Deskripsi tanah. Vs (m/s) BH-2 BH-1

Transkripsi

1 Deskripsi tanah BH-1 Kedalaman (m) Ketebalan (m) Vs (m/s) Deskripsi tanah BH-2 Kedalaman (m) Ketebalan (m) clayey silt clayey silt clayey sand clayey silt silty clay clayey silt clayey silt clayey silt clayey silt clayey silt clayey silt clayey silt clayey silt clayey silt sand clayey silt sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand sand Vs (m/s). Vs (m/s) Kedalaman (m) BH-2 BH Gambar V-21. Grafik hubungan Vs terhadap kedalaman data tanah rencana BH-1 dan BH-2 (Institute of geophysics, China Earthquake Administration, 25) V-2

2 Nilai rata-rata kecepatan gelombang geser 3 meter pertama lapisan tanah lokasi rencana didapatkan menggunakan persamaan 2.45, sehingga didapatkan Vs 3 = m/detik untuk BH-1 dan m/detik untuk BH-2. Berdasarkan Tabel II-9 tanah ini memiliki kecepatan gelombang geser m/detik < Vs 3 < m/detik sehingga dapat diklasifikasikan sebagai stiff soil profile (Site class D) menurut IBC 26. V Percepatan maksimum di permukaan tanah. Analisis perambatan gelombang 1 dimensi ke permukaan tanah dengan bantuan piranti lunak NERA meliputi tahapan penskalaan dan filter terhadap input accelerograph sintetik dan input permodelan tanah sesuai dengan stratifikasi data pemboran dan korelasi terhadap Vs dan Gmax. Hasil output dari program ini berupa faktor amplifikasi, respon spektra percepatan, respon spektra kecepatan dan respon spektra pergerakan di permukaan tanah. V Percepatan maksimum di permukaan untuk periode ulang 495 tahun Proses penskalaan dan filtering bertujuan untuk mendapatkan percepatan maksimum pada input accelerograph di batuan dasar terskalakan untuk sumber gempa benioff seperti diperlihatkan pada Gambar V Scaled Acceleration Filtered Acceleration Gambar V-22. Input Accelerograph di batuan dasar terskalakan untuk sumber gempa Benioff Permodelan tanah dan korelasi data tanah terhadap Vs dan Gmax diperlihatkan pada Gambar V-23. V-21

3 G max (MPa) Shear Wave Velocity (m/s) Depth (m) 15 Depth (m) Gambar V-23. Korelasi Gmax dan Vs terhadap kedalaman a) Accelerograph di layer no 1(surface) b) Accelerograph di layer 33 (Bedrock) Gambar V-24. Output Accelerograph di batuan dasar dan di permukaan tanah Gambar V-25 hingga Gambar V-27 memperlihatkan respon spektra percepatan, kecepatan dan perpindahan di permukaan tanah. Hasil ini cukup relevan dengan kajian teori mengenai pengaruh tanah terhadap bentuk respon spektra pada Gambar II-12, yang menunjukkan trend respon spektra untuk jenis tanah kaku (stiff soil). V-22

4 .9.8 Spectral Gambar V-25. Respon spektra percepatan di permukaan tanah Spectral Relative Velocity (cm/s) Gambar V-26 Respon spektra kecepatan di permukaan tanah 9 Spectral Relative Displacement (cm) Gambar V-27. Respon spektra perpindahan di permukaan tanah V-23

5 Percepatan maksimum pada input accelerograph di batuan dasar terskalakan untuk sumber gempa megathrust diperlihatkan pada Gambar V Scaled Acceleration Filtered Acceleration Gambar V-28. Input Accelerograph di batuan dasar terskalakan untuk sumber gempa Megathrust a) Accelerograph di layer no 1(surface) b) Accelerograph di layer 33 (Bedrock) Gambar V-29. Output Accelerograph di batuan dasar dan di permukaan tanah Gambar V-3 hingga Gambar V-32 memperlihatkan respon spektra percepatan, kecepatan dan perpindahan di permukaan tanah. Hasil ini cukup relevan dengan kajian teori mengenai pengaruh tanah terhadap bentuk respon spektra pada Gambar II-12, yang menunjukkan trend respon spektra untuk jenis tanah kaku (stiff soil). V-24

6 .9.8 Spectral Gambar V-3. Respon spektra percepatan di permukaan tanah Spectral Relative Velocity (cm/s) Gambar V-31 Respon spektra kecepatan di permukaan tanah 9 Spectral Relative Displacement (cm) Gambar V-32. Respon spektra perpindahan di permukaan tanah Percepatan maksimum pada input accelerograph di batuan dasar terskalakan untuk sumber gempa shallow crustal diperlihatkan pada Gambar V-33. V-25