Keywords: Volumetric, Volhard Titration, Potentiometric, Chloride, Method

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords: Volumetric, Volhard Titration, Potentiometric, Chloride, Method"

Transkripsi

1 Perbandingan Metode Titrasi Volhard dan pada Analisis Klorida Bram Umar Zulfiqar, Dr. Sutanto, M.Si dan Nana Suryana, M.Sc. Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor SUMMARY Analysis of chloride content in cement industry by means of instrument that apply potentiometric method has several disadvantages which are considered to be technical difficulties in operation. The instrument used in analyzing chloride by potentiometric methode is TOX (Total Organic X-halide). This instrument has several weaknesses, which are unstable, conditioning requires take a several time, easily saturated electrolyte electrolyte solution so that should be repeated replacement, and less representative samples tested. Therefore, the chosen method of volumetric (Volhard) as an alternative method. The purpose of this study was to compare the two methods. From this comparison, it is expected volumetric method was not significantly different with the potentiometric method in analyzing chloride. TOX apply pyrolysis system at temperatures of 1000 o C to liberate chlorine gas that flowed into the titration cell, then there is a process of electrolysis to Ag electrode which reacts with chloride so that the precipitation of silver chloride. Potential changes to Ag electrode is similar to concentration of chloride in the sample. Volhard titration while applying a back titration system, residual of silver nitrate is added excess reacted with thiocyanate solution of known concentration. Standards and CRM measured by both methods. Measurements carried out at least 7 times on each method. From the data obtained, then the calculated value of linearity, accuracy, precision, and the detection limit of each method. Validation data results are then compared statistically by F-test. Through the comparison of statistical data, it can be determinated whether the volumetric method with potentiometric method are significantly different or not. Keywords: Volumetric, Volhard Titration, Potentiometric, Chloride, Method PENDAHULUAN Klorida yang terdapat pada batuan yang menjadi bahan baku dalam pembuatan semen dapat memberikan beberapa dampak dalam proses pembuatan semen meskipun dalam konsentrasi yang rendah. Kesetimbangan di dalam proses seringkali terjadi gangguan pada input Alkali-Cl-S balance, dan juga dapat memicu terjadinya plug up, yaitu penempelan material pada cyclone akibat reaksi kimia Alkali-Cl-S sehingga panas yang dibutukan untuk kelancaran proses pembuatan semen menjadi lebih tinggi, selain itu klorida juga dapat memberikan gangguan lainnya, seperti gangguan korosi di bagian cyclone preheate dan kiln. Untuk menjaga performance dalam proses pembuatan semen, maka diperlukan kontrol untuk memantau kandungan klorida selama proses berlangsung. Pengukuran klorida ini memerlukan metode yang cocok dan efektif untuk material batuan seperti limestone, shale, silica, dan iron sand.

2 Bahkan untuk pengukuran material campuran seperti kiln feed, raw meal, dll. Sejauh ini, instrumen analisis yang digunakan untuk memantau kandungan klorida dalam proses pembuatan semen adalah Total Organik Halida (TOX). Alat ini menggunakan metode potensiometri yang berfungsi untuk mengukur kandungan halida seperti klorida. TOX dapat mengukur kadar halida (klorida) hingga satuan ppm, namun pada implementasinya alat ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu kurang stabil, memerlukan waktu pemanasan dan pendinginan yang cukup lama, sangat bergantung pada larutan elektrolit yang mudah jenuh (perlu dilakukan penggantian larutan berkali kali), dan bobot sampel yang digunakan kurang representatif (5 s/d 10 mg). Selain itu, karena alat ini merupakan alat analisis yang jarang ditemui, maka tidak heran jika alat ini menghabiskan biaya yang besar untuk kebutuhan maintenance service, kalibrasi berkala, spare part alat, gas yang digunakan, dan perawatan lainnya. Dari poin-poin tersebut, metode alternatif yang memiliki akurasi pengukuran yang cukup baik, stabil, dan tidak memerlukan biaya operasional yang besar dalam pelaksanaan analisisnya adalah metode titrasi argentometri cara Volhard. Metode ini diadopsi dari Methods of Testing Cement dari British Standard (BS EN 196-2:2005). Metode titrasi ini memang tidak dapat mengukur kadar analit dalam konsentrasi yang sangat kecil layaknya alat TOX, namun diharapkan bisa menjadi metode yang lebih efektif daripada metode potensiometri (alat TOX) dari sisi kestabilan, akurasi yang baik, hasil yang maksimal, tidak membuang waktu, dan penghematan biaya analisis. METODE PENELITIAN Alat Alat-alat yang digunakan adalah rangkaian alat Total Organik Halida (TOX), komputer yang sudah di syncronized dengan TOX, neraca analitik, alat pendingin (refrigator), pipet tetes, piala gelas, erlenmeyer, buret, kaca arloji, pipet volumetri, pemanas teklu, kaki tiga, corong, kertas saring, statif, dan pengaduk. Bahan Bahan-bahan yang digunakan antara lain: asam asetat glassial, larutan inner outer, aquadest, asam nitrat, perak nitrat, ammonium feri sulfat, dan ammonium tiosianat. METODE KERJA Penelitian perbandingan metode antara metode titrasi Volhard dengan metode potensiometri Total Organik Halida (TOX) ini meliputi persiapan sampel, persiapan CRM, analisis kadar klorida dengan metode titrasi terhadap CRM, analisis kadar klorida dengan metode Total Organik Halida (TOX) terhadap CRM, validasi metode analisis, dan perbandingan hasil analisis yang meliputi linearitas, akurasi, presisi, dan limit deteksi. Persiapan Sampel Sampel yang diuji dalam perbandingan metode ini berjumlah 3 sampel, yaitu: Sampel A (Sampel yang dijadikan standar pengecekan antara, yang diambil dari titik sampling point di silo Raw meal), Sampel B (Sampel yang dijadikan standar pengecekan antara, yang diambil dari titik sampling point di silo Kiln Feed NR 2), dan Sampel C (Certified Reference Material NCS DC 70308). 2

3 Penentuan Kadar Klorida Dengan Metode Titrasi Volhard Sebanyak 5 gram sampel ditimbang lalu ditempatkan ke dalam piala gelas 400 ml, ditambahkan 50 ml air sambil diaduk. Kemudian ditambahkan 50 ml HNO 3 1:2. Larutan dipanaskan sampai mendidih (untuk sampel yang mengandung sulfida, lakukan pencampuran di dalam fume hood), diaduk sesekali dan dididihkan selama 1 hingga 2 menit. Setelah mendidih, larutan diangkat dari pemanasan, dan ditambahkan 5 ml larutan AgNO 3 0,05 M dengan pipet kedalam larutan tersebut. Lalu kembali dididihkan selama tidak kurang dari 1 menit dan tidak lebih dari 2 menit, disaring dengan kertas saring kasar, dicuci dengan HNO 3 1:100 kedalam erlenmeyer 500 ml hingga volume sekitar 200 ml. Kemudian filtrat didinginkan di bawah 25 o C dalam cahaya tenang/dalam gelap. Setelah dingin, ditambahkan larutan indikator sebanyak 5 ml dan dititrasi denngan ammonium tiosianat 0,05 M. Larutan dititrasi hingga titik akhir berwarna merah coklat yang stabil. Catat volume ammonium tiosianat yang digunakan dalam titrasi. Jika volume kurang dari 0,5 ml ulangi prosedur dengan separuh bobot sampel. Dilakukan prosedur yang sama tanpa sampel dan catat volume titrasi ammonium tiosianat sebagai blanko. Setelah didapatkan volume sampel dan volume blanko, kadar klorida dihitung dengan persamaan dari British Standard (EN 196-2:2005) berikut ini: Cl - Keterangan: m : Bobot sample (gram) Vb : Volume penitar blanko (ml) Vs : Volume penitar sampel (ml) Penentuan Kadar Klorida Dengan Metode (TOX) Sampel yang telah ditimbang dengan bobot 5 10 mg dimasukkan dalam sample boat yang kemudian masuk perlahan-lahan ke dalam tabung pirolisis melalui port inlet sampel dalam aliran argon. Sampel menguap pada suhu tinggi dan klorin dikonversi menjadi hidrogen klorida. X (Cl) HX (HCl >> Cl 2 ) (Pembakaran dalam furnace) Gas klor yang bebas didorong ke dalam tabung pirolisis dengan gas pembawa argon dan kemudian masuk ke dalam sel titrasi. Gas klor berubah menjadi ion klorida dalam larutan elektrolit, ion klorida bereaksi dengan elektroda Ag membentuk endapan perak nitrat. Terbentuknya endapan perak nitrat mengakibatkan berkurangnya konsentrasi Ag pada elektroda. Perubahan potensial yang terdeteksi karena pengurangan Ag sebanding dengan konsentrasi klorida dalam sampel. Validasi Metode Analisis 1. Linearitas Dibuat deret standar dengan konsentrasi Klor 0 ; 0,01 ; 0,03 ; 0,05 ; 0,1 ; 0,3 ; 0,5 ; dan 1 % dalam labu ukur 100 ml. Dibaca dengan metode kerja cara titrasi volhard dan cara TOX. Kemudian dihitung slope, intersep, dan koefisien korelasi (r). Perhitungan (Harmita, 2006): Slope (b) 3

