UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL
|
|
- Susanti Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : S U R A DI NIM JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
2 DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp Fax : Salatiga http/ : akademik@stainsalatiga.ac.id SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : SURADI NIM : Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah Judul Skripsi : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012" Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara dinukil dalam naskah ini dalam daftar pustaka. Salatiga, 21 Juli 2012 Yang menyatakan Suradi NIM
3 DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp Fax : Salatiga http/ : akademik@stainsalatiga.ac.id No : Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi PERSETUJAN PEMBIMBING Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : SURADI NIM : Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah Judul Skripsi : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012" Untuk diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian harap menjadikan periksa. Salatiga, September 2012 Pembimbing Hj. Maslikhah, S.Ag. M.Si. NIP:
4 DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp Fax : Salatiga http/ : akademik@stainsalatiga.ac.id HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012" Nama : SURADI NIM : Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah Telah di uji dan di shah kan pada : Hari : Tanggal : Dewan Penguji, Ketua Sidang Sekretaris NIP. NIP. Penguji I Penguji II NIP. NIP. Pembimbing
5 MOTTO Artinya : Orang yang terbaik dari kalian adalalah orang yang mempelajari Al Qur an dan mengajarkannya (H.RBukhori )
6 PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Istriku Eni Hernawati tercinta yang dengan setia menemani dikala suka dan duka dalam mendidik anak kita 2. Anak-anakku Miftakhuzaim, Badar khoirul Imam, dan Nazila Latifa tersayang, berjuang terus untuk meraih yang terbaik, karena kalian harapanku dimasa datang
7 ABSTRAK Suradi, 2012, Skripsi, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Baca Al Qur an Materi Bacaan Mad dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012 Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang menunjukkan rendahnya prestasi siswa. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar materi hukum bacaan mad pada siswa kelas V SD Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun Penelitian ini merupakan Penelitan Tndakan Kelas. Subjek penelitan adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 42 siswa. Pengumpulan data menggunakan dukumentasi, observasi, dan test analisa data menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan langkah-langkah (a). menyusun rencana, (b) pelaksanaan tindakan, (c) Observasi dan (d) refleksi. Akhir refleksi pada siklus ketiga menunjukkan bahwa tujuan telah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi hukum mad pada siswa Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I dengan ketuntasan 74 % dengan rata-rata nilai 68,6, siklus II dengan ketuntasan 93 % dengan rata-rata nilai 80, dan siklus III dengan ketuntasan 100 % dengan rata-rata nilai 85.. Penelitian ini bermanfaat untuk guru sebagai masukan agar dapat memperbaiki metode pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012 meningkat. Kata Kunci :Bacaan, Mad, metode Drill,Prestasi belajar.
8 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat,taufiq dan hidayah- Nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012" Untuk memenuhi salah satu persaratan memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah. Skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi. Untuk itu maka penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 2. Bpk Drs Djoko Sutopo elaku ketua parodi ekstensi STAIN Salatiga 3. Ibu Hj Maslikhah. M.Si yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan kepada penulis hingga terselesainya penyusunan skripsi. 4. Para Dosen dan staf di lingkungan STAIN Salatiga 5. Istri tercinta(eni Hernawati) yang telah memberikan semangat, dorongan, dan segalanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Anak-anakku Tata,Irul,dan Lala tersayang yang telah memberi inspirasi dalam kuliahku.
9 7. Ibu Nurkhayati, S.Pd Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Secang 3 yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian. 8. Teman-teman Sekolah Dasar Negeri Secang 3 yang telah banyak memberi bantuan berupa apa saja dalam penelitian. 9. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu terima kasih atas bantuan baik langsung maupun tidak langsung telah membantu moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini. Semoga amal dan bantuannya tersebut dibalas oleh Allah sebagai amal soleh. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca pada umumnya. Salatiga, 21 Juli 2012 Yang menyatakan Suradi NIM
10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... i ii iii iv v vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan... 4 E. Manfaat Penelitian... 4 F. Definisi Operasional... 5 G. Metode Penelitian... 6 H. Sistematika Skripsi... 11
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Pengertian Teori Belajar B. Prestasi Belajar Pengertian Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar C. Pengajaran Pendidikan Agama Islam Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup, Tema Sentral, dan Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agam Islam Ruang Lingkup dan Pencapaian Pengajaran Al Qur an tentang Bacan Mad D. Metode Drill Pengertian Langkah-langkah penggunaan metode Drill Kelebihan dan kelemahan Metode Drill BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Siklus I B. Siklus II C. Siklus III... 40
12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Siklus I Hasil Penelitian Siklus II Hasil Penelitian Siklus III B. Pembahasan BAB V P E N U T U P C. Kesimpulan D. Saran-saran LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
13 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa Tabel 3.1 Contoh Bacaan Mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil Tabel 3.2 Contoh Bacaan Mad Arid lisukun Tabel 3.3 Contoh Bacaan Mad Badal Tabel 3.4 Contoh Bacaan Mad Iwad Tabel 3.5 Contoh Bacaan Mad Silah Qosiroh dan Mad Silah Thowilah Tabel 4.1 Hasil Test Siklus I Tabel 4.2 Presentasi Hasil Belajar Siklus I Tabel 4.3 Hasil Test Siklus II Tabel 4.4 Hasil Siklus I dan II Tabel 4.5 Hasil Test Siklus III Tabel 4.6 Hasil Siklus I, II, dan III Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus I, II, dan III... 56
14 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar Alur Penelitian... 8 Gambar 1.2 Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 9
15 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Memperhatikan tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, dan mandiri serta tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, semua pihak harus kerja sama terutama adalah terpusat pada pendidikan baik itu keluarga, sekolah, masyarakat maupun pemerintah. Perhatian Pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan begitu besar perhatiannya. Anggaran pendidikan yang dialokasikan tiap tahunnya bertambah besar. Pembangunan unit gedung sekolah yang baru, pengangkatan guru baru, pelatihan guru, pemberian bantuan sarana prasarana selalu mengalir. Hal ini dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada umumnya, guru dihadapkan pada dua hal yang harus dicapai yaitu pencapaian tujuan pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa. Namun, pada kenyataan hasil yang diharapkan pada pencapaian tersebut kurang memuaskan. Apalagi untuk
16 mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang jamnya sangat sedikit dan materi yang harus disampaikan sangat banyak. Sehingga hasilnya sangat jauh dari harapan. Untuk itu upaya-upaya perlu dilakukan agar kesalahan yang dialami siswa dapat dicari pemecahannya. Guru selaku pelaksana langsung di dalam pembelajaran harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa-siswa dapat mencapai hasil yang memuaskan. Di samping guru harus kreatif dan inovatif di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Usahausaha itu antara lain penggunaan alat peraga, metode yang sesuai, motivasi, dan cara-cara lain yang dapat membuat siswa tertarik dan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Kurikulum yang berlaku pada saat ini Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum saat ini, memberi wewenang yang lebih luas kepada sekolah dan guru untuk mengelola pengajaran yang berlangsung di sekolah tersebut. Kerja sama antara guru, kepala sekolah,sangat mutlak diperlukan.. Pengalaman peneliti selama mengajar di Sekolah Dasar Negeri Secang 3 dalam mata pelajaran baca tulis alqur'an yang kenyataan ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan yaitu nilai yang dicapai siswa sanagat rendah rendah yaitu nilai terendah 50 dan tertinggi 75 sedang untuk ketuntasan yang telah ditetapkan dalam rapat dewan guru dan komite 75. Kesenjangan ini antara lain disebabkan kurangnya jam yang tersedia yaitu dua jam pelajaran per minggu. Metode pembelajaran yang selama ini digunakan kurang efektif
17 dan kurang menarik ini terbukti seringnya siswa kurang memperhatikan dan malah berbicara diluar materi pelajaran. Sebagai solusi peneliti ingin mengadakan Penelitian Tindakan Kelas atau Action Class Room Resht (ACR) dengan judul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Al qur'an Materi Hukum Mad dengan Menggunakan Metode Drill pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pejaran baca tulis al qur'an sub pokok bahasan bacaan mad di kelas V SD Negeri Secang 3 tahun 2012? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran baca tulis alqur'an sub pokok bahasan bacaan mad di kelas V SD Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012
18 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis Tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan masalah penelitian yang ingin diatasi (Saminanto, 2010:10). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Jika metode drill digunakan dengan baik pada mata pelajaran Baca Tulis Alqur'an pokok bahasan bacaan mad maka prestasi siswa kelas V SD Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012 dapat meningkat 2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan prestasi siswa kelas V SD Negeri 3 Secang sebanyak 80 % siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM ) yaitu 75. E. Manfaat Penelitian Kualitas bobot penyajian dan evaluasi yang kontinyu terhadap pelaksanaan pendidikan Agama Islam harus tetap diprioritaskan untuk mencapai hasil yang maksimal. Penelitian Tindakan Kelas ini akan mengungkapkan prestasi siswa dalam pemahaman hukum bacaan mad pada Sekolah Dasar Negeri Secang 3 dan selanjutnya akan ditingkatkan dengan menggunakan metode drill yang diharapkan memberikan bermanfaat : 1. Manfaat secara Teoretis Sebagai pelengkap khasanah media pustaka yang berkaitan dengan penelitian
19 2. Manfaat Praktis dalam Pembelajaran Manfaat praktis dalampembalajaran antara lain a. Bagi peneliti sebagai ajang praktek materi-materi maupun teori-teori yang selama ini peneliti peroleh di bangku kuliah. b. Bagi sekolah dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan prestasi siswa dalam memahami hukum bacaan Mad. c. Bagi guru dan siswa sebagai bahan evaluasi yang telah dilakukan guna memperbaiki kekurangan yang ada dalam proses belajar mengajar sehingga hasilnya dapat ditingkatkan. d. Pembuat kebijakan kurikulum dalam menyusun kurikulum yang lebih fungsional bagi kehidupan anak. F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar Belajar adalah berubah dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar (Sardiman, 1992:23), Sedang Ngalim Purwanto (1990:85) mendefinisikan belajar adalah perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi. Sedang prestasi menurut Hamdani (2011:138). dalam bukunya strategi belajar, adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
20 mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya aktivitas belajar.. Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh individu dalam aktivitas belajar. 2. Metode Drill Metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi materi yang diajarkan. (Hamdani, 2011:237). Menurut Ismail ( 2008:21 ) metode drill adalah pemberi latihan kepada siswa agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode drill memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan berulang-ulang suatu keterampilan tertentu berdasarkan petunjuk dari guru. G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian tindakan kelas atau lebih populer disebut class room action research yaitu bentuk penelitian atau kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Tindakan bertujuan untuk meningkatkan atau menetapkan rasional dari tindakan dalam melaksanakan tugas dalam memperdalam pemahaman (Kemmis dalam Saminanto, 2010:2).
21 Dari yang dikemukakan Kemmis di atas dipahami bahwa kajian reflektif mengenai proses pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif. Disebut reflektif karena selalu ada tindakan yang dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Disebut kolaboratif karena dapat dilaksanakan dengan bantuan Adapun alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu rendahnya prestasi belajar siswa dapat dianalisa dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Pada akhir tindakan dilakukan refleksi tentang keberhasilan dan kegagalan tindakan terhadap pemecahan masalah.
22 Adapun alur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Kondisi awal 1. KBM berjalan monoton 2. Metode yang digunakan konvensional 3. Belum ditemukan strategi yang tepat 1. Evaluasi awal 2. Rendahnya kualitas PBM 3. Rendahnyahasil PBM Perlakuan /tindakan 1. Penjelasan metode drill 2. Menggunakan metode drill 3. Meteripembelajaranhukum bacaan Mad Subjek Penelitian Simulasi penggunaan strategi dengan metode drill dengan audio vsual tajwid untuk pemhaman hukum bacaan Mad Kondisi Akhir 1. Guru mampu menerapkan stategi pembelajaran dengan menggunakan metode drill 2. Peningkatanpemahaman hukum bacaan Mad 1. Kualitas KBM meningkat 2. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman hukum bacaan Mad Gamnbar 1.1 Gambar Alur Penelitian
23 Perencanaan Siklus 1 refleksi Pelaksanaan tindakan/ observasi perencanaan Siklus 2 refleksi Pelaksanaan tindakan / observasi perencanaan Siklus 3 refleksi Pelaksanaan tindakan. Gambar 1.2 Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Kemmis dan Mc Taggart (1990:11)
24 2. Subjek Penelitian Subyek yang akan digunakan penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang yang berjumlah 42 siswa yang terdiri dari 24 putra 18 putri. 3. Waktu penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan peneliti lakukan selama dua bulan yaitu bulan Maret dan April tahun 2012 dengan jadwal sebagai berikut : a. Persiapan penelitian dan pembuatan proposal Minggu pertama bulan Mei tahun b. Pelaksanaan siklus pertama minggu kedua bulan Juni c. Pelaksanaan siklus kedua minggu ketiga bulan Juni d. Pelaksanaan siklus ketiga minggu pertama bulan Juli e. Pembuatan laporan minggu pertama Juli Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Secang Kabupaten Magelang yang terletak di jantung kota Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data peneliti tidak hanya menggunakan satu metode akan tetapi menggunakan beberapa metode, hal ini penulis maksudkan agar data yang terkumpul akan lebih valid. Adapun yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, metode dokumentasi, dan metode wawancara. Metode ini penulis gunakan
25 untuk memperoleh data mengenai keadaan sekolah, keadaan siswa, dan catatan kemajuan siswa. Sedang yang mengenai data tentang kemampuan siswa penulis gunakan adalah metode tes baik lisan maupun tertulis. 6. Teknik Analisis data Setelah data terkumpul perlu dianalisa, dalam menganalisa data penulis menggunakan dua teknik yaitu analisa data kuantitatif dan analisa data kualitatif,dengan rumus prosentase P= B_X 100 % N Keterangan P= Skor B.= Soal yang dikerjakan benar N= Jumlah soal (Purwanti,2008:221) Tabel 1.1 Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa NO Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas H. Sistimatika Skripsi Skripsi ini disusun meliputi tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Muka Skripsi Bagian ini meliputi halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian tulisan, halaman nota pembimbing, halaman motto,
26 halaman persembahan, halaman abstraksi, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, dan daftar tabel. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian ini terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab antara lain ialah : BAB I. PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian BAB II.Kajian Pustaka, belajar, prestasi belajar, pengajaran pendidikan agama islam, metode drill BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN diskrpsi pelaksanaan siklus 1, diskrpsi pelaksanaan siklus 2, diskrpsi pelaksanaan siklus 3 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi tentang, Hasil Penelitian, dan Pembahasan BAB V. PENUTUP berisi simpulan dan saran.
27 BAB II KAJIAN PUSTAKA Al Qur an adalah merupakan petunjuk dan sumberhukum yang utama dan pertama bagi umat islam, oleh karena itu mempelajari dan mengajarkan Al Qur an adalah suatu kewajiban bagi umat islam, sebagaimanan firman Allah SWT.dalam Al Qur an surat attaubah ayat 122 pxÿí!$sû önåk ]ÏiB 7ps%öÏù ä. ` ÏB txÿtr Ÿw öqn=sù 4Zp ù!$ÿ2 (#rãïÿyušï9tb qãzïb sßj ø9$#šc %x. $tbur * Artinya šc râ x øts óo ßg =yès9öníköžs9î)(#þqãèy_ u #sœî)óo ßgtBöqs%(#râ É YãŠÏ9ur Ç` ƒïe$!$# Îû(#qßg )xÿtgušïj9 Tidak sepantasnya bagi orang orang yang mu min itu pergi semua (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap tiap golongan diantara beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka dapat menjaga diri (Q, S ) Juga sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori عن عثما ن بن عفا ن رضي االله عنھ قا ل رسول االله صلى االله علیھ وسلم خیركم من تعلم القران و علمھ (رواه البخارئ)
28 Artinya : Dari Usman bin Affan ra berkata Rasullulloh SAW bersabda Orang terbaik diantara kamu adalah yang belajar Al Qur an dan mengajarkannya ( Makruf Ali, dalam riyadussalikhin 1997:148) A. Belajar 7. Pengertian Belajar adalah berubah dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individu-individu yang belajar (Sardiman, 1992:23). Belajar juga merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap belajar, seperti perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi (Purwanta,1990:85). Untuk dapat disebut belajar maka perubahan harus relatif mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang, berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, ataupun bertahuntahun. Ini berarti kita harus mengesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi,
29 ketajaman perhatian, atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara. Tingkah laku yang mengalami perubahan belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik, maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. Jadi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. (Wijaya, 1994:13) Definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah kegiatan untuk mendapatkan perubahan yang diperoleh dari pengalaman yang berupa pengetahuan. Selanjutnya untuk mendapatkan pengetahuan sebagaimana yang disampaikan oleh para ahli adalah sebagai berikut : 8. Teori Belajar a. Teori belajar menurut ilmu jiwa Daya Menurut teori ini bahwa manusia memiliki daya-daya kejiwaan yang harus dilatih agar menjadi kuat. Belajar adalah melatih daya-daya agar berfungsi. Dari teori ini belajar hanya dengan menghafal (Arifin, 1991:37). b. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi Menurut teori ini bahwa keseluruhan itu terdiri atas penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dalam aliran ini terdapat dua macam teori belajar yang terkenal, yaitu:
30 1) Teori Conectionisme Teori I dikemukakan oleh Thorndike, mengatakan bahwa belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antar S (Stimulus) dengan R (respons) atau tanggapan dari stimulus (Nasution, 1995:37). Belajar adalah proses penerimaan rangsang berupa penyajian bahan-bahan pelajaran dalam berbagai bentuk dan isinya, kemudian anak didik memberikan gerak balas (respons) terhadap rangsang tersebut dan penghayatan sampai pada pengembangan yang disebut oleh Bond gabungan antara S dan R. 1. Teori Conditioning Teori conditioning ini dikemukakan oleh Poulov dalam (Purwanta, 1997:91) yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya sarat. (Conditoning) yang kemudian menimbulkan reaksi (respons) untuk dijadikan seorang itu belajar haruslah memberikan syarat-syarat tertentu. Yang penting adalah kontinyu. Yang diutamakan dalam teori ini adalah belajar yang terjadi secara otomatis. c. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestal Belajar menurut Gestal dalam (Purwanta, 1997:101) bukan hanya sekedar merupakan proses asosiasi antar stimulus respons yang makin lama makin kuat, karena adanya latihan-latihan atau ulangan-ulangan. Belajar menurut Gestal terjadi karena adanya pengertian. Pengertian ini muncul apabila seseorang telah beberapa saat mencoba memahami
31 suatu masalah tiba-tiba muncul adanya kejelasan, terlihat oleh unsurunsur yang satu dengan lain, kemudian dipahami sangkut pautnya. Di atas telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh perubahan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dinamakan perubahan tersebut dapat dicapai atau dengan kata lain berhasil baik atau tidaknya belajar adalah tergantung kepada bermacammacam faktor antara lain adalah faktor individu, kematangan, kecerdasan, motivasi, dan latihan. B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi belajar ialah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011:137), sedang menurut Arikunta (2010: 4-5) prestasi belajar adalah merupakan hasil yang diperoleh akibat dari kegiatan belajar yang sangat kompleks. Keadaan yang sangat kompleks itu meliputi siswa, guru, dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar, sistim evaluasi, sarana penunjang, dan sistem administrasi. Dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi dalam bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga faktor tersebut diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen lainnya yang relevan. Hasil pengukuran tersebut diwujudkan dalam bentuk simbul,
32 angka, kalimat atau huruf. Umumnya prestasi belajar diwujudkan dalam bentuk nilai atau raport. Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh hasil dari kegiatan belajar saja, kualitas pembelajaran bukan satu-satunya penentu bagi hasil belajar atau prestasi belajar siswa, akan tetapi prestasi belajar yang mempengaruhi sangat kompleks. Keadaan itu dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu, input, output, transformasi, dan umpan balik. Input adalah siswa yang memasuki sekolah dinilai kemampuannya untuk mengetahui apakah mampu mengikuti pelajaran atau tidak. Output adalah sejauh mana siswa menyerap pelajaran yang telah diberikan setelah siswa mengikuti pelajaran. Tranformasi adalah mesin yang mengubah input menjadi output. Dalam dunia pendidikan transformasi ini adalah sekolah dan segala yang ada didalamnya. Umpan balik adalah segala informasi yang berkaitan dengan output maupun transformasi. Umpan balik berfungsi memperbaiki output dan transformasi (Suharsimi Arikunta, 2010:5). 2. Faktor yang Pengaruhi Prestasi Belajar Belajar sebagai proses atau aktifitas, ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu : 1. Faktor dari Dalam faktor dari dalam meliputi: 1) Kecerdasan atau intelegensi
33 Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan belajar yang disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi (Hamdani, 2011:139). Intelegensi berkaitan dengan potensi diri seseorang untuk berhasil. Dalam belajar semakin tinggi intelegensi seseorang, semakin besar potensi untuk berhasil. 2) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis meliputi 2 hal, yaitu: a) Kondisi Jasmani pada umumnya. Kondisi jasmani yang optimal akan lain hasilnya dibanding dengan kondisi yang kurang optimal, yang lelah dan lemah. (Suryabrata, 1987:14). b) Keadaan Fungsi Jasmani Tertentu Menurut Totok Santosa dalam bukunya Layanan Bimbingan Belajar di Sekolah Menengah bahwa Apabila penglihatan dan pendengaran terganggu maka hal ini dapat menghambat subjek belajar (Santosa,1988:8). c) Sikap Sikap adalah kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka atau tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Siswa harus memiliki sikap positif mampu menggerakkan siswa untuk belajar.
34 Sebaliknya, sikap negatif siswa membuatnya tidak mempunyai kemauan untuk belajar (Hamdani, 2011:140). d) Minat Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat berkaitan erat dengan perasaan terutama rasa senang siswa akan sesuatu. Pengaruh minat sangat besar terhadap pembelajaran. Jika siswa senang terhadap sesuatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati tanpa beban (Hamdani, 2011:140 ). Minat memiliki pengaruh besar terhadap belajar. Pelajaran yang menarik minat siswa akan mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Apabila seseorang mempunyai minat yang besar terhadap sesuatu, maka akan terus berusaha untuk melakukan hingga yang diinginkan tercapai. e) Bakat Bakat adalah kemampuan potensi yang dimiliki seseorang untuk berhasil. Bakat berkaitan dengan kecakapan. Yaitu kesanggupan tertentu. Tumbuhnya keahlian tertentu pada siswa tergantung pada bakat yang dimiliki. Bakat mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi belajar siswa pada bidang tertentu.(syaodih,2003:102)
35 2. Faktor dari Luar/ Faktor Ekstern Faktor ekstern yaitu faktor dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor itu antara lain adalah : 1) Faktor Sosial Faktor sosial yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau yang kehadiran orang lain di saat seseorang sedang belajar yang sering mengganggu aktivitas belajar. 2) Faktor Non Sosial Yang termasuk faktor ini adalah faktor lingkungan belajar baik dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna dan jenis mata pencaharian penduduk, perumahan rakyat dan alat tulis (Brata,1987:18-19). C. Pengajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam a. Branata (1981:9) Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa datang (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993:6). Sedangkan menurut Achmadi Segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insan kamil sesuai dengan norma Islam (Achmadi, 1987:10). Menurut Branata dalam (1981:9) Pendidikan adalah usaha
36 sengaja diadakan baik langsung maupun secara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan b. Marimba (1989:19) Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama. Dari pendapat beberapa para ahli tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia dewasa atau memimpin dengan sadar terhadap potensi-potensi jasmani dan rohani untuk mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. 2. Pendidikan Agama Islam (PAI) 3. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran ajaran Agama Islam, yaitu 1) Departemen Agama RI berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak anak agar nantinya setelah selesai dapat memahami, menghayati, mengamalkan ajaran Islam demi keselamatan hidup di dunia sampai akhirat (Departeman Agama RI, 1982:14). Pendidikan Agama Islam memfokuskan perbuatan tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika dan estetika. Di samping itu pendidikan tersebut menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia dalam peran profesinya dalam kehidupan di masyarakat dan alam semesta. 2 )Achmadi (Achmadi,1987:9)
37 Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan Islam itu merupakan proses bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak didik, sehingga akan tercapai atau terwujudnya suatu prilaku yang ideal, baik relevansinya pada anak didik kepada masyarakat sekitar dan alam semesta. 4. Tujuan Pendidikan Agama Islam 1) Jazuli (1997:3) Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertawa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. luhur 2) Dirjen Pendidikan Dasar (1997:5) Tujuan Pendidikan Dasar merupakan penjabaran dari bunyi Undang-undang Nomor 2 Pasal 4 yaitu... mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti 3) Zuhairini (1983:3) Tujuan Pendidikan Islam adalah membimbing agar manusia menjadi seorang muslim sejati, beriman, beramal shalih, dan berakhlak mulia berguna bagi masyarakat, agama, dan negara. Dari pendapatparaahli diatasdapat disimpulkan baha tujuan penddika Agama Islam adalah membimbing siswa agar menjadi
38 muslimyang sejati beriman berakhlak mulia, bermasarakat, berbangsa, dan bernegara yang baik. c.landasan Dasar Pendidikan Agama Islam Yang dimaksud dengan landasan dasar pendidikan Agama Islam disini adalah pandangan yang mendasari seluruh aktifitas pendidikan baik dalam rangkapenyusunan teori.perencanaan,mau pun pelaksanaan pendidikan agama Islam.Landasan dasar pendidikan Agama Islam itu ada tiga yaitu: 1). Yuridis Hukum Dasar pendidikan Agama Islam yang berasal dari undang undang yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam Pendidikan Agama Islam,diantranya adalah : a). Dasar ideal dan Konstitusional Disebutkan dalam Undang undang No 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional Bab II pasal 2 : Pendidikn nasional berdasarkan pancasila dan undang undang dasar 1945 (Ditjen Dasar dan Menengah,1989:4) b) Disamping dasar Undang undang No 2 tahun 1989, juga disebutkan dalam peraturan pemerintah republik Indonesia Nomer 29 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan menengah pada Bab VII pasal 15 ayat 2 Isi kurikulum pendidikan wajib memuat bahan kajian mata pelajaran Pendidikan Agama,Pendidikan Panca
39 sila, diperjelas pada pasal 17 ayat 1 bahwa siswa mempunyai hak mendapat perlakuan yang sesuai dengan bakat,minat, dan kemampuan serta berhak memperoleh pendidikan agama yang dianutnya. 2), Dasar relegius Yang dimaksud dasar relegius adalah dasar yang bersumber dari Al Qur an, antara lain yaitu Surat At Taubat ayat 122 önåk ]ÏiB 7ps%öÏù Èe@ ä. ` ÏB txÿtrÿw öqn=sù 4Zp ù!$ÿ2 (#rãïÿyušï9tb qãzïb sßj ø9$#šc %x. $tbur * óo ßg =yès9 öníköžs9î)(#þqãèy_ u #sœî)óo ßgtBöqs% (#râ É YãŠÏ9ur Ç` ƒïe$!$# Îû(#qßg )xÿtgušïj9 pxÿí!$sû ÇÊËÈ šc râ x øts Artinya: Tidak sepantasnya bagi orang orang yang mu min itu pergi semua (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap tiap golongan diantara beberapa orang untuk memperdala pengetahuan mereka tentang agama dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembalin kepadanya supaya mereka dapat menjaga diri (Q, S )
40 Surat Ali Imron ayat 104 Ç`tã tb öqyg Ztƒur Å$ rã èprùq$î/ tb rããbù'tƒur ÎŽösƒø:$# n<î) tb qãô tƒ p Bé& önä3 YÏiB `ä3tfø9ur ÇÊÉÍÈ šc qßs Î=øÿßJ ø9$#ãnèd y7 Í»s9'ré&ur 4Ìs3 YßJ ø9$# Artinya : Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang mengajak pada kebaikan, menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat munkar, merekalah orang orang yang beruntung (Q,3. 104) 3. Ruang lingkup, Tema Sentral, dan Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam 3. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup dalam pelajaran Agama Islam secara garis besarnya adalah untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara lain : 1. Hubungan antara Allah SWT 2. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri 3. Hubungan manusia dengan sesama manusia 4. Hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungan (Dirjen Pendais,1997:12) Adapun materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi a) Keimanan b) Ibadah c) Al Qur an
41 d) Akhlak e) Syari ah f) Mu amalah 4. Tema Sentral Agama Islam Sesuai dengan pedoman bahan ajar dan materi Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tahun (1991:25) bahwa untuk memberi arah yang jelas pada Pendidikan Agama Islam maka disebut Tema Sentral Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, meliputi, siswa mampu beribadah dengan baik dan benar, siswa mampu membaca Al Qur an, siswa membiasakan akhlak mulia 5. Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam Sebagai tolok ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam seperti yang telah dirumuskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun (1991; 34) sebagai berikut : a) Siswa memiliki pengetahuan fungsional (dasar) tentang agamanya (1) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun Iman secara maksimal; (2) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang iman kepada Allah; (3) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang sepuluh malaikat; (4) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang iman kepada rasul; (5) Siswa memiliki dasar tentang iman kepada hari akhir; (6) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun Islam;
42 (7) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang cara membaca Al Qur an; (8) Siswa memiliki pengetahuan dasar akhlak. b) Siswa meyakini kebenaran ajaran agamanya dan menghormati orang lain (1) Siswa beriman secara benar; (2) Siswa beribadah secara benar dan baik; (3) Siswa berakhlak mulia; (4) Siswa beramal shaleh; (5) Siswa menjadi warga negara yang baik. c) Siswa gairah beribadah (1) Siswa melakukan shalat wajib; (2) Siswa melaksanakan shalat secara berjamaah; (3) Siswa melaksanakan puasa romadhon. d) Siswa berbudi pekerti luhur (1) Siswa suka bertutur kata yang baik; (2) Siswa berbakti kepada ibu/bapak; (3) Siswa menghormati identitas kebangsaan dan negara Republik Indonesia yang meliputi Bendera, Lambang Negara, Lagu Kebangsaan Indonesia.
43 4. Ruang Lingkup dan Pencapaian Pendidikan Al Qur an dan Pembelajaran Tajwid Bacaan Mad 1) Ruang lingkup materi pembelajaran Al Qur an Pembelajaran Al Qur an tingkat dasar berbeda dengan pembelajaran di tingkat menengah. Pada tingkat dasar pembelajaran Al Qur an terdiri dari dua tingkatan yaitu menghafal surat pendek dan membaca dan menyalin. Untuk selanjutnya baiklah di sini penulis sampaikan secara rinci: a) Mengenal huruf dan tanda baca; b) Membaca kalimat; c) Membaca Al Qur an dengan tajwid; d) Menyalin huruf, ayat dan surat; e) Menghafal dengan teks dan tanpa teks. Dari materi tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi tiga pola umum yaitu : a) Pola umum kegiatan belajar menghafal Al Qur an untuk surat pendek tanpa teks diberikan kelas 1, 2 dan 3 langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : (1) Guru membacakan surat yang harus dihafal secara keseluruhan dengan benar; (2) Guru membacakan murid menirukan; (3) Guru membacakan per ayat murid menirukan secara kelompok; (4) Murid secara kelompok berlatih;
44 (5) Murid secara klasikal ikut melafalkan; (6) Murid diberi pekerjaan rumah untuk memperlancar. b) Pola umum Kegiatan Belajar Mengajar Membaca Al Qur an di kelas 4, 5, dan 6 dengan langkah-langkah sebagai berikut: f. Guru membacakan bahan pelajaran secara keseluruhan, murid secara klasikal menirukan; g. Guru membacakan bahan pelajaran bagian bagian murid menirukan; h. Guru membacakan bagian per bagian murid secara kelompok menirukan; i. Murid yang dipandang mampu membacakan murid secara kelompok menirukan; j. Murid secara kelompok berlatih; k. Masing-masing kelompok memperagakan; l. Murid diberi tugas pekerjaan rumah untuk memperlancar bacaan. c) Pola umum belajar mengajar menyalin/menulis Al Qur an Secara umum kegiatan belajar mengajar menyalin/menulis Al Qur an sebagai berikut: (1) Latihan menyalin menulis huruf hijaiyah; (2) Latihan menyalin menulis kata dengan huruf lepas; (3) Latihan menulis menyalin dengan huruf sambung; (4) Latihan menyalin menulis kalimat. 2) Pencapaian pengajaran Al Qur an tentang Bacaan Mad
45 Ruang lingkup ilmu tajwid adalah mencakup beberapa hukum bacaan, diantaranya adalah hukum bacaan nun sukun dan tanwin,hukum bacaan mim sukun, hukum bacaan qolqolah, hukum bacaan mim tasydid dan nun tasydid, hukum bacaan lam ta rif, hukum bacaan ra hukum bacaan idgom mutajanisain dan mutamasilain dan hukum bacaan mad.( Tim KKG PAI,199: 25),Adapun ruang lingkup bacaan mad adalah sebagai berikut : a) Pengertian Mad (Tim KKG PAI,1995:34) Mad menurut bahasa berarti panjang sedang menurut istilah ilmu tajwid Mad berarti memanjangkan bunyi huruf (bacaan) yang di dalamnya terdapat salah satu huruf mad. Adapun huruf mad itu ada tiga yaitu Alif, Lawu, Ya' b) Macam-macam Mad Bacaan mad pada garis besarnya terbagi menjadi dua macam yaitu : (1) Mad thobi i Mad thobi i disebut mad asli yaitu memanjangkan bacaan dengan panjang satu alif atau dua harakat. Dibaca Mad Thobi i apabila ada : b. Huruf hijaiyah berharokat fatihah bertemu (diikuti) huruf alif; c. Huruf hijaiyah berharokat kasroh bertemu (diikuti) huruf wawu mati; d. Huruf hijaiyah berharokat kasroh bertemu (diikuti) huruf ya mati.
46 (2) Mad Far i Far i dalam bahasa Arab berarti cabang, yaitu cabang dari hukum mad yang asli yang disebabkan oleh : Hamzah, sukun, waqof tasydid dan sebagainya yang berfungsi membedakan panjang atau pendeknya bacaan. Adapun mad far i itu ada tiga belas macam yaitu : (3) Mad Wajib Mutasil; Mad wajib mutasil adalah pemanjangan bacaan dengan panjang bacaan karena ada mad thobi i bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat atau satu kata, adapun panjang bacaan adalah: 1. Lima harokat wasol atau terus; 2. Enam harokat apabila waqof atau berhenti. 4. Mad Jaiz Munfasil Mad Jaiz memanjangkan bacaan dengan panjang enam harokat. Dibaca mad jaiz munfasil karena ada mad thobi i bertemu dengan hamzah tidak dalam satu kalimat. 5. Mad Arid Lissukun Mad Arid pemanjangan bacaan karena adanya mad Thob i bertemu dengan yang dimatikan karena waqof. Adapun panjang bacaan adalah enam harokat. 6. Mad Badal
47 Mad badal adalah pemanjangan bacaan dengan panjang bacaan dua harokat atau satu alif. Dibaca mad badal apabila ada mad thobi i didahului oleh hamzah. 7. Mad Iwad Mad Iwad pemanjangan bacaan dua harokat karena harokat tanwin fathah di waqof, kecuali ta marbutoh karena bila diwaqofkan tetap menjadi ha mati. 8. Mad Lazim Mutsaqal Kalimi Mad Lazim Mutsaqal Kalimi adalah pemanjangan bacaan karena adanya huruf mad bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kalimat. Panjang bacaan adalah enam harokat atau tiga alif. 9. Mad lazim mukhalaf kalimi Mad lazim mukhalaf kalimi memanjangkan bacaan enam harokat atau tiga alif karena mad badal bertemu dengan huruf mati. 10. Mad Lazim harfi musyba Mad Lazim harfi musyba memanjangkan bacaan enam harokat atau tiga alif karena terdapat pada huruf permulaan surah-surah yang bertasydid. Adapun panjang bacaannya ialah enam harokat atau tiga alif. Cara membacanya sesuai dengan huruf asal masing-masing. 11. Mad Lazim Harfi Musyaba Mukhalaf
48 Mad Lazim Harfi Musyaba Mukhalaf pemanjangan bacaan yang terdapat pada permulaan surah yang tidak bertasydid, panjang bacaannya adalah dua harokat atau satu alif. 12. Mad Layin Mad Layin pemanjangan bacaan waqof pada huruf sebelumnya ada wawu mati atau ya mati, panjang bacaan adalah dua sampai enam harokat. Mad layin ada dua macam, yaitu : 1. Mad silah kosiroh Karena adanya ha berharokat domir bertemu selain hamzah. Panjang bacaan adalah dua kharokat. 2. Mad silah thowilah Yaitu enam harokat. Mad silah adanya ha berkharokat dhomir, panjangnya dua kharokat 13. Mad Farqu Mad Farqu memanjangkan bacaan enam kharokat atau tiga alif. Dibaca mad farqu apabila ada mad thobi i bertemu dengan huruf yang dimatikan. 14. Mad Tamkin
49 Mad Tamkin memanjangkan bacaan enam harokat atau tiga alif karena ada mad thobi i bertemu dengan huruf yang bertasydid. D. Metode Drill 1. Pengertian a. Djamarah (2007:242) Metode drill yaitu mengajar untuk menanamkan kebiasaankebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaankebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. a. Ismail (2008:21) Metode drill adalah latihan-latihan yang diberikan kepada siswa agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasi sepenuhnya oleh peserta didik. b. Hamdani (2011:273) Metode drill adalah metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki keteguhan atau keterampilan yang lebih tinggi dari pada hal-hal yang telah dipelajari. 2. Langkah-langkah penggunaan metode drill a. Persiapan 1) Menyediakan peralatan yang diperlukan
50 2) Menciptakan kondisi anak untuk belajar b. Pelaksanaan 1) Memberi pengertian atau penjelasan sebelum dimulai 2) Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan ( metode dril) c. Evaluasi atau tindak lanjut 1) Guru membuat kesimpulan dari latihan yang dilakukan 2) Guru bertanya kepada siswa dalam bentuk soal latihan (Djamarah, 2007:117). 3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill a. Kelebihan Metode Drill 1) Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menghafal huruf, kata-kata atau kalimat; 2) Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan dan pembagian; 3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan; 4) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam menambah ketepatan serta pelaksanaan; 5) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya; 6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang komplek, rumit menjadi lebih otomatis.
51 b. Kelemahan Metode Drill 1) Menghambat bakat inisiatif siswa; 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. 3) Kadang-kadang latihan yang diadakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan; 4) Membuat kebiasaan yang kaku karena bersifat otomatis; 5) Dapat menimbulkan verbalisme ( Djamarah, 2007: ).
52 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN B. Siklus I Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Mei Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (70 menit) dimulai pada jam WIB dan berakhir pada jam WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum bacaan mad wajib mutasil dan jaiz munfasil dan dilaksanakan dengan menggunakan metode drill. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi permasalahan Permasalahan yang peneliti temukan setelah peneliti melaksanakan siklus prasiklus yaitu rendahnya prestasi belajar terutama dalam materi hukum bacaan mad. Sebagai solusi yang peneliti yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill dalam pembelajran materi hukum mad wajib mutasil dan jaiz mufasil 3. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus I adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran. 4. Mempersiapkan sarana pembelajaran Guna mendukung lancarnya pembelajaran, langkah selanjudnya yaitu mepersiapkansarana prasarana yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa
53 5. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Ibu Mafiah, S.Ag untuk menjadi asesmen (Penilai) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu : a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan, mad wajib muttasil, dan Mad Jaiz munfasil dengan menggunakan metode drill Dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Guru memberi soal latihan. Contoh bacaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil Tabel 3.1 Contoh Bacaan mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil NO LAFAL/POTONGAN AYAT HUKUM BACAAN SEBAB 1 xß G ÿx9ø#$ru!«#$ãáó Rtäu$!_y #Œs)Î Mad Wajib muttasil Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata 2 Ç ÈÍ $«\ƒÿíd $«\ ÿzïdy nçq 3ä=è ùs Mad wajib Muttasil Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata
54 NO LAFAL/POTONGAN AYAT HUKUM BACAAN SEBAB 3 `ÏiB W èd 4 n?tã y7 Í»s9'ré& önîgîn/ Mad wajib Muttasil Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata 4 ß ç6ôãr&!$tb tb rß Î7»tã óo çfrr&iw ur Mad jaiz munfasil Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata 5 s's# Å uqø9$#ïmø s9î)(#þqäótgö/$#ur Mad jaiz munfasil Madthobii bertemu hamzah tidak dlm satu kata 6 ÇÍÈ 5O ƒèqø)s?ç` ôm r&ôþ Îû Mad jaiz munfasil Madthobii bertemu hamzah tidak dlm satu kata c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi berupa menyimpukan pembelajaran dan mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. 3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk memgamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman yaitu Ibu Mafiyah, SAg. 4. Refleksi
Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Al Qur an Materi Hukum Bacaan Mad melalui Metode Drill
Peningkatan Prestasi Mudarrisa: Belajar Jurnal Baca Tulis Kajian Al Pendidikan Qur an... (Suradi) Islam, Vol. 7, No. 2, Desember 2015: 201-228, DOI: 10.18326/mudarrisa.v7i2. 201-228 Peningkatan Prestasi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL SD Negeri 02 Doro, Kabupaten
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
UPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS AL-QUR AN SURAH AL-MU MINUN AYAT 1 S/D 11 MENGGUNAKAN METODE DRILL DAN TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS VIIIC SMP ISLAM AL-AZHAR 14 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG
BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG A. Analisis Penerapan Metode Pembelajaran BTQ Siswa Kelas III MI Al Futuhiyyah Sumurkidang
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah yang luas dan komplek, Indonesia harus bisa menentukan prioritas atau pilihan pembangunan
Lebih terperinciSKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)
PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQIH POKOK MATERI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL HIKMAH POLAMAN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciSKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI CIRI CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS III SEMESTER I DI MIN WONOKETINGAL KECAMATAN KARANGANYAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia tidak terkecuali Anak Usia Dini. Oleh karena itu menjadi kewajiban orangtua
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Proses pembelajaran muatan lokal hampir sama dengan mapel-mapel
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran muatan lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MANIK-MANIK PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM GENUK SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII A DI MTs NEGERI PLANJAN TAHUN AJARAN 2014/2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII A DI MTs NEGERI PLANJAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Diajukan kepada IAIIG Cilacap untuk melengkapi salah satu syarat guna
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG
STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Lebih terperinciPENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG BEBAS AKSARA AL QUR AN PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR KHUSUSNYA BAGI SISWA YANG BERAGAMA ISLAM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES
HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk perkembangan tersebut. Dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 A. Analisis Proses Pembelajaran Muatan Lokal di Kelas V SDN Sapuro 05 Pekalongan Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka membimbing siswa kearah yang lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan cara
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciFUNGSI KOMITE DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN
FUNGSI KOMITE DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab suci yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan serangkaian proses yang sangat kompleks dan banyak melibatkan aspek yang saling berkaitan. Pendidikan bertujuan untuk mengubah sikap dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan zaman yang semakin cepat, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota masyarakat,
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK ILMU TAJWID MELALUI METODE DRILL KELAS VII G DI SMP NEGERI 1 KRAGAN, REMBANG TAHUN PELAJARAN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GUNUNGKIDUL
PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh : YUYUN DWI LISTIYANI NPM : 20070720122 FAKULTAS AGAMA
Lebih terperinciKORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh : DWI YULIANTI NPM 20090720214 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kehidupannya, yaitu manusia yang beriman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditanamkan agar iman dan taqwa menjadi tumpuan harapan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa yang aktif dan kreatif merupakan pembekalan ilmu pengetahuan yang ditanamkan agar iman dan taqwa menjadi tumpuan harapan bagi pengembang individu-individu terdidik
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM :
MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I DI MI MATHOLIBUL HUDA RUWIT WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Erwin Hidayat NPM :
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR AN (P3Q) UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR AN PADA SISWA KELAS III DI SDN III SONGBLEDEG SKRIPSI
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.
PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER Siti Nafisah 40 Abstrak.. Penelitian Tindakan kelas ini penulis buat berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajad
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENERJEMAHKAN SURAT AL-QADR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENERJEMAHKAN SURAT AL-QADR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PESERTA DIDIK MI AL-IMAN DAARUSSALAAM CANDISARI SECANG MAGELANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
Lebih terperinciPROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014
PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Lebih terperinciOleh: NUR AZIZ NIM :
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MAPEL AQIDAH AKHLAK ( STUDI PADA KELAS VII SEMESTER II SMP NUDIA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011)
Lebih terperinciAHMAD HAMDAN ASYACHOWI NIM:
UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI POKOK BAHASAN HUKUM NUN MATI/TANWIN DAN MIM MATI MELALUI MODEL INFORMATION SEARCH (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi penelitian 1) Sejarah berdirinya SDN Anjiran SDN Anjiran didirikan sejak tahun ajaran 1974, yang beralamat di jalan Anjiran Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN DAN BACAAN SHALAT PADA SISWA KELAS III SDN WONOSARI BARU TAHUN AJARAN
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN GERAKAN DAN BACAAN SHALAT PADA SISWA KELAS III SDN WONOSARI BARU TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : Elis Rahmawati NPM : 20080720163
Lebih terperinciIANAH NIM:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI MEKANIKA GERAK DENGAN MODEL POE (PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN) PADA SISWA KELAS XI MA TAQWIYATUL WATHON SUMBEREJO MRANGGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam, Al Qur an berfungsi menjadi petunjuk kehidupan umat manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kitab Suci yang merupakan sumber utama dan pertama ajaran Islam, Al Qur an berfungsi menjadi petunjuk kehidupan umat manusia diturunkan Allah
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM :
HALAMAN PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : MULAZAMAH NIM : 202309029 Jurusan : Tarbiyah Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul KORELASI ANTARA SKOR TES INTELIGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M:
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DENGAN BAIK DAN BENAR SISWA MELALUI MODEL READING ALOUD PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADIS KELAS IV MI NURUL ISLAM 02 WONOKERTO KECAMATAN BANCAK KABUPATEN
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika
EFEKTIVITAS BAHASA AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII MTs NEGERI KOTA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN SHALAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA ANAK USIA DINI DI RA. AL MUNA SEMARANG SKRIPSI
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN SHALAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA ANAK USIA DINI DI RA. AL MUNA SEMARANG SKRIPSI Disajikan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPERNYATAAN ORISINALITAS /KEASLIAN. NPM : PrpgramStudi : IlmuTarbiyah Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
PERNYATAAN ORISINALITAS /KEASLIAN Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Irvan Khoiri NPM : 1422010030 PrpgramStudi : IlmuTarbiyah Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Menyatakan dengan sebenarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga ataupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan bertujuan
Lebih terperinciOleh : Nurul Hidayah 1
ISSN : 2088-4095 TARBIYAH ISLAMIYAH, Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2017 PENERAPAN HASIL LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diupayakan untuk tanggap terhadap perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dalam Hari (2003:30) menyebutkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ONE DAY ONE AYAT PADA SANTRI DALAM MENGHAFAL AL-QUR AN DI RUMAH TAHFIDZ AL WAFA PALANGKA RAYA SKRIPSI
PENERAPAN METODE ONE DAY ONE AYAT PADA SANTRI DALAM MENGHAFAL AL-QUR AN DI RUMAH TAHFIDZ AL WAFA PALANGKA RAYA SKRIPSI Di ajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS EVALUASI MODEL COUNTENANCE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO SKRIPSI
EFEKTIFITAS EVALUASI MODEL COUNTENANCE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 SIDOARJO SKRIPSI Oleh: Nurul Abidah D01205197 FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI)
ANALISIS STRATEGI GURU DALAM PENERAPAN THE LAW OF EXERCISE (HUKUM LATIHAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs N 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014. TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciPENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN SKRIPSI
PENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat)
MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Kependidikan Islam Oleh : ZAENAL HAKIM
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri Merionto Soilo, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIPE 5E PADA MATA PELAJARAN AL-ISLAM MATERI ADAB PERGAULAN ISLAMI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 6 PALEMBANG
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PUASA WAJIB KELAS V SEMESTER GENAP DI SD NURUL
Lebih terperinciBAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2
BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Di dalam proses pembelajaran hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Belajar bukanlah suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan di dunia ini sangat membutuhkan ilmu pengetahuan, karena itu kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman dalam Alquran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil dari suatu pendidikan tidak segera dapat kita lihat hasilnya
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh : YUNI NIM.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK BERBASIS MEDIA BERKONTEKS LOKAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 JATISUKO KECAMATAN JATIPURO TAHUN AJARAN 2010/2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi sejumlah tuntunan dan pengajaran yang memberikan petunjuk kepada manusia serta pegangan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE INFORMATION SEARCH PADA SISWA KELAS IX MTs MA ARIF NU 1 KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI
Lebih terperinciOleh Marwanti Guru SDM Ambarbinangun ABSTRACT
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IBADAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO PADA PESERTA DIDIK KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Oleh Marwanti Guru SDM Ambarbinangun
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 TEGALOMBO
PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 TEGALOMBO SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN BAGI ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) PERTIWI 4 SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN BAGI ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) PERTIWI 4 SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh : Prawidha Wardhani NPM. 20100720163 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
Lebih terperinciSOLICHATUN NIM :
MODEL PEMBELAJARAN TGT (TIME GAMES TURNAMENT) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI PUASA PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD MUHAMMADIYAH SUKOREJO KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi
Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungan Dengan Memanfaatkan Alam Sebagai Pada Pembelajarn IPA Kelas IV SD Inpres 1 Malino Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah lama memprogramkan wajib belajar pendidikan dasar 6 tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan Madrasah Ibtidaiyah)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mujadilah ayat 11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN METODE INDEX CARD MATCH
PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE INDEX CARD MATCH BAGI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI POKOK BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH (STUDI TINDAKAN PADA KELAS III
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh:
STUDI ANALISIS PERKEMBANGAN KOGNITIF FASE PRA OPERASIONAL DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V DI MI NU ISLAMIYAH GOLANTEPUS MEJOBO KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUNAWAROH TEMBELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 PENELITIAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS KITAB SALAF. (Tadrîb al-kitâbah wa al-qirâ ah li al-kutub al-salafiyah ) di MAN 2 PONOROGO SKRIPSI
PELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS KITAB SALAF (Tadrîb al-kitâbah wa al-qirâ ah li al-kutub al-salafiyah ) di MAN 2 PONOROGO SKRIPSI Oleh: RIDWAN FATONI NIM: 243 052 080 JURUSAN TARBIYAH
Lebih terperinciMAHRUS NIM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING MELALUI METODE SOROGAN DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA SIMBANGKULON BUARAN PEKALONGAN SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014
HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO
PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO SKRIPSI Diajukan kepada: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci