TAHUN PANDUAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TAHUN PANDUAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN"

Transkripsi

1 TAHUN PANDUAN PENYUSUNAN 2016 PROGRAM DAN ANGGARAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Telp : ; ; Fax :

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia- Nya, sehingga Panduan Program dan Anggaran ini dapat diselesaikan. Adapun tujuan disusunnya panduan ini adalah sebagai guideline bagi institusi Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dalam merencanakan program dan anggaran kegiatan kajian kebijakan strategis dan kagiatan litbang penerapan teknologi mengacu kepada dokumen perencanaan yang meliputi: RPJM Nasional , Renstra Kementerian PUPR , Renstra Badan Litbang dan Renstra PKPT , Agenda Prioritas Pembangunan Nasional Tahunan dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. Panduan penyusunan program dan anggaran ini berisi lingkup kegiatan program dan anggaran, serta mekanismenya. Kegiatan yang termasuk lingkup terdiri dari identifikasi isu-isu kebijakan strategis dan penerapan teknologi, Review Renstra dan ADIK, Penyusunan RKP, Pembahasan Trilateral dan Multilateral Meeting, Penyusunan Renja, Program Prioritas, Penyusunan Pagu Anggaran, Penajaman Program Litbang dengan Ditjen, Finalisasi Pagu Alokasi Anggaran program Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi. Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan panduan ini. Semoga dokumen ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya yang dalam menyusun rancangan program dan anggaran Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi. Jakarta, Oktober 2016 Kepala Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Ir. Bobby Prabowo, CES i

3 DAFTAR ISI Hal. Kata Pengantar Daftar Isi 1. Pendahuluan 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Dasar Hukum 5. Definisi 6. Alur Penyusunan Program 7. Ketentuan Umum 8. Ketentuan Khusus 9. Output 10. Lampiran i ii ii

4 1. PENDAHULUAN Infrastruktur adalah motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi, dan demikian sebaliknya pertumbuhan ekonomi akan menjadi stimulus bagi pembangunan infrastruktur. Penggerakan sektor-sektor ekonomi akan menciptakan lapangan usaha baru, peningkatan output produksi, tingkat konsumsi masyarakat yang pada akhirnya akan mendorong kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi juga akan mendorong peningkatan investasi, termasuk di bidang infrastruktur. Peran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sangat vital dalam penyediaan infrastruktur khususnya sumber daya air, infrastruktur jalan dan jembatan, dan infrastruktur perumahan dan permukiman sesuai dengan amanat Perpres Nomor 15 tahun 2015 tentang Kementerian PUPR. Penyediaan infrastruktur PUPR dewasa ini dihadapkan pada tantangan dan perkembangan isu-isu strategis yang semakin kompleks dan multidimensional. Program pembangunan infrastruktur PUPR dituntut untuk semakin berkualitas, efisien, dan tepat sasaran dengan tetap memperhatikan pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan, gender serta berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik. Tantangan nasional dalam pembangunan infrastruktur yang harus dihadapi saat ini antara lain: 1) masih tingginya disparitas pembangunan antar wilayah khususnya antara Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia; 2) tingginya urbanisasi yang diikuti persoalan urban sprawl perkotaan, penurunan kualitas lingkungan, belum memadainya kebutuhan dasar, dan belum optimalnya kawasan perdesaan sebagai hinterland; 3) belum mantapnya konektivitas antar wilayah; dan 4) belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air mendukung perwujudan kedaulatan pangan dan kemandirian energi. Kualitas infrastruktur juga menjadi tantangan besar bagi Kementerian PUPR. Menurut laporan Word Economic Froum (WEF) tahun 2014, kualitas infrastruktur di Indonesia tercermin dari indeks infrastruktur meliputi: infrastructure competitiveness index (peringkat 72 dari 144 negara), Technology Readiness Index (peringkat 53 dari 144 negara) dan Innovation Competitiveness Index (peringkat 22 dari 144 negara). Data ini menunjukkan bahwa daya saing dan kualitas infrastruktur di Indonesia masih cukup rendah. 1

