BAB 2 TINJAUAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Topik Environmentally sustainable, healthy and livable human settlement bergantung pada penciptaan lingkungan yang lebih baik bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia, yang akan meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dan mengurangi kesenjangan dalam kualitas hidup mereka. Kesehatan penduduk bergantung sama banyaknya dengan pengendalian masalah lingkungan kesehatan yang buruk, seperti pada respon klinis terhadap penyakit. Anak-anak sangat rentan terhadap lingkungan perkotaan yang berbahaya dan harus dilindungi. Langkahlangkah untuk mencegah penyebaran penyakit sama pentingnya dengan ketersediaan perawatan medis yang tepat. Oleh karena itu penting untuk mengambil pendekatan holistik terhadap kesehatan, dimana pencegahan dan perawatan ditempatkan dalam konteks kebijakan lingkungan, didukung oleh sistem manajemen yang efektif dan rencana tindakan menggabungkan target yang mencerminkan kebutuhan dan kapasitas lokal Tinjauan Healing Environment Healing Environment merupakan salah satu bagian dari environmentally sustainable, healthy and livable human settlement. Kata healing atau penyembuhan berasal dari bahasa Anglo-Saxon haelen yang berarti keseluruhan atau dapat pula diartikan sebagai keselarasan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Penyembuhan tidak sama dengan pengobatan. Pengobatan terfokus pada memperbaiki masalah, memberantas penyakit, dan mengurangi gejala. Manusia dapat disembuhkan (secara psikologis) walaupun mereka tidak sembuh (secara jasmani). Misalnya, mereka yang memiliki penyakit kronis dapat belajar untuk berdamai dengan kondisi mereka sendiri. Seorang wanita yang menderita kanker payudara akan semakin tertekan bila kondisi jiwanya penuh dengan amarah dan duka. Dengan demikian, Healing Environment merupakan sebuah lingkungan yang dirancang untuk menciptakan keharmonisan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Sejumlah penelitian telah menghubungkan kondisi lingkungan fisik rumah sakit dengan hasil kesehatan. Menurut Ulrich dan Zimring dalam jurnal Role Of The Phisycal Environmeny in The Hospital of The 21 st Century tahun

2 8 menyatakan, lebih dari 600 penelitian yang menggambarkan bagaimana aspek desain perawatan kesehatan dapat mempengaruhi kesembuhan pasien. Sebagian besar penelitian ini telah menunjukan bahwa rumah sakit konvensional telah dirancang dengan skema warna yang hambar, lorong-lorong yang bergema, kamar pasien yang sempit dan kaku, telah memberikan konstribusi terhadap stress. E.R.C.M Huisman, E. Morales, J. van Hoof, dan H.S.M Kort dalam jurnal Healing Environment: A review of the impact of physical environmental factors on users tahun 2012, ada enam topik utama yang mempengaruhi Healing Environment, yaitu: Mereduksi faktor human error Salah satu kekhawatiran utama pasien adalah faktor human error yang mungkin terjadi oleh tenaga medis. Untuk mengurangi faktor tersebut terdapat beberapa solusi desain yaitu: a. Ruang kamar yang identik Adanya standarisasi dan keseragaman bentuk kamar pasien beserta perlengkapannya dapat memudahkan dan mengurangi kesalahan dari tenaga medis rumah sakit yang mungkin terjadi. Ketika fasilitas rawat memiliki bentuk yang sama persis, tenaga medis rumah sakit akan bekerja dengan pelayanan yang sama persis pada tiap pasien. Hal ini dapat mengurangi kesalahan-kesalahan fatal yang mungkin terjadi. b. Pencahayaan Pencahayaan pada tiap ruang harus diperhatikan agar mencukupi tiap-tiap kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis. Pencahayaan yang kurang akan meningkatkan faktor kesalahan tindakan penanganan pasien. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan solusi desain yang sesuai adalah mengatur ruang yang sama persis dan mengatur pencahayaan ruang. Meningkatkan keamanan pasien Aspek ini berhubungan dengan pengaturan seluruh elemen dan perangkat rumah sakit dengan tujuan meningkatkan keamanan pasien. Untuk menunjang topik ini terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan, yaitu mengurangi resiko jatuh pada pasien, mengurangi resiko infeksi yang mungkin terjadi pada ruang, dan kualitas udara ruang. Memberikan kontrol lingkungan penuh kepada pasien

3 9 Memberikan pasien pilihan akan lingkungannya sendiri menjadi kunci penting dalam psikologi lingkungan. Pemberian kontrol penuh kepada pasien memberikan pasien ketenangan dan mereduksi kadar stress pasien. Hal-hal yang berkaitan dengan kontrol lingkungan adalah kontrol akan posisi tempat tidur, kontrol akan temperatur, kontrol akan pencahayaan, kontrol akan suara, dan kontrol akan cahaya alami. Privasi Hal ini berhubungan dengan kenyamanan pasien melakukan aktivitas sehariharinya didalam ruangan. Solusi desain dari aspek ini adalah single-room. Kenyamanan Kenyamanan berhubungan dengan pengaruh lingkungan terhadap perilaku pasien. Aspek ini membahas mengenai material yang digunakan, positive distractor yang ditambahkan dalam ruang seperti seni, view, dan visual comfort, kenyamanan akustik, dan orientasi ruang. Dukungan keluarga Pengunjung yang menjenguk pasien memiliki peran penting dalam penyembuhan pasien. Aspek ini membahas mengenai pengakomodasian keluarga dan pengunjung dalam perancangan kamar rawat pasien. Fasilitas untuk keluarga dan pengunjung harus dirancang dengan nyaman agar keluarga dapat menemani pasien dengan nyaman. Memasukan unsur lingkungan Unsur lingkungan dapat menjadi terapi yang baik bagi pasien. Banyak hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa pasien yang keluar kamar minimal sehari sekali untuk berjalan-jalan di taman dan mendapatkan udara segar memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi dibanding dengan pasien yang selalu berada di dalam kamarnya. Oleh karena itu perancangan lingkungan alami menjadi salah satu poin penting dalam aspek Healing Environment. Berdasarkan penjelasan tersebut, variabel yang mempengaruhi Healing Environment dijabarkan sebagai berikut:

4 10 Tabel x Variabel Healing Environment Variabel Indikator Reduction of errors Layout kamar seragam Pencahayaan Increasing safety and security Enhancing control Privacy Comfort Family support Natural Distraction Menghindari resiko jatuh Menghindari resiko infeksi Kualitas udara dalam ruang Kontrol posisi tempat tidur Kontrol suhu ruang Kontrol pencahayaan Kontrol suara Kontrol pencahayaan alami Kamar pribadi Material Seni View Kenyamanan visual Kenyamanan akustik Orientasi Ruang tunggu keluarga Ruang sosialisasi keluarga Healing garden Healing Environment Dalam Arsitektur Laurens (2004) menyatakan bahwa manusia normal dengan segala kelengkapan dan psikis memungkinkan untuk menyesuaikan respon terhadap stimulus yang diterimanya dan ketika stimulus yang diterima berada di luar batas optimal, mereka data mengalami stress psikologis yang mengharuskan proses adaptasi secara dinamis. Kegagalan proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya dapat menyebabkan stress psikologis, terutama pada seseorang yang sedang sakit (pasien). Stress psikologis dalam diri pasien sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhannya. Konsep Healing Environment dalam lingkungan rumah sakit ditujukan untuk menyeimbangkan penyebuhan medik dengan potensi internal pasien (respon pasien terhadap lingkungan). Penerapan ini akan tampak pada kondisi akhir kesehatan pasien, yaitu pengurangan waktu rawat, pengurangan biaya pengobatan, pengurangan rasa sakit, pengurangan rasa stress, membangkitkan suasana hati yang positif, membangkitkan semangat, dan meningkatkan pengharapan pasien pada lingkungan (Debri Harynda Putri, 2013).

5 11 Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, Healing Environment membahas mengenai pengkondisian suatu lingkungan. Arsitektur tidak akan pernah terlepas dari perancangan suatu lingkungan hidup manusia, oleh karena itu penerapan konsep Healing Environment kedalam perancangan arsitektur diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesembuhan pasien didalam rumah sakit. 2.2 Tinjauan Rumah Sakit Menurut Assosiation of Hospital Care (1947) dikutip dari Iwan (2011), rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan. Menurut Wopler dan Pena (1997) dikutip dari Iwan (2011), rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat, dan tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan Fungsi Rumah Sakit Menurut Permenkes RI No. 159b/MenKes/Per/1998, fungsi rumah sakit adalah: a. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, penunjang medik, rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan. b. Menyediakan tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan paramedis. c. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan Tugas Rumah Sakit Tugas rumah sakit adalah melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan penderita dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan seara terpadu Klasifikasi Rumah Sakit Menurut Azwar (1996), ada lima jenis rumah sakit ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, yakni: 1. Rumah Sakit Kelas A Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas, biasa disebut rumah sakit pusat.

6 12 2. Rumah Sakit Kelas B Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. 3. Rumah Sakit Kelas C Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. 4. Rumah Sakit Kelas D Rumah sakit yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. 5. Rumah Sakit Kelas E Rumah sakit khusus yang hanya menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja. 2.3 Tinjauan Rumah Sakit Ibu dan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak berdasarkan klasifikasi tipe rumah sakit adalah rumah sakit khusus tipe E (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja, yaitu dalam bidang pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Di dalam Rumah Sakit Ibu dan Anak pelayanan dan fasilitas yang ada ditujukan supaya ibu dan anak merasa aman serta nyaman untuk berada di rumah sakit. Diketahui bahwa baik ibu yang sedang mengandung maupun tidak serta ibu yang sedang mengalami penyakit seputar kehamilan memiliki karakter yang berbeda, sehingga perlu pelayanan khusus untuk para ibu di bidang kesehatan. Hal ini hampir serupa dengan karakter anak kecil yang tidak mungkin disamakan dengan orang dewasa pada umumnnya, sehingga dalam perkembangan jaman saat ini, pelayanan maupun fasilitas bagi ibu dan sangat diharapkan keberadaannya Jenis Pelayanan Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Pelayanan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak yang diberikan kepada pasien antara lain : a. Preventif Merupakan pelayanan untuk mencegah pasien terjangkit dari penyakit, hal ini dapat dilakukan dengan cara : Pemeriksaan rutin terhadap perkembangan bayi dan ibu hamil Konsultasi kesehatan Penyuluhan tentang gizi ibu dan anak

7 13 Imunisasi dan KB b. Kuratif Merupakan usaha penyembuhan pada pasien dengan cara pengobatan dan perawatan berupa : Persalinan Pembedahan Pengobatan c. Rehabilitasi Merupakan tindakan penyembuhan kondisi fisik pasien setelah melampaui masa pengobatan berupa : Perawatan atau pemulihan kesehatan Perawatan bayi Kegiatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak: Kegiatan Medis Poliklinik Merupakan bagian yang melayani pasien rawat jalan khususnya pasien bayi atau anak, ibu hamil, atau ibu yang memiliki penyakit kandungan. Poliklinik biasanya terdiri dari beberapa poli, antara lain : Poli Anak Merupakan unit yang melayani anak usia 0-12 tahun, pelayanan berupa imunisasi, konsultasi kesehatan, perkembangan kesehatan anak dan pengobatan penyakit anak. Poli Kandungan dan Kebidanan Berdasarkan ketentuan dari Departemen Kesehatan RI, setiap rumah sakit harus dilengkapi dengan spesialisasi lainnya, salah satunya adalah unit kandungan. Poli Gizi Merupakan unit yang mengontrol segala nutrisi dan gizi dari pasiennya, khususnya ibu dan anak, karena diketahui baik ibu dan anak membutuhkan asupan gizi yang cukup. Unit Gawat Darurat Merupakan bagian pertolongan pertama kepada pasien. Unit ini bekerja tiap hari selama 24 jam dan bersifat sementara, bisa juga merupakan unit pengganti poliklinik ketika sudah tutup. Kegiatan pelayanan di UGD meliputi :

8 14 Pasien diterima di UGD Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter Jika kondisi pasien membaik maka diperbolehkan untuk pulang, namun jika tidak maka akan di bawa ke ruang perawatan. Farmasi Penyediaan fasilitas berupa apotik serta penyediaan obat-obatan. Sasarannya adalah pasien poloklinik dan umum. Pendistribusian obat dilakukan ke bagian perawatan, pelayanan dan penunjang secara medis. Terapi Merupakan kegiatan-kegiatan fisik yang berguna untuk memulihkan kondisi pasien. Pelayanan ini berupa penggunaan otot-otot motorik pada tingkat sederhana baik pada pasien rawat jalan maupun rawat inap. Bedah Terdiri dari bagian operasi atau pembedahan yang digunakan untuk menolong kelahiran secara operasi dan bagian persalinan normal. Perawatan Perawatannya dibrdakan antara perawatan normal dengan perawatan isolasi. Bagian ini dibedakan atas perawatan ibu dan bayi, masing-masing bagian perawatan mendapat pengawasan dari stasiun perawat. Beberapa macam perawatan antara lain : Perawatan umum Perawatan kepada pasien yang bersifat umum, dalam arti tidak memiliki penyakit khusus yang harus dirujuk ke unit lain. Perawatan isolasi Merawat pasien yang memiliki penyakit khusus, biasanya jenis penyakit menular. Memiliki ruangan yang serba tertutup guna menghindari persebaran penyakit. ICU Merawat pasien yang memerlukan perawatan dan pengawasan secara intensif karena kondisi tubuhnya tergolong kritis. Kegiatan Non Medis Kegiatan Administratif Meliputi kegiatan pendaftaran pasien, mendata keluhan dan penyakit pasien, serta laporan perkembangan pasien

9 15 Kegiatan Perawatan Inap Unit perawatan inap beserta seluruh pendukungnya. Unit-unit pendukung pelayanan medis Fungsi-fungsi yang terkait seperti : laboratorium, farmasi, radiologi, UGD, ICU, Instalasi bedah dan ruang bersalin. Kegiatan Pendukung Non-Medis Terdiri dari unit gizi, unit sterilisasi, kantor, dan sebagainya. Kelompok kegiatan Komersial dan Sosial Fungsinya sebagai salah satu pemasukan, meliputi : area parkir, kantin, wartel, dan sebagainya. Sarana Penunjang Unit penunjang pada bagian servis antara lain dapur, pos keamanan, janitor, dan sebagainya. 2.4 Persyaratan Rumah Sakit A. Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan Rumah Sakit Menurut Permenkes no 147/2010, ada persyaratan luas tanah minimal yang dibutuhkan untuk mendirikan rumah sakit di Indonesia, yaitu: uas tanah untuk Rumah Sakit dengan bangunan tidak bertingkat, minimal 1½ (satu setengah) kali luas bangunan. ntuk bangunan bertingkat minimal 2 (dua) kali luas bangunan lantai dasar. uas tanah dibuktikan dengan akta kepemilikan tanah yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, menurut peraturan sebelumnya, syarat luas tanah dan bangunan Menurut SK. Dirjen yanmed no: HK tanggal 17 April 1998: 1. Perbandingan 1 Tempat tidur : 50 m2 2. Rumah Sakit Umum Milik Yayasan : - Minimal harus mempunyai 50 tempat tidur

10 16 - Luas bangunan minimal m2. Milik Perseroan Terbatas (PT) - Minimal mempunyai 100 tempat tidur - Luas bangunan minimal m2. 3. Rumah Sakit Khusus, misalnya RS Ibu dan Anak (RSIA), RS THT - Minimal harus mempunyai 25 tempat tidur. - Luas bangunan minimal m2. 4. Luas bangunan tersebut belum termasuk luas tanah untuk fasilitas umum seperti: area parkir, taman, maupun jalan rumah sakit. Permenkes no. 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit pasal 13 butir ke-3 mengatur tentang persyaratan tata bangunan dan lingkungan rumah sakit, yaitu: a. Peruntukan lokasi dan intensitas bangunan sesuai ketentuan peraturan daerah setempat. b. Desain bangunan Rumah Sakit, yang meliputi: 1) Bentuk denah bangunan Rumah Sakit simetris dan sederhana. 2) Massa bangunan harus mempertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan. 3) Tata letak bangunan-bangunan (siteplan) dan tata ruang dalam bangunan harus mempertimbangkan zonasi berdasarkan tingkat resiko penularan penyakit, zonasi berdasarkan privasi, dan zonasi berdasarkan kedekatan hubungan fungsi antar ruang pelayanan. 4) Tinggi rendah bangunan harus dibuat tetap menjaga keserasian lingkungan dan peil banjir. 5) Aksesibilitas di luar dan di dalam bangunan harus mempertimbangkan kemudahan bagi semua orang termasuk penyandang cacat dan lansia. 6) Bangunan Rumah Sakit harus menyediakan area parkir kendaraan dengan jumlah area yang proporsional disesuaikan dengan peraturan daerah setempat. 7) Perancangan pemanfaatan tata ruang dalam bangunan harus efektif sesuai dengan fungsi-fungsi pelayanan. c. Pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

11 17 B. Persyaratan Ruang Rawat Inap Menurut Petunjuk Pelaksanaan SK Menteri Kesehatan RI NO. 920/ MENKES/PER/XII/1986, menentukan jumlah tempat tidur untuk tiap-tiap kelas ruangan hendaknya tidak melebihi prosentase berikut : 1. ICU/NICU : 5% 2. Kelas Utama : 5% 3. Kelas I : 15% 4. Kelas II : 15% 5. Kelas III : 40 % (termasuk golongan kurang/tidak mampu membayar, ditetapkan sebanyak 25%) 2.5 Studi Literatur 1. Phoenix Children s Hospital Gambar 3. Phoenix Children Hospital Sumber: Diakses dari archdaily.com, pada tanggal 29 Maret 2015 Lokasi : Arizona, USA Arsitek : HKS Architect Konsep desain keseluruhan untuk Rumah Sakit Anak Phoenix adalah untuk menciptakan sebuah oase yang secara visual terhubung ke pemandangan sekitarnya, meniru pegunungan dan gurun. Perencanaan gedung diorientasikan pada utara-selatan dan timur-barat sumbu untuk menjaga kemudahan navigasi.

12 18 Untuk memudahkan navigasi, rumah sakit ini menggunakan warna, mural dinding dan patung-patung yang memandu jalan ke berbagai fasilitas juga menambahkan sentuhan estetika dan semangat kepada lingkungan rumah sakit. Gambar 4. Lobby area at Phoenix Children Hospital Sumber: Diakses dari archdaily.com, pada tanggal 29 Maret 2015 Tujuan utama dari rumah sakit ini adalah untuk memberikan perawatan dan kenyamanan bagi seluruh keluarga, bukan hanya pasien. Oleh karena itu HKS Architect menyediakan lingkungan yang nyaman dengan taman-taman sebagai lansekap, warna-warna cerah, patung-patung yang menarik, dan tanaman asli sebagai ornamen pendukungnya. Cahaya alami juga digunakan untuk menerangi ruang urama seperti ruang tunggu, ruang baca, dan koridor. Gambar 5. Room at Phoenix Children Hospital Sumber: Diakses dari archdaily.com, pada tanggal 29 Maret 2015

13 19 Pasien memiliki kamar pribadi, dengan fasilitas yang memberikan pasien kontrol penuh atas lingkungan mereka setiap kamar juga dilengkapi dengan sofa-bed dan area tempat duduk seingga anggota keluarga dapat menemani pasien. 2. Nemours Children s Hospital Gambar 6. Nemours Children s Hospital Sumber: Diakses dari archdaily.com, pada tanggal 29 Maret 2015 Lokasi : Orlando, USA Arsitek : Stanley Beaman & Sears Filosofi rumah sakit adalah merangkul anak-anak dengan berbagai diagnosa mulai dari ringan sampai kronis maupun diagnosa yang kompleks dan penyakit yang mengancam jiwa. Gedung rumah sakit dirancan untuk meyakinkan, menginspirasi, dan menyenangkan, memadukannya dengan lansekap dan alam.

14 20 Gambar 7. Nemours Children s Hospital - Room Sumber: Diakses dari archdaily.com, pada tanggal 29 Maret 2015 Filosofi rumah sakit juga berpusat pada kelurga pasien, menyebabkan desain yang dihasilkan juga untuk mendukung keluarga pasien, mulai dari: kamar pribadi pasien yang mampu mengakomodasi dua orang tua, fasilitas laundry, serta memberikan orang tua akan kontrol lingkungan dalam kamar. Gambar 8. Nemours Children s Hospital - Garden Sumber: Diakses dari archdaily.com, pada tanggal 29 Maret 2015 Tersedia pula lounge yang cukup luas dan ruang bermain yang memberikan akses ke luar ruangan yang dirancang untuk istirahat dan rekreasi. Terdapat pula rooftop garden, taman air, dan acara komunitas outdoor sebagai pertunjukan langsung.

15 Kerangka Berpikir Gambar 9. Diagram Kerangka Berpikir

16 Jurnal E.R.C.M Huisman, E. Morales, J. van Hoof, dan H.S.M Kort dalam jurnal Healing Environment: A review of the impact of physical environmental factors on users, melakukan dua penelitian untuk meneliti faktor Healing Environment yang berpengaruh pada rumah sakit, yaitu faktor Healing Environment yang mempengaruhi psikologi kesembuhan pada pasien dan keluarga, dan faktor Healing Environment yang mempengaruhi psikologi pada staff. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa pada pasien dan keluarga, faktor yang mempengaruhi kesembuhan adalah: (1) Mengurangi faktor human error (kamar yang sama persis, pencahayaan), (2) Meningkatkan keamanan (mengurangi kemungkinan jatuh, mengurangi kemungkinan infeksi, dan meningkatkan kualitas udara dalam ruang), (3) Kontrol penuh, (4) Privasi, (5) Kenyamanan (Material, seni, kenyamanan visual, kenyamanan akustik, dan orientasi), (6) Dukungan keluaga, dan (7) Unsur alam. Sedangkan faktor yang mempengaruhi psikologi staff adalah: (1) Organisasi dan fungsi, (2) Dukungan teknis, dan (3) Kenyamanan. Dejana Nedučin, Milena Krklješ, dan Nađa Kurtović-Folić dalam jurnal Hospital Outdor Spaces - Therapeutic Benefits And Design Considerations meneliti perbandingan rumah sakit kuno dan rumah sakit modern dimana rumah sakit kuno memiliki ruang-ruang yang terhubung langsung kepada ruang terbuka sedangkan rumah sakit modern memiliki desain yang lebih tertutup. Mereka menyimpulkan bahwa menciptakan ruang-ruang luar yang terhubung langsung ke alam merupakan hal yang positif untuk diterapkan sebagai kesatuan dari Healing Environment. Terciptanya lingkungan yang familiar dan nyaman bagi pasien dapat meningkatkan kesehatan pasien dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Kirsten Kaya Roessler dalam jurnal Healthy Architecture! Can environments evoke emotional responses? Meneliti tentang hubungan antara psikologi, kesehatan dan lingkungan dengan membandingkan tiga tempat yaitu sebuah ruang publik di Berlin (Potsdamer Platz, Berlin, Germany), lingkungan kesehatan di Swedia (Healing Gardens, Alnarp, Sweden), dan sebuah fitness center di Denmark. Jurnal ini menyimpulkan bahwa pendekatan yang berorientasi kesehatan dapat membantu pemahaman antara lingkungan dengan perilaku.

17 23 Vidra Lidayana, M. Ridha Alhamdani, Valentinus Pebriano dalam jurnal Konsep dan Aplikasi Healing Environmet dalam Fasilitas Rumah Sakit menyimpulkan bahwa terdapat tiga unsur Healing Environment yaitu alam, indra, dan psikologis. Perpaduan ketiga unsur tersebut dalam interior dan eksterior rumah sakit merupakan solusi dalam mengatasi masalah stress pada pasien, keluarga, maupun staff rumah sakit. Umi Solikhah dalam jurnal Keperawatan Anak Efektifitas Lingkungan Terapetik Terhadap Hospitalisasi pada Anak, menyebutkan bahwa lingkungan terapetik efektif untuk meminimalkan reaksi hospitalisasi. Reaksi hospitalisasi ditunjukkan dengan angka signifikansi dari variabel reaksi hospitalisasi yang meliputi kecemasan anak (p-value=0,004), sikap kooperatif (p-value=0,000), respon anak (p-value=0,000), mood anak (pvalue=0,000), dan sikap penerimaan pada petugas (p-value=0,000.

18 24

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Hasil Analisa Kondisi Penerapan Healing Environment Hasil penelitian studi banding menyimpulkan bahwa rumah sakit-rumah sakit terkemuka di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Environmentally sustainable, healthy, and livable human settlements merupakan topik yang membahas tentang menciptakan suatu lingkungan yang lebih baik bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan dalam perkembangannya, selsel kanker ini dapat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Hasil Pengamatan Berdasarkan penelitian terhadap tiga objek rumah sakit kanker, yaitu Rumah Sakit Kanker Dharmais, MD Anderson Children Cancer Center dan

Lebih terperinci

BAB I. 1.1.Latar Belakang

BAB I. 1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang BAB I Klinik Pratama Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar (KPRIPMD) adalah salah satu bentuk amal Muhammadiyah dalam bidang kesehatan yang disebut Pembina Kesehatan Umat. Klinik Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Angka kesakitan dan rata-rata lama sakit KAB./KOTA ADMINISTRASI KAB ADMINISTRATIF

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Angka kesakitan dan rata-rata lama sakit KAB./KOTA ADMINISTRASI KAB ADMINISTRATIF BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 1943).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa oleh karena itu, proses tumbuh kembang anak merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan baik secara fisik, emosional, sosial

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit

Lebih terperinci

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/2010 tentang perizinan rumah sakit disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisik rumah sakit merupakan satu hal yang sangat penting bagi sebuah rumah sakit. Bidang fisik termasuk bangunan, performansi ruang, tata landscape, dan infrastruktur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Abstraksi Lembar Persembahan Kata pengantar Daftar isi Bab I. Pendahuluan Batasan pengertian judul 1 1. Latar belakang permasalahan 2 Latar belakang objek 2 Kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah sebuah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia

Lebih terperinci

4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan. Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel

4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan. Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel 120 4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan 4.3.1. Sistem Penyampaian Jasa Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel pada rumah sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1, Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah) People Encyclopedia, Vol 10 New York, Grolier Encorporated, 1962, Hal 662)

BAB I PENDAHULUAN. 1, Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah) People Encyclopedia, Vol 10 New York, Grolier Encorporated, 1962, Hal 662) BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL 1.1.1 Judul : Redesain Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar 1.1.2 Sub Judul : Suatu Pendekatan Konsep Yang Bertolak dari Kritik Arsitektur 1.2. PENGERTIAN JUDUL 1.2.1 Redesain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN

03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN 03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN AKSESIBILITAS 31 Pada bab pembahasan ini akan memaparkan kritik desain yang dikaji bedasarkan hasil dari pendekatan masalah yang dikaji dengan teori mengenai aspek psikologi

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN RUMAH SAKIT ANAK. bahasa. Kata Hospital berasal dari bahasa latin Hospitlum, yang berarti

BAB II TINJAUN RUMAH SAKIT ANAK. bahasa. Kata Hospital berasal dari bahasa latin Hospitlum, yang berarti BAB II TINJAUN RUMAH SAKIT ANAK 2.1 RUMAH SAKIT ANAK 2.1.1 Pengertian Rumah Sakit Anak Istilah Hospital dan Rumah Sakit masih dipengaruhi dari beberapa bahasa. Kata Hospital berasal dari bahasa latin Hospitlum,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai

Lebih terperinci

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 158 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Diagram 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Rumah Sakit Jantung ini merujuk pada tema Healing Environment yang mengedepankan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit Rumah sakit seharusnya menjadi tempat penyembuhan penyakit, namun sayangnya rumah sakit seringkali mengingatkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih optimal dalam segala aspek termasuk dalam dunia kesehatan. Pada zaman

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perancangan Konsep Perancangan Health Care for Mother adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia adalah Indonesia. Urutan tertinggi penderita kanker serviks ada

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT LAVALETTE

PEDOMAN PELAYANAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT LAVALETTE PEDOMAN PELAYANAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT LAVALETTE PT. NUSATARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT LAVALETTE MALANG 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan kesehatannya dengan membuka poliklinik. Pada tahun 1986 rumah sakit Ridogalih berkembang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek. Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek. Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki fasilitas dan kapasitas tempat tidur setara dengan Rumah Sakit Tipe

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Hasil Pengamatan Penulis melakukan pengamatan terhadap 2 objek rumah sakit, yaitu dan RSUD Pasar Rebo. Sedangkan objek lain adalah yang data-datanya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan seseorang ibu di dalam keluarga memiliki peranan yang sangat penting. Bukan hanya sebagai seorang yang telah melahirkan kita dan mengurus rumah tangga namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. Keadaan persalinan adalah keadaan di mana masa hamil, melahirkan dan penanganan pada

Lebih terperinci

Universitas Mercu Buana BAB I PENDAHULUAN

Universitas Mercu Buana BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data WHO (Wold Health Organzation), Indonesia memiliki angka kematian ibu dan anak yang termasuk tinggi di dunia. Tentu saja hal ini menjadi suatu keprihatinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut American Hospital Association, Wolper dan Pena, Association of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa pengertian

Lebih terperinci

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat ABSTRAK Rumah Sakit Bersalin ini dirancang di jalan Pajajaran Bandung dengan luas lahan 1890 m2 dan luas bangunan 7666 m2. Rumah sakit ini setara dengan rumah sakit kelas E. Fasilitas yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL I. Judul : Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan Konsep Friendly Hospital II. Pengertian judul Rumah Sakit : - Suatu kompleks / rumah / ruangan yang digunakan untuk menampung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gangguan kejiwaan atau sakit jiwa bisa dialami semua kalangan masyarakat, baik kaya maupun miskin, pria maupun wanita, tua maupun muda. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI Diajukan sebagai syarat untuk meraih Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Nama : RUHENDAR NIM : PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN PUSTAKA. Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/

BAB V KAJIAN PUSTAKA. Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/ BAB V KAJIAN PUSTAKA 5.1. Kajian Teori Penekanan/ Tema Desain Arsitektur Humanis Tema desain pada proyek Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI 2014 I. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR, BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR, Menimbang : Mengingat a. bahwa rumah sakit merupakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep

Lebih terperinci

KONSEP DAN APLIKASI HEALING ENVIRONMENT DALAM FASILITAS RUMAH SAKIT

KONSEP DAN APLIKASI HEALING ENVIRONMENT DALAM FASILITAS RUMAH SAKIT KONSEP DAN APLIKASI HEALING ENVIRONMENT DALAM FASILITAS RUMAH SAKIT Vidra Lidayana 1), M. Ridha Alhamdani 2), Valentinus Pebriano 2) Abstrak Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang berfungsi

Lebih terperinci

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pertumbuhan penduduk di indonesia semakin hari semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh dinas kependudukan tahun 2000-2025

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia setiap harinya tidak luput dari masalah, baik masalahmasalah kecil yang mudah terselesaikan hingga masalah-masalah berat yang terkadang kita

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEMA

BAB III TINJAUAN TEMA BAB III TINJAUAN 3.1. Interpretasi Tema Rehabilitasi berasal dari dua kata, yaitu re yang berarti kembali dan habilitasi yang berarti kemampuan. Menurut arti katanya, rehabilitasi berarti mengembalikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Salah satu sarana untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik ALIFIA DIAN FARIZHA NIM. 21020112130083 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat pada umumnya semakin sadar akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan. Kesehatan merupakan salah satu kunci utama bagi seseorang dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA V.1. Konsep Pengolahan Site Hal yang dibahas pada konsep pengolahan site adalah mengenai konsep penzoningan kelompok-kelompok ruang yang telah

Lebih terperinci

BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA BAB I REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA I.. Pengertian Judul Redesain : Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu bangunan sehingga terjai perubahan fisik tanpa merubah fungsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung merupakan rumah sakit khusus yang diklasifikasikan ke dalam rumah sakit tipe B menurut ketetapan mentri kesehatan no 340

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 983/Menkes/SK/XI/1992 Rumah Sakit merupakan salah satu tempat dari sarana kesehatan menyelenggarakan kesehatan, bertujuan

Lebih terperinci

suatu unit pelayanan kesehatan,yaitu rumah sakit di wilayah Kotamatsum. Pada tanggal 26 Februari 2000 Rumah Sakit Islam AL UMMAH

suatu unit pelayanan kesehatan,yaitu rumah sakit di wilayah Kotamatsum. Pada tanggal 26 Februari 2000 Rumah Sakit Islam AL UMMAH 2.1. Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Islam AL UMMAH didirikan pada tahun 1995 oleh Yayasan Masjid Raya Pusat Pasar. Pendirian Rumah Sakit Islam AL UMMAH didasarkan atas pemikiran pengurus Yayasan Masjid

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 1943).

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK Latar Belakang 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK Latar Belakang 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK BAB I PENDAHULUAN ii iii iv vii ix x i 1.1. Latar Belakang 1 1.1.1. Isu Kesehatan Ibu

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun Oleh: DATIP M KOSWARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mata adalah jendela dunia. Melalui kedua mata manusia dapat menikmati segala bentuk keindahan dunia, sehingga tanpa mata yang sehat manusia menjadi kurang mampu melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG Menimbang : a. Bahwa semua pasien yang dilayani di RSIA Kemang harus diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT

BAB III TINJAUAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT BAB III TINJAUAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT III.1. Pengertian Healing Environment Menurut Jones (2003) dalam bukunya Health and Human Behaviour (Kurniawati, 2011), faktor lingkungan memegang peran besar

Lebih terperinci

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2010 SERI E ------------------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2010

Lebih terperinci

RE-DESIGN RUMAH SAKIT KANKER ANAK DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI JAKARTA BARAT

RE-DESIGN RUMAH SAKIT KANKER ANAK DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI JAKARTA BARAT RE-DESIGN RUMAH SAKIT KANKER ANAK DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI JAKARTA BARAT Belinda Kurniasari, Augustina Ika, Gatot Suharjanto Jurusan Arsitektur Universitas Bina Nusantara, Kampus Syahdan

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan globalisasi ekonomi di dunia menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi memperebutkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Kanker 2.1.1 Pengertian Kanker kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk: tumbuh tidak

Lebih terperinci

DRUG RELATED PROBLEMS

DRUG RELATED PROBLEMS DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DAN OBAT SALAH DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM ISLAM KUSTATI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007 SKRIPSI Oleh: AMALIA FATIMAH K 100 040 178 FAKULTAS

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 36 TAHUN : 2003 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN TARIP PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memengaruhi status kesehatan yaitu pelayanan kesehatan, perilaku,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memengaruhi status kesehatan yaitu pelayanan kesehatan, perilaku, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang mempelajari kombinasi teori dan praktek yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit BAB VI KESIMPULAN Dari hasil analisa konsep hemat energi pada bangunan tinggi rumah sakit kanker di Surabaya dalam usaha untuk menghemat energi, yang diperoleh melalui kajian literatur, preseden, analisa

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SARAS HUSADA PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR: 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan 7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi di mana segenap lapisan masyarakat bisa datang untuk memperoleh upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Upaya

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT BERSALIN DI TOMOHON ( PENDEKATAN UTILITAS DALAM DESAIN )

RUMAH SAKIT BERSALIN DI TOMOHON ( PENDEKATAN UTILITAS DALAM DESAIN ) RUMAH SAKIT BERSALIN DI TOMOHON ( PENDEKATAN UTILITAS DALAM DESAIN ) Riza Stephani Ester Suot 1 Ir. Sonny Tilaas, MSi 2 Ir. Pierre. H. Gosal, MEDS 3 ABSTRAK Tomohon merupakan salah satu kota di Sulawesi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Kawasan Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan lingkungan yang tenang dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Hubungan Manusia dengan Alam dalam Konteks Kesehatan Sehat alami adalah sehat rohani dan jasmani yang diupayakan sendiri secara alami. Tentu saja hal ini sudah dilakukan sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumbersumber sebagai berikut : 1. Literatur Pencarian data melalui website yang berhubungan

Lebih terperinci

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama

Lebih terperinci