BAB I PENDAHULUAN. anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacammacam. matematika, kemampuan memilih dan mengelompokkan, dan persiapan
|
|
- Yohanes Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) No. 20 tahun 2003 bab pertama pasal 1 ayat 14 bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 1 Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacammacam alternatif pemecahan masalah, pengembangan kemampuan logika matematika, kemampuan memilih dan mengelompokkan, dan persiapan kemampuan berpikir teliti. 1 Undang-undang sisdiknas (sistim pendidikan nasional dan PP No 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No 19 Tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional. hlm. 4. 1
2 2 Perkembangan kognitif harus dikembangkan semaksimal mungkin sejak kanak-kanak. 2 Hal yang paling mendasar yang harus diketahui guru dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah tentu saja mengetahui perkembangan kognitif anak. Dengan mengetahui tahapan perkembangan anak dalam area kognitifnya, guru akan dapat mengembangkan metode-metode pembelajaran yang paling tepat bagi anak. Anak akan dapat mengembangkan potensinya seluas mungkin tanpa ada rasa paksaan atau tekanan yang berlebihan. Oleh karena itu, guru yang mengajar di TK sangat perlu mengetahui karakteristik dari aspek perkembangan kognitif para siswanya agar dapat memberikan penanganan yang sesuai. Permainan matematika merupakan salah satu kegiatan belajar yang mampu mengembangkan kemampuan dasar matematika anak dimasa tahapan awal perkembangannya seperti kemampuan mempelajari dunia mereka. 3 Atau kemampuan melihat, membedakan, meramalkan, memisahkan, dan mengenal konsep angka. Selain itu, permainan matematika juga mampu meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah, serta kemampuan mengukur/memperkirakan, mengetahui serta membedakan konsep ruang. 2 Rini Hildayani dkk, psikologi perkembangan anak (Jakarta:Universitas Terbuka, 2007), hlm Yuliani Nurani Sujiono dkk, metode pengembanagn kognitif (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), modul 11.
3 3 Apabila diberikan sejak usia dini, maka permainan matematika akan mampu merangsang serta meningkatkan kemampuan anak dalam memahami fenomena alam atau perubahan lingkungan disekitarnya. Kemampuan ini akan diperoleh anak secara alamiah dan berlangsung selama bertahun-tahun seiring dengan pertambahan usia. Proses perkembangan ini merupakan salah satu tahapan terpenting dalam proses perkembangan intelektual anak. Kemampuan numerik banyak menjadi perhatian bagi pendidik, orang tua dan para pemerhati perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena kemampuan numerik ini banyak diajarkan disekolah dan diperlukan dikehidupan sehari-hari. Kemampuan numerik juga merupakan salah satu kemampuan yang dipelajari anak secara otomatis dalam periode masa kanak-kanak awal. Angka adalah simbol dari suatu bilangan. Menurut teori Bruner, belajar bilangan dari objek nyata perlu diberikan sebelum ia belajar angka. Anak belajar dari konkret keabstrak. Maka dalam hal ini pendidik melakukan kegiatan mengenal angka untuk mengembangkan kognitif anak agar anak dapat berlatih membilang/menghitung angka secara urut dan benar, memiliki kemampuan untuk memahami angka dan konsep logika yang bagus dan berguna untuk perkembangan selanjutnya. Demikian halnya di taman kanak-kanak Muslimat NU Karanganyar Tirto Pekalongan, khususnya anak kelompok A yang terdiri
4 4 dari 23 anak yiatu 15 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti hari Sabtu 12 April 2014 telah ditemukan masih ada beberapa anak didik yang belum mampu membilang 1 sampai 10 dengan benar. Mereka juga belum mampu dalam beberapa hal, yaitu : 1. Belum mampu mengurutkan bilangan 1 sampai Belum mampu mengurutkan benda sesuai angka 3. Belum mampu mencontoh angka Oleh karena itu, upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membilang anak perlu mengadakan pendekatan dan pemilihan metode yang mampu menarik minat anak dalam belajar. Ketepatan metode yang digunakan akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran, dan yang paling penting, metode tersebut dapat diterima dengan baik sesuai kemampuan anak didik dan juga dapat merangsang motivasi dan kreatifitas mereka. Pemilihan materi kegiatan belajar yang menarik juga perlu diperhatikan supaya anak menjadi tertarik dan mampu meningkatkan kemampuan membilang. Berdasarkan latar belakang masalah yang dihadapi peneliti di kelas dan beberapa keluhan orang tua, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikaitkan dengan upaya meningkatkan kemampuan membilang anak melalui metode Index Card Match.
5 5 metode Index Card Match adalah permainan mencocokan kartu indeks. Di TK tugas yang diberikan dalam bentuk kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk langsung dari guru. Penulis memilih metode Index Card Match dalam penelitian ini karena : 1. Permainan ini mudah dimainkan anak 2. Permainan ini dapat memberikan rasa senang sekaligus pengetahuan kepada anak sehingga anak dapat bermain sekaligus belajar B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan metode index card match dapat meningkatkan kemampuan membilang 1 sampai 10 anak didik kelompok A TK Muslimat NU Karangnyar kecamatan Tirto tahun pelajaran 2013/2014. C. Tujuan penelitian Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membilang 1 sampai 10 anak didik kelompok A TK Muslimat NU Karanganyar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014 melalui penerapan metode Index Card Match.
6 6 D. Manfaat penelitian 1) Bagi penulis Untuk menambah wawasan dan dapat menerapkan pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan membilang 1 sampai 10 anak didik kelompok A TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan dengan menggunakan metode index card match. 2) Bagi anak didik Dengan menggunakan metode index card match dapat meningkatkan kemampuan membilang 1 sampai 10 anak didik kelompok A TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. 3) Bagi guru Mendapat informasi bahwa dengan menggunakan metode index card match dapat meningkatkan kemampuan membilang 1 sampai 10 anak didik kelompok A TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/ ) Bagi kepala sekolah Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan pembelajaran di taman kanak-kanak.
7 7 E. Tinjauan pustaka 1) Analisis teoritis Menurut Masitoh, dalam bukunya Strategi Pembelajaran TK dijelaskan bahwa hakikat anak adalah : 1. Anak bersifat unik masing-masing anak berbeda satu sama lain, dalam gaya belajar, minat, dan latar belakang keluarga 2. Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan. Perilaku yang ditampilkan anak umumnya relatif asli, tidak ditutup-tutupi 3. Anak bersifat aktif dan energik. Anak lazimnya senang melakukan aktifitas 4. Anak itu egosentris, ia cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri 5. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banayk hal. Karakteristik ini menonjol pada usia 4-5 tahun 6. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat terhadap sesuatu hal. 4 Kecerdasan matematis logis didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang Masitoh, dkk, Strategi pembelajaran TK (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009), hlm.
8 8 benar. 5 Kemampuan ini meliputi, kemampuan menyelesaikan masalah, mengembangkan masalah, dan menciptakan sesuatu dengan angka dan penalaran. Cerdas secara matematis logis berarti cerdas angka dan cerdas dalam hukum logika berpikir. Kecerdasan matematis logis (sebelum ditemukan kecerdasan naturalis) mencakup beberapa macam pikiran, yaitu mencakup tiga bidang yang saling berhubungan, yakni matematika, ilmu pengetahuan(sains), dan logika. Kecerdasan matematis logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan pola dan pemikiran logis dan ilmiah. Hubungan antara matematika dan logika adalah bahwa keduanya secara ketat mengikuti hukum dasar. Ada konsistensi pemikiran logis. Hukum logika menjelaskan bagaimana argumentasi disusun, bukti dan syarat dinyatakan, serta kesimpulan dibuat. Anak-anak yang mempunyai kecerdasan matematis logis cenderung berpikir secara numerik dan dalam konteks pola, urutan logis, sebab akibat, dan kategorial. Pada masa kanak-kanak inilah, penjelajahan berbagai pola, kategori, hubungan sebab akibat dimulai. Anak-anak secara aktif memanipulasi lingkungan (seperti kategori mainan), bereksperimen dengan berbagai hal menggunakan cara-cara 5 Takdirotun Musfiroh, pengembangan kecerdasan majemuk (Tanggerang Selatan: universitas terbuka, 2012), hlm
9 9 yang terkendali (seperti mencelupkan benda pada air untuk mengetahui posisi benda pada air), dan mendekatkan benda-benda pada magnet. Anak-anak yang cerdas dalam matematis logis cenderung terus bertanya dan ingin tahu tentang sebab-sebab suatu peristiwa atau gejala di lingkungannya. Mereka juga cenderung memilih permainan yang memerlukan pemikiran dan strategi. Komponen inti kecerdasan matematis logis meliputi kepekaan pada pola-pola dan hubungan logis, pernyataan logis, kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, pengujian hipotesis, kepekaan heuristik, kemampuan menemukan alternatif solusi dari suatu masalah dan kemampuan menemukan fiturfitur sesuatu dari kegiatan mengamati. Anak usia dini sering juga disebut dengan istilah golden age atau usia emas karena pada rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat pada berbagai aspek. 6 Pada perkembangan otak misalnya, terjadi proses pertumbuhan otak yang sangat cepat pada 2 tahun pertama usia anak. Selain perkembangan otak, penelitian Gallahue menyatakan bahwa usia prasekolah merupakan waktu yang paling optimal untuk 6 Siti Aisyah dkk, perkembangan dan konsep dasar pengembangan anak usia dini (Jakarta:Universitas terbuka, 2011), hlm
10 10 perkembangan motorik anak. Sedang penelitian Bowlby menyatakan bahwa hubungan yang positif dan membangun pada anak usia dini sangat penting untuk perkembangan kognitif dan emosi sosialnya. Oleh karena itu, usia dini terutama di bawah 2 tahun menjadi masa yang paling peka dan potensial bagi anak untuk mempelajari sesuatu. Pendidik perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar masa peka ini tidak terlewatkan begitu saja, tetapi diisi dengan hal-hal yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. 2) Penelitian yang relevan Dalam skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Anak Dalam Penambahan Bilangan 1 Sampai 10 Dengan Benda-benda Menggunakan Kartu Bilangan atau Kartu Bergambar, oleh Istiqomah NIM dimana dalam skripsi ini dijelaskan bahwa anak dalam tumbuh kembangnya melalui alam sekitar akan memperoleh bermacam-macam pengetahuan tentang lingkungan baik yang terkait dengan makhluk hidup, misalnya manusia, binatang dan tumbuhtumbuhan, dan makhluk tidak hidup, misalnya bumi, matahari, bulan, bintang, rumah, sekolah dan sebagainya. 7 Dalam skripsi yang berjudul Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Kedisiplinan Anak, oleh Kastinah NIM 7 Istiqomah, Peningkatan kemampuan anak dalam penambahan bilangan 1 sampai 10 dengan benda-benda menggunakan kartu bilangan atau kartu bergambar (PTK di TK Curug Tirto), Skripsi Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini (Pekalongan : Universitas Terbuka, 2012), hlm. 1.
11 dimana dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia dini, pada pendidikan ini penuntutan kepatuhan peraturan terhadap anak merupakan cara yang kurang efektif untuk menanamkan kedisiplinan apalagi bila disertai ancaman atau intimidasi, hukuman yang ketat diperlakukan, hal ini secara tidak langsung mengekang kebebasan anak dalam berekspresi, yang dapat menghambat bahkan bisa mematikan kreatifitas anak. Implikasi yang ditimbulkan adalah anak kurang memiliki tanggung jawab sosial dikemudian hari. Hasil penelitian dlam skripsi ini adalah bahwa kedisiplinan tidak untuk membatasi kemampuan belajar anak dan tidak untuk mengekang kebebasan anak dalam berekspresi. 8 Adapun perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan. Penelitian ini lebih memfokuskan kepada peningkatan kemampuan membilang melalui metode Index Card Match atau mencocokan kartu indeks di TK Karanganyar. 3) Kerangka berfikir Berdasarkan analisis teoritis maka dapat dibangun suatu kerangka berfikir bahwa metode dapat meningkatkan prestasi belajar 8 Kastinah, Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini dalam Mengembangkan Kedisiplinan Anak, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam (Pekalongan : Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2010), hlm. 12.
12 12 siswa karena pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menarik, efektif, dan inovatif dengan pendekatan strategi dan metode pembelajaran yang sebagian besar prosesnya menitik beratkan pada aktifnya keterlibatan anak didik. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 9 Metode index card match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Guru membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas. Teknik index card match melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih banyak memberikan perhatian dan lebih menikmati proses pembelajaran karena cara ini dikemas seperti sebuah permainan. Lingkungan yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimallkan untuk pencapaian proses dan pembelajaran yang berkualitas lagi anak usia dini. 10 Bila kita melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar maka hasilnya akan lebih bermakna dan bernilai, sebab anak dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, yaitu keadaan yang alami sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan Zaenal Mustakim, strategi dan metode pembelajaran (STAIN press Pekalongan), hlm. hlm Badru Zaman dkk, media dan sumber belajar TK (Jakarta: Universitas tebuka, 2009),
13 13 F. Metode penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulkan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. 11 Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Setting penelitian a. Subjek penelitian Sebagai subjek penelitian ini adalah peserta didik kelompok A semester II TK Muslimat NU Karanganyar Tirto tahun pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah total 23 anak terdiri atas 15 peserta didik laki-laki dan 8 peserta didik perempuan. b. Lokasi penelitian Penelitian bertempat di TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. 2. Desain penelitian Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan 1. Merencanakan 2. Melaksanakan 3. Merefleksikan 4. Pengamatan 11 Syamsudin dan Vismara, metode penelitian bahasa (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 14.
14 14 tindakan secara kolaboratif dan partisifatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai seorang guru yang berujung pada peningkatan hasil belajar anak. Secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup empat komponen : a) Perencanaan (planning) b) Tindakan (acting) c) Pengamatan (observing) d) Refleksi (reflecting) 1) Perencanaan (planning) 1. Peneliti membuat rencana kegiatan harian dengan metode index card match. 2. peneliti menentukan waktu pelaksanaan. 3. Menyiapkan alat evaluasi 2) Tindakan (acting) Dari rencana tersebut, kemudian dibuat skenario tindakan 1. Menyiapkan sarana/alat yang akan digunakan. 2. Menyiapkan bahan kegiatan dan tugas-tugas yang akan dilaksanakan. 3. Penataan ruang dan pengorganisasian kelas.
15 15 3) Pengamatan (observing) Dalam pelaksanaan tindakan atau perbaikan, observasi dan interpretasi secara simultan. Aktor utama adalah guru dapat dibantu oleh alat perekam data atau teman sejawat sebagai pengamat : 1. Pendidik mengamati pelaksanaan perbaikan berlangsung. 2. Pendidik mengamati perilaku belajar anak didik. 3. Interaksi anak didik dan pendidik perlu diamati. 4) Reflektif Sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut pada siklus pertama dimulai dengan tahapan perencanaan. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah mengetahui dalam pembelajaran. Dalam langkah ini guru merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Guru dapat mengacu pada teori yang relevan bertanya kepada ahli terkait dan berkonsultasi dengan teman sejawat. Kemudian perencanaan itu diwujudkan dengan adanya tindakan dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. Selanjutnya diadakan pengamatan yang teliti terhadap proses pelaksanaannya. Setelah diamati guru dapat melakukan refleksi dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.
16 16 Dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah itu siklus selesai, barangkali guru akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan. Dilanjutkan kesiklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama, guru akan kembali mengikuti langkah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi pada siklus kedua.
17 17 Prosedur penelitian tindakan kelas Permasalahan Perencanaan tindakan I Pelaksanaan tindakan I SIKLUS I Refleksi I Observasi I Perencanaan tindakan I SIKLUS II Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II Penyimpulan dan pemaknaan hasil Refleksi II Observasi II Jika permasalahan Belum terselesaikan Lanjutkan ke siklus berikutnya Gambar satu : alur dalam penelitian tindakan
18 18 a. Faktor yang diteliti Faktor yang menjadi penelitian disini adalah membilang 1 sampai 10 anak kelompok A di TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014. b. Rencana tindakan Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan skenario tindakan, bisa berupa bahan pelajaran dan tugas-tugas, juga menyiapkan alat pendukung atau sarana yang lain yang diperlukan. c. Sumber data 1) Sumber data primer Sumber data primer (data tangan pertama) adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagian sumber informasi yang dicari. 12 Adapun yang menjadi sumber data primer adalah anak dan guru TK Mulimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. 2) Sumber data sekunder Sumber data sekunder adalah data tangan kedua yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain. Tidak langsung diperoleh peneliti dari 12 Saifudin Azwar, metode penelitian (Yogyakarta:Pustaka pelajar, 2004), hlm. 49.
19 19 subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. 13 d. Metode pengumpulan data 1) Observasi Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 14 Observasi merupakan salah atu teknik untuk mengumpulkan data yang sering digunakan untuk penelitian pendidikan. Observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dengan metode ini peneliti mengumpulkan data lapangan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan membilang 1 sampai 10 anak didik kelompok A TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan melalui metode index card match. 2) Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal 13 Ibid, hlm Sugiyono, metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif R & D) alfabeta Bandung, 2008, hlm. 203.
20 20 dari responden yang lebih mendalam dan respondennya sedikit atau kecil teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaknya pada pengetahuan diri atau keyakinan diri pribadi. 15 Wawancara merupakan tanya jawab dengan seorang mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data dari kepala sekolah, guru, anak dan orang-orang yang terkait dengan pelaksanaan di TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. 3) Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah besar fakta dan data yang tersusun dalam bentuk-bentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, foto dan sebagainya. 16 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi lebih konkrit mengenai latar belakang upaya meningkatkan kemampuan membilang 1 sampai 10. Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Menurut Guba dan Lincoln dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang pendidik, metode ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data tentang sejarah 15 Ibid, hlm Zainal arifin, Penelitian pendidikan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 171.
21 21 berdirinya TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. Struktur organisasi dan pemberian tugas guru serta keadaan guru, siswa dan sarana prasarana di TK serta orang-orang yang terkait dengan pelaksanaan di TK Muslimat Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. e. Teknik analisis data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan membilang anak. Data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari setiap siklus. Baik data yang terekam dalam daftar cek maupun lembar observasi, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentasi ataupun grafik, untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Kegiatan analisis meliputi : 1. Tingkat partisipasi atau keaktifan anak didik dalam proses pembelajaran, dengan kategori baik, cukup dan kurang. 2. Hasil belajar anak didik berupa lembar kerja. 3. Tingkat keberhasilan metode index card match, dengan kategori berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
22 22 Selanjutnya, untuk dapat ditarik suatu kesimpulan yang menjelaskan suatu masalah yang sudah terdapat melalui analisis data maka digunakan metode induktif, yaitu metode analisa data dengan cara berfikir dari pengamatan-pengamatan yang bersifat khusus ditarik kesimpulan yang bersifat umum. 17 G. Sistematika penulisan Sebelum penulis menuangkan dan menguraikan sesuai dengan judul didepan dalam pembahasan skripsi ini, maka terlebih dahulu penulis menguraikannya dalam sistematika penulisan. Bab I pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi. Bab II sub bab pertama membahas landasan teori yang mencakup teori perkembangan anak usia dini, prinsip-prinsip dalam berhitung, teori membilang, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini Sub bab kedua membahas tentang pengertian metode index card match, tujuan, ciri-ciri metode index card match serta fungsi metode index card match. Dalam upaya meningkatkan kemampuan membilang 1 sampai 10 anak didik kelompok A TK Muslimat NU Karanganyar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. 17 Andi Prastowo, Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 238.
23 23 Bab III metodologi penelitian, meliputi : jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, rancangan penelitian. Bab IV analisis hasil penelitian yang meliputi analisis penelitian tindakan tahap prasiklus, analisis penelitian tindakan kelas siklus I. Analisis penelitian tindakan kelas siklus II. Bab V penutup yang berisi tentang simpulan dan saran.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 TK Cempaka Indah Ketitangkidul, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA
3 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO
ARTIKEL ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO Oleh FEDRIYENTI NIM. 58667/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SKRIPSI
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN DENGAN MEDIA BOLA KERANJANG PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PARAKAN BOLONG KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG
KARYA ILMIAH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG (Penelitian Tindakan Kelas ) OLEH : Susi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD Indriati Laksmi Putri (1226964) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Pemahaman konsep bilangan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad
PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG Rahmil Fuad ABSTRAK Kemampuan matematika anak Taman Kanak-kanak Dharmawanita masih rendah
Lebih terperinciPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. Pengertian Dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
Lebih terperinciPENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI
PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI Oleh: Serli Marlina serlifipunp@gmail.com Universitas Negeri Padang Abstract Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini atau pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B 1 RA. KUSUMA MULIA TURUS KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action. belajar mengajar yang terjadi di kelas.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis pendekatan penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action research)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM Puji Hartini Pendahuluan Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO
1 UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana yang dilakukan dalam rangka mencapai kedewasaan subyek didik secara aktif mengembangkan potensipotensi dirinya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. membilang 1 sampai 10 siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Penyajian data prasiklus Observasi penelitian pada prasiklus untuk mengetahui kemampuan membilang 1 sampai 10 siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Indikator
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH Pendahuluan Betti Erlina Abstrak Abstrak. Kurangnya pengenalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak
Lebih terperinciPRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK SUSUN DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG TAHUN AJARAN 2011/2012 (PTK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG) Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPERMAINAN ULAR TANGGA DAPAT MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI III KARANGANYAR KABUPATEN SRAGEN
PERMAINAN ULAR TANGGA DAPAT MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI III KARANGANYAR KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika/pengenalan konsep bilangan wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai dari usia PAUD, untuk membekali peserta didik dengan hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami pubertas. Baik anak laki-laki maupun perempuan, mereka memiliki karakteristik
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN Donna Amelia Abstrak Kemampuan berhitung dari siswa kelas B di TK Samudera Satu Atap Pariaman masih rendah,
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BINATANG DI KELOMPOK B TK PERTIWI I KALIANYAR KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum pada Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Sebagai bagian dari pendidikan
Lebih terperinciIMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG
JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A RA DARUL ULUM REJOTANGAN KECAMATAN REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu diantaranya adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang membahas pendidikan untuk anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING IKAN PADA ANAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING IKAN PADA ANAK Siti Noor Hasanah (12260715-ST) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ANALISIS PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menguraikan latar belakang penelitian yang akan mengantar pada apa yang menjadi fokus masalah serta signifikansi penelitian ini. A. Latar Belakang Pendidikan anak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SRI SUMARMI A53B090201
PENGEMBANGAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKAMELALUI KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ABA 1 GADEN KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN RACING CARPET PADA ANAK KELOMPOK A TK IT AL-AZHAR KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak. Masa ini disebut sebagai the golden age, yaitu saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia yang sangat penting dan menentukan bagi perkembangan anak. Masa ini disebut sebagai the golden age, yaitu saat perkembangan otak, sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU Rosi Meri Irawati Abstrak Kemampuan berhitung anak di Taman kanak-kanak Sangrina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proyek kemanusiaan yang tiada henti-hentinya ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke waktu. Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL Oleh ELVIRA YUNITA (1113054004) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA DADU PINTAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KB AL-AMANAH KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar di kelas pasti ada masalah yang dihadapi guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK Aisyiyah 16 Ngringo
Lebih terperinciPERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN
PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM BERHITUNG MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA PAUD AL FAJAR DESA BETAK KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENELITIAN Diajukan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PG-PAUD
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL TERJADINYA SIANG DAN MALAM MELALUI METODE EKSPERIMEN KOTAK LAMPU AJAIB PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULYA I KALIOMBO KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR AWAL
STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR AWAL Eny Nur Aisyah PG-PAUD/KSDP/FIP Universitas Negeri Malang Abstrak Anak merupakan pembelajar aktif yang membangun pengetahuannya
Lebih terperinciNI MADE RUSMAWATI A53A100002
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN TEKNIK KOLASE PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK 01 NGEMPLAK KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI MOJOPURO 1 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERMULAAN MEMBACA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU CERIA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH IV KELURAHAN NGRONGGO KECAMATAN KOTA KOTA KEDIRI 1 ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciOPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah
OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu tindakan reflektif guna untuk memperbaiki
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar
2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terkait pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan diarahkan pada perkembangan dan pertumbuhan manusia agar menjadi manusia yang memiliki identitas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
0 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Melalui PAUD, anakanak uaia 0-6 tahun memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Kunandar dalam bukunya Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.
PENINGKATAN PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI METODE BERMAIN KOTAK-KOTAK ANGKA PADA ANAK KELAS A TAMAN KANAK-KANAK TIARA NUSA KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN KELERENG PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DESA TANJUNG KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN KELERENG PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DESA TANJUNG KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENYEBUT HASIL PENJUMLAHAN DENGAN MEDIA DONAT HITUNG PADA ANAK KELOMPOK B PAUD NUSA BANGSA DESA JENGGLUNGHARJO KECAMATAN TANGGUNGGUNUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG ARTIKEL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan SubjekPenelitian. Lokasi penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanakWasilatul Huda Kampung Cimaung RT 03 RW 03 Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciPENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN
PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN WIWIT SYOFIANI Abstrak Perkembangan kemampuan membaca awal anak masih sangat rendah. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak akan mengalami kemajuan fisik, intelektual dan sosial
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada program studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-10 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BOLA ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULYA BAKALAN 1 DESA BAKALAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Globalisasi berdampak pada sebagian besar sendi kehidupan salah satunya terhadap dunia pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu negara. Pendidikan
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL MENGGUNAKAN MEDIA KAIN PERCA PADA ANAK KELOMPOK A TK PRIMA INSAN SHOLEH TALUN Artikel Penelitian Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciTAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.
1 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK- KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK
PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK Pendahuluan Karena media guru kurang menarik untuk anak, maka
Lebih terperinciMENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Disusun oleh : ITA PURNAMA SARI A 520 090
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B
33 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina yang terletak di Jln. Veteran Gang Beringin No. 1 Kelurahan Nagri Kaler Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam tiga siklus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPeningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang
Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Suliyas Utaminingsih (11261247) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Pemahaman konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan kepada anak mencakup gizi, kesehatan, pendidikan dan psikososial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya negara agar dapat menghadapi tantangan globalisasi adalah dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang sanggup menghadapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari bahasa. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa, manusia akan mudah dalam bergaul dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA BHAYANGKARI 70 KECAMATAN MASARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA BHAYANGKARI 70 KECAMATAN MASARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : SRI MULYANI NIM: A 53H111
Lebih terperinciARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU
ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU Oleh NANI LUTRI NIM. 57368/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciArtikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBUAT BERBAGAI BENTUK GEOMETRI MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SUMBERASRI 03 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Suhardjono (dalam Mohammad Asrori,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru serta mengatasi permasalahan pembelajaran
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 SROYO, JATEN, KARANGANYAR
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 SROYO, JATEN, KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sujiono, Yuliani Nurani (2009:7) mengemukakan bahwa anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014 Norhasanah 1, Siti Kamsiyati 2, Joko Daryanto 2 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu anak berada pada posisi keemasan (golden age). Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di zaman globalisasi sekarang ini membutuhkan manusia yang mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang
Lebih terperinci