BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan"

Transkripsi

1 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Kawasan Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan lingkungan yang tenang dengan mengambil unsur-unsur alam sebagai ketenangan di dalam bangunan yang mampu mempengaruhi kesehatan rehabilitan dan pengguna yang lainnya. Pada umumnya setiap unsur alam tersebut digunakan pada tiap jenjang penyembuhan dari awal hingga akhir. Konsep desain tersebut tidak hanya diterapkan pada sebagian kecil bangunan tapi diterapkan pada keseluruhan kawasan dari awal hingga akhir sehingga tercipta keharmonisan antara bangunan dengan lingkungan disekitarnya yang dapat mendorong dan membantu proses penyembuhan para rehabilitan. Gambar 6.1 Siteplan Khikmatus Amaliyah

2 Pada gambar 6.1 tentang rancangan siteplan terlihat perpaduan bentukan atap bangunan dengan elemen landscape seperti rumput, kolam ikan, slasar, berbagai jenis vegetasi dan elemen landscape lain yang ada disekitar bangunan. Rancangan siteplan juga mempertimbangkan kondisi lingkungan yang ada disekitar tapak seperti batas yang melingkupi seluruh sisi tapak. Atap yang digunakan pada tiap-tiap massa bangunan menggunakan atap tropis dengan material genteng tanah liat agar mengoptimalkan indera penglihatan manusia dengan mengurangi efek dari material dingin seperti metal ataupun besi. Pada beberapa bangunan juga menggunakan skylight yang dapat membuat cahaya matahari masuk dan menerangi ruangan di dalamnya. Pada salah satu bangunan juga menggunakan kolam air yang terbuat dari tempered glass sebagai atap (Bottom Glass Pool) agar cahaya dapat dibiaskan dan efek bayangan yang ditimbulkan oleh kolam air adalah dapat mengoptimalkan kembali sensitifitas indera yang dimiliki para rehabilitan dan pengguna lain seperti terlihat pada gambar 6.2. Khikmatus Amaliyah

3 SKYLIGHT BOTTOM GLASS POOL Gambar 6.2 Keterkaitan Rancangan dengan Kondisi Lingkungan Adapun spesifikasi mengenai massa bangunan yang ada pada kawasan serta gambaran visual dari kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang terlihat pada gambar 6.3t. Khikmatus Amaliyah

4 Penginapan Pengelola Kantin dan Area Servis Penginapan Rehabilitan Rehabilitasi Sosial Masjid Lapangan Olahraga Gedung Pertemuan Kantor Pengelola Rehabilitasi Medis Gambar 6.3 Spesifikasi Massa Bangunan Terdapat beberapa jenis bangunan yang ada pada kawasan, diantaranya adalah: 1. Massa kantor pengelola dan penginapan tamu, yang digunakan sebagai lobby pengunjung serta untuk staff pengelola kawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba. 2. Massa rehabilitasi medis, yang digunakan sebagai tempat penanganan pertama para rehabilitan. 3. Massa rehabilitasi sosial, yang digunakan sebagai tempat rehabilitasi pasca medis, penanganan psikologis dari pengguna, dan pemberian terapi vokasional untuk bekal bagi para rehabilitan. Khikmatus Amaliyah

5 4. Massa penginapan rehabilitan, yang digunakan sebagai tempat tinggal para rehabilitan selama berada pada tiap tahapan penyembuhan ketergantungan. 5. Massa kantin dan area servis, yang digunakan sebagai tempat makan para rehabilitan dan sebagai area servis berupa laundry. 6. Massa penginapan pengurus, yang digunakan sebagai tempat tinggal beberapa pengurus yang menjaga kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba. 7. Massa masjid, yang digunakan sebagai tempat ibadah para pengguna kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba. 8. Massa gedung olahraga, yang digunakan sebagai tempat futsal bagi para pengguna Kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba. 9. Massa gedung pertemuan, yang digunakan sebagai tempat diadakannya pertemuan. 6.2 Hasil Rancangan Tapak Hasil perancangan tapak memiliki beberapa poin yang dapat terlihat secara utuh pada konsep Serenity in Fluidity yang berdasar pada tema healing environment, yaitu Zoning, Sirkulasi, Bentuk Bangunan pada Tapak, dan Landscape Zoning Terdapat 3 zoning pada Kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba yaitu zona publik, zona semi privat, dan zona privatyang terlihat pada gambar 6.4. Zona publik merupakan area yang dapat digunakan oleh para pengunjung umum seperti para keluarga ataupun para tamu yaitu kantor pengelola dan penginapan Khikmatus Amaliyah

6 tamu, masjid, gedung olahraga, dan gedung pertemuan. Sedangkan untuk zona semi privat adalah area yang lebih banyak digunakan oleh para rehabilitan dan pengurus tetapi pada saat-saat tertentu seperti pada jam jenguk, pengunjung umum diperbolehkan untuk memasuki ruang di area tersebut. PRIVAT PUBLIK SEMI PRIVAT Gambar 6.4 Pembagian Zona Kawasan Terdapat 2 bangunan yang tergolong zona semi privat yaitu pada area rehabilitasi medis dan area rehabilitasi sosial. Pada zona privat memiliki area privasi yang hanya memperbolehkan para rehabilitan dan para pengelola untuk berada pada area tersebut. Diantaranya adalah penginapan rehabilitan, kantin dan area servis, dan penginapan pengurus. Khikmatus Amaliyah

7 6.2.2 Sirkulasi Pada Tapak Jenis-jenis sirkulasi yang ada pada tapak terbagi atas 5 jenis sirkulasi, yaitu sirkulasi UGD, sirkulasi rehabilitan, sirkulasi pengelola, sirkulasi pengunjung. Adapun penjelasan sirkulasi pada tapak dengan menggunakan gambar adalah sebagai berikut: Pada gambar 6.5 terlihat sirkulasi UGD merupakan sirkulasi penting yang ada pada tiap-tiap kawasan bangunan kesehatan. Akses UGD berada pada sisi timur tapak dan berdekatan dengan entrance masuk kawasan agar mempermudah keluar masuknya ambulan serta mempercepat proses pemindahan pasien rehabilitasi. Gambar 6.5 Sirkulasi UGD Khikmatus Amaliyah

8 Terdapat 2 jenis sirkulasi untuk para rehabilitan, yang pertama adalah menggunakan area UGD untuk para rehabilitan yang sedang berada pada kondisi darurat dan sirkulasi yang kedua adalah melewati gedung kantor pengelola dan penginapan tamu yang memiliki lobby sehingga dari lobby tersebut para rehabilitan diarahkan menuju rehabilitasi medis seperti terlihat pada gambar 6.6. Gambar 6.6 Sirkulasi Rehabilitan Terdapat 3 jenis pengelola pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba diantaranya adalah dokter dan perawat pada Gedung Rehabilitasi Medis, para therapist pada bangunan rehabilitasi sosial, para pengelola administrasi pada Khikmatus Amaliyah

9 Kantor Pengelola, dan para petugas servis. Dokter dan perawat medis menggunakan entrance pada area UGD dan pada lobby Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu. Selain itu para therapist juga menggunakan lobby Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu untuk menuju Gedung Rehabilitasi Sosial. Pengelola administrasi dapat menggunakan lobby Gedung Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu sebagai tempat sirkulasi dan entrance menuju area perkantoran yang berada juga di gedung tersebut. Sirkulasi bagi para petugas servis adalah sirkulasi yang ada pada sisi selatan gedung rehabilitasi medis dan sisi timur kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba seperti terlihat pada gambar 6.7. Gambar 6.7 Sirkulasi Pengelola Khikmatus Amaliyah

10 Sirkulasi pengunjung kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang terbagi atas 2 golongan seperti terlihat pada gambar 6.8, yang pertama adalah pengunjung pribadi yang menggunakan mobil dan sepeda motor. Sedangkan yang kedua adalah pengunjung yang menggunakan bis. Bagi pengunjung yang menggunakan motor dan dan mobil dapat masuk menuju drop off area pengunjung lalu memarkirkannya kendaraannya di tempat parkir. Bagi pengunjung yang menggunakan bis dapat memarkirkannya di tempat parkir bis dan berjalan menuju Gedung Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu. Parkir Mobil dan Motor Parkir Bis Gambar 6.8. Sirkulasi Kendaraan Secara umum sirkulasi kendaraan hanya berada pada sisi timur tapak sedangkan pada area dalam kawasan pusat rehabilitasi narkoba diperuntukkan bagi para pejalan kaki seperti terlihat pada gambar 6.9. Slasar diberikan pada area sirkulasi di dalam tapak agar memudahkan para rehabilitan melintasi area therapeutic garden serta memberikan kenyamanan pada para pengguna termasuk para rehabilitan da para pengelola. Pemisahan sirkulasi di luar dan didalan kawasan Khikmatus Amaliyah

11 pusat rehabilitasi tersebut agar mengoptimalkan pengaruh dari tema healing environment pada tingkat penyembuhan ketergantungan para rehabilitan. Gambar 6.9 Sirkulasi di dalam tapak Bentuk dan Tampilan Bangunan pada Tapak Bentuk lengkung mendominasi setiap bentukan massa bangunan dan bentukan tatanan landscape yang ada pada healing garden. Bentukan tersebut mengacu pada salah satu prinsip yang digunakan pada tema healing environment yaitu comfortable shape seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

12 Gambar 6.10 Perspektif Kawasan Pada gambar 6.11 terlihat orientasi tiap-tiap massa bangunan adalah pada healing garden yang berada di tengah kawasan. Akan tetapi beberapa bangunan yang berhubungan langsung dengan area dropp off pengunjung dan rehabilitan memiliki orientasi ke sirkulasi utama. Gambar 6.11Orientasi Massa Bangunan Khikmatus Amaliyah

13 Adapun mengenai tampak bangunan yang ada pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang dapat dilihat pada gambar tampak dan potongan kawasan. Seperti terlihat pada gambar 6.12, secara tampilan keseluruhan bangunan terdapat beberapa bagian yang menggunakan bata ekspose untuk memberikan pengaruh terhadap indera penglihatan dan peraba para rehabilitan. Penggunaan bata ekspose memberikan tekstur khusus material alam yang dapat meningkatkan sensibilitas para rehabilitan atau pengguna lain. Selain itu warna material yang alami dipadu dengan warna dari elemen lansekap dapat memunculkan kepekaan indera penglihatan para pengguna. Gambar 6.12 Tampak dan Potongan Kawasan Pada malam hari, nuansa ketenangan dapat muncul pada kawasan tersebut sehingga para rehabilitan dapat lebih tenang untuk mengikuti tahapan terapi yang dilakukan pada malam hari seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

14 Gambar 6.13 Suasana Malam Hari Landscape Tatanan landscape yang ada pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang dimaksudkan sebagai healing garden, yaitu taman yang digunakan sebagai area penyembuhan berbadasarkan elemen-elemen yang ada pada taman. Beberapa unsur yang ada pada taman adalah vegetasi, kolam ikan, dan pedestrian. Adapun penjelasan dari unsur landscape adalah sebagai berikut Vegetasi Pemilihan vegetasi pada tapak dipengaruhi oleh tema healing environment dan konsep serenity in fluidity yang mengoptimalkan kepekaan setiap indera yang dimiliki oleh manusia. Selain melatih kepekaan indera penglihatan, berbagai jenis vegetasi pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang juga melatih kepekaan indera penciuman dengan menggunakan aroma dari berbagai vegetasi berupa bunga dan tanaman perdu seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

15 Gambar 6.14 Tanaman Pada Kawasan Beragam vegetasi tidak hanya diletakkan di luar bangunan atau pada tatanan landscape tetapi juga digunakan pada inner court seperti terlihat pada gambar Pemanfaatan inner court dimaksudkan untuk mengaplikasikan juga kesegaran dan aroma yang dimiliki tanaman pada beberapa ruang, seperti pada lobby kantor pengelola, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, dan penginapan rehabilitan. Khikmatus Amaliyah

16 Gambar 6.15 Inner Court Jenis vegetasi pengarah seperti palem diletakkan pada sirkulasi masuk dan keluar serta pada area parkir. Pada area landscape yang luas diberikan jenis pohon yang bersifat menaungi untuk menciptakan lingkungan yang teduh dan sejuk. Selain itu pohon tersebut diletakkan pada area sirkkulasi pejalan kaki di dalam kawasan Rehabilitasi Pengguna Narkoba Kolam Salah satu unsur landscape yang digunakan sebagai healing garden pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang adalah kolam. Terdapat 2 jenis kolam pada landscape tersebut yaitu kolam air mancur dan kolam ikan. Kolam air mancur berada di tengah healing garden dan disekitarnya terdapat beberapa tempat duduk yang dapat digunakan oleh rehabilitan untuk beristirahat. Kolam air mancur memberikan suara gemericik yang dapat menstimulasikan ketenangan psikologis bagi para pengguna khususnya para rehabilitan. Suara gemericik juga dapat mengoptimalkan indera pendengaran manusia seperti terlihat pada gambar Selain suara air dari kolam tersebut, tatanan landscape yang Khikmatus Amaliyah

17 teduh juga akan mengundang berbagai jenis burung untuk berada di healing garden tersebut sehingga perpaduan dari suara burung akan dapat memberikan ketenangan psikologis bagi para rehabilitan. Gambar 6.16 Kolam Pada gambar 6.17 terdapat 4 kolam yang digunakan sebagai kolam ikan dan 1 kolam air mancur. Keberadaan dari kolam ikan tersebut dapat menambah kesatuan dari tatanan landscape. Selain itu terdapat beberapa aktivitas para rehabilitan atau pengguna lain yang berhubungan langsung dengan kolam yaitu adanya ruang bersama outdoor yang ada di atas kolam ikan sehingga para pengguna dapat merasakan efek aliran kolam. Dampak lain dari adanya kolam ikan tersebut adalah untuk mengajak para rehabilitan untuk lebih produktif dan lebih aktif dalam proses pengembangbiakan ikan. Khikmatus Amaliyah

18 Kolam ikan Kolam ikan Kolam Air Mancur Kolam ikan Kolam ikan Gambar 6.17 Letak Kolam Ikan Kolam pada area rehabilitasi selain digunakan sebagai alat terapi melalui suara juga digunakan sebagai kolam pengembangbiakan ikan lele yang diolah oleh para rehabilitan. Para rehabilitan diajak untuk lebih aktif dalam setiap kegiatan pengembangbiakan ikan. Kolam dibagi menjadi beberapa area yaitu kolam induk yang dipakai sebagai tempat induk lele. Sedangkan kolam penetasan digunakan utuk menetaskan telur lele hingga berumur 1 bulan. Kolam pembesaran digunakan untuk tempat pembesaran lele dari umur 1 bulan hingga siap di konsumsi seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

19 Kolam pembesaran Kolam penetasan Gambar 6.18 Jenis Kolam Ikan Lele Kolam induk Pedestrian Penggunaan pedestrian pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba dimaksudkan agar para rehabilitan lebih aktif untuk bergerak dan berjalan dan melatih fisiknya agar daya tahan tubuhnya meningkat. Pedestrian yang ada di dalam tapak dan ditunjang dengan tatanan landscape yang baik dapat menghasilkan perpaduan kesehatan fisik dan psikologis yang seimbang. Kelelahan akibat berjalan jauh dapat teralihkan oleh bentuk visual yang tercipta dari landscape dan view dari sisi barat tapak. Selain itu slasar yang memiliki elemen vegetasi dan air dapat meneduhkan pengguna yang melewati pedestrian tersebut seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

20 Gambar 6.19 Pedestrian di dalam Tapak 6.3 Hasil Rancangan Ruang dan Bentuk Bangunan Hasil Rancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang merupakan penerapan konsep Serenity in Fluidity pada bangunan. Penerapan tersebut meliputi keseluruhan bangunan seperti penempatan ruang, bentuk bangunan, fasad bangunan yang juga terhubung dengan fungsi bangunan secara keseluruhan. Terdapat 12 bangunan pada tapak dan diantaranya erdapat 4 massa yang memiliki fungsi sama. Adapun penjelasan dari hasil perancangan tiap bangunan adalah sebagai berikut Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu merupakan bangunan yang tergolong publik karena berada di area depan kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba. Terdapat 3 fungsi dalam bangunan ini, diantaranya adalah sebagai lobby yang digunakan sebagai penangkap kedatangan utama bagi para pengunjung Khikmatus Amaliyah

21 ataupun rehabilitan. Di area lobby tersebut juga terdapat pusat informasi sehingga pengunjung tidak kesulitan berada di kawasan tersebut seperti terlihat pada gambar Gambar 6.20 Denah Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu Selain itu pusat informasi juga dapat mengarahkan keluarga yang ingin melakukan proses administrasi pada kantor administrasi. Fungsi kedua dari Gedung tersebut adalah sebagai kantor administrasi yang mengelola kawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kabupaten Malang secara administratif. Pada area kantor terdapat ruang staff, ruang direktur, ruang rapat, serta ruang lain yang melengkapi area kantor. Fungsi ketiga dari bangunan tersebut adalah sebagai penginapan tamu yang berada di lantai 2 seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

22 Gambar 6.21 Potongan Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu Dari gambar 6.22 terlihat bahwa entrance utama merupakan center of interest dari bangunan tersebut sehingga para rehabilitan dapat langsung menuju entarance masuk secara mudah. Gambar 6.22 Tampak Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu Berikut ini merupakan suasana ruang dari bangunan Kantor Pengelola dan Penginapan tamu yang terdapat lobby dan berhubungan langsung dengan inner court yang dapat terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

23 Gambar Interior Kantor Staff di Gedung Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu Rehabilitasi Medis Gedung rehabilitasi medis merupakan drop off utama bagi rehabilitan yang sedang dalam keadaan darurat dan dibawa ke UGD. Pada gedung rehabilitasi terdapat 3 entrance yang digunakan oleh pengguna yaitu entrance UGD, entrance dari lobby gedung kantor pengelola dan penginapan tamu, serta entrance servis yang berada di sisi barat bangunan seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

24 Gambar 6.24 Denah Rehabilitasi Medis Ruang ruang yang ada di dalam gedung rehabilitasi medis berhubungan langsung dengan penyembuhan secara medis. Ruang-ruang didalamnya pun terbagi atas 2 fungsi, yaitu area UGD, dan area pemeriksaan medis seperti terlihat pada gambar Gambar 6.25 Potongan Rehabilitasi Medis Khikmatus Amaliyah

25 Gambar 6.26Tampak Rehabilitasi Medis Pada gambar 6.26 terlihat bahwa secara visual bangunan Rehabilitasi Medis tetap menyatu dengan landscape disekitarnya tanpa meninggalkan sirkulasi yang penting di dalamnya. Pada segi interior ruang rehabilitasi medis, diberikan suasana yang tenang dengan warna coklat agar tercipta suasana yag hangat. Selain itu pemberian indirect lighting agar rehabilitan lebih nyaman saat berbaring sehingga mempercepat proses pemulihan seperti terlihat pada gambar Gambar 6.27 Interior Ruang Rawat Inap di Gedung Rehabilitasi Medis Khikmatus Amaliyah

26 6.3.3 Rehabilitasi Sosial Bangunan Rehabilitasi Sosial digunakan sebagai tempat rehabilitasi yang berhubungan dengan psikologis serta hubungan sosial para rehabilitan. Pada bangunan ini juga digunakan sebagai tempat terapi vokasional yang menunjang para rehabilitan agar saat keluar dari tempat rehabilitasi pengguna narkoba dapat berperan aktif dalam masyarakat dan memberi dampak positif kepada masyarakat luas. Selain itu berbagai jenis terapi tersebut digunakan agar rehabilitan tidak kembali punya keinginan untuk menggunakan narkoba lagi. Gambar 6.28 Denah Lantai 1 Rehabilitasi Sosial Pada bangunan rehabilitasi sosial terdapat ruang kunjungan yang digunakan sebagai tempat pertemuan antara rehabilitan dengan anggota keluarga seperti terlihat pada gambar Selain itu di area sirkulasi juga terdapat skylight yang dapat mengoptimalkan masuknya cahaya matahari ke dalam bangunan. Filter pada skylight juga dapat membuat cahaya matahari yang masuk lebih lembut dan tidak terlalu panas seperti terlihat pada gambar 6.29 dan Khikmatus Amaliyah

27 Gambar 6.29 Potongan Rehabilitasi Sosial Gambar 6.30 Tampak Rehabilitasi Sosial Pada gambar 6.31 terlihat bahwa kolam kaca diletakkan pada bangunan rehabilitasi sosial agar merefleksikan cahaya matahari dengan baik, selain itu cahaya matahari yang terkena air dapat membuat suatu banyangan yang memberi tekstur tersendiri bagi ruangan dibawahnya. Selain itu warna bias air yang berwarna biru dapat menenangkan para rehabilitan. Khikmatus Amaliyah

28 Gambar 6.31 Interior Lobby di Gedung Rehabilitasi Sosial Pada lantai 2 terdapat ruang terapi fisik dan studio musik, serta roof garden yang digunakan sebagai tempat bersantai. Penempatan ruang terapi fisik dan studio musik yang intensitas kebisingannya lebih besar di lantai 2 bertujuan agar tidak mengganggu ruang terapi lain yang membutuhkan ketenangan seperti terlihat pada gambar Gambar 6.32 Denah Lantai 2 Rehabilitasi Sosial Khikmatus Amaliyah

29 6.3.4 Penginapan Rehabilitan Bangunan penginapan rehabiliatan memiliki fungsi sebagai tempat tinggal para rehabilitan saat berada pada proses penyembuhan ketergantungan. Terdapat 4 bangunan penginapan rehabilitan, 3 bangunan digunakan untuk laki-laki, dan 1 bangunan untuk perempuan. Penginapan rehabilitan untuk laki-laki dan penginapan rehabilitan untuk perempuan dipisahkan oleh penginapan pengurus dan kantin agar menjaga privasi dari masing masing pengguna seperti terlihat pada gambar PENGINAPAN REHABILITAN Gambar 6.33 Letak Penginapan Rehabilitan Pemilihan bangunan yang berjenis cluster dimaksudkan agar memaksimalkan pemanfaatan ruang terbuka yang dapat langsung berhubungan dengan kamar para rehabiitan. Selain itu rehabilitan juga dapat merasa seperti di rumah dan dengan nyaman dapat tinggal di tempat tersebut sampai bebas dari ketergantungan narkoba seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

30 Gambar 6.34 Denah Penginapan Rehabilitan Area berkumpul diletakkan pada lantai 1 agar para rehabilitan dapat saling bersosialisasi dan saling memberi motivasi seperti terlihat pada gambar Gambar 6.35 Interior Ruang Bersama di Gedung Penginapan Rehabilitan Tampilan dari penginapan rehabilitan di desain secara keseluruhan agar para rehabilitan lebih nyaman tinggal di lingkungan rehabilitasi narkoba. Selain itu para rehabilitan dapat merasa seperti tinggal di rumah sehingga mempercepat proses penyebuhan ketergantungannya seperti terlihat paa gambar Khikmatus Amaliyah

31 Gambar 6.36 Tampak dan Potongan Penginapan Rehabilitan Penginapan Pengurus Bangunan penginapan pengurus memiliki fungsi sebagai tempat tinggal pengurus yang mendampingi para rehabilitan. Detail ruangan dari penginapan rehabilitan adalah kamar tidur pengurus dan ruang rekreasi untuk bersantai dan berkumpul. Penempatan kamar tidur yang menghadap ke utara dimaksudkan untuk menjaga keamanan rehabilitan seperti terlihat paa gambar Khikmatus Amaliyah

32 Gambar 6.37 Denah Penginapan Pengurus Berikut merupakan suasana ruang yang disajikan dalam gambar potongan. Di depan ruang rekreasi terdapat kolam yang langsung berhubungan dengan area luar agar menjaga ketenangan dan membuat suasana lebih sejuk seperti terlihat pada gambar Gambar 6.38 Tampak dan Potongan Penginapan Pengurus Kantin dan Area Servis Makan dan minum merupakan aktivitas yang diwadahi oleh kantin. Selain itu di bangunan Kantin dan Area Servis juga terdapat dapur sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman. Ruang makan dibuat semi terbuka dengan memakai partisi kayu sebagai elemen dinding. Dinding yang semi terbuka dapat Khikmatus Amaliyah

33 memudahkan aliran angin dan meningkatkan segi visual dari dalam ruangan makan, sehingga para rehabilitan dapat makan dengan nyaman seperti terlihat pada gambar Gambar 6.39 Denah Kantin Gambar 6.40 Potongan Kantin Khikmatus Amaliyah

34 Pada gambar 6.40 terdapat kolam pada sisi timur ruang makan yang megeluarkan suara gemericik yang dapat menambah ketenangan rehabilitan.selain fungsi kantin juga terdapat area servis berupa laundry yang memberikan pelayanan bagi para rehabilitan seperti terlihat pada gambar Gambar 6.41 Tampak Kantin Masjid Masjid berada di sisi barat bangunan Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu. Hal tersebut dimaksudkan agar masjid dapat digunakan oleh berbagai pengguna seperti rehabilitan, pengelola, ataupun pengunjung seperti terlihat pada gambar Gambar 6.42 Denah Masjid Di dalam masjid terdapat 2 zona, yaitu zona laki-laki di sisi sebelah kanan, dan zona perempuan di sisi sebelah kiri seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

35 Gambar 6.43 Tampak dan Potongan Masjid Area sholat di dalam masjid dibuat bebas kolom dengan menggunakan struktur space truss agar shaff sholat dapat rapat dan terisi penuh Lapangan Olahraga Lapangan olahraga didesain secara semi terbuka agar mempermudah sirkulasi udara serta menjaga para rehabilitan yang sedang berolahraga lebih nyaman untuk melaksanakan aktivitas seperti terlihat pada gambar Gambar 6.44 Denah Lapangan Olahraga Khikmatus Amaliyah

36 Pada area lapangan olahraga disediakan lapangan futsal dan kamar madi, sehingga para rehabilitan yang sudah melaksanakan olahraga dapat membersihkan diri di kamar madi pada area yang sama seperti terlihat pada gambar Gambar 6.45 Tampak Lapangan Olahraga Pada potongan terlihat bahwa struktur yang digunakan adalah space truss sehingga lapangan dapat bebas dari kolom dan lebih lapang seperti terlihat pada gambar Gambar 6.46 Potongan Lapangan Olahraga Khikmatus Amaliyah

37 6.3.9 Gedung Pertemuan Gedung pertemuan berada di sisi utara tapak. Untuk menuju gedung pertemuan terdapat 2 sirkulasi yang memudahkan pengunjung atau pengguna lain, yaitu dari lobby Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu serta dari sirkulasi servis yang langsung melewati Gedung Pertemuan. Daya tampung dari Gedung Pertemuan mencapai 200 pengunjung seperti terlihat pada gambar Gambar 6.47 Denah Gedung Pertemuan Pada sisi kanan bangunan digunakan sebagai area persiapan bagi para pengisi acara sehingga areanya dibedakan. Selain itu akses masuk bangunan pun dibedakan agar sirkulasi pengisi acara dengan para tamu tidak bercampur seperti terlihat pada gambar Gambar 6.48 Potongan dan Tampak Gedung Pertemuan Khikmatus Amaliyah

38 6.4 Hasil Rancangan Utilitas Utilitas pada kawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kabupaten Malang ini terbagi atas utilitas kawasan dan utilitas bangunan Utilitas Titik Lampu Sumber energy listrik yang utama berasal dari PLN, Adapun titik lampu pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang dapat dilihat pada gambar Gambar 6.49 Rencana Titik Lampu Kawasan Khikmatus Amaliyah

39 Sumber listrik cadangan pada Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang adalah genset yang terletak pada gedung pertemuan. Cadangan sumber listrik ini dipakai apabila listrik dari PLN padam. Lampu taman yang ada di dalam kawasan tersebut menimbulkan nuansa yang dekat dengan alam pada malam hari Utilitas Air Sumber air berasal dari PDAM dan ditampung di water tank yang ada di dekat tiap-tiap bangunan lalu disalurkan pada tiap-tiap ruang yang membutuhkan air bersih. Gambar 6.50 Rencana Plumbing Khikmatus Amaliyah

40 Pada gambar 6.50 terlihat sistem utilitas kolam pada kawasan ini menggunakan filter yang dapat membersihkan air sehingga kolam dapat terjaga kebersihannya. Selain itu untuk menjaga permukaan air agar tidak meluap maka diberikan saluran yang terhubung langsung pada water tank khusus air kolam yang dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman pada healing garden. Hydrant juga diletakkan pada tiap tiap bangunan untuk mengurangi efek akibat terjadinya kebakaran. Springkler juga digunakan secara otomatis jika terdapat asap berlebih yang menjadi salah satu ciri kebakaran. 6.5 Struktur Terdapat beberapa pembahasan mengenai struktur, diantaranya adalah struktur pondasi, struktur kolom, struktur balok, dan struktur. Adapun pembahasan mengenai struktur adalah sebagai berikut Struktur Pondasi Bangunan yang ada pada Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang terdiri atas bangunan 2 lantai dan bangunan 1 lantai. Podasi yang digunaan pada bangunan dua lantai adalahpondasi plat sedangkan pada bangunan 1 lantai, pondasi yang digunakan adalah pondasi batu kali seperti terlihat pada gambar Khikmatus Amaliyah

41 Gambar 6.51 Rencana Pondasi dan Sloof Struktur Kolom Terdapat 3 jenis kolom dengan ukuran yang berbeda pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Perbedaan penggunaan kolom tergantung pada perbedaan beban yang berada di atasnya seperti terlihat pada gambar Gambar 6.52 Rencana Kolom Khikmatus Amaliyah

42 6.5.3 Struktur Balok Terdapat 3 jenis balok dengan ukuran yang berbeda pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Perbedaan penggunaan balok tergantung pada perbedaan beban yang berada di atasnya seperti terlihat pada gambar Gambar 6.53 Rencana Balok Struktur Atap Struktur atap yang digunakan adalah space truss agar mengurangi adanya kolom pada ruangan yang dinaunginya, sehingga ruang tersebut bebas kolom dan memberi kesan lebih luas seperti terlihat pada gambar Gambar 6.54 Struktur Space Truss Khikmatus Amaliyah

Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang ABSTRAK Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang

Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang ABSTRAK Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang Tema: Healing Environment Khikmatus Amaliyah Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN MALIKI Malang Jl.Gajayana no.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Rumah Sakit Orthopaedi (RSO) di Kota Malang yang terletak di jalan Panji Suroso menerapkan konsep analogi kerangka tangan. aspek yang diterapkan dalam perancangan ini

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Kawasan Perancangan kawasan mengacu pada sebuah konsep dari arsitektur perilaku yang telah diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman. Konsep perancangan kawasan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA V.1. Konsep Pengolahan Site Hal yang dibahas pada konsep pengolahan site adalah mengenai konsep penzoningan kelompok-kelompok ruang yang telah

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Tapak Hasil akhir dari rancangan mengacu pada konsep yang telah ada. Dengan demikian rancangan yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari konsep yang telah dibuat. Konsep

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya yang telah dijelaskan, sebuah hasil yang menjawab permasalahan dalam suatu perancangan melalui

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan merupakan aplikasi dari konsep ekowisata pada pengembangan kawasan agrowisata sondokoro yang meliputi bebera aspek, diantaranya: 6.1. Dasar Pengembangan Dasar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PRINSIP TEMA Keindahan Keselarasan Hablumminal alam QS. Al-Hijr [15]: 19-20 ISLAM BLEND WITH NATURE RESORT HOTEL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP DASAR KONSEP TAPAK KONSEP RUANG KONSEP BENTUK KONSEP STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Kompleks kawasan smart masjid terbagi atas beberapa massa yang terdiri dari bangunan masjid, penitipan anak, kantin dan bussiness center. Dalam penataan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan merupakan proses pengambilan keputusan dalam melakukan desain pengembangan kawasan Agrowisata berdasarkan analisis perancangan. Konsep perancangan tersebut di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan ini merupakan sebuah sarana edukasi yang mewadahi fungsi utama pengembangan berupa pendidikan dan pelatihan seni karawitan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Kawasan Setelah beberapa proses sebelumnya rancangan kawasan adalah salah satu hasil yang didapat dari proses perumusan masalah, analisis, dan konsep. Rancangan kawasan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN BAB V KONSEP RANCANGAN 5.1 Ide Awal Pertimbangan awal saat hendak merancang proyek ini adalah : Bangunan ini mewadahi keegiatan/aktivitas anak yang bias merangsang sensorik dan motorik anak sehingga direpresentasikan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning Handrail diperlukan di kedua sisi tangga dan harus ditancapkan kuat ke dinding dengan ketinggian 84.64 cm. 6. Pintu Ruangan Pintu ruang harus menggunakan panel kaca yang tingginya disesuaikan dengan siswa,

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 160 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang di gunakan dalam perancangan ini adalah konsep yang berlandaskan pada tema sustainable building. Perancangan ini mengambil prinsip sustainable

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Perletakan Bangunan Adapun konsep tapak diuraikan sebagai berikut: Bangunan RSO ini bermassa banyak Letak bangunan diberi jarak dengan jalan raya Rawat inap

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan kawasan terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam perancangan kawasan yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa OUT Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA 45 BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk dari sebuah pendekatan dari arsitektur

Lebih terperinci

Bab V Konsep Perancangan

Bab V Konsep Perancangan Bab V Konsep Perancangan A. Konsep Makro Konsep makro adalah konsep dasar perancangan kawasan secara makro yang di tujukan untuk mendefinisikan wujud sebuah Rest Area, Plasa, dan Halte yang akan dirancang.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Sekolah Negeri Terpadu (SD-SMP) 46 BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN 5.1 Konsep Bentuk dan Massa Bangunan Perletakan massa pada tapak. Bangunan proyek sekolah ini memiliki dua Entrance, yaitu dari depan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan Konsep rancangan menggunakan konsep arsitektur Islam dengan menerapkan 5 prinsip arsitektur Islam dari Nangkula Utaberta yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro yang diambil adalah pusat wisata spa sebagai alternatif destinasi relaksasi keluarga yang terletak di pusat kota dengan pemandangan alam. Fasilitas

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Griya seni dan Budaya Terakota ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Re-Inventing Tradition

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Penjelasan konsep dibagi menjadi dua bagian yaitu: A. Konsep Tapak yang meliputi: a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi b. Sirkulasi e. Orientasi c. Lingkungan f. Skyline

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini adalah Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Sentral wisata kerajinan rakyat merupakan rancangan objek arsitektur dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi utamanya menyediakan

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Pusat Seni Musik Blues di Kota Malang ini menggunakan konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu tersebut dengan memasukkan tiap

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Desaian Kawasan Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu konsep perancangan yang mengambil dari sistem sirkulasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 158 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Diagram 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Rumah Sakit Jantung ini merujuk pada tema Healing Environment yang mengedepankan aspek

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

BAB V. Konsep Perancangan

BAB V. Konsep Perancangan BAB V Konsep Perancangan Konsep perancangan ini diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian diambil kesimpulannya (sintesis). Sintesis ini didapat dari pendekatan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare berdasarkan tema ekowisata, konsep belajar dan bermain bersama alam dan wawasan keislaman menghasilkan perancangan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

Perancangan Convention and Exhibition di Malang BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat berdasarkan pendekatan tentang

Lebih terperinci

International Fash on Institute di Jakarta

International Fash on Institute di Jakarta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Pemikiran Konsep: - Fungsi bangunan - Analisis Tapak - Bentuk bangunan sebagai lambang wujud fashion. PEMIKIRAN KONSEP KONSEP FASHION Fashion: - Busana

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Terhadap Tapak 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan Kedungkandang Kota Malang, karena kesesuian dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA] 5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Abstraksi Lembar Persembahan Kata pengantar Daftar isi Bab I. Pendahuluan Batasan pengertian judul 1 1. Latar belakang permasalahan 2 Latar belakang objek 2 Kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari Atletik, yaitu konsep perancangan bentukan bangunan yang mengambil bentukan maupun sifat dari atletik.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan BAB III METODE PERANCANGAN Sebuah Perancangan Pusat Rehabiltasi Pengguna Narkoba membutuhkan sebuah metode agar ide sebuah perancangan dapat diaplikasikan dengan baik. Berbagai sumber yang didapatkan akan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan dengan Tema Arsitektur Bioklimatik Konsep perancangan pada Malang Distro Park ini menggunakan tema arsitektur bioklimatik yang mengedepankan : a. Prinsip

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Multifungsionalitas Arsitektur Kesadaran bahwa perancangan youth center ini mempunyai fungsi yang lebih luas daripada sekedar wadah aktivitas pemuda, maka dipilihlah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan Berbasis Pendekatan Desain Ekologis 4.1.1. Konsep Kawasan Kawasan yang akan dipakai yaitu kawasan Sriwedari yang terletak di jalan arteri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan Konsep dasar kawasan mengambil konsep terbuka tertutup seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Terbuka dan tertutup merupakan dua kata berlawanan yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN WELLNESS CENTER 4.1 Konsep Umum Beauty Clinic (aesthetic) Wellness Center (health) Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan Gambar 4.1 Diagram Konsep Umum Sumber : analisa penulis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep yang mendasari perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung ini adalah sebagai berikut; 1. Konsep Filosofis yaitu Kerjasama yang terarah. Konsep tersebut

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema, BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Zoning Ruang Perancangan sekolah kejuruan desain grafis ini merupakan, konsep yang digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema, integrasi keislaman,

Lebih terperinci