ARTI PENTING PEMAJUAN DAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP PANDUAN PBB UNTUK BISNIS DAN HAM DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTI PENTING PEMAJUAN DAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP PANDUAN PBB UNTUK BISNIS DAN HAM DI INDONESIA"

Transkripsi

1 ARTI PENTING PEMAJUAN DAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP PANDUAN PBB UNTUK BISNIS DAN HAM DI INDONESIA (United Nations Guiding Principles on Business and Human Rights) Disusun Oleh : Sugeng Bahagijo Beka Ulung Hapsara Mugiyanto Yolandri Simanjuntak Juni, 2016 NGO with UN Special Consultative Status with the Economic and Social Council

2

3 ARTI PENTING PEMAJUAN DAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP PANDUAN PBB UNTUK BISNIS DAN HAM DI INDONESIA (United Nations Guiding Principles on Business and Human Rights) Disusun Oleh : Sugeng Bahagijo Beka Ulung Hapsara Mugiyanto Yolandri Simanjuntak Juni, 2016 NGO with UN Special Consultative Status with the Economic and Social Council

4

5 DAFTAR ISI I PENGANTAR 4 II APAKAH UNGP ITU 8 III MENGAPA UNGP PENTING 12 IV APA YANG BISA DILAKUKAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN 16 V LAMPIRAN Kronologi UNGP Daftar Sumber Bacaan 22 Business and Human Rights INFID 3

6 I PENGANTAR Foto 4 Business and Human Rights INFID

7 Hari-hari ini adalah ulang tahun kelima Prinsip- Prinsip Panduan PBB mengenai Bisnis dan Hak Asasi Manusia (HAM) atau United Nations Guiding Principles on Business and Human Rights (UNGP) disahkan secara mufakat oleh Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 16 Juni Pengesahan prinsip-prinsip panduan ini dilakukan tanpa voting dan mendapatkan dukungan penuh dari 28 negara yang tergabung dalam Dewan HAM PBB. Dengan demikian, hal ini dapat dimaknai bahwa prinsip-prinsip panduan ini mendapatkan dukungan universal. Dukungan universal ini sangat penting dalam rangka memberlakukan dan menerapkan Kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa Perlindungan, Penghormatan, dan Pemulihan. Pengesahan UNGP ini merupakan hasil dari proses panjang selama lebih dari empat dekade yang kemudian ditutup dengan kerja keras Perwakilan Khusus Sekjen PBB John Ruggie. Melalui mandat kerja selama enam tahun dengan dukungan yang besar dari mayoritas negara-negara anggota PBB, kelompokkelompok bisnis, dan komunitas hak asasi manusia, UNGP kemudian disahkan. 1 UNGP bukanlah sebuah perjanjian internasional (treaty) yang secara hukum mengikat (legally binding). Kekuatannya terletak pada kerelaan para pihak untuk melaksanakannya, pada reputasi dan sanksi moral dan sosial. Kekuatannya juga terletak pada sejauh mana negara/pemerintah serta perusahaan melaksanakannya. 1 Lihat Lampiran 1, Kronologi Pengesahan UNGP Business and Human Rights INFID 5

8 UNGP sangat relevan karena perkembangan praktik bisnis yang eksesif berpotensi dan telah menyebabkan terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM. Menurut Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization atau ILO), di seluruh dunia terdapat lebih dari 450 juta orang bekerja dalam mata rantai produksi baik di bawah perusahaan-perusahaan pemasok (supplier) maupun perusahaan-perusahaan subkontraktor. Mereka bekerja di berbagai perusahaan multinasional atau perusahaan nasional di berbagai bidang. Mereka bukan merupakan karyawan atau pekerja perusahaan multinational corporation (MNC) tersebut tetapi menjadi pekerja dari para pemasok dan subkontraktor dari berbagai perusahaan-perusahaan terkemuka. 2 Tiga tahun yang lalu, 2013, sebuah gedung berlantai delapan bernama Rana Plaza, yang menjadi pabrik garmen di pinggiran Kota Dhaka, Bangladesh, ambruk dan memakan korban orang meninggal dunia dan orang terluka. Pabrik itu mempekerjakan lebih dari orang. Pabrik ini merupakan bagian dari pemasok/ subkontraktor sebuah merek terkenal yang dijual ke seluruh dunia. 3 Baru-baru ini, tahun 2016, Oxfam telah melansir sebuah laporan pemantauan kepada 10 merek/perusahaan terkemuka di dunia. Hasil pemantauan oleh Oxfam (April 2016) menunjukkan bahwa 10 merek terkenal (Danone, Nestle, Unilever, dan lain-lain) selama tiga tahun ini telah banyak melakukan perbaikan mata rantai produksinya dibanding dengan keadaan tiga tahun lalu. Sejumlah perbaikan itu tampak terlihat pada beberapa bidang di antaranya: perlindungan lingkungan, kesetaraan gender, penurunan emisi, dan sebagainya. Walau demikian masih banyak pekerjaan rumah yang tersisa. 4 Satu peristiwa besar baru-baru ini kiranya dapat disebut terkait dengan Business and Human Rights (selanjutnya: BHR) adalah terkuaknya berbagai dana legal dan ilegal (penghindaran pajak) oleh pengusaha dan politisi Indonesia di negara suaka pajak yang dikenal dengan Panama Papers. Sebuah gugus tugas para pengacara internasional yang dibentuk oleh The International Bar Association s Human Rights Institute (IBAHRI) telah mengeluarkan laporan penyelidikan perihal kaitan antara pajak, hak asasi manusia, dan kemiskinan tahun Salah satu kewajiban perusahaan dalam UNGP adalah kepatuhan terhadap UU Perpajakan di Indonesia. Menurut Menteri Keuangan Indonesia, Bambang Brojonegoro, 2 Human Rights Watch Human Rights in Supply Chains, A Call for a Binding Global Standard for a Due Diligence. Human Rights Watch Report, 30 Mei report/2016/05/30/human-rights-supply-chains/call-binding-global-standard-due-diligence 3 Human Rights Watch Human Rights in Supply Chains, A Call for a Binding Global Standard for a Due Diligence. Human Rights Watch Report, 30 Mei report/2016/05/30/human-rights-supply-chains/call-binding-global-standard-due-diligence 4 Oxfam The Journey to the Sustainable Food; a Three Years Update on the Behind the Brands Campaign. April Lipsett, Lloyd. Tax Abuse as a Business and Human Rights Issue. Shiftproject.org. shiftproject.org/article/tax-abuse-business-and-human-rights-issue. 6 Business and Human Rights INFID

9 Foto banyak perusahaan MNC yang tidak mematuhi kewajibannya dalam membayar pajak. Menurut Menkeu Bambang Brojonegoro, sekitar perusahaan penanaman modal asing (PMA) selama 10 tahun tidak membayar pajak. Rata-rata perusahaan tersebut harus membayar Rp 25 miliar per tahun (Detik.com, Maret 2016). Artinya, satu perusahaan selama 10 tahun telah mencuri Rp 2,5 triliun, dan dua ribu perusahaan berarti telah merugikan Indonesia sebanyak Rp triliun! Sebuah angka yang fantastik atau lebih 2,5 kali volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (2016). Di Indonesia, menurut data-data pengaduan yang diterima oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa korporasi merupakan pihak kedua yang sering melanggar HAM sesudah kepolisian. 6 Sejak dua tahun lalu, Komnas HAM telah memulai langkah-langkah menyusun Rencana Aksi Nasional Business and Human Rights (RAN BHR). Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) juga telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk memajukan dan melaksanakan UNGP, antara lain melalui Konferensi BHR dan penyediaan dokumen BHR dalam bahasa Indonesia. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Universitas Airlangga, Surabaya, baru-baru ini telah menyelenggarakan focus group discussion atau FGD di Surabaya untuk membahas UNGP. 7 6 Komnas HAM Pernyataan Komnas HAM tentang Tantangan Hak Asasi Manusia Tahun Kabar Latuharhary. 7 Widyanto, Untung Perlindungan HAM dalam Bisnis Jadi Tanggung Jawab Bersama. Tempo. co, Rabu, 27 April Business and Human Rights INFID 7

10 II APAKAH UNGP ITU Foto 8 Business and Human Rights INFID

11 Prinsip-Prinsip Panduan PBB mengenai Bisnis dan HAM (UNGP) merupakan kerangka pengaturan praktik bisnis yang melindungi dan menghormati HAM. UNGP bukan merupakan dokumen perjanjian internasional yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi negara yang meratifikasinya (legally binding treaty). UNGP merupakan prinsipprinsip panduan yang pelaksanaannya didasarkan pada kesukarelaan pihak-pihak terkait, yang dalam hal ini adalah negara, korporasi, dan masyarakat. Secara umum, UNGP terdiri dari tiga pilar yang berbeda tetapi saling terkait, yaitu: Pilar 1. Tanggung Jawab Negara untuk Melindungi Hak Asasi Manusia (State Responsibiity to Protect Human Rights). Pilar ini mengatur kewajiban negara dalam melindungi individu dari pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak ketiga, termasuk bisnis; Pilar 2. Tanggung Jawab Perusahaan untuk Menghormati Hak Asasi Manusia (Corporate Responsibility to Respect Human Rights). Pilar ini mengatur perusahaan untuk tidak melanggar hak asasi manusia yang diakui secara internasional dengan menghindari, mengurangi, atau mencegah dampak negatif dari operasional korporasi; dan Pilar 3. Akses bagi Korban untuk Mendapatkan Pemulihan (Access of the Victims to Remedy). Pilar ini berisi aturan agar korban pelanggaran HAM atau mereka yang terkena dampak operasi perusahaan mendapatkan hak atas pemulihan yang efektif, baik melalui mekanisme yudisial maupun non-yudisial. Business and Human Rights INFID 9

12 Foto Salah satu hal penting dalam UNGP yang merupakan turunan dari pilar kedua, yaitu tanggung jawab perusahaan untuk menghormati HAM, adalah bahwa perusahaan uji tuntas hak asasi manusia (human rights due diligent), dengan cara: (i) Pembuatan kebijakan yang mengartikulasikan komitmen perusahaan untuk menghormati HAM. (ii) Melakukan penilaian dampak yang aktual dan potensial dari kegiatan usaha perusahaan terhadap pemenuhan HAM. (iii) Mengintegrasikan komitmen dan penilaian dampak ke dalam sistem pengendalian dan pengawasan internal perusahaan. (iv) Melakukan penelusuran mengenai potensi-potensi permasalahan baru dan melakukan pelaporan kinerja. Bersamaan dengan disahkannya UNGP pada Juni 2011, Dewan HAM PBB juga membentuk Kelompok Kerja PBB untuk Bisnis dan HAM yang beranggotakan lima 10 Business and Human Rights INFID

13 Foto orang ahli yang berasal dari perwakilan regional PBB dengan mandat mempromosikan penyebaran, pelaksanaan, dan pengintegrasian UNGP dalam kebijakan pemerintah secara global. Kelompok Kerja PBB untuk Bisnis dan HAM ini menjalankan mandatnya dengan cara: 1. Melakukan kunjungan ke negara; 2. Membuat laporan tahunan; 3. Mengarahkan Forum Tahunan dan Forum Regional Bisnis dan HAM; 4. Mendukung penyusunan Rencana Aksi Nasional Bisnis dan HAM; 5. Mendukung pihak-pihak lain dalam pelaksanaan UNGP. Business and Human Rights INFID 11

14 III MENGAPA UNGP PENTING Foto 12 Business and Human Rights INFID

15 Walaupun tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, UNGP tetap memiliki beberapa kontribusi bagi pengaturan praktik bisnis dan membangun kerja sama para pihak sebagaimana disebutkan dalam tulisan Iman Prihandono 8 sebagai berikut: UNGP memperjelas kewajiban negara dan tanggung jawab korporasi terhadap HAM. Hal ini penting untuk mengisi accountability gap, yang merupakan masalah utama dalam isu relasi bisnis dan HAM. UNGP menyediakan alat bagi manajemen risiko dan sistem peringatan dini bagi kegiatan usaha korporasi dengan risiko pelanggaran HAM yang tinggi. UNGP membuka kesempatan bagi terjadinya kerja sama antara NGOs, korporasi, dan masyarakat korban dalam membentuk mekanisme pemulihan yang efektif. ]Masalah-masalah utama yang hendak diatasi oleh UNGP dan sering menjadi kasus di lapangan adalah berbagai perusahaan dan para pemasoknya atau subkontraktornya terlibat atau melakukan berbagai pelanggaran berikut: (i) masalah pertanahan; (ii) perusakan lingkungan hidup (khususnya pertambangan); (iii) kondisi kerja yang tidak layak, termasuk upah minimum; (iii) perusahaan/pabrik mempekerjakan anak; (iv) diskriminasi pekerja (perempuan diupah lebih rendah ketimbang laki-laki); (v) perusahaan pemasok dan subkontraktor melakukan berbagai pelanggaran. 8 Prihandono, Iman Kerangka Hukum Pengaturan Bisnis dan HAM di Indonesia. Referensi Elsam, 13 Februari Business and Human Rights INFID 13

16 Dalam Laporan United Nations Asia Regional Forum on Business and Human Rights, yang berlangsung di Doha, Qatar April 2016, telah diidentifikasi sejumlah isu penting berkaitan dengan, antara lain: (i) hak buruh migran; (ii) dampak dari pengadaan tanah secara luas; (iii) rantai pasok sektor garmen; (iv) pekerja anak dan pekerja paksa dan perdagangan manusia; (vi) hak privasi dalam dunia digital; (vii) akses pemulihan/ kompensasi melalui mekanisme pengadilan dan nonpengadilan; (viii) hak-hak pembela HAM; (ix) event olahraga megabesar, dan; (x) hak-hak masyarakat adat. 9 Beberapa pokok penting yang dicatat dalam laporan Forum BHR Asia itu antara lain: (a) hingga hari ini belum ada satu pun negara Asia yang telah menyusun RAN BHR; (b) perlunya National Human Rights Institution (Komnas HAM) di berbagai negara Asia menjadi penganjur RAN BHR. (c) pentingnya due diligence HAM di sektor industri tertentu, khususnya sektor garmen. Industri garmen menjadi penting karena beberapa fakta: (a) sebagian besar buruh adalah perempuan dan mereka tidak tergabung dalam serikat pekerja; (b) sebagian besar perusahaan tidak memiliki serikat pekerja; (c) sebagian besar pekerja tersebut tidak memiliki kontrak kerja dan mereka dipekerjakan oleh pihak ketiga. Bagi pemerintah, pemerintah bukan saja berperan sebagai pengambil kebijakan dan pengawas (policy makers dan regulator), melainkan juga menjadi pelaku dan pemilik perusahaan-perusahaan negara (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN). Karena itu, sangat penting bahwa negara/pemerintah juga menjadi teladan dan contoh yang baik. Adopsi dan pelaksanaan UNGP di Indonesia akan memperkuat dasar hukum bagi akuntabilitas perusahaan-perusahaan di Indonesia. Akuntabilitas itu terutama akan didukung oleh adanya ketentuan remedy atau pemulihan bagi korban pelanggaran HAM. Hingga tahun 2016, sejumlah negara telah menyusun RAN BHR, antara lain Norwegia, Belanda, Inggris, dan beberapa negara lain. Bagi perusahaan, adopsi dan pelaksanaan UNGP akan mengurangi risiko, baik risiko akan reputasi dan risiko keuangan secara langsung. Walau demikian perusahaan harus memastikan bahwa semua lini dan jajarannya memahami, tidak saja pada tingkat konsep, tapi juga pada tingkat operasional apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Sejumlah perusahaan telah memulai langkah-langkah menuju pelaksanaan BHR antara lain melalui sistem Pelaporan BHR. Bagi serikat pekerja, warga negara, dan konsumen; UNGP akan membantu para pemimpin serikat pekerja dan anggotanya dan warga secara umum bahwa perusahaan 9 United Nations. Report of the Working Group on the issue of human rights and transnational corporations and other business enterprises on the Asia Forum on Business and Human Rights. Official Document System of the United Nations. GEN/G16/107/05/PDF/G pdf?OpenElement 14 Business and Human Rights INFID

17 Foto sudah memenuhi kewajibannya dalam hal kepatuhan kepada hak-hak pekerja seperti pemenuhan upah minimum, tidak mempekerjakan anak, dan membayar pajak dengan benar, dan lain-lain. Juga akan membantu warga untuk menagih akuntabilitas perusahaan dan pemerintah. Secara umum, bagi warga negara dan konsumen Indonesia, pelaksanaan UNGP akan membantu mendorong perilaku perusahaan ke arah yang lebih baik dan warga dapat menilai perusahaan yang kredibel dan memiliki reputasi yang baik. Business and Human Rights INFID 15

18 IV APA YANG BISA DILAKUKAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN Foto 16 Business and Human Rights INFID

19 Keberhasilan pelaksanaan United Nations Guiding Principles on Business and Human Rights salah satunya ditentukan oleh partisipasi aktif dan substantif oleh para pemangku kepentingan. Pendekatan multipihak merupakan pendekatan yang paling efektif dalam implementasi UNGP ini karena posisi para pihak setara dan bisa saling mengontrol mulai tahap kampanye dan sosialisasi, baik pelaksanaan maupun pada tahap menentukan indikator keberhasilan. Dalam konteks Indonesia terdapat beberapa pihak yang memiliki peran dalam menentukan keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan UNGP. Para pihak tersebut adalah pemerintah (pusat dan daerah), sektor bisnis, masyarakat bisnis, dan juga tidak ketinggalan, parlemen. Pemerintah. Pemerintah bisa memulai dengan beberapa langkah, antara lain mempersiapkan Rencana Aksi Nasional Bisnis dan HAM. Rencana aksi ini merupakan induk atau panduan bagi pelaksanaan UNGP di Indonesia. Jika Indonesia memiliki rencana aksi, akan ada manfaat-manfaat yang besar bagi semua pihak, misalnya: a. Kejelasan peran para pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan UNGP; b. Standar sama yang harus dipatuhi oleh perusahaan, misalnya standar keterbukaan perusahaan yang kuat, standar perusahaan tentang kebijakan sumber daya manusia ataupun standar penanganan kasus pelanggaran HAM; Business and Human Rights INFID 17

20 c. Menjadi panduan partisipasi publik untuk organisasi masyarakat sipil, serikat pekerja, dan organisasi buruh, jurnalis, dan lain-lain. Setelah Rencana Aksi Nasional Bisnis dan HAM yang partisipatif dan substantif tersusun, pemerintah bisa melakukan beberapa hal sebagai pemicu pelaksanaan UNGP yang lebih luas, misalnya: I. Pemerintah terutama Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Keuangan dapat melakukan uji coba terhadap 100 perusahaan terbuka (Tbk.) di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memulai pelaksanaan UNGP secara sukarela dalam bentuk kewajiban pelaporan perusahaan tersebut. II. Komnas HAM bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI, misalnya, dapat membuat Pedoman Pelaksanaan BHR untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia terutama untuk para pemegang saham dan direksi 100 perusahaan. Pemerintah daerah juga memegang peran penting dalam pelaksanaan UNGP di Indonesia. Pemerintah daerah bisa memulai dengan mempelajari UNGP, RAN Bisnis dan HAM, serta kalau perlu menuangkannya menjadi kebijakan daerah partisipatif, berdiskusi dengan perusahaan-perusahaan, organisasi masyarakat sipil yang ada di wilayah tersebut agar implementasinya terarah. Pada era otonomi daerah, peran pemerintah daerah harus lebih dikuatkan agar bisa mencegah kasus-kasus pelanggaran HAM seperti pembakaran hutan, meninggalnya beberapa korban di bekas lubang tambang. Perusahaan. Perusahaan di Indonesia, baik perusahaan swasta maupun perusahaan BUMN, dapat memulai dan melaksanakan UNGP dalam beberapa bentuk, antara lain: (i) membuat komitmen dan melaksanakan komitmen dalam seluruh mata rantai nilai (pemasok, mitra kerja, kontraktor). (ii) Perusahaan bisa membuat human rights due diligence untuk memastikan bahwa operasi dan mata rantai produksinya termasuk kepada pemasok dan subkontraktornya (supply chain) memenuhi dan menghormati hak asasi manusia. Untuk itu, perusahaan bisa mulai: (iii) memperkuat kapasitas teknis para manajer dan direktur di jajaran perusahaan perihal UNGP dan apa yang dapat dilakukan untuk melaksanakannya. Merek-merek ternama dunia (Coca-Cola, Unilever, Nike, Adidas, New Balance, GAP, dan lain-lain) yang memiliki ratusan pemasok dan subkontraktor (pabrik dan perusahaan) di Indonesia bisa membuat buku pedoman bagi para pemasok dan subkontraktornya; Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), misalnya, dapat juga menyusun panduan untuk anggotanya tentang bagaimana melaksanakan UNGP ; 18 Business and Human Rights INFID

21 Foto Asosiasi Perusahaan Alihdaya (outsourcing) dapat memulai pelaksanaan UNGP dengan memberikan pedoman kerja yang lebih baik sesuai dengan ketentuan pemerintah. Organisasi Masyarakat Sipil dan Jurnalis. Dua sektor tersebut memegang peran yang tidak kecil dalam pelaksanaan UNGP. Organisasi masyarakat sipil bisa berkontribusi dalam bentuk riset-riset, membantu pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan-kebijakan terkait bisnis dan HAM, menguatkan kapasitas organisasi dan serikat buruh terkait prinsip-prinsip dan standar dalam UNGP, serta peran lain yang bisa dilakukan. Jurnalis dan organisasi jurnalis bisa berperan dalam memberitakan inisiatif-inisiatif pemerintah, perusahaan, organisasi masyarakat sipil, dan serikat buruh dalam melaksanakan UNGP, melakukan investigasi kasus-kasus pelanggaran HAM yang melibatkan perusahaan ataupun melatih para jurnalis supaya paham dengan prinsip, standar, dan manfaat UNGP. Business and Human Rights INFID 19

22 V LAMPIRAN Lampiran 1 Kronologi UNGP Kronologi Lahirnya Prinsip-Prinsip Panduan PBB untuk Bisnis dan HAM atau United Nations Guiding Principles on Business and Human Rights Dewan Ekonomi dan Sosial PBB mengusulkan pembentukan komisi untuk mempelajari Transnational Corporations (TNC) dalam proses pembangunan dan hubungan internasional kepada Sekretaris Jenderal PBB. Sekretaris Jenderal PBB di forum United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) III di Santiago, Chili, menyetujui dibentuknya sebuah Komisi Transnational Corporations (United Nations Commisiion on Transnational Corporations UNCTC), dengan tujuan merumuskan Kode Etik Perusahaan Transnational Kerja keras Ruggie menghasilkan Prinsip-Prinsip Panduan PBB untuk Bisnis dan HAM (UN Guiding Principles on Business and Human Rights) yang diserahkan kepada Dewan HAM PBB dan menjadi standar global pertama untuk mencegah dan menangani risiko yang berdampak merugikan hak asasi manusia yang berhubungan dengan aktivitas bisnis. John Ruggie selesai menyusun kerangka Perlindungan, Penghormatan, dan Pemulihan (Protect, Respect, Remedy) dan disambut baik oleh Dewan HAM PBB sebagai konsep untuk menengahi perdebatan tentang bisnis dan HAM. Dewan HAM PBB memperpanjang mandat John Ruggie selama tiga tahun untuk memberikan rekomendasi lebih konkret yang bisa mempertemukan ekspektasi para aktor, sebuah kerangka yang mengklarifikasi tanggung jawab aktor terkait, dan memberikan dasar untuk berpikir dan bertindak. 20 Business and Human Rights INFID

23 Komisi Transnational Corporations ini dibubarkan karena tidak dapat meratifikasi aturan yang dapat disetujui karena perbedaan pendapat antara negara maju dan negara berkembang. Sub-Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia di Komisi HAM PBB membentuk Kelompok Kerja (Working Group) untuk Perusahaan Transnasional dengan tugas menyusun standar kewajiban perusahaan untuk hak asasi manusia Sekretaris Jenderal PBB pada masa itu, Kofi Annan, menunjuk John Ruggie, profesor dari Universitas Harvard, sebagai Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk Bisnis dan HAM (UN Special Representative of the Secretary- General on Human Rights and Transnational Corporations and Other Business Enterprises SRSG) untuk merumuskan kerangka guna menjawab perdebatan tentang tanggung jawab hak asasi manusia di sektor bisnis. Kelompok kerja ini selesai menyusun draf akhir naskah Norma-Norma mengenai Tanggung Jawab Perusahaan Transnasional dan Perusahaan Bisnis Lainnya Berkenaan dengan Hak Asasi Manusia (Norms on the Responsibilities of Transnational Corporations and Other Business Enterprises with Regard to Human Rights). Naskah ini mendapat dukungan dari beberapa NGOs dan penolakan dari sektor bisnis; begitu juga menurut Komisi Hak Asasi Manusia, kerangka ini tidak memiliki kedudukan hukum. Business and Human Rights INFID 21

24 Lampiran 2 Daftar Sumber Bacaan: Human Rights Watch Human Rights in Supply Chains, A Call for a Binding Global Standard for a Due Diligence. Human Rights Watch Report, 30 Mei hrw.org/report/2016/05/30/human-rights-supply-chains/call-binding-global-standarddue-diligence Komnas HAM Pernyataan Komnas HAM tentang Tantangan Hak Asasi Manusia Tahun Kabar Latuharhary. pernyataan-komnas-ham-tentang-tantangan-hak-asasi-manusia-tahun Lipsett, Lloyd. Tax Abuse as a Business and Human Rights Issue. Shiftproject.org. Oxfam The Journey to the Sustainable Food; A Three Years Update on the Behind the Brands Campaign. April Prihandono, Iman Kerangka Hukum Pengaturan Bisnis dan HAM di Indonesia. Referensi Elsam, 13 Februari United Nations. Report of the Working Group on the issue of human rights and transnational corporations and other business enterprises on the Asia Forum on Business and Human Rights. Official Document System of the United Nations. pdf?openelement] Widyanto, Untung Perlindungan HAM dalam Bisnis Jadi Tanggung Jawab Bersama. Tempo.co, Rabu, 27 April perlindungan-ham-dalam-bisnis-jadi-tanggung-jawab-bersama 22 Business and Human Rights INFID

25

26 International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Jl. Jatipadang Raya Kav.3 No.105 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Phone : , infid@infid.org Website :

Kerangka Tiga Pilar Bisnis & HAM: Uji Tuntas HAM

Kerangka Tiga Pilar Bisnis & HAM: Uji Tuntas HAM Kerangka Tiga Pilar Bisnis & HAM: Uji Tuntas HAM Iman Prihandono, Ph.D Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum, Universitas Airlangga email: iprihandono@fh.unair.ac.id Bagaimanakah bisnis mempengaruhi

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB NEGARA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI

TANGGUNG JAWAB NEGARA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI TANGGUNG JAWAB NEGARA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORASI KURSUS HAM ELSAM - BOGOR, 16 JANUARI 2015 NUR KHOLIS Special Rapporteur on Human Rights and Business INDONESIAN NATIONAL COMMISSION ON HUMAN RIGHTS

Lebih terperinci

Point penting dari diskusi Panel Dalam First Session IGWG Meeting on Binding Treaty for TNCs (6-10 July 2015):

Point penting dari diskusi Panel Dalam First Session IGWG Meeting on Binding Treaty for TNCs (6-10 July 2015): Point penting dari diskusi Panel Dalam First Session IGWG Meeting on Binding Treaty for TNCs (6-10 July 2015): Panel 1 Intinya tidak ada pertentangan antara The GP dengan legally binding treaty process,

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA. 1 Oktober 2016.

MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA. 1 Oktober 2016. MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA 1 Oktober 2016.. DAFTAR ISI Pendahuluan 4 Cara kami menerapkan standar kami 5 Standar-standar kami 5 Karyawan 5 Nasabah 6 Komunitas

Lebih terperinci

Instrumen Pertanggungjawaban Perusahaan: Perbandingan antara OECD Guidelines, ISO26000 & UN Global Compact

Instrumen Pertanggungjawaban Perusahaan: Perbandingan antara OECD Guidelines, ISO26000 & UN Global Compact Instrumen Pertanggungjawaban Perusahaan: Perbandingan antara OECD Guidelines, ISO26000 & UN Global Compact Materi ini adalah terjemahan dari buku Martje Theuws and Mariette van Huijstee, Corporate Responsibility

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

Statement INFID Menyambut UN High Level Event on MDGs, 25 September 2008

Statement INFID Menyambut UN High Level Event on MDGs, 25 September 2008 ( NGO in Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations, Ref. No : D1035 ) Jl. Mampang Prapatan XI No. 23, Jakarta 12790- Indonesia * Phone (62-21) 79196721, 79196722,

Lebih terperinci

Protokol Kebebasan Berserikat

Protokol Kebebasan Berserikat SERANGKAIAN LAPORAN MEKANISME NON-YUDICIAL: LAPORAN KE 19 Protokol Kebebasan Berserikat Sebuah mekanisme pengaduan non-yudisial lokal bagi hak buruh di rantai produksi global Ringkasan eksekutif - Bahasa

Lebih terperinci

Marzuki Usman PENDIRI FIHRRST

Marzuki Usman PENDIRI FIHRRST HUMAN RIGHTS ON SUSTAINABLE BUSINESS Marzuki Usman PENDIRI FIHRRST J a k a r t a, 1 6 M a r e t 2017 fihrrst.org Improving Sustainable Business Actions: Exploring Alternative Way of Public Private Partnership

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya hak-hak asasi dan kebebasan-kebebasan fundamental manusia melekat pada setiap orang tanpa kecuali, tidak dapat

Lebih terperinci

Oleh Sugeng Bahagijo. International NGO Forum on Indonesian Development-INFID

Oleh Sugeng Bahagijo. International NGO Forum on Indonesian Development-INFID MDGs dan Post MDGs: PELUANG UNTUK PEMBANGUNAN YANG LEBIH BERMARTABAT BERKELANJUTAN DAN ADIL PASKA 2015 Presentasi untuk forum Konsultasi Agenda Pembangunan Post 2015 oleh Diselenggarakan oleh Komite Nasional

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

Dukungan Masyarakat Sipil Menuju Kota HAM

Dukungan Masyarakat Sipil Menuju Kota HAM Dukungan Masyarakat Sipil Menuju Kota HAM Kedudukan Pemda Kewajiban Negara atas HAM Negara Pihak terikat dalam perjanjian HAM internasional yang diratifikasi. Kewajiban Negara atas HAM: (i) menghormati;

Lebih terperinci

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

ECD Watch. Panduan OECD. untuk Perusahaan Multi Nasional. alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab

ECD Watch. Panduan OECD. untuk Perusahaan Multi Nasional. alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab ECD Watch Panduan OECD untuk Perusahaan Multi Nasional alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab Tentang Panduan OECD untuk perusahaan Multi nasional Panduan OECD untuk Perusahaan Multi

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler 2 Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler Pendahuluan Daimler mengakui tanggung jawab sosialnya dan ke-10 prinsip yang menjadi dasar dari gerakan Global Compact. Untuk mencapai tujuan bersama ini, Daimler

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

Merujuk perihal tersebut di atas, bersama if'!i dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut:

Merujuk perihal tersebut di atas, bersama if'!i dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut: UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS HUKUM Kampus B JI. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 6286 Telp. 31-523151, 523252 Faks. 31-52..i54 Website : hrrp://www.fn.unair.ac.id Evrnail: fl1@unair.ac.id Surabaya,

Lebih terperinci

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Komisi Nasional

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Komisi Nasional No.856, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMNASHAM. RAN Bisnis dan HAM. Pengesahan. PERATURAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA NOMOR 001 TAHUN 2017 TENTANG PENGESAHAN RENCANA AKSI NASIONAL BISNIS

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Diskriminasi dan kesetaraan: 4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 1 K177 - Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177) 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU 1 Asia Pasifik adalah region dengan jumlah pekerja rumah tangga terbanyak. Asia Pasifik 41% Amerika Latin dan Karibia 37% Afrika 10% Negara maju 7% Timur Tengah 4% Eropa Timur 1% 4 dari 5 pekerja rumah

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N0. 177 A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) merupakan organisasi perdamaian

Lebih terperinci

Mendorong Komitmen Indonesia Meratifikasi Statuta Roma untuk Memperkuat Perlindungan Hak Asasi Manusia

Mendorong Komitmen Indonesia Meratifikasi Statuta Roma untuk Memperkuat Perlindungan Hak Asasi Manusia Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Mahkamah Pidana Internasional Coalition for the International Criminal Court Kerangka Acuan Seminar Nasional Memperingati Hari Keadilan Internasional Sedunia 17 Juli 2012

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002 Protokol Konvensi Hak Anak Tentang Perdagangan Anak, Prostitusi Anak dan Pronografi Anak Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002 Negara-negara peserta tentang

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA MUKADIMAH Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi masyarakat dalam segala proses perubahan membutuhkan pendekatan dan pentahapan yang

Lebih terperinci

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs SIARAN PERS Jakarta, 7 Oktober 2015 Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs Jakarta, 7 Oktober 2015 Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia menagih komitmen pemerintah melaksanakan Tujuan Pembangunan

Lebih terperinci

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola BP 2013 Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1. Pendahuluan Kami mengirimkan energi kepada dunia.

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN 1 K 111 - Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

Uji Tuntas HAM sebagai alat advokasi pelanggaran HAM oleh korporasi

Uji Tuntas HAM sebagai alat advokasi pelanggaran HAM oleh korporasi Uji Tuntas HAM sebagai alat advokasi pelanggaran HAM oleh korporasi Iman Prihandono, Ph.D Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia email: iprihandono@fh.unair.ac.id Apakah kebijakan

Lebih terperinci

Komisi Nasional HAM kerangka hukum dan mekanisme penegakan hukum HAM. Dr. Herlambang P Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 26 Mei 2015

Komisi Nasional HAM kerangka hukum dan mekanisme penegakan hukum HAM. Dr. Herlambang P Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 26 Mei 2015 Komisi Nasional HAM kerangka hukum dan mekanisme penegakan hukum HAM Dr. Herlambang P Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 26 Mei 2015 Poin pembelajaran Konteks kelahiran Komnas HAM Dasar pembentukan

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate governance saat ini merupakan kebutuhan vital bagi seluruh pelaku bisnis dan menjadi tuntutan bagi masyarakat dengan adanya corporate governance ini diharapkan

Lebih terperinci

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia 23 Oktober 2017 Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Setelah mengikuti siklus ketiga Tinjauan Periodik Universal (Universal Periodic Review - UPR) Indonesia, saya menyambut

Lebih terperinci

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia KOMISI B KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia Mukadimah Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sosial, serta hubungan sosial antara perempuan dan laki-laki yang terbentuk

BAB V KESIMPULAN. sosial, serta hubungan sosial antara perempuan dan laki-laki yang terbentuk BAB V KESIMPULAN Gender merupakan salah satu isu yang sangat penting dalam masalah pembangunan, terkhusus Sumber Daya Manusia di dunia. Meskipun isu ini tergolong ke dalam isu yang masih baru, gender telah

Lebih terperinci

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 21 Maret 2013 Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 5 Februari 2013 mungkin merupakan hari paling penting dalam sejarah APP. Pada tanggal tersebut kami mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan, dengan

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce No.1753, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Pengawasan Ketenagakerjaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

Mewujudkan Payung Hukum Penghapusan Diskriminasi Gender di Indonesia Prinsip-Prinsip Usulan Terhadap RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender

Mewujudkan Payung Hukum Penghapusan Diskriminasi Gender di Indonesia Prinsip-Prinsip Usulan Terhadap RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender Mewujudkan Payung Hukum Penghapusan Diskriminasi Gender di Indonesia Prinsip-Prinsip Usulan Terhadap RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender Mewujudkan Payung Hukum Penghapusan Diskriminasi Gender di Indonesia

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK 16 December 2016 i DAFTAR ISI KOMITMEN ANZ 2 KOMITMEN PARA KAMI 2 HAK ASASI MANUSIA DAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA 3 Hak Asasi Manusia 3 Gaji, Tunjangan & Kondisi dan Syarat Kerja 3 Kerja Paksa

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia Kerangka Acuan Call for Proposals 2016-2017: Voice Indonesia Kita berjanji bahwa tidak akan ada yang ditinggalkan [dalam perjalanan kolektif untuk mengakhiri kemiskinan dan ketidaksetaraan]. Kita akan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Lebih terperinci

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M INTERMEDIATE HUMAN RIGHTS TRAINING BAGI DOSEN HUKUM DAN HAM Hotel Novotel Balikpapan, 6-8 November 2012 MAKALAH CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Oleh: Antarini

Lebih terperinci

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK Negara-Negara Pihak pada Protokol ini, Mempertimbangkan bahwa, untuk lebih lanjut mencapai tujuan Konvensi

Lebih terperinci

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK Seri Bahan Bacaan Kursus HAM untuk Pengacara XI Tahun 2007 PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK Supriyadi W. Eddyono, S.H. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat Jl Siaga II No 31 Pejaten Barat, Jakarta 12510 Telp

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 melandasi perekonomian Indonesia sekaligus pelaksanaan pembangunan sektor pertambangan, yaitu : (a) Perekonomian disusun sebagai usaha

Lebih terperinci

Makalah. WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan

Makalah. WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan Makalah WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan Yogyakarta, 13-15 November 2007 Mengembangkan Tanggung Jawab Hak Asasi Manusia Perusahaan Transnasional

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK) DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK) JAKARTA, 3 APRIL 2014 UUD 1945 KEWAJIBAN NEGARA : Memenuhi, Menghormati dan Melindungi hak asasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 1 TAHUN 2000 (1/2000) TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NOMOR 182 CONCERNING THE PROHIBITION AND IMMEDIATE ACTION FOR ELIMINATION OF THE WORST FORMS OF CHILD

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI 1 2012-2013 Kerugian terhadap lapangan kerja akibat krisis finansial dan ekonomi telah menyebabkan kesulitan hidup bagi pekerja perempuan dan laki-laki, keluarga dan komunitas,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan BAB V KESIMPULAN Konstitusi yang berlaku dari era sebelum dan setelah Revolusi 2011 untuk dapat menjamin kesetaraan gender dan penolakan diskriminasi bagi perempuan dan lakilaki tampaknya hanya hitam diatas

Lebih terperinci

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda Organisasi Perburuhan Internasional Lapangan Kerja bagi Kaum Muda SEBUAH TUJUAN NASIONAL SEKILAS tentang Lapangan Kerja Bagi Kaum Muda di Indonesia: Sekitar 57 persen dari angkatan kerja muda Indonesia

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA... Daftar Isi v DAFTAR ISI DAFTAR ISI...v PENGANTAR PENERBIT...xv KATA PENGANTAR Philip Alston...xvii Franz Magnis-Suseno...xix BAGIAN PENGANTAR Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor pemasukan tersebesar kas negara. Penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor pemasukan tersebesar kas negara. Penerimaan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sektor pemasukan tersebesar kas negara. Penerimaan negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

Merayakan Praktik Pancasila di Tingkat Lokal

Merayakan Praktik Pancasila di Tingkat Lokal Kerangka Kegiatan FESTIVAL HAM INDONESIA 2016 Merayakan Praktik Pancasila di Tingkat Lokal Pengantar Bojonegoro, 30 November 2 Desember 2016 UUD 1945 pasal 28I ayat 4 menyebutkan bahwa pemajuan, penghormatan,

Lebih terperinci

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR 1 K-106 Istirahat Mingguan Dalam Perdagangan dan Kantor-Kantor 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama POL-GEN-STA-010-00 Printed copies of this document are uncontrolled Page 1 of 9 Kode Etik PT PBU & UN Global Compact Sebagai pelopor katering di Indonesia, perusahaan

Lebih terperinci

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Ringkasan Selama 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami perubahan sosial dan politik luar biasa yang telah membentuk latar belakang bagi pekerjaan layak di negeri

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Makarim Wibisono Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Seminar KOMNAS Perempuan Hotel Kartika Chandra, 12 Maret 2012

Oleh: Dr. Makarim Wibisono Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Seminar KOMNAS Perempuan Hotel Kartika Chandra, 12 Maret 2012 Oleh: Dr. Makarim Wibisono Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Seminar KOMNAS Perempuan Hotel Kartika Chandra, 12 Maret 2012 Ucapan Selamat Saya atas nama saya pribadi dan ASEAN Foundation mengucapkan:

Lebih terperinci

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keynote Speech Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Disampaikan pada acara: PENGUMUMAN TOP 50 PERUSAHAAN TERBUKA BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD Hotel Borobudur, Jakarta 21 Maret 2014 KEYNOTE

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Menimbang BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Ringkasan Proyek TUJUAN MITRA UTAMA JANGKA WAKTU. 3 tahun (2014 September 2017) Regional International Domestic Workers Federation (IDWF) DONOR

Ringkasan Proyek TUJUAN MITRA UTAMA JANGKA WAKTU. 3 tahun (2014 September 2017) Regional International Domestic Workers Federation (IDWF) DONOR PROMOTE: Pekerjaan Layak bagi Pekerja Rumah Tangga guna Menghapus Pekerja Rumah Tangga Anak Ringkasan Proyek National Mengurangi pekerja rumah tangga anak (PRTA) secara signifikan dengan mengembangkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NOMOR 182 CONCERNING THE PROHIBITION AND IMMEDIATE ACTION FOR ELIMINATION OF THE WORST FORMS OF CHILD LABOUR (KONVENSI

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku BSCI 1

Pedoman Perilaku BSCI 1 Pedoman Perilaku BSCI 1 Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 bertujuan mendirikan nilai-nilai dan prinsipprinsip bahwa para Peserta BSCI berusaha untuk menerapkan dalam rantai pasokan mereka. Pedoman

Lebih terperinci

INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011

INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011 RINGKASAN TABEL INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011 SETARA Institute, Jakarta 5 Desember 2011 SCORE 2011 PENYELESAIAN PELANGGARAN HAM MASA LALU 1,4 KEBEBASAN BEREKSPRESI 2,5 KEBEBASAN BERAGAMA/BERKEYAKINAN

Lebih terperinci

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga Etika dan integritas Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga i Pihak ketiga berarti orang atau perusahaan yang memasok barang atau jasa kepada Syngenta atau atas nama kami. ii pejabat publik dapat mencakup,

Lebih terperinci

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Oleh : Butje Tampi, SH., MH. ABSTRAK Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan melakukan

Lebih terperinci

ILO MAMPU Project - Akses terhadap Pekerjaan & Pekerjaan Layak bagi Perempuan Tinjauan Fase 2 January 2013

ILO MAMPU Project - Akses terhadap Pekerjaan & Pekerjaan Layak bagi Perempuan Tinjauan Fase 2 January 2013 ILO MAMPU Project - Akses terhadap Pekerjaan & Pekerjaan Layak bagi Perempuan Tinjauan Fase 2 January 2013 Miranda Fajerman Chief Technical Adviser ILO - MAMPU 1 Tujuan AusAID MAMPU Program Meningkatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

REKOMENDASI DAN USULAN PUSAT BANTUAN HUKUM PERADI TERHADAP NASKAH AKADEMIK DAN RUU SISTEM PEMASYARAKATAN BAGIAN ANAK

REKOMENDASI DAN USULAN PUSAT BANTUAN HUKUM PERADI TERHADAP NASKAH AKADEMIK DAN RUU SISTEM PEMASYARAKATAN BAGIAN ANAK Puri Imperium Office Plaza UG 21 Jl. Kuningan Madya Kav 5 6 Jakarta Selatan 12980 Phone/Fax (62-21) 83703156-57 REKOMENDASI DAN USULAN PUSAT BANTUAN HUKUM PERADI TERHADAP NASKAH AKADEMIK DAN RUU SISTEM

Lebih terperinci