BAB I PENDAHULUAN. Bisnis industri pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014 masih
|
|
- Yenny Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Bisnis industri pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014 masih prospektif dan semua ini tidak lepas dari potensi serta daya tarik pariwisata daerah ini yang terus berkembang (Ashdiana, 2014). Data dari Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan jumlah wisatawan yang datang dan menginap di DIY meningkat dari orang pada tahun 2011 menjadi orang pada tahun 2012 atau naik sebesar 10,60% (Badan Pusat Statistik DIY, 2013). Selain itu image Yogyakarta sebagai kota pendidikan juga turut menambah minat berwisata karena banyak keluarga yang menempuh pendidikan di kota ini. Data dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY pada tahun 2011 menyatakan terdapat 140 perguruan tinggi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Dinas Pariwisata DIY, 2012). Bencana alam berupa erupsi gunung merapi pada tahun 2010 cukup berpengaruh menurunkan minat wisatawan untuk mengunjungi kota ini, tetapi setelah bencana alam tersebut berlalu minat pengunjung kembali normal atau bahkan lebih tinggi daripada sebelum terjadi bencana alam karena terdapat wisata alam baru yaitu lava tour yang berlokasi di Kaliadem, Sleman (Puspitasari, 2012). Daya tarik wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi menjadi lima bagian yaitu di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul yang masing-masing mempunyai potensi wisata yang sudah 1
2 terkenal maupun yang masih berkembang. Tempat wisata yang sudah terkenal yaitu Keraton Kasultanan Yogyakarta, Taman Pintar, Gembira Loka, Tamansari, Museum Sonobudoyo, benteng Vredeburg, Makam Raja Mataram Imogiri, Kaliurang, pantai Parangtritis dan lain-lain. Tempat wisata yang sedang berkembang antara lain gunung purba Nglanggeran, goa Pindul, air terjun Sri Gethuk, pantai Pok Tunggal, Pantai Siung dan lain-lain. Hal lain yang menjadikan Yogyakarta mendapat sebutan sebagai Daerah Tujuan Wisata Terkemuka karena disamping banyak dan ragamnya pesona Daya Tarik Wisata juga telah tersedianya sarana dan prasarana sebagai penunjang pariwisata seperti akomodasi, restoran/rumah makan, telekomunikasi, tempat hiburan, toko souvenir, dan sebagainya (Dinas Pariwisata DIY, 2012). Jumlah usaha perjalanan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari biro perjalanan wisata, cabang biro perjalanan wisata, dan agen perjalanan wisata pada tahun 2012 menyatakan terdapat sebanyak 427 perusahaan (Dinas Pariwisata DIY, 2012). Data dari APPKY (Asosiasi Pengusaha Persewaan Kendaraan Yogyakarta) pada tahun 2014 menyatakan terdapat 150 pengusaha yang bergerak di bidang persewaan kendaraan bermotor roda empat (Widiyanto, 2014). Usaha rental mobil di Yogyakarta mempunyai pesaing yang sudah banyak dan bersaing dengan pengusaha rental mobil yang memiliki banyak modal dan berpengalaman di bisnis ini. Banyaknya pilihan berwisata di Yogyakarta membuat banyak perusahaan rental mobil menyediakan berbagai paket wisata untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Yogyes.com sebagai situs penyedia informasi wisata di Yogyakarta 2
3 yang sudah berdiri sejak tahun 2003 menjadi salah satu pertimbangan penulis untuk memberikan contoh paket wisata yang disediakan oleh rental mobil karena terdapat 42 usaha rental mobil yang mempromosikan usahanya melalui situs ini. Salah satu rental mobil yang bekerjasama dengan yogyes.com adalah Berlian Transport yang beralamatkan di Jalan Wonosari km. 6,5, Perum Griya Anggita, Gang Nakula No. 10, Yogyakarta serta rental mobil ini telah menjalankan usahanya selama 10 tahun dan menyediakan paket wisata serta tiga pilihan mobil dengan harga yang berbeda yaitu pilihan A (Toyota All New Avanza, Daihatsu All New Xenia dan Daihatsu Luxio), pilihan B (Toyota Kijang Innova) dan pilihan C (KIA Travello dan KIA Pregio) dengan rincian paket wisata seperti berikut ini (yogyes.com, 2012): 1. Paket 1 Mengunjungi Kraton Yogyakarta, Borobudur, Kaliurang (lava tour), Candi Prambanan dan Malioboro dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; b. Pilihan B: Rp per mobil; c. Pilihan C: Rp per mobil. 2. Paket 2 Mengunjungi Kaliurang (lava tour), Ratu Boko, Kotagede, Kraton Yogyakarta / Taman Sari, Pantai Parangtritis, dan Pantai Depok dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; b. Pilihan B: Rp per mobil; 3
4 c. Pilihan C: Rp per mobil. 3. Paket 3 Mengunjungi Pantai Indrayanti, Pantai Sundak, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Baron dan Pantai Pok Tunggal dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; b. Pilihan B: Rp per mobil; c. Pilihan C: Rp per mobil. 4. Paket 4 Mengunjungi Gunung Nglanggeran, Goa Pindul, Air Terjun Sri Gethuk dan Bukit Bintang dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; b. Pilihan B: Rp per mobil; c. Pilihan C: Rp per mobil. 5. Paket 5 Mengunjungi Goa Pindul, Pantai Indrayanti, Pantai Pok Tunggal, Pantai Drini dan Pantai Sepanjang dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; b. Pilihan B: Rp per mobil; c. Pilihan C: Rp per mobil. 6. Paket 6 Mengunjungi Kraton Solo, Pasar Klewer, Tawangmangu atau Sarangan dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; 4
5 b. Pilihan B: Rp per mobil; c. Pilihan C: Rp per mobil. 7. Paket 7 Mengunjungi Dieng Plateau yang terdiri dari Telaga Warna, Kawah Sikedang dan Candi Arjuna dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; b. Pilihan B: Rp per mobil; c. Pilihan C: Rp per mobil. 8. Paket 8 Mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Kaliurang (lava tour) dan Pantai Parangtritis atau Pantai Depok dengan rincian harga: a. Pilihan A: Rp per mobil; b. Pilihan B: Rp per mobil; c. Pilihan C: Rp per mobil. Konsumen dari rental mobil saat ini banyak digunakan oleh wisatawan domestik untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di Yogyakarta, Magelang, Wonosobo dan Solo (yogyes.com, 2012), sedangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri banyak diakomodasi oleh pengusaha hotel. Tren tersebut berlangsung sampai saat ini karena channel dan customer segment yang berbeda dari pengusaha rental mobil dan pengusaha hotel, pengusaha rental mobil lebih fokus pada wisatawan domestik sedangkan pengusaha hotel lebih memilih bekerja sama dengan pengusaha tour dan travel untuk memfasilitasi wisatawan mancanegara. Terdapat satu customer segment lagi yaitu rental mobil mewah yang banyak 5
6 digunakan pejabat, pengusaha maupun wedding organizer ketika menjalankan aktifitasnya di Yogyakarta. Bisnis persewaan mobil selama libur lebaran melonjak permintaannya di Yogyakarta, menurut M. Sujud Mulya Setiadi selaku Branch Manager PT. Serasi Autoraya Group Astra Trac melalui situs harianjogja.com menyatakan pihaknya memiliki sebanyak 850 unit mobil untuk memenuhi rental kendaraan baik di wilayah Jogja maupun Solo, dan seluruh armadanya telah habis disewa para konsumen. Rata-rata harga sewa mobil paling rendah yang ditawarkan sebesar Rp per mobil untuk wilayah Yogyakarta selama libur lebaran, walaupun mengalami kenaikan harga sewa mobil rata-rata 10%, hal itu tidak menyurutkaan pemudik yang menyewa mobil (Atmasari, 2014). Contoh diatas merupakan gambaran mengenai meningkatnya wisatawan yang datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta ketika musim tertentu seperti libur lebaran dan membuat mobil yang akan disewakan sering tidak tersedia dan konsumen sulit untuk menemukan mobil yang dibutuhkan serta masih ada peluang untuk membuka rental mobil di Yogyakarta karena permintaan yang tinggi dari konsumen. Mobil yang paling banyak diminati oleh konsumen rental mobil adalah Toyota All New Avanza karena sudah mendapatkan predikat mobil paling laris di Indonesia selama pada tahun 2012 sebanyak unit dan tahun 2013 sebanyak unit (Mahaputra dan Muhardi, 2014). Toyota All New Avanza dianggap mampu memenuhi kebutuhan konsumen yaitu mobil yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan irit bahan bakar. Penjualan Toyota All New Avanza yang tinggi di Indonesia membuat rental mobil 6
7 menyiapkan mobil ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen, selain Toyota All New Avanza mobil lain yang diminati oleh konsumen rental mobil adalah Daihatsu All New Xenia, Nissan Grand Livina, Suzuki APV, dan Toyota Kijang Innova. Permintaan akan mobil mewah yang digunakan oleh pejabat, pengusaha dan wedding organizer yaitu mobil dengan image mahal, tidak menghitung konsumsi bahan bakar dan nyaman, contohnya: Toyota All New Camry, Toyota Alphard, Toyota Vellfire, Toyota Land Cruiser, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep Rubicon, BMW Seri 5, Mercedes Benz S-Class, dan Mercedes Benz E-Class. Berbagai varian akan memberikan banyak pilihan konsumen untuk memilih dan menentukan pilihan akan mobil yang akan disewa. Berdasarkan wawancara pada bulan Juli 2014 dengan tiga pelaku usaha rental mobil yaitu Poms Car Rental yang berada di Panjatan, Wates; Mazelzone Car Rental yang berlokasi di Seturan, Sleman dan Citra Car Rental yang berada di Temon, Kulonprogo terdapat dua ancaman utama saat menjalankan usaha rental yaitu mobil tergores dan kehilangan kendaraan. Ancaman pertama yaitu mobil yang tergores diantisipasi dengan menggunakan jasa asuransi yang dalam perjanjian sewa mobil konsumen akan menanggung biaya klaim serta perbaikan. Kendaraan yang disewakanpun menurut peneliti juga menggunakan sistem kredit yang dijamin asuransi apabila mobil tergores. Ancaman yang kedua yaitu pencurian mobil karena peneliti menemukan berbagai kasus pencurian yang membuat usaha rental mobil menjadi terhambat atau bahkan sampai menutup usahanya. Menurut Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Yohanes Trisnanto menyatakan modus pencurian kendaraan dari rental mobil yaitu tersangka 7
8 membuat KTP palsu yang kemudian digunakan untuk kredit sepeda motor yang akan dijadikan sebagai jaminan kepada pelaku usaha rental mobil dan mobil tersebut dijual (Wardoyo, 2013). Contoh modus pencurian seperti diatas mengakibatkan kerugian yang membuat pengusaha rental mobil tidak dapat memaksimalkan mobilnya untuk disewakan kembali karena proses pengurusan yang lama di pengadilan, kepolisian, dan pihak asuransi, atau bahkan mobil yang sudah dibawa lari hingga luar pulau jawa sehingga membuat pencarian mobil menjadi terhambat. Sampai saat ini antisipasi yang dilakukan oleh pengusaha rental mobil dengan memakai teknologi adalah memasangkan GPS (Global Positioning System) di dalam mobilnya untuk mengetahui kemana mobil dibawa. I. 2 Lingkungan Internal Perusahaan Berdasarkan wawancara pada bulan Juli 2014 dengan tiga pelaku usaha rental mobil yang Poms Car Rental, Mazelzone Car Rental dan Citra Car Rental, bisnis rental mobil saat ini masih menggunakan sistem membuka perusahaan yang menyiapkan kendaraan roda empat berjumlah minimal 5-10 mobil dengan varian kendaraan jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) seperti Toyota Avanza, menggunakan sopir pribadi, membeli mobil dengan sistem kredit atau leasing dan cara pemasarannya melalui website serta iklan di surat kabar. Konsumen memesan kendaraan memalui telepon kemudian melakukan penjanjian sewa mobil di lokasi usaha rental mobil dan mengambil serta mengembalikan mobil yang disewanya di tempat yang sama. Untuk menjalankan bisnis rental mobil sebenarnya tidak harus mempunyai mobil, bisa juga dijalankan dengan cara meminjam dan bersepakat dengan 8
9 pemilik mobil untuk disewakan kepada orang lain. Sistem yang dijalankan yaitu memakai situs online untuk mempromosikan kepada konsumen. Peluangnya yaitu bisa menyewakan mobil dengan harga yang lebih murah tetapi ancaman utama apabila mobil yang disewakan hilang atau dicuri. Resiko ini tentu saja ditanggung oleh peminjam mobil dan konsumen. Fasilitas yang didapatkan oleh konsumen yaitu antar jemput mobil dengan menggunakan telepon genggam dan bertemu di lokasi yang sudah ditentukan, contohnya mobil diantar dan diambil di hotel ataupun di rumah. Keuntungan yang didapatkan oleh pemilik mobil adalah menerima uang yang didapatkan dari hasil meminjamkan mobilnya kepada peminjam mobil. Freelance Car Rental merupakan bisnis multi-sided yang bukan merupakan bisnis utama, tetapi dari usaha ini pebisnis pemula dilatih untuk belajar berbisnis, menjaga kepercayaan konsumen, memperbanyak relasi, mendapat penghasilan tambahan dan mengisi waktu luang. Antisipasi pencurian mobil yang dilakukan oleh Freelance Car Rental dengan memakai sopir untuk mengawasi dan menjaga mobil yang akan disewakan. I. 3 Rumusan Masalah Berdasarkan lingkungan eksternal dan internal perusahaan diatas, dapat dilihat bahwa usaha rental mobil memiliki peluang yang bagus di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu, perlu disusun model bisnis yang mengikuti permintaan konsumen dengan membuat usaha bernama Freelance Car Rental. Segmen utama dari usaha ini adalah wisatawan domestik kelas 9
10 menengah, dan segmen sekunder dari usaha ini adalah pejabat dan perusahaan serta orang yang ingin menyewa kendaraan untuk kepentingan pernikahan. I. 4 Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menyusun model bisnis dengan pendekatan peta empati usaha rental mobil bernama Freelance Car Rental. I. 5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu: 1. Entrepreneur, memberikan gambaran mengenai usaha rental mobil; 2. Akademisi, menerapkan model bisnis yang berkembang di usaha rental mobil. I. 6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis akan terdiri dari lima bab yang dimulai dari Bab I (pendahuluan), Bab II (landasan teori), Bab III (metode penelitian), Bab IV (strategi dan rencana) dan Bab V (rencana aksi). Bab I menjelaskan tentang kondisi eksternal maupun internal perusahaan serta gambaran umum mengenai usaha rental mobil. Bab II menjelaskan mengenai kajian literatur yang terkait dengan penelitian. Bab III menjelaskan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian serta bagaimana cara menganalisisnya. Bab IV menjelaskan mengenai strategi dan rencana usaha rental mobil serta kanvas model bisnis dari perkembangan bisnis ini. Bab V menjelaskan mengenai rencana aksi yang mencakup kegiatan, penanggung jawab, waktu, serta ukuran kinerja. 10
BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang mempunyai keistimewaan tersendiri. DIY dipimpin oleh seorang sultan dan tanpa melalui pemilihan
Lebih terperinciTRAINING NEEDS ANALYSIS BASIC HR MANAGEMENT ORGANIZATION DEVELOPMENT DESAIN KOMPETENSI
BASIC HR MANAGEMENT Training HRD di level dasar ini sangat dibutuhkan oleh praktisi HR pemula dan siapapun yang ingin mempelajari HR management dari Basic. TRAINING NEEDS ANALYSIS Training ini mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan keanekaragaman budaya, kekayaan alam serta banyaknya tempat wisata dan bersejarah yang menjadi daya tarik bagi
Lebih terperinciBAB II PARIWISATA DAN PELAKU PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. 1. Perkembangan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
BAB II PARIWISATA DAN PELAKU PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 1. Perkembangan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian tengah-selatan pulau jawa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang memiliki peran penting terhadap perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa. Industri pariwisata merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan orang untuk berwisata telah menggerakan kegiatan ekonomi di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara atau daerah mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren positif (meningkat). Pesatnya pertumbuhan sektor industri otomotif nasional dan melonjaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan
Lebih terperinciKHM 203 ONLINE PR SEKSI 10. NAMA : SRI CICI KURNIA NIM : TEMA BLOG : WARNA WARNI YOGYAKARTA :
KHM 203 ONLINE PR SEKSI 10 NAMA : SRI CICI KURNIA NIM : 2010 52 047 TEMA BLOG : WARNA WARNI YOGYAKARTA LINK : http://cicikurn1a.weblog.esaunggul.ac.id UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2013 LATAR BELAKANG YOGYAKARTA
Lebih terperinciUsaha Sampingan Jasa Rental Mobil
Usaha Sampingan Jasa Rental Mobil Padatnya sarana transportasi umum menjelang libur hari lebaran, memaksa sebagian besar masyarakat untuk mencari alternatif lain dengan menyewa kendaraan roda empat kepada
Lebih terperinciPENDAHULUAN. konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang
1 I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keterlibatan konsumen penting untuk pemilihan produk. Tingkat keterlibatan konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang timbul dari kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa (DIY) dikenal akan kekayaan pesona alam dan budaya. Provinsi DIY merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal tidak hanya di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Jawa bagian tengah. Salah satu kota besar di pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain yang dilakukan untuk liburan, bersenang-senang ataupun dengan tujuan lain yang bersifat sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips Kotler dalam penelitian Ian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN I.I Gambaran Umum Objek Penelitian DriverBDG adalah sebuah jasa dalam bidang transportasi yang menawarkan jasa driver dan penyewaan mobil. Jasa transportasi ini berdiri sejak 8 Juni 2011.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia adalah sektor pariwisata. Selain sebagai salah satu sumber penerima devisa, sektor ini juga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Yogyakarta merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Yogyakarta merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki banyak potensi wisata, antara lain dilihat dari letak geografis, sejarah, dan budaya yang tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri mobil. Para produsen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai jenis dan merek mobil yang membanjiri Indonesia salah satunya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Berbagai jenis dan merek mobil yang membanjiri Indonesia salah satunya mobil jenis Multi Purpose Vecicle atau yang biasa disebut MPV. Mobil jenis MPV ini yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari zaman dahulu hingga sekarang seseorang atau sebagian besar orang yang tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis dalam
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PERPANJANGAN SEWA-MENYEWA SECARA SEPIHAK DARI PIHAK RENTAL DI RENTAL MOBIL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA
BAB III PRAKTEK PERPANJANGAN SEWA-MENYEWA SECARA SEPIHAK DARI PIHAK RENTAL DI RENTAL MOBIL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA A. Gambaran Umum 1. Sejarah Zaman telah mengalami banyak perkembangan sehingga
Lebih terperinciBAB 4 TINJAUAN WILAYAH
BAB 4 TINJAUAN WILAYAH 4.1 Tinjauan Wilayah 4.1.1 Kondisi Fisik Daerah Istimewa Yogyakarta Yogykarta yang lebih dikenal sebagai kota pelajar dan kota wisata telah berkembang pesat selama dua dekade terakhir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga persaingan dalam bidang otomotif tersebut. Setiap merek saat ini telah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan mulai tahun 2011 hingga 2013. Menurut data yang dihimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan sektor penting dalam peningkatan pendapatan nasional maupun daerah. Pariwisata dapat menjadi sektor utama dalam meningkatan sektor-sektor
Lebih terperinci2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA
2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA www.indoanalisis.co.id DAFTAR ISI I. KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA... 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia... 1.2. Pertumbuhan Ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis otomotif yang semakin pesat pada saat ini menimbulkan persaingan yang ketat diantara para produsen mobil di Indonesia.
Lebih terperincipersaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif saat ini semakin pesat. Berbagai Perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk unggulannya, sehingga konsumen dihadapkan pada berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain dikenal sebagai kota pelajar dan kota budaya, Yogyakarta juga dikenal juga sebagai kota pariwisata. Banyak potensi wisata yang dimiliki kota ini seperti pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya sangat peka terhadap berbagai perubahan dan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu bidang yang sangat kompleks dan keberadaannya sangat peka terhadap berbagai perubahan dan perkembangan terutama berkaitan dengan keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang sering disebut Yogya adalah salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa. Banyak orang yang sudah pernah mengunjungi Yogya. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara berkembang (developing country) pada tiga dekade terakhir. Hal ini jelas terlihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pariwisata Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi DIY sendiri dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperhatikan lingkungan eksternal dan internal karena merupakan bagian yang
BAB I PENDAHULUAN Dalam membangun dan menjalankan bisnis, perusahaan harus memperhatikan lingkungan eksternal dan internal karena merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap keberlangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin turun nya Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang mencapai Rp14,730.00 per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/referensi-jisdor/default.aspx.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perjalanan multidestinasi adalah jenis perjalanan yang sering. dilakukan wisatawan dalam berkunjung ke kawasan yang memiliki banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan multidestinasi adalah jenis perjalanan yang sering dilakukan wisatawan dalam berkunjung ke kawasan yang memiliki banyak daya tarik wisata. Yogyakarta merupakan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat dipengaruhi oleh; (1) daya tarik produk-produk wisata yang dimilik; (2) biaya yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat
BAB II PROFIL BISNIS 2.1. Sejarah Berdirinya Usaha Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat adanya peluang bisnis yang bagus yaitu banyaknya mahasiswa yang berasal
Lebih terperinciPerihal : Penawaran Paket Tour. Kepada Yth. Calon Pelanggan Di Tempat
Perihal : Penawaran Paket Tour Kepada Yth. Calon Pelanggan Di Tempat Dengan Hormat, Perkenalkanlah kami dari All Tour Kami merupakan biro perjalanan Pariwisata yang berdomisili di Jakarta. Dengan ini perkenankanlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, maka suatu negara akan mendapatkan pemasukan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) sangat sering dijumpai, sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia otomotif dan perubahan gaya hidup masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan sarana transportasi yang semakin mempermudah dan memperlancar transportasi darat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain
Lebih terperinci09 (SEMBILAN) POKOK KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PELAYANAN KAMI :
Kepada : Seluruh Mitra Bisnis Expired : 31 Desember 2015 Perihal : Penawaran Paket Harga Wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat ID Number : PAKET/2015/X57901 Salam Pariwisata, Melalui lampiran ini kami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek Kabupaten Sleman merupakan bagian dari wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) dengan luas wilayah 547,82 km² atau
Lebih terperinci+ Paket Prambanan Jazz 2017
+ Paket Prambanan Jazz 2017 Paket ini merupakan suatu program untuk berpartisipasi dalam kegiatan Prambanan Jazz 2017, Prambanan Jazz tahun ini akan kembali hadir di hadapan kita semua pencinta musik di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan manusia akan rekreasi dan relaksasi Perkembangan pariwisata di Gunungkidul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1.1 Kebutuhan manusia akan rekreasi dan relaksasi Aktivitas masyarakat yang kian lama kian padat, sehingga menyebabkan kebutuhan akan tempat rekreasi sebagai pelepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah membawa perubahan yang sangat pesat diberbagai bidang, baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya dan dikenal dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.
54 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.185,80 km 2 dengan perbatasan wilayah dari arah Timur : Kabupaten Wonogiri di
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu gambaran yang mendekati mengenai pengaruh negara asal (country of origin) terhadap kesan kualitas, data diperoleh dari jawaban
Lebih terperincikewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR
33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus berkembang baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun segi tata ruangnya. Kota Yogyakarta pernah
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta, Magelang dan Solo merupakan daya tarik bagi para wisatawan untuk mengunjungi berbagai lokasi-lokasi wisata yang terdapat di daerah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat serta beragamnya aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. benua (benua Asia dan benua Australia) dan dua samudera (samudra Pasifik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara dua benua (benua Asia dan benua Australia) dan dua samudera (samudra Pasifik dan
Lebih terperinciLiburan Ke Bromo Malang Fasilitas Mewah Dengan Harga Terjangkau. Paket Hemat Wisata Bromo Malang. PAKET WISATA BROMO MALANG adalah Jawabannya...
ABOUT CONTACT US PRIVACY POLICY DISCLAIMER SITEMAP HOME PAKET WISATA MURAH SEWA MOBIL PROFIL KAMI ALAMAT KANTOR KAMI HUBUNGI KAMI SEARCH... Home» PAKET WISATA BROMO MALANG» PAKET WISATA BROMO MALANG 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, dan masih banyak lagi. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah di Indonesia memperoleh hak untuk melakukan otonomi daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap daerah di Indonesia memperoleh hak untuk melakukan otonomi daerah dengan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab yang dapat menjamin perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Profil Perusahaan Uber masuk ke Indonesia pada 13 Agustus 2014, awalnya Uber baru melayani pelanggannya di kawasan CBD seperti Kuningan atau Sudirman, Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sangat terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan berkunjung ke Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar 563.286 Ha dan memiliki penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, berlibur merupakan salah satu keinginan banyak orang, atau bahkan ada yang menganggap sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini dapat dikarenakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak ada produk atau jasa yang dipasarkan tanpa melewati suatu persaingan, secara tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Budaya dan Kota Sejarah. Dari julukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara. Banyak negara menjadikan pariwisata sebagai sektor ungglan dalam memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia saat ini terbilang cukup pesat. Perkembangan tersebut disertai dengan beragam aktivitas kerja manuasia di Indonesia yang kian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik produk mempengaruhi persepsi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
17 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdiri CV. Putra Bayu Tour Berdasarkan perkembagan jumlah perusahaan tour & travel terutama dalam bidang biro perjalanan wisata di Indonesia yang cukup signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambara Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambara Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan DriverBDG adalah sebuah jasa dalam bidang transportasi yang menawarkanjasa driver, penyewaan mobil, tour & travel. Awal mula
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA
BAB III DESKRIPSI BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA III.1. Profil Propinsi DIY Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Propinsi DIY terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap perusahaan, diantaranya bertujuan untuk meningkatkan laba dan demi menaikkan nilai perusahaan. Setiap
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa yang mereka hasilkan. Adapun faktor yang menjadi alasan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat saat ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Hal ini ditandai dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 33/M- IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Toyota Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah pabrikan mobil yang berasal dari Jepang yang didirikan bulan September 1933. Saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini industri pariwisata di Indonesia sedang dikembangkan oleh pemerintah sebagai salah satu penghasil devisa. Indonesia dikenal memiliki banyak tempat-tempat
Lebih terperinciRANCANGAN RKPD DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017
RANCANGAN RKPD DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017 Disampaikan Dalam Rangka MUSRENBANG FORUM SKPD 2017 Yogyakarta, 23 Maret 2016 KONTRIBUSI FORUM TEMATIK Tema
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini bukan lagi perang kualitas jasa melainkan perang
Lebih terperinciPaket Wisata Yogya. 2 Hari 1 Malam
Paket Wisata Yogya 2 Hari 1 Malam Price List: Pilihan Hotel 2 orang 3-4 orang 5-8 orang 9-12 orang 13-16 17-25 orang orang Malioboro Garden 1.395.000 1.045.000 845.000 795.000 755.000 730.000 Pules 1.420.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata dan merupakan kota tujuan wisata yang paling diminati oleh wisatawan, dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha sangatlah ketat, hal ini ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha sangatlah ketat, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berusaha untuk merebut market share dan new market melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional Indonesia merupakan paradigma pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik secara material maupun
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah wisatawan domestik dan asing ke DIY, (ribu orang) (Sumber : yogyakarta.bps.go.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini sangat pesat. Julukan kota budaya menjadikan DIY memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menuju kemandirian ( Bandung, 1995 ), p. III-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Kelautan Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas kepulauan Indonesia mencapai 2,82 juta km 2 dengan teritori 0,42 juta
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. mengembangkan pariwisata dengan daya tarik wisata alam. Alternatif terbaik untuk
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar juga dikenal sebagai kota pariwisata. Melihat kondisi geografis Kota Yogyakarta, kecil kemungkinan untuk bisa mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang turut mengembangkan perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia (Pratminingsih et al., 2014). Pariwisata juga menjadi. memuaskan diri dan menghabiskan waktu luang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memegang peranan penting terhadap pembangunan perekonomian di Indonesia (Pratminingsih et al., 2014). Pariwisata juga menjadi perhatian banyak
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal
BAB I LATAR BELAKANG Laporan penelitian ini membahas tentang perencanaan bisnis pemasaran produk alat kecantikan berupa rambut palsu merek INDOWIG. Perencanaan bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas penjualan sebagai salah satu kegiatan pemasaran memegang peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, di samping itu pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi Gambar 1. 1 Titik-titik potensi wisata di Twangmangu sumber: Data Peta digital RBI Kabupaten Karanganyar dengan
Lebih terperinci