ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN DI DESA SUBAGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN DI DESA SUBAGAN"

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN DI DESA SUBAGAN Elly Silvia Rosiana, Wayan Cipta, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya tingkat pendapatan kaum perempuan sebelum dan setelah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP), dan (2) besarnya tingkat kesempatan kerja sebelum dan setelah kaum perempuan menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Subagan Tahun Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Subjek penelitian ini adalah kaum perempuan penerima dana SPP, dan objekx adalah pendapatan dan kesempatan kerja. Data dikumpulkan dengan teknik pencatatan dokumentasi dan wawancara. Jenis data dalam peneitian ini adalah data kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan uji beda (t- tes ) dengan analisis dua sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) besarnya tingkat pendapatan kaum perempuan sebelum dan setelah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah 42% atau sebesar Rp ,-. Pengaruh dana SPP terhadap pendapatan sebesar 23,5%. Berarti ada perbedaan pendapatan kaum perempuan sebelum dan setelah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Subagan Tahun , nilai t hitung 16,230 > t tabel 2,00, dan (2) besarnya tingkat kesempatan kerja sebelum dan sesudah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah 78,4% atau sebesar 58 orang tenaga kerja. Pengaruh dana SPP terhadap kesempatan kerja sebesar 50,8%. Hal ini berarti ada perbedaan kesempatan kerja sebelum dan setelah kaum perempuan menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Subagan Tahun , nilai t hitung 15,955 > t tabel 2,00. Kata Kunci: pendapatan, kesempatan kerja, simpan pinjam perempuan (SPP) ABSTRACT This study aims to find out: (1) the level of income women before and after received funds Women s Savings and Loans (SPP), and (2) the level of employment before and after women received the Women s Saving and Loan funds (SPP) in the village of Subagan year This research is descriptive comparative. The subjek were women grantees SPP, and the objek is income and employment. Data collected by documentation and interview techniques mutilation. Data analysis techniques using different test (t- test ) was used paired samples analysis. The result showed that (1) the amount of income levels of women before and after receiving Women s Saving and Loans (SPP) is 42% or Rp ,-. Effect of SPP funds to revenues of 23,5%.Means that there are differences in income women before and after receiving funds Women s Savings and Loans (SPP) in the village of Subagan year , the value of t count 16,230 > t table 2,00, and (2) The level of employment before and after receiving funds Women s Savings and Loans (SPP) is 78,4% or 58 workers. Effect of SPP funds on employment of 50,8%. This means that there are difference employment before and after women received funding Women s Savings and Loans (SPP) in the village of Subagan year , the value of t count 15,955 > t table 2,00. Keyword: income, employment, women s saving and loan (SPP)

2 PENDAHULUAN Betapa memprihatinkan dan sangat menggelisahkan pada era yang sudah semakin maju ini, kemiskinan masih saja tetap dominan, bahkan kemajuan jaman yang diekspresikan melalui ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan modernitas, di satu sisi hanyalah memberikan kontribusi kesejahteraan pada sebagian kecil penduduk dunia. Mudrajad (2000: 13) mendefinisikan kemiskinan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal standar hidup tertentu. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari produktivitas tenaga kerja, tingkat upah netto, distribusi pendapatan, kesempatan kerja, tingkat inflasi, pajak dan subsidi, investasi, alokasi serta sumber daya alam, ketersediaan fasilitas umum (seperti pendidikan dasar, kesehatan, informasi, transportasi, listrik, air bersih dan lokasi pemukiman), penggunaan teknologi, tingkat dan jenis pendidikan, kondisi fisik dan alam suatu wilayah, etos kerja dan motivasi pekerja, budaya atau tradisi, politik, bencana alam dan peperangan. Sebagian besar dari faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain (Tambunan, 2001). Tingkat kemiskinan dapat diatasi melalui program pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memberikan kesempatan kerja di lingkungannya. Sadono (2008) mengemukakan bahwa pendapatan individu merupakan pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran atas penggunaan faktorfaktor produksi yang dimilikinya dan dari sumber lain. Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi (Disnakertrans, 2002). Kesempatan kerja ini akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia. Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja salah satunya adalah melalui pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan upaya memperkuat kelembagaan masyarakat, agar mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan. PNPM Mandiri adalah suatu program yang bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan dan berupaya meningkatkan pembangunan meliputi aspek pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas/ keterampilan termasuk didalamnya pembangunan prasarana dan sarana sosial ekonomi. Secara umum, tujuan PNPM Mandiri adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di pedesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Salah satu program dari PNPM adalah Simpan Pinjam Perempuan (SPP). SPP sebagai usaha simpan pinjam merupakan suatu program yang diharapkan mampu memecahkan persoalan di tingkat masyarakat, yang pengelolaannya diserahkan kepada perempuan sebagai bagian yang juga bertanggungjawab pada perekonomian keluarga di pedesaaan. Strategi ini telah membuka jalan bagi kelompok perempuan miskin untuk meningkatkan kesejahteraan, dimana mereka dapat meminjam uang setiap saat dengan prosedur yang gampang, bunga yang murah, dan keuntungan akan kembali untuk mereka. Pinjaman dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha, biaya sekolah anak, dan juga kebutuhan sehari-hari yang mendesak. Dengan adanya kegiatan simpan pinjam ini diharapkan pendapatan kaum perempuan dapat meningkat. Kecamatan Karangasem terdiri dari 11 desa. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) bahwa Kecamatan Karangasem salah satu pelaksana program PNPM Mandiri Pedesaan didasarkan pada masih rendahnya tingkat pendapatan

3 masyarakat di Kecamatan Karangasem. Jumlah kelompok SPP di Desa Subagan terdapat 42 kelompok pada tahun Kelompok yang menerima aliran dana dari UPK pada tahun 2013 di Desa Subagan sejumlah 17 kelompok SPP. Kaum perempuan yang menerima aliran dana SPP ini, ada yang dipergunakan untuk tambahan modal usahanya dan ada pula dipergunakan untuk kebutuhan pribadi sehari-hari untuk pendidikan atau kebutuhan yang mendesak. Dana tersebut diterima oleh 17 kelompok SPP dengan jumlah pemanfaat sebanyak 131 orang pada tahun Selain itu, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pegawai kelurahan yang menangani program PNPM Mandiri Pedesaan bahwa dalam pelaksanaannya SPP di Desa Subagan ada perkembangan, hal ini ditandai dengan banyaknya kelompok yang masih menunggu antrian untuk didanai. Disamping itu juga terdapat beberapa kelompok SPP yang mengalami kemacetan dalam kegiatan simpan pinjam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan pendapatan kaum perempuan sebelum dan setelah mengikuti kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Subagan Kecamatan Karangasem Tahun , (2) perbedaan kesempatan kerja sebelum dan setelah kaum perempuan menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Subagan Kecamatan Karangasem Tahun Manfaat dalam penelitian ini berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kaum perempuan melalui Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Manfaat praktis penelitian ini yaitu, (1) Bagi masyarakat diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya dan pengaruhnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan melalui Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terhadap pendapatan kaum perempuan dan kesempatan kerja di Desa Subagan Kecamatan Karangasem, (2) Bagi Pemerintah diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan kepada pemerintah dalam mengeluarkan peraturan dan kebijakan untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Sukirno (2000) mengemukakan bahwa pendapatan individu merupakan pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran atas penggunaan faktorfaktor produksi yang dimilikinya dan dari sumber lain. Kegiatan usaha pada akhirnya akan memperoleh pendapatan berupa nilai uang yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan. Sedangkan menurut Gilarso (1998), pendapatan atau penghasilan adalah sebagai balas karya. Pendapatan sebagai balas karya terbagi dalam enam kategori, yaitu: (1) upah/ gaji yang merupakan balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dalam hubungan kerja dengan orang/ instansi lain (sebagai karyawan yang dibayar), (2) laba usaha sendiri yaitu balas karya untuk pekerjaan yang dilakukan sebagai pengusaha yang mengorganisir produksi, mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta menanggung risikonya sendiri entah sebagai petani/ tukang/ pedagang dan sebagainya, (3) laba perusahaan (perseroan) atau laba yang diterima atau diperoleh perusahaan yang berbentuk atau badan hukum, (4) sewa atas jasa yang diterima oleh pemilik atas penggunaan hartanya seperti tanah, rumah atau barangbarang tahan lama, (5) penghasilan campuran yaitu penghasilan yang diperoleh dari usaha seperti: petani, tukang, warung, pengusaha kecil, dan sebagainya (6) disebut bukan laba, melainkan terdiri dari berbagai kombinasi unsur-unsur pendapatan, serta bunga atau balas jasa untuk pemakaian faktor produksi uang.

4 Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi (Disnakertrans, 2002). Kesempatan kerja ini akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia. Kesempatan kerja mengandung pengertian bahwa besarnya kesediaan usaha produksi untuk mempekerjakan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi, yang dapat berarti lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja yang ada dari suatu saat dari kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja dapat tercipta apabila terjadi permintaan tenaga kerja di pasar kerja, sehingga dengan kata lain kesempatan kerja juga menujukkan permintaan terhadap tenaga kerja (Sudarsono, 1998). Mudrajad (2000: 13) mendefinisikan kemiskinan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal standar hidup tertentu. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari produktivitas tenaga kerja, tingkat upah netto, distribusi pendapatan, kesempatan kerja, tingkat inflasi, pajak dan subsidi, investasi, alokasi serta sumber daya alam, ketersediaan fasilitas umum (seperti pendidikan dasar, kesehatan, informasi, transportasi, listrik, air bersih dan lokasi pemukiman), penggunaan teknologi, tingkat dan jenis pendidikan, kondisi fisik dan alam suatu wilayah, etos kerja dan motivasi pekerja, budaya atau tradisi, politik, bencana alam dan peperangan. Sebagian besar dari faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain (Tambunan, 2001). Suharto (2009) yang menyatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka meiliki kemampuan dalam (1) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan, (2) menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan, dan (3) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka. Pemerintah berusaha untuk mengurangi tingkat kemiskinan dengan cara membuat program-program pemberdayaan. Salah satu program pemerintah untuk memberdayakan masyarakat miskin adalah Program Nasional Pemberdayaaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. PNPM Mandiri. adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat (Tim Pengendali, 2007: 11). Secara umum tujuan PNPM Mandiri adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di pedesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah salah satu program yang ada pada PNPM Mandiri. SPP merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam (Penjelasan PTO IV PNPM-MP, 2009:58). Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan dan penanggulangan Rumah Tangga Miskin. Tujuan khusus dari SPP adalah sebagai berikut. (1) Mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial dasar, (2) Memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan peluang usaha, (3)

5 Mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan. Ketentuan dasar Simpan Pinjam Perempuan yang diatur dalam Penjelasan Petunjuk Teknis Operasional (2009) adalah: (1) kemudahan artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan, (2) terlembagaan artinya dana kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok yang sudah mempunyai tata cara dan prosedur yang sudah baku dalam pengelolaan simpanan dan pengelolaan pinjaman, (3) keberdayaan artinya proses pengelolaan didasari oleh keputusan yang professional oleh kaum perempuan dengan mempertimbangkan pelestarian dan pengembangan dana bergulir guna meningkatkan kesejahteraan, (4) pengembangan artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan pendapatan sehingga meningkatkan pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan, dan (5) akuntabilitas artinya dalam melakukan pengelolaan dana bergulir harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Mekanisme pengelolaan Simpan Pinjam Perempuan sebagai berikut. (1) Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisai, (2) Musyawarah Desa (Musdes) Sosialisasi, (3) Musyawarah Dusun, dan (4) Musyawarah Desa dan Musyawarah Khusus Perempuan (MKP). METODE Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif komparatif. Jenis penelitian deskriptif komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan untuk mengetahui perbedaan dari suatu variabel (Sugiyono, 2009). Penelitian ini dilakukan di Desa Subagan Kecamatan Karangasem. Jenis data yang digunakan adalah sekunder yang bersifat kuantitatif. Data tersebut berupa besarnya jumlah pinjaman, pendapatan dan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah menerima dana SPP. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan menggunakan uji beda (t- test ) dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 57 orang kaum perempuan yang menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang menggunakan dana tersebut untuk tambahan modal usahanya dan dalam kegiatan usahanya menggunakan tenaga kerja. Jenis usaha yang dijalani oleh kaum perempuan sebagian besar adalah pedagang dengan jumlah 54 orang kaum perempuan, sedangkan 3 orang kaum perempuan menjalankan ushanya dibidang jasa. Besarnya dana SPP yang diterima kaum perempuan antara Rp ,- sampai dengan Rp ,- per orang. Data pendapatan kaum perempuan setelah menerima dana SPP diperoleh dari dokumentasi yang tercatat di UPK Kecamatan Karangasem. Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan kaum perempuan sebelum menerima dana SPP di Desa Subagan minimal adalah Rp ,- per bulan dan maksimal adalah Rp ,- per bulan. Sedangkan Pendapatan kaum perempuan setelah menerima dana SPP di Desa Subagan minimal adalah Rp ,- per bulan dan maksimal adalah Rp ,- per bulan. Hasil perhitungan dan analisis uji beda (t- tes ) dengan simple paired t-tes nampak pada Tabel 1 dan Tabel 2. Pada Tabel 1 di atas menunjukkan pendapatan rata-rata kaum perempuan di Desa Subagan sebelum menerima dana SPP adalah sebesar Rp ,- per bulan pada tahun 2012, sedangkan pendapatan rata-rata kaum perempuan di Desa Subagan setelah menerima dana SPP adalah sebesar Rp ,- per bulan pada tahun Berarti ada perbedaan pendapatan kaum perempuan sebelum dan sesudah menerima dana SPP. Pengaruh dana SPP terhadap pendapatan sebesar 23,5%. Jumlah tenaga kerja yang terserap sebelum kaum perempuan menerima dana SPP di desa Subagan pada tahun 2012 sebanyak 74 orang tenaga kerja. Sedangkan jumlah

6 tenaga kerja yang dapat terserap setelah kaum perempuan menerima dana SPP sebanyak 132 orang tenaga kerja. Bererti orang atau sebesar 5% kaum perempuan yang pendapatannya tidak mengalami peningkatan meskipun sudah menerima Tabel 1. Rata-rata Pendapatan dan Kesempatan Kerja Sebelum dan Sesudah Menerima Dana SPP di Desa Subagan Tahun Sebelum Sesudah (Tahun 2012) (Tahun 2013) Uraian Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Pendapatan Rp Rp Rp Rp Kesempatan 74 orang 1 orang 132 orang 2 orang Kerja Sumber: UPK Kecamatan Karangasem (data diolah) Tabel 2. Hasil Analisis Uji Beda (t- tes ) Perbedaan Pendapatan dan Kesempatan Kerja Sebelum dan Sesudah Menerima Dana SPP di Desa Subagan Tahun Parameter koefisien t hitung t tabel Sig Pendapatan (rx 1 y) Kesempatan Kerja (rx 2 y) 0, ,230 2,00 0,000 0, ,955 2,00 0,000 ada perbedaan kesempatan kerja sebelum dan sesudah menerima dana SPP. Pengaruh dana SPP terhadap kesempatan kerja sebesar 50,8%. Rata-rata jumlah tenaga kerja yang digunakan kaum perempuan dalam menunjang kegiatan usahanya di Desa Subagan sebelum menerima dana SPP adalah kurang dari dua orang tenaga kerja. Sedangkan rata-rata jumlah tenaga kerja yang digunakan kaum perempuan dalam menunjang kegiatan usahanya di Desa Subagan setelah menerima dana SPP adalah diatas dua orang tenaga kerja. Dari hasil output SPSS pada Tabel 2 diperoleh t hitung sebesar 16,230 pada df= 56 dengan signifikan 0,000, sedangkan t tabel pada df= 56 adalah sebesar 2,00 dengan taraf signifikansi (α = 5%). Hal ini menunjukkan t hitung = 16,230 > t tabel = 2,00 begitu juga dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat diinterpretasikan menolak H o dan menerima H a. Hal ini berarti ada perbedaan antara pendapatan kaum perempuan sebelum dan setelah menerima dana SPP di Desa Subagan. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dari 57 orang kaum perempuan yang menerima dana SPP terdapat 3 dana SPP. Dari hasil perihtungan menunjukkan bahwa terdapat 54 kaum perempuan atau sebesar 95% kaum perempuan yang pendapatannya meningkat setelah menerima dana SPP. Hal ini berarti program SPP mampu meningkatkan pendapatan kaum perempuan. Jumlah kaum perempuan yang menerima dana SPP dan menggunakan tenaga kerja dalam kegiatan usahanya terdapat 57 kaum perempuan. Dari 57 orang kaum perempuan yang menggunakan tenaga kerja terdapat enam orang kaum perempuan atau sebesar 10% yang tenaga kerjanya tidak mengalami peningkatan setelah menerima dana SPP. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat 51 kaum perempuan atau sebesar 90% kaum perempuan yang jumlah tenaga kerjanya meningkat setelah menerima dana SPP. Hasil analisis menggunakan uji beda (t- test ) dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows diperoleh t hitung 15,955 pada df= 56 dengan signifikan 0,000, sedangkan t tabel pada df= 56 adalah sebesar 2,00 dengan taraf signifikansi (α = 5%). Hal ini menunjukkan t hitung = 15,955 > t tabel = 2,00 begitu juga dengan taraf

7 signifikan 0,000 < α (0,05), maka dapat diinterpretasikan menolak H o dan menerima H a. Berarti terdapat perbedaan antara kesempatan kerja sebelum dan setelah kaum perempuan menerima dana SPP di Desa Subagan. Pembahasan Pendapatan rata-rata kaum perempuan sebelum mengikuti kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah sebesar Rp ,- per bulan pada tahun Sedangkan pendapatan ratarata kaum perempuan setelah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan adalah sebesar Rp ,- per bulan pada tahun Dari hasil tersebut terlihat adanya perubahan peningkatan pendapatan rata-rata kaum perempuan sebesar Rp ,- per bulan atau sebesar 42%. Pengaruh dana SPP terhadap pendapatan kaum perempuan sebesar 23,5%, yang berarti ada perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah menerima dana SPP. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan kaum perempuan meningkat, karena program Simpan Pinjam Perempuan ini memberikan dana kepada kaum perempuan yang dapat digunakan sebagai tambahan modal dalam menunjang kegiatan usahanya. Sehingga dengan dana tersebut dapat meningkatkan pendapatan kaum perempuan di Desa Subagan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis uji beda (t- test ) dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 For Windows diperoleh hasil t hitung sebesar 16,230 dan t tabel sebesar 2,00, karena 16,230 > 2,00 maka H o ditolak dan H a diterima. Begitu juga nilai signifikan sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi α (0,05), karena 0,000 < 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga dalam hal ini menerima hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan antara pendapatan kaum perempuan sebelum menerima dana SPP dan pendapatan kaum perempuan setelah menerima dana SPP di Desa Subagan. Sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Suharto (2009) yang menyatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka meiliki kemampuan dalam (1) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan, (2) menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan, dan (3) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Budhi Suwanto (2008) bahwa ada perbedaan pendapatan kaum perempuan sebelum dan sesudah menerima dana SPP. Berdasarkan data yang diperoleh dan perhitungan mengenai perubahan pendapatan kaum perempuan sebelum dan setelah menerima dana SPP menunjukkan hasil bahwa adanya pendapatan kaum perempuan yang tidak mengalami peningkatan dan adanya pendapatan kaum perempuan yang mengalami penurunan. Kaum perempuan yang pendapatannya tidak mengalami peningkatan setelah menerima dana SPP berjumlah tiga orang atau sebesar 5% dan satu orang kaum perempuan atau sebesar 1% yang pendapatannya mengalami penurunan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada kaum perempuan yang pendapatannya tidak mengalami peningkatan dan kaum perempuan yang pendapatannya menurun setelah menerima dana SPP disebabkan oleh pengelolaan yang kurang baik dalam kegiatan usahanya. Seperti stok barang yang terlalu banyak sehingga barang menjadi rusak dan tidak dapat dijual kembali, tidak mampu bersaing dengan pedagang lain. Program Simpan Pinjam Perempuan ini dapat membantu kaum perempuan untuk meningkatkan pendapatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SPP mampu meningkatkan pendapatan kaum perempuan di Desa Subagan, oleh karena itu SPP ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan.

8 Rata-rata jumlah tenaga kerja yang digunakan kaum perempuan dalam menunjang kegiatan usahanya di Desa Subagan sebelum menerima dana SPP adalah kurang dari dua orang tenaga kerja. Sedangkan rata-rata jumlah tenaga kerja yang digunakan kaum perempuan dalam menunjang kegiatan usahanya di Desa Subagan setelah menerima dana SPP adalah lebih dari dua orang tenaga kerja. Hal ini membuktikan bahwa usaha kaum perempuan berkembang setelah menerima dana dari SPP yang membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dibandingkan sebelum menerima dana SPP. Dengan keadaan tersebut, maka akan banyak menyerap tenaga kerja, sehingga kesempatan kerja di Desa Subagan meningkat. Berdasarkan hasil olah data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah tenaga kerja antara sebelum dan setelah menerima dana SPP. Dimana diperoleh t hitung sebesar 15,955 dan t tabel sebesar 2,00 karena 15,955 > 2,00, maka menolak Ho dan menerima Ha. Begitu juga dengan signifikan 0,000 dan signifikansi α (0,05) karena 0,000 < 0,05, maka menolak Ho dan menerima Ha. Oleh karena itu hasil penelitian ini menerima hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat kesempatan kerja sebelum menerima dana SPP dan tingkat kesempatan kerja setelah kaum perempuan menerima dana SPP di Desa Subagan. Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan PNPM Mandiri yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di pedesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu oleh Sumadi (2008) bahwa terdapat perbedaan signifikan kesempatan kerja antara sebelum dan sesudah adanya program bantuan pemerintah yang dalam penelitiannya mengenai dampak program Community Based Development (CBD). Berdasarkan data yang diperoleh jumlah tenaga kerja yang terserap sebelum kaum perempuan menerima dana SPP di Desa Subagan pada tahun 2012 sebanyak 74 orang tenaga kerja, sedangkan jumlah tenaga kerja yang dapat tererap setelah kaum perempuan menerima dana SPP sebanyak 132 orang tenaga kerja. Hal ini berarti program SPP mampu meningkatkan tingkat kesempatan kerja bagi masyarakat khususnya di Desa Subagan sebesar 78,4% atau sebanyak 58 orang tenaga kerja. Pengaruh dana SPP terhadap kesempatan kerja sebesar 50,8%, yang berarti ada perbedaan kesempatan kerja sebelum dan sesudah menerima dana SPP. Namun tidak semua kaum perempuan menambah tenaga kerja dalam kegiatan usahanya, terdapat enam orang kaum perempuan yang tenaga kerjanya tidak mengalami peningkatan, sedangkan 51 orang kaum perempuan menambah tenaga kerja untuk menunjang kegiatan usahanya. Berdasarkan hasil wawancara kepada kaum perempuan yang tidak mengalami peningkatan tenaga kerja dalam usahanya ini disebabkan masih mampunya kaum perempuan menjalankan kegiatan usahanya bersama tenaga kerja yang dimiliki sebelumnnya. Sedangkan kaum perempuan yang menambah jumlah tenaga kerjanya karena proses produksi dan jumlah produksi barang yang dihasilkan setelah menerima dana SPP meningkat sehingga harus menambah tenaga kerja untuk membantu menjalankan kegiatan usahanya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. (1) Besarnya tingkat pendapatan kaum perempuan sebelum dan sesudah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah 42% atau sebesar Rp ,-. Pengaruh dana SPP terhadap pendapatan sebesar 23,5%. Ada perbedaan pendapatan kaum perempuan sebelum dan setelah menerima dana terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pendapatan kaum perempuan sebelum menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan tingkat pendapatan kaum perempuan setelah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Subagan, dan (2) besarnya tingkat kesempatan kerja

9 sebelum dan sesudah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) adalah 78,4% atau sebanyak 58 orang tenaga kerja. Pengaruh dana SPP terhadap kesempatan kerja sebesar 50,8%. Ada perbedaan antara tingkat kesempatan kerja sebelum menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan tingkat kesempatan kerja setelah menerima dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Subagan. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran-saran yang dapat disajikan adalah sebagai berikut. (1) Diharapkan masyarakat khususnya kaum perempuan dapat memanfaatkan dana-dana pinjaman bergulir dari program-program pemerintah termasuk PNPM Mandiri yang khususnya Simpan Pinjam Perempuan (SPP) untuk meningkatkan pendapatan. Kaum perempuan yang telah merasakan manfaat dari SPP ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kaum perempuan yang lain untuk mengikuti jejak keberhasilannya, (2) Diharapkan dengan adanya peningkatan pendapatan dan peningkatan kesempatan kerja ini, dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat programprogram yang dapat mensejahterakan taraf hidup masyarakat miskin sehingga tingkat kemiskinan dapat menurun, dan (3) Diharapkan bagi peneliti selanjutnya khususnya yang ingin meneliti program SPP ini agar menambah variabel lain dan menambah subjek penelitian agar menjadi lebih luas. DAFTAR RUJUKAN Disnakertrans Ketenagakerjaan. Jakarta. Kuncoro, Mudrajad Ekonomi Pembangunan Teori Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sudarsono Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Suharto, E Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama. Sukirno, S Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran Klasik Hingga Keynisian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada , S. (2008). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tambunan, Tulus Perekonomian Indonesia Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tim Koordinasi PNPM Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Jakarta: Kementerian Dalam Negeri Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Tim Pengendali PNPM Mandiri Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Jakarta: Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Sosial. T, Gilarso Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro. Jakarta: Kanisius.

EFEKTIVITAS PROGRAM DANA PINJAMAN BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT

EFEKTIVITAS PROGRAM DANA PINJAMAN BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT EFEKTIVITAS PROGRAM DANA PINJAMAN BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT Chairunnisa, I Wayan Suwendra, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Permasalahan kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah.

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE 2011-2014 Kadek Ega Dwi Prananta, Gede Putu Agus Jana Susila1, Wayan

Lebih terperinci

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Lebih terperinci

DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA

DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA Oleh Puspita Sri Dewi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) I Wayan Arnaya, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ANITA RAHAYU NIM F Diajukan Untuk Seminar Dalam Rangka Penyusunan Skripsi

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ANITA RAHAYU NIM F Diajukan Untuk Seminar Dalam Rangka Penyusunan Skripsi EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PNPM MANDIRI PERDESAAN DI KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN Oleh ANITA RAHAYU NIM F01110015 Diajukan Untuk Seminar Dalam Rangka

Lebih terperinci

Ni Made Ratmini. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ni Made Ratmini. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia EFEKTIVITAS PENERIMA DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM TAHUN 2014 Ni Made Ratmini Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA Luh Puspawati, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email: puspasaridewi32@yahoo.com,cipta1959@yahoo.co.id,nyoman_yulianthini@

Lebih terperinci

PENERAPAN ISO 9001:2000 PADA TINGKAT PENJUALAN PRODUK CPO, HARGA PRODUK CPO DAN KEUNTUNGAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V RIAU

PENERAPAN ISO 9001:2000 PADA TINGKAT PENJUALAN PRODUK CPO, HARGA PRODUK CPO DAN KEUNTUNGAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V RIAU 1 PENERAPAN ISO PADA TINGKAT PENJUALAN PRODUK CPO, HARGA PRODUK CPO DAN KEUNTUNGAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V RIAU Nopri Indra *, Salmiah ** Dan Sinar Indra Kusuma ** *) Alumni Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Permasalahan kemiskinan yang cukup komplek membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Kantor Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian yang didapatkan dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat diambil peneliti adalah: terbantu dalam pengembangan usaha yang telah dikelola.

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat diambil peneliti adalah: terbantu dalam pengembangan usaha yang telah dikelola. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan atau analisis dalam penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil peneliti adalah: 1. Penerima/pemanfaat program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan

Lebih terperinci

Kumalasari, et al., Evaluasi Implementasi Program...

Kumalasari, et al., Evaluasi Implementasi Program... 1 EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM-MP) BIDANG SIMPAN PINJAM BAGI KELOMPOK PEREMPUAN (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN 2003-2012 Ni Kadek Murniasih1, Ketut Dunia1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAPM TOMPOBULU

ANGGARAN DASAR DAPM TOMPOBULU ANGGARAN DASAR DANA AMANAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG PROVIINSII SULAWESII SELATAN MUKADIMAH Aset hasil hasil kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan/atau

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Cempaka Putih, Sungai Liku Tengah, Kenagarian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan.

I. PENDAHULUAN. orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 telah menyebabkan jutaan orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa indikator ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) Gede Putra Sastrawan, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1997-2010 Ronny Pitartono, Banatul

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK Dhani Kurniawan Teguh Pamuji Tri Nur Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Fattah Demak Email : ujik_angkung@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (PDRB) di Kota Salatiga tahun Adapun teori-teori yang ditulis

BAB II LANDASAN TEORI. (PDRB) di Kota Salatiga tahun Adapun teori-teori yang ditulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka terdiri atas teori - teori yang menyangkut penelitian mengenai Pengaruh kesempatan kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Return On Assets, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan To Deposit Ratio Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pasar Pasar merupakan suatu daerah dimana pembeli dan penjual saling berhubungan satu sama lainya, untuk melakukan pertukaran barang maupun jasa pada waktu-waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan, terhitung sejak tanggal 27 Februari 29 Mei 2017. Bertempat di UPK Mandiri Desa Bumijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-1998 belum menunjukkan angka yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN 2010-2012 Hendra Lingga Yana, I Ketut Kirya, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan adalah salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan pemerintah yang memfokuskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa

I. PENDAHULUAN. miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa I. PENDAHULUAN Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 telah menyebabkan jutaan orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa indikator ekonomi makro

Lebih terperinci

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO Ardi Anindita Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo ardi.anindita@gmail.com

Lebih terperinci

(PNPM : : PJOK,

(PNPM : : PJOK, LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA Judul Skripsi : Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) Tahun 2010-2011 (Studi di

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 (2014): 266-279 PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai kerangka awal untuk memudahkan dan menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud dari judul ini, maka perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015 ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk menanggulangi kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode tahun 1974-1988,

Lebih terperinci

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI Beby Andrea Sinulingga 1), Lily Fauzia 2), Siti Khadijah 3) 1) Alumni Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini. Ada dua rujukan sebagai berikut: 1. Sari Surya, 2011 Yang pertama adalah penelitian yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Re-register taxable enterpreneur, and value added tax revenue. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Re-register taxable enterpreneur, and value added tax revenue. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research aims to determine the differences in the level of Value Added Tax receipts before and after the Re-register Taxable Enterpreneur of a Value Added Tax on Tax Office Primary Karees

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lebak yang merupakan wilayah pelaksana Program Nasional Pemberdayaan

III. METODE PENELITIAN. Lebak yang merupakan wilayah pelaksana Program Nasional Pemberdayaan 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak yang merupakan wilayah pelaksana Program Nasional Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang Gambar 1.1 Logo UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang Sumber: www.pnpmkabbandung.wordpress.com

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Roa, Bopo, dan LDR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Sebelum dan Sesudah Pembelian Satelit The Comparison Analysis of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keberlangsungan suatu perusahaan terutama di bidang lembaga keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan beroperasinya perusahaan.

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pembangunan di Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat menimbulkan beberapa dampak pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu bagian dari agenda Pemerintah Indonesia dalam rangka memenuhi mandat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 aliena

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN E-Jurnal EP Unud, 3 [12] : 594-602 ISSN: 2303-0178 EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN I Putu Agus

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : YULIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh karena itu, dasar dari kredit adalah kepercayaan 1. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan sturktural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi keluarga indonesia sebagian besar masih bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi keluarga indonesia sebagian besar masih bergelut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ekonomi keluarga indonesia sebagian besar masih bergelut dalam kemiskinan, baik di desa maupun di kota masyarakat sama-sama mengalami hidup dibawah garis kemiskinan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan ini mempunyai sejumlah persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Hasil penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

KAJIAN PARTISIPASI PEREMPUAN TERHADAP KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PNPM MANDIRI DI KOTA BENGKULU

KAJIAN PARTISIPASI PEREMPUAN TERHADAP KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PNPM MANDIRI DI KOTA BENGKULU KAJIAN PARTISIPASI PEREMPUAN TERHADAP KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PNPM MANDIRI DI KOTA BENGKULU Gita Mulyasari Staf Pengajar Universitas Bengkulu email: gita_mulyasari@yahoo.co.id ABSTRACT This

Lebih terperinci

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi Tabel Triangulasi Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP 1. M.Basuki Sutopo (ketua UPK) 2. Kholidah (Kader SPP) 3. Suranti (Ketua Badan Pengawas UPK) Dana yang dikeluarkan

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN, PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X RUMPUN BANGUNAN SMK NEGERI 1 BENDO MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Antok Dian Pranadi, Dr.

Lebih terperinci

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP 65 V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP Kecamatan Cimarga merupakan salah satu kecamatan yang melaksanakan program SPP sejak diselenggarakannya

Lebih terperinci

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp , ANALISIS TINGKAT DAYA SAING KARET INDONESIA Riezki Rakhmadina 1), Tavi Supriana ), dan Satia Negara Lubis 3) 1) Alumni Fakultas Pertanian USU ) dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program tersebut adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri adalah. pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih.

BAB I PENDAHULUAN. program tersebut adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri adalah. pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cara perwujudan tujuan tersebut yaitu dengan membentuk program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) adalah mekanisme progam yang terfokus pada pemberdayaan masyarakat di perdesaan. PNPM Mandiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang berorientasi pada upaya mempercepat terwujudnya kesejahteraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk dapat memperbaiki tingkat kesejahteraannya dengan berbagai kegiatan usaha sesuai dengan bakat,

Lebih terperinci

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DI DUSUN PASEKAN DESA GONDOWANGI KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN

Lebih terperinci

PERAN KREDIT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) NUANSA BARU TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN KARANGANYAR

PERAN KREDIT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) NUANSA BARU TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN KARANGANYAR Peran Kredit Koperasi (Riska Putri Anggraini) 446 PERAN KREDIT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) NUANSA BARU TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN KARANGANYAR THE ROLES OF LOANS FROM NUANSA BARU MULTIPURPOSE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, masalah kemiskinan sudah menjadi fenomena kehidupan masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial masyarakat Indonesia. Terjadinya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG Iin Nimang Pangesti Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH I Gusti Ayu Nyoman Desy Prapti Osiani, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT 57 BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT A. Implementasi SPP (Simpan Pinjam Kelompok Perempuan) di Desa Tungu Kecamatan Godong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN 1 PNPM MANDIRI PERDESAAN (Studi Tentang Pengaruh Program Simpan Pinjam Perempuan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Desa Klambu) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat. dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat. dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat Menurut Poerwoko (2012:110) Terkait dengan pemberdayaan masyarakat, keberhasilan dapat dilihat dari keberdayaan

Lebih terperinci

Nur Inas Purnamasari 1

Nur Inas Purnamasari 1 ejournal Ilmu Pemerintahan, 2015, 3 (1) : 16-27 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PENGARUH PROGRAM PEMERINTAH PNPM MANDIRI (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA (Studi Kasus : Koperasi Perempuan Nuansa Mandiri Kota Semarang Tutup Buku Rapat Anggota Tahun 2016) SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI 10090147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

Kata Kunci: Masyarakat miskin, PNPM Mandiri Perkotaan, dan pendapatan.

Kata Kunci: Masyarakat miskin, PNPM Mandiri Perkotaan, dan pendapatan. PENGARUH PROGRAM DANA BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT Studi kasus di Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Oleh:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang indonesia terus melakukan upaya-upaya untuk menjadi negara maju, yaitu dengan terus melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kemiskinan Berbagai definisi tentang kemiskinan sudah diberikan oleh para ahli di bidangnya. Kemiskinan adalah suatu keadaan, yaitu seseorang tidak

Lebih terperinci

Aini Fitri. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Aini Fitri. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. EVALUASI KINERJA KEUANGAN UNIT PENGELOLA KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MPD) DI KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2013-2015 Aini Fitri Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pinjaman Bergulir UPK Seiring dengan berkembangnya kegiatan ekonomi, kebutuhan manusia pun semakin berkembang. Begitu pula kebutuhan akan pendanaan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahasan utama dalam penelitian ini. Minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahasan utama dalam penelitian ini. Minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan masyarakat Indonesia pada saat ini dirasakan masih sangat memprihatinkan. Banyak masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak atau sepenuhnya

Lebih terperinci

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Made Weni Pradnyamita, Wayan Cipta, Fridayana yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN I Made Parwata, I Wayan Swendra, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan sebelumnya tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan sebelumnya tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas 2.1.1 Pengertian Efektivitas Dalam setiap organisasi, efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Lebih terperinci

KENDALA-KENDALA PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPKP) DI DESA DUANO KECAMATAN SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO JURNAL OLEH

KENDALA-KENDALA PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPKP) DI DESA DUANO KECAMATAN SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO JURNAL OLEH KENDALA-KENDALA PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPKP) DI DESA DUANO KECAMATAN SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO JURNAL OLEH MAHDALENA SAMAN NIM. 121 410 017 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 2004-2013 (The Analysis Factors That Influenced Unemployment In Jombang District In Periode 2004-2013) Setyo Tri

Lebih terperinci

Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Terhadap Pendapatan Masyarakat

Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Terhadap Pendapatan Masyarakat Vol. 01 No. 01, Juni 013 Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Terhadap Pendapatan Masyarakat Purwati Lestarini (0810140) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat

Lebih terperinci

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013 ISU STRATEGIS, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 A. Isu Strategis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar, terutama karena kontribusinya dalam Produk Domestik Bruto dan tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beruntung (disadvabtaged groups), seperti orang miskin, orang dengan kecacatan,

BAB I PENDAHULUAN. beruntung (disadvabtaged groups), seperti orang miskin, orang dengan kecacatan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan sosial adalah aktivitas kemanusiaan yang sejak kelahirannya sekian abad yang lalu telah memiliki perhatian yang mendalam pada pemberdayaan masyarakat, khususnya

Lebih terperinci