puskesmas tahun 2016 C. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Telaga Arum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "puskesmas tahun 2016 C. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Telaga Arum"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TELAGA ARUM TAHUN 2015

2 A. Latar Belakang Fasilitas Kesehatan Adalah suatu tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, Preventif, Kuratif maupun Rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya Promotif dan Prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Jenis pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapaty upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah (basic Six): 1. Upaya Promkes 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya KIA & KB 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Salah satu program pokok puskesmas adalah upaya perbaikan gizi masyarakat. Program perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu program pokok yaitu program kegiatan yang meliputi Peningkatan pendidikan gizi, penganggulangan KEP, Anemia gizi besi, GAKY, KA, keadaan gizi lebih, peningkatan surveilans gizi dan pemberdayaan UPGK/ Masyarakat. Kegiatan program perbaikan gizi masyarakat dapat dilakukan didalam maupun di luar gedung puskesmas. Untuk melihat sejauh mana hasil yang telah dicapai puskesmas dalam pelaksanaan program maka disusunlah laporan pelaksanaaan program gizi puskesmas Telaga Arum tahun 2015.

3 B. Tujuan 1. Tujuan Umum Laporan tahunan dibuat dengan tujuan sebagai evaluasi akhir dari serangkaian kegiatan gizi yang telah dilakukan sepanjang tahun Tujuan Khusus a. Memberikan gambaran pelaksanaan program gizi di puskesmas Telaga Arum selama tahun 2015 b. Sebagai alat monitoring keberhasilan program gizi puskesmas Telaga Arum dalam melaksanakan program perbaikan gizi untuk masyarakat selama tahun 2015 c. Sebagai acuan dalam perencaan program kegiatan perbaikan gizi di puskesmas tahun 2016 C. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Telaga Arum Wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum terletak di Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat yang merupakan kecamatan yang paling pinggir berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kubu Raya dengan Rata-rata curah hujan di wilayah Puskesmas Telaga Arum 2687,37mm/Tahun dengan puncak tertinggi terjadi pada bulan April. Adapun batasan wilayah Kecamatan Seponti sebagai berikut : Sebelah Utara : Kec.Batu Ampar,kab. Kubu Raya Sebelah Timur : Kec. Balai Berkuak Kab. Ketapang Sebelah Selatan : Kec.Teluk Batang Sebelah Barat : Kec. Batu Ampar Kab. Kubu Raya Luas wilayah Kecamatan Seponti sebesar... Km 2 yang terdiri dari 6 desa yakni Desa Podorukun, Desa Wonorejo, Desa Seponti Jaya, Desa Telaga Arum, Desa Sei Sepeti dan Desa Durian Sebatang dengan jumlah dusun sebanyak 20 dusun dan RT sebanyak 90 RT, dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa dan Kepala Keluarga yang mayoritas penduduk di dominasi oleh suku Jawa yang berasal dari program transmigrasi dan hanya sebagian kecil suku melayu dan etnis lainnya dengan mayoritas bekerja sebagai petani dan berkebun. Sedangkan jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan yang paling Jauh yaitu desa Durian Sebatang ± 1 jam lewat darat dan ± 2,5 jam menggunakan angkutan

4 sungai sedangkan ke ibukota Kabupaten jarak tempuh berkisar antara ± 2 4 jam hal ini di sebabkan karena kondisi jalan dari dan menuju ke Kecamatan Seponti masih banyak yang rusak sehingga menyebabkan jarak tempuh yang lama Keadaan sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan program Gizi di UPTD Puskesmas Telaga Arum terdiri dari 3 orang tenaga Gizi yang semuanya berpendidikan D3 Gizi dengan kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung. Sedangkan sarana yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum yang ada terdiri dari : 1. Puskesmas Induk (1 buah) 2. Rawat Inap (1 Buah) 3. Puskesmas Pembantu (6 Buah) 4. Poskesdes (5 Buah) 5. Posyandu (21 Buah) 6. Kader Aktif (107 kader) 7. Desa Gerakan Sayang Ibu (6 Desa) 8. Sekolah Dasar dengan UKS (11 Sekolah) 9. SLTP dengan UKS (1 sekolah) D. Gambaran Umum Pelayanan Gizi Rawat Inap Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap adalah unit yang mengelola gizi secara efektif, efisien dan kualitas yang optimal meliputi penyediaan atau penyajian makanan, pelayanan asuhan gizi dan konsultasi gizi. Adapun tujuan Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap adalah: 1. Terpenuhinya kebutuhan gizi pasien dalam mencapai status gizi yang optimal dan mendukung proses penyembuhan di ruang rawat inap. 2. Tersedianya makanan sesuai kebutuhan gizi, waktu yang ditetapkan dan standar sanitasi yang telah ditetapkan di ruang rawat inap 3. Termonitornya asupan gizi di ruang rawat inap 4. Pasien mendapatkan konsultasi gizi sesuai dengan kondisi pasien di ruang rawat inap 5. Terciptanya lingkungan kerja yang aman seuai prosedur yang telah ditetapkan di ruang rawat inap 6. Terdokumentasinya tatalaksana pelayanan gizi di ruang rawat inap

5 Asuhan gizi adalah suatu proses dalam upaya pemenuhan kebutuhan zat gizi seorang pasien yang melibatkan beberapa disiplin ilmu yang memerlukan kerjasama antara dokter, perawat, ahli gizi dan farmasi E. Gambaran Umum Pelayanan Gizi Rawat Jalan Pelayanan gizi rawat jalan bertanggung jawab pada penyelenggaraan penyuluhan gizi, konsultasi gizi/ ASI pasien rawat jalan juga menyelenggarakan rujukan gizi serta melaksanakan progam gizi dari Dinas Kesehatan Kayong Utara dengan tugas pokok Menyelenggarakan penyuluhan gizi, konsultasi gizi pasien rawat jalan juga menyelenggarakan rujukan gizi serta konseling ASI dan melaksanakan progam gizi dengan pelayanan penyuluhan, konsultasi gizi dan rujukan gizi serta terlaksananya progam gizi secara efektif dan efisien Adapun sarana yang ada di pelayanan Gizi rawat jalan yang sangat minim dengan ruangan yang berada di pojok bangunan puskesmas dengan ukuran 3 m x 2 m yang dirasa sangat sempit terdiri dari : pengukuran tinggi badan (1 buah), Timbangan Berat Badan (1 buah), Baby Scale (1 buah), Food model (2 set), Keranjang Food model (1 buah) dan Mikrotoise (1 buah) dengan waktu pelayanan dari hari senin sampai sabtu jam F. Hasil Kegiatan 1. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap Pelayanan gizi di ruang rawat inap puskesmas Telaga Arum masih belum dapat dilaksanakan dengan optimal, hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor penghambat diantaranya adalah belum terjalin kerjasama yang baik antara beberapa disiplin ilmu yang ada dan minimnya pendanaan sehingga asuhan gizi belum berjalan. 2. Pelayanan Gizi Rawat Jalan a. Prosedur pelayanan Konsultasi Gizi untuk Pasien Baru 1) Pasien datang dilakukan pengukuran BB dan TB serta anamnesa gizi mengenai frekuensi makanan tiap-tiap bahan makanan 2) Ahli gizi melakukan anamnesa gizi yang meliputi macam, jumlah makanan yang dimakan selama 24 jam, analisa riwayat gizi dan membuat rencana penerimaan diit atau rancangan diitnya maka macam diit ditentukan dengan melihat data laboratorium dan hasil diagnose dokter

6 3) Ahli gizi memberikan penjelasan diit mengenai tujuan pembagian makanan sehari, makanan yang dipperbolehkan, menjelasakan cara membuat variasi menu dan membuat rencana kunjungan ulang bersama b. Prosedur Pelayanan Konsultasi Gizi untuk Pasien Lama 1) Pasien datang dilakukan pengukuran BB dan TB 2) Ahli gizi menanyakan macam, jumlah makanan yang dimakan selama 24 jam selama menjalankan diet, mengecek kembali kebenaran masukan makanan selama 24 jam dengan daftar diit yang diberikan serta melakukan analisa hasil/ riwayat gizi. 3) Ahli gizi memberikan penjelasan kembali mengenai diit sehubungan dengan masalah yang dihadapi pada pelaksanaan diit. Untuk pasien yang masih belum jelas diitnya dijelaskan kembali tentang diitnya dijelaskan kembali mengenai tujuan, pembagian makanan sehari, makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan tidak diperbolehkan. 4) Ahli gizi bersama-sama dengan pasien membuat rencana kunjungan berikutnya. c. Konsultasi Gizi Kegiatan konsultasi gizi dilakukan kepada pasien yang telah mendapat rujukan gizi dimulai dari dokter, sedangkan kegiatan penyuluhan gizi dilakukan kepada masyarakat diwilayah kerja puskesmas Telaga Arum. Kegiatan konsultasi dari tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi rencana diet kepada pasien rawat jalan. Konsultasi gizi yang diberikan berdasarkan pengkajian data yang telah ada baik itu data subjektif maupun Objektif (Keluhan pasien, riwayat penyakit sekarang, data Antropometri, data laboratorium) dan hubungannya antara gizi dengan pengendalian atau penyembuhan penyakitnya, kebutuhan bahan makanan sehari, bahan makanan yang dianjurkan dan bahan makanan yang tidak dianjurkan serta penjelasan mengenai daftar bahan makanan penukar. Ada 4 langkah utama dalam proses asuhan gizi pada pasien rawat jalan yang terdiri dari Nutritional assessment, Nutritional

7 Diagnosis, Nutritional Intervention, Nutritional Monitoring dan Evaluation. 1). Jenis Pasien Pasien yang datang bukan hanya pasien baru tapi ada juga pasien lama baik kasus baru maupun dengan kasus lama berdasarkan kunjungan : a) Pasien Baru yakni Pasien yang pertama kali mendapat pelayanan gizi di ruang konseling gizi b) Pasien Lama yakni : Pasien yang sudah pernah mendapat pelayanan gizi lebih dari satu kali di ruang konseling gizi Distribusi jenis pasien berdasarkan kunjungan selama periode Januari s/d Desember 2015 bahwa pasien yang berkunjung ke ruang konseling gizi sebagian besar adalah pasien yang baru yaitu sebanyak 88 pasien (53,99%) sedangkan pasien lama sebanyak 75 pasien (46,01%) dari 163 pasien yang mendapatkan pelayanan gizi. 2). Jenis Diet Pasien yang datang ke Ruang Konseling Gizi membawa kasus yang bermacam-macam sehingga dapat diklasifikasikan jenis diitnya berdasarkan diit tanpa komplikasi dan diit dengan komplikasi, dari 163 pasien yang datang ke ruang konsultasi gizi lebih banyak pasien yang datang dengan penyakit tidak komplikasi dengan jumlah 155 pasien (95,09 %) sedangkan pasien dengan komplikasi sebanyak 8 pasien (4,91 %). Untuk jenis diitnya pada umumnya adalah diit anak, selain itu diit Diabetes Melitus dengan dislipidemia. Meningkatnya angka kejadian diabetes mellitus ini salah satunya mungkin diakibatkan oleh perubahan pola konsumsi dan gaya hidup oleh masyarakat saat ini 3). Jenis Kelamin Dari pengumpulan data umum meliputi Pekerjaan, alamat, agama, usia, dan jenis kelamin, jika dilihat berdasarkan jenis kelamin pasien yang dilayani ahli gizi sebanyak 163 pasien diketahui bahwa pada umumnya pasien yang dilayani di ruang

8 konseling gizi lebih banyak pasien laki-laki sebanyak 65 pasien (60,13 %) sedangkan untuk pasien perempuan sebanyak 98 pasien (39,87 %). 4). Usia Pasien yang datang ke ruang konseling gizi jika dilihat berdasarkan golongan usia maka dapat dilihat berdasarkan usia yang datang ke ruang konseling gizi adalah pasien dari golongan anak sebanyak 99 orang (60,74 %), pasien dewasa sebanyak 34 pasien (20,84 %) sedangkan yang paling sedikit adalah pasien dari golongan usia lansia sebanyak 30 pasien (18,45 %). 3. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Gizi Pengelolaan program perbaikan gizi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi program kesehatan. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan program ini, semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya termasuk pengelolaan program perbaikan gizi. Berdasarkan pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk gizi yang diterbitkan oleh Depkes RI tahun Lingkup pengelolaan gizi meliputi data prevalensi balita gizi kurang berdasarkan antropometri, persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan, persentase balita yang ditimbang berat badannya, persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat Asi Ekslusif, persentase rumah tangga mengkonsumsi garam yodium, persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A. Dalam laporan kegiatan gizi tahun 2015, juga disertakan hasil pendataan PSG yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015 baik yang bersumber APBN, APBD ataupun BOK. Berikut adalah kegiatan perbaikan gizi masyarakat yang telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Telaga Arum tahun 2015.

9 Tabel 1 Kegiatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015 No Kegiatan Sasaran Pendanaan 1 PSG-KADARZI 245 Sampel APBD 2 Surveilan Gizi Posyandu APBD 3 Distribusi Kapsul it. A Balita (6-59 bulan), Bufas 4 Distribusi MP-ASI Balita Girang-giruk dan Bumil KEK APBD APBD 5 Pelacakan Giruk 6 Desa APBD 6 Survey Garam Beryodium 6 Desa BOK 7 Kp-ASI 3 Kelompok BOK 8 Bimtek Gizi ke Bidan Desa 7 Bidan Desa BOK 9 PMT Penyuluhan Ibu Hamil 3 Desa BOK 10 PMT Penyuluhan Balita 21 Posyandu BOK 11 Pembinaan Kader Posyandu 14 Posyandu BOK 12 Refreshing Kader Posyandu Kader Aktif se BOK Kecamatan Seponti 13 Edukasi Gizi Remaja 2 Sekolah BOK a. Asi Ekslusif Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan pemberian Asi Ekslusif adalah melalui KP-ASI dengan sasaran Ibu hamil, Ibu Menyusui yang mempunyai balita umur 0-6 bulan. KP-ASI yang sudah terbentuk di wilayah kerja puskesmas Telaga Arum ada 3 kelompok yaitu di Desa wonorejo, Podorukun dan Seponti Jaya, selain itu konseling ASI dan MP-ASI terhadap ibu balita pada kegiatan posyandu juga telah dilakukan. Untuk meningkatkan cakupan pemberian Asi Ekslusif yaitu melalui sosialisasi maupun konseling masih perlu dilakukan disemua

10 posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai tahun Selain itu, kegiatan MP-ASI juga masih harus dilaksanakan. KP-ASI adalah suatu wadah kegiatan yang beranggotakan 8-10 ibu hamil dan menyusui yang berkumpul selama kurang lebih 1 jam untuk aling berbagi ide, info dan pengalaman mengenai kehamilan, melahirkan dan menyusui yang dipanduoleh motivator dalam suasana kekeluargaan dan penuh keakraban agar sukses memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan. Tujuan Pembentukan Kp-asi adalah: 1) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, melahirkan dan menyusui 2) Meningkatkan keterampilan ibu hamil, Ibu menyusui untuk memberikan ASI Ekslusif 3) Mencegah kematian ibu dan bayi akibat persalinan dan perawatan pasca persalinan yang salah. Grafik 1 Cakupan ASI Eksklusif Berdasarkan Tempat UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 89,47 82,86 65,22 57,14 70,00 75,00 75,23 Berdasarkan grafik.diatas Pencapaian cakupan pemberian Asi Ekslusif 0-6 bulan tahun 2015 hanya 2 desa yang mencapai target nasional 80 %, sedangkan capaian UPTD Puskesmas Telaga Arum 75,23%, hasil tersebut belum memenuhi target yakni 80%. Cakupan pemberian Asi Ekslusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye terkait pemberian ASI ataupun MP-ASI. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya membina KP ASI dan MP-ASI.

11 b. Pemantauan Pertumbuhan Balita Untuk menciptakan masyarakat yang sehat berbagai upaya seperti bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan baerbagai sektor terkait. Anak yang bergizi kurang, berarti kekurangan gizi pada tingkat ringan atau sedang. Pada anak-anak ini belum menunjukkan adanya gejala sakit. Dia masih seperti anak-anak lain, masih bermain dan sebagainya, tetapi jika diamati dengan seksama badannya mulai kurus (Soekirman, 2005). Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh anak yang dapat diukur, misalnya dengan Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala (Prawirohartono,2009). Salah satu cara sederhana untuk mengetahui pertumbuhan anak adalah melalui KMS (Kartu Menuju Sehat). karena itu, seharusnya anak ditimbang secara berkala setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhannya yang biasanya dilakukan di Posyandu. KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak bersangkutan, sedangkan pada lingkungan keluarga bentuk pelaporan tersebut di kenal dengan SKDN. Pengertian S adalah jumlah seluruh balita (0-59 bulan) yang ada diwilayah kerja puskesmas Telaga Arum, K adalah jumlah seluruh balita (0-59 bulan) yang terdaftar dan mempunyai KMS, D adalah jumlah balita (0-59 bulan) yang datang dan ditimbang, N adalah jumlah balita (0-59 bulan) yang naik berat badannya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan di posyandu, Partisipasi masyarakat datang dan menimbang balita ke posyandu (D/S), kecenderungan Status Gizi, Efektifitas kegiatan.

12 Tabel 2 Hasil Pemantauan Pertumbuhan Menurut Tempat UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015 Desa S K D N Telaga Arum Wonorejo Podorukun Sui. Sepeti Durian Sebatang Seponti Jaya PUSKESMAS Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah seluruh balita (S) dari posyandu yang melapor diwilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum yang terdiri dari 21 posyandu yang tersebar di 6 Desa sampai dengan bulan desember tahun 2015 yaitu sekitar 818 anak. Jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS/ buku KIA (K) yaitu 802 anak. Jumlah seluh balita yang datang ke posyandu dan ditimbang (D) yaitu 532 anak serta jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badanya sesuai dengan garis pertumbuhan (N) yaitu 332 anak. 1). Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) Persentase D/S merupakan indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu. Hasil partisipasi masyarakat dapat dilihat pada grafik 2. Grafik 2 Cakupan D/S Menurut Tempat UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 55,00 80,99 79,10 61,74 66,20 70,51 65,04 50,00 0,00

13 Dari grafik 2, cakupan partisipasi masyarakat datang menimbang ke posyandu di wilayah kerja puskesmas Telaga Arum yang terdiri dari 21 posyandu yang tersebar di 6 (Enam) desa tahun 2015 yaitu 65,04%, hasil tersebut masih dibawah target yakni 80%. Untuk capaian terendah di desa Telaga Arum 55,44% dan Desa Durian Sebatang yaitu 66,20%. Grafik.3 Trend Cakupan D/S UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun , ,04 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Dari Grafik 3. Dapat dilihat Cakupan D/S tahun 2015 menurun bila dibandingkan tahun Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu adalah pemberian PMT Penyuluhan dan konsultasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan, namun upaya tersebut belum memberikan dampak yang maksimal sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan partisipasi masyarakat pada bulanbulan berikutnya untuk mengantisipasi terjadinya penurunan pencapaian. Untuk meningkatkan D/S, mengembalikan dan meningkatkan manfaat posyandu terintegrasi untuk masyarakat diharapkan dapat menjadi perhatian bagi para stake holder/ pemangku kepentingan setempat.sebagai stakeholder/ pemangku kepentingan, koordinasi/ penggerak masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka posyandu, mengkoordinasikan pengurus, kader dan

14 tokoh masyarakat untuk aktif dalam penyelenggaraan posyandu adalah tugas kepala desa / penanggung jawab Pokja Posyandu desa sehingga dukungan stakeholder mempunyai peranan dalam menentukan naik turunnya, besar kecilnya posyandu di Desa tersebut. 2). Cakupan Program Penimbangan (K/S) Persentase K/S merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui cakupan program penimbangan. Cakupan program penimbangan di Puskesmas Telaga Arum tahun 2015 dapat dilihat pada grafik 4. Grafik 4. Cakupan K/ S Menurut Tempat UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 98,00 96,00 96,88 99,17 97,76 95,65 100,00 99,08 98,04 94,00 92,00 Dari Grafik 4. Dapat diketahui bahwa persentase balita yang terdaftar dan memiliki KMS sudah mencapai target (90%) yaitu 98,04 %. 3). Cakupan Keberhasilan Program (N/D) Persentase N/D merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program. N/D adalah jumlah balita yang naik berat badannya sesuai garis pertumbuhan dari jumlah seluruh balita yang datang ke posyandu dan ditimbang. Hasil N/D Puskesmas Telaga Arum tahun 2015 dapat dilihat pada grafik. 5.

15 Grafik 5. Cakupan Keberhasilan Program (N/D) Menurut Tempat UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 71,83 96,88 95,24 77,19 84,62 90,84 78,67 Berdasarkan grafik 5. Cakupan N/D Puskesmas Telaga Arum tahun 2015 masih dibawah target (85%) yaitu 78,67% terendah Desa Telaga Arum 71,83% dan desa Sui. Sepeti sebesar 77,19%. Kegiatan yang telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Telaga Arum untuk meningkatkan cakupan N/D adalah melalui PMT Penyuluhan, sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu dilakukan disemua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan. 4). Cakupan BGM/D BGM/D adalah jumlah balita dengan berat badan menurut umur berada pada dan di bawah garis merah pada KMS dari jumlah seluruh balita yang ditimbang. Hasil cakupan BGM/D di Puskesmas Telaga Arum tahun 2015 dapat dilihat pada grafik 6.

16 Grafik.6 Cakupan BGM/D Menurut Tempat UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 6,38 6,00 5,00 4,72 4,00 3,00 2,00 1,14 1,02 2,82 1,31 2,44 1,00 0,00 Berdasarkan grafik 6, dapat dilihat bahwa jumlah BGM/D di Puskesmas Telaga Arum sudah sesuai target yang diinginkan yakni <5%. Namun demikan masih terdapat deesa dengan BGM/D tertinggi yaitu desa Durian Sebatang 6,38% dan Desa Podorukun 4, 72%. Kegiatan yang telah dilakukan untuk menurunkan angka BGM/D adalah melalui MP-ASI, PMT, Sosialisasi, konseling maupun penyuluhan dan kegiatan-kegiatan tersebut masih perlu di lakukan disemua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.

