JARINGAN EPITEL Adnan Biologi FMIPA UNM, 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JARINGAN EPITEL Adnan Biologi FMIPA UNM, 2010"

Transkripsi

1 1 JARINGAN EPITEL Adnan Biologi FMIPA UNM, 2010 A. PENDAHULUAN Walaupun makhluk hidup sangat beranekaragam bentuk ukuran dan fungsinya, namun dari segi penyusun tubuhnya makhluk hidup memiliki ciri yang sama yaitu tubuhnya tersusun atas sel, dengan pengecualian pada virus. Sel adalah protoplasma berbatas membran. Sel merupakan satuan struktural, fungsional dan hereditas makhluk hidup. Berdasarkan sel yang menyusunnya, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 3 yaitu (i) organisme aselluler yaitu makhluk yang tubuhnya tidak tersusun atas sel, misalnya virus, (ii) organisme uniselluler yaitu makhluk yang tubuhnya hanya terdiri atas satu sel, misalnya berbagai jenis protozoa seperti Amoeba dan Paramecium, (iii) organisme multiselluler, yaitu makhluk yang tubuhnya tersusun atas banyak sel. Pada organisme multiselluler, sel-sel menyusun diri membentuk organisasi yang kompleks. Kumpulan sel yang biasanya memiliki bentuk dan fungsi yang sama membentuk jaringan. Beberapa jaringan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu fungsi tertentu membentuk organ. Beberapa organ membentuk sistem organ, dan pada akhirnya sejumlah sistem organ membentuk satu individu yang fungsional. Pengorganisasian sel-sel hingga membentuk satu individu dinamakan organisasi tingkat individu Pada vertebrate, seperti manusia, sistem organ dibedakan atas 11 macam, yaitu sistem integument, sistem otot, sistem rangka, sistem saraf, sistem endokrin, sistem peredaran, sistem limfa, sistem pernapasan, sistem pencernaan, Sistem urinaria, dan sistem reproduksi (Starr and Taggart, 1989). Pembagian tersebut relative, sebab terkadang suatu sistem organ dipecah atau digabungkan dengan system organ lain. Sejumlah individu membentuk populasi, populasi membentuk komunitas, beberapa komunitas membentuk ekosistem dan beberapa ekosistem membentuk biosfer. Organisasi yang terakhir ini dinamakan organisasi tingkat

2 2 ekologis. Organisasi tingkat individu dan organisasi tingkat ekologis secara bersama-sama membentuk organisasi biologis atau organisasi kehidupan. Gambar 1.1. Berbagai system organ yang membangun tubuh manusia (Starr and taggart, 1989) Jaringan, yaitu struktur yang dibentuk oleh sekumpulan sel-sel yang biasanya memiliki sifat-sifat morfologis dan fungsi yang sama. Pada hewan multiseluler, dikenal ada empat jenis jaringan dasar, yaitu (i) jaringan epitel, (ii) jaringan penyambung atau jaringan ikat, (iii) jaringan otot, dan (iv) jaringan saraf. Keempat jaringan dasar tersebut masih dapat dipecah menjadi berbagai jenis jaringan.

3 3 Gambar 1.2. Berbagai jenis jaringan yang menyusun tubuh manusia Jaringan epitel, yaitu jaringan yang terdiri atas sel-sel yang biasanya bentuknya sama yang berkumpul dengan sangat erat dengan bahan ekstra seluler atau matriks yang sangat sedikit. Jaringan epitel dapat mengalami pelipatan ke dalam atau invaginasi menembus jaringan di bawahnya, dan berkembang menjadi sel-sel sekresi atau sel-sel kelenjar. Jaringan epitel dibentuk dari ketiga lapisan lembaga, yaitu ektoderem, endoderem, dan mesoderem. B. SIFAT DAN FUNGSI JARINGAN EPITEL. Jaringan epitel terdapat sebagai penutup permukaan tubuh, atau membatasi rongga-rongga di dalam tubuh. Permukaan yang bebas berbatasan dengan udara atau cairan, sedangkan permukaan yang lain bertumpu pada membran basalis dan menghubungkannya dengan jaringan ikat vaskuler di

4 4 bawahnya. Membran basalis (gambar 1.3) terdiri atas tiga lapisan, yaitu (i) lamina dense (ii) lamina lusida, dan (iii) lamina fibroretikuler. Gambar 1.3. Struktur membran basalis kulit (Junquiera dan Carneiro, 1984) Lamina lusida, terletak di atas lamina dense dekat membran sel. Terdiri atas serabut kolagen tipe IV yang sangat tipis dan tersusun secara longgar. Selain itu terdapat makromolekul berupa glikoprotein. Tebal lamina lusida berkisar nm. Lamina dense atau lamina basalis terdiri atas serabut kolagen tipe IV yang sangat halus serta makromolekul berupa glikoprotein. Tebal lamina dense berkisar nm. Lamina fibroretikuler terletak pada bagian sebelah dalam lamina dense, terdiri atas serabut kolagen tipe III yang berhubungan erat dengan jaringan ikat di bawahnya. Mengandung sedikit serabut retikuler dan sedikit serabut kolagen tipe V. Membran basalis memiliki beberapa fungsi, yaitu (i) sebagai tempat melekatnya sel-sel epitel pada jaringan ikat di bawahnya, (ii) sebagai barrier untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke bagian dalam tubuh, (iii) mencegah kehilangan air dan cairan sel dari tubuh, (iv) bekerja sebagai filter selektif, dan (v) mempertahankan bentuk jaringan epitel di atasnya. Membran basalis mengandung berbagai macam makromolekul berupa laminin, fibronektin, dan entaktin.

