BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,
|
|
- Suhendra Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya, komunikasi menjadi demikian penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satu ciri masyarakat modern ditandai dengan ketergantungan memperoleh dan menggunakan media komunikasi. Media komunikasi, dalam hal ini yaitu media massa yang menjelma menjadi alat propaganda paling efektif. Melalui berita yang dikemasnya, media massa menjadi pengantar untuk mengubah pola pikir masyarakat. Media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya dan merupakan wujud dari pertarungan ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat. Dengan kemajuan teknologi, jaringan-jaringan pemberitaan dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masyarakat dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah dipengaruhi oleh arah opini yang telah dimodifikasi media massa untuk menjalin relasi antara wacana, kekuasaan, dan ideologi (Fairclough, 2003). Wacana adalah alat bagi kepentingan kekuasaan, hegemoni, dominasi budaya, dan ilmu pengetahuan. Distribusi wacana ke tengah masyarakat pada era post-modern ini, dilaksanakan secara strategis melalui media, baik media cetak maupun elektronik. Mayoritas masyarakat atau mungkin seluruhnya mengetahui informasi tentang politik dari media massa (surat kabar), baik media lokal, regional,
2 2 nasional, bahkan internasional. Masyarakat, baik yang ada di desa terlebih yang ada di kota, dikepung oleh berbagai informasi. Hal ini adalah jawaban mengapa setiap kandidat kepala negara hingga tingkat paling bawah, termasuk calon legislatif selalu menyertakan media massa dalam setiap aktivitas kampanyenya. Melalui surat kabar, para pejabat melakukan persuasi lewat pesan-pesan politik yang disampaikan kepada publik. Bahkan bukan hanya ketika akan menjadi pejabat, ketika sudah menjadi pejabat pun seorang politikus selalu memelihara hubungan baik dengan pihak media. Tidak ada satu pemimpin yang kemudian mengabaikan kedekatannya dengan media, kecuali mereka yang tidak tahu diri atau tidak paham efek media. Fairclough (2003:27) mengemukakan Teks lebih merupakan suatu produk daripada suatu proses produksi dari proses produksi teks. Kutipan tersebut dapat dimaknai bahwa suatu dominasi atau hegemoni tertentu menggunakan wacana sebagai elemen taktis untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat, ini semua terkait dengan pembangunan sebuah dominasi dan pelestarian kekuasaan. Sebagai saluran komunikasi politik dan sosial, media berusaha menyampaikan informasi yang tepat kepada masyarakat. Oleh sebab itu, media ini dituntut untuk menyampaikan informasi yang netral dan berimbang kepada khalayak pembaca. Namun, di sisi lain media cetak juga merupakan produsen informasi politik dan sosial yang harus setia kepada pemilik media yang menaunginya.
3 3 Berdasarkan sudut pandang inilah analisis wacana kritis berpendapat bahwa tidak ada media massa yang sepenuhnya netral. Eriyanto (2001:48) menganggap bahwa media massa bukanlah saluran bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan. Hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa di setiap proses produksi, distribusi, dan konsumsi informasi terdapat kepentingan lain yang harus dipenuhi oleh media massa. Alasan tersebut yang membuat membuatnya menjadi tidak benar-benar netral atau objektif. Dengan kata lain, media massa sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks serta beragam. Isi media pada hakikatnya merupakan hasil dari konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Bahasa bukan saja berfungsi sebagai alat merepresentasikan realitas, namun juga dapat menentukan bentuk seperti apa yang akan diciptakan oleh bahasa tentang realitas tersebut. Akibatnya, media massa mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstuksikannya. Apabila konstruk realitas media berbeda dengan realitas yang ada di masyarakat, maka hakikatnya telah terjadi kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik dapat terwujud melalui penggunaan bahasa, pengaburan, atau bahkan pengasaran fakta. Militer tak pernah melakukan pelanggaran hak asasi manusia, melainkan kesalahan prosedur, misalnya. Abrar
4 4 (Sobur, 2004: 87) menyatakan Kebenaran ditentukan oleh media massa. Menanggapi pernyataan tersebut, pembaca dihadapkan pada tugas yang berat dalam menyikapi sebuah berita sehingga dituntut memiliki kemampuan dalam menyaring sebuah berita agar menemukan kebenaran, minimalnya mendekati sebuah kebenaran. Selain itu, dalam teks berita terdapat perang ideologi, termasuk ideologi politik yang digunakan para penguasa, baik untuk melegitimasi kekuasaan maupun pencitraan. Foucault (Yulianus, 2008) Dalam kehidupan nyata, disadari atau tidak, bahwa di dalam bahasa terkandung pergulatan dan pertarungan kepentingan ideologis. Ideologi dalam pengertian ini dimaknai sebagai seperangkat kategori yang dibuat dan merupakan kesadaran palsu di dalamnya terdapat kelompok berkuasa menggunakannya untuk mendominasi kelompok lain. Melalui fungsi media massa, ideologi bekerja dengan membuat hubunganhubungan sosial tampak nyata, wajar, dan alamiah sehingga tanpa sadar ideologi tersebut diterima sebagai suatu kebenaran. Untuk memudahkan memahami ideologi yang tersembunyi dalam media massa, maka harus menganalisisnya. Salah satu cara untuk menganalisis terkait dengan suatu bahasa adalah dengan analisis wacana ktitis. Analisis wacana kritis menurut Eriyanto adalah praktik pemakaian bahasa, terutama politik bahasa. Oleh karena bahasa merupakan aspek sentral dari penggambaran suatu subjek dan lewat bahasa ideologi terserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari dalam analisis wacana. Mengingat bahwa setiap tindakan komunikasi senantiasa
5 5 mengandung kepentingan, apalagi komunikasi melalui media massa, seperti surat kabar cetak maupun online. Analisis wacana kritis merupakan studi yang mempelajari tentang dominasi suatu ideologi serta ketidakadilan yang dijalankan melalui wacana. Pusat perhatiannya adalah watak kajiannya yang bersifat emansipatoris, yakni berpihak kepada mereka yang terpinggirkan, termarginalkan, atau tidak diberi kesempatan untuk bersuara baik atas dasar kapitalisme, warna kulit, agama, gender, atau kelas sosial. Studi ini tidak hanya sekadar menganalisis bahasa dari aspek kebahasaan, melainkan juga dari aspek penutur, koteks, dan konteks. Pernyataan-pernyataan di atas sejalan dengan anggapan Gramsci yang melihat media sebagai ruang yang di dalamnya terdapat berbagai ideologi direpresentasikan. Walaupun studi ini relatif baru, analisis wacana kritis sudah banyak dibicarakan dalam berbagai laporan penelitian, makalah, dan jurnal ilmiah. Misalnya, Hamdani (2008) meneliti mengenai representasi gender dalam teks berita. Dalam penelitian ini, realita yang ada menunjukkan bahwa pemarginalan perempuan yang dimulai sejak lama masih berlangsung sampai sekarang. Hal ini tidak hanya terjadi dalam tataran konsep dan prilaku sosial, melainkan sering pula terjadi dalam tataran wacana, terutama wacana berita. Tidak sedikit teks berita yang menghadirkan dan menggambarkan gender perempuan secara tidak adil. Dalam teks-teks berita seperti itu, perempuan sering ditampilkan secara tidak mandiri. Ia lebih banyak diposisikan sebagai objek dibanding sebagai subjek.
6 6 Karena berposisi sebagai objek maka perempuan tidak memiliki kebebasan untuk menghadirkan dirinya sendiri. Akibatnya tidak jarang gender ini direpresentasikan tidak sebagaimana mestinya, melainkan dicitrakan secara buruk oleh laki-laki yang menguasai wacana berita tersebut. Selain itu, penelitian serupa dilakukan oleh Sutisno (2011) yang menunjukkan bahwa pandangan semua penulis dalam artikel-artikelnya membahas tentang kinerja dan kebijakan pemerintah dapat dikatakan berseberangan dengan pemerintah. Hal tersebut memosisikan penulis artikel sebagai pihak yang dapat dikategorikan sebagai pihak oposisi, yakni pihak yang berada di luar pemerintahan dan berperan sebagai pengontrol dan pengkritisi jalannya pemerintahan. Hal tersebut tampak jelas pada nada pengungkapan tulisan yang kritis. Dalam konteks tersebut, ideologi penulis yang terdeskripsikan dalam tulisan-tulisannya yakni berada di jalur oposisi. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di atas yang dilakukan terhadap media cetak, kiranya penting untuk terus dilakukan penelitian wacana di media massa dalam bentuk elektronik (online) dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Surat kabar online mempunyai perbedaan utama dengan surat kabar cetak. Perbedaan itu adalah surat kabar online mempunyai kecepatan, kemudahan akses, bisa di-update dan dihapus kapan saja, dan interaksi dengan pembaca atau pengguna. Kemampuan interaktivitas jurnalistik online dianggap mampu meruntuhkan aturan lama tradisi jurnalistik. Kebenaran faktual, objektivitas, dan imparsialitas tidak lagi dibangun pada ruang senyap editor, namun dipertukarkan
7 7 antara jurnalis dan publik. Karakter jurnalistik online juga tergambar dalam jurnalistik online yang dikatakan Rosales (M. Romli, 2012:16) bahwa jurnalistik online memiliki elemen multimedia dalam pemberitaannya yang meliputi dasar dan andal. Elemen dasar mencakup: judul, isi, gambar atau foto, grafis sebagai ilustrasi serta link terkait, sedangkan elemen andal meliputi: elemen dasar ditambah audio, video, animasi, dan sebagainya. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud untuk menganalisis wacana yang terdapat dalam surat kabar online mengingat perkembangan teknologi dan informasi yang pesat, sehingga masyarakat cenderung lebih banyak mengakses intenet karena sifatnya yang lebih mudah dan praktis dengan mengungkap bagaimana representasi ideologi politik menggunakan pendekatan kognisi sosial van Dijk. Pendekatan analisis wacana kritis model kognisi sosial yang diperkenalkan van Dijk berpandangan bahwa penelitian mengenai wacana tidak bisa hanya memandang teks sebagai ruang yang kosong karena teks merupakan hasil produksi yang harus diamati, (Eriyanto, 2011). Melalui pendekatan ini, van Dijk memetakan bagaimana produksi teks yang melibatkan proses kompleks tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan, sehingga van Dijk membagi wacana menjadi tiga dimensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Penelitian ini secara khusus diarahkan pada dimensi teks, yaitu bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang digunakan untuk menegaskan tema tertentu pada wacana surat kabar online.
8 8 Dimensi teks ini dibagi menjadi tiga bagian; struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro merupakan makna menyeluruh dari suatu teks yang dapat diamati berdasar pada tema yang digunakan. Superstruktur merupakan bagian dan urutan berita yang diskemakan dalam teks, sedangkan struktur mikro merupakan makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang digunakan dalam sebuah teks. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti berminat untuk melakukan penelitian terhadap surat kabar nasional yang dimuat di internet dengan merepresentasikan ideologi politik yang terkandung dalam wacana berita dalam judul penelitian Representasi Ideologi Politik dalam Rubrik Berita Politik pada Surat Kabar Online sebagai upaya untuk mengembangkan ilmu studi wacana. B. Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut ini. 1) Sebuah teks berita nasional tak pernah terlepas dari ideologi politik dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah ideologi tersebut. Oleh karena itu, ideologi pemilik suatu media dapat tercermin dari tulisan di media tersebut, baik berupa berita maupun opini. 2) Melalui tulisannya di berita, penulis berupaya mendorong atau membentuk opini publik agar pembaca percaya atas apa yang ditulisnya dalam sebuah
9 9 berita, sehingga dalam konteks ini berita tidak lagi bersifat netral karena mengandung ideologi. 3) Media dalam hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi strategis sebagai sarana legitimasi dan pencitraan yang digunakan oleh kelompokkelompok tertentu untuk mendominasi kelompok lain. 4) Hiper-realitas media sesungguhnya berkembang ketika media dikendalikan oleh dua kepentingan utama, yaitu kepentingan ekonomi dan politik sehingga objektivitas, kebenaran, keadilan, dan makna sebagai kepentingan publik dikalahkan oleh subjektivitas, kesemuan, dan permainan bahasa (language game). (Piliang, 2010) Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti mengemukakan batasan dan rumusan masalah sebagai berikut ini. 1. Batasan Masalah Penelitian Pada bagian ini, peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut. Pertama, secara substansi penelitian ini dilakukan terhadap teks berita yang dimuat dalam surat kabar online terkemuka: Kompas, Merdeka, dan VIVAnews.com yang diterbitkan pada bulan Maret dan Mei Kedua, berita politik yang dianalisis terdiri atas tiga tematik pemberitaan, yaitu berita seputar pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Barat, kebijakan pemerintah, dan demonstrasi buruh memperingati May Day. Ketiga, pendekatan analisis wacana van Dijk yang digunakan hanya pada dimensi teks yang terdiri atas struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro.
10 10 2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan ditelaah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut ini. a. Bagaimanakah deskripsi struktur makro berita politik yang dimuat dalam surat kabar online? b. Bagaimanakah deskripsi superstruktur berita politik yang dimuat dalam surat kabar online? c. Bagaimanakah deskripsi struktur mikro berita politik yang dimuat dalam surat kabar online? d. Bagaimanakah representasi ideologi politik pada berita politik yang dimuat dalam surat kabar online? C. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. a. Mendeskripsikan struktur makro berita politik yang dimuat dalam surat kabar online. b. Mendeskripsikan superstruktur berita politik yang dimuat dalam surat kabar online. c. Mendeskripsikan struktur mikro berita politik yang dimuat dalam surat kabar online.
11 11 d. Mengetahui representasi ideologi politik yang terdapat pada berita politik yang dimuat dalam surat kabar online. D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bidang pemikiran dan pengetahuan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, terutama di bidang analisis teks media. Selain itu, dapat mengukuhkan pandangan analisis wacana kritis tentang karakteristik media massa dalam kaitannya dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengannya. Secara praktis diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan sebuah konsep tentang konstruksi realita yang disebarkan oleh media massa (surat kabar online) serta dapat bermanfaat sebagai representasi, pembinaan pengetahuan dan kepekaan pembaca atau khalayak dalam menganalisis wacana surat kabar secara kritis dalam kajian analisis wacana ataupun dalam kajian wacana bahasa Indonesia sehingga dapat mengetahui makna dan kepentingan terselubung dalam upaya melegitimasi kekuasaan perseorangan atau kelompok. Selain itu, melalui penelitian ini, peserta didik diharapkan dapat berpikir untuk dewasa, dan kritis sehingga salah satu tujuan kurikulum 2013, peserta didik dapat berpikir tingkat tinggi dapat tercapai.
12 12 E. Anggapan Dasar Penelitian ini dilakukan berdasarkan anggapan dasar berikut ini. 1. Bahasa tidak sekadar konstruk otonomi, sistem kalimat, tetapi sebuah diskursus, sebagai tindakan dalam pertentangan kekuasaan sehingga digunakan media massa sebagai kekuataan pengembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat untuk membentuk opini publik dalam konteks kehidupan empiris (Sobur, 2004) 2. Setiap wacana dalam media massa mengembangkan ideologi peneliti atau pemroduksinya. Hal ini karena teks, pencakaran, dan lainnya adalah bentuk dari praktik ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu (Eriyanto, 2001). Oleh sebab itu, penggunaan kekuasaan dalam masyarakat modern dilakukan melalui ideologi bahasa sebagai mediumnya. 3. Bias berita terjadi karena media massa tidak berada di ruang vakum. Media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta. Sebuah teks tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi. Oleh karena itu, ideologi pemilik suatu media dapat tercermin dari tulisan di media tersebut, baik berupa berita maupun opini. Hal itu disebabkan media dalam hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi strategis, terutama karena media berfungsi sebagai sarana legitimasi. 4. Watson (Sobur, 2004:87) mengemukakan Konsep kebenaran yang dianut media massa bukanlah kebenaran sejati, tetapi sesuatu yang dianggap
13 13 masyarakat sebagai kebenaran. Pernyataan ini dapat dimaknai isi berita merupakan hasil konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya, sehingga salah satu cara untuk membantu pembaca dalam menyikapi berita yaitu memetakan struktur teks dan konteks pemberitaan. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kekeliruan dalam interpretasi atau penafsiran istilahistilah operasional, penulis membuat definisi operasional. Berikut ini beberapa adalah definisi operasional tersebut. 1. Representasi ideologi politik merupakan penggambaran substansi teks berita dengan menggunakan disiplin analisis wacana. Istilah representasi ini merujuk bagaimana seseorang, satu kelompok, gagasan, atau pendapat tertentu ditampilkan dalam suatu pemberitaan. Representasi yang ditampilkan berupa penggambaran yang buruk dan cenderung memarjinalkan seseorang atau kelompok tertentu. Ideologi politik dalam penelitian ini merupakan pemakaian bahasa dalam tulisan sebagai bentuk praktik sosial. Wacana yang diselidiki yaitu bagaimana melalui bahasa kelompok sosial yang ada saling bertarung dan lewat bahasa ideologi diserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dianalisis. Apabila dikontekstualisasikan dengan penelitian ini maka analisis wacana yang dimaksud adalah sebuah kajian kritis dan komprehensif dari bahasa teks berita. Analisis wacana kritis dalam penelitian ini menggunakan
14 14 struktur wacana van Dijk. Salah satu kajiannya, yaitu semantik dan sintaksis (wacana struktural). Selain itu, terdapat juga analisis wacana dari segi fungsional sehingga analisis ini dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dan kemampuan berpikir kritis. 2. Rubrik berita politik adalah segmen berita yang memuat topik politik nasional. Dalam rubrik ini, peneliti mengumpulkan data seputar berita kebijakan pemerintah, pemilihan gubernur (pilgub), dan demonstrasi buruh untuk kemudian dianalisis. Pertama, kebijakan ini berkaitan dengan kepentingan rakyat. Berita kebijakan pemerintahan yang dijadikan sumber data yaitu isu kenaikan BBM bersubsidi, kesejahteraan buruh, wacana kudeta, dan kebebasan beragama. Kedua, berita pemilihan gubernur di Jawa Barat berisi berita tudingan tim Rieke-Teten kepada pasangan Aher-Deddy telah melakukan kecurangan dalam memenangkan pilgub Jawa Barat. Ketiga, berita demonstrasi buruh yang menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Sedunia untuk menyuarakan tuntutan peningkatan kesejahteraan kaum buruh. 3. Surat kabar online merupakan media elektronik yang mempublikasikan informasi kepada masyarat pengguna dunia maya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat berimbas pada gaya hidup masyarakat modern. Salah satu indikatornya yaitu kebutuhan akan informasi dan akses internet relatif mudah, murah, serta praktis ketimbang media cetak. Hal itu berdasarkan hasil riset menyatakan bahwa pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata
15 15 penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih persen, di tahun 2011 ini angka pengguna sudah di kisaran persen (MarkPlus Insight, 2011). G. Paradigma Penelitian Sebuah teori memegang peranan penting dalam menentukan masalah, metode, dan data dalam penelitian kualitatif sehingga terbentuklah sebuah paradigma penelitian. Berikut ini peneliti membuat paradigma penelitian agar lebih mudah memahami penelitian. Teori Ideologi Politik Berita Politik Teori AWK Struktur Teks Van Dijk Struktur Makro Superstruktur Struktur Mikro Topik Subtopik Summary Story Semantik, Sintaksis, Stilistik, dan Retoris
16 16 Representasi Ideologi Politik Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.
233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat penting. Posisi penting bahasa tersebut, semakin diakui terutama setelah munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, yaitu analisis sosiokognitif. Berangkat dari pendapat van Dijk yang merupakan pendapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan
Lebih terperinciBagan 3.1 Desain Penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinci2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, seorang peneliti memerlukan suatu metode untuk dijadikan pijakan dalam mengerjakan penelitiannya tahap demi tahap. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari manusia pasti melakukan komunikasi, baik dengan antar individu, maupun kelompok. Karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan analisis wacana kritis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA
ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA Subur Ismail Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik (Sobur, 2009: 30). Dalam hal ini, media digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa, baik itu media massa cetak, elektronik, atau baru-baru ini media massa online (internet) telah menjadi salah satu konsumsi wajib bagi masyarakat. Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa pada masa kini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Melalui media massa, masyarakat dapat mengetahui segala
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana tidak hanya dipandang sebagai pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan, tetapi juga sebagai bentuk dari praktik sosial. Dalam hal ini, wacana adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan
25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif berfokus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah teks berita pelecehan seksual yang dimuat di tabloidnova.com yang tayang dari bulan Januari hingga September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita berbahasa atau berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank Century merupakan bank publik yang didirikan pada 6 Desember 2004. Bank ini merupakan hasil marger antara Bank CIC (Surviving Entity), Bank Danpac dan
Lebih terperinciKonsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom
Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewan Perwakilan Rakyat (Kota Bandung) telah menetapkan nama Gelora Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, Bandung bulan Maret
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan persoalan penelitian dibutuhkan metode sebagai proses yang harus ditempuh oleh peneliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Manusia selalu memerlukan bahasa di setiap geraknya, hampir dapat dipastikan semua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji teks-teks pemberitaan media Jerman sekait isu teorisme dalam kaitannya dengan Islam. Penjelasan dalam Bab
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pembentukan makna merupakan pokok dari komunikasi menggunakan media massa terutama surat kabar, karena makna yang dibangun membentuk sebuah realitas media yang dianggap benar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research
Lebih terperinci11Ilmu ANALISIS WACANA KRITIS. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Modul ke: ANALISIS WACANA KRITIS Mengungkap realitas yang dibingkai media, pendekatan analisis kritis, dan model analisis kritis Fakultas 11Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan hal-hal paling penting sehingga penelitian ini layak dilaksanakan, yakni latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian atau metodologi riset berasal dari Bahasa Inggris. Metodologi berasal dari kata methology, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Maman (2002; 3) penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu sama lain, yakni sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok bahasan dalam perdebatan mengenai perubahan sosial dan juga menjadi topik utama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Itulah yang kemudian dituangkan dalam media komunikasi, baik berupa media massa cetak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita atau informasi yang muncul dalam pikiran manusia, sebenarnya, bukanlah suatu peristiwa, melainkan sesuatu yang diserap penulis atau wartawan terhadap peristiwa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, baik itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat, orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebebasan media dalam memberitakan berita yang bertentangan dengan pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan bebas memberitakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian 3.1. Pendekatan dan Sifat Penelitian Mulyana (2001:33), mengemukakan pendekatan subjektif sering disebut studi humanistis, dan karena itu sering disebut humaniora (humanistis).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mencapai tujuannya, manusia berupaya membentuk citra yang memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu juga berlaku untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
Lebih terperinciBAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar
BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan
Lebih terperinciMedia massa berperon dalam menanamkan false consciousness,
HEGEMONI PATRIARKI DI MEDIA MASSA ABSTRAK Media massa berperon dalam menanamkan false consciousness, atau kesadaran palsu yang oleh Gramsci disebut hegemoni, di mana terjadi pertarungan ideologi. Penelitian
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai macam informasi. Media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperinciGambar 3.3 Desain Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada bab ini, peneliti menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram oleh Milles dan Huberman (Moleong, 2002). Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, dijelaskan desain penelitian yang digunakan dalam tesis ini. Desain yang dimaksud berkenaan dengan metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kajian dalam mempelajari peraturanperaturan yang terdapatdalam penelitian (Usman&Akbar,2008:41). Metode dalam penelitian juga diartikan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008
31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dengan upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilihan kepala daerah selalu menjadi peristiwa menarik terutama bagi masyarakat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilihan kepala daerah selalu menjadi peristiwa menarik terutama bagi masyarakat di wilayah atau daerah pemilihan dilaksanakan. Peraturan pelaksanaan pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan paradigma kritis. Perspektif kritis ini bertolak dari asumsi umum bahwa realitas kehidupan bukanlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis dan sistematis. Metodologis berarti menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dessy Pricilla, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berita merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi. Rivers (Effendy, 2004: 147) menempatkan media massa sebagai fourt estate (kekuasaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1998), pendekatan merupakan suatu usaha/ proses yang dilakukan dalam rangka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis sehingga
Lebih terperinci