VISION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE AT UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VISION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE AT UIN AR-RANIRY BANDA ACEH"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp VISION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE AT UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Aulia Kesuma 1, Hasan Basri 2, Heru Fahlevi 1) Magister Akuntansi Program Banda Aceh 2.) Staf Pengajar Magister Akuntansi Banda Aceh Abstract: This study aimed to examine the influence of budget participation, goal clarity and budget revision toward managerial performance simultaneously and partiallyat UIN Ar-Raniry Banda Aceh. This study is hypothesis testing research by testing using multiple linear regression of the data collected through questionnaires. The study population uses 59 employees who responsible for planning and budgeting at UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Data analysis was performed using SPSS (Statistical Package for Social Science) version 20. The results showed that budget participation, goal clarity and budget revision, either simultaneously or partially influence managerial performance at UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Keywords: Budget Participation, Goal Clarity, Budget Revision, and Managerial Performance. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran secara bersama-sama maupun parsial terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis dengan pengujian menggunakan regresi linier berganda dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi penelitian menggunakan 59 pejabat penanggungjawab perencanaan dan penganggaran pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi anggaraan, kejelasan sasaran dan revisi anggaran, baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran, Revisi Anggaran, Kinerja Manajerial. PENDAHULUAN Kualitas pelayanan pemerintah, akhir-akhir ini telah menjadi isu penting dan mendapat sorotan masyarakat. Pemerintah dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Untuk itu setiap organisasi satuan kerja (satker) pemerintah harus mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan memiliki profesionalisme yang tinggi, produktif, transparan, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Kinerja satker pemerintah sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja aparat atau manajerial. Dengan demikian semua aparatur pemerintah harus memiliki kinerja yang tinggi dalam melayani masyarakat. Terlebih lagi bagi aparatur yang menduduki posisi manajer tentunya lebih dituntut untuk menghasilkan kinerja manajerial yang lebih baik agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih tinggi. Namun, bila kinerja manajerial seorang manajer rendah, maka akan berimplikasi pada kinerja organisasi yang rendah yang berarti rendah juga tingkat pelayanan kepada publik. Kinerja manajerial didefinisikan sebagai tingkat kemampuan manajer dalam melaksanalan fungsifungsi manajemen. Transformasi kelembagaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dari yang sebelumnya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh membawa konsekuensi 11 - Volume 5, No. 4, November 2016

2 bertambah luasnya bidang layanan publik yang diberikan sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 64 Tahun Sebagai satker pemerintah yang memberikan layanan berupa jasa pendidikan kepada masyarakat, UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang telah ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan pengelolaan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 293/KMK.05/2011 mempunyai implikasi terhadap penyelenggaran pelayanan pendidikan yang harus berorientasi pada peningkatan layanan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta penerapan praktek bisnis yang sehat. Permasalahan yang kerap terjadi dalam pengelolaan dana publik oleh UIN Ar-Raniry Banda Aceh adalah rendahnya tingkat penyerapan atau realisasi anggaran. Rendahnya realisasi anggaran mencerminkan rendahnya kinerja manajerial yang berakibat hilangnya manfaat belanja. Dana yang telah dialokasikan dalam belanja negara ternyata tidak semuanya dapat dimanfaatkan, ini berarti terjadi iddle money. Bisa dibayangkan seandainya uang yang tersimpan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih besar. Tentu pencapaian tujuan instansi akan lebih mudah untuk dilakukan. Realisasi anggaran belanja yang rendah dikhawatirkan akan menunda pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Realisasi anggaran pada BLU UIN Ar- Raniry Banda Aceh yang digambarkan dalam Laporan Realisasi Anggaran menunjukkan tahun 2011 yang terealisasi hanya sebesar 60,40% dari yang direncanakan sebesar Rp ,-, tahun 2012 realisasi sebesar Rp. 63,90% dari anggaran sebesar Rp ,-, pada tahun 2013 sebesar 62,16% dari anggaran sejumlah Rp ,- dan pada tahun 2014 realisasi sebesar 84,9 % dari jumlah anggaran sebesar Rp ,- sedangkan pada tahun 2015 terjadi kenaikan realisasi anggaran menjadi sebesar 91,48% dari anggaran sejumlah Rp ,-. Fenomena realisasi anggaran diatas menggambarkan ketidaksesuaian antara target yang telah direncanakan dan realisasi dalam pelaksanaan. Selain itu, fenomena lain yang terjadi di UIN Ar-Raniry selama 5 (lima) tahun terakhir adalah banyaknya terjadi revisi anggaran. Pada tahun 2011 terjadi 7 kali revisi, tahun kali revisi, kali revisi, kali revisi dan tahun 2015 terjadi 6 kali revisi. Asumsi yang terbangun di kalangan internal UIN Ar-Raniry salah satu penyebab rendahnya realisasi anggaran adalah karena banyaknya terjadi revisi yang menyebabkan pelaksanaan anggaran khususnya yang bersumber dari Rupiah Murni tertunda hingga terjadi pengesahan revisi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ditemukan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial. Syafrial (2008) menemukan bahwa skedul penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajerial. Demikian juga Samuel (2008) menemukan partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Serta penelitian Putra (2013) yang menyimpulkan akuntabilitas publik, Volume 5, No. 4, November

3 kejelasan sasaran anggaran mempengaruhi kinerja manajerial. Selanjutnya, Yeyen (2013) dalam penelitiannya menemukan pengaruh revisi anggaran, proses penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan tingkat pencapaian angggaran yang efektif. Demikian juga dengan penelitian Nursito dan Kosasih (2008) yang menemukan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, ketidakpastian strategi, revisi anggaran terhadap kinerja manajerial. Adapun perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, merupakan penelitian kuantitatif, analisis data menggunakan pengujian analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan dengan fokus penelitian melihat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran terhadap kinerja manajerial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran, dan revisi anggaran baik secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Makalah ini diawali dengan memberikan gambaran umum mengenai kinerja manajerial, menguraikan teori-teori yang berkenaan dengan topik penelitian, selanjutnya menjelaskan metode penelitian, hasil penelitian, dan akhirnya dirumuskan dalam kesimpulan untuk dapat menyimpulkan hasil penelitian. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Mmanajerial Kinerja merupakan prestasi atau tingkat keberhasailan yang dicapai individu atau organisasi dalam melaksanakan tugasnya pada suatu masa periode tertentu. Kinerja (performance) merupakan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan oleh individu, kelompok atau organisasi (Stoner, 2000). Pada sektor pemerintahan kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai oleh pegawai pemerintah atau instansi pemerintah dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 mendefinisikan kinerja sebagai keluaran atau hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dngan kuantitas dan kualitas terukur. Dalam PP tersebut juga dijelaskan pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sejauhmana organisasi menjalankan fungsinya dan sebuah program/ pelayanan dijalankan serta untuk menilai prestasi organisasi ataupun pelaksanaan program/pelayanan. Dalam konsep pengunaan anggaran pemerintah, pengukuran kinerja juga merupakan salah satu cara untuk mewujudkan akuntabilitas. Akuntabilitas tidak hanya berkaitan dengan pembelanjaan uang publik melainkan juga apakah uang publik tersebut telah digunakan secara ekonomis, efektif dan efisien. Cakupan kinerja manajerial seperti disampaikan Mahoney (1963) meliputi kinerja para individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial, seperti: perencanaan, investigasi, koordinasi, 13 - Volume 5, No. 4, November 2016