5 Pembangunan infrastruktur PUPR juga tidak bisa dilepaskan dari isu mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim global yang disebabkan emisi gas rumah kaca telah mengubah pola dan intensitas hujan dan kenaikan permukaan laut sehingga meningkatkan kerawanan kekeringan dan banjir. Perilaku masyarakat juga berdampak pada kerusakan catchment area, yang mengakibatkan banjir, erosi dan sedimentasi. Badan Litbang PUPR dituntut untuk berperan aktif sebagai techno-structure untuk menyediakan produk-produk teknologi yang inovatif dan rekomendasi kebijakan untuk mendukung kebutuhan penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal, berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan pasar. Badan Litbang PUPR juga berperan sebagai scientific backbone melalui dukungan layanan advis teknis, pendampingan teknis, sertifikasi dan uji lab untuk mendukung penyelenggaraan infrastruktur yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal. Produk-produk litbang dituntut untuk dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh direktorat jenderal selaku pengguna utama produk litbang (Gambar 1). Untuk mencapai target tersebut, kebijakan litbang difokuskan pada litbang terapan (applied research), pengembangan teknologi siap pakai, mendorong penerapan dan pemanfaatan teknologi litbang oleh Direktorat Jenderal dan/ atau stakeholders lainnya. Gambar 1. Rencana Bisnis Balitbang 2

6 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT) berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Teknis di Kementerian PUPR, memiliki posisi yang strategis dalam mewujudkan target kebijakan Balitbang dalam mendorong pemanfaatan produk-produk litbang dan menyediakan rekomendasi kebijakan dalam sebagai policy input bagi pimpinan dalam penyelenggaraan infrastruktur PUPR. Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi menjadi intermediator untuk menjembatani produk litbang dengan pengguna litbang melalui: 1) pengkajian kelayakan teknologi dan analisis keberterimaan pasar, 2) penerapan dan pemanfaatan produk teknologi, 3) pengembangan rantai pasok dan strategi bisnis teknologi, 4) pengelolaan teknologi dan strategi pengembangan produksi massal. Suksesnya pelaksanaan litbang kebijakan dan penerapan teknologi diawali oleh perencanaan dan penganggaran yang baik dan tepat sasaran. Penyusunan program dan anggaran harus mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Agenda Prioritas Nasional Tahunan, Rencana Strategis Kementerian PUPR, Renstra Balitbang dan Renstra PKPT Prinsip penyusunan program adalah keterpaduan program dengan stakeholders, tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan Direktorat Jenderal, dan pengalokasikan anggaran secara efektif dan efisien (money follow program), sesuai arahan Presiden Joko Widodo. 3

7 2. MAKSUD DAN TUJUAN 2.1 Maksud Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk arah dalam penyusunan program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi. 2.2 Tujuan Panduan ini bertujuan untuk menyusun program, kegiatan dan anggaran PKPT mengacu kepada Agenda Prioritas Nasional (Rencana Kerja Pemerintah), RPJM , dinamika isu-isu strategis dan directive pimpinan, Renstra Kementerian PUPR, Renstra Balitbang dan Renstra PKPT. 4

8 3. RUANG LINGKUP Ruang lingkup panduan penyusunan program dan anggaran di PKPT meliputi: Review target dan sasaran Renstra dan identifikasi isu-isu strategis penyelenggaraan infrastruktur PUPR dan directive pimpinan. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) mengacu kepada Agenda Prioritas Nasional dan pembahasan melalui Trilateral /Multilateral Meeting. Penyusunan Renja KL mengacu kepada Pagu Indikatif. Penjaringan usulan kegiatan litbang dari Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Kajian Kebijakan dan KBK Penerapan Teknologi serta sinkronisasi dengan usulan RKP. Penyusunan program, kegiatan dan dokumen anggaran (RKAKL, KAK, RAB dan dokumen pendukung RKAKL lainnya) mengacu kepada Pagu Anggaran. Penelitian dan Penelaahan RKAKL Pagu Anggaran dan data pendukungnya oleh APIP, Ditjen Anggaran dan Bappenas difasilitasi oleh Biro Perencanaan dan KLN. Penajaman usulan kegiatan dan anggaran melibatkan pusat-pusat litbang, Direktorat Jenderal, lembaga litbang eksternal, pakar dan akademisi. Finalisasi usulan program, kegiatan dan alokasi anggaran mengacu kepada penajaman program. Penyusunan program, kegiatan dan dokumen anggaran (RKAKL, KAK, RAB dan dokumen pendukung RKAKL lainnya) mengacu kepada Pagu Alokasi Anggaran. Penelitian dan Penelaahan RKAKL Pagu Alokasi Anggaran dan data pendukungnya oleh APIP, Ditjen Anggaran dan Bappenas difasilitasi oleh Biro Perencanaan dan KLN. Finalisasi RKAKL dan penyusunan konsep DIPA. 5

9 4. DASAR HUKUM Undang Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Undang-undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah Peraturan Presiden Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian PUPR Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2015 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Permen PPN/ Bappenas No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan 6

10 dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga (Renstra K/L) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 15/ PRT/M/2015 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 20/ PRT/M/2016 Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 131/ PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan Peraturan Menteri Keuangan No. 71/PMK.02/2013 tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya dan Indeksasi dalam Penyusunan RKAKL Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2013 tentang Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran K/L dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Peraturan Menteri Keuangan No. 196/PMK.02/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran K/L dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. 7

11 5. DEFINISI DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga atau Satker serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). DIPA berlaku selama satu tahun anggaran dan memuat informasi rincian rencana kerja dan penggunaan anggaran secara terukur yang berfungsi sebagai dasar kegiatan dan penggunaan anggaran. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya Keluaran (output) dari kegiatan dalam 1 (satu) program Input adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka menghasilkan Keluaran (output) Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satker sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu Program Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu paket kegiatan. Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. Konsep DIPA adalah dokumen RKAKL yang telah ditelaah oleh Direktorat Jenderal Anggaran dan kemudian dilakukan pengisian rencana penarikan dan penerimaan dana dalam satu tahun (Januari - Desember), serta diisikan nama KPA, SPM, Bendahara dan Nomor NPWP Satker yang bersangkutan. Pagu Indikatif adalah ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan kepada Kementerian/Lembaga sebagai pedoman dalam penyusunan Renja K/L mengacu kepada Reviu KPJM dan usulan inisiatif baru Pagu Anggaran adalah batas tertinggi anggaran yang dialokasikan kepada Kementerian/Lembaga dalam rangka penyusunan RKA-K/L mengacu pada pagu indikatif, penyesuaian angka dasar dan inisiatif baru 8

12 Pagu Alokasi Anggaran adalah batas tertingi anggaran yang dialokasikan kepada Kementerian/Lembaga berdasarkan hasil pembahasan Rancangan APBN antara Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat, mengacu pada pagu anggaran, penyesuaian dan inisiatif baru Program adalah penjabaran kebijakan Kementerian Negara/ Lembaga dalam bentuk satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi Kementerian/ Lembaga Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan yang memuat program-program pembangunan dalam kurun waktu lima tahun. Rencana Strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan, dan kerangka pendanaan mengacu pada tugas dan fungsi organisasi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional tahunan yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) RKP memuat sasaran, arah kebijakan, dan strategi pembangunan Rencana Kerja Kementerian Lembaga (Renja KL) adalah dokumen perencanaan yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian/ Lembaga sebagai penjabaran dari Rencana Strategis dalam satu tahun anggaran Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga Kelompok Bidang Keahlian, adalah kelompok jabatan fungsional yang dibagi berdasarkan tugas inti (core business) Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, yaitu Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Kajian Kebijakan dan KBK Penerapan Teknologi. 9

13 6. ALUR PENYUSUNAN PROGRAM 10

14 11

15 7. KETENTUAN UMUM Review Renstra dilakukan untuk menyesuaikan sasaran strategis Renstra dengan isu-isu strategis pembangunan infrastruktur PUPR terkini, kebijakan dan program prioritas Menteri PUPR dan Kepala Badan Litbang. Review Renstra juga dilakukan untuk menyesuaikan target output dan outcome serta kerangka pendanaan. Pembahasan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dilakukan oleh Kementerian PUPR dan diwakili oleh masing-masing satminkal dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas (Trilateral Meeting). Pembahasan ini bertujuan untuk mensinkronkan usulan program Kementerian PUPR, termasuk program litbang dengan agenda prioritas pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Usulan RKP Badan Litbang PUPR adalah kompilasi dari usulan kegiatan litbang prioritas dari masing-masing pusat litbang yang sudah mengakomodasi keterpaduan kegiatan dan sinkronisasi terhadap program prioritas Direktorat Jenderal. Penyusunan Renja K/L dilaksanakan setelah dikeluarkannya surat yang ditandatangani oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif K/L yang merupakan pagu anggaran yang didasarkan atas kebijakan umum serta tema dan prioritas nasional. Penyusunan usulan kegiatan prioritas litbang dituangkan dalam dokumen RKP Badan Litbang PUPR ke dalam sistem aplikasi Renja KL di tingkat Badan Litbang yang selanjutnya dikompilasi di tingkat Kementerian PUPR. Renja K/L sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan di lingkup K/L merupakan penjabaran dari Renstra K/L yang merupakan rencana pembangunan jangka menengah untuk periode 5 tahun. Need Asessment dilakukan untuk menjaring masukan dan usulan kegiatan dari Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Kajian Kebijakan dan KBK Penerapan Teknologi. Selanjutnya usulan dari KBK disinkronkan dengan rancangan program prioritas litbang yang tertuang dalam RKP. Sinkronisasi meliputi kebutuhan rekomendasi kebijakan dan kebutuhan teknologi yang harus didukung, sinkronisasi lingkup litbang yang harus didukung, sinkronisasi lokasi dan sasaran (target) litbang dengan Direktorat Jenderal terkait dan Pusat Litbang terkait. 12

16 Penjaringan kebutuhan balai-balai/bidang/bagian juga dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan kegiatan layanan internal atau dukungan manajemen. Pengalokasian anggaran kegiatan layanan internal dilakukan secara selektif dan efisien. Penyusunan usulan kegiatan kajian kebijakan strategis yang dikoordinasikan oleh KBK Kajian Kebijakan memiliki lingkup kegiatan sebagai berikut: 1) Pengkajian tata kelola penyelenggaraan infrastruktur PUPR, 2) Inovasi Pembiayaan Infrastruktur PUPR, 3) Dinamika Perkembangan Wilayah, 4) Pengkajian Sumber Daya dan Kelembagaan Penyelenggaraan Insfrastruktur PUPR, 5) Proyeksi Dampak Kebijakan Infrastruktur PUPR, 6) Sinergi Kebijakan Infrastruktur PUPR Penyusunan usulan kegiatan penerapan teknologi dilakukan oleh KBK Penerapan Teknologi memiliki lingkup: 1) Pemetaan Kesiapan Teknologi dan Analisis Pasar Kebutuhan Penerapan Teknologi, 2) Mengukur tingkat kesiapan teknologi, 3) Kajian Kelayakan Penerapan Teknologi (Sosekling, Pembiayaan, Pemasaran, Pengelolaan, dan exit strategy), 4) Penerapan Teknologi Terbatas (pilot project), 5) Penyerahan Pengelolaan Teknologi Pagu anggaran/pagu alokasi anggaran ditetapkan oleh Kementerian Keuangan sesuai dengan persetujuan DPR. Kementerian Keuangan selanjutnya menyampaikan besaran pagu anggaran kepada Kementerian PUPR. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR menyusun alokasi pagu dan menyampaikan pagu anggaran ke masing-masing satminkal mengacu kepada usulan anggaran satminkal dengan mempertimbangkan tercapainya agenda prioritas nasional, prinsip money follow program dan efisiensi pengalokasian anggaran. Unit Satminkal dalam hal ini Badan Litbang PUPR melakukan pengalokasian anggaran per unit eselon II (Pusat Litbang dan Sekretariat Balitbang) sesuai dengan usulan masing-masing unit dan memperhatikan arahan dan kebijakan program prioritas Menteri PUPR dan Kepala Badan Litbang. Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT) mengalokasikan anggaran kepada satker-satker di lingkungan PKPT mengacu kepada usulan anggaran dan kegiatan masing-masing satker yang sudah dibahas bersama dan disetujui oleh Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi. Pengalokasian anggaran PKPT juga dilakukan dengan mengutamakan dukungan PKPT terhadap Program Prioritas Badan Litbang, prinsip money follow program dan prinsip efisiensi. Prinsip pengalokasian anggaran dilakukan dengan memenuhi kebutuhan belanja pegawai (gaji dan tunjangan) dan belanja operasional serta 13

17 tunggakan tahun sebelumnya (kebutuhan operasional perkantoran). Setelah kedua kebutuhan ini terpenuhi, maka pengalokasian anggaran diprioritaskan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi (LITBANGRAP) sebagai core business PKPT. Pengalokasian anggaran LITBANGRAP dilakukan dengan prinsip 100% mendukung agenda prioritas nasional yang diterjemahkan dalam dukungan program prioritas Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian PUPR. Prioritas kegiatan LITBANGRAP yang diutamakan untuk dianggarkan adalah kegiatan yang bersifat multi years contract yang sudah berjalan, baru kemudian mengalokasikan kegiatan LITBANGRAP yang bersifat baru atau kegiatan single years. Pengalokasian anggaran ketiga adalah untuk mengakomodasi kebutuhan anggaran layanan internal (dukungan manajemen) yang dilakukan secara efisien dan tepat sasaran dalam mendukung terselenggaranya kegiatan LITBANGRAP. Propor si alokasi anggaran adalah 60% - 70% untuk kegiatan LITBANGRAP dan 30% - 40% untuk memenuhi kegiatan dukungan manajemen serta biaya input (belanja pegawai dan belanja operasional). Proporsi alokasi anggaran untuk kegiatan LITBANGRAP adalah 60% untuk kegiatan Penerapan Teknologi dan 40% untuk kegiatan Penelitian dan Pengembangan. Dalam hal ini anggaran litbang diupayakan untuk fokus pada teknologi siap pakai (litbang terapan) dan bermanfaat untuk mendukung terselenggaranya pembangunan infrastruktur PUPR. Penyusunan usulan program kegiatan dan RKAKL Pagu Anggaran dilakukan dengan mengacu kepada Renstra Kementerian PUPR, Renstra Balitbang dan Renstra PKPT, kerangka ADIK, Dokumen RKP dan Renja KL, Pagu Anggaran dan peraturan perundangan-undangan yang mengatur tentang Tata Cara Penyusunan Anggaran, RKAKL dan DIPA. Penelitian RKAKL Pagu Anggaran dilakukan oleh APIP Inspektorat Jenderal dibantu Biro Perencanaan dan KLN untuk melihat apakah dokumen anggaran yang diusulkan sudah memenuhi kepatuhan terhadap: kaidahkaidah penganggaran, kelengkapan dokumen pendukung, kesesuaian dengan RKP dan Renja K/L, dan kesesuaian terhadap alokasi pagu anggaran. dari kegiatan ini adalah Catatan Hasil Penelitian dan Reviu RKAKL (CHR) yang menjadi prasyarat untuk melanjutkan penelahaan RKAKL di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. 14

18 Penelaahan RKAKL Pagu Anggaran dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk melihat kesesuaian usulan program, kegiatan dan konsistensi dengan target program prioritas yang dituangkan dalam dokumen RKP dan Renja K/L serta kesesuaian terhadap kaidah penganggaran. Usulan program dan anggaran yang dituangkan dalam RKAKL Pagu Anggaran PKPT dikompilasi ditingkat unit eselon I dan tingkat Kementerian PUPR untuk menjadi bahan Nota Keuangan Rancangan APBN. RAPBN ini selanjutnya disampaikan oleh Presiden kepada DPR untuk dibahas dengan pemerintah. Penajaman substansi program litbang dilakukan untuk menjaring masukan terhadap usulan program litbang PKPT dan kesesuaiannya dengan kebutuhan Ditjen dalam mendukung pembangunan infrastruktur PUPR. Penajaman program litbang disamping mengundang Ditjen di lingkungan Kementerian PUPR, juga bersinergi dengan Pusat Litbang di lingkungan Badan Litbang PUPR, akademisi, lembaga litbang pemerintah lainnya dan praktisi. Penajaman program litbang PKPT dilakukan dalam beberapa pola pendekatan: 1) Kolokium Balitbang Terpadu, 2) Workshop Internal PKPT, 3) Roadshow atau koordinasi ke Direktorat Jenderal dan 4) Directive langsung Menteri PUPR dan Kepala Balitbang PUPR. Setelah Pagu Alokasi Anggaran disetujui oleh DPR dan disampaikan kepada Menteri Keuangan, selanjutnya Menteri Keuangan menyampaikan Pagu Alokasi Anggaran atau Pagu Definitif ke masing-masing Kementerian/ Lembaga untuk dialokasikan ke masing-masing satminkal (unit eselon I) sesuai dengan prinsip money follow program. Berdasarkan Pagu Alokasi Anggaran tersebut Badan Litbang mengalokasikan pagu alokasi anggaran ke masing-masing unit eselon II. Mengacu kepada pagu tersebut, setiap satker melakukan penajaman kegiatan dan kebutuhan anggaran dan dikompilasi oleh Bidang Program dan Evaluasi, serta disampaikan ke Sekretariat Badan Litbang PUPR. Penajaman usulan kegiatan dan anggaran mengacu kepada target Renstra Kementerian PUPR, Renstra Balitbang dan Renstra PKPT, kerangka ADIK, Dokumen RKP dan Renja KL. Berdasarkan pagu alokasi anggaran disusun RKAKL Pagu Alokasi Anggaran. Penyusunan RKAKL Pagu Alokasi Anggaran mengacu kepada peraturan perundangan-undangan tentang Tata Cara Penyusunan Anggaran, RKAKL 15

19 dan DIPA. Penyusunan RKAKL Pagu Alokasi Anggaran harus dilengkapi dengan dokumen pendukung antara lain TOR/KAK, RAB, dan data dukung lainnya. Penelitian RKAKL Pagu Alokasi Anggaran dilakukan oleh APIP Inspektorat Jenderal dibantu Biro Perencanaan dan KLN untuk melihat apakah dokumen anggaran yang diusulkan sudah memenuhi kepatuhan terhadap: kaidah-kaidah penganggaran dan kelengkapan dokumen pendukung (Surat Pernyataan, Formulir 2 & 3 RKA-K/L Unit beserta ADK RKA-K/L, Matriks Kesesuaian Pengalokasian Anggaran dan Pemenuhan Target Output Prioritas dalam RKP, Dokumen TOR dan RAB per Output). Hasil dari kegiatan ini adalah Catatan Hasil Penelitian dan Revieu RKAKL (CHR) yang menjadi prasyarat untuk melanjutkan penelahaan RKAKL di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Penelaahan RKAKL Pagu Alokasi Anggaran dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk melihat kesesuaian usulan program, kegiatan, konsistensi dengan target program prioritas yang dituangkan dalam dokumen RKP dan Renja K/L serta kesesuaian kaidah penganggaran dan kelengkapan dokumen pendukung. Hasil dari kegiatan ini adalah Catatan Hasil Penelahaan (CHP) yang menjadi prasyarat untuk pengesahan dokumen RKAKL Pagu Alokasi Anggaran dan Konsep DIPA. Surat pengesahan RKAKL Pagu Alokasi Anggaran dari Menteri Keuangan disampaikan kepada DPR untuk mengesahakan Rancangan UU APBN. Selanjutnya pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyusun Keputusan Presiden tentang Rincian APBN sebagai dasar pelaksanaan anggaran. 16

20 8. KETENTUAN KHUSUS Bidang Program dan Evaluasi a. Kepala Bidang Program dan Evaluasi bertanggung jawab memastikan agar penyusunan program di Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. b. Kelompok Bidang Keahlian a. Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Kajian Kebijakan bertanggung jawab untuk mengajukan usulan kegiatan kajian kebijakan strategis dengan memperhatikan isu-isu strategis pembangunan infrastruktur PUPR terkini, kebijakan dan program prioritas Menteri PUPR dan Kepala Badan Litbang yang dituangkan dalam RKP. b. Sub Bidang Program bertanggungjawab atas penyusunan usulan program dan anggaran Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Usulan kegiatan kajian kebijakan strategis diharapkan menghasilkan masukan rekomendasi penting dan tepat sasaran untuk mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur PUPR yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal. Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Penerapan Teknologi bertanggung jawab untuk mengajukan usulan kegiatan penerapan teknologi hasil litbang, yang meliputi Pemetaan Kesiapan Teknologi dan Analisis Pasar kebutuhan penerapan teknologi, penyaringan kesiapan teknologi, pemetaan keberterimaan masyarakat, Kajian Kelayakan Penerapan Teknologi (Kelayakan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan, Pembiayaan, Pemasaran, Pengelolaan, dan Analisis Rantai Pasok), Pelaksanaan Penerapan Teknologi (pilot project) berbasis masyarakat (komunitas) dan pengembangan jejaring kemitraan teknologi, dan bisnis teknologi (Exit Strategy Technology). Usulan kegiatan penerapan teknologi harus fokus mendukung program prioritas Kementerian PUPR dan Kebijakan Badan Litbang. Usulan kegiatan penerapan teknologi juga harus sinergis dengan program prioritas pada Pusat Litbang teknis, selaku inventor teknologi. 17

21 Kegiatan penerapan teknologi yang akan dilaksanakan di balaibalai terdiri dari dua tipe: 1) teknologi siap terap (scale up), yaitu teknologi yang sudah selesai dikaji oleh Pusat Litbang teknis namun belum maksimal dimanfaatkan Ditjen atau dikembangkan di pasar; dan 2) teknologi fase litbangrap, yaitu teknologi yang dikaji dan dikembangkan di lokasi penelitian sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan, dimana Pusat Litbang teknis secara bersamasama dan terpadu dengan PKPT melakukan penelitian, pengembangan dan pendampingan penerapan teknologi Bidang / Bagian / Balai a. Balai bertanggung jawab mengusulkan kegiatan kegiatan layanan perkantoran dan kegiatan layanan internal (dukungan manajemen) balai, meliputi kebutuhan gaji dan tunjangan (belanja pegawai), kebutuhan operasional dan pemeliharaan perkantoran (belanja operasional) dan kegiatan administrasi kesatkeran, Pengelolaan Keuangan, BMN, Rumah Tangga, Kearsipan dan Kepegawaian (belanja non operasional). Kepala Balai juga bertanggung jawab untuk memfasilitasi penyusunan usulan kegiatan penerapan teknologi yang dilakukan KBK Penerapan Teknologi. b. c. d. e. Bidang Kajian Kebijakan dan Kerjasama (K3) mengusulkan kegiatan layanan internal (dukungan manajemen) meliputi kegiatan kerjasama, diseminasi hasil litbang dan kegiatan advis teknis. Kepala Bidang K3 juga bertanggung jawab untuk memfasilitasi penyusunan usulan kegiatan penerapan teknologi yang dilakukan KBK Penerapan Teknologi. Bidang Sumber Daya Kelitbangan (SDK) mengusulkan kegiatan layanan internal (dukungan manajemen) meliputi kegiatan pengelolaan kepegawaian dan pengembangan kapasitas SDM, pengelolaan sistem manajemen mutu organisasi, pengelolaan dan pengembangan sarana kelitbangan (laboratorium data strategis, audio visual, website, dan jurnal). Bidang Program dan Evaluasi (Progrev) mengusulkan kegiatan layanan internal (dukungan manajemen) meliputi kegiatan penyusunan program dan anggaran dan kegiatan monitoring dan evaluasi. Sub Bagian Tata Usaha mengusulkan kegiatan layanan internal (dukungan manajemen) meliputi kegiatan layanan perkantoran, Pengelolaan BMN, Pengelolaan Keuangan, Kearsipan, Rumah Tangga dan Kehumasan. 18

22 9. OUTPUT Dokumen Review Renstra Formulir Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Formulir Rencana Kinerja Kementerian/Lembaga (Renja KL) Usulan Program dan Kegiatan Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Dokumen RKA-KL Kerangka Acuan Kerja (KAK) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Catatan Hasil Reviu (CHR) dan Catatan Hasil Penelitian (CHP) Dokumen Konsep DIPA. 19

23 20

24 10. LAMPIRAN 21

25 10.1. Formulir RKP 22

26 10.2. Formulir Rencana Kerja 23

27 10.3. Rincian Kertas Kerja 24

28 10.4. Formulir Catatan Hasil Reviu 25

29 10.5. Formulir Catatan Hasil Penelaahan 26

30 10.6. Formulir Renstra 27

31 10.7. Formulir Usulan Kegiatan 28

32 10.8. Formulir Rencana Kerja Anggaran (RAB) 29

33 10.9. Formulir Kerangka Kerja Acuan (KAK) 30

34 TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Telp : ; ; Fax :

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.11-/216 DS795-932-979-37 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan. Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan. Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP Agenda 1 2 3 Peran APIP dalam Pengawasan Perencanaan & Penganggaran Strategi Reviu RKA-K/L oleh APIP Hal-halYang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.985, 2017 KEMENKEU. RKA-K/L. Pengesahan DIPA. Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2017 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Kerja. Anggaran. Kementerian/Lembaga. Penyusunan. Penelahaan. Petunjuk. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2013

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.3/M.PPN/HK/01/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja, No.1629, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penyusunan dan Penelaahan RKA- KL. Pengesahan DIPA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163 /PMK.02/2016 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2014 KEMENKEU. Bendahara Umum. Anggaran. Penetapan Alokasi. Penelahaan. Perencanaan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No No.536, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENKOKESRA. Revisi. Petunjuk Operasional Kegiatan. Tata Cara. Petunjuk. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R No.1043, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO POLHUKAM. Anggaan. Revisi. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor No.1435, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Sistem Perencanaan Pengawasan Berbasis Prioritas. Tahun 2016-2019. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN, PENELAAHAN, DAN PENETAPAN ALOKASI BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA

Lebih terperinci

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) Ada lima tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia yaitu : 1). Perencanaan dan Penganggaran APBN; 2). Penetapan/Persetujuan APBN; 3). Pelaksanaan APBN; 4).

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR IM 1 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2019

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-33.14-/216 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Bimtek Penganggaran Untuk PTN Baru dan Satker Kemristekdikti Lainnya Di Lingkup Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bandung 27 April 2018 Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.02-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Kata Pengantar...... Daftar Isi......

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PADA SATKER RO RENA POLDA NTB

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PADA SATKER RO RENA POLDA NTB KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT BIRO PERENCANAAN UMUM M DAN ANGGARAN PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PADA SATKER RO RENA POLDA NTB MATARAM, MEI 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

KONSULTASI REGIONAL TAHUN 2017

KONSULTASI REGIONAL TAHUN 2017 BUKU PANDUAN KONSULTASI REGIONAL TAHUN 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Halaman I. Latar Belakang 1 II. Tujuan dan Sasaran 2 III. Ruang Lingkup 3 IV. Tempat dan Tanggal 3

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 75, 2004 POLITIK. PEMERITAHAN. Pemeritah Pusat. Pemerintah Daerah. Kementerian Negara. Lembaga. Menteri. APBN.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dubnick (2005), akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2016

Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Panduan Panduan Pelaksanaan Pelaksanaan Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2016 Draft #4 Jakarta, 19 April 2016 HASIL PRA KONREG 2016 Satminkal Baseline

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem No.933, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPP-PA. Dekonsentrasi. Penatausahaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/PMK.02/2012 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan. Undang Nomor 2r Tahun 2OO4 tentang Sistem. bahvva untuk menjamitt kualitas Rencana Kerja

Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan. Undang Nomor 2r Tahun 2OO4 tentang Sistem. bahvva untuk menjamitt kualitas Rencana Kerja Nlenteri Perencanaan Pembangunan NasionaU Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1492, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Kerja. Anggaran. Kementerian/Lemnaga. Penyusunan. Petunjuk. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.02/2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.99, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Rencana Bisnis dan Anggaran. BLU. Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 2012, No.821 18 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SOP DIBIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN. 1. SOP Perencanaan Anggaran. No Uraian Prosedur PANITERA/ Keterangan STAF TIM. Kelengkapan Waktu Output

SOP DIBIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN. 1. SOP Perencanaan Anggaran. No Uraian Prosedur PANITERA/ Keterangan STAF TIM. Kelengkapan Waktu Output SOP DIBIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN 1. SOP Perencanaan Anggaran PELAKSANA MUTU BAKU No Uraian Prosedur PANITERA/ TIM Keterangan STAF Kelengkapan Waktu Output SEKRETARIS PERENCANAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-018.02-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran. 1. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); 3 Format Baru RKA-KL. 3. RKA KL di Indonesia (Menuju pengelolaan APBN yang transparan dan kredibel) Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1512, 2016 BPKP. kebijakan Pengawasan. Tahun 2017. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.02-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP Daftar Isi i

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP Daftar Isi i DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB I JADWAL PELAKSANAAN PENERAPAN... 1 BAB II PENUTUP... 10 Daftar Isi i DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jadawal Penerapan PBK dan KPJM... 2 D a f t a r I s i ii BAB

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1411, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA. Penyusunan. Pengesahan. Petunjuk. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 171/PMK.02/2013 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN

Lebih terperinci

SOP ADMINISTRASI KEUANGAN

SOP ADMINISTRASI KEUANGAN SOP ADMINISTRASI KEUANGAN 1. SOP Perencanaan Anggaran PELAKSANA MUTU BAKU No Uraian Prosedur SEKRETARIS STAF TIM Kelengkapan Waktu Output Keterangan PERENCANA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Melakukan rapat

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat 1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan

Lebih terperinci

Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :...

Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :... Direktorat Sistem Penganggaran Direktorat Jenderal Anggaran Jakarta, Mei 2010 Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :...

Lebih terperinci

Kelengkapan Waktu Output Keterangan SEKRETARIS. PERENCANAAN Melakukan Rapat dalam rangka sinkronisasi dan

Kelengkapan Waktu Output Keterangan SEKRETARIS. PERENCANAAN Melakukan Rapat dalam rangka sinkronisasi dan SOP DIBIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN 1. SOP Perencanaan Anggaran PELAKSANA MUTU BAKU No Uraian Prosedur PANITERA/ STAF TIM Kelengkapan Waktu Output Keterangan SEKRETARIS PERENCANAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Lebih terperinci

RENJA K/L TAHUN 2016

RENJA K/L TAHUN 2016 RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1922, 2015 KEMHAN. Perencanaan. Pembangunan. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 20152014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 7 PENUTUP 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN

BAB 7 PENUTUP 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN BAB 7 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016 memuat sasaran, arah kebijakan dan strategi pembangunan untuk semua program dan kegiatan prioritas menurut strategi pembangunan nasional

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.542, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Rencana Bisnis. Anggaran. Politeknik Kesehatan. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Siklus Anggaran. Pertemuan 6 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

Siklus Anggaran. Pertemuan 6 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP Siklus Anggaran Pertemuan 6 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP Siklus APBN 1. Penyusunan APBN (Januari-Juli tahun n-1) 2. Penetapan APBN (16 Agustus-Oktober tahun n-1) 3. Pelaksanaan APBN (Januari-Desember tahun

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF Jakarta, Februari 2018

PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF Jakarta, Februari 2018 PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF 2019 Jakarta, Februari 2018 PENDAHULUAN (1/2) Sesuai amanat Pasal 3 ayat (3) PMK No. 94 Tahun

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR: KEP/ / KA / PR.00.00 / X / 2016 / BNN DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.11-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-018.02-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN

REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN Deputi PIP Bidang Polhukam

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-032.02-0/2017 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2034, 2015 KEMENDAGRI. Rencana Kerja. Tahun 2016. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang dilaksanakan dengan tujuan agar perencanaan dan pengendalian tersebut mempunyai daya guna dan hasil

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 /PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bagian Program dan Evaluasi Sekretariat Direktorat Jenderal KSDAE

Bagian Program dan Evaluasi Sekretariat Direktorat Jenderal KSDAE Bagian Program dan Evaluasi Sekretariat Direktorat Jenderal KSDAE KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM JAKARTA 2016 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BATAN Nomor: SOP /OT 02 01/KA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BATAN Nomor: SOP /OT 02 01/KA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 204 SOP PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN No. Revisi/ Terbitan : SOP 040.002/ OT

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN PERPUSTAKAAN NASIONAL KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci