Seminar Tugas Akhir Mei 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Seminar Tugas Akhir Mei 2015"

Transkripsi

1 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Alat Automatic Blood Bag Shaker Santi Lailatus Solichah, M.Ridha Mak'ruf, Dyah Titisari ABSTRAK Alat automatic blood bag shaker merupakan suatu alat yang digunakan untuk menimbang dan mengocok kantung darah pada saat donor darah, agar darah didalam kantung tidak menggumpal. Alat ini menggunakan sensor loadcell yang berfungsi untuk mendeteksi cairan yaitu darah yang ditimbang dan dikonversikan dalam satuan volume mililiter. Motor yang digunakan untuk mengocok kantung darah yang diletakkan pada alat, motor berputar dengan putaran searah jarum jam dan dengan kecepatan konstan. Untuk meringankan petugas PMI dalam melayani kegiatan donor darah maka penulis membuat alat penimbang dan pengocok kantung darah dengan tiga macam ukuran kantung darah disertai penjepit otomatis untuk memberhentikan cairan (darah) yang mengalir pada selang. Dengan tambahan sumber daya cadangan yang untuk memudahkan pengoperasian alat ketika tidak ada sumber daya dari PLN. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan didapatkan nilai perbandingan antara pengukuran alat dan pembanding yang tidak jauh berbeda dan setelah melalui pengujian alat dan pendataan secara umum didapatkan error maksimal sebesar 0,%, maka dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat digunakan dengan baik. Kata Kunci: donor darah,darah,kantung darah. Pendahuluan. Latar Belakang Transfusi Darah merupakan pemindahan darah dari satu orang (pendonor) kedalam pembuluh darah orang lain ( resipien). Hal ini biasanya dilakukan sebagai manuver penyelamatan nyawa ( life saving ) untuk menggantikan darah yang hilang karena pendarahan atau ketika operasai dan peningkatan darah pada penyakit anemia. Pada saat terjadi proses donor darah, untuk mengantisipasi terjadinya proses penggumpalan darah dan memudahkan petugas pada saat proses pengambilan darah pendonor ke kantung darah, maka diharapkan adanya alat yang membantu dan memudahkan proses transfusi darah agar tidak terjadi penggumpalan darah. Alat tersebut bekerja pada saat proses transfusi darah berlangsung, kantung darah yang telah ditempatkan pada alat akan di shaker agar darah yang masuk pada kantung darah menjadi homogen (darah tidak menggumpal), untuk kecepatan motor yang biasanya diberian untuk shaker kantung darah yaitu - RPM (menurut spesifikasi pada alat Blood Colection Monitor Model MTBCM-0), selanjutnya alat memproses pembacaan berat ampul darah sesuai dengan pengaturan volume yang telah diatur sebelumnya. ketika berat kantung darah sudah mencapai atau sama dengan pengaturan pemilihan volume, secara otomatis alat akan menghentikan mengalirnya darah pada selang kantung darah. Untuk proses penggunaan alat yaitu dengan menempatkan kantung darah dengan ukuran yang telah dipilih ke tempat kantung darah pada alat, dan selang kantung darah dilewatkan pada penjepit pada alat. Volume kantong darah yang dibutuhkan oleh PMI tidak hanya satu ukuran volume kantung darah, melainkan ada beberapa macam ukuran kantung darah yang dibutuhkan yatu 0ml, 0ml, dan 0ml. Dalam penerapannya PMI juga melakukan kegiatan donor darah keliling yang tidak memungkinkan alat selalu terhubung daya listrik PLN, Sehingga juga dibutuhkan alat yang bisa digunakan tanpa daya listrik dari PLN atau sumber daya cadangan. Berdasarkan identifiksi masalah tersebut, Dalam hal ini penulis ingin membuat alat dengan metode pemilihan penggukuran untuk tiga ukuran volume