4 evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi dan perwakilan. Penilaian kinerja manajerial merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Prawirasentono (1999: 186). Mardiasmo (2004: 121) mengatakan, "Salah satu fungsi anggaran sektor publik sebagai salah satu alat penilaian kinerja (Performance Meansurment Tool)". Pengukuran dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara anggaran yang telah ditetapkan dengan realisasi anggaran (pelaksanaan sesungguhnya). Partisipasi Penyusunan Anggaran Partisipasi penyusunan anggaran merupakan keterlibatan kerja manajer-manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun anggaran (Rahman, 2002). Partisipasi penyusunan anggaran adalah tingkat partisipasi manajer dalam mempersiapkan anggaran dan berpengaruh dalam menetukan pencapaian tujuan anggaran di pusatpusat pertanggungjawabannya. Partisipasi penyusunan anggaran juga merupakan suatu pernyataan formula yang dibuat oleh manajemen tentang rencana-rencana yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam suatu periode tertentu, yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selama periode tersebut. Cherrington dan Cherrington (1973), menemukan adanya pengaruh yang positif antara partisipasi dengan kepuasan kerja dan kinerja manajerial. Menurut mereka, ada tiga tujuan utama yang dimungkinkan dapat dicapat melaui anggaran partisipatif, yakni (1) untuk memperoleh akseptasi anggota terhadap rencana kegiatan, (2) untuk meningkatkan semangat kerja, dan (3) meningkatkan produktivitas. Sedangkan, Argrys (1952) dalam Kenis (1979) mengatakan kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan tersebut. Kenis (1979) mengatakan anggaran tidak hanya sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya dan pendapatan dalam pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi. Pada sisi lain, anggaran juga merupakan alat bagi manajer tingkat atas untuk memotivasi bawahannya. Kejelasan Sasaran Kenis (1979) menyatakan terdapat karakteristik sistem penganggaran. Salah satu karakteristik anggaran adalah kejelasan sasaran anggaran. Pada konteks UIN Ar-Raniry Banda Aceh kejelasan sasaran anggaran tertuang dalam dokumen Rencana Strategis (renstra) dan Rencana Strategis Bisnis (RSB). Kejelasan sasaran anggaran mencakup luasnya tujuan anggaran yang dinyatakan secara spesifik dan jelas sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai instansi pemerintah serta mudah dipahami oleh siapa saja yang bertanggungjawab. Adanya sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan individu untuk menyusun target-target anggarannya. Selanjutnya, target-target anggaran yang disusun Volume 5, No. 4, November

5 akan sesuai dengan anggaran yang ingin dicapai organisasi. Sasaran menurut Locke dan Lathan (1984) dalam Samuel (2008) adalah apa yang hendak dicapai oleh karyawan. Kenis (1979) dalam Syafrial (2009) tujuan kejelasan sasaran disengaja untuk mengatur perilaku karyawan. Kejelasan sasaran anggaran akan mendorong manajer lebih efektif. Ketidakjelasan sasaran anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak tenang dan tidak puas dalam bekerja. Hal ini meyebabkan pelaksana anggaran tidak termotivasi dalam bekerja. Steers dan Porter (1976) dalam Samuel (2008) mengatakan bahwa dalam menentukan sasaran anggaran mempunyai karakteristik utama, yaitu: (1) Sasaran harus spesifik bukan samarsamar; (2) Sasaran harus menantang namun dapat dicapai. Revisi Anggaran Revisi Anggaran sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016 adalah perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan APBN Tahun Anggaran 2016 dan disahkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Beberapa pertimbangan perlunya dilakukan revisi anggaran antara lain: 2. Dalam periode pelaksanaan anggaran sangat dimungkinkan terjadi perubahan keadaan atau perubahan prioritas yang tidak diantisipasi pada saat proses perencanaan; 3. Adanya perubahan metodologi pelaksanaan kegiatan, contoh: semula direncanakan secara swakelola menjadi kontraktual, dari single year menjadi multi years; 4. Adanya perubahan atau penetapan kebijakan pemerintah dalam tahun anggaran berjalan, contoh: penghematan anggaran, penerapan reward and punishment, atau APBN Perubahan. (Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran, 2014, halaman 2) Ruang lingkup revisi anggaran meliputi perubahan rincian anggaran yang terdiri atas: 1. Perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan pagu anggaran termasuk pergeseran rincian anggarannya; 2. Perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/ atau 3. Ralat karena kesalahan administrasi/ revisi administrasi. (PMK Nomor 15/PMK.02/2016) Oleh karena itu, bila dibutuhkan dan memenuhi syarat, anggaran yang telah disusun memungkinkan direvisi kembali supaya tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang telah direncanakan sehingga tercipta kinerja yang baik. Model kerangka pemikiran dalam dapat digambarkan seperti skema berikut: PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN 1. Tenggat waktu antara proses perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran cukup lama sehingga sangat dimungkinkan perencanaan yang disusun belum mencakup seluruh kebutuhan yang direncanakan; KEJELASAN SASARAN REVISI ANGGARAN KINERJA MANAJERIAL Gambar 1 Kerangka Pemikiran 15 - Volume 5, No. 4, November 2016

6 METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk uji hipotesis karena peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (X1), kejelasan sasaran (X2) dan revisi anggaran (X3) terhada kinerja manajerial (Y) pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Jenis investigasi dalam penelitian ini adalah studi kausalitas (causal relationship s study). Unit analisis adalah individu yaitu para pejabat penanggungjawab perencanaan dan penganggaran pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh sedangkan horizon waktu yang digunakan adalah crosssectional studies. Populasi dalam penelitian ini yaitu para pejabat penanggungjawab perencanaan dan pengaanggaran pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang berjumlah 59 orang. Maka penelitian ini menggunakan metode sensus. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder, peneliti menggabungkan informasi yang diperoleh dari buku dan institusi terkait dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science). Data yang diperoleh dari responden terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Teknik pengujian validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, sedangkan pengujian reliabilitas menggunakan Cronbach alpha masingmasing instrumen. Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis regresi linear berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara parsian dan simultan. Persamaan model empiris yang digunakan dalam meneliti pengaruh variabel independen terhaadap variabel dependen, yaitu: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + ε Dimana Y adalah kinerja manajerial, α adalah konstanta, β1β2β3 adalah koefisien regresi X1,X2 dan X3. X1 adalah partisipasi penyusunan anggaran, X2 adalah kejelasan sasaran, X3 adalah revisi anggaran, dan ε adalah error. Variabel Independen terdiri dari Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran dan Revisi Anggaran. Variabel dependen adalah Kinerja Manajerial. Untuk lebih jelasnya operasionalisasi variabel dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Operasionalisasi Variabel No Variabel Definisi Variabel Indikator Kinerja Manajeria l (Y) Partisipasi Penyusun an Anggaran (X1) Kejelasan Sasaran (X2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 mendefinisikan kinerja sebagai keluaran atau hasil dari kegiatan/ program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. periode". Rahman (2002): "Mendefinisikan partisipasi anggaran sebagai keterlibatan kerja manajer-manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun anggaran". Locke dan Latham (1984): "agar pengukuran sasaran efektif terdapat 7 indikator yang diperlukan: 1. -Tercapainya target -Tercapainya keluaran (output) -Tercapainya hasil (outcome) -Keterlibatan bawahan -Kontribusi penetapan sasaran anggaran -Menimbulkan kepuasan kerja Meningkatkan kinerja manajerial -Menimbulkan motivasi bawahan - Jobdesc mudah dipahami Volume 5, No. 4, November

7 4 Revisi Anggaran (X3) Tujuan, membuat secara terperinci tujuan umum tugas-tugas yang harus dikerjakan; 2. Kinerja, menetapkan kinerja dalam bentuk pertanyaan yang diukur; 3. Standar, menetapkan standar atau target yang ingin dicapai; 4. Jangka waktu, menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan; 5. Sasaran prioritas, menetapkan sasaran yang prioritas; 6. Tingkat kesulitan, menetapkan sasaran berdasarkan tingkat kesulitan dan pentingnya; 7. Koordinasi, menetapkan kebutuhan koordinasi. PMK No. 15/PMK.02/ 2016 (2016:2) "Revisi Anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan APBN Tahun Anggaran 2016 dan disahkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016" - Sasaran jelas - Batas waktu - Pemahaman terhadap sasaran prioritas - Objektifitas sasaran - Frekuensi revisi - Substansi revisi - Hasil revisi - Waktu revisi - Penyebab revisi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Adapun jumlah kuesioner yang diedarkan berjulah 59 orang dengan tingkat pengembalian 100%. Kuesioner yang dikembalikan tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil pengujian menunjukkan semua item variabel yang digunakan telah valid dan reliabel. Hasil Uji Regresi Hasil uji regresi dengan menggunakan bantuan software SPSS adalah seperti pada Tabel 3. Tabel 2 Hasil Uji Regresi Variabel Koefisien Regresi ( ) Konstanta 0,513 Partisipasi Penyusunan 0,278 Angaran Kejelasan 0,425 Sasaran Revisi Anggaran 0,118 Sumber: Data primer hasil olahan program SPSS R R² 0,4 65 0,2 16 Berdasarkan Tabel 3 persamaan regresi linera berganda dapat ditulis sebagai berikut: Y= 0, ,278 X1 + 0,425 X2 + 0,118 X3 + ε Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa -masing variabel independen tidak sama dengan nol, yaitu koefisien regresi partisipasi penyusunan anggaran (β1) sebesar 0,278, koefisien regresi kejelasan sasaran (β2) sebesar 0,425 dan koefisien regresi revisi anggaran (β3) sebesar 0,118. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis 0 : H0 diterima dan jika 0 : H0 ditolak, dimana variabel kejelasan sasaran (X2) mempunyai pengaruh dominan terhadap peningkatan kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dengan persentase koefisien regresi 42,5%, selanjutnya variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1) 27,8% dan variabel revisi anggaran (X3) sebesar 11,8%. Konstanta sebesar 0,513 menunjukkan apabila variabel partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran dianggap konstan, maka besarnya nilai kinerja pengelolaan keuangan daerah adalah 0,513 pada satuan skala Likert. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha) Volume 5, No. 4, November 2016

8 Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran dan Revisi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Hasil penelitian menunjukkan nilai 0, artinya dapat dinyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,465 menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 46,5%. Artinya partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran mempunyai hubungan terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebesar 46,5 %. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,216, artinya bahwa kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran 21,6 %. Selebihnya sebesar 78,4% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti motivasi, beban kerja, transparansi, faktor kepemimpinan, kesulitan sasaran anggaran, dan skedul penyusunan anggaran. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Hasil pengujian hipotesis menunjukkan 0 dan menerima hipotesis alternatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi patisipasi penyusunan anggaran maka kinerja manajerial akan semakin baik. Koefisien regresi partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,278 (β1 0), artinya setiap satu poin peningkatan partisipasi penyusunan anggaran maka secara relatif akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0,278 poin. Hal ini sejalan dengan kesimpulan Cherrington dan Cherrington (1973) yang menemukan pengaruh yang positif antara partisipasi dengan kepuasan kerja dan kinerja manajerial. Pernyataan diatas sesuai dengan pernyataan kuesioner nomor 4 mengenai partispasi penyusunan anggaran bahwa, sebagian besar responden menjawab sangat setuju terhadap pernyataan partisipasi penyusunan anggaran meningkatkan kinerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Syafrial (2008), Suhartono dan Halim (2005), Andrias (2009), Samuel (2008), dan Putra (2013) menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajerial. Dengan demikian semakin baik partisipasi penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pengaruh Kejelasan Sasaran terhadap Kinerja Manajerial Hasil pengujian hipotesis menunjukkan 0 dan menerima hipotesis alternatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin jelas sasaran yang ditetapkan maka kinerja manajerial akan semakin baik. Koefisien regresi partisipasi penyusunan anggaran sebesar 0,278 (β1 0), Volume 5, No. 4, November

9 artinya setiap satu poin peningkatan partisipasi penyusunan anggaran maka secara relatif akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0,278 poin. Semakin jelas sasaran yang ditetapkan organisasi maka semakin mudah dimengerti oleh para manajer yang bertanggungjawab pada pencapaian sasaran tersebut. Ketidak jelasan sasaran anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak tenang dan tidak puas dalam bekerja yang mengakibatkan demotivasi dalam mencapai kinerja yang ditetapkan. Kenis (1979) dalam Syafrial (2009) mengatakan tujuan sasaran disengaja untuk mengatur perilaku karyawan. Artinya, karyawan memahami benar apa yang harus dilakukan, prioritas, maupun batas waktu dalam mencapai sasaran yang ditetapkan. Dari jawaban responden terhadap indikator kejelasan sasaran, dirasakan sudah baik pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh dimana nilai rata-rata sebesar 4,35. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syafrial (2008), Suhartono dan Halim (2005), Andrias (2009), Samuel (2008), dan Putra (2013) yang menyimpulkan bahwa kejelasan sasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Yang berarti semakin jelas sasaran maka akan meningkatkan kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pengaruh Revisi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Hasil pengujian hipotesis menunjukkan 0 dan menerima hipotesis alternatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin jelas baiknya proses revisi anggaran maka kinerja manajerial akan semakin baik. Koefisien regresi revisi anggaran sebesar 0,118 (β3 0), artinya setiap satu poin peningkatan revisi anggaran maka secara relatif akan meningkatkan kinerja manajerial sebesar 0,118 poin. Revisi anggaran dilakukan untuk mengakomodir situasi dan kondisi tertentu yang mengharuskan adanya penyesuaian kembali anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya revisi anggaran diharapkan meningkatkan kinerja manajerial dalam mencapai tujuan organisasi. Revisi anggaran kerap kali diikuti penyesuain kembali target-target organasi sesuai kondisi riil saat ini. Hal ini sesuai dengan jawaban pernyataan pada kuesioner poin 3 terkait revisi anggaran, mayoritas responden (64,4 %) menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan revisi anggaran dapat meningkatkan kinerja. Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang sama, bahwa revisi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Diantaranya penelitian Yeyen (2013) yang menyimpulkan revisi anggaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian anggaran yang efektif pada SKPD Kota Payakumbuh, Sumatera Barat serta penelitian Nursito dan Kosasih (2008) yang menemukan hubungan yang signifikan antara revisi anggaran dan faktor-faktor lainnya terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian kinerja manajerial di UIN Ar-Raniry Banda Aceh juga sangat ditentukan dengan baik tidaknya proses 19 - Volume 5, No. 4, November 2016

10 revisi anggaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Keterbatasan Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah variabel prediktor (independen) yang digunakan hanya terdiri dari 3 (tiga) variabel saja yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran dan revisi anggaran serta populasi hanya pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan tidak bisa digeneralisasi untuk satker pemerintah lainnya. Selanjutnya instrumen yang digunakan hanya berupa instrumen kuesioner tidak disertai wawancara sehingga peneliti tidak dapat mengeksplorasi jawaban secara rinci. Saran Saran-saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk menambah teknik pengumpulan data melalui wawancara, agar dapat menggali informasi yang lebih detail, memperluas objek penelitian, dan menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja manajerial seperti budaya organisasi, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, motivasi, beban kerja, transparansi, kesulitan sasaran anggaran, skedul penyusunan anggaran, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Cherrington, David J., Cherrington, J., dan Owen. (1973). Appropriate Reinforcemenet Contigencies in The Budgeting Process, Journal of Accounting Research. Kenis, I. (1979). The Effect Of Budgetary Goal Characteristic On Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review, 54 (4), Mahoney, Thomas A., Thomas, H., Jerdee, dan Stephan J. (1963). Development of Managerial Performance a Research Approact. Southwestern Publishing. Mardiasmo. ( 2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Nursito dan Kosasih (2008). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Ketidak pastian Strategi, Revisi Anggaran terhadap Kinerja UPT Kesmas di Wilayah Jawa Barat. Jurnal Manajemen Vol 7, Nomor 1. Prawirosentono, S. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Putra, D. (2013). Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja pengaruh Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat daerah Kota Padang. Skripsi Sarjana Tidak Dipublikasikan. Padang: Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Padang. Rahman, dan Firdaus A. ( 2002). Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi 5, IAI. 5-6 September Republik Indonesia (2016). Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran Volume 5, No. 4, November

11 (2013). Peraturan Presiden Nomor 64 tahun 2013 Tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh menjadi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. (2013). Keputusan Menteri Keuangan Nomor 293/KMK.05/2011 Tentang Penetapan Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh pada Kementerian Agama sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Samuel. (2008). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Tesis Magister Tidak Dipublikasikan. Medan: Universitas Sumatera Utara. Syafrial. (2008). Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah. Tesis Magister Tidak Dipublikasikan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Stoner, J., Edwar F. (2000). Manajemen Jilid 2. Terjemahan Alaxendar Sindom. Jakarta: Prehallindo. Yeyen, A.Z. (2013). Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat Kesulitan, serta Evaluasi dan Umpan Balik Terhadap Pencapaian Anggaran yang Efektif (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh. Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang Volume 5, No. 4, November 2016

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0164 8 Pages pp. 64-71 PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Said Herry Syafrizal Cut Aknawal Abstract :This

Lebih terperinci

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 67-73 PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMPETENSI APARATUR DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan pemerintahan Daerah dan sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 19-25 PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 36-45 PENGARUH SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA Nova

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA APARATUR KAMPUNG WASUR MELALUI INFORMASI PEKERJAAN RELEVAN (JRI) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Okto Irianto Universitas Musamus Merauke ABSTRACT

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10 ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH PEMAHAMAN ATAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN PENGAWAS FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemerintah Daerah Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

Lebih terperinci

BAB II. individu atau suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner (1996 :

BAB II. individu atau suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner (1996 : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dalam konteks pengelolaan keuangan daerah, khususnya dalam kaitannya dengan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemahaman yang memadai tentang sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Anggaran 2.1.1 Definisi Anggaran Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) dalam akuntansi sektor publik mendefinisikan anggaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan

ABSTRAK. Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara parsial terhadap kinerja karyawan. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 43-49 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH Fenny Yumiati 1, Islahuddin 2, Nadirsyah

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak berupa tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di setiap negara, termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Kota Denpasar merupakan bagian integral dari pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan yang dilaksanakan selalu diupayakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Menurut Halim & Syam Kusufi (2012) mengatakan bahwa anggaran memiliki peranan penting dalam organisasi sektor publik, terutama organisasi pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Chooper (2005) menyatakan bahwa desain penelitian mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian, Fungsi, dan Klasifikasi Anggaran Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan ekonomi untuk daerah maupun kebijakan ekonomi untuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan ekonomi untuk daerah maupun kebijakan ekonomi untuk pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan ekonomi daerah sangat penting sekali untuk ditingkatkan guna menunjang peningkatan ekonomi nasional. Dalam konteks ini, peran kebijakan pemerintah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan memanfaatkan faktor faktor produksi yang dimilikinya secara ekonomis, efektif dan effisien.

Lebih terperinci

Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Pengalaman Kerja Aparatur Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Banda Aceh

Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Pengalaman Kerja Aparatur Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Banda Aceh Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT) Indonesian Journal for the Economics, Management and Technology. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi, 1(2), 2017,91-96 Available online at http://journal.lembagakita.org

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi pemerintah daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan dengan sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Oleh: Fladimir Edwin Mbon Pembimbing: Ch. Heni Kurniawan, S.E.,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI INSPEKTORAT PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja kinerja manajerial dengan reward sebagai variabel intervening pada Inspektorat

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 65-71 PENGARUH KEPUASAN KERJA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR (JFA) TERHADAP PROFESIONALISME APARAT PENGAWASAN INTEREN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2.5 Komitmen Organisasi Revisi Anggaran Penelitian terdahulu... 29

2.5 Komitmen Organisasi Revisi Anggaran Penelitian terdahulu... 29 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN TESIS... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi ABSTRAK... ix ABSTRACT... x

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi persaingan yang semakin ketat merupakan tantangan dan peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG 1 Ni Kadek Astini, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh : PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Oleh : Desmiyawati Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Anggaran Negara dan Keuangan Negara. Menurut Revrisond Baswir (2000:34), Anggaran Negara adalah

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Anggaran Negara dan Keuangan Negara. Menurut Revrisond Baswir (2000:34), Anggaran Negara adalah BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Anggaran Negara dan Keuangan Negara Menurut Revrisond Baswir (2000:34), Anggaran Negara adalah gambaran dari kebijaksanaan pemerintah yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian : A. Obyek Penelitian Obyek penelitian tesis ini adalah satuan kerja pada Kementerian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. administrasi publik memicu timbulnya gejolak yang berakar pada. ketidakpuasan. Tuntutan yang semakin tinggi diajukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. administrasi publik memicu timbulnya gejolak yang berakar pada. ketidakpuasan. Tuntutan yang semakin tinggi diajukan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik memicu timbulnya gejolak yang berakar pada ketidakpuasan. Tuntutan yang semakin tinggi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERENCANAA TERHADAP PENYERAPAN ANGGARAN PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA HENDRIK SAMOSIR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ABSTRACT This study aims

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI JURNAL PENELITIAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono di Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu fenomena di Indonesia. Tuntutan demokrasi ini menyebabkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. suatu fenomena di Indonesia. Tuntutan demokrasi ini menyebabkan aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokrasi menjadi suatu fenomena di Indonesia. Tuntutan demokrasi ini menyebabkan aspek transparansi

Lebih terperinci

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEBING TINGGI OLEH ZETYA NOVIANA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Sektor Publik Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 45-54 PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Firdaus,

Lebih terperinci

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Penyempurnaan Sistem Administrasi, Komitmen Dari Seluruh Komponen Organisasi, Kecukupan Sumber Daya, Dan Sistem Reward Punishment Terhadap Penyusunan APBD Berbasis Kinerja Di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah 21 SKPD pada pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan Rekan Sekerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Provinsi Riau. Yaitu untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan PT Go-Jek Indonesia di kota Bandung secara parsial dan simultan. Variabel

Lebih terperinci

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di The Effect Of Enviromental Work, Work Characteristhics and Motivation on Employees Performance at Restu Teguh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah dan dibukanya kesempatan bagi pembentukan daerah otonom baru melalui pemekaran daerah, ditujukan untuk optimalisasi kinerja penyelenggaraan

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BADAN LAYANAN UMUM

KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BADAN LAYANAN UMUM KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BADAN LAYANAN UMUM Rini Tri Hastuti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Stewardship Menurut Donaldson & Davis (1991), teori stewardship adalah teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer tidaklah termotivasi oleh

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3, No. (017) 80 90 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo Jurnal Ekonomi Pembangunan http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurep/index Penerapan Sistem Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan angka-angka dan perhitungan

Lebih terperinci

Pengaruh Karakteristik Penganggaran Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang)

Pengaruh Karakteristik Penganggaran Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang) Pengaruh Karakteristik Penganggaran Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang) Alfons Redemptus Benedik Suluh ABSTRACT This research is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pada organisasi privat atau swasta, anggaran merupakan suatu hal yang sangat dirahasiakan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI DAN PROFESIONALISME APARAT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN STRUKTUR ORGANISASI DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD DI PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD DI PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD DI PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU Asrini Asrinisyp@Yahoo.Com Mahasiswa Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI e-jurnal BINAR 10 AKUNTANSI Vol. 2 e-jurnal No. 1, Januari BINAR 2013 AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI Alfebriano

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN Anak Agung Adi Biantara 1 IG.A.M. Asri Dwija Putri 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja 41 Menurut Sugiyono (2010 : 93) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : 40 45 ISSN 2303-100X EFEK MODERASI DARI KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang selanjutnya berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengelola anggaran dan barang daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengelola anggaran dan barang daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kinerja Manajerial SKPD SKPD adalah unit kerja Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan barang daerah yang dipimpin oleh seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kinerja aparatur pemerintah Kabupaten Pesawaran sebagai sampel Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kinerja aparatur pemerintah Kabupaten Pesawaran sebagai sampel Dinas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah pengawasan fungsional terhadap kinerja aparatur pemerintah Kabupaten Pesawaran sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, lokasi dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, lokasi dan waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan waktu penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, lokasi dan waktu penelitian merupakan hal yang sangat penting karena dengan adanya lokasi dan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel Oase Pekanbaru yang terletak di jalan Jendral Sudirman No.

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 202-0164 Pages pp. 49-56 PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH () (Studi pada Inspektorat Kabupaten Bireuen) Aidil

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Batik Danar Hadi. Populasi pada penelitian ini adalah 250 karyawan pada bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada kantor dinas/instansi di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada kantor dinas/instansi di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada kantor dinas/instansi di Kabupaten Buol. Adapun alasan penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian

Lebih terperinci