BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
|
|
- Ratna Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Tahapan Pembangunan Sistem Pakar Berbasis Web Pembangunan sistem pakar untuk memilih buku ilmu syar i berbahasa Indonesia, mengikuti proses pengembangan sistem pakar berbasis web seperti pada gambar II-4, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Lingkup dan Konseptualisasi Melakukan studi kelayakan terhadap domain, menentukan tim pengembang dan pakar, serta memilih kakas yang digunakan. b. Kebutuhan dan Spesifikasi Menganalisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional, serta menetapkan spesifikasi sistem c. Subproyek pengembangan sistem pakar Pada tahapan ini, dilakukan akuisisi pengetahuan dan membangun prototipe pengembangan sistem pakar. d. Subproyek pengembangan aplikasi web Pada tahapan ini, dilakukan perancangan disain data, disain hypertext, dan disain arsitektur e. Implementasi Melakukan implementasi pada masing-masing subproyek. f. Pengujian Melakukan pengujian dari hasil implementasi pada masing-masing subproyek dan sistem pakar berbasis web keseluruhan. Tahapan pengembangan aplikasi lain tidak dilakukan karena tidak ada aplikasi lain dalam pelaksanaan tugas akhir ini. Sedangkan tahapan analisis resiko dan rilis versi dan evolusi tidak diperlukan dalam pelaksanaan tugas akhir ini. 1
2 III Lingkup dan Konseptualisasi Studi Kelayakan Memilih buku ilmu syar i berbahasa Indonesia sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tingkat pemahaman pembaca merupakan ill-structured problems, sehingga sistem pakar cocok menjadi solusi dari permasalahan. Hal ini ditinjau dari sebab-sebab sebagai berikut : a. Ruang solusi dari permasalahan memilih buku ilmu syar i berbahasa Indonesia tidak terbatas, karena jumlah buku ilmu syar i berbahasa Indonesia semakin hari semakin bertambah banyak b. Solusi dalam permasalahan ini tidak pasti, karena sebuah buku ilmu syar i bisa dibaca oleh tingkat pemahaman yang berbeda, walaupun pembaca dengan salah satu tingkat pemahaman lebih cocok untuk membaca buku tersebut c. Keadaan masalah dari memilih buku ilmu syar i berbahasa Indonesia sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tingkat pemahaman pembaca tidak diskrit, karena sulit untuk menentukan tingkat pemahaman pembaca secara pasti dan jelas berdasarkan data yang diberikan oleh pembaca itu sendiri Kriteria-kriteria dari permasalahan memilih buku ilmu syar i yang menjadikan sistem pakar layak menjadi solusinya adalah : a. Memilih buku ilmu syar i merupakan permasalahan yang menggunakan human solving, karena dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman ulama dalam menemukan solusi b. Perkembangan suatu bahasa dapat mempengaruhi pemahaman pembaca dan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis. Oleh karena itu, pengetahuan untuk memilih buku ilmu syar i juga turut berubah. c. Kepakaran untuk memilih buku ilmu syar i ini berdasarkan pengetahuan yang ilmiah dan ditambah dengan pengalaman para pakar. Sehingga alur pemikiran pakar dalam menyelesaikan permasalahan memilih buku ilmu syar i dapat dimengerti. d. Pembaca menyampaikan data berupa tingkat kebutuhan dan tingkat pemahamannya agar didapatkan buku ilmu syar i yang sesuai, hanya berupa perkiraan pembaca itu sendiri
3 III-3 Untuk mengukur kelayakan sistem pakar menjadi solusi dari suatu permasalahan, dilakukan metode evaluasi proyek sistem pakar yang terdiri dari 3 kelompok kriteria yaitu : [PUP93] a. Pengguna dan Manajemen (8 item) Pengguna akan mendapatkan keuntungan dari sistem pakar ini, yaitu pembaca akan menemukan buku ilmu syar i yang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tingkat pemahamannya. Hal ini dapat diketahui dari pengakuan pembaca itu sendiri atau dengan melihat perbuatan pembaca setelah membaca buku ilmu syar i yang disarankan sistem pakar. Selain itu, pembaca dapat berinteraksi dengan sistem pakar dan sistem pakar tidak akan terlalu banyak mengeluarkan pertanyaan, apalagi pertanyaan yang tidak penting. b. Task (17 item) Task dalam sistem pakar ini heuristic dan tidak memerlukan NLP (Natural Language Processing). Persoalan memilih buku ilmu syar i tidak membutuhkan solusi yang optimum dan alasan pengambilan solusi dapat dijelaskan. Sistem pakar ini bisa digunakan di beberapa lokasi, karena berbasiskan web. c. Pakar (15 item) Pakar yang dibutuhkan dalam sistem pakar ini tersedia dan betul-betul pakar dalam permasalahan memilih buku ilmu syar i ini. Pakar yang akan diakuisisi pengetahuannya adalah orang yang dapat mengeluarkan pikirannya, bersedia bekerja sama, dapat dipercaya, dan tidak merasa terancam dengan sistem pakar ini. Setiap item diberi nilai 0 hingga 10. Kemudian nilai setiap item dikalikan dengan bobot item tersebut. Lalu hasilnya dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah dari semua bobot item. Nilai evaluasi berkisar antara 0 (sangat tidak layak) sampai 10 (layak sekali). Evaluasi kelayakan yang dilakukan dapat dilihat pada lampiran A. Berdasarkan penjelasan di atas, sistem pakar cocok menjadi solusi permasalahan memilih buku ilmu syar i. Hal ini disebabkan sebagian besar kriteria terpenuhi dan sistem pakar juga layak menjadi solusi permasalahan memilih buku ilmu syar i karena mempunyai nilai evaluasi 8,96.
4 III Tim Pengembang dan Pakar Dalam pembangunan sistem pakar berbasis web ini, tim pengembang hanya terdiri dari seorang perekayasa pengetahuan. Adapun pakar yang diakuisisi pengetahuannya adalah Al-Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam, pakar di bidang ilmu syar i. Pertemuan antara perekayasa pengetahuan dengan pakar dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali, selama 6 bulan Kakas Kakas yang digunakan dalam pembangunan sistem pakar berbasis web ini adalah WebCLIPS, dengan alasan : a. Merupakan implementasi dari CLIPS untuk sistem pakar berbasis web b. Merupakan kakas gratis c. Mudah digunakan bersama kakas XAMPP 3.3 Kebutuhan dan Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional dari sistem pakar berbasis web ini adalah : a. Pengguna memilih topik yang diinginkan b. Pengguna menjawab sejumlah pertanyaan dengan cara memilih pilihan jawaban yang telah disediakan c. Admin dapat menambah, mengedit, dan menghapus data buku ilmu syar i d. Admin dapat mengelola fakta buku Kebutuhan Non-Fungsional Kebutuhan non-fungsional dari sistem pakar berbasis web ini adalah : a. Proses dari pengguna mengirim data (dengan cara menjawab pertanyaan) sampai sistem mengeluarkan pertanyaan selanjutnya atau solusi tidak lebih dari 10 detik b. Sistem mudah digunakan c. Antarmuka sistem menarik Spesifikasi Sistem Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam sistem pakar berbasis web ini adalah bagaimana memilih buku ilmu syar i berbahasa Indonesia sesuai dengan tingkat
5 III-5 kebutuhan dan tingkat pemahaman pengguna secara efisien dan efektif. Pengguna sistem pakar ini adalah kaum Muslimin yang bisa berbahasa Indonesia. Tujuan dari proyek ini adalah untuk membangun sistem pakar yang dapat memberi saran berupa buku ilmu syar i berbahasa Indonesia yang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tingkat pemahaman pengguna. Keluaran dari sistem pakar berupa sebuah buku ilmu syar i berbahasa Indonesia dengang menampilkan judul, penulis, dan penerbit buku tersebut. Adapun masukan untuk sistem pakar adalah data yang menggambarkan tingkat kebutuhan dan tingkat pemahaman pengguna. 3.4 Subproyek Pengembangan Sistem Pakar Akuisisi Pengetahuan Metode akuisisi pengetahuan yang dilakukan adalah Tasking Action Mapping. Metode ini dipilih karena : a. Representasi pengetahuan yang dipilih adalah PET b. Perekayasa pengetahuan mampu untuk membuat pemetaan aksi atau diagram aliran keputusan yang berbentuk PET c. Pakar hanya melakukan evaluasi terhadap data dan diagram aliran keputusan yang telah dibuat oleh perekayasa pengetahuan Sebelum melakukan proses akuisisi pengetahuan terhadap pakar, perekayasa pengetahuan melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Menentukan topik Topik ditentukan berdasarkan topik-topik pada buku ilmu syar i. b. Menyiapkan subtopik yang akan ditanyakan kepada pengguna untuk mengetahui tingkat pemahamannya tentang suatu topik c. Menentukan kelas tingkat kebutuhan Berdasarkan subbab tingkat kebutuhan dibagi menjadi 2 kelas yaitu : 1. Umum : jika pembahasannya bersifat umum dan cakupannya luas 2. Khusus : jika pembahasannya bersifat khusus dan cakupannya sempit d. Menentukan kelas tingkat pemahaman
6 III-6 Berdasarkan subbab tingkat pemahaman pembaca terdiri dari 3 kelas, yaitu : 1. Awam : kelas pembaca yang baru ingin belajar ilmu syar i 2. Penuntut ilmu pemula : kelas pembaca yang telah belajar ilmu syar i, tetapi masih pemula 3. Penuntut ilmu lanjutan : kelas pembaca yang telah lama belajar ilmu syar i Ulama tidak dimasukkan disebabkan seorang ulama wajib menguasai bahasa Arab, sehingga tidak memerlukan buku ilmu syar i berbahasa Indonesia. e. Membuat PET PET dibuat untuk setiap topik dan proses pembuatan PET untuk setiap topik adalah sama. Proses-proses akuisisi pengetahuan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel III-1. Tabel III-1 Proses-proses akuisisi pengetahuan Proses ke- Kegiatan Hasil 1 a. Perekayasa pengetahuan melakukan konfirmasi kepada pakar tentang subtopik yang akan ditanyakan kepada pengguna untuk mengetahui tingkat pemahamannya tentang suatu topik b. Pakar mengevaluasi subtopik tersebut, dengan cara menyetujui, menambah, atau menguranginya, serta menentukan urutan subtopik dari yang menggambarkan kelas awam hingga kelas penuntut ilmu lanjutan Subtopik-subtopik pada topik Aqidah selesai dievaluasi 2 Melanjutkan kegiatan pada proses ke-1 Subtopik-subtopik pada topik Shalat selesai dievaluasi 3 Mengkonfirmasikan PET yang dibuat oleh perekayasa pengetahuan ke pakar untuk dievaluasi, sekaligus mengevaluasi bobot untuk setiap keputusan 4 Mengkonfirmasikan tentang pertanyaan utama untuk setiap simpul yang bukan daun pada PET ke pakar PET selesai dievaluasi Pertanyaan utama selesai dievaluasi Prototipe Pengembangan Sistem Pakar Representasi pengetahuan Pada gambar III-1 dan gambar III-2 diperlihatkan representasi pengetahuan dalam bentuk PET.
7 Gambar III-1 PET Aqidah III-7
8 Gambar III-2 PET Shalat III-8
9 III-9 Simpul akar pada PET dimulai dari subtopik yang paling mendasar untuk setiap topik. Setiap percabangan dari simpul, akan menghasilkan simpul lainnya, baik simpul bukan daun maupun simpul daun. Simpul anak yang dihasilkan oleh simpul induk berupa simpul bukan daun, maka pertanyaan yang terdapat pada simpul anak menggambarkan subtopik yang lebih tinggi dari simpul induk. Sedangkan simpul anak yang berupa simpul daun, berisikan kelas tingkat pemahaman beserta nilai probabilitasnya. Setelah mendapatkan tingkat pemahaman pembaca beserta nilai probabilitasnya, maka akan didaftar sejumlah subtopik sesuai dengan simpul yang dilalui untuk mendapatkan tingkat kebutuhan. Daftar subtopik dapat dilihat pada lampiran B. Contoh kasus : Pertanyaan dari sistem beserta jawaban dari pengguna (berdasarkan PET Shalat). a. Simpul : Apakah anda tahu pengertian shalat? Pertanyaan : Apa makna (pengertian) shalat? Jawaban : Ucapan dan gerakan khusus yang dimulai takbir dan diakhiri salam Nilai : Ya, paham b. Simpul : Apakah anda tahu syarat sah, syarat wajib, pembatal, dan rukun shalat? Pertanyaan : Apa yang kita baca ketika sujud? Jawaban : Tidak membaca apa pun Nilai : Tidak Maka akan didapat tingkat pemahaman adalah awam dengan nilai probabilitasnya 70 %. Setelah itu didaftar sejumlah subtopik (lihat tabel 2 pada lampiran B) sebagai berikut : a. Praktek shalat (umum) b. Shalat jama ah (khusus) c. Keutamaan shalat (umum) d. Kesalahan dalam shalat (khusus) Jika dipilih subtopik praktek shalat, maka akan didapat abstraksi data berupa tingkat pemahaman adalah awam dengan nilai probabilitasnya 70% dan tingkat kebutuhan
10 III-10 adalah umum. Nilai probabilitas pada tingkat pemahaman hanya berguna untuk menentukan subtopik-subtopik yang diajukan ke pengguna. Berdasarkan tingkat kebutuhan dan tingkat pemahaman, maka diperoleh kelas buku yaitu kelas umum awam. Kemudian dilakukan pemilihan buku berdasarkan prioritas yaitu subtopik yang dipilih oleh pengguna. Jika terdapat buku yang memiliki kelas dan prioritas yang sama, maka buku yang berasal dari fakta baru akan mendapatkan prioritas (depth strategy). Oleh karena itu hasil dari proses ini secara berurutan adalah buku dengan kode 16, 8, dan 7 (lihat fakta buku pada buku.dat di lampiran C) Mesin inferensi Metode pemecahan masalah pada sistem pakar ini menggunakan heuristic classification dengan alasan sebagai berikut : a. Dibutuhkannya abstraksi data dari data mentah yang diberikan pembaca menjadi tingkat kebutuhan dan tingkat pemahaman pembaca, sebelum melakukan pencocokan dengan abstraksi solusi yang ada b. Adanya nilai probabilitas pada data abstraksi yang dihasilkan, sehingga diperlukan pencocokan secara heuristic dengan abstraksi solusi Adapun struktur inferensi sistem pakar berdasarkan heuristic classification adalah seperti gambar III-3. Gambar III-3 Struktur inferensi pada heuristic classification Penjelasan struktur inferensi di atas sebagai berikut : a. Data pemahaman pembaca : data mentah dari pembaca, untuk mendapatkan tingkat pemahamannya b. Data kebutuhan pembaca : data mentah dari pembaca, untuk mendapatkan tingkat kebutuhannya
11 III-11 c. Tingkat pemahaman pembaca : abstraksi data berupa tingkat pemahaman pembaca d. Tingkat kebutuhan pembaca : abstraksi data berupa tingkat kebutuhan pembaca e. Kelas buku : abstraksi solusi yang sesuai dengan abstraksi data secara heuristic f. Judul buku : solusi yang didapat setelah melakukan perbaikan (refinement) terhadap abstraksi solusi 3.5 Subproyek Pengembangan Aplikasi Web Disain Data Gambar III-4 Disain basis data Penjelasan disain basis data dapat dilihat pada tabel III-2. Tabel III-2 Penjelasan disain basis data Nama Tabel Nama Kolom Tipe Data Keterangan t_buku id_buku integer primary key tabel t_buku judul string judul buku penulis string penulis buku penerbit string penerbit buku kelas integer foreign key dari tabel t_kelas prioritas integer foreign key dari tabel t_kebutuhan t_topik id_topik integer primary key tabel topik topik string nama topik t_pp username string username admin / perekayasa pengetahuan (primary key) password string password admin / perekayasa pengetahuan t_simpul id_simpul integer primary key tabel t_simpul nama string nama simpul
12 III-12 pertanyaan string pertanyaan untuk sebuah simpul t_jawaban id_jwb integer primary key tabel t_jawaban simpul integer foreign key dari tabel t_simpul teks_jwb string teks jawaban nilai_jwb string nilai jawaban t_pemahaman id_pemahaman integer primary key tabel t_pemahaman pemahaman string kelas tingkat pemahaman t_subtopik id_subtopik integer primary key tabel t_subtopik nama string nama subtopik kebutuhan string tingkat kebutuhan nilai string nilai subtopik topik integer topik dari subtopik t_kelas id_kelas integer primary key tabel t_kelas kelas string nama kelas buku r_daftar_kebutuhan pemahaman integer foreign key dari tabel t_pemahaman kebutuhan integer foreign key dari tabel t_subtopik Disain Hypertext Antarmuka untuk Pengguna Gambar III-5 Antarmuka home
13 III-13 Gambar III-6 Antarmuka pilih topik Gambar III-7 Antarmuka pertanyaan untuk tingkat pemahaman Gambar III-8 Antarmuka untuk memilih subtopik
14 III-14 Gambar III-9 Antarmuka hasil sistem pakar Gambar III-10 Antarmuka login Gambar III-11 Antarmuka utama admin
15 III-15 Gambar III-12 Antarmuka tambah/edit data buku Gambar III-13 Antarmuka cari
16 III Disain Arsitektur Gambar III-14 Arsitektur sistem pakar berbasis web Penjelasan arsitektur sistem pakar berbasis web dapat dilihat pada tabel III-3. Tabel III-3 Penjelasan arsitektur sistem No Modul Keterangan 1 Pengguna/Pembaca Orang yang menggunakan sistem 2 Admin Orang yang mengelola data dan fakta buku 3 Aplikasi web Antarmuka bagi pengguna untuk mengakses sistem 4 Aplikasi web admin Antarmuka bagi pengguna untuk mengakses sistem 5 Basis data Tempat penyimpanan data buku 6 CLIPS Mesin inferensi 7 Basis pengetahuan Tempat menyimpan pengetahuan 8 Fakta sementara/hasil Pengetahuan dari hasil inferensi 9 Pengetahuan dasar pakar Pengetahuan dasar dari pakar 10 Fakta buku Pengetahuan berupa fakta buku 11 WebCLIPS Antarmuka aplikasi web dengan sistem pakar 12 Pengelolaan fakta buku Modul untuk mengelola fakta buku 13 Perekayasa pengetahuan Orang yang mengakuisisi pengetahuan dari pakar dan memasukkannya ke basis pengetahuan 14 Pakar Sumber pengetahuan
17 III-17 Hubungan antara arsitektur umum sistem pakar dengan arsitektur sistem pakar berbasis web adalah : 1. User Pengguna/Pembaca dan Admin 2. Expert Pakar 3. Interviewer component Aplikasi web dan Aplikasi web admin 4. Problem solving component CLIPS (mesin inferensi) 5. Case-specific knowledge Fakta buku 6. Intermediate result and problem solving Fakta sementara/hasil 7. Domain-specific knowledge Pengetahuan dasar pakar Sedangkan explanation component tidak ada karena sistem pakar tidak menampilkan penjelasan tentang solusi yang diberikan (lihat batasan masalah pengerjaan tugas akhir pada subbab 1.4) dan knowledge acquisition component tidak ada karena pengetahuan dari pakar dimasukkan oleh perekayasa pengetahuan.
Sistem Pakar untuk Memilih Buku Ilmu Syar i Berbahasa Indonesia
Sistem Pakar untuk Memilih Buku Ilmu Syar i Berbahasa Indonesia LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Aulia Fitrah / 13504058 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada bagian implementasi ini akan diuraikan tentang lingkungan implementasi, hasil implementasi basis pengetahuan, dan hasil implementasi aplikasi web.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.
ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN
29 BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Rekayasa Perangkat Lunak Dalam membangun sebuah perangkat lunak dibutuhkan metode pengerjaan sehingga perangkat lunak yang akan dibuat dapat berjalan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui jalur pendidikan, pemerintah berupaya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii
DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1
BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan sistem untuk aplikasi pencarian resep masakan ini menggunakan UML. Unified Modelling Language(UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu pekerjaan yang tidak dijadwalkan dengan baik akan memberikan hasil yang mungkin tidak seoptimal pekerjaan yang dijadwalkan dengan baik. Sebagai contoh adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Pelayanan Informasi ini dapat diakses oleh admin dan user, untuk mengakses sistem ini diwajibkan untuk melakukan login terlebih dahulu.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.
Lebih terperinci2.2 Konsep Sistem Pakar 9
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTO KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii vi v vi viii ix
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
26 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem 3.1.1 Pembahasan Metode Prototyping Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah prototyping model. Seringkali
Lebih terperinciTAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi
TAKARIR Admin Analysis Database : administrator : analisis : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis Data flow diagram Delete Design Edit Expert
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Analisis Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan pembuatan knowledge base (basis pengetahuan) dan rule base (basis aturan) yang lengkap
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam skripsi ini adalah model prototype. Tahapan yang terjadi dalam model prototype
Lebih terperinci19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di
Lebih terperinciExpert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi
Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Di Kota Medan Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Secara umum pengertian dari sistem adalah sekelompok elemen atau komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
38 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Seperti langkah-langkah yang dilakukan pada salah satu model proses rekayasa perangkat lunak yaitu model waterfall, maka pada bab ini akan dibahas tentang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Report Passanger dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang layanan Report Passanger yang
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi
Lebih terperinciGambar 7. Tahapan Proses penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan
Lebih terperinciTAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya
TAKARIR Analysis Artificial Intelligence Backward chaining : analisis : kecerdasan buatan : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya
Lebih terperinciMODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi
1 MODEL HEURISTIK N. Tri Suswanto Saptadi 2 Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan model Heuristik untuk menyelesaikan masalah dengan pencarian solusi terbaik. 1 3 Model
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Use Case Diagram Pada perancangan dengan menggunakan use case diagram, hanya terdapat satu aktor yang terlibat di dalamnya, yaitu User. User atau pengguna dapat melakukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciLink Nama digunakan untuk menuju halaman Data Absensi Siswa.
142 Gambar 4.15 Tampilan Halaman Absensi Kelas Tampilan Halaman Absensi Kelas akan menampilkan data-data siswa pada kelas yang dipilih. Link Nama digunakan untuk menuju halaman Data Absensi Siswa. Link
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi yang memiliki jurusan komputer di kota Medan berbasis web yang meliputi analisa sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1 Perancangan Perancangan adalah proses yang dilakukan oleh perancang sistem untuk mengerjakan spesifikasi sistem yang dibutuhkan, membuat suatu keputusan tentang bagaimana
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : E Learning system. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Laporan ini membahas mengenai pembuatan E Learning system pada STT X. E Learning system ini digunakan untuk membantu proses belajar dan ujian mahasiswa program ekstensi pada STT X. E Learning system
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab keempat ini berisi penjelasan analisis dan perancangan perangkat lunak yang dibangun dalam tugas akhir ini. Analisis perangkat lunak meliputi deskripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: perangkat keras yang digunakan.
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Penelitian membutuhkan berbagai perangkat untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: 3.1.1 Perangkat Keras Dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem menguraikan kebutuhan sistem agar dapat memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi
Lebih terperinci21
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah salah satu bagian inti dari penelitian ini. Sebelum perancangan dilakukan, proses analisa harus sudah selesai dilakukan terlebih
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait.
BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Studi Literatur Pada tahap ini, dilakukan pencarian referensi
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi
Lebih terperinciBAB 5 PENGUJIAN. Tabel 5.1 Tabel Pengujian Login Test Case Hasil Harapan Hasil Keluaran Hasil Uji Kolom usernamekosong kemudian menekan tombol login.
BAB 5 PENGUJIAN 5.1 Blackbox Testing Dalam pembuatan sebuah sistem aplikasi, diperlukan suatu metode pengujian dan evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil dan kemampuan yang telah dicapai. Salah satu
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Situs Web Seperti langkah-langkah yang dilakukan pada salah satu model proses rekayasa perangkat lunak yaitu model System Development Life Cycle,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring berkembangnya internet dan banyaknya informasi bahkan dapat mengakses konten pornografi yang dapat diakses dengan mudah,indonesia masuk dalam
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU
SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan
Lebih terperinci3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam melakukan sebuah analisa sistem penulis melakukan wawancara ke salah satu objek yang diambil dalam sebuah penelitian untuk proses pengembangan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI ALOKASI RESOURCE MANAGEMENT DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RANCANG BANGUN APLIKASI ALOKASI RESOURCE MANAGEMENT DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA Hendri Supryadi 1, Tursina 2, Novi Safriadi 3 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura 1,2,3
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit pada Tanaman Tomat dengan Metode Teorema Bayes yang dapat
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Struktur Tabel Basis Data Berikut merupakan perancangan struktur tabel basis data aplikasi pembuatan bill of quantity pada PT. Inova Mitra alam Hijau (Kontraktor
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Waterfall Metode yang digunakan dalam hal pengembangan sistem aplikasi pelayanan Quickrespond yang di buat adalah metode Waterfall. Hal ini dikarenakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada SMAK Karitas III, sistem yang ada di SMAK Karitas III ini belum terkomputerisasi dengan
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Untuk memahami aplikasi yang dirancang, maka salah satu tahapan yang harus dilalui adalah melakukan analisis, karena dengan melakukan analisis, akan membuat lebih terarah
Lebih terperinciGambar 4-1. Use Case Diagram
BAB 4. PERANCANGAN Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan. Perancangan sistem atau desain secara umum mendefenisikan
Lebih terperinciSistem Informasi Pengadaan ATK ( Alat Tulis Kantor )
Sistem Informasi Pengadaan ATK ( Alat Tulis Kantor ) No Kode Program : VBNET03 www.101peluangbisnis.com Bahasa Pemograman VB. NET + Database SQL Server Terima kasih telah memilih aplikasi pengolahan data
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN Proses pengelolaan surat yang sedang berjalan di Departemen Pengawasan Bank adalah 1. Dalam mengelola surat masih dengan manual
Lebih terperinciSPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK. <Nama Perangkat Lunak>
SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK untuk: Dipersiapkan oleh: Program Studi Teknik Informatika/Sistem UIM Jl. PP. Miftahul Ulum Bettet-Pamekasan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar II-1 memperlihatkan arsitektur umum sistem pakar. Gambar II-1 Arsitektur umum [PUP93]
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sebuah program komputer yang memiliki basis pengetahuan dari satu atau beberapa orang pakar dan melakukan penalaran untuk memecahkan suatu masalah
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa dan Implementasi Sistem Informasi Penyusutan Kendaraan Pada PT.Langkat Nusantara Kepong
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini pengolahan dana kas kecil pada Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Medan tidak dilakukan dengan baik, sehingga menyebabkan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bantuan bencana dengan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) ini diimplementasikan dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III. Analisis Masalah Sistem yang dibuat pada studi kasus pemilihan spesifikasi komputer ini, ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DEPAN... HALAMAN JUDUL DALAM... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN... LEMBAR KEASLIAN... HALAMAN PERNYATAAN... ABSTRAKSI... ABSTRACT... KATA
Lebih terperinci7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA...... v DAFTAR ISI...... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvi INTISARI... xvii ABSTRACT...... xviii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. i iii v vi ix I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan.. 1 B. Identifikasi Masalah 6 C Pembatasan Masalah
Lebih terperinciBAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Usulan Prosedur yang Baru maka Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Dalam mengembangkan sistem pakar diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu seorang pakar, dan beberapa buku
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Penelitian ini dimulai dari pengambilan data penjualan PT. Sinar Niaga Sejahtera Point Ambarawa yang kemudian diteruskan dengan permintaan ijin untuk melakukan replikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`
3.1 Analisis Masalah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` Pada dasarnya perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang mengelola suatu resiko. Dikarenakan mengelola resiko tersebut, perusahaan asuransi
Lebih terperinciBAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 3.1.1.1 Hardware Hardware yang dibutuhkan untuk membuat dan menguji aplikasi sistem informasi ini sebagai berikut : a. PC/laptop
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING
ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi persediaan barang pada CV. BARUMUN. Yakni menganalisis
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis
Lebih terperinci