Petunjuk dan Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak KATA PENGANTAR
|
|
- Hamdani Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KATA PENGANTAR Buku petunjuk dan laporan disusun untuk membantu mahasiswa untuk mendalami Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi Ternak dengan mengamati anatomi dan fisiologi ternak secara langsung. Perbaikan, penambahan maupun penggantian acara-acara praktikum akan dilakukan dengan harapan agar tercapai tujuan pelaksanaan praktikum yang nantinya akan menunjang perkuliahan yang akan didapat pada semester berikutnya. Buku ini sekaligus sebagai buku tugas yang harus diselesaikan mahasiswa, dengan demikian akan mengerti tugasnya masing-masing. Semoga berbagai acara yang disampaikan dan diperagakan dalam praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Saran yang membangun akan kami terima guna perbaikan buku dimasa mendatang. Penyusun, Tim Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak i
2 PERATURAN PRAKTIKUM Peraturan 1. Semua praktikan wajib datang maksimal 15 menit sebelum kegiatan praktikum dimulai. 2. Semua praktikan wajib mengikuti semua acara atau materi praktikum mulai awal sampai akhir. 3. Selama praktikum, praktikan, wajib mengenakan cattle pack, sepatu sneaker atau sepatu boot, sarung tangan dan masker. 4. Praktikan dilarang memakai sandal, makan, minum dan merokok selama kegiatan praktikum. 5. Selama praktikum berlangsung, praktikan wajib menjaga kebersihan ruangan, peralatan dan bahan-bahan praktikum. 6. Kerusakan alat atau pecah karena kecerobohan praktikan, maka peralatan penggantinya akan dibebankan pada praktikan dan tidak diganti dengan uang. 7. Pratikan wajib mengerjakan dan menyerahkan tugas serta laporan praktikum tepat pada waktunya. 8. Setiap pelanggaran peraturan akan dikenakan sanksi. ii
3 Sanksi 1. Praktikan datang terlambat dan soal pretest sudah dibacakan, maka praktikan tidak berhak mengikuti pretest susulan (nilai 0) dan diijinkan mengikuti praktikum. 2. Praktikan datang terlambat setelah praktikum dimulai, maka praktikan diijinkan mengikuti praktikum dan nilai pretest serta pos tes hangus. 3. Presensi kurang dari 100%, maka praktikan tidak diijinkan mengikuti Ujian Akhir Praktikum (kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan). 4. Praktikan tidak mengerjakan atau mengumpulkan tugas, maka praktikan tidak diijinkan mengikuti praktikum. 5. Praktikan tidak memakai cattle pack, sepatu sneaker atau sepatu boot, sarung tangan dan masker, maka tidak diperbolehkan mengikuti praktikum 6. Menjiplak laporan praktikum teman lainnya, maka nilai laporan 0 (nol). 7. Praktikan tidak mengganti alat yang rusak atau pecah, maka nilai akhir mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Ternak tidak keluar. iii
4 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Peraturan Praktikum... ii Daftar Isi... iv Pendahuluan...1 Kegiatan I Sistem Syaraf...5 Kegiatan II Probandus...9 Kegiatan III Heat Tollerance Coeficient (HTC) dan Sweating Rate (SR)...16 Kegiatan IV Organ Pencernaan Ayam...22 Kegiatan V Organ Pencernaan Kelinci...26 Kegiatan VI Organ Pencernaan Ruminansia...30 Kegiatan VII Organ Reproduksi Jantan...34 Kegiatan VIII Organ Reproduksi Betina...39 Kegiatan IX Miologi dan Osteologi...44 iv
5 Penuntun Praktikum Anatomi & Fisiologi Ternak PENDAHULUAN Definisi Anatomi Anatomi secara harfiah berasal dari kata Yunani yang mempunyai arti sebagai membuka dengan jalan mengiris atau menguraikan. Pengertian lainnya dari anatomi yaitu ilmu pengetahuan bentuk dan susunan dalam dari tubuh. Anatomi dibagi menjadi dua : 1. Makroskopis Anatomi (gross anatomy), yang lazimnya sekarang cukup disebut sebagai anatomi 2. Mikroskopi Anatomi (histology = ilmu jaringan), ilmu urai yang khusus menggunakan alat optic dari jenis mikroskop sederhana sampai electron mikroskop Istilah Topografis Istilah topografis digunakan agar dapat menunjukkan secara tepat bagaimana letak dan arah berbagai bagian dari tubuh hewan, maka dipergunakan istilah-istilah tertentu yang berlaku bagi seekor hewan berkaki empat dalam sikap berdiri. Istilah Yang Bertalian Dengan Tubuh Dan Organ Tubuh 1. Dorsal : yang lebih mendekati punggung (dorsum = punggung) 2. Ventral : yang lebih mendekati perut (venter = perut) 3. Cranial/anterior : mendekati kepala (cranium = tengkorak) 4. Caudal/posterior : mendekati ekor (cauda = ekor) Istilah Yang Berhubungan Dengan Kaki 1. Proximal : mendekati sumbu tubuh atau pangkal kaki 2. Distal : menjauhi sumbu tubuh atau pangkal kaki 1
6 3. Dorsal : bagian muka dari kaki muka atau kaki belakang 4. Volar : bagian belakang dari kaki muka 5. Plantar : bagian belakang dari kaki belakang Istilah di Daerah Kepala 10. Oral : bagian anterior kepala 11. Abnormal : bagian posterior kepala menjauhi lutut 12. Nasal : mendekati hidung Berbagai Bidang di Tubuh Hewan 1. Bidang median : bidang yang membagi tubuh hewan dalam dua bagian yang sama kanan dan kiri 2
7 Istilah latin 2. Bidang sagital : bidang pada setiap bagian dari tubuh hewan, yang berjalan sejajar dengan bidang median 3. Bidang transversal : bidang pelintang yang tegak lurus terhadap bidang median dan setiap bidang sagittal 4. Bidang horizontal : bidang mendatar yang tegak lurus terhadap bidang median, sagittal dan transversal 5. Medial : yang lebih dekat dengan bidang median 6. Lateral : yang lebih jauh dengan bidang median 7. Superficialis : didekat permukaan tubuh atau organ 8. Profundus : jauh dari permukaan tubuh atau organ ; dekat dengan pusat tubuh atau organ Di dalam ilmu urai banyak istilah istilah latin yang digunakan. Akan bermanfaat, jika anda mengetahui arti istilah-istilah tersebut, sehingga penggunaannya tidak merupakan hafalan di luar kepala belaka. Dibawah ini dicantumkan beberapa istilah latin yang terutama menunjukkan sifat permukaan suatu tulang. Processus : penjuluran Tuber, tuberositas : bungkul yang besar dan bulat Tuberculum : bungkul yang lebih kecil Spina : penjukuran yang runcing, duri Crista : peninggian yang tajam memanjang ; bungkit yang tajam Linea : bukit yang kecil 3
8 Caput Condylus Fossa Fovea Sulcus Fissura Foramen Canalis Margo Facies Angulus : pembesaran membulat pada ujung tulang : bungkul yang meengadakan persendian : lekuk : lekuk yang bulat : lekuk yang panjang ; alur : celah yang dalam : lubang ; liang : saluran (juga ; ductus) : tepi : permukaan : sudut 4
9 Tujuan KEGIATAN I SISTEM SYARAF Mengetahui frekuensi peristaltik usus normal. Mengetahui frekuensi denyut jantung normal. Mengetahui efek obat simpatikomimetik dan parasimpatikomimetik. Membandingkan dan membahas adanya perbedaan frekuensi peristaltik usus tersebut. Hal-hal yang Pelajari Syaraf yang mempengaruhi dan mengatur frekuensi peristaltik usus beserta mekanismenya. Syaraf yang mengatur dan mempengaruhi frekuensi denyut jantung beserta mekanismenya. Materi dan Alat - Satu ekor tikus putih besar (Rattus norvegicus) - Alat fiksasi beserta papan - Alat bedah beserta jarum penusuk - Kaca pembesar - Diethyl ether atau chloroform - Hand Tally Counter - Stop watch - Preparat simpatikomimetik dan parasimpatikomimetik 5
10 Pengamatan frekuensi peristaltik usus - Ambil selembar kapas dan tetesi dengan diethyl ether atau chloroform, masukkan tikus putih kedalam wadah besar dan ditutup, tunggu sampai pingsan. - Belah bagian dada tikus putih, kemudian dibuka rongga perutnya sampai usus terlihat dan amati gerak peristaltiknya. - Hitung frekuensi gerak peristaltik usus per menit dan hitung rataratanya. - Catat saat gerakan peristaltik lemah. - Kemudian beri 3-4 tetes preparat simpatikomimetik hingga peristaltik normal kembali. Pengamatan frekuensi denyut jantung - Ambil selembar kapas yang sudah ditetesi dengan diethyl ether, masukkan ke dalam botol besar kemudian tikus putih dimasukkan tunggu sampai pingsan. - Buka hati-hati rongga dadanya, usahakan jangan ada pendarahan sampai jantung terlihat bebas. - Hitung denyut jantung normal (per menit) minimal dua kali, kemudian hitung rataan denyut jantung normal. - Kemudian beri 3-4 tetes dengan preparat simpatikomimetik atau parasimpatikomimetik, tunggu beberapa saat dan amati perubahan denyut jantung. - Hitung denyut jantung per menit serta rata-ratanya. 6
11 Hal-hal yang perlu dibahas Gambar hasil pengamatan! Pengaruh penambahan preparat simpatikomimetik terhadap frekuensi peristaltik usus. Pengaruh kedua preparat tersebut terhadap frekuensi denyut jantung dan bagaimana mekanismenya? Perbedaan sistem syaraf simpatetik dan parasimpatetik Tabulasi efek kerja sistem syaraf simpatetik dan parasimpatetik terhadap organ-organ internal tubuh 7
12 Hasil pengamatan 8
13 9
14 10
15 Tujuan KEGIATAN II PROBANDUS (MENGUKUR TEKANAN DARAH) Mengetahui tekanan darah normal. Mengamati dan mengetahui pengaruh exercise (latihan) terhadap tekanan darah, suhu tubuh dan frekuensi respirasi. Pelajari Fungsi dan kerja jantung, paru-paru dan mekanisme thermoregulasi. Materi dan Alat - Seorang probandus - Hand Tally Counter - Termometer - Tensimeter - Stetoskop Pengamatan I: - Usahakan seorang probandus dalam keadaan relaks - Catat suhu tubuh dan frekuensi pernapasan normal - Lakukan pengukuran tekanan darah normal dengan urutan sebagai berikut: 1) Pasang alat tensimeter pada lengan atas. Kemudian pasang alat stetoskop pada pemeriksa, tempatkan pada pulsus, perhatikan pola denyut nadi. 11
16 Pengamatan II 2) Pompa tensimeter pelan-pelan, catat angka yang ditunjuk Tensimeterr pada saat denyut nadi tidak terasa lagi (systole). 3) Lepaskan pelan-pelan udara dengan mengatur tensimeter, amati terus angka yang ditunjuk pada saat denyut nadi mulai terasa lagi (diastole) - Probandus lari di tempat selama 5-7 menit (orang sama) - Lakukan kembali pengukuran seperti pada pengamatan I, sehingga dapat dicatat nilai suhu tubuh, frekuensi pernapasan, systole dan diastole. - Bahas mengapa sampai terjadi perubahan nilai pengukuran pada kedua pengamatan tersebut Hal-hal yang perlu dibahas Faktof-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah. Perbedaan systole dan diastole. Mekanisme exercise terhadap peningkatan tekanan darah. 12
17 Hasil pengamatan 13
18 14
19 15
20 KEGIATAN III HEAT TOLLERANC COEFICIENT (HTC) DAN SWEATING RATE (SR) Tujuan Untuk mengetahui perbedaan suhu rektal, frekuensi pernafasan pada berbagai spesies. Melihat adanya cekaman panas terhadap keadaan fisiologi ternak. Pelajari Pengaruh panas tubuh terhadap suhu dan pernafasan. Materi dan Alat - Kambing Jantan - Kambing Betina - Sapi Jantan Dewasa - Sapi Betina Dara - Sapi Betina Dewasa - Hand Tally Counter - Thermometer rectal - Stopwatch - Preparat Cobalt Chloride Disc (CCD) Pengamatan HTC - Usahakan ternak dalam keadaan tenang. - Pasangkan termometer ke dalam rektal selama 5 menit. 16
21 - Amati dan catat suhu rektal. Bersamaan dengan pengukuran, hitung frekuensi pernafasan pada masing-masing spesies ternak per menit - Berikan perlakuan gerak dan panas terhadap ternak tersebut. - Ukur sekali lagi suhu rektal dan frekuensi pernafasan setelah diberi perlakuan pada masing-masing ternak selama 5 menit. - Hitung HTC dengan rumus : Tb HTC Tb Keterangan: Tb 1 = suhu rektal sebelum exercise Tb 2 = suhu rektal setelah exercise Fr 1 = frekuensi sebelum exercise Fr 2 = frekuensi sebelum exercise 2 1 Fr Fr 2 1 Pengamatan laju perkeringatan - Rambut ternak dicukur pada sisi tengah tubuh seluas 10x10 cm - Kemudian Cobalt Chloride Disc ditempelkan pada kulit yang telah dicukur rambutnya dan catat lama waktu perubahan warna Cobalt Chloride Disc (detik) dengan memakai stop watch - Perubahan warna yang akan terjadi adalah warna biru menjadi warna merah muda. - Dicatat waktunya, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus: ,06 t t 17
22 Keterangan : t = waktu yang diperlukan untuk mengubah warna disc dari biru menjadi merah muda Cara Pembuatan Cobalt Chloride Disc Kertas saring Whatman No.1 dicelupkan ke dalam larutan Cobalt Chloride 2% selama satu menit dan dikeringkan pada temperatur ruang diatas lembaran kaca selama dua jam. Setelah itu, kertas saring tersebut dikeringkan lagi kedalam oven dengan suhu 80 C selama dua jam. Selanjutnya, kertas dibuat bulatan dengan perforator dan diletakkan diatas gelas object sebanyak tiga bulatan dan ditutup dengan selotip dengan jarak 5 mm setiap disc. Hal yang perlu dibahas Nilai HTC setiap spesies ternak Perbedaan suhu tubuh dan frekuensi pernafasan antar spesies, mengapa! Pengaruh aktifitas terhadap suhu rectal dan frekuensi pernafasan pada ternak Bagaimana jika HTC normal, diatas 2 dan dibawah 2 pada tubuh ternak? Pengaturan panas tubuh dan daya tahan ternak yang berbeda umur. 18
23 Hasil pengamatan 19
24 20
25 21
26 Tujuan Pelajari KEGIATAN IV ORGAN PENCERNAAN AYAM Mengetahui anatomi dan fungsi dari organ pencernaan ayam. Anatomi dan fisiologi organ pencernaan ayam Materi dan Alat - Organ pencernaan ayam - Benang kasur - Dissecting set Pengamatan - Buat tanda batas dengan benang kasur pada setiap bagian alat pencernaan. - Gambar secara skematis dari alat pencernaan tersebut. tentukan bagian-bagian alat pencernaan dari berbagai spesies. Hal-Hal yang perlu dibahas Gambar hasil pengamatan Tulis nama organ dalam bahasa latin dan ukuran setiap bagian. Fungsi masing-masing bagian alat pencernaan. 22
27 Hasil pengamatan 23
28 24
29 Daftar Pustaka 25
30 KEGIATAN V ORGAN PENCERNAAN KELINCI Tujuan Mengetahui anatomi dan fisiologi serta fungsi dari organ pencernaan kelinci. Pelajari Anatomi dan fisiologi organ pencernaan kelinci Materi dan Alat - Organ pencernaan kelinci - Benang kasur - Dissecting set Pengamatan - Buat tanda batas dengan benang kasur pada setiap bagian alat pencernaan. - Gambar secara skematis dari alat pencernaan tersebut. tentukan bagian-bagian alat pencernaan dari berbagai spesies. Hal-hal yang perlu dibahas Gambar hasil pengamatan Nama latin dan ukuran setiap bagian organ pencernaan. Fungsi masing-masing bagian alat pencernaan. 26
31 Hasil pengamatan 27
32 28
33 Daftar Pustaka 29
34 KEGIATAN VI ORGAN PENCERNAAN RUMINANSIA Tujuan Pelajari Mengetahui anatomi dan fungsi dari organ pencernaan ruminansia. Anatomi dan fungsi pencernaan ruminansia Materi dan Alat - Alat pencernaan kambing - Benang kasur - Dissecting set Pengamatan - Buat tanda batas dengan benang kasur pada setiap bagian alat pencernaan. - Gambar secara skematis dari alat pencernaan tersebut. Sebutkan nama latin bagian-bagian alat pencernaan dari berbagai spesies. Hal yang perlu dibahas Gambar Nama latin dari setiap bagian pencernaan Fungsi masing-masing bagian alat pencernaan. 30
35 Hasil pengamatan 31
36 32
37 Daftar Pustaka 33
38 Tujuan KEGIATAN VII ORGAN REPRODUKSI JANTAN Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi organ reproduksi jantan. Pelajari Anatomi dan fisiologi organ reproduksi jantan Materi dan Alat Organ reproduksi jantan Pengamatan - Bersihkan organ reproduksi jantan dari lemak atau jaringan lain. - Amati dan gambar setiap bagian organ reproduksi jantan secara keseluruhan. - Pengamatan, meliputi: Bentuk testis Bagian-bagian testis dan nama latinnya Warna dan kekenyalan (keras atau agak keras atau lunak) Hal yang perlu dibahas Gambar hasil pengamatan seluruh bagian organ reproduksi jantan Tipe tipe penis. 34
39 Fungsi masing-masing bagian organ reproduksi jantan Mekanisme terbentuknya spermatozoa hingga ejakulasi dari penis. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas spermatozoa. 35
40 Hasil pengamatan 36
41 37
42 38
43 KEGIATAN VIII ORGAN REPRODUKSI BETINA Tujuan Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi organ reproduksi betina. Pelajari Anatomi dan fisiologi organ reproduksi betina Materi dan Alat - Organ reproduksi betina - Dissecting set dan nampan - Benang kasur - Penggaris Pengamatan: - Bersihkan organ reproduksi betina dari lemak atau jaringan di sekitarnya - Amati dan gambar organ reproduksi betina secara keseluruhan. - Amati setiap bagian organ reproduksi betina, meliputi: Ovarium o Amati seluruh permukaan ovarium kiri dan kanan. o Amati warna, besar dan jumlah corpus luteum dan folikel. Oviduct o Amati bentuk dan warna secara keseluruhan. 39
44 Uterus o o Cervix o o Vagina o Vulva o o Hal yang perlu dibahas : Amati bentuk dan tipe uterus preparat Pegang dan amati kekenyalannya (keras atau agak keras atau lunak) Amati dan bedakan dengan organ lainnya. Pegang dan amati kekenyalannya (keras atau agak keras atau lunak) Pegang dan amati kekenyalannya (keras atau agak keras atau lunak) Gambar vulva dari luar secara lengkap Gambar organ reproduksi betina eksternal Gambar seluruh hasil pengamatan! Tipe-tipe uterus dan contoh ternaknya Perbedaan (bentuk, warna, panjang) setiap bagian organ reproduksi betina dan fungsinya. Proses terjadinya fertilisasi dan tempatnya. 40
45 Hasil pengamatan 41
46 42
47 43
48 MIOLOGI KAKI DEPAN KEGIATAN IX MIOLOGI DAN OSTEOLOGI Hasil Pengamatan Keterangan Gambar :
49
50 MIOLOGI KAKI BELAKANG Hasil Pengamatan Keterangan Gambar :
51
52 OSTEOLOGI KAKI DEPAN Hasil Pengamatan Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :
53 OSTEOLOGI KAKI BELAKANG Hasil Pengamatan Keterangan Gambar : Keterangan Gambar :
54 Hasil pengamatan 50
55 51
56 52
57 53
Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.
A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat
Lebih terperinciPENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com
Lebih terperinci5 KINERJA REPRODUKSI
5 KINERJA REPRODUKSI Pendahuluan Dengan meningkatnya permintaan terhadap daging tikus ekor putih sejalan dengan laju pertambahan penduduk, yang diikuti pula dengan makin berkurangnya kawasan hutan yang
Lebih terperinciBAYU TIRTA SUKMANA ANATOMI OLAHRAGA. Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH
BAYU TIRTA SUKMANA 1 ANATOMI OLAHRAGA Ebook Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH MANUSIA ANATOMI OLAHRAGA PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH MANUSIA Buku ini didedikasikan untuk kemajuan Sport Science
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali Sapi bali (Bibos sondaicus) merupakan hasil domestikasi banteng liar
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Bali Sapi bali (Bibos sondaicus) merupakan hasil domestikasi banteng liar (Bibos banteng) yang mempunyai kekhasan tertentu bila dibandingkan dengan sapi-sapi lainnya.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Indocement Citeureup, Bogor selama 10 minggu. Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober
Lebih terperinciMorfologi dan Anatomi Dasar Kelinci
Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati
Lebih terperinciMATERI PERKULIAHAN. Pengantar Anatomi - Overview. Pengantar Anatomi - Istilah Anatomi Syndesmology - Skeleton & Joint. Skeleton Axiale - Ossa Cranii
ANATOMI VETERINER I DOSEN PENGAMPU drh. Analis Wisnu Wardana, M.Biomed drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PENILAIAN: Keaktifan 10% Tugas 20% Kuis 20% UTS 25% UAS 25% MATERI PERKULIAHAN Pokok Bahasan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Flock Mating dan Pen Mating secara Mikroskopis ini dilaksanakan pada tanggal
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Perbedaan Kualitas Semen Segar Domba Batur dalam Flock Mating dan Pen Mating secara Mikroskopis ini dilaksanakan pada tanggal 27 Maret sampai dengan 1 Mei
Lebih terperinciBriefing Praktikum Tingkah Laku Ternak 2015 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB
Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak 2015 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB Tujuan Praktikum a. Mempelajari tingkah laku harian pada ternak, khususnya ternak sapi, kambing dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Lebih terperinciANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :
PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan
Lebih terperinciSOP Tanda Tanda Vital
SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Detaseman Kavaleri Berkuda (Denkavkud) berada di Jalan Kolonel Masturi, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. populasi kambing di Provinsi Lampung pada tahun 2009 baru mencapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi pengembangan usaha peternakan kambing masih terbuka lebar karena populasi kambing di Provinsi Lampung pada tahun 2009 baru mencapai 1.012.705 ekor. Menurut data
Lebih terperinciMorfologi dan Anatomi Dasar Unggas
Modul PraktikumBiologi Hewan Ternak 2016 2 Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati dalam
Lebih terperinciN E M A T H E L M I N T H E S
N E M A T H E L M I N T H E S Nema = benang, helminthes = cacing Memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium untuk menggantungkan visceral
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pemeriksaan Klinis dan Tekanan Darah
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai bulan Desember 00 di Bagian Bedah dan Radiologi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciAulia Puspita Anugra Yekti,Spt,MP,MS
PETUNJUK PRAKTIKUM ILMU REPRODUKSI TERNAK Disusun oleh : Prof. Dr.Ir. Trinil Susilawati,MS Prof. Dr.Ir. Suyadi,MS Prof. Dr. Ir. Worobusono,MS Prof. Dr. Nur. Ihsan,MS Dr.Ir. Sri Wahyuningsih,M.Si Dr.Ir.
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)
PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) I. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam bidang peternakan, maka pengembangan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga
20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga Januari 2015 di kandang peternakan Koperasi Gunung Madu Plantation,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lampung merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lampung merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha peternakan, salah satu jenis ternak yang cocok dikembangkan adalah kambing. Pada tahun 2010 dan 2011,
Lebih terperinci1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN
1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien
Lebih terperinciDAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU
PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Test Seleksi Calon Peserta International Biology Olympiad (IBO) 2015 1 7 September
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor,
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Penelitian diawali dengan survey untuk mengetahui
Lebih terperinciSetelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:
Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus digestorius
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
28 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciJenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK
PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK LABORATORIUM BASIC ANIMAL JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2016 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. &
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi untuk pengaklimatisasian hewan uji serta
Lebih terperinciBriefing Praktikum Tingkah Laku Ternak Tahun 2017 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB
Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak Tahun 2017 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB tingkahlakuternakfapetub.wordpress.com Tujuan Praktikum a. Mempelajari tingkah laku harian pada
Lebih terperinciBUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR
BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPraktikum Biologi Vertebrata. Rizka Apriani Putri, M.Sc /
Praktikum Biologi Vertebrata Rizka Apriani Putri, M.Sc / rizka_apriani@uny.ac.id Jurdik Biologi, FMIPA UNY 2016 Sumbu (axis ) Bidang Penampang - Penting dalam keseragaman istilah dalam deskripsi morfologis
Lebih terperinciOSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR
BLOK BASIC BIOMEDICAL SCIENCES OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 Dimulai dari regio Glutea (posterior) dan dari regio Inguinal (anterior)
Lebih terperinciANATOMI HUMERUS DAN FEMUR
ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR A. HUMERUS (arm bone) merupakan tulang terpanjang dan terbesar dari ekstremitas superior. Tulang tersebut bersendi pada bagian proksimal dengan skapula dan pada bagian distal
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciCACING TANAH (Lumbricus terrestris)
CACING TANAH (Lumbricus terrestris) Kode MPB2b Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus
Lebih terperinciSpermatogenesis dan sperma ternak
J0A09 dari 5. MATERI PRAKTIKUM 3 : Spermatogenesis dan sperma ternak TUJUAN PRAKTIKUM : Mahasiswa dapat menyebutkan tahapan pembentukan spermatozoa dan menjelaskan komposisi semen serta struktur/morfologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Temperatur Tubuh Temperatur tubuh didefinisikan sebagai derajat panas tubuh. Temperatur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Temperatur Tubuh Temperatur tubuh didefinisikan sebagai derajat panas tubuh. Temperatur tubuh hewan merupakan keseimbangan antara produksi panas tubuh yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII A. 1. Pokok Bahasan : Sistem pernafasan dan peredaran darah A.2. Pertemuan minggu ke : 10 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan 1. Anatomi system pernafasan 2. Proses pernafasan
Lebih terperinciTERMINOLOGI ANATOMI. Oleh. Dr. Katrin Roosita, MSi.
TERMINOLOGI ANATOMI Oleh Dr. Katrin Roosita, MSi. DEFINISI ANATOMI (latin): ana = bagian, tomie = iris/potong Anatomi: ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan, maupun bagian-bagiannya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan empat kelompok
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan
Lebih terperinciTIU : Mahasiswa diharapkan. proses fisiologi organ. berkaitan dengan fungsi ternak jantan sebagai pemacek. TIK :
TIU : Mahasiswa diharapkan mampu memahami proses fisiologi organ reproduksi jantan khususnya yang berkaitan dengan fungsi ternak jantan sebagai pemacek. TIK : 1.Mahasiswa memahami proses ereksi dan ejakulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2004 Pebruari 2005 di Sub Laboratorium Biologi Laboratorium Pusat MIPA UNS Surakarta sebagai tempat
Lebih terperinciINDERA PENGLIHATAN I. BINTIK BUTA
INDERA PENGLIHATAN I. BINTIK BUTA Menentukan jarak bintik buta dari mata B. Alat dan Bahan 1. Penentu bintik buta 2. Penutup mata 3. Penggaris/alat ukur 1. Peganglah alat penentu bintik buta (titik hitam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang dikembangkan pada tipe
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Faktor manajemen lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak. Suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kondisi fisiologis ternak akan membuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten Purbalingga.
Lebih terperinciMETODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)
PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk hasil peternakan yang berupa protein hewani juga semakin meningkat. Produk hasil
Lebih terperinciPengukuran Laju Metabolisme Berdasarkan Konsumsi O2. Tujuan: Mengukur laju metabolisme berdasarkan konsumsi O2 102CO2 + 92H2O
Metabolisme Pengukuran Laju Metabolisme Berdasarkan Konsumsi O2 Tujuan: Mengukur laju metabolisme berdasarkan konsumsi O2 Dasar teori Hewan dalam hidupnya selalu memerlukan energi untuk pertumbuhan, produksi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciPertumbuhan Alometri Dimensi Panjang dan Lingkar Tubuh Sapi Bali Jantan
ISSN : 1411-8327 Pertumbuhan Alometri Dimensi Panjang dan Lingkar Tubuh Sapi Bali Jantan (THE ALLOMETRIC GROWTH OF LONG AND CIRCULAR BODY DIMENSION OF BALI CATTLE) I Putu Sampurna 1, I Ketut Suatha 2 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family Menispermaceae yang mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat digunakan untuk mengobati
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pinjal 1. Morfologi Pinjal Pinjal penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk kedalam kulit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan untuk pengambilan sampel darah yaitu obyek glass, cover glass, Haemicitometer, jarum suntik, pipet kapiler, mikroskop monokuler. Vitamin E
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan
Lebih terperinciDIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN
DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN Tim Penyusun: Dr. Agung Pramana W.M., MS. Dr. Sri Rahayu, M.Kes. Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MS. Drs. Aris Soewondo, MS. drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh kadar ekstrak daun Binahong (Anredera
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai pengaruh kadar ekstrak daun Binahong (Anredera cordifolia (Teen.) Steenis) dalam pengencer tris kuning telur tehadap kualitas semen kambing Peranakan Etawah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2011, bertempat di kandang pemuliaan ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan coba yang digunakan
Lebih terperinciMateri 1. Kardiovaskuler I. A. Jantung katak
Materi 1 Kardiovaskuler I A. Jantung katak Tujuan Mempelajari beberapa sifat faali dari otot jantung : morfologi dan denyut jantung, pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung, otomasi jantung,
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP
PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Bangsa Sapi Potong Sapi pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus), dan sapi Eropa (Bos taurus). Bangsa-bangsa
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Metode Penelitian
MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai April 2012 bertempat di Indira Farm Hamtaro and Rabbit House, Istana Kelinci, dan di Unit Rehabilitasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2006, Agustus 2006 Januari 2007 dan Juli 2007 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi dengan sumber air berasal dari
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KEADAAN LUAR
NEKROPSI IKAN PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR Sebelum dilakukan pengirisan/insisi terlebih dahulu periksalah keadaan luar tubuh ikan tersebut. Periksalah keadaan kulit termasuk sirip-siripnya dan lubang-lubang
Lebih terperinciBAB IV DIAGNOSA KEBUNTINGAN
BAB IV DIAGNOSA KEBUNTINGAN 4.1 Pendahuluan Deteksi kebuntingan secara dini merupakan hal penting untuk diperhatikan selain karena besar pengaruhnya terhadap aktivitas atau siklus kehidupan ternak tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mampu beradaptasi dengan pakan dan lingkungan yang kurang baik (Priyanto et
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Kacang Kambing Kacang merupakan kambing asli Malaysia dan Indonesia, mampu beradaptasi dengan pakan dan lingkungan yang kurang baik (Priyanto et al., 2002). Murtidjo
Lebih terperinciLampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500
Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci Kelompok Tanpa pemberian obat Indometasin dalam kapsul gelatin Indometasin dalam matriks kalsium alginatkitosan (dibedah stlh 1 hari) Indometasin dalam matriks
Lebih terperinciPENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA
PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA MUSCULUS /OTOT Otot terdiri atas jaringan otot. Sifat istimewa otot adalah dapat berkerut/kontraksi sehingga mengakibatkan gerakan organ di sekitarnya. Jaringan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ayam dan penampungan semen dilakukan di Kandang B, Laboratorium Lapang, Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 I. BENIH PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL BENIH DAN BIBIT TERNAK YANG AKAN DIKELUARKAN A. Semen Beku Sapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperinciKIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)
KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya
Lebih terperinciSohibul Himam ( ) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008
MAKALAH TENTANG THERMOREGULASI (PENGATURAN SUHU) PADA TESTIS Oleh Sohibul Himam (0710510087) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008 1 Pendahuluan Testis merupakan organ kelamin primer bagi
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI SERANGGA. DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : Dr. RESTI RAHAYU
PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI SERANGGA DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : Dr. RESTI RAHAYU LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS
Lebih terperinciDAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS
DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) terhadap
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 19 April 2016, bertempat
8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 19 April 2016, bertempat di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR) Provinsi Jawa Tengah di Kota Surakarta.
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciBAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA
BAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA Bab ini membahas dasar-dasar struktur dan fungsi tubuh manusia secara terpadu. Ilmu yang menguraikan struktur tubuh dan kaitan antar struktur disebut anatomi (anatomy),
Lebih terperinciJARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )
JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR ( Revisi ) PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN MENGGUNAKAN PENUNTUN BELAJAR. Perubahan Buku
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada
Lebih terperinciAnnelida. lembab terletak di sebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar
Annelida Karakteristik 1.Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), tubuhnya bulat dan memanjang biasanya dengan segmen yang jelas baik eksternal maupun internal. 2.Appendages kecil
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di Unit Pelaksana
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Inseminasi Buatan (UPTD BIB) Tuah Sakato, Payakumbuh. 3.2. Materi
Lebih terperinciBAB VI OTOT A. RANGSANGAN TERHADAP SEDIAAN OTOT SARAF.
BAB VI OTOT A. RANGSANGAN TERHADAP SEDIAAN OTOT SARAF. Tujuan Praktikum 1. Mempelajari cara mematikan katak dan membuat sediaan otot saraf. 2. Mengenal jenis dan kerja beberapa alat perangsang. 3. Mengenal
Lebih terperinciTujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna
BAB IV SISTEM INDERA A. PEMERIKSAAN PENGLIHATAN Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna Dasar teori Mata merupakan organ sensorik yang kompleks, yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup ruang lingkup disiplin Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan, dan Mikrobiologi Klinik.
Lebih terperinciKeterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:
Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK: DARAH 2: -LED -Membuat & memeriksa sediaan apus darah tepi -Evaluasi DARAH 3: - Pemeriksaan gol.darah -Tes inkompatibilitas DARAH 4: Bleeding
Lebih terperinciPRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD
PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD Sebelum melakukan percobaan, praktikan menonton video tentang suction orofaringeal dan perawatan WSD. Station 1:
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
Disusun Oleh: Mustika NH, STP, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014 Pedoman Praktikum PBA_MNH 1 TATA TERTIB
Lebih terperinci