ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH"

Transkripsi

1 ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH I Gusti Ayu Nyoman Desy Prapti Osiani, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia desyprapti12@gmail.com, ycgeda@yahoo.co.id, yulianthini_nyoman@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui besar: (1) tingkat pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebelum dan sedudah menerima kredit modal kerja, (2) tingkat efektivitas kredit terhadap tingkat pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kecamatan Buleleng. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah UKM di Kecamatan Buleleng yang memperoleh kredit, dan objeknya adalah kredit dan pendapatan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pencatatan dokumen. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu uji t sampel berpasangan (paired sample t-test).hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Buleleng sebelum dan sesudah menerima kredit sebesar Rp ,00 atau sebesar 0,92% dan (2) efektivitas pemberian kredit terhadap pendapatan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Buleleng masuk ke dalam kriteria tidak efektif dengan nilai efektivitas sebesar 13,37%. Kata Kunci: kredit, pendapatan. Abstract The aims of this research is to know aboutanalyze and determine: (1) differences in income levels entrepreneurs of small and medium before and after receiving working capital credit,(2) the effectiveness of aid to the level of income entrepreneurs of small and medium in Buleleng district. This research uses a quantitative descriptivedesign. The subjects of this study are entrepreneurs of small and medium in Buleleng district and theobject are the amount of working capital credits, and net income. The data collectedby documentation technique. The data were analyzed using descriptive and inferential statistical analysis is paired sample t- test.the results of this study showed that (1) thereare differences ofincome entrepreneurs of small and medium in Buleleng before and after receiving working capital creditof Rp ,00 or 0,92% and (2) effectiveness of financial assistance of income entrepreneurs of small and medium in Buleleng district entry criteria are not effective (13,37%). Keywords: working capital credit, income

2 PENDAHULUAN Saat ini perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan terutama bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat mengembangkan diri seluasluasnya.untuk dapat meningkatkan dunia usaha, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperbesar volume usaha di bidang industri dan jasa. Bagi setiap organisasi usaha, modal memegang peranan penting di dalam menjalankan operasi usaha.modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih aktiva dan utang yang ada (Mardiasmo, 2008:36).Dalam setiap usaha, besarnya modal berbedabeda tergantung pada besar kecilnya usaha yang dijalankan. Tanpa adanya dukungan modal, usaha tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka dari itu, dibutuhkan pengelolaan modal yang tepat. Dengan adanya modal yang cukup, perusahaan dapat menjalankan operasional perusahaan serta dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. Modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk kelangsungan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang (Wiksuana, dkk., 2001:95). Hal ini akan memberikan manfaat yang positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan pengusaha dan masyarakat pada umumnya. Dewasa ini, banyak pelaku usaha yang mengalami keterbatasan modal atau sulitnya mengakses sumber permodalan.salah satu faktor yang menyebabkan masalah tersebut terjadi adalah sulitnya memperoleh sumber modal dari lembaga keuangan, khususnya bank.umumnya, pelaku usaha tidak memiliki laporan keuangan yang jelas, artinya laporan keuangan tersebut tidak secara sistematis dan rinci memuat tentang aktivitas usaha, sehingga sulit untuk mendapatkan kredit dari bank yang mengharuskan adanya laporan keuangan.selain itu, tidak memiliki agunan yang bisa meyakinkan pihak perbankan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha. Akibatnya, tidak sedikit UKM yang awalnya telah mampu membangun usahanya dengan baik, tetapi karena terkendala dana atau modal menyebabkan usahanya tidak bisa berkembang. Dalam memandang permasalahan tersebut, pemerintah tidak tinggal diam. Faktanya, telah banyak lembaga keuangan bank maupun non bank yang menawarkan kredit bagi para pelaku usaha, dengan tingkat suku bunga bersaing dan prosedur yang mudah. Lembaga keuangan atau sektor perbankan yang dimaksudkan pemerintah dalam deregulasi tersebut adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dianggap sebagai lembaga keuangan mikro yang mampu memberikan jasa layanan keuangan bagi masyarakat pedesaan. BPR umumnya berfungsi sebagai lembaga keuangan yang memberikan kredit pada masyarakat.pada lembaga keuangan mikro, dapat menumbuhkan pengusaha-pengusaha kecil dipedesaan, yang pada akhirnya dapat membantu program pemerintah untuk meningkatkan pendapatan penduduk desa. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, dapat diketahui bahwa terjadi penurunan pendapatan berbagai bentuk UKM sesudah menerima kredit tahun Hal ini terjadi diduga karena modal yang didapat dari kreditnya tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk modal usaha.melihat situasi tersebut maka hal ini tidaklah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu adanya peningkatan pendapatan yang diperoleh pengusaha sebagai akibat tambahan modal atau pemberian kredit dalam usaha produktifnya (Kasmir, 2011). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) tingkat pendapatan UKM di Kecamatan Buleleng sebelum dan sesudah

3 menerima kredit tahun , (2) tingkat efektivitas pemberian kredit terhadap pendapatan UKM di Kecamatan Buleleng tahun Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut. (a) Manfaat Teoritis, Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat dalam pengembangan ilmu ekonomi dalam bidang Manajemen Keuangan kaitannya dengan Pemberian Kredit Modal Kerja.(b) Manfaat Praktis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada Lembaga Pemberi Kredit, dalam menentukan dan menerapkan kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan mengenai penyaluran kredit kepada pengusaha kecil dan menengah (UKM) sektor formal. Efektivitas berasal dari kata dasar efektif, menurut kamus besar Bahasa Indonesia efektif adalah ada efeknya, manjur atau mujarab, dapat membawa hasil, berhasil guna dan mulai berlaku. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Menurut Schemerhon dalam Cambel (1989), efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output seharusnya dengan output aktual yang sesungguhnya.efektivitas dikatakan baik apabila rasio yang dicapai minimal satu atau 100%, tetapi alangkah lebih baik lagi jika organisasi tersebut mampu memperoleh lebih besar dari itu. Menurut Dendawijaya (2001:27) kredit adalah kredit yang diberikan bank kepada nasabah (debitur) untuk memenuhi kebutuhan debitur.karakteristik dari kredit adalah (1) digunakan untuk kebutuhan jangka pendek, maksimal satu tahun untuk membiayai stok barang, piutang dagang, pembelian bahan baku ataupun kebutuhan perusahaan lainnya, (2) pemakaian dan pembayaran fleksibel sesuai kebutuhan ataupun kemampuan, (3) bunga disesuaikan dengan jumlah penggunaan, dan (4) umumnya kredit dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo (Kasmir, 2010:221).Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:251), kredit memiliki jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun (bisa diperpanjang sesuai kebutuhan) yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai stok barang, piutang dagang, pembelian bahan baku ataupun kebutuhan perusahaan lainnya. Untuk kredit modal kerja, bank menyediakan fasilitas kredit bagi usaha skala kecil (plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta) dan usaha skala menengah (plafon kredit di atas Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar). Kredit yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif maupun kualitatif. Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha perdagangannya.pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang adalah merupakan alat pembayaran atau alat pertukaran yang sah (Samuelson dan Nordhaus, 1997).Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu, yang umum digunakan biasanya satu bulan.dengan adanya pendapatan, berarti sebuah usaha layak untuk dipertahankan walaupun sebenarnya masih ada beberapa hal selain pendapatan yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk meneruskan sebuah usaha.adapun jenis-jenis pendapatan menurut Bardaini (2006) adalah (1)Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang biasanya diterima sebagai balas jasa prestasi sumber-sumber utama yaitu berupa gaji dan upah, (2)Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang bersifat regular dan biasa, tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang, misalnya dapat berupa gaji yang diwujudkan dalam bentuk beras, pengobatan, perumahan.(3)pendapatan selain penerimaan uang dan barang adalah

4 segala penerimaan yang bersifat transfer redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya hasil undian, warisan, penagihan hutang. Beberapa penelitian tentang kemiskinan di berbagai daerah telah dilakukan oleh sejumlah peneliti dengan periode waktu yang berbeda, antara lain. (1) Rino Desanto(2007) yang berjudul Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Tingkat Pendapatan Industri Kecil Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu Analisis Deskriptif.Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum menunjukkan Industri Kecil pendapatannya meningkat setelah memperoleh bantuan kredit.pemberian kredit kurang efektif bila dikaitkan dengan tingkat pendapatan.ada korelasi antara tingkat pendapatan sebelum dan sesudah memperoleh kredit. Hasil pengujian hipotesis dengan df = 16 pada taraf signifikansi = 0,05 ternyata t hitung > t tabel artinya ada pengaruh pemberian kredit terhadap tingkat pendapatan. (2) Septian Fika Widyaningrum (2010) yang berjudul Analisis Efektifitas Pengelolaan Kredit Dalam Upaya Peningkatan Tingkat Likuiditas Pada PT. BPR Grogol Joyo.Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu Analisis Deskriptif Kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa efektivitas pengelolaan kredit dalam upaya peningkatan Likuiditas yang dilakukan oleh PT. BPR GROGOL JOYO adalah baik atau telah memenuhi ketentuan yang di tetapkan oleh Bank Indonesia dan atau manajemen bank senantiasa mengupayakan untuk memenuhi standar yang di tetapkan oleh otoritas moneter tersebut. Hal dapat tercermin dari beberapa indikator rasio keuangan seperti NPL cenderung mengalami penurunan bahkan pada triwulan IV mendekati 5%, meskipun indikator LDR nya cenderung meningkat tiap triwulannya.(3) Nurul Inayah (2014) yang berjudul Pengaruh Kredit Modal Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Sektor Formal di Kecamatan Buleleng Tahun Penelitian ini menggunakan metode Regresi Linear Sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Rata-rata jumlah kredit yang diterima oleh pelaku usaha kecil sebesar Rp ,00 dan menengah sebesar Rp ,00,-. Jenis usaha pelaku usaha kecil adalah jasa ritel dan hiburan; dan menengah adalah jasa ritel. Rata-rata pendapatan bersih bagi pelaku usaha kecil sebesar Rp ,00 dan menengah sebesar Rp ,00 per bulan untuk tahun Kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan bersih dan besar pengaruhnya sebesar 82,4%. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-kuantitatif, adalah suatu penelitian yang dirancang berdasarkan latar belakang adanya fenomena di lapangan. Subyek dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kecamatan Buleleng, dan obyeknya adalah kredit dan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif, yang difokuskan pada jumlah kredit yang diberikan, serta pendapatan UKM di Kecamatan Buleleng, dan bersumber dari Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian, serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng. Data dikumpulkan dengan teknik pencatatan dokumen Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, kemudian dilakukan uji-t sampel berpasangan (paired sample t-test). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti, yaitu pendapatan UKM sebelum dan sesudah menerima kredit. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows maka diperoleh hasil perhitungan SPSS pada Tabel 1.

5 Tabel 1.Pendapatan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Buleleng Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit Modal Kerja Periode n Mean Minimum Maksimum (Rp) (Rp) (Rp) Rata-rata pendapatan sebelum menerima kredit , Rata-rata pendapatan sesudah menerima kredit , (Sumber: Hasil Output SPSS) Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan sebelum menerima kredit sebesar Rp ,75/bulan dan rata-rata pendapatan sesudah menerima kredit sebesar Rp ,52/bulan. Pendapatan minimum sebelum menerima kredit adalah Rp /bulan dan pendapatan sesudah menerima kredit sebesar Rp /bulan; sedangkan pendapatan maksimum sebelum menerima kredit sebesar Rp /bulan dan pendapatan maksimum sesudah menerima kredit sebesar Rp /bulan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Usaha Kecil dan Menengah Kecamatan Buleleng mengalami peningkatan pendapatan rata-rata minimum sebanyak Rp dan peningkatan pendapatan maksimum sebanyak Rp ; maka selama periode Usaha Kecil dan Menengah Kecamatan Buleleng secara umum tidak mengalami kerugian. Setelah mengetahui gambaran umum mengenai rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit, selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pendapatan UKM di Kecamatan Buleleng sebelum dan sesudah menerima kredit periode Sebelum melakukan uji hipotesis berupa uji-t, ada dua uji asumsi yang harus terpenuhi: (1) variabel terikat dari semua kelompok yang dibandingkan diasumsikan berdistribusi normal; dan (2) variabel terikat dari semua kelompok yang dibandingkan diasumsikan memiliki varians yang sama atau homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua data pada unit analisis memiliki skor p-value > 0,05. Artinya, sebaran data variabel rata-rata pendapatan terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan untuk uji-t paired sample t-test. Hasil perhitungan uji-t paired sample t- test dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows maka diperoleh hasil perhitungan SPSS pada Tabel 2 dan Tabel 3.

6 Tabel 2 Rata-rata Pendapatan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Buleleng Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit Modal Kerja Rata-rata pendapatan sebelum menerima kredit Rata-rata pendapatan sesudah menerima kredit (Sumber: Hasil Output SPSS) Mean (Rp) Tabel 3 Hasil Uji-t Sampel Berpasangan (Paired Sample t-test) Rata-rata pendapatan sesudah - Ratarata pendapatan sebelum menerima kredit Mean (Rp) (Sumber: Hasil Output SPSS) n Std. Deviation Std. Error Mean , , , , , ,126 Paired Differences Std. Deviation Std. Error Mean t df Sig Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa rata-rata antara pendapatan sebelum memperoleh kredit sebesar Rp ,75/bulan dan pendapatan sesudah memperoleh kredit sebesar Rp ,52/bulan; maka rata-rata pendapatan yang diperoleh UKM di Kecamatan Buleleng meningkat sebesar Rp ,17/bulan. Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa nilai p-value (0.03) < α (0,05) dan besarnya t-hitung (2,821) > t- tabel (1,988) dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Artinya, terdapat perbedaan pendapatan UKM di Kecamatan Buleleng periode Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kredit terhadap pendapatan UKM di Kecamatan Buleleng. Perhitungan efektivitas yang dilakukan pada 85 sampel UKM, menggunakan bantuan Microsoft Excel. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa selama periode , tingkat efektivitas pemberian kredit pada masing-masing UKM di Kecamatan Buleleng bervariasi. Nilai efektivitas pemberian kredit terhadap pendapatan secara keseluruhan adalah 13,37% masuk ke dalam kriteria tidak efektif. Dengan demikian, meskipun rata-rata pendapatan yang diperoleh UKM sesudah diberikan kredit lebih besar dibandingkan dengan pendapatan sebelum diberikan kredit, namun masih belum cukup untuk pengembalian angsuran dana kredit. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan uji-t sampel berpasangan (Paired Sample t-test) dengan menggunakan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows, maka diperoleh hasil bahwa

7 rata-rata antara pendapatan sebelum memperoleh kredit sebesar Rp ,75/bulan dan pendapatan sesudah memperoleh kredit sebesar Rp ,52/bulan; maka rata-rata pendapatan yang diperoleh UKM di Kecamatan Buleleng meningkat sebesar Rp ,17/bulan. Nilai p-value (0,03) < α (0,05) dan besarnya t-hitung (2,821) > t-tabel (1,988) dengan tingkat signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Artinya, kredit berpengaruh terhadap pendapatan UKM di Kecamatan Buleleng Periode Hasil penelitian ini mendukung kajian empirik dari Nurul Inayah (2014) yang menyatakan bahwa kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan bersih. Pengelolaan kredit pada UKM di Kecamatan Buleleng memiliki kriteria efektifitas yang bervariasi selama tahun 2010 sampai tahun Nilai efektivitas pemberian kredit terhadap pendapatan secara keseluruhan adalah 13,37% dan masuk ke dalam kriteria tidak efektif. Dengan demikian, meskipun rata-rata pendapatan yang diperoleh UKM sesudah diberikan kredit lebih besar dibandingkan dengan pendapatan sebelum diberikan kredit, namun masih belum cukup untuk pengembalian angsuran dana kredit modal kerja. Dengan adanya pengaruh pemberian kredit terhadap pendapatan dengan peningkatan rata-rata sebesar Rp ,000/bulan kurang mampu menunjukkan keberhasilan outcome pemberian kredit. Karena jika dilihat dari nilai efektivitas pemberian kredit terhadap pendapatan adalah 13,37% dan masuk ke dalam kriteria tidak efektif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Rino Desanto (2007) yang menyatakan bahwa pemberian kredit kurang efektif bila dikaitkan dengan tingkat pendapatan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan tingkat pendapatan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Buleleng sebelum dan sesudah menerima kredit (p-value < 0,05),(2)Nilai efektivitas pemberian kredit terhadap pendapatan adalah 13,37%, masuk kriteria tidak efektif. Dengan demikian, meskipun rata-rata pendapatan yang diperoleh Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Buleleng lebih besar setelah diberikan kredit modal kerja dibandingkan dengan pendapatan sebelum diberikan kredit, namun masih belum cukup untuk pengembalian angsuran dana kredit modal kerja. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah, diharapkan dapat mengelola dana dengan baik dan sesuai dengan rencana usaha bersama yang telah dibuat, sehingga pemberian kredit bisa meningkatkan skala produksi dan meningkatkan pendapatan UKM secara berkesinambungan. (2) Pemberian kredit memiliki pengaruh terhadap pendapatan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Buleleng, pemerintah juga nantinya diharapkan dapat: (1) melakukan pengawasan dalam hal pembiayaan, penggunaan dana, sarana dan prasarana; (2) memberikan penyuluhan dan pendampingan yang berkesinambungan untuk setiap UKM. (3) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk mengkaji lebih dalam mengenai sumber penghasilan lain yang berpengaruh terhadap pendapatan UKM setelah diberikan kredit. DAFTAR RUJUKAN Kasmir Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi I. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana Dasar-dasar Perbankan. Edisi 1. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana

8 Mardiasmo Akuntansi Keuangan Dasar I; Dilengkapi dengan Soal dan Penyelesaiannya. Yogyakarta: BPPE. Nurul Inayah Pengaruh Kredit Modal Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Sektor Formal di Kecamatan Buleleng Tahun Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/Pbi/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank. Rino Desanto Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Tingkat Pendapatan Industri Kecil Kota Madiun. Septian Fika Widyaningrum Analisis Efektifitas Pengelolaan Kredit Dalam Upaya Peningkatan Tingkat Likuiditas Pada PT. BPR Grogol Joyo Suhardjono, Mudrajad Kuncoro Manajemen Perbankan. Edisi Pertama.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Wijaya, Denda Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Wiksuana, Bagus, dkk Buku Ajar Manajemen Keuangan. Denpasar: UPT Penerbit Universitas Udayana. Samuelson, Paul A. & Nordhaus, William D Mikroekonomi. Alih Bahasa. Jakarta: Erlangga.

PENGARUH KREDIT MODAL KERJA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR FORMAL

PENGARUH KREDIT MODAL KERJA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR FORMAL PENGARUH KREDIT MODAL KERJA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR FORMAL Nurul Inayah, I Ketut Kirya, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA Luh Puspawati, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email: puspasaridewi32@yahoo.com,cipta1959@yahoo.co.id,nyoman_yulianthini@

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE 2011-2014 Kadek Ega Dwi Prananta, Gede Putu Agus Jana Susila1, Wayan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN 2010-2012 Hendra Lingga Yana, I Ketut Kirya, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Putri dan Imam., Perbedaan Kinerja Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sebelum Dan Sesudah...

Putri dan Imam., Perbedaan Kinerja Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sebelum Dan Sesudah... 1 Perbedaan Kinerja Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sebelum Dan Sesudah Menerima Fasilitas Kredit Perbankan (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Tegal Besar Jember) Differences

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) I Wayan Arnaya, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Made Weni Pradnyamita, Wayan Cipta, Fridayana yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMBERIAN KREDIT PADA NASABAH DI PT. BPR GROGOL JOYO SUKOHARJO Oleh A. Solikhin (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Dengan kemajuan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH PADA PROFITABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN BADUNG Ni Luh Oka Wahyuni 1 I Wayan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS DAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA LPD

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS DAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA LPD PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS DAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA LPD Ketut Yuli Astini, Wayan Cipta, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN INDUSTRI KECIL KOTA MADIUN

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN INDUSTRI KECIL KOTA MADIUN PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN INDUSTRI KECIL KOTA MADIUN Laporan Akhir Program Studi Adminstrasi Bisnis oleh RINO DESANTO W., S.E. NIDN: 0702126401 PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVA PRODUKTIF DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KINERJA OPERASIONAL

PENGARUH AKTIVA PRODUKTIF DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PENGARUH AKTIVA PRODUKTIF DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KINERJA OPERASIONAL Luh Putu Rika Febri Yanti, Fridayana Yudiaatmaja, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang dengan cepat, sumber-sumber dana diperlukan untuk membiayai usaha tersebut. Salah

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. Merry Christiani Email: mei.limei000@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Menurut Undang Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok pokok perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan kegiatan

Lebih terperinci

Ni Made Ratmini. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ni Made Ratmini. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia EFEKTIVITAS PENERIMA DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM TAHUN 2014 Ni Made Ratmini Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 di Indonesia telah membawa dampak yang sangat luas dan telah berkembang

Lebih terperinci

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi pada PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014) Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA KECAMATAN SERIRIT PERIODE 2012-2014 Luh Putu Elvi Ulandari

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi sangat bergantung pada keberadaan sektor perbankan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut perbankan tetap bertahan dan berkompetisi agar kejadian seperti krisis ekonomi pada tahun

Lebih terperinci

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8182 Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung 1 Putri Handayani 2 Dr.

Lebih terperinci

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR Putu Yunita Febri Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan pihak yang memiliki dana (surplus fund). Instrumen investasi yang diperdagangkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015 ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh 1 A B S T R A K S I A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh Bangsa Indonesia dan juga pembangunan harus dapat dirasakan oleh setiap warga negara, maka sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA PRODUKTIF, DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT KREDIT BERMASALAH DAN UKURAN LPD PADA KINERJA OPERASIONAL

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA PRODUKTIF, DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT KREDIT BERMASALAH DAN UKURAN LPD PADA KINERJA OPERASIONAL PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA PRODUKTIF, DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT KREDIT BERMASALAH DAN UKURAN LPD PADA KINERJA OPERASIONAL A.A. Putu Setyawati 1 I Wayan Suartana 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL ( Studi Kasus Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya ) Oleh : Yayat Suryana 103402287 Dibimbing oleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) Gede Putra Sastrawan, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila

Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila Delvi Suleman, Amir Halid, Ria Indriani Majoring in Agribusiness, Agricultural, State Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya: 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya: 1) Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso (2010), permasalahan yang diangkat pada penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT TINGKAT LIKUIDITAS PT BANK DANAMON TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT TINGKAT LIKUIDITAS PT BANK DANAMON TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT TINGKAT LIKUIDITAS PT BANK DANAMON TBK ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENTS BASED ON THE LIQUIDITY LEVEL OF PT BANK DANAMON TBK Wulan D. Kindangen Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada di Indonesia yang berjumlah 26 bank. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra) PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra) Widi Winarso Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika Jl. Ciledug Raya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL KREDIT TERHADAP PENINGKATAN USAHA HOME INDUSTRY

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL KREDIT TERHADAP PENINGKATAN USAHA HOME INDUSTRY ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL KREDIT TERHADAP PENINGKATAN USAHA HOME INDUSTRY KRIPIK UBI DIHITUNG DARI TINGKAT PROFITABILITAS (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAHAN DESA KARANGLO KECAMATAN TAWANGMANGU)

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO 1 PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP NON-PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA

PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA Kadek Wahyu Karistia Dewi, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini maka semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2 Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT PT. BPR SURYAJAYA KUBUTAMBAHAN TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG TAHUN 2013

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT PT. BPR SURYAJAYA KUBUTAMBAHAN TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG TAHUN 2013 PENGARUH PEMBERIAN KREDIT PT. BPR SURYAJAYA KUBUTAMBAHAN TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG TAHUN 2013 1 Putu Pikodana, 2 Drs. Made Nuridja, 3 Dra.Lulup Endah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN)

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN) ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN) Mayosi Anggita, H. Eddy Soegiato K, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda mayosianggita@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2015 Hevi Zainuri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting, dimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA OPERASIONAL

PENGARUH PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA OPERASIONAL PENGARUH PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA OPERASIONAL (Kasus Pada PT Bank Jabar Banten. Tbk) Oleh: Iman Pirman Hidayat (Dosen Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN MODALTERHADAP PENDAPATAN UKM

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN MODALTERHADAP PENDAPATAN UKM PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DAN MODALTERHADAP PENDAPATAN UKM Ni Wayan Ana Purnamayanti, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu 60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Diawali pada tahun 1983, ketika berbagai macam deregulasi dilakukan oleh pemerintah,

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila

Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338-4603 Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila Amir Halid, Ria

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA Agustina 1), Anthony Wijaya 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 2.1.1. Lusia Estine Martin, Saryadi, dan Andi Wijayanto (2014) Lusia Estine Martin, Saryadi, dan Andi Wijayanto melakukan penelitian ini dengan tujuan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: Non Performing Loans, Cash Turn Over, Liquidity.

ABSTRACT. Keyword: Non Performing Loans, Cash Turn Over, Liquidity. 1 PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PERPUTARAN KAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) ===============================================================

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Return On Assets, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan To Deposit Ratio Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja kegiatan di sektor riil dalam perekonomian suatu negara sangat terkait dengan kinerja sektor moneternya. Salah satu sumber pendanaan yang mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEBELUM DAN SESUDAH MENERIMA FASILITAS KREDIT PERBANKAN

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEBELUM DAN SESUDAH MENERIMA FASILITAS KREDIT PERBANKAN PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEBELUM DAN SESUDAH MENERIMA FASILITAS KREDIT PERBANKAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Tegal Besar Jember) SKRIPSI oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan sarana intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari masyarakat (DPK) dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pemerintah berkewajiban mensejahterakan rakyatnya secara adil dan merata. Ukuran sejahtera biasanya dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam

Lebih terperinci

PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) I Made Agus Mahardika, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur ABSTRAK

Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur   ABSTRAK ANALISA PENGARUH NON PERFORMING LOAN ( NPL ), BOPO DAN NET INTEREST MARGIN ( NIM ) TERHADAP RETURN ON ASSET ( ROA ) PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI JAWA TIMUR Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN Dwi Hari Prayitno Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Tujuan Penelitian yaitu

Lebih terperinci

COMPARASSION INCOME CREDIT BAKULAN RECEIVED BY MICRO BUSINESS IN THE BPR SARIMADU

COMPARASSION INCOME CREDIT BAKULAN RECEIVED BY MICRO BUSINESS IN THE BPR SARIMADU Perbandingan Pendapatan Umk Penerima Kredit Bakulan Dari BPR Sarimadu COMPARASSION INCOME CREDIT BAKULAN RECEIVED BY MICRO BUSINESS IN THE BPR SARIMADU Askitarizki Nasution1, Djaimi Bakce2 Departemen of

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 (2014): 266-279 PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG I

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perbedaan Syariah dengan Konvensional 2.1.1. Perbandingan Kinerja Bank Syariah dengan Bank Konvensional Kusafarida (2003) dalam skripsinya meneliti tentang perbandingan kinerja

Lebih terperinci

Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES)

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES) Bagus Mangdahita Sariyana, Fridayana Yudiaatmaja, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi. Keberadaan bank sangat penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya berubahnya waktu dan situasi yang terjadi saat ini, serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis perbankan mengalami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga keuangan merupakan aset yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan perekonomian tidak bisa terlepas dari besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN DI DESA SUBAGAN

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN DI DESA SUBAGAN ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN 2012-2013 DI DESA SUBAGAN Elly Silvia Rosiana, Wayan Cipta, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Perekonomian di Indonesia 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam operasionalnya (Osiani dkk, 2016). menyalurkannya kepada masyarakat (Kasmir, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam operasionalnya (Osiani dkk, 2016). menyalurkannya kepada masyarakat (Kasmir, 2014). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian, maka perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Diawali pada tahun 1983, ketika berbagai macam deregulasi dilakukan oleh pemerintah,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 3 September 2008, hal. 532 539 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Ario Dananjaya Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH. (Studi Kasus Pada BPR Artha Galunggung Tasikmalaya) Ervi Irvana

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH. (Studi Kasus Pada BPR Artha Galunggung Tasikmalaya) Ervi Irvana PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH (Studi Kasus Pada BPR Artha Galunggung Tasikmalaya) Ervi Irvana 113403170 Email: Irvana_e@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci