Pedoman Perilaku BSCI 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman Perilaku BSCI 1"

Transkripsi

1 Pedoman Perilaku BSCI 1 Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 bertujuan mendirikan nilai-nilai dan prinsipprinsip bahwa para Peserta BSCI berusaha untuk menerapkan dalam rantai pasokan mereka. Pedoman Perilaku ini disetujui oleh Dewan Asosiasi Perdagangan Luar Negeri atau Foreign Trade Association (FTA) pada tanggal 28 November 2013 dan mengesampingkan Pedoman Perilaku BSCI versi 2009 di dalam semua terjemahannya. Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI terdiri atas tiga bagian utama informasi: a) Pembukaan, Interpretasi, Nilai-nilai kami dan Pelaksanaan, yang berlaku untuk semua Perusahaan Bisnis; b) Prinsip, yang membahas lebih khusus Mitra Bisnis para Peserta BSCI dan c) Ketentuan Pelaksanaan BSCI, Referensi BSCI dan Daftar Istilah BSCI, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Perilaku ini dan memberikan informasi yang lebih rinci tentang interpretasi dan pelaksanaan BSCI. Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari Versi bahasa Inggris dari dokumen inilah yang merupakan versi yang mengikat secara hukum. I. Pembukaan Business Social Compliance Initiative (BSCI) atau Inisiatif Kepatuhan Sosial Bisnis diluncurkan oleh Asosiasi Perdagangan Luar Negeri atau Foreign Trade Association (FTA), yang mengakui bahwa perdagangan internasional merupakan sarana penting bagi kesejahteraan manusia dan pertumbuhan sosial ekonomi. Pedoman Perilaku BSCI (BSCI Code of Conduct) ini merupakan seperangkat prinsip dan nilai-nilai yang mencerminkan keyakinan para Peserta BSCI dan harapan mereka terhadap mitra bisnis mereka. Pedoman Perilaku BSCI mengacu pada konvensi internasional seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Hak Anak dan Prinsip Bisnis, Prinsip-Prinsip Panduan PBB untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia, Pedoman OECD, UN Global Compact dan Konvensi dan Rekomendasi Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang relevan untuk memperbaiki kondisi kerja dalam rantai pasokan. Perusahaan-perusahaan bisnis yang mendukung Pedoman Perilaku BSCI berkomitmen untuk prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam dokumen ini dan untuk memenuhi, dalam lingkup pengaruh mereka, tanggung jawab mereka untuk menghormati hak asasi manusia. BSCI dan para pesertanya (Peserta BSCI) berupaya mewujudkan dialog yang konstruktif dan terbuka di antara para mitra bisnis dan pemangku kepentingan untuk memperkuat prinsipprinsip bisnis yang bertanggung jawab secara sosial. Selain itu, mereka ikut membangun hubungan industrial yang matang antara para pekerja dan manajemen karena menjadi kunci untuk bisnis yang berkelanjutan. 1 Copyright 2014 by FTA Foreign Trade Association, Brussels BSCI Code of Conduct - Public Document V. 1/2014 1/8

2 II. Interpretasi Dalam Pedoman Perilaku BSCI, istilah "perusahaan bisnis" mencakup para Peserta BSCI serta para Mitra Bisnis mereka dalam rantai pasokan, khususnya para Produsen. Lampiran sebagaimana yang dimaksud pada akhir Pedoman Perilaku BSCI (Ketentuan Pelaksanaan, Referensi BSCI dan Daftar Istilah BSCI) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Perilaku BSCI. Pedoman Perilaku BSCI harus dibaca dan ditafsirkan bersama dengan lampiran tersebut. Setiap perusahaan bisnis memiliki Ketentuan Pelaksanaan yang berbeda untuk dipatuhi, tergantung pada peran mereka dalam rantai pasokan dan apakah mereka akan dipantau atau tidak dalam BSCI. III. Nilai-nilai Kami Dengan mendukung Pedoman Perilaku BSCI dan mengkomunikasikannya kepada rantai pasokan mereka, para Peserta BSCI dipandu oleh nilai-nilai berikut: Perbaikan yang berkelanjutan: Para Peserta BSCI berupaya melaksanakan Pedoman Perilaku BSCI dalam sebuah pendekatan pengembangan langkah-demilangkah. Para Peserta BSCI berharap para mitra bisnis mereka memastikan perbaikan terus-menerus terhadap kondisi kerja dalam organisasi mereka. Kerjasama: Dengan bekerja bersama dan mengambil pendekatan yang sama, Para Peserta BSCI akan memiliki dampak yang lebih besar pada kondisi kerja, dan kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan kondisi kerja dalam rantai pasokan mereka. Nilai kerjasama sama pentingnya dalam hubungan dengan para mitra bisnis dalam rantai pasokan, terutama mereka yang membutuhkan dukungan dalam rangka peningkatan. Demikian juga, semangat kerja sama juga penting dalam hubungan antara bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholder) yang terkena dampak pada tingkat yang berbeda. Pemberdayaan: Tujuan utama BSCI adalah untuk memberdayakan para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka, terutama dalam hal produsen yang akan dipantau, untuk mengembangkan rantai pasokan mereka dengan cara yang menghormati hak asasi manusia dan tenaga kerja serta untuk menyediakan peralatan yang diperlukan pada unit-unit bisnis dalam rantai pasokan untuk memperbaiki kondisi kerja secara berkelanjutan. Pengembangan sistem manajemen internal memainkan peran penting dalam membawa prinsip BSCI ke pusat budaya perusahaan bisnis. Hak Cipta FTA 2014 BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014 2/8

3 IV. Pelaksanaan Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku BSCI merupakan tujuan aspirasional dan harapan minimum yang dimiliki oleh para Peserta BSCI yang berkaitan dengan perilaku sosial rantai pasokan mereka. Meskipun aspirasi tersebut akan tetap tidak berubah, harapan minimum dari Pedoman Perilaku BSCI, yang diterjemahkan ke dalam standar sosial yang bisa diverifikasi, dapat berubah seiring dengan perubahan masyarakat. Para Peserta BSCI berkomitmen untuk menggunakan upaya yang wajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku BSCI. Meskipun para Peserta BSCI tidak dapat menjamin ketaatan penuh dari semua mitra bisnis mereka setiap saat, para Peserta BSCI berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang wajar untuk mematuhi prinsip-prinsip Pedoman Perilaku BSCI, khususnya di area dan atau sektor di mana terdapat risiko yang lebih tinggi atas ketidakpatuhan terhadap Pedoman Perilaku BSCI. Tentu saja, ketaatan penuh adalah proses yang memakan waktu yang cukup lama, sumber daya dan usaha; dan kesenjangan, kekurangan, kegagalan dan kejadian tak terduga akan tetap mungkin bisa terjadi. Meskipun demikian, Para Peserta BSCI berkomitmen kuat untuk melakukan deteksi dini, pemantauan dan perbaikan terhadap semua kegagalan tersebut dalam rantai pasokan mereka dan tetap terbuka untuk menjalin keterlibatan konstruktif dengan para pemangku kepentingan yang benar-benar peduli dengan kepatuhan sosial. Ketaatan terhadap Pedoman Perilaku Mematuhi hukum domestik adalah kewajiban pertama perusahaan bisnis. Di negara-negara di mana hukum dan peraturan domestik bertentangan dengan, atau menetapkan standar perlindungan yang berbeda dari Pedoman Perilaku BSCI, perusahaan bisnis harus mencari cara untuk mematuhi prinsip-prinsip yang memberikan perlindungan tertinggi bagi para pekerja dan lingkungan. Manajemen Rantai Pasokan dan Efek Berantai Para Peserta BSCI mengakui kemampuan mereka untuk mempengaruhi perubahan sosial dalam rantai pasokan mereka melalui kegiatan pembelian mereka. Mereka mengelola hubungan mereka dengan semua mitra bisnis dengan cara yang bertanggung jawab dan mengharapkan hal yang sama sebagai balasannya. Hal ini memerlukan pendekatan kooperatif di mana setiap perusahaan bisnis, (a) melibatkan mitra bisnisnya masing-masing; (b) mengambil semua langkah yang wajar dan tepat dalam lingkup pengaruhnya, yang diperlukan untuk melaksanakan Pedoman Perilaku BSCI dan (c) melakukan pertukaran informasi secara tepat waktu mengidentifikasi tantangan yang membutuhkan mitigasi. Para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka berusaha untuk semakin merinci akar penyebab dari dampak yang merugikan seperti dalam hak asasi manusia, khususnya ketika mengambil sumber dari area atau sektor yang berisiko tinggi. Sehingga untuk menanamkan tanggung jawab ini, perusahaan bisnis harus bertindak dengan uji tuntas (due diligence) dan mengembangkan sistem, kebijakan dan proses manajemen yang diperlukan hingga sejauh tingkatan yang wajar serta secara efektif mencegah dan mengatasi dampak-dampak buruk hak asasi manusia yang dapat dideteksi dalam rantai pasokan. Bagi produsen yang akan dipantau, sistem manajemen internal sangat dianjurkan sebagai suatu cara yang efektif untuk menanamkan Pedoman Perilaku BSCI dalam praktik bisnis mereka. Hak Cipta FTA 2014 BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014 3/8

4 Mengakhiri sebuah hubungan bisnis atau kontrak individu dengan mitra bisnis karena berjuang untuk melaksanakan Pedoman Perilaku BSCI dianggap sebagai pilihan terakhir. Namun, mungkin perlu untuk mengakhiri hubungan bisnis atau kontrak individu jika mitra bisnis tersebut gagal untuk bertindak dengan cara yang konsisten dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Pedoman Perilaku BSCI, dan / atau ketika mitra bisnis tersebut tidak bersedia untuk melakukan langkah-langkah diperlukan untuk memenuhi salah satu kewajiban yang diatur dalam dan / atau melekat pada Pedoman Perilaku BSCI. Keterlibatan dan Perlindungan Pekerja Bisnis perusahaan harus menciptakan praktik manajemen yang baik yang melibatkan para pekerja dan wakil-wakil mereka dalam pertukaran informasi yang baik tentang isu-isu tempat kerja, dan memungkinkan tindakan yang tepat untuk melindungi para pekerja sejalan dengan aspirasi Pedoman Perilaku BSCI. Bisnis perusahaan harus mengambil langkah-langkah khusus untuk membuat para pekerja sadar akan hak dan tanggung jawab mereka. Selain itu, perusahaan bisnis diwajibkan untuk membangun kompetensi yang memadai antara majikan, manajer, pekerja dan perwakilan pekerja untuk menanamkan dengan baik praktik-praktik ini dalam operasi bisnis. Pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan pada setiap tingkat kerja sangat penting, terutama yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bisnis perusahaan harus menetapkan atau berpartisipasi dalam mekanisme pengaduan tingkat operasional yang efektif bagi individu dan masyarakat yang mungkin terkena dampak negatif. Bahkan di mana sistem peradilan berjalan efektif dan dijadikan sumber daya dengan baik, mekanisme pengaduan dapat menawarkan keuntungan tertentu seperti kecepatan akses dan perbaikan, mengurangi biaya dan jangkauan transnasional. V. Prinsip Para Peserta BSCI mengharapkan semua mitra bisnis mereka menaati Pedoman Perilaku BSCI. Selain itu, setiap mitra bisnis yang dipantau atas prinsip-prinsip di bawah ini harus menunjukkan bukti bahwa mereka mengambil (a) semua langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan mereka sendiri terhadap Pedoman Perilaku BSCI dan (b) langkahlangkah yang wajar untuk memastikan bahwa semua mitra bisnis mereka yang terlibat dalam proses (proses-proses) produksi menaati Pedoman Perilaku BSCI. Hak Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Mitra bisnis harus: (a) menghormati hak pekerja untuk membentuk serikat dengan cara yang bebas dan demokratis; (b) tidak melakukan diskriminasi terhadap pekerja karena keanggotaannya dalam serikat buruh dan (c) menghormati hak pekerja untuk berunding bersama. Mitra bisnis tidak boleh menghalangi perwakilan pekerja untuk memiliki akses ke pekerja di tempat kerja atau untuk berinteraksi dengan mereka. Ketika beroperasi di negara-negara di mana kegiatan serikat buruh melanggar hukum atau di mana kegiatan serikat buruh yang bebas dan demokratis tidak diperbolehkan, maka mitra bisnis harus menghormati prinsip ini dengan memungkinkan para pekerja untuk bisa secara bebas memilih wakil mereka sendiri sebagai pihak yang dapat diajak oleh perusahaan untuk berdialog mengenai isu-isu tempat kerja. Tidak ada Diskriminasi Mitra bisnis tidak boleh melakukan diskriminasi, mengecualikan atau memiliki preferensi tertentu untuk personel atas dasar jenis kelamin, usia, agama, ras, kasta, kelahiran, latar Hak Cipta FTA 2014 BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014 4/8

5 belakang sosial, kecacatan, asal etnis dan negara, kebangsaan, keanggotaan dalam serikat atau organisasi sah lainnya, afiliasi atau pendapat politik, orientasi seksual, tanggung jawab keluarga, status perkawinan, penyakit atau kondisi lain yang dapat menimbulkan diskriminasi. Secara khusus, para pekerja tidak boleh dilecehkan atau diatur menurut salah satu alasan yang tercantum di atas. Remunerasi yang Adil Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka menghormati hak para pekerja untuk menerima remunerasi yang adil yang cukup untuk menyediakan bagi mereka kehidupan yang layak bagi mereka dan keluarga mereka, serta manfaat sosial yang diberikan secara sah, tanpa mengurangi harapan tertentu yang ditetapkan di bawah ini. Mitra bisnis harus mematuhi, minimal, upah yang diamanatkan oleh undang-undang upah minimum pemerintah, atau standar industri yang disetujui atas dasar perundingan bersama, mana yang lebih tinggi. Upah harus dibayar secara tepat waktu, teratur, dan secara penuh dengan diberikan secara sah. Pembayaran sebagian dalam bentuk tunjangan "dalam wujud barang" bisa diterima sesuai dengan spesifikasi ILO. Tingkat upah harus mencerminkan keterampilan dan pendidikan pekerja dan mengacu pada jam kerja biasa. Pemotongan akan diijinkan hanya di bawah kondisi dan sejauh yang ditentukan oleh hukum atau ditetapkan oleh kesepakatan bersama. Jam Kerja Layak Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka memastikan bahwa para pekerja tidak diwajibkan untuk bekerja lebih dari 48 jam reguler per minggu, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan di bawah ini. Namun, BSCI mengakui pengecualian-pengecualian yang ditentukan oleh ILO. Hukum nasional, standar industri atau kesepakatan bersama yang berlaku harus ditafsirkan dalam kerangka kerja internasional yang ditetapkan oleh ILO. Dalam kasus luar biasa yang didefinisikan oleh ILO, batas jam kerja yang ditentukan di atas dapat dilampaui, dalam hal demikan kerja lembur diperbolehkan. Penggunaan kerja lembur dimaksudkan untuk hal-hal yang bersifat luar biasa, sukarela, yang dibayar pada tingkat premium yang tidak kurang dari satu kali seperempat kali tingkat biasa dan tidak boleh mewakili kemungkinan bahaya kerja yang jauh lebih tinggi. Selain itu, Mitra Bisnis harus memberikan pekerja mereka hak untuk beristirahat pada jam istirahat di setiap hari kerja dan hak untuk setidaknya satu hari libur setiap tujuh hari, kecuali pengecualian yang didefinisikan oleh kesepakatan bersama yang berlaku. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka menghormati hak atas kondisi kerja dan hidup sehat pekerja dan masyarakat setempat, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan di sini. Individu yang rentan seperti namun tidak terbatas pada pekerja berusia muda, ibu baru dan calon ibu dan para penyandang cacat, akan menerima perlindungan khusus. Mitra bisnis harus mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, atau mematuhi standar internasional di mana undang-undang dalam negeri bersifat lemah atau kurang kuat ditegakkan. Kerjasama aktif antara manajemen dan para pekerja, dan / atau wakil mereka sangat penting untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem ke arah terwujudnya lingkungan Hak Cipta FTA 2014 BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014 5/8

6 kerja yang aman dan sehat. Hal ini dapat dicapai melalui pembentukan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Mitra bisnis harus memastikan bahwa ada sistem untuk mendeteksi, menilai, mencegah, dan menanggapi potensi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja. Mereka harus mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah pekerja dari terjadinya kecelakaan, cedera atau penyakit, yang timbul dari, terkait dengan, atau terjadi selama bekerja. Langkahlangkah ini harus bertujuan untuk meminimalkan sejauh dalam batasan wajar penyebab bahaya yang secara bawaan ada di tempat kerja. Mitra bisnis akan berusaha meningkatkan perlindungan pekerja dalam kasus kecelakaan termasuk melalui skema asuransi wajib. Mitra bisnis harus mengambil semua langkah yang tepat dalam lingkup pengaruh mereka, untuk mengetahui stabilitas dan keamanan peralatan dan bangunan yang mereka gunakan, termasuk fasilitas perumahan untuk para pekerja apabila fasilitas tersebut disediakan oleh majikan serta untuk melindungi terhadap kemungkinan keadaan darurat. Mitra bisnis harus menghormati hak pekerja untuk keluar dari tempat terjadinya suatu bahaya tanpa meminta izin. Mitra bisnis harus memastikan bantuan medis yang memadai di tempat kerja dan fasilitas terkait. Mitra bisnis harus memastikan akses ke air minum, makanan dan area industri yang aman dan bersih serta area memasak dan penyimpanan makanan yang bersih dan aman. Selain itu, mitra bisnis harus selalu memberikan Alat Perlindungan Diri (APD) yang efektif kepada seluruh pekerja secara gratis. Tidak Boleh ada Pekerja Anak-anak Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka tidak mempekerjakan secara langsung atau tidak langsung, anak-anak di bawah usia minimum wajib belajar sebagaimana yang didefinisikan oleh hukum, yang mana tidak kurang dari 15 tahun, kecuali diberlakukan suatu pengecualian yang diakui oleh ILO. Mitra bisnis harus menetapkan mekanisme usia verifikasi yang kuat sebagai bagian dari proses perekrutan, yang tidak boleh dengan cara apa pun merendahkan atau berlaku secara tidak sopan kepada pekerja. Prinsip ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari segala bentuk eksploitasi. Perhatian khusus harus diambil dalam hal pemberhentian kerja anak-anak, karena mereka dapat berpindah ke pekerjaan yang lebih berbahaya, seperti prostitusi atau perdagangan narkoba. Dalam mengeluarkan anak-anak dari tempat kerja, mitra bisnis harus mengidentifikasi secara proaktif, langkah-langkah untuk menjamin perlindungan anak yang terdampak. Apabila mungkin, mereka harus mencari kemungkinan untuk memberikan pekerjaan yang layak bagi anggota rumah tangga dewasa dari keluarga anak-anak yang terkena dampak termasuk. Perlindungan Khusus bagi Pekerja Muda Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka memastikan bahwa orang-orang berusia muda tidak bekerja di malam hari dan bahwa mereka dilindungi terhadap kondisi kerja yang merugikan kesehatan, keselamatan, moral dan perkembangan, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan dalam prinsip ini. Di mana para pekerja muda dipekerjakan, mitra bisnis harus memastikan bahwa (a) jenis pekerjaan tersebut tidak berpeluang membahayakan bagi kesehatan dan perkembangan mereka; (b) jam kerja mereka tidak merugikan kehadiran mereka di sekolah, partisipasi mereka dalam orientasi kejuruan yang disetujui oleh otoritas yang berwenang atau kapasitas mereka untuk mendapatkan keuntungan dari program pelatihan atau instruksi. Hak Cipta FTA 2014 BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014 6/8

7 Mitra bisnis harus menetapkan mekanisme yang diperlukan untuk mencegah, mengidentifikasi dan mengurangi kerugian bagi para pekerja muda; dengan perhatian khusus pada akses yang harus dimiliki oleh para pekerja muda terhadap mekanisme pengaduan yang efektif dan terhadap skema dan program pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja. Tidak ada Pekerjaan Tidak Aman Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan dalam bab ini, (a) mereka memastikan bahwa hubungan kerja mereka tidak menyebabkan rasa tidak aman dan kerentanan sosial atau ekonomi bagi para pekerja mereka; (b) pekerjaan dilakukan atas dasar hubungan kerja yang diakui dan didokumentasikan, yang dibentuk sesuai dengan undang-undang nasional, kebiasaan atau praktik dan standar ketenagakerjaan internasional, mana yang memberikan perlindungan yang lebih besar. Sebelum mengadakan pekerjaan, mitra bisnis harus menyediakan kepada pekerja informasi yang mudah dimengerti tentang hak-hak mereka, tanggung jawab dan kondisi kerja, termasuk jam kerja, remunerasi dan ketentuan pembayaran. Mitra bisnis harus bertujuan menyediakan kondisi kerja yang layak yang juga mendukung para pekerja, baik perempuan dan laki-laki, dalam peran mereka sebagai orang tua atau pengasuh, khususnya yang berkaitan dengan pekerja migran dan musiman yang mana anakanaknya mungkin ditinggalkan di kampong halaman para pekerja migrant tersebut. Mitra bisnis tidak boleh menggunakan pengaturan kerja dengan suatu cara yang secara sengaja dibelokkan dari tujuan asli hukumnya. Ini termasuk namun tidak terbatas pada (a) skema magang di mana tidak ada niat untuk memberikan keterampilan atau menyediakan pekerjaan reguler, (b) pekerjaan musiman atau darurat ketika digunakan untuk melemahkan perlindungan para pekerja, dan (c) hanya tenaga kerja kontrak. Selain itu, penggunaan subkontraktor tidak boleh merugikan hak-hak pekerja. Tidak Boleh ada Buruh yang Terikat Mitra bisnis tidak boleh terlibat dalam segala bentuk perbudakan, buruh yang dipaksa, terikat, diikat perjanjian, diperdagangkan atau non-sukarela. Mitra bisnis akan berisiko diduga memiliki keterlibatan jika mereka mendapatkan keuntungan dari penggunaan bentuk-bentuk penggunaan tenaga kerja tersebut dengan mitra bisnis mereka. Mitra bisnis harus bertindak dengan sangat teliti ketika mempekerjakan dan merekrut pekerja migran baik secara langsung maupun tidak langsung. Mitra bisnis harus memungkinkan pekerja mereka bisa mendapatkan hak untuk cuti dan untuk secara bebas berhenti kerja dengan ketentuan bahwa pekerja tersebut memberikan pemberitahuan yang wajar kepada majikan. Mitra bisnis harus memastikan bahwa para pekerja tidak menerima perlakuan tidak manusiawi atau merendahkan, hukuman fisik, pemaksaan mental atau fisik dan / atau pelecehan secara verbal. Semua prosedur disiplin harus ditetapkan secara tertulis, dan harus dijelaskan secara lisan kepada para pekerja dalam ketentuan yang jelas dan mudah dipahami. Perlindungan Lingkungan Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika mereka mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari kerusakan lingkungan, tanpa mengurangi harapan khusus yang ditetapkan dalam bab ini. Hak Cipta FTA 2014 BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014 7/8

8 Mitra bisnis harus menilai dampak lingkungan yang signifikan dari operasi, dan menetapkan kebijakan dan prosedur yang efektif yang mencerminkan tanggung jawab lingkungan mereka. Mereka harus menerapkan langkah-langkah yang memadai untuk mencegah atau meminimalkan efek buruk pada masyarakat, sumber daya alam dan lingkungan secara keseluruhan. Perilaku Bisnis Beretika Mitra bisnis menaati prinsip ini ketika, dan tanpa mengurangi tujuan dan harapan yang ditetapkan dalam bab ini, mereka tidak terlibat dalam segala bentuk tindakan korupsi, pemerasan atau penggelapan, maupun segala bentuk penyuapan termasuk namun tidak terbatas pada menjanjikan, menawarkan, memberi atau menerima uang atau insentif lainnya apa pun yang tidak tepat. Mitra bisnis diharapkan untuk menjaga informasi yang akurat mengenai kegiatan mereka, struktur dan kinerja, dan harus mengungkapkan hal tersebut sesuai dengan ketentuan dan praktik standar industri yang berlaku. Mitra bisnis tidak boleh berpartisipasi dalam memalsukan informasi tersebut, maupun dalam setiap tindakan yang keliru dalam rantai pasokan. Selain itu, mereka harus mengumpulkan, menggunakan dan mengolah informasi pribadi (termasuk informasi dari pekerja, mitra bisnis, pelanggan dan konsumen di wilayah pengaruh mereka) dengan sewajarnya. Pengumpulan, penggunaan dan pengolahan lainnya atas informasi pribadi harus mematuhi privasi dan persyaratan hukum dan peraturan keamanan informasi. VI. Lampiran 1. Ketentuan Pelaksanaan 2. Referensi BSCI: Penyusunan Standar Internasional yang relevan untuk pelaksanaan Pedoman Perilaku, seperti Konvensi dan Rekomendasi ILO. 3. Daftar Istilah BSCI * * * * * * * Business Social Compliance Initiative atau Inisiatif Kepatuhan Bisnis Sosial adalah inisiatif berbasis bisnis terkemuka bagi perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan kondisi kerja di pabrik-pabrik dan peternakan di seluruh dunia. Kami menyatukan lebih dari perusahaan dalam sebuah sistem berorientasi pembangunan yang berlaku untuk semua sektor dan negara-negara sumber. Business Social Compliance Initiative (BSCI) Av. De Cortenbergh, Brussels Belgium Telepon: Faksimili: info@bsci-intl.org Hak Cipta FTA 2014 BSCI Code of Conduct - Dokumen Publik V. 1/2014 8/8

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP KODE ETIK PEMASOK Peraturan ini memberikan standard minimum yang bilamana mungkin, harus di lampaui oleh pemasok. Dalam penerapannya, para pemasok harus mengikuti hukum nasional dan hukum lainnya yang

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Daftar Istilah BSCI. Agen. Pegawai magang. Magang. Tujuan aspirasional. Audit. Program Integritas Audit. Pihak yang diaudit

Daftar Istilah BSCI. Agen. Pegawai magang. Magang. Tujuan aspirasional. Audit. Program Integritas Audit. Pihak yang diaudit Daftar Istilah BSCI Daftar Istilah ini harus dipahami dalam konteks BSCI dan berlaku untuk para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka, khususnya produsen. Daftar Istilah ini mengesampingkan semua versi

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0 Versi 1.0 24 Juni 2015 Daftar Isi 1.0 Pendahuluan & Cakupan Penerapan... 2 2.0 Kepatuhan terhadap Hukum, Peraturan, & Kode Etik Pemasok yang Berlaku... 3 3.0 Praktik Bisnis... 3 4.0 Kesejahteraan Hewan...

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS

PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS LORD Corporation ( LORD ) berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan integritas dan standar etika tertinggi. Kami juga berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford

Lebih terperinci

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 2 R-111 Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK 16 December 2016 i DAFTAR ISI KOMITMEN ANZ 2 KOMITMEN PARA KAMI 2 HAK ASASI MANUSIA DAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA 3 Hak Asasi Manusia 3 Gaji, Tunjangan & Kondisi dan Syarat Kerja 3 Kerja Paksa

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit Panduan untuk kebun Januari 2016 Panduan kerja untuk perkebunan, pabrik pengolahan, kebun, dan ladang Pendahuluan Panduan ini disusun dari Prinsip Tanpa Eksploitasi

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I]

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] MSD berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan bisnis secara berkelanjutan dan bertujuan

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama POL-GEN-STA-010-00 Printed copies of this document are uncontrolled Page 1 of 9 Kode Etik PT PBU & UN Global Compact Sebagai pelopor katering di Indonesia, perusahaan

Lebih terperinci

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Unilever Kebijakan Penunjukan Pihak Luar Secara Bertanggung Jawab Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Juni 2016 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip-prinsip Mendasar 4 Pedoman Pelaksanaan 6 I Persyaratan

Lebih terperinci

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 2 K-183 Konvensi Perlindungan Maternitas, 2000 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Daftar Istilah BSCI amfori

Daftar Istilah BSCI amfori Daftar Istilah BSCI Daftar Istilah ini harus dipahami dalam konteks BSCI dan berlaku untuk para Peserta BSCI dan mitra bisnis mereka, khususnya produsen. Daftar Istilah ini mengesampingkan semua versi

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola BP 2013 Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis 1. Pendahuluan Kami mengirimkan energi kepada dunia.

Lebih terperinci

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN KODE ETIK PEMASOK SANDVIK VERSI 2, DISETUJUI PADA TAHUN 2014 Sandvik berkomitmen terhadap prinsip-prinsip fundamental hak asasi manusia, hak pekerja, lingkungan,

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok 1/11

Kode Etik Pemasok 1/11 1/11 Kami akan memimpin sebuah gerakan yang akan menjadikan cokelat berkelanjutan sebagai norma, sehingga cokelat yang kita semua cintai akan selalu hadir untuk generasi yang akan datang. Pengantar Sebagai

Lebih terperinci

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 R-166 Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

Nilai-nilai dan Etika Securitas. Securitas AB Tata Kelola Perusahaan Direvisi pada 3 Nopember 2014

Nilai-nilai dan Etika Securitas. Securitas AB Tata Kelola Perusahaan Direvisi pada 3 Nopember 2014 Nilai-nilai dan Etika Securitas Securitas AB Tata Kelola Perusahaan Direvisi pada 3 Nopember 2014 Berlaku mulai tanggal 3 Nopember 2014 Daftar isi Page 2 of 10 1 PRINSIP-PRINSIP UMUM... 3 2 NILAI-NILAI

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

Thai Union Etika Bisnis dan Kode Perilaku Tenaga Kerja

Thai Union Etika Bisnis dan Kode Perilaku Tenaga Kerja Bekerja dalam perseroan dengan supplier kami Introduksi Dengan menghormati hak asasi manusia universal bagi individu, Thai Union Grup Publik Perseroan Terbatas dan anak perusahaan, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Diskriminasi dan kesetaraan: 4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan

Lebih terperinci

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Ringkasan Selama 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami perubahan sosial dan politik luar biasa yang telah membentuk latar belakang bagi pekerjaan layak di negeri

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 2 K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier Standar Perilaku Supplier Pendahuluan Seiring upaya kami untuk terus mencapai kinerja tinggi bagi klien, perusahaan, dan pemegang saham, Accenture berkomitmen untuk menjunjung setinggi-tingginya standar

Lebih terperinci

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok 2017 PENGADAAN GLOBAL Keyakinan Kami Kami percaya bahwa tanggung jawab kami yang pertama adalah terhadap para dokter, perawat dan pasien; para ibu dan bapak dan

Lebih terperinci

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Konvensi No. 189 Konvensi mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Pada

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA

10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA 10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA Kebijakan Hak Asasi Manusia Sebagai salah satu perusahaan global yang beroperasi di lebih 15 negara di empat benua, Indorama Ventures Public Company Limited (IVL) sangat

Lebih terperinci

MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA. 1 Oktober 2016.

MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA. 1 Oktober 2016. MENGHORMATI SESAMA DAN MASYARAKAT: PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA 1 Oktober 2016.. DAFTAR ISI Pendahuluan 4 Cara kami menerapkan standar kami 5 Standar-standar kami 5 Karyawan 5 Nasabah 6 Komunitas

Lebih terperinci

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K187 Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 K187 - Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISBN 978-92-2-xxxxxx-x Cetakan Pertama, 2010

Lebih terperinci

Kode Etik Mitra. I. Pendahuluan

Kode Etik Mitra. I. Pendahuluan Kode Etik Mitra I. Pendahuluan Di Hewlett Packard Enterprise (HPE), kami bekerja secara kolaboratif dengan Mitra kami untuk berbisnis dengan penuh semangat untuk pelanggan dan produk kami, menghormati

Lebih terperinci

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1 KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1 MUKADIMAH Negara-Negara Pihak pada Kovenan ini, Menimbang bahwa, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diproklamasikan dalam Piagam Perserikatan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB

KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB Menjalin Kemitraan dengan para Pemasok Kami 2017 Versi Bahasa Indonesia PENDAHULUAN Kemitraan yang diadasarkan pada pengadaan yang bertanggung

Lebih terperinci

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler

Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler 2 Prinsip Pertanggungjawaban Sosial Daimler Pendahuluan Daimler mengakui tanggung jawab sosialnya dan ke-10 prinsip yang menjadi dasar dari gerakan Global Compact. Untuk mencapai tujuan bersama ini, Daimler

Lebih terperinci

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 1 R184 - Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 2 R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) Rekomendasi mengenai Kerja Rumahan Adopsi: Jenewa, ILC

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku Valmet

Pedoman Perilaku Valmet Pedoman Perilaku Valmet Pedoman Perilaku Valmet Yth. Rekan Kerja dan Mitra Valmet, Pedoman Perilaku Valmet adalah seperangkat aturan yang menetapkan moral dan etika, tanggung jawab, dan praktik yang tepat

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku Pemasok

Pedoman Perilaku Pemasok Pedoman Perilaku Pemasok Mengubah Dunia Kita 150 Tahun DAFTAR ISI Berkomitmen terhadap Integritas 3 Harapan 3 ETIKA DAN KEPATUHAN BISNIS 4 Korupsi dan Antipenyuapan 4 Hadiah & Hiburan 4 Konflik Kepentingan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA Organisasi Perburuhan Internasional Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga 2 I. DASAR

Lebih terperinci

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR 1 K-106 Istirahat Mingguan Dalam Perdagangan dan Kantor-Kantor 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN 1 HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN Saya akan mengawali bab pertama buku ini dengan mengetengahkan hak pekerja yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap anak-anak dalam dunia ketenagakerjaan. Sebagaimana

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR HARAPAN PEMASOK Saat Caterpillar melaksanakan bisnis dalam kerangka kerja peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kepatuhan terhadap hukum saja belum cukup bagi

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin Bahan Bacaan: Modu 2 Pengertian Anak Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin A. Situasi-Situasi yang Mengancam Kehidupan Anak Sedikitnya

Lebih terperinci

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April Prinsip Perilaku Prinsip Perilaku April 2016 1 Prinsip Perilaku April 2016 3 DAFTAR Isi Transaksi bisnis legal dan etis Kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan Givaudan... 6 Penyuapan dan korupsi... 6 Hadiah

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017 Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017 Tujuan Pembelajaran Mengenal ILO dan ILS Memahami prinsip-prinsip dan hak-hak mendasar di tempat

Lebih terperinci

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN 1 K 111 - Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No. 201 Catatan konsep Dokumen ini merupakan pengantar singkat Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No. 201 yang disusun untuk memberikan pintu masuk yang tepat

Lebih terperinci

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK 1 K 182 - Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak 2 Pengantar

Lebih terperinci

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201 Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201 KERJA LAYAK bagi PEKERJA RUMAH TANGGA Irham Ali Saifuddin Capacity Building Specialist ILO Jakarta PROMOTE Project 1 DASAR PEMIKIRAN Pengakuan nilai sosial dan

Lebih terperinci

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH Deklarasi Hak dan Kewajiban Individu, Kelompok dan Badan-badan Masyarakat untuk Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar yang Diakui secara Universal Diadopsi oleh resolusi Majelis

Lebih terperinci

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 2 K-173 Konvensi Perlindungan Klaim Pekerja (Kepailitan Pengusaha), 1992 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan

Lebih terperinci

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU 1 Asia Pasifik adalah region dengan jumlah pekerja rumah tangga terbanyak. Asia Pasifik 41% Amerika Latin dan Karibia 37% Afrika 10% Negara maju 7% Timur Tengah 4% Eropa Timur 1% 4 dari 5 pekerja rumah

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi II] Desember 2015 MSD berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan bisnis secara berkelanjutan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 111 CONCERNING DISCRIMINATION IN RESPECT OF EMPLOYMENT AND OCCUPATION (KONVENSI ILO MENGENAI DISKRIMINASI

Lebih terperinci

PERATURAN PELAKSANAAN

PERATURAN PELAKSANAAN T E RJEMAH A N R ES MI AKASTOR PERATURAN PELAKSANAAN - Halaman 1 - Kepada Rekan-Rekan Sejawat Kita semua harus merasa bangga karena kita bekerja untuk sebuah perusahaan dengan standar etika yang tinggi.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 105 CONCERNING THE ABOLITION OF FORCED LABOUR (KONVENSI ILO MENGENAI PENGHAPUSAN KERJA PAKSA) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce No.1753, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Pengawasan Ketenagakerjaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA 1 K 105 - Penghapusan Kerja Paksa 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki dan

Lebih terperinci

Situasi Global dan Nasional

Situasi Global dan Nasional Pekerja Rumah Tangga (PRT) Situasi Global dan Nasional A r u m R a t n a w a t i K e p a l a P e n a s e h a t T e k n i s N a s i o n a l P R O M O T E I L O J A K A R T A 1 Pekerja Rumah Tangga: Angkatan

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya

Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya Mengenal Konvensi PBB 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya (Konvensi Migran 1990) KOMNAS PEREMPUAN KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Mengenal

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kebijakan Anti Korupsi (Sebagaimana yang telah disetujui oleh pertemuan anggota Direksi No.1/2014 tertanggal 12 January 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang telah disetujui

Lebih terperinci

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga Etika dan integritas Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga i Pihak ketiga berarti orang atau perusahaan yang memasok barang atau jasa kepada Syngenta atau atas nama kami. ii pejabat publik dapat mencakup,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Majelis Umum, Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 20 Desember 1993 [1] Mengikuti perlunya penerapan secara

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA

DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA Disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 9 Desember 1998 M U K A D I M A H MAJELIS Umum, Menegaskan kembalimakna penting dari ketaatan terhadap

Lebih terperinci

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Ditetapkan oleh Resolusi Majelis Umum 2200 A (XXI)

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Ditetapkan oleh Resolusi Majelis Umum 2200 A (XXI) KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA Ditetapkan oleh Resolusi Majelis Umum 2200 A (XXI) tertanggal 16 Desember 1966, dan terbuka untuk penandatangan, ratifikasi, dan aksesi MUKADIMAH

Lebih terperinci

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA Ditetapkan oleh Resolusi Majelis Umum 2200 A (XXI) tertanggal 16 Desember 1966, dan terbuka untuk penandatangan, ratifikasi, dan aksesi MUKADIMAH

Lebih terperinci

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Identitas Grup Pirelli menurut sejarahnya telah terbentuk oleh seperangkat nilai-nilai yang selama bertahun-tahun telah kita upayakan dan lindungi. Selama bertahuntahun,

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI MISI NILAI-NILAI GRUP PIRELLI PENDAHULUAN PRINSIP-PRINSIP PERILAKU KERJA - SISTEM KONTROL INTERNAL PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Pemegang saham, investor, dan komunitas

Lebih terperinci

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA 1 K 29 - Kerja Paksa atau Wajib Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

2. Konsep dan prinsip

2. Konsep dan prinsip Diskriminasi dan kesetaraan: 2. Konsep dan prinsip Kesetaraan and non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar 1. Menganalisa definisi diskriminasi di tempat kerja

Lebih terperinci

Pedoman Etika Bisnis

Pedoman Etika Bisnis Pedoman Etika Bisnis Tinjauan umum kebijakan dan pengarahan Group yang mendasar yang memandu hubungan kita dengan satu sama lain dan dengan para pemangku kepentingan. Rincian lebih lanjut dan peraturan

Lebih terperinci