17 5). Cakupan Kapsul itamin A Anak Usia 6-59 Bulan itamin A di berikan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya pada bayi dan balita yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum dengan cakupan dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik. 7 Cakupan Pemberian Kapsul itamin A Balita 6-59 Bulan Di UPTD Puskesmas Telaga Arum Bulan Feb dan Agust Tahun Feb Agust 0 Berdasarkan grafik 7 dapat dilihat cakupan pemberian kapsul vitamin A di Puskesmas Telaga Arum pada umumnya meningkat dari 79% pada bulan Februari menjadi 88% pada bulan Agustus. Namun ada desa yang cakupannya pada bulan Agustus sama dengan cakupan pada bulan Februari yaitu desa Durian Sebatang, dengan demikian upaya-upaya peningkatan pemberian kapsul vitamin A melalui promosi maupun penyuluhan dan kegiatan sweeping perlu terus dilakukan agar seluruh sasaran tetap mendapatkan kapsul vitamin A. 6). Cakupan FE 3 Ibu Hamil Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe). Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Cakupan pemberian Fe3 dapat dilihat pada grafik berikut.

18 Grafik 8 Cakupan Pemberian Fe3 Menurut Tempat Di UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 97,00 96,00 95,00 94,00 93,00 92,00 91,00 90,00 89,00 88,00 93,02 91,67 94,87 92,50 97,30 96,30 94,38 Cakupan pemberian Fe3 di Puskesmas Telaga Arum tahu 2015 belum mencapai target (95%) yaitu baru mencapai 94,38%. 7). Cakupan itamin A Ibu Nifas Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, yang lamanya kira-kira 6 minggu (Maternal, Neonatal, 2002). itamin A pperlu diberikan dan penting bagi ibu selama dalam masa nifas. Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat meningkatkan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga meningkatkan satus vitamin A pada ibu yang disusuinya (Depkes RI, 2007). Berikut adalah cakupan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas.

19 Grafik. 9 Pemberian Kapsul itamin A Ibu Nifas UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 95,74 82,76 85,29 83,87 82,35 77,42 85,44 Dari 6 Desa di wilayah kerja Puskesmas Telaga Arum menunjukan bahwa persentase pemberian kapsul itamin A ibu nifas lebih tinggi di Desa Seponti Jaya yaitu 95,74% namun dan persentase terendah pada Desa Durian Sebatang yakni 77,42%. 8). Angka Kejadian KEK dan Anemia pada Ibu Hamil Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai LILA <23,5 cm,. Ibu hamil KEK merupakan faktor resiko terjadinya BBLR. Pengukuran LILA dilakukan dengan menggunakan pita LILA. Jumlah ibu hamil berdasarkan data proyeksi sebanyak 238 bumil dengan jumlah ibu hamil KEK sebanyak 53 Bumil (22,3%) dan jumlah ibu hamil dengan anemia (HB <11 gr%) yaitu sebanyak 67 orang (62,62 %) dari 107 bumil yang di periksa. Penanganan masalah ibu hamil KEK dan Anemia diantaranya melalui Kelas Ibu Hamil, PMT Penyuluhan, Konseling dan dilakukan pemantauan.

20 9). Konsumsi Garam Yodium Pemeriksaan garam yodium dilaksanakan rutin/ 6 bulan yaitu setiap bulan Februari dan Agustus. Tabel 8 Pemeriksaan Garam Beryodium Menurut Tempat di UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015 Desa Sampel (KK) Hasil Baik (%) Tidak (%) Telaga Arum Seponti Jaya Podorukun Wonorejo Sui. Sepeti Durian Sebatang Puskesmas Dari tabel. Hasil pemeriksaan yodium di wilayah Puskesmas Telaga Arum sudah baik yaitu seluruh jumlah rumah tangga diperiksa telah menggunakan garam beryodium. 10). Strata Posyandu Berdasarkan indikator-indikator strata posyandu yang meliputi frekuensi penimbangan, jumlah kader aktif di posyandu, cakupan D/S, cakupan kegiatan dasar posyandu, adanya kegiatan tambahan dan adanya dana sehat, maka posyandu di wilayah Puskesmas Telaga Arum dapat digolongkan menjadi 5 Posyandu Purnama yaitu Posyandu Lestari Desa Telaga Arum, Candra Kirana 2 Desa Seponti Jaya, Mawar Desa Podorukun, Mekar Sari Desa Wonorejo dan Nusa Indah Desa Sui. Sepeti dan 16 posyandu dengan strata Madya yaitu posyandu Rahayu, Margi Asih, Teguh Santoso Desa Telaga Arum, Posyandu Melati dan Dahlia Desa Podorukun, Posyandu Cempaka Putih dan Mawar Merah Desa Wonorejo, Posyandu Candra Kirana 1, 3, 4 dan Sekar Sari Desa Seponti Jaya, Posyandu Teratai Desa Sui. Sepeti, Posyandu Aster

21 1,2, Kenanga dan Mangga Desa Durian Sebatang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9 Strata Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015 Desa Nama Posyandu Mawar Pra Tama Jumlah Posyandu Mad Purnama ya Mandiri JML % Posyandu Aktif PODORUKUN Melati Dahlia Mekar Sari WONOREJO Cempaka Putih Mawar Merah Lestari TELAGA ARUM Rahayu Teguh Santoso Margi Asih Candra Kirana 1 Candra Kirana SEPONTI Candra Kirana 3 JAYA Candra Kirana 4 Sekar Sari Nusa Indah SUI. SEPETI Teratai Aster 1 DURIAN Aster SEBATANG Kenaga Mangga

22 11). Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah Hasil survei yang dilakukan tim gizi UPTD Puskesmas Telaga Arum pada tahun 2015 pada 15 sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Seponti di temukan 82,53 % siswa yang ada di 15 sekolah mempunyai kebiasaan sarapan sebelum berangkat sekolah dan hanya 17,47% yang tidak mempunyai kebiasaan sarapan pagi sebelum berangkat sekolah. Grafik 9 Persentase Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun ,00 92,86 100,00 100,00 88,24 91,67 85,71 90,00 76,47 77,78 86,96 77,78 77,78 77,36 80,00 67,83 73,08 64,38 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa perilaku sarapan pagi anak sekolah yang tertinggi di SDN 05 dan SDN 09 dimana semua siswanya melakukan kebiasaan sarapan sebelum berangkat kesekolah (100 %) sedangkan prilaku sarapan pagi yang terendah adalah di SMPN 01 sekitar 64, 38 %.

23 G. Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah Dari data yang telah di tampilkan sebelumnya dapat dianalisis dengan mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan peningkatan cakupan program gizi masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum seperti pada tabel berikut : 2. Prioritas Masalah Tabel 10 Identifikasi Masalah Gizi Masyarakat Di Wilayah UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015 No Data Tahun Target D/S 76, % 2 BGM/D 2,44 <5% 3 N/D 78,67 65% 4 Prevalensi Gizi Buruk 0 0 <1% 5 Prevalensi Gizi Kurang 16,8-6 Pemberian Kapsul itamin A 79 85% 7 Ibu Hamil KEK 22,3-8 Asi Ekslusif 75,23 80% 9 itamin A Ibu Nifas 85,44-10 Fe 90 Tablet 94,31 95% 11 MP-ASI Gakin - Prioritas masalah di dapat dari adanya identifikasi masalah yang sudah di rangkumkan seperti pada tabel diatas, dimana dari identifikasi tersebut di kelompokan menjadi dengan metode USG sehingga di temukan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan capaian program Gizi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut

24 Tabel 11 Prioritas Masalah Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Arum Kriteria No Prioritas Masalah U S G USG Rangking 1 D/S I 2 BGM/D I 3 N/D IX 4 Prevalensi Gizi Buruk Prevalensi Gizi Kurang I 6 Pemberian Kapsul itamin A II 7 Ibu Hamil KEK II 8 Asi Ekslusif III 9 itamin A Ibu Nifas XI 10 Fe 90 Tablet III 11 MP-ASI Gakin X Tabel diatas menunjukan dari hasil diskusi dan data yang ada maka yang menjadi prioritas dalam peningkatan cakupan capaian program Gizi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum yakni peningkatan kegiatan dalam pencapaian D/S yang pertama, kedua yang menjadi prioritas adalah penanganan kasus ibu hamil KEK dan ketiga yakni peningkatan capaian ASI Eksklusif. 3. Analisa Masalah Ketiga prioritas masalah diatas dapat di analisis untuk dapat dilakukan kegiatan yang harus dilakukan pada tahun yakni

25 Tabel 12 Analisa Masalah Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015 No Masalah Metode 1 D/S Kegiatan posyandu hanya rutinitas, kurang inovasi di posyandu, kurangnya informasi, inofasi pengumuman pelaksanaan posyandu 2 Jumlah Ibu Hamil KEK 3 Cakupan Asi Ekslusif Pemantauan ibu hamil KEK di posyandu belum berfungsi dengan baik, Fungsi posyandu masih fokus pada bayi dan balita sehingga pemantauan ibu hamil kurang Pemberian ASI juga di sertai dengan pemberian makanan tambahan oleh masyarakat sehingga ke Eklusifan ASI tersebut tidak tercapai Penyebab Manusia Kapasitas beban kerja kaderbelum merata, Kurang dukungan stakeholder untuk mendorong masyarakat peduli posyandu Kurangnya pengetahuan dan pola pikir ibu hamil tentang gizi dan kesehatan Kurangnya pola pikir ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI tanpa di sertai dengan makanan lain selama 2 tahun Sarana Kurangnya inovasi sarana posyandu, minimnya APE Pemeriksaan ibu hamil belum dapat dilakukan disemua posyandu, masih terbatasnya keberadaan kelas ibu hamil/ KP- ASI Perlu adanya forum peduli ASI yang di motori oleh orang tua Dana Dana Posyandu terbatas Kurangnya kreatifitas PMT Penyuluhan di posyandu Minimnya PMT Ibu hamil KEK Pertemuan lintas sektor perlu di tingkatkan

26 H. Penutup 1. Kesimpulan a. Asuhan gizi di ruang rawat inap puskesmas Telaga Arum masih belum berjalan dengan optimal. b. Jumlah kunjungan konseling gizi periode Januari s/d Desember 2015 mencapai 163 pasien c. Jumlah pasien berdasarkan jenis kunjungan periode Januari s/d Desember 2015 untuk pasien baru mencapai 46% dan pasien lama sebanyak 53,99% d. Jumlah pasien berdasarkan jenis diit periode Januari s/d Desember 2015 untuk pasien dengan komplikasi mencapai 4,91% dan pasien tanpa komplikasi sebanyak 95,09% e. Jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin periode Januari s/d Desember 2015 untuk pasien laki-laki mencapai 60,13% dan pasien perempuan sebanyak 39,87% f. Jumlah pasien berdasarkan Usia periode Januari s/d Desember 2015 untuk pasien Anak mencapai 60,74%, pasien dewasa sebanyak 20,85% dan pasien usila sebanyak 18,45% g. Cakupan Asi Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Arum mencapai 75,23% dari target 80% h. Persentas Balita BGM yang ditemukan tenaga kesehatan periode januari s/d Desember 2015 mencapai 2,44% (Mencapai target) i. Persentase Bayi Balita yang ditimbang periode Januari s/d Desember 2015 mencapai 65,04% dari target 85% j. Persentase Balita yang terdaftar dan memiliki KMS (K/S) periode Januari s/d Desember 2015 mencapai 98,04% k. Persentase Balita yang naik timbangannya dibanding yang ditimbang (N/D) periode Januari s/d Desember 2015 diatas target yaitu mencapai 78,67%, l. Persentase balita mendapatkan kapsul itamin A Tahun 2015 mencapai 79% dari target 85% m. Persentase Bufas mendapat kapsul vitamin A periode Januari s/d Desember 2015 mencapai 85,44% n. Persentase Ibu hamil KEK periode Januari s/d Desember 2015 mencapai 22,3 % dan Ibu hamil dengan Anemia sebesar 62,62%

27 o. Rumah Tangga dengan konsumsi Garam Beryodium Wilayah Puskesmas Telaga Arum diatas target yaitu mencapai 100% p. Jumlah pemberian tablet Fe3 (zat besi) periode Januari s/d Desember 2015 mencapai 94,31 dari target 95% q. Jumlah Strata posyandu di wilayah Puskesmas Telaga Arum sebanyak 4 Posyandu dengan strata Purnama dan 17 Posyandu Strata Madya. r. Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah terendah yaitu di SMPN 01 Seponti yaitu sebesar 64,38%. 2. Saran Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dengan program kegiatan yang tepat sasaran sesuai kondisi dan kebutuhan wilayah setempat sesuai dengan prioritas masalah. Usulan program gizi tahun 2016 sebagaiman terlampir

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam

Lebih terperinci

Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/sop GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/sop GIZI CEPER 2013.docx?dl=0 PROGRAM GIZI 1.Tujuan Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu. Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS KECAMATAN CARINGIN Jl. Kol. Bustomi No.47 Desa Caringin Kecamatan Caringin Telepon (0251) 8220966 Email: puskesmas.caringin@yahoo.com KERANGKA ACUAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI 1 Pendahuluan 2 Latar Belakang 3 Tujuan a. Umum b. Khusus. 4 Kegiatan a. Pokok b. Rincian Kegiatan. 5 Cara melaksanakan kegiatan. 6 Sasaran 7 Jadwal pelaksanaan

Lebih terperinci

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang. KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING PELAKSANAAN BPB, PENIMBANGAN BULANAN DI POSYANDU DAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Kegiatan Bulan Penimbangan

Lebih terperinci

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II Pelayanan Prosedur : Program Gizi.. : Pelayanan Peningkatan Gizi.

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Mengapa Terjadi Kurang Gizi di Indonesia? Hanya 36% balita 6-23 bulan yang mengkonsumsi asupan makanan berkecukupan

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. 1 Keadaan gizi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. 1 Keadaan gizi yang baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas, merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. 1 Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara dengan pimpinan puskesmas, pemegang program, dan orang orang yang menjalankan program

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA DEPARTEMEN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu 1. Akses Pelayanan Antenatal Pelaksanaan kegiatan yang belum sesuai

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Apa latarbelakang perlunya KADARZI? Apa itu KADARZI? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri Mengapa perlu

Lebih terperinci

INDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN TARGET. 14 Angka kematian ibu

INDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN TARGET. 14 Angka kematian ibu INDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN 0-05 VISI : TERWUJUDNYA KARANGASEM SEHAT 0 MENUJU JAGADHITA YA CA ITI DHARMA MISI :Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan Menjamin Tersedianya Upaya Kesehatan yang Paripurna,

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA 94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang,

Lebih terperinci

PELAYANAN PEMBERIAN KAPSUL VIT. A PROSEDUR PEMBERIAN KAPSUL VIT. A

PELAYANAN PEMBERIAN KAPSUL VIT. A PROSEDUR PEMBERIAN KAPSUL VIT. A PELAYANAN PEMBERIAN KAPSUL VIT. A DISYAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMAS JATISRONO I PEMBERIAN KAPSUL VIT. A No. Terbit ke : 1 Tanggal : dr. B.S.Budhi R NIP. 500 107 117 1.Tujuan Semua sasaran seperti ibu nifas

Lebih terperinci

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013 Pendekatan Kebijakan di Hulu Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013 Permasalahan Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN. dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai target K1 100%.

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN. dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai target K1 100%. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN 1. Kesehatan Ibu Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4, Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak faktor. Salah satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 06 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Meningkatkan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat melalui program melalui Program Kesehatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu

Lebih terperinci

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Pertumbuhan Anak Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang dapat di ukur

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I. 5 Lampiran 1 KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 21 I. IDENTITAS LOKASI 1. Propinsi 2. Kabupaten 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO

MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO MINILOKAKARYA PUSKESMAS SELOMERTO TANGGAL : 3 JANUARI 2013 H A R I J A M : KAMIS : 09.00 S/D 13.30 WIB PESERTA : 42 Orang ( Undangan 43 orang 1 orang sakit ) ACARA : Uraian jalannya rapat : 1. Pembukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan Kesehatan merupakan jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO

PEDOMAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmad dan hidayahnya, akhirnya penyusunan buku pedoman Program Gizi Puskesmas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp 0748.21052 SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112 Organisasi Bidang Seksi Program KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TAHUN ANGGARAN 2013 : Dinas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS CIKAUM

UPTD PUSKESMAS CIKAUM Me... PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG UPTD PUSKESMAS CIKAUM Jalan Tarum Timur No. 150 Tanjungsari Barat (0260) 453784 Subang. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYELENGGARA PROGRAM PENGENDALIAN DIARE TAHUN 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh lingkungan sehat,

Lebih terperinci

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu 1. BKR (Bina Keluarga Remaja) Dalam upaya meningkatkan peran keluarga dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja baik fisik, intelektual dan kesehatan reproduksi mental emosional sosial dan moral spiritual

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI Jl. RAYA KENDUNG KEL. SEMEMI KEC. BENOWO TELP. 031 7413631 S U R A B A Y A KODE POS 60198 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELACAKAN BALITA GIZI

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI Kuliah Pembekalan KKP 2012 DR. Ikeu Tanziha Pengertian Pengertian analisis situasi pangan dan gizi adalah kegiatan pengamatan terhadap

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

Lebih terperinci

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI Adalah : Upaya kesehatan yang memanfaatkan latihan fisik atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu merupakan garda depan kesehatan balita dimana pelayanan yang diberikan posyandu sangat dibutuhkan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), anemia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin (KVA) dan obesitas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.967, 2014 KEMENKES. Gizi. Perbaikan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG UPAYA PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian DR. ESI EMILIA, MSI Gizi Kurang Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian Daya tahan rendah Absensi meningkat Produktivitas rendah Pendapatan rendah Tumbuh kembang otak tidak optimal Gangguan kecerdasan &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting bagi pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu ditimbang secara teratur sehingga dapat diikuti

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Pengelolaan Program Gizi Di Puskesmas

Pengelolaan Program Gizi Di Puskesmas Pedoman : Pengelolaan Program Gizi Di Puskesmas Oleh Arsad Rahim Ali Pejabat Fungsional Epidemilogi Kesehatan Ahli pada Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS URAIAN PROGRAM PUSKESMAS Program Puskesmas Uraian 1 Manajemen Pelayanan Kesehatan Sistem kesehatan Nasional (SKN) sebagai acuan pelayanan kesehatan Penerapan fungsi manajemen di puskesmas Upaya pelayanan

Lebih terperinci

BAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.6.3

BAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.6.3 BAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.6.3 ELEMEN PENILAIAN EP. 1 EP. 2 EP. 3 DOKUMEN TERKAIT Hasil penilaiaan kinerja Kerangka acuan, SOP, pertemuan penilaian kinerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu sangat mendambakan kesehatan karena hal itu merupakan modal utama dalam kehidupan, setiap orang pasti membutuhkan badan yang sehat, baik jasmani maupun

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman :

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman : PUSKESMAS WATUMALANG PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN KERANGKA ACUAN No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman : Disahkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Watumalang Dr. Dian Hayu Noormawati

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN KELUARGA MENUJU KADARZI

PEDOMAN PENDAMPINGAN KELUARGA MENUJU KADARZI PEDOMAN PENDAMPINGAN KELUARGA MENUJU KADARZI DEPARTEMEN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT 2007 Pengarah Ina Hernawati Penyusun Hardinsyah Minarto Diah

Lebih terperinci

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui 5 MEJA POSYANDU Langkah ke Posyandu Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

PELAYANAN KESEHATAN DASAR Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI) OPTIMALISASI POSYANDU DAN POSBINDU DLM UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI) 1. Mengidentifikasi masalah

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Gambaran Umum Puskesmas Purwoyoso Puskesmas Purwoyoso adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu riset menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu riset menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun karena 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada anak masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu dari tiga anak di dunia meninggal setiap tahun akibat buruknya kualitas gizi. Salah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) yang melaksanakan sebagian tugas dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016 Nama : dr. Adinda Ferinawati Tanggal Orientasi : 16 Januari 2017-23 Januari 2017 Tempat Orientasi : Puskesmas Sidorejo

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC KOORDINATOR SEKSI P2 TB Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC I. Fungsi Membantu Koordinator Yankes Masyarakat dalam Kegiatan Puskesmas khususnya mengatasi penyakit menular TBC

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Padengo tempat penelitian ini dilakukan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Popayato Barat.

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung adalah asupan energi, asupan protein, ASI eksklusif, MP-ASI, ISPA, umur balita, pemantauan

Lebih terperinci

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Juanita: Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pelayanan Kesehatan Masyarakat, 2001 USU Repository 2006

BAB I PENDAHULUAN. Juanita: Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pelayanan Kesehatan Masyarakat, 2001 USU Repository 2006 BAB I PENDAHULUAN Sejak pertengahan tahun 1997 Indonesia dilanda krisis moneter yang pada saat ini telah berkembang menjadi krisis ekonomi serta pelbagai krisis lainnya yang berpengaruh pada berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 Erwin Silitonga Dosen Akbid Dewi Maya Medan ABSTRAK Keluarga disebut Sadar

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya manusia masa depan yang berkualitas. Anak yang mengalami masalah gizi pada usia dini akan mengalami

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2 BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2 ELEMEN PENILAIAN EP. 1 EP. 2 EP. 3 EP. 4 EP. 5 DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN Kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) 3272105 HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM KEGIATAN PHN No

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC) KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC) No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS DR. IYOS ROSMAWATI NIP. 19740416 200801 2 003 KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC) A.

Lebih terperinci

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO RINGKASAN Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan serta aktifitas. Keadaan kurang gizi dapat terjadi dari

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci