VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN
|
|
- Benny Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bayu Iskandar VALIDASI METODE PENENTUAN ARSENIK PADA SAMPEL AIR SUMUR BOR DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN VALIDATION OF AS DETERMINATION METHODS ON WELLBORE WATER BY USING ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER AT PT. GEOSERVICES BALIKPAPAN Bayu Iskandar *, Aman Sentosa Panggabean, Rudi Kartika Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda *Corresponding Author: ABSTRACT Research on the validation of As determination methods on wellbore water by using atomic absorption spectrophotometer at PT. Geoservices Balikpapan has been calculated. The validation method used is APHA-3114 C, with research stages such as linearity, detection limit, quantitative limit, accuracy, precision. The results showed that the linearity test had good result with R The detection limit value was 0, µg/land the quantization limit value was 0,00129 µg/l. The %KV value obtained is smaller than the 2/3 KVHorwitz value, indicating that this method has a good precision. The determination of As in drilled well water samples is µg/l, then below the standard threshold of clean water quality quality based on Permenkes. 416/Menkes/PER/IX/1990. Based on the results of the research, APHA-3114 B/C method can be used to determine As in drilled well water samples. Keywords: Validation method, arsenic, wellbore water, APHA-3114B/C, AAS-VHGA. PENDAHULUAN Pemenuhan kebutuhan air minum dan air bersih diperoleh melalui air sumur. Air tanah mengandung unsur-unsur yang cukup tinggi dan menyebabkan air berwarna kuning kecoklatan mengakibatkan bercak-bercak pada pakaian serta dapat mengganggu kesehatan. Zat-zat kimia yang larut dalam air dapat mengganggu bahkan membahayakan kesehatan manusia. Zat-zat terlarut tersebut antara lain magnesium, klorida, aluminium, arsen, tembaga, timbal, seng, merkuri atau air raksa [1]. Arsen (As) merupakan semi logam yang oksidanya bersifat labil dan bersifat toksik pada tingkat oksidasi yang rendah. Arsen (As) yang terdapat di alam sangat mudah larut di dalam air dengan konsentrasi yang kecil. Sehingga perlu dilakukan metode penentuan logam arsen yang terdapat di dalam air khususnya sampel air tanah. Air sumur bor sendiri merupakan sumber air yang berasal dari tanah yang dibuat oleh manusia dengan cara mengebor tanah dengan kedalaman tertentu. Didalam air sumur bor inilah terdapat kandungan logam organik yang berasal dari alam yang bercampur dengan air sumur bor tersebut, dimana air sumur bor ini merupakan sumber air selain PDAM yang digunakan oleh masyarakat umum. APHA-3114 B/C merupakan suatu metode atau prosedur untuk penentuan kadar logam arsen pada sampel air. APHA sendiri merupakan singkatan dari American Public Health Assosiation yang merupakan suatu organisasi professional kesehatan publik yang tertua dan tersbesar didunia. Pengertian 3114 B/C pada metode ini merupakan kode dari APHA sendiri yang dimana merupakan prosedur untuk penentuan logam arsen pada sampel air atau limbah air. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai Validasi Metode Penentuan Arsenik pada AirSumur Bordengan Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom di Laboratorium Lingkungan PT. Geoservices Balikpapan dengan parameter yang telah ditentukan, diantaranya Uji Lineritas, Uji LOD (Limit od Detection), Uji LOQ (Limit of Quantity), Uji Akurasi dan Uji Presisi. METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya, adalah hot plate stirrer, magnetic 34
2 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN stirrer, neraca analitik, gelas kimia, gelas ukur, pipet volume, pipet tetes, test pet, bulp, spatula, botol semprot, labu ukur, corong kaca, batang pengaduk, Spektroskopi Serapan Atom, Sel absorbs, perangkat pembangkit uap hidrida/vapor Hydride Generation Accessories (VHGA), Lampu Katoda Arsenik (As). Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah Larutan Induk Arsenik, HCl pekat, Larutan H 2 SO 4 2,5 N,Larutan K 2 S 2 O 8 5%, Larutan KI 10%, Larutan NaBH 4, Larutan Sulfanilamida 2,5%, CRM As 0,205 mg/l dan aquades Prosedur Penelitian Pengambilan Sampel Air Sumur Bor Sumber air yang akan diambil sampelnya dibuka terlebih dahulu dan dibiarkan airnya mengalir selama ± 5 menit agar campuran tanahnya dapat terbuang lebih dahulu, kemudian sampel air sumur bor dimasukkan ke dalam botol berukuran 1,5 L. Pengoperasian Alat Spektrofotometer Serapan AtomdenganPrinsipMetode APHA-3114 B/C Perangkat Spektrofotometer serapan atom dinyalakan, lampu katoda AS dipasangkan dan dioptimasikan hingga diperoleh gain terendah, kemudian burner dan sel absorbs dipasangkan pada perangkat SSA, lalu sel absorbs dohubungkan dengan perangkat pembangkit uap hidrida/vapor Hydride Generation Accessories (VHGA). Setelah itu, pompa peristaltic di jalankan dan selang penyuplai reduktan ke dalam larutan natrium borohirida (NaBH 4 ) dicelupkan. Dikalibrasikan peralatan menggunakan kurva standar yang telah dipersiapkan sebelumnya (pastikan R 0,995). Uji Linieritas Sebanyak 50 ml larutan standar 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan 10,00 µg/l, blanko dan larutan standar 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan 10,00 µg/l dipipet ke dalam gelas kimia 100 ml, Kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO N dan 5 ml K 2 S 2 O 8 5% ke dalam masing-masing gelas kimia lalu dipanaskan hingga hampir mendidih pada penangas selama menit hingga volume mencapai 10 ml Setelah pemanasan selesai, dilarutkan hingga 50 ml dan untuk menghilangkan nitrit, setelah tahap pemanasan ditambahkan 0,1 ml sulfanilamida per 10 ml sampel, kemudian ditambahkan 5 ml HCl pekat dan di aduk, setelah itu dibiarkan hingga 30 menit lalu larutan kurva standar diukur dengan SSA. Uji LOD Pada uji LOD dilakukan secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi, dimana respon instrument y berhubungan linier dengan konsentrasi x. besar limit deteksi biasanya dinyatakan dengan 3Sa/b, dimana Sa adalah standar deviasi dan b adalah slope. Uji LOQ Pada uji LOQ dilakukan secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi, dimana respon instrument y berhubungan linier dengan konsentrasi x. besar limit kuantisai biasanya dinyatakan dengan 10Sa/b, dimana Sa adalah standar deviasi dan b adalah slope. Uji Akurasi Pada uji akurasi yang digunakan untuk mengukur akurasi pada penelitian ini dengan menggunakan CRM yang diencerkan dengan aquades dengan pengulangan 10 kali. Nilai ratarata digunakan sebagai acuan untuk menentukan % recovery Uji Presisi Pada uji presisi ini sampel air sumur bor ditambahkan larutan standar 7,50 µg/l. Setelah data yang diperoleh, dihitung Standar Deviasi, %KV Horwitz dan 2/3 %KV Horwitz Penentuan As dalam sumur bor Sebanyak 50 ml larutan standar 0.50; 1.00; 1.50; 2.00; 2.50; 5.00; 7.50 dan µg/l, blanko serta sampel dipipet ke dalam gelas kimia 100 ml, Kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO N dan 5 ml K 2 S 2 O 8 5% ke dalam masing-masing gelas kimia lalu dipanaskan hingga hampir mendidih pada penangas selama menit hingga volume mencapai 10 ml Setelah pemanasan selesai, dilarutkan hingga 50 ml dan untuk menghilangkan nitrit, setelah tahap pemanasan ditambahkan 0,1 ml sulfanilamida per 10 ml sampel, kemudian ditambahkan 5 ml HCl pekat dan di aduk, setelah itu dibiarkan hingga 30 menit lalu sampel air sumur bor diukur dengan SSA. 35
3 Absorbansi Bayu Iskandar HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Linieritas Pada penelitian ini dilakukan uji linieritas ini menggunakan 8 buah deret standar larutan arsenik, dari larutan induk arsen dengan konsentrasi 1000 mg/l, dengan variasi konsentrasi 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan 10,00 µg/l. Didapatkan bahwa hubungan antara konsentrasi dan absorbansi larutan standar As, diperoleh kurva hubungan antara konsentrasi dan absorbansi atau grafik linearitas yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: 0,08 0,06 0,04 0,02 0 y = 0,0063x + 0,0005 R² = 0, Konsentrasi (ppb) Gambar 1. Penentuan Linieritas Pengukuran As dengan Metode SSA Kurva kalibrasi yang dihasilkan dari grafik tersebut memiliki persamaan regresi y = x dengan nilai R 2 = Nilai R 2 = menyatakan bahwa adanya korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi dan absorbansi. Nilai koefisien determeniasi yang didapat mendekati satu dan sesuai dengan syarat keberterimaan yaitu nilai koefisien determinasi hasil uji linieritas adalah R 2 0,997 [2]. Jadi, diketahui bahwa persamaan kurva kalibrasi tersebut telah memenuhi syarat uji linearitas dan terdapat hubungan yang baik antara konsentrasi yang diukur dengan serapan yang dihasilkan untuk metode APHA-3114 B/C. Uji LOD dan LOQ Hasil uji Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantity (LOQ) dilakukan secara statistik menggunakan kurva standar As. Kemudian ditentukan beberapa kriteria yaitu simpangan baku, LOD dan LOQ pada tabel berikut: Tabel 1. Penentuan LOD dan LOQ n Konsentrasi Absorbansi (x) (y) yi (y-yi) 2 1 0,50 0,0036 0, ,00 0,0062 0, ,50 0,0099 0, ,00 0,0134 0, ,50 0,0161 0, ,00 0,0325 0, ,50 0,0485 0, ,0 0,0633 0,063 Jumlah 30 0,1935 0,189 LOD 0,00038 µg/l LOQ 0,00129µg/L Dari tabel diatas, diketahui bahwa nilai metode batas limit deteksi dari penentuan Arsen pada air sumur bor menggunakan alat spektrofotometer serapan atom, diperoleh nilai LOD sebesar 0,0038 µg/l dan limit kuantitasinya adalah sebesar µg/l. LOD dan LOQ merupakan konsentrasi analit terendah dan kuantitas terkecil yang dapat ditetapkan oleh suatu metode dengan diaplikasikan secara lengkap pada metode yang digunakan dengan kondisi yang disepakati di laboratorium uji [7][5]. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah analit masih dapat 36
4 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN terukur oleh spektrofotometer serapan atom, jadi untuk analisa As dengan spektrofotometer serapan atom masih dapat terbaca serapannya dengan batas limit sebesar 0,0038 µg/l dan pada limit kuantitasi sebesar 0,00129 µg/l merupakan konsentrasi analit terendah yang dapat terkuantitasi, sehingga untuk melakukan analisa As pada air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer, konsentrasi yang disarankan yaitu diatas 0,0038 µg/l. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai LOD dan LOQ dapat diterima sesuai nilai yang ditetapkan. Uji Akurasi Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Salah satu syarat metode analisis yang baik adalah memiliki ketelitian atau akurasi yang tinggi. Parameter uji yang digunakan untuk menilai ukuran akurasi pada penelitian ini adalah dengan pengurukuran CRM yang diencerkan denganaquades dengan pengulangan sebanyak 10 kali. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Kode Sampel Konsentrasi CRM Tabel 2. Data Hasil Uji Akurasi Konsentrasi % Recovery 1 1,63 1,835 88,8 2 1,53 1,735 88,2 3 1,32 1,525 86,6 4 1,68 1,885 89,1 5 1,47 1,675 87,8 6 1,39 1,595 87,1 7 1,79 1,995 89,7 8 1,43 1,635 87,5 9 1,50 1, ,40 1,605 87,2 Rata-rata 1, Dapat dilihat bahwa dari data yang diperoleh diketahui hasil % recovery yang didapat sebesar 88,0 %. Larutan yang digunakan untuk mencari nilai akurasi adalah CRM. CRM tersebut diencerkan dengan aquades. Nilai % recovery yang diperoleh memenuhi syarat karena memiliki akurasi yang baik sehingga metode ini layak digunakan.hasil akurasi dikatakan baik bila perolehan kembali (% recovery) dalam range 80 % % [4]. Uji Presisi Pada uji presisi ini sampel air sumur bor ditambahkan dengan larutan standar As 7,50 µg/l sebanyak 10 kali pengulangan pada sampel. Kemudian pada uji ini ditentukan beberapa kriteria yaitu Standar Deviasi, %KV dan 2/3 KVHorwitz dan % Recovery pada table 3. Dari tabel 3 dapat diketahui data yang diperoleh diantaranya nilai % RSD untuk konsentrasi hasil yang didapatkan berkisar sebesar 0,07 µg/l, ini menunjukkan data yang diperoleh memiliki presisi yang baik ini karena nilai %KV memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai dari nilai 2/3 KV Horwitz, repeatability dan reproducibility diterima sesuai dengan nilai keberterimaannya [5]. Dari uji presisi ini didapatkan juga % recovery 96 % Sehingga dapat dikatakan metode yang digunakan memiliki tingkat presisi yang baik. Hasil ini juga menunjukkan bahwa metode uji penetapan air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom dengan tambahan VHGA memiliki ketelitian yang baik untuk sepuluh sampel. Penentuan As dalam sumur bor Metode APHA-3114 B/C yang teah divalidasi, diaplikasikan untuk menentukan jumlah As dalam sumur bor yang menunjukkan bahwa metode uji penetapan air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom dengan tambahan VHGA. 37
5 Bayu Iskandar No Absorbansi Tabel 3. Data Hasil Uji Presisi Konsentrasi As sampel Konsentrasi As terukur Konsentrasi As standar % Recovery 1 0,028 6,54 n.d 7,50 87,20 2 0,030 6,93 n.d 7,50 92,40 3 0,030 6,93 n.d 7,50 92,40 4 0,039 7,01 n.d 7,50 93,47 5 0,032 7,33 n.d 7,50 97,73 6 0,031 7,11 n.d 7,50 94,80 7 0,031 7,18 n.d 7,50 95,73 8 0,032 7,31 n.d 7,50 97,47 9 0,031 7,21 n.d 7,50 96, ,037 8,45 n.d 7,50 112,67 SD 0,50 Jumlah 96,00 Rerata 7,20 %KV 0,07 2/3 % KV Horwitz 4,72 Tabel 4. Data Hasil Analisa Arsen pada Air Sumur Bor Sampel Absorbansi Konsentrasi As terukur Rata-rata 0,0046 0,93 Air Sumur Bor 0,0045 0,90 0,0048 0,92 Rata-rata 0,0046 0,91 SD 0,0002 0,01 0,91 ± 0,01 Berdasarkan ambang baku mutu yang digunakan di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Peraturan menteri kesehatan No.416/Menkes/PER/IX/1990 tentang ambang baku mutu kualitas air bersih yaitu maksimum 0,05 mg/l As [6]. Hasil penelitian di peroleh menunjukkan As dalam sampel air sumur bor adalah 0,91 µg/l sehingga tidak melebihi dari baku mutu yang telah ditetapkan. Jadidapat disimpulkan sampel air sumur yang dianalisa layak sebagai air bersih. KESIMPULAN Dari hasil penelitian Penelitian tentang validasi metode penentuan As pada air sumur bor dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom di laboratorium lingkungan PT. Geoservices Balikpapan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggungjawabkanditunjukkan dari hasil pengukuran parameter-parameter dari kinerja analitik seperti linieritas dengan R 2 0,9997, batas deteksi dengan nilai 0,00038 µg/l, batas kuantisasi dengan nilai 0,00129 µg/l dan dengan nilai % KV yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai 2/3 KVHorwitz, yang menunjukkan bahwa metode APHA-3114 B/C memiliki presisi yang baik dan dapat digunakan untuk menentukan As pada sampel air sumur bor. SARAN Pada penelitian selanjutnya dilakukan uji validasi yang digunakan bisa lebih bervariasi seperti uji ketahanan dan uji ketangguhan DAFTAR PUSTAKA [1] Anggraini, R Kandungan Logam Air Sumur dan Air PDAM dengan Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) di Kecamatan Sumbersari. Jember: Universitas Jember. 38
6 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2017 ISBN [2] Chan, C.C., H.L.Y.C. LEE and X. Zhang Analytical Method Validationand Instrumental Performent Verification. Willey Intercine A. John Willy and Sons. Inc. Publication [3] Harmita Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Depok: Universitas Indonesia. [4] Kantasubrata, J Validasi Metode. Pelatihan Pemahaman dan Penerapan SNI ISO/IEC 17025:2008 Pada Pengelolaan Laboratorium. RC Chem Learning Centre. Bandung [5] Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Perraturan menteri kesehatan No.416/Menkes/PER/IX/1990. [6] Riyanto Validasi & Verifikasi Metode Uji. Yogyakarta: Deepublish. 39
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT
29 Analisis Cd Pada Sediaan EyeShadow Dari Pasar Kiaracondong Bandung Analysis of Cadmiumon on EyeShadow Derived From Kiaracondong Market Bandung Fenti Fatmawati 1,, Ayumulia 2 1 Program Studi Farmasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN
ANALISIS CEMARAN TEMBAGA DALAM AIR SUMUR INDUSTRI PELAPISAN EMAS DI KOTA TEGAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Listiowati, Wiranti Sri Rahayu, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan Linieritas Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN
ANALISIS MERKURI DALAM SEDIAAN KOSMETIK BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Agung Dimas Jatmiko, Tjiptasurasa, Wiranti Sri Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto,
Lebih terperinciVerifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009
JURNAL TEKNOLOGI PROSES DAN INOVASI INDUSTRI, VOL. 2, NO. 1, JULI 2017 19 Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI 6989.20 : 2009 Methods Verification of Sulfat Analysis in
Lebih terperinciANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM FENTI FATMAWATI 1,, AYUMULIA 2 1 Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. email: fenti.fatmawati@stfb.ac.id.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September
33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi
Lebih terperinciVALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA
VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA (Testing Methods Validation of Copper in Bottled Drinking Water Using Flame Atomic
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2013 bertempat di Laboratorium Biomassa Terpadu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinciKentang (Solanum tuberosum L.)
Gambar 1. Kentang (Solanum tuberosum L.) Kentang (Solanum tuberosum L.) Gambar. Tanaman Kentang Tanaman Kentang Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif Timbal dan Kadmium Kadmium Timbal Hasil Analisa Kualitatif
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang
Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan Gambar 5. Air Minum Isi Ulang Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Magnesium dan Timbal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2 Alat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a
Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional D a f t a r i s i Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciUNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI
246 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., Samin UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI Supriyanto C., Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciPENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT
PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT Puji Purnama 1 dan Dyah Ika Kusumaningtyas 1 Calon Teknisi Litkayasa
Lebih terperinciVERIFIKASI METODE PENGUJIAN CEMARAN LOGAM PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE AAS-GFA
VERIFIKASI METODE PENGUJIAN CEMARAN LOGAM PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE AAS-GFA METHODS VERIFICATION OF TESTING METAL CONTAMINATION IN BOTTLED DRINKING WATER WITH AAS-GFA METHODS Ignacius
Lebih terperinciLampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat-alat - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Alat-alat gelas pyrex - Pipet volume pyrex - Hot Plate Fisons - Oven Fisher - Botol akuades - Corong - Spatula
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Reaktor-separator terintegraasi yang dikembangkan dan dikombinasikan dengan teknik analisis injeksi alir dan spektrofotometri serapan atom uap dingin (FIA-CV-AAS) telah dikaji untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011
36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan analisis semakin dikenal secara luas, bahkan mulai dilakukan secara rutin dengan metode sistematis. Hal ini didukung pula oleh perkembangan yang pesat dari
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata... i ii
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada
Lebih terperinciMETODE RAPID TEST PREPARATION
Jurnal Atomik., 0, 0 () hal - ISSN -00 (Online) PENGEMBANGAN METODE RAPID TEST PREPARATION DALAM PENENTUAN KADAR INHERENT MOISTURE DAN TOTAL SULFUR DENGAN METODE YANG DIPERGUNAKAN OLEH ISO (INTERNATIONAL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Bahan Makanan Fakultas Farmasi USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. 3.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata...
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat yang Digunakan Selain peralatan gelas standar laboratorium kimia, digunakan pula berbagai peralatan lain yaitu, pompa peristaltik (Ismatec ) untuk memompakan berbagai larutan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia SNI 6989.16:2009 Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi
Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot
Lebih terperinciGambar 2. Daun Tempuyung
Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Tanaman Daun Tempuyung Gambar. Daun Tempuyung 41 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 3 Kapsul Ekstrak Tempuyung Gambar 4. Kemasan Kapsul 4 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 5.
Lebih terperinciOPTIMASI KINERJA ANALITIK PADA PENENTUAN KADAR FOSFOR SEBAGAI P 2 O 5 PADA ABU BATUBARA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER VISIBLE
Eka dkk Kimia FMIPA Unmul Waktu Fermentasi OPTIMASI KINERJA ANALITIK PADA PENENTUAN KADAR FOSFOR SEBAGAI P O PADA ABU BATUBARA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER VISIBLE Eka Apriska Sebyanata Kusuma*, Aman
Lebih terperinciPenentuan Ion Logam Aluminium dalam Sediaan Deodoran dengan Metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Penentuan Ion Logam Aluminium dalam Sediaan dengan Metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Adinda Anno Meitasari 1,*, A. Sentosa Panggabean 1, dan Subur P. Pasaribu 1 1 Program Studi Kimia FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Penelitian ini didukung oleh penelitian deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI
110 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., dkk. PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI PROFISIENSI TINGKAT NASIONAL Supriyanto C., Samin B.K. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses
Lebih terperinciAnalisis Kadar Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Nurul Fajriah, Zulfadli, M. Nasir Prodi Kimia FKIP Universitas
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciPenyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au Oleh: Nelly Susanna Pusat Sumber Daya Geologi Jl. Soekarno Hatta no. 444 Bandung SARI Standar operasional
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Sampel yang digunakan adalah gorengan berlapis tepung yang diolah sendiri. Jenis gorengan yang diolah mengacu pada hasil penelitian pendahuluan mengenai jenis
Lebih terperinciANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM ANALYSIS OF LEAD, COPPER, AND ZINC IN FRESH COW S MILKS COMMERCIAL
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 15: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) refluks terbuka dengan refluks terbuka secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciKIMIA ANALITIK (Kode : B-12)
MAKALAH PENDAMPING KIMIA ANALITIK (Kode : B-12) ISBN : 978-979-1533-85-0 VERIFIKASI ALAT FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (FLAME AAS) UNTUK PENENTUAN LOGAM NATRIUM, ZINK, FERRUM, MANGAN, CUPRUM, KADMIUM,
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN
VALIDASI METODE UNTUK PENETAPAN KADAR CIPROFLOXACIN DALAM SEDIAAN TABLET DENGAN NAMA DAGANG DAN GENERIK SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Herlinda I.P Tjaboali 1), Fatimawali 1), Defny S. Wewengkang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat alat yang digunakan ; a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205 b. Lampu katoda Zn dan Cu c. Lampu katoda Fe dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan asam klorida pekat 37% (Merck KG aa), akuadestilata, sampel hand body lotion, standar
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)
Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) 93 Lampiran. Identifikasi Tumbuhan 94 Lampiran 3. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) sebanyak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen (experiment research) (Notoatmodjo, 2002).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah pelanggan PDAM di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pemeriksaan cemaran logam
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),
Lebih terperinciKETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami
KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih terperinciAir dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi pengambilan sampel air limbah yaitu di Pertambangan Gunung Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi
Lebih terperinciANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS
ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS Noviarty, S.Fatimah, Yusuf Nampira Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN artynov@ yahoo.co.id ABSTRAK ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER
Lebih terperinciLaporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)
Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Nama : Ivan Parulian NIM : 10514018 Kelompok : 10 Tanggal Praktikum : 06 Oktober 2016 Tanggal Pengumpulan : 13
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA
PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA DETERMINATION OF COPPER CONTENT IN MEATBALLS AND BEEF BURGERS DISTRIBUTED IN SURAKARTA Endang Sri Rejeki 1)
Lebih terperinciUnjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10
UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR LIMBAH PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)
ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) A. TUJUAN 1. Mengetahui kondisi optimum parameter operasi alat uji SSA milik STTN- BATAN dalam menganalisis unsur Fe. 2. Menentukan sensitivitas,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciPENGGUNAAN ZAT PENDESTRUKSI PADA CARA WET ASHING UNTUK ANALISIS TIMBAL DALAM SARI BUAH KALENG DENGAN METODE SPEKTROSKOPI ABSORPSI ATOM
15 PENGGUNAAN ZAT PENDESTRUKSI PADA CARA WET ASHING UNTUK ANALISIS TIMBAL DALAM SARI BUAH KALENG DENGAN METODE SPEKTROSKOPI ABSORPSI ATOM BAMBANG VERY E.B.A.A., AMIRUDIN PRAWITA, MOCHAMMAD YUWONO Departemen
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK
VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK, Riza Alfian Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin E-mail : siska.musiam@gmail.com ABSTRAK Pengawasan
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciV. HASIL DA PEMBAHASA
V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciPupuk fosfat alam untuk pertanian
Standar Nasional Indonesia Pupuk fosfat alam untuk pertanian ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciTabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI
UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR SUPPLY PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Februari sampai Mei tahun 2012. 3.2 Alat-alat Alat alat yang
Lebih terperinci