5 5 Beberapa karakteristik jaringan epitel, yaitu (i) bentuk sel-selnya teratur, umumnya berbentuk pipih, kubus atau selindris, (ii) sel-selnya tersusun dengan sangat rapat, (iii) semua jaringan epitel terikat erat pada jaringan penyambung yang ada di bawahnya oleh suatu selaput tipis yang disebut lamina basalis, (iv) tidak mengandung pembuluh darah, oleh sebab itu bahan makanan diperoleh melalui difusi dari kapiler-kapiler yang terdapat pada jaringan di bawahnya, dan (v) Sel-sel epitel antara satu dengan yang lain menempel dengan sangat erat melalui daerah perlekatan khusus yang disebut kompleks pertautan sel atau junctinal complex (akan dibahas kemudian) Gambar 1.4. Bentuk dasar sel-sel jaringan epitel (a) pipih, (b) kubus, dan (c ) selindris (Start dan Taggart, 1984) Jaringan epitel memiliki fungsi yang sangat luas, tergantung lokasi epitel pada suatu organisme. Jaringan epitel berfungsi, antara lain (i) sebagai alat proteksi, baik terhadap pengaruh mekanis, fisik, maupun secara kimiawi, misalnya epitel yang terdapat pada kulit, (ii) sebagai organ eksteroreseptor yang mampu menerima rangsangan dari luar, seperti sel-sel neuroepitel pada puting pengecap, (iii) sebagai alat eksresi untuk membuang sisa-sisa hasil metabolisme (air, garamgaram, aminoak, dan CO 2 ), (iv) sebagai alat osmoregulasi (pengaturan tekanan

6 6 osmosis cairan tubuh) dengan cara pembuangan garam-garam melalui permukaan kulit, (v) membantu proses respirasi, khususnya pada hewan-hewan akuatik, (vi) sebagai alat gerak, misalnya sayap pada kelelawar dan selaput renang pada katak sawah, (vii) sebagai alat nutrisi, misalnya kelenjar susu pada mamalia, (viii) sebagai alat absorbsi, misalnya absorbsi sari-sari makanan pada dinding usus, dan (ix) membantu pembentukan vitamin D dari provitamin D melalui bantuan cahaya matahari. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar. Berdasarkan bentuk sel yang menyusunnya, jaringan epitel dibedakan atas epitel berbentuk pipih, epitel berbentuik kubus, dan epitel berbentuk selindris. Berdasarkan jumlah lapisan yang menyusunnya, jaringan epitel dibedakan atas jaringan epitel selapis, jaringan epitel berlapis, dan jaringan epitel berlapis semu. C. JARINGAN EPITEL PENUTUP Jaringan epitel penutup merupakan jaringan yang sel-selnya tersusun dalam lapisan yang menyerupai membran dan menutupi permukaan luar atau melapisi rongga-rongga tubuh atau lumen. 1. Epitel selapis Jaringan epitel selapis adalah jaringan epitel yang terdiri atas satu lapisan sel, dan semua sel-selnya duduk bertumpu pada membran basalis dan mencapai permukaan. Dijumpai pada tempat-tempat yang tidak banyak mengalami kerusakan mekanis, seperti rongga tubuh bagian ventral, membatasi jantung dan pembuluh darah, bagian dari tubulus ginjal, membatasi bagian dalam kornea, dan biasanya berperan di dalam absorbsi mengontrol permiabilitas pembuluh, absorbsi, sekresi dan filtrasi. Jaringan epitel selapis terdiri atas epitel selapis pipih, epitel selapis kubus, dan epitel selapis selindris.

7 7 a. Epitel selapis pipih Sel-sel pada epitel selapis pipih berbentuk pipih dan sangat datar menyerupai sisik. Dilihat dari permukaan tampak sebagai sel-sel yang cukup besar dengan sitoplasma yang jernih. Dilihat dari samping tampak seperti pita yang bersekat-sekat dengan inti pipih yang terletak pada bagian tengah. Epitel selapis pipih terdiri atas epitel squamosa, mesotelium, dan endothelium. 1) Epitel squamosa Epitel squamosa, yaitu epitel selapis pipih yang berasal dari ektoderem, misalnya epitel pada kapsul bowman. 2) Mesotelium, Mesotelium, yaitu epitel selapis pipih yang berasal dari mesoderem, misalnya pericardium yang membatasi rongga jantung dan pleurotenium yang membatasi rongga paru-paru. 3) Endotelium yaitu epitel selapis pipih yang berasal dari endoderem, misalnya endothelium pembuluh darah dan endothelium pada pembuluh limfa (a) (b) (c) (d) (e)

8 8 Gambar 1.5. Epitel selapis pipih (a) kapsul bowmann, (b) endotelium (c) perikardium, (d) epitel selapis pipih dilihat dari atas, dan (e) epitel pipih dari meatus akustikus eksternus. Perhatikan tanda panah (Craigmyle, 1986). b. Epitel selapis kubus Dilihat dari permukaan, sel-sel epitel kubus tampak lebih teratur dan berbentuk heksagonal. Bila dilihat dari samping tampak seperti segi empat yang tersusun berderet dengan inti berbentuk bulat yang terletak di tengah. Epitel jenis ini dijumpai pada folikel kelenjar tiroid, tubulus kontortus distal dan proksimal ginjal, melapisi ovarium, dan saluran pelepasan kelenjar. (a) (b) Gambar 1.6 Epitel selapis kubus (a) skema epitel selapis kubus, (b) sayatan tubulus kontortus ginjal ( Start dan Taggart, 1984). c. Epitel selapis selindris Dilihat dari permukaan menyerupai epitel kubus, sedangkan bila dilihat dari samping tampak seperti pilar-pilar yang berhimpitan tegak lurus dengan inti yang lonjong atau oval, terletak agak proksimal terhadap membran basal. Jenis epitel ini membatasi lambung, usus, kantung kemih, tuba fallofii, dan saluran pengumpul pada ginjal. Fungsi epitel ini adalah proteksi, absorbsi, dan sekresi.

9 9 Jenis epitel ini terdiri atas epitel selapis selindris sekretori, epitel selapis selindris absortif dan sekretori, dan epitel selapis selindris bersel goblet. Gambar 1.7 Epitel selapis kubus (a) skema epitel selapis kubus, (b) sayatan usus halus ( Start dan Taggart, 1984). 1) Epitel selapis selindris sekretori Sel-sel selindris selain berfungsi sebagai pelindung, juga berperan untuk mensekresi mucus, misalnya mukosa lambung dan mukosa kanalis serviks uterus. Sitoplasma pada bagian apeks inti tampak pucat dan mengandung banyak vakuola yang berisi mucus. 2) Epitel selapis selindris absorbtif dan sekretori Sel-sel epitel ini ada dua tipe, yaitu jenis untuk absorbsi dan jenis untuk sekretori, misalnya epitel selindris pada usus. Bagian apeks dari sel absorbtif terdapat mikrovili, sedangkan pada sel sekretori mirip dengan sel goblet, dimana bagian apeks sel terdapat banyak granula sekretori yang berisi mucus, sel berbentuk piala dengan bagian apeks yang lebar dan bagian basal sempit. 3) Epitel selapis selindris bersel goblet.

10 10 Epitel ini terdiri atas kombinasi sel selindris bersilia dan sel goblet. Jenis epitel ini dijumpai pada saluran pernapasan bagian atas. 2. Epitel Berlapis banyak Palsu Epitel ini dikatakan berlapis banyak palsu karena pada penampang tegak lurus tampak seperti berlapis banyak. Hal ini disebabkan karena letak inti dari sel-sel yang membangunnya tidak sama tingginya. Semua sel yang membangunnya berhubungan langsung dengan membrane basal. Epitel ini dibangun atas tiga macam tipe sel, yaitu sel basal, sel selindris bersilia, dan sel goblet. Gambar 1.8. Epitel berlapis banyak palsu ( Mader, 1989) Sel basal berbentuk kubus dengan inti bulat serta ketinggian paling bawah. Sel selindris bersilia berbentuk selindris dan permukaannya bersilia. Inti berbentuk lonjong. Sel goblet atau sel lendir atau sel mukus berbentuk kerucut, inti tampak meruncing pada bagian bawahnya. Pada sitoplasmanya terdapat mucus. Sel goblet terdiri atas beberapa bagian, yaitu (i) pangkal sel sempit dan

11 11 mengandung banyak retikulum endoplasma, (ii) bagian tengah sel melebar dan terdapat banyak badan golgi yang berbentuk mangkuk, dan (iii) puncak sel, yaitu bagian yang paling lebar dan terdapat banyak vesikula-vesikula yang berisi mucus. Jaringan epitel berlapis banyak palsu dijumpai membatasi rongga hidung, bronkus, dan trakea. Umumnya berfungsi sebagai pelindung dan sekresi. 3. Epitel Transisional Epitel transisional merupakan epitel yang dapat berubah bentuk. Epitel ini terlihat mempunyai banyak lapisan, misalnya epitel yang terdapat pada pelvis ginjal, ureter, dan kantung air seni. Bila organ-organ tersebut kosong, maka selselnya menyerupai epitel berlapis banyak kubus, tetapi bila dipenuhi dengan cairan, maka tekanan pada dinding membesar dan sel-sel nya berubah menjadi epitel berlapis banyak pipih. Gambar 1.9. Epitel transisional v. urinaria (Craigmyle, 1986) 4. Epitel Berlapis Banyak Berbeda dengan jaringan epitel selapis. Jaringan epitel berlapis banyak terdapat pada tempat-tempat yang banyak mengalami kerusakan mekanis, dan umumnya tidak memiliki fungsi absorbsi atau filtrasi, tetapi berfungsi sebagai proteksi. Pada semua jaringan epitel berlapis banyak, terdapat lapisan sel-sel

12 12 kubus atau selindris kecil yang termodifikasi yang terletak setelah membran basal. Di atas sel-sel basal, biasanya terdapat satu atau lebih sel-sel polygonal. Pada permukaan bebasnya terdapat lapisan sel yang bentuknya berbeda dari lapisan sebelumnya. Bentuk sel-sel pada permukaan bebas epitel berlapis digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jaringan epitel berlapis dapat seluruhnya tersusun atas sel-sel hidup, sedangkan yang lain tersusun atas sel-sel hidup dan mati, tergantung pada lokasi jaringan epitelnya. Biasanya pada yang terakhir ini sel-sel proksimalnya dibangun oleh sel-sel hidup dan bagian distalnya yang berbatasan dengan rongga atau permukaan tubuh terdiri atas sel-sel mati yang telah menanduk. a. Jaringan epitel berlapis pipih Jaringan epitel ini dapat berupa epitel berlapis pipih tidak menanduk dan epitel berlapis pipih menanduk. Pada epitel berlapis pipih tidak menanduk dijumpai pada permukaan yang basah misalnya pada rongga mulut, oesophagus, epiglottis, dan vagina. Jaringan epitel pada daerah tersebut tersusun atas beberapa lapis sel-sel epitel pipih pada bagian apeks dan beberapa lapis sel epitel kubus di tengah, dan epitel kubus atau selindris pada bagian basal. Epitel berlapis banyak pipih menanduk dijumpai pada kulit. Di sini sel-sel yang superficial mengalami transformasi menjadi lapisan keratin yang kuat dan tidak hidup, dan melekat erat pada sel-sel hidup yang ada pada lapisan dibawahnya. Fungsi keratin pada lapisan superficial, yaitu (i) menahan gesekan dan tarikan, (ii) mencegah penguapan, (iii) mencegah masuknya air, dan (iv) mencegah masuknya organisme. Jaringan epitel pada kulit terdiri atas: 1) Stratum basalis atau stratum germinativum. Dibangun oleh sel-sel basal berbentuk selindris atau kubus yang bertumpu pada membran basal. Lapisan ini ditandai denga aktivitas mitosis yang tinggi. 2) Stratum spinosum, dibangun oleh sel-sel berbentuk kubus polygonal atau sedikt gepeng dengan inti terletak di tengah. Sitoplasma memiliki

13 13 tonjolan-tonjolan yang berisi berkas-berkas filamen yang menyerupai spina atau duri. 3) Stratum granulosum, ditandai oleh adanya 3 5 lapisan sel-sel polygonal gepeng yang intinya di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula-granula keratohialin yang mengandung protein yang kaya histidin. 4) Stratum lusidium, biasanya terdapat pada kulit yang tebal, terdiri atas lapisan tipis sel-sel pipih, organel-organel dan inti sudah tidak ada. 5) Stratum korneum, terdiri atas sel-sel pipih menanduk tanpa inti, dan sitoplasmanya mengandung keratin. (a) Gambar 1.10 Epitel berlapis (a) kulit tebal dengan stratum lusidium, (b) kulit tebal tanpa stratum lusidium, dan (c) kulit tipis tanpa stratum lusidium (Craigmyle, 1986) (b)

14 14 b. Jaringan epitel berlapis banyak kubus Epitel berlapis banyak kubus sangat jarang dijumpai, misalnya terdapat pada saluran kelenjar keringat. Gambar Epitel burlapis kubus dari saluran laktiferus kelenjar mamae (Craigmyle, 1986) c. Jaringan epitel berlapis banyak selindris Jaringan epitel jenis ini dapat ditemukan pada tubuh, contohnya pada bagian kovernosum dari uretra, farings, epiglottis serta pada saluran pelepasan yang besar pada berbagai macam kelenjar. Pada permukaan yang bebas selselnya berbentuk selindris, sedangkan sel-sel basalnya berbentuk kubus.

15 15 Gambar 1.12 Epitel berlapis banyak selindris pada trakea (a) sel basal, (b) sel selindris, dan (c) silia (Craigmyle, 1986) D. SPESIALISASI MEMBRAN EPITEL 1. Spesialisasi Membran Membran sel pada berbagai jenis tipe jaringan, khususnya sel-sel pada jaringan epitel dapat mengalami spesialisasi secara khusus berupa tonjolantonjolan yang menyerupai jari-jari, dan disebut mikrovili. Mikrovili memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan luas permukaan sel sehingga proses absorbsi menjadi lebih efisien. Mikrovili banyak dijumpai pada epitel yangmelapisi dinding usus halus. Pada tumbuhan, utamanya pada daerah akar, dijumpai adanya modifikasi sel-sel epidermis membentuk bulu-bulu akar. Bulubulu akar pada dasarnya ikut memperluas bidang permukaan sehingga proses absorbsi air dan mineral menjadi lebih efisien. Stereosilia adalah prosesus panjang yang tidak dapat bergerak, dan umumnya dijumpai pada daerah apeks sel-sel yang melapisi dinding epididimis. Flagel merupakan struktur yang dapat bergerak. Flagel dikelilingi oleh membran dan mengandung sepasang mikrotubul pusat, dan pada bagian perifernya terdapat 9 pasang mikrotubul yang semuanya terorientasi searah dengan sumbu panjang flagel.

16 16 2. Polaritas Epitel Secara structural dan fungsional, sel-sel epitel memiliki polaritas untuk melaksanakan berbagai fungsinya misalnya fungsi sekresi, absorpsi, dan untuk mengatur keluar masuknya ion dan zat terlarut melalui epitel yang perlu untuk mempertahankan gradien konsentrasi antara lingkungan luar dan cairan tubuh. Gambar 1.13 Polaritas epitel (Fawcett, 1989) 3. Junctional Complex

17 17 Diantara dua buah sel epitel yang berdekatan biasanya terdapat daerah kontak yang spesifik, dan disebut pertautan sel (Junctional complex). Ada 3 jenis pertautan sel yaitu (i) tight junction atau ocluding junction atau taut kedap, (ii) adhering junction atau taut lekat, dan (iii) gap junction atau taut rekah Tight Junction Pada tight junction, membran sel-sel yang berseblahan menyatu oleh perekat pada bagian apikal sel dan membentuk sumbatan pada apikal intersel. Ada dua jenis yaitu : a. Zonula ocludens. Zonula atau sabuk bila tautan melingkari seluruh sel. Zonula ocludens adalah taut kedap yang meluas mengelilingi permukaan apikal sel, sehingga tampak menyerupai sabuk. Zonula ocluden tersusun atas komponen-komponen berupa partikel-partikel protein dari pasing-masing membran sel yang saling berhubungan dan bertautan. Zonula ocludens berfungsi (i) sebagai penutup pada bagian apikal dari ruang intersel sehingga molekul-molekul yang larut dalam air tidak bisa lewat, (ii) sebagai perekat diantara sel-sel yang bersebelahan sehingga memungkinkan organ yang dibentuk oleh selsel ini dapat meregang tanpa terjadi kerusakan sel atau ruang intersel. (iii) sebagai barrier untuk mencegah terjadinya diffusi protein dari luar sel (pada permukaan apikal) ke daerah baso lateral ruang intersel atau sebaliknya. Zonula ocludens dijumpai pada sel-sel epitel usus halus. b. Fasia ocludens. Fasia atau pita bila tautan hanya menempati daerah kecil pada permukaan sel atau dinding lateral sel.f. ocludens mirip dengan Z. ocludens, namun bentuknya berbeda, dimana pada fasia ocludens berbentuk pita terputus-putus. Fasia ocludens dijumpai pada sel-sel endotel yang melapisis pembuluh darah, kecuali kapiler darah pada otak, sel-sel endotelnya dilekatkan oleh z. ocludens. Dengan perlekatan yang terputus-putus ini, maka sel endotel kapiler darah memungkinkan terbentuknya cairan jaringan dan keluarnya leukosit dari kapiler (f. ocludens membatasi pori-pori kapiler)

18 18 2. Adhering Junction Merupakan tipe tautan sel yang tersebar luas dalam jaringan yang mengikat sel sel yang bersebelahan dengan sangat erat dimana unit-unit struktural seperti sitoskeleton, membran sel dan matriks ekstraselluler ikut terlibat mengadakan hubungan. Pada Adhering junction disusun atas dua jenis protein yaitu (i) intercelluler attachment protein yang menghubungkan elemen spesifik dari sitoskeleton. Baik filamen aktin maupun filamen intermediat dengan kompleks tautan, (ii) transmembran linker yang merupakan glikoprotein interseluler yang berbentuk filamen yang saling menganyam.

19 19 Gambar 1.14 Struktur junctional kompleks pada epitel (Fawcett, 1989) Adherins junction berfungsi (i) untuk mengatur lumen dan luas permukaan sel (ii) memelihara ketegangan membran sel, dan (iii) mengatur konstraksi bagian apikal sel. Adhering junction banyak dijumpai pada jaringan tubuh yang secara subjektif banyak mengalami tegangan mekanis yang berat seperti jantung, epitel kulit, dan epitel leher rahim. Adhering junction dibedakan atas tiga yaitu: a. Zonula adherens atau sabuk lekat: Z. adherens merupakan jenis tautan yang terdapat pada jaringan epitel dan non epitel dan dibawah ocludens terlihat dalam berbagai bentuk berupa titik-titik kecil yang menghubungkan filamen aktin dari sel yang bersebelahan. Pada sel-sel epitel terlihat sebagai sabuk dan disebut sebagai adhesion belt. Posisi z. adheren biasanya terletak di tengah dari tautan yang ada, yaitu di

20 20 atas adalah z. ocludens dan di bawahnya terdapat desmosom. Struktur yang membentuk adherins junction adalah transmembran linker glikoprotein, filamen intermedian (10 nm) yang menyebar dari daerah tautan ke dalam matriks sitoplasma sel., da membran plasma terpisah pada jarak nm. b. Makula adherens atau desmosom Desmosom terletak di bawah z. adherens dan merupakan struktur yang memegang sel berdekatan, dimana setiap sel membentuk setengah desmosom. Struktur yang membentuk desmosom adalah (i) cytoplasmiq plaque, (ii) filamen intermediat yang jenisnya tergantung pada tipe sel yang membentuknya misalnya filamen keratin pada jaringan epitel, filamen desmin pada jantung, filamen vemetin pada selaput otak (iii)membran sel, dan (iv) transmembran linker glikoprotein. c. Hemidesmosom, merupakan struktur yang terbentuk apabila terjadi tautan antar sel dengan membran basalis. Terlihat hanya setengah desmosom yang terbentuk 3. Gap Junction Merupakan hubungan antar sel yang paling banyak tersebar pada jaringan tubuh. Dengan mikroskop elektron tampak adanya celah sebesar 3 nm yang menghubungkan dua sel yang bersebelahan. Celah ini menyebabkan ion-ion anorganik dan molekul-molekul kecil yang larut di dalam air dapat lewat secara langsung dari sitoplasma dari satu sel ke sel lainnya. Dengan adanya gap junction ini dapat terjadi komunikasi langsung dari dua sel yang berdekatan bersatu membentuk saluran yang menghubungkan kedua sel tersebut.

21 21 E. EPITEL KELENJAR Jaringan epitel kelenjar, yaitu jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekret cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula sekretori. Kelenjar dibentuk dari jaringan epitel. Sel-sel epitel berproliferasi dan menembus ke dalam jaringan penyambung atau jaringan ikat. Mereka dapat mempertahankan hubungannya dengan epitel atau tidak. Bila hubungan tidak dipertahankan, terbetuk kelenjar endokrin. Sel-sel kelenjar ini dapat tersusun dalam bentuk tali atau folikel. Lumen folikel mengumpulkan sejumlah besar sekresi. Bila hubungannya dipertahankan, maka terbentuk kelenjar eksokrin. Gambar 1.15 Proses pembentukan kelenjar endokrin (Junqueira dan Carneiro, 1984)

22 22 Kelenjar dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, antara lain (i) berdasarkan cara menyalurkan hasil sekretnya, (ii) berdasarkan cara penggetahan oleh sel-sel yang membangunnya, (iii) berdasarkan sifat dari getah atau secret yang dihasilkannya, dan (iv) berdasarkan banyaknya sel-sel epitel yang membangunnya. Berdasarkan cara menyalurkan sekretnya, kelenjar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan kelenjar campuran. Kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mengeluarkan sekretnya melalui saluran pelepasan, misalnya kelenjar parotid, kelenjar mammae, dan kelenjar keringat. Kelenjar endokrin, yaitu kelenjar yang tidak memiliki saluran pelepasan, oleh sebab itu sekretnya digetahkan ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa dan dibawah ke seluruh jaringan tubuh. Sekret yang dihasilkannya dinamakan hormon. Contoh kelenjar endokrin, yaitu kelenjar tiroid. Kelenjar campuran, yaitu kelenjar yang dibangun oleh kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin, misalnya kelenjar pancreas. Sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar pancreas menghasilkan enzim, seperti enzim lipase, amilase, dan tripsinogen. Sedangkan sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon, yaitu insulin. Umumnya kelenjar eksokrin dibangun oleh dua jenis epitel, yaitu (i) bagian sekretori, yaitu kelompok sel-sel yang secara khusus menghasilkan sekret, dan (ii) bagian saluran, yaitu kelompok sel-sel yang membentuk saluran tubuler yang menghantarkan sekret ke luar. Pengecualian pada kelenjar yang bersifat uniseluler.

23 23 (a) Gambar 1.16 Epitel berlapis selindris bersilia (a) trakea, (b) bronkus intraulmonal. A epitel selindris dengan sel-sel goblet, B jaringan ikan, C asinus mukosa, dan D serosa. Tanda panah pada (b) menunjukkan sel-sel goblet. (b) Berdasarkan banyaknya sel-sel epitel yang membangunnya, kelenjar dibedakan atas kelenjar uniseluler dan multioseluler. Kelenjar unisseluler, yaitu kelenjar yang hanya dibangun oleh satu sel, misalnya sel goblet pada usus halus atau pada saluran pernapasan. Kelenjar multiseluler, yaitu kelenjar yang dibangun oleh banyak sel, terdiri atas dua kelompok, yaitu kelenjar sederhana dan kelenjar kompleks. Gambar Kelenjar uniselluler (perhatikan tanda panah)

24 24 Kelenjar sederhana, yaitu kelenjar yang hanya mempunyai satu saluran atau ductus atau saluran yang tidak bercabang dan susunannya dapat berupa (i) tubuler, misalnya Crypt lieberculum, (ii) tubuler bergelung, misalnya kelenjar keringat, (iii) tubuler bercabang, dan (iv) asiner, misalnya kelenjar bisa. Kelenjar kompleks, yaitu kelenjar yang mempunyai saluran ke luar yang bercabang-cabang yang berasal dari sejumlah bagian sekresi. Susunannya dapat berupa tubuler, asiner, dan tubuloasiner. Gambar Skema berbagai bentuk kelenjar (Junqueira dan Carneiro, 1984) Berdasarkan cara penggetahan oleh sel-sel yang membangunnya, kelenjar eksokrin dibedakan atas kelenjar merokrin, apokrin, dan holokrin. Kelenjar merokrin merupakan kelenjar yang paling banyak dijumpai. Pada saat kelenjar aktif, sekret dikumpulkan pada bagian distal dan selanjutnya digetahkan ke luar dengan cara eksositosis tanpa merusak sel itu sendiri, misalnya kelenjar ludah parotid, kelenjar sub lingualis dan sub mandibularis.

25 25 (a) (b) (c) (d) Gambar Berbagai macam kelenjar berdasarkan strukturnya Pada kelenjar apokrin, sekret dihasilkan dengan cara merusak bagian apical sel yang mengandung banyak granula-granula sekretori. Cara penggetahannya, yaitu (i) sel kelenjar menampung secret pada bagian distal, (ii) bagian sel yang penuh dengan sekret mengalami suatu penyempitan, dan (iii) bagian yang penuh dengan secret dilepaskan. Jika sel kelenjar yang telah pernah menggetahkan aktif kembali, maka sel kelenjar tersebut harus tumbuh lebih dahulu hingga mencapai ukuran semula. Pada mulanya berbagai jenis kelenjar dimasukkan ke dalam tipe kelenjar apokrin, misalnya kelenjar ketiak, kelenjar anus, dan kelenjar mammae. Sekarang yang dapat dipertimbangkan masuk ke dalam kelenjar apokrin adalah kelenjar mammae. Pengamatan dengan mikroskop electron tidak mendukung lagi adanya kelenjar yang menghasilkan sekretnya dengan mengorbankan bagian apeks sel. Oleh sebab itu, kelenjar yang pada mulanya dimasukkan ke dalam kelenjar apokrin, kini dimasukkan ke dalam kelejar merokrin. Pada kelenjar holokrin, sekret dihasilkan dengan pecahnya seluruh sel untuk menjadi secret, misalnya kelenjar minyak yang terdapat pada akar rambut yang berfungsi untuk menyemir rambut pada kulit. Proses sekresinya berlangsung sebagai berikut, yaitu (i) lapisan basal sel kelenjar bermitosis, (ii) sel terdesak ke tengah dan mengandung tetes-tetes lemak dan granula-granula sekretori atau vakuola, (iii) makin ke tengah sel semakin pucat dan vakuola semakin bertambah. Makin jauh ke tengah, nutrien semakin kurang, dan pada

26 26 akhirnya sel-sel mati, dan (iv) sel lemak yang telah mati keseluruhannya dilepaskan dan diganti oleh sel-sel cadangan yang disebut sel indifferen. Berdasarkan sifat dari getah yang dihasilkannya, dikenal ada dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar nonseluler dan kelenjar seluler. Kelenjar non seluler, yaitu kelenjar yang menghasikan getah yang tidak berupa sel, misalnya enzim dan hormon. Kelenjar seluler, yaitu kelenjar yang sekretnya berupa sel- sel, misalnya kelenjar lemak sekretnya berupa lemak; ovarium sekretnya berupa telur, dan testis sekretnya berupa sperma. Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar dapat dikelompokkan menjadi tga, yaitu kelenjar mukosa, kelenjar serosa, dan kelenjar campuran. Kelenjar mukosa menghasilkan secret yang bersifat kental, dan terdiri atas glikoprotein, sering disebut mucus. Kelenjar serosa, yaitu kelenjar yang menghasilkan secret berupa cairan encer dan biasanya berupa enzim dan dinamakan sereus. Kelenjar campuran, yaitu kelenjar yang sekretnya berupa mucus dan sereus. Kelenjar yang menghasilkan mucus dinamakan kelenjar sero atau mukoserosa. LATIHAN 1. Lengkapilah keterangan gambar berikut ini 2. Perhatikan gambar berikut ini, dan lengkapilah dengan keterangan! Termasuk jenis epitel apakah pada gambar tersebut?

27 27 3. Tuliskan perbedaan antara epitel selapis dan epitel berlapis! 4. Gambar dan jelaskan polaritas sel-sel epitel berdasarkan fungsinya! 5. Jelakan macam kelenjar berdasarkan cara menyalurkan sekretnya! 6. Tuliskan minimal 8 nama kelenjar endokrin di tubuh Anda, dan dimana terdapatnya!

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan vertebrata ada 4,yaitu: 1. Jaringan epitel 2. Jaringan ikat

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Struktur dan fungsi umum jaringan epitel 2. Klasifikasi jaringan epitel (epitel penutup dan epitel

Lebih terperinci

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf Jaringan Tubuh 1. Jaringan Epitel 2. Jaringan Otot 3. Jaringan ikat/penghubung 4. Jaringan Saraf Jaringan Epitel Tersusun atas lapisan-lapisan sel yang menutup permukaan saluran pencernaan, saluran pada

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN EPITEL) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

Kelenjar berkembang dari permukaan epitel dengan cara tumbuh ke dalam jaringan ikat di bawahnya (kelenjar eksokrin)

Kelenjar berkembang dari permukaan epitel dengan cara tumbuh ke dalam jaringan ikat di bawahnya (kelenjar eksokrin) JARINGAN EPITEL Jaringan epitel tersusun oleh sel-sel bersisi dan bersudut banyak (poligonal) Memiliki sedikit atau tanpa substansi interseluler Dapat berupa membran ataupun kelenjar Membran dibentuk oleh

Lebih terperinci

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan I. Jaringan epitel : jaringan yang berfungsi melapisi / melindungi sel-sel lainnya serta membantu dalam mensekresikan zat. 1. Ciri : a. Sel-selnya rapat b. Tidak

Lebih terperinci

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Keanekaragaman Organisme Kehidupan Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH STRUKTUR HEWAN JARINGAN DASAR OLEH HERNAWATI NIP JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAHAN KULIAH STRUKTUR HEWAN JARINGAN DASAR OLEH HERNAWATI NIP JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN KULIAH STRUKTUR HEWAN PADA MATERI JARINGAN DASAR OLEH HERNAWATI NIP.132159703 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 JARINGAN DASAR Semua mahluk hidup terdiri atas

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf Titta Novianti Pendahuluan Jaringan : sekelompok sel yang memiliki bentuk, fungsi, letak serta perkembangan yang sama. Organisme tingkat tinggi jutaan sel Jaringan pada hewan vertebrata dikelompokkan 4

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan pada Tumbuhan JARINGAN TUMBUHAN Jaringan pada Tumbuhan Tunas apikal terdiri dari meristem apikal Kambium vaskuler Kambium (meristem lateral) Meristem yang akan membentuk akar lateral Akar lateral Meristem apikal akar

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 1. Bagian sel yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel adalah http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio-7-11a.png

Lebih terperinci

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru O R G A N P E N Y U S U N S I S T E M E K S K R E S I K U L I T G I N J A L H A T I P A R U - P A R U kulit K ULIT K U L I T A D A L A H O R G A

Lebih terperinci

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 10 STRUKTUR & PERKEMBANGAN: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Keanekaragaman hewan dengan berbagai modifikasi

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 1. Urutan organisasi kehidupan dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah A. B. C. D. Sel-jaringan-organ-sistem organ-

Lebih terperinci

mustofa Tujuan Pembelajaran :

mustofa Tujuan Pembelajaran : Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendiskribsikan keragaman dan system organisme kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme Struktur organisasi kehidupan dimulai

Lebih terperinci

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Kompetensi Dasar : Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Indikator : 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.

Lebih terperinci

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN Tujuan 1. Mengamati struktur sel 2. Membandingkan sel prokariotik dan eukariotik 3. Mengetahui bagian-bagian sel dan dapat menyebutkan fungsi dari bagian-bagian sel

Lebih terperinci

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu: B. PEMBAHASAN Pada praktikum pada hari selasa tanggal 16 september 2014 pukul 07.30 adalah praktikum tentang jaringan epitel. Tujuannya adalah untuk mengetahui letak dan ciri jaringan yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I ORGANISASI ORGAN

BAB I ORGANISASI ORGAN BAB I ORGANISASI ORGAN Dalam bab ini akan dibahas struktur histologis dan fungsi dari parenkima dan stroma, organisasi organ tubuler, organisasi organ padat dan membran sebagai organ simplek. Semua organ

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH

BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Biologi Sel yang Dibina oleh Dr. Umie Lestari, M.Si Oleh: Zeni Qurotu A yuni NIM 109341417213

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si darma_erick77@yahoo.com LOGO Proses Pengeluaran Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi: Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil ( feses

Lebih terperinci

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya 1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya struktur inti sel eukariot Fungsi inti atau nukleus sebagai pusat pengatur

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi untuk mendapatkan akses ke sistem

Lebih terperinci

Modul. Biologi. Kelas XI. Jaringan Hewan. Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP

Modul. Biologi. Kelas XI. Jaringan Hewan. Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP Modul Biologi Kelas XI Hewan Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP. 500152996 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya jualah modul

Lebih terperinci

Bab 3 JARINGAN EPITEL

Bab 3 JARINGAN EPITEL STRUKTUR HEWAN Bab 3 JARINGAN EPITEL TIM DOSEN STRUKTUR HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN Jaringan Hewan Jaringan : Kumpulan sel yang memiliki

Lebih terperinci

STRUKTUR & ORGANISASI TUBUH ORGANISME & ORGANISASI TINGKAT TINGGI HEWAN

STRUKTUR & ORGANISASI TUBUH ORGANISME & ORGANISASI TINGKAT TINGGI HEWAN STRUKTUR & ORGANISASI TUBUH ORGANISME & ORGANISASI TINGKAT TINGGI HEWAN 1 JARINGAN EPITEL MERUPAKAN SALAH SATU EMPAT JARINGAN DASAR (LAINNYA: JARINGAN IKAT, JARINGAN OTOT, JARINGAN SARAF). DAHULU ISTILAH

Lebih terperinci

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS

Lebih terperinci

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis KULIT MANUSIA FUNGSI KULIT Membantu mengontrol temperatur tubuh Melindungi tubuh dari kuman Melindungi struktur dan organ vital dari perlukaan Terlibat dalam proses pembuangan sampah sisa metabolisme tubuh

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1 . Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal. Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... Berdasarkan pada gambar di atas yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus PERTEMUAN 1 Tujuan Instruksional Umum Memahami Konsep Biologi dan Asal Mula Kehidupan Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu men jelaskan : 1. Pengertian biologi 2. Ruang lingkup biologi 3. Hubungan

Lebih terperinci

Penuntun praktikum histologi cell and genetics

Penuntun praktikum histologi cell and genetics Penuntun praktikum histologi cell and genetics Pada praktikum ini Saudara akan melihat sajian Histologi di bawah mikroskop. Pada mikroskop ada 2 macam lensa, okuler dan objektif. Lensa okuler terletak

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B 26020113120041 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEL Apa itu SEL??.. Sel merupakan unit struktural dan fungsional, yang menyusun tubuh organisme KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2 1. Jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls adalah... Jaringan limfa Jaringan darah Jaringan saraf Jaringan epitel Kunci Jawaban

Lebih terperinci

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok SISTEM PENCERNAAN Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok PENDAHULUAN Sistem pencernaan bertanggung jawab untuk menghancurkan dan menyerap makanan dan minuman Melibatkan banyak organ secara mekanik hingga kimia

Lebih terperinci

Paryono/Anatomi/Poltekkes Surakarta TUJUAN PEMBELAJARAN :

Paryono/Anatomi/Poltekkes Surakarta TUJUAN PEMBELAJARAN : H. Paryono, S.Kep,Ns,M.Kes TUJUAN PEMBELAJARAN : Menyebutkan bagian-bagian kulit Menyebutkan jenis jaringan yang menyusun epidermis dan dermis Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi warna kulit. Menguraikan

Lebih terperinci

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Kelompok 2 : INDRIANA ARIYANTI (141810401016) MITA YUNI ADITIYA (161810401011) AYU DIAH ANGGRAINI (161810401014) NURIL NUZULIA (161810401021) FITRI AZHARI (161810401024) ANDINI KURNIA DEWI (161810401063)

Lebih terperinci

FUNGSI JARINGAN EPITEL

FUNGSI JARINGAN EPITEL JARINGAN EPITEL Posted by o_chan on Tuesday, May 5, 2009 Labels: biologi Sebelumnya kita sudah membicarakan macam-macam jaringan pada tumbuhan. sekarang kita bicarakan materi selanjutnya yaitu jaringan

Lebih terperinci

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i HISTOLOGI URINARIA dr. Kartika Ratna Pertiwi 132319831 SISTEM URINARIA Sistem urinaria terdiri atas - Sepasang ginjal, - Sepasang ureter - Kandung kemih - Uretra Terdapat pula - Sepasang arteri renalis

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

dr. AL-MUQSITH, M.Si

dr. AL-MUQSITH, M.Si SEL dr. AL-MUQSITH, M.Si Ultra Struktur MULAI DIPELAJARI DENGAN DITEMUKANNYA MIKROSKOP ELEKTRON. PEMBESARAN YANG DIPEROLEH MENCAPAI PULUHAN RIBU KALI. GAMBAR YANG DIPELAJARI UMUMNYA DARI: - MIKROSKOP ELEKTRON

Lebih terperinci

JARINGAN EPITEL. drh. Herlina Pratiwi, M.Si

JARINGAN EPITEL. drh. Herlina Pratiwi, M.Si JARINGAN EPITEL drh. Herlina Pratiwi, M.Si JARINGAN Sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk

Lebih terperinci

Sistem Tubuh Manusia

Sistem Tubuh Manusia Sistem Tubuh Manusia 1. Sistem Skelet Terdiri dari tulang-tulang terpisah yang akan membentuk rangka tubuh Jenis tulang : tulang panjang (contoh : tulang femur), tulang pendek (contoh : tulang pergelangan

Lebih terperinci

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik Tahun Ajaran 2014/2015 Disusun Oleh : Litayani Dafrosa Br

Lebih terperinci

Dr. Halinda Sari Lubis, MKKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Dr. Halinda Sari Lubis, MKKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dr. Halinda Sari Lubis, MKKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Suatu massa protoplasma yan dibatasi oleh sel membran serta mempunyai nukleus Mempunyai membran plasma Mengandung bahan-bahan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 1. Berikut ini merupakan kandungan keringat, kecuali?? SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2 Air NaCl Urea Glukosa Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Kulit mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

BAB VII SISTEM UROGENITALIA BAB VII SISTEM UROGENITALIA Sistem urogenital terdiri dari dua system, yaitu system urinaria (systema uropoetica) dan genitalia (sytema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem ekskresi. Fungsinya

Lebih terperinci

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK DEFINISI Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel BIOLOGI SEL Pokok Bahasan 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel Disusun oleh Achmad Farajallah berdasarkan Campbell et al. 2000 dan diedit oleh D.

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan Bab 3 Sistem Pencernaan Sumber: Dok. Penerbit Gambar 3.1 Orang sedang makan Peta Konsep Pernahkah kamu berpikir dari manakah energi yang kamu peroleh untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti berolahraga

Lebih terperinci

Oleh : Ikbal Gentar Alam

Oleh : Ikbal Gentar Alam Oleh : Ikbal Gentar Alam Embrio Ektoderm Mesoderm Endoderm Mesoderm membentuk mesenkim Mesenkim membentuk Jaringan-jaringan penyambung tubuh (jaringan ikat sejati, tulang rawan, tulang dan darah) Jaringan

Lebih terperinci

Jaringan Otot Pada Hewan

Jaringan Otot Pada Hewan Jaringan Otot Pada Hewan # Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.

Lebih terperinci

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi - - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl1ekskresi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

drh. Herlina Pratiwi

drh. Herlina Pratiwi drh. Herlina Pratiwi Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ.

Lebih terperinci

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.3 1. Jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls adalah... Jaringan darah Jaringan limfa Jaringan saraf Jaringan epitel Kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam Biologi adalah makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk

Lebih terperinci

TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN

TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN Dengan mempelajari materi urutan tingkat organisasi kehidupan dan pengertiannya, maka kita akan semakin mengerti manfaat biologi yang kita pelajari sebelumnya. Kita juga akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan hewan akutik yang memilki tulang belakang (vertebrata) yang berhabitat di dalam perairan. Ikan bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, sebagai negara kepulauan dan memiliki dua per tiga wilayah yang merupakan perairan. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

Struktur bagian dalam ginjal

Struktur bagian dalam ginjal Sitem perkemihan Sistem perkemihan Terdiri atas: dua ginjal, dua ureter, vesika urinaria dan uretra Fungsi ginjal pembentukan urine Yang lain berfungsi sebagai pembuangan urine Fungsi lain ginjal: Pengaturan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol Bagian sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan

Lebih terperinci

STRUKTUR TUBUH DAN GERAK PADA MAKHLUK HIDUP

STRUKTUR TUBUH DAN GERAK PADA MAKHLUK HIDUP STRUKTUR TUBUH DAN GERAK PADA MAKHLUK HIDUP Pendahuluan Setelah Anda memahami materi pada modul 3 tentang pemenuhan kebutuhan makhluk hidup terhadap makanan, pada modul 4 ini, selanjutnya Anda dapat mempelajari

Lebih terperinci

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING Ginjal dilihat dari depan BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. staff.unila.ac.id/priyambodo

BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. staff.unila.ac.id/priyambodo BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. Overview Penemuan sel Sel dan homeostasis Ukuran sel Kategori sel Bagian sel Tokoh penemu sel Robert Hooke A. v. Leeuwenhoek M. Schleiden T. Schwann R. Virchow

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : BIOLOGI : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti

Lebih terperinci

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI 15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi

Lebih terperinci

JARINGAN EPITEL. Kelompok 1 :

JARINGAN EPITEL. Kelompok 1 : JARINGAN EPITEL Kelompok 1 : 1. Fitri Arifatul Hikma (1118104010 2. Azizah (141810401001) 3. Fefi Eka Wardiani (141810401008) 4. Siti Erlinka (141810401014) 5. Nur Aisyah Septiana (141810401020) Pengertian

Lebih terperinci

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter Ginjal adalah organ pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia yang berfungsi untik mengekskresikan urine. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Biologi

Antiremed Kelas 11 Biologi Antiremed Kelas 11 Biologi Persiapan UTS Doc. Name: AR11BIO01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. Bila suatu gedung bertingkat dianalogikan dengan sebuah organisme, maka sel bisa dianalogikan sebagai? (A)

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN

STRUKTUR & FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN STRUKTUR & FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN : Sel 1 Jaringan embrionik Jaringan dasar Sel-sel pada embrio berdeferensiasi

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Mengetahui penyusun jaringan ikat 2. Memahami klasifikasi jaringan ikat 3. Mengetahui komponen

Lebih terperinci

SUSUNAN TUBUH. Hierarki. Sel. Jaringan. Organ. Susunan / Sistem Organ. Organisme

SUSUNAN TUBUH. Hierarki. Sel. Jaringan. Organ. Susunan / Sistem Organ. Organisme EDI YUWONO, S.Kep.,Ners.,SPd. Struktur tubuh manusia SEL bag terkecil dari makhluk hidup (manusia) yang hanya bisa dilihat dgn mikroskop JARINGAN Sekumpulan sel-sel yang serupa bentuknya, besarnya dan

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA BAB VIII SISTEM ORGAN DAN SISTEM EKSKRESI Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. 1. Jaringan Hewan: 1. Pendahuluan :

Jaringan Hewan. 1. Jaringan Hewan: 1. Pendahuluan : Jaringan Hewan 1. Pendahuluan : Kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dan berkelompok disebut jaringan. Jaringan yang berkelompok dan bekerja bersama melaksakan fungsi tertentu dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. struktur parenkhim masih normal. Corpusculum renalis malpighi disusun oleh komponen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. struktur parenkhim masih normal. Corpusculum renalis malpighi disusun oleh komponen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perubahan pada Parenkhim Ginjal 4.1.1 Perubahan pada Copusculum Malphigi Ginjal Gambaran kualitatif corpusculum malphigi ginjal pada kelompok tikus normal tanpa

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOTOGI DISUSUN OLEH: TIM HISTOLOGI LABORATORIUM HISTOLOGI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOTOGI DISUSUN OLEH: TIM HISTOLOGI LABORATORIUM HISTOLOGI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOTOGI DISUSUN OLEH: TIM HISTOLOGI LABORATORIUM HISTOLOGI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I JARINGAN EPITEL Jarjnqan epjteldibagi menjadi 2, yaitu

Lebih terperinci

dan mengeluarkan CO 2 Sistem kemih (urinari) untuk membuang zat sisa Sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan makanan, O 2

dan mengeluarkan CO 2 Sistem kemih (urinari) untuk membuang zat sisa Sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan makanan, O 2 Organisme bersel tunggal :semua proses vital berlangsung dalam satu sel. Organisme bersel banyak (multisel), fungsi-fungsi tertentu diambil alih oleh kelompok-kelompok sel. Pada manusia dan hewan bertulang

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi pada Manusia. mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Sistem Ekskresi pada Manusia. mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 1 Sumber: Seri Pustaka Sains: Tubuh Kita, 2006 Sistem Ekskresi pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:

Lebih terperinci