2 Seminar Tugas Akhir Mei 0 kantung darah. Disamping itu juga ada penambahan sumber daya baterai sebagai pengganti sumber daya PLN ketika alat tidak tersambung dengan sumber daya dari PLN. Hal tersebut akan membantu memudahkan proses transfusi darah sehingga tidak terjadi penggumpalan darah.. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyajiannya, penulis membatasi pokokpokok batasan permasalahan yang akan dibahas yaitu... Ukuran kantung darah untuk ukuran 0ml, 0ml dan 0 ml.... Back Up sumber daya alat menggunakan baterai.. Rumusan Masalah Berdasarkan pada batasan masalah yang telah dibuat di atas maka rumusan masalahnya adalah: a. Dapatkah membuat Alat Automatic Blood Bag Shaker untuk proses transfusi darah? b. Dapatkah Automatic Blood Bag Shaker mencegah proses penggumpalan darah pada saat transfusi darah? c. Dapatkah Automatic Blood Bag Shaker memproses tiga macam ukuran volume kantung darah? d. Dapatkah diberikan cadangan sumber daya pada Automatic Blood Bag Shaker menggunakan Baterai?. Tujuan.. Tujuan Umum Dibuatnya Alat Automatic Blood Bag Shaker dengan tiga ukuran kantung darah dan cadangan supply daya menggunakan baterai... Tujuan Khusus... Membuat program untuk pemilhan volume kantung darah.... Membuat Rangkaian Driver Motor Shaker.... Membuat Rangkaian Driver Motor Penjepit.... Membuat Rangkaian Minimum System Microcontroler ATmega.... Membuat Software pada pemograman Mikrokontroller sebagai pengolah data ADC.... Mendesain kerangka alat.. Manfaat Penelitian.. Manfaat Teoritis... Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa teknik elektromedik tentang proses transfusi darah agar tidak terjadi penggumpalan darah.... Dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengembangan alat Tugas Akhir... Manfaat Praktis Dengan adanya alat ini diharapkan dapat memudahkan petugas PMI pada saat proses transfusi darah yang menggunakan tiga ukuran kantung darah dalam satu alat.. Teori Penunjang. Darah Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia terhadap virus atau bakteri. Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

3 Seminar Tugas Akhir Mei 0 aglutinogen maka golongan darah dikelompokkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O. Gambar. : Darah (Sumber : pengertian-dan-fungsi-darah-untuk-tubuh.html).. Fungsi Darah a. Respirasi - transpor oksigen dari paru-paru ke jarinagn dan CO dari jaringan ke paru-paru b. Nutrisi - transpor zat-zat makanan yang diabsorpsi c. Ekskresi - transport sisa metabolism ke ginjal, paru-paru, kulit dan usus untuk dibuang. d. Pemeliharaan keseimbangan asam basa di dalam tubuh. e. Pengaturan keseimbanag air melalui efek darah terhadap pertukaran air antara cairan yang beredar dan cairan jaringan.. Golongan Darah Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang terdapat didalam sel. Membran eritrosit mengandung dua antigen yaitu tipe-a dan tipe-b. antigen ini disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibody yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-a atau tipe-b yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit. Antibody plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-a) dan aglutinin-b (zat anti-b). Aglutinogen-A mempunyai enzim glikosil tranferase yang mengnadung asetil glukosamin pada rangka glikoproteinnya. Sedangkan aglutinogen-b mengandung enzim galaktosa pada rangka glikoprotennya. Aglutinogen-AB adalah golongan yang memiliki kedua jenis enzim tersebut. Ahli imunologi (ilmu tentang kekebalan tubuh) kebangsaan Austria bernama Karl Landsteiner (-) mengelompokkan golongan darah manusia. Berdasarkan ada atau tidak adanya Tabel.Golongan Darah Berdasarkan Aglutinin dan Aglutinogen Golongan Aglutinogen Aglutinin Darah A A b B B a AB A dan B Tidak Ada O Tidak Ada a dan b (sumber : an-sifat-fungsi-dan-macam-macam.html). Donor Darah Penyumbang darah atau Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah. Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. Orang yang berperan sebagai pemberi darah disebut dengan Donor dan yang menerima darah disebut Resipien. Donor perlu memperhatikan jenis aglutinogen di dalam eritrosit, sedangkan resipien perlu memperhaitkan jenis aglutinin dalam plasma darah. Sebelum melakukan transfusi perlu menentukan golongan darah resipien dan golongan darah donor. Setelah diketahui jenis golongan darah antara donor dan resipien barulah proses transfuse darah dapat dilakukan. Gambar. Bagan Transfusi Dara (sumber : Golongan darah O adalah Donor Universal karena dapat di transfusikan ke seluruh golongan darah. Golongan darah AB adalah Resipien Universal karena dapat menerima semua jenis golongan darah. Sensor Load Cell Load cell adalah sebuah transducer gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi sebuah material akibat

4 Seminar Tugas Akhir Mei 0 adanya tegangan mekanis yang bekerja. Untuk menentukan tegangan mekanis didasarkan pada hasil penemuan Robert Hooke, bahwa hubungan antara tegangan mekanis dan deformasi yang diakibatkan disebut regangan. Regangan ini terjadi pada lapisan kulit dari material sehingga memungkinkan untuk diukur menggunakan sensor regangan atau strain gage. Strain gage adalah transducer pasif yang mengubah suatu pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan. Strain gage logam dibuat dari kawat tahanan berdiameter kecil atau lembaran-lembaran kawat tipis yang di-etsa. Tahanan dari foil kawat atau logam ini berubah terhadap panjang jika bahan pada gage mengalami tarikan atau tekanan. Perubahan tahanan ini sebanding dengan regangan yang diberikan dan diukur dengan sebuah jembatan wheatstone yang dipakai secara khusus. Sensifitas sebuah strain gage dijelaskan dengan suatu karakteristik yang disebut gage factor yang didefinisikan sebagai perubahan suatuan tahanan dibagi perubahan satuan panjang. Gambar strain gage dapat dilihat pada gambar. dibawah ini Gambar. (a) Rangkaian Jembatan Wheatstone. (b) Penyederhanaan Rangkaian Jembatan Wheatstone Gambar bentuk load cell dan skema bagian dalam load cell pada perancangan alat dapat dilihat pada gambar. dibawah ini Gambar. Gambar load cell dan skema bagian dalam load cell. Motor Stepper Gambar. Strain gage Untuk perhitungan rumus teori tentang sensor berat loadcell pertama kita asumsikan bahwa semua resistor adalah sama (R: R: R: R = R) bila tidak ada gaya yang diterapkan pada diafragma maka R = h. Ketika ada gaya atau pressure diterapkan pada sensor maka resistansi dari R dan R menjadi R + h, dan resistansi dari R dan R akan menjadi R - h. untuk lebih jelasnya maka kita lihat gambar rangkaian jembatan wheatstone dan rumusan di bawah ini; Motor stepper adalah salah satu jenis motor dc yang dikendalikan dengan pulsa-pulsa digital. Prinsip kerja motor stepper adalah bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit dimana motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada motor stepper tersebut... Prinsip Kerja Motor Stepper Prinsip kerja motor stepper adalah mengubah pulsa-pulsa input menjadi gerakan mekanis diskrit. Oleh karena itu untuk menggerakkan motor stepper diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik.berikut ini adalah ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulasa yang dibutuhkan untuk menggerakkannya :

5 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Gambar. Prinsip krja Motor Stepper Sumber : Gambar diatas memberikan ilustrasi dari pulsa keluaran pengendali motor stepper dan penerpan pulsa tersebut pada motor stepper untuk menghasilkan arah putaran yang bersesuaian dengan pulsa kendali.. IC Mikrokontroller ATmega Mikrokontroler ini menggunakan arsitektur Harvard yang memisahkan memori program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan program dan data dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent), adapun blog diagram arsitektur ATMega. Secara garis besar mikrokontroler ATMega terdiri dari :. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai MIPS pada frekuensi Mhz.. Memiliki kapasitas Flash memori Kbyte, EEPROM Byte, dan SRAM Kbyte.. Saluran I/O buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.. CPU yang terdiri dari buah register.. User interupsi internal dan eksternal.. Port antarmuka SPI dan Port USART sebagai komunikasi serial. Fitur Peripheral.. Konfigurasi Pin ATMega Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega dengan kemasan 0. Dari gambar tersebut dapat terlihat ATMega memiliki Pin untuk masing-masing Port A, Port B, Port C, dan Port D. Gambar. : Pin konfigurasi ATmega sumber : a. (Power Supply) dan GND(Ground) b. Port A (PA..PA0) Port A berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D. Port A juga sebagai suatu Port I/O -bit dua arah, jika A/D konverter tidak digunakan. Pin - pin Port dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk masing-masing bit). c. Port B (PB..PB0) Port B adalah suatu port I/O -bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port B output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. d. Port C (PC..PC0) Port C adalah suatu Port I/O -bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port C output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pena Port C yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. e. Port D (PD..PD0) Port D adalah suatu Port I/O -bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port D output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. XTAL (Input Oscillator) XTAL (Output Oscillator) A adalah pena penyedia tegangan untuk Port A dan Konverter A/D. AREF adalah pena referensi analog untuk konverter A/D.

6 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Analog To Digital Converter (ADC) AVR ATMega merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan saluran ADC internal dengan resolusi 0 bit. Dalam mode operasinya, ADC dapat dikonfigurasi, baik single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATMega memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau (noise) yang amat fleksibel sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu sendiri. ADC pada ATMega memiliki fitur-fitur antara lain : Resolusi mencapai 0-bit Akurasi mencapai ± LSB Waktu konversi -0μs saluran ADC dapat digunakan secara bergantian Jangkauan tegangan input ADC bernilai dari 0 hingga Disediakan,V tegangan referensi internal ADC Mode konversi kontinyu atau mode konversi tunggal Interupsi ADC complete Sleep Mode Noise canceler a. Timer/Counter0 adalah -bit Timer/Counter yang multifungsi. Timer di-nol-kan saat match compare (auto reload).dapat menghasilkan gelombang PWM dengan glitch-free. Frekuensi generator.prescaler 0 bit untuk timer. Interupsi timer yang disebabkan timer overflow dan match compare. b. TCCR0Pengaturan mode timer/counter0 melalui bit TCCR0 (Timer/Counter Control Register 0). c. TCNT0, Register TCNT0 berfungsi untuk menyimpan cacahan timer/counter0. Karena ukuran register TCNT0 bit maka hanya dapat melakukan cacahan 0x00 0xff. Mikrokontroller ATMEGA telah memiliki fasilitas Analog to Digital Converter yang sudah built-in dalam chip. ATMEGA memiliki resolusi ADC 0-bit dengan channel input dan mendukung macam penguat beda. ADC ini bekerja dengan teknik successive approximation. Rangkaian internal ADC ini memiliki catu daya tersendiri yaitu pin A. Tegangan A harus sama dengan kurang lebih 0. volt. Data hasil konversi ADC dirumuskan sebagai berikut: Dimana Vin adalah tegangan masukan pada pin yang dipilih sedangkan Vref adalah tegangan referensi yang dipilih.. Metodologi. Diagram Mekanis Sistem Gambar. Desain modul. Diagram Blok Buzzer Baterai Indikator Led 0,0, 0 ml Pemilihan Ukuran Kantong Mikrokont roller Driver Relay Peng uat Driver Motor Selang Kanton g darah Penjepit Selang Gambar. Diagram blok system Senso r Motor Pada saat alat di nyalakan dengan menghubungkan kabel power pada jala jala PLN, selanjutnya tekan tombol pemelihan untuk mmemilih jenis ukuran kantung darah yang akan di proses. Untuk

7 Seminar Tugas Akhir Mei 0 pemilihan tombol kantung darah yaitu 0ml, 0ml dan 0 ml. Setelah melakukan pemilihan tombol kantung darah, maka motor shaker akan bekerja yang dikendalikan oleh driver motor dan cairan masuk ke dalam kantung darah dan juga indikator led menyala. Berat cairan darah yang masuk ke dalam kantung darah akan diubah dalam bentuk tegangan oleh sensor berat ( Load Cell). Output Tegangan load cell yang sangat kecil akan di kuatkan lagi oleh rangkaian amplifier sebagai rangkaian penguat sensor. Output dari tegangan yang dihasilkan akan dirubah menjadi data digital oleh ADC internal yang terdapat pada IC Atmega. Ketika berat darah yang masuk pada kantung darah sudah mencapai setting volume yang dipilih maka buzzer akan berbunyi yang menandakan proses pengambilan darah selesai, driver relay aktif dan menjepit selang kantung darah, sehingga darah tidak lagi masuk kedalam kantung darah. Setelah semua proses selesai untuk mengulangi lagi dengan menekan tombol reset pada alat. Apabila terjadi pemadaaman sumber Listrik dari PLN, maka posisikan saklar ON pada baterai sebagai pengganti sumber tegangan pada alat.. Diagram Alir Proses/Program. Urutan Kegiatan I. Mempelajari alat yang telah dibuat sebelumnya. II. Mempelajari teori - teori dan mencari referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. III. Mempelajari dan merancang teknis pembuatan modul tersebut. IV. Penentuan judul. V. Membuat blok diagram dengan perancangan secermat mungkin. VI. Menyiapkan bahan berupa komponen dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan modul. VII. Membuat jadwal kegiatan untuk mengatur waktu pembuatan modul. VIII. IX. Penyusunan proposal. Menyiapkan komponen dan peralatan yang dibutuhkan. X. Melakukan percobaan-percobaan sementara pada project board XI. Me - layout wiring diagram ke papan PCB. XII. Memasang komponen pada papan PCB tersebut. XIII. Memasang rangkaian pada box XIV. XV. XVI. modul. Menguji dan melakukan kalibrasi.. Seminar awal. Ujian sidang dan pengumpulan Karya Tulis Ilmiah (KTI).. Jadwal Kegiatan Tabel. Jadwal kegiatan pembuatan modul Gambar. Diagram alir modul

8 ` Seminar Tugas Akhir Mei 0 J STEPPER SHAKE J. Pembuatan, Pengujian, dan Pembahasan. Proses Pembuatan...Modul Rangkaian ATmega dan Penguat sensor loadcell Spesifikasi modul rangkaian minimum system Atmega yang diperlukan adalah:. Tegangan kerja yang dibutuhkan maksimum VDC dan ground.. IC Mikrokontroller yang digunakanadalah ATmega dengan fitur ADC internal.. Membutuhkan sambungan MISO, MOSI, SCK, RESET dan GND untuk dapat memprogram ATmega.. Menggunakan PORTA untuk pembacaan ADC dari sensor load cell.. Menggunakan PORTD.0 sampai PORTD. untuk memberi logika pada driver motor. Menggunakan PORTB. sebagai pemberi logika output pada buzzer.. Menggunakan PORTB dan PORTC untuk mengaktifkan indikator led, dan push button. Jadi didapatkan rangkaian seperti gambar di bawah ini: STEPPER JEPIT J DOWNLOADER PORTD.0 PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. MOSI MISO SCK RST SW RESET R K C 00NF J CON C C PF PF Y h z M C 00UF U 0 VIN D N G VOUT C 0UF 00NF C IC PB.0 0 PB. PB0(XCK/T0) PA0(ADC0) PB. PB(T) PA(ADC) PB. PB(INT/AIN0) PA(ADC) PB. PB(OC0/AIN) PA(ADC) MOSI PB(SS) PA(ADC) MISO PB(MOSI) PA(ADC) SCK PB[MISO) PA(ADC) RST PB[SCK) PA(ADC) 0 RESET AREF AGND 0 GND A XTAL PC(TOSC) PORTD.0 XTAL PC(TOSC) PORTD. PD0(RXD) PC PORTD. PD(TXD) PC PORTD. PD(INT0) PC PORTD. PD(INT) PC PORTD. PD(OCB) PC(SDA) PORTD. 0 PD(OCA) PC0(SCL) PD(ICP) PD(OC) ATMEGA-DIL0 PC. PC. PC. PC. PC. PC. PC.0 PORTD. J CON PB. J BUZZER PB. K PB.0 R 0 0 R 0 0 PC.0 PC. PC. PC. PC. PC. R 0 R 0 R 0 0 J CON PC. PB. PB. SW 0 SW 0 SW 0...Modul Rangkaian Penguat Loadcell Spesifikasi modul rangkaian penguatan load cellyang diperlukan sebagai berikut :. Tegangan input load cell adalah v, -V dan Ground.. Sensor load cell untuk mendeteksi tekanan dengan satuan kg.. IC AD0 untuk pengkondisi sinyal analog dari. output sensor sebagai penguatan tegangan.. Menggunakan PINA.0 sebagai pengambilan data atau input adc.. Load cell diberi tekanan yang kemudian diinputkan pada PINA.0 Jadi didapatkan rangkaian seperti gambar di bawah ini: J CON 0 J TP Gambar. Rangkaian Penguat sensor loadcell..rangkaian driver motor J TP -V +V + - Spesifikasi modul rangkaian penguatan load cell yang diperlukansebagaiberikut :. Tegangan supply rangkaian sebesar v.. Tegangan supply untuk motor v.. Mengunakan IC L sebagai driver motor J INPUT MIKRO + C 0 J CON + C 0 0 PB U IN IN IN IN ISENA ISENB ENA ENB VS VSS OUT OUT OUT OUT L/MULTIH D D U AD D D R K J J MOTOR STEPPa,a OUTPUT Gambar. Gambar Rangkaian ATMEGA D D J D D MOTOR STEPbb Gambar..Rangkaiandriver motor

9 Seminar Tugas Akhir Mei 0 Spesifikasi modul rangkaian Driver Relay untuk mengaktifkan selenoid valve :. Membutuhkan vcc v untuk supply relay dan volt untuk selenoid. Input driver terhubung PORTC. pada IC Mikrokontroller ATmega Tabel. Hasil pembacaan volume pada ukuran kantung 0 ml per 0 ml pada tapilan LCD Volu m Tampil volume lcd (ml) X X X X X X J J + J JEPIT J D K RELAY SHAKE J GND J PC R QA TR IS_N_A K Gambar..Rangkaian Driver Relay Data yang didapatkan:.. Pengukuran tegangan output AD0 saat tidak ada beban Tabel. Pengkuran saat tidak ada beban Data Vrps (Output rangkaian penguat) 0. V 0. V 0. V 0. V 0. V 0. V.. Pengukuran tegangan ouput AD0 dan volume menggunakan kantung darah 0ml Tabel. Pengukuran tegangan output Penguat Loadcell Pengukuran Kantung 0 ml per 0 ml Pengukuran tegangan ( Volt) X Volume avometer display Pembahasan... Kinerja Sistem Keseluruhan Pada saat alat dihubungkan dengan jala jala listrik yaitu 0vac akan diturunkan oleh travo step down yang menjadi vac, kemudian dimasukan kepada inputan power supply. Pada power supply tegangan ac akan dirubah menjadi tegangan dc vdc, vdc, -vdc sesuai kebutuhan rangkaian. Selanjutnya power supply mensupply tegangan pada blok rangkaian yaitu pengkondisi sinyal loadcell dan minimum sistem. Pada blok pengkondisi sinyal terdapat sensor loadcell yang berfungsi sebagai pengkonversi nilai berat menjadi tegangan. Ouput loadcell akan di inputkan pada op amp ad-0 sebagai penguatan pertama yang nilai pengutan tergantung dari nilai resistor pada kaki dan op amp. Kemudian output penguatan pada ad0 masuk ke minimum sistem sebagai agar datanya diolah dengan dataadc yang terdapat padad mikrokontroller. Pada blok minimum sistem berfungsi mengolah tegangan yang masuk pada pin adc.

10 J J STEPPER JEPIT J STEPPER SHAKE DOWNLOADER J PORTD.0 PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. PORTD. MOSI MISO SCK RST INPUT MIKRO + C 0 J CON SW RESET J CON + C 0 R K PB C 00NF 0 0 J U CON IN IN IN IN ISENA ISENB ENA ENB VS VSS J TP C J OUT OUT OUT OUT L/MULTIH C PF PF TP -V Y z h M +V + - C 00UF U 0 VIN U ` D AD0 0 N G D D D PB.0 PB. PB. PB. PB. MOSI MISO SCK RST D VOUT 0 R IC K C 0UF PB0(XCK/T0) PB(T) PB(INT/AIN0) PB(OC0/AIN) PB(SS) ATMEGA-DIL0 J OUTPUT D C 00NF XTAL PC(TOSC) PORTD.0 XTAL PC(TOSC) PORTD. PD0(RXD) PC PORTD. PD(TXD) PC PORTD. PD(INT0) PC PORTD. PD(INT) PC PORTD. PD(OCB) PC(SDA) PORTD. 0 PD(OCA) PC0(SCL) PD(ICP) PD(OC) + PB(MOSI) PB[MISO) PB[SCK) RESET GND + PA0(ADC0) PA(ADC) PA(ADC) PA(ADC) PA(ADC) PA(ADC) PA(ADC) PA(ADC) D AREF AGND A D D 0 0 PC. PC. PC. PC. PC. PC. PC.0 PORTD. J CON J J MOTOR STEPPa,a MOTOR STEPbb PB. LS K PB. BUZZER PB.0 R D J R + J PC 0 J + PC.0 PC. PC. PC. PC. PC. R 0 R 0 R 0 0 R K J CON K RELAY J JEPIT PC. PB. PB. SW 0 SW 0 SW 0 QA TR IS_N_A J SHAKE J GND Title <Title> Size Document Number Rev D <Doc> <Rev Code> Date: Sunday, May, 0 Sheet of Seminar Tugas Akhir Mei 0 Gambar. Rangkaian Keseluruhan... Kelemahan/Kekurangan Sistem Output tegangan tidak stabil pada rangkain penguat sensor loadcell. Penutup. Kesimpulan Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa:.. Pada alat ini menggunakan rangkaian penguat sensor AD0 pada loadcell dan minimimum sistem atmega... Dapat menggunakan sumber daya dari baterai sebagai sumber daya cadanganan untuk mengoperasikan alat... Loadcell bisa mendeteksi beban dari 0-0ml sesuai dengan ukuran kantung darah... Bisa memproses dengan cara menimbang dan mengocok kantung darah dalam waktu yang sama... SARAN. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut :.. Menampilkan proses dalam LCD Display per 0 ml... Membuat rangkaian pengkondisi sinyal yang lebih stabil... Menggunakan Baterai agar menjadi alat portable. DAFTAR PUSTAKA alfiah, 0, Pengertian dan Fungsi Darah Untuk Tubuh, /0/0/pengertian-dan-fungsi-darahuntuk- tubuh.html.0 Agustus 0. Eka Rahmawati Ruhman, 0, Pengertian Sifat Fungsi dan Macam-macam Darah, /0/pengertian-sifat-fungsi-danmacam- macam.html. 0 Agustus 0. Kanip Fismandor, 0, Ic Mikrokontroller Atmega, 0/0/ic-mikrokontroleratmega.html. 0 Agustus 0. I Made Dwi Saputra, 0, Automatic Blood Colection Monitor, Jurusan TekniK Elektromedik, Politeknik Kesehatan Surabaya, Surabaya. Ichsan Mochi, 0, Golongan dan Tranfusi darah, o.id/p/pertemuan-.html. Agustus 0. Syamsul hadi, 0, Pengertian darah dan fungsinya /0/pengertian-darah-danfungsinya.html. Agustus 0. Triwiyanto, 0, Petunjuk Praktikum Mikrokontroler, Politeknik Kesehatan Surabaya, Jurusan Teknik Elektromedik, Surabaya. M Yanuar, 0, Belajar Mikrokontroller Dengan Bahasa Basic, Pekalongan. Wikipedia, 0, Donor Darah, or_darah. Agustus 0. 0

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 855 Disusun oleh : Nama : Hotman panjaitan NPM : 6409576 Jurusan : Teknik Elektro Dosen Pembimbing : Erma Triawati

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran yaitu mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA 45 JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA Elisabeth Widyarini 1), Ferry A.V. Toar 2), Lanny Agustine 2) E-mail: eli_wm04@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi bertujuan untuk memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold Seminar Tugas Akhir Juni 06 Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold (Tera Hanifah Al Islami, Andjar Pudji, Triana Rahmawati ) ABSTRAK Tachometer adalah suatu alat ukur

Lebih terperinci

ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor DC dan Motor Servo 2.1.1. Motor DC Motor DC berfungsi mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak (mekanik). Berdasarkan hukum Lorenz bahwa jika suatu kawat listrik diberi

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e DAFTAR ISI Halaman I. DASAR TEORI Mikrokontroler ATmega16 1. Pengertian Mikrokontroler... 2 2. Arsitektur ATmega16... 2 3. Konfigurasi Pena (PIN) ATmega16... 4 4. Deskripsi PIN Mikrokontroler ATmega16...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT BAB III RANCANG BANGUN ALAT. Umum Rancang bangun peralatan merupakan hal yang sangat pokok dalam pembuatan proyek laporan akhir ini. Tahap perencanaan merupakan perwujudan awal dari pembuatan proyek akhir

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Keterangan blok diagram : Sensor Ultrasonik berguna untuk mendeteksi penuh atau tidaknya karung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 220 akan diturunkan dengan menggunakan trafo step down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Aditya Cahya Try Prasetya #1, Eru Puspita #, Hary Oktavianto # #1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER

PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER Setyo Dwi Hariyono, sumber, SST, MT,H.ENDANG DIAN SETYONINGSIH,ST,MT) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain : studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Diagram blok pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SINGUDA ENSIKOM VOL. NO. /April 0 PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA Recky Suharmon, T. Ahri Bahriun Konsentrasi Teknik Komputer,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan

BAB III METODE PENELITIAN. trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan BAB III METODE PENELITIAN 3. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 0 akan di turunkan dengan menggunakan trafo step down untuk menyuplay rangkaian. Timer dan suhu ditentukan dengan menggunakan tombol UP

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk lebih memahami sistem kerja dari Laporan Akhir yang penulis buat ini, terlebih dahulu dapat harus kita pahami apa saja teori-teori dasar dari komponen-komponen dan rangkaian

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan Kontrol

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan Kontrol 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Baby Incubator Sebelumnya telah ada penulis lain yang telah memodifikasi alat dengan judul Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan Kontrol Kelembaban)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009 Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Diagram alur penelitian merupakan runtutan lajur yang ditempuh dalam menyeselaikan alat PENITI s yang digambarkan pada gambar : Mulai Perancangan Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Parulian Sepriadi, Agus Wahyudi, Iman Fahruzi, Siti Aisyah Politeknik Batam Parkway Street Batam Centre, Batam 24961, Kepri, Indonesia E-mail: paru0509@yahoo.com;

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan didalam menyelesaikan pembuatan alat elektrostimulator.perencanaan tersebut meliputi dua bagian yaitu perencanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.

Lebih terperinci

Modifikasi Perimetri dengan 2 Kontrol (Personal Komputer)

Modifikasi Perimetri dengan 2 Kontrol (Personal Komputer) Modifikasi Perimetri dengan Kontrol (Personal Komputer) Izza Fahma K, Priyambada Cahya Nugraha, Tri Bowo Indrato, Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA Perimetri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berikut rancangan penulis terkait pembuatan dari alat pengukur tekanan darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat uji kekuatan gigit oleh Noviyani Agus dari Poltekkes Surabaya pada tahun 2006 dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8] BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Light Emiting Dioda Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya. Sstruktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

Fluid and Blanket Warming Cabinet Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng

Fluid and Blanket Warming Cabinet Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng Fluid and Blanket Warming Cabinet Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA ABSTRAK Blanket

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535 ABSTRAK THERMOMETER SUHU BADAN DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA Oleh DANI CANDRA W NIM.08506131014 Tujuan pembuatan proyek akhir ini yang pertama adalah merancang dan membuat suatu sistem pengendalian berbasis

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3 BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai pengaturan suhu pada pesawat infant warmer dengan suhu antara 34 C - 37 C. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan. Kontrol Kelembaban) oleh Wisnu Kusuma Wardana[2].

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan. Kontrol Kelembaban) oleh Wisnu Kusuma Wardana[2]. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian baby incubator Sebelumnya telah ada penulis lain yang telah memodifikasi alat dengan judul Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan Kontrol Kelembaban)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Perangkat keras dari proyek ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat elektronik dan mekanik alat pendeteksi gempa.perancangan

Lebih terperinci

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume) Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SKRIPSI (Resume) Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535 (Kontrol Suhu)

Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535 (Kontrol Suhu) Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMEGA (Kontrol Suhu) (Elf Dhian Oktafianti Dewi, Tribowo Indrato., Lamidi ) Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTEIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengkombinasikan antara pengontrolan motor dengan PWM, dengan sensor proximity dengan ADC. 2. Mahasiswa dapat membuat program robot

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci