BAB I PENDAHULUAN. terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum. Persaingan dilakukan
|
|
- Sukarno Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan (competition) adalah suatu proses sosial ketika berbagai pihak saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum. Persaingan dilakukan dengan norma dan nilai yang diakui bersama sehingga kecil kemungkinan persaingan menggunakan kekerasan atau ancaman dan persaingan dilakukan secara sehat dan terbuka (Sumadji, 2000: 4). Perhatikan ilustrasi persaingan dalam kehidupan masyarakat berikut ini: Tanggal 13 April 2014 merupakan tanggal yang sangat penting bagi Kakak Arif, karena pada tanggal tersebut dia akan melakukan pembuktian apakah dia dapat berhasil menjadi juara olimpiade IPA tingkat provinsi atau tidak. Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) tingkat provinsi yang akan diselenggarakan di Kota Medan tersebut akan diikuti oleh 26 kabupaten/kota seluruh Sumatera Utara. Kakak Arif akan melakukan persaingan memperebutkan tiket juara satu agar bisa mewakili Provinsi Sumatera Utara di tingkat nasional. Hal yang dilakukan oleh Kakak Arif untuk menghadapi persaingan tersebut adalah meningkatkan ketekunannya dalam belajar dengan lebih banyak memahami pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan sains. Kakak Arif juga tidak melakukan satu pun hal untuk menyakiti lawan. Sebaliknya, kompetitornya dari kabupaten/kota yang lain, juga melakukan hal yang sama dengan apa yang 1
2 2 dilakukan oleh kakak Arif untuk memenangkan perlombaan. Hal di atas merupakan salah satu contoh persaingan dalam kehidupan bermasyarakat ( Persaingan dapat juga diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Definisi persaingan sebagai salah satu bentuk disosiatif yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan tanpa melakukan ancaman fisik kepada para pesaingnya (Sumadji, 2000:13). Persaingan disebut juga dengan kompetisi. Persaingan merupakan salah satu bentuk disosiatif yang paling aman sebab konflik yang terjadi tidak dipicu oleh kepentingan untuk menjatuhkan atau mencelakakan pihak lawan. Adapun yang dimaksud lawan adalah bukan pihak-pihak yang harus dikalahkan atau sampai mencelakakan. Persaingan adalah suatu kegiatan antar individu dengan individu lainnya ataupun berkelompok yang bersaing atau berlomba untuk memperebutkan hasil/tujuan yang sama. Persaingan juga diartikan sebagai proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat. Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi, yaitu pertama; menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif, kedua;
3 3 sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa mendapat pusat perhatian tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing, ketiga; sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar gender dan sosial, keempat; menempatkan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya (Sumadji, 2000: 18). Persaingan banyak terjadi dalam ruang lingkup kehidupan bermasyarakat misalnya persaingan dalam bidang kedudukan, contohnya seorang karyawan tentunya mempunyai keinginan untuk menaikkan jabatannya di dalam perusahaan. Hal tersebut akan berbanding lurus dengan naiknya gaji dan kedudukannya di masyarakat. Bidang persaingan ras, ras identik dengan keturunan dan suku bangsa. Ras dengan warna kulit hitam diidentikkan dengan ras yang rendah, bodoh, dan miskin. Namun seiring dengan berjalannya waktu, setiap ras terus berusaha meningkatkan kualitasnya. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya Barack Husein Obama yang berasal dari ras kulit hitam menjadi Presiden Amerika Serikat selama dua periode. Hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh ras berkulit hitam di dunia. Persaingan bidang ekonomi, contohnya persaingan harga yang ditawarkan oleh pasar-pasar modern dengan tempat yang nyaman, murah dan aman. Persaingan tidak hanya terjadi di dalam ruang lingkup kedudukan, ras, dan ekonomi tetapi hampir mencakup seluruh aspek kehidupan seperti di bidang seni misalnya Indonesian Idol, X-Factor, Indonesia Mencari Bakat, dan lain-lain. Persaingan dalam kompetisi Indonesian Idol ini misalnya, peserta diwajibkan untuk mengikuti beberapa tahap penyeleksian yang sangat ketat diawali dari audisi di beberapa kota di Indonesia yang diikuti lebih dari peserta. Peserta
4 4 yang berhasil mendapatkan golden ticket diberikan kesempatan untuk berangkat ke Jakarta untuk mengikuti tahap audisi selanjutnya. Proses penyaringan dari peserta dari masing-masing kota dilakukan secara ketat untuk mendapatkan 25 peserta dari masing-masing kota yang mengharuskan peserta untuk bersaing secara sehat dan terbuka dengan memberikan penampilan terbaik mereka dalam bernyanyi dan bermain musik dengan keunikan khas dari suara mereka masing-masing. Proses penyeleksian ini terus berlangsung hingga diperoleh 13 orang peserta yang masuk ke dalam babak spektakuler yang kemudian kembali berjuang dan bersaing untuk memperebutkan juara pertama. Persaingan tidak hanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat namun juga terjadi dalam konsep reality show ditelevisi. Reality show adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan aktor ataupun aktris. Acara realitas biasanya menggunakan tema seperti persaingan, kehidupan sehari-hari seorang selebritas, pencarian bakat, dan lain sebagainya (Morissan, 2008: 208). Master Chef Indonesia merupakan suatu ajang pencarian bakat yang diadopsi dari MasterChef (Inggris) dengan sponsor dari FremantleMedia yang bekerja sama dengan RCTI. Acara ini pertama kali dimulai pada tahun Ajang ini merupakan salah satu program pencarian bakat dalam bidang memasak yang menyajikan unsur reality show dengan menggunakan tema persaingan yang dilakukan oleh para peserta dalam menghadapi beberapa tantangan memasak yang diberikan oleh para juri seperti meniru masakan, menghasilkan masakan dengan
5 5 kreativitas terbaik yang dimiliki oleh masing-masing peserta dan berlomba-lomba untuk menjadi peserta terbaik dengan cara berhasil memperebutkan golden pin. Reality show ini awalnya dipandu oleh tiga orang Chef ternama di Indonesia pada Master Chef Indonesia Season 1 (2011) yang berperan serta sebagai juri yaitu Chef Marinka, Chef Juna, dan Chef Tatang yang ketika itu meninggal dunia lalu digantikan oleh Chef Vindex. Selanjutnya pada Master Chef Indonesia Season 2 (2012) acara ini dipandu oleh Chef Marinka, Chef Juna dan Chef Degan. Setelah Master Chef Indonesia Season 2 berakhir, Master Chef Indonesia Season 3 (2013) ditayangkan kembali pada bulan Juni 2013 dengan juri yang sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman terbaik dalam bidang memasak yaitu Chef Marinka, Chef Degan dan Chef Arnold yang ditayangkan di RCTI setiap hari sabtu dan minggu pada pukul WIB. Program reality show Master Chef Indonesia ini menayangkan sebuah konsep pencarian bakat dalam bidang memasak dengan jumlah peserta 70 orang yang dipilih melalui proses seleksi menjadi 50 orang lalu diseleksi kembali menjadi 30 orang lalu diseleksi kembali hingga mencapai 24 orang yang akhirnya berhasil masuk untuk mengikuti challenge yang memiliki latar belakang usia, pendidikan, pekerjaan, suku, tempat tinggal, hobi, jenis kelamin dan budaya yang berbeda-beda yang dipertemukan dalam suatu ajang pencarian bakat untuk mencari chef yang memiliki potensi, pengetahuan, dan kreativitas yang baik dalam bidang memasak untuk menciptakan masakan yang memiliki cita dan rasa yang baik. Nama-nama peserta yang berhasil lolos dalam seleksi Master Chef Indonesia Session 3 adalah Angella, Brian, Denty, Ernest, Gio, Kevin, Lilian, Lius, Maichael, Melati, Nino, Nurul, Patty, Rani, Ratna, Ray, Revaldi, Rissa,
6 6 Setiyono, Tya, Wiliam, dan Yogi. Proses penyeleksian dilanjutkan hingga mencapai posisi top ten, top five, top three hingga grandfinal. Pemandu acara Master Chef Indonesia Session 3 yang berperan serta sebagai juri memberikan tantangan satu menu masakan kepada para peserta dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dengan batasan waktu sekitar empat puluh lima hingga enam puluh menit untuk menciptakan masakan yang memiliki rasa yang lezat dan memiliki estetika yang menarik. Peserta disediakan sejumlah bahan dan resep masakan untuk segera diolah untuk menjadi masakan yang bercita rasa tinggi dan menarik. Setelah para juri memberikan aba-aba tanda dimulainya proses memasak, para peserta berlari ke arah kitchen shop dan dengan waktu yang terbatas peserta memilih bahan masakan yang akan digunakan untuk memasak sesuai dengan menu masakan yang diberikan oleh para juri. Dalam proses memasak sesekali para peserta melihat dan memperhatikan gerak gerik peserta lainnya sambil mengamati kemajuan proses masakan dari peserta lainnya. Peserta ini juga terlihat kebingungan ketika ia melihat kompetitornya sudah selesai memasak sebelum waktu yang ditentukan habis. Peserta Master Chef Sesssion 3 ini mengeluarkan semua kemampuan, kreativitas dan pengetahuan yang mereka miliki dalam bidang memasak dan berusaha menciptakan masakan yang memiliki cita rasa dan estetika yang menarik. Jika waktu yang sudah diberikan kepada peserta sudah habis maka satu persatu nama peserta akan dipanggil oleh juri dan peserta harus menghidangkan makanan ke hadapan para juri untuk segera dicicipi. Beragam komentar, kritik dan saran dari para juri yang menyakitkan hampir membuat peserta menangis dan
7 7 kecewa. Namun ada peserta yang berbahagia ketika mendapatkan komentar yang baik dari para juri sehingga menimbulkan kecemburuan dari para kontestan lainnya. Strategi wacana persaingan yang ditonjolkan dalam tayangan reality show Master Chef Indonesia Session 3 ini juga tampak pada berbagai komentar yang dilontarkan oleh masing-masing peserta ketika ditanya mengenai kemajuan pesaingnya dalam kompetisi invention test dengan mengundang salah seorang keluarga peserta untuk memasak sedangkan tangan peserta dalam keadaan diborgol misalnya seperti kutipan ; Aku ngeliat cara kerja papa ku lama banget ya, aduh aku udah panik sendiri, cuma aku juga ga bisa bandingin sama peserta yang lain, karena yang lain kayaknya lancar-lancar aja ya, aduh aku udah gregetan. Selain itu wacana persaingan juga tampak pada komentar yang dilontarkan oleh peserta mengenai keinginan dan harapan mereka untuk menang misalnya seperti kutipan dari Wiliam yang mengatakan ; Dari komentar para juri yang aku dengar semua cukup positif, kemungkinan besar kayaknya aku sama papaku bisa menjadi pemenang dalam challenge ini. Dari beberapa kutipan tersebut penelitian ini layak untuk diteliti dan menarik untuk diteliti karena peneliti meyakini ada strategi wacana yang berkaitan dengan proses produksi wacana persaingan yaitu bagaimana cara pekerja media menyusun bagian-bagian dari adegan demi adegan dapat menyatu kedalam tayangan secara utuh. Selain itu, peneliti juga melihat adanya ideologi kekuasaan secara implisit yang ditampilkan yaitu munculnya beberapa nama produk makanan, alat memasak, merek sepatu dan lain sebagainya sebagai sponsor dari acara tersebut sehingga peneliti melihat bahwa ada pesan-pesan kekuasaan
8 8 tersembunyi yang dengan sengaja ditampilkan oleh pekerja media dari tayangan Master Chef Indonesia Session 3. Menurut hasil pengamatan peneliti melalui kumpulan penelitian dan makalah berupa skripsi, tesis, disertasi ataupun jurnal komunikasi belum pernah ada penelitian sebelumnya yang meneliti penelitian dengan judul Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia 3 dengan menggunakan pisau analisis Teun A. Van Dijk. Oleh sebab itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Peneliti memilih tayangan reality show Master Chef Indonesia karena tayangan ini merupakan acara pencarian bakat dengan unsur reality show. Tayangan ini juga menampilkan banyak strategi pewacanaan dan peletakan ideologi dan kekuasaan secara ekspilisit. Selain itu tayangan ini juga menunjukkan adanya persaingan dalam bidang memasak dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Oleh sebab itu diperlukan penyeleksian dan persaingan yang sangat ketat diantara masing-masing peserta. Adegan persaingan yang dilakukan oleh para peserta seperti persaingan untuk merebut golden pin, chef jacket dan lain sebagainya untuk dapat berhasil meloloskan diri dari pressure test dan lain sebagainya. Selain itu tayangan Master Chef Indonesia Session 3 mampu menampilkan kemampuan dari para peserta dalam memasak dan meniru tantangan menu masakan dari para juri seolah-olah tanpa menggunakan resep dan menampilkan kelebihan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta dalam bidang memasak untuk bersaing dengan peserta lainnya dan memperebutkan posisi pemenang juara satu. Master Chef Indonesia Session 3 ini juga merupakan
9 9 salah satu tayangan reality show yang memiliki rating tertinggi berdasarkan pada hasil survei AGB Nielson. Selain itu MasterChef Indonesia memenangkan Panasonic Gobel Awards untuk kategori pencarian bakat terbaik selama 2 tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2012 dan tahun 2013 ( Unsur persaingan dalam tayangan reality show dipilih oleh peneliti karena tayangan Master Chef Indonesia merupakan ajang pencarian bakat dalam bidang memasak dengan jumlah peserta yang cukup banyak yang berjumlah 25 orang yang telah berhasil melewati proses penyeleksian yang cukup kuat di antara masing-masing kontestan dan menghasilkan satu orang kontestan sebagai pemenang pertama di galerry Master Chef. Proses penyeleksian yang cukup kuat yang tercipta di antara masing-masing kontestan mengarahkan tema persaingan menjadi salah satu indikator penting dalam tayangan reality show yang berbasis ajang pencarian bakat ini. Konsep nuansa persaingan yang beraneka ragam yang tercipta di antara masing-masing kontestan, hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak berkuasa dengan menggunakan media wacana persaingan yang ada dalam masyarakat untuk menghegemoni dan mempengaruhi kesadaran mental masyarakat. Selain itu wacana persaingan ini juga dijadikan oleh pihak-pihak berkuasa sebagai ajang bersembunyinya para kapitalis untuk memasarkan produk mereka secara implisit diantaranya munculnya merek sepatu, merek penyedap rasa makanan, merek bumbu bahan masakan, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan keuntungan tersendiri bagi pihak-pihak yang berkuasa tersebut melalui media wacana persaingan yang ada dalam masyarakat.
10 10 Analisis wacana kritis dipakai untuk meneliti ideologi yang tersembunyi di dalam teks, bagaimana di dalam teks terdapat sebuah dominasi kekuasaan dan ketidakadilan dari pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak yang berkuasa tersebut menggunakan media wacana yang ada dalam masyarakat, khususnya teks berita untuk menghegemoni dan mempengaruhi kesadaran mental masyarakat. Aspek bahasa dalam media massa, teks dan segala bentuk wacana di masyarakat merupakan tempat bersemayamnya kuasa-kuasa yang dipakai oleh pihak-pihak tertentu untuk melegitimasi dan melanggengkan posisi mereka (Eriyanto, 2001: 224). Oleh sebab itu peneliti menggunakan pendekatan analisis wacana kritis untuk membongkar ideologi dan strategi pewacanaan apa yang dilakukan oleh produsen tayangan Master Chef Indonesia Session 3 di RCTI. Analisis wacana kritis menurut Teun A Van Dijk mengatakan bahwa penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. Proses produksi itu melibatkan suatu proses yang disebut sebagai kognisi sosial. Teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus, suatu praktik wacana. Di sini ada dua bagian : teks yang mikro yang merepresentasikan suatu topik permasalahan dalam berita, dan elemen besar berupa struktur sosial. Van Dijk juga membuat suatu jembatan yang menghubungkan elemen besar berupa struktur sosial tersebut dengan elemen wacana yang mikro dengan sebuah dimensi yang dinamakan kognisi sosial. Kognisi sosial tersebut mempunyai dua arti. Arti pertama ia menunjukkan bagaimana proses teks tersebut
11 11 diproduksi oleh wartawan/ media, dalam arti kedua ia menggambarkan nilai-nilai masyarakat itu menyebar dan diserap oleh kognisi wartawan dan akhirnya digunakan untuk membuat teks berita (Eriyanto 2001:222). Dalam buku Eriyanto, Van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/ pikiran dan kesadaran membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/ bangunan : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial (Eriyanto, 2001: 223). Oleh sebab itu peneliti memilih model analisis wacana kritis Teun A Van Dijk karena peneliti ingin melihat struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan kognisi/ pikiran dan kesadaran membentuk dan berpengaruh terhadap wacana persaingan dalam tayangan Master Chef Indonesia Session 3 di RCTI. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui mengenai bagaimana proses produksi, strategi wacana persaingan serta strategi peletakan ideologi tersembunyi yang terdapat di dalam tayangan reality show Master Chef Indonesia Session 3 dalam episode top five segmen ke-6 (enam) Fokus Masalah Perumusan masalah sebagai upaya membatasi penelitian agar lebih terarah, dan tidak terlalu luas dalam fokus penelitian yang sudah ditentukan (Hariwijaya dan Basri. 2005:59). Berdasarkan latar belakang dan pengertian di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Berdasarkan permasalahan pada fokus masalah, kemudian dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
12 12 1) Bagaimana makna persaingan yang terdapat dalam struktur makro, superstruktur dan struktur mikro yang disampaikan dalam tayangan reality show Master Chef Indonesia Session 3 di RCTI dalam segmen ke-6 (enam) episode top three? 2) Dalam analisis wacana kritis, analisis wacana dipakai untuk meneliti ideologi yang tersembunyi di dalam teks. Ideologi tersembunyi apakah yang terdapat di dalam struktur wacana (struktur makro, superstruktur dan struktur mikro) dalam tayangan reality show Master Chef Indonesia Session 3 dalam segmen ke-6 (enam) episode top three? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui lebih dalam mengenai makna persaingan yang terdapat dalam struktur makro, superstruktur dan struktur mikro yang disampaikan dalam tayangan reality show Master Chef Indonesia Session 3 di RCTI dalam segmen ke-6 (enam) episode top three. 2) Untuk mengetahui ideologi tersembunyi di dalam wacana persaingan yang terdapat di dalam struktur wacana (struktur makro, superstruktur dan struktur mikro) yaitu bagaimana di dalam sebuah wacana terdapat sebuah dominasi kekuasaan dan ketidakadilan dari pihak-pihak tertentu dimana pihak-pihak yang berkuasa tersebut menggunakan media wacana yang ada dalam masyarakat, khususnya wacana persaingan untuk menghegemoni dan mempengaruhi kesadaran mental masyarakat.
13 Manfaat Penelitian 1) Aspek teoritis, penelitian berdasarkan pendekatan analisa wacana kritis ini bermanfaat dalam mengungkapan ideologi tersembunyi yang terdapat di dalam struktur makro, superstruktur dan struktur mikro dalam tayangan reality show Master Chef Indonesia Session 3 serta kekuasaan-kekuasaan yang ada didalamnya tentang wacana persaingan serta cara media tersebut merealisasikan ideologinya secara ekspilisit ke dalam wujud-wujud kebahasaan dan adegan sebagai sebuah strategi tayangan. Di samping itu, penelitian ini juga dapat memperkaya bidang kajian analisis wacana kritis. 2) Aspek praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat guna mengetahui dan memahami ideologi dan strategi media massa, khususnya media elektronik, dalam mewacanakan sebuah tayangan reality show. Di samping itu penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan kepekaan para pemirsa dalam melihat ideologi tersembunyi di dalam suatu tayangan serta strategi yang digunakan oleh pekerja media dalam mewacanakan sebuah tayangan reality show. Kemudian juga, bisa dimanfaatkan pada aplikasi dalam kajian atau penelitian lain tentang wacana media massa secara kritis.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Dewasa ini, banyak sekali ajang pencarian bakat bergengsi di berbagai stasiun televisi Indonesia maupun Mancanegara. Mulai dari ajang pencarian bakat bernyanyi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah sangat pesatnya sehingga hubungan komunikasi nasional dan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan di bidang teknologi, terutama teknologi elektronika yaitu televisi sudah sangat pesatnya sehingga hubungan komunikasi nasional dan internasional dapat dilakukan dalam waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang luas dan heterogen.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa atau pers merupakan suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut bisa dilakukan secara tatap muka, maupun menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita berbahasa atau berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah homo pluralis yang memiliki cipta, rasa, karsa, dan karya sehingga dengan jelas membedakan eksistensinya terhadap makhluk lain. Karena memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Komunikasi merupakan cara penyampaian pesan yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan
Lebih terperinciBagan 3.1 Desain Penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat capres mulai berlomba melakukan kampanye dengan berbagai cara dan melalui berbagai media.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah salah satu media komunikasi massa yang menyajikan berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan pemirsa yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari semakin maju, hal ini dikarenakan mutu dari sumber daya manusia (SDM) itu sendiri memiliki tingkat
Lebih terperinciEpisode Top Three, Segmen ke-6 Tayangan Reality Show Master Chef. Indonesia Session 3 RCTI
Deskripsi Data Episode Top Three, Segmen ke-6 Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 RCTI Tayangan Master Chef Indonesia Session 3 pada episode top three segmen ke-6 ini diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Buku merupakan jendela ilmu. Dengan membaca buku akan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan yang dikuasai dengan menuliskannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk melengkapi kehidupannya. Kebutuhan terhadap orang lain tidak selalu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain untuk melengkapi kehidupannya. Kebutuhan terhadap orang lain tidak selalu kebutuhan psikis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang tidak dapat terelakan lagi. Salah satu perkembangan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi sudah menjadi hal yang tidak dapat terelakan lagi. Salah satu perkembangan teknologi adalah dengan munculnya internet.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana tidak hanya dipandang sebagai pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan, tetapi juga sebagai bentuk dari praktik sosial. Dalam hal ini, wacana adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan tanpa batas. Sebagai makhluk sosial, manusia harus berkomunikasi dan selalu ingin bertukar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Televisi dalam kehidupan manusia dipandang mampu menghadirkan sebuah peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Globalisasi informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1 Genre musik hardcore adalah sebuah bentuk budaya tandingan terhadap budaya mainstream yang tersedia di masyarakat, yang berada dalam sebuah kancah alternatif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang sangat menarik dan menantang yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Penyiaran merupakan suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat ini, setiap manusia memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terciptanya sebuah program di televisi yang sangat diminati pemirsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terciptanya sebuah program di televisi yang sangat diminati pemirsa dalam pengertian program yang menghasilkan rating tinggi, selalu menarik perhatian para
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini komunikasi merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara yang digunakan manusia untuk bisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya, komunikasi menjadi demikian penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satu ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memilih menghabiskan waktu istirahatnya di depan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling luas jangkauannya dalam hal meraih penggunanya. Televisi mampu menyajikan informasi secara serentak dan secara langsung dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang juga memiliki kelebihan masing-masing diberbagai bidang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat seseorang berprestasi, atau mendengar kabar tentang prestasi anak bangsa di berbagai bidang adalah suatu kebanggan bagi banyak orang. Peneliti sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang semakin pesat dengan perkembangan tekhnologi yang semakin dinamis, dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sudah pasti melakukan kegiatan komunikasi, karena manusia adalah mahluk sosial, dimana artinya manusia tidak bisa hidup sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat saat ini semakin mengerti dengankemajuan sebuah ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, informasi yang diperoleh semakin mudah. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, tetapi pada saat ini bahwa media massa bukan sesuatu yang bebas, independen, melainkan memeiliki ketertariakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia meningkat pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia meningkat pesat. Banyak sekali artis pendatang baru yang muncul dan meraih popularitas dengan cepat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Televisi dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya, tampaknya memiliki sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi
Lebih terperinciBAB l. Perkembangan di dunia penyiaran yang semakin kompetitif saat ini. semakin marak. Setiap stasiun televisi berusaha menampilkan ulasan
1 BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia penyiaran yang semakin kompetitif saat ini mendorong setiap media yang menyajikan siaran informasi yang hangat dan cepat. Dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat. Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh musik melayu. Namun biasanya penikmat musik dangdut diidentikkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana
Lebih terperinci