figure mampu memberikan alasan Fenomena Hijab yang ada di Indonesia dan Apakah Hijab itu hanya sebuah trend atau kewajiban untuk kaum muslimah. 2. Dian Pelangi : Dian Pelangi adalah sosok pengusaha muda yang sudah professional dibidangnya mengenai Pakaian muslimah ataupun muslim yang sesuai trend di Indonesia. 5 Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, Media Presindo, Yogyakarta, 2006 Hal : 67
8 8 3. April Jasmine : April jasmine merupakan Figure yang merupakan salah satu hijabers yang terkenal walaupun tidak ikut dalam Hijabers Community namun tetap dipanggil untuk menjadi bintang tamu ataupun sekedar berbagai informasi tentang Hijab. Dan pemilihan artis pun harus diingat bahwa artis bukan hanya sekedar dipajang karena mereka terkenal tapi juga karena kemampuan maupun keahlian mereka sesuai bidang masing masing yang bisa menjadi pengetahuan untuk khalayak itu sendiri. Naskah yang dibuat haruslah memiliki karakteristik tersendiri agar menjadi sebuah nasah yang baik dan benar anatara lain 6 : 1. Jelas. Kejelasan menempati prioritas utama dalam penulisan naskah. Kata dan kalimat yang disusun harus dimengerti. 2. Ringkas. Satu ide untuk satu kalimat. Hindari untuk anak kalimat. 3. Sederhana. Kata kata yang digunakan harus sederhana, tidak rumit, atau tidak teknis-ilmiah yang kurang dikenal di kalangan awam. 4. Aktif. Gunakan kalimat aktif bukan pasif 6 Asep Samsul M.Romli Broadcast Journalism : Panduan Menjadi Penyiar, Reporter & Scrpt Writer, Nuansa, Bandung, Hal : 80
9 9 5. Imajinatif. Naskah harus mampu mengembangkan imajinasi pendengar hanya dengan kekuatan kata kata, suara dan dukungan music. Adapun yang dimaksud dengan skenario adalah naskah televisi yang digunakan sebagai acuan utama.suatu skenario sudah bisa disebut baik, jika memenuhi kriteria fungsional.dalam arti sebuah skenario dapat menjadi blueprint dan pegangan bagi para kreator dalam membuat program televisi.namun, lebih bagus lagi jika sekaligus memenuhi kriteria substansial. Naskah yang sudah mampu memberikan sebuah bayangan kepada setiap pembacanya mengenai isi dan makna yang berada didalamnya, sama halnya seperti karya tulis lainnya seperti novel, cerpen, roman, puisi, prosa,dan sebagainya. Kedua teori tersebut menjadi standar dasar bagi sebuah skenario agar menjadi karya tulis yang mandiri dan berguna bagi setiap orang. 7 Adapun di bawah ini yang merupakan proses kerja Script Writer dari pra produksi hingga pasca produksi, yaitu sebagai berikut : 1. Pra Produksi Pra produksi adalah tahap awal penciptaan suatu karya kreatif berbagai macam program penyiaran. Pada tahap ini penulis naskah mempunyai peranan penting, karena penulis naskah mulai mempersiapkan script sebagai syarat kelancaran untuk proses produksi. 7 Writer, 2 Januari 2012 Jam 23.30
10 10 Produksi akan berjalan baik ketika semua proses di pra produksi sudah dilakukan dengan baik. Segala kekurangan dalam pra produksi hendaknya segera diselesaikan agar tidak menggangu kelancaran pada proses berikutnya yakni produksi 8 Dan dalam persiapan produksi atau pra produksi, ada tiga orang Juru Kunci yang sangat berpengaruh dalam penentuan pelaksanaan produksi. Mereka adalah Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah. 9 Pada tahap pembuatan naskah nantinya, yaitu di tahap pra produksi ini kita perlu mencari dan menentukan dahulu beberapa hal yang berkaitan dengan cerita yang akan kita tulis, yaitu sebagai berikut : a. Tema Tema adalah ide atau persoalan pokok yang merupakan gagasan pemikiran yang menjadi dasar kepada sebuah karya. b. Ide cerita Ide cerita merupakan hasil pengendapan dan perenungan pengalaman hidup yang panjang dari seorang penulis. Semakin banyak pengalaman hidup seseorang, semakin banyak pula idenya. 8 Umbara dan Pintoko, 2009:163.How To Become a Cameraman. Jakarta: Motion Publish.
11 11 Ide banyak ditemukan di mana saja, dari mana saja dan dalam keadaan apa pun. Menurut Josip Novakovich dalam menulis bahwa seorang pengarang perancis, Claude Simone, mendapatkan ide-ide untuk membuat novelnya hanya dengan cara mengitari satu blok di kotanya setiap hari. 10 Dari pengalaman itu, Josip hanya ingin mengatakan bahwa sebenarnya mencari ide cerita itu sangatlah mudah. Begitu pun dengan ini, penulis mendapatkan ide setelah saling berdiskusi dan memberikan masukan antar anggota baik diluar maupun didalam waktu rapat tim berlangsung, dari apa yang meraka amati sebelumnya. Memunculkan gagasan terasa lebih berat karena tidak pernah diajari bagaimana menggali ide secara nyaman dan menyenangkan. Ide adalah sesuatu yang berada dalam kehidupan sehari hari. Cara mencari inspirasi yang lebih realistis adalah dengan cara turun ke jalan. Bergaul dengan masyarakat, kegelisahan mereka, cita-cita mereka, penderitaan mereka dan segala aspek yang lainnya. Kita akan kaya pengalaman dan pandangan banyak orang yang menghadapi berbagai macam situasi. Mencari inspirasi yang benar berarti riset dan observasi 11. Untuk mendapatkan ide bukanlah perkara yang sulit, jika kita mau menjemputnya. Ide tidak mungkin datang begitu saja, tanpa kita melakukan usahausaha untuk menjemput datangnya ide tersebut. Secara lebih khusus ada beberapa hal yang bisa memunculkan ide baru kepada penulis yaitu : 9 Naratama, 2004, 44Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 10 Elizabeth Lutters 2006, 47,Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta : PT Grasindo
12 12 1. Banyak membaca. 2. Menjawab pertanyaan dari orang lain. 3. Berdiskusi dengan orang lain. 4. Peka terhadap lingkungan sekitar. 12 c. Latar atau Setting Di acara ini latar dari tempat-tempat yang dikunjungi hanya seperti butik dan beberapa tempat yang bertemakan hijab yang dimodifikasi agar terkesan lebih menarik. d. Judul Program televisi Features kami berisi judul Dibalik Wanita. Menurut kami ini lebih dikarenakan agar pemirsa bisa dengan mudah mengenal acara ini. e. Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan cerita. Sinopsis biasanya berupa inti sari dari isi program yang memuat semua data dan informasi terhadap script yang akan disusun. Setelah mempunyai rumusan garis besar materi biasanya dengan mudah akan muncul suatu garis besar jalan cerita. Dalam sebuah penulisan script, peran sinopsis cukup penting guna mengetahui isi script yang akan dibuat. 13 Langkah-langkah dalam membuat sinopsis adalah temukan tema atau ide pokok tulisan dari naskah yang akan dibuat, buatlah alur atau jalan ceritanya, 11 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, Nurheti Yuliarti, Menjadi Penulis Profesional 2008, 29 Hal : Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta : PT Grasindo 2006, Hal : 61
13 13 kemudian pilihlah bagian-bagian yang penting dan pokok lalu mulailah untuk menyusun sinopsis secara baik dan benar. 14 Beberapa hal yang harus termuat dalam sinopsis, pada non drama sama halnya dengan film dan sinetron, yaitu isi cerita, tokoh yang terlibat, lokasi dan waktu kejadian, inti pembicaraan, keinginan dan tujuan dari program tersebut, dan hambatan yang terjadi dan bagaimana cara penanggulangannya. Panjang sinopsis disesuaikan dengan kebutuhan.salah satunya dapat diukur dari lama waktu tayang atau durasi. Untuk tayangan features seperti Dibalik Wanita yang berdurasi 24 menit. f. Treatment Sebelum membuat naskah adapun halnya yang sangat penting sebelum menulis naskah yaitu membuat konsep Treatment. Treatment adalah uraian pendek secara deskriptif tentang bagaimana suatu episode suatu program.dengan membaca Treatment kita mendapat gambaran urutan visual yang Nampak pada screen. Dalam hal ini, kita akan dengan mudah memindah-mindahkan letak urutan posisi scene jika memang masih terasa kurang sesuai agar benar-benar tepat, benar dan menghasilkan rangkaian yang sangat menarik. 14 Ruskandar, 2001, 30
14 14 g. Naskah Naskah adalah Komposisi tertulis yang di rancang untuk pedoman sutradara sebagai dasar setiap sekuen gambar. Naskah juga mempunyai dua fungsi yaitu : Fungisonal ( Sebagai pedoman kerja ) dan Substansi ( Sebagai bagian dari proses shooting ). Dalam penulisan naskah, Script Writer juga memperhatikan siapa yang akan menjadi target penontonnya, bahasa naskah yang seperti apa, serta gimmick dan funfare. Karena target kami adalah usia 15 tahun ke atas, maka saya selaku peneliti menyesuaikan dengan target tersebut, serta menyesuaikan pula penggunaan bahasa, gimmick dan funfare pada usia target yang di tuju. Dari treatment kemudian dibuat naskah produksi. Penulisan naskah produksi atau scenario harus operasional karena digunakan sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew) tetapi juga pemain dan pendukung lain yang terlibat. Penulisan naskah atau scenario pada dasarnya menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin disampaikan. Urutan synopsis-tretment-skenario merupakan rangkaian yang baik untuk membuat naskah video (televisi), mengemukakan juga pentahapan dalam membuat naskah, yaitu : concept, story board, dan script.
15 15 2. Produksi Satu tanggung jawab penting Script Writer telah diselesaikan pada tahapan pra produksi. Memasuki tahapan produksi dan kini saatnya seorang sutradara mengambil alih pimpinan karena tugas Script Writer berhenti jika sutradara telah mengambil alih cerita, bagaimanapun juga sutradara berwenang untuk melakukan tugasnya sebagai pimpinan produksi Akan tetapi kerja sama yang kompak antara produser, sutradara serta Script Writer atau disebut juga tiga korporasi sangat diperlukan karena mereka adakah kunci utama dalam setiap pengambilan keputusan. 15 Pada tahap produksi, Script Writer lebih banyak melakukan kegiatan dalam segi pengarahan dan memperhatikan host ketika melakukan kegiatan shooting, apakah sudah sesuai harapan yang diinginkan dengan naskah yang sudah dibuat. Selain itu, seorang Script Writer ikut membantu mendampingi sutradara dan kameraman dalam memvisualisasikan sebuah naskah menjadi gambar yang enak dan menarik untuk ditonton. Sebagai Script Writer harus siap berbesar hati, serta siap menerima hasil akhir setelah naskah script diproduksi dan mulai dibuat visualisasi menjadi sebuah gambar untuk selanjutnya di susun dan dijadikan sebuah tayangan untuk program feature berupa feature yang berjudul Dibalik Wanita 15 Rukmananda, Menjadi Sutradara televisi dengan single dan multi camera 2004, hal : 26
16 16 3. Pasca Produksi Pada tahapan pasca produksi, seorang Script Writer masih mempunyai tugas untuk mengawasi proses editing berlangsung. Bersama sutradara dan editor melakukan pemilihan gambar dalam usaha untuk menjaga agar sesuai berjalan dengan alur cerita yang sudah ada, namun terlebih lagi apabila terjadi perubahan di dalam alur ceritanya. Pada tahap ini Script Writer menyiapkan naskah voiceover,dan melakukan pengarahan naskah, pengucapan suara, intonasi, ritme kepada pengisi voice over, yang prosesnya di dampingi oleh sutradara dan editor. Tak hanya itu, pada tahap proses ini Script Writer masih harus dituntut untuk menyiapkan segala hal yang diperlukan sebagai keselarasan hasil akhir editing dan membuat laporan sebagai pertanggung jawaban terhadap hasil proses produksi Proses Kreatif Seorang Script Witer Program Dibalik Wanita, di sini Script Writer menyiapkan diantara konsep kreatifnya berupa susunan alur cerita yang fresh dan menarik untuk dipadu padankan dengan komposisi gambar, pemilihan istilah kata yang non formal, santai dan fresh, membuat karakteristik host maupun talent lainnya, hingga berfikir menyiapkan halhal tambahan yang dibutuhkan seperti sound-sound, video effect serta animasi untuk judul program.
17 17 Untuk membuat program acara yang menarik dan memiliki perbedaan dibandingkan dengan program acara sejenis lainnya merupakan sesuatu hal yang memacu mengalahkan tantangan. Untuk itu penulis mencoba membuatkan unsuunsur yang menarik mengenai topik atau episode pada program Dibalik Wanita ini. Pertimbangan dalam pemilihan tema Muslimah dan Hijab semata-mata ingin mendidik pemirsanya agar bisa mengenal bahwa seorang muslimah bisa tampil modis tapi juga tidak meninggalkan syariat agama Islam itu sendiri.pada program ini penulis juga memberikan sumber pengetahuan tentang asal-usul hijab itu sendiri pada episode tersebut penulis menjelaskan tentang trend fashion, kuliner maupun chart chart tentang jilbab jilbab yang sedang update saat ini. Dengan persiapan yang matang akan membuat proses produksi berjalan lancar. Mempersiapkan segala sesuatunya tak terkecuali penulis naskah dalam hal ini mempersiapkan script yang baik sangat diperlukan oleh tim dalam menunjang kelancaran produksi. Walaupun ketika berada di lapangan nanti tidak menutup kemungkinan script bisa mengalami beberapa perubahan. Dikonsep produksi ini, selain mengutamakan isi cerita dari sebuah naskah script yang bagus, penulis juga membuat script tersebut agar mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat sehingga ketika sudah waktunya produksi nanti dapat dengan mudah dikerjakan namun tetap tidak melupakan hasil akhir. Script Writer juga memikirkan sebuah konsep, agar penulis juga turut terlibat ketika proses
18 18 produksi berlangsung untuk mengetahui sejauh mana efektifitas naskah script.naskah televisi diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam perencanaan produksi, penyuntingan, penyiaran dan pemanfaatan program. Konsep teknis disini,penulis lebih kepada menyiapkan suatu contents script yang handal dimana untuk diketahui sebelumnya naskah tersebut telah mengalami berbagai macam. Sebagai media audio visual dan syarat utama berdirinya suatu program, naskah yang telah dibuat untuk program televisi apapun sebaiknya jangan terlalu rumit dan penuh dengan data teknis karena ini akan membuat pemirsa bosan dan berpindah ke stasiun lainnya. Dan selalu ingat untuk menanamkanbahwa program televisi adalah bagian dari show, hingga unsur hiburan harus tetap diperhatikan maka sebaiknya naskah dan penampilan presenter jangan terlalu kaku dan terlalu banyak mengggunakan istilah aneh dan gaya bahasa yang tinggi. Pilih gaya bahasa yang sesuai untuk program.karena itu, untuk program Dibalik Wanita ini sesuai dengan segmentasi, penulis memilih menggunakan katakata dan gaya tutur bahasa sehari-hari yang tidak begitu baku seperti bahasa Indonesia yang baik dan benar yang telah disesuaikan dengan EYD (ejaan yang disempurnakan). Namun hal tersebut tidak bertentangan dengan nilai kesopanan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
19 Perspektif Fenomologis Dari fenomena fashion atau pakaian wanita dari tahun ke tahun pasti akan selalu mengalami pergantian atau up to date. Mungkin di tahun ini, fenomena hijab 2013 adalah trend yang sangat besar tetapi entah tahun-tahun ke depan. Pada umumnya, fashion atau gaya pakaian wanita yang dibuat disengaja untuk menonjolkan kecantikan wanita. Ingin membuat wanita untuk tampil menarik. Ini sebenarnya normal dan hal yang lumrah. Wanita ingin memperlihatkan kecantikan pada orang lain (pria atau sesama wanita). Terlebih lagi, fenomena ini seakan menjadi luar biasa pula karena banyaknya di unggah ke dalam bentuk video tutorial bagaimana cara berhijab. Ini memang tidak lepas dari peran media. Jadi, style hijab masa kini adalah hasil permintaan konsumen yang didahului dengan propaganda media. Kerudung/Hijab/Jilbab awalnya adalah sebuah benda yang kemunculanya akibat dari dorongan syaraiat, artinya munculnya ide budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab adalah berasal dari hukum Alloh yang jelas, sudah diberi definisi dan ketentuan apa yang dimaksud, dan dalam kadar seperti apa sesuatu bisa disebut sebagai sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab (Al ~ Qur an surat An Nur (24): 31). Sehingga manusia tinggal memahami kemudian mewujudkanya. Dalam konteks ini, penulis menafsirkan awalnya Kerudung/Hijab/Jilbab masih sebatas sebagai fungsi teknis, artinya baru sebatas sebagai sebuah benda yang memiliki fungsi untuk menutupi bagian tubuh yang dilarang untuk dilihat oleh orang lain, untuk
20 20 menghindari maksiat bagi yang melihat( Al ~ Qur an surat Al Ahzab (33): 59). Kemudian fungsi Kerudung/Hijab/Jilbab tidak hanya sebatas sebagai fungsi teknis saja. Karena dalil tidak sebatas itu dalam memerintah, akan tetapi Kerudung/Hijab/Jilbab juga sebagai sebuah identitas bagi si pemakainya. akibatnya masyarakat Arap yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab sesuai syariat memiliki identitas sosial baru, yaitu sebagai seorang wanita muslim yang dihormati dan lelaki segan dan tidak menggangu, demikianlah catatan sejarah berkata. Sehingga jika Kerudung/Hijab/Jilbab dikaitkan sebagai sebuah identitas sosial kaitanya dengan keagamaan, maka pembacaan Kerudung/Hijab/Jilbab berkembang lagi, tidak hanya sebatas teknofak, dan sosiofak akan tetapi fungsi ideofak otomatis juga melekat karena Kerudung/Hijab/Jilbab adalah bagian dari syariat agama islam, yang tak lain islam sebagai sebuah ideologi bagi sebagaian manusia dimuka bumi ini. Sejumlah produsen pasca menjamurnya pemakai Kerudung/Hijab/Jilbab, sangat menyadari sebuah peluang keuntungan dari adanya trend ini. Hal ini tentu memacu munculnya kreativitas untuk menghasilkan sebuah produk yang mampu menarik konsumen lebih banyak. Inovasi-inovasi mulai dari Kerudung/Hijab/Jilbab yang praktis dipakai, indah dengan berbagai aksesorisnya, dan berbahan kain tertentu yang semuanya memanjakan bagi pemakainya, menjadi trend selanjutnya. Menurut salah satu produsen Kerudung/Hijab/Jilbab diindonesia yang dikutip dari republika co.id menuturkan bahwa: pengaruh televisi dan media massa lain menyebabkan beragamnya pilihan gaya busana keseharian. Meski tetap patuh pada pakem, setiap
21 21 Muslimah lebih berani mengeksplorasi gaya dengan tampilan berbeda dengan busana muslim sesuai karakter personal. Menurut ia Aplikasi Kerudung/Hijab/Jilbab juga tak ketinggalan. Prinsipnya, kaidah berbusana Muslim tetap dijalankan, namun perempuan masih bisa bereksplorasi dengan Kerudung/Hijab/Jilbabnya, kata dia. Selama ini, busana Muslim tidak lagi identik dengan kesan feminin. Sekarang ini, mulai bermunculan jilbab bergaya sporty. Adapula, jilbab bergaya Hoodie, yakni jilbab dengan penutup kepala namun menutupi bagian dada dengan detail mengkerut sehingga sehingga tidak perlu lagi mengenakan kalung atau rantai. Kemudian dalam beberapa episode pembiritaan dalam republika disebutkan bahwa beberapa komunitas jilbab telah menjamur, motif mereka sebenarnya adalah keprihatinan akan kondisi pasar jilbab yang dikuasai oleh pasar asing seperti cina dan timur tengah. Atas keprihatinanya tersebut mereka berusaha menciptakan produk mandiri untuk memenuhi pasar dalam negeri. Meskipun gaya masih banyak mengadopsi gaya luar. Adapun contoh komunitas yang sekaligus menjadi nama situs internet adalah Hij Up, dan Jilbab Cantik. Sekarang telah ada berpuluh-puluh gaya jilbab contohnya: Chrysant, Rose, Orchid, Jasmine, Sakura dan Tulip, Daisy dan Violet. Selain bisnis, mereka mempunyai alasan untuk mesosialisaikan jilbab kepada masyarakat yang belum memakainya. Sengan cara mengembangkan model diharapkan masyarakat semakin mencintai jilbab.
22 22 Dalih untuk menciptakan gaya untuk menambah kesan Kerudung/Hijab/Jilbab mampu menampung aspirasi bagi setiap individu si pemakainya menjadi salah satu alasan yang berkembang saat ini. Sebenarnya jika kita berfikir positif tentu hal ini sah-sah saja. Jika benar dan konsisten apa yang dikatakan oleh produsen tadi bahwa tanpa melanggar koridor hukum, atau kaidah Kerudung/Hijab/Jilbab, jangan sampai gaya mengorbankan esensi Kerudung/Hijab/Jilbab. sebenarnya Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif tidaklah buruk dampak kemunculanya. Alasanya hal ini akan meningkatkan minat para muslimah untuk memakai Kerudung/Hijab/Jilbab. Selain itu dengan adanya banyak pilihan model Kerudung/Hijab/Jilbab, muslimah yang belum memakainya akan lebih tertarik. Seperti yang dilansir dalam salah satu situs Islam bahwa "Para Muslimah (Wanita Islam) seharusnya menyadari, potensi pada diri mereka bukanlah sekadar fisik. Jika Allah SWT menganugerahkan wajah cantik, fotogenik dan bodi aduhai, bukanlah untuk dieksploitasi. Islam telah melarang wanita melakukan tabaruj (menampakkan perhiasannya). Dengan kata lain, tabaruj adalah hukum lain yang berbeda dengan hukum menutup aurat dan hukum wanita mengenakan kerudung dan jilbab. Walaupun seorang wanita telah menutup aurat dan berbusana syar i, namun tidak menutup kemungkinan ia melakukan tabaruj. Allah SWT berfirman: Perempuan-perempuan tua yang telah berhenti haid dan kehamilan yang tidak ingin menikah lagi, tidaklah dosa atas mereka menanggalkan pakaian mereka (jilbab) tanpa bermaksud menampakkan perhiasannya (tabaruj).
23 23 Mengenai Istilah hijaber atau hijabers banyak pro kontra mengenai istilah ini, penulis belum tahu pasti dari mana asal istilah ini. Tapi, istilah tidak jauh-jauh dari kata dasarnya "Hijab". Tapi, karena mungkin tuntutan zaman akhirnya kata "Hijab" ditambahkan akhiran "er" atau "ers" yang dalam bahasa Inggris dapat berarti sebagai pelaku atau orang yang melakukan. Jadi, hijaber adalah istilah oleh mereka untuk menyebut komunitas atau kelompok ataupun perorangan yang berpakaian dengan style hijab. Dengan maraknya komunitas hijab para muslimah di Indonesia bisa berbagi pengalaman, cerita kehidupan bahkan saling share tentang trend hijab saat ini bukan itu saja di komunitas ini bukan hanya wanita wanita yg sudah pake jilbab tapi juga yang belum memakai jilbab banyak pengetahuan yang bisa diambil. Bisa diliat juga di atau di beberapa situs lainnya.
BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:
BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI 4.1 Profil Tayangan Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: Judul Tayangan : Dibalik Wanita Jenis Tayangan : Feature Durasi : 15 menit
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PEMIKIRAN Kedudukan Fungsional Seorang Penulis Naskah
17 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Perspektif Teoritis 2.1.1 Kedudukan Fungsional Seorang Penulis Naskah Penulis Naskah adalah orang yang bekerja sama dengan produser dan sutradara dalam mengemas konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,
Lebih terperinciMenulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting
Modul ke: Menulis Skenario Drama dan Film Fakultas 15FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Menulis Skenario Penulisan naskah untuk drama, film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah
Lebih terperinciKarya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)
Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berita (Hard News), Hiburan dan Informasi. Jika kita ingin membuat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Topik dan/ atau Judul Tayang kini. Topik yang dipilih peneliti adalah tentang kehidupan wanita muslim masa Judul Tayangan : Dibalik Wanita 1.2 Latar Belakang Program televisi saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah
BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.
Lebih terperinciABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.
ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1
BAB 5 EVALUASI 5.1 Pasca Produksi Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keindahan dan kecantikan seorang perempuan bersumber dari dua arah, yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. Kecantikan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya
Lebih terperinci2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parfum Casablanca merupakan produk perawatan tubuh yang berupa body spray. Melalui kegiatan promosi pada iklan di televisi, Casablanca ingin menyampaikan pesan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 217 juta jiwa dari total penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, manusia pada dasarnya akan merasakan kesulitan jika hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan melanjutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person
BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan pangan, hal tersebut sangat penting bagi manusia untuk menutup bagian bagian tubuh manusia. Perkembangan
Lebih terperinciProduksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.
Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi telah menghadirkan berbagai macam bentuk acara untuk disajikan pada masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan oleh semua makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri berfungsi untuk berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Fashion atau mode saat ini semakin berkembang di Indonesia, begitu pula dengan perkembangan jilbab. Saat ini semakin banyak wanita yang memakai jilbab. Selain dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan dan memiliki peran untuk menyampaikan apa yang disebut dengan pesan. Pesan bisa menjadi sebuah informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan pola pikir manusia mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami banyaknya perubahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jilboobs berasal dari kata jilbab dan boobs. Jilbab adalah kain yang digunakan untuk menutup kepala sampai dada yang dipakai oleh wanita muslim, sedangkan boobs berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat
Lebih terperinciJURNAL. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan strata 1. Penyusun. Nama : Theresia Dita Anggraini : D2C607050
PRODUKSI PROGRAM KULINER PADA PROGRAM ACARA WISATA JALAN KULINER CAKRA SEMARANG TV (Peran dan Pertanggungjawaban sebagai Penulis Naskah dan Pemandu Acara) JURNAL Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siapa yang tidak mengenal istilah jilbab? Jilbab atau kerudung merupakan istilah yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia mengenakan jilbab atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan seorang muslimah, menutup aurat merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari. Dalam menutup aurat tersebut, ajaran Islam menyerukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya stasiun televisi di Indonesia, semakin besar juga dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin banyaknya stasiun televisi di Indonesia, semakin besar juga dunia persaingan antara stasiun tv satu sama lain. Persaingan tersebut tidak menjadikan stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia jumlah muslimnya terbesar dan keanekaragaman budaya daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. Oleh karena itu konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah bentuk tiruan kehidupan yang menggambarkan dan membahas kehidupan dan segala macam pikiran manusia. Lingkup sastra adalah masalah manusia, kehidupan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. video dan audio video (film). Selama ini kebanyakan orang tidak menyadari hal itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan manusia dalam menangkap informasi berbeda-beda ada yang lebih mudah menerima informasi berupa tulisan, gambar, tulisan bergambar, audio, video dan audio video
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA
TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
76 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Pembuatan sebuah program televisi yang bertemakan fashion menuntut pembuat program untuk memberikan sentuhan khusus dalam pembuatannya. Setiap materi program televisi perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan bermain peran merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang penting dikuasai oleh siswa, termasuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.
138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga
Lebih terperinciProgram. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi
MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program
Lebih terperinciProgram Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting
Modul ke: Program Dokumenter Drama Fakultas 12FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Program Dokumenter Drama Dokumentasi drama (drama dokumenter), yakni suatu film atau drama televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui
Lebih terperinciII. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi
II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.
144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia fashion terus mengalami kemajuan sehingga menghasilkan berbagai trend mode dan gaya. Hal ini tidak luput dari kemajuan teknologi dan media sehingga
Lebih terperinciModul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting
Modul ke: Penulisan Skenario Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom 15Fakultas 15Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting Penguatan Ide Cerita 082112790223// patriciarobin23@gmail.com 082112790223// patriciarobin23@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha
Lebih terperinciBAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio
BAB 5 EVALUASI 5.1 Evaluasi Camera Person 5.1.1 Evaluasi Audio Audio yang sudah diambil pada saat syuting hingga akhir, ada sebagian audio yang bocor dan noise. Oleh karena itu camera person melaporkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok yang dilakukan manusia dalam keseharian, untuk mengetahui dan mengungkap berbagai gejala sosial dalam suatu interaksi sosial. Salah satu saluran
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide / Gagasan Perancangan 4.1.1. Ide Desain Atas dasar Gagasan iklan yang datang dari pihak produsen produk, disini penulis bertugas sebagai team kreatif yang menerjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat bergerak maju bergeser menjadi serba modern. Berbagai peralatan dalam menunjang kebutuhan hidup mengandalkan pertimbangan yang rasional. Hal ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Talk Show Talk Show merupakan salah satu program acara yang melakukan perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut Naratama, talk show yaitu program
Lebih terperinciLAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?
LAMPIRAN Wawancara dengan Pak Gotot Prakosa Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? A : Animasi dari kata animare yang artinya memberi kehidupan, menghidupkan. Film animasi yaitu film yang dibuat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Media massa sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Tidak dikalangan masyarakat atas saja media massa bisa diakses, akan tetapi di berbagai kalangan masyarakat
Lebih terperinciDokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Dokumenter Episode ke 3 Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Menemukan Ide Untuk mendapatkan Ide, dibutuhkan kepekaan dokumentaris terhadap lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam semesta Rasa INGIN
Lebih terperinci#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi
!" BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia dalam pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser
1 ABSTRAK Film pendek memiliki banyak genre mulai drama cerita, documenter, kartun, bisu, animasi, boneka, stop-motion, dll, dengan waktu yang pendek. Film ANTOMIME bergenre bisu atau silent movie. Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah rekaman peristiwa yang diambil dari penyajian fakta atau sungguh-sungguh terjadi. Definisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka
Lebih terperinciKUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)
KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan hal yang boleh dikatakan universal dalam hidup manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar belakang lingkungan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2005 merupakan tahun saat penulis memasuki masa remaja awal, yakni 15 tahun dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat itu, masa remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan juga sebagai pengguna terbesar media massa. Kedudukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini berdasarkan pada fenomena semakin maraknya perempuan menjadi model iklan di media massa elektronik, khususnya televisi. Dilihat dari sisi sosiologi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya No Judul Program Isi Program Perbedaan dengan Program yang Dibuat 1 Swara Liyan (TVRI) Menyajikan informasi mengenai kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya media penyampaian suatu cerita sejak Tahun 70-an, film mulai banyak mengambil inspirasi atau karya- karya sastra yang telah ada sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat
Lebih terperinci