4 Intersep (a) Koefisien korelasi 2. Akurasi Uji akurasi dilakukan dengan menggunakan contoh spike pada satu konsentrasi. Kemudian ditetapkan kandungan klor dalam sampel yang telah di spike dengan metode kerja cara titrasi volhard dan cara TOX. Dilakukan 7 kali analisis dan dihitung % perolehan kembali sampel yang didapat. Perhitungan (Harmita, 2006): % R Keterangan: %R = % recovery Xa = konsentrasi contoh setelah ditambah standar (%) Xb = konsentrasi contoh tanpa standar (%) Xc = konsentrasi standar yang ditambahkan (%) 3. Presisi Uji Keterulangan (Repitabilitas) Dilakukan analisis sampel sebanyak 7 kali, kemudian sari hasil analisis dicari standar deviasi dan standar deviasi relatif. RSD yang didapat dibandingkan dengan RSD Horwitz sebagai standar. Perhitungan (Harmita, 2006): SD RSD RSD Horwitz Keterangan: SD = standar deviasi RSD = standar deviasi relatif xi = nilai yang diperoleh dari setiap pengulangan 4. Limit Deteksi Limit Deteksi Instrumen (LDI) menggunakan Larutan Blanko Menurut Harmita (2006), dibuat blanko lalu dibaca dengan kedua metode dan dilakukan pengulangan sebanyak 7 kali. Dihitung konsentrasi dan standar deviasi dari respon blanko tersebut. Limit deteksi instrumen yaitu rata-rata konsentrasi ditambah 3 kali standar deviasi. Perhitungan : SD LDI = rerata konsentrasi + (3 x SD) Limit Kuantitasi menggunakan Larutan Blanko Menurut Harmita (2006), dibuat larutan blanko lalu dibaca dengan kedua metode dan dilakukan pengulangan sebanyak 7 kali. Dihitung konsentrasi dan standar deviasi dari respon blanko tersebut. Limit kuantitasi yaitu rata-rata konsentrasi ditambah 10 kali standar deviasi. Perhitungan : SD LDI = konsentrasi rata-rata + (10 x SD) Perbandingan Metode Analisis Data yang diperoleh dari kedua metode dilakukan uji F-test untuk mengetahui perbandingan dari kedua metode tersebut. Berdasarkan hasil tersebut kita dapat mengambil kesimpulan apakah metode titrasi cara Volhard ini dapat dijadikan metode alternatif pengganti metode potensiometri (alat TOX) atau tidak. 4

5 Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran HASIL DAN PEMBAHASAN Perbandingan metode analisis antara volumetri dan potensiometri ini lebih dititikberatkan pada perbandingan secara statistik dari hasil validasi metode pada pengukuran beberapa macam standar dari kedua metode dan uji F (F-test). Parameter yang dibandingkan dalam perbandingan metode ini adalah linearitas, akurasi, presisi, dan limit deteksi. Sampel yang diuji dalam perbandingan metode ini berjumlah 3 sampel, yaitu: Sampel A (Sampel yang dijadikan standar pengecekan antara, yang diambil dari titik sampling point di silo Raw meal) Sampel B (Sampel yang dijadikan standar pengecekan antara, yang diambil dari titik sampling point di silo Kiln Feed NR 2) Sampel C (Certified Reference Material yang memiliki kode NCS DC 70308). Untuk metode volumetri menggunakan cara titrasi volhard, dan untuk metode potensiometri menggunakan alat instrumen TOX (Total Organik X-halida). 1. Linearitas Linearitas adalah kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Koefisien korelasi (r) menunjukkan tingkat lineritas antara dua variabel. Tabel 1. Hasil Uji Linearitas Syarat Titrasi (r) (r) r 0,995 0, ,99798 Berdasarkan perhitungan linearitas yang diperoleh, jika dibandingkan dengan syarat keberterimaannya maka metode titrasi masuk syarat keberterimaan karena nilai regresinya sebesar 0, ,12 0,1 0,08 0,06 0,04 0,02 0 Gambar 1. Kurva Linearitas Titrasi Volhard Tabel 2. Linearitas Metode Volumetri Titrasi Volhard % Hasil 0 0,0017 0,01 0,0119 0,03 0,0307 0,05 0,0528 0,1 0,1057 Slope 1, Intersep 0,00091 r 0, Untuk metode volumetri didapatkan slope sebesar 1, dan memiliki persamaan garis y = 1,04197x + 0, Metode potensiometri pun masuk syarat keberterimaan, yaitu nilai regresinya sebesar 0, Kurva Linearitas Titrasi Volhard Gambar 2. Kurva Linearitas y = 1,04197x + 0,00096 R² = 0, ,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 Konsentrasi deret standar (%) Kurva Linearitas y = 0,94595x + 30,90003 R² = 0, Konsentrasi deret standar (ppm) 5

6 Tabel 2. Linearitas Metode Ppm Hasil 0 0, , , , ,79 Slope 0, Intersep 30,90003 r 0, Dari kedua hasil yang diperoleh ini, maka dapat disimpulkan bahwa dari segi linearitas, kedua metode ini berada dalam performa yang baik. 2. Akurasi Akurasi bertujuan untuk melihat seberapa besar selisih dari hasil analisa dengan nilai benarnya. Menurut Harmita (2006), penentuan nilai akurasi dilakukan dengan cara menambahkan analit yang diketahui kadar analitnya (spike). Sehingga dapat diketahui apakah penambahan analit dapat terdeteksi kadarnya atau tidak. Sampel yang digunakan dalam penentuan akurasi pada kedua metode ini menggunakan standar yang sudah diketahui kadar analitnya, sehingga tidak membutuhkan teknik spiking dalam aplikasinya. Persen akurasi diperoleh dari selisih antara nilai standar dengan rata-rata hasil pengukuran, kemudian nilai tersebut dibagi dengan nilai standar yang digunakan. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan akurasi pada kedua metode. Recovery bertujuan untuk melihat berapakah nilai perolehan kembali dari nilai benarnya. Recovery diperoleh dari rata-tara hasil pengukuran dibagi dengan nilai benarnya kemudian dikalikan 100 persen. Persen recovery dikatakan memenuhi syarat apabila hasil perhitungan berada di angka %. Berikut ini adalah tabel hasil perbandingan recovery dari metode titrasi : Tabel 3. Hasil Uji Recovery Sampel Syarat (%) Titrasi (%) (%) A 103,8 100, B 104,3 102,5 120 C 94,9 100,3 Nilai akurasi dan persen recovery metode titrasi pada pengukuran 3 sampel yang berbeda kadar analitnya menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa parameter recovery pada metode titrasi masuk dalam syarat keberterimaan. 3. Presisi Presisi menunjukkan seberapa jauh kesesuaian antara hasil pengukuran seseorang pada sampel secara berulang-ulang. Presisi dihitung sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi) dari hasil pengulangan pengukuran sampel yang dinyatakan dengan parameter repeatability (keterulangan) atau reproducibility (ketertiruan). Jika repeatability dilakukan oleh seorang analis, maka reproducibility dilakukan oleh analis yang berbeda. 6

7 Tabel 4. Hasil Uji Repeatability Repeatability Titrasi Volhard Sampel Syarat Horwitz Horwitz A 7,21 4,16 3,57 4,18 B < 5,42 4,62 4,76 4,63 C Horwitz 9,6 5,38 14,32 5,33 Hasil yang didapat dari perhitungan statistik pada parameter repeatability, untuk sampel A pada metode titrasi Volhard didapatkan nilai % RSD nya sebesar 7,21 dan Horwitz nya sebesar 4,16. Sedangkan pada metode potensiometri didapatkan nilai nya sebesar 3,57 dan Horwitz nya sebesar 4,18. Untuk sampel B, pada metode titrasi Volhard didapatkan nilai nya sebesar 5,42 dan Horwitz nya sebesar 4,62. Sedangkan pada metode potensiometri didapatkan nilai nya sebesar 4,76 dan Horwitz nya sebesar 4,63. Untuk sampel C, pada metode titrasi Volhard didapatkan nilai nya sebesar 9,6 dan Horwitz nya sebesar 5,38. Sedangkan pada metode potensiometri didapatkan nilai nya sebesar 14,32 dan Horwitz nya sebesar 5,33. Berdasarkan hasil yang didapatkan, untuk parameter repeatability ini metode titrasi Volhard tidak masuk syarat keberterimaan dimana nilai nya harus lebih kecil daripada nilai Horwitz nya. Pada metode potensiometri parameter repeatability masuk syarat keberterimaan, namun hanya untuk sampel A yang memiliki konsentrasi sebesar 500 ppm. 4. Limit deteksi / Limit Kuantifikasi Limit deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko. Limit deteksi merupakan parameter uji batas. Limit kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama (Harmita, 2006). Tabel 5. Hasil Uji Limit Deteksi dan Limit Kuantifikasi Sampel Blanko Titrasi Volhard (ppm) (ppm) 34 0, , , , , , ,1100 Rerata 26,79 0,10 SD 9,11 0,02 LOD 54,13 0,17 LOQ 117,9 2 0,32 Berdasarkan hasil percobaan untuk parameter limit deteksi dan limit kuantifikasi terhadap metode titrasi dan metode potensiometri, limit deteksi dari metode potensiometri 7

8 adalah sebesar 0,17 ppm, dan limit deteksi dari metode titrasi adalah sebesar 54,13 ppm. Sedangkan limit kuantifikasi dari metode potensiometri adalah sebesar 0,32 ppm, dan limit kuantifikasi dari metode titrasi adalah sebesar 117,92 ppm. 5. Perbandingan Kedua Metode Berdasarkan parameter yang telah dihitung, dilakukan uji F-test dari kedua metode. Uji F-test dilakukan pada salah satu sampel Tabel 6. Data Hasil Analisa Sampel A No Sampel Titrasi Volhard (ppm) No saja. Data analisis sampel yang saya gunakan untuk melakukan uji F-test adalah sampel A. Dikarenakan sampel A memiliki konsentrasi yang paling tinggi diantara yang lain. Nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel: Bila F hitung > F tabel, berarti perbedaan adalah benar Bila F hitung < F tabel, berarti tidak ada perbedaan. (Nurhadi, 2015). Sampel (ppm) Sampel A Sampel A Tabel 7. Uji F-Test Kedua Metode Ulangan sampel Kadar (ppm) Titrasi Volhard Rata-rata 491, ,1429 SD 19, ,9391 3,9084 3,5654 SD 2 368, ,8095 F hitung 1,1450 F tabel 4,284 Kriteria kelayakan data F hitung F tabel Hasil 1,1450 4,284 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian yang berjudul Perbandingan Metode Titrasi Volhard dan Untuk Analisis Klorida ini adalah : 1. Berdasarkan uji F-Test, didapatkan hasil sebagai berikut : 8

9 F hitung = 1,1450 F tabel = 4,284 Kriteria kelayakan data F hitung F tabel (masuk dalam kriteria keberterimaan) 2. Akan tetapi, pada parameter repeatability pada metode titrasi Volhard tidak masuk syarat keberterimaan dikarenakan nilai nya lebih besar dari nilai Horwitz nya. Sehingga metode titrasi Volhard tidak dapat dikatakan sebagai metode alternatif pengganti dari metode potensiometri Saran Saran dari penelitian yang berjudul Perbandingan Metode Titrasi Volhard dan Pada Analisis Klorida ini yaitu dibutuhkan ketelitian dalam melakukan analisis metode titrasi Volhard, terutama dalam penentuan titik akhir titrasi. DAFTAR PUSTAKA Achmad, R Kimia Lingkungan. Cetakan Pertama. Penerbit Andi : Jakarta. Anonim Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta. Badan Standarisasi Nasional Semen Portland, SNI Departemen Pekerjaan Umum :Jakarta. Harjadi, W Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia : Jakarta. Harmita, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta. Khopkar, S.M Konsep Dasar Ilmu Kimia Analitik. Universitas Indonesia : Jakarta. Mulyono, Kamus Kimia Edisi Pertama. Bumi Aksara : Jakarta. Nurhadi, A Ketidakpastian Pengukuran dan Validasi Metode Pengujian. Jakarta Nurhadi, A Validation of Verification Methods. Bogor. Paramita, SK SNI Semen Portland Pozzolan. Departemen Pekerjaan Umum : Jakarta. Pinilih, Intiyas Argentometri. UNS : Surakarta. Sutresna Nana,2008. Cerdas Belajar Kimia. Grafindo Media Pratama : Jakarta. Underwood. A. L. Dan Day. R. A Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi ke-4. Erlangga : Jakarta. 9

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di 30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARJUNA LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Penentuan Kadar Klorida dengan Metode Mohr Tanggal Praktikum : 14 April 2014 DISUSUN OLEH: Petri Wahyusari 1112016200075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Selasa, 1 April 2014 EKA NOVIANA NINDI ASTUTY 1112016200016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PE ELITIA

IV. METODOLOGI PE ELITIA IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan asam klorida pekat 37% (Merck KG aa), akuadestilata, sampel hand body lotion, standar

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi AgNO 3 terhadap NaCl 0.1 N (Cara Mohr) Kelompok Vol. NaCl Vol. AgNO 3 7 10 ml 4 ml 8 10 ml 4.2 ml 9 10 ml 4.2 ml 10 10 ml 4.3

Lebih terperinci

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009 JURNAL TEKNOLOGI PROSES DAN INOVASI INDUSTRI, VOL. 2, NO. 1, JULI 2017 19 Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI 6989.20 : 2009 Methods Verification of Sulfat Analysis in

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 15: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) refluks terbuka dengan refluks terbuka secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1

Lebih terperinci

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 21 April 2014 Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH 1112016200040 KELOMPOK 1 MILLAH HANIFAH (1112016200073) YASA ESA YASINTA (1112016200062) WIDYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

V. HASIL DA PEMBAHASA

V. HASIL DA PEMBAHASA V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula

Lebih terperinci

Menentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik

Menentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik PENENTUAN KADAR ION Br - DENGAN TITRASI ARGENTOMETRI (METODE VOLHARD) Tujuan: Menentukan kadar ion Br- dalam larutan NaBr Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik Widya Kusumaningrum (1112016200005),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan Linieritas Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata...

Lebih terperinci

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI Tujuan: Menerapkan analisis gravimetric dalam penentuan kadar klorida Menentukan kadar klorida dalam MgCl 2 Widya Kusumaningrum (1112016200005),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN ANALISIS MERKURI DALAM SEDIAAN KOSMETIK BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Agung Dimas Jatmiko, Tjiptasurasa, Wiranti Sri Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto,

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI ISSN 1979-2409 PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI Noor Yudhi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI. Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I) Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I) 500 ppm 500 mcg/ml Berat Natrium tetraboraks yang ditimbang 500 mcg / ml

Lebih terperinci

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT Puji Purnama 1 dan Dyah Ika Kusumaningtyas 1 Calon Teknisi Litkayasa

Lebih terperinci

VALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40

VALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40 VALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40 Erlina Noerpitasari, Arif Nugroho Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek Gd. 20 Serpong Tangerang

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian 14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen (experiment research) (Notoatmodjo, 2002).

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004)

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004) 49 Lampiran. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 004) Performance characteristics for benzoic acid in almond paste, fish homogenate and apple juice (GC method) Samples

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4 2- secara turbidimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr) PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE ARGENTOMETRI (metode mohr) Tujuan: Menentukan kadar ion klorida dalam air dengan metode argentometri Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN

VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN Bayu Iskandar VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN VALIDATION OF AS DETERMINATION METHODS ON WELLBORE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA (Testing Methods Validation of Copper in Bottled Drinking Water Using Flame Atomic

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM Torowati dan Banawa Sri Galuh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK PENENTUAN

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida) Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian 16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing

Lebih terperinci

Pupuk kalium sulfat SNI

Pupuk kalium sulfat SNI Standar Nasional Indonesia Pupuk kalium sulfat ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4

Lebih terperinci

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5. BAB 3 ALAT DAN BAHAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat- alat 1. Gelas ukur 25mL Pyrex 2. Gelas ukur 100mL Pyrex 3. Pipet volume 10mL Pyrex 4. Pipet volume 5mL Pyrex 5. Buret 25mL Pyrex 6. Erlenmeyer 250mL

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Lampiran 2. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Fosfor Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan. B. Tujuan Percobaan Menyelidiki kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan secara asidimetri dengan menggunakan

Lebih terperinci

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N. Lampiran 1 Prosedur uji asam basa dan Net Acid Generation (Badan Standardisasi Nasional, 2001) A. Prinsip kerja : Analisis perhitungan asam-basa meliputi penentuan potensi kemasaman maksimum (MPA) yakni

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA SIMPLISIA KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu, Dwi

Lebih terperinci

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Desikator Neraca analitik 4 desimal Lampiran 1. Prosedur Uji Kadar Air A. Prosedur Uji Kadar Air Bahan Anorganik (Horwitz, 2000) Haluskan sejumlah bahan sebanyak yang diperlukan agar cukup untuk analisis, atau giling sebanyak lebih dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR KLORIDA

PENENTUAN KADAR KLORIDA PENENTUAN KADAR KLORIDA I. TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa dapat melakukan analisis secara fisikan dan kimia terhadap air, memahami prinsip pengolahan air dan dapat mengunterpretasikan hasil

Lebih terperinci

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM Syamsul Fatimah, Rahmiati, Yoskasih Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM. Telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk

Lebih terperinci

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI Oleh : WAHYU PURWANITA K100050239 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Memanaskan menyaring meneteskan larutan ke dalam tabung reaksi Memastikan kesempurnaan endapan mengocok larutan melarutkan Memilih wadah untuk menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Bahan Makanan Fakultas Farmasi USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. 3.1 Alat-alat Alat-alat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional D a f t a r i s i Daftar

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia 17 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei 2012. Sampel Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus. Analisis sampel

Lebih terperinci